pengaruh aktivitas terhadap kebahagiaan lanjut usia …

100
PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA BARU JAMBI SKRIPSI Di Ajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam) Fakultas Dakwah Oleh : NADIA UB.160232 JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN 2020

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN

LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

BUDI LUHUR KOTA BARU JAMBI

SKRIPSI

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Satu (S.1) Dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam)

Fakultas Dakwah

Oleh :

NADIA

UB.160232

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

2020

Page 2: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …
Page 3: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …
Page 4: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …
Page 5: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …
Page 6: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

ABSTRAK

Aktivitas sosial adalah kegiatan yang dilakukan bersama dengan

masyarakat dilingkungan sekitar, seseorang lansia yang dapat berinteraksi sosial

dengan masyarakat sekitar dan melakukan aktivitas sosial dengan mengikuti

kegiatan-kegiatan yang ada di Panti. Hal itu akan mempengaruhi kondisi baik dari

segi fisik maupun psikologis dan akan berdampak pada rasa bahagia pada lansia.

Hal ini mendorong penulis untuk meneliti adakah pengaruh aktivitas sosial

terhadap kebahagiaan lanjut usia di panti sosial tresna werdha budi luhur jambi.

Tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk memperoleh gambaran psikologis dari

para lansia apakah mereka merasa bahagia ketika melakukan aktivitas sosial atau

tidak, juga mengetahui aktivitas dan layanan apa saja yang diberikan oleh panti

dan faktor yang menjadi penghambat lansia untuk melakukan aktivitas sosial.

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitaian

kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden yang dilibatkan pada

penelitian ini menggunakan purposiv sampling, metode pengumpulan data ini

menggunakan metode wawancara dan observasi terhadap 8 subjek lansia di panti

dan 1 orang staff panti sebagai informan pendukung.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, penulis menemukan

bahwa 6 dari 8 lansia yang merasakan lebih bahagia ketika melakukan aktivitas

sosial di panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. Sedangkan 2 lainnya

merasa kurang bahagia ketika mengikuti aktivitas sosial tersebut. Kedua hal ini

ditandai dengan prilaku, dan ekpresi yang tampak dari masing-masing lansia

tersebut.

Kata kunci: Aktivitas, Lansia dan Kebahagiaan.

Page 7: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirrahim...

Puji syukur kepada Allah SWT atas kasih sayang dan karunia-Nya yang

telah memberikan kekuatan serta membekaliku dengan ilmu sehingga diriku

diberi kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. Sholawat beriring salam tak

lupa pula kuhadiahkan kepad junjunga besar Nabi muhammad SAW semoga

kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau. Aminnn.

Aku persembahkan karya tulisku ini teruntuk seseorang yang teramat aku

sayangi, seseorang yang menjadi lentera dan semangat dalam hidupku Ayahanda

M. Yamin dan Ibunda Amnah tercinta, terkasih yang mana lancarnya

pendidikanku tak luput dari do’a dan restu kedua orang tuaku, sebagai tanda

bakti, hormat dan terima kasih yang setulusnya. Tiada kata yang bisa

menggantikan segala rasa sayang, usaha, semangat dan materi yang telah engkau

berikan selama aku menempuh jalur pendidikan dan untuk menyelesaikan tugas

akhirku dibangku kuliah. Semoga Ayahanda dan Ibunda selalu dalam lindungan

Allah SWT.

Teruntuk seluruh keluarga besarku yang tercinta, kakakku Doni, Hamdi

dan adik bungsuku Rizki Hamzah. Terima kasih atas support, do’a dan kasih

sayang yang kalian berikan selama ini. Serta kakak iparku Afridayani dan kedua

keponakanku tersayang Dirga Romadhon, Alfa Dilan Mubaroq. Terima kasih

untuk senyum tawanya. Hanya ini yang dapat ku persembahkan semoga kalian

bangga.

Terkhsus untuk teman seperjuangan BPI B’16. Serta sahabat

seperjuangan, sehidup dan sependeritaan terkhusus Satria Pamungkas, Nur

Ulia, Kiky Rizki, Khoirotun Nafiah, Khusnul Khotimah, Rizki Yanti. terima

kasih atas kerja sama, waktu, ide nasehat, hiburan, traktiran, tebengan dan

semangat yang kalian berikan selama ini. Dan tak lupa terimah kasih untuk

organisasi pergerakan ku PMII yang telah banyak mengajarkanku pengalaman-

pengalaman berharga serta sahabat-sahabati yang terlibat didalamya.

Sukses selalu buat kita semua.

Page 8: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, atas

rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan

besar Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan umat, yang telah membawa

umat-Nya dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang dengan

cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahauan.

Perjalanan panjang serta perjuangan yang melelahkan yang ditempuh

selama kurang lebih empat tahaun terasa begitu indah untuk dikenang suka

dukanya dalam menempuh pendidikan dan menyelesaikan tugas akhir ini yang

berjudul “Pengaruh Aktivitas Sosial Terhadap Kebahagiaan Lanjut Usia di Panti

Sosial Trena Werdha Kota Jambi” untuk mendapat gelar Starata Satu (S1) Jurusan

Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah di UIN STS jambi, dan mencapai

titik akhir penuh dengan rasa syukur.

Skripsi ini bukanlah hasil dari perjuangan diri sendiri, namun banyak

pihak yang turut serta memberikan motivasi , dukungan maupun bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga

penulis ucapkan kepada mereka yaitu:

1. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku dosen pembimbing I sekaligus dosen

pembimbing akademik dan Ibu Dani Sartika, S.Ag., M.Si selaku dosen

pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dalam membimbig dan

memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Abdullah Yunus, M. Pd.I selaku ketua prodi bimbingan

penyuluhan islam (BPI).

3. Bapak Ahdiyat Mahendara, M. Hum selaku sekretaris prodi bimbingan

penyuluhan islam (BPI).

4. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. D.I. Ansusa Putra, Lc, M.A, Hum, selaku wakil dekan I Fakultas

Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 9: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

6. Bapak Arfan Aziz, selaku wakil dekan II Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

7. Bapak Dr. Samin Batubara, M. HI Selaku wakil dekan III bidang

kemahasiswaan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari MA, Ph.D, selaku rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

9. Ibu Dr. Rofikoh Ferawati, selaku wakil rektor I UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi beserta jajarannya.

10. Ibu Dr. Rofikoh Ferawati sebagai Wakil Rektor I Selaku wakil rektor UIN

STS Jambi.

11. Bapak Dr. As‟ad Isma, sebagai Wakil Rektor II Selaku wakil rektor UIN STS

Jambi.

12. Bapak Dr. Bahrul Ulum, Sebagai Wakil Rektor III, Selaku wakil rektor UIN

STS Jambi

13. Bapak dan ibu dosen Fakultas Dakwah yang telah meberikan ilmunya dan

pengalaman yang luar biasa.

14. Seluruh karyawan karyawati dilingkungan Fakultas Dakwah UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

15. Bapak kepala panti M. Asnawi, S. Pd, Ibu Evi Nopriyanti, S.Kep dan seluruh

staff kepegawaian Panti Sosial Tresna Werdha Kota Jambi.

16. Sahabat-sahabat BPI B yang luar biasa yang tak dapat saya sebutkan satu

persatu.n

Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah

melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita semua.

Jambi, Juni 2020

Penulis

Nadia

Ub.160232

Page 10: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

NOTA DINAS...........................................................................................................

SURAT PERNYATAAN ORIENTASI SKRIPSI.................................................

PENGESAHAN........................................................................................................

MOTTO....................................................................................................................

ABSTRAK................................................................................................................

PERSEMBAHAN.....................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

PEDOMAN TRANSLITERASI...........................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................1

B. Permasalahan..........................................................................4

C. Batasan Masalah.....................................................................5

D. Tujuan dan Kegunaan.............................................................5

E. Kerangka Teori.......................................................................6

F. Metode Peneltian...................................................................18

G. Studi Relevan........................................................................23

BAB II GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL TRESNA WERDA

A. Gambaran Umum Aktivitas Sosial Lansia............................26

B. Sejarah Panti Sosial Tresna Werdha.....................................26

C. Geografis Panti Sosial Tresna Werdha.................................27

D. Visi dan Misi Panti Sosial Tresna Werdha...........................33

E. Kendala dan Hambatan Pelaksanaan Tugas..........................33

F. Struktur Organisasi Panti Sosial Tresna Werdha..................35

Page 11: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

BAB III AKTIVITAS (KEGIATAN) LANSIA

A. Aktivitas Lansia....................................................................36

B. Bentuk-Bentuk Aktivitas Lansia...........................................39

1. Kegiatan perawatan kesehatan/berobat............................39

2. Kegiatan ceramah agama/pengajian.................................39

3. Kegiatan bimbingan sosial dan dinamika kelompok........40

4. Kegiatan gotong royong...................................................41

5. Kegiatan olahraga (senam dan jalan santai).....................42

6. Kegiatan bimbingan rekreasi............................................42

C. Faktor Penghambat Lansia Beraktivitas...............................44

BAB IV PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN

LANSIA

A. Aktivitas dan makna kebahagiaan yang di rasakan lansia....47

B. Lansia yang merasa tidak bahagia ketika beraktivitas..........49

C. Lansia yang merasa lebih bahagia ketika beraktivitas..........52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................56

B. Implikasi penelitian...............................................................58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan transliterasi huruf Arab latin dalam skripsi ini

berpedoman pada surat keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan

Nomor: 0543b/U/1987.

A. Alfabet

Angka Huruf Arab Huruf Latin

A ا 1

B ب 2

T ت 3

Ts ث 4

J ج 5

H ح 6

Kh خ 7

D د 8

Dz ذ 9

R ر 10

Z ز 11

S س 12

Sy ش 13

Sh ص 14

Dh ض 15

Th ط 16

Zh ظ 17

a„ ع 18

Gh غ 19

F ف 20

Page 13: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Q ق 21

K ك 22

L ل 23

M م 24

N ن 25

W و 26

H ه 27

Y ي 28

B. Vokal dan Harakat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

Į إ ى ā اً A آ

أ و ă أى U أ Aw

Ay آ ى ū أو I إ

C. Ta’ Marbuthah (ة) Ta Marbuthah ditulis dengan h.

Transliterasi untuk Ta‟ Marbuthah ini ada tiga macam yaitu:

1. Ta‟ marbuthah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka

transliterasinya adalah h.

Arab Indonesia

Ṣalāh صلاة

Mir āh مراة

2. Ta‟ marbuthah yang, hidup atau yang mendapat harakat fathah,

kashrah, dan dhammah maka transliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia

زارةالتربيةو Wizārat al-tarbiyah

Page 14: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Mir āt al-Zaman مراةالزمن

3. Ta‟ marbuthah yang berharakat tanwin, maka transliterasinya

adalah /tan/tin/tun/.

Arab Indonesia

زيةوف Fauziatun

Page 15: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

lanjut usia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian

dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh

setiap individu. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada

daur kehidupan manusia, menurut undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang

kesehatan bahwa usia lanjut seseorang yang mencapai usia lebih dari 60 tahun.1

Penuaan banyak dikaitkan dengan perubahan fungsi imunitas tubuh dan

menjadikannya rentan terhadap penyakit.2 Penurunan pada lanjut usia (lansia)

tercantum jelas dalam Al-Quran Surah Ar-Rum: 54).

} القران سورة

}٤٥ الروم:

“Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, Kemudian dia

menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, Kemudian dia

menjadikan (kamu) sesudah Kuat itu lemah (kembali) dan beruban. dia

menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dialah yang Maha mengetahui lagi

Maha Kuasa”.(QS. Ar-Rum: 54).3

Kondisi yang sudah udzur sebagaimana digambarkan ayat di atas akan

menyebabkan penurunan yang menggerogoti lanjut usia. Kelemahan biologis

terlihat mempengaruhi keberadaan manusia usia lanjut. Penurunan pada fisik

biasanya ditandai dengan bahu membungkuk dan tampak mengecil, perut

membesar dan tampak membuncit, pinggul tampak menggendor dan tampak

lebih besar, garis pinggang melebar, payudara pada wanita akan mengendor,

hidung menjulur lemas, bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi,

1R. Siti Mayam et. Al., Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya, (Jakarta: Salemba

Medika, 2008), 33. 2Lenny Jusup, Kiat Menghadapimasalah Kesehatan Lansia, 1 (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2011), 7. 3Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar,

2019), 410.

Page 16: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

mata kelihatan pudar, dagu berlipat dua atau tiga, kulit berkerut dan kering,

rambut menipis dan menjadi putih. Sedangkan secara psikologis, ciri-ciri

penurunannya adalah kesepian, duka cita, depresi, gangguan cemas, parafrenia

dan sindroma diogenes. Banyaknya penurunan-penurunan ini kemudian

masyarakat menganggap lansia itu lemah dan membebankan. Akhirnya tidak

sedikit diantara mereka membawa bapak atau ibunya yang lanjut usia ke panti.4

Aktivitas berasal dari kata aktif yang berarti giat atau sibuk. Menurut

Depdikbud bahwa “aktivitas adalah kegiatan, kesibukan”.5 Aktivitas adalah

keaktifan jasmanai dan rohani kedua-duanya harus dihubungkan.6 Jadi segala

sesuatu yang dilakukan atau kegiatan kegiatan yang terjadi baik fisik maupun

non-fisik , merupakan suatau aktivitas.

Kebahagiaan merupakan keadaan pikologis yang ditandai dengan

tingginya kepuasan hidup, tingginya efek positif seperti senang, puas dan

bangga, serta rendah efek negatif seperti rasa kecewa, cemas dan takut.

Kebahagiaan tidak hanya dilihat secara obyektif, tapi kebahagiaan juga bisa

dilihat dari seberapa besar seorang mampu menciptakan kebahagiannya

sendiri.7

Kebahagiaan adalah suatu gambaran tentang kondisi seseorang yang

merasakan kepuasaan dalam menjalani kehidupan ini. Kebahagiaan sejati

tidaklah diukur dengan kekayaan dan materi. Ini karena kekayaan dan materi

hanya hal yang relatif bersifat sementara. Kebahagian sejati adalah ketika

seseorang memiliki perasaan positif dalam dirinya, seperti mampu membangun

relasi yang baik dengan masyarakat, memiliki pikiran dan prasangka yang baik,

saling menolong, hidup damai dan rukun dan selalu mengucapkan syukur

4Mei Fitriani, “Problem Psikospritual Lansia Dan Solusinya Dengan Bimbingan

Penyuluhan Islam”, Vol 36 No. 1 (2016), 71-72. 5 Dwija Utama, Media Pengembangan Pendidik, Jurnal Pendidikan, Vol 10 (42), (2019),

82. 6S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 89.

7Riesta Ridha Tri Fadhilah, “hubungan Anatara Interaksi Sosial Dengan Happines Pada

Lansia”, Skripsi (Fakultas Psikologi Dan Kesehatan, 2018), 7.

Page 17: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

terhadap siapapun tanpa menngenal atar belakang kehidupan.8 Beberapa hal

lain yang juga membuat lanjut usia bahagia adalah mendapat kesempatan untuk

melakukan banyak hal sesuai yang diinginkan antara lain keterlibatan dalam

kegiatan sosial, dapat leluasa bergaul dan mengetahui banyak hal, mampu

melakukan aktivitas fisik, serta memiliki waktu banyak untuk beribadah.

Banyaknya aktivitas yang dilakukan responden tidaklah menjadi beban, karena

responden melakukan kegiatannya tidak dengan terpaksa dan dilakukan dengan

santai, yang terpenting adalah saat merasa lelah harus segera beristirahat, hal

tersebut sangat disadari responden mengingat responden telah memasuki

lansia. Selain istirahat yang cukup hal lain yang perlu diperhatikan agar dapat

terus melakukan banyak aktivitas adalah menjaga kesehatan yaitu dengan cara

menjaga asupan makanan dan tetap aktif bergerak. Responden menyadari

bahwa tetap aktif membuat hidup tidak mudah bosan.

Panti jompo atau panti sosial adalah sebuah rumah atau tempat dimana

berkumpulnya orang-orang lanjut usia, baik secara suka rela ataupun

diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya. Sebuah

sarana dimana lansia diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktivitas, dan

hiburan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan lansia. Panti jompo ada yang

dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta.9

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, lanjut usia yang memutuskan

untuk tinggal di Panti tentu akan banyak mengalami perubahan dalam

kehidupannya, baik rutinitas/aktivitas sehari-hari maupun lingkungan

hidupnya. Banyak pula lansia berada di panti jompo karena mereka tidak mau

menyusahkan anak-anaknya ataupun sudah tidak memiliki keluarga atau sanak

saudara yang bisa merawat dan menampung mereka, dan ada pula lansia yang

memiliki keluarga tetapi keluarganya tidak mau mengurus dirinya lagi maka

dari itu sebagian dari lansia yang tinggal di panti ini memutuskan diri untuk

tinggal di panti ketimbang tinggal bersama keluarga dan anaknya, jadi

8Mohammad Takdir, Psikologi Syukur: Perspektif Psikologi Qur’ani & Psikologo Positif

Untuk Mencapai Kebahagian Sejati, (Autentic Happines), 1 (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2018), 260. 9Laporan tahunan panti sosial tresna werdha kota jambi tahun 2018.

