pengaruh gaya kepemimpinan otentik terhadap perilaku etis...

18
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang 1. Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di Jalan Sokarno Hatta nomor 110 Kota Mungkid. Alamat tersebut merupakan alamat yang paling baru dari Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang, sebelumnya Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di Jalan Soetoyo Nomor 32 Magelang dimana lokasi ini termasuk dalam wilayah Kota Magelang. Diawali pada tahun 2002 mulai dilakukan pembangunan tahap I untuk Kantor Pertanahan yang baru di Kota Mungkid dengan model tukar guling, pembangunan tahap I ini hanya dapat dilaksanakan satu lantai saja dan dilanjutkan lantai II pada tahun berikutnya dengan anggaran APBN. Pada Bulan Maret 2004 Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang telah menempati kantor baru yang sampai sekarang ini di gunakan untuk aktifitas pelayanan pada masyarakat. 2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Visi Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang yaitu Terselenggaranya pengaturan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, Pemanfaatan Tanah yang berkeadilan untuk kesejahteraan masyarakat. Sedangklan misinya adalah: a. Terciptanya optimalisasi fungsi kelembagaan b. Terwujudnya pelayanan prima di bidang pertanahan

Upload: truongthien

Post on 30-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang

1. Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang

Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di

Jalan Sokarno Hatta nomor 110 Kota Mungkid. Alamat tersebut

merupakan alamat yang paling baru dari Kantor Pertanahan

Kabupaten Magelang, sebelumnya Kantor Pertanahan Kabupaten

Magelang beralamat di Jalan Soetoyo Nomor 32 Magelang

dimana lokasi ini termasuk dalam wilayah Kota Magelang.

Diawali pada tahun 2002 mulai dilakukan pembangunan

tahap I untuk Kantor Pertanahan yang baru di Kota Mungkid

dengan model tukar guling, pembangunan tahap I ini hanya dapat

dilaksanakan satu lantai saja dan dilanjutkan lantai II pada tahun

berikutnya dengan anggaran APBN. Pada Bulan Maret 2004

Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang telah menempati kantor

baru yang sampai sekarang ini di gunakan untuk aktifitas

pelayanan pada masyarakat.

2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang

Visi Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang yaitu

Terselenggaranya pengaturan, Penguasaan, Pemilikan,

Penggunaan, Pemanfaatan Tanah yang berkeadilan untuk

kesejahteraan masyarakat. Sedangklan misinya adalah:

a. Terciptanya optimalisasi fungsi kelembagaan

b. Terwujudnya pelayanan prima di bidang pertanahan

34

c. Terwujudnya pengaturan, penguasan, pemilikan,

penggunaan, pemanfaatan serta pemeliharaan tanah dan

lingkungan hidup.

d. Terwujudnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan

administrasi pertanahan.

e. Terciptanya pola kehidupan bersama yang harmonis dengan

menuntaskan sengketa konflik dan perkara pertanahan.

3. Gambaran Wilayah Kabupaten Magelang

Kabupaten Magelang secara geografis terletak di antara

110° 01’ 51” BT – 110° 26’ 58” BT dan 07° 19’ 13” LS – 07°

42’ 16” LS dan berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Temanggung dan Kabupaten

Semarang

Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali.

Sebelah Selatan : Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY.

Sebelah Barat:Kabupaten Temanggung dan Kabupaten

Wonosobo.

Wilayah Tengah : Kota Magelang.

Sedang Luas Wilayah Kabupaten Magelang adalah ±

113.189 ha terdiri dari 21 Kecamatan dan 367 desa.

4. Data Karyawan

Jumlah karyawan/ karyawati di Kantor Pertanahan

Kabupaten Magelang adalah 120 orang terdiri dari 90 berstatus

sebagai PNS dan 30 orang sebagai PTT.

35

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Kategori Variabel

Tujuan analisis deskriptif kategori variabel adalah untuk

menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel gaya

kepemimpinan otentik dan perilaku etis terhadap OCB yang diuji

dalam penelitian ini.

a. Variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

Hasil deskriptif pada variabel dalam penelitian ini

diperoleh nilai minimum sebesar 32, nilai maksimum sebesar

50, mean sebesar 42,90 dan standar deviasi sebesar 4,340.

