1
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Saham
(Studi Pada Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh
Kantor Perwakilan BEI Jakarta)
Oleh:
Annika Pramesti Putri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Dosen Pembimbing:
Dr. Rofiaty, SE., MM., CRP
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran
pemasaran terhadap minat beli saham (studi pada Sekolah Pasar Modal yang
diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jakarta). Jenis penelitian ini adalah
explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode non-
probability sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 orang responden dan
data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Alat uji yang digunakan untuk menguji
instrumen peneilitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik.
Selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda
melakui uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Produk
(X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Lokasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap
minat membeli. Pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Lokasi mempunyai nilai t
hitung dan koefisien beta yang paling besar sehingga berpengaruh dominan terhadap
minat membeli. Implikasi penelitian ini adalah perlunya BEI mempertahankan dan
meningkatkan Produk, Harga, Promosi, Dan Lokasi dalam rangka meningkatkan Minat
Beli pada saham. Hal ini dilakukan antara lain menetapkan peraturan yang ketat
mengenai batasan harga saham untuk stock split, mengeluarkan peraturan pada seluruh
sekuritas untuk mengeluarkan aplikasi online trading, dan membuat aplikasi yang
menarik dan informatif agar calon investor semakin mengerti mengenai investasi
saham.
Kata kunci: Bauran Pemasaran, Minat Membeli, Saham
2
1. PENDAHULUAN
Pasar Modal memiliki peran
penting bagi perekonomian suatu
negara dikarenakan Pasar Modal
mempunyai dua fungsi yaitu
sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi
perusahan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal (investor).
Dana yang diperoleh dari Pasar
Modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi,
penambahan modal kerja. Fungsi
kedua adalah Pasar Modal dapat
menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi jangka pendek
maupun jangka panjang pada
instrumen keuangan (saham,
obligasi, reksadana). (IDX, 2018)
Salah satu produk Pasar
Modal yang biasa ditawarkan
adalah saham. Ada dua jenis saham
yang paling umum dikenal oleh
publik yaitu saham biasa (common
stock) dan saham prefferen
(prefference stock). (Fahmi, 2015)
Seperti yang kita ketahui,
konsumen mempunyai peran
penting dalam pengembangan
produk. Tanpa konsumen tidak
mungkin ada pasar. Saat ini, banyak
pilihan produk investasi untuk
konsumen sehingga konsumen
dapat bebas memilih apa yang
mereka inginkan. Sehingga
konsumen menjadi dilema karena
berbagai pilihan produk investasi
yang mereka miliki saat ini. Maka
dibutuhkan bauran pemasaran yang
tepat untuk dapat menjaring
konsumen potensial.
Bauran pemasaran terdiri
atas segala sesuatu yang dapat
dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan
produknya. Kemungkinan –
kemungkinan itu dapat
dikelompokkan menjadi empat
kelompok variabel yang dikenal
dengan 4P Product,
Price,Promotion, Place (Produk,
Harga, Promosi dan Distribusi)
namun dikembangkan lagi menjadi
7P yaitu Process, People, Physical
Evidence (Proses, Manusia, Bukti
Fisik). Namun penelitian ini hanya
menggunakan 4P dari 7P (product,
price, place, promotion) variabel
bauran pemasaran dikarenakan
3
saham termasuk jenis produk yang
terdapat bukti fisiknya.
Salah satu teknik pemasaran
dari Bursa Efek Indonesia untuk
menjaring konsumen potensial
adalah dengan mengadakan
Sekolah Pasar Modal. Sekolah
Pasar Modal merupakan pemberian
materi serta penjelasan mengenai
struktur Pasar Modal dan produk –
produk Pasar Modal dari pihak BEI
dan yang telah bekerjasama dengan
sekuritas. Sekolah Pasar Modal
diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk memahami lebih
dalam mengenai investasi di Pasar
Modal.