Page 18: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

kebayakan lanjut usia yang tinggal di panti ini dengan keadaan yang terpaksa.

Hal ini menyebabkan lansia harus kembali menyesuaikan diri dengan

lingkungan hidupnya yang baru, baik berupa aktivitas maupun teman sesama

lansia yang tinggal di Panti tersebut.

Hal ini dibenarkan oleh pengurus panti sosial tresna werdha kota jambi,

beliau mengatakan keadaan di panti memang begitu, karena beberapa bagian

dari mereka pada awalnya memang tidak ingin tinggal di panti dan juga

beberapa dari mereka ini mempunyai masalah tertentu yang membuat mereka

akhirnya tinggal di panti. Panti hanya menerima lansia-lansia yang memang

terlantar dan tidak mempunyai keluarga sama sekali. Walaupun ada beberapa

yang mememiliki keluarga tapi pihak panti hanya mengutamakan lansia-lansia

yang terlantar.

Berdasarkan latar belakang diatas, banyak hal yang membuat peneliti

tertarik untuk mencari tau bagaimana aktivitas sosial lansia di Panti tersebut,

apa saja faktor penghambat lansia untuk melakukan dan mengikuti aktivitas

dan layanan yang diberikan oleh pihak Panti dan apa kah ada pengaruh antara

aktivitas sosial dengan rasa bahagia ketika lansia mengikuti aktivitas sosial dan

layanan yang diberikan oleh Panti. Dengan penjelasan diatas maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul proposal “PENGARUH

AKTIVITAS SOSIAL TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA DI

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka

pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini dalah “apakah ada pengaruh

aktivitas sosial terhadap kebahagian lanjut usia di panti sosial tresna werdha

budi luhur kota baru jambi?”.

1. Bagaimana bentuk aktivitas pada lanjut usia ?

2. Apa faktor penghambat lanjut usia untuk beraktivitas ?

3. Apakah ada pengaruh aktivitas terhadap kebahagiaan pada lanjut usia di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Baru Jambi?

Page 19: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

C. Batasan masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini di fokuskan

pada satu permasalahan. untuk menghindari objek bahasan yang keluar dari

koridor yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti membatasi masalah yang

akan dibahas hanya tentang bagaimana aktivitas lansia, dan pengaruhnya

terhadap kebahagiaan para lansia.

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

Berdasarkan permasalah diatas maka tujuan umum dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas sosial terhadap kebahagiaan

lanjut usia diPanti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Baru Jambi. Untuk

lebih jela s penulis merincikan tujuaan penelitian ini.

1. Mengetahui bagaimana bentuk aktivita lanjut usia di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Baru Jambi.

2. Mengetahui Apa faktor penghambat lanjut usia untuk beraktivitas.

3. Mengetahui adanya pengaruh aktivitas terhadap kebahagiaan lanjut usia

diPanti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Baru Jambi.

Lebih jauh, penelitian ini juga diharapkan dapat mencapai kegunaan

yang bersifat teoritis dan juga praktis, yaitu :

1. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep atau teori

yang bisa menompang perkembangan ilmu pengetahuan dibidang

bimbingan penyuluhan islam khususnya dalam hal aktivitas dan

kebahagiaan pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur

Kota Baru Jambi.

2. Masyarakat umum dapat mengetahui pengaruh aktivitas terhadap

kebahagiaan lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Baru Jambi.

3. Lanjut usia sendiri lebih memahami pentingnya aktivitas dalam

meningkatkan kebahagiaan yaitu dengan mengitu setiap aktivitas sosial

yang ad di panti tersebut.

Page 20: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Lansia

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia, menurut undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang

kesehatan bahwa usia lanjut seseorang yang mencapai usia lebih dari 60

tahun.10

Seiring berjalannya waktu, proses penuaan tersebut terjadi secara

natural. Masa penuaan inilah yang kemudian banyak terjadi penurunan-

penurunan dilihat dari aspek fisik dan psikologis. Penuaan banyak

dikaitkan dengan perubahan fungsi imunitas tubuh dan menjadikannya

rentan terhadap penyakit.11

Pada masa lanjut usia atau dewasa akhir, sejumlah perubahan fisik

semakin terlihat sebagai akibat dari masa penuaan. Proses penuaan sendiri

di bagi menjadi dua yaitu yang pertama proses penuaan primer yang

merupakan proses degenerasi tubuh yang perlahan tidak dapat di hindari,

mulai dari awal kehidupan serta berlangsung selama bertahun-tahun dan

proses ini tidak dapat di hentikan dengan cara apapun. Yang kedua yaitu

proses penuaan sekunder yang di sebabkan oleh penyakit atau

penyalahgunaan zat, proses penuaan jenis ini masih dapat di kontrol oleh

seseorang Felman (2008).

Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka bisa ditarik

sebuah kesimpulan mengenai lansia, maka lansia merupakan masa dimana

seseorang sudah tidak ada lagi mengalami peningkatan kualitas fisik yang

berkisar antara usia 60 tahun sampai 70 tahun dan usia lanjut yang dimulai

pada usia 70 tahun hingga akhir kehidupan seseorang.

a. Ciri-Ciri Lanjut Usia

Adapun ciri-ciri usia lanjut sebagai diantaranya sebagai berikut:

1) Usia lanjut merupakan periode kemunduran Ketika kemunduran

mental dan fisik terjadi secara perlahan dan bertahap. Kemunduran itu

10

R. Siti Mayam et. al., Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya, (Jakarta: Salemba

Medika, 2008), 33. 11

Lenny Jusup, Kiat Menghadapimasalah Kesehatan Lansia, 1 (Jakarta Pt. Gramedia

Pustaka Utama, 2011), 7.

Page 21: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

sebagian datang dari faktor fisik dan sebagian lagi dari faktor

psikologis. Penyebab kemunduran dari faktor itu merupakan suatu

perubahan pada sel-sel tubuh bukan karen penyakit khusus.

Kemunduran itu mempunyai penyebab psikologis.

2) Perbedaan individual pada efek menua. Orang menjadi tua secara

berbeda karena mempunyai sifat bawaan yang berbeda. Sosio-

ekonomi dan latar belakang pendidikan yang berbeda dan pola hidup

yang berbeda. Bila perbedaan tersebut bertambah sesuai usia, maka

perbedaan tersebut bisa membuat seseorang bereaksi secara berbeda

dengan situasi yang sama.

3) Usia tua dinilai dengan kriteria berbeda, pada waktu usia anak

mencapai remaja, menilai usia lanjut dalam cara yang sama dengan

cara penilaian orang dewasa yaitu, dalam hal penampilan diri dan apa

yang dapat dan tidak dapat mereka lakukan.

4) berbagai streotipe orang lanjut usia, terdapat banyak streotipe orang

lanjut usia dan banyak kepercayaan tradisional tentang kemampuan

fisik dan mental. Stereotope yang paling umum adalah, pertama

cenderung melukiskan usia lanjut sebagai usia yang tidak

menyenangkan. Kedua, orang yang berusia lanjut sering diberi tanda

dan diartikan orang secara tidak menyenangkan.

5) Sikap sosial terhadap lanjut usia, pendapat klise tentang usia lanjut

mempunyai pengaruh besar terhap sikap sosial. Arti penting tentang

sikap terhadap usia lanjut mempengaruhi cara memperlakukan orang

usia lanjut.

6) Menua membutuhkan perubahan peran, karena perubahan kekuatan,

kecepatan dan kemenarikan bentuk fisik, para orang berusia lanjut

tidak dapat lagi bersaing dengan orang-orang yang lebih muda dalam

berbagai bidang tertentu. Karena orang usia lanjut diharapkan

mengurangi peran aktifnya dalam masyrakat dan sosial.

Page 22: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

7) Penyesuaian yang buruk. Orang yang berusia lanjut cenderung sebagai

kelompok yang lebih banyak menyesuaikan diri secara buruk

ketimbang orang yang lebih muda. 12

Sebagian besar tugas besar lanjut usia lebih banyak berkaitan

dengan kehidupan pribadi dari pada kehidupan orang lain. mereka juga

diharapkan untuk mencari kegiatan untuk menggantikan tugas-tugas

terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka semasa muda.

Ada beberapatugas perkembangan usia lanjut sebagaiberikut: Pertama,

menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan

kesehatan.Kedua, menyesuaikan diri degan masa pensiun dan

berkurangnya penghasilan keluarga.Ketiga, menyesuaikan diri dengan

kematian pasangan hidup.Kempat, bentuk hubungan dengan orang-orang

yang seusia.Kelima, membentuk peraturan kehidupan fisik yang

memuaskandan yang terakhir menyesuaikan diri dengan peran sosial

secara luas.13

b. Tipe kepribadian lanjut usia

Menurut Kuntjoro ada lima tipe kepribadian pada lanjut usia

sebagai berikut:14

1) Tipe konstruktif

Tipe kepribadian ini sejak muda umumnya mudah

menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan dan pola

kehidupannya. Sejak muda perilakunya positif dan konstruktif serta

hampir tidak pernah bermasalah baik dirumah, disekolah maupun

dalam pergaulan sosial.

2) Tipe kepribadian mandiri

Tipe kepribadian ini dikenal sebagai seseorang yang sangat

aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial, senang menolong orang

12

Diana Aris Wanti Triningtyas & Siti Muhayati, Mengenal Lebih Dekat Tentang Lanjut

Usia, 1 (Jawa Timur: CV AE MEDIA GRAFIKA, 2018), 2-6. 13

Ibid., 7. 14

Azizah L.M. Keperawatan Lanjut Usia, (Jakarta: Graha Ilmu, 2011), 4.

Page 23: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

lain, memiliki penyesuaian diri yang cepat dan baik banyak memiliki

teman dekat namun sering menolak pertolongan dari orang lain. tipe

kepribadian ini memiliki prinsip “jangan menyusahkan orang lain”

tetapi menolong orang lain itu penting.

3) Tipe kepribadian tergantung

Kepribadian tergantung ditandai dengan prilaku yang pasif dan

tidak berambisi sejak anak-anak, remaja dan masa muda. Kegiatan

yang lakukannya didasari cenderung dengan ikut-ikutan karena diajak

oleh temannya atau orang lain. karena pasif atau tergantung, maka jika

tidak ada teman yang mengajak timbul pikiran yang optimistik,

namaun sukar melaksanakan kehendaknya, karena kurang memiliki

inisiatif dan kreativitas untuk menghadapi hal-hal yang nyata.

4) Tipe kepribadian bermusuhan

Tipe ini adalah model kepribadian yang tidak disenangi orang,

karena prilakunya cenderung sewenag-wenang, galak, kejam, agresif,

semaunya sendiri dan sebagainya. Sejak masa sekolah dan remaja

biasanya mereka sudah banyak masalah, misalnya tidak disenangi

guru, dijauh kawan-kawan serta sering pindah-pindah sekolah

sehingga sebagai siswa reputasinya negatif.

5) Tipe kepribadian kritik diri

Tipe kepribadian ini ditandai dengan ifat-sifat yang sering

menyesali diri dan mengkritik dirinya sendiri. Misalnya merasa

bodoh, pendek, kurus terlalu tinggi, terlalu gemuk dan sebagainya,

yang menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keadaan

dirinya. Sejak menjadi siswa mereka tidak memiliki ambisi namun

namun kritik pada dirinya banyak dilontarkan. Kalau dapat nilai jelek

selalu mengkritik dirinya dengan kata dasar orang bodoh maka malas

belajar.

Page 24: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

c. Faktor yang Mempengaruhi Sosial Lanjut Usia

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi sosial lanjut usia

diantaranya sebagai berikut:

1) lingkungan menyediakan sumber dukungan sosial yang positif agar

lansia tetap bisa merasa bahagia, mencapai kepuasan hidup dan

terhindar dari depresi.

2) Adanya kesediaan dari pihak-pihak yang berkompenten untuk

mendesain program intervensi bagi individu lanjut usia agar lebih

siapp menghadapi masa tua.

3) Adanya kesadaran diri untuk menjalani masa lanjut usia,

menumbuhkan minat untuk melibatkan diri pada kegiatan yang lebih

bermanfaat. Kesejahteraan pada lanjut usia dapat tercapai apanila

lansia mampu melaksanakan hubungan sosial baik dengan keluarga

maupun masyarakat. Selain itu lansia juga membutuhkan dukungan

sosial. Bagi lansia dukungan sosial dapat meningkatkan kesehatan

fisik dan mental.15

2. Kebahagiaan

a. Pengertian Kebahagiaan

Aris toteles menyatakan bahwa kebahagiaan berasal dari kata

“happy” atau kebahagiaan yang berarti feeling good, having fun, having a

good time, atau sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenagkan.

Kebahagiaan adalah keadaan emosi positif yang didefinisikan secara

subjektif oleh setiap orang.16

Rahmad menambahkan bahwa kebahgiaan

adalah perasaan yang menyenagkan, selain itu kebahagiaan juga meliputi

penilaian seseorang tetang hidupnya.17

Kebahgiaan adalah keadaan pikiran

15

Pipit Festi W, Lanjut Usia Persfektif Dan Masalah, (Surabaya: Umsurabaya Publishing,

2018) , 40-41. 16

Putri Oetami & Kwararini Wahyu Yuniarti, “Orientasi Kebahagiaan Siswa Sma,

Tinjauan Psikologi Idigenous Pada Siswa Laki-Laki Dan Perempuan”, Jurnal Humanitas, Vol VII,

No.2, (2011), Hlm 106 17

Jalaludin Rahmad, Meraih Kebahagiaan, (Bandung,:Simbiosa Rekatama Media, 2009),

23.

Page 25: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

atau perasaan yang dintai dengan adanya kepuasan, cinta, kesenangan,

atau sukacita.18

Seligman dalam bukunya “authentic happines”, menjelaskan

bahwa kebahagiaan merupakan konsep yang mengacu pada emosi positif

yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas positif yang disukai

individu tersebut. Kebahagiaan juga dipengaruhi beberapa aspek antara

lain terjadinya hubungan yang positif dengan orang lain, keterlibatan

penuh, penemuan makna dalam kesehariaan, optimer yang realistis dan

resiliensi. Ryan19

dan Deci20

menguraikan teori kebahagiaan dalam dua

pandangan yakni pandangan hedinic dan eudaimonic. Pandangan hedonic

menyatakan bahwasannya kebahagiaan hanya didapat apabila tersedianya

pilihan-pilihan serta kenikmatan bagi pikiran dan tubuh, pandangan ini

menyatakan bahwa kebahagiaan bersifat subjektif.21

Hal ini sejalan pula dengan yang di ungkapkan oleh Seligman

bahwa kebahagiaan hedonic bersumber dari kesenangan-kesenangan yang

datang dari luar individu. Sedangkan eudemonic menyatakan kebahagiaan

lebih bersifat objektif tidak dapat disetarakan dengan kebahagiaan.22

Menurutnya kebahagiaan eudemonic sifatnya benar-benar muncul dari

dalam diri individu tersebut dan tidak terpengaruh dari kondisi eksternal

individu tersebut, kebahagian jenis ini hanya didapat melalui aktifitas yang

sejalan dengan tujuan hati yang sebenarnya.23

Demikian dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

kebahagian adalah perasaan positif yang berasal dari kualitas keseluruhan

hidup dengan tidak adanya perasaan menderita, yang dapat membuat

perasaan senang, damai dan kesejahteraan, kedamaian pikiran, kepuasan

18

Rahmat Aziz, ”Pengalaman Spritual Dengan Kebahagiaan Pada Guru Agama Sekolah

Dasar”, Jurnal Proyeksi, Vol.6, No.2, (2011), 3. 19

Richard M. Ryan, Profesor Institute For Positiv Psychology And Education Di

Australia Catholic University Dan Prpfesor Riset Di University Of Rochester. 20

Edward L. Deci, Profesor Psikologi Dan Profesor Gowen Dalam Ilmu Sosial Di

Unversity Of Rochester. 21

Teuku Eddy, F. R. Psikologi Kebahagiaan. (Yogyakarta: Progresif Books, 2007), 16. 22

Seligman, M.E,P., Penerjemah Nukman Y.E., Authentic Happines, menciptakan

kebahagiaan dengan psikologi positif, (bandung: penerbit mizan, 2005), 62. 23

Seligman, Penerjemah Nukman, Authentic Happines....., 45.

Page 26: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

hidup, serta tidak adanya perasaan tertekan ataupun menderita. Semua

kondisi ini adalah merupakan kondisi kebahagiaan yang dirasakan

individu.

Kebahagiaan merupakan suatu konsep yang mengacu pada emosi

positif yang dirasakan individu serta aktifitas-aktifitas positif yang tidak

mempunyai komponen perasaan sama sekali atau yang disukai individu.

