pengaruh implementasi basel ii terhadap kinerja keuangan...

20
1 PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK DI INDONESIA I GUSTI BAGUS WIRA ARYAWAN Skripsi, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2009 ABSTRAK Basel II merupakan kerangka permodalan yang diterapkan melalui kombinasi optimal dari 3 aktivitas utama yaitu pelaksanaan pengawasan yang efektif, disiplin pasar yang konsisten serta operasional bank berdasarkan prinsip kehati-hatian. Implementasi Basel II difokuskan pada kesesuaian antara kecukupan modal bank dikaitkan dengan elemen-elemen risiko yang dihadapi dengan memberikan insentif bagi peningkatan kemampuan manajemen risiko. Hal ini diwakili oleh ketiga pilar yaitu minimum capital requirements , supervisory review process dan market discipline. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Implementasi Basel II Terhadap Kinerja Keuangan Bank di Indonesia ”. Fokus pembahasan dalam penulisan ini adalah pada Roadmap Implementasi Basel II di Indonesia khususnya pilar 1 yaitu efektif perhitungan CAR yang dilaksanakan pada triwulan kedua (Juni) tahun 2008 (Q2-2008), di mana dalam mendukung penulisan ini, penulis menggunakan rasio CAR, LDR, dan NIM sebagai variabel penelitian. Data diambil dari laporan keuangan publikasi bank konvensional berdasarkan kepemilikan, sesuai dengan rating 120 bank di Indonesia (info bank) per Desember 2007-2008 per-triwulan. Periode yang diteliti adalah periode sebelum implementasi Basel II di Indonesia yang dimulai dari triwulan pertama sampai dengan triwulan keempat tahun 2007 (Q1, Q2, Q3, Q4) ditambah dengan triwulan pertama tahun 2008 (Q5) dan periode sesudah implementasi kebijakan Basel II di Indonesia yang dimulai dari triwulan kedua tahun 2008 (Q6) sampai dengan triwulan keempat tahun 2008 (Q7, Q8). Analisis data dengan menggunakan uji Uji Independent t-Test dan Uji Paired t-Test. Kata Kunci : Implementasi Basel II, Kinerja Keuangan Bank, Uji Independent t-Test, Uji Paired t-Test 1. PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga yang berperan menjalankan fungsi intermediasi atas arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan, dampak yang ditimbulkan akan menjalar dengan cepat sehingga akan mempengaruhi keputusan nasabah, investor ataupun pihak- pihak lainnya untuk melakukan kegiatan bisnis dengan menggunakan jasa bank. Pada akhirnya, permasalahan yang pada awalnya hanya dialami oleh suatu bank jika tidak ditangani secara tepat - akan menciptakan dampak ikutan ( contangion effect ) baik

Upload: trinhxuyen

Post on 05-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

1

PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK DI INDONESIA

I GUSTI BAGUS WIRA ARYAWAN

Skripsi, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2009

ABSTRAKBasel II merupakan kerangka permodalan yang diterapkan melalui kombinasi

optimal dari 3 aktivitas utama yaitu pelaksanaan pengawasan yang efektif, disiplinpasar yang konsisten serta operasional bank berdasarkan prinsip kehati-hatian.Implementasi Basel II difokuskan pada kesesuaian antara kecukupan modal bankdikaitkan dengan elemen-elemen risiko yang dihadapi dengan memberikan insentifbagi peningkatan kemampuan manajemen risiko. Hal ini diwakili oleh ketiga pilaryaitu minimum capital requirements , supervisory review process dan marketdiscipline.

Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Implementasi Basel II TerhadapKinerja Keuangan Bank di Indonesia”. Fokus pembahasan dalam penulisan iniadalah pada Roadmap Implementasi Basel II di Indonesia khususnya pilar 1 yaituefektif perhitungan CAR yang dilaksanakan pada triwulan kedua (Juni) tahun 2008(Q2-2008), di mana dalam mendukung penulisan ini, penulis menggunakan rasioCAR, LDR, dan NIM sebagai variabel penelitian. Data diambil dari laporan keuanganpublikasi bank konvensional berdasarkan kepemilikan, sesuai dengan rating 120 bankdi Indonesia (info bank) per Desember 2007-2008 per-triwulan. Periode yang ditelitiadalah periode sebelum implementasi Basel II di Indonesia yang dimulai daritriwulan pertama sampai dengan triwulan keempat tahun 2007 (Q1, Q2, Q3, Q4)ditambah dengan triwulan pertama tahun 2008 (Q5) dan periode sesudahimplementasi kebijakan Basel II di Indonesia yang dimulai dari triwulan kedua tahun2008 (Q6) sampai dengan triwulan keempat tahun 2008 (Q7, Q8). Analisis datadengan menggunakan uji Uji Independent t-Test dan Uji Paired t-Test.Kata Kunci : Implementasi Basel II, Kinerja Keuangan Bank, Uji Independent t-Test,

