pengalihan tanggung jawab rumah sakit melalui asuransi malpraktik tenaga kesehatan dikaitkan dengan...
DESCRIPTION
ASURANSITRANSCRIPT
PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT MELALUI ASURANSI
MALPRAKTIK TENAGA KESEHATAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG –UNDANG
NO.44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT jo UNDANG UNDANG NO. 2
TAHUN 1982 TENTANG ASURANSI
A. LATAR BELAKANG
Melindungi kesehatan harus dilakukan bukan hanya oleh orang –perorang ,
tetapi juga masyrakat luas. Rumah sakit merupakan salah satu sarana yang
diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat . Pelayanan
kesehatan sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat hubungannya dengan
pasien dalam penanganan penyakit. Terdapat beberapa hubungan dalam upaya
pelayanan kesehatan tersebut yaitu hubungan antara dokter dan pasien. Rumah
sakit bertindak sebagai subjek hokum bila mengadakan hubungan hokum baik
dengan pasien maupun pihak lain yang berkepentingan dengan pelayanan
kesehatan.
Persoalan yang kemudian muncul adalah dalam kenyataannya, pasien pada
umumnya berada pada posisi yang lemah dibanding dokter.Keadaan tersebut
tidak jarang membawa kerugian pasien. Masalah ini sering kali menjadi pemicu
awal timbulnya kesenjangan antara pasien dan dokter maupun Rumah Sakit .
Hal ini merupakan salah satu isu permasalahan yang muncul dugaan perbuatan
malpraktik di Rumah Sakit. Berpangkal dari kesalahpahaman dari kurangnya
pengetauhan pasien maupun dokter terhadap ketentuan yang berlaku dalam
pelayanan medis. Akibatnya , pasien meminta tuntutan terhadap ganti rugi.
Tuntuan tersebut dapat beruapa sejumlah uang .Jika hal itu terjadi maka rumah
sakitpun merugi, karena akan menambah pengeluaran bagi rumah sakit.Karena
segala hak dan kewajiban Rumah Sakit berkaitan dengan tuntuan atas
malpraktik tadi dapat beralih ke perusahaan asuransi. Peralihan hak dan
kewajiban Rumah sakit terjadi apabila Rumah Sakit mengajukan klaim atas
tuntuan malpraktik tenaga kesehatannya kepada perusahaan asurasansi dan
perusahaan asuran setuju untuk menyelesaikan klaim tersebut.
B. PERMASALAHAN
1. Bagaimana tanggung jawab Rumah Sakit secara hokum perdata dan
berdasarkan kode etik berkaitan dengan perbuatan malpraktik dalam
pelayanan kesehatan tenaga medisnya berdasakan Undang Undang No. 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ?
2. Bagaimana pengalihan tanggung jawab Rumah Sakit akibat malpraktik
tenaga medisnya kepada sebuah perusahaaan Asuransi ?
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit bertanggung gugatan atas kerugian pada pasien yang terjadi
karena kelalian dokter, jika terdapat hubungan atasan dan bawahan antara
rumah sakit dan dokter yang diatur dalam pasal 1367 KUHPer ayat 3 dan 5 .
Kendati rumah sakit bertanggung gugat , hal ini menjadi tanggung gugat rentang
karena Tergugat I adalah dokter (PASAL 1366 KUHPer) dan baru selanjutnya
Rumah Sakit (PASAL 1367 KUHPer) sebagai Tergugat II.
Sedangkan tanggung jawab hokum didasarkan pada peraturan hukum yang
berlauku seperti perdata. Adanya tuntutan pasien atau masyarakat
menyebabkan rumah sakit terkena VICARIOUS LIABILITY1 sebagai akibat dari
doktrin respondent superior. Doktrin ini mengandung arti bahwa atasan
bertanggung jawab atas kerugian pihak lain yang ditimbulkan oleh orang orang
atau karyawan yang berada dalam pengawasan administrasi.
