pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id filepada saat ada acara peletakan batu pertama di sekolah...
TRANSCRIPT
P U T U S A N Nomor : 216/PID/2016/PT-MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI;
Tempat lahir : Sinar Mara ;
Umur/Tanggal lahir : 42 Tahun/08 Oktober 1973 ;
Jenis kelamin : Laki-laki ;
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan Somambawa
Kabupaten Nias Selatan ;
Agama : Kristen Protestan ;
Pekerjaan : Tani ;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 7 September 2015 sampai dengan tanggal
26 September 2015 ;
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 27 September 2015 sampai
dengan tanggal 5 November 2015 ;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 13 Oktober 2015 sampai dengan tanggal
1 November 2015 ;
4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli sejak tanggal 26 Oktober 2015
sampai dengan tanggal 24 November 2015 ;
5. Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 25 November 2015
sampai dengan tanggal 23 Januari 2016 ;
6. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan Tahap ke-I sejak tanggal
24 Januari 2016 sampai dengan tanggal 22 Februari 2016 ;
7. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan Tahap ke-II sejak tanggal
23 Februari 2016 sampai dengan tanggal 23 Maret 2016 ;
8. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 15 Maret 2016 sampai dengan
tanggal 13 April 2016;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 2 -
9. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal
14 April 2016 sampai dengan tanggal 12 Juni 2016;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor :
216/PID/2016/PT.MDN tanggal 18 April 2016, serta berkas perkara Pengadilan
Negeri Gunung Sitoli nomor : 174/Pid.B/2015/PN.Gst, dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Lubuk
Teluk Dalam, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
PRIMER :
Bahwa terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
bersama-sama dengan BAZIDUHU TELAUMBANUA Alias AMA JULFAN,
SUNGGUH HATI TELAUMBANUA Alias AMA INDAH, dan DOLOMANO
TELAUMBANUA Alias AMA SELFI (masing-masing dilakukan penuntutan secara
terpisah) pada hari Sabtu tanggal 05 September 2015 sekitar pukul 15.00 Wib atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu masih dalam bulan September tahun 2015
bertempat di Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias
Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Gunungsitoli, mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, yang sengaja memberi
bantuan, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa
orang lain yaitu SOKHIWANOLO TAFONAO Alias AMA RAMA. Perbuatan mana
dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bahwa pada hari dan tanggal sebagaimana dalam dakwaan diatas, berawal
pada saat ada acara peletakan batu pertama di sekolah SD Sinar Mara di Desa
Hiliorahua Tausa Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang dihadiri
oleh aparat desa, pengurus sekolah dan tokoh masyarakat, dimana korban serta
terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) hadir pada acara tersebut, sekitar pukul 12.00 Wib pada saat acara
makan bersama terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) sedang bertugas membagi makanan kepada para
undangan, tiba-tiba korban mengambil daging babi yang sudah disajikan oleh
terdakwa, sehingga terdakwa berkata “kenapa kamu asal ambil saja?”, namun
perkataan terdakwa tidak diharaukan oleh korban, tidak lama kemudian korban
kembali mengambil daging babi yang berada di hidangan/piring yang sudah
disediakan dan ditegur kembali oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 3 -
(dilakukan penuntutan terpisah) dengan mengatakan dalam bahasa Nias yang
diartikan “kenapa kau ambil-ambil saja daging babi itu? Itu untuk para undangan”,
dan dijawab oleh korban dengan memaki “kenapa?, bukan harta orangtuamu ini,
pante mama kalian”, namun Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) tidak menjawab, setelah selesai menghidangkan makanan
terdakwa mengajak Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan ke rumah terdakwa.
Bahwa selanjutnya sesampainya di rumah terdakwa, terdakwa menyuruh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) untuk
memanggil Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah ke rumah terdakwa, tidak
lama setelah itu terdakwa bersama dengan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama
Julfan dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-masing dilakukan
penuntutan terpisah) berkumpul dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah) bertanya “ada apa kalian panggil aku?, ada
masalah apa?”, dan dijawab oleh terdakwa “apa tidak sakit perasaan kalian
terhadap perkataan Sokhiwanolo Tafonao Alias Ama Rama yang sudah memaki-
maki mama kita?”, lalu Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah berkata
“kenapa Ama Rama memaki-maki orang tua kita?”, dan dijawab oleh Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) dengan
menceritakan awal mula permasalahan kepada Sungguh Hati Telaumbanua Alias
Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah), dan setelah itu Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan menyuruh Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama
Indah memanggil Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing
dilakukan penuntutan terpisah) ke rumah terdakwa, dan tidak lama kemudian
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi datang ke rumah terdakwa, sedangkan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) pergi
ke rumahnya untuk tukar baju dan mengambil sebilah pisau dari dapur rumahnya
dan menyelipkannya ke dalam celananya dan ditutupi dengan bajunya lalu pergi
