pengaruh bauran pemasaran terhadap minat membeli saham

18
1 Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham (Studi Pada Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jakarta) Oleh: Annika Pramesti Putri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang [email protected] Dosen Pembimbing: Dr. Rofiaty, SE., MM., CRP Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli saham (studi pada Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jakarta). Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode non- probability sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 orang responden dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Alat uji yang digunakan untuk menguji instrumen peneilitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda melakui uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Lokasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap minat membeli. Pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Lokasi mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar sehingga berpengaruh dominan terhadap minat membeli. Implikasi penelitian ini adalah perlunya BEI mempertahankan dan meningkatkan Produk, Harga, Promosi, Dan Lokasi dalam rangka meningkatkan Minat Beli pada saham. Hal ini dilakukan antara lain menetapkan peraturan yang ketat mengenai batasan harga saham untuk stock split, mengeluarkan peraturan pada seluruh sekuritas untuk mengeluarkan aplikasi online trading, dan membuat aplikasi yang menarik dan informatif agar calon investor semakin mengerti mengenai investasi saham. Kata kunci: Bauran Pemasaran, Minat Membeli, Saham

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

1

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

(Studi Pada Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh

Kantor Perwakilan BEI Jakarta)

Oleh:

Annika Pramesti Putri

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

[email protected]

Dosen Pembimbing:

Dr. Rofiaty, SE., MM., CRP

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran

pemasaran terhadap minat beli saham (studi pada Sekolah Pasar Modal yang

diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jakarta). Jenis penelitian ini adalah

explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode non-

probability sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 orang responden dan

data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Alat uji yang digunakan untuk menguji

instrumen peneilitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik.

Selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda

melakui uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Produk

(X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Lokasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap

minat membeli. Pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Lokasi mempunyai nilai t

hitung dan koefisien beta yang paling besar sehingga berpengaruh dominan terhadap

minat membeli. Implikasi penelitian ini adalah perlunya BEI mempertahankan dan

meningkatkan Produk, Harga, Promosi, Dan Lokasi dalam rangka meningkatkan Minat

Beli pada saham. Hal ini dilakukan antara lain menetapkan peraturan yang ketat

mengenai batasan harga saham untuk stock split, mengeluarkan peraturan pada seluruh

sekuritas untuk mengeluarkan aplikasi online trading, dan membuat aplikasi yang

menarik dan informatif agar calon investor semakin mengerti mengenai investasi

saham.

Kata kunci: Bauran Pemasaran, Minat Membeli, Saham

Page 2: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

2

1. PENDAHULUAN

Pasar Modal memiliki peran

penting bagi perekonomian suatu

negara dikarenakan Pasar Modal

mempunyai dua fungsi yaitu

sebagai sarana bagi pendanaan

usaha atau sebagai sarana bagi

perusahan untuk mendapatkan dana

dari masyarakat pemodal (investor).

Dana yang diperoleh dari Pasar

Modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi,

penambahan modal kerja. Fungsi

kedua adalah Pasar Modal dapat

menjadi sarana bagi masyarakat

untuk berinvestasi jangka pendek

maupun jangka panjang pada

instrumen keuangan (saham,

obligasi, reksadana). (IDX, 2018)

Salah satu produk Pasar

Modal yang biasa ditawarkan

adalah saham. Ada dua jenis saham

yang paling umum dikenal oleh

publik yaitu saham biasa (common

stock) dan saham prefferen

(prefference stock). (Fahmi, 2015)

Seperti yang kita ketahui,

konsumen mempunyai peran

penting dalam pengembangan

produk. Tanpa konsumen tidak

mungkin ada pasar. Saat ini, banyak

pilihan produk investasi untuk

konsumen sehingga konsumen

dapat bebas memilih apa yang

mereka inginkan. Sehingga

konsumen menjadi dilema karena

berbagai pilihan produk investasi

yang mereka miliki saat ini. Maka

dibutuhkan bauran pemasaran yang

tepat untuk dapat menjaring

konsumen potensial.

Bauran pemasaran terdiri

atas segala sesuatu yang dapat

dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan

produknya. Kemungkinan –

kemungkinan itu dapat

dikelompokkan menjadi empat

kelompok variabel yang dikenal

dengan 4P Product,

Price,Promotion, Place (Produk,

Harga, Promosi dan Distribusi)

namun dikembangkan lagi menjadi

7P yaitu Process, People, Physical

Evidence (Proses, Manusia, Bukti

Fisik). Namun penelitian ini hanya

menggunakan 4P dari 7P (product,

price, place, promotion) variabel

bauran pemasaran dikarenakan

Page 3: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

3

saham termasuk jenis produk yang

terdapat bukti fisiknya.