Adapun faktor yang mempengaruhi kebagiaan: pertama, faktor eksternal

yang bersumber dari kemakmuran (wealth), pendidikan, agama, peristiwa

hidup, aktivitas, kontak sosial dan kehidupan keluarga dan faktor internal

yang bersumber dari kepribadian (jenis kelamin, gaya atribusi, tipe

kepribadian, temperamen, harga diri, keyakinan diri, inteligensi dan

kebutuhan-kebutuhan psikologis.

b. Aspek-Aspek Kebahagiaan

Menurut seligman dkk, ada lima aspek utama yang dapat menjadi

sumber kebahagiaan, yaitu:24

1) Menjalin hubungan positif dengan orang lain

Hubungan positif bukan berarti sekedar memiliki teman,

pasangan ataupun anak. Status perkawinan dengan kepemilikan anak

tidak dapat menjamin kebahagiaan seseorang.

2) Keterlibatan penuh

Bagaimana seseorang melibatkan diri sepenuhnya dalam

perkerjaan yang ditekuni. Keterlibatan penuh bukan hanya dalam karir

tetapi juga dalam aktivitas lain seperti hobi dan aktivitas bersama

keluarga atau teman. Keterlibatan penuh membutuhkan partisopasi

aktif dari orang yang bersangkutan, dengan melibatkan diri secara

penuh, bukan hanya fisik yang beraktivitas tetapi hati dan fikiran juga

ikut serta.

24

Seligman, Penerjemah Nukman, Authentic Happines....., 17.

Page 27: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

3) Temukan makna dalam kesehariaan

Keterlibatan penuh dab hubungan positif dengan orang lain

tersirat satu cara lain untuk dapat bahagia, yakni temukan makana

dalam apapun yang dilakukan.

4) Optimis namun tetap realistis

Orang yang optimis ditemukan lebih bahagia. Mereka tidak

mudah cemas karena menjalani hidup dengan penuh harapan.

5) Menjadi pribadi yang resilien

Orang yang berbahagia bukan berarti tidak pernah mengalami

penderitaan. Karena kebahagiaan tidak tergantung pada seberapa

banyak peristiwa menyenangkan yang dialami. Melainkan sejauh

mana seseorang memiliki sesiliensi, yakni kemampuan untuk bangkit

dari peristiwa yang pahit sekalipun.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan

Berikut adalah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

kebahagiaan seseorang yaitu:25

1) Agama, orang yang religius lebih bahagia dan lebih puas terhadap

kehidupan dari pada orang yang tidak religius. Hal ini dikarnakan

agama memberikan harapan akan masa depan dan menciptakan makna

dalam hidup bagi manusia.

2) Kehidupan sosial, menurut Seligman, orang yang sangat bahagia

menjalani kehidupan sosial yang kaya dan memuaskan, palig sedikit

menghabiskan waktu sendirian dan mayoritas dari mereka

bersosialisasi.

3) Budaya, Trandis mengatakan faktor budaya dan sosial politik berperan

dalam tingkat kebahagian seseoang.

4) Pernikahan, kebahagiaan orang yang menikah mempengaruhi panjang

usia dan besar penghasilan dan hal ini berlaku pada laki-laki maupun

perenpuan.

25

Seligman, Penerjemah Nukman, Authentic Happines....., 74.

Page 28: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

5) Kesehatan, usia uang dan jenis kelami juga termasuk faktor yang

mempengaruhi kebahagiaan.

Faktor-faktor insternal yang dapat mempengaruhi kebahagiaan

seseorang. Menurut Seligman, terdapat tiga faktor internal yang

berkontribusi terhadapa kebahagiaaan.26

1) Kepuasan terhadap masa lalu

Kepuasan pada masa lalu dapat dicapai melaui tiga cara, yaitu

sebagai berikut:

a) Melepaskan pandangan masa lalu sebagai pandangan masa depan

seseorang.

b) Bersyukur terhadap hal-hal baik dalam hidup akan meningkatkan

kenangan-kenangan positif.

c) Memaafkan dan melupakan, perasaan seseorang terhadap masa lalu

tergantung sepenuhnya pada pengingatan yang dimilikina. Salah

satu cara untuk mrenghilangkan emosi negatif mengenai masa lalu

adalah dengan memaafkan. Memaafkan dapat menurunkan stress

dan menngkatkan kemungkinan kepuasan hidup.

2) Optimisme terhadap masa depan

Optimisme didefinisikan sebagai ekspektasi secara umum bahwa

akan terjadi lebih banyak hal baik dibandingkan hal buruk dimasa yang

akan datang.

3) Kebahagiaan pada masa sekarang

Kebahagian pada masa sekarang melibatkan dua hal, yaitu:

a) Pleasure yaitu kesenangan yang memiliki komponen sensosi dan

emosional yang kuat, sifatnya sementara dan melibatkan

pemikiran.

b) Gratification yaitu kegiatan yang sangat disukai seseorang namun

tidak selalu melibatkan perasaan tertentu, dan durasinya lebih lama

dibandingakan pleasure, kegiatan yang memunculkan gratifikasi

umumnya memiliki komponen seperti menantang, membutuhkan

26

Seligman, Penerjemah Nukman, Authentic Happines....., 80.

Page 29: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

keterampilan dan konsentrasi,bertujuan, ada umpan balik lansung,

pelaku tenggelam didalamnya, ada pengandaian, kesadaran diri

pupus dan waktu seolah berhenti.

Dapat disimpulakan dari tiga faktor interman dari seligman yang

merumuskan tiga emosi positif berdsarkan orientasi waktunya, yaitu: emosi

positif yang ditunjukkan pada masa lalu, masa sekarang dan masa depan.

1. Emosi positif yang ditunjukkan pada masa lalu, seperti rasa puas, damai

dan bangga.

2. Emosi positif yang ditunjukkan pada masa sekarang , seperti kenikmatan

lahiriah seperti, misalnya: kelezatan makanan,kehanagandan kenikmatan

yang lebih tinggi seperti senang, gembira dan nyaman.

3. Emosi positif yang ditunjjakan pada masa depan, seperti optimis,

harapan, kepastian kepercayaan dan keyakinan . emosi positif pada masa

depan di tunjang oleh bagaimana individu memandang masa depannya.

d. Karakteristik Orang yang Bahagia

Menurut David G. Myers, seorang ahli kejiwaan yang berhasil

mengadakan penelitian tentang solusi mencari kebahagiaan bago manusia

modern. Ada empat karakteristik atau ciri-ciri orang yang memiliki

kebahagiaan dalam hidupnya, yaitu:27

1) Menghargai diri sendiri

Orang yang bahagia cenderung menyukai dirinya sendiri. Mereka

cenderung setuju dengan pernyataan seperti “saya adalah orang yang

paling menyenangkan”. Jadi, pada umumnya orang yang bahagia

adalah orang yang memiliki percaya diri yang tinggi.

2) Optimis

Orang yang optimis percaya bahwa peristiwa baik memiliki penyebab

permanaen dan peristiwa buruk bersifat sementara sehingga mereka

27

David, G. Myers, Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika. 2012), 20.

Page 30: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

berusaha untuk lebih keras pada setiap kesempatan agar ia dapat

mengalami peristiwabaik lagi.

3) Terbuka

Orang yang bahagia biasanya lebih terbuka terhadap orang lain.

penelitian menunjukan bahwa orang-orang tergolong sebagai orang

entrovert dan mudah bersosialisasi dengan orang lain ternyata

memiliki kebahagiaan yang lebih besar.

4) Mampu mengendalikan diri sendiri

Orang yang bahagia pada uumnya merasa memiliki kontrol pada

hidupnya. Mereka merasa lbih memiliki kekuatan atau kelebihan

sehingga biasanya mereka berhasil lebih baik disekolah atau

perkerjaan.

3. Aktivas (kegiatan)

a. Pengertian Aktivitas

Aktivitas berasal dari kata aktif yang berarti giat atau sibuk.

Menurut Depdikbud bahwa “aktivitas adalah kegiatan, kesibukan”.28

Aktivitas adalah keaktifan jasmanai dan rohani kedua-duanya harus

dihubungkan.29

Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan kegiatan

yang terjadi baik fisik maupun non-fisik , merupakan suatau aktivitas.

Dalam filsafat , aktivitas adalah suatu hubungan khusus manusia dengan

dunia, suatu proses yang dalam perjalanannya manusia menghasilkan

kembali dan mewujudkan alam, karena ia membuat dirinya sendiri subyek

aktivitas dan gelala-gejala alam objek aktivitas. Dalam psikologi, aktivitas

adalah sebuah konsep yang mengandung arti fungsi individu dalam

interaksinya dengan sekitarnya.

Menurut ilmu sosiologi aktivitas diartikan sebagai segala bentuk

kegiatan yang ada dalam masyarakat seperti gotong royong dan kerja

28

Dwija Utama, Media Pengembangan Pendidik, Jurnal Pendidikan, Vol 10 (42), (2019),

82. 29

S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 89.

Page 31: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

sama disebut sebagai aktivitas sosial baik yang berdasarkan hubungan

tetangga atau kekerabatan.30

Jadi dapat disimpulkan aktivitas sosial merupakan salah satu

kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh individu.

Lanjut usia yang sukses adalah lanjut usia yang mempunyai

aktivitas sosial di lingkungannya. Lanjut usia mampu berinteraksi dengan

lingkungan sekitarnya bersama lansia lainnya atau orang-orang terdekat,

menjalankan hobi serta aktif dalam aktivitas kelompok. Aktivitas sosial

merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dengan masyarakat di

lingkungan sekitar.31

Aktif dalam kegiatan sosial sangat baik untuk kebahagiaan.

Keaktifan akan mendorong diri untuk mempraktikan hidup saling

menghargai perbedaan, menghargai pendapat oran lain, tidak memaksakan

kehendak, atau selalu bertimbang rasa sebelum bertindak.32

Manfaat aktivitas sosial diantaranya, menciptakan komunitas yang

sehat ketika satu orang melakukan perbuatan baik, maka perbuatan

tersebut akan berdampak baik juga untuk orang lain bahkan hal itu bisa

menjadi contoh dan ditiru oleh yang lain, meningkatkan rasa kepercayaan

diri, menambah relasi, menambah pengalaman, menumbuhkan jiwa sosial,

membuka pintu rezeki dan menumbuhkan kreativitas.

b. Bentuk-Bentuk Aktivitas Lansia

Bentuk-bentuk aktivitas aktivitas yang biasa dilakukan oleh lansia

di panti diantaranya: gotong royong bersama, senam pagi, sarapan pagi,

bimbingan kegamaan (rohaniawan), bimbingan kelompok, kegiatan

pemeriksaan kesehatan, pengangajian dan membuat kerajinan tangan

(keterampilan) dan juga bimbingan rekreasi.

30

Sojogyo Dan Pujiwati Soyogyo, Sosiologi Pendesaan Kumpulan Bacaan, ( Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1999) 28. 31

Ibid..,5. 32

Surbakti, gangguan kebahagiaan anda dan solusinya, 1 (jakarta: PT elex media

komputindo, 2010) ,428

Page 32: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni

analisis deskriptif yang dimaksudkan adalah mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada. yaitu menggambarkan keadaan

“menurut apa adanya” tentang suatu gejala atau keadaan.33

Penelitian

deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu

fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah

variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.34

Penelitian

ini berupaya memberikan gambaran mengenai fenomena dan keadaan yang

terjadi di lokasi penelitian berdasarkan kondisi alamiah (natural setting) dari

obyek penelitian, karena berdasar pada kondisi alamiah itu maka berbagai

fenomena yang nampak tersebut, kemudian dieksplotasi dan diperdalam

dengan mengacu pada pelaku, waktu, tempat, dan kejadian.

Lexy J. Moleong mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain. Dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memaanfaatkan

berbagai metode alamiah.35

2. Setting dan subjek penelitian

Setting penelitian ini adalah panti sosial tresna werdha jambi. subjek

penelitian adalah lansia, perawat panti dan kepala panti yang terlibat langsung

aktif dalam penelitian ini, cukup mengetahui, memahami dan ikut serta dalam

aktifitas yang akan diteliti.

Peneliti memilih lokasi tersebut untuk dijadikan lokasi penelitian

karena ada sebagian lansia yang tidak bisa maupun tidak mau ikut serta dalam

33

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, IV, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 99. 34

Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, II,

(Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1999), 274. 35

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Remaja Rosdakarya.

2008), 4

Page 33: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

melakukan aktivitas, ada sebagian lansia yang memilih diam dikamarnya

ketimbang beraktivitas, tentu saja hal ini akan berpengaruh kepada rasa

kesepian dan bosan pada lansia dan juga kebutuhan hidup lansia tersebut,

misalnya kebutuhan akan penghargaan, rasa aman dan sebagainya.

3. Sumber data dan jenis data

sumber data ini diambil dari manusia dan non manusia yang masuk

dalam sebuah penelitian. Unsur manusia yaitu unsur yang langsung terlibat

dalam sebuah penelitaian seperti perkataan ataupun perbuatan. Orang yang

bisa memeberikan data melalui wawancara, sedangkan yang non manusia

yaitu dapat berupa suasana yang bergerak ataupun diam, meliputi ruangan,

suasana dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan di

observasi.

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data skunder.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama

melalui observasi dan wawancara lapangan. Sedangkan data skunder adalah

data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data ini di

peroleh dengan menggunakan studi literature yang dilakukan terhadap

banyak buku. Yang kadang-kadang di peroleh melalui internet yang

berhubungan dengan penelitian.36

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di lokasi dilakukan dengan menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistemastik gejala-gejala yang

diselidiki. Yehoda dan kawan-kawan menjelaskan bahwa pengamatan

akan menjadi alat pengumpulan data yang baik apabila mengabdi kepada

tujuan penelitian, direncanakan secara sistematik, dicatat dan dihubungkan

dengan proposisi-proposisi yang umum serta dapat dicek dan dikontrol

36 Sugiono, Metode Penelitin Bisnis, Edisi I, (CV, Alfabeta, Bandung, 2015).

Page 34: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

validitas, relibilitas dan ketelitiannya.37

Adapun yang akan diobservasi

dalam penelitian ini yakni pengamalan nilai-nilai agama pada remaja

dalam implementasi strategi penyuluhan oleh penyuluh agama Islam.

Obsevasi dibagi menjadi dua:

1. Observasi non-partisiapan

Pada observasi ini peneliti mengumpulkan data tanpa menjadi

bagian dari situasi yang terjadi peneliti hadir secara fisik ditempat

kejadian. Namun hanya mengamati serta melakukan pencatatan secara

sistematis terhadap informasi yang diperolehnya. Observasi jenis ini harus

dilakukan dalam satu perode yang panjang agar seluruh data yang

dibutuhkan benar-benar terkumpul secara tepat. Peneliti turun kelapangan

untuk melakukan observasi secara langsung mengenai gejala-gejala yang

dialami lansia dan keikutsertaan lansia dalam mengikuti kegiatan-kegiatan

di panti tersebut.

2. Obsevasi partisipan

Pada observasi ini peneliti dapat mengambil peran dalam situasi

berlangsung dan peneliti menjadi salah satu orang yang melakukan

aktivitas yang diteliti. Dengan demikian peneliti mendapat pengalaman

secara langsung dari aktivitas tersebut.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

keterangan lisan melalui tanya jawab dan bertatap muka atau berhadapan

langsung dengan orang yang dapat memberikan keterangan.38

Tanpa

wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat

diperoleh dengan bertanya langsung kepada informan.Metode wawancara

ini penulis gunakan untuk mengetahui realita kebahagiaan lanjut usia dan

hambatan-hambatan lanjut usia dalam beraktivitas sosial di panti sosial

37

0Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Cet. VIII; Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), 70. 38

Husain Usman &Purnomo Setiady Akbar, Metodology Penelitian Sosial, IV (Jakarta:

Bumi Aksar, 2001), 73.

Page 35: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

tresna werdhaKota Jambi. Wawancara terbagi menjadi dua pertama,

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Peneliti melakukan wawancara secara lansung dan terstruktur

kepada lansia, perawat panti maupun kepala panti mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan lansia dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan lansia di

panti tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasibiasanya berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan, cerita biografi, peraturan kebijakan.

Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, sketsa,

gambar hidup dan lain sebagainya.39

Peneliti mewawancarai lansung tentang biografi maupun sejarah

hidup lansia dan menjadikan setiap kegiatan yang diteliti sebagai

dokumntasi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan lansia di photo dan

dijadikan dokumen sebagai penguat hasil penelitian.

H. Tehnik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif ini adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan

memusatkan apa yang dapat diceritakan pada orang lain sehingga dapat

diambil sebagai kesimpulan berdasarkan data yang faktual.

Analisis data harus seiring dengan pengumpulan fakta-fakta di

lapangan, dengan demikian analisis data dapat dilakukan sepanjang proses

penelitian dan sebaiknya pada saat menganalisis data peneliti harus kembali

lagi ke lapangan untuk memperoleh data yang dianggap perlu dan

mengolahnya kembali.40

Oleh karena itu, penelitian ini berbentuk suatu

39

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, IV, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), 82. 40

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, III, (CMalang: UNISMUH Malang, 2005) , 15.