kembali ke rumah terdakwa selanjutnya setelah semua berkumpul terdakwa
menyuguhkan minuman keras dan terdakwa kemudian berkata kepada Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) “ayo kita tanya dulu sama Ama Rama, apa maksudnya memaki-maki
orang tua kita, jika dia nanti melawan, hajar saja, nanti resikonya kita tanggung
bersama”, setelah itu terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu Telaumbanua
Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano
Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan terpisah)
pergi mencari korban dan bertemu di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina Yana.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 4 -
Bahwa selanjutnya sesampainya di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina
Yana tersebut, Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi
(masing-masing dilakukan penuntutan terpisah) langsung masuk ke dalam warung
sedangkan terdakwa langsung berdiri di depan pintu warung dengan kedua tangan
berada di sisi kiri dan kanan pintu warung, kemudian Baziduhu Telaumbanua Alias
Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) bertanya kepada korban “apa maksud
dan tujuannya tadi memaki-maki orang tua kami”, mendengar hal tersebut korban
emosi dan berkata “apa urusanmu kau tanya itu”, sehingga mendegar jawaban
dari korban Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) langsung mendorong korban yang sedang berdiri, namun tiba-tiba korban
memukul dahi Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) dan dibalas oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) memukul bagian kemaluan korban, yang kemudian Sungguh
Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mencoba
melerai namun korban meninju dahi Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah), setelah itu tiba-tiba Sungguh Hati Telaumbanua
Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mengambil pisau dari balik
bajunya dan menusukannya kearah pangkal lengan kiri korban hingga menembus
dada sebelah kiri korban lalu mencabut kembali pisau tersebut, setelah itu korban
yang ketakutan kemudian keluar dari pintu belakang warung dikarenakan terdakwa
pada saat itu berada di depan warung dan pada saat itu Dolomano Telaumbanua
Alias Ama Selfi (dilakukan penuntutan terpisah) menendang pantat korban, dan
pada saat korban keluar dari warung Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan dan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-msaing dilakukan
penuntutan terpisah) mengejar korban dimana korban pada saat itu sudah
mengeluarkan darah dari dadanya dan tidak lama kemudian datang saksi Sabaria
Telaumbanua Alias Ina Rama menjumpai korban dan langsung memeluk korban
hingga korban dan saksi Sabaria Telaumbanua Alias Ina Rama terjatuh di tanah,
tidak lama kemudian datang saksi Antolius Baene dan saksi Bualazinema Lase
membantu korban dan mengangkat korban lalu membawa korban ke Puskesmas
Pembantu Somambawa dengan menggunakan sepeda motor namun dalam
perjalanan korban meninggal dunia.
Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) korban meninggal dunia berdasarkan Visum et Repertum Nomor :
441/0949/VER/IX/2015 tanggal 15 September 2015 yang dibuat oleh dr. Mardiana
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 5 -
Simamora selaku dokter umum pada UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
yang dikeluarkan oleh UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa yang
menerangkan telah memeriksa seorang pasien pada hari Sabtu tanggal 05
September 2015 pukul 16.30 Wib di UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan dengan hasil pemeriksaan luar :
Muka : - Luka memar pada muka sebelah kiri, dengan
ukuran P=5cm, L=5cm
- Luka lecet pada hidung sebelah kanan, dengan
ukuran P=3cm, L=0,2cm
- Keluar darah dari kedua lubang hidung (sudah
kering)
Anggota gerak atas : - Luka terbuka pada lengan atas sebelah kiri,
dengan ukuran, P=8cm, L=2cm, D=18cm
mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan
luka rata dan mengeluarkan darah secara terus-
menerus
- Luka gores pada lengan bawah sebelah kiri
dengan ukuran, P=9cm, L=0,2cm
Anggota gerak bawah : -Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kanan
dengan ukuran, P=1,5cm, L=1cm
- Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kiri, dengan
ukuran P=1cm, L=1cm
Dengan kesimpulan :
Luka memar pada muka sebelah kiri, luka lecet pada hidung sebelah kanan,
ibu jari kaki sebelah kanan dan ibu jari kaki sebelah kiri, keluar darah dari
kedua lubang hidung (sudah kering), luka terbuka pada lengan atas sebelah
kiri yang dalamnya mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan luka
rata dan darah keluar secara terus-menerus, luka gores pada lengan bawah
sebelah kiri, akibat dari trauma benda tajam dan benda tumpul.
Akibat kematian disimpulkan dari hasil pemeriksaan luar kemungkinan karena
banyak mengeluarkan darah secara terus menerus untuk lebih pastinya
akibat kematian mohon dilakukan pemeriksaan dalam.
Dan surat keterangan kematian nomor : 474.3/02/HOT/2015 tanggal 12
Oktober 2015 yang dibuat oleh Kepala Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan
Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang menerangkan bahwa
SOKHIWANOLO TAFONAO adalah benar-benar penduduk desa Hiliorahua
Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan dan yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 6 -
bersangkutan benar telah meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 05
September 2015 pukul 15.00 Wib akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan Telaumbanua, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah Telaumbanua, Dolomano Telaumbanua Alias
Ama Selvin Telaumbanua dan Aluigamuata Telaumbanua Alias ama Fedi
Telaumbanua.
Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 340
KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP;
SUBSIDER :
Bahwa terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
bersama-sama dengan BAZIDUHU TELAUMBANUA Alias AMA JULFAN,
SUNGGUH HATI TELAUMBANUA Alias AMA INDAH, dan DOLOMANO
TELAUMBANUA Alias AMA SELFI (masing-masing dilakukan penuntutan secara
terpisah) pada hari Sabtu tanggal 05 September 2015 sekitar pukul 15.00 Wib atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu masih dalam bulan September tahun 2015
bertempat di Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias
Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Gunungsitoli, mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, yang sengaja memberi
bantuan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain yaitu SOKHIWANOLO
TAFONAO Alias AMA RAMA. Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara
sebagai berikut :
Bahwa pada hari dan tanggal sebagaimana dalam dakwaan diatas, berawal
pada saat ada acara peletakan batu pertama di sekolah SD Sinar Mara di Desa
Hiliorahua Tausa Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang dihadiri
oleh aparat desa, pengurus sekolah dan tokoh masyarakat, dimana korban serta
terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) hadir pada acara tersebut, sekitar pukul 12.00 Wib pada saat acara
makan bersama terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) sedang bertugas membagi makanan kepada para
undangan, tiba-tiba korban mengambil daging babi yang sudah disajikan oleh
terdakwa, sehingga terdakwa berkata “kenapa kamu asal ambil saja?”, namun
perkataan terdakwa tidak diharaukan oleh korban, tidak lama kemudian korban
kembali mengambil daging babi yang berada di hidangan/piring yang sudah
disediakan dan ditegur kembali oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) dengan mengatakan dalam bahasa Nias yang
diartikan “kenapa kau ambil-ambil saja daging babi itu? Itu untuk para undangan”,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 7 -
dan dijawab oleh korban dengan memaki “kenapa?, bukan harta orangtuamu ini,
pante mama kalian”, namun Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) tidak menjawab, setelah selesai menghidangkan makanan
terdakwa mengajak Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan ke rumah terdakwa.
Bahwa selanjutnya sesampainya di rumah terdakwa, terdakwa menyuruh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) untuk
memanggil Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah ke rumah terdakwa, tidak
lama setelah itu terdakwa bersama dengan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama
Julfan dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-masing dilakukan
penuntutan terpisah) berkumpul dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah) bertanya “ada apa kalian panggil aku?, ada
masalah apa?”, dan dijawab oleh terdakwa “apa tidak sakit perasaan kalian
terhadap perkataan Sokhiwanolo Tafonao Alias Ama Rama yang sudah memaki-
maki mama kita?”, lalu Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah berkata
“kenapa Ama Rama memaki-maki orang tua kita?”, dan dijawab oleh Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) dengan
menceritakan awal mula permasalahan kepada Sungguh Hati Telaumbanua Alias
Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah), dan setelah itu Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan menyuruh Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama
Indah memanggil Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing
dilakukan penuntutan terpisah) ke rumah terdakwa, dan tidak lama kemudian
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi datang ke rumah terdakwa, sedangkan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) pergi
ke rumahnya untuk tukar baju dan mengambil sebilah pisau dari dapur rumahnya
dan menyelipkannya ke dalam celananya dan ditutupi dengan bajunya lalu pergi
kembali ke rumah terdakwa selanjutnya setelah semua berkumpul terdakwa
menyuguhkan minuman keras dan terdakwa kemudian berkata kepada Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) “ayo kita tanya dulu sama Ama Rama, apa maksudnya memaki-maki
orang tua kita, jika dia nanti melawan, hajar saja, nanti resikonya kita tanggung
bersama”, setelah itu terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu Telaumbanua
Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano
Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan terpisah)
pergi mencari korban dan bertemu di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina Yana.
Bahwa selanjutnya sesampainya di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina
Yana tersebut, Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 8 -
(masing-masing dilakukan penuntutan terpisah) langsung masuk ke dalam warung
sedangkan terdakwa langsung berdiri di depan pintu warung dengan kedua tangan
berada di sisi kiri dan kanan pintu warung, kemudian Baziduhu Telaumbanua Alias
Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) bertanya kepada korban “apa maksud
dan tujuannya tadi memaki-maki orang tua kami”, mendengar hal tersebut korban
emosi dan berkata “apa urusanmu kau tanya itu”, sehingga mendegar jawaban
dari korban Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) langsung mendorong korban yang sedang berdiri, namun tiba-tiba korban
memukul dahi Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) dan dibalas oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) memukul bagian kemaluan korban, yang kemudian Sungguh
Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mencoba
melerai namun korban meninju dahi Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah), setelah itu tiba-tiba Sungguh Hati Telaumbanua
Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mengambil pisau dari balik
bajunya dan menusukannya kearah pangkal lengan kiri korban hingga menembus
dada sebelah kiri korban lalu mencabut kembali pisau tersebut, setelah itu korban
yang ketakutan kemudian keluar dari pintu belakang warung dikarenakan terdakwa
pada saat itu berada di depan warung dan pada saat itu Dolomano Telaumbanua
Alias Ama Selfi (dilakukan penuntutan terpisah) menendang pantat korban, dan
pada saat korban keluar dari warung Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan dan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-msaing dilakukan
penuntutan terpisah) mengejar korban dimana korban pada saat itu sudah
mengeluarkan darah dari dadanya dan tidak lama kemudian datang saksi Sabaria
Telaumbanua Alias Ina Rama menjumpai korban dan langsung memeluk korban
hingga korban dan saksi Sabaria Telaumbanua Alias Ina Rama terjatuh di tanah,
tidak lama kemudian datang saksi Antolius Baene dan saksi Bualazinema Lase
membantu korban dan mengangkat korban lalu membawa korban ke Puskesmas
Pembantu Somambawa dengan menggunakan sepeda motor namun dalam
perjalanan korban meninggal dunia.
Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) korban meninggal dunia berdasarkan Visum et Repertum Nomor :
441/0949/VER/IX/2015 tanggal 15 September 2015 yang dibuat oleh dr. Mardiana
Simamora selaku dokter umum pada UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
yang dikeluarkan oleh UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa yang
menerangkan telah memeriksa seorang pasien pada hari Sabtu tanggal 05
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 9 -
September 2015 pukul 16.30 Wib di UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan dengan hasil pemeriksaan luar :
Muka : - Luka memar pada muka sebelah kiri, dengan
ukuran P=5cm, L=5cm
- Luka lecet pada hidung sebelah kanan, dengan
ukuran P=3cm, L=0,2cm
- Keluar darah dari kedua lubang hidung (sudah
kering)
Anggota gerak atas : - Luka terbuka pada lengan atas sebelah kiri,
dengan ukuran, P=8cm, L=2cm, D=18cm
mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan
luka rata dan mengeluarkan darah secara terus-
menerus
- Luka gores pada lengan bawah sebelah kiri
dengan ukuran, P=9cm, L=0,2cm
Anggota gerak bawah : -Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kanan
dengan ukuran, P=1,5cm, L=1cm
- Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kiri, dengan
ukuran P=1cm, L=1cm
Dengan kesimpulan :
Luka memar pada muka sebelah kiri, luka lecet pada hidung sebelah kanan,
ibu jari kaki sebelah kanan dan ibu jari kaki sebelah kiri, keluar darah dari
kedua lubang hidung (sudah kering), luka terbuka pada lengan atas sebelah
kiri yang dalamnya mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan luka
rata dan darah keluar secara terus-menerus, luka gores pada lengan bawah
sebelah kiri, akibat dari trauma benda tajam dan benda tumpul.
Akibat kematian disimpulkan dari hasil pemeriksaan luar kemungkinan karena
banyak mengeluarkan darah secara terus menerus untuk lebih pastinya
akibat kematian mohon dilakukan pemeriksaan dalam.
Dan surat keterangan kematian nomor : 474.3/02/HOT/2015 tanggal 12
Oktober 2015 yang dibuat oleh Kepala Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan
Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang menerangkan bahwa
SOKHIWANOLO TAFONAO adalah benar-benar penduduk desa Hiliorahua
Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan dan yang
bersangkutan benar telah meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 05
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 10 -
September 2015 pukul 15.00 Wib akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan Telaumbanua, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah Telaumbanua, Dolomano Telaumbanua Alias
Ama Selvin Telaumbanua dan Aluigamuata Telaumbanua Alias ama Fedi
Telaumbanua.
Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 338
KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP;
LEBIH SUBSIDER :
Bahwa terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
bersama-sama dengan BAZIDUHU TELAUMBANUA Alias AMA JULFAN,
SUNGGUH HATI TELAUMBANUA Alias AMA INDAH, dan DOLOMANO
TELAUMBANUA Alias AMA SELFI (masing-masing dilakukan penuntutan secara
terpisah) pada hari Sabtu tanggal 05 September 2015 sekitar pukul 15.00 Wib atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu masih dalam bulan September tahun 2015
bertempat di Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias
Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Gunungsitoli, yang sengaja memberi memberi bantuan,
dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
terhadap orang yaitu SOKHIWANOLO TAFONAO Alias AMA RAMA hingga
mengakibatkan maut. Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut :
Bahwa pada hari dan tanggal sebagaimana dalam dakwaan diatas, berawal
pada saat ada acara peletakan batu pertama di sekolah SD Sinar Mara di Desa
Hiliorahua Tausa Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang dihadiri
oleh aparat desa, pengurus sekolah dan tokoh masyarakat, dimana korban serta
terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) hadir pada acara tersebut, sekitar pukul 12.00 Wib pada saat acara
makan bersama terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) sedang bertugas membagi makanan kepada para
undangan, tiba-tiba korban mengambil daging babi yang sudah disajikan oleh
terdakwa, sehingga terdakwa berkata “kenapa kamu asal ambil saja?”, namun
perkataan terdakwa tidak diharaukan oleh korban, tidak lama kemudian korban
kembali mengambil daging babi yang berada di hidangan/piring yang sudah
disediakan dan ditegur kembali oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) dengan mengatakan dalam bahasa Nias yang
diartikan “kenapa kau ambil-ambil saja daging babi itu? Itu untuk para undangan”,
dan dijawab oleh korban dengan memaki “kenapa?, bukan harta orangtuamu ini,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 11 -
pante mama kalian”, namun Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) tidak menjawab, setelah selesai menghidangkan makanan
terdakwa mengajak Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan ke rumah terdakwa.