Salah satu teknik pemasaran

dari Bursa Efek Indonesia untuk

menjaring konsumen potensial

adalah dengan mengadakan

Sekolah Pasar Modal. Sekolah

Pasar Modal merupakan pemberian

materi serta penjelasan mengenai

struktur Pasar Modal dan produk –

produk Pasar Modal dari pihak BEI

dan yang telah bekerjasama dengan

sekuritas. Sekolah Pasar Modal

diharapkan dapat membantu

masyarakat untuk memahami lebih

dalam mengenai investasi di Pasar

Modal.

Jumlah investor domestik

pada saham mengalami

peningkatan dibanding dengan

tahun – tahun sebelumya. Totalnya

adalah 1.040.761 sedangkan jumlah

investor asing 16.911. Jumlah

investor domestik masih terbilang

sedikit dibanding dengan data

penduduk Indonesia. Kemudian

yang masih menjadi kendala sampai

sekarang ini adalah, kepemilikan

saham terbanyak di BEI dimiliki

oleh investor asing. Berikut data

perbandingan kepemilikan saham

antara jumlah investor domestik

dan investor asing dengan

prosentase.

Gambar 1. 1

Jumlah Kepemilikan Saham

Investor Domestik dan Asing

Sumber : Pengembangan Pasar Bursa Efek

Indonesia

Dari data yang tertera diatas

pihak BEI dituntut untuk memahami

serta mempelajari bagaimana perilaku

konsumen dalam memutuskan

pembelian saham. Sebelum

memutuskan pembelian biasanya

konsumen memiliki keinginan untuk

memilih produk yang biasa disebut

dengan minat beli. (Durianto, 2013)

Fenomena lain yang membuat

penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tersebut adalah dijaman

sekarang untuk membeli saham atau

berinvestasi saham tidak harus

mengeluarkan uang yang banyak.

Page 4: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

4

Minimal pembelian saham adalah 1 lot

dan 1 lot sama dengan 100 lembar,

harga saham dimulai dari harga 500

rupiah dikali 100 lembar sama dengan

50 ribu rupiah. Sementara minimal

setoran awal pembukaan rekening efek

adalah 100 ribu rupiah. Dengan begitu

fenomena yang terjadi dijaman

sekarang semua kalangan dapat

membeli saham. Dari mulai pedagang

sate sampai pengusaha besar.

Adapun data dari divisi

Pengembangan Pasar Bursa BEI bahwa

kecenderungan investor domestik

adalah melakukan trading dibanding

dengan melakukan investasi jangka

panjang seperti investor asing. Berikut

perbandingan data aktivitas trading

antara investor domestik dengan

investor asing dalam prosentase.

Jumlah Aktivitas Trading Investor

Sumber : Pengembangan Pasar Bursa Efek

Indonesia

Dari masalah serta data yang

tertera, uraian diatas menjadi sesuatu

yang menarik untuk diteliti lebih jauh

bagaimana teori bauran pemasaran

berpengaruh atau tidak dengan minat

membeli para investor di Pasar Modal

untuk instrumen saham. Dari penelitian

lebih jauh ini akan diketahui faktor –

faktor yang mempengaruhi minat

masyarakat untuk berinvetasi di Pasar

Modal. Sehingga judul penulis untuk

penelitian ini adalah “Pengaruh

Bauran Pemasaran terhadap Minat

Membeli Saham (Studi Pada Sekolah

Pasar Modal yang diselenggarakan

oleh Kantor Perwakilan BEI

Jakarta)”

2. TINJAUAN PUSTAKA

Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong

(2016) bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran taktis yang

perusahaan padukan untuk

menghasilkan respons yang diingkan

didalam pasar sasaran.

Beberapa tahun silam, Mc

Carthy mengklasifikasikan bauran

pemasaran terdiri dari 4P yaitu Product,

Page 5: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

5

Price, Promotion, dan Place. Namun

mengingat terus berkembangnya teori

pemasaran maka Kotler dan Keller

(2016) memperbarui teori tersebut,

mencakup realitas pemasaran yang

modern yaitu menjadi 7P Product,

Price, Promotion, Place, People,

Process, Physical Evidence (Produk,

Harga, Promosi, Lokasi, Sumber Daya

Manusia, Proses, dan Bukti Fisik).

Dimensi Bauran Pemasaran

1) Produk (Product)

Menurut Kotler dan Keller (2016),

produk merupakan segala sesuatu yang

ditawarkan kepada pasar untuk

memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,

pengalaman, acara, orang, tempat,

properti, organisasi, informasi, dan ide.

Produk dalam penelitian ini

merupakan saham. Indikator produk

saham yang diminati investor adalah

saham yang liquid. Saham yang liquid

atau likuiditas merupakan kemampuan

perusahaan untuk mengubah aktiva

menjadi kas atau untuk memperoleh

kas dengan mudah dah cepat. Dapat

disimpulkan bahwa suatu saham dapat

dikatakan likuid apabila saham tersebut

mudah untuk diperjualbelikan atau

dijadikan uang (Ross et al, 2010).

Selain saham yang liquid, menurut

Darmadji dan Fakhruddin (2012)

saham yang diminati dari segi

produknya yaitu kenali dahulu jenis –

jenis saham. Kenali dahulu jenis – jenis

saham yang dimaksud disini adalah

berdasarkan karakteristiknya apakah

saham tersebut saham unggulan (blue

chip stock), saham pertumbuhan

(growth stock), saham pendapatan

(income stock), saham siklikal (cyclical

stocks), saham yang bertahan (defensif

stock), saham spekulasi (speculative

stock). Serta investor cenderung

menyukai saham – saham yang

perusahaannya sudah dikenal atau

produk dari perusahaan tersebut sudah

biasa dipakai oleh masyarakat sehingga

menimbulkan kepercayaan dari

masyarakat untuk berinvestasi pada

saham tersebut (trust) atau biasa

disebut faktor fundamental. Faktor

fundamental meliputi faktor kondisi

ekonomi dan non ekonomi baik secara

global maupun nasional. (Modul SPM

level 1, 2018)

Page 6: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

6

2) Harga (Price)

Harga adalah salah satu elemen

bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan dan yang lain menghasilkan

biaya (cost). Atribut harga meliputi

daftar harga, diskon, potongan harga

khusus, periode pembayaran, dan syarat

kredit. (Kotler dan Keller, 2016)

Namun harga dalam objek

penelitian yang ditulis oleh peneliti

terdapat sedikit perbedaan dengan teori

harga yang dikemukakan para ahli

diatas. Harga dalam saham menurut

pada teori Darmadji dan Fakhruddin

(2012) adalah dalam proses tawar

menawar atas jual dan beli, sistem

perdagangan di pasar regular mengacu

pada prioritas harga. Dengan kata lain

prioritas dalam melakukan transaksi

efek di pasar regular ditentukan dengan

mengacu kepada pihak yang

menawarkan harga paling tinggi untuk

membeli atau paling rendah untuk

menjual akan mendapatkan prioritas

dalam transaksi, sementara penawaran

pada harga yang sama baik untuk beli

maupun untuk jual, prioritas diberikan

kepada siapa yang lebih dahulu

memasukkan penawaran tersebut

setelah itu jika terdapat selisih antara

harga jual dan harga beli maka dapat

menjadi keuntungan (Capital Gain).

Dalam transaksi saham, istilah bid

menunjukkan harga yang diajukan oleh

pihak yang akan melakukan pembelian

saham tersebut, dan sebaliknya offer

menunjukan harga yang ditawarkan

oleh pihak yang akan menjual saham

tersebut. Sebagai contoh saham A

ditawarkan offer pada harga 7.200

rupiah per saham, sementara pihak

yang akan melakukan pembelian

menempatkan bid pada harga 6.900

rupiah per saham. Dalam kondisi

tersebut agar terjadi transaksi dapat

dilakukan dengan cara pihak offer

menurunkan harga jualnya atau pihak

bid menaikkan harga tawarannya

sehingga terjadi kesapakatan.

(Darmadji dan Fakhruddin, 2012).

Menurut Darmadji dan Fakhruddin

(2012) dari segi harga calon investor

menyukai saham yang sering

membagikan Dividen. Dividen adalah

pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan penerbit saham tersebut

atas keuntungan yang dihasilkan

perusahaan.

Page 7: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

7

3) Promosi (Promotion)

Menurut Kotler dan Keller (2016)

promosi merupakan kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk

mendorong konsumen agar melakukan

pembelian produk. Promosi merupakan

aktivitas yang mengkomunikasikan

keunggulan produk serta membujuk

pasar sasaran untuk membeli.