Jumlah investor domestik
pada saham mengalami
peningkatan dibanding dengan
tahun – tahun sebelumya. Totalnya
adalah 1.040.761 sedangkan jumlah
investor asing 16.911. Jumlah
investor domestik masih terbilang
sedikit dibanding dengan data
penduduk Indonesia. Kemudian
yang masih menjadi kendala sampai
sekarang ini adalah, kepemilikan
saham terbanyak di BEI dimiliki
oleh investor asing. Berikut data
perbandingan kepemilikan saham
antara jumlah investor domestik
dan investor asing dengan
prosentase.
Gambar 1. 1
Jumlah Kepemilikan Saham
Investor Domestik dan Asing
Sumber : Pengembangan Pasar Bursa Efek
Indonesia
Dari data yang tertera diatas
pihak BEI dituntut untuk memahami
serta mempelajari bagaimana perilaku
konsumen dalam memutuskan
pembelian saham. Sebelum
memutuskan pembelian biasanya
konsumen memiliki keinginan untuk
memilih produk yang biasa disebut
dengan minat beli. (Durianto, 2013)
Fenomena lain yang membuat
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tersebut adalah dijaman
sekarang untuk membeli saham atau
berinvestasi saham tidak harus
mengeluarkan uang yang banyak.
4
Minimal pembelian saham adalah 1 lot
dan 1 lot sama dengan 100 lembar,
harga saham dimulai dari harga 500
rupiah dikali 100 lembar sama dengan
50 ribu rupiah. Sementara minimal
setoran awal pembukaan rekening efek
adalah 100 ribu rupiah. Dengan begitu
fenomena yang terjadi dijaman
sekarang semua kalangan dapat
membeli saham. Dari mulai pedagang
sate sampai pengusaha besar.
Adapun data dari divisi
Pengembangan Pasar Bursa BEI bahwa
kecenderungan investor domestik
adalah melakukan trading dibanding
dengan melakukan investasi jangka
panjang seperti investor asing. Berikut
perbandingan data aktivitas trading
antara investor domestik dengan
investor asing dalam prosentase.
Jumlah Aktivitas Trading Investor
Sumber : Pengembangan Pasar Bursa Efek
Indonesia
Dari masalah serta data yang
tertera, uraian diatas menjadi sesuatu
yang menarik untuk diteliti lebih jauh
bagaimana teori bauran pemasaran
berpengaruh atau tidak dengan minat
membeli para investor di Pasar Modal
untuk instrumen saham. Dari penelitian
lebih jauh ini akan diketahui faktor –
faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat untuk berinvetasi di Pasar
Modal. Sehingga judul penulis untuk
penelitian ini adalah “Pengaruh
Bauran Pemasaran terhadap Minat
Membeli Saham (Studi Pada Sekolah
Pasar Modal yang diselenggarakan
oleh Kantor Perwakilan BEI
Jakarta)”
2. TINJAUAN PUSTAKA
Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong
(2016) bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran taktis yang
perusahaan padukan untuk
menghasilkan respons yang diingkan
didalam pasar sasaran.
Beberapa tahun silam, Mc
Carthy mengklasifikasikan bauran
pemasaran terdiri dari 4P yaitu Product,
5
Price, Promotion, dan Place. Namun
mengingat terus berkembangnya teori
pemasaran maka Kotler dan Keller
(2016) memperbarui teori tersebut,
mencakup realitas pemasaran yang
modern yaitu menjadi 7P Product,
Price, Promotion, Place, People,
Process, Physical Evidence (Produk,
Harga, Promosi, Lokasi, Sumber Daya
Manusia, Proses, dan Bukti Fisik).
Dimensi Bauran Pemasaran
1) Produk (Product)
Menurut Kotler dan Keller (2016),
produk merupakan segala sesuatu yang
ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat,
properti, organisasi, informasi, dan ide.
Produk dalam penelitian ini
merupakan saham. Indikator produk
saham yang diminati investor adalah
saham yang liquid. Saham yang liquid
atau likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan untuk mengubah aktiva
menjadi kas atau untuk memperoleh
kas dengan mudah dah cepat. Dapat
disimpulkan bahwa suatu saham dapat
dikatakan likuid apabila saham tersebut
mudah untuk diperjualbelikan atau
dijadikan uang (Ross et al, 2010).