Bahwa selanjutnya sesampainya di rumah terdakwa, terdakwa menyuruh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) untuk
memanggil Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah ke rumah terdakwa, tidak
lama setelah itu terdakwa bersama dengan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama
Julfan dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-masing dilakukan
penuntutan terpisah) berkumpul dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah) bertanya “ada apa kalian panggil aku?, ada
masalah apa?”, dan dijawab oleh terdakwa “apa tidak sakit perasaan kalian
terhadap perkataan Sokhiwanolo Tafonao Alias Ama Rama yang sudah memaki-
maki mama kita?”, lalu Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah berkata
“kenapa Ama Rama memaki-maki orang tua kita?”, dan dijawab oleh Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) dengan
menceritakan awal mula permasalahan kepada Sungguh Hati Telaumbanua Alias
Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah), dan setelah itu Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan menyuruh Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama
Indah memanggil Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing
dilakukan penuntutan terpisah) ke rumah terdakwa, dan tidak lama kemudian
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi datang ke rumah terdakwa, sedangkan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) pergi
ke rumahnya untuk tukar baju dan mengambil sebilah pisau dari dapur rumahnya
dan menyelipkannya ke dalam celananya dan ditutupi dengan bajunya lalu pergi
kembali ke rumah terdakwa selanjutnya setelah semua berkumpul terdakwa
menyuguhkan minuman keras dan terdakwa kemudian berkata kepada Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) “ayo kita tanya dulu sama Ama Rama, apa maksudnya memaki-maki
orang tua kita, jika dia nanti melawan, hajar saja, nanti resikonya kita tanggung
bersama”, setelah itu terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu Telaumbanua
Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano
Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan terpisah)
pergi mencari korban dan bertemu di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina Yana.
Bahwa selanjutnya sesampainya di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina
Yana tersebut, Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi
(masing-masing dilakukan penuntutan terpisah) langsung masuk ke dalam warung
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 12 -
sedangkan terdakwa langsung berdiri di depan pintu warung dengan kedua tangan
berada di sisi kiri dan kanan pintu warung, kemudian Baziduhu Telaumbanua Alias
Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) bertanya kepada korban “apa maksud
dan tujuannya tadi memaki-maki orang tua kami”, mendengar hal tersebut korban
emosi dan berkata “apa urusanmu kau tanya itu”, sehingga mendegar jawaban
dari korban Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) langsung mendorong korban yang sedang berdiri, namun tiba-tiba korban
memukul dahi Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) dan dibalas oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) memukul bagian kemaluan korban, yang kemudian Sungguh
Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mencoba
melerai namun korban meninju dahi Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah), setelah itu tiba-tiba Sungguh Hati Telaumbanua
Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mengambil pisau dari balik
bajunya dan menusukannya kearah pangkal lengan kiri korban hingga menembus
dada sebelah kiri korban lalu mencabut kembali pisau tersebut, setelah itu korban
yang ketakutan kemudian keluar dari pintu belakang warung dikarenakan terdakwa
pada saat itu berada di depan warung dan pada saat itu Dolomano Telaumbanua
Alias Ama Selfi (dilakukan penuntutan terpisah) menendang pantat korban, dan
pada saat korban keluar dari warung Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan dan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-msaing dilakukan
penuntutan terpisah) mengejar korban dimana korban pada saat itu sudah
mengeluarkan darah dari dadanya dan tidak lama kemudian datang saksi Sabaria
Telaumbanua Alias Ina Rama menjumpai korban dan langsung memeluk korban
hingga korban dan saksi Sabaria Telaumbanua Alias Ina Rama terjatuh di tanah,
tidak lama kemudian datang saksi Antolius Baene dan saksi Bualazinema Lase
membantu korban dan mengangkat korban lalu membawa korban ke Puskesmas
Pembantu Somambawa dengan menggunakan sepeda motor namun dalam
perjalanan korban meninggal dunia.
Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) korban meninggal dunia berdasarkan Visum et Repertum Nomor :
441/0949/VER/IX/2015 tanggal 15 September 2015 yang dibuat oleh dr. Mardiana
Simamora selaku dokter umum pada UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
yang dikeluarkan oleh UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa yang
menerangkan telah memeriksa seorang pasien pada hari Sabtu tanggal 05
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 13 -
September 2015 pukul 16.30 Wib di UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan dengan hasil pemeriksaan luar :
Muka : - Luka memar pada muka sebelah kiri, dengan
ukuran P=5cm, L=5cm
- Luka lecet pada hidung sebelah kanan, dengan
ukuran P=3cm, L=0,2cm
- Keluar darah dari kedua lubang hidung (sudah
kering)
Anggota gerak atas : - Luka terbuka pada lengan atas sebelah kiri,
dengan ukuran, P=8cm, L=2cm, D=18cm
mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan
luka rata dan mengeluarkan darah secara terus-
menerus
- Luka gores pada lengan bawah sebelah kiri
dengan ukuran, P=9cm, L=0,2cm
Anggota gerak bawah : -Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kanan
dengan ukuran, P=1,5cm, L=1cm
- Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kiri, dengan
ukuran P=1cm, L=1cm
Dengan kesimpulan :
Luka memar pada muka sebelah kiri, luka lecet pada hidung sebelah kanan,
ibu jari kaki sebelah kanan dan ibu jari kaki sebelah kiri, keluar darah dari
kedua lubang hidung (sudah kering), luka terbuka pada lengan atas sebelah
kiri yang dalamnya mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan luka
rata dan darah keluar secara terus-menerus, luka gores pada lengan bawah
sebelah kiri, akibat dari trauma benda tajam dan benda tumpul.
