pengantar psikiatri
TRANSCRIPT
PENGANTAR PSIKIATRI
I. Definisi
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gejala penyakit jiwa, ada
2 hal yang dipelajari dalam psikopatologi, yaitu :
Jenis gangguan jiwa
Proses terjadinya gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah suatu jenis gangguan yang memperlihatkan
gejala klinik yang bermakna bisa berupa sindrom psikologi atau sindrom
prilaku yang menimbulkan penderitaan pada orang yang bersangkutan
dan menyebabkan orang tersebut mengalami gangguan dalam
menjalankan fungsi dalam bekerja, sosial dan perawatan diri.
Adapun 3 komponen dalam gangguan jiwa :
a. Adanya gejala klinik yang bermakna
b. Menimbulkan penderitaan
c. Menimbulkan gangguan fungsi
II. Jenis gangguan jiwa dalam kelompok besar
1. Gangguan fikiran, dibagi 2 :
a. Gangguan arus fikiran, dibagi menjadi :
ˆ Fikiran melompat (flight of ideas) yaitu, Gangguan arus fikiran di mana
fikirannnya dapat cepat beralih dari topik lainnya (masih bisa di
mengerti ). Ciri-cirinya biasanya:
Berbicara cepat
Banyak bicara
Banyak gagasan/ rencana yang kelihatanya sangat cemerlang tapi tidak
realistis
Biasanya penderita ini disebut manik
ˆ Fikiran melambat (though reterdatium) yaitu, gangguan arus
fikirannya dimana fikirannya menjadi lambat. Biasanya terjadi pada
pasien depresi berat. Ciri-cirinya biasanya, bicara pelan dan lambat.
ˆ Fikiran terhalang (thought bloking ) yaitu, Gangguan arus fikiran
tiba- tiba terhenti, kemudian saat pembicaraan disambung kembali
namun dengan tema yang berbeda.
ˆ Perseverasi yaitu, Gangguan arus fikiran jika ditanya, dia akan
menjawab berulang- ulang terhadap pertanyaan walau sudah berganti
pertanyaan namun jawabanya tetap sama seperti pertanyaan yang
pertama. Biasanya terjadi pada pasien skizoftenia.
ˆ Verbigerisi yaitu, Gangguan berbicara dimana yang bersangkutan
mengulang kata- kata yang sama tapi tidak ada yang hubungan dengan
apa yang di tanyakan.
ˆ Inkoherensi yaitu, Gangguan arus fikiran dimana tidak ada asosiasi
( tidak dapat dimengerti), atau tidak nyambung antara kata-kata yang
dibicarakan.
b. Gangguan isi fikiran, dibagi menjadi :
ˆ Obsesi yaitu, Gangguan suatu isi fikiran atau ide yang mendesak ke
dalam lapangan pemikiran yang berulang- ulang dan berada di luar
kemauan yang sangkutan. Obsesi diri biasanya mendorong untuk
melakukan tindakan tertentu ( inpuls obsesi). Kompulsi yaitu, tindakan
yang berulang-ulang karena adanya suatu dorongan. Contohnya :
seseorang yang tidur ia akan sering terbangun karena di dalam fikiran “
pintu belum di kunci” akibatnya gelisah dan timbul dorongan untuk
mengecek pintu jika tidak di lakukan pengecekan akan mengakibatkan
ketegangan. Ciri-ciri obsesi adalah : sulit membuat keputusan, berhati-
hati dan menginginkan kempurmaan.
ˆ Preokupasi yaitu, Gangguan isi fikiran dimana fikirannya dalam waktu
lama dan terpusat pada suatu fokus objek tertentu. Contohnya :
seseorang yang sedang fokus pada atu hal dia jika ditanya tidak
menjawab (pada saat berpapasan) pada saat pertanyaan tidak di jawab
akan terus kefikiran, tapi masih bisa di alihkan dengan yang lain.
ˆ Waham (delusi) yaitu, Gangguan pada suatu keyakinan yang salah tapi
yang di percaya sebagai suatu kebenaran, tidak bisa di goyahkan dan
tidak sesuai latar belakang yang bersangkutan. Gejala ini sering terjadi
pada gangguan jiwa.
