pengaruh corporate social responsibility...

28
FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 1 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI DI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 Rahmat Putra Wijaya 120462201165 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Jl. Politeknik Senggarang, Telp/Fax. (0771) 500096; PO.BOX 155 Tanjungpinang 29100 Gmail : [email protected] ABSTRACT Wijaya, 2016: The Influence of Corporate Social Responsibility To Firm Value With Likuidity As Moderating Variable On Mining Company Listed In Indonesian Stock Exchange Period 2011-2014. The research is meant to examine the influence of Corporate Social Responsibility (CSR) to firm value with likuidity as moderating variable on mining company listed in Indonesian Stock Exchange. The period used in this research is four (4) years, strarting from 2011 to 2014. This research used quantitative approach. The population in this research is 41 mining company that have been and are still listed in Indonesian Stock Exchange. Sample is collected by using purposive sampling methods and obtained a sample of 26 company. The hypothesis test is performed by using Moderated Regression Analysis (MRA). The result of this research indicates that the Corporate Social Responsibility has influence to the firm value and Likuidity as the moderating variable cannot influence the relation of Corporate Social Responsibility to the firm value. Keyword: Firm Value, Corporate Social Responsibility, and Likuidity PENDAHULUAN Berdirinya suatu perusahaan mempunyai tujuan yang jelas. Salah satu tujuan yang paling mendasar dalam setiap perusahaan ialah memperoleh kemakmuran yang setinggi-tingginya dalam menghasilkan laba. Hal tersebut sejalan dengan pembentukan nilai perusahaan di perusahaan tersebut dan hal ini sangat berhubungan erat dengan para pemegang saham. Nilai perusahaan dapat dikatakan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Pada saat banyak perusahaan semakin berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan dan kerusakan lingkungan disekitarnya dapat terjadi. Dan hal tersebut akan memunculkan sebuah pandangan negatif terhadap perusahaan tersebut apabila perusahaan tersebut tidak memperhatikan pertanggungjawaban sosial terhadap lingkungan disekitar perusahaan tersebut. Hal ini memberikan asumsi bahwa untuk meningkatkan nilai perusahaan maka tidak hanya laba yang harus diperhatikan. Namun, pertanggungjawaban sosial juga menjadi salah satu hal penting dan juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Upload: vokhuong

Post on 28-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 1

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

DI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2011-2014

Rahmat Putra Wijaya

120462201165

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH)

Jl. Politeknik Senggarang, Telp/Fax. (0771) 500096; PO.BOX 155

Tanjungpinang 29100

Gmail : [email protected]

ABSTRACT

Wijaya, 2016: The Influence of Corporate Social Responsibility To Firm Value With

Likuidity As Moderating Variable On Mining Company Listed In

Indonesian Stock Exchange Period 2011-2014.

The research is meant to examine the influence of Corporate Social Responsibility

(CSR) to firm value with likuidity as moderating variable on mining company listed in

Indonesian Stock Exchange. The period used in this research is four (4) years, strarting

from 2011 to 2014. This research used quantitative approach. The population in this

research is 41 mining company that have been and are still listed in Indonesian Stock

Exchange. Sample is collected by using purposive sampling methods and obtained a

sample of 26 company. The hypothesis test is performed by using Moderated Regression

Analysis (MRA). The result of this research indicates that the Corporate Social

Responsibility has influence to the firm value and Likuidity as the moderating variable

cannot influence the relation of Corporate Social Responsibility to the firm value.

Keyword: Firm Value, Corporate Social Responsibility, and Likuidity

PENDAHULUAN

Berdirinya suatu perusahaan mempunyai tujuan yang jelas. Salah satu tujuan

yang paling mendasar dalam setiap perusahaan ialah memperoleh kemakmuran yang

setinggi-tingginya dalam menghasilkan laba. Hal tersebut sejalan dengan pembentukan

nilai perusahaan di perusahaan tersebut dan hal ini sangat berhubungan erat dengan para

pemegang saham. Nilai perusahaan dapat dikatakan meningkat yang ditandai dengan

tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham.

Pada saat banyak perusahaan semakin berkembang, maka pada saat itu pula

kesenjangan dan kerusakan lingkungan disekitarnya dapat terjadi. Dan hal tersebut akan

memunculkan sebuah pandangan negatif terhadap perusahaan tersebut apabila

perusahaan tersebut tidak memperhatikan pertanggungjawaban sosial terhadap

lingkungan disekitar perusahaan tersebut. Hal ini memberikan asumsi bahwa untuk

meningkatkan nilai perusahaan maka tidak hanya laba yang harus diperhatikan. Namun,

pertanggungjawaban sosial juga menjadi salah satu hal penting dan juga berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Page 2: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2

Oleh sebab itu, untuk meningkatkan nilai perusahaan di suatu perusahaan tidak

hanya memerlukan tingkat profitabilitas yang tinggi. Tetapi juga diperlukan sebuah

pertanggungjawaban sosial terhadap lingkungan disekitar perusahaan tersebut.

Tanggungjawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut Corporate Social

Responsibility (CSR) merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat.

Perusahaan dihadapkan pada kenyataan, bahwa walaupun tujuan utamanya mencari

keuntungan, namun tidak dapat dilepaskan dari masyarakat. Diharapkan dengan

penerapan CSR maka perusahaan akan dapat melangsungkan usahanya dalam jangka

panjang (Gunawan dan Suhartini dalam Ekowati, 2013).

Tanggungjawab sosial perusahaan merujuk pada semua hubungan yang terjadi

antar sebuah perusahaan dengan semua stakeholders, termasuk didalamnya pelanggan

(costumer), pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan

juga kompetitor.

Corporate Social Responsibility (CSR) menurut McWilliams dan Siegel dalam

(Agustine, 2014) didefenisikan sebagai aksi yang muncul sebagai lanjutan dari tindakan

sosial, melebihi kepentingan perusahaan dan yang diwajibkan oleh hukum. Corporate

Social Responsibility sebagai konsep akuntansi yang baru adalah transparansi

pengungkapan sosial atas kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan,

dimana transparansi informasi yang diungkapkan tidak hanya berupa informasi

keuangan perusahaan saja, tetapi perusahaan juga diharapkan mengungkapkan

informasi mengenai dampak-dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan

oleh aktivitas perusahaan.

Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat sukarela dimana

suatu perusahaan membantu mengatasi problem sosial dan lingkungan, melainkan

bersifat wajib.

Kewajiban untuk melaksanakan CSR tertuang dalam UU No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas pasal 74. Pasal 74 tersebut menyatakan bahwa perusahaan

yang melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya alam wajib

melakukan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Selain itu, UU No. 40 Tahun 2007

pasal 1 ayat 3, menyatakan bahwa tanggungjawab sosial dan lingkungan adalah

komitmen perseroan, untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi

perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Peraturan mengenai tanggungjawab sosial perusahaan tersebut merupakan

bentuk ketegasan pemerintah terhadap perusahaan go public, dan seharusnya diimbangi

kesadaran dari perusahaan untuk melakukan CSR (Indrawan dalam Ekowati, 2013).

Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya meneliti pengaruh hubungan antara

Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Tetapi, peneliti juga

menambahkan Likuiditas yang akan dijadikan sebagai variabel pemoderasi. Menurut

Murtanto dan Elvina dalam (Rahajeng, 2010) mengatakan tingkat likuiditas

mencerminkan kesehatan suatu perusahaan dan untuk mengukurnya digunakan rasio

lancar dan rasio cepat. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan

perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.

Menurut pengertian diatas, peneliti mengasumsikan bahwa apabila likuiditas

suatu perusahaan tinggi maka perusahaan dianggap mampu untuk memberikan

informasi atau melakukan Corporate Social Responsibility terhadap lingkungan sekitar

Page 3: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 3

perusahaan. Dan hal ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Corporate

Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian ini mengambil judul, “

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

”.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN

HIPOTESIS

Nilai Perusahaan

Tujuan utama seorang manajer adalah untuk memaksimalkan nilai dari saham

perusahaannya. Nilai tersebut didasarkan pada aliran kas yang akan dihasilkan oleh

perusahaan di masa mendatang (Houston, 2006). Nilai perusahaan dalam penelitian ini

didefenisikan sebagai nilai pasar. Menurut (Handriyani, 2013) nilai perusahaan dapat

memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham

perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran

pemegang saham.

Berdasarkan paragraf diatas dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan

nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan tersebut

akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam (Anggraini, 2013)

Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat

terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui

indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Dengan

begitu dapat memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan

datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Kemudian suatu perusahaan dapat dikatakan mempunyai nilai yang baik jika

kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari tingginya harga

saham perusahaan, jika nilai sahamnya tinggi dapat dikatakan nilai perusahaan juga

baik. Setiap perusahaan yang didirikan menginginkan harga saham yang dijual memiliki

potensi harga tinggi sehingga keadaan ini akan diminati oleh investor karena dengan

permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat.

Karena tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai

perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula

pemiliknya (Gunawan dan Utami dalam Handriyani, 2013).

Menurut Gitosudarmo dalam (Arif, 2015), aspek-aspek sebagai pedoman

perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Menghindari Risiko Yang Tinggi

Bila perusahaan sedang melaksanakan operasi yang berjangka panjang, maka

harus dihindari tingkat risiko yang tinggi. Proyek-proyek yang memiliki kemungkinan

laba yang tinggi tetapi mengandung risiko yang tinggi perlu dihindarkan. Menerima

proyek-proyek tersebut dalam jangka panjang berarti suatu kegagalan yang dapat

mematahkan keberlangsungan hidup perusahaan.

2. Membayarkan Deviden

Page 4: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 4

Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham oleh perusahaan.

Deviden harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Maupun kebutuhan para pemegang

saham. Dengan membayarkan deviden secara wajar, maka perusahaan dapat membantu

menarik para investor untuk mencari deviden dan hal ini dapat membantu memelihara

nilai perusahaan.

3. Mengusahakan Pertumbuhan

Apabila perusahaan dapat mengembangkan penjualan, hal ini dapat berakibat

terjadinya keselamatan usaha dalam persaingan di pasar, maka perusahaan yang akan

berusaha memaksimalkan nilai perusahaan harus secara terus menerus mengusahakan

pertumbuhan dari penjualan dan penghasilannya.

4. Mempertahankan Tingginya Harga Pasar Saham

Harga saham pasar adalah merupakan perhatian utama dari perhatian manajer

keuangan untuk memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham atau pemilik

perusahaan. Manajer harus selalu berusaha ke arah itu untuk mendorong masyarakat

agar bersedia menanamkan uangnya ke dalam perusahaan itu. Dengan pemilihan

investasi yang tepat maka perusahaan akan mencerminkan petunjuk sebagai tempat

penanaman modal yang bijaksana bagi masyarakat. Hal ini akan membantu

mempertinggi nilai dari perusahaan.

Teori Stakeholders

Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan bagaimana manajemen

perusahaan memenuhi atau mengelola harapan para stakeholder (Agustine, 2014 : 43).

Teori stakeholder menekankan mengenai akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja

keuangan atau ekonomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan

memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, sosial

dan intelektual mereka, melebihi dan diatas permintaan wajibnya, untuk memenuhi

ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui stakeholders.

Sedangkan menurut Hadi dalam (Handriyani, 2013), teori stakeholders

mengatakan bahwa perusahaan bukanlah suatu entitas yang hanya beroperasi untuk

kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdersnya.

Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang

diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan. Stakeholder merupakan semua pihak,

internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dari kedua paragraf teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teori

stakeholder merupakan teori yang menjelaskan bagaimana manajemen perusahaan

memenuhi atau mengelola harapan para stakeholder dimana sebuah perusahaan tersebut

tidak hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun juga harus memberikan

manfaat kepada stakeholdersnya. Teori ini juga menyatakan bahwa organisasi akan

memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, sosial

dan intelektual mereka, melebihi dan diatas permintaan wajibnya, untuk memenuhi

ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui stakeholders. Salah satu bentuk

pengungkapan sukarela yang berkembang saat ini yaitu publikasi corporate social

responsibility.

Page 5: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 5

Corporate Social Responsibily

Corporate Social Responsibility (CSR) menurut McWilliams dan Siegel dalam

(Agustine, 2014) didefenisikan sebagai aksi yang muncul sebagai lanjutan dari tindakan

sosial, melebihi kepentingan perusahaan dan yang diwajibkan oleh hukum. Corporate

Social Responsibility sebagai konsep akuntansi yang baru adalah transparansi

pengungkapan sosial atas kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan,

dimana transparansi informasi yang diungkapkan tidak hanya berupa informasi

keuangan perusahaan saja, tetapi perusahaan juga diharapkan mengungkapkan

informasi mengenai dampak-dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan

oleh aktivitas perusahaan.

Menurut The World Business Council for Sustainable Development dalam

(Purnamasari, 2012 : 13) corporate social responsibility atau tanggungjawab sosial

perusahaan didefenisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta

perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum

untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis

sendiri maupun untuk pembangunan.

Dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa corporate social

responsibility merupakan sebuah aksi pertanggungjawaban perusahaan terhadap

lingkungan sosial di sekitar perusahaan, dimana aksi tersebut dilakukan sebagai upaya

pertanggungjawaban atas aktifitas-aktifitas perusahaan yang memiliki dampak-dampak

negatif di lingkungan sosial perusahaan tersebut. Hal ini juga memberikan kontribusi

bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan

serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat

umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi

bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.

Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat sukarela dimana

suatu perusahaan membantu mengatasi problem sosial dan lingkungan, melainkan

bersifat wajib. Kewajiban untuk melaksanakan CSR tertuang dalam UU No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74. Pasal 74 tersebut menyatakan bahwa

perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya

alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain itu, UU No. 40

Tahun 2007 pasal 1 ayat 3, menyatakan bahwa tanggungjawab sosial dan lingkungan

adalah komitmen perseroan, untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,

baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Peraturan mengenai tanggungjawab sosial perusahaan tersebut merupakan

bentuk ketegasan pemerintah terhadap perusahaan go public, dan seharusnya diimbangi

kesadaran dari perusahaan untuk melakukan CSR (Indrawan dalam Ekowati, 2013).

Untuk itu corporate social responsibility saat ini tidak berdasarkan sukarela saja

namun sudah diwajibkan oleh badan hukum di Indonesia. Kemudian setiap perusahaan

yang aktifitasnya memiliki dampak-dampak terhadap lingkungan sosial disekitar

perusahaan wajib melakukan corporate social responsibility dengan mengeluarkan

Page 6: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 6

biaya pengungkapan terhadap pertanggungjawaban sosial dan dicantumkan kedalam

laporan keuangan tahunan (company annual report).

Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan

kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang

tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam

yang bisa didapatkan mengenai kompetensi keuangan saat ini perusahaan dan

kemampuan perusahaan untuk tetap kompeten jika terjadi masalah (James C & John M,

2005 : 206).

Likuiditas memiliki dua dimensi (James C & John M, 2005 : 207) yaitu (1)

waktu yang dibutuhkan untuk mengubah aktiva menjadi bentuk tunai, dan (2)

Kepastian harga yang direalisasi. Bahkan jika harga yang direalisasi dapat diprediksi

seperti realisasi persediaan, piutang merupakan aktiva yang lebih likuid dari pada

persediaan, karena waktu yang dibutuhkan untuk mengubah aktiva ke bentuk tunai lebih

singkat. Jika harga yang direalisasi untuk piutang lebih pasti daripada persediaan,

piutang akan dianggap makin likuid.

Likuiditas sangat penting bagi suatu perusahaan dikarenakan berkaitan dengan

mengubah aktiva menjadi kas. Likuiditas sering digunakan oleh perusahaan maupun

investor untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya. Brigham & Houston dalam (Arif, 2015 : 20) mengatakan bahwa aset

likuid (likuid asset) merupakan aset yang diperdagangkan pasar aktif sehingga dapat

dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku, sedangkan posisi

likuiditas suatu perusahaan berkaitan dengan pertanyaan, apakah perusahaan mampu

melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh tempo pada tahun berikutnya.

Perusahaan yang likuiditasnya tinggi diharapkan melakukan disclosure secara

lebih luas. Alasan yang mendasari dan diharapkan adalah perusahaan yang finansialnya

kuat akan melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial secara lebih luas

(Wicaksono dalam Almiyanti, 2014 : 27).

Berdasarkan teori legistimasi berkeyakinan bahwa kekuatan perusahaan yang

ditunjukan rasio likuiditas tinggi akan berhubungan dengan tingkat pengungkapan

tanggung jawab sosial yang tinggi. Hal ini didasarkan bahwa kuatnya keuangan suatu

perusahaan akan cenderung memberikan informasi yang lebih luas dari pada perusahaan

yang memiliki kondisi keuangan yang lemah (Rahajeng dalam Almiyanti, 2014 : 27).

Hal ini juga dapat memberikan asumsi bahwa, sebuah perusahaan dengan tingkat

likuiditas yang tinggi akan memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan,

sekaligus dapat memperkuat hubungan antara corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Model menggunakan variabel terikat yaitu Nilai Perusahaan disimbolkan dengan (Y)

dan menggunakan variabel bebas yaitu Corporate Social Responsibility disimbolkan

dengan (X1) serta menggunakan variabel moderating yaitu Likuiditas (X2) yang dapat

disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam

gambir berikut :

Gambar 2.1

Page 7: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 7

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Suharto (2010) CSR telah menjadi semacam license to operate terhadap

perusahaan- perusahaan besar di dunia. Ini artinya, perusahaan yang mengabaikan

praktik CSR, akan ditinggalkan oleh masyarakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Purnamasari (2012) tentang pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2010 telah membuktikan bahwa

corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryanti (2014) yang mengatakan

bahwa variabel corporate social responsibility tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Kemudian ditemukan perbedaan hasil dalam penelitian Wirokusumo (2011)

yang menyimpulkan bahwa variabel corporate social responsibility berpengaruh

signifikan namun secara negatif terhadap nilai perusahaan. Dari ke tiga hasil penelitian

terdahulu diatas, maka peneliti ingin menguji kembali apakah variabel Corporate Social

Responsibility dapat memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka hipotesis

satu dalam penelitian ini adalah :

H1 : Corporate Social Responsibility Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2015) dengan judul pengaruh ratio

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan

pada kelompok saham LQ 45 di bei tahun 2011-2013 memberikan hasil penelitian

bahwa secara parsial hanya variabel likuditas yang tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel solvabilitas, rentabilitas dan kebijakan

deviden masing-masing berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan

secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nugroho (2012) dengan judul

pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan di perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 yang memberikan hasil bahwa

Corporate Social

Responsibility

Likuiditas

Nilai Perusahaan

Page 8: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 8

variabel likuiditas yang digunakan sebagai variabel bebas memiliki pengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Dari hasil penelitian tersebut diatas maka peneliti ingin menguji kembali apakah

variabel likuiditas dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan apabila diteliti di

perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2014. Serta peneliti

juga akan meneliti apakah variabel likuiditas memperkuat/memperlemah pengaruh

variabel corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan.

Maka hipotesis dua pada penelitian ini adalah :

H2 : Likuiditas Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Interaksi Antara Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Dapat

Terhadap Nilai Perusahaan

Terdapat perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2012)

dan Suryanti (2014) yang meneliti tentang pengaruh corporate social responsibility

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Purnamasari mengatakan bahwa corporate

social responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Suryanti (2014) mengatakan bahwa

variabel corporate social responsibility tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Hasil penelitian Almiyanti (2014) tentang pengaruh ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, likuiditas dan basis kepemilikan terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial (CSR) pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI

periode 2009-2012 mengatakan bahwa variabel likuiditas tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial atau corporate social

responsibility. Kemudian penelitian Nugroho (2012) membuktikan bahwa likuiditas

memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti

terdahulu, peneliti ingin menguji kembali apakah likuiditas dapat memberikan pengaruh

terhadap nilai perusahaan serta apakah likuiditas juga dapat memperkuat/memperlemah

sebuah perusahaan dalam melakukan corporate social responsibility di lingkungan

sekitar perusahaan. Dengan kata lain interaksi antara corporate social responsibility dan

likuiditas dapat berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan diteliti di

perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2014. Maka

hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

H3 : Interaksi Antara Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Dapat

Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan.

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Serta Interaksi antara

Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Beberapa peneliti terdahulu telah menunjukan bahwa Corporate Social

Responsibility memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Purnamasari

(2012) dalam penelitiannya mengenai pengaruh corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bei periode 2009-

Page 9: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 9

2010 menunjukan bahwa variabel corporate social responsibility berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Wirokusumo (2011) pengaruh

pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dan

profitabilitas sebagai pemoderasi menunjukan bahwa corporate social responsibility

berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan secara simultan corporate social

responsibility, profitabilitas dan interaksi antara corporate social responsibility dan

profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil dari para peneliti diatas maka dapat diasumsi kan bahwa

apabila semakin banyak variabel independen maka akan menambah pengaruh terhadap

variabel dependen terebut apabila diuji secara bersama-sama atau simultan. Dan untuk

penelitian kali ini peneli ingin menguji apakah corporate social responsibility dan

likuiditas serta interaksi antara corporate social responsibility dan likuiditas dapat

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. maka hipotesis ke empat ialah

sebagai berikut :

H4 : Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Serta Interaksi antara Corporate

Social Responsibility dan Likuiditas Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Dependen

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s Q dengan

membandingkan nilai pasar ekuitas dan nilai buku dari total hutang dengan nilai buku

dari total aktiva dan total hutang. Jika rasio Q diatas satu, ini menunjukkan bahwa

investasi dalam aset menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi

daripada pengeluaran investasi, hal ini akan menarik investasi baru. Jika rasio Q

dibawah satu, maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik (Agustine, 2014 : 7).

Tobin’s Q dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

Q = Nilai Perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas (EMV = closing prise x jumlah saham yang beredar)

EBV = Nilai buku dari ekuitas (diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan

total kewajiban)

D = Nilai buku dari total hutang (hutang jangka pendek + hutang jangka panjang)

Variabel Independen

Corporate Social Responsibility

Page 10: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 10

Corporate social responsibility memiliki beberapa fokus item pengungkapan

yang sesuai dan tercantum didalam GRI (Global Reporting Intiative). Adapun indikator

pengungkapan corporate social responsibility berdasarakan GRI ialah sebagai berikut:

1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator), terdiri dari 9 item.

2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator), terdiri dari 30

item.

3. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator), terdiri dari 40 item.

Rumus yang digunakan untuk menghitung corporate social responsibility ialah

dengan menggunakan corporate social responsibility index (CSRI) seperti berikut ini

(Sayekti dan Wondabio dalam Handriyani, 2013 : 7):

Dimana:

CSRIj = CSR Disclosure Index Perusahaan

nj = Jumlah Item Untuk Perusahaan j

Xij = Item i diungkapkan

Variabel Moderating

Likuiditas

Alat ukur radio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan quick ratio. Berikut rumusnya:

Alat ukur ini di anggap lebih akurat untuk mengukur tingkat likuiditas

perusahaan. Aktiva lancar terdiri dari kas, surat-surat berharga dan piutang yang

dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka pendek. Sementara hutang lancar

terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji / upah, dan hutang

jangka pendek lainnya.

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan

kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Sangadji, 2010 : 185). Populasi dari penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, dengan alasan bahwa

perusahaan-perusahaan pertambangan biasanya lebih banyak memberikan pengaruh

atau dampak terhadap lingkungan disekitar perusahaan sebagai akibat dari aktivitas

perusahaan. Penelitian ini menggunakan periode penelitian 2011-2014. Populasi yang

didapat oleh peneliti ialah berjumlah 41 perusahaan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Page 11: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 11

purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative sesuai

dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan ialah

sebagai berikut:

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode penelitian yaitu pada

tahun 2011-2014.

2. Perusahaan pertambangan tersebut melakukan Corporate Social Responsibility pada

periode penelitian secara berturut – turut.

3. Menyediakan laporan tahunan dan menerbitkan laporan keuangan lengkap pada

periode penelitian secara berturut-turut,

Berdasarkan ke 3 kriteria diatas maka sampel yang sudah didapat oleh peneliti

pada tahun periode penelitian ialah berjumlah 26 perusahaan.

Metode Analisis

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah merupakan bentuk analisis data penelitian untuk

menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Analisis deskriptif ini

dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif. Hasil analisis apakah hipotesis

penelitian dapat digeneralisasi atau tidak (Siregar, 2013 : 126)

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah sebaran data yang ada terdistribusi secara

normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik

histogram dan normal plot. Pada analisis histogram bila grafik normal plot menunjukan

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi linear berganda memenuhi asumsi normal. Data dapat

dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi untuk variabel yang dianalisis memiliki

nilai signifikansi (P-value) lebih besar dari 0.05 (5%). Untuk mendeteksi normalitas

data dapat dilakukan pula salah satu analisis statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov test

(K-S) (Ghozali, 2013:160-164). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis.

Ho = Data residual berdistribusi normal

Ha = Data residual tidak berdistribusi normal

Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri

atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan)

hubungan / pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi

(r). Uji ini dapat dilakukan dengan mengamati nilai variance inflation factor (VIF).

Apabila nilai tolerance kurang dari 10% dan nilai VIF di atas 10, maka diperkirakan

terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2013: 106). Dasar pengambilan keputusannya ialah:

- Apabila VIF > 10 maka persamaan regresi terdapat multikolinieritas

- Apabila VIF < 10 maka persamaan regresi tidak terdapat multikolinieritas

Page 12: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 12

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi kesamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Model

regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat

grafik Scatterplot dan juga dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada

nilai uji Glejser serta Tabel Spearman’s Rho. Apabila nilai signifikannya diatas 0,05,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Menurut Santoso (2015), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah

dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t. Secara praktis, dapat dikatakan bahwa nilai residu tidak berkorelasi satu

dengan yang lain. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Tentu saja model regresi yang baik adalah model yang terbebas dari masalah

autokorelasi. Uji autokorelasi dapat diketahui melalui Uji Durbin Watson yaitu untuk

mendeteksi adanya autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam

model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.

Panduan mengenai angka DW (Durbin-Watson) untuk mendeteksi autokorelasi

dapat dilihat pada tabel DW, yang bisa dilihat pada buku statistik yang relevan. Namun

demikian, secara umum dapat diambil patokan:

1. Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi negatif

2. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi

3. Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi positif

Moderated Regression Analysis

Untuk melakukan pengujian terhadap variabel moderasi dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis Moderated Regression Analysis (MRA). Moderated

Regression Analysis (MRA) adalah metode yang menggunakan pendekatan analitik

yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol

pengaruh variabel moderasi (Ghozali, 2013: 229).

Untuk menggunakan MRA dengan satu variabel independen dan satu variabel

moderasi, maka harus dilakukan dua kali persamaan regresi dimana regresi pertama

dilakukan tanpa menambahkan variabel moderasi. Sedangkan regresi ke dua dilakukan

dengan menambahkan variabel moderasi tersebut. Kedua persamaan regresi tersebut

ialah sebagai berikut:

Yi = α + b1X1

Yi = α + b1X1 +b2X2 + b3X1*X2

Keterangan :

Yi = Nilai Perusahaan

α = Konstanta

b1...b2 = Koefisien Regresi Variabel Independen

Page 13: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 13

X1 = Corporate Social Responsibility

X2 = Likuiditas

X1*X2 = Perkalian antara Corporate Social Responsibility dan Likuiditas

Dari dua persamaan diatas maka akan didapat hasil yang berbeda yang akan

memberikan jawaban apakah pada persamaan kedua dengan menambahkan variabel

moderasi dapat menambah pengaruh antara corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan.

Uji Hipotesis 1

Model regresi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t

(parsial) dan uji f (simultan). Ada dua jenis koefisiensi regresi yang dapat dilakukan

pengujian yaitu uji-t dan uji-f.

1. Uji T

Uji t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau

pengaruh yang berarti (signifikan) antara variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen (Sunyoto, 2011 : 146). Hipotesis yang akan diuji ialah sebagai

berikut:

Ho : variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variable

dependen.

Ha : variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Jika thitung < ttabel, atau - thitung > - ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk α = 5

%.

2. Jika thitung > ttabel, atau - thitung < - ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α = 5

%.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk

mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih

X (bebas) terhadap variabel Y (terikat) (Siregar, 2013 : 252). Koefisien determinasi (R2)

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2) berkisar antar nol sampai dengan satu (0 ≤ R

2 ≤ 1). Nilai

R2

yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas.

Dengan demikian, bila R2

mendekati nol, maka pengaruh dari variabel bebas

corporate social responsibility dan likuiditas sebagai variabel moderasi terhadap nilai

perusahaan adalah kecil. Bila mendekati 1, maka pengaruh dari variabel bebas

Page 14: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 14

corporate social responsibility dan likuiditas sebagai variabel moderasi terhadap nilai

perusahaan adalah besar.

Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis 2 dilakukan bertujuan untuk menguji apakah variabel moderating

dalam penelitian ini dapat berpengaruh atau tidak berpengaruh. Uji ini menggunakan

metode Analisis Regresi Moderasi (Moderating Regression Analysis). Analisis Regresi

Moderasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel moderating dalam penelitian ini

akan memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen dan dependen.

MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan

regresinya mengandung unsus interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen).

Variabel perkalian antara Corporate Social Responsibility (X1) dan Likuiditas

(X2) merupakan variabel moderating oleh karena menggambarkan pengaruh moderating

variabel likuiditas (X2) terhadap hubungan corporate social responsibility (X1) terhadap

nilai perusahaan (Y). Dalam penelitian ini akan digunakan uji MRA, hipotesis diterima

jika variabel moderasi mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

1. Uji T

Uji signifikan nilai t (uji parsial) digunakan untuk menguji apakah variabel

moderasi (interakti antara X1 dan X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji ialah sebagai berikut:

Ho : Variabel moderasi (Interaksi antara Likuiditas dan Corporate Social

Responsibility) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : Variabel moderasi (Interaksi antara Likuiditas dan Corporate Social

Responsibility) berpengaruh terhadap variabel dependen

Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Jika thitung < ttabel, atau - thitung > - ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk α = 5

%.

2. Jika thitung > ttabel, atau - thitung < - ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α = 5

%.

2. Uji F

Uji f ( uji simultan ) digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara simultan ( bersama-sama ) mempengaruhi variabel dependen

(Sunyoto, 2011 : 147). Hipotesis yang akan di uji ialah sebagai berikut:

Ho : tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen.

Ha : semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel

independen.

Uji ini dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan F-tabel dengan

ketentuan :

1. Jika F-hitung > F-tabel, maka Ha dan Ho ditolak untuk α = 5%.

2. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho dan Ha ditolak untuk α = 5 %.

Page 15: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 15

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk

mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih

X (bebas) terhadap variabel Y (terikat) (Siregar, 2013 : 252). Koefisien determinasi (R2)

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2) berkisar antar nol sampai dengan satu (0 ≤ R

2 ≤ 1). Nilai

R2

yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas.

Dengan demikian, bila R2

mendekati nol, maka pengaruh dari variabel bebas

corporate social responsibility dan likuiditas sebagai variabel moderasi terhadap nilai

perusahaan adalah kecil. Bila mendekati 1, maka pengaruh dari variabel bebas

corporate social responsibility dan likuiditas sebagai variabel moderasi terhadap nilai

perusahaan adalah besar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Unit Analisis

Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Pemilihan sampel menggunakan

teknik purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan yang tertulis di bab

sebelumnya. Prosedur pemilihan sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Prosedur Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan pertambangan yang terdapat di

BEI periode 2011-2014 41

Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan

tahunan dan laporan keuangan lengkap pada

periode 2011-2014

(10)

Perusahaan yang tidak melakukan Corporate Social

Responsibility secara berturut-turut pada periode

2011-2014

(5)

JUMLAH SAMPEL 26

Pengujian Pencilan Outlier

Outlier adalah sekumpulan data yang dianggap memiliki sifat berbeda dengan

kebanyakan data lainnya. Pengujian pencilan dalam penelitian ini menggunakan

penghapusan batas atas pada variabel dependen dan independen sebesar 9,6% dari total

sampel. Penghapusan ini dikarenakan variabel-variabel tersebut memiliki nilai yang

jauh lebih tinggi dari pada sampel lainnya sehingga akan membuat data menjadi tidak

normal.

Page 16: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 16

Deteksi terhadap unvariate outlier dapat dilakukan dengan menentukan nilai

batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara menkoversikan

nilai data kedalam skor standardized atau yang biasa disebut Z-score. Menurut Hair

dalam (Ghozali, 2013: 41) untuk kasus sampel kecil (kurang dari 80), maka standar skor

dengan nilai ≥ 2,5 dinyatakan outlier. Untuk sampel besar standar skor dinyatakan

outlier jika nilai nya pada kisaran 3 sampai 4.

Dalam penelitian ini sampel yang dikeluarkan adalah 9,6% dari 104 sampel

yaitu 10 sampel. Dengan demikian maka sampel yang digunakan pada penelitian ini

ialah berjumlah 94.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Statistik Deskriptif

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

NP 94 ,620621 6,925983 1,76596974 1,284889042

CSR 94 ,050633 ,417722 ,21694050 ,105132441

LIKUID 94 ,199856 8,003743 1,75143820 1,535672145

Valid N 94 0 0 0 0

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS Versi 21.0

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jumlah sampel adalah sebanyak 94.