Selain saham yang liquid, menurut
Darmadji dan Fakhruddin (2012)
saham yang diminati dari segi
produknya yaitu kenali dahulu jenis –
jenis saham. Kenali dahulu jenis – jenis
saham yang dimaksud disini adalah
berdasarkan karakteristiknya apakah
saham tersebut saham unggulan (blue
chip stock), saham pertumbuhan
(growth stock), saham pendapatan
(income stock), saham siklikal (cyclical
stocks), saham yang bertahan (defensif
stock), saham spekulasi (speculative
stock). Serta investor cenderung
menyukai saham – saham yang
perusahaannya sudah dikenal atau
produk dari perusahaan tersebut sudah
biasa dipakai oleh masyarakat sehingga
menimbulkan kepercayaan dari
masyarakat untuk berinvestasi pada
saham tersebut (trust) atau biasa
disebut faktor fundamental. Faktor
fundamental meliputi faktor kondisi
ekonomi dan non ekonomi baik secara
global maupun nasional. (Modul SPM
level 1, 2018)
6
2) Harga (Price)
Harga adalah salah satu elemen
bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan dan yang lain menghasilkan
biaya (cost). Atribut harga meliputi
daftar harga, diskon, potongan harga
khusus, periode pembayaran, dan syarat
kredit. (Kotler dan Keller, 2016)
Namun harga dalam objek
penelitian yang ditulis oleh peneliti
terdapat sedikit perbedaan dengan teori
harga yang dikemukakan para ahli
diatas. Harga dalam saham menurut
pada teori Darmadji dan Fakhruddin
(2012) adalah dalam proses tawar
menawar atas jual dan beli, sistem
perdagangan di pasar regular mengacu
pada prioritas harga. Dengan kata lain
prioritas dalam melakukan transaksi
efek di pasar regular ditentukan dengan
mengacu kepada pihak yang
menawarkan harga paling tinggi untuk
membeli atau paling rendah untuk
menjual akan mendapatkan prioritas
dalam transaksi, sementara penawaran
pada harga yang sama baik untuk beli
maupun untuk jual, prioritas diberikan
kepada siapa yang lebih dahulu
memasukkan penawaran tersebut
setelah itu jika terdapat selisih antara
harga jual dan harga beli maka dapat
menjadi keuntungan (Capital Gain).
Dalam transaksi saham, istilah bid
menunjukkan harga yang diajukan oleh
pihak yang akan melakukan pembelian
saham tersebut, dan sebaliknya offer
menunjukan harga yang ditawarkan
oleh pihak yang akan menjual saham
tersebut. Sebagai contoh saham A
ditawarkan offer pada harga 7.200
rupiah per saham, sementara pihak
yang akan melakukan pembelian
menempatkan bid pada harga 6.900
rupiah per saham. Dalam kondisi
tersebut agar terjadi transaksi dapat
dilakukan dengan cara pihak offer
menurunkan harga jualnya atau pihak
bid menaikkan harga tawarannya
sehingga terjadi kesapakatan.
(Darmadji dan Fakhruddin, 2012).
Menurut Darmadji dan Fakhruddin
(2012) dari segi harga calon investor
menyukai saham yang sering
membagikan Dividen. Dividen adalah
pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut
atas keuntungan yang dihasilkan
perusahaan.
7
3) Promosi (Promotion)
Menurut Kotler dan Keller (2016)
promosi merupakan kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk
mendorong konsumen agar melakukan
pembelian produk. Promosi merupakan
aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk serta membujuk
pasar sasaran untuk membeli.
Promosi berdasarkan pengertian
diatas dan yang telah dilakukan oleh
BEI khususnya divisi pengembangan
pasar adalah dengan mengadakan
program kerja Sekolah Pasar Modal,
Edukasi Publik, CSR dan
mempersilahkan siswa – siswa SMA,
SMK, dan Mahasiswa untuk
berkunjung ke BEI. Program kerja
tersebut bertujuan untuk menggalakkan
masyarakat Indonesia agar sadar akan
investasi pada instumen keuangan
khususnya dalam pasar modal.
4) Lokasi (Place)
Lokasi menurut Kotler dan Keller
(2016) didefinisikan sebagai aktivitas
perusahaan agar produk mudah
didapatkan pelanggan sasarannya..
