makalah malpraktik

Upload: parman26

Post on 10-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah malpraktik

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    1/38

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang

    Kesehatan merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Dalam kondisi

    sehat, orang dapat berpikir dan melakukan segala aktifitasnya secara optimal dan

    menghasilkan karya-karya yang diinginkannya. Orang akan selalu berusaha dalam

    kondisi sehat, bila kesehatan seseorang terganggu, maka mereka akan melakukan

    berbagai cara untuk dapat mengembalikan kesehatannya seperti semula. Salah

    satunya adalah dengan cara berobat pada sarana-sarana pelayanan kesehatan yang

    tersedia. Upaya penyembuhan tersebut perlu didukung dengan sarana pelayanan

    kesehatan yang baik dan harus dengan didasari dengan suatu sistem pelayanan

    medis yang baik pula dari sarana pelayanan kesehatan tersebut.

    Dewasa ini sistem pelayanan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

    sebagai penyembuh banyak diperbincangkan masyarakat, dan penilaian serba

    positif terhadap profesi kesehatan mulai luntur dikarenakan dalam upaya

    penyembuhan yang dilakukan tenaga kesehatan tidak semuanya sesuai yang

    diinginkan oleh pasien, yaitu kesembuhan. Dalam praktek kedokteran sering

    terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan suatu tindak pidana, misalnya saja

    kesalahan diagnosis dan kesalahan dalam melakukan operasi, seperti yang lebih

    dikenal dengan istilah malpraktek.

    Sorotan masyarakat yang cukup tajam atas jasa pelayanan kesehatan oleh

    tenaga kesehatan, khususnya dengan terjadinya berbagai kasus yang menyebabkan

    ketidakpuasan masyarakat memunculkan isu adanya dugaan malpraktek medisyang secara tidak langsung dikaji dari aspek hukum dalam pelayanan kesehatan,

    karena penyebab dugaan malpraktek belum tentu disebabkan oleh adanya

    kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    2/38

    2

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka yang perlu kita ketahui bersama

    adalah :

    1. Apa yang dimaksud dengan malpraktek dan pelayanan kesehatan?

    2. Bagaimana Malpraktek dalam bidang Hukum dan Administrasi?

    3. Bagaimana Pembuktian malpraktek dibidang pelayanan kesehatan?

    4. Bagaimana Malpraktek ditinjau dari segi etika dan hukum?

    5. Bagaimana Aspek hukum malpraktek?

    6. Bagaimnana Asumsi masyarakat terhadap malpraktek?

    7. Bagaimana Upaya pencegahan malpraktik dalam pelayanan kesehatan?

    8. Bagaimana Malpraktek Dalam Perspektif Hukum Islam?

    9. Bagaimana malpraktek menurut hukum di Indonesia?

    10. Bagaimana Issue Malpraktek Pelayanan Kesehatan?

    C. Tujuan

    Adapun beberapa tujuan dari penyusunan makalah kami ini yaitu pembaca

    mampu memahami diantaranya :

    1. Definisi dari malpraktek dan pelayanan kesehatan.

    2. Malpraktek Dibidang Hukum dan Administrasi

    3. Pembuktian malpraktek dibidang pelayanan kesehatan

    4. Malpraktek ditinjau dari segi etika dan hokum

    5. Aspek hukum malpraktek

    6. Asumsi masyarakat terhadap malpraktek

    7. Upaya pencegahan malpraktik dalam pelayanan kesehatan8. Malpraktek Dalam Perspektif Hukum Islam

    9. Malpraktek menurut hukum di Indonesia

    10. Issue Malpraktek Pelayanan Kesehatan

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    3/38

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.

    Definisi Malpraktek

    Secara harfiah mal mempunyai arti salah sedangkan praktik

    mempunyai arti pelaksanaan atau tindakan, sehingga malpraktik berarti

    pelaksanaan atau tindakan yang salah.

    Dalam kamus bahasa medis Malpraktik adalah prilaku atau praktek medis

    (Kedokteran/Keperawatan) yang dilakukan dengan salah (keliru) dan melanggar

    keetisan dan undang-undang, yang mana dalam menjalankan profesionalnya itu

    menimbulkan cedera pada pasien atau kerugian fatal lainya. ( M. Dachlan. Y Al-

    Barry, Yustina Akmalia, S.Kp, A. Rahman Usman ; Kamus Istilah Medis.

    Definisi malpraktik profesi kesehatan adalah kelalaian dari seseorang

    dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu

    pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan

    terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama

    (Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos, California,

    1956). Pengertian malpraktik medik menurut WMA (World Medical

    Associations) adalahInvolves the physicians failure to conform to the standard of

    care for treatment of the patients condition, or a lack of skill, or negligence in

    providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the

    patient(adanya kegagalan dokter untuk menerapkan standar pelayanan terapi

    terhadap pasien, atau kurangnya keahlian, atau mengabaikan perawatan pasien,

    yang menjadi penyebab langsung terhadap terjadinya cedera pada pasien).

    Ada dua istilah yang sering dibiearakan secara bersamaan dalam kaitannyadengan malpraktik yaitu kelalaian dan malpratik itu sendiri. Kelalaian adalah

    melakukan sesuatu dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan/hukum guna,

    melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan-tindakan yaag tidak

    beralasan dan berisiko melakukan kesalahan (Keeton, 1984 dalam Leahy dan

    Kizilay, 1998).

    Malpraktik adalah kegagalan seorang profesional (misalnya, dokter dan

    perawat) untuk melakukan praktik sesuai dengan standar profesi yang berlaku

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    4/38

    4

    bagi seseorang yang karena memiliki keterampilan dan pendidikan (Vestal, K.W,

    1995).

    Dalam suatu kasus di California tahun 1956 Gumawadi (1994)

    mendifinisikan malpraktik adalah kelalaian dari seorang dokter atau perawat

    untuk menerapkan tingkat keterampilan dan pengetahuannya di dalam

    memberikan pelayanan pengobatan dan perawatan terhadap seorang pasien yang

    lazim diterapkan dalam mengobati dan merawat orang sakit atau terluka

    dilingkungan wilayah yang sama.

    Malpraktek adalah kelalaian dari seorang dokter/perawat untuk

    menerapkan tingkat keterampilan dan pengetahuannya didalam memberikan

    pelayanan pengobatan/perawatan terhadap seorang pasien, yang lazim diterapkan

    dalam mengobati dan merawat orang sakit/terluka dilingkungan wilayah yang

    sama. (Yulianus, Malpraktek 2003)

    B. Definisi Pelayanan Kesehatan

    Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat

    tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi akibat interaksi antara

    konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan

    pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan persoalan konsumen

    (Gronroos, 1990 dalam Ratminto dan Winarsih, 2005).

    Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah pengunaan fasilitas pelayanan

    yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh

    petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan

    tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan,

    penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat,

    terjangkau serta bermutu (Azwar, 1999).

    C. Malpraktek Dibidang Hukum

    Untuk Malpraktik Hukum Atau Yuridical Malpractice Dibagi Dalam 3

    Kategori Sesuai Bidang Hukum Yang Dilanggar, Yakni Criminal Malpractice,

    Civil Malpractice Dan Administrative Malpractice.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    5/38

    5

    1. Criminal Malpractice

    Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpractice

    manakala perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni :

    a. Perbuatan tersebut (positive act maupun negative act) merupakan

    perbuatan tercela.

    b. Dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) yang berupa

    kesengajaan (intensional), kecerobohan (reklessness) atau kealpaan

    (negligence).

    a) Criminal malpractice yang bersifat sengaja (intensional) misalnya

    melakukan euthanasia (pasal 344 kuhp), membuka rahasia jabatan

    (pasal 332 kuhp), membuat surat keterangan palsu (pasal 263 kuhp),

    melakukan aborsi tanpa indikasi medis pasal 299 kuhp).

    b) Criminal malpractice yang bersifat ceroboh (recklessness) misalnya

    melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien informed consent.

    c) Criminal malpractice yang bersifat negligence (lalai) misalnya kurang

    hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien,

    ketinggalan klem dalam perut pasien saat melakukan operasi.

    Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah

    bersifat individual/personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan

    kepada orang lain atau kepada rumah sakit/sarana kesehatan.

    2. Civil malpractice

    Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice

    apabila tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya

    sebagaimana yang telah disepakati (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan

    yang dapat dikategorikan civil malpractice antara lain:a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.

    b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi

    terlambat melakukannya.

    c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak

    sempurna.

    d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    6/38

    6

    Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau

    korporasi dan dapat pula dialihkan pihak lain berdasarkan principle of vicarius

    liability.dengan prinsip ini maka rumah sakit/sarana kesehatan dapat

    bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga

    kesehatan) selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan

    tugas kewajibannya.

