analisis malpraktik

Upload: himecchi-exile

Post on 31-Oct-2015

294 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

analisis malpraktik

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Dalam era reformasi saat ini, hukum memegang peran penting dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang, yang merupakan bagian integral dari kesejahteraan, diperlukan dukungan hukum bagi penyelenggaraan berbagai kegiatan di bidang kesehatan.Perubahan konsep pemikiran penyelenggaraan pembangunan kesehatan tidak dapat dielakkan.Pada awalnya pembangunan kesehatan bertumpu pada upaya pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan, bergeser pada penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh dengan penekanan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.Paradigma ini dikenal dalam kalangan kesehatan sebagai paradigma sehat.Sebagai konsekuensi logis dari diterimanya paradigma sehat maka segala kegiatan apapun harus berorientasi pada wawasan kesehatan, tetap dilakukannya pemeliharaan dan peningkatan kualitas individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungan dan secara terus menerus memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau serta mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.Secara ringkas untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang maka harus secara terus menerus dilakukan perhatian yang sungguh-sungguh bagi penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, adanya jaminan atas pemeliharaan kesehatan, ditingkatkannya profesionalisme dan dilakukannya desentralisasi bidang kesehatan. Kegiatan-kegiatan tersebut sudah barang tentu memerlukan perangkat hukum kesehatan yang memadai. Perangkat hukum kesehatan yang memadai dimaksudkan agar adanya kepastian hukum dan perlindungan yang menyeluruh baik bagi penyelenggara upaya kesehatan maupun masyarakat penerima pelayanan kesehatan.

BAB IIPEMBAHASAN

A. BAGIAN I: ARTIKEL MALPRAKTIKTerbukti Malapraktik, MA Penjarakan Dokter WidaSabtu, 23 Maret 2013 | 04:09 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta:Mahkamah Agung (MA) menghukum Dokter Wida Parama Astiti 10 bulan penjara, karena melakukan malapraktik yang menyebabkan meninggalnya pasien balita Diva Chayanata, 3.Namun demikian, putusan ini jauh lebih ringan dari dakwaan jaksa yang menuntut dokter di RS Krian Sidoarjo tersebut 18 bulan penjara."Menolak permohonan kasasi dari Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sidoarjo," demikian putusan yang dilansir dalam situs MA, Jumat (22/3).Putusan tersebut dikeluarkan majelis hakim agung pada 28 September 2012 dengan Nomor Register perkara 590 K/Pid/2012. Bertindak sebagai ketua majelis hakim Artidjo Alkostar dengan hakim agung anggota Sofyan Sitompul dan Dudu D Machmuddin.Wida yang berusia 30 tahun divonis karena menyebabkan Deva meninggal dunia akibat tindakan medisnya pada 20 Januari 2010. Saat datang diantar orang tuanya karena mengalami diare dan kembung dan Deva langsung mendapat tindakan medis berupa pemasangan infuse, suntikan, obat sirup dan memberikan perawatan inap.Keesokannya, dr Wida mengambil tindakan medis dengan meminta kepada perawat untuk melakukan penyuntikan KCL 12,5 ml. Saat itu, dr Wida berada di lantai 1 dan tidak melakukan pengawasan atas tindakan perawat tersebut dan Deva kejang-kejang. Akibat hal ini, Deva pun meninggal dunia.Atas kelalaiannya, Wida diproses secara hukum dan pada 1 Juni 2011 Kejaksaan Negeri Sidoarjo menuntut dr Wida dijatuhkan hukuman 18 bulan penjara karena melanggar Pasal 359 KUHP.Tuntutan ini dipenuhi majelis hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo pada 19 Juli 2011. Namun terkait lamanya hukuman, majelis hakim memutuskan dr Wida harus mendekam 10 bulan karena menyebabkan matinya orang yang dilakukan dalam melakukan suatu jabatan atau pekerjannya.Putusan ini dikuatkan Pengadilan Tinggi Surabaya pada 7 November 2011. Namun jaksa tidak puas dan melakukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA)."Putusan Pengadilan Tinggi sangat ringan sehingga tidak memenuhi rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat dan tidak membuat jera pelaku atau orang lain yang akan melakukan perbuatan yang sama," demikian alasan kasasi jaksa. (Emir Chairullah)

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/23/3/140745/-Terbukti-Malapraktik-MA-Penjarakan-Dokter-Wida

B. BAGIAN II: PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

C. BAGIAN III: ANALISIS KASUS MALPRAKTIKPutusan Mahkamah Agung (MA) atas kasus malpraktik yang melibatkan dr. Wida di mana akibat dari tindakan malpraktik tersebut telah menghilangkan nyawa Diva (3 tahun) yang memutuskan untuk menghukum dr. Wida dengan penjara selama 10 bulan, terlalu ringan.Bukan hanya putusan tersebut tidak akan memberikan efek jera, putusan tersebut juga cenderung memberikan perlindungan yang cukup besar terhadap profesi dokter dan cenderung mempersulit rakyat untuk mendapat keadilan.dr. Wida tidak hanya lalai dalam memberi instruksi, instruksi tersebut sendiri menunjukkan bahwa ia kurang kompeten dalam memberikan terapi. Hal tersebut menunjukkan bahwa dr. Wida tidak mengetahui (secara teori) ataupun tidak memperhitungkan efek samping dari penyuntikan KCl secara IV.Pemberian obat harus didahului dengan mencoba memberikan per oral, yang kemudian di lanjutkan dengan pemberian obat dengan injeksi bila per oral tidak memungkinkan.Pemberian suntikan IV sendiri secara teori harus didahului dengan skin test. Penyuntikan IV juga mengakibatkan efek langsung ke seluruh tubuh secara sistemik sehingga dalam praktek, pemberiannya diperhitungkan dengan matang. Selain itu, korban baru berumur 3 tahun, yang seharusnya dalam peresepan obat harus dihitung secara matang, disesuaikan dengan umur dan berat badan korban. Hal ini juga luput dari perhitungan dr. Wida.Fakta bahwa putusan yang dijatuhkan di bawah tuntutan jaksa dan permintaan jaksa untuk kasasi ditolak sungguh mengecewakan. Hal ini membuat kepercayaan masyarakat atas kualifikasi dan kualitas dokter menurun.

BAB IIIPENUTUP

1. KesimpulanBerdasarkan kasus-kasus malpraktek yang terjadi dapat disimpulkan bahwa masih banyak perbaikan yang harus dilakukan dalam penanganan masalah medis yang berhubungan dengan informasi kejelasan izin praktek tenaga medis, informasi mengenai obat dan perlengkapan yang digunakan dokter, dan penjelasan kepada pasien tentang akibat dari tindakan medis yang dilakukan. Hal-hal tersebut sangat dibutuhkan guna untuk menumbuhkan rasa saling percaya antara dokter dan pasien sehingga dari pihak pasien pun tidak merasa dirugikan atau merasa tertipu dengan tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis.

2. SaranMenurut kami peraturan mengenai izin praktek haruslah diperketat sehingga dapat menjelaskan status tenaga medis tentang kualifikasi yang didapatnya.Kemudian penyuluhan mengenai informasi spesifikasi bahan medis yang digunakan dalam tindakan medis. Hal ini diperuntukkan bagi pasien sehingga pasien bisa mengetahui tentang efek samping dan dampak yang diakibatkan dari bahan medis tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/23/3/140745/-Terbukti-Malapraktik-MA-Penjarakan-Dokter-WidaPUTUSAN No. 590 K/Pid/2012 diakses dari putusan.mahkamahagung.go.id

15