Page 36: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, peristiwa tertentu, dengan

menggunakan analisis data kualitatif. Pengolahan data yang ada selanjutnya

diinterpretasikan dalam bentuk konsep yang dapat mendukung objek

pembahasan. Sehingga langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis

data pada penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian untuk

menyederhanakan, mengabstrakkan dan transformasi data “kasar” yang

bersumber dari catatan tertulis di lapangan. Maksudnya, informasi dari

lapangan sebagai bahan mentah diringkas, disusun lebih sistematis, serta

ditonjolkan pokok-pokok yang penting agar lebih mudah dipahami.

Seluruh hasil penelitian dari lapangan yang telah dikumpulkan kembali

dipilah untuk menentukan data mana yang tepat untuk digunakan.

2. Penyajian Data

Penyajian data yang diperoleh dari lapangan terkait dengan

seluruhpermasalahan penelitian dipilah antara yang dibutuhkan dan yang

tidak dibutuhkan,lalu dikelompokkan kemudian diberi batasan masalah.41

Penyajian data tersebut,maka diharapkan dapat memberikan kejelasan

mana data yang substantif dan manadata pendukung.

3. Verifikasi

Pada langkah verifikasi penulis menuju ke arah kesimpulan yang

sifatnya terbuka, juga peneliti masih dapat menerima masukan dari peneliti

lain.

I. Pemeriksaan Keabsaan Data

Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan di mungkinkan dapat

timbul, entah itu dari peneliti ataupun dari informan. Untuk mengurangi

kesalahan data tersebut peneliti melakukan pengecekan melalui tiga cara:

41Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bina Aksara, 2006), 1.

Page 37: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

1. Memperpanjang Masa Pengamatan

Hal ini memungkinkan meningkatkanderajat kepercayaan data

yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan menguji informasi

dari responden dan untuk membngun kepercayaan pada responden

terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

2. Pengamatan Yang Terus-Menerus

Dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur dalm situasi yang

sangat relevan dengan persolan atau isi yang sedang diteliti. Serta

memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

3. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti melakukan

diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan data yang diterima benar-

benar realdan bukan mata persepsi sepihak dari peneliti atau informan.

Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan masukan dan

saran yang berharga dalam meninjau keabsahan data.42

H. Studi Relavan

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan “Pengaruh

Aktivitas Terhadap Kebahagiaan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Luhur Jambi” Yaitu:

1. Dalam penelitian sebelumnya skripsi Rizkha Armely 2019 dengan judul,

“Makna Hidup dan Dampaknya Terhadap Kebahgiaan Lanjuat Usia

(Lansia) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi”.

Penelitiaan membahas tentang makna hidup bagi lansia yang tinggal

dipanti, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 7 dari 10 lansia

memaknai hidupnya dengan positif dan lebih senang ketika berada dipanti

sedangkan 3 lansia lainnya memaknai hidup negatif mereka lebih bahagia

ketika berada dirumah bersama keluarganya.43

42

Tim Penyusun, Panduan Penulis Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 68. 43

Rizkha Armely, Makna Hidup Dan Dampaknya Terhadap Kebahagian Lansia Di Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi, (Skripsi 2019)

Page 38: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Adapun perbedaan yang terdapat pada penelitain ini dengan

penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitaan sebelumnya

mengambil pembahasan tentang makan hidup pada lanjut usia yang tinggal

sedangkan peneliti mengampil fokus pada aktivitas lanjut usia,

persamaanyanya subjek nya sama sama lanjut usia dan hasilnya sama-

sama tentang kebahagian yang dirasakan lanjut usia.

2. Zulfiana, 2014 yang berjudul “Meningkatkan kebahagiaan lansia

dipanti werdha melalui psikotrapi positif dalam kelompok” ditemukan

hasil penelitian menggambarkan bahwa psikoterapi positif dapat

meningkatkan kebahagiaan lansia yang tinggal dipanti werdha.44

Penelitiaan yang peneliti tulis mempunyai kesamaan dengan

penelitiaan sebelumnya, sama-sama meneliti tentang kebahagiaan pada

lanjut usia namun yang membedakan metode yang digunakan penelitian

sebelumnya adalah psikoterapi sedangakan penulis menggunakan aktivitas

sosial sebagai acuan.

3. Bahkruddinsyah, 2016 yang berjudul “Makna hidup dan arti

kebahagiaan pada lansia dipanti werdha nirwana puri samarinda”.

Pada subjek SN diketahui dapat menerima keberadaannya dan dirinya

merasa cocok tinggal di panti. Subjek MR menyatakan bahwa dirinya

merasa lebih nyaman dan tidak merasa kesepian. Sedangkan subjek AM

diketahui dirinya merasa tinggal di panti hanya mengharapkan bantuan

dari orang lain dan membuat dirinya tidak berguna. Pada subjek ST

dirinya merasa lebih pantas berada di panti dan dapat menerima segala

peristiwa yang di alaminya. Subjek MS merasa hidupnya tidak kesusahan

lagi. Subjek SW menyatakan dirinya lebih baik berada di panti dan merasa

tentram. Pada subjek DN dirinya merasa lebih berharga. Subjek RH juga

diketahui dirinya merasa dirinya tidak kesepian dan tidak merepotkan

orang tua angkatnya lagi serta mempunyai jaminan di masa tuanya.45

44

Zulfiana, Meningkatkan Kebahagiaan Lansia Dipanti Werdha Melalui Psikotrapi

Positif Dalam Kelompok, (Skripsi 2014) 45

Bakhuruddinsyah, Makna Hidup Dan Arti Kebahagiaan Pada Lansia Dipanti Werdha

Nirwan Puri Samarinda, (Skripsi 2016)

Page 39: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Penelitian yang penulitis teliti mempunyai kesamaan dengan

penelitian sebelumya adalah sama-sama meneliti kebahagian pada lanjut

usia yang bertampat tinggal di panti. Adapun perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian ini adalah dari lokasi penelitian, dan

tentunya penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian-peneliian

sebelumnya.

Page 40: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

BAB II

PROFIL PANTI SOSIAL

TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI

A. Gambaran Umum Aktivitas Sosial Lansia Di Panti Sosial Tresna

Werdha

Aktivitas sosial/kegiatan dan layanan yang biasa diberikan oleh panti

sosial tresna werdha budi luhur jambi diantaranya adalah, melaksanakan

pengajian rutin setiap satu minggu sekali yang biasa dilakukan pada hari

selasa dan pengajian ini di isi oleh penyuluh agama dari kemenag kota

jambi. Selain itu panti juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan

dan berobat setiap dua kali dalam satu minggu, guna tetap menjaga

kesehatan lansia yang berada dipanti. Tidak hanya itu, Panti juga

memberikan layanan bimbingan sosial dan bimbingan kelompok, hal ini

dilakukan agar hubugan baik antar lansia selalu terjalin dan kegiatan ini

juga sanagat menting untuk menyelesaikan setiap permasalahn yang

terjadi pada lansia. Kegiatan olahraga (senam dan jalan santai) dilakukan

setiap hari sabtu secara rutin, kegiatan ini dilakukan untuk tetap menjaga

kebugaran tubuh para lansia yang berada di Panti. Kegiatan gotong royong

dilakukan hari jum,at guna untuk menjaga lingkukngan panti agar tetap

bersih dan kegiatan bimbingan rekreasi yang biasa dilakukan tiga bulan

sekali, hal ini sangat berguna bagi para lansia untuk menghilangkan

kejenuhan selama berada di Panti.

B. Sejarah berdirinya panti sosial tresna werdha

Perjalanan pembangunan akan adanya panti memang sengaja dibangun

karena gerakan kepedulian pemerintah terhadap para lansia yang terlantar

atau tidak diurus lagi oleh pihak keluarganya atau memang tidak punya sanak

saudara sama sekali (sebatang kara).

Page 41: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Unit pelaksnaan teknis daerah (UPTD) “Budi Luhur” jambi yang

memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada para lansia yang terlantar,

yamg berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala dinas

sosnakertrans (sosial, tenaga kerja dan transmigrasi) provinsi jambi. (Perda

No. 14 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja organisasi jambi).46

Panti sosial tresna werdha (PSTW) “Budi Luhur” jambi merupakan

tempat tinggal bagi para lanjut usia yang terlantar oleh lingkungan

keluarganya dan langsung dibawah naungan pemerintah departement sosial

provinsi jambi. Lebih jelas ibu Evi Novriyanti S.kep menjelaskan.

[P]anti ini berdiri pada tahun 1979 dan baru beroperasional pada tahun

1980, dengan luas tanah kurang lebih 6.140 m oleh Departerment Sosial

Provinsi Jambi. Yang bertujuan untuk mensejahterahkan kehidupan

sosial lanjut usia.

Dari uraian diatas, berarti tujuan berdirinya untuk mensejahterakan

kehidupan sosial lanjut usia seperti yang dijelaskan ibu Evi. Agar tidak ada

lagi lanjut usia yang terlantar maka pemerintah mendirikan panti sosial tresna

werdha ini sebagai rumah bagi lansia yang tidak menpunyai keluarga.47

C. Geografi Panti

Panti sossla tresna werdha terletak di paal V Jl. Pangeran hidayat No.

75 Telp. (0745) 42545 kota baru jambi. Secara kondisi lapangan panti

memiliki kondisi lapangan sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk

b. Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya

c. Sebelah selaran berbatasan dengan rumah warga

d. Sebelah selatan berbatasn dengan bengkel.

Letak posisi panti cukup strategis, sehngga cukup mudah icari karena

panti terletak dipinggir jalan dan tidak jauh dari panti terletak kantor camat

kota baru. Tujuan sebuah panti dibangun untuk merealisasikan wujud

46

Tim Penyusun, Profil Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Tresna

Werdha “Budi Luhur”, (Jambi: Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, 2009), 1 47

Staf Panti, Evi Nopriyani, Wawancra Dengan Peneliti. 20 April 2020, Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 42: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

kepedulian dan kepekaan terhadap sesama dan merupakan tempat khusus

yang sengaja dibangun untuk orang-orang yang membutuhkan pelayanan

khusus, seperti yang kita ketahui ada panti tempat anak-anak terlantar yaitu

panti asuhan, tempat untuk remaja yang bermasalah yaitu panti sosial bina

remaja dan sebagainya. Pelayanan yang diberikan disesuaikan oleh

kebutuhan para penerima atau anggota panti tersebut.

1. Tugas dan fungsi tujuan

a. Tugas pelayannan

1. Memberikan pelayanan sosial kepada lansia yang meliputi

kebutuhan hidup, pembinaan fisik, mental dan sosial, serta

bimbingan keterampilan dalam mengisi kehidupan mereka agar

lebih bermakna.

2. Memberikan pengertian kepada keluarga lansia dan masyarakat

untuk mau dan mampu menerima, merawat dan memenuhi

kebutuhan lansia.

b. Fungsi

Dari tugas-tugas yang diemban, maka PSTW memiliki beberapa

fungsi:

1. Sebagai pusat pelayanan sosial lansia

2. Sebagai pusat informasi UKS/pelayanan sosial lansia

3. Sebagai pusat pengamban UKS

4. Sebagai pusat pemberdayaab lansia.

Panti mempunyai tugas dan fungsi untuk menumjanga dalam

pemberian pelayanan terhadap anggota panti. Pengaplikasian dari

yang telah ditetapkan dan diterapkan oleh panti yang merupakan

langsung dibawah naungan pemerintah provinsi berjalan hingga saat

sekarang ini.

c. Tujuan

Adapun tujuan dari PSTW itu sendiri adalah sebagai berikut:

1) Terpenuhinya kebutuhan lansia yang meliputi kebutuhan fisik,

fsikologis, sosial dan spiritual.

Page 43: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

2) Memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktivitas

lansia.

3) Terwujudnya kesejahteraan sosial lansia yang meliputi rasa

tenang, tentram dan bahagia, serta mendekatkan diri kepada

tuhan YME.

2. Pelaksnaan Pelayanan di UPTD PSTW

Pelaksanaan pelayanan yang diberikan kepada para lansia

diupayakan dengan sistematis, terrah, terencana atas dasar meningkatkan

kesejahteraan sosial lansia, pelaksanaannya dilakukan melalui berapa

tahapan sebagai berikut:

a. Tahap penerimaan

Tahap penerimaan meliputi kegiatan identifikasi, registrasi,

melaui pengisin formulir bahan selektif untuk menetapkan lansia

sebagai klien, baik lansia potensial maupun tidak potensial. Hal ini

menentukan pelayanan yang kan diberikan.

b. Tahap pemberian pelayanan

Tahap pemberian layanan perlu mempertimbangkan

spesifikasi dalam pelayanan maupun dalam penugasan, sumber dan

pelayanna yang dapat digunakan, metode yang dipilih, sispa yang

mengerjakan, apa dan kapan, sehingga pelayaanan yang diterima

lansia bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan.

Beberapa pelayanan yang dapat diberikan di PSTW kepada para lansia:

1) Pelayanan sosial (hubungan sosial)

2) Pelayanan fisik (kebugaran)

3) Pelayanan fsiko sosial (rasa aman)

4) Pelayanan keterampilan

5) Pelayanan spritual (keagamaan)

6) Pelayanan pendampingan

7) Pelayanan perawatan kesehatan.

Page 44: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Secara seksama, panti memiliki keanggotan pengurus panti yang

terdiri dari pimpinan, staf hingga bagian dapur. Pengolahan kinerja

berjalan setiap harinya dari senin-sabtu, terkecuali hari minggu atau

tanggal merah. Pelayanan yang diberikan kepada para lansia disesuaikan

dengan tingkat kemandirian diri lansia, jika lansia semkain tidak bisa

dalam mengurus diri atau hal lain (dikarnakan sakit) maka penaganan dan

pelayanan ditingkatkan terhadap lansia tersebut. Sebaliknya, jika terdapat

lansia yang cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan bahkan mampu

bergerak cukup aktif, maka hanya diberikan pengawasan dan bimbingan

terhadap dirinya.

Sebagaimana pelayanan yang diuraikan diatas salah satu fungsi

PSTW merupakan pusat pelayanan kesejahteraan sosial lansia, maka

setipa hari UPTD PSTW melaksnakan tugas-tugas berikut:

a. Menyiapkan dan memantau kamar tidur para lansia, agar tetap

layak sebagai kamar tidur.

b. Menyiapkan konsumsi yang cukup bergizi untuk para lansia:

1) Makan 3 kali sehari

2) Minum teh/kopi 2 kali sehari

3) Minum susu 2 kali seminggu

4) Bubur kang hijau 2 kali seminggu

Catatan: menu para lansia atas rekomendasian ahli gizi dan

puskermas.

c. Menyiapkan pakaian harian, pakaian lebaran, serta alat

kelengkapan sholat seperti sajadah, mukenah, peci, kain sarung dan

pakain olahraga.

d. Melaksanakan perawatan kesehatan para lansia.

e. Melaksanakan dan mengupayakan terselenggaranya sholat secara

berjama‟ah untuk setiap waktu dan mengadakan pembacaan yasin

setiap malam jum‟at atau tiga malam berturut-turut dan dilengkapi

dengan pembacaan tahlil serta do‟a, jika ada lansia yang meninggal

dunia.

Page 45: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

f. Melaksankan bimbingan-bimbingan.

3. Landasan dasar pelaksaan

panti mempunyai landasan dasar sebagai faktor pendorong dan

pendukung dalam pembangunan berdirinya panti sehingga arah tujuan dan

manfaat pembangunan panti jelas dan terarah. Berikut beberapa

landasannya:

a) UUD 1945 Pasal 34, 27 (Ayat 1 Dan 2)

b) UU Nomor 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Kesejahteraan

c) UU Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Sosial Lansia

d) UU No 22 Tahun 1999 Tentang Pemda

e) Perda No 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Dinas Daerah Provinsi Jambi.

Dari landasan-landasan hukum diatas yang merupkan stuan

penggerak dan dasar dalam pembangunan dan menjalankan pelayanan-

pelayanan terhadap para lansia yang ada di panti. Sehingga semua

pelayanan yang diberikan terarah dan dapat dipertanggung jawabkan. Baik

berupa pelayanan yang besifat kepribadian, lingkungan sosial hingga

aspek spiritual (keagamaan).

4. Sasaran

Sasaran UPTD PSTW ”budi luhur” adalah lanjut usia yang terlantar:

Lansia terlantar adalah seseorang yang berumur 60 tahun keatas

yang tidap mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tidak

mempunyai tempat tinggal yang layak, tidak mampu merawat

kesehatan dan tidak bisa mendaoatkan akses untuk memperoleh

hiburan.

Persyaratan calaon klien adalah:

a) Laki-laki dan perempuan berumur 60 tahun keatas.

b) Sehat jasmani dan rohani.