Selain itu dapat diketahui bahwa rata-rata NP sebagai proksi dari nilai perusahaan (Y)

ialah sebesar 1,76596974 dengan nilai minimum sebesar 0,620621 dan nilai maksimum

sebesar 6,925983, sedangkan nilai standar deviasi adalah sebesar 1,284889042. CSR

(corporate social responsibility) merupakan variabel Independen (X1) memiliki rata-rata

0,21694050 dengan nilai minimum sebesar 0,050633 dan nilai maksimum sebesar

0,417722 serta nilai standar deviasi sebesar 0,105132441. Sedangkan likuiditas sebagai

variabel moderasi (X2) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,75143820 dengan nilai

minimum sebesar 0,199856 dan nilai maksimum sebesar 8,003743 serta nilai standar

deviasi sebesar 1,535672145.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Berikut ini hasil uji normalitas yang tertuang dalam tabel, data histogram, dan

data P-P Plot yang sudah ditransformasikan ke dalam model semi-log:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Model 1 dan 2 (semi-log)

Model I Model II

N 94 94

Page 17: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 17

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000 ,0000000

Std.

Deviation

,56544024 ,54144096

Most Extreme

Differences

Absolute ,112 ,117

Positive ,112 ,117

Negative -,051 -,052

Kolmogorov-Smirnov Z 1,086 1,130

Asymp. Sig. (2-tailed) ,189 ,156

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas Pada Model 1 (semi-log)

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Gambar 4.2

Histogram Uji Normalitas Pada Model 2 (semi-log)

Page 18: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 18

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Pada tabel 4.13 kedua model regresi sudah terdistribusi secara normal. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 serta dapat dilihat dari

gambar 4.5 dan gambar 4.6 dimana garis pada histogram sudah membentuk lonceng.

Uji Multikolinieritas

Berikut ini hasil uji multikolinieritas yang tertuang dalam tabel yang sudah

ditransformasikan ke dalam model semi-log:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 (semi-log)

Model I Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

CSR 1,000 1,000

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas Model 2 (semi-log)

Model II Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

CSR ,441 2,268

LIKUID ,273 3,665

X1X2 ,290 3,449

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari hasil output pada tabel 4.14 dan 4.15 dapat dilihat bahwa variabel

independen dalam kedua model memiliki nilai VIF dibawah 10. Oleh karena itu maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam kedua model

regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Berikut ini hasil uji multikolinieritas yang tertuang dalam tabel yang sudah

ditransformasikan ke dalam model semi-log:

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 1

Page 19: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 19

Unstandardized

Residual

CSR

Correlation

Coefficient

,036

Sig. (2-tailed) ,727

N 94

Unstandardiz

ed Resdiual

Correlation

Coefficient

1,000

Sig. (2-tailed) .

N 94 Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 2

Unstandardized

Residual

CSR

Correlation

Coefficient

,058

Sig. (2-tailed) ,576

N 94

LIKUID

Correlation

Coefficient

,027

Sig. (2-tailed) ,794

N 94

LIKUIDCSR

Correlation

Coefficient

,015

Sig. (2-tailed) ,883

N 94

Unstandardiz

ed Resdiual

Correlation

Coefficient

1,000

Sig. (2-tailed) .

N 94 Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari tabel 4.16 dan 4.17 diketahui bahwa nilai sig. (2-tailed) variabel bebas

terhadap unstandardized residual statistik lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ditemukan heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi Model 1 dan 2 Dengan Durbin-Watson Test (semi-log)

Model Durbin-Watson

I ,829

Page 20: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 20

II ,873

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai DW (Durbin-Watson) pada kedua model

masing-masing ialah sebesar 0,899 dan 0,873. Nilai tersebut terletak diantara -2 sampai +2

maka hal ini berarti model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

Moderated Regression Analysis

Analisis regresi moderasi digunakan untuk menjelaskan hubungan antara satu

variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen serta variabel moderasi.

Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah ditentukan maka didapat hasil

pengolahan data dengan program SPSS sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Moderated Regression Analysis

Coeffisientsa

a. Dependent Variable : LnNP

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,309 - 0,572X1 + 0,118X2 – 0,039M

Dimana:

Y = Nilai Perusahaan

X1 = Corporate Social Responsibility

X2 = Likuiditas

M = Interaksi Antara Corporate Social Responsibility dan Likuiditas

Pernyataan diatas mempunyai makna sebagai berikut:

1. Dari persamaan regresi linear berganda diatas dapat diambil kesimpulan yaitu

apabila semua variabel dependen sama dengan nol, maka nilai perubahan akan

mengalami perubahan sebesar 0,309.

2. X1 mewakili koefisien CSR sebesar -0,572 bahwa setiap penambahan pengungkapan

CSR 1, maka akan mengurangi nilai perusahaan sebesar 0,572.

MODEL

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) ,309 ,189

CSR -,572 ,817 -,104

LIKUID ,118 ,071 ,313

LIKUIDCSR -,039 ,475 -,015

Page 21: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 21

3. X2 mewakili koefisien Likuiditas sebesar 0,118 bahwa setiap penambahan likuiditas

1, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar 0,118.

4. M mewakili koefisien moderasi (interaksi antara corporate social responsibility dan

likuiditas) sebesar -0,039 bahwa setiap penambahan interaksi CSR dan likuiditas 1,

maka akan mengurangi nilai perusahaan sebesar 0,039.

Uji Hipotesis 1

1. Uji T

Untuk mengetahui bahwa variabel independen yaitu Corporate Social

Responsibility dan Likuiditas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan dengan tingkat signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan df (n-k-1), dimana (n) merupakan jumlah observasi/sampel

sedangkan (k) adalah jumlah variabel penelitian. Berikut hasil uji hopotesis secara

parsial.

Tabel 4.10

Hasil Uji Hopotesis 1 Secara Parsial (semi-log)

Coeffisientsa

MODEL

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) ,641 ,135 4,749 ,000

CSR -1,207 ,561 -,219 -2,153 ,034

a. Dependent Variable : LnNP

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari tabel diatas diketahui bahwa variabel CSR memiliki nilai thitung sebesar -

2,153 dengan nilai ttabel sebesar 1,9835 sehingga thitung < ttabel dengan probabilitas

signifikansi untuk variabel CSR sebesar 0,034 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.

Maka Ho ditolak dan Ha tidak dapat ditolak, yang berarti bahwa secara parsial

Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan namun secara negatif terhadap

Nilai Perusahaan.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengetahui seberapa besar peran

variabel independen secara bersama-sama menjelaskan perubahan yang terjadi terhadap

variabel dependen. Berikut hasil pengujiannya:

Tabel 4.11

Hasil Uji Hopotesis 1 Koefisien Determinasi (semi-log)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Page 22: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 22

1 ,219a ,048 ,038 ,56850

a. Predictors: (Constant), CSR

b. Dependent Variable : LnNP

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0,38 atau

sebesar 3,8%. Hal ini berarti menunjukan bahwa persentase pengaruh variabel

independen yaitu Corporate Social Responsibility terhadap variabel dependen yaitu

Nilai Perusahaan (LnNP) sebesar 3,8%. Variabel independen yang digunakan hanya

mampu menjelaskan sebesar 3,8% variansi variabel dependen. Sedangkan sisanya

96,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis 2 dilakukan bertujuan untuk menguji apakah variabel moderating

dalam penelitian ini dapat berpengaruh atau tidak berpengaruh. Uji ini menggunakan

metode Analisis Regresi Moderasi (Moderating Regression Analysis). Analisis Regresi

Moderasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel moderating dalam penelitian ini

akan memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen dan dependen.

MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan

regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen).

Variabel perkalian antara Corporate Social Responsibility (X1) dan Likuiditas

(X2) merupakan variabel moderating oleh karena menggambarkan pengaruh moderating

variabel likuiditas (X2) dengan hubungan corporate social responsibility (X1) terhadap

nilai perusahaan (Y). Dalam penelitian ini akan digunakan uji MRA, hipotesis diterima

jika variabel moderasi mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

1. Uji T

Uji t digunakan untuk menguji apakah Likuiditas memoderasi hubungan antara

Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Hipotesis untuk uji t adalah

sebagai berikut:

Ho : Variabel moderasi (Interaksi antara Likuiditas dan Corporate Social

Responsibility) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : Variabel moderasi (Interaksi antara Likuiditas dan Corporate Social

Responsibility) berpengaruh terhadap variabel dependen

Tabel 4.12

Hasil Uji Hopotesis 2 Secara Parsial (semi-log)

Coeffisientsa

MODEL

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

Page 23: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 23

(Constant) ,309 ,189 1,634 ,106

CSR -,572 ,817 -,104 -,699 ,486

LIKUID ,118 ,071 ,313 1,662 ,100

LIKUIDCSR -,039 ,475 -,015 -,081 ,935

a. Dependent Variable : LnNP

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari tabel diatas diketahui bahwa Likuiditas (LIKUID) memiliki nilai thitung

sebesar 1,662 dan nilai ttabel sebesar 1,9839 sehingga nilai thitung < ttabel dengan

probabilitas signifikansi untuk variabel Likuiditas sebesar 0,100, dimana lebih besar

dari nilai taraf signifikan 0,05. Maka Ho tidak dapat ditolak dan Ha ditolak, yang berarti

bahwa Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel moderasi (interaksi antara likuiditas dan CSR) memiliki nilai thitung

sebesar -0,081 dengan nilai ttabel sebesar 1,9839 sehingga thitung < ttabel dengan

probabilitas signifikansi untuk variabel moderasi sebesar 0,935 lebih besar dari taraf

signifikansi 0,05. Maka Ho tidak dapat ditolak dan Ha ditolak, yang berarti bahwa

secara parsial variabel moderasi (interaksi antara likuiditas dan CSR) tidak berpengaruh

terhadap Nilai Perusahaan.

2. Uji F

Tabel 4.13

Hasil Uji Hopotesis 2 Secara Simultan (semi-log)

ANOVAa

MODEL

Sum Of

Squares Df

Mean

Squares F Sig.

1 Regression 3,968 3 1,323 4,366 ,006b

Residual 27,264 90 ,303

Total 31,232 93

a. Dependent Variable : LnNP

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari Uji ANOVA ( Analysis Of Varians) atau uji F, menunjukan bahwa nilai

Fhitung sebesar 4,366 dengan nilai Ftabel sebesar 2,70 pada tingkat kesalahan α = 5%.

Dengan nilai df = (k-1) : (n-k), jumlah sampel sebesar 104 dengan jumlah variabel yaitu

4, maka df = (4-1= 3 : 104-4= 100), sehingga Ftabel sebesar 2,70 pada tingkat

kepercayaan 95%. Maka didapat Fhitung > Ftabel dimana 4,366 > 2,70 dengan signifikansi

yaitu sebesar 0,006. Yang berarti bahwa variabel independen yaitu Corporate Social

Responsibility (CSR) dan Likuiditas serta variabel moderasi (Interaksi antara likuiditas

dan corporate social responsibility) mempunyai pengaruh secara bersama-sama

(simultan) terhadap Nilai Perusahaan (LnNP).

Page 24: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 24

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengetahui seberapa besar peran

variabel independen dan moderasi secara bersama-sama menjelaskan perubahan yang

terjadi terhadap variabel dependen. Berikut hasil pengujiannya:

Tabel 4.14

Hasil Uji Hopotesis 2 Koefisien Determinasi (semi-log)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,356a ,127 ,098 ,55039

b. Predictors: (Constant), CSR, LIKUID

c. Dependent Variable : LnNP

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0,098 atau

sebesar 9,8%. Hal ini berarti menunjukan bahwa persentase pengaruh variabel

independen yaitu Corporate Social Responsibility dan Likuiditas serta variabel

moderasi (Interaksi antara likuiditas dan corporate social responsibility) terhadap

variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan (LnNP) sebesar 9,8%. Variansi variabel

independen dan moderasi yang digunakan hanya mampu menjelaskan sebesar 9,8%

variansi variabel dependen. Sedangkan sisanya 90,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa di

hipotesis ke dua terbukti bahwa dengan adanya variabel moderating likuiditas dapat

menambah persentase pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan yaitu sebesar 6%.

Pembahasan

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil dari pengujian hipotesis satu (tanpa moderasi) dengan menggunakan uji

regresi menunjukkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh signifikan

namun secara negatif terhadap nilai perusahaan. Pada hipotesis satu nilai thitung sebesar -

2,153 dengan nilai ttabel sebesar 1,9835 sehingga thitung > ttabel dengan probabilitas

signifikansi untuk variabel CSR sebesar 0,034 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.

Maka Ho ditolak dan Ha tidak dapat ditolak, yang berarti bahwa secara parsial

Corporate Social Responsibility berpengaruh namun secara negatif terhadap Nilai

Perusahaan.