Akibat kematian disimpulkan dari hasil pemeriksaan luar kemungkinan karena
banyak mengeluarkan darah secara terus menerus untuk lebih pastinya
akibat kematian mohon dilakukan pemeriksaan dalam.
Dan surat keterangan kematian nomor : 474.3/02/HOT/2015 tanggal 12
Oktober 2015 yang dibuat oleh Kepala Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan
Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang menerangkan bahwa
SOKHIWANOLO TAFONAO adalah benar-benar penduduk desa Hiliorahua
Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan dan yang
bersangkutan benar telah meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 05
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 14 -
September 2015 pukul 15.00 Wib akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan Telaumbanua, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah Telaumbanua, Dolomano Telaumbanua Alias
Ama Selvin Telaumbanua dan Aluigamuata Telaumbanua Alias ama Fedi
Telaumbanua.
Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 170
ayat (2) ke-3 KUHP Jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP;
LEBIH-LEBIH SUBSIDER :
Bahwa terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
bersama-sama dengan BAZIDUHU TELAUMBANUA Alias AMA JULFAN,
SUNGGUH HATI TELAUMBANUA Alias AMA INDAH, dan DOLOMANO
TELAUMBANUA Alias AMA SELFI (masing-masing dilakukan penuntutan secara
terpisah) pada hari Sabtu tanggal 05 September 2015 sekitar pukul 15.00 Wib atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu masih dalam bulan September tahun 2015
bertempat di Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias
Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Gunungsitoli, mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, yang sengaja memberi
bantuan, melakukan penganiayaan terhadap korban yaitu SOKHIWANOLO
TAFONAO Alias AMA RAMA yang mengakibatkan mati. Perbuatan mana
dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bahwa pada hari dan tanggal sebagaimana dalam dakwaan diatas, berawal
pada saat ada acara peletakan batu pertama di sekolah SD Sinar Mara di Desa
Hiliorahua Tausa Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang dihadiri
oleh aparat desa, pengurus sekolah dan tokoh masyarakat, dimana korban serta
terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) hadir pada acara tersebut, sekitar pukul 12.00 Wib pada saat acara
makan bersama terdakwa dan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) sedang bertugas membagi makanan kepada para
undangan, tiba-tiba korban mengambil daging babi yang sudah disajikan oleh
terdakwa, sehingga terdakwa berkata “kenapa kamu asal ambil saja?”, namun
perkataan terdakwa tidak diharaukan oleh korban, tidak lama kemudian korban
kembali mengambil daging babi yang berada di hidangan/piring yang sudah
disediakan dan ditegur kembali oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan
(dilakukan penuntutan terpisah) dengan mengatakan dalam bahasa Nias yang
diartikan “kenapa kau ambil-ambil saja daging babi itu? Itu untuk para undangan”,
dan dijawab oleh korban dengan memaki “kenapa?, bukan harta orangtuamu ini,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 15 -
pante mama kalian”, namun Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) tidak menjawab, setelah selesai menghidangkan makanan
terdakwa mengajak Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan ke rumah terdakwa.
Bahwa selanjutnya sesampainya di rumah terdakwa, terdakwa menyuruh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) untuk
memanggil Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah ke rumah terdakwa, tidak
lama setelah itu terdakwa bersama dengan Baziduhu Telaumbanua Alias Ama
Julfan dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-masing dilakukan
penuntutan terpisah) berkumpul dan Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah) bertanya “ada apa kalian panggil aku?, ada
masalah apa?”, dan dijawab oleh terdakwa “apa tidak sakit perasaan kalian
terhadap perkataan Sokhiwanolo Tafonao Alias Ama Rama yang sudah memaki-
maki mama kita?”, lalu Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah berkata
“kenapa Ama Rama memaki-maki orang tua kita?”, dan dijawab oleh Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) dengan
menceritakan awal mula permasalahan kepada Sungguh Hati Telaumbanua Alias
Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah), dan setelah itu Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan menyuruh Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama
Indah memanggil Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing
dilakukan penuntutan terpisah) ke rumah terdakwa, dan tidak lama kemudian
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi datang ke rumah terdakwa, sedangkan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) pergi
ke rumahnya untuk tukar baju dan mengambil sebilah pisau dari dapur rumahnya
dan menyelipkannya ke dalam celananya dan ditutupi dengan bajunya lalu pergi
kembali ke rumah terdakwa selanjutnya setelah semua berkumpul terdakwa
menyuguhkan minuman keras dan terdakwa kemudian berkata kepada Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) “ayo kita tanya dulu sama Ama Rama, apa maksudnya memaki-maki
orang tua kita, jika dia nanti melawan, hajar saja, nanti resikonya kita tanggung
bersama”, setelah itu terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu Telaumbanua
Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano
Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan terpisah)
pergi mencari korban dan bertemu di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina Yana.