Selanjutnya data OCB dikategorikan dengan menggunakan

skor rerata (M) dan simpangan baku (SD). Jumlah butir

pertanyaan untuk variabel OCB terdiri dari 10 pertanyaan

yangmasing-masing mempunyai skor 5,4,3,2,1. Kategorisasi

untuk variabel OCB disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Kategorisasi OCB

Kategori Interval skor Frekuensi Persentase

Tinggi X ≥ 47,24 ( 5 ) 17 18,89%

Sedang 38,56 ≤ X< 47,24 ,( 4 ) 63 70,00%

Rendah X<38,56 ( 2 ) 10 11,11%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui

bahwa mayoritas responden memberikan penilaian tentang

OCB dalam kategori sedang sebanyak 63 orang (70%),

responden yang memberikan penilaian dalam kategorisasi

tinggi sebanyak 17 orang (18,89%) dan responden yang

36

memberikan penilaian dalam kategori rendah sebanyak 10

orang (11,11%).

b. Variabel Gaya Kepemimpinan Otentik

Hasil deskriptif pada variabel dalam penelitian ini

diperoleh nilai minimum sebesar 38, nilai maksimum sebesar

60, mean sebesar 51,23 dan standar deviasi sebesar 5,134.

Selanjutnya data Gaya Kepemimpinan Otentik dikategorikan

dengan menggunakan skor rerata (M) dan simpangan baku

(SD). Jumlah butir pertanyaan untuk variabel Gaya

Kepemimpinan Otentik terdiri dari 12 pertanyaan yang

masing-masing mempunyai skor 5,4,3,2,1. Kategorisasi

untuk variabel Gaya Kepemimpinan Otentik disajikan

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Otentik

Kategori Interval skor Frekuensi Persentase

Tinggi X ≥ 56,364 ( 5 ) 18 20,00%

Sedang 46,096 ≤ X<56,364, ( 4 ) 62 68,89%

Rendah X <46,096 ( 2 ) 10 11,11%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui

bahwa mayoritas responden memberikan penilaian tentang

Gaya Kepemimpinan Otentik dalam kategori sedang

sebanyak 62 orang (68,89%), responden yang memberikan

penilaian dalam kategorisasi tinggi sebanyak 18 orang (20%)

dan responden yang memberikan penilaian dalam kategori

rendah sebanyak 10 orang (11,11%).

37

c. Variabel Perilaku Etis

Hasil deskriptif pada variabel dalam penelitian ini

diperoleh nilai minimum sebesar 42, nilai maksimum sebesar

65, mean sebesar 55,34 dan standar deviasi sebesar 5,311.

Selanjutnya data perilaku etis dikategorikan dengan

menggunakan skor rerata (M) dan simpangan baku (SD).

Jumlah butir pertanyaan untuk variabel perilaku etik terdiri

dari 13 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor

5,4,3,2,1. Kategorisasi untuk variabel perilaku etis disajikan

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Kategorisasi Perilaku Etis

Kategori Interval skor Frekuensi Persentase

Tinggi X ≥ 56,364 16 17,78%

Sedang 46,096 ≤ X< 56,364 62 68,89%

Rendah X < 46,096 12 13,33%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui

bahwa mayoritas responden memberikan penilaian tentang

perilaku etis dalam kategori sedang sebanyak 62 orang

(68,89%), responden yang memberikan penilaian dalam

kategorisasi tinggi sebanyak 16 orang (17,78%) dan

responden yang memberikan penilaian dalam kategori

rendah sebanyak 12 orang (13,33%)

38

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana uji dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

diukur. Uji validitas dilakukan untuk memperoleh hasil

penelitian yang valid. Uji validitas dilaksanakan terhadap

masing-masing butir pertanyaan untuk mengetahui apakah

butir pertanyaan tersebut mempunyai hubungan terhadap

nilai satu skor total. Rumus yang digunakan dalam uji

validitas adalah corrected item total correlation. Berikut ini

adalah hasil uji validitas untuk setiap item pertanyaan

berdasarkan pengobatan data dengan menggunakan program

SPSS ver. 20 adalah:

Dari hasil validitas di atas, diketahui bahwa nilai

koefisien korelasi (rhitung) setiap item pertanyaan pada

kuisioner variable gaya kepemimpinan otentik dinyatakan

valid karena r hitung > r tabel yaitu sebesar 0,173.