    3. Administrative Malpractice

    Dokter dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala

    tenaga perawatan tersebut telah melanggar hukum administrasi. Perlu

    diketahui bahwa dalam melakukan police power, pemerintah mempunyai

    kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan, misalnya

    tentang persyaratan bagi tenaga perawatan untuk menjalankan profesinya

    (surat ijin kerja, surat ijin praktek), batas kewenangan serta kewajiban tenaga

    perawatan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang

    bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hokum administrasi.

    D. Malpraktek Administrasi

    Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa malpraktek administrasi

    (administrative malpractice) adalah apabila perawat, dalam hal ini dokter (

    pemberi jasa pelayanan kesehatan ) telah melanggar hukum administrasi.

    Pelanggaran tehadap hukum administrasi tersebut antara lain seperti dokter tidak

    mempunyai Surat Izin Kerja, Surat Izin Praktek, atau melanggar batas

    kewenangan tenaga keperawatan.

    Aspek Hukum Administrasi dalam Penyelenggaraan Praktik Kedokteran

    Setiap dokter/dokter gigi yang telah menyelesaikan pendidikan dan ingin

    menjalankan praktik kedokteran dipersyaratkan untuk memiliki izin. Izin

    menjalankan praktik memiliki dua makna, yaitu:

    (1)izin dalam arti pemberian kewenangan secara formil (formeele bevoegdheid)

    (2)izin dalam arti pemberian kewenangan secara materiil (materieele

    bevoegdheid).

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    7/38

    7

    Secara teoritis, izin merupakan pembolehan (khusus) untuk melakukan

    sesuatu yang secara umum dilarang. Sebagai contoh: dokter boleh melakukan

    pemeriksaan (bagian tubuh yang harus dilihat), serta melakukan sesuatu (terhadap

    bagian tubuh yang memerlukan tindakan dengan persetujuan) yang izin semacam

    itu tidak diberikan kepada profesi lain.

    Pada hakikatnya, perangkat izin (formal atau material) menurut hukum

    administrasi adalah:

    a. Mengarahkan aktivitas artinya, pemberian izin (formal atau material) dapat

    memberi kontribusi, ditegakkannya penerapan standar profesi dan standar

    pelayanan yang harus dipenuhi oleh para dokter (dan dokter gigi) dalam

    pelaksanaan praktiknya.

    b.

    Mencegah bahaya yang mungkin timbul dalam rangka penyelenggaraan

    praktik kedokteran, dan mencegah penyelenggaraan praktik kedokteran oleh

    orang yang tidak berhak.

    c.

    Mendistribusikan kelangkaan tenaga dokter/ dokter gigi, yang dikaitkan

    dengan kewenangan pemerintah daerah atas pembatasan tempat praktik dan

    penataan Surat Izin Praktik (SIP).

    d.

    Melakukan proses seleksi, yakni penilaian administratif, serta kemampuan

    teknis yang harus dipenuhi oleh setiap dokter dan dokter gigi.

    e. Memberikan perlindungan terhadap warga masyarakat terhadap praktik yang

    tidak dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi tertentu.

    Dari sudut bentuknya, izin diberikan dalam bentuk tertulis, berdasarkan

    permohonan tertulis yang diajukan. Lembaga yang berwenang mengeluarkan izinjuga didasarkan pada kemampuan untuk melakukan penilaian administratif dan

    teknis kedokteran. Pengeluaran izin dilandaskan pada asas.asas keterbukaan,

    ketertiban, ketelitian, keputusan yang baik, persamaan hak, kepercayaan,

    kepatutan dan keadilan. Selanjutnya apabila syaratsyarat tersebut tidak terpenuhi

    (lagi) maka izin dapat ditarik kembali. Telah terjadi beberapa perubahan mendasar

    yang berkaitan dengan perizinan di dalam UUPK, yaitu:

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    8/38

    8

    a. Digunakan terminologi Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh KK,

    sebagai pengganti terminologi Surat Penugasan (SP).

    b. Untuk mendapatkan STR pertama kali dilakukan uji kompetensi oleh organisasi

    profesi (dengan sertifikat kompetensi).

    c. Surat Tanda Registrasi (STR) diberikan oleh KKI dan berlaku selama lima

    tahun serta dapat diperpanjang melalui uji kompetensi lagi.

    d. Masa berlaku SIP sesuai STR. Dengan kata lain, bila masa berlaku STR sudah

    habis maka SIP juga habis.

    Sebagai implementasi dari UUPK, telah dikeluarkan Peraturan Menteri

    Kesehatan Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik

    Dokter dan Dokter Gigi untuk menata lebih lanjut masalah perizinan, termasuk

    aturan peralihan yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang

    mungkin timbul.

    E. Pembuktian Malpraktek Dibidang Pelayanan Kesehatan

    Dalam kasus atau gugatan adanya civil malpractice pembuktianya dapat

    dilakukan dengan dua cara yakni :

    1. Cara langsung oleh taylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur

    adanya 4 d yakni :

    a. Duty (kewajiban)

    Dalam hubungan perjanjian tenaga dokter dengan pasien, dokter

    haruslah bertindak berdasarkan:

    a) Adanya indikasi medis

    b) Bertindak secara hati-hati dan teliti

    c) Bekerja sesuai standar profesid) Sudah ada informed consent.

    b. Dereliction of duty (penyimpangan dari kewajiban)

    Jika seorang dokter melakukan tindakan menyimpang dari apa yang

    seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut

    standard profesinya, maka dokter dapat dipersalahkan.

    c. Direct cause (penyebab langsung)

    d. Damage (kerugian)

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    9/38

    9

    Dokter untuk dapat dipersalahkan haruslah ada hubungan kausal

    (langsung) antara penyebab (causal) dan kerugian (damage) yang diderita

    oleh karenanya dan tidak ada peristiwa atau tindakan sela diantaranya., dan

    hal ini haruslah dibuktikan dengan jelas. Hasil (outcome) negatif tidak

    dapat sebagai dasar menyalahkan dokter. Sebagai adagium dalam ilmu

    pengetahuan hukum, maka pembuktiannya adanya kesalahan

    dibebankan/harus diberikan oleh si penggugat (pasien).

    2. Cara tidak langsung

    Cara tidak langsung merupakan cara pembuktian yang mudah bagi pasien,

    yakni dengan mengajukan fakta-fakta yang diderita olehnya sebagai hasil

    layanan perawatan (doktrin res ipsa loquitur). Doktrin res ipsa loquitur dapat

    diterapkan apabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria:

    a. Fakta tidak mungkin ada/terjadi apabila dokter tidak lalai

    b. Fakta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab dokter

    c. Fakta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain

    tidak ada contributory negligence.

    Di dalam transaksi teraputik ada beberapa macam tanggung gugat,

    antara lain:

    1. Contractual liability

    Tanggung gugat ini timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban

    dari hubungan kontraktual yang sudah disepakati.

    Di lapangan pengobatan, kewajiban yang harus dilaksanakan adalah

    daya upaya maksimal, bukan keberhasilan, karena health care provider

    baik tenaga kesehatan maupun rumah sakit hanya bertanggung jawab atas

    pelayanan kesehatan yang tidak sesuai standar profesi/standar pelayanan.2. Vicarius liability

    Vicarius liability atau respondeat superior ialah tanggung gugat yang

    timbul atas kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan yang ada dalam

    tanggung jawabnya (sub ordinate), misalnya rumah sakit akan bertanggung

    gugat atas kerugian pasien yang diakibatkan kelalaian perawat sebagai

    karyawannya.

    3. Liability in tort

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    10/38

    10

    Liability in tort adalah tanggung gugat atas perbuatan melawan hokum

    (onrechtmatige daad).

    Perbuatan melawan hukum tidak terbatas haya perbuatan yang

    melawan hukum, kewajiban hukum baik terhadap diri sendiri maupun

    terhadap orang lain, akan tetapi termasuk juga yang berlawanan dengan

    kesusilaan atau berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam

    pergaulan hidup terhadap orang lain atau benda orang lain ( hogeraad 31

    januari 1919 ).

    F. Malpraktek Ditinjau Dari Segi Etika Dan Hukum

    Masalah dugaan malpraktik medik, akhir-akhir ini, sering diberitakan di

    media masa. Namun, sampai kini, belum ada yang tuntas penyelesaiannya.

    Tadinya masyarakat berharap bahwa uu praktik kedokteran itu akan juga

    mengatur masalah malpraktek medik. Namun, materinya ternyata hanya mengatur

    masalah disiplin, bersifat intern.

    Walaupun setiap orang dapat mengajukan ke majelis disiplin kedokteran,

    tetapi hanya yang menyangkut segi disiplin saja. Untuk segi hukumnya, undang-

    undang merujuk ke kuhp (kitab undang-undang hukum pidana) bila terjadi tindak

    pidana. Namun, kalau sampai diajukan ke pengadilan tetap terkatung-katung tidak

    ada kunjung penyelesaiannya, lantas apa gunanya?

    Di negara yang menganut sistem hukum anglo-saxon, masalah dugaan

    malpraktik medik ini sudah ada ketentuan di dalam common law dan menjadi

    yurisprudensi. Walaupun indonesia berdasarkan hukum tertulis, seharusnya tetap

    terbuka putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap menjadi

    yurisprudensi.Dan karena masyarakat semakin sadar terhadap masalah pelayanan

    kesehatan, dpr yang baru harus dapat menangkap kondisi tersebut dengan

    berinisiatif membentuk undang-undang (UU) tentang malpraktik medik, sebagai

    pelengkap UU praktik kedokteran.

    Bagaimana materinya, kita bisa belajar dari negara-negara yang telah

    memiliki peraturan tentang hal tersebut. Harapan masyarakat, ketika mereka

    merasa dirugikan akibat tindakan medis, landasan hukumnya jelas. Sedangkan di

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    11/38

    11

    pihak para medis, setiap tindakannya tidak perlu lagi dipolemikan sepanjang

    sesuai undang-undang.

    Etika punya arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang

    pengguna yang berbeda dari istilah itu.

    1. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas.

    Moralitas adalah ha-hal yang menyangkut moral, dan moral adalah sistem tentang

    motivasi, perilaku dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau buruk.

    2. Franz magnis suseno menyebut etika sebagai ilmu yang mencari orientasi bagi

    usaha manusia untuk menjawab pertanyaan yang amat fundamental : bagaimana

    saya harus hidup dan bertindak ? Peter singer, filusf kontemporer dari australia

    menilai kata etika dan moralitas sama artinya, karena itu dalam buku-bukunya ia

    menggunakan keduanya secara tertukar-tukar.

    3. Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari

    lingkungan budaya tertentu. Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga

    kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan

    (ekspekatasi) profesi dan amsyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang

    profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi

    antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan

    terhormat.

    4. Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan

    tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan

    staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir

    walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil,

    profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah sakit.

    5. Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman untukditerapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan

    buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.

    Malpraktek meliputi pelanggaran kontrak ( breach of contract), perbuatan

    yang disengaja (intentional tort), dan kelalaian (negligence). Kelalaian lebih

    mengarah pada ketidaksengajaan (culpa), sembrono dan kurang teliti. Kelalaian

    bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, selama tidak sampai

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    12/38

    12

    membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat

    menerimanya. Ini berdasarkan prinsip hukum de minimis noncurat lex, hukum

    tidak mencampuri hal-hal yang dianggap sepele (hukumonliine.com, 17 april

    2004).

    Ketidaktercantuman istilah dan definisi menyeluruh tentang malpraktek

    dalam hukum positif di indonesia, ambiguitas kelalaian medik dan malpraktek

    yang berlarut-larut, hingga referensi-referensi tentang malpraktek yang masih

    dominan diadopsi dari luar negeri yang relevansinya dengan kondisi di indonesia

    masih dipertanyakan, semuanya merupakan pe-er besar bagi pemerintah.

    Barangkali inovasi cerdas pemerintah guna menangani kasus malpraktek dan

    sengketa medik adalah lahirnya ruu praktik kedokteran. Akan tetapi, benarkah

    demikian? Dalam beberapa pasal, ruu praktik kedokteran memang memberikan

    kepastian hukum bagi dokter sekaligus perlindungan bagi pasien.

    Secara substansial, ruu yang terdiri dari 182 pasal ini memuat pasal-pasal

    yang implisit dengan teori-teori pembelaan dokter yang umumnya digunakan

    dalam peradilan. RUU praktek kedokteran memungkinkan sebuah sistem untuk

    meregulasi pelayanan medis yang terstandardisasi dan terkualifikasi sehingga

    probabilitas terjadinya malpratek dapat dieliminasi seminimal mungkin. Dengan

    dicantumkannya peraturan pidana dan perdata serta peradilan profesi tenaga

    medis, harapan perlindungan terhadap pasien dapat terealisasi.

    G. Aspek Hukum Malpraktek

    Hukum itu mempunyai 3 pengertian, sebagai sarana mencapai keadilan,

    yang kedua sebagai pengaturan dari penguasa yang mengatur perbuatan apa yang

    boleh dilakukan, dilarang, siapa yang melakukan dan sanksi apa yang akandijatuhkan (hukum objektif). Dan yang ketiga hukum itu juga merupakan hak.oleh

    karenanya penegakan hukum bukan hanya untuk medapatkan keadilan tapi juga

    hak bagi masyarakat (korban).

    Sehubungan dengan hal ini, adami chazawi juga menilai tidak semua

    malpraktik medik masuk dalam ranah hukum pidana. Ada 3 syarat yang harus

    terpenuhi, yaitu

    1. Sikap bathin dokter (dalam hal ini ada kesengajaan/dolus atau culpa).

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    13/38

    13

    2. Syarat dalam perlakuan medis yang meliputi perlakuan medis yang

    menyimpang dari standar tenaga medis, standar prosedur operasional, atau

    mengandung sifat melawan hukum oleh berbagai sebab antara lain tanpa str atau

    sip, tidak sesuai kebutuhan medis pasien.

    3. Syarat akibat, yang berupa timbulnya kerugian bagi kesehatan tubuh yaitu luka-

    luka (Pasal 90 KUHP) atau kehilangan nyawa pasien sehingga menjadi unsure

    tindak pidana.

    Selama ini dalam praktek tindak pidana yang dikaitkan dengan dugaan

    malpraktik medik sangat terbatas. Untuk malpraktek medik yang dilakukan

    dengan sikap bathin culpa hanya 2 pasal yang biasa diterapkan yaitu pasal 359

    (jika mengakibatkan kematian korban) dan pasal 360 (jika korban luka berat).

    Pada tindak pidana aborsi criminalis (pasal 347 dan 348 kuhp). Hampir

    tidak pernah jaksa menerapkan pasal penganiyaan (pasal 351-355 kuhp) untuk

    malpraktik medik.

    Dalam setiap tindak pidana pasti terdapat unsure sifat melawan hukum

    baik yang dicantumkan dengan tegas ataupun tidak. Secara umum sifat melawan

    hukum malpraktik medik terletak pada dilanggarnya kepercayaan pasien dalam

    kontrak teurapetik tadi.

    Dari sudut hukum perdata, perlakuan medis oleh dokter didasari oleh suatu

    ikatan atau hubungan inspanings verbintenis (perikatan usaha), berupa usaha

    untuk melakukan pengobatan sebaik-baiknya sesuai dengan standar profesi,

    standar prosedur operasional, kebiasaan umum yang wajar dalam dunia

    kedokteran tapi juga memperhatikan kesusilaan dan kepatutan.perlakuan yang

    tidak benar akan menjadikan suatu pelanggaran kewajinban (wan prestasi).Ada perbedaan akibat kerugian oleh malpraktik perdata dengan malpraktik

    pidana. Kerugian dalam malpraktik perdata lebih luas dari akibat malpraktik

    pidana. Akibat malpraktik perdata termasuk perbuatan melawan hukum terdiri

    atas kerugian materil dan idiil, bentuk kerugian ini tidak dicantumkan secara

    khusus dalam uu. Berbeda dengan akibat malpraktik pidana, akibat yang

    dimaksud harus sesuai dengan akibat yang menjadi unsure pasal tersebut.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    14/38

    14

    Malpraktik kedokteran hanya terjadi pada tindak pidana materil (yang

    melarang akibat yang timbul,dimana akibat menjadi syarat selesainya tindak

    pidana). Dalam hubungannya dengan malpraktik medik pidana, kematian,luka

    berat, rasa sakit atau luka yang mendatangkan penyakit atau yang menghambat

    tugas dan matapencaharian merupakan unsure tindak pidana.

    Jika dokter hanya melakukan tindakan yang bertentangan dengan etik

    kedokteran maka ia hanya telah melakukan malpraktik etik. Untuk dapat menuntut

    penggantian kerugian karena kelalaian maka penggugat harus dapat membuktikan

    adanya suatu kewajibanbagi dokter terhadap pasien, dokter telah melanggar

    standar pelayananan medik yang lazim dipergunakan, penggugat telah menderita

    kerugian yang dapat dimintakan ganti ruginya.

    Terkadang penggugat tidak perlu membuktikan adanya kelalaian tergugat.

    Dalam hukum dikenal istilah res ipsa loquitur (the things speaks for itself),

    misalnya dalam hal terdapatnya kain kasa yang tertinggal di rongga perut pasien

    sehingga menimbulkan komplikasi pasca bedah. Dalam hal ini dokterlah yang

    harus membuktikan tidak adanya kelalain pada dirinya.

    H.

    Asumsi Masyarakat Terhadap Malpraktek

    Maraknya malpraktek di indonesia membuat masyarakat tidak percaya lagi

    pada pelayanan kesehatan di indonesia. Ironisnya lagi, pihak kesehatan pun

    khawatir kalau para tenaga medis indonesia tidak berani lagi melakukan tindakan

    medis karena takut berhadapan dengan hukum. Lagi-lagi hal ini disebabkan

    karena kurangnya komunikasi yang baik antara tenaga medis dan pasien. Tidak

    jarang seorang tenaga medis tidak memberitahukan sebab dan akibat suatu

    tindakan medis. Pasien pun enggan berkomunikasi dengan tenaga medis mengenaipenyakitnya. Oleh karena itu, departemen kesehatan perlu mengadakan

    penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana kinerja seorang

    tenaga medis.

    Sekarang ini tuntutan professional terhadap profesi ini makin tinggi. Berita

    yang menyudutkan serta tudingan bahwa dokter telah melakukan kesalahan

    dibidang medis bermunculan.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    15/38

    15

    Di negara-negara maju yang lebih dulu mengenal istilah makpraktek medis

    ini ternyata tuntutan terhadap tenaga medis yang melakukan ketidaklayakan dalam

    praktek juga tidak surut. Biasanya yang menjadi sasaran terbesar adalah dokter

    spesialis bedah (ortopedi, plastic dan syaraf), spesialis anestesi serta spesialis

    kebidanan dan penyakit kandungan.

    Di indonesia, fenomena ketidakpuasan pasien pada kinerja tenaga medis

    juga berkembang. Pada awal januari tahun 2007 publik dikejutkan oleh

    demontrasi yang dilakukan oleh para korban dugaan malpraktik medis ke polda

    metro jaya dengan tuntutan agar polisi dapat mengusut terus sampai tuntas setiap

    kasus dugaan malpraktek yang pernah dilaporkan masyarakat.

    Tuntutan yang demikian dari masyarakat dapat dipahami mengingat sangat

    sedikit jumlah kasus malpraktik medik yang diselesaikan di pengadilan. Apakah

    secara hukum perdata, hukum pidana atau dengan hukum administrasi. Padahal

    media massa nasional juga daerah berkali-kali melaporkan adanya dugaan

    malpraktik medik yang dilakukan dokter tapi sering tidak berujung pada

    peyelesaian melalui sistem peradilan.

    Salah satu dampak adanya malpraktek pada zaman sekarang ini

    (globalisasi)

    saat ini kita hidup di jaman globalisasi, jaman yang penuh tantangan, jaman yang

    penuh persaingan dimana terbukanya pintu bagi produk-produk asing maupun

    tenaga kerja asing ke indonesia. Kalau kita kaitkan dengan dunia medis, ada

    manfaat yang didapat, tetapi banyak pula kerugian yang ditimbulkan. Manfaatnya

    adalah seiring mesuknya jaman globalisasi, maka tidak menutup kemungkinan

    akan kehadiran peralatan pelayanan kesehatan yang canggih.

    Hal ini memberikan peluang keberhasilan yang lebih besar dalamkesembuhan pasien. Akan tetapi, banyak juga kerugian yang ditimbulkan.

    Masuknya peralatan canggih tersebut memerlukan sumber daya manusia yang

    dapat mengoperasikannya serta memperbaikinya kalau rusak. Yang menjadi

    sorotan disini adalah dalam hal pengoperasiannya.

    Coba kita analogikan terlebih dahulu, dengan masuknya peralatan-

    peralatan canggih tersebut, maka mutu pelayanan kesehatan harus ditingkatkan.

    Namun, yang terjadi saat ini adalah banyak tenaga medis yang melakukan

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    16/38

    16

    kesalahan dalam pengoperasian peralatan canggih tersebut sehingga menimbulkan

    malpraktek. Jelas sekali bahwa ketergantungan pada peralatan pelayanan

    kesehatan ini dapat menghambat pelayanan kesehatan. Untuk menindaklanjuti

    masalah ini, agar tidak sampai terjadi malpraktek, perlu adanya penyuluhan

    kepada tenaga pelayanan kesehatan mengenai masalah ini.

    Kemudian, perlu adanya penyesuaian kurikulum pendidikan dengan

    perkembangan teknologi. Satu hal yang lebih penting lagi adalah perlu adanya

    kesadaran bagi para tenaga medis untuk terus belajar dan belajar agar dapat

    meningkatkan kemampuannya dalam penggunaan peralatan canggih ini demi

    mencegah terjadinya malpraktek. Hal ini dapat direalisasikan dengan adanya

    penyuluhan yang disebutkan tadi. Selain pembahasan dari sisi peralatan tadi, juga

    perlu dipikirkan masalah eksistensi dokter indonesia dalam menghadapi

    globalisasi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, di jaman globalisasi ini

    memberikan pintu terbuka bagi tenaga kesehatan asing untuk masuk ke indonesia,

    begitu pula tenaga kesehatan indonesia dapat bekerja diluar negeri dengan mudah.

    Namun, apabila tidak ada tindakan untuk mempersiapkan hal ini, dapat

    menimbulkan kerugian bagi tenaga kesehatan kita. Bayangkan saja, tidak menutup

    kemungkinan apabila seorang tenaga medis yang kurang mempersiapkan dirinya

    untuk berkiprah di negeri orang, dikarenakan ilmunya yang masih minim serta

    perbedaan kurikulum di negeri yang ia tempati, terjadilah malpraktek.

    Hal ini tidak saja mencoreng nama baik tenaga edis tersebut tersebut,

    tetapi juga nama baik dunia kesehatan indonesia. Yang jelas, kami sangat

    berharap akan peran dari pemerintah pada umumnya dan peran dari departemen

    kesehatan pada khususnya untuk mempersiapkan tenaga kesehatan indonesia

    dalam menghadapi era globalisasi saat ini.

    I. Upaya Pencegahan Malpraktik Dalam Pelayanan Kesehatan

    1. Upaya pencegahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan

    Dengan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga bidan

    karena adanya mal praktek diharapkan para bidan dalam menjalankan

    tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni:

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    17/38

    17

    a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya,

    karena perjanjian berbentuk daya upaya (inspaning verbintenis) bukan

    perjanjian akan berhasil (resultaat verbintenis).

    b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.

    c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.

    d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.

    e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala

    kebutuhannya.

    f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat

    sekitarnya.

    2. Upaya menghadapi tuntutan hukum

    Apabila upaya kesehatan yang dilakukan kepada pasien tidak memuaskan

    sehingga bidan menghadapi tuntutan hukum, maka tenaga bidan

    seharusnyalah bersifat pasif dan pasien atau keluarganyalah yang aktif

    membuktikan kelalaian bidan.

    Apabila tuduhan kepada bidan merupakan criminal malpractice, maka

    tenaga bidan dapat melakukan :

    a. Informal defence, dengan mengajukan bukti untuk menangkis/

    menyangkal bahwa tuduhan yang diajukan tidak berdasar atau tidak

    menunjuk pada doktrin-doktrin yang ada, misalnya bidan mengajukan

    bukti bahwa yang terjadi bukan disengaja, akan tetapi merupakan risiko

    medik (risk of treatment), atau mengajukan alasan bahwa dirinya tidak

    mempunyai sikap batin (men rea) sebagaimana disyaratkan dalam

    perumusan delik yang dituduhkan.

    b. Formal/legal defence, yakni melakukan pembelaan dengan mengajukanatau menunjuk pada doktrin-doktrin hukum, yakni dengan menyangkal

    tuntutan dengan cara menolak unsur-unsur pertanggung jawaban atau

    melakukan pembelaan untuk membebaskan diri dari pertanggung jawaban,

    dengan mengajukan bukti bahwa yang dilakukan adalah pengaruh daya

    paksa.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    18/38

    18

    Berbicara mengenai pembelaan, ada baiknya bidan menggunakan jasa

    penasehat hukum, sehingga yang sifatnya teknis pembelaan diserahkan

    kepadanya.

    Pada perkara perdata dalam tuduhan civil malpractice dimana bidan digugat

    membayar ganti rugi sejumlah uang, yang dilakukan adalah mementahkan

    dalil-dalil penggugat, karena dalam peradilan perdata, pihak yang mendalilkan

    harus membuktikan di pengadilan, dengan perkataan lain pasien atau

    pengacaranya harus membuktikan dalil sebagai dasar gugatan bahwa tergugat

    (bidan) bertanggung jawab atas derita (damage) yang dialami penggugat.

    Untuk membuktikan adanya civil malpractice tidaklah mudah,

    utamanya tidak diketemukannya fakta yang dapat berbicara sendiri (res ipsa

    loquitur), apalagi untuk membuktikan adanya tindakan menterlantarkan

    kewajiban (dereliction of duty) dan adanya hubungan langsung antara

    menterlantarkan kewajiban dengan adanya rusaknya kesehatan (damage),

    sedangkan yang harus membuktikan adalah orang-orang awam dibidang

    kesehatan dan hal inilah yang menguntungkan tenaga kebidanan.

    Di indonesia terdapat ketentuan informed consent yang diatur antara

    lain pada peraturan pemerintah no 18 tahun 1981 yaitu:

    1. Manusia dewasa sehat jasmani dan rohani berhak sepenuhnya menentukan

    apa yang hendak dilakukan terhadap tubuhnya. Dokter tidak berhak

    melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan kemauan pasien,

    walaupun untuk kepentingan pasien sendiri.

    2. Semua tindakan medis (diagnostic, terapuetik maupun paliatif)

    memerlukan informed consent secara lisan maupun tertulis.

    3. Setiap tindakan medis yang mempunyai resiko cukup besar,mengharuskan adanya persetujuan tertulis yang ditandatangani pasien,

    setelah sebelumnya pasien memperoleh informasi yang adekuat tentang

    perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta resikonya.

    4. Untuk tindakan yang tidak termasuk dalam butir 3, hanya dibutuhkan

    persetujuan lisan atau sikap diam.

    5. Informasi tentang tindakan medis harus diberikan kepada pasien, baik

    diminta maupun tidak diminta oleh pasien. Menahan informasi tidak

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    19/38

    19

    boleh, kecuali bila dokter/bidan menilai bahwa informasi tersebut dapat

    merugikan kepentingan kesehatan pasien. Dalam hal ini dokter dapat

    memberikan informasi kepada keluarga terdekat pasien. Dalam

    memberikan informasi kepada keluarga terdekat dengan pasien, kehadiran

    seorang bidan/paramedic lain sebagai saksi adalah penting.

    6. Isi informasi mencakup keuntungan dan kerugian tindakan medis yang

    direncanakan, baik diagnostic, terapuetik maupun paliatif. Informasi

    biasanya diberikan secara lisan, tetapi dapat pula secara tertulis (berkaitan

    dengan informed consent).

    J.

    Malpraktek Dalam Perspektif Hukum Islam

    Kasus dugaan Malpraktek merupakan akibat yang timbul dalam sengketa

    antara dokter dengan pasien/sengketa medik, yang mana pasien melakukan

    tuntutan/ gugatan kepada dokter yang mengobatinya karena merasa dirugikan.

    Kerugian yang dialami pasien berupa cidera atau cacat permanen bahkan

    kematian, hal tersebut diduga sebagai akibat tindakan dokter dan atau rumah sakit

    yang telah berlaku lalai. Kerugian yang diderita pasien disebabkan oleh adanya

    kelalaian/kesalahan dari dokter yang sering disebut dengan Malpraktek Medik.[3]

    Sebagai salah satu contoh, yaitu akibat kesalahahan yang dilakukan oleh

    dokter di Rumah Sakit Ciremai di Cirebon, yang menyebabkan Ny. Muzayanah

    meninggal dunia. Hal ini disebabkan karena dokter salah dalam melakukan

    transfusi darah. Sehingga kasus ini dikategorikan ke dalam kasus Malpraktek.[4]

    Dari contoh kasus di atas, yang diduga sebagai Malpraktek. Di sini kami

    dari Kelompok 1 (Satu) perlu untuk memberikan definisi tentang Malpraktek dari

    berbagai sudut pandang.Mengenai Malpraktek, terdapat berbagai batasan yang dapat ditelusuri.

    Secara leksikal, Malpraktek merupakan frase dari dua kata yaitu Mala dan

    Praktek. Mala dapat berarti:

    1. Kotor, cemar, noda, penyakit.

    2. Tanda larangan yang mempunyai kekuatan magis (di Timor).

    3. Buruk, tidak normal. Contoh: Malapraktek (praktek yag buruk), Malagizi (gizi

    yang tidak baik).

    http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn3http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn4http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn4http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn3
  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    20/38

    20

    Sedangkan kata praktek mempunyai arti, yaitu:

    1. Pelaksanaan secara nyata apa yang disebutkan dalam teori.

    2. Pelaksanaan pekerjaan.

    3. Perbuatan melakukan teori.

    Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai batasan Malpraktek

    Medik menurut Black, maka akan diuraikan unsur-unsur yang ada pada istilah

    terminologi tersebut. Malpraktek secara harfiah berarti bad practice, praktek

    yang jelek atau praktek buruk. Hal ini berkaitan dengan bagaimana praktek

    pelaksanaan ilmu dan teknologi medik itu. Singkatnya mengenai praktek

    penerapan ilmu dan teknologi kedokteran, praktek profesi medik dan profesi

    tersebut mengandung ciri-ciri khusus.

    Bila hal ini dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992

    tentang Kesehatan, maka ketentuan pasal 50 ayat (1) menyebutkan bahwa tenaga

    kesehatan menyelenggarakan/melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang

    keahlian dan atau kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan.

    Ketentuan pasal 50 ayat (1) dikaitkan dengan pasal 56 ayat (1) UU No. 23

    Tahun 1992 tentang Kesehatan dan pasal 29 ayat (23) UU tentang Praktik

    Kedokteran serta dikaitkan dengan istilah (terminologi), istilah Malpractice yang

    secara harfiah diterjemahkan dengan Bad practice adalah sarat dengan

    permasalahan how to practice the medical science and technology. Ini sangat

    erat hubungannya dengan sarana kesehatan yaitu konkretnya melakukan praktek,

    subyek atau orang yang melaksanakan praktek, dapat juga meliputi instansi medis.

    Hal tersebut tidak terlepas dari ciri-ciri profesi yang melaksanakan praktek

    pelaksanaan profesi ilmu dan teknologi medik tersebut. lebih jelasnya

    menyangkut ijin praktek itu sendiri. Ini berarti ketentuan pasal 50 ayat (1) itudalam pelaksanaannya tidak mungkin terlepas dari etik profesi medik yang diatur

    dalam KODEKI dan lafal sumpah dokter yang diatur dalam PP No. 26 Tahun

    1960. Demikian permasalahannya mencakup etik dan hukum.

    Sedangkan Prof. Hermein Hadiati Koeswadji, S.H., memilih istilah

    maltreatmen sebagai istilah yang lebih dekat pada pengertian kesalahan/kelalaian

    dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, karena

    menurut Prof. Hermein Hadiati Koeswadji, S.H bahwa maltreatment secara

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    21/38

    21

    harfiah diterjemahkan dengan bad treatment , atau wrong or skillfull

    treatment. Dalam hal ini ada 2 (dua) pihak, yaitu di satu pihak subyek yang

    melaksanakan treatment dan di lain pihak obyek/subyek yang menjadi sasaran

    treatment. Sehingga permasalahannya menjadi how to treat the patient yaitu

    bagaimana dokter memperlakukan (dalam arti mengupayakan kesembuhan)

    pasiennya.

    Mr. L.D Vorstman yang merumuskan Malpraktek Medik atas pendapat

    Prof. Hector Treub dan juga atas perumusan Komisi Aanprakelijkheid dari

    KNMG (IDI-nya Belanda), yaitu: Seorang dokter melakukan kesalahan profesi

    jika ia tidak melakukan pemeriksaan, tidak mendiagnosa, tidak melakukan sesuatu

    atau tidak membiarkan sesuatu yang oleh dokter yang baik pada umumnya dan

    dengan situasi kondisi yang sama, akan melakukan pemeriksaan dan diagnosa

    serta melakukan atau membiarkan sesuatu tersebut.

    Para dokter dianggap melakukan suatu kesalahan profesi (Malpraktek,

    beroesfout) apabila dalam menjalankan profesinya tidak memenuhi Standar

    Profesi Kedokteran, hal ini disebut juga Kuntfout.

    Sedangkan Standar Profesi Kedokteran menurut rumusan Leenen adalah

    sebagai berikut:

    1. Berbuat secara teliti/seksama (Zorvuildig handelen) dikaitkan dengan

    culpa/kelalaian. Bila seorang dokter yang bertindak onvoorzichteh, tidak

    teliti, tidak berhati-hati, maka ia memenuhi unsur kelalaian; bila ia sangat

    tidak hati-hati ia memenuhi culpa lata.

    2. Sesuai ukuran ilmu medik (volgens de medische standaard).

    3. Kemampuan rata-rata (average) dibanding kategori keahlian medik yang sama

    (gemiddelde bewaamheid van gelijke medische categorie).4. Situasi dan kondisi yang sama (gelijke omstandigheden).

    5. Sarana upaya (middelen) yang sebanding/proporsional (azas proporsionalitas).

    (met middelen die in redelijke verhouding staan) dengan tujuan konkret

    tindakan/perbuatan tersebut (tot het concreet handelingsdoel). Di Belanda

    apabila ada dugaan Malpraktek yang dilakukan oleh dokter maka kelima unsur

    dari standar ini harus dipakai untuk menguji apakah suatu perbuatan medik

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    22/38

    22

    merupakan Malpraktek atau tidak, hal tersebut juga dilakukan oleh Hakim di

    Indonesia dalam menangani kasus dugaan Malpraktek selama ini.

    Dalam Hukum kedokteran dikenal adanya 4 (empat) unsur Malpraktek

    medik, yaitu:

    1. Adanya duty (kewajiban) yang harus dilaksanakan;

    2. Adanya dereliction of that duty (penyimpangan kewajiban);

    3. Terjadinya damage (kerugian);

    4. Terbuktinya direct causal relationship (berkaitan langsung) antara pelanggaran

    kewajiban dengan kerugian.

    Apabila ada dugaan Malpraktek maka harus dapat dibuktikan adanya

    keempat unsur di atas yang dilakukan dokter dalam menangani pasien. Dalam

    pembuktian itu dipakai lima unsur standar profesi kedokteran yang dirumuskan

    Leenen.

    Dari beberapa pengertian Malpraktek di atas, bahwa kerugian yang

    dialami seorang pasien baik berupa cacat tubuh atau bahkan kematian adalah

    diakibatkan oleh perbuatan seorang dokter yang mengandung unsur

    kesalahan/kelalaian dengan dibuktikan oleh keempat unsur sebagaimana

    dijelaskan di atas.

    Dalam Hukum Islam (fiqh) perbuatan yang mengakibatkan kepada

    kematian atau cacat tubuh/pelukaan terhadap anggota tubuh, akan tetapi perbuatan

    tersebut karena faktor kesalahan atau ketidak sengajaan pelakunya, dalam Hukum

    Pidana Islam (fiqh jinayat) adalah termasuk ke dalam Jinayah Khoto, yaitu Qotl

    al-Koto (pembunuhan karena kesalahan) dan pelukaan karena kesalahan. Dengan

    demikian dampak hukum kedua jarimah ini adalah berupa Diyat dan Kafarat

    Dalam hukum Pidana Islam, yang termasuk dalam Jarimah Diyat danKafarat adalah:

    1. Pembunuhan dengan sengaja yang mendapatkan pemaafan dari keluarga

    korban,

    2. Pembunuhan semi sengaja,

    3. Pembunuhan karena kesalahan.

    4. Menyebabkan orang luka karena kelapaan (kesalahan).

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    23/38

    23

    Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan tindak pidana pembunuhan karen

    kesalahan antara lain Al-Quran Surat An-Nisa ayat 92 dan 93:

    Artinya :92. dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin

    (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)[334], dan Barangsiapa

    membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan

    seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat[335] yang diserahkan

    kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)

    bersedekah[336]. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian

    (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar

    diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan

    hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya[337],

    Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk

    penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi

    Maha Bijaksana 93. dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan

    sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka

    kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. [334]

    Seperti: menembak burung terkena seorang mukmin. [335] Diat ialah

    pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa

    atau anggota badan. [336] Bersedekah di sini Maksudnya: membebaskan si

    pembunuh dari pembayaran diat. [337] Maksudnya: tidak mempunyai hamba;

    tidak memperoleh hamba sahaya yang beriman atau tidak mampu membelinya

    untuk dimerdekakan. menurut sebagian ahli tafsir, puasa dua bulan berturut-turut

    itu adalah sebagai ganti dari pembayaran diat dan memerdekakan hamba

    sahaya.

    Dalam jarimah pembunuhan karena kesalahan terdapat unsur-unsur yangdapat membedakan dengan jarimah yang lainnya. Unsur-unsur tersebut yaitu:

    1. Adanya perbuatan yang menyebabkan kematian.

    2. Terjadinya perbuatan itu karena kesalahan, dan

    3. Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan kesalahan dan kematian

    korban.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    24/38

    24

    Azas legalitas pada pembunuhan tidak sengaja yaitu surat an-Nisa ayat 92

    dan Hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud yang berbunyi:

    ) )

    Artinya: Rasulullah saw. bersabda: Pada diyat pembunuhan karena

    kekeliruan adalah dua puluh unta hiqqoh, dua puluh unta Jadzaah, dua puluh

    unta binti makhadl, dua puluh unta binti labun dan dua puluh unta banu

    makhadl. (H.R. Tirmidzi).[9]

    Berdasarkan ayat dan hadits Nabi di atas maka sanksi pokok pembunuhan

    karena tersalah adalah diyat dan kafarat. Sedangkan hukuman penggantinya

    adalah puasa dan tazir, dan hukuman tambahannya adalah hilangnya hak waris

    dan hak mendapat wasiat.

    K. Malpraktek Menurut Hukum Di Indonesia

    Menurut UU RI No. 23 Tahun 1992

    Pasal 15

    1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil

    dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

    2. Tindakan medis tertentu, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat

    dilakukan:

    a. Berdasarkan indikasi medis yangmengharuskan diambilnya tindakan

    tersebut.

    b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk

    itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan

    pertimbangan tim ahli.c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau

    keluarganya.

    d. Pada sarana kesehatan tertentu.

    Pasal 32

    4. Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau

    ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

    mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

    http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn9http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn9http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn9http://e/STIKES/materi%20kesehatan/MAKALAH/MALPRAKTEK%202013%20KLP%201/malpraktik%20kelompok%201.docx%23_ftn9
  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    25/38

    25

    Pasal 34

    1. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh

    tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan

    dilakukan di sarana kesehatan tertentu.

    Pasal 35

    1. Transfusi darah hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

    mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

    Pasal 36

    1. Implan obat dan atau alat kesehatan ke dalam tubuh manusia hanya dapat

    dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

    untuk itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu.

    Pasal 37

    1. Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan

    yang mempunyai keahlian dan kewenangan itu dan dilakukan di sarana

    kesehatan tertentu.

    Pasal 53

    1. Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam

    melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

    2. Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi

    standar profesi dan menghormati hak pasien.

    Pasal 70

    1. Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dapat dilakukan bedah

    mayat untuk penyelidikan sebab penyakit dan atau sebab kematian serta

    pendidikan tenaga kesehatan.

    2. Bedah mayat hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan untuk itu dan dengan memperhatikan norma yang

    berlaku dalam masyarakat.

    Menurut UU RI No. 29 Tahun 2004

    Pasal 29

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    26/38

    26

    1. Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia

    wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter

    gigi.

    Pasal 36

    Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia

    wajib memiliki surat izin praktik.

    Pasal 41

    1. Dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat izin praktik dan

    menyelenggarakan praktik kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

    wajib memasang papan nama praktik kedokteran.

    Pasal 45

    1. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh

    dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan.

    Pasal 46

    1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib

    membuat rekam medis.

    Pasal 48

    1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib

    menyimpan rahasia kedokteran.

    Pasal 50

    Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak:

    a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai

    dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

    b. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur

    operasional.c. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.

    d. Menerima imbalan jasa.

    Pasal 51

    Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai

    kewajiban:

    a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar

    prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    27/38

    27

    b. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau

    kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu

    pemeriksaan atau pengobatan.

    c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga

    setelah pasien itu meninggal dunia.

    d. Melakukan pertolongan darurat atau dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia

    yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.

    e. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

    atau kedokteran gigi.

    Pasal 52

    Pasien dalammenerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak:

    a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 45 ayat 3.

    b. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.

    c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhanmedis.

    d. Menolak tindakan medis.

    e. Mendapatkan isi rekammedis.

    Pasal 53

    Pasien dalammenerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai

    kewajiban:

    a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.

    b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi.

    c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.

    d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

    SANKSI PIDANA

    KUHP 359

    Barangsiapa karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara

    selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun.

    KUHP 360

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    28/38

    28

    1. Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang luka berat dihukum

    dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau hukuman kurungan

    selam-lamanya satu tahun.

    2. Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang luka sedemikian rupa

    sehingga orang itu menjadi sakit sementara atau tidak dapat menjalankan

    jabatannya atau pekerjaannya sementara, dihukum dengan hukuman penjara

    selamalamanya sembilan bulan atau hukuman kurungan selamalamanya enam

    bulan atau hukuman denda setinggi-tingginya Rp.4500,-

    KUHP 361

    Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam melakukan

    sesuatu jabatan atau pekerjaan, maka hukuman dapat ditambah dengan

    sepertiganya dan sitersalah dapat dipecat dari pekerjaannya, dalam waktu mana

    kejahatan itu dilakukan dan hakim dapat memerintahkan supaya keputusannya itu

    diumumkan.

    UU RI No. 23 Tahun 1992

    Pasal 80

    1. Barangsiapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu

    hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

    ayat 1 dan ayat 2, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)

    tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima puluh juta

    rupiah)

    Pasal 81

    1. Barangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengaja:

    a. Melakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 34 ayat 1.b. Melakukan implan alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

    ayat 1.

    c. Melakukan bedah plastik dan rekonstruksi sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 37 ayat 1. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)

    tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp.140.000.000,- (seratus

    empat puluh juta rupiah).

    Pasal 82

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    29/38

    29

    1. Barangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengaja:

    a. Melakukan pengobatan dan atau perawatan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 32 ayat 4.

    b. Melakukan transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 1.

    c. Melakukan implan obat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat 1.

    d. Melakukan pekerjaan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63

    ayat 1.

    e. Melakukan bedah mayat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat 2.

    Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau

    pidana denda paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).

    UU RI No. 29 Tahun 2004

    Pasal 75

    1. Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik

    kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 29 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau

    denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

    Pasal 76

    Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran

    tanpa memiliki surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana

    dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.

    100.000.000,- (seratus juta rupiah)

    Pasal 79

    Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling

    banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau dokter gigi

    yang:a. Dengan sengaja tidak memasang papan nama sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 41 ayat 1.

    b. Dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 46 ayat 1.

    c. Dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 51 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, atau huruf e.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    30/38

    30

    SANKSI PERDATA

    KUH Perdata 1366

    Setiap orang bertanggung jawab tidak saja atas kerugian yang disebabkan karena

    perbuatannya, tetapi juga atas kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau

    kurang hati-hatinya.

    KUH Perdata 1367

    Mengatur tentang kewajiban pemimpin atau majikan untuk mengganti kerugian

    yang disebabkan oleh kelalaian yang dilakukan oleh anak buah atau

    bawahannya.

    KUH Perdata 1370

    Dalam hal pembunuhan (menyebabkan matinya orang lain) dengan sengaja atau

    kurang hati-hatinya seseorang, maka suami dan istri yang ditinggalkan, anak atau

    orang tua korban yang biasanya mendapat nafkah dari pekerjaan korban,

    mempunyai hak untuk menuntut suatu ganti rugi, yang harus dinilai menurut

    kedudukannya dan kekayaan kedua belah pihak serta menurut keadaan.

    KUH Perdata 1371

    Penyebab luka atau cacatnya suatu anggota badan dengan sengaja atau kurang

    hati-hati, memberikan hak kepada korban, selain penggantian biaya-biaya

    penyembuhan, juga menuntut penggantian kerugian yang disebabkan oleh luka

    atau cacat tersebut.

    UU RI No. 23 Tahun 1992

    Pasal 55

    1. Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang

    dilakukan tenaga kesehatan.2. Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilaksanakan sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pasal 80 (lihat sanksi pidana)

    Pasal 81 (lihat sanksi pidana)

    Pasal 82 (lihat sanksi pidana)

    UU RI No.29 Tahun 2004

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    31/38

    31

    Pasal 75 (lihat sanksi pidana)

    Pasal 76 (lihat sanksi pidana)

    Pasal 79 (lihat sanksi pidana)

    SANKSI ADMINISTRATIP

    UU RI No. 29 Tahun 2004

    Pasal 66

    1. Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan

    dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat

    mengadukan secara tertulis kepada Ketua Majelis Kehormatan Disiplin

    Kedokteran Indonesia.

    2. Pengaduan sekurang-kurangnya harus memuat:

    a. Identitas pengadu

    b. Nama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi dan waktu

    tindakan dilakukan.

    c. Alasan pengaduan.

    3. Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak

    menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak

    pidana kepada pihak yang berwenang dan atau menggugat kerugian perdata ke

    pengadilan.

    Pasal 67

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia memeriksa dan memberikan

    keputusan terhadap pengaduan yang berkaitan dengan disiplin dokter dan dokter

    gigi.

    Pasal 691. Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia mengikat

    dokter, dokter gigi dan Konsil Kedokteran Indonesia.

    2. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa dinyatakan tidak

    bersalah atau pemberian sanksi disiplin.

    3. Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dapat berupa:

    a. Pemberian peringatan tertulis.

    b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin praktik.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    32/38

    32

    c. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan

    kedokteran atau kedokteran gigi.

    PERMENKES RI No.1419/MENKES/PER/X/2005

    Pasal 24

    1. Menteri, Konsil Kedokteran Indonesia, Pemerintah Daerah, dan organisasi

    profesi melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan ini

    sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenang masing-masing.

    2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diarahkan

    pada pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan yang diberikan oleh dokter

    dan dokter gigi.

    Pasal 25

    1. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

    dapat mengambil tindakan administratip terhadap pelanggaran peraturan ini.

    2. Sanksi administratip sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat berupa peringatan

    lisan, tertulis sampai pencabutan SIP.

    3. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dalam memberikan sanksi administratip

    sebagaimana dimaksud ayat 2 terlebih dahulu dapat mendengar pertimbangan

    organisasi profesi.

    Pasal 26

    Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dapat mencabut SIP dokter dan dokter gigi:

    1. Atas dasar keputusan MKDKI

    2. STR dokter atau dokter dicabut oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

    3. Melakukan tindak pidana.

    Pasal 271. Pencabutan SIP yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota wajib

    disampaikan kepada dokter dan dokter gigi yang bersangkutan dalam waktu

    selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal keputusan

    ditetapkan.

    2. Dalam hal keputusan dimaksud pada ayat 1 tidak dapat diterima, yang

    bersangkutan dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Dinas Kesehatan

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    33/38

    33

    Provinsi untuk diteruskan kepada Menteri Kesehatan dalam waktu 14 (empat

    belas) hari setelah keputusan diterima.

    3. Menteri setelah menerima keputusan sebagaimana dimaksud ayat 2

    meneruskan kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

    paling lambat 14 (empat belas) hari.

    Pasal 28

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melaporkan setiap pencabutan SIP

    dokter dan dokter gigi kepada Menteri Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia

    dan Dinas Kesehatan Provinsi, serta tembusannya disampaikan kepada organisasi

    profesi setempat.

    L. Issue Malpraktek Pelayanan Kesehatan

    Tindakan malpraktik medik adalah salah satu cabang kesalahan di dalam

    bidang professional. Tindakan malpraktik medik yang melibatkan para dokter dan

    tenaga kesehatan lainnya banyak terdapat jenis dan bentuknya, misalnya kesilapan

    melakukan diagnosa, salah melakukan tindakan perawatan yang sesuai dengan

    pasien atau gagal melaksanakan perawatan terhadap pasien dengan teliti dan

    cermat.Di beberapa negara maju seperti United Kingdom, Australia dan Amerika

    Serikat, kasus malpraktik medik juga banyak terjadi bahkan setiap tahun

    jumlahnya meningkat. Misalnya, di negara Amerika Serikat pada tahun 1970-an

    jumlah kasus malpraktik medik meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan

    tahun-tahun sebelumnya dan keadaan ini terus meningkat hingga pada tahun

    1990-an. Keadaan di atas tidak jauh berbeda dengan negara Indonesia, dalam

    beberapa tahun terakhir ini kasus penuntutan terhadap dokter atas dugaan adanya

    malpraktik medik meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

    Sejak 2006 hingga 2012, tercatat ada 183 kasus kelalaian medik atau bahasa

    awamnya malpraktek yang terbukti dilakukan dokter di seluruh Indonesia.

    Malpraktek ini terbukti dilakukan dokter setelah melalui sidang yang dilakukan

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Akibat dari

    malpraktek yang terjadi selama ini, sudah ada 29 dokter yang izin prakteknya

    dicabut sementara. Ada yang tiga bulan, ada yang enam bulan.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    34/38

    34

    Hingga Januari 2013 jumlah pengaduan dugaan malpraktik ke konsil

    kedokteran Indonesia atau KKI tercatat mencapai 183 kasus. Jumlah tersebutmeningkat tajam dibanding tahun 2009 yang hanya 40 kasus dugaan malpraktik.

    Bahkan kasus-kasus ini pun tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan hanya

    berakhir di tengah jalan, tanpa adanya sanksi atau hukuman kepada petugas

    kesehatan terkait. Dari 183 kasus malpraktek di seluruh Indonesia itu, sebanyak

    60 kasus dilakukan dokter umum, 49 kasus dilakukan dokter bedah, 33 kasus

    dilakukan dokter kandungan, dan 16 kasus dilakukan dokter spesialis anak.

    Siasanya di bawah 10 macam-macam kasus yang dilaporkan. Selain itu, ada enam

    dokter yang diharuskan mengenyam pendidikan ulang. Artinya, pengetahuan

    dokter kurang sehingga menyebabkan terjadinya kasus malpraktek. Mereka

    kurang dalam pendidikannya sehingga ilmu yang didapatkan itu kurang

    dipraktekn atau terjadi penyimpangan dari standar pelayanan atau penyimpangan

    dari ilmu yang diberikan. Maka, dia wajib sekolah lagi dalam bidang tertentu. Di

    samping kasus malpraktek, beberapa kasus lain yang juga ikut menjerat dokter ke

    ranah pidana hingga pencabutan izin praktek di antaranya soal komunikasi dengan

    pasien, ingkar janji, penelantaran pasien, serta masalah kompetensi dokter.

    Malpraktek Medis Paling Heboh di Dun ia

    Bangun Ketika DioperasiPria dari Virginia Barat ini mengaku terbangun

    dari Pingsannya ketika dioperasi dan merasakan setiap sayatan dari pisau bedah

    yang dilakukan tim dokter ketika mengoperasi, yang menyebabkan mengalami

    trauma selama dua minggu kemudian, Sherman Sizemore kemudian mengajukan

    tuntutan ke Rumah Sakit Umum Raleigh Beckley, W.Va., Jan 19, 2006 untuk

    operasi penyelidikan dan menentukan penyebab nya ia terbangun. Tetapi pada

    saat operasi, dia dilaporkan mengalami fenomena yang dikenal sebagai yg

    menyebabkan kematirasaan kesadaran sebuah negara di mana seorang pasien

    bedah dapat merasakan sakit, tekanan atau kegelisahan saat operasi, tetapi tidak

    dapat bergerak atau berkomunikasi dengan dokter. Tim Dokter Telah melukai pria

    73 tahun tersebut dengan pengalaman yang terjaga selama operasi tetapi tidak

    dapat bergerak atau menjerit kesakitan.

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    35/38

    35

    Bedah jantung yang salah Dua bulan setelah dua kali operasi bypass

    jantung untuk menyelamatkan hidupnya, pelawak dan mantan Pembawa acaraSaturday Night Live Cast, Dana Carvey mendapat berita bahwa ahli bedah

    jantung yang telah mengoperasi salah artery. Butuh waktu lagi untuk

    mengoperasi, dan memperbaiki kesalahan yang mengancam membunuh pria 45

    tahun itu. Dia kemudian menuntut rumah sakit U$D 7,5 juta. Carvey kemudian

    membawa perkara ke pengadilan. Dia mengatakan, ahli bedah telah melakukan

    kesalahan fatal. Ini seperti mengeluarkan ginjal yang salah. Ada kesalahan yang

    besar,

    demikian seperti dikutip People Magazine

    Salah mencangkok jantung dan paru-paru, sehingga meninggalTragis

    menimpa Jsica Santilln, pasien 17 tahun, imigran Meksiko. Dia meninggal 2

    minggu setelah menerima cangkok jantung dan paru-paru dari orang lain dengan

    golongan darah berbeda. Dokter di Duke University Medical Center gagal

    memeriksa kompatibilitas sebelum operasi dimulai. Santilln yang memiliki jenis

    darah O, telah menerima organ dari tipe donor A. Setelah operasi transplantasi ke

    dua untuk memperbaiki kesalahan, Jesica malah menderita kerusakan otak dan

    komplikasi lain hingga meninggal. Padahal Santilln sudah tiga tahun datang ke

    Amerika Serikat untuk mencari perawatan jantung dan paru-paru. Transplantasi

    jantung dan paru-paru oleh Dokter Ahli Bedah Rumah Sakit di Universitas Duke

    di Durham diharapkan akan memperbaiki kondisi ini, namun bukan kesehatan

    diraih, tapi kematian.

    Operasi testis yang salahSeorang Veteran Air Force Benjamin Houghton

    mengalami gangguan salah satu testisnya. Dia mengeluh sakit dan mengalami

    penurunan mentalitas dari testis sebelah kiri. Oleh sebab itu dokter memutuskan

    untuk menjadwalkan operasi, untuk membuang salah satu testisnya karena takut

    ada kanker. Ternyata apa yang dibuang oleh dokter keliru. Dia justru membuang

    testis yang sehat, yakni sebelah kanan. Benjamin Houghton dan Istrinya kemudian

    mengajukan ganti rugi sebesar U$D 200 ribu karena kesalahan fatal tersebut

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    36/38

    36

    Pasca operasi logam tertinggal di dalamDonald Church memiliki tumor

    di perut ketika dia berobat ke dokter ahli bedah di Universitas Washington

    Medical Center di Seattle pada bulan Juni 2000. Ketika dia kembali, tumor sudah

    tidak ada namun sebuah logam retractor ketinggalan di dalam perut lelaki 49

    tahun itu. Dokter mengakui kesalahan karena meninggalkan logam retractor

    sepanjang 13 Inci di dalam perut. Untungnya, dokter mampu mengangkat

    retractor tersebut. Masalahnya, paska pengangkatan, Donald mengalami kesakitan

    jangka panjang akibat kesalahan tersebut. Rumah sakit setuju untuk membayar

    ganti rugi sebesar U$D 97 ribu.

    Seharusnya Operasi Otak tetapi justru Jantung yang di opreasi Joan

    Morris (nama samaran) adalah perempuan 67 mengakui ke rumah sakit untuk

    belajar namun kesalahannya fatal, karena telah mengambil pasien yang salah yang

    harusnya dioperasi otak malah dioperasi jantungya. Saat pasien sudah di meja

    operasi selama satu jam. Dokter telah membuat torehan -torehan di dada, artery,

    alur dalam sebuah tabung dan snaked atas ke dalam hatinya (prosedur dengan

    risiko perdarahan, infeksi, serangan jantung dan stroke). Saat telepon berdering

    dan dokter dari departemen lain ditanya apa yang anda lakukan dengan pasien

    saya? tidak ada yang salah dengan jantungnya ! . Kardiolog yang bekerja pada

    wanita itupun memeriksa grafik, dan melihat bahwa dia telah membuat kesalahan

    yang hebat. Kajian ini dibatalkan, dan dia kembali ke kamar itu dalam kondisi

    stabil

    Operasi Otak Salah Hingga 3 Kali Dalam SetahunUntuk yang ketiga

    kalinya pada tahun yang sama, dokter di RS Rhode Island telah mengoperasi salah

    satu sisi kepala pasien. Kejadian yang terbaru terjadi Nov 23 2007. perempuan 82-an tahun suatu operasi untuk menghentikan pendarahan otak dan tengkorak nya. J

    neurosurgeon di rumah sakit memulai mengoperasi pengeboran sisi sebelah kanan

    kepala pasien, meskipun sebuah CT scan menunjukkan perdarahan di sebelah kiri,

    menurut laporan setempat. Para penduduk melaporkan kesalahan, setelah mana

    menutup lubang sebelah kiri dari kepala pasien. Pasien tersebut dalam kondisi

    yang baik pada hari Minggu

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    37/38

    37

    Echoes kasus dari kesalahan yang sama Februari lalu, di mana yang berbeda

    adalah dokter mengoperasi pada salah satu sisi kepala pasien. Dan terakhir

    Agustus, pria 86 tahun meninggal tiga minggu setelah seorang ahli bedah di

    Rumah Sakit Rhode Island mengooperasikan secara tidak sengaja di salah satu

    samping kepalanya.

    Salah Amputasi Kaki Mungkin ini adalah kasus yang paling terkenal yakni

    kasus kesalahan pemotongan kaki di Tampa (Florida) terhadap pria 52 tahun

    Willie King, saat prosedur pemotongan pada Februari 1995. Akibat kesalahan

    fatal rumah sakit tersebut di cabut licensi nya selama 6 bulan dan denda 10.000

    US$ dan membayar 900.000 US$ terhadap Willie King dan terakhir tim operasi

    membayar juga 250.000 US$ terhadap King

    Kesalahan Mengeluarkan Ginjal Yang Sehat Louis Park, Minnesota, pasien

    yang dirujuk ke Rumah Sakit Park Nicollet Metodhist karena memiliki tumor

    yang diyakini menjadi kanker. Namun, dokter salah mendiagnosa dan membuang

    ginjal yang sehatnya Penemuan ini dilakukan pada hari berikutnya ketika

    diperiksa oleh tim patologi dan tidak menemukan bukti dari segala kejahatan,

    kata Samuel Carlson, MD dan pimpinan Park Nicollet Chief Medical Officer.

    Yang berpotensi kanker, ginjal tetap utuh dan berfungsi. Untuk privasi dan

    permintaan keluarga, tidak ada rincian tentang pasien.

    Bedah Jantung Yang SalahDua bulan setelah dua kali operasi bypass jantung

    yang diduga untuk menyelamatkan hidupnya, pelawak dan mantan Pembawa

    acara Saturday Night Live cast anggota Dana Carvey mendapat berita : ahli bedah

    jantung yang telah mem bypassed salah artery. Butuh waktu lain operasi darurat

    untuk menghapus blockage yang mengancam membunuh pria 45 tahun, pelawak

    dan ayah dua anak. Menuntut US $ 7,5 juta Carvey membawa perkara terhadap

    rumah sakit tersebut, dengan mengatakan ahli bedah telah melakukan kesalahan

    fatal Ini seperti mengeluarkan ginjal yang salah. Ada kesalahan yang besar,

    demikian seperti dikutip People Magazine

  • 5/20/2018 makalah malpraktik

    38/38

    38

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Malpraktek merupakan gambarang awal tentang dasar-daras resiko yang

    harus dihindari oleh petugas kesehatan. dimana malpraktek kerena kesalahan

    standar prosedur operasional pelayanan kesehatan sehingga pasien atau klien

    disini mengalami kerugian yang membuatnya terluka, bahkan meninggal dunia.

    Telah banyak peraturan terkait malpraktek dari segi hukum islam maupun

    hukum Indonesia.

    Kasus Malpraktek masih saja terjadi dari tahun ketahun, dikarnakan masih

    adanya tenaga kesehatan yang kurang professional dalam proses diagnosis

    penyakit maupun pelayanan kesehatan yang kurang.

    B. Saran

    Muda-mudahan materi kami ini mampu memberikan gambaran

    pemahaman mengenai malpraktek, dan kiranya pembaca terkhusus dibidang

    kesehatan mampu meminimalisir terjadinya malpraktek.