Tempat meliputi antara lain
channels, coverage, assortments,
location, inventory, dan transport.
Tempat juga mempunyai peran penting
dalam pengambilan keputusan
konsumen berkaitan dengan dimana,
kapan, dan bagaimana pelanggan akan
mengakses tawaran, seringkali disebut
jalur distribusi. (Al Anshar, 2018)
Pada dasarnya investor dapat
mendapatkan saham dengan beberapa
cara menurut Darmadji dan Fakhruddin
(2012) yaitu, membeli saham yang
telah tercatat di Bursa Efek
memanfaatkan jasa broker atau
sekuritas. Biasanya beberapa sekuritas
telah mengeluarkan aplikasi tertentu
agar dapat memudahkan investor untuk
membeli saham dimana saja melalui
gadget.
Minat Beli
Definisi minat beli menurut
Kotler dan Keller (2016) adalah
perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek yang menunjukkan
keinginan konsumen untuk melakukan
pembelian.
8
Saham
Menurut Modul Sekolah Pasar
Modal level 1, definisi saham adalah
sebagai bukti kepemilikan seseorang
atau badan atas suatu perseron
(perusahaan) yang merupakan laim atas
penghasilan dan kekayaan perseroan.
Hipotesis Dikutip dari Sekaran dan
Bougie (2017) definisi hipotesis adalah
hubungan yang diperkirakan secara
logis antara dua variabel atau lebih
yang ditunjukkan dalm bentuk
pernyataan yang dapat diuji.
Berdasarkan kerangka pikir peneltian
yang ada, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini, sebagai berikut :
Model Hipotesis
H1 : Product (X1) berpengaruh secara
positif signifikan terhadap Minat
Beli Saham (Y)
Diduga adanya pengaruh positif
dan signifikan variabel Product pada
Minat Beli Saham. Hipotesis ini
didukung oleh hasil penelitian dari
Azizah (2015) yang menyatakan bahwa
Product memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap Minat Beli
konsumen. Hal ini didukung juga oleh
hasil penelitian Anggriani (2017)
bahwa banyaknya manfaat dan
kegunaan jenis dari Product
mempengaruhi Minat Beli konsumen.
H2 : Price (X2) berpengaruh secara
positif signifikan terhadap Minat
Beli Saham (Y)
Diduga adanya pengaruh positif
signifikan antara variabel Price pada
Minat Beli Saham. Hal ini didukung
pada hasil penelitian Anggriani (2017)
yang menyatakan bahwa dengan
penawaran harga yang beragam dan
penawaran yang baik maka akan
berpengaruh pada Minat Beli. Menurut
Mila (2010) pada hasil penelitiannya
menyatakan bahwa Price yang lebih
terjangkau atau sudah stock split
9
berpengaruh terhadap Minat Beli
konsumen.
H3 : Promotion (X3) berpengaruh
secara positif signifikan terhadap
Minat Beli Saham (Y)
Diduga adanya pengaruh positif
dan signifikan variabel Promotion pada
Minat Beli Saham. Hal ini didukung
dengan hasil penelitian Azizah (2015)
bahwa Promotion berpengaruh secara
positif dan signifikan pada Minat Beli.
Didukung oleh hasil penelitian lainnya
Al Anshar (2018) bahwa Promotion
yang dilakukan melalui berbagai media
mempengaruhi Minat Beli konsumen.
H4 : Place (X4) berpengaruh secara
positif signifikan terhadap Minat
Beli Saham (Y)
Diduga adanya pengaruh secara
positif dan signifikan variabel Place
pada Minat Beli Saham. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian Azizah
(2015) bahwa Place berpengaruh
secara positif signifikan terhadap Minat
Beli. Didukung oleh hasil penelitian Al
Anshar (2018) bahwa variabel Place
berpengaruh secara positif signifikan
terhadap Minat Beli.