Adapun jenis wahan, dibagi menjadi :
¤ Waham curiga, dibagi menjadi :
a. Waham Kejaran yaitu, Dimana yang bersangkutan merasa yakin ada
orang yang bermaksud jahat dengan dirinya. Contohnya : merasa diguna-
guna, disantet, dimata-matai tetapi tanpa dasar yang bisa memberikan
suatu hal yang realistis untuk dijelaskan.
b. Waham Cemburu yaitu, Dimana yang bersangkutan tanpa ada alasan
yang jelas menuduh pacarnya atau pasangan tidak setia( selingkuh) tanpa
suatu alasan yang jelas sehingga ia berusaha mengintimidasi
pasangannyauntuk mengaku bahwa pasangannya selingkuh atau sudah
tidak setia lagi dan terkadang menggunakan kekerasan.
c. Waham dituduh yaitu, Suatu perasaan seseoang ynag menganggap
orang- orang menuduh dia atau menfitnah dia, padahal tidak ada satupun
orang yang menuduhnya.
¤ Waham kebesaran (mega lomania) yaitu, Merasan dirinya mempunyai
keistimewaan atau posisi tertentu yang tidak sesuai dengan kenyataan,
merasa dirinya paling hebat padahal tidak mempunyai posisi apa-apa.
¤ Waham cinta yaitu, Pada waham ini yang bersangktan merasa di cintai
oleh orang tertentu padahal tidak ada hubungan sama sekali. Dia akan
melakukan hal yang aneh- aneh. Contohnya : cinta pada artis, surat cinta
di kirim, ingin bertemu.
¤ Waham nihiristik yaitu, Waham di mana merasa dirinya tidak ada dan
bahwa hidupnya tidak berarti ( tidak merasa bereksistensi ).
¤ Waham dikendalikan yaitu, Waham ini dimana orang yang bersangkutan
merasa fikiran- fkiran dan tindakannya di kendalikan kekuatan luar.
¤ Waham dosa yaitu, Waham ini dimana orang yang bersangkutan merasa
melakukan dosa besar dan tidak dapat di ampuni.
¤ Thought insertion yaitu, Waham ini dimana merasa fikiranya di masukan
kekuatan luar.
¤ Thought withdrwarl yaitu, Waham ini dimana merasa fikirfannya di
sedot atau di tarik oleh kekuatan luar.
¤ Thought broadcasting yaitu, Waham ini dimana merasa fikiran- fikiran
dalam dirinya di siarkan.
Komponen waham ada 3 yaitu :
ᴕ Keyakinan yang salah
ᴕ Tidak bisa di goyahkan
ᴕ Tidak sesuai dengan kenyataan
2. Ganguan persepsi, dibagi menjadi :
Ilusi yaitu, Suatu persepsi yang salah terhadap suatu stimulus yang
benar- benar ada. Contohnya : melihat wajah seolah- olah seram
( berubah ).
Halusinasi yaitu, Suatu keadaan dimana ada persepsi tanpa ada
stimulus. Halusinasi dibagi menjadi :
a. Halusinasi pendengaran yaitu, Orang yang bersangkutan mendengar
bunyi- bunyi tapi tidak ada apa- apa( tidak ada sumber suara ).
b. Halusinasi pebnglihatan yaitu, Seperti melihat objek tertentu namun
sebenarnya tidak ada. Contohnya : ada bayangan orang, hewan.
c. Halusinasi penciuman yaitu, Seperti mencium bau tertentu tapi
sebenarnya tidak ada.
d. Halusunasi taktik ( havtik ) yaitu, Yang bersangkutan merasa ada yang
menjalar di kulitnya tapi tidak ada apa- apa.
e. Halusinasi somatik yaitu, Merasa yang bersangkutan ada sesuatu yang
terjadi dalam tubuh ada gangguan, contohnya ( tumor, dll ) padahal tidak
ada apa-apa.
3. Gangguan kesadaran, dibagi menjadi :
ᇰ Clouding of consciosaese yaitu, Dimana ambang kesadaran meningkat,
sehingga stimulus atau rangsang yang terjadi menimbulkan persepsi yang
baik menjadi tidak dapat menimbulkan persepsi yang baik, peningkatan
ambang rangsangan menyebabkan yang bersangkutan tidak mzmpu
menngkap rangsangan dengan baik dan tidak mampu memberikan
jawaban namun demikian dalam rangsangan ini walau diberikan berulang-
ulang maka yang bersangkutan dapat menangkap juga.
