pengamatan sumbat vagina hamster

10

Click here to load reader

Upload: maximustigo

Post on 24-Sep-2015

529 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

jbjk

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI DAN HISTOLOGI HEWANPERCOBAAN 2PENGAMATAN SUMBAT VAGINA HAMSTER

Oleh:MAXIMUS TIGOF05112047KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2015PENGAMATAN SIKLUS ESTRUS HAMSTERA. TUJUAN Untuk mengamati adanya sumbat vagina pada hamster betinaB. DASAR TEORISiklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem reproduksi (ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang memperlihatkan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Siklus reproduksi pada mamalia primata disebut dengan silus menstruasi, sedangkan siklus reproduksi pada non primata disebut dengan siklus estrus. Siklus estrus ditandai dengan adanya estrus (birahi). Pada saat estrus, hewan betin akan reseftif sebab di dalam ovarium sedang ovulasi dan uterusnya berada pada fase yang tepat untuk implantasi untuk fase berikutnya disebut dengan satu siklus estrus. Panjang siklus estrus pada tikus mencit adalah 4-5 hari, pada babi, sapi dan kuda 21 hari dan pada marmut 15 hari. Pada mamalia khususnya pada manusia siklus reproduksi yang melibatkan berbagai organ yaitu uterus, ovarium, mame yang berlangsung dalam suatu waktu tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan oleh adanya pengaturan/koordinasi yang disebut dengan hormon (hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang langsung dialirkan ke dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ target) (Nalbandov,1990).Pada siklus estrus ini dikenal adanya empat fase yaitu, fase proestrus, estrus, metaestrus, dan diestrus. Semua fase ini memiliki ciri-ciri tersendiri dan dapat dilihat dengan membuat apusan vaginanya.1. Fase proestrus Fase proestrus dapat diketahui dengan mengamati tanda-tanda yang terjadi, sevara anatomi fase proestrus akan mengakibatkan perkembangan dari folikel dengan awal sekresi Estrogen dan sekresi yang lemah dari Progesteron. Pada fase ini terjadi multipikasi sel epitel yang akan terlihat jelas bila diamati melalui mikroskop sel-sel epitelnya. Pada saat proestrus, estrogen diproduksi seiring dengan perkembangan folikel di ovarium. Karena aktivitas estrogen menyebabkan proliferasi sel-sel epitel vagina, maka gambaran ulasan vagina pada fase ini ditandai dengan keberadaan sel-sel epitel berinti.2. Fase estrus Fase estrus ditandai dengan adanya perkembangan folikel dengan sekresi yang kuat dari hormon estrogen, dan sangat sedikit Progesteron. Namun pada fase estrus ini akan diakhiri dengan terjadinya ovulasi atau pembentukan sel telur pada ovarium. Pada fase ini juga terjadi keratinisasi sel epithel atau epithel degenerasi. Sel epitel yang mengalami degenerasi ini akan terjadi pembentukan folikel yang baru untuk persiapan pasca terjadinya ovulasi. Keberhasilan perkawinan ditandai dengan adanya sumbat vagina (vaginal plug) yaitu suatu gumpalan cairan yang menutupi lubang vagina. Adanya sumbat vagina merupakan hari kehamilan ke-0 mencit. Zigot yang terbentuk dari hasil fertilisasi akan mengalami perkembangan menjadi embrio3. Fase metaestrus Fase metaestrus adalah tingkatan setelah tingkatan setelah estrus setelah pembentukan corpus luteum dan sekresi progesteron. Pengamatan dapat dilakukan dengan pengamatan dengan melihat preperat sitologis apusan vagina yang digumakan u tuk mengetahui tahap-tahap estrus pada mencit, dan praktikum ini merupakan dasar dari embriologi dan perkembangan hewan lainnya.4. Fase diestrus Fase diestrus adalah periode terakhir dari estrus, pada fase ini corpus luteum berkembang dengan sempurna dan efek yang dihasilkan dari progesteron yaitu hormon yang dihasilkan dari corpus luteum tampak dengan jelas pada dinding uterus serta folikel-folikel kecil dengan corpo ralutea pada vagina lebih besar dari ovulasi sebelumnya (Toelihere, 1985). Vaginal plug (copulary plug)Setelah kopulasi, sekresi gelembung air mani tikus jantan pada saat ejakulasi mengeras dan membentuk sumbatan pada vagina yang melebar dari servik ke vulva yang biasanya dapat terlihat dan hal tersebut merupakan tanda bahwa kopulasi telah terjadi. Terkadang penyumbatan tidak mencapai permukaan dan bisa hilang, sumbatan secara bertahap bisa hilang oleh aksi leukosit dan terhapus setelah satu jam. Adanya sumbat kopulasi pada vagina dihitung sebagai kebuntingan hari ke nol (Nalbandov,1990).Fase estrus berasal dari bahasa latin yaitu oestrus yang berarti kegilaan atau gairah. Pada fase ini hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan GRH. Pada fase ini ini juga estrogen berpengaruh penting dalam perubahan prilaku kawin pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi follicle stimulating hormone sehingga terjadi ovulasi. Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami kehamilan (Ismail,2009).Fase estrus tidak mengalami pendarahan keluar karena tidak adanya arteri spiral jadi yang terjadi adalah adanya perobakan endometrium dan sel-sel yang sudah tidak dibutuhkan akan dimakan oleh sel-sel darah putih pada tubuhnya sendiri. Peluruhan sel endometrium ini disebabkan karena adanya pengurangan jumlah hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus leteum. Pada hewan non primata yang mengalami siklus estrus perkawinan hanya terjadi pada fase estrus saja sedangkan pada primata dan manusia yang mengalami siklus menstruasi perkawinan dapat terjadi kapan saja (Campbell, 2004).C. METODOLOGI1. Waktu dan TempatWaktu: Pukul 10.00-12.00 WIBHari/Tanggal: Rabu, 25 Maret 2015Tempat: Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura

2. Alat dan Bahan: - Hamster Betina-Hamster Jantan-Cotton bud3. Cara Kerjaa. Disatukan hamster betina yang sudah siap kawin dengan hamster jantanb. Selama kurang lebih 12 jam, hamster betina diambil, kemudian dipegang dengan tangan kiri, ibu dan telunjuk jari memegang tengkuknya atau leher dorsal. Dengan jari tengah, jari manis dan kelingking memegang badan dan ekor.c. Amati terjadi atau tidaknya sumbat vagina pada hamster tersebutD. HASIL PENGAMATANGambar Hasil Pengamatan Keterangan Gambar: tidak ada sumbat vaginaE. PEMBAHASANSiklus estrus memiliki empat fase yaitu fase proestrus, fase estrus, fase meta estrus dan diestrus. Dari gambar hasil pengamatan diketahui bahwa hamster yang diamati sedang mengalami fase Proestrus. Fase Proestrus sendiri merupakan periode persiapan yang ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel oleh FSH sehingga folikel tumbuh dengan cepat. Proestrus berlangsung selama 2-3 hari. Pada fase ini, kandungan air pada uterus meningkat dan mengandung banyak pembuluh darah dan kelenjar-kelenjar endometrial mengalami hipertrofi. Pada praktikum yang kedua ini mengenai pengamatan ada tidaknya sumbat vagina pada hamster betina. Awalnya hamster betina dan hamster jantan disatukan dalam satu kandang kemudian dibiarkan selama 12 jam. Setelah 12 jam baru dilakukan pengamatan, yaitu dengan melihat bagian vaginanya. Jika vagina hamster tertutup oleh kerak, itu menandakan terjadinya perkawinan atau terdapat sumbat vagina. Jika tidak terdapat kerak berarti tidak terjadi perkawinan. Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat tidak adanya sumbat vagina pada hamster betina. Hal ini juga masih berhubungan dengan praktikum 1, mengenai siklus estrus pada hamster, yang pada hasil pengamatan hamsternya masih mengalami fase proestrus. Fase proestrus merupakan fase awal untuk mempersiapkan fase selanjutnya yaitu fase estrus. Pada fase ini pertumbuhan folikel dengan cepat dari folikel tertier menjadi folikel de graff. Fase ini memproduksi estrogen. Gejala berahi sudah terlihat pada fase ini seperti gelisah dan bersuara tapi belum mau menerima pejantan(Nurmala,2011). Hal inilah yang menyebabkan belum terjadinya perkawinan dan tidak adanya sumbat vagina pada hamster betina.Pada fase ini meskipun sudah terjadi perkawinan tetapi tetap belum dapat terjadi pembuahan. Hal ini disebabkan karena pada fase ini sedang melakukan persiapan untuk fase selanjutnya yaitu fase estrus. Pembuahan dapat terjadi saat memasuki fase estrus(Nalley,2011).F. KESIMPULANDari hasil pengamatan, tidak ditemukannya sumbat vagina pada hamster betina. Tidak ditemukannya sumbat vagina dikarenakan hamster betina sedang dalam fase proestrus, dimana pada fase ini hamster betina sedang mempersiapkan untuk fase estrus dan fase selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKACampbell, J. B. Reece, L. G dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid 3. Jakarta : Penerbit Erlangga.Ismail,Mohammad.2009. Onset Dan Intensitas Estrus Kambing Pada Umur Yang Berbeda. Jurnal Agroland Vol.16 No.2 : 180 186.Nalbandov, A. V., 1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Universitas Indonesia, Jakarta.Nalley,dkk.2011. Penentuan Siklus Estrus Berdasarkan Gambaran Sitologi Vagina dan Profil Hormon pada Rusa Timor . Jurnal Veteriner Vol. 12 No. 2: 98-106. Nurmala,2011.Fase Estrus.(online).(http://nurmala08. blogspot.com/ 2011/03/fase-estrus.html, diakses pada tanggal 7 april 2015).Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa. Bandung.