Penelitian ini menguji pengaruh
variabel independent yaitu product
(X1), price (X2), promotion (X3),place
(X4), terhadap variabel dependent yaitu
minat beli saham (Y)
3. METODE PENELITIAN
Jenis dan Metode Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
dan tujuan penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya, maka jenis
penelitian yang digunakan adalah
penelitian Explanatory Research yaitu
penelitian yang menjelaskan hubungan
kausal antara variabel – variabel
melalui pengujian hipotesis.
Diharapkan pada penelitian ini dapat
menjelaskan pengaruh bauran
pemasaran terhadap minat beli saham.
Populasi dalam penelitian ini
adalah calon investor yang mengikuti
Sekolah Pasar Modal yang
diselenggarakan oleh Kantor
Perwakilan BEI Jakarta. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Non-
probability Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan tidak
memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
10
Metode yang digunakan untuk
pengambukan sampel adalah metode
Purposive Sampling yaitu pengambian
sampel dilakukan dengan memberikan
kriteria/karakteristik yang ditetapkan
oleh peneliti.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini merupakan
tdefempat dimana penelitian
berlangsung untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan sebagai pendukung
dalam penulisan yang juga akan
mempengaruhi hasil penelitian serta
berkaitan dengan penggunaan metode
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
di Jakarta.
Populasi
Populasi didefinisikan menurut
Sekaran dan Bougie (2017) sebagai
keseluruhan kelompok orang,
peristiwa, atau hal – hal yang ingin
diinvestigasi oleh peneliti. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah masyarakat yang merupakan
calon investor yang mengikuti Sekolah
Pasar Modal BEI KP Jakarta
Sampel
Menurut Sekaran dan Bougie
(2017) pengertian sampel adalah subset
atau subkelompok dari populasi.
Karena jumlah populasi pada penelitian
ini tidak diketahui secara pasti teknik
pengambilan jumlah sampel peneliti
mengikuti dengan teori yang
dikemukakan oleh Roscoe (1975)
dalam Sekaran dan Bougie (2017) yang
menyatakan aturan untuk menentukan
sampel
Definisi Operasional Variabel
Menurut Sekaran dan Bougie
(2017) menjelaskan bahwa definisi
operasional variabel adalah apapun
yang dapat membedakan atau
mengubah nilai. Nilai dapat berbeda
pada berbagai waktu untuk objek atau
orang yang sama, atau pada waktu yang
sama untuk objek atau orang yang
berbeda.
Product (X1)
Indikator product dengan objek
saham ini yaitu, liquid atau mudah
ditransaksikan merupakan kemampuan
perusahaan untuk mengubah aktiva
menjadi kas atau untuk memperoleh
kas dengan mudah dah cepat. Dapat
11
disimpulkan bahwa suatu saham dapat
dikatakan likuid apabila saham tersebut
mudah untuk diperjualbelikan atau
dijadikan uang (Ross et al 2010).
Kemudian faktor fundamental
perusahaan yaitu Faktor fundamental
meliputi faktor kondisi ekonomi dan
non ekonomi baik secara global
maupun nasional. (Modul SPM level 1,
2018).
Selanjutnya beragamnya jenis –
jenis saham yang meliputi saham yang
diminati dari segi produknya yaitu
kenali dahulu jenis – jenis saham.
Kenali dahulu jenis – jenis saham yang
dimaksud disini adalah berdasarkan
karakteristiknya apakah saham tersebut
saham unggulan, saham pertumbuhan,
saham pendapatan, saham siklikal,
saham yang bertahan, saham spekulasi.
(Darmadji dan Fakhruddin, 2012).
Sedangkan item dari variabel Product
yaitu:
X1.1 = Saham yang liquid atau mudah
diperjual belikan.
X1.2 = Banyaknya jenis – jenis saham
di pasar modal
X1.3 = Trust dikarenakan perusahaan
yang menerbitkan saham sudah dikenal
dan mempunyai laporan keuangan yang
baik
Price (X2)
Indikator price dengan objek
saham ini menurut Darmadji dan
Hendy (2012) yaitu, divivden, Capital
Gain, dan Stock Split. Dividen adalah
pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut
atas keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Umumnya dividen
merupakan salah satu daya tarik bagi
pemegang saham dengan orientasi
jangka panjang. Dividen yang
dibagikan perusahaan berupa dividen
tunai, yaitu kepada setiap pemegang
saham diberikan dividen berupa uang
tunai dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham.
Sedangkan item dari variabel Price
yaitu:
X2.1 = Adanya pembagian keuntungan
dari perusahaan saat membeli saham
persahaan tersebut
X2.2 = Selisih harga jual beli saham
yang menjadi keuntungan
X2.3 = Harga saham yang sudah stock
split
12
Promotion (X3)
Promosi merupakan kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk
mendorong konsumen agar melakukan
pembelian produk. Promosi merupakan
aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk serta membujuk
pasar sasaran untuk membelinya.
(Kotler dan Keller, 2016)
Sedangkan item pernyataan pada
variabel Promotion yaitu:
X3.1 = Periklanan mengenai saham
dimedia elektronik maupun dimedia
cetak atau kampanye yang menarik
X3.2 = Promosi Sekolah Pasar Modal
yang mengajarkan tentang saham
gencar dilakukan
X3.3 = Berita atau citra perusahaan
yang baik
Place (X4)
Place berdasarkan materi
sekolah pasar modal yang telah
diselenggarakan, lokasi pembelian
saham sendiri harus melalui sekuritas.
Saham tidak dapat dibeli langsung pada
Bursa Efek Indonesia. Sekuritas adalah
penghubung antara para investor
dengan pihak Bursa Efek Indonesia
(Modul SPM level 1, 2018). Item
pernyataannya sebagai berikut:
X4.1 = Sekuritas dikenal atau tidak oleh
masyarakat
X4.2 = Transaksi dapat dilakukan
online atau tidak melalui sekuritas
tersebut
X4.3 = Lokasi sekuritas
Minat Membeli (Y)
Definisi minat beli menurut
Kotler dan Keller (2016) adalah
perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek yang menunjukkan
keinginan konsumen untuk melakukan
pembelian.
Sedangkan item pernyataan variabel
dari Minat Beli yaitu:
Y1.1 = Tertarik untuk mencari
informasi mengenai saham
Y1.2 = Mempertimbangkan untuk
membeli saham
Y1.3 = Tertarik untuk mencoba
membeli saham
Y1.4 = Ingin mengetahui saham lebih
dalam
13
Y1.5 = Ingin memiliki saham disuatu
perusahaan
4. HASIL PENELITIAN
Hasil Persamaan Regresi
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1.092 1.678 0.651 0.517
X1 0.470 0.136 0.280 3.446 0.001
X2 0.272 0.130 0.179 2.089 0.039
X3 0.383 0.125 0.247 3.068 0.003
X4 0.493 0.139 0.283 3.547 0.001
Koefisien Determinasi
R R
Square
Adjusted R
Square
0.77
1 0.595 0.578
Pengujian Partial (Uji T test)
t
tabel
t hitung Sig.
Keterangan
X1 1.985 3.446 0.001 Signifikan
X2 1.985 2.089 0.039 Signifikan
X3 1.985 3.068 0.003 Signifikan
X4 1.985 3.547 0.001 Signifikan
Pengaruh Product (X1) terhadap
Minat Beli Saham (Y)
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa Product
berpengaruh secara signifikan terhadap
Minat Beli Saham. Artinya tanggapan
responden terhadap minat membeli
saham dari segi product dinilai baik
oleh calon konsumennya.
Hal ini terlihat dari tanggapan
responden pada pernyataan “Saya ingin
membeli saham karena saham tersebut
merupakan produk investasi yang
liquid” terhadap minat minat membeli
saham paling besar prosentsase rata –
rata jawaban. Sedangkan responden
yang menyatakan “Saya ingin membeli
saham berdasarkan jenis – jenisnya
(blue chip), (growth stocks)” terhadap
minat membeli saham paling kecil rata
– rata prosentase jawabannya. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa produk
saham yang liquid atau mudah diperjual
belikan sehingga cepat mendapat
keuntungan berpengaruh signifikan
terhadap minat membeli saham dari
segi product serta disukai oleh calon
konsumennya.
Pengaruh Price (X2) terhadap
Minat Beli Saham (Y)
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa Price
mempunyai pengaruh yang signifikan
14
terhadap Minat Beli. Artinya
tanggapan respoden terhadap minat
beli saham dari segi price dinilai baik
oleh calon konsumennya.
Hal ini terlihat pada rata – rata
jawaban responden pada pernyataan
“Saya ingin membeli saham yang sudah
stock split (harga sahamnya sudah
dipecah dan semakin murah serta
semakin bertambah kepemilikannya)“
terhadap minat beli saham paling besar.
Sedangkan responden yang
menyatakan “Saya ingin membeli
saham karena dari segi harga
menguntungkan (Capital Gain)”
terhadap minat beli saham paling kecil.
Dapat disimpulkan bahwa
responden mempunyai minat membeli
saham jika harga saham sudah stock
split atau semakin murah harga saham
disertai dengan makin banyaknya
kepemilikan harga saham tersebut.
Pengaruh Promotion (X3) terhadap
Minat Beli Saham (Y)
Pada hasil analisis
menunjukkan bahwa Promotion
mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Minat beli saham. Artinya
tanggapan terhadap variabel ini dari
calon konsumen dinilai baik. Dapat
disimpulkan bahwa apabila Promotion
meningkat maka tingkat Minat Beli
pada saham akan meningkat juga.
Hal ini terlihat pada rata – rata
jawaban responden yang besar pada
pernyataan “Saya tertarik membeli
saham dikarenakan promosi Sekolah
Pasar Modal yang gencar
dipublikasikan” terhadap minat beli
saham. Sedangkan responden yang
menyatakan “Saya tertarik membeli
saham dikarenakan BEI pernah
melakukan Corporate Social Action”
terhadap minat beli saham paling kecil
rata – rata prosentase jawaban. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa jika promosi
Sekolah Pasar Modal gencar
dipublikasikan merata akan
mempengaruhi tingkat minat beli
saham.
Pengaruh Place (X4) terhadap
Minat Beli Saham (Y)
Berdasarkan hasil hipotesis
menunjukkan bahwa Place mempunyai
pengaruh signfikkan terhadap Minat
Beli. Semakin tinggi Place yang
mengacu pada sekuritas yang sudah
mengeluarkan aplikasi trading online,
15
maka semakin tinggi juga Minat beli
Saham. Place mempunyai pengaruh
yang lebih signifikan dibanding
variabel lain terhadap Minat Beli
Saham. Artinya tanggapan terhadap
variabel Place pada penelitian ini sudah
dinilai baik oleh calon konsumen.
Hal ini dapat dilihat pada tanggapan
responden pada pernyataan “Saya ingin
membeli saham pada sekuritas yang
sudah mengeluarkan aplikasi online
trading” menjadi mayoritas jawaban
responden. Sedangkan “Saya ingin
membeli saham hanya pada sekuritas
yang sudah dikenal” lebih kecil
prosentase jawaban responden. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa Place yang
dalam teori Darmadji dan Fakhruddin
(2012) mengacu pada sekuritas, yang
sudah mengeluarkan aplikasi online
trading akan meningkatkan minat beli
responden terhadap saham dan menjadi
kunci dalam variabel place ini
dikarenakan pada hasil uji didapatkan
bahwa variabel Place mempunyai nilai
yang paling besar. Sehingga variabel
Place mempunyai pengaruh yang
paling kuat dibandingkan dengan
variabel yang lainnya maka variabel
Place mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap Minat Beli Saham.
Artinya apabila Place meningkat maka
tingkat Minat Beli pada saham juga
akan meningkat.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan judul penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis, dan pembahasan hasil
penelitian, maka diperoleh kesimpulan
dari penelitian yang menunjukkan
temuan hasil penelitian dan sebagai
jawaban atas pertanyaan yang
dikemukakan diawal. Kesimpulan
tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Variabel Product mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Minat
Beli Saham, sehingga strategi BEI
dalam segi product dengan
mengeluarkan indeks saham
IDXLQ45 atau indeks saham yang
paling likuid sudah tepat.
Kemudian apabila variabel Product
mengalami peningkatan, maka
Minat Beli Saham juga akan
meningkat.