Promosi berdasarkan pengertian

diatas dan yang telah dilakukan oleh

BEI khususnya divisi pengembangan

pasar adalah dengan mengadakan

program kerja Sekolah Pasar Modal,

Edukasi Publik, CSR dan

mempersilahkan siswa – siswa SMA,

SMK, dan Mahasiswa untuk

berkunjung ke BEI. Program kerja

tersebut bertujuan untuk menggalakkan

masyarakat Indonesia agar sadar akan

investasi pada instumen keuangan

khususnya dalam pasar modal.

4) Lokasi (Place)

Lokasi menurut Kotler dan Keller

(2016) didefinisikan sebagai aktivitas

perusahaan agar produk mudah

didapatkan pelanggan sasarannya..

Tempat meliputi antara lain

channels, coverage, assortments,

location, inventory, dan transport.

Tempat juga mempunyai peran penting

dalam pengambilan keputusan

konsumen berkaitan dengan dimana,

kapan, dan bagaimana pelanggan akan

mengakses tawaran, seringkali disebut

jalur distribusi. (Al Anshar, 2018)

Pada dasarnya investor dapat

mendapatkan saham dengan beberapa

cara menurut Darmadji dan Fakhruddin

(2012) yaitu, membeli saham yang

telah tercatat di Bursa Efek

memanfaatkan jasa broker atau

sekuritas. Biasanya beberapa sekuritas

telah mengeluarkan aplikasi tertentu

agar dapat memudahkan investor untuk

membeli saham dimana saja melalui

gadget.

Minat Beli

Definisi minat beli menurut

Kotler dan Keller (2016) adalah

perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap objek yang menunjukkan

keinginan konsumen untuk melakukan

pembelian.

Page 8: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

8

Saham

Menurut Modul Sekolah Pasar

Modal level 1, definisi saham adalah

sebagai bukti kepemilikan seseorang

atau badan atas suatu perseron

(perusahaan) yang merupakan laim atas

penghasilan dan kekayaan perseroan.

Hipotesis Dikutip dari Sekaran dan

Bougie (2017) definisi hipotesis adalah

hubungan yang diperkirakan secara

logis antara dua variabel atau lebih

yang ditunjukkan dalm bentuk

pernyataan yang dapat diuji.

Berdasarkan kerangka pikir peneltian

yang ada, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

Model Hipotesis

H1 : Product (X1) berpengaruh secara

positif signifikan terhadap Minat

Beli Saham (Y)

Diduga adanya pengaruh positif

dan signifikan variabel Product pada

Minat Beli Saham. Hipotesis ini

didukung oleh hasil penelitian dari

Azizah (2015) yang menyatakan bahwa

Product memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap Minat Beli

konsumen. Hal ini didukung juga oleh

hasil penelitian Anggriani (2017)

bahwa banyaknya manfaat dan

kegunaan jenis dari Product

mempengaruhi Minat Beli konsumen.

H2 : Price (X2) berpengaruh secara

positif signifikan terhadap Minat

Beli Saham (Y)

Diduga adanya pengaruh positif

signifikan antara variabel Price pada

Minat Beli Saham. Hal ini didukung

pada hasil penelitian Anggriani (2017)

yang menyatakan bahwa dengan

penawaran harga yang beragam dan

penawaran yang baik maka akan

berpengaruh pada Minat Beli. Menurut

Mila (2010) pada hasil penelitiannya

menyatakan bahwa Price yang lebih

terjangkau atau sudah stock split

Page 9: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

9

berpengaruh terhadap Minat Beli

konsumen.

H3 : Promotion (X3) berpengaruh

secara positif signifikan terhadap

Minat Beli Saham (Y)

Diduga adanya pengaruh positif

dan signifikan variabel Promotion pada

Minat Beli Saham. Hal ini didukung

dengan hasil penelitian Azizah (2015)

bahwa Promotion berpengaruh secara

positif dan signifikan pada Minat Beli.

Didukung oleh hasil penelitian lainnya

Al Anshar (2018) bahwa Promotion

yang dilakukan melalui berbagai media

mempengaruhi Minat Beli konsumen.

H4 : Place (X4) berpengaruh secara

positif signifikan terhadap Minat

Beli Saham (Y)

Diduga adanya pengaruh secara

positif dan signifikan variabel Place

pada Minat Beli Saham. Hal ini

didukung oleh hasil penelitian Azizah

(2015) bahwa Place berpengaruh

secara positif signifikan terhadap Minat

Beli. Didukung oleh hasil penelitian Al

Anshar (2018) bahwa variabel Place

berpengaruh secara positif signifikan

terhadap Minat Beli.

Penelitian ini menguji pengaruh

variabel independent yaitu product

(X1), price (X2), promotion (X3),place

(X4), terhadap variabel dependent yaitu

minat beli saham (Y)

3. METODE PENELITIAN

Jenis dan Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah

dan tujuan penelitian yang telah

ditentukan sebelumnya, maka jenis

penelitian yang digunakan adalah

penelitian Explanatory Research yaitu

penelitian yang menjelaskan hubungan

kausal antara variabel – variabel

melalui pengujian hipotesis.

Diharapkan pada penelitian ini dapat

menjelaskan pengaruh bauran

pemasaran terhadap minat beli saham.

Populasi dalam penelitian ini

adalah calon investor yang mengikuti

Sekolah Pasar Modal yang

diselenggarakan oleh Kantor

Perwakilan BEI Jakarta. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Non-

probability Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel dengan tidak

memberikan kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel.

Page 10: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

10

Metode yang digunakan untuk

pengambukan sampel adalah metode

Purposive Sampling yaitu pengambian

sampel dilakukan dengan memberikan

kriteria/karakteristik yang ditetapkan

oleh peneliti.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini merupakan

tdefempat dimana penelitian

berlangsung untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan sebagai pendukung

dalam penulisan yang juga akan

mempengaruhi hasil penelitian serta

berkaitan dengan penggunaan metode

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan

di Jakarta.

Populasi

Populasi didefinisikan menurut

Sekaran dan Bougie (2017) sebagai

keseluruhan kelompok orang,

peristiwa, atau hal – hal yang ingin

diinvestigasi oleh peneliti. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah masyarakat yang merupakan

calon investor yang mengikuti Sekolah

Pasar Modal BEI KP Jakarta

Sampel

Menurut Sekaran dan Bougie

(2017) pengertian sampel adalah subset

atau subkelompok dari populasi.

Karena jumlah populasi pada penelitian

ini tidak diketahui secara pasti teknik

pengambilan jumlah sampel peneliti

mengikuti dengan teori yang

dikemukakan oleh Roscoe (1975)

dalam Sekaran dan Bougie (2017) yang

menyatakan aturan untuk menentukan

sampel

Definisi Operasional Variabel

Menurut Sekaran dan Bougie

(2017) menjelaskan bahwa definisi

operasional variabel adalah apapun

yang dapat membedakan atau

mengubah nilai. Nilai dapat berbeda

pada berbagai waktu untuk objek atau

orang yang sama, atau pada waktu yang

sama untuk objek atau orang yang

berbeda.

Product (X1)

Indikator product dengan objek

saham ini yaitu, liquid atau mudah

ditransaksikan merupakan kemampuan

perusahaan untuk mengubah aktiva

menjadi kas atau untuk memperoleh

kas dengan mudah dah cepat. Dapat

Page 11: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

11

disimpulkan bahwa suatu saham dapat

dikatakan likuid apabila saham tersebut

mudah untuk diperjualbelikan atau

dijadikan uang (Ross et al 2010).

Kemudian faktor fundamental

perusahaan yaitu Faktor fundamental

meliputi faktor kondisi ekonomi dan

non ekonomi baik secara global

maupun nasional. (Modul SPM level 1,

2018).

Selanjutnya beragamnya jenis –

jenis saham yang meliputi saham yang

diminati dari segi produknya yaitu

kenali dahulu jenis – jenis saham.

Kenali dahulu jenis – jenis saham yang

dimaksud disini adalah berdasarkan

karakteristiknya apakah saham tersebut

saham unggulan, saham pertumbuhan,

saham pendapatan, saham siklikal,

saham yang bertahan, saham spekulasi.

(Darmadji dan Fakhruddin, 2012).

Sedangkan item dari variabel Product

yaitu:

X1.1 = Saham yang liquid atau mudah

diperjual belikan.