ᇰ Dremy state ( kesadaran bermimpi) yaitu, Gangguan kesadaran di
mana dengan disorientasi dan halisunasi. Gangguan kesadaran ini dapat
berlangsung beberapa hari atau beberapa bulan. Orang-orang dengan
gangguan ini biasanya berkelana atau mengembara ke tempat-tempat
yang jauh tanpa disadarinya. Namun demikian dia masih dapat mengurus
dirinya, jika gangguan kesadaran ini sudah berlalu, ia dapat
mencertitakan dengan detail yang dia alami, dan merasakan semuanya
seperti mimpi.
ᇰ Cofusional state ( bingung ) yaitu, Gangguan kesadaran yang ciri
utamanya adalah disorientasidi sertai oleh kebingungan dan gangguan
arus fikir.orang tersebut tampak binggung jika diberikan pertanyaan.
ᇰ Delirium yaitu, Gangguan kesadaran yang gejala utamanya adalah
kegelisahan motorik ( bisa teriak- teriak, berontak, banyak gerak ) disertai
oleh disorentasi gangguan arus fikir, ilusi dan halusinasi. Biasanya
halusinasi yang ditemukan adalah halusinasi penglihatan, biasanya terjadi
pada pasien yang demam tinggi. Terkadang untuk menenangkan
sementara dengan diikat.
ᇰ Somnolen yaitu, Gangguan kesadaran dimana penurunan kesadaran
sampai seperti orang tertidur tapi masih memberikan respon kalau di
kasih rangsangan yang cukup kuat dan berulang- ulang.
ᇰ Sopor yaitu, Gangguan kesadaran dimana terjadi penurunan kesadaran
yang berat sampai seperti koma, tapi masih memberikan respon dengan
rangsangan yang cukup kuat ( nyeri )
ᇰ Koma yaitu, Penurunan kesadaran yang paling berat, dimana rangsangan
apapun tidak bisa akan menimbulkan respon walaupun rangsangan yanh
kuat.
4. Gangguan perhatian, dibagi menjadi :
ˆ Distraktibilitas yaitu, Gangguan perhatian dimana orang yang
bersangkutan tidak mampu mempertahankan perhatian. Jika pasein diajak
berbicara biasanya hanya diam.
ˆ Inatteention yaitu, Gangguan perhatian dimana orang yang
bersangkutan sama sekali tidak bisa memberikan perhatian.
ˆ Gangguan orientasi, salah satunya adalah disorientasi yang dibagi
menjadi :
ั� Waktu, dimana yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan waktu.
ั� Tempat, dimana yang bersangkutan tidak mampu untuk menjelaskan
tempat.
ั� Orang (personal), dimana yang bersangkutan tidak mampu untuk
mengnal orang.
5. Gangguan ingatan, dibagi menjadi :
¤ Amnesia ( hilang ingatan), dibagi menjadi :
a. Amnesia psikogenik yaitu, Disebabkan oleh konflik-konflik batin.
Amnesia ini dibagi menjadi :
ˆ Katathynik yaitu, Jenis amnesia di sebabkan adanya konflik yang
bermuatan komplek emosi tinggi yang hendak di tekan ke bawah alam
sadar ( bersifat parsial, sebagian tidak menyeluruh). Contohnya : Gadis
hamil diluar nikah, bisa lupa kehamilannya tapi dengan yang lain dia
ingat.
ˆ Histerikal yaitu, Amnesia yang di timbulkan oleh rasa takut yang luar
biasa atau rasa malu dan biasanya bersifat total (menyeluruh ).
Contohnya : Dialami pasien yang mengalami peristiwa yang luar biasa,
perempuan yang di rampok, di perkosa timbul histeria
b. Amnesia organik yaitu, disebabkan oleh penyakit organik. Dalam
amnesia ini dibagi menjadi :
ˆ Retrigrade amnesia yaitu, Timbul pada peristiwa trauma cedera
kepala, yang bersangkuatan lupa segalanya dan semuanya pada
peristiwa, sebelum terjadinya peristiwa itu. Contohnya : Dia lupa akan
kejadian-kejadian yang sudah lalu.
ˆ Antegrade amnesia yaitu, Amnesia dimana yang bersangkutan lupa hal-
hal yang terjadi sesudah petistiwa. Contohnya : Seseorang lupa akan
kejadian yang membuatnya amnesia.
¤ Dysmnesia ( penyimpangan ingatan ), dibagi menjadi :
a. Kontabalasi yaitu, Suatu pennyimpangan ingatan dimana kekosongan
ingatan pada yang bersangkutan di isi oleh ingatan-ingatan yang baru
yang dikarang oleh orang yang bersangkutan tidak benar.
b. Devafu yaitu, Suatu penyimpangan ingatan dimana dia merasa seolah-
olah sudah pernah belum pernah berada di suatu tempat atau melihat
suatu tempat padahal dia belum pernah atau datang ke tempat itu.
6. Gangguan emosi, dibagi menjadi :
Afek atau mimik yaitu, Ekspresi eksternal dari emosi jiwa seseorang
yang terlihat di wajah.
Afek dibagi menjadi :
ᇰ Afek tumpul yaitu, Dimana ekspresi emosinya terbatas, tidak
nmenyeluruh.
ᇰ Afek datar yaitu, Diman seseorang sama sekali tidak ada ekspresi
ᇰ Inaproprilate afek ( afek tidak serasi ) yaitu, Gangguan afek dimana
ekspresi afektif atau wajah berbeda- beda dengan ide atau fikiran. Contoh
: seseorang yang bersamngkutan bercerita sedih namun ekpresi wajahnya
gembira.
Mood yaitu, kondisi internal dari hati seseorang. Mood dibagi menjadi :
a. Euforia yaitu, Kondisi mood yang berisi kegembiraan dan kebahagiaan
yang tidak sesuai kenyaataan.
b. Depresi yaitu, Kondisi mood yang berisi perasaan sedih, tertekan, tidak
bergairah yang bersifat patologik.
7. Gangguan bicara, dibagi menjadi :
a. Gagap yaitu, Ganggguan bicara dimana bicara terputus- putus olrh
karena pengulangan kata- kata, biasanya karena orang itu ingin
menyampaikan banyak ide dalam waktu sangat terbatas sehingga
pembicaraannnya terputus, bisa di mulai anak usia 4 tahun. Pada
sebagian kasus menghilang pada masa dewasa, ada sampai dewasa.
b. Mutisma yaitu, Gangguan bicara orang sama sekali tidak mau
bicara .Salah satu yang termasuk mutisma ; mutisma selektif, dia hanya
mau bicara dengan orang tertentu tetapi tidak mau bicara dengan yang
lainnya.
c. Neologisma yaitu, Satu gangguan dimana yang bersangkutan
menciptakan kata- kata baru, kata- kata itu tidak ada dalam kamus atau
bahasa sehari- hari.
d. Word salad yaitu, Terjadi pencampur adukan bahasa sehari- hari
sehingga tidak ada pengartian.
8. Gangguan motorik, dibagi menjadi :
a. Retardasi psikomotorik yaitu, Suatu gangguan dimana terjadi
penurunan gerak motorik secara kuantitas, gerakan menjadi lambat.
Contohnya : Pada pasien depresi berat.
b. Stupor katatonik yaitu, Terjadi penurunan gerak motorik yang sangat
berat bahkan bisa sampai pasien tidak bisa bergerak sama sekali.
c. Agitasi psikomotorik yaitu, Suatu gangguan terjadi peningkatan
aktivitas motorik sangat hebat yang berada di luar kesadaran orang
bersangkutan, biasanya membuat kegaduhan.
d. Katalepsi yaitu, Gangguan motorik dimana orang yang bersangkutan
mempertahankan posisi tubuh tertentu secara kaku dan tidak bisa
dirubah.
e. Fleksibilitas serea yaitu, Gangguan motorik dimana seseorang yang
bersangkutan memertahankan posisi tubuh tertentu tapi di buatkan atau
di berikan oleh orang lain.
f. Stereotipi yaitu, Gangguan mitorik dimana yang bersangkutan terjadi
gerakan berulang- ulang yang tidak bertujuan atau berhubungan.
28- 04 –‘11
SKIZOFRENIA
I. Definisi
Skozofrenia adalah suatu gangguan jiwa yang berat yang ditandai
oleh gangguan proses berfikir , gangguan persepsi gangguan emosi dan
gangguan perilaku. Untuk menentukan apakah seseorang itu menderita
gangguan skizofrenia ada kriteria diagnostik yang harus dipenuhi :
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas. Biasanya
ada 2 gejala atau lebih jika gejala tersebut kurang jelas, diantaranya
adalah :
a. Thought insertion (Waham ini dimana merasa fikiranya di masukan
kekuatan luar),
Thought withdrowl (Waham ini dimana merasa fikirfannya di sedot atau di
tarik oleh kekuatan luar),
Thought breadasting (Waham ini dimana merasa fikiran- fikiran dalam
dirinya di siarkan oleh kekuatan luar),
Thought echo (Pikiran menggema dalam otaknya)
b. Waham dikendalikan, dimana ia merasa dikendalikan dari luar,
Waham dipengaruhi, dimana ia merasa dipengaruhi,
Waham pasif, dimana dirinya merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap
kekuatan luar.
c. Halusinasi pendengaran, Berupa suara yang memberi komentar atau
membicarakan pasien secara terus menerus atau salah satu suara dari
bagian tubuh.
d. Waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak
wajar dan mustahil. Contohnya : Mampu mengendalikan cuaca.
2. Atau paling sedikit 2 gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara
jelas, diantaranya adalah :
a. Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
kandung efektif yang jelas.
b. Arus pikiran yang pikiranya terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau logisma.
c. Prilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu
atau fleksibelitas serea
d. Gejala-gejala negatif , seperti sikap sangat apatis, bicara jarang, dan
respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya
kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tiadak
disebabkan oleh depresi atau obat psikotropik.
e. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama
kurun waktu 1 bulan atau lebih.
f. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek prilaku pribadi, bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tidak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut
dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.
II. Jenis-jenis Skozofrenia
1. Skizofrenia paranoid ( isi pikiran yang paling terganggu)
Kriteria diagnostiknya, diantaranya adalah :
a. Memenuhi kriteria umum diagnostik skizofrenia dan sebagai tambahan
adanya halusinasi dan atau waham yang menonjol, halusinasi tersebut
berupa suara-suara yang mengancam pasien atau memberi perintah atau
suara tanpa bentuk misalnya, bunyi pluit atau bunyi tawa, bisa juga
halusinasi pembauan atau pengecapan atau bersifat seksual.
b. Waham dapat berupa waham apa saja tetapi yang paling khas ialah
waham dikendalikan, waham dipengaruhi, waham pasif atau waham
kejaran.
c. Gangguan afektif dorongan kehendak serta gejala katatonik tidak
menonjol.
2. Skizofrenia hebrefrenik (proses pikir, atau arus pikir, atau
bicaranya yang paling terganggu)
Kriteria diagnostiknya, diantaranya adalah :
a. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
b. Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia
remaja atau dewasa muda (konsep awal mula biasanya 15-25 tahun)
c. Kepribadian premordit atau sebelum sakit biasanya menunjukan ciri
pemalu dan senang menyendiri.
d. Untuk diagnosis hebrefenia yang menyakitkan umumnya diperlukan
pengamatan kontinyu selama 2/3 bulan untuk memestikan bahwa
gambaran yang khas berikut ini benar-benar bertahan diantaranya adalah
:
Prilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan. Ada
kecendrungan untuk selalu menyendiri dengan prilaku menunjukan tidak
adanya tujuan dan perasaannya hampa.
Afek pasien dangkal dan tidak wajar atau tidak serasi, sering disertai oleh
cekikikan atau perasaan puas diri, senyum sendiri, tertawa menyeringai
dan kata-kata yang diulang.
Proses fikir mengalami disorganisasi, pembicaraan tak menentu dan
inkoheren.
e. Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir
umumnya menonjol, halusinasi dan waham mungkin ada tetepi biasanya
tidak menonjol. Dorongan kehendak yang bertujuan ditinggalkan sehingga
perilaku penderita memperlihatkan ciri khas yaitu prilaku tanpa tujuan,
adanya suatu preokulasi yang dangkal dan dibuat-buat terhadap agama ,
filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami
jalan fikiran pasien.
3. Skizofrenia katatonik (gerak motoriknya yang paling terganggu)
Kriteria diagnostiknya diantaranya adalah :
a. Memenuhi kriteria umum diagnosa skizoftenia
b. Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran
klinisnya:
ᇰ Sutupor (amat berkurangnya respon atau reaksi terhadap lingkungan dan
amat berkurangnya gerakan aktivitas spontan atau mutisme)
ᇰ Gaduh gelisah ( tampak peningkatan aktivitas motorik yang tidak
bertujuan yang tidak dipengaruhi stimulus eksternal)
ᇰ Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela ) mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang aneh
ᇰ Negatifisme ( tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakan kearah yang berlawanan)
ᇰ Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakan dirinya)
ᇰ Fleksibilitas sarea ( mempertahankan anggota gerak dalam posisi yang
dapat dibentuk dari luar )
ᇰ Gejala-gejala lain seperti, kepatuhan secar otomatis terhadap perintah
dan pengulangan kata-kata atau kalimat
4. Skizofrenia tak terinci ( tidak bisa digolongkan kemana-mana)
Kriteria diagnostiknya, diantaranya adalah :
a. Memenuhi kriteria umum untuk diagnostik skizofrenia
b. Tidak memenuhi kriteria untuk diagnostik skizofrenia paranoid,
herbetronik, atau katatonik
c. Tidak memenuhi kriteria untuk skozofernia residual.