Dari hasil uji validitas di atas, diketahui bahwa nilai

koefisien korelasi ( rhitung ) setiap item pertanyaan pada

kuisioner variabel perilaku etis dinyatakan valid karena nilai

r hitung > r tabel, yaitu sebesar 0,173.

39

Dari hasil uji validitas diatas, diketahui bahwa nilai

koefisien korelasi (rhitung) setiap item pertanyaan pada

kuisioner variabel organizational citizenship behaviour

dinyatakan valid karena nilai r hitung >r tabel, yaitu sebesar

0,173.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana

pengukuran itu akurat, stabil dan konsisten apabila dilakukan

pengukuran kembali dengan subjek yang sama. Dalam uji

reliabilitas menggunakan rumus alpha croncbach. Dari hasil

pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20 maka dapat

diketahui reliabilitas setiap variabel.

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa r hitung > r

tabel pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa

pertanyaan yang merupakan dimensi dari variabel gaya

kepemimpinan otentik, perilaku etis, dan organizational

citizenship behaviour adalah reliable karena > 0,60.

3. Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Salah satau syarat yang harus dipenuhi dalam analisis

regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal.

Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas

Kolmogorov-Smirnof dari masing-maisng variabel.Data

dianalisis dengan bantuan program SPSS 20.00 for windows.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika

probabilitas >0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

40

Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat dari tabel

4.13berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gaya

Kepemimpinan

Otentik

Perilaku Etik Organizational

Citizenship

Behavior

N 90 90 90

Normal Parametersa,b Mean 51,23 55,34 42,90

Std. Deviation 5,134 5,311 4,340

Most Extreme Differences

Absolute ,118 ,115 ,113

Positive ,118 ,115 ,113

Negative -,094 -,082 -,096

Kolmogorov-Smirnov Z 1,123 1,091 1,072

Asymp. Sig. (2-tailed) ,160 ,185 ,200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Terlihat dari tabel 4.13 pada baris asymp. Sig untuk

dua sisi diperoleh nilai signifikansi variabel gaya

kepemimpinan otentik sebesar 0,160, untuk variabel perilaku

etik 0,185, dan variabel organizational citizenship behaviour

sebesar 0,200. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel

> 0,05 yang berarati bahwa H0 diterima atau data dari

masing-masing variabel berdistribusi normal.

2) Uji Linieritas

Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier

atau tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai

signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat adalah linier.

41

Berikut ini disajikan tabel hasil uji linieritas antara

variabel X terhadap variabel Y yaitu sebagi berikut:

a) Hasil Uji Linieritas Gaya kepemimpinan otentik

dengan Organizational citizenship behaviour.

Tabel 4.5 . Hasil Uji Linieritas Gaya kepemimpinan otentik dengan

Organizational citizenship behaviour

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Organizational

Citizenship

Behavior * Gaya

Kepemimpinan

Otentik

Between

Groups

(Combined) 1640,019 19 86,317 167,463 ,000

Linearity 1627,598 1 1627,598 3157,706 ,000

Deviation from Linearity 12,422 18 ,690 1,339 ,192

Within Groups 36,081 70 ,515

Total 1676,100 89

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

b) Hasil Uji Linieritas Perilaku etis dengan

Organizational citizenship behaviour.