2. Variabel Price memiliki pengaruh
signifikan terhadap Minat Beli
16
Saham. Apabila variabel Price
mengalami peningkatan, maka
Minat Beli Saham juga akan
meningkat.
3. Variabel Promotion mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Minat
Beli Saham, sehingga pihak BEI
sudah berhasil menstimulus calon
investornya. Apabila variabel
Promotion mengalami peningkatan,
maka Minat Beli Saham juga akan
meningkat.
4. Variabel Place mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Minat
Beli Saham. Apabila variabel Place
mengalami peningkatan, maka
Minat Beli Saham juga akan
meningkat.
5. Variabel Place mempunyai
pengaruh yang paling kuat
dibandingkan dengan variabel yang
lainnya maka variabel Place
mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap Minat Beli
Saham.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
dapat dikemukakan beberapa saran
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
perusahaan maupun bagi pihak-pihak
lain. Adapun saran yang diberikan,
antara lain:
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
mempertahankan serta
meningkatkan mutu dari Place,
karena variabel Place mempunyai
pengaruh yang dominan dalam
mempengaruhi Minat Beli Saham,
diantaranya yaitu dengan BEI
menerapkan peraturan bahwa
sekuritas wajib mengeluarkan
aplikasi jual beli saham online dan
dengan aplikasi tersebut
dipermudah istilah – istilah dalam
dunia pasar modal dan layout
aplikasi dibuat semenarik mungkin
sehingga Minat Beli Saham akan
meningkat.
2. Mengingat variabel bebas dalam
penelitian ini merupakan hal yang
sangat penting, diharapkan hasil
penelitian ini dapat dipakai sebagai
acuan bagi peneliti selanjutnya
untuk mengembangkan penelitian
ini dengan mempertimbangkan
variabel-variabel lain yang
merupakan variabel lain diluar
variabel yang sudah masuk dalam
penelitian ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Al Anshar., Nur Anwar. 2018.
Pengaruh Marketing Mix
Terhadap Minat Pembelian dan
Keputusan Pembelian
Reksadana Syariah. Jakarta:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah
Anggriani., Merry. 2017. Pengaruh
Bauran Pemasaran 7P
Terhadap Minat Nasabah
dalam Memilih PT. Asuransi
Takaful Keluarga Palembang.
Palembang: Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri (UIN) Raden
Fatah.
Azizah Aisyah., Nur. 2015. Pengaruh
Marketing Mix dan
Kemampuan Finansial
Terhadap Minat Investasi
Reksadana Syariah (Studi pada
UIN Jakarta dan TAZKIA
Bogor). Jakarta: Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah
Bursa Efek Indonesia, PT. 2018.
Modul Sekolah Pasar Modal
Level 1, Cetakan kedua,
Jakarta: Divisi Pengembangan
Investor
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.
Fakhruddin. 2012. Pasar Modal
Di Indonesia, Pendekatan
Tanya Jawab, Edisi 3, Jakarta:
Salemba Empat
Durianto, Darmadi, 2013. Strategi
Menaklukan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek (cet. ke-10). Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Idx.co.id. 2018. Pengantar Pasar
Modal.
https://www.idx.co.id/investor/pen
gantar-pasar-modal/, diakses
pada 2 November 2019
Idx.co.id. 2018. Sejarah dan Milestone
Bursa Efek.
https://www.idx.co.id/tentang-
bei/sejarah-dan-milestone/,
diakses pada 2 November 2019
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.
2016. Marketing Management,
15th Edition, Pearson
Education,Inc.
Kotler, Philip dan Gary Armstron.
2016. Prinsip – prinsip
18
Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Mila W., I Gusti Ayu. 2010. Analisis
Pengaruh Pemecahan Saham
(Stock Split) Terhadap Volume
Perdagangan Saham dan
Abnormal Return Saham pada
Perusahaan yang Terdaftar Di
BEI Tahun 2007-2009. Skripsi
diterbitkan. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Ross et a. 2010. Fundamental of
Corporate Finance (9th
Edition). New York : McGraw-
Hill
Sekaran, Uma & Bougie, Roger. 2017.
Metode Penelitian untuk Bisnis.
Jakarta: Salemba Empat