Page 46: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

c) Masih dapat melaksanakan aktivitas sendiri. Seperti, mencuci

pakaian, mencuci piring, membersihkan tempat tidur dan

amarnya sendiri.

d) Tidak memunyai keluarga (terlantar).

e) Ada yang bertanggung jawab.

f) Lansia yang bersedia tinggal di panti.

Kelengkapan administraso antaranya:

a) Surat keterangan terlantar yang ditanda tangani oleh

RT/Lurah/Camat.

b) Surat rekomendasi dari Dinas Sosdukcapil setempat.

c) Surat keterangan pindah dari dinas dukcapil setempat untuk

yang berasal dari luar kota jambi.

d) Surat keterangan sehat dari dokter.

e) Surat pernyataan dari penaggung jawab.

f) Menandatangani kesanggupan untuk mengikuti tata tertib yang

ada di panti.

5. Jumlah Lansia Yang Tinggal Di Panti

Lansia yang tinggal di pada saat ini berjumlah 68 orang dengan

kapasitas tampung panti untuk lansia sebanyak 70 orang. Jumlah lansia

yang tinggal di panti ini tidak dapat ditetapakan bisa saja berubah

kapanpun, karena bisa saja sore, besok maupun lusa ada

penambahan/pengurangan jumlah dari lansia tersebut.

6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Sosial Lanjut Usia

Ada beberapa prinsip-prinsip pelayanan sosial untuk lanjut usia

di Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Luhur” jambi, diantaranya:

a) Menghormati harkat dan martabat

b) Menjaga kerahasiaan

c) Tidak memberikan stigma

d) Tidak mengucilksn diri dari lingkungannya

Page 47: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

e) Menghindari sikap sensitif

f) Pemenuhan kebutuhan secara tepat

g) Pelayanan secara komprehensif

h) Menghindari sikap belas kasihan

i) Pelayanan cepat dan tepat

j) Pelayanan yang bermutu

k) Pelayanan yang efesien dan efektif

l) Pelayanan yang akuntabel.

D. Visi Dan Misi UPTD PSTW “Budi Luhur” Jambi

Berikut visi dan misi panti terhadap kosep pelayanannya:

Visi : “kesejahteraan sosial lanjut usia dalam panti sosial”

Misi :

1) Mewujudkan pelayanan sosial lanjut usia dalam panti.

2) Mewujudkan panti sosial kanjut usia sebagai pusat informasi usaha

kesejahteraan sosial lanjut usia.

3) Mewujudkan panti sosila lanjut usia sebagai pusat pengembangan usaha

kesejahteraan sosial lanjut usia.

4) Mewujudkan panti sosial lanjut usia sebagai pusat pemberdayaan lanjut

usia.

Dalam diri individu saja memiliki konsep diri yang terdiri dari visi dan

misi dalam perjalanan hidupnya, apalagi dalam sebuah lembaga atau hanya

dalam sebuah organisasi, tentu mempunyai visi dan misi dalam pelaksanana

kinerjanya. Dari visi dan misi diatas, menunjukan totalitas kepedulian panti

terhadap kehidupan masa lansia yang mengalami keadaan tidak menyenagkan

atau terlantar.

E. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan Tugas

1) Pekerja sosial fungsional pada saat ini hanya ada satu orang (PPT)

dibandingkan dengan jumlah klien sebanyak 68 orang tidak memadai.

Page 48: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

2) Diperlukan jabatan fungsional lain (Dokter, Psikolog, Fisioterapis,

Rohaniawan).

3) Kondisi keterlantaran menyebabkan calon klien ketika datang ke panti

tidak mempunyai identitas sehingga menyulitkan pembuatan kartu

BPJS untuk perawatan kesehatannya.

4) Sarana dan prasarana panti (gedung, peralatan) keadaanya banyak yang

sudah rusak, perlu direvitalisasi.

5) Untuk peningkatan SDM petugas diperlukan yang berlatar belakang

perkerjaan sosial dan pelatihan manajemen pelayanan sosial di dalam

panti bagi petugas.

Page 49: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

STRUKTUR ORGANISASI PANTI

KEPALA UPTD

M. ASNAWI, S. Pd

NIP. 19621029 198602 1 003

JUFFERIZAL, S.Sos

NIP. 19660305 198603 1 088

KASUBAG TATA USAHA

STAFF

1. NURHAYATII

NIP. 19670416 199101 2 0007

2. AGUS WIDODO

NIP. 19690820 199203 1 005

3. RADEN TRI WAHYUDI

NIP. 19721228 199803 1 006

4. SITI ACBARI

NIP. 19720603 1991O2 2 001

5. ANSORI

NIP. 19820210 200901 1 009

6. AHMAD FERI

19810915 201001 1 003

KASI PROGRAM & ADVOKASI SOSIAL

SUANDI, SE. ME

NIP. 19690406 199210 1 001

KASI PROGRAM & REHALIBITASI SOSIAL

Dra. SYAMSIAH, MM NIP. 19660120 199202 2 004

STAFF

SYAFRIL, SST

NIP. 19630811 198303 1

STAFF

1. SUNARTI

NIP.19621208 198302 2 002

2. FARIDA

NIP. 19640808 199212 2 001

Page 50: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

BAB III

AKTIVITAS LANSIA

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

A. AKTIVITAS

Aktivita adalah kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh individu

yang berhubungan dengan masyarakat atau individu lain. aktivitas sosial lanjut

usia ini tentuntunya sangat penting bagi diri lansia itu sendiri, selain untuk

mengisi waktu dihari senja lansia juga butuh kegiatan-kegitan positif untuk

meminimalisir defresi pada diri lansia itu tersebut. Seperti mana yang

disebutkan oleh mbah Puji Astuti, beliau mengatakan sebagai berikut:

[M]enurut mbah kegiatan-kegiatan disini bagus-bagus, kaya pengajian,

bimbingan kelompok, kerja bakti. Tinggal disini yo enak nyaman ga

nyaman yo nyaman, makan di kasih, kamar di kasih. Mbah disni sudah

lamo sudah 4 tahun, mbah aslinya dari jawa merantau sarolangun orang

dua sama suami, suamiku meninggal. Aku kerja dulu nyapu ngepel bikin

kopi disarolangun tau-tau keno struk diantar kesini, katanya berobat gitu

alasannyo bukan di jompo, dia bilang, aku “bude ikut kami kejambi

berobat nanti sembuh pulang” katanya. Ga taunya diantar ke jompo. Mau

pulang ga punya keluarga, ga boleh. Udah pernah pamit lebaran dapat

ongkos tapi ga boleh. Sebelum sebar penyakit semua kegitan disini jalan

setiap hari kecuali hari minggu, ya mbah Cuma ga bisa ikut kerja bakti aja,

kalo kondisi kaya sekarag kerjanya ga gini nonton tv terus dikamar aja,

mau nyapu ruangan ga bisa juga mbah.48

Senada dengan yang dikatakan mbah Puji Astuti, datuk Burhanudin

juga mengatakan bahwa beraktivitas lebih megisi hari-hai dari pada tidak ikut

dalam kegiatan, begini penjelasan beliau:

[S]aya ni dari tanjung jabung timur, sekrang umur sudah 60 tahun. Masuk

sini awalnya karna sakit terus berobatlah dipuskesmas, lama kami

dipuskesmas sebulan lebih bejalan dak bisa apa-apa dak bisa mungkin

orang puskes tu bosan kan, terus diantar kesini, saya tu punya kawan dulu

tu dia pernah jadi penyuluh disini makanya dia tau werdha ini dan dio lah

48

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 51: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

yang ngantar kesini. Saya tinggal disini baru sekitaran 8 bulan, disini

senin-sabtu tu ada kegitan-kegiatannya, saya bisa ikut semua apalagi

senam pagi hari sabtu itukan, enak juga bisa loncat-loncat keluar kerinngat

dari pada ga ikut kan, kalo lagi sekarangkan dakada kegiatan diam be

disini dak boleh juga keluar cuman ngobrol-ngobrol lah dengan kawan se

wisma ni.49

Sedikit berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh nenek Nursam, beliau

mengatakan bahwa:

[N]enek disini kurang lebih udah dua tahun, asal nenek dari padang tapi

nenek sebelum masuk panti ini tinggal dijambilah di thehok. Dulu kegiatan

nenek disini sebelum pensiun nenek ni PNS karna anak dan sanak saudara

dak ada lagi tinggal nenek berdua dengan adik kandung ni cewek juga

terus dia sakit, nenek mutusin buat tinggal dipanti ni. Menurut nenek

aktivitas sosial itu iyalah kegiatan kita dipanti ni, kalo menurut nenek ada

ndak ada kegitan samo bae, menyesuaikan diri be karna emang nenek juga

ngurisin adek yang sakit ni jadi ndak terasa nian kalo lagi ndak ada

kegiatan tu, tapi setiap kegitan disini nenek ikut semua karena memang

konsdisi badan masih kuat dan bisa mengikuti kegiatan tersebut walaupun

umur nenek udah 87 tahun, kek dalam wisma ini cuman nenek bae yang

ikut kegiatan-kegiatan dipanti yang lainnyo udah pada ndak bisa ikut.50

Terlihat dari hasil observasi dan wawancara, beberapa dari lansia yang

tinggal di panti itu memang lebih suka melakukan aktivitas. Itu disebabkan

sebelum mereka masuk ke panti juga sudah melakukan berbagai aktivitas

perkerjaan untuk melangsungkan kehidupan mereka sendiri, banyak dari

mereka yang tinggal di panti ini bukan berasal dari kota jambi. Seperti lansia

yang peneliti temui untuk melakuakan wawancara itu kebanyaakan berasal

dari luar kota seperti padang dan jawa.

Tapi tidak menutup kemungkinan ada sebagian atau satu dua orang

lansia yang reaksinya biasa saja ketika ditanyakan perihal

melakukan/mengikuti kegiatan dan pelayanan yang diberikan panti. Hal ini

disebabkan karena rasa malas ataupun kondisi fisik dan psikis lansia itu

sendiri.

49

Burhanudin , Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 50

Nursam, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 16 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 52: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Sepeti yang dikatakan nenek Siti Asmah:

[A]ku ni asli dari teluk rendah, masuk sini orang sinilah jemput. Dulu tu

aku di panti ditanjung johor disuruh oleh anak pak Harto pindah kesini,

laki aku jugo disini cuman tu lah meninggallah cuman duo kali puaso baru

dio, aku dak ingat lagi dak umur aku lah lupo jugo tahun lahir. Keluargo

masihlah ado cuman memang kami dak punyo anak, kami disini lah 3

tahun pas, disini banyaklah kegiatan, macam nganing orang ceramah

dengan ngoceh tu, terus jugo senam tu hari sabtu semenjak ado virus ni

dak ado lagi kegiatan yang berame-rame tu, untuk orang-orang yang

berobat tu tetaplah tapi aku kan dak berobat, jugo kawan disini macam

musuh galo tulah jarang aku keluar kamar, cuman aku kalo suntuk aku

nyanyi-nyailah dalam kamar tu, kalo ado orang datang baru aku keluar

kamar.51

Dan juga terlihat dari pembicaraan dengan datuk Marzuki, beliau

menyebutkan:

[A]ku disiko di masukkan orang, keluargo masih banyak lah di selat tu.

Masuk siko yo karno aku sakit ni di anatar buat orang kesiko, maklumlah

katek yang nak ngurus, istri dakado karno memang belum nikah apo lagi

anak dak eh. Lumayan lamo jugo disko lah duo tahunan, dulu sebelum

masuk siko gawean biaoso lah motong karet gawe dusunlah. Iyo di siko

ikut aktivitas payo dak sudah, biaso bae samo bae lah. Aku jugo kadang

malu nak dekat dengan orang karno penyakit ini ni, itu lah yang buat aku

sampe di anatar kesini dengan orang padahal belum jompo nian aku, baru

50 tahun umur.52

Mendengar apa yang datuk Marzuki katakan, sepertinya beliau merasa

terasingkan sendiri dari keluarganya ditambah lagi dengan keadaan beliau

yang sakit dan tak beristi maupun anak, beliau mengidap penyakit diabetes

yang menyebabkan sebelah kaki beliau kena penyakit kulit, karena itulah

beliau di antarkan ke panti ini. Beliau juga agak malu ketika ingin

dekat/berinteraksi dengan lansia lainnya di panti terebut, mungkin inilah yang

menjadikan beliau biasa-biasa saja ketika mengikuti aktivitas sosial.

51

Siti Asmah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 52

Marzuki, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 53: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

B. BENTUK-BENTUK KEGIATAN LANSIA

1. Kegiatan Perawatan Kesehatan (Berobat)

Kegiatan keperawatan (berobat) adalah kegiatan yang biasa

dilakukan oleh staff panti untuk memeriksa kesehatan lanjut usia yang

beda di panti, biasanya pengecekan kesehatan ini dilakukan oleh perawat

atau dokter dari puskesmas. Ulasan lebih jelas dari salah satu perawat

lansia di panti.

[K]egiatan pemeriksaaan kesehatan ini dek dijadwalkan dua kali dalam

seminggu, hari senin sama hari kamis. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh

dokter dari puskesmas, nah karena negara kita sedang ada musibah pandemi

ini kan pemerintah menganjurkan untuk stay at home jadi kegiatan ini kakak

yang ambil ali, kakaklah yang memeriksa kesehatan lansia, cek tekanan

darah dan sebagainya. Nanti obatnya kakak juga yang ambil di puskesmas.53

Demi lancarnya proses berobat para lansia di masa pandemi, kak Evi ini

melakukan cek tensi dan kesehatan lansia secara langsung datang ke wisma-wisma

para lansia yang biasanya ini dilakukan oleh dokter dari puskesmat setempat.

Namun karena adanya pandemi dokter puskesmas tidak bisa turun langsung, jadi

kegiatannya di ambil ali oleh kak Evi yang merupakan perawat di panti tersebut.

Nanti obat-obatannya juga beliau yang mengambil langsung dari puskesmas.

2. Kegiatan Ceramah Agama/Pengajian

Untuk membiasakan lansia-lansia di UPTD PSTW melaksnakan

ibadah sesuai dengan agama yang dianut, maka dilaksankanlah kegiatan

bimbingan mental spiritual, berupa ceramah-ceramah agama/pengajian

bagi para lansia yang beragama islam. Dimaksudkan untuk meningkatkan

kadar keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mbah sawiyah mengatakan:

[A]ku seneng banget semua kegiatan disini apalagi pengajiannya, di

musollah belakang itu setiap hari selasa. Aku juga sholatnya di

musollah walaupun sholatnya udah ga bisa berdiri, sholat duduk

mbah. Kata ustadnya “ga papa mbah sambil baring juga bisa sholatnya

kalo ga kuat” tapi kan aku masih bisa duduk dan juga kalo baring

53

Evi Nopriyanti, Perawat Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti 20

April 2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 54: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

dahinya ga kena kalo sujud, ustadnya bilang Allah maha mengetahui

kondisi hambanyanya mbah.54

Selaras dengan mbah Sawiyah, mbah Puji Astuti mengatakan:

[I]ya apa lagi yang di tunggu yang di cari kalau udah tua, selaian

beribadah. Seng penting sholat lima waktu di jaga sama ngaji nya

juga, sering-sering dzikir ngingat Allah SWT.55

Sedikit berbeda dengan nenek Siti Asmah:

[K]alo aku ni sholat di kamar lah, malas ke musollah jauh nian

kebelakang, jadi aku dikmarlah beribah. Kadang kalo dengar orang

ngoceh tu bosan jugo, ngoceh-ngoceh be pengajian tu nah hari

selaso.56

3. Kegiatan Bimbingan Sosial dan Dinamika Kelompok

Untuk menciptakan suasana rukun, damai dan saling sayang

dikalangan lansia sebgai warga UPTD PSTW, maka perlu melaksanakan

binbingan sosial, baik secara individu maupu kelompok dilingkungan

UPTD PSTW, dengan harapan dapat membangkitkan rasa tanggung jawab

warga serta tahu, mau dan mampu berprilaku sesuai dengan etika

pergaulan yaitu sopan santun sehingga saling menyenagi satu sama lain.

seperti yang di paparkan oleh datuk Arsal Nosma, Beliau mengatakan:

[B]imbinga soisal/ bimbingan kelompok ini biasanya dilakukan pada

hari rabu tu, kegitannyo dilakukan di aula panti didepan tu. Ada juga

pembimbing kelompoknyo, ini biasanya untuk lansia-lansia yang

sering ada masalah satu sama lain nah nanti distu diomongin distu,

gilir-giliran ngomongin permsalahannyo masing-masing, kagek

distulah ditanyo jugo pendapatnyo satu persatu terus dibimbinglah

dengan pembimbingnyo kagek.57

54

Sawiyah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 55

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 56

Siti Asmah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 57

Arsal Nosma, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20

April 2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 55: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Selaras dengan yang disebutkan oleh mbah Puji Astuti, sebagi berikut:

[K]egiatan bimbingan dinamika dilakukan setiap satu minggu sekali,

mbah biasanya melihat atau mengikuti kegiatan ini melihat

permasalahan yang ada di sini, misalnya ada yang rebutan gayung

dikamar mandi, yang ga punya gayung nanti disana dibahasnya.