Bahwa selanjutnya sesampainya di warung milik Sarimani Hulu Alias Ina
Yana tersebut, Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah dan Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi
(masing-masing dilakukan penuntutan terpisah) langsung masuk ke dalam warung
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 16 -
sedangkan terdakwa langsung berdiri di depan pintu warung dengan kedua tangan
berada di sisi kiri dan kanan pintu warung, kemudian Baziduhu Telaumbanua Alias
Ama Julfan (dilakukan penuntutan terpisah) bertanya kepada korban “apa maksud
dan tujuannya tadi memaki-maki orang tua kami”, mendengar hal tersebut korban
emosi dan berkata “apa urusanmu kau tanya itu”, sehingga mendegar jawaban
dari korban Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) langsung mendorong korban yang sedang berdiri, namun tiba-tiba korban
memukul dahi Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan penuntutan
terpisah) dan dibalas oleh Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan (dilakukan
penuntutan terpisah) memukul bagian kemaluan korban, yang kemudian Sungguh
Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mencoba
melerai namun korban meninju dahi Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah
(dilakukan penuntutan terpisah), setelah itu tiba-tiba Sungguh Hati Telaumbanua
Alias Ama Indah (dilakukan penuntutan terpisah) mengambil pisau dari balik
bajunya dan menusukannya kearah pangkal lengan kiri korban hingga menembus
dada sebelah kiri korban lalu mencabut kembali pisau tersebut, setelah itu korban
yang ketakutan kemudian keluar dari pintu belakang warung dikarenakan terdakwa
pada saat itu berada di depan warung dan pada saat itu Dolomano Telaumbanua
Alias Ama Selfi (dilakukan penuntutan terpisah) menendang pantat korban, dan
pada saat korban keluar dari warung Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan dan
Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah (masing-msaing dilakukan
penuntutan terpisah) mengejar korban dimana korban pada saat itu sudah
mengeluarkan darah dari dadanya dan tidak lama kemudian datang saksi Sabaria
Telaumbanua Alias Ina Rama menjumpai korban dan langsung memeluk korban
hingga korban dan saksi Sabaria Telaumbanua Alias Ina Rama terjatuh di tanah,
tidak lama kemudian datang saksi Antolius Baene dan saksi Bualazinema Lase
membantu korban dan mengangkat korban lalu membawa korban ke Puskesmas
Pembantu Somambawa dengan menggunakan sepeda motor namun dalam
perjalanan korban meninggal dunia.
Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Baziduhu
Telaumbanua Alias Ama Julfan, Sungguh Hati Telaumbanua Alias Ama Indah dan
Dolomano Telaumbanua Alias Ama Selfi (masing-masing dilakukan penuntutan
terpisah) korban meninggal dunia berdasarkan Visum et Repertum Nomor :
441/0949/VER/IX/2015 tanggal 15 September 2015 yang dibuat oleh dr. Mardiana
Simamora selaku dokter umum pada UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
yang dikeluarkan oleh UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa yang
menerangkan telah memeriksa seorang pasien pada hari Sabtu tanggal 05
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 17 -
September 2015 pukul 16.30 Wib di UPTD Puskesmas Perawatan Plus Lahusa
Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan dengan hasil pemeriksaan luar :
Muka : - Luka memar pada muka sebelah kiri, dengan
ukuran P=5cm, L=5cm
- Luka lecet pada hidung sebelah kanan, dengan
ukuran P=3cm, L=0,2cm
- Keluar darah dari kedua lubang hidung (sudah
kering)
Anggota gerak atas : - Luka terbuka pada lengan atas sebelah kiri,
dengan ukuran, P=8cm, L=2cm, D=18cm
mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan
luka rata dan mengeluarkan darah secara terus-
menerus
- Luka gores pada lengan bawah sebelah kiri
dengan ukuran, P=9cm, L=0,2cm
Anggota gerak bawah : -Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kanan
dengan ukuran, P=1,5cm, L=1cm
- Luka lecet pada ibu jari kaki sebelah kiri, dengan
ukuran P=1cm, L=1cm
Dengan kesimpulan :
Luka memar pada muka sebelah kiri, luka lecet pada hidung sebelah kanan,
ibu jari kaki sebelah kanan dan ibu jari kaki sebelah kiri, keluar darah dari
kedua lubang hidung (sudah kering), luka terbuka pada lengan atas sebelah
kiri yang dalamnya mengarah ke dada sebelah kiri dengan permukaan luka
rata dan darah keluar secara terus-menerus, luka gores pada lengan bawah
sebelah kiri, akibat dari trauma benda tajam dan benda tumpul.
Akibat kematian disimpulkan dari hasil pemeriksaan luar kemungkinan karena
banyak mengeluarkan darah secara terus menerus untuk lebih pastinya
akibat kematian mohon dilakukan pemeriksaan dalam.
Dan surat keterangan kematian nomor : 474.3/02/HOT/2015 tanggal 12
Oktober 2015 yang dibuat oleh Kepala Desa Hiliorahua Tasua Kecamatan
Somambawa Kabupaten Nias Selatan yang menerangkan bahwa
SOKHIWANOLO TAFONAO adalah benar-benar penduduk desa Hiliorahua
Tasua Kecamatan Somambawa Kabupaten Nias Selatan dan yang
bersangkutan benar telah meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 05
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 18 -
September 2015 pukul 15.00 Wib akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh
Baziduhu Telaumbanua Alias Ama Julfan Telaumbanua, Sungguh Hati
Telaumbanua Alias Ama Indah Telaumbanua, Dolomano Telaumbanua Alias
Ama Selvin Telaumbanua dan Aluigamuata Telaumbanua Alias ama Fedi
Telaumbanua.
Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 351
ayat (3) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP;
Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Teluk
Dalam, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
terbukti bersalah melakukan tindak Pidana sebagaimana melanggar Pasal 338
KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 56 Ayat (1) KUHP sesuai
dengan Dakwaan Subsidair ;
2. Menjatuhkan Pidana penjara terhadap terdakwa ALUIGAMUATA
TELAUMBANUA Alias AMA FEDI dengan Pidana Penjara selama 3 (Tiga)
Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara ;
3. Menetapkan agar terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
tetap berada dalam tahanan;
4. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) Buah baju Kemeja warna hitam yang dibelakangnya bertuliskan
Panitia Pemungutan Suara Kec. Somambawa Kab. Nias Selatan ;
- 1 (satu) Buah kaos kutang warna putih yang berlumuran darah yang telah
sobek ;
- 1 (satu) buah celana panjang yang terbuat dari keper berwarna coklat ;
- 1 (satu) bilah pisau yang terbuat dari besi dengan panjang 35 cm, dengan
gagang dari kayu warna coklat ;
Tetap terlampir dalam berkas perkara untuk dipergunakan dalam perkara lain;
5. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.500.- (Dua Ribu Lima Ratus Rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor :
174/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 8 Maret 2016, yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
1. Menyatakan Terdakwa ALUIGAMUATA TELAUMBANUA Alias AMA FEDI
telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“menyuruh melakukan pembunuhan berencana” sebagaimana dalam dakwaan
primer;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 19 -
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut dengan pidana penjara
selama12(dua belas) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) bilah pisau yang terbuat dari besi dengan panjang 35 cm, dengan
gagang dari kayu warna coklat;
- 1 (satu) Buah baju Kemeja warna hitam yang dibelakangnya bertuliskan
Panitia Pemungutan Suara Kec. Somambawa Kab. Nias Selatan,
- 1 (satu) Buah kaos kutang warna putih yang berlumuran darah yang telah
sobek,
- 1 (satu) buah celana panjang yang terbuat dari keper berwarna coklat;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara
atas nama Sungguh Hati Telaumbanua Als Ama Indah (terdakwa dalam
berkas terpisah)
6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp.2.000,- (dua ribu
rupiah);
Telah membaca :
1. Akte Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Gunung
Sitoli, bahwa pada tanggal 15 Maret 2016, Penasihat Hukum Terdakwa telah
mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Gunung
Sitoli nomor : 174/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 8 Maret 2016;
2. Akte Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Gunung
Sitoli, bahwa pada tanggal 15 Maret 2016, Jaksa Penuntut Umum telah
mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Gunung
Sitoli nomor : 174/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 8 Maret 2016;
3. Relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Gunung Sitoli bahwa masing-masing permintaan
banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan
Penasihat Hukum Terdakwa masing-masing tanggal 21 Maret 2016 dan
tanggal 24 Maret 2016;
4. Memori banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tertanggal 28
Maret 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 20 -
tanggal 29 Maret 2016, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada
Jaksa Penuntut Umum tanggal 7 April 2016;
5. Kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal
14 April 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli
tanggal 14 April 2016, dan kontra memori banding tersebut telah diserahkan
kepada Penasihat Hukum Terdakwa tanggal 18 April 2016;
6. Surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Gunung
Sitoli tanggal 24 Maret 2016, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa
Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa, untuk mempelajari berkas
perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan
tersebut, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi;
Menimbang, bahwa permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan
Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut
tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari
dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut
Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan
dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Gunung
Sitoli berikut surat yang timbul dipersidangan berhubungan dengan perkara ini dan
turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor :
174/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 8 Maret 2016, memori banding dari Penasihat
Hukum Terdakwa dan kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum,
berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang
mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan
kesalahan Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan hukuman
yang dijatuhkan telah tepat dan benar sesuai ketentuan hukum yang berlaku,
sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih pertimbangan tersebut
sebagai dasar pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor : 174/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal
8 Maret 2016, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dan
dikuatkan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 21 -
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah dilakukan penahanan
yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan
dipidana, maka dibebani untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua
tingkat peradilan;
Memperhatikan Pasal 340 KUHPidana jo. Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana,
Pasal 193 (1) KUHAP dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat
Hukum Terdakwa;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor :
174/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 8 Maret 2016, yang dimintakan banding
tersebut;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan yang dalam tingkat banding masing-masing sebesar Rp.2.500,- (dua
ribu lima ratus rupiah).
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2016 oleh kami : RUSTAM IDRIS, SH.
Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ROBERT
SIMORANGKIR, SH.MH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat
banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor :
216/PID/2016/PT.MDN tanggal 18 April 2016, putusan mana diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut serta SAIFUL AKHYAR, SH.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 22 -
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa
Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ttd ttd
1. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. RUSTAM IDRIS, SH.
ttd
2. MARYANA, SH.MH.
Panitera Pengganti,
ttd
SAIFUL AKHYAR, SH.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN