pengantar perilaku keorganisasian

29
PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN Pemaksaan dalam objektivitas dan kerangkanya yang sistematis.

Upload: melosa

Post on 23-Feb-2016

303 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pemaksaan dalam objektivitas dan kerangkanya yang sistematis. PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN. . Definisi Organisasi. Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

PENGANTARPERILAKU

KEORGANISASIAN

Pemaksaan dalam objektivitas dan kerangkanya yang sistematis.

Page 2: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Definisi Organisasi

Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo:Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur

hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Paul Preston dan Thomas Zimmerer: Organization is a collection of people, arranged into groups,

working together to achieve some common objectives.

Page 3: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Unsur Dasar Organisasi

Organisasi merupakan suatu sistem

Adanya suatu pola aktivitas (Kerjasama)

Ada orang-orang (sekelompok orang)

Tujuan yang ingin dicapai

KERJASAMA

TUJUAN ORGANISASI

Page 4: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Definisi Perilaku Organisasi

Menurut W. Jack Duncan:Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

Page 5: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Menurut Chris Argyris:Perilaku organisasi adalah bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang berproses.

Larry L. Cummings:perilaku oraganisasi adalah suatu cara berfikir, suatu cara memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan.

Page 6: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Menurut Joe Kelly, guru besar manajemen pada Sir George Williams University:Perilaku oraganisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap individu-individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan instusi-instusi yang lebih besar.

Menurut Robbin, SP.Behavior concern it self with the actions people do that can be observed or measured.(perilaku yang berkenaan dengan tindakan-tindakan manusia yang dapat diamati atau diukur)

Page 7: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Tingkatan Analisis dalam Perilaku Organisasi

Faktor Lingkungan individukelompokorganisasi

Page 8: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Faktor LingkunganBerpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam upayanya mencapai tujuan. Lingkungan eksternal:

Politik, ekonomi, budaya, demografi, penduduk, pesaing, alam teknologi, dll.

Lingkungan internal

Page 9: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Tujuan Memahami Perilaku Organisasi

Menurut Nimran (1996), tujuan memahami perilaku organisasi adalah sebagai berikut: 1. Prediksi keteraturan perilaku dalam organisasi memberikan

kemungkinan kepada kita untuk melakukan prediksi perilak –perilaku anggota organisasi pada masa yang akan datang.

2. EksplanasiEksplanasi berarti kita akan berusaha menjawab pertanyaan “mengapa” suatu peristiwa terjadi, mengapa karyawan malas, mengapa kinerja karyawan rendah, dsb.

3. PengendalianSemakin banyak perilaku individu atau kelompok dalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat, dapat dijelaskan dengan baik, maka kepemimpinan organisasi itu akan semakin mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas karyawan sehingga perilaku individu atau kelompok menjadi posotif dan fokus pada pencapian tujuan

Page 10: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Latar Belakang SejarahMinat untuk mempelajari perilaku manusia sebenarnya bisa ditelusuri dari awal periode sejarah. Spekulasi tentang fisik manusia misalnya, dapat dijumpai lewat karya Yunani Plato. Filosofi ini berbicara mengenai jiwa manusia yang dibagi atas tiga bagian, yaitu:

1. Philosophic, merupakan suatu alat untuk mencapai suatu ilmu pengetahuan dan pengertian

2.Spirited, suatu aspek dari jiwa manusia ini berusaha mencari kekuasaan dan ambisi

3. Appetile, yaitu keinginan untuk memenuhi selera seperti makan, minum, uang atau kebutuhan biologis lainnya.

Page 11: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Pada sekitar awal abad ke-20, perhatian mengenai penataan organisasi mencapai tingkat momentumnya. Tokoh-tokoh yang mempunyai andil dalam melahirkan konsep-konsep organisasi antara lain: Max Weber (Jerman), Henri Fayol (Prancis), dan Frederick Taylor (Amerika Serikat).

Page 12: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Max WeberTeori Birokrasi

Jerman

Page 13: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Teori Birokrasi menyerupai konsep kompetisi sempurna (perfect competision) dalam teori ekonomi.

Secara teori, suatu birokrasi mempunyai berbagai sifat yang dapat dibedakan dari ketentuan-ketentuan lain dari suatu organisasi. Beberapa sifat yang penting dapat dikemukakan sebagai berikut:1)Adanya spesialisasi atau pembagian kerja2)Adanya hirarki yang berkembang3)Adanya suatu sistem dari suatu prosedur dan

aturan-aturan4)Adanya hubungan-hubungan kelompok yang

bersifat impersonalitas5)Adanya promosi dan jabatan yang berdasarkan atas

kecakapan

Page 14: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Aspek-aspek perilaku yang mencerminkan dari birokrasi Weber dapat dilihat dari penekanan Weber pada struktur yang ditimbulkan dari rasa tidak percaya dari kesanggupan dan kemampuan manusia dalam menciptakan rasionalistas tertentu, mendapat informasi yang baik dan membuat keputusan yang objektif karena seseorang membutuhkan bantuan untuk sampai pada pertimbangan-pertimbangan yang baik. Struktur adalah jawabannya. Dengan cara mengatur tata hubungan kerja di dalam suatu organisasi dan dengan cara spesialisasi prosedur dan atuan-aturan, maka keputusan akan dapat dibuat secara konsisten dan sistematis.

Page 15: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Henri Fayol

Pendekatan FungsionalPandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi administratif. Dia berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut:1. Aspek-aspek teknik dan

komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan

2. Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan pengembalian kapital

3. Unit-unit keamanan dan perlindungan

4. Fungsi perhitungan5. Fungsi administrasi dan

perencanaan organisasi, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian.

Page 16: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Frederick Winslow TaylorThe Principle of Scientific Manajemen

Taylor mengusulkan tiga hal sebagai tujuan dari gerakannya yaitu:1. Amerika Serikat telah dirugikan banyak sekali

akibat tidak adanya efisiensi di hampir setiap usaha pada tiap harinya.

2. Mencoba meyakinkan pada masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang yang istimewa.

3. Untuk membuktikan adanya manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat yang berdasarkan pada hukum-hukum yang jelas, aturan-aturan dan prinsip-prinsip. Dan untuk menunjukkan bahwa prinsip-prinsip manajemen ilmiah bisa diterapkan pada setiap bentuk aktivitas manusia.

Page 17: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Frederick Winslow Taylor

The Principle of Scientific Manajemen• penelaah waktu (time study)• Selisih jumlah potongan

Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik membangun sistemnya atas serangkaian unsur-unsur yang membuat mesin manajemen ilmiahnya berfungsi lebih baik, salah satu unsur tersebut adalah penelaah waktu (time study). Unsur waktu ini dipergunakan untuk menetapkan secara tepat berapa banyak waktu yang diperlukan oleh setiap orang dalam setiap aspek pekerjaannnya. Unsur lain adalah selisih jumlah potongan. Dalam hal ini pekerja akan meperoleh hadiah jika melampaui standar yang ditetapkan berdasarkan atas analisa waktu tersebut. Taylor juga mengusulkan penggunaan dari bagian perencanaan untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan harus dikerjakan, dan serangkaian pengawasan fungsional untuk memberikan pengarahan kepada pekerja agar bekerja menurut metode yang tepat.

Page 18: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Gerakan Hubungan Kemanusiaan

Perkembangan sejarah berikutnya ditandai dengan gerakan hubungan kemanusiaan (the human relation movement). Gerakan ini memberikan penekanan pada kerja sama atau semangat kerja atau moral karyawan. Penekanan ini dapat digolongkan ke dalam aspek hubungan kemanusiaan tersebut.