Kehidupan disini kurang rukun juga.58

Sahut mbah sawiyah juga:

[I]ya disini ga rukun, akukan udah 84 tahun, ruangan ini aku semua

yang sapu, aku yang ngepel juga padahal kondisi aku udah ga sehat,

kaki cuman sebelah yang bisa normal yang satunya udah mati rasa ada

yang sehat badannya pemalas, kerjaannya Cuma nyanyi-nyayi ga jelas

kadang bikin bising.59

Seperti yang dijelaskan oleh para lansia, maka penulis

menyimpulkan bahwa bimbingan sosial/dinamika kegiatan kelompok ini

sangat penting, guna untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada

pada lingkungan lansia di panti dan menciptakan kehidupan rukun antar

lansia yang saling menyayangi, menghormati, menghargai dan berempati

satu sama lain selepas disini mereka menemukan satu keluarga yang baru

sesama tinggal di panti.

4. Kegiatan Gotong Royong

Kegiatan gotong royong/bakti sosial adalah kegiatan bersih-bersih

yang dilakukan oleh lansia secara bersama-sama pada lingkungan panti

dan sekitaran tempat tinggal mereka, agar lingkungan mereka tetap terjaga

dan bersih. Kegiatan ini dilakukan satu minggu sekali pada hari jum‟at.

58

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 59

Sawiyah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 56: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

5. Kegiatan Olahraga (Senam dan Jalan Santai)

Pelayanan atau kegiatan ini berikan untuk kebugaran tubuh para

lanjut usia, yang mana pada usia lanjut harus banyak bergerak supaya

tubuh tetap mengeluarkan keringat dan sehat. Kegiatan ini dilakukan pada

setiap hari sabtu pagi.

Manfaat kegiatan ini tentunya banyak sekali diantaranya:

meningkatkan kinerja otot dan jantung, meminimalisir resiko sakit

jantung, menurunkan resiko tekanan darah tinggi, menurunkan resiko

diabetes, menjaga kesehatan tulang dan sendi, memberikan suasana hati

yang senang dan lain sebagainya.

Datuk burhanudin pun mengatakan:

[A]pa lagi hari sabtu itu kegiatannya senam pagi-pagi didepan, aku

juga ikutlah setidaknya locat-loncat dan enak juga keluar kerigat,

kadang juga jalan santai kami.60

Seperti yang di katakan datuk Burhanudin, memang kegiatan ini

bertujuan untuk membiasakan lansia hidup sehat dan agar kondisi

tubuhnya sehat, dengan mengikuti kegiatan senam ini tentu akan mengisi

hari-hari lansia lebh bermanfaat dan membuat lansia lebih aktif dalam

bergerak dan mengeluarkan keringat.

6. Kegiatan Bimbingan Keterampilan dan Rekreasi

Pelayanan ini diberikan tidak saja untuk mengisi waktu luang, tapi

juga untuk meningkatkan produktivitas sekaligus untuk menambah

penghasilan, apabila lansianya masih potensial yaitu keterampilan

membuat barang-barang kerajinan.

Membawa lansia untuk mengunjungi tempat-tempat wisata,

kegiatan rekreatif ini dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan.

Pelayanan-pelayanan yang diberikan merupakan perwujudan dan

60

Burhanudin ,Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 57: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

pengaplikasian salah satu fungsi panti yaitu sebagai pusat pelayanan

kesejahteraan sosial lansia.

Seperti yang dikatakan oleh mbah Puji Astuti, beliau menyebutkan:

[K]alau kegiatan jalan-jalan wisata itu biasanya tiga bulan sekali kita

pergi mengunjungi taman melihat binatang-binatang pernah juga kita

kejembatantan yang panjang itu yang dibawahnya air batanghari itu,

kita dibawa pakek mobil semuanya masuk kemobil pkek baju seragam

juga.61

Datuk Ahmad HS juga mengatakan demikian:

[I]ya kami ada juga jalan-jalan disini ni, kalo ngomong samo kami ni

agak kencang dikit maklumlah sudah tuo ni mata lah kabur

pendengaran sudah kurang, sayo ni semua kegiatan ikut semuolah,

jalan-jalan ni jugo ikut, enak jugo biso keluar ngurangin kejenuhan

ni.62

Tampak dari hasil wawancara peneliti dengan lansia, kegiatan

bimbingan rekreasi ini sangat di butuh kan oleh para lansia, terlepas dari

ini kegiatan ini bukan hanya untuk melepaskan kejenuhan lansia. Hal ini

juga dapat membuat lansia merasa lebih senang. Menurut Hurlock, ciri-ciri

usia lanjut cenderung menuju dan membawa penyesuaian diri yang buruk

dari pada yang baik dan membawa kesengsaraan dari pada kebahagiaan.63

Maka dari itu kegiataan bimbingan rekreasi ini sangat bermanfaat bagi

lansia.

Hingga saat ini pelayanan tersebut masih diterapkan dan dijalankan

oleh pihak panti sebagai rutinitas tugas yang dilakukan setiap harinya.

Pada momen tertentu, seperti acara pengajian, lebaran dan sebagainya

bahkan hiburan sekedar rekreasi melepaskan kejenuhan diatur oleh pihak

panti, dengan sedemikan rupa dari pakaian, kegiatannya dan perihal

konsumsi para lansia.

61

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 62

Ahmad HS, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 63

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjan Rentang

Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1980), 1.

Page 58: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

C. FAKTOR PENGHAMBAT LANSIA UNTUK BERAKTIVITAS

Kata penghambat dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan

sebagai hal, keaadan atau penyebab lain yang menghambat (merintangi,

menahan, menghalangi). Yang dimaksud faktor penghambat dalam

pembahasan ini adalah suatu yang keadaan menjadi penyebab merintangi

ataupun menghalangi lansia untuk melakukan berbagai macam aktivitas sosial

dan layanan yang diberikan oleh pihak panti.

Adapun faktor yang menjadi penghambat lansia untuk melakukan

berbagai aktivitas sosial diantaranya:

1. Keadaan Fisik, penyakit dan mental

pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada

fisik semakin terlihat sebagi akibat dari proses penuaan. Di antara

perubahan-perubahan fisik yang paling terlihat pada masa tua ini terlihat

pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan beruban, kulit

mengering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi

wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan

ketangkasan fisik berkurang, tulang menjadi rapuh, mudah patah dan

lambat untuk dipebaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah,

sehingga orang tua menjadi rentan terhadap berbagai penyakit seperti

kanker dan radang paru-paru.64

Seperti yang di ujarkan oleh mbah sawiyah ini:

[K]alo aku yang menjadi penghambat aku untuk ikut kegiatan dan

aktivitas disini ni ya karna keadaan fisik, tengoklah kaki aku cuman

sebelah yang bisa berfungsi, sebelahnya udah mati rasa. Gara-gara aku

jatuh tetapi ga di wisma sini dulu jatunya diwisma 14, Tapi ya semua

kegitan aku yang bisa ikutin ya aku ikutin, kaya sholat berjmaah

walaupun sholatnya duduk, ikut pengajian juga, yang aku ga bisa ikut

itu bimbingan rekreasi yang jalan-jalan itu mbah ga bisa ikut.65

Senada dengan yang dikatakan oleh mbah puji astuti:

64

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2015),

234. 65

Sawiyah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 59: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

[D]ulu sebelum ada sebar penyakit (covid-19), kegiatan terus disini

dari hari senin sampai hari sabtu, nah kalo kalo hari jum‟at itu kerja

bakti. Kalo kerja bakti mbah ga bisa ikut karana ga kuat kakinya, dulu

pernah struk jadi ga bisa ikut, nyapu ruangan ini aja mbah ga bisa

masih kuat mbah sawiyah padahal jauh jarak umurnya lebih tua mbah

sawiyah ini.66

Melihat dari hasil wawancara diatas, tentu saja keadaan fisik lansia

ini bisa mempengaruhi terjadinya penghabatan dalam lansia untuk

melakukan berbagai aktivitas kegiatan yang di berikan oleh layanan panti.

Dengan keadaan usia rentan tulang menjadi rapuh dan mudah terserang

berbagai penyakit karena kekebalan tubuh semakin melemah akibat faktor

usia.

2. Rasa Malas

Rasa malas juga menjadi faktor penghambat lansia itu sendiri

untuk melakukan aktivitas. Rasa malas ini terkadang akan timbul pada

lanjut usia untuk enggan mengikut sertakan dirinya dalam layanan yang

diberikan oleh panti tersebut.

Nenek siti asmah ini menuturkan:

[S]holat tu aku malas nak bejama‟ah jauh nian musollah dibelakang

tu, dan jugo malas kawan se wisma ni musuh galo. Dak ado yang

baeknyo samo aku mkonyo aku dikmar be. Kadang kalo senam aku

tengak be nengokin.67

Terlihat dari perkataan nenek ini, bahwa rasa malas dan di pacu

dengan interaksi sosial/hubungan sosial antar individu yang kurang baik

juga dapat mempengaruhi lancarnya jalan aktivitas mereka sehari-hari.

66

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 67

Siti Asmah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 60: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Terdapat beberapa tekanan yang menbuat orang usia tua ini

menarik diri dari keterlibatan sosial:

1) Ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin

lepas dari peran aktivitas selama ini.

2) Penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat

ia terlalu memikirkan dirinya sendiri secara berlebihan.

3) Orang-orang yang lebih muda di sekitanya cenderung menjauh

darinya.

4) Pada saat kematiaan semakin mendekat, orang seperti ingin

membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.

5) Rasa percaya dirri.

6) Hubungan sosial antar lansia yang kurang baik.

Mengenai hal ni kembali kepribadi masing-masing, karena pada

hakikatnya hidup kita akan lebih bermakna ketika kita menjalin hubungan

baik dengan sang pencipta (Allah SWT), menjalin hubungan baik dengan

orang lain dan juga menjaga lingkungan. Kita hidup tidak bisa sendirian

dan tanpa bantuan orang lain, pada dasarnya manusia saling membutuhkan

satu sama lain, dan ada baiknya di hari senja kita melakukan aktivitas-

aktivitas yang berdampak positif bagi diri kita.

Dengan melakukan aktivitas-aktivitas tentunya hari-hari tua

menjadi lebih terisi dan terasa menyenagkan di bandingkan dengan

mengurung diri dan tidak melakukan kegiatan apapun, mendekatkan diri

kepada Allah SWT karena pada masa senja tak ada lagi yang ditunggu

selain kematian yang semakin dekat dan berhubungan baik denga sang

pencipta, memperbanyak ibadah dan kegiatan-kegiatan positif tentunya.

Seperti pernyataan mbah puji astuty, beliau mengatakan tidak ada

lagi yang di tunggu ketika sudah tua, selain memperbanyak ibadah, dan

yang paling penting 5 waktu tidak tinggal dan selau ikut serta melakukan

aktivitas0aktivitas yang positif yang di sediakan oleh panti.

Page 61: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

BAB III

AKTIVITAS LANSIA

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

D. AKTIVITAS

Aktivita adalah kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh individu

yang berhubungan dengan masyarakat atau individu lain. aktivitas sosial lanjut

usia ini tentuntunya sangat penting bagi diri lansia itu sendiri, selain untuk

mengisi waktu dihari senja lansia juga butuh kegiatan-kegitan positif untuk

meminimalisir defresi pada diri lansia itu tersebut. Seperti mana yang

disebutkan oleh mbah Puji Astuti, beliau mengatakan sebagai berikut:

[M]enurut mbah kegiatan-kegiatan disini bagus-bagus, kaya pengajian,

bimbingan kelompok, kerja bakti. Tinggal disini yo enak nyaman ga

nyaman yo nyaman, makan di kasih, kamar di kasih. Mbah disni sudah

lamo sudah 4 tahun, mbah aslinya dari jawa merantau sarolangun orang

dua sama suami, suamiku meninggal. Aku kerja dulu nyapu ngepel bikin

kopi disarolangun tau-tau keno struk diantar kesini, katanya berobat gitu

alasannyo bukan di jompo, dia bilang, aku “bude ikut kami kejambi

berobat nanti sembuh pulang” katanya. Ga taunya diantar ke jompo. Mau

pulang ga punya keluarga, ga boleh. Udah pernah pamit lebaran dapat

ongkos tapi ga boleh. Sebelum sebar penyakit semua kegitan disini jalan

setiap hari kecuali hari minggu, ya mbah Cuma ga bisa ikut kerja bakti aja,

kalo kondisi kaya sekarag kerjanya ga gini nonton tv terus dikamar aja,

mau nyapu ruangan ga bisa juga mbah.68

Senada dengan yang dikatakan mbah Puji Astuti, datuk Burhanudin

juga mengatakan bahwa beraktivitas lebih megisi hari-hai dari pada tidak ikut

dalam kegiatan, begini penjelasan beliau:

[S]aya ni dari tanjung jabung timur, sekrang umur sudah 60 tahun. Masuk

sini awalnya karna sakit terus berobatlah dipuskesmas, lama kami

dipuskesmas sebulan lebih bejalan dak bisa apa-apa dak bisa mungkin

orang puskes tu bosan kan, terus diantar kesini, saya tu punya kawan dulu

tu dia pernah jadi penyuluh disini makanya dia tau werdha ini dan dio lah

68

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 62: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

yang ngantar kesini. Saya tinggal disini baru sekitaran 8 bulan, disini

senin-sabtu tu ada kegitan-kegiatannya, saya bisa ikut semua apalagi

senam pagi hari sabtu itukan, enak juga bisa loncat-loncat keluar kerinngat

dari pada ga ikut kan, kalo lagi sekarangkan dakada kegiatan diam be

disini dak boleh juga keluar cuman ngobrol-ngobrol lah dengan kawan se

wisma ni.69

Sedikit berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh nenek Nursam, beliau

mengatakan bahwa:

[N]enek disini kurang lebih udah dua tahun, asal nenek dari padang tapi

nenek sebelum masuk panti ini tinggal dijambilah di thehok. Dulu kegiatan

nenek disini sebelum pensiun nenek ni PNS karna anak dan sanak saudara

dak ada lagi tinggal nenek berdua dengan adik kandung ni cewek juga

terus dia sakit, nenek mutusin buat tinggal dipanti ni. Menurut nenek

aktivitas sosial itu iyalah kegiatan kita dipanti ni, kalo menurut nenek ada

ndak ada kegitan samo bae, menyesuaikan diri be karna emang nenek juga

ngurisin adek yang sakit ni jadi ndak terasa nian kalo lagi ndak ada

kegiatan tu, tapi setiap kegitan disini nenek ikut semua karena memang

konsdisi badan masih kuat dan bisa mengikuti kegiatan tersebut walaupun

umur nenek udah 87 tahun, kek dalam wisma ini cuman nenek bae yang

ikut kegiatan-kegiatan dipanti yang lainnyo udah pada ndak bisa ikut.70

Terlihat dari hasil observasi dan wawancara, beberapa dari lansia yang

tinggal di panti itu memang lebih suka melakukan aktivitas. Itu disebabkan

sebelum mereka masuk ke panti juga sudah melakukan berbagai aktivitas

perkerjaan untuk melangsungkan kehidupan mereka sendiri, banyak dari

mereka yang tinggal di panti ini bukan berasal dari kota jambi. Seperti lansia

yang peneliti temui untuk melakuakan wawancara itu kebanyaakan berasal

dari luar kota seperti padang dan jawa.

Tapi tidak menutup kemungkinan ada sebagian atau satu dua orang

lansia yang reaksinya biasa saja ketika ditanyakan perihal

melakukan/mengikuti kegiatan dan pelayanan yang diberikan panti. Hal ini

disebabkan karena rasa malas ataupun kondisi fisik dan psikis lansia itu

sendiri.

69

Burhanudin , Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 70

Nursam, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 16 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 63: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Sepeti yang dikatakan nenek Siti Asmah:

[A]ku ni asli dari teluk rendah, masuk sini orang sinilah jemput. Dulu tu

aku di panti ditanjung johor disuruh oleh anak pak Harto pindah kesini,

laki aku jugo disini cuman tu lah meninggallah cuman duo kali puaso baru

dio, aku dak ingat lagi dak umur aku lah lupo jugo tahun lahir. Keluargo

masihlah ado cuman memang kami dak punyo anak, kami disini lah 3

tahun pas, disini banyaklah kegiatan, macam nganing orang ceramah

dengan ngoceh tu, terus jugo senam tu hari sabtu semenjak ado virus ni

dak ado lagi kegiatan yang berame-rame tu, untuk orang-orang yang

berobat tu tetaplah tapi aku kan dak berobat, jugo kawan disini macam

musuh galo tulah jarang aku keluar kamar, cuman aku kalo suntuk aku

nyanyi-nyailah dalam kamar tu, kalo ado orang datang baru aku keluar

kamar.71

Dan juga terlihat dari pembicaraan dengan datuk Marzuki, beliau

menyebutkan:

[A]ku disiko di masukkan orang, keluargo masih banyak lah di selat tu.

Masuk siko yo karno aku sakit ni di anatar buat orang kesiko, maklumlah

katek yang nak ngurus, istri dakado karno memang belum nikah apo lagi

anak dak eh. Lumayan lamo jugo disko lah duo tahunan, dulu sebelum

masuk siko gawean biaoso lah motong karet gawe dusunlah. Iyo di siko

ikut aktivitas payo dak sudah, biaso bae samo bae lah. Aku jugo kadang

malu nak dekat dengan orang karno penyakit ini ni, itu lah yang buat aku

sampe di anatar kesini dengan orang padahal belum jompo nian aku, baru

50 tahun umur.72

Mendengar apa yang datuk Marzuki katakan, sepertinya beliau merasa

terasingkan sendiri dari keluarganya ditambah lagi dengan keadaan beliau

yang sakit dan tak beristi maupun anak, beliau mengidap penyakit diabetes

yang menyebabkan sebelah kaki beliau kena penyakit kulit, karena itulah

beliau di antarkan ke panti ini. Beliau juga agak malu ketika ingin

dekat/berinteraksi dengan lansia lainnya di panti terebut, mungkin inilah yang

menjadikan beliau biasa-biasa saja ketika mengikuti aktivitas sosial.

71

Siti Asmah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 72

Marzuki, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 64: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

E. BENTUK-BENTUK KEGIATAN LANSIA

7. Kegiatan Perawatan Kesehatan (Berobat)

Kegiatan keperawatan (berobat) adalah kegiatan yang biasa

dilakukan oleh staff panti untuk memeriksa kesehatan lanjut usia yang

beda di panti, biasanya pengecekan kesehatan ini dilakukan oleh perawat

atau dokter dari puskesmas. Ulasan lebih jelas dari salah satu perawat

lansia di panti.

[K]egiatan pemeriksaaan kesehatan ini dek dijadwalkan dua kali dalam

seminggu, hari senin sama hari kamis. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh

dokter dari puskesmas, nah karena negara kita sedang ada musibah pandemi

ini kan pemerintah menganjurkan untuk stay at home jadi kegiatan ini kakak

yang ambil ali, kakaklah yang memeriksa kesehatan lansia, cek tekanan

darah dan sebagainya. Nanti obatnya kakak juga yang ambil di puskesmas.73

Demi lancarnya proses berobat para lansia di masa pandemi, kak Evi ini

melakukan cek tensi dan kesehatan lansia secara langsung datang ke wisma-wisma

para lansia yang biasanya ini dilakukan oleh dokter dari puskesmat setempat.

Namun karena adanya pandemi dokter puskesmas tidak bisa turun langsung, jadi

kegiatannya di ambil ali oleh kak Evi yang merupakan perawat di panti tersebut.

Nanti obat-obatannya juga beliau yang mengambil langsung dari puskesmas.

8. Kegiatan Ceramah Agama/Pengajian

Untuk membiasakan lansia-lansia di UPTD PSTW melaksnakan

ibadah sesuai dengan agama yang dianut, maka dilaksankanlah kegiatan

bimbingan mental spiritual, berupa ceramah-ceramah agama/pengajian

bagi para lansia yang beragama islam. Dimaksudkan untuk meningkatkan

kadar keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mbah sawiyah mengatakan:

[A]ku seneng banget semua kegiatan disini apalagi pengajiannya, di

musollah belakang itu setiap hari selasa. Aku juga sholatnya di

musollah walaupun sholatnya udah ga bisa berdiri, sholat duduk

mbah. Kata ustadnya “ga papa mbah sambil baring juga bisa sholatnya

kalo ga kuat” tapi kan aku masih bisa duduk dan juga kalo baring

73

Evi Nopriyanti, Perawat Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti 20

April 2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 65: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

dahinya ga kena kalo sujud, ustadnya bilang Allah maha mengetahui

kondisi hambanyanya mbah.74

Selaras dengan mbah Sawiyah, mbah Puji Astuti mengatakan:

[I]ya apa lagi yang di tunggu yang di cari kalau udah tua, selaian

beribadah. Seng penting sholat lima waktu di jaga sama ngaji nya

juga, sering-sering dzikir ngingat Allah SWT.75

Sedikit berbeda dengan nenek Siti Asmah:

[K]alo aku ni sholat di kamar lah, malas ke musollah jauh nian

kebelakang, jadi aku dikmarlah beribah. Kadang kalo dengar orang

ngoceh tu bosan jugo, ngoceh-ngoceh be pengajian tu nah hari

selaso.76

9. Kegiatan Bimbingan Sosial dan Dinamika Kelompok

Untuk menciptakan suasana rukun, damai dan saling sayang

dikalangan lansia sebgai warga UPTD PSTW, maka perlu melaksanakan

binbingan sosial, baik secara individu maupu kelompok dilingkungan

UPTD PSTW, dengan harapan dapat membangkitkan rasa tanggung jawab

warga serta tahu, mau dan mampu berprilaku sesuai dengan etika

pergaulan yaitu sopan santun sehingga saling menyenagi satu sama lain.

seperti yang di paparkan oleh datuk Arsal Nosma, Beliau mengatakan:

[B]imbinga soisal/ bimbingan kelompok ini biasanya dilakukan pada

hari rabu tu, kegitannyo dilakukan di aula panti didepan tu. Ada juga

pembimbing kelompoknyo, ini biasanya untuk lansia-lansia yang

sering ada masalah satu sama lain nah nanti distu diomongin distu,

gilir-giliran ngomongin permsalahannyo masing-masing, kagek

distulah ditanyo jugo pendapatnyo satu persatu terus dibimbinglah

dengan pembimbingnyo kagek.77

74

Sawiyah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 75

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 76

Siti Asmah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 77

Arsal Nosma, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20

April 2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 66: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Selaras dengan yang disebutkan oleh mbah Puji Astuti, sebagi berikut:

[K]egiatan bimbingan dinamika dilakukan setiap satu minggu sekali,

mbah biasanya melihat atau mengikuti kegiatan ini melihat

permasalahan yang ada di sini, misalnya ada yang rebutan gayung

dikamar mandi, yang ga punya gayung nanti disana dibahasnya.

Kehidupan disini kurang rukun juga.78

Sahut mbah sawiyah juga:

[I]ya disini ga rukun, akukan udah 84 tahun, ruangan ini aku semua

yang sapu, aku yang ngepel juga padahal kondisi aku udah ga sehat,

kaki cuman sebelah yang bisa normal yang satunya udah mati rasa ada

yang sehat badannya pemalas, kerjaannya Cuma nyanyi-nyayi ga jelas

kadang bikin bising.79

Seperti yang dijelaskan oleh para lansia, maka penulis

menyimpulkan bahwa bimbingan sosial/dinamika kegiatan kelompok ini

sangat penting, guna untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada

pada lingkungan lansia di panti dan menciptakan kehidupan rukun antar

lansia yang saling menyayangi, menghormati, menghargai dan berempati

satu sama lain selepas disini mereka menemukan satu keluarga yang baru

sesama tinggal di panti.

10. Kegiatan Gotong Royong

Kegiatan gotong royong/bakti sosial adalah kegiatan bersih-bersih

yang dilakukan oleh lansia secara bersama-sama pada lingkungan panti

dan sekitaran tempat tinggal mereka, agar lingkungan mereka tetap terjaga

dan bersih. Kegiatan ini dilakukan satu minggu sekali pada hari jum‟at.

78

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 79

Sawiyah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 67: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

11. Kegiatan Olahraga (Senam dan Jalan Santai)

Pelayanan atau kegiatan ini berikan untuk kebugaran tubuh para

lanjut usia, yang mana pada usia lanjut harus banyak bergerak supaya

tubuh tetap mengeluarkan keringat dan sehat. Kegiatan ini dilakukan pada

setiap hari sabtu pagi.

Manfaat kegiatan ini tentunya banyak sekali diantaranya:

meningkatkan kinerja otot dan jantung, meminimalisir resiko sakit

jantung, menurunkan resiko tekanan darah tinggi, menurunkan resiko

diabetes, menjaga kesehatan tulang dan sendi, memberikan suasana hati

yang senang dan lain sebagainya.

Datuk burhanudin pun mengatakan:

[A]pa lagi hari sabtu itu kegiatannya senam pagi-pagi didepan, aku

juga ikutlah setidaknya locat-loncat dan enak juga keluar kerigat,

kadang juga jalan santai kami.80

Seperti yang di katakan datuk Burhanudin, memang kegiatan ini

bertujuan untuk membiasakan lansia hidup sehat dan agar kondisi

tubuhnya sehat, dengan mengikuti kegiatan senam ini tentu akan mengisi

hari-hari lansia lebh bermanfaat dan membuat lansia lebih aktif dalam

bergerak dan mengeluarkan keringat.

12. Kegiatan Bimbingan Keterampilan dan Rekreasi

Pelayanan ini diberikan tidak saja untuk mengisi waktu luang, tapi

juga untuk meningkatkan produktivitas sekaligus untuk menambah

penghasilan, apabila lansianya masih potensial yaitu keterampilan

membuat barang-barang kerajinan.

Membawa lansia untuk mengunjungi tempat-tempat wisata,

kegiatan rekreatif ini dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan.

Pelayanan-pelayanan yang diberikan merupakan perwujudan dan

80

Burhanudin ,Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 68: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

pengaplikasian salah satu fungsi panti yaitu sebagai pusat pelayanan

kesejahteraan sosial lansia.

Seperti yang dikatakan oleh mbah Puji Astuti, beliau menyebutkan:

[K]alau kegiatan jalan-jalan wisata itu biasanya tiga bulan sekali kita

pergi mengunjungi taman melihat binatang-binatang pernah juga kita

kejembatantan yang panjang itu yang dibawahnya air batanghari itu,

kita dibawa pakek mobil semuanya masuk kemobil pkek baju seragam

juga.81

Datuk Ahmad HS juga mengatakan demikian:

[I]ya kami ada juga jalan-jalan disini ni, kalo ngomong samo kami ni

agak kencang dikit maklumlah sudah tuo ni mata lah kabur

pendengaran sudah kurang, sayo ni semua kegiatan ikut semuolah,

jalan-jalan ni jugo ikut, enak jugo biso keluar ngurangin kejenuhan

ni.82

Tampak dari hasil wawancara peneliti dengan lansia, kegiatan

bimbingan rekreasi ini sangat di butuh kan oleh para lansia, terlepas dari

ini kegiatan ini bukan hanya untuk melepaskan kejenuhan lansia. Hal ini

juga dapat membuat lansia merasa lebih senang. Menurut Hurlock, ciri-ciri

usia lanjut cenderung menuju dan membawa penyesuaian diri yang buruk

dari pada yang baik dan membawa kesengsaraan dari pada kebahagiaan.83

Maka dari itu kegiataan bimbingan rekreasi ini sangat bermanfaat bagi

lansia.

Hingga saat ini pelayanan tersebut masih diterapkan dan dijalankan

oleh pihak panti sebagai rutinitas tugas yang dilakukan setiap harinya.

Pada momen tertentu, seperti acara pengajian, lebaran dan sebagainya

bahkan hiburan sekedar rekreasi melepaskan kejenuhan diatur oleh pihak

panti, dengan sedemikan rupa dari pakaian, kegiatannya dan perihal

konsumsi para lansia.

81

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 82

Ahmad HS, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 83

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjan Rentang

Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1980), 1.

Page 69: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

F. FAKTOR PENGHAMBAT LANSIA UNTUK BERAKTIVITAS

Kata penghambat dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan

sebagai hal, keaadan atau penyebab lain yang menghambat (merintangi,

menahan, menghalangi). Yang dimaksud faktor penghambat dalam

pembahasan ini adalah suatu yang keadaan menjadi penyebab merintangi

ataupun menghalangi lansia untuk melakukan berbagai macam aktivitas sosial

dan layanan yang diberikan oleh pihak panti.

Adapun faktor yang menjadi penghambat lansia untuk melakukan

berbagai aktivitas sosial diantaranya:

3. Keadaan Fisik, penyakit dan mental

pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada

fisik semakin terlihat sebagi akibat dari proses penuaan. Di antara

perubahan-perubahan fisik yang paling terlihat pada masa tua ini terlihat

pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan beruban, kulit

mengering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi

wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan

ketangkasan fisik berkurang, tulang menjadi rapuh, mudah patah dan

lambat untuk dipebaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah,

sehingga orang tua menjadi rentan terhadap berbagai penyakit seperti

kanker dan radang paru-paru.84

Seperti yang di ujarkan oleh mbah sawiyah ini:

[K]alo aku yang menjadi penghambat aku untuk ikut kegiatan dan

aktivitas disini ni ya karna keadaan fisik, tengoklah kaki aku cuman

sebelah yang bisa berfungsi, sebelahnya udah mati rasa. Gara-gara aku

jatuh tetapi ga di wisma sini dulu jatunya diwisma 14, Tapi ya semua

kegitan aku yang bisa ikutin ya aku ikutin, kaya sholat berjmaah

walaupun sholatnya duduk, ikut pengajian juga, yang aku ga bisa ikut

itu bimbingan rekreasi yang jalan-jalan itu mbah ga bisa ikut.85

Senada dengan yang dikatakan oleh mbah puji astuti:

84

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2015),

234. 85

Sawiyah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 70: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

[D]ulu sebelum ada sebar penyakit (covid-19), kegiatan terus disini

dari hari senin sampai hari sabtu, nah kalo kalo hari jum‟at itu kerja

bakti. Kalo kerja bakti mbah ga bisa ikut karana ga kuat kakinya, dulu

pernah struk jadi ga bisa ikut, nyapu ruangan ini aja mbah ga bisa

masih kuat mbah sawiyah padahal jauh jarak umurnya lebih tua mbah

sawiyah ini.86

Melihat dari hasil wawancara diatas, tentu saja keadaan fisik lansia

ini bisa mempengaruhi terjadinya penghabatan dalam lansia untuk

melakukan berbagai aktivitas kegiatan yang di berikan oleh layanan panti.

Dengan keadaan usia rentan tulang menjadi rapuh dan mudah terserang

berbagai penyakit karena kekebalan tubuh semakin melemah akibat faktor

usia.

4. Rasa Malas

Rasa malas juga menjadi faktor penghambat lansia itu sendiri

untuk melakukan aktivitas. Rasa malas ini terkadang akan timbul pada

lanjut usia untuk enggan mengikut sertakan dirinya dalam layanan yang

diberikan oleh panti tersebut.

Nenek siti asmah ini menuturkan:

[S]holat tu aku malas nak bejama‟ah jauh nian musollah dibelakang

tu, dan jugo malas kawan se wisma ni musuh galo. Dak ado yang

baeknyo samo aku mkonyo aku dikmar be. Kadang kalo senam aku

tengak be nengokin.87

Terlihat dari perkataan nenek ini, bahwa rasa malas dan di pacu

dengan interaksi sosial/hubungan sosial antar individu yang kurang baik

juga dapat mempengaruhi lancarnya jalan aktivitas mereka sehari-hari.

86

Puji Astuti, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. 87

Siti Asmah, Lansia Panti Sosial Tresna Werdha, Wawancara Dengan Peneliti, 23 April

2020, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi.

Page 71: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Terdapat beberapa tekanan yang menbuat orang usia tua ini

menarik diri dari keterlibatan sosial:

1) Ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin

lepas dari peran aktivitas selama ini.

2) Penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat

ia terlalu memikirkan dirinya sendiri secara berlebihan.

3) Orang-orang yang lebih muda di sekitanya cenderung menjauh

darinya.

4) Pada saat kematiaan semakin mendekat, orang seperti ingin

membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.

5) Rasa percaya dirri.

6) Hubungan sosial antar lansia yang kurang baik.

Mengenai hal ni kembali kepribadi masing-masing, karena pada

hakikatnya hidup kita akan lebih bermakna ketika kita menjalin hubungan

baik dengan sang pencipta (Allah SWT), menjalin hubungan baik dengan

orang lain dan juga menjaga lingkungan. Kita hidup tidak bisa sendirian

dan tanpa bantuan orang lain, pada dasarnya manusia saling membutuhkan

satu sama lain, dan ada baiknya di hari senja kita melakukan aktivitas-

aktivitas yang berdampak positif bagi diri kita.

Dengan melakukan aktivitas-aktivitas tentunya hari-hari tua

menjadi lebih terisi dan terasa menyenagkan di bandingkan dengan

mengurung diri dan tidak melakukan kegiatan apapun, mendekatkan diri

kepada Allah SWT karena pada masa senja tak ada lagi yang ditunggu

selain kematian yang semakin dekat dan berhubungan baik denga sang

pencipta, memperbanyak ibadah dan kegiatan-kegiatan positif tentunya.

Seperti pernyataan mbah puji astuty, beliau mengatakan tidak ada

lagi yang di tunggu ketika sudah tua, selain memperbanyak ibadah, dan

yang paling penting 5 waktu tidak tinggal dan selau ikut serta melakukan

aktivitas0aktivitas yang positif yang di sediakan oleh panti.

Page 72: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mendapat kesimpulan

untuk menjawab permasalahan dalam skripsi ini, yaitu:

1. Penulis menemukan beberapa bentuk- bentuk aktivitas dan layanan yang

diberikan oleh Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi kepada

lansia diantaranya: Kegiatan perawatan kesehatan (berobat) yang

dilakuakan setiap dua kali satu minggu, Kegiatan ceramah agama setiap

hari selasa, Kegiatan bimbingan sosial dan dinamika kelompok pada hari

rabu, Kegiatan gotong royong (bakti sosial) yang dilakukan setiap hari

jum‟at, Kegiatan olahraga (senam dan jalan santai) dilakukan hari jum,at

pagi dan Kegiatan bimbingan kreativitas dan bimbingan rekreasi yang

biasa dilkukan pada tiga bulan sekali.

2. Faktor penghambat lansia untuk beraktivitas. Kata penghambat dalam

kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai hal, keaadan atau

penyebab lain yang menghambat (merintangi, menahan, menghalangi).

Yang dimaksud faktor penghambat dalam pembahasan ini adalah suatu

yang keadaan menjadi penyebab merintangi ataupun menghalangi lansia

untuk melakukan berbagai macam aktivitas sosial dan layanan yang

diberikan oleh pihak panti. Yang peneliti temukan dilapangan yang

menghambat lansia beraktivitas adalah: keadan fisik (penyakit) dan psikis

(mental terganggu), rasa percaya diri, rasa malas, serta hubungan sosial

sesama lansia yang kurang baik.

3. Berdasarkan hasil riset bahwa aktivitas pada lanjut usia sangat

berpengaruh pada kebahagiaan lanjut usia itu sendiri. Terlihat dari hasil

penelitian bahwa peneliti menemukan 6 dari 8 lansia lebih senang dan

bahagia ketika melakukan aktivitas, bahkan mereka sangat bersyukur bisa

tinggal di Panti dan masih bisa mengikuti aktivitas sosial dan layanan yang

Page 73: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

di berikan panti. Sedangakan dua diantaranya merasa kurang bahagia

ketika melakukan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan sosial.

Page 74: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

B. Implikasi penelitian

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, proses penuaan tersebut

terjadi secara natural. Masa penuaan inilah yang kemudian banyak terjadi

penurunan-penurunan dilihat dari aspek fisik dan psikologis. Penuaan

banyak dikaitkan dengan perubahan fungsi imunitas tubuh dan

menjadikannya rentan terhadap penyakit. Ciri- ciri yang menyangkut

dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya adalah sebagai berikut:

perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, perubahan kekuatan

fisik, perubahan dalam fungsi fisikologi, perubahan dalam sistim saraf

dan penampilan.

Disarankan kepada anak ataupun keluarga agar senantiasa

mengurus dan menyangi orang tua kita samai mereka menutup usia.

Bukan malah membiarkan dan menelantarkan mereka atau dengan sengaja

membiarkan dan mengartar mereka ke panti. Perasaan orangtua yang

semakin tua semakin sensitif. Mereka layak kalian perlakukan sebaik dan

seistimewa mungkin, karena merekalah yang mengandung merawat dan

menyusui dan mebesarkan kita, apakah ini balasa kita?, apakah suatau saat

nanti kita mau diperlakukan seperti ini juag? Naudzubillah himindzaik.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa

memuliakan orang tua kita yang menyayangi mereka dengan sepenuh hati,

Aaamiinn Allahumma Aaamiiin.

Semoga bermanfaat

Page 75: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

DAFTAR PUSTAKA

Australia Catholic University Dan Profesor Riset Di University Of Rochester.

Astrid Sagita anisa, Hubungan Aktivitas Sosial Dengan Kualias Hidup Lansia,

Yogyakarta: Universitas Aisyiyah.

Aziz rahmat, Pengalaman Spritual Dengan Kebahagiaan Pada Guru Agama

Sekolah Dasar, Proyeksi, 2011.

Arikunto suharsimi, Manajemen Penelitian, IV, Jakarta: Rineka Cipta

Bakhuruddinsyah, Makna Hidup Dan Arti Kebahagiaan Pada Lansia Dipanti

Werdha Nirwan Puri Samarinda, 2016.

David, G. Myers, Psikologi Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Dwija Utama, Media Pengembangan Pendidik, Jurnal Pendidikan, 2019.

Depatermen agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan, jakarta: pustaka al-kausar,

2019.

Diana Aris Wanti Triningtyas & Siti Muhayati, Mengenal Lebih Dekat Tentang

Lanjut Usia, jawa Timur: CV AE MEDIA GRAFIKA, 2018.

Edward L. Deci, Profesor Psikologi Dan Profesor Gowen Dalam Ilmu Sosial Di

Unversity Of Rochester.

Festi w fifit, lanjut usia perspektif dan masalah, surabya, Umsurabaya publishing,

2018.

Fitriani mei, Problem Psikospritual Lansia Dan Solusinya Dengan Bimbingan

Penyuluhan Islam, Vol 36 No. 1, 2016.

Hidayah, Dukungan Sosial Dan Kebahagiaan Pada Lansia Yang Tinggal Di

UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda, 2016.

Husain Usman &Purnomo Setiady Akbar, Metodology Penelitian Sosial, Jakarta:

Bumi Aksar, 2001.

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, CMalang: UNISMUH Malang, 2005.

Hajar ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan,

Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Jusup lenny, Kiat Menghadapimasalah Kesehatan Lansia, Jakarta Pt. Gramedia

Pustaka Utama, 2011.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2008.

Page 76: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Mayam sity Dkk, Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya, Jakarta: Salemba,

2008.

Narbuko ocholid, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

Oetami putrid & Kwararini Wahyu Yuniarti, Orientasi Kebahagiaan Siswa Sma,

Tinjauan Psikologi Idigenous Pada Siswa Laki-Laki Dan Perempuan, Jurnal

Humanitas, 2011.

Richard M. Ryan, Profesor Institute For Positiv Psychology And Education

Rahmad jalaluddin, Meraih Kebahagiaan, Bandung, Simbiosa Rekatama Media,

2009.

Seligman, M.E,P., Penerjemah Nukman Y.E., Authentic Happines, menciptakan

kebahagiaan dengan psikologi positif, bandung: penerbit mizan, 2005.

Surbakti, gangguan kebahagiaan anda dan solusinya, jakarta: PT elex media

komputindo, 2010.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV Alfabeta, 2008.

Sojogyo Dan Pujiwati Soyogyo, Sosiologi Pendesaan Kumpulan Bacaan, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1999.

S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Tim Penyusun, Panduan Penulis Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2016.

Teuku Eddy, F. R., Psikologi Kebahagiaan. Yogyakarta, Progresif Books, 2007.

Takdir mohammad, Psikologi Syukur: Perspektif Psikologi Qur’ani & Psikologo

Positif Untuk Mencapai Kebahagian Sejati (Autentic Happines), Jakarta:

PT Elex Media Komputindo, 2018.

Zulfiana, Meningkatkan Kebahagiaan Lansia Dipanti Werdha Melalui Psikotrapi

Positif Dalam Kelompok, 2014.

Page 77: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

DATA NARASUMBER PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

BUDI LUHUR JAMBI (PTSW)

NO NAMA KETERANGAN

1. M. ASNAWI, S.Pd KEPALA UPTD

2. Evi Nopriyanti Perawat di PTSW

3. Puji Astuti Lanjut usia PTSW

4. Nursam Lanjut usia PTSW

5. Sawiyah Lanjut usia PTSW

6. Siti Asmah Lanjut usia PTSW

7. Burhanudin Lanjut usia PTSW

8. Marzuki Lanjut usia PTSW

9. Ahmad HS Lanjut usia PTSW

10. Arsal Nosma Lanjut usia PTSW

Page 78: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“PENGARUH AKTIVITAS SOSIAL TERHADAP KEBAHAGIAAN

LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI

LUHUR KOTA JAMBI”

NO Jenis Data Metode Sumber Data

1 -Letak Geografis Panti

Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Jambi

-Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Setting

-Dokumen Geografis

-Kepala panti/staf pengurus Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Luhur

Kota Jambi.

2 -Visi, Misi, dan Tujuan

Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota

Jambi

-Wawancara

-Dokumentasi

-Dokumen Visi,Misi dan Tujuan

Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Luhur Kota Jambi.

3. -Struktur Organisasi Panti

Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Jambi

-Dokumentasi -Bagan Struktur panti sosial Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Luhur

Kota Jambi.

4 -bentuk-bentuk aktivitas

sosial yang dilakukan

lanjut usia di panti sosial

tresna werdha kota jambi

-Observasi

-Wawancara

-Dokumentasi

-Dokumentasi aktivitas sosial lanjut

usia di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Jambi.

-kepala panti/staf pengurus panti dan

lanjut usia di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

5 -faktor penghambat lansia

untuk beraktivitas

-Observasi

-Dokumentas

-Wawancara

-Dokumentasi keadaan lanjut usia di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Luhur Kota Jambi.

-kepala panti/staf pengurus panti dan

lanjut usia di Panti Sosial Tresna

Page 79: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

6 -pengaruh aktivitas sosial

terhadap kebahagiaan

pada lanjut usia di Panti

Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Baru

Jambi

-Observasi

-Wawancara

-Dokumentasi

-dokumentasi proses berlangsungnya

aktivitas sosial.

-lanjut usia di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

A. Panduan Observasi

NO Jenis Data Objek Observasi

1 -Letak Geografis Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Jambi

-Keadaan dan Letak Geografis

2. -Pelaksanaan dan bentuk-bentuk

aktivitas sosial di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

-aktivitas yang dilakukan lanjut usia.

-Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan berbagai aktivitas sosial di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur

Kota Jambi.

3.

-faktor yang menjadi penghambat

para lansia untuk beraktivitas

- kepala panti/staf pengurus panti.

4. -pengaruh aktivitas sosial terhadap

kebahagiaan lanjut usia di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Jambi

-Dampak yang terlihat terhadap lanjut usia

setelah mengikuti aktivitas sosial.

B. Panduan Dokumentasi

NO Jenis Data Data Dokumen

1 -Letak Geografis Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Jambi

-Data Dokumentasi Letak Geografis Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Jambi.

Page 80: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

2 -Visi, Misi, dan Tujuan Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Jambi

-Data Dokumentasi Visi, Misi, dan Tujuan

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur

Kota Jambi.

3 -Struktur Organisasi Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Jambi

-Data Dokumentasi Tentang Struktur

Organisasi Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Jambi.

-Daftar Nama kepala panti/pegawai dan

staf Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Luhur Kota Jambi.

4. -Pelaksanaan dan bentuk-bentuk

aktivitas sosial yang dilakukan lansia

di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Luhur Kota Jambi.

-Data Dokumentasi Tentang Pelaksanaan

aktivitas sosial di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

5. -faktor yang menjadi penghambat

lansia untuk beraktivitas sosial di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Luhur Kota Jambi.

-Data dokumentasi faktor yang menjadi

penghabat lansia untuk beraktivitas.

C. Butir-Butir Wawancara

NO Jenis Data Sumber Data dan Subtansi Wawancara

1 -Letak Geografis panti sosial bina

remaja kota jambi.

-kepala panti/staff pengurus Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

-bisa dijelaskan bagaimana sejarah

berdirinya.........

-bagaimana perkembangannya hingga saat

ini...............

-bagaimana letak geografis Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

2 -bentuk-bentuk aktivitas sosial yang -kepala panti/staff dan lanjut usia di Panti

Page 81: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

dilakukan lanjut usia di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Jambi.

Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota

Jambi

-apa saja kegiatan/aktivitas sosial yang

dilakukan.....

-apa kegiatannya bisa berjalan dengan

lancar.....

-Kapan dilaksanakan dan apa tujuannya?

3 -faktor penghambat lansia untuk

beraktivitas sosial.

-kepala panti/staff pengurus Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

-apa saja faktor yang menjadi penghambat

lansia untuk berativitas...

-berapa jumlah lansia? dan ada berapa

yang aktif dalam aktivitas sosial ini...

-apakah ada dampak negativ dari

terhambatnya aktivitas sosial lansia?

Terutama psikisnya...

-lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Jambi.

-menurut nenek/kakek apa saja yang

menjadi penghambat kalian untuk

beraktivitas...

4 -pengaruh aktivitas sosial terhadap

kebahagiaan lansia.

-kepala panti/staff pengurus Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

-adakah pengaruh beraktivitas sosial

terhadap tigkat kesepiaan lansia..

-setelah melakukan berbagai kegiatan

dampak apa saja yang diharapkan terhadap

lansia....

-menurut bapak/ibu apa pengaruh dari

Page 82: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

beraktivitas sosial terhadap kebahagaiaan

lanjut usia..

-Lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Luhur Kota Jambi.

-bagaimana keadaan nenek/kakek sebelum

dan sesudah masuk kepanti ini..

-apa saja kegiatan yang kalian lakukan

sebelum dan sesudah berada disini..

-menurut nenek/kakek merasa senang tidak

ketika mengikuti kegiatan sosial yang

diadakan panti....

Page 83: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, adapun

tentang tahapan dan rentang waktu penelitian dapat dilihat di bagan berikut:

Tabel 1. Jadwal penelitian.

NO Kegiatan 2019-2020

Nov Des Jan Feb Mart Apr Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penulisan

Draf

Proposal

x x

2. Konsultasi

Dg Ka. Prodi

& Lainnya

Untuk Fokus

Penelitian

x

3. Revisi Draf

Proposal

x

4. Konsultasi

Dengan

Pembimbing

x x

5. Proses

Seminar

Proposal

x

6. Revisi Draf

Proposal

Setelah

Seminar

x

7. Konsultasi

Dengan

Pembimbing

x x

8. Koleksi Data x x x x

9. Anilasa &

Penulisan

Draf Awal

Skripsi

x

10. Draf Awal

Dibaca

Pembimbing

x

11. Penulisan

Draf Dua

X

12. Draff Dua

Dibaca

Pembimbing

x

13. Revisi Draf

Dua

x

14. Draf Dua x

Page 84: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Revisi

Dibaca

Pembimbing

15. Penulisan

Draff Akhir

x x

16. Draff Akhir

Dibaca

Pembimbing

X

17. Ujian

Munaqasah

x

18. Revisi

Skripsi

Setelah Ujian

Munaqasah

x x

19. Penggandaan

Laporan

x

20. Mengikuti

Wisudah

X

Catattan : jadwal berubah sesuai waktu.

Perlu dijelaskan bahwa jadwal ini tidak bersifat mengikat karena boleh

jadi salah satu tahapan berlangsung lebih cepat atau lebih lama.Selain itu, boleh

jadi pula ada tahapan yang berlangsung bersamaan dengan tahapan lain, artinya

penjadwalan akan berlangsung secara kondisional.

Page 85: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

A. DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan datuk Burhanudin

Wawancara dengan datuk Ahmad HS

Page 86: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Wawancara dengan mbah Sawiyah dan mbah Puji Astuti

Wawancara dengan nenek Nursam

Page 87: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Wawancara dengan kak Evi Nopriyanti perawat panti

Wawancara dengan datuk Arsal Nosma dan datuk Marzuki

Page 88: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Wawancara dengan nenek Siti Asmah

Page 89: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

B. DOKUMENTASI SARANA DAN PRASARANA PANTI

Ruangan klinik koseling/rungan untuk berobat

Aula PSTW “BUDI LUHUR”

Page 90: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Mushollah PSTW “BUDI LUHUR”

Dapur gizi PSTW “BUDI LUHUR”

Page 91: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

Alur pelayanan di PSTW “BUDI LUHUR”

Daftar nama lansia per-wisma di PSTW “BUDI LUHUR”

Page 92: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

VISI DAN MISI PSTW “BUDI LUHUR”

SRUKTUR ORGANISASI

Page 93: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

PELAYANAN YANG DIBERIKAN

Page 94: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

C. DOKUMENTASI KEGIATAN/PELAYANAN YANG DI BERIKAN

1. Kegiatan perawatan kesehatan

Page 95: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

2. Kegiatan ceramah agama/pengajian

Page 96: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

3. Kegiatan bimbingan sosial dan dinamika kelompok

Page 97: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

4. Kegiatan olahraga (senam dan jalan santai)

Page 98: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

5. Kegiatan bimbingan keterampilan dan rekreasi

Page 99: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …
Page 100: PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN LANJUT USIA …

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Nadia

Tempat & Tanggal Lahir : Senaning, 12 Juli 1999

Perkerjaan : Mahasiswa

Alamat : RT 03 Desa Senaning Kec. Pemayung

Kab. Batanghari Jambi

Moto : Arah Lebih Penting dari Pada Kecepatan

B. Riwayat Pendidikan

UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI : 2016

SMK-PP NEGERI JAMBI : 2013

MTS NEGERI LUBUK RUSO : 2010

SD NEGERI 62/1 SENANING : 2004

C. Pengalaman Organisasi

Anggota DEMA : 2018-2019

Anggota HIMBARI : 2017-2019

Kader PMII : 2017-2020

Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) : 2020