5. Depresi pasca skizofrenia
Kriteria diagnostiknya, diantaranya adalah :
Diagnostik harus ditegakkan hanya jika :
a. Pasien telah menderita skizofrenia selama 12 bulan terakhir
b. Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada tetapi tidak lagi
mendominasi gambaran klinisnya
c. Gejala-gejala depresi menonjol dan memenuhi kriteria episode depresif
dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.
6. Skizofrenia residual ( kurang bicara, kurang bergerak, waham
yang menonjol )
Kriteria diagnostik harus memenuhi diantaranya adalah :
a. Gejala negatif dari skizofrenia yang menonjol dari skizofrenia misalnya,
perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap
pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas data isi
pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk misalnya, ekspresi
muka, kontak mata, modulasi suara, perawatan diri dan kinerja sosial
yang buruk.
b. Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau
yang memenuhi kriteria diagnostik skezofrenia
c. Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu 1 tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata seperti, waham dan halusinasi yang sangat
berkurang dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia
d. Tidak terdapat demensia atau gangguan otak organik atau depresi kronis
yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
7. Skizofrenia simpleks
Diagnosis skozofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan
karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan
perlahan dari gejala negatif yang khas dari gejala skozofrenia residual
tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi lain dari
episode psikotik. Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya di banding
skizofrenia lainnya.
12-05-11
SKIZOAFEKTIF
Ciri – ciri diagnostik untuk skizoafektif, terdapatnya atau adanya
skizofrenia dan gejala gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat
yang bersamaan atau dalam beberapa hari yang satu sessudah yang lain.
Tetapi masih dalam satu episode penykit yang sama. Diagnostik ini tidak
ditegakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan
gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berdeda.
GANGGUAN WAHAM
Kriteria diagnostik untuk gangguan waham, diantaranya adalah :
1. Waham merupakan satu-satunya ciri yang khas atau gejala yang paling
mencolok, waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya.
2. Gejala-gejala depresi mungkin saja terjadi secara intermiten, dengan
syarat bahwa waham tersebut menetap pada saat tidak terdapat
gangguan afektif ini.
3. Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak
4. Tidak ada halusinasi pendengaran atau hanya kadang-kadang saja ada
dan bersifat sementara.
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
Kriteria diagnostik unuk gangguan psikotik akut dan sementara,
diantaranya adalah :
1. Konsep yang akut dimana dalam waktu 2 minggu atau kurang, gejala-
gejala psikotik menjadi nyata dan menganggu sedikitnya beberapa aspek
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
2. Adanya gejala-gejala yang khas yaitu beraneka ragam dan berubah
dengan cepat
3. Bisa didahului oleh penyebab tertentu tetapi bisa juga tanpa penyebab
tertentu.
GANGGUAN MOOD / SUASANA HATI
Kelainana fundamental dari kelompok ini ialah perubahan suasana hati
biasanya kearah depresi atau kearah relasi.
1. Mania tanpa gejala psikotik, kriteria diagnostik diantranya adalah :
a. Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya satu minggu dan cukup
berat sehingga mengganggu seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan
aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
b. Perubahan mood harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga
aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur
yang berkurang, ide-ide kebesaran dan terlalu optimis.
2. Mania dengan gejala psikotik, kriteria diagnostiknya diantaranya adalah :
ˆ Ide-ide kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran dan
kecurigaan berkembang menjadi waham kejaran.
3. Episode depresi, krikteria diagnostiknya diantaranya adalah :
a. Gejala utama pada episode depresi ialah: mood yang depresif,
kehilangan minat dan kegembiraan, kekuraga energi yang menyebabkan
rasa mudah lelah dan menurunnya aktivitas.
b. Gejala lainnya: konsentrasi berkurang, kepercayaan diri berkurang, rasa
bersalah dan rasa tidak berguna, pandanagn masa depan yang suram dan
pesimis, pikiran-pikiran untuk membahayakan diri atau bunuh diri, tidur
kebanyakan atau sedikit, nafsu makan bisa berkurang atau sebliknya bisa
meningkat.
GANGGUAN PADA EPISODE DEPRESI RINGAN
Kriteria diagnostik untuk gangguan pada episode depresi ringan,
diantaranya adalah:
a. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari gejala utama seperti diatas
b. Ditambah sekurang-kurangnya 2 gejala lainnya
c. Berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
d. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukan.
GANGGUAN PADA EPISODE DEPRESI SEDANG
Kriteria diagnostik untuk gangguan pada episode depresi sedang,
diantaranya adalah:
a. Sekurang-kurangnya harus ada 2 gejala utama
b. Ditambah sekurang-kurangnya 3 atau 4 dari gejala lainnya
c. Berlangsung paling sedikit 2 minggu
d. Menghadapi kesulitan nyata untuk melakukan pekerjaan, kegiatan sosial
dan rumah tangga.
GANGGUAN PADA EPISODE DEPRESI BERAT
1. Tanpa gejala psikotik, kriteria diagnostiknya diantaranya adalah :
a. Harus ada 3 gejala utama depresi
b. Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya
c. Paling sedikit berlangsung 2 minggu, akan tetapi jika gejala sangat berat
diagnosa dapat ditegakan walaupun gejala kurang dari 2 minggu.
d. Pasien sama seklai tidak mampu menjalankan pekerjaan, kegiatan sosial
dan urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
2. Terdapat gejala psikotik, krikteria diagnostiknya diantaranya adalah :
ˆ Krikterianya sama dengan depresi berat tanpa gejala psikotik namun,
ditambah dengan waham, halusinasi atau stupor depresi. Waham
biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan dan pasien merasa
bertanggung jawab atas hal itu, halusinasi pendengaran biasanya
terdenagr seperti suara menghina.
GANGGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
Gangguan ini pada waktu tertentu bisa terjadi peningkatan afek
disertai penambhan energi dan aktivitas sementara pada waktu lain
terjadi penurunan afek disertai pengurangan energi dan akivitas, biasanya
didahului oleh episode manik yang berlangsung antara 2 minggu sampai
5 bulan kemudian berganti dengan episode depresi yang berlangsung
sekitar 6 bulan, diantara 2 episode itu manik dan depresi biasanya ada
penyembuhan sempurna.
Macam-macam gangguan afektif bipolar, diantaranya adalah :
a. Gangguan afektif bipolar hipomanik, kriteria diagnosanya adalah :
Memenuhi kriteria hipomania
Pada masa lalu ada sekurang-kurangnya satu episode manik aatu depresi
b. Gangguan afektif bipolar dengan gejala berat tanpa gejala
psikotik, kriteria diagnosanya ialah:
- Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi
berat
- Harus ada sekurang-kurangnya satu episode hipomanik atau maik di
masa lalu.
PSIKOTROPIK
Psikotropik adalah obat yang mempengaruhi fikiran, perasaan dan
perilaku ada 4 kelompok besar yaitu:
ᇰ Anti psikosis
ᇰ Anti depresan
ᇰ Anti mania
ᇰ Anti cemas
1. Anti psikosis, di bagi menjada :
a. Golongan tipikal, dibagi menjadi :
Fenotiazin, contohnya adalah Chlorpromazin. Efek farmakologi dari
chlorpromazin meliputi efek pada susunan saraf pusat, sistem otonom,
dan sistem endokrin. Obat ini umumnya digunakan dirumah sakit jiwa.
Pada susunan saraf pusat chlorpromiazin menimbulkan efek sedasih yang
disertai oleh sikap acuh ta acuh terhadap rangsangan dan lingkungan.
Pada pemakaian lama, dapat timbul toleransi terhadap efek sedasi,
berbeda dengan barbituran, chlorpromiazin tidak dapat mencegah
timbulnya konfersi akibat rangsangan listrik maupun rangsangan oleh
obat. Semua derifat fenotizin, mempengaruhi gangria dasar sehingga
menimbulkan gejala parkotsin. Chlorpromazindapat mengurangi atau
mencegah muntah yang disebabkan rangsangan pada hemoreseptor
Chemoreseptor Trigger Zone ( CTZ) pada dosis berlebihan semua dirivat
fenotiazin dapat menyebabkan gejala ekstra piramidal, yang terutama
terlihat adalah:
ˆ Akatisia, dan
ˆ Parkitson
Sedangkan sindrom-sindrom neuroletik maligna jarang terjadi, gejala yang
bisa timbul setelah pengobatan berbulan-bulan atau bettahun-tahun ialah
teremor. Chlorpromazin mempunyai efek samping terhadap sistem
reproduksi pada wanita dapat terjadi aminore (tidak haid), galaktore,
sedangkan pada laki-laki terjadi penurunan libido, dan ginekomasti (buah
dada membesar), pada sistem kardiovaskuler chlorpromazin dapat terjadi
hipotensi otot hipostatik dan peningkatan denyut nadi, efek ini
diperkirakan karena efek otonom dari chlorpromazin. Kebanyakan
antisokosis diabsobsi sempurna disaluran pencernaan, sebagai
diantaranya mengalami metabolisme. Chlorpromazin tersedia dalam
bentuk tablet dengan dosis 25 mg dan 100mg, selain itu juga terdapat
dalam bentuk larutan injeksi dengan dosis 25mg/1ml.
Adapun golongan lain yaitu : haloperidal, pada susunan saraf pusat
haloperidal bersifat menenangkan dan menyebabkan tidur pada orang
yang mengalami epsitasi, efek sedatif halopiridal kurang kuat dibanding
chlorpromazin, pada saraf otonom efek haloperidal lebih lemah dibanding
antinikotik lain namun demikian haloperidal dapat menyebabkan
padangan kabur. Pada sistem kardiovaskuler haloperidal dapat
menyebabkan hipotensi tetapi tidak sehebat chlorpromazin. Haloperidal
lebih sering manimbulkan gejala ekstrapiramidal terutama pada pasien
yang berusia muda, pengobatan dengan haloperidal harus dimulai dengan
hati-hati, sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil. Haloperidal
tersedian dalam bentuk tablet dengan dosis 1ml, 1,5 ml, dan 5mg, juga
tersedian dalam bentuk larutan injeksi dengan dosis 1mg/ml, 5mg/ml.
Indikasi utama chlorpromazin dan haloperidol aialah untuk pengobatan
psikosis.
b. Gologangan apikal, dibagi menjadi :
ᇰ Klozapin, merupakan anti psikotik pertama dengan petensi yang kuat,
disebut apikal karena obat ini hampir tidak mempunyai efek ekstra
piramidal, klozafin efektif untuk mengatasi gejala-gejala skizosif dan
skizoftenia, baik gejala positif maupum negatif efek klozapin sudah
terlihat dalam waktu 2 minggu, diikuti perbaikan secara bertahap, pada
minggu-minggu berikutnya, obat ini hanya digunakan untuk pengobatan
pasien yang resisten terhadap obat lain, obat ini hanya cocok pada pasien
yang mengalami gejala ekstra piramidal yang berat oleh pemberian anti
psikosis berlebihan namun karena klozapin dapat menimbulkan
agranulositosis (kadar leukosit menurun)mak pemakaiannya hanya pada
pasien yang resisten terhadap obat lainya, pasien yang diberi klozapin
harus dipantau jumlah leukositnya setiap minggu, klozapin tersedia dalam
bentuk tablet dengan dosis 25mg dan 100mg.
ᇰ Riperidon, indikasi pemakaian untuk skizofrenia baik untuk gejala positif
maupun negatif disamping itu juga digunakan untuk gaguan bipolar dan
depresi barat yang disertai dengan psikosis efek samping yang diuraikan
adalah somnolen, mual, muntah, peningkatan berat badan,
hiperprolaktinemik dan gejala ekstra piramidal. Efek samping ekstrak
piramidal umumnya lebih ringan dibanding anti sikosispiramidal,
resperione dengan dosis 1,1mg-2mg, juga terdapat dalam larutan ijeksi
dengan dosis 50mg/ml dalam 1ml.
ᇰ Olazopin, indikasi utama olazipin ialah untuk pengobatan skizoferenia
dan juga digunakan untuk anti maniak meskipun strukturnya mirip
dengan klozapin, olazapin tidak mengakibatkan agranulasitosin, efek
samping yang sering dilaporkan adalah peningkatan berat badan,
hiperglikemi dan hiperlipidemi. Olazapin tersedia dalam bentuk larutan
dengan dosis 5mg dan 10mg, juga tersedian larutan untuk injeksi 10mg.
Ekstra piramidal ada pada otak dibagian gaglion basal.
Sumber : Catatan mata kuliah psikiatri dosen : Dr. Baringin Marbun (pertemuan
1-5). Semester 4. S1 Ilmu Keperawatan. STIKes Medistra Indonesia,
Bekasi.