menulis puisi lama dan baru

16
MENULIS PUISI LAMA BERANDA SK & KD INDIKATOR MATERI PENYUSUN

Upload: syuhadak

Post on 19-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Teori Menulis Puisi

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

MENULIS PUISI LAMA

BERANDA SK & KDINDIKATORMATERIPENYUSUN

STANDAR KOMPETENSIMengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi

KOMPETENSI DASARMenulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama dan rimaMenulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama dan rimaMENULIS PUISI LAMABERANDA SK & KDINDIKATORMATERIPENYUSUN

MENULIS PARAGRAF DESKRIPSIINDIKATORMampu membedakan ciri atau karakteristik puisi lama dan puisi baruMampu menyebutkan dan menjelaskan jenis puisi lama dan puisi baruMampu menulis puisi lama dan puisi baru

BERANDA SK & KDINDIKATORMATERIPENYUSUN

APA SAJA JENIS PUISI LAMA ITU??MANTRASYAIRGURINDAMPANTUNTALIBUNSELOKAKARMINA

BIDAL

Mantraadalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh:Assalammualaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

Pantunadalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.

Contoh:Angin bertiup kembangkan layar Menuju haluan ke Kota MedanHendaklah hidup kita berikhtiar Kemudian serahkan kepada Tuhan

Karminaadalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Karmina terdiri dari dua baris dan bersajak aa.

Contoh:Dahulu parang sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)

Syairadalah puisi yang bersumber dariArabdengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Contoh:Syair PerahuInilah gerangan suatu madah (a)Mengarangkan syair terlalu indah (a)Membetuli jalan tempat berpindah (a)Disanalah Itikat diperbetuli sudah (a)Wahai muda kenali dirimu (a)Ialah perahu tamsil tubuhmu (a)Tiadalah berapa lama hidupmu (a)Ke akhirat jua kekal diammu (a)

Gurindamadalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-, terdiri dari sebab dan akibat berisi nasihat.Contoh:Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)Bagai rumah tiada bertiang (b)

Jika hendak mengenal orang yang berilmu (d)Bertanya dan belajar tiada jemu (d)

Talibunadalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

Contoh:Sebab apa pandan binasaKalau tidak karena padiPadi tidak terterangiSebab apa badan binasaKalau tidak karena hatiHati tidak terperangi

Selokaadalah pantun berkait.

Contoh:Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalan

Bidal adalah bahasa berkias untuk mengungkapkan perasaan yang sehalus-halusnya hingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami dan meresapi arti serta maksud dalam hatinya sendiri. Biasanya bidal ini berisi nasihat, sindiran, peringatan, dan sebagainya. Menurut penggunaannya, bidal bisa diklasifikasikan menjadi: ungkapan, pepatah, peribahasa, pameo, tamsil, amsal, ibarat, dan perumpamaan.

UngkapanContoh : ringan tangan artinya suka menolongpanjang tangan artinya suka mencuritangan kanan artinya orang kepercayaan

PepatahContoh :Tak ada gading yang tak retak artinya segala sesuatu itu tak ada yang sempurnaJauh panggang dari api artinya jawaban yang jauh dari yang dimaksudKasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah

PeribahasaContoh :Bagai pungguk merindukan bulanArtinya mengharapkan sesuatu yang tidak mungkinMenang jadi arang, kalah jadi abuArtinya menang atau kalah sama-sama rugi atau hancurBuah jatuh tidak jauh dari pohonnyaArtinya sikap dan perilaku orang tua biasanya akan menurun ke anaknyaPameoContoh :Bersatu kita teguh bercerai kita runtuhDari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyatMerdeka atau mati

TamsilContoh :Tua-tua keladi makin tua makin jadiLain tulang lain kaki, lain orang lain hatiAda ubi ada talas, ada budi ada balasAmsal Contoh :Bagaikan air di daun talas artinya orang yang tidak mempunyai pendirian tetapSeperti kejatuhan bulan artinya mendapat keuntungan yang besarSeperti pinang dibelah dua artinya dua orang yang sama wajahnya