Tabel 4.6 . Hasil Uji Linieritas Perilaku etikdengan Organizational

citizenship behaviour

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Organizational

Citizenship Behavior

* Perilaku Etik

Between

Groups

(Combined) 1627,191 19 85,642 122,572 ,000

Linearity 1606,354 1 1606,354 2299,045 ,000

Deviation from Linearity 20,837 18 1,158 1,657 ,069

Within Groups 48,909 70 ,699

Total 1676,100 89

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Berikut merupakan hasil rangkuman uji linieritas dari

variabel gaya kepemimpinan otentik dengan organizational

citizenship behaviour dan perilaku etis dengan

organizational citizenship behaviour yaitu:

42

Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas

Variabel Sig. Keterangan

X1 → Y 0,192 Linier

X2 → Y 0,69 Linier

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

b. Pengujian Hipotesis Pertama

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan model regresi dari pengujian hipotesis

pertama adalah sebagai berikut :

M = b0 + b1X + ei

= -1,8942 + 0,960 X1

Hasil persamaan model regresi dari pengujian hipotesis

pertama selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Variabel Tanda Prediksi Koefisien Regresi p-value

Perilaku etik + 78,707 0,000

Sampel 90

Adjusted R square 0,986

F test 6194,739

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Keterangan :

- nilai p value menunjukkan hasil bahwa pada tingkat

kesalahan 1% dan tanda positif menunjukkan terdapat

pengaruh positif dari variabel gaya kepemimpinan

otentik terhadap perilaku etis

43

Dari tabel diatas dapat dijabarkan untuk uji parsial masing-

masing variabel adalah sebagai berikut.

2) Uji t

Uji ini untuk mengetahui pengaruh variabel gaya

kepemimpinan otentik terhadap variabel gaya perilaku

etis. Hasil penelitian ini adalah variabel gaya

kepemimpinan otentik (X1) memiliki koefisien regresi

sebesar 78,707dengan tanda prediksi positif, artinya

gaya kepemimpinan otentik mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap perilaku etis.

3) Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel gaya kepemimpinan otentik terhadap

variabel perilaku etik.

Tabel 4.9

Hasil uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2313,239 1 2313,239 6194,739 ,000b

Residual 32,861 88 ,373

Total 2346,100 89

a. Dependent Variable: Gaya Kepemimpinan Otentik

b. Predictors: (Constant), Perilaku Etik

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar

6194,739, sedangkan F tabel sebesar 3,95 (F hitung > F

tabel). Nilai signifikan 0,000 (<0.010) berarti variabel

44

dependen (gaya kepemimpinan otentik) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel perilaku etis.

4) Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui pengaruh variabel perilaku

etik terhadap gaya kepemimpinan otentik dapat dilihat

dari tabel berikut

Tabel 4.10

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,993a ,986 ,986 ,611

a. Predictors: (Constant), gaya kepemimpinan etis

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Tabel diatas menunjukkan besarnya nilai adjusted R

square yang memiliki nilai positif sebesar 0,986yang

menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan otentik

mempengaruhi variabel perilaku etis sebesar 98,6% dan

sisanya sebesar 1,4% menggambarkan adanya variasi

bebas lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

c. Pengujian Hipotesis Kedua

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan model regresi dari pengujian hipotesis kedua

adalah sebagai berikut :

Y = -0,090+0,074X1+0,760M

45

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

Variabel Tanda

Prediksi Koefisien Regresi p-value

Gaya kepemimpinan otentik + 23,698 0,000

Perilaku etik + 2,566 0,012

Sampel 90

Adjusted R square 0,972

F test 1573,499

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Keterangan :

- nilai p value menunjukkan hasil bahwa pada tingkat

kesalahan 1% dan tanda positif menunjukkan terdapat

pengaruh positif dari variabel gaya kepemimpinan

otentik dan perilaku etis terhadap organizational

citizenship behaviour

Tabel diatas nampak bahwa koefisien regresi

variabel gaya kepemimpinan otentik (X) dan perilaku

etis (M) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap variabel organizational citizenship

behaviourdengan nilai koefisien regresi sebesar 2,566

dan 23,698 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

gaya kepemimpinan otentik dan perilaku etis

mempengaruhi variabel organizational citizenship

behaviour. Bila gaya kepemimpinan otentik dan perilaku

46

etis meningkat maka implikasinya organizational

citizenship behaviourjuga ikut meningkat.

5) Uji t

Uji ini untuk mengetahui pengaruh variabel gaya

kepemimpinan otentik dan perilaku etis secara parsial

terhadap variabel organizational citizenship behaviour.