Dasar hukum bagi gugatan ganti rugi seperti yang diatur dalam KUHPer adalah
ketentuan Pasal 1365 KUHPer sebagai dasar hokum gugatan penggantian
kerugian karena perbuatan melawan hokum. Pasal 2 KODERRSI jo Pasal 46
Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 menegaskan bahwa Rumah Sakit
bertanggung jawab secara hokum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan
atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di Rumah Sakit. Berkaitan
dengan kedududkan rumah sakit privat sebagai pelaku usaha maka
berakunyanya Undang Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) , membawa
implikasi tersendiri terhadap proses penyelesaian sengketa malpraktik
khususnya dalam hal pembuktian.2
1 Endang Wahyati Yustina , Mengenal Hukum Rumah Sakit , Bandung : CV Keni Media , 2012 . Halaman 55
2 http://suarapembaca.detik.com/read/2006/09/07/161817/670771/283/disclamer.html
Salah satu tindakan yang dilakukan Rumah Sakit untuk mencegah terjadinya
pertanggung jawaban tanggung gugat akibat kelalaian tenaga kesehatanya
dengan cara mengalihkan resiko kepada asuransi . Medical Malpractice
Insurance menjamin suatu resiko dari tindakan malpraktek tenaga oleh tenaga
medis. Polis Medical Malpractice menjamin suatu risiko dari tindakan malpraktek
tenaga oleh tenaga medis. Polis Medical Malpractice menjamin semua tenaga
kerja medis seperti :3
Perusahaan / institusi , medis , rekan , direktur , , menajemen , pemilik ,
karyawan , dokter , tenaga sukarela , mahasiswa magang , anak perusahaan.
Polis ini menjamin tanggung jawab hokum dan biaya perkara dan pengacara.
Tanggung Jawab hokum yang diberikan berupa memberikan ganti rugi kepada
tertanggung atas tuntutan hokum pihak ketiga sehubungan dengan malpraktek
akibat suatu kelalian atau kesalahan yang dilakukan oleh tertanggung yang
terjadi dalam periode polis. Memberikan ganti rugi atas biaya perkara dan
pengacara sehubungan dengan proses hokum atau penyelesaian klaim
malpraktik tersebut.
3 Hasi wawancara dengan dr.Bapak Gunadi, M.Kes, AAAIK, Kepala Cabang PT. Asuransi Kesehatan (ASKES) Makassar, pada Tanggal 23 Juli 2012.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Rumah sakit wajib bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah
sakitnya dengan pasal 2KODERSI jo pasal 46 Undang Undang No. 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit. Namun perbuatan malpraktik yang dilakukan oleh
tenaga kesehatannya, dalam hal ini rumah sakit bertanggung jawab secara
penuh dengan sesuai prinsip vicarious liability diatur dalam pasal 1367KUHPer .
Pengalihan tanggung jawab hokum dapat dilakukan dari Rumah sakit ke pihak
asuransi.Jenis asuransi yang dapat menanggung tanggung jawab hokum
tersebut dikenal dengan produksi asuransi tanggung gugat malpraktek. Yang
menyelesaikan ganti rugi kepada pasien atau keluarganya yang menderita
kerugian.
2. SARAN
Batasan tanggung jawab rumah sakit perlu dijelaskan sejak awal pasien
menerima transaksi terapeutik sebagai bentuk tanggung jawab rumah sakit atas
informasi yang jelas bagi pasien. Untuk menghindari kerugian dalam
pembayaran ganti kerugian maka setiap rumah sakit yang perlu mengikuti
program asuransi malpraktek ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dalmy Iskandar, Rumah sakit , Tenaga Kesehatan dan Pasien. Jakarta : Sinar Grafika , 1998.
Endang Wahyati Yustina , Mengenal Hukum Rumah Sakit , Bandung : CV Keni Media , 2012 .
Efa Laela Fakhriah , Nukti Elektronik Dalam Sistem Pembuktian Perdata, Bandung: PT. Alumni , 2009.
Fred Ameln , “ Kapita Selekta Hukum Kedokteran” , Jakarta : Grafika Tama Jaya , 1991 .
J.Guwandi , Hukum Rumah Sakit dan Corporate Laibilty, Jakarta : FK UI, 2011.
Undang Undang nomor 2 tahun 1982 tentang Asuransi
Undang Undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan .
Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
http://suarapembaca.detik.com/read/2006/09/07/161817/670771/283/disclamer.html
DISUSUN OLEH :
ALI ZAENAL ABIDIN
11010111130425
KELAS L
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG