pengantar homeostasis psikologi

4
Pengantar Homeostasis Cahaya, Zat yang menjadi awal alam semesta, hampir selalu rumit untuk dipahami akal manusia. Guna memahami Sesuatu yang teramat jauh dari akal logis kita, dibutuhkan waktu yang teramat panjang. Bukan urusan mudah untuk hidup dalam jangka waktu yang panjang. Disinilah dibutuhkan pengelolaan hidup yang profesional supaya mampu bertahan hidup dengan kualitas tinggi, tidak sekedar bertahan hidup. Maka keseimbangan setiap detik, setiap waktu, menjadi sebuah keharusan sebagai syarat utama untuk menapai ketahanan hidup yang berkualitas. Keseimbangan tubuh makhluk hidup yang salah satunya bernama MANUSIA sering disebut HOMEOSTASIS. "Tanpa makan manusia mungkin bisa bertahan 1 bulan, tanpa minum manusia mungkin dapat bertahan 1 minggu, tanpa BAB manusia mungkin masih mampu bertahan 3 hari, tanpa BAK hanya sedikit manusia yang mampu bertahan 1 hari, tanpa KESEIMBANGAN amat jarang manusia yang mampu bertahan 1 jam, tanpa tujuan hidup tidak lebih dari 1 detik manusia dapat bertahan hidup." Tanpa keseimbangan atau homeostasis maka akan sulit buat manusia untuk melanjutkan kehidupan. Faktanya tidak sedetik pun tubuh manusia berhenti beraktifitas. Hampir 60% energi yang dimiliki tubuh manusia rutin digunakan untuk menjaga tubuh agar tetap seimbang. Hal tersebut bisa kita lihat dari basal metabolisme rate (BMR). BMR adalah metabolisme minimal yang selalu terjadi guna hanya sekedar tubuh agar tetap seimbang. Seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem organ-organ tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang agar tetap berfungsi normal. Sebagai contoh sistem pernafasan. Tubuh tidak akan mampu bertahan hidup bila hanya memasukkan udara tanpa mengeluarkannya, pun sebaliknya. Demikian pula dengan perut, tubuh tidak akan mampu bertahan hidup bila hanya memasukkan makanan tanpa pernah mau membuangnya. Juga pada otak, apabila hanya menyerap informasi atau stimulasi atau dengan kata lain hanya sistem sensor saja yang bekerja yang artinya hanya melihat dan mendengar saja maka otak juga akan mengalami gangguan yang berakibat gangguan berpikir, tidak akurat dalam membuat prediksi dan kesulitan dalam membuat keputusan yang benar. Sayangnya kapasitas otak sangat besar sehingga gangguan dini seringkali tidak terdeteksi. Tetapi justru disinilah tantangan hidup, bagaimana mengelola sistem

Upload: anastit

Post on 26-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengantar Homeostasis Psikologi

TRANSCRIPT

Pengantar Homeostasis

Cahaya, Zat yang menjadi awal alam semesta, hampir selalu rumit untuk dipahami akal manusia. Guna memahami Sesuatu yang teramat jauh dari akal logis kita, dibutuhkan waktu yang teramat panjang. Bukan urusan mudah untuk hidup dalam jangka waktu yang panjang. Disinilah dibutuhkan pengelolaan hidup yang profesional supaya mampu bertahan hidup dengan kualitas tinggi, tidak sekedar bertahan hidup. Maka keseimbangan setiap detik, setiap waktu, menjadi sebuah keharusan sebagai syarat utama untuk menapai ketahanan hidup yang berkualitas. Keseimbangan tubuh makhluk hidup yang salah satunya bernama MANUSIA sering disebut HOMEOSTASIS.

"Tanpa makan manusia mungkin bisa bertahan 1 bulan, tanpa minum manusia mungkin dapat bertahan 1 minggu, tanpa BAB manusia mungkin masih mampu bertahan 3 hari, tanpa BAK hanya sedikit manusia yang mampu bertahan 1 hari, tanpa KESEIMBANGAN amat jarang manusia yang mampu bertahan 1 jam, tanpa tujuan hidup tidak lebih dari 1 detik manusia dapat bertahan hidup."

Tanpa keseimbangan atau homeostasis maka akan sulit buat manusia untuk melanjutkan kehidupan. Faktanya tidak sedetik pun tubuh manusia berhenti beraktifitas. Hampir 60% energi yang dimiliki tubuh manusia rutin digunakan untuk menjaga tubuh agar tetap seimbang. Hal tersebut bisa kita lihat dari basal metabolisme rate (BMR). BMR adalah metabolisme minimal yang selalu terjadi guna hanya sekedar tubuh agar tetap seimbang.

Seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem organ-organ tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang agar tetap berfungsi normal. Sebagai contoh sistem pernafasan. Tubuh tidak akan mampu bertahan hidup bila hanya memasukkan udara tanpa mengeluarkannya, pun sebaliknya. Demikian pula dengan perut, tubuh tidak akan mampu bertahan hidup bila hanya memasukkan makanan tanpa pernah mau membuangnya. Juga pada otak, apabila hanya menyerap informasi atau stimulasi atau dengan kata lain hanya sistem sensor saja yang bekerja yang artinya hanya melihat dan mendengar saja maka otak juga akan mengalami gangguan yang berakibat gangguan berpikir, tidak akurat dalam membuat prediksi dan kesulitan dalam membuat keputusan yang benar. Sayangnya kapasitas otak sangat besar sehingga gangguan dini seringkali tidak terdeteksi. Tetapi justru disinilah tantangan hidup, bagaimana mengelola sistem kerja otak, bagaimana menyeimbangkan informasi yang masuk dan informasi yang keluar. Maka sesungguhnya tidak bisa seseorang hanya melihat dan mendengar saja (komponen sensoris atau input) tetapi ia harus mengimbangi dengan bicara dan berbuat tangan sebagai komponen motoris atau output. Disinilah perlu dibangunkan kesadaran betapa pentingnya keseimbangan pada seluruh organ tubuh agar tubuh dapat bertahan hidup lama dengan kualitas tertinggi. Dengan kondisi yang selalu sadar maka seseorang akan selalu ingat bahwa ketika ia mendapat masukan atau input maka ia harus segera berhitung untuk mengeluarkannya atau menghasilkan output. Tujuan utamanya bukan menyelematkan orang lain tetapi menyelamatkan dirinya sendiri lebih dahulu. Sangatlah beresiko bila seorang mahasiswa hanya mendengar dan melihat saat kuliah tanpa mau berbicara atau berbuat dengan tangannya. Sangatlah berbahaya buat kesehatan otak dan tubuhnya bila seorang mahasiswa hanya mau menerima kiriman uang tetapi enggan berbagi.

Bagaimanapun, hampir seluruh sistem organ tubuh memiliki otomatisitas. Setiap kelebihan muatan karena masukan atau input yang berlebih secara otomatis alarm tubuh akan segera memberi tanda untuk mengeluarkannya agar segera kembali dalam keadaan seimbang. sebagai contoh, bila kita kelebihan makanan maka segera perut mengaktifkan alarm berupa rasa kenyang sehingga kita berhenti makan dan rasa mules agar segera mengeluarkan kelebihan muatan. Sayangnya iutu tidak berlaku pada organ otak. Kelebihan muatan informasi pada otak tidak segera direspon oleh otak. Otak hanya merespon ketika telah terjadi akumulasi atau overload informasi yang sangat-sangat berlebih dan hasil akhirnya seringkali tidak terprediksi bisa berupa stress, distress, cemas, psikosa dan yang terberat adalah schizophrenia dengan bentuk terberat adalah tentamen suicide (usaha bunuh diri). Karena itulah mengapa kesadaran akan fungsi otak, bagaimana otak bekerja, bagaimana karakter sel-sel otak menjadi sangat penting untuk tetap terjaga. Walaupun disisi lain hal tersebut bermakna positif yakni sebagai pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Hanya manusia satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi kesadaran. Secara sederhana, kesadaran dapat diartikan kemampuan untuk menentukan pilihan. Sedng makhluk-makhluk lain hanyalah bangun tetapi tidak diberi kesadaran. Malaikat pun hanya bisa berbuat baik dan tidak punya pilihan untuk berbuat jahat. Demikian sebaliknya dengan iblis, hanya bisa berbuat jahat tetapi tidak punya pilihan untuk berbuat baik. Binatang hanya makan disaat lapar, tidak punya pilihan umpamanya makan disaat tidak lapar.

Dalam lingkup fisiologi atau faal tubuh keseimbangan terbagi menjadi dua yakni variabel yang perlu keseimbangan segera dan variabel yang keseimbangannya bisa ditunda atau lambat laun. Dalam pembahasan homeostasis maka yang dimaksud adalah variabel keseimbangan segera. Variabel-variabel homeostasis ini harus dalam keadaan seimbang tiap detiknya, sekali lagi tiap detiknya. Sehingga setiap rangsangan luar tubuh maupun kondisi dalam tubuh yang berpotensi mengganggu variabel ini harus segera dieliminasi atau dihilangkan saat itu juga karena membahayakan kelangsungan hidup. Variabel-variabel tersebut adalah :

1. Keseimbangan Suhu atau temperatur

2. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

3. Keseimbangan Asam dan Basa

Ibarat orang memasak telor ceplok maka dibutuhkan suhu yang pas, garam yang pas, bukan telor busuk (asam), dan yang diceplok adalah telor mentah atau masih kental. Itu sebagai syarat membuat telor ceplok yang lezat.

Demikian pula dengan tubuh manusia, dibutuhkan keseimbangan suhu, cairan dan garam, kadar asam agar tubuh berfungsi optimal.

SUHU

Berbeda dengan ikan ataupun ular yang suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan, manusia mempunyai kemandirian dalam pengaturan suhu. Suhu manusia cenderung konstan pada kisaran 36-37C sebagai syarat metabolisme tubuh berlangsung normal. Bila suhu lingkungan dingin maka manusia cenderung banyak makan agar bisa menghasilkan panas tubuh. Saat lingkungan panas manusia cenderung mengurangi paparan lingkungan salah satunya dengan mandi.

Demikian pula pemilihan mode pakaian apakah itu jaket, tanktop, hotpants, jilbab dan lain-lain, sesungguhnya berdasar pada pengaturan suhu tubuh. Adalah wajar bila di wilayah padang pasir yang jarang pepohonan, yang berarti tidak ada yang menahan angin dan terik matahari orang-orangnya memilih mode pakaian yang menutup hampir seluruh tubuhnya kecuali matanya (karena bila matanya tertutup bisa menabrak onta saat berjalan). Disinilah sebenarnya peran psikologi faal yakni bisa menjelaskan secara rasional bahwa perilaku, karakter individu ditiap-tiap wilayah berbeda-beda sesuai kebutuhan, bukan keinginan.