Dari hasil pengujian hipotesis satu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

parsial Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Maka

Ho ditolak dan Ha tidak dapat ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

Wirokusumo (2011) yang menyimpulkan bahwa corporate social responsibility

berpengaruh terhadap nilai perusahaan namun secara negatif. Dan tidak sesuai dengan

hasil penelitian Suryanti (2014) yang menyimpulkan bahwa corporate social

responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Page 25: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 25

Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil dari pengujian hipotesis dua dengan menggunakan uji regresi

menunjukkan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada

hipotesis dua nilai thitung sebesar 1,662 dan nilai ttabel sebesar 1,9839 sehingga nilai thitung

< ttabel dengan probabilitas signifikansi untuk variabel Likuiditas sebesar 0,100, dimana

lebih besar dari nilai taraf signifikan 0,05. Maka Ho tidak dapat ditolak dan Ha ditolak,

yang berarti bahwa Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Dari pengujian hipotesis 2 diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka Ho tidak dapat ditolak

dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yunita (2015) yang

menyimpulkan bahwa variabel likuiditas tidak dapat memberikan pengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Kemudian penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian

Nugroho (2012) yang menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Interaksi Antara Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Dapat

Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil dari pengujian hipotesis dua (dengan variabel moderasi) dengan

menggunakan uji regresi menunjukkan bahwa variabel moderasi (interaksi antara CSR

dan likuiditas) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada hipotesis dua yang

dilakukan dengan menambahkan variabel maoderasi memiliki nilai thitung sebesar -0,081

dengan nilai ttabel sebesar 1,9839 sehingga thitung < ttabel dengan probabilitas signifikansi

untuk variabel moderasi sebesar 0,935 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka Ho

tidak dapat ditolak dan Ha ditolak, yang berarti bahwa secara parsial variabel moderasi

(interaksi antara likuiditas dan CSR) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Hasil diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa likuditas tidak mampu

mempengaruhi hubungan antara corporate social responsibility terhadap nilai

perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Almiyanti (2014)

yang menyimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan

CSR dan hasil ini juga membuktikan bahwa interaksi antara likuditas dan CSR tidak

mampu mempengaruhi nilai perusahaan.

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Serta Interaksi antara

Corporate Social Responsibility dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Dari hasil pengujian hipotesis dua untuk melihat pengaruh simultan antara CSR,

Likuiditas serta variabel moderasi (interaksi antara corporate social responsibility dan

likuiditas), maka didapatlah nilai Fhitung sebesar 4,366 dengan nilai Ftabel sebesar 2,70

pada tingkat kesalahan α = 5%. Dengan nilai df = (k-1) : (n-k), jumlah sampel sebesar

104 dengan jumlah variabel yaitu 4, maka df = (4-1= 3 : 104-4= 100), sehingga Ftabel

sebesar 2,70 pada tingkat kepercayaan 95%. Maka didapat Fhitung > Ftabel dimana 4,366 >

2,70 dengan signifikansi yaitu sebesar 0,006. berarti bahwa variabel independen yaitu

Corporate Social Responsibility (CSR) dan Likuiditas serta variabel moderasi (Interaksi

antara likuiditas dan corporate social responsibility) mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap Nilai Perusahaan (LnNP).

Page 26: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 26

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social

Responsibility (CSR) dan Likuiditas serta variabel moderasi (interaksi antara CSR dan

likuiditas) secara parsial dan simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2014.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusaahaan.

3. Interaksi antara Corporate Social Responsibility dan Likuiditas tidak

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

4. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Likuiditas serta variabel moderasi

(Interaksi antara likuiditas dan corporate social responsibility) mempunyai

pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap Nilai Perusahaan.

Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya populasi penelitian tidak hanya terfokus

pada perusahaan pertambangan. Meskipun perusahaan pertambangan lebih dekat

berhubungan dengan sumber daya, khususnya sumber daya alam. Namun,

ternyata hal tersebut tidak bisa menjamin bahwasanya perusahaan pertambangan

melakukan pengungkapan CSR secara luas. Terbuksi dari hasil penelitian ini

bahwa pengungkapan CSR di perusahaan pertambangan masih terhitung relatif

rendah. Oleh sebab itu, sebaiknya peneliti selanjutnya menambahkan populasi

dari sektor perusahaan lain seperti manufaktur, dan telekomunikasi untuk

penelitian selanjutnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya unit pengamatan penelitian adalah laporan

keberlanjutan (Sustainability Report) karena lebih baik dalam mengungkapkan

Corporate Social Responsibility (CSR).

3. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan variabel lain selain variabel

yang digunakan agar dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

Nilai Perusahaan, sehingga dapat membantu investor dalam pengambilan

keputusan.

REFERENSI

Agustine, I. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Universitas Kristen Petra Volume 2 , 1.

Almiyanti, V. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,

Likuiditas Dan Basis Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial ( Corporate Social Responsibility ) Pada Perusahaan Telekomunikasi

Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009 - 2012. Tanjungpinang: Skripsi

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Anggraini, D. (2013). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Textile, Garment Yang Terdaftar Di BEI

Periode 2009 - 2012. Tanjungpinang: Skripsi Universitas Maritim Raja Ali

Haji.

Page 27: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 27

Arif. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Return On Equity, Likuiditas, Dan Growth

Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Jasa Yang

Terdaftar DI BEI. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Yogyajarta.

Dr. Etta Mamang Sangadji, M. d. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: C. V

Andi Offset.

Drs. Danang Sunyoto, S. S. (2011). Metode Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS.

Drs. Martono, S. d. (2008). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Edi Suharto, P. (2010). CSR & COMDEV. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Ekowati, L. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Growth, dan Media Exposure

Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Skripsi

Universitas Trunojoyo Madura , 1.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivarieti dengan Program IBM SPSS 21 Update

Regresi. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handriyani, A. N. (2013). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Profitabiitas Sebagai Variabel Moderating. Jurnal

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya Volume 2 , 5.

Hj. Iranita, S. M. (2015). Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Ekonomi. Universitas

Maritim Raja Ali Haji , 17.

Houston, B. &. (2006). Fundamentals Of Financial Management. Dasar - Dasar

Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indikator Corporate Social Responsibility Berdasaran Global Reporting Intiative.

Retreived Mei, 09, 2016 from https://www.globalreporting.org

Ir. Syofian Siregar, M. M. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

James C, V. H. (2005). Fundamentals Of Financial Management. Prinsip - prinsip

Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Nugroho, WA. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap

Nilai Perusahaan. Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah.

Purnamasari, D. (2012). Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI

Periode 2009 - 2010 . Tanjungpinang: Skripsi Universitas Maritim Raja Ali

Haji.

Rajaheng, R. G. (2010). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (

Social Disclosure ) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Skripsi Fakultas

Ekonomi Undip.

Santoso, Singgih. (2015). Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI.

Page 28: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Menurut Susanti dalam

FAKULTAS EKONOMI |UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 28

Suryanti, D. E. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Tanjungpinang: Skripsi

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Wirokusumo, D. Y. (2011). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabiltas Sebagai Variabel

Moderasi. Yogyakarta: Skripsi Universitas Atma Jaya.

Yunita, Ria. (2015). Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Kebijakan

Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Kediri : Skripsi Universitas Nusantara

PGRI.

http://duniainvestasi.com/

http://finance.yahoo.com/

http://idx.co.id/

www.bi.go.id/

www.ortax.org