X1.2 = Banyaknya jenis – jenis saham

di pasar modal

X1.3 = Trust dikarenakan perusahaan

yang menerbitkan saham sudah dikenal

dan mempunyai laporan keuangan yang

baik

Price (X2)

Indikator price dengan objek

saham ini menurut Darmadji dan

Hendy (2012) yaitu, divivden, Capital

Gain, dan Stock Split. Dividen adalah

pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan penerbit saham tersebut

atas keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Umumnya dividen

merupakan salah satu daya tarik bagi

pemegang saham dengan orientasi

jangka panjang. Dividen yang

dibagikan perusahaan berupa dividen

tunai, yaitu kepada setiap pemegang

saham diberikan dividen berupa uang

tunai dalam jumlah rupiah tertentu

untuk setiap saham.

Sedangkan item dari variabel Price

yaitu:

X2.1 = Adanya pembagian keuntungan

dari perusahaan saat membeli saham

persahaan tersebut

X2.2 = Selisih harga jual beli saham

yang menjadi keuntungan

X2.3 = Harga saham yang sudah stock

split

Page 12: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

12

Promotion (X3)

Promosi merupakan kegiatan

yang dilakukan perusahaan untuk

mendorong konsumen agar melakukan

pembelian produk. Promosi merupakan

aktivitas yang mengkomunikasikan

keunggulan produk serta membujuk

pasar sasaran untuk membelinya.

(Kotler dan Keller, 2016)

Sedangkan item pernyataan pada

variabel Promotion yaitu:

X3.1 = Periklanan mengenai saham

dimedia elektronik maupun dimedia

cetak atau kampanye yang menarik

X3.2 = Promosi Sekolah Pasar Modal

yang mengajarkan tentang saham

gencar dilakukan

X3.3 = Berita atau citra perusahaan

yang baik

Place (X4)

Place berdasarkan materi

sekolah pasar modal yang telah

diselenggarakan, lokasi pembelian

saham sendiri harus melalui sekuritas.

Saham tidak dapat dibeli langsung pada

Bursa Efek Indonesia. Sekuritas adalah

penghubung antara para investor

dengan pihak Bursa Efek Indonesia

(Modul SPM level 1, 2018). Item

pernyataannya sebagai berikut:

X4.1 = Sekuritas dikenal atau tidak oleh

masyarakat

X4.2 = Transaksi dapat dilakukan

online atau tidak melalui sekuritas

tersebut

X4.3 = Lokasi sekuritas

Minat Membeli (Y)

Definisi minat beli menurut

Kotler dan Keller (2016) adalah

perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap objek yang menunjukkan

keinginan konsumen untuk melakukan

pembelian.

Sedangkan item pernyataan variabel

dari Minat Beli yaitu:

Y1.1 = Tertarik untuk mencari

informasi mengenai saham

Y1.2 = Mempertimbangkan untuk

membeli saham

Y1.3 = Tertarik untuk mencoba

membeli saham

Y1.4 = Ingin mengetahui saham lebih

dalam

Page 13: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

13

Y1.5 = Ingin memiliki saham disuatu

perusahaan

4. HASIL PENELITIAN

Hasil Persamaan Regresi

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1.092 1.678 0.651 0.517

X1 0.470 0.136 0.280 3.446 0.001

X2 0.272 0.130 0.179 2.089 0.039

X3 0.383 0.125 0.247 3.068 0.003

X4 0.493 0.139 0.283 3.547 0.001

Koefisien Determinasi

R R

Square

Adjusted R

Square

0.77

1 0.595 0.578

Pengujian Partial (Uji T test)

t

tabel

t hitung Sig.

Keterangan

X1 1.985 3.446 0.001 Signifikan

X2 1.985 2.089 0.039 Signifikan

X3 1.985 3.068 0.003 Signifikan

X4 1.985 3.547 0.001 Signifikan

Pengaruh Product (X1) terhadap

Minat Beli Saham (Y)

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa Product

berpengaruh secara signifikan terhadap

Minat Beli Saham. Artinya tanggapan

responden terhadap minat membeli

saham dari segi product dinilai baik

oleh calon konsumennya.

Hal ini terlihat dari tanggapan

responden pada pernyataan “Saya ingin

membeli saham karena saham tersebut

merupakan produk investasi yang

liquid” terhadap minat minat membeli

saham paling besar prosentsase rata –

rata jawaban. Sedangkan responden

yang menyatakan “Saya ingin membeli

saham berdasarkan jenis – jenisnya

(blue chip), (growth stocks)” terhadap

minat membeli saham paling kecil rata

– rata prosentase jawabannya. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa produk

saham yang liquid atau mudah diperjual

belikan sehingga cepat mendapat

keuntungan berpengaruh signifikan

terhadap minat membeli saham dari

segi product serta disukai oleh calon

konsumennya.

Pengaruh Price (X2) terhadap

Minat Beli Saham (Y)

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa Price

mempunyai pengaruh yang signifikan

Page 14: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

14

terhadap Minat Beli. Artinya

tanggapan respoden terhadap minat

beli saham dari segi price dinilai baik

oleh calon konsumennya.

Hal ini terlihat pada rata – rata

jawaban responden pada pernyataan

“Saya ingin membeli saham yang sudah

stock split (harga sahamnya sudah

dipecah dan semakin murah serta

semakin bertambah kepemilikannya)“

terhadap minat beli saham paling besar.

Sedangkan responden yang

menyatakan “Saya ingin membeli

saham karena dari segi harga

menguntungkan (Capital Gain)”

terhadap minat beli saham paling kecil.

Dapat disimpulkan bahwa

responden mempunyai minat membeli

saham jika harga saham sudah stock

split atau semakin murah harga saham

disertai dengan makin banyaknya

kepemilikan harga saham tersebut.

Pengaruh Promotion (X3) terhadap

Minat Beli Saham (Y)

Pada hasil analisis

menunjukkan bahwa Promotion

mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Minat beli saham. Artinya

tanggapan terhadap variabel ini dari

calon konsumen dinilai baik. Dapat

disimpulkan bahwa apabila Promotion

meningkat maka tingkat Minat Beli

pada saham akan meningkat juga.

Hal ini terlihat pada rata – rata

jawaban responden yang besar pada

pernyataan “Saya tertarik membeli

saham dikarenakan promosi Sekolah

Pasar Modal yang gencar

dipublikasikan” terhadap minat beli

saham. Sedangkan responden yang

menyatakan “Saya tertarik membeli

saham dikarenakan BEI pernah

melakukan Corporate Social Action”

terhadap minat beli saham paling kecil

rata – rata prosentase jawaban. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa jika promosi

Sekolah Pasar Modal gencar

dipublikasikan merata akan

mempengaruhi tingkat minat beli

saham.

Pengaruh Place (X4) terhadap

Minat Beli Saham (Y)

Berdasarkan hasil hipotesis

menunjukkan bahwa Place mempunyai

pengaruh signfikkan terhadap Minat

Beli. Semakin tinggi Place yang

mengacu pada sekuritas yang sudah

mengeluarkan aplikasi trading online,

Page 15: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

15

maka semakin tinggi juga Minat beli

Saham. Place mempunyai pengaruh

yang lebih signifikan dibanding

variabel lain terhadap Minat Beli

Saham. Artinya tanggapan terhadap

variabel Place pada penelitian ini sudah

dinilai baik oleh calon konsumen.

Hal ini dapat dilihat pada tanggapan

responden pada pernyataan “Saya ingin

membeli saham pada sekuritas yang

sudah mengeluarkan aplikasi online

trading” menjadi mayoritas jawaban

responden. Sedangkan “Saya ingin

membeli saham hanya pada sekuritas

yang sudah dikenal” lebih kecil

prosentase jawaban responden. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa Place yang

dalam teori Darmadji dan Fakhruddin

(2012) mengacu pada sekuritas, yang

sudah mengeluarkan aplikasi online

trading akan meningkatkan minat beli

responden terhadap saham dan menjadi

kunci dalam variabel place ini

dikarenakan pada hasil uji didapatkan

bahwa variabel Place mempunyai nilai

yang paling besar. Sehingga variabel

Place mempunyai pengaruh yang

paling kuat dibandingkan dengan

variabel yang lainnya maka variabel

Place mempunyai pengaruh yang

dominan terhadap Minat Beli Saham.

Artinya apabila Place meningkat maka

tingkat Minat Beli pada saham juga

akan meningkat.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan judul penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis, dan pembahasan hasil

penelitian, maka diperoleh kesimpulan

dari penelitian yang menunjukkan

temuan hasil penelitian dan sebagai

jawaban atas pertanyaan yang

dikemukakan diawal. Kesimpulan

tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Variabel Product mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Minat

Beli Saham, sehingga strategi BEI

dalam segi product dengan

mengeluarkan indeks saham

IDXLQ45 atau indeks saham yang

paling likuid sudah tepat.

Kemudian apabila variabel Product

mengalami peningkatan, maka

Minat Beli Saham juga akan

meningkat.

2. Variabel Price memiliki pengaruh

signifikan terhadap Minat Beli

Page 16: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

16

Saham. Apabila variabel Price

mengalami peningkatan, maka

Minat Beli Saham juga akan

meningkat.

3. Variabel Promotion mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Minat

Beli Saham, sehingga pihak BEI

sudah berhasil menstimulus calon

investornya. Apabila variabel

Promotion mengalami peningkatan,

maka Minat Beli Saham juga akan

meningkat.

4. Variabel Place mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Minat

Beli Saham. Apabila variabel Place

mengalami peningkatan, maka

Minat Beli Saham juga akan

meningkat.

5. Variabel Place mempunyai

pengaruh yang paling kuat

dibandingkan dengan variabel yang

lainnya maka variabel Place

mempunyai pengaruh yang

dominan terhadap Minat Beli

Saham.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,

dapat dikemukakan beberapa saran

yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

perusahaan maupun bagi pihak-pihak

lain. Adapun saran yang diberikan,

antara lain:

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat

mempertahankan serta

meningkatkan mutu dari Place,

karena variabel Place mempunyai

pengaruh yang dominan dalam

mempengaruhi Minat Beli Saham,

diantaranya yaitu dengan BEI

menerapkan peraturan bahwa

sekuritas wajib mengeluarkan

aplikasi jual beli saham online dan

dengan aplikasi tersebut

dipermudah istilah – istilah dalam

dunia pasar modal dan layout

aplikasi dibuat semenarik mungkin

sehingga Minat Beli Saham akan

meningkat.

2. Mengingat variabel bebas dalam

penelitian ini merupakan hal yang

sangat penting, diharapkan hasil

penelitian ini dapat dipakai sebagai

acuan bagi peneliti selanjutnya

untuk mengembangkan penelitian

ini dengan mempertimbangkan

variabel-variabel lain yang

merupakan variabel lain diluar

variabel yang sudah masuk dalam

penelitian ini.

Page 17: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

17

DAFTAR PUSTAKA

Al Anshar., Nur Anwar. 2018.

Pengaruh Marketing Mix

Terhadap Minat Pembelian dan

Keputusan Pembelian

Reksadana Syariah. Jakarta:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah

Anggriani., Merry. 2017. Pengaruh

Bauran Pemasaran 7P

Terhadap Minat Nasabah

dalam Memilih PT. Asuransi

Takaful Keluarga Palembang.

Palembang: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri (UIN) Raden

Fatah.

Azizah Aisyah., Nur. 2015. Pengaruh

Marketing Mix dan

Kemampuan Finansial

Terhadap Minat Investasi

Reksadana Syariah (Studi pada

UIN Jakarta dan TAZKIA

Bogor). Jakarta: Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah

Bursa Efek Indonesia, PT. 2018.

Modul Sekolah Pasar Modal

Level 1, Cetakan kedua,

Jakarta: Divisi Pengembangan

Investor

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.

Fakhruddin. 2012. Pasar Modal

Di Indonesia, Pendekatan

Tanya Jawab, Edisi 3, Jakarta:

Salemba Empat

Durianto, Darmadi, 2013. Strategi

Menaklukan Pasar Melalui

Riset Ekuitas dan Perilaku

Merek (cet. ke-10). Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Idx.co.id. 2018. Pengantar Pasar

Modal.

https://www.idx.co.id/investor/pen

gantar-pasar-modal/, diakses

pada 2 November 2019

Idx.co.id. 2018. Sejarah dan Milestone

Bursa Efek.

https://www.idx.co.id/tentang-

bei/sejarah-dan-milestone/,

diakses pada 2 November 2019

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.

2016. Marketing Management,

15th Edition, Pearson

Education,Inc.

Kotler, Philip dan Gary Armstron.

2016. Prinsip – prinsip

Page 18: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham

18

Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga

Mila W., I Gusti Ayu. 2010. Analisis

Pengaruh Pemecahan Saham

(Stock Split) Terhadap Volume

Perdagangan Saham dan

Abnormal Return Saham pada

Perusahaan yang Terdaftar Di

BEI Tahun 2007-2009. Skripsi

diterbitkan. Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Ross et a. 2010. Fundamental of

Corporate Finance (9th

Edition). New York : McGraw-

Hill

Sekaran, Uma & Bougie, Roger. 2017.

Metode Penelitian untuk Bisnis.

Jakarta: Salemba Empat