Uji Paired t-Test

1. PENDAHULUANBank merupakan lembaga

yang berperan menjalankan fungsiintermediasi atas arus dana dalamsuatu perekonomian. Jika sebuahbank mengalami permasalahan,dampak yang ditimbulkan akanmenjalar dengan cepat sehinggaakan mempengaruhi keputusan

nasabah, investor ataupun pihak-pihak lainnya untuk melakukank e g i a t a n b i s n i s d e n g a nmenggunakan jasa bank. Padaakhirnya, permasalahan yang padaawalnya hanya dialami oleh suatubank jika tidak ditangani secaratepat - akan menciptakan dampakikutan (contangion effect) baik

Page 2: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

2

of CapitalMeasurement and CapitalStandards” pada bulan Juli 1988.Dokumen ini kemudian lebihdikenal dengan”Accord 88 .Meskipun disusun sebagai suatustandar yang telah mengadopsiberbagai praktek yang telahditerapkan di berbagai negara,pada kenyataannya Accord 88m as i h m e mi l i k i b e b e r ap akelemahan. Salah satu diantaranyayaitu kategorisasi risiko yangsangat luas sehingga tidakmencerminkan gradasi risiko yangsebenarnya. Hampir satu dekadek e m u d i a n b a r u l a h B a s e lCommittee on Banking Supervisionberinisiatif untuk merevisi Accord8 8 d e n g a n m e n g e l u a r k a npenyempurnaan melalui MarketRisk Amendments pada tahun 1996y a n g b e r t u j u a n u n t u kmen yes ua ik an pengatu ranpermodalan dengan memasukkanunsur risiko pasar yang terkaitdengan ekuitas, surat hutang, sukubunga dan risiko komoditas.Amandemen tersebut merupakanintroduksi awal dari pengenalaninternal model dalam perhitunganpermodalan bank.

secara domestik maupunin t e r n as i o n a l . M en y ad a r ipentingnya pengaturan mengenaimodal bank, pada tahun 1988,Bank for International Settlements(BIS) mengeluarkan dokumenyang berjudul ”International

2. KERANGKA PEMIKIRANDAN HIPOTESIS

Seiring denganperkembangan sistem keuanganyang semak in d inamis dankompleks, volume dan jenis-jenisrisiko yang dihadapi bank jugamengalami peningkatan. Bankmembutuhkan teknik-teknik barudalam menghitung kebutuhanmodal yang lebih sesuai denganprofil risiko mereka (risk sensitivec a p i t a l ) . M e n g a n t i s i p a s iperkembangan tersebut, BaselCommitte mengeluarkan dokumen“International Convergence ofCapital Measurement and CapitalS t a n d a r d s a R e v i s e dFramework” pada bulan Juni 2004sebagai kerangka permodalan baruyang selanjutnya lebih dikenals e b a g a i B a s e l I I . R e z i mpermodalan yang baru ini dibuatberdasarkan struktur dasar Accord88 dengan memberikan penekananpada perhitungan modal yang lebihsensitif terhadap risiko (risksensitive capital allocation) sertamemberikan insentif terhadappeningkatan kualitas implementasimanajemen risiko di bank.

Basel II merupakan kerangkapermodalan yang diterapkanmelalui kombinasi optimal dari 3aktivitas utama yaitu pelaksanaanpengawasan yang efektif, disiplinpasar yan g k ons i s ten s er t aoperasional bank berdasarkanprinsip kehati-hatian. ImplementasiB a s e l I I d i f o k u s k a n p a d akesesuaian antara kecukupanmodal bank dikaitkan denganelemen-elemen r is iko yang

Page 3: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

3

dihadapi dengan memberikanins en t i f bag i pen ingk a t ankemampuan manajemen risiko. Halini diwakili oleh ketiga pilar yaitu

minimum capital requirements ,supervisory review process danmarket discipline.

Gambar 1 Struktur Basel II

Permodalan menurut

Dokumen Accord 1988 adalahkomponen modal yang terdiri dari3 tingkatan (tier) yaitu Tier 1, Tier2, dan Tier 3 (khusus untuk risikopasar ) . S e bu ah i n s t r umenpermodalan dapat dikelompokkanke dalam salah satu tier jikamemenuhi kriteria tertentu.Penetapan kriteria tersebutbertujuan untuk menjaminkonsistensi perhitungan modalyang akan mendorong

penyelarasan antar bank-bank yangaktif secara internasional. Sebuahinstrumen permodalan dapat

dikelompokkan ke dalam salahsatu tier jika memenuhi kriteriatertentu. Penetapan kriteria tersebutber tujuan untuk menjaminkonsistensi perhitungan modaly a n g a k a n m e n d o r o n gpenyelarasan antar bank-bank yangakti f secara internas ional .Penetapan proporsi dan perananmasing-masing kelompok modalsecara ringkas dapat digambarkan

Page 4: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

4

sebagai berikut. Modal Tier 1(modal int i ) modal dal amkelompok ini terdiri dari istrumenyang memiliki kapasitas terbesaruntuk menyerap kerugian yangterjadi setiap saat. Modal Tier 2(modal pelengkap) kelompok initerdiri dari campuran instrumenekuitas secara umum dan modalhybrid/instrumen hutang. TotalTier 2 dibatasi hingga 100% dariTier 1 dan terbagi menjadi duakategori yaitu Tier 2 Utama(Upper Tier 2) yang dibatasimaksimal 100% dari modal Tier 1dan Tier 2 Pendukung (Lower Tier2) yang dibatasi maksimal 50%dari modal Tier 1. Modal Tier 3(modal pelengkap tambahan)ditambahkan pada tahun 1996 danhanya digunakan untuk memenuhipersyaratan modal pada risikopasar.

Menurut Sigit Triandarudan Totok Budisantoso dalamb u k u B a n k d a n L e m b a g aKeuangan Lain menyebutkanpenilaian pendekatan kuantitatifdan kualitatif faktor permodalanantara lain dilakukan melaluipenilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut .Kecukupan pemenuhan KewajibanPenyediaan Modal Minimum(KPMM) terhadap ketentuan yangberlaku, komposisi permodalan,tren ke depan atau proyeksiKPMM, aktiva produktif yangdiklasifikasikan dibandingkanmodal bank, kemampuan bankm e m e l i h a r a k e b u t u h a npenambahan modal yang berasaldari keuntungan (laba ditahan),

rencana permodalan bank untukmendukung pertumbuhan usaha,akses kepada sumber permodalan,dan kinerja keuangan pemegangsaham untuk meningkatkanpermodalan.

Rasio CAR, LDR, dan NIMsebagai variabel penelitian, CAR(Capital Adequacy Ratio) rasio inibertujuan untuk memastikanbahwa bank dapat menyerapkerugian yang timbul dari aktivitasyang dilakukannya. BerdasarkanAccord 88, rasio permodalanminimum untuk industri perbankanditetapkan sebesar 8%. LDR(Loan to Deposit Ratio) rasio inidigunakan untuk menilai likuiditassuatu bank yang dengan caramembagi jumlah kredit yangdiberikan oleh bank terhadap danapihak ketiga. Semakin tinggi rasioi n i , s e m a k i n r e n d a h n y akemampuan likuiditas bank yangb e r s a n g k u t a n s e h i n g g akemungkinan suatu bank dalamkondisi bermasalah akan semakinbesar. NIM (Net Interest Margin)r a s io in i d ig unakan un tukmengukur kemampuan manajemenbank dalam mengelola aktivaproduktifnya untuk menghasilkanp en d apa t an b u nga be rs ih .Pendapatan bunga bersih diperolehdari pendapatan bunga dikurangibeban bunga. Semakin besar rasioini maka meningkatnya pendapatanbunga atas aktiva produktif yangd i k e l o l a b a n k s e h i n g g akemungkinan suatu bank dalamkondisi bermasalah semakin kecil.

Page 5: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

5

perbedaan yang signifikan darinilai rata-rata CAR1, CAR 2, LDR,dan NIM antara bank-bankk on ve ns ion a l be r dasa r kankepemilikan (bank pemerintah,bank swasta nasional non-devisa,bank swasta nasional devisa, bankpembangunan daerah, bank asing,dan bank campuran) sebelum dansesudah implementasi Basel II diIndonesia.

3. METODOLOGI(Q6) sampai dengan triwulankeempat tahun 2008 (Q7, Q8).Selain itu guna melengkapi datapenulis memeroleh data dari BankI n d o n e s i a m e l a l u i s i t u swww.bi.go.id dan studi pustaka dip e r p u s t a k a a n U n i v e r s i t a sGunadarma.

Variabel-variabel yang akandianalisa dalam penulisan terdiridari CAR (Capital AdequacyRatio), LDR (Loan to DepositRatio), dan NIM (Net InterestMargin). Variabel penelitiantersebut, dihitung denganmenggunakan rumus-rumusberdasarkan (SE BI No.7/10/DPNPtanggal 31 Maret 2005) sebagaiberikut.

. (1)

(2)

Berdasarkan kerangkapemikiran di atas maka hipotesisnull yang diuji adalah (1) tidakterdapat perbedaan yang signifikandari nilai rata-rata CAR 1, CAR 2,LDR, dan NIM antara bank-bankkonvens ion al berdas arkankepemilikan (bank pemerintah,bank swasta nasional non-devisa,bank swasta nasional devisa, bankpembangunan daerah, bank asing,dan bank campuran) periode tahun2007-2008, (2) Tidak terdapat

Penulis menjadikan bankkonvens ion al berdas arkankepemilikan, sesuai dengan rating120 bank di Indonesia (info bank)per Desember 2007-2008 sebagaio b j e k p e n e l i t i a n . P en u l i smenjadikan bank konvensionalberdasarkan kepemilikan, sesuaidengan rat ing 120 bank diI ndon es ia ( inf o bank) p erDesember 2007-2008 sebagaiobjek penelitian. Rasio CAR,LDR, dan NIM sebagai variabelpenelitian diambil dari laporank e u a n g a n p u b l i k a s i b a n kkonvens ion al berdas arkankepemilikan, sesuai dengan rating120 bank di Indonesia (info bank)per Desember 2007-2008 per-triwulan. Periode yang ditelitia d a l a h p e r i o d e s e b e l u mimplementasi Basel II di Indonesiayang dimulai dari triwulan pertamasampai dengan triwulan keempattahun 2007 (Q1, Q2, Q3, Q4)ditambah dengan triwulan pertamatahun 2008 (Q5) dan periodesesudah implementasi kebijakanBasel II di Indonesia yang dimulaidari triwulan kedua tahun 2008

Page 6: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

6

waktu dalam rangka persiapanpenerapan Basel II dalam bentukRoadmap Implementasi Basel II diPerbankan Indonesia. PenyusunanR o a d m a p t e r s e b u t t e l a hmempertimbangkan kondisiperbankan dewasa ini serta targetrealistis yang diperkirakan dapatdicapai.

Secara umum, pendekatanyang akan digunakan adalahpendekatan yang paling sederhanayaitu Standardised Approachuntuk perhitungan risiko kredit danBasic Indicator Approach untukperhitungan risiko operasional.Apabila pemenuhan seluruhprakondisi dan persyaratan telahmemadai, bank yang telah siapdapat beralih ke pendekatan yanglebih maju setelah mendapatpersetujuan Bank Indonesia.Seluruh pilar dalam Basel IIdiharapkan dapat diterapkansepenuhnya pada tahun 2010.

(3)

Analisis data yang digunakanadalah analisis deskriptif daninferensial untuk pengujianhipotesisnya yaitu Uji Dua SampleTidak Berhubungan (IndependentSample t-Test) untuk mengetahuiada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampleyang tidak berhubungan. Uji DuaSample Tidak Berhubungan(Independent Sample t-Test) untukmengetahui ada atau tidaknyaperbedaan rata-rata antara duakelompok sample yang tidakberhubungan.

4. HASIL DAN PEMBAHASANDalam dokumen Basel II

dinyatakan bahwa masing-masingo t o r i t a s p e n g a w a s p e r l umempertimbangkan aspek prioritasdan kepentingan perekonomianmereka sebelum mengadopsi BaselII. Dalam konteks Indonesia,implementasi Basel II dapatdijadikan momentum untukmeningkatkan aspek manajemenrisiko agar bank dapat mengelolabisnisnya secara sehat dan aman.

Untuk menerapkan Basel IIdi Indonesia maka perlu disusunlangkah-langkah persiapan yangterorganisir dan terjadwal denganbaik sehingga dapat dijadikanacuan dalam menilai progrespersiapannya. Dalam kaitan ini,Bank Indonesia telah menyusunserangkaian kegiatan dan target

Page 7: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

7

Tabel 1 RoadMap Implementasi Basel II

Page 8: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

8

Tabel 2 Data Rasio CAR, LDR, dan NIM Bank Pemerintah

Page 9: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

9

Tabel 3 Data Rasio CAR, LDR, dan NIM Bank Swasta Nasional Non-Devisa

Page 10: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

10

Tabel 4 Data Rasio CAR, LDR, dan NIM Bank Swasta Nasional Devisa

Page 11: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

11

Tabel 5 Data Rasio CAR, LDR, dan NIM Bank Pembangunan Daerah

Page 12: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

12

Tabel 6 Data Rasio CAR, LDR, dan NIM Bank Asing

Page 13: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

13

Tabel 7 Data Rasio CAR, LDR, dan NIM Bank Campuran

Page 14: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

14

persaingan antar bank akibatperbedaan kemampuan dankesiapan bank menerapkan danmengembangkan manajemen risikob e s e r t a i n f r a s t r u k t u r n y a .Pendekatan yang standar padaBasel II akan dapat diterapkan bagiseluruh bank di Indonesia.