Hasil penelitian ini adalah:

a) Variabel gaya kepemimpinan otentik(X1) memiliki

koefisien regresi 23,689 dan memiliki tanda

prediksi positif, artinya bahwa gaya kepemimpinan

otentik mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen

organizational citizenship behaviour.

b) Variabel perilaku etik(X2) memiliki koefisien

regresi 2,566 dan memiliki tanda prediksi positif,

artinya perilaku etik mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap organizational

citizenship behaviour.

6) Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan

otentik dan perilaku etis secara bersama-sama terhadap

variabel organizational citizenship behaviour.

47

Tabel 4.12

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1631,010 2 815,505 1573,499 ,000b

Residual 45,090 87 ,518

Total 1676,100 89

a. Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior

b. Predictors: (Constant), Perilaku Etik, Gaya Kepemimpinan Otentik

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Hasil penelitian menunjukkan nilai F hitung sebesar

1573,499, sedangkan nilai F tabel sebesar 3,95 (F hitung

> F tabel). Nilai signifikan 0,000 (<0.010) berarti secara

bersama-sama variabel independen (gaya kepemimpinan

otentik dan perilaku etis) berpengaruh signifikan

terhadap variabel organizational citizenship behaviour.

7) Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

gaya kepemimpinan otentik dan perilaku etis terhadap

variabel organizational citizenship behaviour dapat

dilihat dari besarnya nilai adjusted R square.

48

Tabel 4.13

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,986a ,973 ,972 ,720

a. Predictors: (Constant), Perilaku Etik, Gaya Kepemimpinan Otentik

Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)

Dari tabel diatas diketahuinilai Adjusted R Square

sebesar 0,972 yang menunjukan bahwa variabel gaya

kepemimpinan otentik dan perilaku etis mempengaruhi

variabel organizational citizenship behaviour sebesar

97,2% dan sisanya sebesar 2,8% menggambarkan

adanya variasi bebas lain yang tidak diamati dalam

penelitian ini.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otentik Terhadap Perilaku Etis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif antara gaya kepemimpinan otentik terhadap

perilaku etis di Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang.

Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa pengaruh Gaya

Kepemimpinan Otentik terhadap perilaku etis sebesar 78,707

dengan signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Kontribusi gaya

kepemimpinan Otentik untuk menjelaskan perilaku etis

(koefisien determinasi) 0,986 atau 98,6 %. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif Gaya

Kepemimpinan Otentik terhadap perilaku etis di kantor

pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula

hipotesis pertama diterima.

49

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otentik Terhadap OCB

Karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan Otentik terhadap

OCB karyawan kantor pertanahan Kabupaten Magelang.

Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa pengaruh gaya

kepemimpinan Otentik terhadap OCB sebesar 23,698dengan

signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan terdapat pengaruh positif antara Gaya

Kepemimpinan Otentik terhadap OCB karyawan di kantor

pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula

hipotesis kedua diterima.

3. Pengaruh Perilaku Etis Terhadap OCB Karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif antara Perilaku Etis terhadap OCB karyawan

kantor pertanahan Kabupaten Magelang. Berdasarkan analisis

regresi diketahui bahwa pengaruh Perilaku Etis terhadap OCB

sebesar 2,566 dengan signifikansi sebesar 0,012 ≤ 0,05.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh

positif antara Perilaku Etis terhadap OCB karyawan di kantor

Pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula

hipotesis ketiga diterima.

4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otentik dan Perilaku Etis secara

bersama-sama Terhadap OCB Karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan Otentik dan

Perilaku Etis secara bersama-sama terhadap OCB karyawan

kantor Pertanahan Kabupaten Magelang. Berdasarkan analisis

50

regresi diketahui bahwa pengaruh Perilaku Etis terhadap OCB

sebesar 1573,499dengan signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05.

Kontribusi Gaya Kepemimpinan Otentik dan Perilaku Etis untuk

menjelaskan OCB karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten

Magelang sebesar (koefisien determinasi) 0,972 atau

97,2%.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat

pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan dan Perilaku Etis

secara bersama-sama terhadap OCB karyawan di kantor

Pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula

hipotesis keempat diterima.