Raymond Miles menyatakan bahwa pendekatan hubungan kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan sebagai manusia, tidak sebagai mesin yang digunakan dalam berproduksi, memahami kebutuhan-kebutuhan manusia yang ingin dianggap ada dan merasa diperhatikan dengan cara didengarkan dan diperhatikan keluhan-keluhannya jika memungkinkan, dan melibatkan mereka dalam pengambilan-pengambilan keputusan tertentu baik mengenai kondisi pekerjaannya atau masalah-masalah lainnya. Semua ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan secara pasti dalam bekerja sama untuk mencapai produksi yang lebih baik.

Page 19: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Pada sejarah hubungan kemanusiaan ini terdapat tiga kejadian yang dapat memberikan kontribusi dalam penelaahan ilmu perilaku organisasi, antara lain:• Masa-masa depresi hebat• Gerakan kaum buruh• Hasil penemuan Hawthome

Page 20: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Masa Depresi

Pada tahun tiga puluhan terjadi depresi, penyebabnya karena:1)Menumpuknya inventaris usaha dan

akumulasi stok barang baru yang besar di tangan konsumen

2)Konsumen menolak naiknya harga dan naiknya biaya usaha

3)Merosotnya nilai pemanfaatan invesmen4)Akumulasi dalam jumlah yang besar dari

kemampuan produksi baru dan pengembangan teknologi.

5)Jarangnya investasi yang berskala besar dan kelesuan dari cadangan bank

6)Melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan.

Page 21: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Terjadinya ledakan depresi ini menyadarkan manajemen untuk mulai menghayati bahwa produksi tidak bisa bertahan lama sebagai unsur yang bertanggung jawab dalam manajemen. Pemasaran, keuangan, lebih-lebih pegawai adalah ikut berperan untuk menegakkan manajemen tetap hidup dan menghasilkan keuntungan (to survive and provit). Akibat yang dirasakan dari depresi ialah terjadinya penganguran, ketidaktentuan hidup, dan ketidakamanan. Disaat itu timbulah gagasan-gagasan meletakkan manusia sebagai unsur yang sangat dominan dalam manajemen.

Page 22: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Gerakan Serikat Buruh

Organisasi serikat buruh telah ada di Amerika Serikat pada tahun 1792, namun pada saat itu organisasi tersebut belum memberikan pengaruh yang substansial pada manajemen sampai dengan saat dikeluarkannya Wager Act tahun 1935. Organisasi serikat buruh lambat laun berkembang. Salah satu faktor pendorong perkembangannya antara lain karena manajer-manajer tidak mau mengenal secara tepat sumbangan manusia dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Gaji rendah, jam kerja yang tidak memadai, kondisi tempat kerja yang kurang patut, semua ini seringkali dikorbankan oleh kaum buruh demi tercapainya dan meningkatnya produksi perusahaan.

Page 23: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Penemuan Hawthorne

Tujuan dari penelitian Hawthorne ini antara lain untuk mencari sampai dimana pengaruh hubungan antara kondisi fisik tempat bekerja dengan produktivitas karyawan. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang pengaruh faktor-faktor seperti temperature, kelembaban udara dan cahaya terhadap kelelahan dan gerakan berulang dari pekerjaan.

Page 24: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Penelitian Hawthorne ini dilakukan atas beberapa langkah (a serial of phases):

Fase pertama:Percobaan tentang cahaya lampu yang dilakukan antara

tahun 1924-1927. Pada fase ini beberapa kelompok pekerja dicoba dengan diberi sejumlah penerangan cahaya lampu di tempat mereka bakerja. Ada yang diberi penerangan cahaya yang berlebihan ada pula yang diberi penerangan cahaya yang kurang. Setelah diamati, hasilnya beberapa kelompok pekerja hasilnya naik, kelompok yang lain turun dan bahkan ada pekerja yang hasilnya tetap.

Fase KeduaFase ini dikenal dengan percobaan ruang istirahat (the

relay room experiment) yaitu meneliti sekelompok kecil pekerja yang ditempatkan tersendiri dalam usaha untuk mengatasi beraneka macam pengaruh dari tingkah laku pekerja ketika individu-individu itu mengetahui ketika mereka sedang diamati.

Fase Ketiga Disebut dengan studi tentang ruang bank tilgram (bank

wiring room study). Tujuan utamanya adalah untuk melakukan analisa pegamatan terhadap kelompok pekerja informal. Metode yang digunakan hamir sama dengan fase pertama dan kedua tetapi ternyata hasilnya jauh berbeda. Dalam fase ini tidak ada kenaikan produktivitas berlanjut. 

Page 25: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Sumbangan Beberapa Disiplin Ilmu Terhadap Perilaku Organisasi

Menurut Robbins (1996), ada sejumlah disiplin ilmu yang memberikan kontribusi terhadap ilmu perilaku organisasional, antara lain psikologi, sisiologi, psikologi sosial, antropologi, dan politik.

1. PsikologiPsikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengukur, menjelaskan dan kadang-kadang mengubah perilaku manusia. Oleh karena itu psikologi berupaya untuk memahami perilaku individu. Sumbangan psikologi yang nyata dirasakan dalam perilaku organisasional berkaitan dengan proses belajar, kepribadian, konseling, dan psikologi organisasi. Secara psesifik sumbangan psikologi terhadap perilaku organisasional berkenaan dengan masalah-masalah kebosanan, kelelahan, kondisi kerja, persepsi, kepribadian, latihan, kepemimpinan, motivasi, pengambilan keputusan, dan pengukuran sikap.

Page 26: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Sumbangan Beberapa Disiplin Ilmu Terhadap Perilaku Organisasi

2. SosiologiSosiologi mempelajari siste sosial dimana para individu memainkan peranannya. Sumbangan sosiologi terhadap perilaku organisasional berkenaan dengan perilaku kelompok dalam organisasi, dinamika kelompok, proses sosialisasi, budaya organisasi, struktur organisasi, birokrasi, komunikasi, status, kekuasaan, onflik, dll.

3. Psikologi SosialIlmu psikologi sosial mempelajari perilaku antarpribadi. Kotribusi ilmu ini terhadap perilaku keorganisasian adalah berkenaan dengan masalah perubahan, bagaiman menerapkan perubahan, dan bagaiman mengurangi hambatan agar perubahan dapat diterima.

Page 27: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

Sumbangan Beberapa Disiplin Ilmu Terhadap Perilaku Organisasi

4. Antropologi mempelajari masyarakat untuk mengetahui seluk-beluk manusia dan aktivitasnya.Kontribusinya adalah masalah nilai, sikap norma dan perilaku yang dapat diterima, yang mempengaruhi cara orang-orang bertindak; perbedaan antara bangsa dan bangsa, antar kota-dengan kota, dll

5. Ilmu Politik mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik. kontribusinya adalah struktur konflik, alokasi kekuasaan dan bagaimana orang memanipulasi kekuasaan untuk kepentinagn pribadi.

Page 28: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

psikologi

sosiologi

antropologi

Ilmu politik

sejarah

ekonomi

Psikologi keorganisasian

Sosiologi

Budaya

Proses mempengaruhi

Sejarah organisasi dan manajemen

Teori –teri pengambilan keputusanPsikologi)

Perilaku Organisa

si

Sumbangan beberapa bidang ilmu terhadap, perilaku organisasional

Page 29: PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN

REFERENSI

Sopiah, Perilaku Organisasional, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2008

Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Perilakunya, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1983Yayat Hayati Djatmiko, Dr., Perilaku Organisasi, CV Alfabeta, Bandung, 2002

Hersey, Paul dan Kenneth Blanchard, Management of Organizational Behavior, 4th.ed. Penerjemah Agus Dharma, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice-Hall Inc, 1995

Preston, Paul dan Thomas Zimmerer, Business-An Introduction to American Entreprise, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc, 1976

Indrawijaya, Adam, Perilaku Organisasi, SINAR BARU, Bandung, 1983

Prajudi Admosoedirdjo, Prof. Dr., Dasar-Dasar Administrasi Manajemen dengan Office Managament, Jakarta, 1976