Dari hasil uji IndependentSample t-Test dapat disimpulkanbahwa bank yang memi l ik iperbedaan yang signifikan terbesarpada periode tahun 2007-2008(periode sebelum dan sesudahi m p l e m e n t a s i B a s e l I I d iIndonesia) untuk CAR 1 adalahb a n k a s i n g d e n g a n b a n kpembangunan daerah, bankcampuran dengan bankpembangunan daerah, bankpembangunan daerah dengan bankasing, dan bank pembangunan

Keterangan:(.) CAR 1 adalah Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia

untuk Risiko Kredit.(.) CAR 2 adalah Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia

Risiko Pasar.Pembahasan Rumusan MasalahBagaimana gambaran umumimplementas i Base l I I d iIndonesia?

Fokus implementasi Basel IIdi Indonesia adalah pengembangand an p en i n gk a t an k u a l i t asmanajemen risiko oleh perbankannasional sesuai dengan PeraturanBank Indones ia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003tentang Penerapan ManajemenRisiko Bagi Bank Umum. Upayaini tentu tidak memilah antara bankbesar dan bank kecil karenabudaya manajemen resiko tentuberlaku sebagai patron umum.B er d a s a r k a n h a s i l s u r v e iperbankan juga menghendaki agarBasel II dapat diterapkan kepadaseluruh bank untuk mengurangidampak negatif terhadap tingkat

Page 15: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

15

daerah dengan bank campuran.u n tu k C AR 2 ad a l ah ban kpemerintah dengan bankpembangunan daerah, untuk LDRadalah bank swasta nasional devisadan bank campuran, untuk NIMadalah bank asing dengan bankswasta nasional non-devisa.

B a g a i m a n a p e n g a r u himplementasi Basel II terhadapkinerja keuangan bank diIndonesia?

Basel II adalah merupakansua tu k ebi j ak an di b idan gper ban kan . Sesua i denganpengertian kebijakan (policy)d a l a m K a mu s A k u n t a n s ikarangan Sujana Ismaya, S.E.,K e b i j a k a n a d a l a h s i k a ppelaksanaan suatu pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau suatumaksud yang dianggap sebagaigaris pedoman bertindak dalamusaha mencapai sasaran denganjangka waktu tertentu yang telahditetapkan.

Pada kedua uji tersebut,d id ap a t k an h as i l u j i y an gbervariasi. Ada yang menyatakanH0 diterima yang berarti tidakterdapat perbedaan yang signifikandari nilai rata-rata CAR 1, CAR 2,LDR, dan NIM antara bank-bankkonvens iona l berdas arkankepemilikan (bank pemerintah,bank swasta nasional non-devisa,bank swasta nasional devisa, bankpembangunan daerah, bank asing,dan bank campuran) periode tahun2007-2008 (periode sebelum dansesudah implementsi Basel II diI n d o n e s i a ) d a n a d a y a n gmenyatakan H0 ditolak yang berarti

Ha diterima. Hal ini sesuai denganpengertian kebijakan (policy)d a l a m K a m u s A k u n t an s ikarangan Sujana Ismaya, S.E.

Ha diterima berarti terdapatperbedaan yang signifikan darinilai rata-rata CAR 1, CAR 2,LDR, dan NIM antara bank bank-bank konvensional berdasarkankepemilikan (bank pemerintah,bank swasta nasional non-devisa,bank swasta nasional devisa, bankpembangunan daerah, bank asing,dan bank campuran) periode tahun2007-2008 (periode sebelum dansesudah implementsi Basel II diIndonesia). Untuk pernyataan H0

ditolak yang berarti Ha diterimaterdapat dua pernyataan H0 ditolaksecara pasti dan secara nyata(secara signifikan). H0 ditolaksecara pasti dapat diberikan untukSig. (2-tailed) 0,000 < P value0,05. Probabilitas (P value) adalahpeluang munculnya kejadian.Besarnya peluang melakukankesalahan disebut taraf signifikansi(tingkat signifikansi), jadi tarafsignifikansi bisa dinyatakandengan probabilitas (nilainyasama) Priyatno, Duwi. 2008.Mandiri Belajar SPSS cetakan 1.Mediakom: Yogyakarta. Jika nilaiSig. 2-tailed yang didapatkanadalah 0,000 sudah terlihat jelaslahbahwa terdapat perbedaan yangsignifikan dari nilai rata-rata CAR1, CAR 2, LDR, dan NIM antarabank-bank berdasarkan kelompok(bank pemerintah, bank swastanasional non-devisa, bank swastan a s i o n a l d e v i s a , b a n kpembangunan daerah, bank asing,

Page 16: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

16

dan bank campuran) periode tahun2007-2008 (periode sebelum dansesudah implementsi Basel II diIndonesia) akan tetapi nilai rata-rata tersebut tidak dapat digunakanuntuk melihat kondisi dar ikeadaaan yang sesungguhnyat e r j a d i d a n s e j a u h m a n aperbedaannya tidak dapat dilihatkarena dianggap tidak ada nilainya.H0 ditolak secara nyata dapatdiberikan untuk 0,000 < Sig. (2-tailed) < P value 0,05. Untukkondisi ini, nilai rata-rata variabelpenelitian dapat digunakan untukmelihat kondisi dari keadaaan yangsesungguhnya terjadi dan sejauhmana perbedaannya dapat dilihat.(Budi Hermana, Dr., Ir., MM)

Uji Independent Sample t-Test untuk indikator CAR, hasil ujiyang menunjukkan H0 diterimaberarti tidak terdapatnya perbedaanyang signifikan dari nilai rata-rataC A R a n t a r a b a n k - b a n kberdasarkan kelompok (bankpemerintah, bank swasta nasionalnon-devisa, bank swasta nasionaldevisa, bank pembangunan daerah,bank asing, dan bank campuran)p e r i o d e t a h u n 2 0 0 7 - 2 0 0 8disebabkan oleh data-data rasiokeuangan bank yang menjadisample tersebut rata-rata telahmemenuhi ketentuan standar rasioyang telah ditentukan oleh BIsesuai dengan PBI No.6/10/PBI2004 tanggal 12 April 2004tentang Sistem Penilaian TingkatKesehatan Bank Umum denganStandar Minimum CAR ≥ 8%. Bank-bank yang memiliki CARy a n g m e m e n u h i s y a r a tmemungkinkan bank tersebut

menyalurkan dananya ke alternatifaktiva yang beresiko rendah.Sedangkan untuk H0 ditolak secaranyata data-data rasio keuanganbank yang menjadi sample tersebutra ta - ra ta belum memenuhiketentuan standar rasio yang telahditentukan oleh BI sesuai denganPBI No.6/10/PBI 2004 tanggal 12Apr i l 2004 tentang Sis temPenilaian Tingkat Kesehatan BankUmum dengan Standar MinimumCAR ≥ 8%, maksimum LDR = 50%, dan minimum NIM 6% akantetapi, masih ada nilainya yangdapat menunjukkan kondisi darikeadaaan yang sesungguhnyaterjadi (dilihat dari mean). Bank-bank yang mengalami masalahdalam rasio CAR agar tetap dapatmemastikan bahwa bank-banktersebut dapat menyerap kerugianyang timbul dari aktivitas yangdilakukannya maka harus memilikimodal yang mencukupi karenamodal merupakan sumber dayayang sangat mahal sehingga bankharus mengelolanya se-efisien danse-efektif mungkin.

Untuk indikator LDR, hasiluji yang menunjukkan H0 diterimaberarti tidak terdapatnya perbedaanyang signifikan dari nilai rata-rataL D R a n t a r a b a n k - b a n kberdasarkan kelompok (bankpemerintah, bank swasta nasionalnon-devisa, bank swasta nasionaldevisa, bank pembangunan daerah,bank asing, dan bank campuran)p e r i o d e t a h u n 2 0 0 7 - 2 0 0 8disebabkan oleh data-data rasiokeuangan bank yang menjadi

Page 17: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

17

sample tersebut rata-rata telahmemenuhi ketentuan standar rasioyang telah ditentukan oleh BIsesuai dengan PBI No.6/10/PBI2004 tanggal 12 April 2004tentang Sistem Penilaian TingkatKesehatan Bank Umum denganStandar Maksimum LDR 50%.Kinerja LDR tidak ada perbedaankinerja yang signifikan antarabank-bank berdasarkan kelompok(bank pemerintah, bank swastanasional non-devisa, bank swastan a s i o n a l d e v i s a , b a n kpembangunan daerah, bank asing,dan bank campuran) sebelum dansesudah implementasi Basel II diIndonesia karena masing-masingbank sudah memenuhi kriteria-kriteria pada debiturnya sehinggajumlah kredit macet dapat ditekandan bank juga sudah lebih aktifdalam menyalurkan dana yangditerima dari pihak ketiga ke sektorriil (konsumsi, invsetasi, ekspor,dan impor) sehingga dapatmeminimalkan dana mengangguryang ada di bank dan bank tidakperlu terlalu terbebani pembayaranb u n g a d a n a p i h a k k e t i g a .Sedangkan untuk H0 ditolak secaranyata, bank-bank yang mengalamimasalah dalam rasio LDR berartimemiliki rasio LDR yang tinggikarena semakin tinggi rasio ini,semakin rendahnya kemampuanlikuiditas bank yang bersangkutansehingga kemungkinan suatu bankdalam kondisi bermasalah akansemakin besar. Bank-bank yangmengalami masalah dalam rasioLDR agar tetap likuid maka bankharus mampu memi l ih dan

menanamkan dananya padaearning assets yang produktifdengan demikian bank akan dapatmemperoleh pendapatan bunga,capital gain, fee income yang dapatdipakai untuk membayar biayabunga kepada deposannya sertam em b ay a r k e m b a l i p o k o kkewajibannya sekaligus jatuhtempo.

Untuk indikator NIM, hasiluji yang menunjukkan H0 diterimaberarti tidak terdapatnya perbedaanyang signifikan dari nilai rata-rataNIM antara bank-bank berdasarkankelompok (bank pemerintah, bankswasta nasional non-devisa, bankswasta nasional devisa, bankpembangunan daerah, bank asing,dan bank campuran) periode tahun2007-2008 disebabkan oleh data-data rasio keuangan bank yangmenjadi sample tersebut rata-ratatelah memenuhi ketentuan standarrasio yang telah ditentukan oleh BIsesuai dengan PBI No.6/10/PBI2004 tanggal 12 April 2004tentang Sistem Penilaian TingkatKesehatan Bank Umum denganStandar Minimum NIM 6%. RasioNIM yang cukup tinggi danbernilai positif dapat dikatakanbahwa bank tersebut cukup efisiendalam memperoleh pendapatanbunga bersih. Sedangkan untuk H0

ditolak secara nyata, bank-bankyang mengalami masalah dalamrasio NIM agar tetap dapatmemiliki sifat rentabilitas yangbaik harus memiliki rasio NIMyang cukup tinggi dan bernilaipositif dengan cara meningkatkankegiatan untuk memperoleh

Page 18: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

18

pendapatan bunga atas aktivaproduktif yang dikelola bank.

Pada uji Paired Sample t-Test, terlihat bahwa sumbanganimplementasi Basel II terbesarterhadap perubahan CAR 1 adalahPair 3 (CAR 1 1 (sebelum)-CAR 18 (sesudah)) P value (0,015 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata,terhadap perubahan CAR 2 adalahPair 9 (CAR 2 3 (sebelum)-CAR 28 (sesudah)) P value (0,042 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata,terhadap perubahan LDR adalahPair 1 (LDR 1 (sebelum)-LDR 6(sesudah)) P value (0,001 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata. Pair8 (LDR 3 (sebelum)-LDR 7(sesudah)) P value (0,002 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata, danterhadap perubahan NIM adalahPair 9 (NIM 3 (sebelum)-NIM 8(sesudah)) P value (0.001 < 0.05)maka H0 ditolak secara nyata.

5. KESIMPULAN DAN SARANDari hasil uji Independent

Sample t-Test dapat disimpulkanbahwa bank yang memil ikiperbedaan yang signifikan terbesarpada periode tahun 2007-2008(periode sebelum dan sesudahi m p l e m e n t a s i B a s e l I I d iIndonesia) untuk CAR 1 adalahb a n k a s i n g d e n g a n b a n kpembangunan daerah, bankcampuran dengan bankpembangunan daerah, bankpembangunan daerah dengan bankasing, dan bank pembangunandaerah dengan bank campuran.u n t u k C A R 2 ad a l ah b a n kp e m e r i n t a h d e n g a n b a n k

pembangunan daerah, untuk LDRadalah bank swasta nasional devisadan bank campuran, untuk NIMadalah bank asing dengan bankswasta nasional non-devisa.Sementara itu Pada uji PairedSample t-Test, terlihat bahwasumbangan implementasi Basel IIterbesar terhadap perubahan CAR1 a d a l ah P a i r 3 ( C AR 1 1(sebelum)-CAR 1 8 (sesudah)) Pvalue (0,015 < 0,05) maka H0

ditolak secara nyata, terhadapperubahan CAR 2 adalah Pair 9(CAR 2 3 (sebelum)-CAR 2 8(sesudah)) P value (0,042 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata,terhadap perubahan LDR adalahPair 1 (LDR 1 (sebelum)-LDR 6(sesudah)) P value (0,001 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata. Pair8 (LDR 3 (sebelum)-LDR 7(sesudah)) P value (0,002 < 0,05)maka H0 ditolak secara nyata, danterhadap perubahan NIM adalahPair 9 (NIM 3 (sebelum)-NIM 8(sesudah)) P value (0.001 < 0.05)maka H0 ditolak secara nyata.Dapat ditarik kesimpulan bahwaimplementasi Basel II di Indonesiamemiliki pengaruh yang signifikanterhadap kinerja perbankan diIndonesia. Untuk itu, implementasiBase l I I harus diusahakanseoptimal mungkin, agar terciptakinerja keuangan bank di Indonesiayang sehat, baik, dan dapatm e m b a n t u m e n y o k o n gperekonomian Indonesia menjadilebih baik.

Page 19: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

19

Penerbit Ghalia Indonesia:Jakarta.

(5) Direktorat Penelitian danPengaturan Perbankan.Implementasi Basel II diIndonesia.

(6) Ismaya, Sujana. 2005.Kamus Akuntansi. PustakaGrafika. Bandung.

(7) Kasmir, 2003, ManajemenPerbankan, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

(8) Kountur Ronny. Hal 177.2005. Statistik PraktisPengolahan Data untukPenyusunan Skripsi danTesis, Seri Umum No.9.LPPM: Jakarta.

(9) Peraturan Bank IndonesiaNomor 6/10/PBI/2004tanggal 24 April 2004tentang Sistem PenilaianTingkat Kesehatan BankUmum.

(10) Priyatno, Duwi.2008.

Mandiri Belajar SPSScetakan 1. Mediakom:Yogyakarta.

(11) Pohan, Aulia. PotretK e b i j a k a n M o n e t e rIndonesia. 2008. SeberapaJauh Kebijakan MoneterMewarnai PerekonomianI n d o n e s i a . P T R a j aGrafindo Persada: Jakarta.

(12) Triandaru, Sigit dan TotokBudisantoso. 2006. Bankdan Lembaga KeuanganLain. Salemba Empat:Jakarta.

(13) Walpole, Ronald E. hal 23Pengantar Statistika

Keterbatasan PenelitianPerhitungan data rasio CAR,

LDR, dan NIM sebagai variabelpenelitian yang dihitung olehpenulis berdasarkan rumus dariteori yang ada ternyata memilikisedikit perbedaan dengan rumusperhitungan yang lebih spesifiklagi dari penjabaran ketentuany a n g d i g u n a k a n , h a l i n imenyebabkan bahwa perhitunganrasio keuangan tidak mendapatkanhasil yang terbaik.

Saran untuk Penelitian LanjutanPenel i t ian selanju tnya

diharapkan dapat melengkapikekurangan-kekurangan atasketerbatasan yang ada padap en e l i t i an k a l i i n i . U nt u kmendapatkan hasil penelitian yanglebih mendekati kondisi kinerjaperbankan yang sesungguhnyaperlu dilakukan penelitian hinggaRoadmap Implementasi Basel II diIndonesia telah dilalui sepenuhnya.

6. DAFTAR PUSTAKA(1) Boediono dan Wayan Koster.

hal 56. 2001. Statistika danProbabilitas Edisi ke-1.Remaja Rosdakarya:Bandung.

(2) Dajan, Anto. hal 252. 1996.Pengantar Metode StatistikJilid II. LP3ES: Jakarta.

(3) Departemen Keuangan. 1990.Surat Keputusan MenteriKeuangan Nomor 729

Tahun 1990 tentangPerbankan.

(4) Dendawijaya, Lukman. 2003.Manajemen Perbankan.

Page 20: PENGARUH IMPLEMENTASI BASEL II TERHADAP KINERJA KEUANGAN ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3433/1/JURNAL... · KEUANGAN BANK DI INDONESIA ... Fakultas Ekonomi, Jurusan

20

Edisi ke-3. PT Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta.(14) www.bi.go.id(15) www.google.com