penerapan teknik akrostik dalam meningkatkan hasil belajar menulis puisi … · 2020. 12. 5. ·...

118
PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA KELAS V SDN 58 SALOLO KECAMATAN PONRANG KABUPATEN LUWU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh NOVITA SARI ARIFIN NIM 10540 11057 16 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA KELAS V SDN 58

SALOLO KECAMATAN PONRANG KABUPATEN LUWU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NOVITA SARI ARIFIN

NIM 10540 11057 16

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

iv

Page 3: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

iv

Page 4: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

v

Page 5: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

vi

Page 6: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Lebih baik ribuan kali masuk akal tanpa Pendidikan

daripada Pendidikan tanpa masuk akal. (Robert G. Ingersoll)

Kupersembahakan karya ini untuk:

1. Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku, atas keikhlasan

dan doanya dalam mendukung penulis mewujudkan harapan

menjadi kenyataan.

2. Almamater Tercinta Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 7: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

vii

ABSTRAK

Novita Sari Arifin. 2020. Penerapan Teknik Akrostik dalam meningkatkan

Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Ummu Khaltsum.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa

dengan teknik akrostik pada siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch)

yang terdiri dari dua siklus yang dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak dua

kali pertemuan. Prosedur penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah kelas V SD Negeri 58

Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu sebanyak 27 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama yang tuntas secara

individual dari 27 siswa hanya 13 siswa atau 48% yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori rendah. Secara klasikal

belum terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 71,40%. Sedangkan pada

siklus II dimana dari 27 siswa terdapat 27 siswa atau 100% telah memenuhi KKM

dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar

82,51% atau berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang

Kabupaten Luwu melalui penerapan teknik akrostik mengalami peningkatan.

Kata kunci: hasil belajar, teknik akrostik, menulis puisi.

Page 8: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim, segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa, karena

atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan

berkah-Mu. Salam dan shalawat yang melimpah semoga selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang

istiqomah dan setia di jalan Allah, hingga akhir zaman nanti. Amin, ya rabbal

alamin!

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

ayahanda Arifin dan ibunda Haryawati Mahir yang telah mencurahkan cinta dan

kasih sayangnya, serta doa yang tiada henti-hentinya demi kesuksesan penulis.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini

tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan

terima kasih sebesar-besarnya kepada Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. pembimbing I dan

Ummu Khaltsum, S.Pd., M.Pd. pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan arahan, motivasi, serta bimbingan dengan penuh kesabaran dan

ketulusan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag.

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah membina, membimbing

dan memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

ix

Begitu pula ucapan terima kasih kepada Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan para dosen Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bimbingan dan

jasa-jasa beliau selama penulis mengikuti perkuliahan dengan serangkaian ilmu

pengetahuan semoga bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah, guru

dan staf SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, yang telah

memberikan izin dan bantuan dalam melakukan penelitian. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman penulis, Marwa Amalia Sara,

Nurul Anita Fitri, Islamiah, Nanda Eka Putri, Eka Bahita, Danriati Fadilah dan

Arman Pratama atas dukungan serta menemani penulis dalam suka dan duka dan

seluruh rekan kelas B Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2016 atas segala

kasih, motivasi, saran, bantuan, dan segala kebersamaan selama ini yang berwarna.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis harapkan saran dan

kritikan dari berbagai pihak, sebagai bahan acuan untuk perbaikan dan

penyempurnaan bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Mudah-

mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi

penulis. Amin.

Makassar, 28 Oktober 2020

Penulis

Page 10: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Kajian Teori .............................................................................. 7

1. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 7

2. Menulis ............................................................................... 9

3. Puisi .................................................................................... 14

4. Akrostik .............................................................................. 23

B. Kerangka Pikir ......................................................................... 28

C. Hipotesis Tindakan ................................................................... 29

Page 11: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

xi

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 30

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 30

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................... 30

C. Fokus Penelitian ....................................................................... 30

D. Prosedur Penelitian ................................................................... 31

E. Instrumen Penelitian ................................................................. 34

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 36

H. Indikator Keberhasilan ............................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 39

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 39

B. Pembahasan .............................................................................. 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 64

A. Simpulan ................................................................................... 64

B. Saran ......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Instrumen Aspek Penilaian Menulis Puisi ....................................................... 34

3.2 Persentase Aktivitas Siswa ............................................................................... 37

3.3 Kategori Ketuntasan Belajar Siswa .................................................................. 37

4.1 Hasil Belajar Praktik Awal Menulis Puisi Siswa Kelas V (Pratindakan) ........ 40

4.2 Hasil Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V (Pratindakan) ........... 43

4.3 Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V dengan menggunakan Teknik

Akrostik (Siklus I) ........................................................................................... 49

4.4 Hasil Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V (Siklus I) .................. 51

4.5 Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V dengan menggunakan Teknik

Akrostik (Siklus II) ......................................................................................... 57

4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V (Siklus II) ................. 59

4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V ................................ 60

Page 13: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir. ................................................................................... 28

3.1 Siklus PTK. .................................................................................................... 31

4.1 Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Kegiatan Menulis Puisi

Siswa Didalam Kelas (Pratindakan). ............................................................. 44

4.2 Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Kegiatan Menulis Puisi

Siswa Didalam Kelas (Siklus I). .................................................................... 48

4.3 Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Kegiatan Menulis Puisi

Siswa Didalam Kelas (Siklus II). ................................................................... 55

Page 14: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penilaian Menulis Puisi ................................................................ 70

2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa (Pratindakan) .......................................... 71

3. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa (Siklus I) ................................................ 72

4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa (Siklus II) ............................................... 73

5. Hasil Belajar Menulis Puisi Tiap Aspek (Pratindakan) ................................. 74

6. Hasil Belajar Menulis Puisi Tiap Aspek (Siklus I) ........................................ 75

7. Hasil Belajar Menulis Puisi Tiap Aspek (Siklus II) ....................................... 76

8. Ketuntasan Hasil Belajar Menulis Puisi (Pratindakan) .................................. 77

9. Ketuntasan Hasil Belajar Menulis Puisi (Siklus I) ........................................ 78

10. Ketuntasan Hasil Belajar Menulis Puisi (Siklus II) ....................................... 79

11. Rekapitulasi Hasil Belajar Menulis Menulis Puisi Siswa pada Pratindakan,

Siklus I, Siklus II ............................................................................................ 80

Page 15: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa ada empat macam yaitu, mendengarkan, berbicara,

membaca dan menulis. Seperti yang diungkapkan oleh Nurgiyantoro (2009: 162)

yang menerangkan bahwa penguasaan terhadap suatu bahasa yang dipelajari

dibedakan menjadi penguasaan terhadap aspek-aspek bahasa atau elemen-elemen

linguistik, dan penguasaan bahasa untuk kegiatan komunikasi.

Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi berbahasa

paling akhir dikuasai pembelajar bahasa setelah kompetensi mendengarkan,

berbicara, dan membaca. Dibandingkan tiga kompetensi berbahasa yang lain,

kompetensi menulis secara umum boleh dikatakan lebih sulit dikuasai

(Nurgiyantoro, 2012: 423). Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa

untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Menulis sebagai wujud kemahiran

berbahasa mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, khususnya

para siswa. Pada saat menulis, siswa dituntut berpikir untuk menuangkan gagasan

secara tertulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Aktivitas

tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, dan

mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk

tulisan.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa

Indonesia tingkat sekolah dasar, menulis merupakan salah satu keterampilan yang

ditekankan pembinaannya. Hal tersebut terjabarkan dalam standar kompetensi

Page 16: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

2

menulis khususnya kemampuan bersastra, yakni siswa diharapkan dapat

mengekspresikan karya sastra yang diminati misalnya puisi, prosa, dan drama

dalam bentuk sastra tulis yang kreatif serta dapat menulis kritik dan esai sastra

berdasarkan ragam sastra yang telah dibaca (Depdiknas, 2006: 22).

Pembelajaran sastra khususnya puisi sangat penting bagi siswa mulai sekolah

dasar hingga sekolah menengah. Karena itu pembelajaran sastra menduduki

peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Secara awam,

puisi adalah karangan yang berisi kalimat-kalimat yang padat, ringkas, dan pendek.

Ia adalah inti sari dari kata-kata. Sepanjang zaman, puisi selalu mengalami

perubahan atau perkembangan. Hal ini mengingatkan hakikat sebagai karya seni

yang selalu menjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan inovasi Teeuw

(dalam Komaidi, 2011: 161). Puisi adalah salah satu genre atau jenis sastra. Sering

kali puisi disamakan dengan sajak. Akan tetapi, sebenarnya tidak sama, puisi itu

merupakan jenis sastra yang melengkapi sajak, sedangkan sajak adalah bagian atau

individu puisi.

Begitu tinggi nilai suatu puisi dalam kehidupan manusia, Robert C Lado

dalam Tarigan (2008: 143), menyatakan “orang yang menutup telinga terhadap

puisi akan terpencil dari suatu dunia yang penuh dengan harta kekayaan berupa

pengertian manusia, pandangan perseorangan dan sensivitas.”

Hal tersebut senada dengan pernyataan Pesu (2004) sebagai berikut: antara

puisi dan hidup tidak ada jarak yang menceraikan. Tidak ada puisi tanpa kehidupan.

Masalah puisi adalah masalah hidup dan kehidupan. Puisi mengalir dalam hidup,

bergerak dalam hidup dan membuka, mengembang, bersama keakuan kita lahir

Page 17: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

3

batin. Hidup manusia adalah manifestasi puitis. Puisi adalah bagian dari kehidupan

manusia itu sendiri dan tanpa puisi manusia tak dapat hidup.

Berdasarkan kenyataan yang ada, maka wajar jika sejak dini puisi dijadikan

salah satu aspek pengajaran berbahasa mulai dari SD hingga SLTA. Namun,

kenyataannya pada pendidikan formal tersebut pengajaran puisi juga mengalami

berbagai permasalahan sehingga hakikat yang diinginkan dalam pengajaran puisi

juga tidak tercapai dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi awal di SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu dikelas V dengan jumlah siswa sebanyak 27 (laki-

laki=12 orang siswa, dan perempuan=15 orang siswa), menunjukkan bahwa hasil

belajar menulis puisi terdapat yakni 17 siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan

dengan presentase sebesar 48,87%, sedangkan terdapat 10 siswa yang mencapai

nilai ketuntasan dengan presentase sebesar 51,12%. Siswa yang belum mencapai

nilai ketuntasan (KKM 75) akan diberi tugas tambahan dari guru agar dapat

mencapai nilai ketuntasan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dari hasil

observasi tersebut dapat diperolah bahwa penyebab rendahnya hasil belajar menulis

puisi siswa terdapat beberapa faktor, yaitu; (1) siswa kesulitan menemukan ide, (2)

siswa kesulitan menemukan kata-kata dalam menulis puisi, (3) siswa kesulitan

dalam memulai menulis, (4) minimnya penguasaan kosakata siswa, dan (5) siswa

kesulitan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran,

imajinasinya serta kurang mampu menghubungkan antara dunia khayal dan dunia

nyata ke dalam puisi.

Page 18: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

4

Hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia

disekolah dasar tidak meggunakan teknik pembelajaran. Sehingga hasil belajar

menulis puisi siswa kurang maksimal atau belum mencapai nilai KKM. Oleh karena

itu, peneliti bermaksud untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dengan

melakukan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Teknik Akrostik dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana penerapan teknik akrostik dalam

meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teknik akrostik dalam meningkatkan

hasil belajar menulis puisi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD

Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini tentang peningkatan hasil belajar menulis puisi

siswa melalui teknik akrostik kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang

Kabupaten Luwu diharapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan praktis

yaitu:

Page 19: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

5

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan kajian penelitian lanjutan mengenai pembelajaran puisi.

b. Sebagai bahan kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian masalah

kesastraan khususnya yang berkaitan dengan penelitian pembelajaran puisi.

c. Memperkaya khasanah teknik pembelajaran puisi di sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, yaitu dapat mengurangi rasa cemas terhadap pelajaran menulis

puisi, dapat memotivasi siswa dalam belajar dan memahami menulis puisi

serta meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa sesuai dengan

perkembangan berfikirnya sehingga hasil belajar meningkat.

b. Bagi guru, yaitu sebagai bahan refleksi tentang pentingnya kreativitas

menggunakan teknik pembelajaran dalam proses pengajaran untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

c. Bagi sekolah, yaitu sebagai sumber informasi kajian didalam pengambilan

keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan pencapain

kualitas pendidikan sekolah.

d. Bagi peneliti, yaitu untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam

menyelesaikan studi S1 di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

e. Bagi pembaca, yaitu menjadi sumber referensi dan informasi bagi orang

yang membaca.

Page 20: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Ehrick (2014), dengan judul “Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Siswa Kelas V SD Negeri 231 Padang Assompereng Kecamatan Ponrang

Kabupaten Luwu” mengungkapkan bahwa kemampuan mengapresiasi puisi karya

Taufik Ismail belum memadai, dimana kecenderungan siswa dalam hal menulis

puisi masih rendah.

Adapun hasil studi yang dilakukan mengenai keterampilan menulis puisi

dengan metode akrostik, terdapat penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan.

Hasil penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan oleh Ina Diana dan Nasihudin

(2018: 20) dengan judul “Penerapan Metode Akrostik untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Menulis Puisi Siswa Madrasah Ibtidaiyah”. Berdasarkan hasil penelitian

sebelum diterapkan metode akrostik nilai rata-rata siswa dalam keterampilan

menulis puisi yaitu 46,87%. Kemudian pada saat diterapkan metode akrostik sesuai

tahapannya dengan baik, aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan. Pada

siklus I aktivitas guru memperoleh persentase sebanyak 64,15% lalu pada siklus II

aktivitas guru meningkat menjadi 89,1% sedangkan aktivitas belajar siswa pada

siklus I mencapai 61,65%, lalu pada siklus II naik sebesar 87,5%. Pada siklus II

rata-rata siswa meningkat sebesar 89,37 dan persentase sebesar 91%. Dengan

demikian menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan

Page 21: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

8

telah selesai dengan tujuan yang diharapkan yakni dapat meningkatkan

keterampilan menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian pada sekolah yang berbeda juga dilakukan oleh Abduh (2018: 40)

dengan judul “Pemanfaatan Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan

Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP”. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1)

ketuntasan pembelajaran menunjukkan peningkatan kualitas sebesar 14,18% dan

(2) hasil pembelajaran menulis puisi siswa menunjukkan peningkatan dari nilai

rata-rata 74,54 pada siklus I menjadi 80,05 pada siklus II. Berdasarkan hasil

tersebut, teknik akrostik direkomendasikan untuk pembelajaran menulis puisi di

SMP.

Kemudian penelitian pada sekolah yang berbeda pula juga dilakukan oleh

Azis (2015: 73) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan

Menggunakan Teknik Akrostik pada Peserta Didik Kelas VIII B SMP Negeri

Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar”. Dari hasil

penelitian pada siklus I memperoleh presentase 33,3% dengan kategori sedang oleh

13 siswa dari 39 siswa yang ada, dimana 1 siswa pada kategori rendah atau sebesar

2,6%, 13 siswa pada kategori sedang atau sebesar 33,3%, 23 siswa pada kategori

tinggi atau sebesar 58,9% dan pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 siswa atau

sebesar 5,2%. Kemudian meningkat pada siklus II, dimana diketahui terdapat 3

siswa pada kategori sedang atau sebesar 7,7%, 33 siswa pada kategori tinggi atau

sebesar 84,6%, dan pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 siswa atau sebesar

77,7%. Berdasarkan penelitian diatas bahwa adanya peningkatan dari siklus I ke

siklus II.

Page 22: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

9

Berdasarkan penelitian terdahulu mencakup kegiatan menulis puisi siswa.

Pada penelitian yang berjudul “Penerapan Teknik Akrostik dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu” memiliki persamaan dengan penelitian terdahulu dalam

menulis puisi siswa dengan menggunakan teknik akrostik. Namun, penelitian ini

lebih fokus pada hasil belajar menulis puisi siswa dengan teknik akrostik

menggunakan tema yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk memudahkan

siswa dalam mengembangkan larik-larik puisi nantinya.

2. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis

ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafelogi, struktur bahasa, dan

kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus

melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 2008: 3-4).

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang

lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik tersebut (Tarigan, 2008: 22).

Dalam kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat

dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa orang yang

terpelajar atau bangsa terpelajar. Sehubungan dengan hal ini seorang penulis yang

Page 23: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

10

mengatakan bahwa “menulis dipergunakan, melaporkan/memberitahukan, dan

memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai oleh orang-

orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas,

kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur

kalimat” Wahluyo (dalam Tarigan, 2008: 4).

Menurut Doyin (2009: 12) menulis merupakan salah satu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Adapun

juga pengertian aktivitas menulis menurut Iskandarwassid (2008: 248) merupakan

suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling

akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan,

berbicara, dan membaca.

b. Tujuan Menulis

Tujuan penulisan menurut Hipple (dalam Tarigan, 2008: 25-26) dapat

dirangkumkan sebagai berikut:

1) Assignment purpose (tujuan penugasan), yaitu tujuan penugasan ini sebenarnya

tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena

ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas

merangkum buku; sekertaris yang ditugaskan membuat laporan atau notulen

rapat).

2) Altruistic purpose (tujuan alruistik), yaitu penulis bertujuan untuk

menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin

menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya,

ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah da lebih menyenangkan

Page 24: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

11

dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara tepat guna

kalau dia percaya, baik secara sadar maupun secara tidak sadar bahwa pembaca

atau penikmat karya itu adalah “lawan” atau “musuh”. Tujuan altruistik adalah

kunci keterbacaan suatu tulisan.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif), yaitu tujuan yang bersifat meyakinkan

para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose (tujuan infomasi), yaitu tujuan penerangan. Tujuan

yang bertujuan memberi informasi atau keterampilan penerangan kepada

pembaca.

5) Self-expressive purpose (tujuan penyataan diri), yaitu tujuan yang bertujuan

memperkenalkan atau menyatakan rasa sang pengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose (ujuan kreatif), yaitu tujuan ini erat berhubungan dengan

tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif disini melebihi pernyataan diri,

dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik atau seni

yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik,

nilai-nilai kesenian.

7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah), yaitu penulis ingin

memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan,

menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dari

gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para

pembaca.

Page 25: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

12

c. Manfaat Menulis

Percy (dalam Nurudin, 2010: 19) menyebutkan manfaat menulis adalah

sebagai berikut:

1) Sarana untuk mengungkapkan diri (a tool for self expression);

2) Sarana untuk pemahaman (a tool for understanding);

3) Membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggan, perasaan harga diri

(a tool help developing personal satisfaction, pride of self worth);

4) Meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan (a tool for

increassing awareness and perception of enviroment);

5) Keterampilan secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah (a

tool for active involvement, not passive acceptence);

6) Mengembangkan suatu pemahaman tentang dan kemampuan menggunakan

bahasa (a tool for developing an understanding of and ability to use the

language);

d. Unsur-unsur Menulis

Menurut Gie (dalam Nurudin, 2010: 5), unsur-unsur dalam menulis terdiri

dari:

1) Gagasan, yaitu dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada

didalam pikiran seseorang. Gagasan seseorang akan sangat tergantung pada

pengalaman masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang

hidupnya, kecenderungan personal dan untuk tujuan apa gagasan itu

dikemukakan.

Page 26: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

13

2) Tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi), yaitu

pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

3) Tatanan, yaitu tata tertib pengaturan dan penyusuanan bahsa dengan

mengindahkan berbagai asas, aturan, teknik, sampai merencanakan rangkah

dan langkah.

4) Wahana, sering disebut juga dengan alat. Wahan dalam menulisberarti sarana

pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata,

gramatika, dan retorika (seni memakai bahasa).

e. Tahap-tahap dalam Proses Menulis

Tahap-tahap dalam menulis menurut Imron Rosidi (2009: 14-15) adalah

sebagai berikut:

1) Pramenulis (prewriting), yaitu kaegiatan yang meliputi segala hal yang terjadi

saat prose penulisan. Kegaiatan dalam proses pramenulis meliputi; a) menggali

ide, b) mengingat dan memunculkan ide, (c) menghubungkan ide-ide.

2) Draft/buram (drafting), yaitu usaha mengkreasi atau mengontruksi tulisan secara

utuh dan merupakan pengalaman spontan dalam memproduksi wacana.

3) Revisi (revising), yaitu merupakan kesempatan untuk berfikir kembali

mengontruksi kembali teks yang telah disusun.

4) Publikasi (publishing), yaitu kegaiatn ini dilakukan secara tukar pikiran dalam

rangkah memperoleh masukan teks buram yang telah disusun.

f. Ciri-ciri Tulisan yang Baik

Mc Mahan dan Day (dalam Tarigan, 2008: 7), secara singkat menjelaskan

ciri-ciri tulisan yang baik, yaitu; (1) jujur: jangan coba memalsukan gagasan atau

Page 27: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

14

ide anda; (2) jelas: jangan membingungkan para pembaca; (3) singkat: jangan

memboroskan waktu para pembaca; dan (4) usahakan keanekaragaman: panjang

kalimat yang beraneka ragam, berkarya dengan penuh kegembiraan.

g. Nilai-nilai dalam Menulis

Nurudin (2010: 27), menyebutkan nilai-nilai ideal yang didapatkan dari

menulis antara lain, yaitu (1) nilai kecerdasan; (2) nilai kependidikan; (3) nilai

kejiwaan; (4) nilai kemasyarakatan; (5) nilai keuangan; (6) nilai kefilsafatan; dan

(7) nilai popularitas.

3. Puisi

a. Pengertian Puisi

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani pocima

“membuat” atau poesis “pembuatan” dan dalam Bahasa Inggris disebut poem atau

poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya

seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yakni mungkin berisi pesan,

atau gambaran suasana-suasana tertentu baik fisik maupun batiniah Ketut (2018:

77).

Puisi adalah karya tulis hasil perenungan seorang penyair atas suatu keadaan

atau peristiwa yang diamati, dihayati atau dialami oleh seorang penyair. Cetusan

ide yang berasal dari peristiwa yang dialami tersebut dikemas oleh seorang penyair

kedalam bahasa yang padat dan indah. Pembaca atau penikmatnya lalu

merasakannya sebagai sebuah karya tulis yang mengandung keindahan dan pesan.

Puisi dapat dinikmati melalui membaca atau mendengarkannya Pratiwi (2010: 1).

Page 28: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

15

Menurut Wahyuni (2014: 12-14), puisi merupakan salah satu bentuk karya

sastra yang diwujudkan dengan kata-kata indah dan bermakna dalam.

Dibandingkan karya-karya sastra yang lain, puisi termasuk dalam kategori karya

sastra paling tua. Sebab kemunculannya sudah lebih dulu daripada karya-karya

sastra yang lain, seperti cerpen, dongeng, novel, hikayat, dan sebagainya. Oleh

karena itu, tidak heran apabila puisi juga banyak melahirkan sastrawan-sastrawan

terkemuka, seperti Chairil Anwar, Sutadji Calzoum Bachri, W.S Rendra, Ajib

Rosidi, dan sebagainya.

b. Jenis-jenis Puisi

Menurut Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2 yaitu puisi

lama dan puisi baru. Puisi lama adalah jenis puisi yang terikat oleh aturan-aturan,

diantaranya jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan

(rima), banyak suku kata dalam setiap baris, dan irama. Puisi lama terbagi menjadi

tujuh macam yaitu sebagai berikut:

1) Mantra, yaitu sejenis puisi tua yang keberadaannya dianggap memiliki kekuatan

gaib sebagaimana doa,

2) Pantun, yaitu puisi lama yang mempunyai tiga ciri. Pertama, terdiri atas empat

baris yang berpola ab-ab. Kedua, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Ketiga,

dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris berikutnya sebagai isi.

3) Karmina, yaitu jenis pantun pendek yang hanya terdiri dari dua baris. Baris

pertama merupakan sampiran, sementara baris kedua merupakan isi.

4) Gurindam, yaitu puisi lama yang mempunyai tiga ciri. Pertama, setiap bait terdiri

dari dua baris dengan rima yang sama (a-a atau b-b atau c-c-). Kedua, jumlah

Page 29: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

16

suku kata dalam setiap baris antara 10-14 suku kata. Ketiga hubungan anatara

baris satu dan dua membentuk kalimat majemuk yang mempunyai hubungan

sebab-akibat.

5) Syair, yaitu jenis puisi berirama yang berasal dari daerah Arab dan mempunyai

empat ciri. Pertama, setiap bait terdiri dari empat baris dan bersajak a-a-a-a.

Kedua, setiap bait mempunyai makna yang saling berkaitan dengan baris-baris

sebelumnya. Ketiga, kebanyakan syair menceritakan kisah yang mengandung

nasihat/petuah. Keempat, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

6) Seloka, yaitu jenis puisi melayu klasik yang mempunyai bentuk mirip pantun

dan mengandung senda gurau, kejenakaan, sindirian, bahakan ejekan.

7) Talibun, yaitu jenis pantun panjang yang terdiri lebih dari empat baris yang

kesemuanya berjumlah genap.

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang

umum. Struktur untuk puisi baru lebih bebas, baik dalam segi suku kata, jumlah

baris maupun rimanya. Puisi baru menurut isi terbagi menjadi tujuh macam, yakni

ode, epigram, romance, elegi, satire, himne, dan balada.

1) Ode, yaitu puisi yang mengungkapkan sanjungan atau pujaan terhadap orang-

orang yang berjasa.

2) Epigram, yaitu puisi yang berisi tentang ajaran hidup atau tuntunan kerarah

kebenaran.

3) Romance, yaitu puisi yang berisi kisah-kisah percintaan.

4) Elegi, yaitu puisi yang berisi tentang ratap tangis atau kesedihan.

Page 30: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

17

5) Satire, yaitu puisi yang bersisi sindiran atau kritik kepada penguasa atau orang

yang memiliki kedudukan (jabatan).

6) Himne, yaitu puisi yang berupa pujian-pujian untuk Tuhan atau pujaan-pujaan

untuk tanah air tercinta serta pahlawan yang telah ikut membela kemerdekaan.

7) Balada, yaitu puisi yang menceritakan tentang kisah dari sebuah karangan

pribadi, mitos, atau legenda yang diyakini keberadaannya dimasyarakat.

Puisi baru menurut bentuk terbagi menjadi delapan macam, yakni distikon,

triplet, quatrains, kuint, sektett, septime, oktaf, dan soneta.

1) Distikon, yaitu jenis puisi baru yang masing-masing baitnya hanya terdiri dari

dua baris.

2) Triplet, yaitu jenis puisi baru dengan masing-masing baitnya hanya terdiri dari

tiga baris.

3) Quatrains, yaitu jenis puisi baru yang masing-masing baitnya hanya terdiri dari

4 baris.

4) Kuint, yaitu jenis puisi baru yang masing-masing baitnya hanya terdiri dari 5

baris.

5) Sektett, yaitu jenis puisi baru yang baitnya terdiri dari 6 baris.

6) Septime, yaitu jenis puisi baru yang baitnya terdiri dari 7 baris.

7) Oktaf, jenis puisi baru yang baitnya terdiri dari 8 baris.

8) Soneta, yaitu jenis puisi baru, yang terdiri dari 14 baris dan dibagi kedalam dua

bentuk, yaitu pada 8 baris pertama membentuk dua bait dengan 4 baris dari

setiap baitnya, sedangkan untuk 6 baris yang berikutnya membentuk dua bait

dengan 3 baris dimasing-masing baitnya.

Page 31: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

18

c. Unsur-unsur Puisi

Menurut Salam (dalam I Ketut, 2018: 106), unsur-unsur puisi terbagi atas

unsur lahiriah (struktur fisik puisi) dan unsur batiniah (struktur batin). Unsur

lahiriah yaitu diantaranya; rima atau irama, imajinary, diksi, kata konkret, gaya

bahasa, dan tipografi. Sedangkan unsur batiniah yaitu diantaranya; tema atau

makna, rasa, nada, dan amanat.

Hal senada juga dijelaskan oleh Pratiwi (2010: 8-9) unsur puisi terbagi atas

dua yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik.

1) unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terdapat didalam karya sastra. Adapun

unsur intrinsik antara lain yaitu:

a. tema adalah tentang apa puisi itu berbicara,

b. amanat adalah apa yang dinasihatkan kepada pembaca,

c. rima adalah persamaan-persamaan bunyi,

d. ritme adalah perhentian-perhentian/tekanan-tekanan yang teratur,

e. diksi adalah pilihan kata/ungkapan,

f. metrum/irama adalah turun naik lagu secara beraturan yang dibentuk oleh

persamaan jumlah suku kata tiap baris,

g. majas/gaya bahasa adalah permainan bahasa untuk efek estetis maupun

maksimalisasi ekspresi,

h. kesan adalah perasaan yang diungkapkan lewat puisi,

i. tipografi adalah perwajahan/bentuk puisi;

Page 32: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

19

2) unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur dari luar karya sastra yang mempengaruhi

isi karya. Contoh unsur ekstrinsik adalah psikologi, sosial, agama, sejarah,

filsafat, ideologi, politik, dan sebagaimana.

d. Peranan Puisi

Menurut Wahyuni (2014: 27-28), puisi memiliki peranan-peranan penting

yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Peranan-peranan tersebut yaitu: 1) puisi

dapat memberikan rasa senang, sejuk, dan gembira bagi pembacanya, 2) puisi

mampu mendorong pembacanya untuk berfikir lebih dalam mengenai pesan yang

terkandung didalamnya, 3) puisi dapat melatih imajinasi pendengarnya untuk

membayangkan latar dari puisi yang sedang dibaca, 4) puisi mampu mendorong

pembacanya untuk mengintropeksi diri jika di dalam puisi tersebut terkandung

makna yang sekiranya dapat mmebuat para pembaca teringat akan sesuatu yang

sebenarnya tidak baik, dan 5) puisi mampu mengarahkan dan mendidik

pembacanya untuk menjalankan nilai-nilai kebenaran yang terkandung didalamnya.

e. Langkah-langkah Menulis Puisi

Menurut Zulela (2012: 75), menyebutkan beberapa langkah-langkah dalam

menulis puisi yaitu; (1) menentukan tema; (2) merenung/menghayati tentang pesan

apa yang disampaikan; (3) memilih kata kunci yang pas untuk menggambarkan

pesan; (4) perhatikan tone/nada/permainan bunyi bahasa, dan (6) baca dengan

cermat, ungkapan.

f. Apresiasi Puisi

Menurut Ketut (2018: 125-127), apresiasi puisi merupakan bagian dari

kegiatan apresiasi sastra secara umum. Sebagai bagian dari apresiasi sastra, yang

Page 33: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

20

pertama kali harus dipahami bahwa apresiasi sastra termasuk apresiasi puisi perlu

diletakkan sebagai bagian dari peristiwa atau fenomena keilmuan, sosial, politik,

ekonomi dan lain sebagainya.

Apresiasi puisi berkaitan dengan kegiatan yang ada sangkut pautnya dengan

puisi, yaitu mendengar atau membaca puisi, mendeklamasikan, dan menulis resensi

puisi. Kegiatan ini menyebabkan seseorang memahami puisi secara mendalam

(penuh penghayatan), merasakan apa yang ditulis oleh penyair, mampu menyerap

nilai-nilai yang terkandung didalam puisi, dan menghargai puisi sebagai karya seni

dengan keindahan dan kelemahannya.

Untuk melakukan apresiasi khususnya apresiasi puisi, pemahaman

mendalam tentang apresiasi puisi memang perlu dilakukan. Agar tidak salah dalam

melalukan apresiasi puisi, konsep apresiasi perlu dipahami dengan cermat.

Apresiasi puisi terkait dengan sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan puisi.

Aktivitas yang dimaksud dapat berupa kegaiatan membaca dan mendengarkan

pembacaan puisi melalui penghayatan sungguh-sungguh Waluyo (dalam I ketut,

2018: 125). Kegiatan mengapresiasi puisi dapat dilakukan dengan memahami

struktur teks yang membangun puisi. Dengan demikian untuk mengenal,

memahami, dan menghargai puisi dapat dilakukan dengan mengenal struktur

bagian puisi tersebut baik menyangkut unsur isi maupun bentuk.

Pembelajaran apresiasi sastra di sekolah menurut Mahayana (I Ketut (2018:

126) adalah agar siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan berbahasa. Selain itu para siswa lebih dapat menghargai dan

Page 34: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

21

membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia

Indonesia. Dalam kegiatan apresiasi sastra, termasuk apresiais puisi akan terjadi

interaksi yang intens antara manusia (pembaca/apresiator) dan sastra.

Pembelajaran menulis puisi di SD sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa

secara tepat dan kreatif, meningkatkan kemampuan berfikir logis dan bernalar, serta

meningkatkan kepekaan perasaan dan kemampuan siswa untuk memahami dan

menikmati karya sastra. Selain itu, pembelajaran menulis puisi dimaksudkan agar

siswa terdidik menjadi manusia yang berkepribadian, sopan, beradab, berbudi

pekerti yang baik, memiliki rasa kemanusiaan, berkepribadian sosial, memiliki

apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, berimajinasi, berekspresi secara kreatif

baik secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran puisi juga dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati dan memahami

puisi.

Materi menulis puisi merupakan salah satu materi yang disajikan dalam

pembelajaran sastra di SD. Secara tegas dikemukakan dalam KTSP 2006 bahwa

kegiatan menulis puisi bertujuan menggali dan mengembangkan kompetensi dasar

siswa, yakni kompetensi menulis kreatif puisi. Pencapaian kompetensi menulis

puisi dapat diukur berdasarkan indikator pembelajarannya, yakni siswa mampu

menulis puisi berisi gagasan sendiri dengan menyampaikan maksud atau ide

(Depdiknas, 2006).

Kompetensi menulis puisi itu mempunyai dua tujuan utama. Pertama, siswa

menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan

Page 35: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

22

mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berintegrasi dengan orang

lain. Kedua, para siswa juga diharapkan dapat memahami dan berpartisipasi dalam

kegiatan menulis agar mereka dapat menghargai karya artistik, budaya, intelektual,

serta menerapkan nilai-nilai luhur dan meningkatkan kematangan pribadi menuju

masyarakat beradab.

Adapun manfaat dari apresiasi puisi di SD, yaitu: (a) Siswa dapat melatih

diri berimajinasi, (b) Menambahkan wawasan dan memberi pengetahuan baru

sehingga siswa sadar akan kehidupan disekelilingnya, (c) Manfaat psikologi yang

dimana isi karya yang diapresiasikan dapat membantu menyelesaikan atau

meringkan masalah yang dihadapinya. Ketiga manfaat itu dapat tercapai sekaligus

dapat juga satu persatu, tergantung puisi yang dibacanya dan kemampuan membuat

dan membacakan karyanya.

Dalam kurikulum tahun 2006 (BSNP, 2006) disekolah dasar sudah mulai

memberi peluang ke arah yang lebih baik. Aspek kognitif sudah mulai diimbangi

dengan aspek nilai dan keterampilan dengan penekanan pada apresiasi isi karya

sastra meskipun masih dalam batas keterpaduan seluruh aspek, misalnya sebagai

berikut:

1) Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

2) Mendeskripsikan isi puisi

3) Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca

4) Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar

5) Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

6) Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Page 36: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

23

7) Mengubah puisi kedalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan maknanya

8) Membacakan puisi karya sendiri dengan eksperimen yang tepat

Contoh diatas memberi peluang terwujudnya pengajaran sastra yang di

harapkan. Namun, kendalanya adalah alokasi waktu yang disediakan masih sangat

minim dan porsi pembelajaran sastra dalam bahasa Indonesia sangat sedikit, hanya

berkisar 8% dari jumlah jam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

4. Akrostik

a. Pengertian Akrostik

Akrostik berasal dari bahasa Perancis “acrostiche” dan Yunani

“akrostichsi” yang artinya sebuah sajak yang menempati huruf awal pada setiap

barisnya, menyusun sebuah atau beberapa kata (Nur, 2010). Kata Akrostik ialah

puisi yang huruf awal pada setiap barisnya membentuk sebuah kata ketika dibaca

secara vertikal (Magee, 2008). Sedangkan menurut Rose Colin (Taoziri, 2013)

mengemukakan bahwa akrostik merupakan sajak atau susunan kata-kata yang

seluruh awal atau akhir pada setiap baris-barisnya merupakan sebauah kata/nama

yang digunakan untuk mengingat hal lain.

Dengan merajuk pada penjelasan, maka dapat disimpulkan bahwa menulis

akrostik adalah kegiatan menulis yang dibangun oleh setiap huruf nama diri atau

nama objek, yang setiap baris kata ketika dibaca secara vertikal. Dengan

berdasarkan pada pengertian itu maka menulis puisi akrostik sebenarnya adalah

kegiatan menulis puisi menggunakan permainan-permainan kata secara kreatif

yang bertolak dari nama diri atau nama suatu objek yang ada.

Page 37: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

24

Di dalam menulis akrostik, digunakan huruf dalam menyusun kata untuk

memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau

mendeskripsikan topik kata yang penting. Kegiatan menulis puisi dengan metode

akrostik berbeda dengan menulis puisi-puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap

baris mengeja nama diri atau nama objek yang dapat dibaca secara vertikal. Menulis

puisi dengan metode akrostik bagi penulis pemula paling sukses digunakan karena

memberikan kemudahan dalam menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan

sebelumnya dari setiap huruf nama diri atau nama objek langsung disusun secara

vertikal (Sudibyo, 2010).

Menurut Salam (2009) kegiatan menulis puisi dengan metode akrostik dapat

dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

1) Menentukan judul puisi

2) Mengurutkan judul puisi secara vertikal

3) Menulis diksi kedalam huruf-huruf yang telah disusun secara vertikal

4) Tahap penyuntingan

Adapun manfaat dari teknik akrostik menurut Salam (2009) yaitu sebagai

berikut: 1) Mengarahkan siswa dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal

dan berada disekitarnya, 2) Membantu siswa dalam memperkaya pembendaharaan

kosakata, 3) Membantu siswa menemukan kata pertama dalam puisinya, 4)

Membimbing siswa melakukan tahap-tahap menulis puisi, 5) Dapat membantu

siswa mengingat informasi lebih cepat dan mempertahankan lebih lama.

Bertitik tolak pada teori tersebut, maka guru dapat mengkombinasikan

beberapa model pembelajaran dengan teknik akrostik agar pembelajaran puisi

Page 38: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

25

menggunakan teknik akrostik dapat meningkatkan keterampilan siswa-siswi untuk

memperbanyak pembendaharaan kata, mengasah keindahan dalam merangkai kata

pada sebuah bait, dan mengetahui makna yang akan disampaikan pembacanya serta

agar pembelajaran dapat terlihat lebih menarik untuk diikuti oleh siswa (Diana &

Nasihuddin, 2018: 22)

b. Metode Pembelajaran Menulis Puisi Akrostik

Metode pembelajaran adalah seperangkat kompenen yang telah

dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran Riyanto (dalam

Taniredja dkk, 2017: 1). Dalam proses pembelajaran ada bebrapa faktor yang sangat

menetukan keberhasilan suatu pembelajaran. Salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan sebuah pembelajaran adalah sebuah metode. Teknik merupakan

penjabaran dari metode pembelajaran. Menurut Hamruni (2012: 7), Teknik adalah

cara yang dilakukan oleh orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode,

agar metode yang dilakukan efektif dan efisien.

Menurut Jabrohim (2009: 55), ada beberapa teknik dalam pembelajaran

menulis puisi sebagai berikut:

1) Carmen figuratum, yakni puisi yang baitnya disusun menyerupai suatu benda,

misalnya corong, biola, dan mesin tik.

2) Calligramme (kaligram), yaitu pola puisi yang sama seperti carmen figuratum

tetapi bentuknya lebih rumit lagi karena kata-kata dalam puisi tersebut tidak

selalu tersusun horizontal.

3) Puisi omong kosong, yakni puisi yang diciptakan oleh penyairnya dengan

tujuan utama untuk kelucuan atau humor.

Page 39: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

26

4) Letrisme, yaitu puisi yang dicipta dengan dasar pikiran bahwa huruf

mempunyai hidup sendiri, kepribadian sendiri.

5) Acrostichon, yaitu yang huruf awal bait-baitnya merupakan sebuah nama.

6) Puisi rhopalis, yaitu puisi yang kata-kata dalam suatu baris jumlah suku

katanya satu lebihnya dari kata yang mendahuluinya.

Dari macam teknik maka dipilih salah satunya yaitu teknik acrostichon

(akrostik). Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lainnya karena huruf-huruf

pertama tiap barisnya mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. Dari

penjelasan tersebut, siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata karena sudah ada

rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan

membentuk kata.

c. Tahap-tahap Pembelajaran Puisi dengan Teknik Akrostik

Penerapan teknik akrostik dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

dilakukan dengan beberapa tahap. Pada setiap tahap guru akan membimbing dan

mengarahkan siswa dalam menulis puisi. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Penggalian ide, yaitu tahap yang berupa kegiatan pengumpulan data dan

informasi yang akan dijadikan bahan dan ide yang akan ditulis. Prapenulisan atau

pramenulis adalah tahap persiapan. Tahap ini sangat penting dan menentukan

tahap-tahap selanjutnya. Tahap ini biasanya sangat menyita waktu. Hal-hal yang

dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan ide dan mempertimbangkan

kelebihan dan kelemahan ide tersebut.

Page 40: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

27

2. Penentuan ide, yaitu setelah melakukan pertimbangan dengan matang yakni

maksud puisi, pembaca dan kemenarikan idenya.

3. Penulisan puisi, yaitu ide yang sudah matang dilakukan penulisan puisi sesuai

dengan tenik yang digunakan.

4. Penyajian, yaitu puisi yang telah ditulis dilakukan penyajian yang berupa

pembacaan dan publikasi apresiasi dari pihak pembaca (Ridwan dan Alasruddin,

2008).

Adapun cara mengenai pelaksanaan teknik akrostik menurut Fleisher (2013:

171-174) adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan materi, yaitu sebelum dilakukan teknik akrostik ini,

terlebih dahulu guru menerangkan materi-materi secara keseluruhan yang

diajarkan kepada peserta didik dikelas. Kemudian pada saat pengenalan

kosakata-kosakata baru, guru memberikan penejelasan tentang teknik akrostik

untuk mempermudah siswa menulis puisi yang diajarkan tersebut.

b. Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik yang dimaksud adalah sebuah teknik

menulis puisi dengan cara mengambil huruf depan, tengah, atau akhir dalam

sebuah kata yang disusun secara vertikal dan dijadikan sebuah puisi. Namun

biasanya untuk mempermudah yaitu dengan mengambil huruf depan.

c. Menyusun menjadi puisi akrostik, yaitu untuk mempermudah dalam menyusun

puisi dan menambha keindahan puisi. Teknik akrostik dilakukan dengan cara

mengambil huruf awal, tengah atau akhir sebuah kata kemudian dikembangkan

menjadi susunan kalimat dalam puisi.

Page 41: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

28

d. Evaluasi, yaitu setelah guru selesai mengajarkan materinya ajarnya, pada tahap

evaluasi ini guru memberikan sebuah soal atau tes menulis puisi pada materi hal

tersebut. Soal atau tes tersebut juga bertujuan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi siswa.

B. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilandasi oleh hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD

Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, belum maksimal atau

belum mencapai nilai KKM (75). Oleh karena itu, dalam penelitian ini diterapkan

teknik akrostik yang dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa. Sebelum

diterapkan teknik akrostik, peneliti melakukan pratindakan kemudian pada siklus I

dan siklus II diterapkan teknik akrostik. Untuk melihat hasil belajar siswa pada

pembelajaran menulis puisi maka akan diberi tes setiap akhir pembelajaran . Tujuan

akhir dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar

menulis puisi siswa. Secara skematis, kerangka penelitian ini dapat digambarkan

dalam bagan berikut ini:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Hasil belajar menulis puisi belum maksimal atau tidak mencapai

nilai KKM Kondisi

Awal

Pratindakan

Siklus I

Temuan Akhir

Siklus II

Guru menerapkan teknik akrostik

Hasil belajar menulis puisi meningkat

Page 42: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

29

C. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan berdasarkan kerangka pikir adalah jika teknik

akrostik diterapkan, maka hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 58

Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dapat meningkat.

Page 43: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses atau

hasil, yang melakukan PTK dikelasnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Arikunto, dkk (2019: 2).

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu yang berlokasi di Desa Muladimeng. Waktu

penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2020.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu, dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang yang terdiri

dari 17 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini terkait dengan faktor-faktor yang diteliti yaitu:

1. Penggunaan Penerapan Teknik Akrostik

Penerapan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa

kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, yaitu menulis

puisi yang susunan larik-lariknya pada awal kata menggunakan kata setiap huruf

Page 44: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

31

pertama nama yang disusun secara vertikal, baik berupa nama diri, objek, pulau dan

lainnya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu diperoleh dari hasil tes setiap akhir pembelajaran.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah yaitu penelitian tindakan kelas

dalam bentuk proses yang terdiri atas empat langkah-langkah kegiatan yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini

menggunakan teknik yang mengacu pada model penelitian tindakan kelas yang

dikemukakan oleh Arikunto, dkk (2019: 145-146).

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1 Siklus PTK Arikunto (2019: 42)

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Page 45: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

32

Berikut ini adalah uraian secara jelas rincian kegiatan yang akan dilakukan.

Mulai dari kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yaitu

diantaranya:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning), mencakup:

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Menganalisis dan merumuskan masalah.

3. Merancang pembelajaran menggunakan teknik akrostik.

4. Menyiapkan instrumen (tes dan lembar observasi) dan lks

b. Tahap Melakukan Tindakan (action), mencakup:

1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.

2. Menerapkan teknik pembelajaran akrostik.

3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai

rencana.

c. Tahap Pengamatan (observation), mencakup:

1. Melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada penerapan

teknik akrostik yang dilakukan.

2. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa

d. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup :

1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi.

2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan saat menerapkan teknik

akrostik dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.

3. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa.

Page 46: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

33

1. Siklus II

a. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:

1. Mengevaluasi hasil refleksi dan mencari upaya perbaikan untuk

diterapkan pada pembelajaran berikutnya.

2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.

3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus I.

b. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:

1. Melakukan analisis pemecahan masalah.

2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan

teknik akrostik.

c. Tahap Mengamati (observavtion), mencakup:

1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan teknik akrostik.

2. Mencatat perubahan yang terjadi.

d. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:

1. Merefleksikan proses pembelajaran teknik akrostik.

2. Merefleksikan hasil belajar siswa dengan penerapan teknik akrostik.

3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.

Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II dengan proses pembelajaran secara

tatap muka dengan siswa, maka hasil yang diharapkan yaitu: 1) hasil belajar

menulis puisi siswa dengan menggunakan teknik akrostik dapat meningkat, dan 2)

aktivitas belajar siswa didalam kelas meningkat.

Page 47: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

34

E. Intrumen Penelitian

Menurut Sanjaya (2011:84), instrumen penelitian adalah alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data atau informasi penelitian. Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian dalam penelitian ini menggunakan instrumen aspek

penilaian puisi yang berdasarkan aspek diksi, imaji, gaya bahasa, sajak (rima atau

irama), dan amanat. Berikut ini tabel 3.1 instrumen aspek penilaian puisi.

Tabel 3.1. Instrumen Aspek Penilaian Puisi

No Aspek Skor Kategori Keterangan

1. Diksi

5 Sangat Baik Sangat mampu memilih kata-kata yang tepat

4 Baik Mampu memilih kata-kata yang tepat

3 Cukup Cukup mampu memilih kata-kata yang tepat

2 Kurang Kurang mampu memilih kata-kata yang tepat

1 Sangat

Kurang Sangat kurang mampu memilih kata-kata yang tepat

2. Imaji

5 Sangat Baik Sangat mampu menggunakan citraan dengan baik

4 Baik Mampu menggunakan citraan dengan baik

3 Cukup Cukup mampu menggunakan citraan dengan baik

2 Kurang Kurang mampu menggunakan citraan dengan baik

1 Sangat

Kurang

Sangat kurang mampu menggunakan citraan dengan

baik

3. Gaya

Bahasa

5 Sangat Baik Sangat mampu menggunakan teknik kias dengan baik

4 Baik Mampu menggunakan teknik kias dengan baik

3 Cukup Cukup mampu menggunakan teknik kias dengan baik

2 Kurang Kurang mampu menggunakan teknik kias dengan

baik

1 Sangat

Kurang

Sangat kurang mampu menggunakan teknik kias

dengan baik

4.

Sajak

(rima atau

irama)

5 Sangat Baik Sangat mampu menimbulkan sajak yang merdu

melalui kata-kata yang digunakan

4 Baik Mampu menimbulkan sajak yang merdu melalui kata-

kata yang digunakan

3 Cukup Cukup mampu menimbulkan sajak yang merdu

melalui kata-kata yang digunakan

Page 48: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

35

Sumber: Instrumen Penilaian Guru SD Negeri 58 Salolo

2. Lembaran Tes Hasil Belajar

Lembaran yang dimaksud adalah LKS, ini digunakan untuk mengukur

keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran interaktif setiap akhir

siklus. Tes hasil belajar yang disusun adalah berbentuk tes menulis puisi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan melakukan tes

untuk melihat pemahaman siswa mengenai menulis puisi yang telah dipelajari

menggunakan teknik akrostik. Peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk

melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan

tes. Berikut penjelasannya:

1. Observasi Kelas

Observasi digunakan untuk mengetahui proses belajar siswa sebelum

adanya penelitian. Observasi juga digunakan ketika tindakan dilaksanakan. Melalui

2 Kurang Kurang mampu menimbulkan sajak yang merdu

melalui kata-kata yang digunakan

1 Sangat

Kurang

Sangat kurang mampu menimbulkan sajak yang

merdu melalui kata-kata yang digunakan

5. Amanat

5 Sangat Baik Sangat mampu menyampaikan pesan atau nasehat

dengan baik

4 Baik Mampu menyampaikan pesan atau nasehat dengan

baik

3 Cukup Cukup mampu menyampaikan pesan atau nasehat

dengan baik

2 Kurang Kurang mampu menyampaikan pesan atau nasehat

dengan baik

1 Sangat

Kurang

Sangat kurang mampu menyampaikan pesan atau

nasehat dengan baik

Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100%

Skor Maksimum (25)

Page 49: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

36

observasi dapat diketahui bagaimana keaktifan, perhatian dan konsentrasi siswa,

minat dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dan keseriusan siswa

dalam kegiatan menulis puisi.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

diterapkannya teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganilisis data penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif. Teknik deskriptif digunakan untuk melihat data hasil

observasi proses pembelajaran yang berupa data aktivitas siswa dan yang kedua

data hasil belajar siswa dari hasil tes setiap akhir siklus. Berdasarkan kedua jenis

data di atas, maka analisis data yang akan dilakukan adalah :

1. Analisis Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Data hasil observasi yang didapat melalui lembar observasi aktivitas siswa

digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung. Data jumlah siswa yang terlibat dalam masing-masing

aktivitas dan dipersentasekan dengan rumus :

Keterangan:

P = Angka Persentase Aktivitas

F = Jumlah Aktivitas Siswa

N = Jumlah Siswa

P = 𝑭 X 100%

Page 50: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

37

Interpretasi aktivitas siswa dilakukan sebagaimana yang dikemukakan

Arikunto (2010:272), sebagai berikut:

Tabel 3.2. Persentase Aktivitas Siswa Persentase Aktivitas Siswa

Kategori

0 % ≤ P < 20 % Kurang Sekali

20 % ≤ P < 40 % Kurang

40 % ≤ P < 60 % Cukup

60 % ≤ P < 80 % Baik

80 % ≤ P < 100 % Baik Sekali

Sumber: Diadaptasi dari Suharsimi Arikunto, (2010:272)

2. Analisis Data Ketuntasan Belajar

Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes yang akan dilaksanakan

setelah berakhir satu siklus akan dianalisis untuk melihat ketuntasan belajar siswa

telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75.

Menurut Arikunto (2001), ketuntasan belajar siswa dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Tabel 3.3 Persentase Aktivitas Siswa

Tingkat Ketuntasan Kategori

86-100% Sangat Baik

76-85% Baik

60-75% Cukup

0-59% Kurang

Sumber: SD Negeri 58 Salolo

Ketuntasan Belajar = Jumlah Siswa Tuntas Belajar x 100%

Jumlah Seluruh Siswa

Page 51: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

38

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan hasil

belajar menulis puisi siswa. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya nilai menulis

puisi dari sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Indikator

keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dikelompokkan menjadi dua

aspek, yaitu:

1. Indikator Keberhasilan Pengamatan Proses Belajar Mengajar

Indikator keberhasilan ini dapat dilihat dari: a) proses pembelajaran menarik

dan menyenangkan, b) siswa dapat mengerti yang dimaksud dengan menulis puisi

menggunakan teknik akrostik, c) siswa berperan aktif selama proses pembelajaran

berlangsung.

2. Indikator Keberhasilan Hasil

Indikator keberhasilan ini dideskripsikan dari hasil belajar menulis puisi

dengan menggunakan teknik akrostik. Keberhasilan diperoleh jika terjadi

peningkatan antara prestasi subjek penelitian sebelum diberi tindakan dan sesudah

diberi tindakan. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini adalah siswa

mampu menulis puisi berdasarkan tema yang ditentukan. Peningkatan hasil belajar

siswa apabila berhasil mencapai nilai rata-rata 75.

Page 52: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan teknik akrostik dalam

pembelajaran menulis puisi dilakukan secara bertahap. Kegiatan dimulai dengan

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, dilanjutkan dengan pelaksanaan

tindakan, pengamatan dan refleksi. Hal-hal yang diperoleh sebagai hasil tindakan

kelas diungkapkan dibawah ini:

1. Pra Tindakan

Tahap pratindakan dilakukan untuk mengetahui kondisi awal yang ada

dilapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Penelitian ini dilakukan

dengan cara pengambilan data hasil belajar praktik awal menulis puisi siswa,

mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di dalam kelas,

peneliti menemukan beberapa kendala selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Diantaranya sebagai berikut :

1. Siswa ketika diberi materi terkesan tidak fokus dan bermain bersama

temannya.

2. Tidak semua siswa memahami materi yang diajarkan guru.

3. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas

V yaitu Pak Sarunan. Menurut beliau, pembelajaran dilakukan seperti biasa, yaitu

setelah materi diajarkan guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. Ini

Page 53: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

40

dikarenakan waktu mengajar guru terbatas akibat pandemi covid-19 sehingga

menyebabkan pembatasan aktivitas mengajar guru yang mengharuskan jam pulang

siswa lebih cepat dari biasanya.

Kegiatan awal dilakukan dengan praktik menulis puisi siswa. Sebelum

siswa melakukan praktik menulis puisi, guru peneliti (mahasiswa) memberikan

materi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan menulis puisi,

diantaranya definisi puisi, jenis-jenis puisi, unsur-unsur puisi dan langkah-langkah

penulisan puisi.

Adapun penilaian pada praktik menulis puisi menggunakan pedoman

penilaian menulis puisi yang mencakup beberapa aspek diantaranya aspek diksi

dengan skor maksimum 5, aspek pengimajian dengan skor maksimum 5, aspek gaya

bahasa dengan skor maksimum 5, sajak (rima atau irama) dengan skor maksimum

5, dan aspek amanat dengan skor maksimum 5.

Berdasarkan pratindakan yang dilakukan pada tanggal 29 Juli 2020, maka

dapat dilihat pada tabel 4 hasil belajar praktik awal menulis puisi siswa adalah

sebagai berikut ini.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Praktik Awal Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN 58

Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Akumulasi

Aspek

Nilai

Akhir Diksi Imaji Gaya

Bahasa

Sajak

(rima atau

irama)

Amanat

1 S1 1 1 2 1 2 7 28

2 S2 3 3 3 3 4 16 64

3 S3 1 3 1 2 2 9 36

4 S4 2 1 2 3 2 10 40

5 S5 3 3 2 4 3 15 60

6 S6 1 2 2 1 2 8 32

7 S7 1 2 2 1 1 7 28

8 S8 3 4 3 4 3 17 68

9 S9 5 3 4 5 2 19 76

Page 54: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

41

10 S10 5 3 4 5 3 20 80

11 S11 1 2 2 3 2 10 40

12 S12 2 3 3 4 2 14 56

13 S13 4 3 4 4 2 17 68

14 S14 1 1 3 2 2 9 36

15 S15 2 2 3 3 1 11 44

16 S16 3 3 2 2 3 13 52

17 S17 4 2 4 3 2 15 60

18 S18 3 3 5 5 3 19 76

19 S19 2 2 4 2 2 12 48

20 S20 3 4 3 4 2 16 64

21 S21 5 4 5 5 3 22 88

22 S22 4 3 2 2 2 13 52

23 S23 5 4 4 4 2 19 76

24 S24 4 4 4 3 4 19 76

25 S25 4 2 2 2 2 12 48

26 S26 2 3 3 4 3 15 60

27 S27 3 4 5 4 4 20 80

Jumlah 77 74 83 85 65 384 1536

Rata-rata 2,85 2,74 3,07 3,15 2,41 14,22 56,88

Persentase (%) 57 54,8 61,4 62,9 48,1 - -

Berdasarkan tabel 4.1 dari aspek-aspek yang dinilai dalam penelitian hasil

kerja siswa yang masing-masing aspek memiliki skor maksimum 5. Jika ditotal,

skor maksimal praktik menulis siswa dalam penelitian ini adalah 25. Namun dalam

pratindakan ini dapat dilihat bahwa siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu belum mencapai skor maksimal dalam hasil belajar

menulis puisi. Oleh karena itu, data hasil menulis puisi siswa ini akan menjadi

bahan pertimbangan tindakan perbaikan yang akan dilakukan dalam dua siklus.

Berikut ini dijabarkan mengenai hasil belajar menulis puisi siswa tiap aspek

penilaian pada saat kegiatan pratindakan. Diantaranya sebagai berikut:

a. Diksi

Dari data tersebut menunjukkan bahwa diksi merupakan aspek terendah

ketiga dari aspek imaji dan amanat ini dikarenakan pemilihan kosakata cenderung

tidak variatif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata, yaitu 2,85 atau dengan

Page 55: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

42

persentase 57%.

b. Imaji

Aspek pengimajian berkaitan dengan penggunaan kata dalam memunculkan

imajinasi, daya khayal, dan daya kreatif sehingga dapat menghasilkan puisi yang

indah. Pada aspek pengimajian ini, hasil belajar menulis puisi siswa tergolong

masih dalam kategori kurang yaitu dengan nilai rata-rata 2,74 atau dengan

persentase 54,8%.

c. Gaya Bahasa

Pada aspek ini, peneliti memperoleh nilai rata-rata siswa 3,07 atau dengan

persentase 61,4%. Hal ini juga menandakan bahwa pada aspek gaya bahasa siswa

dalam menulis puisi masih kurang.

d. Sajak (rima atau irama)

Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata yaitu 3,15 atau dengan persentase

62,9% yang menunjukkan sajak merupakan aspek tertinggi dari aspek-aspek

lainnya.

e. Amanat

Aspek amanat memperoleh nilai rata-rata paling rendah dengan nilai rat-rata

2,41 atau dengan persentase 48,1%. Hal ini menandakan siswa masih belum bisa

menyampaikan pesan apa dalam puisi yang mereka kerjakan.

Dilihat dari permasalahan yang muncul pada saat pelaksanaan pratindakan,

maka tindakan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1) Untuk membantu siswa memilih diksi yang tepat, menimbulkan imajinasi

dalam puisi, penggunaan gaya bahasa yang menarik, menimbulkan sajak dan

Page 56: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

43

penyampaian pesan dalam puisi diperlukan teknik pembelajaran yang mampu

menarik minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi sesuai tema, maka

teknik pembelajaran yang akan digunakan adalah teknik akrostik.

2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa lebih lanjut maka teknik akrostik ini

diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.

3) Mengadakan tindakan akhir, yaitu dengan mengadakan tes menulis puisi

menggunakan teknik akrostik.

Dari tabel 4.1 didapatkan nilai akhir dari hasil belajar menulis puisi siswa

sehingga ditemukan siswa tuntas dan siswa tidak tuntas. Adapun ketuntasan siswa

dapat kita lihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2. Hasil Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN 58

Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu (Pra tindakan)

No.

Nama Siswa

Nilai Akhir

Ketuntasan

Ya Tidak

1. S1 28 - √

2. S2 64 - √

3. S3 36 - √

4. S4 40 - √

5. S5 60 - √

6. S6 32 - √

7. S7 28 - √

8. S8 68 - √

9. S9 76 √ -

10. S10 80 √ -

11. S11 40 - √

12. S12 56 - √

13. S13 68 - √

14. S14 36 - √

15. S15 44 - √

16. S16 52 - √

17. S17 60 - √

18. S18 76 √ -

19. S19 48 - √

20. S20 64 - √

21. S21 88 √ -

Page 57: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

44

22. S22 52 - √

23. S23 76 √ -

24. S24 76 √ -

25 S25 48 - √

26 S26 60 - √

27 S27 80 √ -

Jumlah 1536 7 20

Persentase (%) - 25 75

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan siswa dalam menulis

puisi adalah 25% dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 7 orang dan yang tidak

tuntas 75% dengan jumlah siswa 20 orang. Hal ini menandakan ketuntasan belajar

siswa berada pada kategori kurang.

Selain mengamati hasil belajar menulis puisi siswa, peneliti juga melakukan

pengamatan aktivitas siswa. Berikut ini grafik pengamatan terhadap kegiatan

menulis puisi siswa di dalam kelas pada tahap pratindakan dalam gambar 4.1

berikut ini.

Gambar 4.1. Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Kegiatan Menulis Puisi

Didalam Kelas (Pratindakan)

Pada pratindakan peneliti mengamati 4 aspek pengamatan terhadap 27 siswa

dalam kegiatan menulis puisi yang terdiri dari: aspek keaktifan dengan jumlah

siswa aktif 12 orang atau persentase 45% dengan kategori cukup, aspek perhatian

Jumlah Siswa Aktif

Keaktifan Perhatian dan

Konsentrasi Siswa

Minat Siswa

dalam

Pembelajaran

Keseriusan Siswa

Dalam Kegiatan

Menulis Puisi

Page 58: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

45

dan konsentrasi dengan jumlah siswa aktif 9 orang atau persentase 34% dengan

kategori kurang, aspek minat siswa dalam pembelajaran dengan jumlah siswa aktif

7 orang atau persentase 26% dengan kategori kurang, dan aspek keseriusan siswa

saat kegiatan menulis puisi dengan jumlah siswa aktif 10 orang atau persentase 37%

dengan kategori kurang.

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas Persiklus

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap

siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanan tindakan, observasi, dan refleksi.

Berikut ini diuraikan hasil dari pelaksanaan penelitian peningkatan kemampuan

menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik siklus I dan siklus II.

a. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Penelitian tindakan siklus I pada siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Agustus

2020 dan 12 Agustus 2020. Siklus I ini dilakukan sebanyak dua pertemuan. Berikut

diuraikan pelaksanaan tindakan siklus I.

1) Perencanaan

Perencanaan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru peneliti (mahasiswa).

Perencanaan dalam siklus I ini meliputi persiapan hal-hal yang dibutuhkan saat

pelaksanaan penelitian. Persiapan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

b) Persiapan materi tentang puisi.

c) Persiapan materi tentang teknik akrostik.

d) Mempersiapkan alat-alat pengumpul data seperti format observasi

Page 59: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

46

(pengamatan aktivitas siswa) dan lks.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I yaitu penggunaan teknik akrostik dengan

tujuan agar peningkatan hasil belajar menulis puisi dengan teknik akrostik siswa

dapat mencapai hasil yang maksimal. Teknik akrostik juga diharapkan mampu

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Siklus I

pertemuan pertama dilaksanakan hari Rabu 05 Agustus 2020 dan pertemuan kedua

hari Rabu 12 Agustus 2020.

a) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama tindakan siklus I, guru peneliti memasuki ruang

kelas dan memberikan salam kemudian mengabsen kehadiran siswa, selanjutnya

guru peneliti melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan pada hari tersebut. Guru peneliti menggali pengetahuan siswa

tentang puisi, kemudian guru peneliti menjelaskan materi mengenai akrostik dan

penulisan puisi dengan menggunakan teknik akrostik.

Kemudian guru peneliti menuliskan contoh puisi akrostik. Kemudian

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang

menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik. Pertemuan pertama tindakan

siklus I ini juga memiliki kendala pada siswa yaitu masih siswa belum memahami

materi yang telah diajarkan.

Tahap selanjutnya guru peneliti membagikan lembar menulis puisi dan

menjelaskan tahap selanjutnya. Kemudian guru peneliti memantau kegiatan

Page 60: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

47

pembelajaran menulis puisi siswa.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua tindakan siklus I dilakukan pada hari Rabu, 12 Agustus

2020. Pada pertemuan kedua tindakan siklus I, guru peneliti memulai pembelajaran

seperti yang dilakukan di pertemuan pertama siklus I dan kembali menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta menjelaskan lagi tentang materi

akrostik dan contohnya. Selanjutnya guru peneliti memberi penjelasan lagi

mengenai menulis puisi dengan teknik akrostik.

Setelah guru peneliti memberi penjelasan kepada siswa, guru peneliti

menugaskan siswa untuk merevisi hasil puisi yang telah dibuat pada pertemuan

sebelumnya. Siswa diberikan waktu untuk merevisi puisinya kemudian

dipublikasikan hasilnya di depan kelas, kemudian guru peneliti mengumpulkan

hasil menulis puisi siswa dengan menggunakan teknik akrostik.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi

(pengamatan aktivitas siswa). Kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap

hasil karya puisi siswa. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari dua aspek, yaitu

pengamatan proses dan pengamatan hasil. Pengamatan proses berkaitan dengan

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi dan pengamatan hasil

dilakukan untuk mengetahui hasil belajar menulis puisi siswa.

a) Pengamatan Proses

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran. Hasil

pengamatan pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan adanya peningkatan

Page 61: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

48

dibandingkan dengan pembelajaran menulis puisi pada tahap pratindakan.

Pelaksanan pembelajaran tindakan siklus I berlangsung cukup baik. Siswa cukup

aktif dalam pembelajaran, perhatian dan konsentrasi siswa, minat siswa dalam

pembelajaran, dan keseriusan siswa juga cukup baik.

Berikut ini hasil dari lembar observasi dalam bentuk grafik terhadap aktivitas

siswa pada saat tindakan siklus I dalam gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Kegiatan Menulis Puisi

di dalam Kelas (Siklus I)

Pada siklus I pengamatan aktivitas siswa terhadap dalam kegiatan menulis

puisi mengalami sejumlah peningkatan terhadap 4 aspek pengamatan antara lain:

aspek keaktifan dengan jumlah siswa aktif 19 orang dengan persentase 71%, aspek

perhatian dan konsentrasi dengan jumlah siswa aktif 14 orang dengan persentase

52%, aspek minat siswa dalam pembelajaran dengan jumlah siswa aktif 12 orang

dengan persentase 45%, dan aspek keseriusan siswa saat kegiatan menulis puisi

dengan jumlah siswa aktif 15 orang dengan persentase 56%.

Keaktifan Perhatian dan

Konsentrasi Siswa

Minat Siswa

dalam

Pembelajaran

Keseriusan Siswa

dalam Kegiatan

Menulis Puisi

Jumlah Siswa Aktif

Page 62: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

49

b) Pengamatan Hasil

Diketahui keberhasilan dari hasil proses pembelajaran menulis puisi dapat

dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar menulis puisi siswa dibandingkan

sebelum adanya tindakan pada siklus I dengan menggunakan teknik akrostik.

Pengamatan hasil dilakukan setelah siswa diberi evaluasi.

Berikut ini dijabarkan pada tabel 4.3 hasil belajar menulis puisi yang

dilakukan pada tindakan siklus I.

Tabel 4.3 Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu dengan Menggunakan Teknik Akrostik

(Siklus I)

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Akumulasi

Aspek Diksi Imaji

Gaya

Bahasa

Sajak

Amanat (rima atau

irama)

1 S1 3 4 2 2 3 14

2 S2 5 4 4 4 4 21

3 S3 4 3 3 4 2 16

4 S4 4 3 3 3 4 17

5 S5 3 3 2 4 3 15

6 S6 3 4 4 2 2 15

7 S7 3 3 1 3 2 12

8 S8 5 3 4 5 3 20

9 S9 5 3 4 5 2 19

10 S10 5 4 5 5 3 22

11 S11 3 2 2 4 2 13

12 S12 4 4 5 4 3 20

13 S13 4 4 5 4 3 20

14 S14 3 2 3 3 2 13

15 S15 4 3 3 4 2 16

16 S16 4 4 3 4 3 18

17 S17 3 4 5 3 4 19

18 S18 4 4 5 5 3 21

19 S19 3 4 5 4 3 19

20 S20 4 4 4 4 2 18

21 S21 4 4 5 5 4 22

22 S22 4 3 2 4 3 16

23 S23 5 4 4 4 4 21

24 S24 4 4 5 3 4 20

25 S25 5 3 3 2 3 16

26 S26 4 3 4 4 3 18

Page 63: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

50

27 S27 4 3 5 5 4 21

Jumlah 106 93 100 103 80 482

Rata-rata 3,92 3,44 3,7 3,81 2,96 17,85

Persentase% 78,5 68,8 74 76,2 59,2 -

Berikut ini dijabarkan mengenai hasil belajar menulis puisi siswa dengan

menggunakan teknik akrostik tiap aspek pada siklus I. Diantaranya sebagai berikut:

a. Diksi

Dari data tersebut nilai rata-rata pada siklus I yaitu 3,92 atau dengan

persentase 78,5% yang menunjukkan diksi merupakan aspek tertinggi dari aspek-

aspek lainnya. Hal ini menandakan adanya peningkatan nilai dari hasil belajar awal

praktik menulis puisi siswa pada pratindakan sebelum diterapkannya teknik

akrostik.

b. Imaji

Pada aspek pengimajian ini kemampuan menulis puisi siswa sudah

meningkat yaitu dengan nilai rata-rata 3,44 atau dengan persentse 68,8%

dibandingkan skor awal pada pratindakan.

c. Gaya Bahasa

Pada aspek ini peneliti memperoleh nilai rata-rata siswa 3,7 atau dengan

persentase 74%. Hal ini menandakan bahwa pada aspek gaya bahasa siswa dalam

menulis puisi cukup baik.

d. Sajak (rima atau irama)

Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata yaitu 3,81 atau dengan persentase

76,2%. Hal ini menandakan adanya peningkatan nilai dari hasil belajar praktik awal

menulis puisi siswa di pratindakan

Page 64: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

51

e. Amanat

Aspek amanat memperoleh nilai rata-rata paling rendah dengan skor 2,96

atau dengan persentase 59,2%. Hal ini menandakan siswa masih belum bisa

menyampaikan pesan apa dalam puisi yang mereka kerjakan.

Berdasarkan hasil tabel 4.3 yang didapat diuraikan siswa yang tuntas dan

tidak tuntas. Adapun siswa yang tuntas sebanyak 13 orang dan tidak tuntas

sebanyak 14 orang dalam tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Hasil Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dengan Menggunakan

Teknik Akrostik (Siklus I)

No.

Nama Siswa

Nilai Akhir

Ketuntasan

Ya Tidak

1. S1 56 - √

2. S2 84 √ -

3. S3 64 - √

4. S4 68 - √

5. S5 60 - √

6. S6 60 - √

7. S7 48 - √

8. S8 80 √ -

9. S9 76 √ -

10. S10 88 √ -

11. S11 52 - √

12. S12 80 √ -

13. S13 80 √ -

14. S14 52 - √

15. S15 64 - √

16. S16 72 - √

17. S17 76 √ -

18. S18 84 √ -

19. S19 76 √ -

20. S20 72 - √

21. S21 88 √ -

22. S22 64 - √

23. S23 84 √ -

24. S24 80 √ -

Page 65: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

52

25 S25 64 - √

26 S26 72 - √

27 S27 84 √ -

Jumlah 1928 13 14

Persentase (%) - 48 52

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa ketuntasan siswa dalam menulis

puisi sebesar 48% dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 13 orang dan yang tidak

tuntas 52% dengan jumlah siswa 14 orang. Hal ini menandakan ketuntasan belajar

siswa berada pada kategori cukup.

4) Refleksi

Selama tindakan siklus I proses kegiatan belajar mengajar berlangsung baik.

Namun ada beberapa permasalahan yang muncul selama pembelajaran menulis

puisi yaitu antara lain: beberapa siswa masih kurang antusias dan aktif mengikuti

pembelajaran menulis puisi, siswa masih belum bisa memilih kata-kata yang

mampu membangkitkan imajinasi pembaca dan penyampain pesan dalam puisi

yang mereka buat, beberapa siswa tidak memeriksa ulang hasil pekerjaannya

sehingga tidak mengetahui kekurangan-kekurangan tulisan puisinya.

Oleh karena itu, peneliti perlu mengadakan tindakan menulis puisi pada

siklus II dengan menggunakan teknik akrostik lagi. Hal ini dilakukan agar aspek

yang diamati dalam menulis puisi dapat lebih meningkat. Selain itu juga perlu

dilakukan pembelajaran yang lebih intensif kepada siswa yang nilainya belum

memenuhi KKM.

b. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Pada penelitian tindakan siklus II pada siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dilaksanakan setiap hari Rabu, 26 Agustus

Page 66: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

53

2020 dan 02 September 2020. Siklus II ini dilaksanakan dalam dua pertemuan.

Berikut diuraikan pelaksanaan tindakan siklus II.

1) Perencanaan

Perencanaan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru peneliti (mahasiswa).

Perencanaan dalam siklus II ini meliputi persiapan hal-hal yang dibutuhkan saat

pelaksanaan penelitian. Persiapan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

a) Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

b) Persiapan materi tentang menulis puisi.

c) Penerapan teknik akrostik lebih maksimal.

d) Peneliti mempersiapkan alat-alat pengumpul data seperti format observasi

(pengamatan) dan lks.

2) Implementasi Tindakan

Dalam siklus II apa yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan

diterapkan dalam proses pembelajaran. Implementasi tindakannya yaitu hampir

sama dengan siklus I namun dilakukan juga perbaikan terhadap keterampilan

menulis puisi. Implementasi tindakan siklus II dilakukan sebanyak dua kali

pertemuan yaitu Rabu, 26 Agustus 2020 dan 02 September 2020.

a) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama tindakan siklus II, guru peneliti memasuki ruang

kelas dan memberikan salam kemudian mengabsen kehadiran siswa, selanjutnya

guru peneliti melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai. Guru menggali kembali pengetahuan siswa tentang puisi. Guru

peneliti memberi penegasan pada beberapa aspek yang masih dianggap kurang pada

Page 67: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

54

siklus I. Guru kembali memberi contoh puisi dengan teknik akrostik kemudian guru

peneliti membagikan lembar kerja siswa siklus II dan menugaskan siswa menulis

puisi dengan menggunakan teknik akrostik supaya lebih baik dari hasil pertemuan

tindakan siklus I.

Setelah siswa menulis puisi dan waktu untuk pertemuan pertama siklus II

hampir habis, guru peneliti bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran pada hari tersebut.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua tindakan siklus II hampir sama dengan pertemuan pertama

siklus II. Guru peneliti melakukan apersepsi dengan membuka pelajaran dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru peneliti kembali menggali pengetahuan

siswa tentang puisi akrostik. Dalam tindakan siklus II ini siswa merevisi puisi yang

telah dibuat pada pertemuan pertama tindakan siklus II sebelumnya. Pembelajaran

pada pertemuan kedua tindakan siklus II berjalan lancar dan menyenangkan.

Setelah pembelajaran hampir selesai, siswa mempublikasikan dan

mengumpulkan hasil puisi yang telah dibuat. Selanjutnya guru peneliti menutup

pembelajaran dan memberi penghargaan terhadap siswa.

3) Pengamatan

Dari hasil penelitian, hasil belajar menulis puisi siswa pada siklus II

menunjukkan adanya sikap positif. Hal ini dapat dilihat dari tindakan terhadap

pelaksanaan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siklus II yang

dijabarkan sebagai berikut.

Page 68: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

55

a) Pengamatan Proses

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti,

pelaksanaan tindakan kelas siklus II sudah berjalan sesuai dengan rencana. Proses

pembelajaran pada siklus II ini sudah terlihat banyak peningkatan jika

dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I. Pada lembar pengamatan

terhadap kegiatan menulis puisi, terlihat bahwa semua aspek pengamatan

mengalami peningkatan. Adapun grafik hasil pengamatan terhadap aktivitas

menulis puisi siswa pada tindakan siklus II dalam gambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3 Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Kegiatan Menulis Puisi

di Didalam Kelas (Siklus II)

Pada grafik gambar 4.3 dapat dilihat peningkatan yang signifikan. Aspek

keaktifan, perhatian dan konsentrasi siswa, minat dalam pembelajaran dan

keseriusan siswa saat kegiatan menulis puisi pada siklus II tersebut membuktikan

bahwa pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Antusias siswa dalam

pembelajaran dapat dikatakan baik.

Keaktifan

Jumlah Siswa Aktif

Perhatian dan

Konsentrasi

Siswa

Minat Siswa

dalam

Pembelajaran

Keseriusan Siswa

dalam Kegiatan

Menulis Puisi

Page 69: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

56

Pada keempat aspek pengamatan di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kegiatan siswa di dalam kelas semakin meningkat dari pratindakan, siklus I

dan siklus II ini. Pada siklus II setelah dilakukannya tindakan di dalam kelas,

peneliti mendapatkan data sebagai berikut. Aspek keaktifan menjadi 24 siswa atau

dengan persentase 89%, aspek perhatian dan konsentrasi berjumlah 19 siswa atau

dengan persentase 71% , aspek minat siswa dalam pembelajaran berjumlah 22

siswa atau dengan persentase 82%, dan aspek keseriusan siswa saat kegiatan

menulis puisi terdapat 20 siswa atau dengan persentase 74%.

b) Pengamatan Hasil

Keberhasilan hasil belajar menulis puisi dengan teknik akrostik siswa pada

siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan pada pratindakan dan siklus I.

Hal ini dibuktikan pada hasil belajar menulis puisi siswa setelah semua siswa

mengumpulkan puisinya. Berikut ini nilai yang didapatkan siswa dari hasil belajar

menulis puisi yang dilakukan pada tindakan siklus II dalam tabel 4.5 sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 58 Salolo

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dengan Menggunakan

Teknik Akrostik (Siklus II)

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Akumulasi

Aspek Diksi Imaji Gaya

Bahasa

Sajak (rima

atau irama) Amanat

1 S1 4 4 3 4 4 19

2 S2 5 4 5 4 4 22

3 S3 4 4 3 4 4 19

4 S4 5 4 4 4 3 20

5 S5 5 3 4 4 4 20

6 S6 4 5 5 4 4 21

7 S7 3 3 5 4 4 19

Page 70: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

57

8 S8 5 4 4 5 4 22

9 S9 5 4 5 4 3 21

10 S10 5 5 4 5 4 23

11 S11 5 3 4 3 4 19

12 S12 4 4 5 4 5 22

13 S13 5 5 4 4 4 22

14 S14 4 5 3 4 4 20

15 S15 3 4 3 4 5 19

16 S16 5 4 4 4 4 21

17 S17 4 4 4 4 4 20

18 S18 5 4 5 5 3 22

19 S19 4 5 3 4 4 20

20 S20 5 4 3 4 3 19

21 S21 5 4 4 5 5 23

22 S22 4 4 4 4 3 19

23 S23 5 4 5 4 4 22

24 S24 5 4 5 3 4 22

25 S25 4 4 4 4 3 19

26 S26 4 4 4 4 4 20

27 S27 5 4 5 4 4 22

Jumlah 121 110 111 110 105 557

Rata-rata 4,48 4,07 4,11 4,07 3,88 20,62

Persentase % 89,6 81,4 82,2 81,4 77,7 -

Berikut ini uraian hasil data dari siklus II yaitu sebagai berikut:

a. Diksi

Hasil belajar menulis puisi yang terjadi pada aspek diksi yaitu nilai rata-

ratanya 4,48 atau dengan persentase 89,6%. Ini menandakan adanya peningkatan

yang terjadi dari pratindakan, siklus I sampai siklus II ini. Kategori pada aspek diksi

ini dapat dikatakan baik atau siswa telah mampu memilih kata-kata yang tepat

dalam menulis puisi setelah dilakukannya teknik akrostik dalam pembelajaran.

b. Imaji

Nilai rata-rata pada aspek pengimajian siklus II adalah 4,07 atau dengan

persentase 81,4%. Apabila dibandingkan dengan hasil nilai rata-rata pratindakan

Page 71: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

58

dengan siklus II ini peningkatannya mencapai 26,6%. Kategori aspek pengimajian

pada siklus II ini menjadi baik atau siswa telah mampu menggunakan citraan

dengan baik dalam menulis puisi setelah dilakukan tindakan dalam pembelajaran

menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik.

c. Gaya Bahasa

Kategori yang dapat dicapai pada siklus II ini meningkat menjadi baik

daripada pratindakan. Dapat ditunjukkan dari hasil data nilai rata- rata pada

pratindakan 3,07 atau sama dengan 61,4% menjadi 4,11 atau dengan persentase

82,2%. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 20,8% setelah dilakukannya teknik

akrostik pada pembelajaran menulis puisi siklus I dan II.

d. Sajak (Rima atau Irama)

Nilai rata-rata aspek persajakan yang diperoleh pada siklus II yaitu 4,07 atau

dengan persentase 81,4%. Hal ini berarti nilai rata-rata menulis puisi siswa pada

aspek sajak telah mengalami peningkatan 18,5% dibandingkan dari hasil nilai rata-

rata pratindakan.

e. Amanat

Pada aspek amanat siklus II diperoleh nilai rata-rata dengan nilai 3,88 atau

dengan persentase 77,7%. Hal ini menandakan adanya peningkatan yang terjadi

dari pratindakan ke siklus II.

Berdasarkan hasil tabel 4.5 dapat diuraikan siswa yang memiliki nilai tuntas

dan tidak tuntas. dalam tabel 4.6 berikut ini.

Page 72: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

59

Tabel 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN 58

Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dengan

Menggunakan Teknik Akrostik (Siklus II)

No.

Nama Siswa

Nilai Akhir

Ketuntasan

Ya Tidak

1. S1 76 √ -

2. S2 88 √ -

3. S3 76 √ -

4. S4 80 √ -

5. S5 80 √ -

6. S6 84 √ -

7. S7 76 √ -

8. S8 88 √ -

9. S9 84 √ -

10. S10 92 √ -

11. S11 76 √ -

12. S12 88 √ -

13. S13 88 √ -

14. S14 80 √ -

15. S15 76 √ -

16. S16 84 √ -

17. S17 80 √ -

18. S18 88 √ -

19. S19 80 √ -

20. S20 76 √ -

21. S21 92 √ -

22. S22 76 √ -

23. S23 88 √ -

24. S24 88 √ -

25 S25 76 √ -

26 S26 80 √ -

27 S27 88 √ -

Jumlah 2228 20 0

Persentase (%) - 100 0

Peningkatan hasil belajar menulis puisi siswa pada silus II semakin terlihat.

Hal ini dapat kita buktikan dari hasil data siklus II yaitu ketuntasan belajar siswa

mencapai 100% dengan kategori ketuntasan sangat baik.

Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil belajar menulis puisi siswa pada

pratindakan, siklus I, dan siklus II.

Page 73: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

60

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Pada Pratindakan,

Siklus I dan Siklus II Kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu

No Nama Siswa Pratindakan

Keterangan

Siklus I

Keterangan

Siklus II

Keterangan

T TT T TT T TT

1 S1 28 - √ 56 - √ 76 √ -

2 S2 64 - √ 84 √ 88 √ -

3 S3 36 - √ 64 - √ 76 √ -

4 S4 40 - √ 68 - √ 80 √ -

5 S5 60 - √ 60 - √ 80 √ -

6 S6 32 - √ 60 - √ 84 √ -

7 S7 28 - √ 48 - √ 76 √ -

8 S8 68 - √ 80 √ - 88 √ -

9 S9 76 √ - 76 √ - 84 √ -

10 S10 80 √ - 88 √ - 92 √ -

11 S11 40 - √ 52 - √ 76 √ -

12 S12 56 - √ 80 √ - 88 √ -

13 S13 68 - √ 80 √ - 88 √ -

14 S14 36 - √ 52 - √ 80 √ -

15 S15 44 - √ 64 - √ 76 √ -

16 S16 52 - √ 72 - √ 84 √ -

17 S17 60 - √ 76 √ - 80 √ -

18 S18 76 √ - 84 √ - 88 √ -

19 S19 48 - √ 76 √ - 80 √ -

20 S20 64 - √ 72 - √ 76 √ -

21 S21 88 √ - 88 √ - 92 √ -

22 S22 52 - √ 64 - √ 76 √ -

23 S23 76 √ - 84 √ - 88 √ -

24 S24 76 √ - 80 √ - 88 √ -

25 S25 48 - √ 64 - √ 76 √ -

26 S26 60 - √ 72 - √ 80 √ -

27 S27 80 √ - 84 √ - 88 √ - Jumlah 1536 7 20 1928 13 14 2228 27 0 Rata-rata 56,88 - - 71,4 - - 82,51 - - Persentase (%) - 25 75 - 48 52 - 100 0

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar

menulis puisi siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Pada pratindakan nilai

rata-rata menulis puisi siswa 56,88 dengan jumlah siswa tuntas 7 orang atau dengan

persentase 25% dan jumlah siswa yang tidak tuntas 20 orang atau dengan persentase

Page 74: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

61

74%. Kemudian setelah dilakukan siklus I nilai rata-rata menulis puisi siswa

menjadi 71,4 dengan jumlah siswa tuntas 13 orang atau dengan persentase 48% dan

jumlah siswa yang tidak tuntas 14 orang atau dengan persentase 51% dan pada

siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 82,51 dengan keseluruhan siswa tuntas atau

dengan persentase 100%.

c) Refleksi

Pelaksanaan tindakan siklus II dalam proses kegiatan belajar mengajar

berlangsung semakin baik jika dibandingkan dengan tahap pratindakan dan siklus

I. Refleksi siklus II jika dilihat dari pengamatan hasil dan pengamatan proses

mengalami peningkatan. Dari pengamatan proses, siswa menjadi antusias untuk

mengikuti pembelajaran menulis puisi. siswa lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran, dan berkurangnya kesulitan dalam menemukan kata-kata dalam

puisi mereka. Perubahan tersebut tidak terlepas dari penggunaan teknik akrostik

dalam upaya meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa. Hasil yang didapatkan

dari siklus II, baik secara proses maupun hasil, telah menunjukkan peningkatan

yang sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, mahasiswa peneliti menghentikan

tindakan dikarenakan peningkatan yang terjadi sudah sesuai dengan hasil yang

diharapkan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pada penelitian awal hasil belajar menulis puisi siswa sebelum

dikenai tindakan, dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil belajar menulis puisi siswa

pada tahap pratindakan (tabel 4.1 halaman 42).

Dari hasil pratindakan ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar menulis puisi

Page 75: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

62

siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu dalam

menulis puisi masih dikategorikan kurang. Selain dilihat dari nilai rata-rata menulis

puisi siswa sebelum dikenai tindakan, hasil pengamatan proses juga dapat

disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi siswa ketika melakukan kegiatan

menulis puisi adalah siswa kurang antusias dan kurang berminat dalam mengikuti

pembelajaran menulis puisi.

Melihat kondisi tersebut, hasil belajar menulis puisi dikelas tersebut perlu

dilakukan perbaikan-perbaikan, salah satu langkah yang dapat diambil oleh guru

adalah pengembangan teknik pembelajaran yang tepat agar apresisasi siswa

meningkat. Dengan adanya pembelajaran menulis puisi siswa dengan

menggunakan teknik akrostik hasil belajar menulis puisi siswa dapat meningkat.

Pada kegiatan menulis puisi siswa yang telah dilaksanakan dalam dua siklus

dapat dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi

pengamatan proses dan hasil. Dalam pengamatan proses menunjukkan suasana

pembelajaran yang lebih menyenangkan dan siswa lebih antusias dalam

pembelajaran sedangkan dalam pengamatan menunjukkan nilai rata-rata hasil

belajar menulis puisi dari pratindakan, siklus I dan siklus II menjadi meningkat.

Berdasarkan penelitian terhadap hasil belajar menulis puisi siswa dari

pratindakan sampai dengan siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar menulis

puisi siswa mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai rata-rata pada

tahap pratindakan adalah 56,88 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 7 orang

atau dengan persentase 25% berada pada kategori ketuntasan kurang dalam

ketuntasan belajar. Kemudian pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 71,40

Page 76: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

63

dengan jumlah siswa tuntas berjumlah 13 orang atau dengan persentase 48% berada

pada kategori cukup dalam ketuntasan belajar dan nilai rata-rata meningkat lagi

pada siklus II menjadi 82,51 dengan jumlah siswa tuntas semua 27 orang atau

dengan persentase 100% yang berada pada kategori ketuntasan belajar sangat baik.

Page 77: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

64

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan

hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang

Kabupaten Luwu. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata siswa dalam

pratindakan, siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar pada pratindakan

adalah 56,88 dengan persentase 25% dan siklus I nilai rata- rata siswa meningkat

menjadi 71,40 dengan persentase 48% kemudian pada siklus II juga menunjukkan

peningkatan yang baik yaitu nilai rata-rata menjadi 82,51 atau dengan

persentase 100%. Sebelum diterapkannya teknik akrostik dalam pembelajaran

menulis puisi, hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang

Kabupaten Luwu dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis puisi

dikategorikan kurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya teknik yang mampu

meningkatkan hasil belajar dalam menulis puisi. Setelah diterapkannya teknik

akrostik, teknik tersebut mampu memberikan kesenangan siswa dalam proses

menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang

Kabupaten Luwu. Siswa terlihat aktif dan lebih bersemangat dalam proses

pembelajaran menulis puisi.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tentang penggunaan teknik akrostik

dalam pembelajaran menulis puisi siswa, maka saran untuk penelitian ini adalah

Page 78: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

65

sebagai berikut:

1. Bagi guru, yaitu diharapkan mampu menggunakan teknik pembelajaran yang

menarik supaya suasana pembelajaran didalam kelas lebih menyenangkan dan

mampu mengembangkan ide siswa dalam menulis puisi. Salah satu teknik

pembelajaran yang menarik adalah teknik akrostik.

2. Bagi siswa, yaitu hasil belajar menulis puisi yang sudah baik harus

dipertahankan dan ditingkatkan terus menerus serta senantiasa mengembangkan

motivasinya dalam belajar menulis puisi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, yaitu diharapkan untuk mengkaji lebih banyak

sumber dan referensi yang terkait dengan penerapan teknik aksrostik dalam

meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa agar hasil penelitiannya lebih baik

dan lebih lengkap lagi.

4. Bagi sekolah, yaitu mengupayakan adanya kegiatan ekstrakulikuler mengenai

puisi atau menciptakan lingkungan belajar yang nyaman demi menunjang proses

belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena

dengan adanya kegiatan tersebut maka akan meningkatkan motivasi belajar siswa

sehingga hasil belajar menulis puisi siswa dapat terus meningkat dan pengupayaan

perataan K13 diseluruh kelas.

Page 79: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

66

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Nurul Khairani. 2018. Pemanfaatan Teknik Akrostik untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP, 40-84. (Online ) http://media.neliti.com?media/publications/256808-pemanfaatan-

teknikakrostik-untuk-mening-de1c86a5.pdf (diakses 28 Januari 2020)

Ade, Sanjaya. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Afnan, Dinata. 2011. Menulis Puisi Itu Indah. Yogjakarta: Analisia

Aftaruddin, Pesu. 2004. Pengantar Apresiasi Puisi. Bandung: Angkasa

Arikunto, Suharsimi. 2001a. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi dkk. 2019c. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Azis, Sulihin. 2015. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi untuk Menggunakan

Teknik Akrostik pada Peserta Didik Kelas VII B SMP Negeri 1

Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar, 68-

81. (Online) https://media.neliti.com/m3edia/publications/283624-peningkatan-

kemampuan-menulis-puisi-deng-dcb28692.pdf (diakses 28 Januari 2020)

BNSP, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen) Pemerintah Nomor

22 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Diana, Ina dan Nasihuddin. 2018. Penerapan Teknik Akrostik Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Puisi Madrasah Ibtidaiyah, 20-29. (Online) http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/alaulad/.article/download/3521/213

9 (diakses 28 Januari 2020)

Dibia, I Ketut. 2018. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Depok: PT

Rajagrafindo Persada.

Dibia, I Ketut & I Putu Mas Dewantara. 2018. Bahasa Indonesia untuk Perguruan

Tinggi. Depok: PT Rajagrafindo Persada

Page 80: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

67

Doyin, Mukh. 2009. Bahasa Indonesia. Semarang. Universitas Negeri Semarang

Ehrick, Efriyanti. 2014. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas V SD

Negeri 231 Padang Assompereng Kecamatan Ponrang Kabupaten

Luwu” (Skripsi) Universitas Cokroaminoto Palopo

Fleisher, Paul. 2013. Nutrisi Otak 100+ Permainan yang Mengajarkan Anak-anak

Berfikir. Jakarta: PT. Indeks.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Program Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya

Jaborohim, dkk. 2009. Cara Menulis Kreatif Puisi. Jakarta: Erlangga

Komaidi, Didik. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Sabda Media

Magee, W. 2008. Asyiknya Menulis Puisi Wujudkan Ide-ide Cemerlangmu. Solo:

Tiga Serangkai

Nurgiantoro, Burhan. 2009a. Penilaian Pengajaran Bahasa. Yogyakarta:BPEF.

Cahyani

Nurgiantoro, Burhan. 2012b. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Nurudin. 2010. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press

Nur, D. 2010. Pengertian, Pelaksanaan, dan Manfaat Teknik Akrostik.

http://dewi-nur.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-pelaksaan-dan-

manfaat.html,5.

Pratiwi, Nisrina. 2010. Mengenal Puisi Lebih Dekat. Jakarta Timur: PT Multazam

Mulia Utama

Putri, Dwi Ratna. 2012. Pintar Pantun dan Puisi (Peribahasa dan Kata-kata

Mutiara). Surabaya: Palito Media

Ridwan dan Alasruddin 2008. “Membangun Budaya Menulis Puisi bagi Siswa

SMA Melalui Model Pembelajaran Akrostik.” Makalah. Makassar:

PPS UNM.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanikus (Anggota Ikapi)

Page 81: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

68

Salam. 2009. Apresiasi Seni “Makalah Mata Kuliah Apresiasi”. Semarang: FPBS

UNNES.

Sudibyo, Arief. 2010. Teknik Menulis Puisi Akrostik. (Online).

http://republikpuisi-reeve.blogspot.com. (Diakses 06 Februari 2020)

Sugiono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Taniredja, Tukiran dkk. 2017. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.

Bandung: Alfabeta

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi.

Makassar

Taoziri, A. 2013. Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan

Menulis Puisi Bebas Kelas VIII C SMP Pasundan 4. Bandung. Tidak

Diterbitkan.

http://ejournal.upi.edu/index.php/PSPBSI/article/download/413/292,3

Wahyuni, Ristri. 2014. Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama. Jogjakarta:

Saufa

Yuliantoro, Agus (Ed) 2018. Pengantar Apresiasi Puisi. Yogyakarta: CV Andi

Offset

Zulela (Ed). 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah

Dasar. Bandung: PT Remaja Ro

Page 82: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

69

Page 83: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

70

INSTRUMEN PENILAIAN MENULIS PUISI

No Aspek Skor Kategori Keterangan

1. Diksi

5 Sangat

Baik Sangat mampu memilih kata-kata yang tepat

4 Baik Mampu memilih kata-kata yang tepat

3 Cukup Cukup mampu memilih kata-kata yang tepat

2 Kurang Kurang mampu memilih kata-kata yang tepat

1 Sangat

Kurang Sangat kurang mampu memilih kata-kata yang tepat

2. Imaji

5 Sangat

Baik Sangat mampu menggunakan citraan dengan baik

4 Baik Mampu menggunakan citraan dengan baik

3 Cukup Cukup mampu menggunakan citraan dengan baik

2 Kurang Kurang mampu menggunakan citraan dengan baik

1 Sangat

Kurang Sangat kurang mampu menggunakan citraan dengan baik

3. Gaya Bahasa

5 Sangat

Baik Sangat mampu menggunakan bahasa kias dengan baik

4 Baik Mampu menggunakan bahasa kias dengan baik

3 Cukup Cukup mampu menggunakan bahasa kias dengan baik

2 Kurang Kurang mampu menggunakan bahasa kias dengan baik

1 Sangat

Kurang Sangat kurang mampu menggunakan bahasa kias dengan baik

4. Sajak (Rima atau

Irama)

5 Sangat

Baik

Sangat mampu menimbulkan sajak yang merdu melalui kata-

kata yang digunakan

4 Baik Mampu menimbulkan sajak yang merdu melalui kata-kata yang

digunakan

3 Cukup Cukup mampu menimbulkan sajak yang merdu melalui kata-

kata yang digunakan

2 Kurang Kurang mampu menimbulkan sajak yang merdu melalui kata-

kata yang digunakan

1 Sangat

Kurang

Sangat kurang mampu menimbulkan sajak yang merdu melalui

kata-kata yang digunakan

5. Amanat

5 Sangat

Baik Sangat mampu menyampaikan pesan atau nasehat dengan baik

4 Baik Mampu menyampaikan pesan atau nasehat dengan baik

3 Cukup Cukup mampu menyampaikan pesan atau nasehat dengan baik

2 Kurang Kurang mampu menyampaikan pesan atau nasehat dengan baik

1 Sangat

Kurang

Sangat kurang mampu menyampaikan pesan atau nasehat

dengan baik

Page 84: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

71

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DI DALAM KELAS

(PRATINDAKAN)

No Nama Siswa

Aspek yang diamati

Keaktifan

Perhatian dan

Konsentrasi

Siswa

Minat Siswa

dalam

Pembelajaran

Keseriusan Siswa

dalam Kegiatan

Menulis Puisi

1 Ajeng Safitri

2 Akmal √ √

3 Alfianzah

4 Almira Fauziyah

5 Alya Humairoh √ √ √

6 Anwar Ibrahim √

7 Apri

8 Aqifah Naila L. √ √ √

9 Arham Saputra √ √

10 Arman √ √ √

11 Divha Azzahra

12 Dwi Saputra

13 Fatah Purnama

14 Muh. Asyraf M.

15 Muh. Athafariz S. √ √ √

16 Muh. Fauzan √ √ √

17 Muh. Iqra

18 Muh. Nuralamsyah √ √

19 Muh. Suryansyah

20 Nurazizah

21 Nurainun √ √ √ √

22 Nuraisyah

23 Nurul Amila √ √ √ √

24 Raidan √ √ √ √

25 Rizal Alamsyah

26 Siti Fahyumi

27 Zahra Zakira A. √ √ √ √

Jumlah 12 9 7 10

Persentase (%) 45 34 26 37

Page 85: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

72

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DI DALAM KELAS

(SIKLUS I)

No Nama Siswa

Aspek yang diamati

Keaktifan

Perhatian dan

Konsentrasi

Siswa

Minat Siswa

dalam

Pembelajaran

Keseriusan Siswa

dalam Kegiatan

Menulis Puisi

1 Ajeng Safitri √ √

2 Akmal √ √ √

3 Alfianzah √

4 Almira Fauziyah √

5 Alya Humairoh √ √

6 Anwar Ibrahim √ √

7 Apri √ √

8 Aqifah Naila L. √ √ √ √

9 Arham Saputra √ √

10 Arman √ √ √

11 Divha Azzahra √

12 Dwi Saputra √ √

13 Fatah Purnama √ √

14 Muh. Asyraf M.

15 Muh. Athafariz S. √ √ √

16 Muh. Fauzan √ √ √ √

17 Muh. Iqra √

18 Muh. Nuralamsyah √ √ √

19 Muh. Suryansyah √ √

20 Nurazizah √ √

21 Nurainun √ √ √ √

22 Nuraisyah

23 Nurul Amila √ √ √ √

24 Raidan √ √ √ √

25 Rizal Alamsyah

26 Siti Fahyumi √ √

27 Zahra Zakira A. √ √ √ √

Jumlah 19 14 12 15

Persentase (%) 71 52 45 56

Page 86: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

73

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DI DALAM KELAS

(SIKLUS II)

No Nama Siswa

Aspek yang diamati

Keaktifan

Perhatian dan

Konsentrasi

Siswa

Minat Siswa

dalam

Pembelajaran

Keseriusan Siswa

dalam Kegiatan

Menulis Puisi

1 Ajeng Safitri √ √ √

2 Akmal √ √ √

3 Alfianzah √ √

4 Almira Fauziyah √ √ √ √

5 Alya Humairoh √ √ √

6 Anwar Ibrahim √ √ √

7 Apri √ √

8 Aqifah Naila L. √ √ √ √

9 Arham Saputra √ √

10 Arman √ √ √ √

11 Divha Azzahra √ √

12 Dwi Saputra √ √ √ √

13 Fatah Purnama √ √ √

14 Muh. Asyraf M. √ √

15 Muh. Athafariz S. √ √ √ √

16 Muh. Fauzan √ √ √ √

17 Muh. Iqra √ √ √

18 Muh. Nuralamsyah √ √ √

19 Muh. Suryansyah √ √ √ √

20 Nurazizah √ √ √

21 Nurainun √ √ √ √

22 Nuraisyah √

23 Nurul Amila √ √ √ √

24 Raidan √ √ √ √

25 Rizal Alamsyah √ √ √

26 Siti Fahyumi √ √

27 Zahra Zakira A. √ √ √ √

Jumlah 24 19 22 20

Persentase (%) 89 71 82 74

Page 87: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

74

HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA TIAP ASPEK

(PRATINDAKAN)

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Akumulasi

Aspek Jumlah

Diksi Imaji Gaya

Bahasa

Sajak

(rima atau

irama)

Amanat

1 Ajeng Safitri 1 1 2 1 2 7 28

2 Akmal 3 3 3 3 4 16 64

3 Alfianzah 1 3 1 2 2 9 36

4 Almira Fauziyah 2 1 2 3 2 10 40

5 Alya Humairoh 3 3 2 4 3 15 60

6 Anwar Ibrahim 1 2 2 1 2 8 32

7 Apri 1 2 2 1 1 7 28

8 Aqifah Naila L. 3 4 3 4 3 17 68

9 Arham Saputra 5 3 4 5 2 19 76

10 Arman 5 3 4 5 3 20 80

11 Divha Azzahra 1 2 2 3 2 10 40

12 Dwi Saputra 2 3 3 4 2 14 56

13 Fatah Purnama 4 3 4 4 2 17 68

14 Muh. Asyraf M. 1 1 3 2 2 9 36

15 Muh. Athafariz S. 2 2 3 3 1 11 44

16 Muh. Fauzan 3 3 2 2 3 13 52

17 Muh. Iqra 4 2 4 3 2 15 60

18 Muh. Nuralamsyah 3 3 5 5 3 19 76

19 Muh. Suryansyah 2 2 4 2 2 12 48

20 Nur Azizah 3 4 3 4 2 16 64

21 Nurainun 5 4 5 5 3 22 88

22 Nuraisyah 4 3 2 2 2 13 52

23 Nurul Amila 5 4 4 4 2 19 76

24 Raidan 4 4 4 3 4 19 76

25 Rizal Alamsyah 4 2 2 2 2 12 48

26 Siti Fahyumi 2 3 3 4 3 15 60

27 Zahra Zakira Ashar 3 4 5 4 4 20 80

Jumlah 77 74 83 85 65 384 1536

Rata-rata 2,85 2,74 3,07 3,15 2,41 14,22 56,88

Persentase (%) 57 54,8 61,4 62,9 48,1 57 -

Page 88: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

75

HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA TIAP ASPEK (SIKLUS I)

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Akumulasi

Aspek Diksi Imaji

Gaya

Bahasa

Sajak

Amanat (rima atau

irama)

1 Ajeng Safitri 3 4 2 2 3 14

2 Akmal 5 4 4 4 4 21

3 Alfianzah 4 3 3 4 2 16

4 Almirah Fauziyah 4 3 3 3 4 17

5 Alya Humairoh 3 3 2 4 3 15

6 Anwar Ibrahim 3 4 4 2 2 15

7 Apri 3 3 1 3 2 12

8 Aqifah Naila L. 5 3 4 5 3 20

9 Arham Saputra 5 3 4 5 2 19

10 Arman 5 4 5 5 3 22

11 Divha Azzahra 3 2 2 4 2 13

12 Dwi Saputra 4 4 5 4 3 20

13 Fatah Purnama 4 4 5 4 3 20

14 Muh. Asyraaf M. 3 2 3 3 2 13

15 Muh. Athafaris S. 4 3 3 4 2 16

16 Muh. Fauzan 4 4 3 4 3 18

17 Muh. Iqra 3 4 5 3 4 19

18 Muh. Nuralamsah 4 4 5 5 3 21

19 Muh. Suryansah 3 4 5 4 3 19

20 Nur Azizah 4 4 4 4 2 18

21 Nurainun 4 4 5 5 4 22

22 Nuraisyah 4 3 2 4 3 16

23 Nurul Amila 5 4 4 4 4 21

24 Raidan 4 4 5 3 4 20

25 Rizal Alamsyah 5 3 3 2 3 16

26 Siti Fahyumi 4 3 4 4 3 18

27 Zahra Zakira A. 4 3 5 5 4 21

Jumlah 106 93 100 103 80 482

Rata-rata 3,92 3,44 3,7 3,81 2,96 17,85

Persentase % 78,5 68,8 74 76,2 59,2 72

Page 89: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

76

HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA TIAP ASPEK (SIKLUS II)

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Akumulasi

Aspek Diksi Imaji Gaya

Bahasa

Sajak (rima

atau irama) Amanat

1 Ajeng Safitri 4 4 3 4 4 19

2 Akmal 5 4 5 4 4 22

3 Alfianzah 4 4 3 4 4 19

4 Almira Fauziyah 5 4 4 4 3 20

5 Alya Humairoh 5 3 4 4 4 20

6 Anwar Ibrahim 4 5 5 4 4 21

7 Apri 3 3 5 4 4 19

8 Aqifah Naila L. 5 4 4 5 4 22

9 Arham Saputra 5 4 5 4 3 21

10 Arman 5 5 4 5 4 23

11 Divha Azzahra 5 3 4 3 4 19

12 Dwi Saputra 4 4 5 4 5 22

13 Fatah Purnama 5 5 4 4 4 22

14 Muh. Asyraf M. 4 5 3 4 4 20

15 Muh. Athafariz S. 3 4 3 4 5 19

16 Muh. Fauzan 5 4 4 4 4 21

17 Muh. Iqra 4 4 4 4 4 20

18 Muh. Nuralamsyah 5 4 5 5 3 22

19 Muh. Suryansyah 4 5 3 4 4 20

20 Nurazizah 5 4 3 4 3 19

21 Nurainun 5 4 4 5 5 23

22 Nuraisyah 4 4 4 4 3 19

23 Nurul Amila 5 4 5 4 4 22

24 Raidan 5 4 5 3 4 22

25 Rizal Alamsyah 4 4 4 4 3 19

26 Siti Fahyumi 4 4 4 4 4 20

27 Zahra Zakira A. 5 4 5 4 4 22

Jumlah 121 110 111 110 105 557

Rata-rata 4,48 4,07 4,11 4,07 3,88 20,62

Persentase (%) 89,6 81,4 82,2 81,4 77,7 83

Page 90: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

77

KETUNTASAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA

(PRATINDAKAN)

No.

Nama Siswa

Nilai Hasil

Ketuntasan

Ya Tidak

1. Ajeng Safitri 28 - √

2. Akmal 64 - √

3. Alfianzah 36 - √

4. Almira Fauziyah 40 - √

5. Alya Humairoh 60 - √

6. Anwar Ibrahim 32 - √

7. Apri 28 - √

8. Aqifah Naila L. 68 - √

9. Arham Saputra 76 √ -

10. Arman 80 √ -

11. Divha Azzahra 40 - √

12. Dwi Saputra 56 - √

13. Fatah Purnama 68 - √

14. Muh. Asyraaf M. 36 - √

15. Muh. Athafariz 44 - √

16. Muh. Fauzan 52 - √

17. Muh. Iqra 60 - √

18. Muh. Nuralamsyah 76 √ -

19. Muh. Suryansah 48 - √

20. Nur Azizah 64 - √

21. Nurainun 88 √ -

22. Nuraisyah 52 - √

23. Nurul Amila 76 √ -

24. Raidan 76 √ -

25 Rizal Alamsyah 48 - √

26 Siti Fahyumi 60 - √

27 Zahra Zakira Ashar 80 √ -

Jumlah 1536 7 20

Persentase (%) - 25 75

Page 91: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

78

KETUNTASAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA (SIKLUS I)

No.

Nama Siswa

Nilai Hasil

Ketuntasan

Ya Tidak

1. Ajeng Safitri 56 √

2. Akmal 84 √

3. Alfianzah 64 √

4. Almira Fauziyah 68 √

5. Alya Humairoh 60 √

6. Anwar Ibrahim 60 √

7. Apri 48 √

8. Aqifah Naila L. 80 √

9. Arham Saputra 76 √

10. Arman 88 √

11. Divha Azzahra 52 √

12. Dwi Saputra 80 √

13. Fatah Purnama 80 √

14. Muh. Asyraaf M. 52 √

15. Muh. Athafariz 64 √

16. Muh. Fauzan 72 √

17. Muh. Iqra 76 √

18. Muh. Nuralamsyah 84 √

19. Muh. Suryansah 76 √

20. Nur Azizah 72 √

21. Nurainun 88 √

22. Nuraisyah 64 √

23. Nurul Amila 84 √

24. Raidan 80 √

25 Rizal Alamsyah 64 √

26 Siti Fahyumi 72 √

27 Zahra Zakira Ashar 84 √

Jumlah 1928 13 14

Persentase (%) - 48 52

Page 92: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

79

KETUNTASAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA (SIKLUS II)

No.

Nama Siswa

Nilai Hasil

Ketuntasan

Ya Tidak

1. Ajeng Safitri 76 √ -

2. Akmal 88 √ -

3. Alfianzah 76 √ -

4. Almira Fauziyah 80 √ -

5. Alya Humairoh 80 √ -

6. Anwar Ibrahim 84 √ -

7. Apri 76 √ -

8. Aqifah Naila L. 88 √ -

9. Arham Saputra 84 √ -

10. Arman 92 √ -

11. Divha Azzahra 76 √ -

12. Dwi Saputra 88 √ -

13. Fatah Purnama 88 √ -

14. Muh. Asyraaf M. 80 √ -

15. Muh. Athafariz 76 √ -

16. Muh. Fauzan 84 √ -

17. Muh. Iqra 80 √ -

18. Muh. Nuralamsyah 88 √ -

19. Muh. Suryansah 80 √ -

20. Nur Azizah 76 √ -

21. Nurainun 92 √ -

22. Nuraisyah 76 √ -

23. Nurul Amila 88 √ -

24. Raidan 88 √ -

25 Rizal Alamsyah 76 √ -

26 Siti Fahyumi 80 √ -

27 Zahra Zakira Ashar 88 √ -

Jumlah 2228 20 0

Persentase (%) - 20 0

Page 93: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

80

REKAPITULASI HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA PADA

PRATINDAKAN, SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Nama Siswa Pratindakan

Keterangan

Siklus

I

Keterangan

Siklus II

Keterangan

T TT T TT T TT

1 S1 28 - √ 56 - √ 76 √ -

2 S2 64 - √ 84 √ 88 √ -

3 S3 36 - √ 64 - √ 76 √ -

4 S4 40 - √ 68 - √ 80 √ -

5 S5 60 - √ 60 - √ 80 √ -

6 S6 32 - √ 60 - √ 84 √ -

7 S7 28 - √ 48 - √ 76 √ -

8 S8 68 - √ 80 √ - 88 √ -

9 S9 76 √ - 76 √ - 84 √ -

10 S10 80 √ - 88 √ - 92 √ -

11 S11 40 - √ 52 - √ 76 √ -

12 S12 56 - √ 80 √ - 88 √ -

13 S13 68 - √ 80 √ - 88 √ -

14 S14 36 - √ 52 - √ 80 √ -

15 S15 44 - √ 64 - √ 76 √ -

16 S16 52 - √ 72 - √ 84 √ -

17 S17 60 - √ 76 √ - 80 √ -

18 S18 76 √ - 84 √ - 88 √ -

19 S19 48 - √ 76 √ - 80 √ -

20 S20 64 - √ 72 - √ 76 √ -

21 S21 88 √ - 88 √ - 92 √ -

22 S22 52 - √ 64 - √ 76 √ -

23 S23 76 √ - 84 √ - 88 √ -

24 S24 76 √ - 80 √ - 88 √ -

25 S25 48 - √ 64 - √ 76 √ -

26 S26 60 - √ 72 - √ 80 √ -

27 S27 80 √ - 84 √ - 88 √ - Jumlah 1536 7 20 1928 13 14 2228 27 0 Rata-rata 56,88 - - 71,4 - - 82,51 - - Persentase (%) - 25 75 - 48 52 - 100 0

Page 94: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS I)

Satuan Pendidikan : SDN 58 SALOLO

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas

B. KOMPETENSI DASAR

Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

C. INDIKATOR

a. Kognitif

• Produk

1. Menentukan tema puisi yang menarik.

2. Menulis puisi dengan nama sendiri dengan tema lingkungan

• Proses

1. Menjelaskan apa yang dimaksud puisi akrostik beserta contohnya

2. Menjelaskan langkah-langkah penulisan puisi dengan menggunakan teknik

akrostik.

b. Psikomotorik

1. Menyusun kata-kata puisi berdasarkan nama sendiri.

2. Menulis puisi dengan teknik akrostik.

c. Afektif

• Karakter

1. Mengembangkan sikap menunggu giliran dalam tanya jawab.

Page 95: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

2. Mengembangkan dan menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang baik

dan beretika.

3. Mengembangkan sikap mendengarkan dan menghargai hasil karya orang lain.

• Keterampilan

1. Bekerja keras dalam menghasilkan puisi yang terbaik.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Kognitif

• Produk

1. Melalui tanya jawab siswa dapat menentukan tema puisi yang menarik.

2. Melalui penjelasan singkat dari guru siswa dapat membuat puisi dengan tema

lingkungan.

• Proses

1. Melalui penjelasan singkat dari guru siswa dapat mengerti pengertian dari

puisi akrostik.

2. Melalui penjelasan singkat dari guru siswa dapat mengetahui langkah-

langkah penulisan puisi dengan menggunakan teknik akrostik.

b. Psikomotorik

1. Melalui latihan siswa dapat menyusun kata-kata puisi berdasarkan nama atau

benda disekelilingnya.

2. Melalui latihan siswa dapat menulis puisi dengan metode akrostik

c. Afektif

• Karakter

1. Melalui tanya jawab siswa dapat mengembangkan sikap menunggu giliran

2. Melalui diskusi atau tanya jawab siswa dapat mengembangkan dan

menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang baik dan beretika.

3. Melalui diskusi atau tanya jawab siswa dapat mengembangkan sikap

mendengarkan dan menghargai hasil karya orang lain.

• Keterampilan

1. Melalui diskusi atau jawab siswa dapat bekerja keras dalam menghasilkan

puisi yang terbaik.

Page 96: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

E. MATERI AJAR

1. Puisi dan Akrostik

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Metode : ceramah, tanya jawab, pengamatan, latihan, penugasan

2. Metode khusus: teknik akrostik dalam menulis puisi

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan

• Guru memasuki ruang kelas dengan

mengucapkan salam kemudian siswa

menjawab salam.

• Guru meminta ketua kelas untuk memimpin

doa, seluruh siswa berdoa dengan khidmat.

• Guru mengabsen kehadiran siswa.

• Guru melakukan apersepsi.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

• Guru menulis pokok materi di papan tulis

• Guru menggali pengetahuan siswa tentang

puisi

• Guru memberikan pemahaman tentang

akrostik dan contoh puisi akrostik.

• Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang menulis puisi menggunakan teknik

akrostik.

• Guru membagikan lembar tes menulis puisi

• Guru membimbing siswa menulis puisi

akrostik menggunakan nama mereka dengan

tema lingkungan yang ada disekitar halaman

Page 97: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

sekolah. Misalnya taman, kantin,

perpustakaan, dan sebagainya.

• Guru mengawasi jalannya pembelajaran

• Siswa membuat larik-larik puisi yang

mengandung diksi, imajinasi, gaya Bahasa,

sajak, dan amanat.

• Guru memberikan waktu siswa untuk merevisi

hasil menulis puisinya.

• Siswa membacakan puisinya dan

mengumpulkannya di guru

Kegiatan

Penutup

• Merefleksi kegiatan belajar bersama siswa

• Guru dan siswa menyimpulkan materi

• Guru menutup pembelajaran

H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Lingkungan Sekolah

2. Sumber : Buku Cetak Bahasa Indonesia Kelas V SD dan Rujukan Internet

(https://ruangsekolah.net/cara-mudah-memperlajari-puisi-akrostik-beserta-

contohnya-141)

I. PENILAIAN

1. Prosedur penilaian : tes hasil belajar

2. Jenis penilaian : puisi

3. Bentuk penilaian : tertulis

4. Alat penilaian : Instrumen penilaian puisi dan LKS

Luwu, 05 Agustus 2020

Mahasiswa

Novita Sari Arifin

Page 98: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

MATERI AJAR

A. Puisi

1. Pengertian Puisi

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani pocima

“membuat” atau poesis “pembuatan” dan dalam Bahasa Inggris disebut poem atau

poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya

seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yakni mungkin berisi pesan,

atau gambaran suasana-suasana tertentu baik fisik maupun batiniah

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan

kata-kata indah dan bermakna dalam. Dibandingkan karya-karya sastra yang lain,

puisi termasuk dalam kategori karya sastra paling tua. Sebab kemunculannya sudah

lebih dulu daripada karya-karya sastra yang lain, seperti cerpen, dongeng, novel,

hikayat, dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak heran apabila puisi juga banyak

melahirkan sastrawan-sastrawan terkemuka, seperti Chairil Anwar, Sutadji

Calzoum Bachri, W.S Rendra, Ajib Rosidi, dan sebagainya.

2. Jenis-jenis Puisi

Jenis-jenis puisi terbagi atas 2 yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama

adalah jenis puisi yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya jumlah kata dalam

satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata dalam

setiap baris, dan irama. Puisi lama terbagi menjadi tujuh macam yaitu sa) Mantra,

b) Pantun, c) Karmina d) Gurindam, e) Syair, f) Seloka, dan g) Talibun,.

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang

umum berlaku untuk jenis puisi lama. Struktur untuk puisi baru lebih bebas, baik

dalam segi suku kata, jumlah baris maupun rimanya. Puisi baru ini terbagi menjadi

tujuh macam, yakni ode, epigram, romance, elegi, satire, himne, dan balada.

3. Unsur-unsur Puisi

Unsur-unsur puisi terbagi atas unsur lahiriah (struktur fisik puisi) dan unsur

batiniah (struktur batin). Unsur lahiriah yaitu diantaranya; rima atau irama,

imajinary, diksi, kata konkret, gaya bahasa, dan tipografi. Sedangkan unsur batiniah

yaitu diantaranya; tema atau makna, rasa, nada, dan amanat.

Page 99: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

Hal senada juga dijelaskan bahwa unsur puisi terbagi atas dua yaitu unsur

instrinsik dan unsur ekstrinsik.

1) unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terdapat didalam karya sastra. Adapun

unsur intrinsik antara lain yaitu:

a. tema adalah tentang apa puisi itu berbicara,

b. amanat adalah apa yang dinasihatkan kepada pembaca,

c. rima adalah persamaan-persamaan bunyi,

d. ritme adalah perhentian-perhentian/tekanan-tekanan yang teratur,

e. diksi adalah pilihan kata/ungkapan,

f. metrum/irama adalah turun naik lagu secara beraturan yang dibentuk oleh

persamaan jumlah suku kata tiap baris,

g. majas/gaya bahasa adalah permainan bahasa untuk efek estetis maupun

maksimalisasi ekspresi,

h. kesan adalah perasaan yang diungkapkan lewat puisi,

i. tipografi adalah perwajahan/bentuk puisi;

2) unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur dari luar karya sastra yang mempengaruhi

isi karya. Contoh unsur ekstrinsik adalah psikologi, sosial, agama, sejarah, filsafat,

ideologi, politik, dan sebagaimana.

4. Langkah-langkah Menulis Puisi

Adapun Langkah-langkah menulis puisi yaitu:

a. Pilihlah tema yang menarik.

b. Carilah sumber tema yang sesuai dengan pilihan.

c. Cermati objek kemudian datalah objek-objek yang dijadikan bahan penulisan

puisi.

d. Diskripsikan objek-objek yang diamati menjadi larik-larik puisi yang sesuai

bentuknya.

e. Gunakan diksi atau pilihan kata, rima, majas yang tepat.

f. Tulislah puisi secara runtut.

g. Suntinglah puisi yang kamu tulis agar menjadi lebih sempurna.

Page 100: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

B. Akrostik

1. Pengertian Akrostik

Akrostik berasal dari bahasa Perancis “acrostiche” dan Yunani “akrostichsi”

yang artinya sebuah sajak yang menempati huruf awal pada setiap barisnya,

menyusun sebuah atau beberapa kata. Kata Akrostik ialah puisi yang huruf awal

pada setiap barisnya membentuk sebuah kata ketika dibaca secara vertikal.

2. Puisi Akrostik

Puisi Akrostik adalah sajak atau puisi yang huruf awal dari setiap baris

menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah. Puisi

Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang

membentuk sebuah kalimat di awal baris. Yang paling penting dalam membuat

Puisi Akrostik adalah mengait-ngaitkan huruf awal dengan gagasan yang akan kita

kemukakan. Puisi ini bisa kita gunakan sebagai latihan menulis puisi sambil belajar

memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan pesan.

Huruf dan kata berbeda. Jika huruf seperti A, B, C, D, E, ... sementara kata

adalah kumpulan dari beberapa huruf, seperti aku, kamu, anda dan sebagainya.

Biasanya yang sering ditemukan, puisi akrostik dibuat hanya untuk namanya

sendiri. Berikut ini contoh puisi akrostik sebagai berikut:

Laila

Lama kita tak bertemu

Asaku semakin membara

Isakan tangis setiap malam

Luangkan kerinduan bercucuran

Abdi dibelenggu rasa sayang.

Adapun kegiatan menulis puisi dengan metode akrostik dapat dilakukan

dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

a. Menentukan judul puisi

Page 101: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

b. Mengurutkan judul puisi secara vertikal

c. Menulis diksi kedalam huruf-huruf yang telah disusun secara vertikal

d. Tahap penyuntingan

Adapun manfaat dari teknik akrostik yaitu sebagai berikut: 1) Mengarahkan

siswa dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal dan berada disekitarnya, 2)

Membantu siswa dalam memperkaya pembendaharaan kosakata, 3) Membantu

siswa menemukan kata pertama dalam puisinya, 4) Membimbing siswa melakukan

tahap-tahap menulis puisi, 5) Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih

cepat dan mempertahankan lebih lama.

Bertitik tolak pada teori tersebut, maka guru dapat mengkombinasikan

beberapa model pembelajaran dengan teknik akrostik agar pembelajaran puisi

menggunakan metode akrostik dapat meningkatkan keterampilan siswa-siswi untuk

memperbanyak pembendaharaan kata, mengasah keindahan dalam merangkai kata

pada sebuah bait, dan mengetahui makna yang akan disampaikan pembacanya.

Serta agar pembelajaran dapat terlihat lebih menarik untuk diikuti oleh siswa.

3. Tahap-tahap Pembelajaran Puisi dengan Metode Akrostik

Penerapan metode akrostik dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

dilakukan dengan beberapa tahap. Pada setiap tahap guru akan membimbing dan

mengarahkan siswa dalam menulis puisi. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Penggalian ide, yaitu tahap yang berupa kegiatan pengumpulan data dan

informasi yang akan dijadikan bahan dan ide yang akan ditulis. Prapenulisan atau

pramenulis adalah tahap persiapan. Tahap ini sangat penting dan menentukan

tahap-tahap selanjutnya. Tahap ini biasanya sangat menyita waktu. Hal-hal yang

dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan ide dan mempertimbangkan

kelebihan dan kelemahan ide tersebut.

2. Penentuan ide, yaitu setelah melakukan pertimbangan dengan matang yakni

maksud puisi, pembaca dan kemenarikan idenya.

3. Penulisan puisi, yaitu ide yang sudah matang dilakukan penulisan puisi sesuai

dengan metode yang digunakan.

Page 102: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

4. Penyajian, yaitu puisi yang telah ditulis dilakukan penyajian yang berupa

pembacaan dan publikasi apresiasi dari pihak pembaca

Adapun cara mengenai pelaksanaan teknik akrostik adalah sebagai berikut:

e. Guru menyampaikan materi, yaitu sebelum dilakukan teknik akrostik ini,

terlebih dahulu guru menerangkan materi-materi secara keseluruhan yang

diajarkan kepada peserta didik dikelas. Kemudian pada saat pengenalan

kosakata-kosakata baru, guru memberikan penejelasan tentang teknik akrostik

untuk mempermudah siswa menulis puisi yang diajarkan tersebut.

f. Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik yang dimaksud adalah sebuah teknik

menulis puisi dengan cara mengambil huruf depan, tengah, atau akhir dalam

sebuah kata yang disusun secara vertikal dan dijadikan sebuah puisi. Namun

biasanya untuk mempermudah yaitu dengan mengambil huruf depan.

g. Menyusun menjadi puisi akrostik, yaitu untuk mempermudah dalam menyusun

puisi dan menambha keindahan puisi. Teknik akrostik dilakukan dengan cara

mengambil huruf awal, tengah atau akhir sebuah kata kemudian dikembangkan

menjadi susunan kalimat dalam puisi.

h. Evaluasi, yaitu setelah guru selesai mengajarkan materinya ajarnya, pada tahap

evaluasi ini guru memberikan sebuah soal atau tes menulis puisi pada materi hal

tersebut. Soal atau tes tersebut juga bertujuan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi siswa

Page 103: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Menulis Puisi

Tema : Lingkungan

Nama Siswa :

Kerjakanlah!

1. Tulislah namamu masing-masing secara vertikal dengan mengisi kotak-

kotak dibawah ini (kotak dapat ditambah atau dikurangi sesuai nama) dan

dapat disingkat apabila nama terlalu panjang minimal 4 kotak!

Tema Lingkungan

2. Buatlah baris-baris puisi yang menggunakan huruf awal nama yang telah

kamu tulis dengan menggambarkan diksi yang tepat, pengimajian, gaya

bahasa, sajak dan amanat sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

Page 104: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS II)

Satuan Pendidikan : SDN 58 SALOLO

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas

B. KOMPETENSI DASAR

Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

J. INDIKATOR

d. Kognitif

• Produk

3. Menentukan tema puisi yang menarik.

4. Menulis puisi dengan nama sendiri menggunakan tema keluarga

• Proses

3. Menjelaskan apa yang dimaksud puisi akrostik beserta contohnya

4. Menjelaskan langkah-langkah penulisan puisi dengan menggunakan teknik

akrostik.

e. Psikomotorik

3. Menyusun kata-kata puisi berdasarkan nama sendiri.

4. Menulis puisi dengan teknik akrostik.

5. Menulis larik-larik puisi dengan penggunaan diksi, pengimajian, sajak, gaya

bahasa dan amanat.

Page 105: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

f. Afektif

• Karakter

4. Mengembangkan sikap menunggu giliran dalam tanya jawab.

5. Mengembangkan dan menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang baik

dan beretika.

6. Mengembangkan sikap mendengarkan dan menghargai hasil karya orang lain.

• Keterampilan

2. Bekerja keras dalam menghasilkan puisi yang terbaik.

K. TUJUAN PEMBELAJARAN

d. Kognitif

• Produk

3. Melalui tanya jawab siswa dapat menentukan tema puisi yang menarik.

4. Melalui penjelasan singkat dari guru siswa dapat membuat puisi dengan tema

keluarga.

• Proses

3. Melalui penjelasan singkat dari guru siswa dapat mengerti pengertian dari

puisi akrostik.

4. Melalui penjelasan singkat dari guru siswa dapat mengetahui langkah-

langkah penulisan puisi dengan menggunakan teknik akrostik.

e. Psikomotorik

3. Melalui latihan siswa dapat menyusun kata-kata puisi berdasarkan nama atau

benda disekelilingnya.

4. Melalui latihan siswa dapat menulis puisi dengan metode akrostik

f. Afektif

• Karakter

4. Melalui tanya jawab siswa dapat mengembangkan sikap menunggu giliran

5. Melalui diskusi atau tanya jawab siswa dapat mengembangkan dan

menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang baik dan beretika.

6. Melalui diskusi atau tanya jawab siswa dapat mengembangkan sikap

mendengarkan dan menghargai hasil karya orang lain.

Page 106: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

• Keterampilan

2. Melalui diskusi atau jawab siswa dapat bekerja keras dalam menghasilkan

puisi yang terbaik.

L. MATERI AJAR

2. Puisi dan Akrostik

M. STRATEGI PEMBELAJARAN

3. Metode : ceramah, tanya jawab, pengamatan, latihan, penugasan

4. Metode khusus: teknik akrostik dalam menulis puisi

N. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan

• Guru memasuki ruang kelas dengan

mengucapkan salam kemudian siswa

menjawab salam.

• Guru meminta ketua kelas untuk memimpin

doa, seluruh siswa berdoa dengan khidmat.

• Guru mengabsen kehadiran siswa.

• Guru melakukan apersepsi.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti

• Guru menggali pengetahuan siswa tentang

puisi

• Guru memberikan penegasan kepada siswa

tentang apek puisi yang dianggap kurang di

siklus I.

• Guru memberikan contoh puisi akrostik.

• Guru membagikan lembar tes menulis puisi

• Guru membimbing siswa menulis puisi

akrostik menggunakan nama mereka dengan

tema keluarga seperti ayah, ibu, kakak, adik

dan sebagainya.

• Guru mengawasi jalannya pembelajaran

• Guru memberikan waktu siswa untuk merevisi

hasil menulis puisinya.

• Siswa membacakan puisinya dan

mengumpulkannya di guru

Page 107: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

Kegiatan

Penutup

• Guru dan siswa merefleksi kegiatan belajar

• Guru dan siswa menyimpulkan materi

• Guru menutup pembelajaran

• Guru memberikan penghargaan kepada siswa

O. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

3. Media : Lingkungan Sekolah

4. Sumber : Buku Cetak Bahasa Indonesia Kelas V SD dan Rujukan Internet

(https://ruangsekolah.net/cara-mudah-memperlajari-puisi-akrostik-beserta-

contohnya-141)

P. PENILAIAN

5. Prosedur penilaian : tes hasil belajar

6. Jenis penilaian : puisi

7. Bentuk penilaian : tertulis

8. Alat penilaian : Instrumen penilaian puisi dan LKS

Luwu, 26 Agustus 2020

Mahasiswa

Novita Sari Arifin

NIM. 105401105716

Page 108: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

MATERI AJAR

A. Puisi

1. Pengertian Puisi

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani pocima

“membuat” atau poesis “pembuatan” dan dalam Bahasa Inggris disebut poem atau

poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya

seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yakni mungkin berisi pesan,

atau gambaran suasana-suasana tertentu baik fisik maupun batiniah

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan

kata-kata indah dan bermakna dalam. Dibandingkan karya-karya sastra yang lain,

puisi termasuk dalam kategori karya sastra paling tua. Sebab kemunculannya sudah

lebih dulu daripada karya-karya sastra yang lain, seperti cerpen, dongeng, novel,

hikayat, dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak heran apabila puisi juga banyak

melahirkan sastrawan-sastrawan terkemuka, seperti Chairil Anwar, Sutadji

Calzoum Bachri, W.S Rendra, Ajib Rosidi, dan sebagainya.

2. Jenis-jenis Puisi

Jenis-jenis puisi terbagi atas 2 yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama

adalah jenis puisi yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya jumlah kata dalam

satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata dalam

setiap baris, dan irama. Puisi lama terbagi menjadi tujuh macam yaitu sa) Mantra,

b) Pantun, c) Karmina d) Gurindam, e) Syair, f) Seloka, dan g) Talibun,.

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang

umum berlaku untuk jenis puisi lama. Struktur untuk puisi baru lebih bebas, baik

dalam segi suku kata, jumlah baris maupun rimanya. Puisi baru ini terbagi menjadi

tujuh macam, yakni ode, epigram, romance, elegi, satire, himne, dan balada.

3. Unsur-unsur Puisi

Unsur-unsur puisi terbagi atas unsur lahiriah (struktur fisik puisi) dan unsur

batiniah (struktur batin). Unsur lahiriah yaitu diantaranya; rima atau irama,

Page 109: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

imajinary, diksi, kata konkret, gaya bahasa, dan tipografi. Sedangkan unsur batiniah

yaitu diantaranya; tema atau makna, rasa, nada, dan amanat.

Hal senada juga dijelaskan bahwa unsur puisi terbagi atas dua yaitu unsur

instrinsik dan unsur ekstrinsik.

1) unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terdapat didalam karya sastra. Adapun

unsur intrinsik antara lain yaitu:

a. tema adalah tentang apa puisi itu berbicara,

b. amanat adalah apa yang dinasihatkan kepada pembaca,

c. rima adalah persamaan-persamaan bunyi,

d. ritme adalah perhentian-perhentian/tekanan-tekanan yang teratur,

e. diksi adalah pilihan kata/ungkapan,

f. metrum/irama adalah turun naik lagu secara beraturan yang dibentuk oleh

persamaan jumlah suku kata tiap baris,

g. majas/gaya bahasa adalah permainan bahasa untuk efek estetis maupun

maksimalisasi ekspresi,

h. kesan adalah perasaan yang diungkapkan lewat puisi,

i. tipografi adalah perwajahan/bentuk puisi;

2) unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur dari luar karya sastra yang mempengaruhi

isi karya. Contoh unsur ekstrinsik adalah psikologi, sosial, agama, sejarah, filsafat,

ideologi, politik, dan sebagaimana.

4. Langkah-langkah Menulis Puisi

Adapun Langkah-langkah menulis puisi yaitu:

a. Pilihlah tema yang menarik.

b. Carilah sumber tema yang sesuai dengan pilihan.

c. Cermati objek kemudian datalah objek-objek yang dijadikan bahan penulisan

puisi.

d. Diskripsikan objek-objek yang diamati menjadi larik-larik puisi yang sesuai

bentuknya.

e. Gunakan diksi atau pilihan kata, rima, majas yang tepat.

f. Tulislah puisi secara runtut.

g. Suntinglah puisi yang kamu tulis agar menjadi lebih sempurna.

Page 110: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

B. Akrostik

1. Pengertian Akrostik

Akrostik berasal dari bahasa Perancis “acrostiche” dan Yunani “akrostichsi”

yang artinya sebuah sajak yang menempati huruf awal pada setiap barisnya,

menyusun sebuah atau beberapa kata. Kata Akrostik ialah puisi yang huruf awal

pada setiap barisnya membentuk sebuah kata ketika dibaca secara vertikal.

3. Puisi Akrostik

Puisi Akrostik adalah sajak atau puisi yang huruf awal dari setiap baris

menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah. Puisi

Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang

membentuk sebuah kalimat di awal baris. Yang paling penting dalam membuat

Puisi Akrostik adalah mengait-ngaitkan huruf awal dengan gagasan yang akan kita

kemukakan. Puisi ini bisa kita gunakan sebagai latihan menulis puisi sambil belajar

memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan pesan.

Huruf dan kata berbeda. Jika huruf seperti A, B, C, D, E, ... sementara kata

adalah kumpulan dari beberapa huruf, seperti aku, kamu, anda dan sebagainya.

Biasanya yang sering ditemukan, puisi akrostik dibuat hanya untuk namanya

sendiri. Berikut ini contoh puisi akrostik sebagai berikut:

ASILAH

Adikku yang manis

Semoga tuhan selalu melindungimu

Ingatlah kakakmu ini yang selalu menyayangimu

Lebih baik mari bernyanyi bersama

Adikku yang lucu

Hapuslah air matamu itu

Page 111: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

Adapun kegiatan menulis puisi dengan metode akrostik dapat dilakukan

dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

a. Menentukan judul puisi

b. Mengurutkan judul puisi secara vertikal

c. Menulis diksi kedalam huruf-huruf yang telah disusun secara vertikal

d. Tahap penyuntingan

Adapun manfaat dari teknik akrostik yaitu sebagai berikut: 1) Mengarahkan

siswa dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal dan berada disekitarnya, 2)

Membantu siswa dalam memperkaya pembendaharaan kosakata, 3) Membantu

siswa menemukan kata pertama dalam puisinya, 4) Membimbing siswa melakukan

tahap-tahap menulis puisi, 5) Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih

cepat dan mempertahankan lebih lama.

Bertitik tolak pada teori tersebut, maka guru dapat mengkombinasikan

beberapa model pembelajaran dengan teknik akrostik agar pembelajaran puisi

menggunakan metode akrostik dapat meningkatkan keterampilan siswa-siswi untuk

memperbanyak pembendaharaan kata, mengasah keindahan dalam merangkai kata

pada sebuah bait, dan mengetahui makna yang akan disampaikan pembacanya.

Serta agar pembelajaran dapat terlihat lebih menarik untuk diikuti oleh siswa.

3. Tahap-tahap Pembelajaran Puisi dengan Metode Akrostik

Penerapan metode akrostik dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

dilakukan dengan beberapa tahap. Pada setiap tahap guru akan membimbing dan

mengarahkan siswa dalam menulis puisi. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Penggalian ide, yaitu tahap yang berupa kegiatan pengumpulan data dan

informasi yang akan dijadikan bahan dan ide yang akan ditulis. Prapenulisan atau

pramenulis adalah tahap persiapan. Tahap ini sangat penting dan menentukan

tahap-tahap selanjutnya. Tahap ini biasanya sangat menyita waktu. Hal-hal yang

dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan ide dan mempertimbangkan

kelebihan dan kelemahan ide tersebut.

Page 112: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

2. Penentuan ide, yaitu setelah melakukan pertimbangan dengan matang yakni

maksud puisi, pembaca dan kemenarikan idenya.

3. Penulisan puisi, yaitu ide yang sudah matang dilakukan penulisan puisi sesuai

dengan metode yang digunakan.

4. Penyajian, yaitu puisi yang telah ditulis dilakukan penyajian yang berupa

pembacaan dan publikasi apresiasi dari pihak pembaca

Adapun cara mengenai pelaksanaan teknik akrostik adalah sebagai berikut:

i. Guru menyampaikan materi, yaitu sebelum dilakukan teknik akrostik ini,

terlebih dahulu guru menerangkan materi-materi secara keseluruhan yang

diajarkan kepada peserta didik dikelas. Kemudian pada saat pengenalan

kosakata-kosakata baru, guru memberikan penejelasan tentang teknik akrostik

untuk mempermudah siswa menulis puisi yang diajarkan tersebut.

j. Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik yang dimaksud adalah sebuah teknik

menulis puisi dengan cara mengambil huruf depan, tengah, atau akhir dalam

sebuah kata yang disusun secara vertikal dan dijadikan sebuah puisi. Namun

biasanya untuk mempermudah yaitu dengan mengambil huruf depan.

k. Menyusun menjadi puisi akrostik, yaitu untuk mempermudah dalam menyusun

puisi dan menambha keindahan puisi. Teknik akrostik dilakukan dengan cara

mengambil huruf awal, tengah atau akhir sebuah kata kemudian dikembangkan

menjadi susunan kalimat dalam puisi.

l. Evaluasi, yaitu setelah guru selesai mengajarkan materinya ajarnya, pada tahap

evaluasi ini guru memberikan sebuah soal atau tes menulis puisi pada materi hal

tersebut. Soal atau tes tersebut juga bertujuan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi siswa

Page 113: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Menulis Puisi

Tema : Keluarga

Nama Siswa :

Kerjakanlah!

3. Tulislah namamu masing-masing secara vertikal dengan mengisi kotak-kotak

dibawah ini (kotak dapat ditambah atau dikurangi sesuai nama) dan dapat

disingkat apabila nama terlalu panjang minimal 4 kotak!

Tema Keluarga

4. Buatlah baris-baris puisi yang menggunakan huruf awal nama yang telah kamu

tulis dengan menggambarkan diksi yang tepat, pengimajian, gaya bahasa, sajak

dan amanat sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

Page 114: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten
Page 115: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten
Page 116: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

DOKUMENTASI

Lokasi Penelitian SDN 58 Salolo

Page 117: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten
Page 118: PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI … · 2020. 12. 5. · belajar menulis puisi siswa pada siswa kelas V SDN 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten

RIWAYAT HIDUP

Novita Sari Arifin. Lahir di Padang Sappa Kabupaten Luwu

pada tanggal 19 Februari 1998. Anak pertama dari dua

bersaudara, yang merupakan anugerah dari Sang Pencipta, buah

kasih sayang dan cinta pasangan Ayahanda Arifin dan Ibunda

Haryawati Mahir. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar

di SDN 57 Padang Sappa pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bua Ponrang dan tamat pada

tahun 2013. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Bua Ponrang dan tamat pada tahun 2016. Berkat usaha dan kerja keras disertai

doa, pada tahun yang sama (2016) penulis dinyatakan lulus sebagai mahasiswa pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Strata Satu (S1), Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis sangat

bersyukur diberi kesempatan oleh Allah SWT, untuk menimbah ilmu yang merupakan

bekal dimasa depan. Saat ini penulis berharap dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh

dengan baik dan membahagiakan kedua orangtua serta berusaha menjadi manusia yang

berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.