penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran aqidah …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/masyita...

127
i PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS VII DI MTs AL- MADANIYAH JEMPONG BARAT KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MASYITA BINA NIM. 15.1.13.1.1.13 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

i

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS VII DI MTs AL-

MADANIYAH JEMPONG BARAT KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN

2016/2017

MASYITA BINA NIM. 15.1.13.1.1.13

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 2: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

ii

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS VII DI MTs AL-

MADANIYAH JEMPONG BARAT KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN

2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

MASYITA BINA NIM. 15.1.13.1.1.13

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 3: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Masyita Bina, NIM. 15.1.13.1.1.13, yang berjudul “Penerapan

Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat

dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal 27 April 2017 .

Di bawah bimbingan:

Page 4: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

iv

NOTA DINAS

Hal : Munaqasyah

Mataram, 28 April 2017 Kepada

Yth. Rektor UIN Mataram

di –

Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan

pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Masyita Bina

NIM : 15.1.13.1.1.13

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakuktas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul :Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Tahun Pelajaran 2016/2017

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Untuk itu, kami berharap

agar skripsi ini dapat dimunaqasyahkan.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Page 5: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Masyita Bina

NIM : 15.1.13.1.1.13

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institusi : IAIN Mataram

Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul “Penerapan

Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhan

adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian – bagian yang

dirujuk sumbernya.

Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir

gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram.

Mataram, 27 April 2017

Saya yang menyatakan

Masyita Bina

NIM. 15.1.1.31.1.13

Page 6: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

vi

Page 7: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

vii

MOTTO:

Artinya: Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Q.S. Al-Ahzab: 21)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung:CV. Penerbit

Diponegoro,2010), h. 420.

Page 8: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

viii

Persembahan:

Teruntuk orangtuaku Jaenabo H. Moksen terimakasih atas kasih sayangmu selama ini, terimakasih atas do’a-do’a yang selalu dipanjatkan. Maaf atas semua kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga baktiku selalu terjaga.

KATA PENGANTAR

Page 9: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

ix

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan

segala bentuk kasih sayangnya, sehingga peneliti dapat menyelsaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah

mengajarkan manusia tentang arti kebijakan .

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa

terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu

membimbing dan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis tujukan kepada yang

terhormat :

1. Dr.H.M Natsir, M.Pd selaku pembimbing pertama dan Bapak Jumarim,

MHI,S.Ag selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam

menyelsaikan skripsi ini.

2. Kepada para dosen, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terimakasih telah begitu banyak menyalurkan ilmunya kepada penulis selama

mengeyam ilmu di UIN Mataram

Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan bagi

kemajuan dimasa mendatang.

Akhirnya, semoga skripsi ini bisa menambah keilmuan bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Mataram, 27 April 2017

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

Page 10: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

x

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS...........................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ............................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 5

C. Tujuan Dan Manfaat ............................................................................ 6

1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian ................................................ 8

1. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 8

2. Setting Penelitian ........................................................................... 8

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 9

F. Kerangka Teoritik ................................................................................ 10

1. Pendidikan Karakter ....................................................................... 10

a. Pengertian Pendidikan Dan Pendidikan Karakter .................... 10

b. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ........................................ 15

c. Fungsi Pendidikan Karakter ..................................................... 16

d. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................... 16

2. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak ...................................... 20

Page 11: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

xi

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas

VII MTs .......................................................................................... 21

G. Metode Penelitian................................................................................. 28

1. Pendekatan Penelitian .................................................................... 28

2. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 30

3. Sumber Data ................................................................................... 31

4. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 32

5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 38

6. Validitas Data ................................................................................. 39

H. Sistematika Penelitian .......................................................................... 41

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 44

A. Gambaran Umum MTs Al-Madaniyah Jempong Barat ....................... 44

1. Letak Geografis MTs Al-Madaniyah Jempong Barat .................... 47

2. Keadaan Guru dan Pegawai MTs Al-Madaniyah Jempong Barat . 48

3. Keadaan Siswa-Siswi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat ........... 50

4. Struktur Organisasi ........................................................................ 52

B. Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran

2016/2017 ............................................................................................. 54

C. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak Dalam

Membina Karakter Siswa Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................................. 57

D. Hasil Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017 ............................................................................. 60

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 68

A. Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran

2016/2017 ............................................................................................. 68

Page 12: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

xii

B. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak Dalam

Membina Karakter Siswa Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................ 74

C. Hasil Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017 ............................................................................. 77

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 78

A. Kesimpulan .......................................................................................... 78

B. Saran ..................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Standar Kompetensi 1: Memahami Dasar dan Tujuan

Akidah Akhlak ..................................................................... 22

Tabel 1.2 Standar Kompetensi 2 : Meningkatkan Keimanan Kepada

Allah Melalui Pemahaman Sifat-sifat-Nya ...................... 23

Tabel 1.3 Standar Kompetensi 3 : Menunjukkan Akhlak Terpuji

Kepada Allah SW ............................................................ 24

Tabel 1.4 Standar Kompetensi 4 : Memahami Asmaul Husna ............ 25

Tabel 1.5 Standar Kompetensi 5 : Meningkatkan Keimanan Kepada

Malaikat-Malaikat Allah SWT dan Makhluk Ghaib Selain

Malaikat ........................................................................... 26

Tabel 1.6 Standar Kompetensi 6 : Menghindari Perilaku Tecela

Kepada Allah SWT ..................................................... … 27

Tabel 2.1 Keadaan Guru dan Pegawai MTs Al-Madaniyah ................ 49

Tabel 2.2 Keadaan Siswa-Siswi MTs Al-Madaniyah .......................... 50

Tabel 2.3 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Al-Madaniyah............ 51

Tabel 2.4Penilaian Sikap hasil pengamatan Guru Akidah Akhlak

kelas VII A di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat ....... 62

Tabel 2.5 Kategori Karakter Siswa Dengan Menggunakan Berskala

Empat ............................................................................... 64

Tabel 2.6 Nilai Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VII A

MTs Al-Madaniyah Jempong Barat ................................ 65

Page 14: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat . .................. 53

Page 15: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Pedoman Observasi Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

Lampiran II: Pedoman Wawancara Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 (Untuk Kepala

Madrasah)

Lampiran III: Pedoman Wawancara Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 (Untuk Guru Akidah

Akhlak)

Lampiran IV: Hasil Wawancara Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

Lampiran V: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Akidah Akhlak Kelas

VII tentang Mengindari Perilaku Tercela Kepada Allah SWT.

Lampiran VI: Dokumentasi

Lampiran VII: Surat Izin Penelitian dan Kartu Konsultasi

Page 16: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

xvi

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS VII DI MTs AL-MADANIYAH JEMPONG

BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

Masyita Bina NIM: 151.131.113

ABSTRAK

Dalam proses belajar mengajar guru Akidah Akhlak harus memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang diajarkannya. Dimana, nilai-nilai karakter yang terkandung dalam materi tersebut adalah tumbuhnya rasa cinta kepada Allah SWT dengan tidak berbuat riya dan nifaq, seperti: berbicara seperlunya, tidak melakukan sesuatu hal yang bernilai ibadah hanya karena ingin dipuji, banyak bersyukur, berbicara sesuai kenyataan, tepati janji, menjaga dan sampaikan setiap amanat sesuai dengan yang semestinya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi dan metode tes. Pada metode observasi dan metode wawancara, data yang dicari yaitu data tentang penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak dan hambatan-hambatan serta solusi yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam membina karakter siswa kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat tahun pelajaran 2016/2017. Pada metode dokumentasi, data yang dicari adalah data tentang keadaan guru, keadaan siswa dan letak geografis madrasah. Sedangkan metode tes data yang dicari yaitu data tentang hasil dari penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat tahun pelajaran 2016/2017.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak lebih menekankan pada nilai religius, disiplin, tanggung jawab dan demokratis. Hambatan yang paling dirasakan oleh guru Akidah Akhlak dalam membina karakter siswa adalah adanya karakter siswa yang berbeda. Adapun solusi yang bisa mengatasi hambatan tersebut yaitu guru turut memperhatikan kondisi dan perkembangan kesehatan fisik dan mental siswa, kemudian membantu pengembangan sifat-sifat positif pada diri siswa seperti rasa percaya diri dan saling menghormati. Hasil dari penerapan pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak yaitu bahwa penerapan pendidikan karakter sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibutktikan dengan hasil pengamatan sikap siswa dari guru Akidah Akhlak dengan nilai 75,33 dengan kategori berkarakter baik.

Kata Kunci : Penerapan Pendidikan Karakter, Nilai-Nilai Karakter, Akidah Akhlak.

Page 17: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Membahas masalah pendidikan tidak terlepas dari pengertian

pendidikan secara umum sehingga diperoleh pengertian pendidikan secara

lebih jelas. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasioanl No. 20

Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah:

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat

Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan

karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu

ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Banyak faktor yang

menyebabkan runtuhnya potensi bangsa Indonesia pada saat ini. Di

antaranya adalah faktor pendidikan. Di sadari bahwa pendidikan

merupakan mekanisme institusional yang akan mengakselerasi pembinaan

karakter bangsa dan juga berfungsi sebagai arena mencapai tiga hal

prinsipal dalam pembinaan karakter bangsa.

2Anas Salahuddin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan karakter; Pendidikan Berbasis

Agama & Budaya Bangsa (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 41.

Page 18: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

2

Tiga hal prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan sebagai arena untuk re-aktivasi karakter luhur bangsa Indonesia. Secara historis bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki karakter kepahlawanan, nasionalisme, sifat heroik, semangat kerja keras serta berani menghadapi tantangan. Kerajaan-kerajaan Nusantara di masa lampau adalah bukti keberhasilan pembangunan karakter yang mencetak tatanan masyarakat maju, berbudaya dan berpengaruh.

2. Pendidikan sebagai sarana untuk membangkitkan suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi pembangunan sekaligus memobilisasi potensi domestik untuk meningkatkan daya saing bangsa.

3. Pendidikan sebagai sarana untuk menginternalisasi kedua aspek diatas yakni re-aktivasi sukses budaya masa lampau dan karakter inovatif serta kompetitif, ke dalam segenap sendi-sendi kehidupan bangsa dan program pemerintah. Internalisasi ini harus berupa suatu concerted efforts dari seluruh masyarakat dan pemerintah.3

Karakter memberikan gambaran tentang suatu bangsa, sebagai

penanda, penciri sekaligus pembeda suatu bangsa dengan bangsa lainnya.

Karakter memberikan arahan tentang bagaimana bangsa itu menapaki dan

melewati suatu zaman dan menghantarkannya pada suatu derajat tertentu.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter yang mampu

membangun sebuah peradaban besar yang kemudian mempengaruhi

perkembangan dunia. Demikianlah yang pernah terjadi dalam sebuah

perjalanan sejarah.

Mereka adalah sosok yang berakhlak atau karakter mandiri, berani, dan

pengabdi, siap berkorban sehingga tidak bergantung pada penghambaan

kepada selain Allah. Akhlak atau karakter bisa kuat karena berpijak pada

kalimat tauhid yang Allah gambarkan sebagai kalimat thayyibah; akarnya

3 Ibid h. 2.

Page 19: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

3

menghujam kuat ke bumi, dan cabangnya menjulang ke langit (Q.S

Ibrahim:24-25).

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat”.4

Hal ini juga mendapat perhatian serius dari lembaga pendidikan di

Indonesia yang mulai memberikan respon terhadap tantangan dan

tanggung jawab tersebut, terutama masyarakat yang menuntut peningkatan

intensitas dan pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan

formal. Sehingga kemudian banyak bermunculan sistem pendidikan yang

mengacu pada pendidikan karakter seperti yang coba diterapkan oleh MTs

Al-Madaniyah, Mataram, NTB.

Berdasarkan hasil wawancara pada penelitian pendahuluan pada

tanggal 14 juni 2016 bahwa MTS Al-Madaniyah menerapkan pendidikan

karakter dari kurikulum KTSP sampai pada kurikulum 2013, dan

mengaplikasikan pendidikan sebagai pembentukan karakter anak menjadi

hal yang sangat diprioritaskan. Doa sebelum jam pelajaran, shalat dzuhur

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 258-259.

Page 20: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

4

berjamaah, pendampingan wudhu, infaq setiap hari jumat, berdoa sebelum

meninggalkan sekolah, merupakan beberapa rutinitas yang diterapkan di

MTS Al-Madaniyah, Jempong Barat, Mataram NTB sebagai upaya

pembentukan karakter yang kuat bagi peserta didiknya. Disamping itu ada

kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler diluar jam pelajaran yang mendukung

terbentuknya karakter anak, seperti rebana, pramuka, pesantren ramadhan,

bakti sosial, peringatan PHBI.5

Berdasarkan hasil observasi pada penelitian pendidikan karakter

tanggal 25 Maret 2017 ketika guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas

VII MTs menyampaikan materi menghindari akhlak tercela pada Allah

diperoleh data bahwa nilai-nilai karakter yang terkandung dalam materi

tersebut adalah tumbuhnya rasa cinta kepada Allah SWT dengan tidak

berbuat riya dan nifaq, seperti berbicara seperlunya, berbicara tidak

berlebihan, tidak melakukan sesuatu hal yang bernilai ibadah hanya karena

ingin di puji, banyak bersyukur, banyak-banyak mengingat kebaikan orang

kepada kita, yakin dalam hati bahwa perbuatan riya‟ itu adalah perbuatan

yang merugi, berbicara sesuai kenyataan, tepati janji, menjaga dan

sampaikan setiap amanah sesuai dengan yang semestinya. Hasil

pengamatan peneliti bahwa pada saat proses pembelajaran akidah akhlak

guru tersebut memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang

diajarkannya. Guru tersebut memperagakan atau mempraktekkan sesuai

dengan materi yang diajarkan. Misalnya guru tersebut memanggil dua

5 Hajah Nursehan, Guru Bahasa Arab MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara

(Mataram:14 Juni, 2016)

Page 21: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

5

orang siswa kedepan kelas, kemudian guru itu bertanya, diantara mereka

berdua siapa yang bekerja sama dalam ulangan atau yang menyontek dan

dikasih contekan? Dari kejadian tersebut dapat terlihat mana siswa yang

terlihat berbohong di dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

gurunya. Kemudian setelah kejadian tesebut guru itu memberikan nasihat

kepada siswanya bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang

tidak baik dan akan menambah dosa. Peneliti menemukan penerapan

pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat sudah berjalan dengan baik. Ini dibuktikan juga

dengan cara siswa merealisasikan apa yang telah diajarkan oleh gurunya di

sekolah di dalam kehidupan nyata, seperti ketika berada di dalam

lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah baik dengan guru,

orang tua, ataupun masyarakat, mereka mengucapkan salam, mencium

tangan, dan saling tolong-menolong .6

Berangkat dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti

tentang Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Fokus Kajian

Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

terajdi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.7 Permasalahan dalam

suatu penelitian perlu dikemukakan sebab akan membatasi permasalahan,

6 Observasi, 25 Maret 2017. 7 Sugiyono, Metodee Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2011), h.55.

Page 22: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

6

sehingga analisis data tidak akan meluas. Adapun permasalahan yang

dirumuskan dalam penelitian, adalah:

1. Bagaimanakah penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

Aqidah Akhlak Kelas VII di MTs Al-Madaniyah Tahun Pelajaran

2016/2017 ?

2. Apa sajakah hambatan-hambatan dan solusinya yang dihadapi Guru

Akidah Akhlak dalam membina karakter siswa Kelas VII di MTs Al-

Madaniyah Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

3. Bagaimanakah hasil penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian

ini adalah:

a. Untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Tahun

Pelajaran 2016/2017.

b. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan solusi yang dihadapi

Guru Akidah Akhlak dalam membina karakter siswa Kelas VII di

MTs Al-Madaniyah Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 23: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

7

c. Untuk mengetahui hasil penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teri-teori

pendidikan karakter yang diterapkan melalui kegiatan

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membentuk karakter atau

kepribadian siswa.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat di jadikan bahan untuk

mengetahui karakter siswa setelah siswa mengikuti proses

pembinaan karakter di kelas.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan adanya perubahan karakter siswa

untuk meningkatkan kualitas sekolah sehingga dapat dijadikan

contoh oleh madrasah lain.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi peneliti untuk

meningkatkan wawasan peneliti mengenai penerapan

Page 24: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

8

pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Tahun Pelajaran

2016/2017.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini memfokuskan kajian tentang

Penerapan pendidikan karakter, hambatan-hambatan dan solusi serta

hasil dari penerapan pendidikan karater pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Madaniyah di Jempong Barat

Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini penulis lakukan dengan

alasan bahwa guru sudah mampu menerapkan pendidikan karakter.

Oleh karena itu, setelah mengetahui permasalahan tersebut peneliti

melakukan penelitian tentang bagaimana penerapan pendidikan

karakter pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2-2017, hambatan-

hambatan dan solusi yang dihadapi guru akidah akhlak dalam

membina karakter siswa dan hasil penerapan pendidikan karakter pada

mata pelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah

Jempong.

Page 25: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

9

E. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian tentang tema ini sebenarnya sudah banyak

dilakukan oleh para peneliti, antara lain:

1. Muchlasuddin (Sekolah Tinggi Islam Negeri Mataram tahun 1990)

dalam skripsinya yang berjudul “Peran Guru Agama dalam Membina

Kepribadian Siswa di MTs NW Beboak Lilin”

Perbedaannya yaitu: Muchlasuddin melakukan penelitian yang

memfokuskan pada peran guru agama sedangkan peneliti melakukan

penelitian penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran akidah

akhlak. Dilihat dari tempat penelitiannya, yaitu pada peneliti

Muchlasuddin tempat menelitinya adalah di MTs NW Baboak Lilin,

sedangkan penulis sendiri meneliti di MTs. Al-Madaniyah, Jempong

Barat.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muchlasuddin dengan

peneliti yaitu sama-sama menekankan pada pendekatan kualitatif.

2. Sindiani (Sekolah Tinggi Negeri IAIN Mataram 1994/1995), dalam

skripsinya yang berjudul “Usaha Terhadap Pengembangan

Kepribadian Santri Pondok Pesantren Qomarul Huda Desa Bagu

Lombok Tengah”.

Persamaan penelitian Sindiani dengan penulis adalah sama-sama

menekankan pada pendekatan kualitatif, sedangkan perbedaan antara

peneliti Sindiani dengan peneliti adalah peneliti Sindiani meneliti

bagaimana cara mengembangkan kepribadian pada santrinya

Page 26: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

10

sedangkan penulis meneliti bagaimana usaha guru akidah akhlak

dalam membina karakter siswa. Dilihat dari tempat penelitian,

Sindiani meneliti di Pondok Pesantren Qomarul Huda Desa Bagu

Lombok Tengah sedangkan peneliti meneliti di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat.

Penelitian ini lebih menekankan pada penerapan pendidikan

karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII. Nilai-nilai

karakter yang terkandung dalam mata pelajaran Akidah Akhlak kelas

VII yaitu nilai religius, disiplin, demokratis dan tanggung jawab.

Ketidaksamaan dengan yang lainnya yaitu pada penelitian ini penulis

lebih menekankan penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

Akidah Akhlak. Sedangkan yang lainnya lebih menekankan pada

peran guru terhadap kepribadian siswa.

F. Kerangka Teoritik

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian pendidikan dan Pendidikan Karakter

Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan

yang diberikan oleh para ahli pendidikan:

1) Langeveld

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku,

Page 27: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

11

putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.8.

2) Ki Hajar Dewantara

Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.9

3) Vygotsky

Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Maksudnya, pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi, yaitu sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturasi dan sosialisasi). Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dasar dimensi kemanusiaan yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik.10

Pendidikan yang dimaksudkan disini adalah pendidikan yang

berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun

2003 pasal 1 ayat 1. Pendidikan adalah:

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.11

Kata karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti, “sifat-

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

yang lain. Sedangkan karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas memiliki

8 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakart: PT Rajagrafindo Persada, 2006), h.2. 9 Ibid, h.4 10 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter, h. 67-69 11 UU RI no 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:Sinar Grafika,2003), h.

37.

Page 28: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

12

makna; bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas,

sifat, tabiat, temperamen, watak”.12

Pendapat ahli tentang karakter:

a) Muhammad Yaumi mengatakan bahwa karakter adalah moralitas, kebenaran, kebaikan, kekuatan, dan sikap seseorang yang ditunujukkan kepada orang lain melalui tindakan yang dihasilkan dari pilihan etika, perilaku, dan sikap yang dimiliki individu yang merupakan moral prima walaupun ketika tidak seorang pun yang melihatnya .13

b) Michael Novak mengatakan bahwa bahwa karakter merupakan campuran kompatibel dari seluruh kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah.14

c) Secara linguistik, ada beberapa pengertian tentang karakter, sebagai berikut: - Karakter barasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau

menandai dengan fokus mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.

- Karakter adalah bawaan, hati, jiwa kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak.

- Karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivas (motivations), dan keterampilan.

- Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertangggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang ia buat.15

d) Arti dari karakter yang tergambar dalam Al-Qur‟an adalah

(QS Ar-Ra‟du (13):19-23

12 Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter, h. 7. 13 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter, h.6-8. 14 Thomas Lickona, Edukating For Charakter; Mendidik Untuk Membentuk Karakter ,

Juma Abdu Mawaungo (Jakarta:Bumi Aksara, 2013), h.81. 15 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, pendidikan karakter, h.42-44

Page 29: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

13

“Adakah orang yang mengetahui bahwasannya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”. (QS Ar-Ra‟du (13):19-22).16

Pada ayat diatas menjelaskan bahwa karakter adalah kebenaran dengan

mengakui dan memenuhi janji Allah serta tidak melanggar perjanjian

Allah. Orang-orang yang sabar untuk mencari keridhaan Tuhan. Orang-

orang yang menolak kejahatan dengan kebaikan.

- QS An-Nur (24): 30

16 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, h. 252.

Page 30: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

14

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, „Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,‟sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.17

Ayat diatas ditujukan kepada kaum laki-laki untuk menahan dari

pandangan liar. Karakter yang tergambar dari ayat diatas adalah

dianjurkan untuk menjaga pandangan dari perbuatan yang tidak baik dan

menahan nafsu.

Pilar-pilar pembentukan karakter Islam bersumber pada Al-Qur‟an,

Sunnah atau Hadits dan Keteladanan Nabi Muhammad SAW. Dalam

mewujudkan pendidikan karakter, tidak dapat dilakukan tanpa penanaman

nilai.

Tedapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur

universal, yaitu:

Pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; kedua kemandirian dan tanggungjawab; ketiga, kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun, kelima, dermawan, suka tolong menolong dan gotong royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilann; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan.18

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter adalah:

Gerakan Nasioanl dalam menciptakan sekolah untuk mengembangkan peserta didik dalam memiliki etika, tanggung jawab, dan kepedulian dengan menerapkan dan mengajarkan karakter-karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai universal dan untuk menanamkan nilai-nilai inti, etis, seperti kepedulian, kejujuran, tanggung jawab, keadilan, tanggung jawab dan penghargaan terhadap diri dan orang lain

17 Ibid, h. 353. 18 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter, h.77-78.

Page 31: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

15

serta upaya sadar yang dilakukan untuk membentuk individu memiliki karakter sejalan dengan norma moral yang baik dan benar.19

b. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

1. Komunitas sekolah mengembangkan nilai-nilai etika dan kemampuan inti sebagai landasan karakter yang baik. Komunitas sekolah yang dimaksud adalah kepala sekolah, staf administrasi, staf pengajar, dan berbagai komponen lain yang memiliki hubungan langsung dengan sekolah. Mereka bersama-sama mengembangkan nila-nilai inti etika seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, pertanggungjawaban, dan penghargaan pada diri sendiri dan orang lain.

2. Sekolah mendefinisikan karakter secara komprehensif untuk memasukan pemikiran, perasaan, perbuatan. Yaitu karakter yang baik mencakup pemahaman, kepedulian, dan tindakan atas dasar nilai-nilai etika dan nilai-nilai kinerja.

3. Sekolah menggunakan pendekatan komprehensif, sengaja, proaktif untuk pengembangan karakter. Diakatakan pendekatan proaktif karena dilakukan secara intensif tanpa harus menunggu ada masalah yang timbul, tetapi langsung bertindak baik dilakukan untuk memberi penguatan terhadap terbentuknya nilai-nilai hakiki karakter maupun untuk mencegah timbulnya penyimpangan dari karakter-karakter yang baik sebagai akibat dari berbagai pengaruh lingkungan.

4. Sekolah menciptakan masyarakat peduli karakter. Menciptakan kondisi sekolah yang peduli terhadap terbentuknya pribadi-pribadi peserta didik yang bertanggung jawab, tekun, jujur, adil sesuai dengan nilai-nilai hakiki karakter.

5. Sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan tindakan moral.

6. Sekolah menawarkan kurikulum akademik yang berarti dan menantang yang menghargai semua peserta didik mengembangkan karakter, dan membantu mereka untuk mencapai keberhasilan.

7. Sekolah mengembangkan motivasi peserta didik. Dengan cara merayakan keberhasilan peserta didik di dalam melakukan sesuatu yang mencerminkan nilai-nilai hakiki karakter dan memberikan penghargaan yang bernilai daripada harus memberikan hadiah dalam bentuk materi.

8. Staf sekolah adalah masyarakat belajar etika yang membagi tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan karakter dan memasukkan nilai-nilai inti yang mengarahkan peserta didik.

9. Sekolah mengembangkan kepemimpinan bersama dan dukungan yang besar terhadap permulaan atau perbaikan pendidkan karakter.

10. Sekolah melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai mitra dalam upaya pembangunan karakter.

19 Taufik, Kreativitas;Jalan Bru Pendidikan Islam (Mataram:Kurnia Kalam Semseta,

2012), h. 174.

Page 32: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

16

11. Sekolah secara teratur menilai dan mengukur budaya dan iklim, fungsi-fungsi staf sebagai pendidik karakter serta sejauh mana peserta didik mampu memanifestasikan karakter yang baik dalam pergaulan sehari-hari.20

Dari prinsip-prinsip pendidikan karakter di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa pendidikan karakter di sekolah mutlak diperlukan.

Karena dengan adanya pendidikan karakter dapat menciptakan kondisi

sekolah yang peduli terhadap terbentuknya pribadi-pribadi peserta didik

yang bertanggung jawab, tekun, jujur, adil sesuai dengan nilai-nilai hakiki

karakter.

c. Fungsi Pendidikan Karakter

1. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin.

2. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial. 4. Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pengalaman ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari. 5. Pencegahan dari hal-hal negatif budaya asing yang dihadapinya sehari-

hari. 6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum. 7. Penyaluran untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan

yang lebih tinggi. Adapun fungsi pendidikan karakter menurut Kementarian Pendidikan

Nasional adalah: 1. Pengembangan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik dan

berperilaku baik. 2. Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang

sudah baik. 3. Penyaring budaya kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.21

d. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan

penciptaan manusia sebab bagaimanapun pendidikan islam sarat

20 Yaumi, Pendidikan Karakter, h. 11-15 21 Ibid, h. 16-17

Page 33: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

17

dengan landasan dinul islam. Tujuan pendidikan islam adalah

“merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia,

baik secara invidual maupun secara sosial”.22

Konsep adanya pendidikan karakter pada dasarnya berusaha

mewujdukan peserta didik atau manusia yang berkarakter (akhlak mulia)

sehingga dapat menjadi paripurna (insan kamil), sesuai dengan fungsinya

sebagai “mandaritas”.

Tuhan di muka bumi yang membawa misi sebagai:

- Hamba Tuhan (Abdullah);

- “Mandaritas” atau wakil Tuhan di muka bumi (khalifah fil ardl). Hal

ini sejalan dengan firman Allah SWT:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”. Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah (2): 30).23

Sebagai “mandaritas” Tuhan di bumi, manusia harus mengetahui

bahwa dalam fungsinya sebagai khalifah Allah SWT, manusia di tuntut

selalu mengabdi, beribadah, dan memakmurkan bumi. Segala bentuk

22 Anas salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter, h.105.

23

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, h. 6

Page 34: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

18

pengabdian, ibadah, dan amal shaleh ini senantiasa mendapat ganjaran dari

Allah SWT.

Anas Salahudin dan Irwanto Ikrienciehie membagi tujuan pendidikan

Islam dalam beberapa dimensi, di antaranya:

1. Dimensi hakikat penciptaan manusia, yaitu pendidikan bertujuan untuk membimbing perkembangan peserta didik secara optimal agar menjadi pengabdi kepada Allah yang setia.

2. Dimensi tauhid, yaitu pendidikan bertujuan mengarahkan manusia sebagai hamba Allah yang bertakwa kepada-Nya.

3. Dimensi moral, yaitu pendidikan bertujuan upaya pengenalan terhadap nilai-nilai yang baik, kemudian diinternalisasikan, serta diaplikasikan dalam sikap dan perilaku melalui pembiasaan.

4. Dimensi perbedaan individu, yaitu pendidikan bertujuan usaha membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal, menyesuaikan perkembangannya dengan kadar kemampuan dari potensi yang dimilikinya masing-masing.

5. Dimensi sosial, yaitu pendidikan bertujuan untuk memanusiakan peserta didik agar berperan dalam statusnya sebagai An- Nas ( makhluk sosial), Abdullah ( hamba pengabdi Allah ), dan khalifah Allah.

6. Dimensi profesional, yaitu pendidikan bertujuan untuk membimbing dengan bakat masing-masing. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat memiliki keterampilan yang serasi dengan bakat,yang dimiliki, hingga keterampilan itu dapat digunakannya untuk mencari nafkah sebagai penopang hidupnya.

7. Dimensi ruang dan waktu, yaitu pendidikan bertujuan pada dua tujuan utama, yakni upaya untuk memperoleh keselamatan hidup di dunia dan kesejahteraan hidup di akhirat.24

Dari beberapa dimensi diatas, peneliti mengambil satu dimensi

yaitu dimensi moral yang berarti pendidikan bertujuan upaya pengenalan

terhadap nilai-nilai yang baik, kemudian diinternalisasikan, serta

diaplikasikan dalam sikap dan perilaku pembiasaan.

Hal ini sejalan dengan firman Allah:

24 Anas salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter, h.107

Page 35: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

19

“Dan di antara mereka ada yang berdoa, „Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka‟. (Q.S. Al-Baqarah (2): 201)25 Tujuan pendidikan karakter adalah:

1. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa;

2. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan ;

3. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. Adapun tujuan pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila.26

2. Pembelajaran Aqidah Akhlak

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik

belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.

Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan

kondisi agar terjadi kegiatan belajar.

Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian

pembelajaran:

1) Sadiman Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.

25 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, h. 31. 26

Anas salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter, h. 108-110.

Page 36: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

20

2) Miarso Pembelajaran adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu. Makdusnya adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.

3) Dalam UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengam pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.27

b. Pengertian Akidah Akhlak

1. Pengertian Akidah

Secara etimologi akidah berarti kepercayaan atau

keyakinan. Akidah juga disebut dengan istilah keimanan.

Akidah secara terminology didfinisikan sebagai suatu

kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati,

dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk

amal perbuatan.

2. Pengertian Akhlak

Ditinjau dari segi etimologi akhlak berarti perangai, tingkah laku, tabiat atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari.28

c. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

27 Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta:Teras, 2012), h. 3-4. 28 Kementerian Agama RI 2014, Al-Qur’an Hadits;Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

(Jakarta:Kementerian Agama 2014), h. 50-52.

Page 37: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

21

memahami, mnghayati dan mengimani Allah SWT, dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam khidupan

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,

penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.

3. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VII MTs

Mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII MTs bertujuan untuk:

Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan peserta didik tentang aqidah dan Akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pembelajaran yang lebih tinggi.29

Tujuan dan ruang lingkup mata pelajaran aqidah akhlak kelas VII

MTs Al-Madaniyah yang tertera di silabus yaitu:

1. Tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII MTs

Semester Satu (Ganjil)

a. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun, percaya

diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

29 Beni Ahmad & Abdul Hamid, Ilmu Akhlak (Bandung:Pustaka Setia, 2010), h. 14-15.

Page 38: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

22

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknolologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengelola, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Tabel 1.1

Standar Kompetensi 1: Memahami Dasar dan Tujuan Akidah Islam

No Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

1.1 Menjelaskan Dasar dan Tujuan

Akidah Islam

1.1.1

2.1.1

3.1.1

Menjelaskan pengertian akidah menurut

bahasa dan istilah

Menjelaskan tujuan mempelajari akidah

islam

Menyebutkan dasar-dasar dan tujuan

akidah islam

1.2 Menunjukkan dalil tentang dasar

dan tujuan Akidah Islam

4.1.1

5.1.1

6.1.1

Menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan dasar dan akidah islam

Menyebutkan dalil-dalil tentang dasar-

dasar akidah islam

Menghafal dalil-dalil tentang dasar-

dasar akidah islam

1.3 Menjelaskan hubungan iman, Islam

dan Ihsan

7.1.1

Menjelaskan pengertian Iman, Islam

dan Ihsan

Page 39: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

23

8.1.1 Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan

Ihsan

1.4 Menunjukkan dalil tentang Iman,

Islam dan Ihsan

9.1.1

10.1.1

Menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan dengan Iman, Islam dan Ihsan

Menguraikan ayat-ayat dalam Al-

Qur‟an yang menjelaskan tentang Iman,

Islam dan Ihsan

Tabel 1.2

Standar Kompetensi 2:Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui

pemahaman sifat-sifat-Nya

No Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat Allah

yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani

dan ma‟nawiyah

1.1.1

2.1.1

3.1.1

Menjelaskan pengertian fita-sifat wajib

bagi Allah SWT.

Menunjukkan klasifikasi sifat-sifat wajib

Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani

dan ma‟nawiyah

Menunjukkan dalil tentang sifat-sifat

wajib bagi Allah SWT

2.2 Menunjukkan bukti dalil naqli dan

aqli dari sifat-sifat wajib Allah

yang Nafsiya, Salbiyah, Ma‟ani

dan ma‟nawiyah

4.1.1 Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah

melalui dalil naqli

2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil

dam jaiz bagi Allah SWT

5.1.1

6.1.1

7.1.1.

Menjelaskan pengertian sifat-sifat

mustahil dan jaiz bagi Allah SWT

Menghafal sifat-sifat mustahil dan jaiz

bagi Allah SWT dengan artinya

Menunjukkan dalil naqli tentang sifat-

sifat mustaho; dan jaiz bagi Allah SWT

Page 40: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

24

2.4 Menunjukkan ciri-ciri atau tanda

perilaku orang yang beriman

kepada sifat-sifat wajib, mustahil

dan jaiz Allah SWT dalam

kehidupan sehari-hari

8.1.1

9.1.1

10.1.1

Menunjukkan ciri-ciri orang yang

beriman terhadap sifat wajib bagi Allah

SWT

Menunjukkan perilaku orang yang

beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah

SWT

Menunjukkan keutamaan orang-orang

yang beriman terhadap sifat Allah SWT

Tabel 1.3

Standar Kompetensi 3: menunjukkan Akhlak Terpuji kepada Allah SWT

No Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

3.1 Menjelaskan penegrtian dan

pentingnya ikhlas, taat, khauf dan

taubat.

1.1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya

ikhlas, taat, khauf dan taubat.

3.2 Mengidentifikasi bentuk dan

contoh-contoh sikap ikhlas, taa,

khauf dan taubat

2.1.1

3.1.1

Menyebutkan bentuk dan contoh-contoh

sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat

Menunjukkan ciri-ciri orang yang

memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan

taubat

3.3 Menunjukkan nilai-nilai positif

dari ikhlas, taat, khauf dan taubat

dalam fenomena kehidupan

4.1.1 Menyebutkan nilai-nilai positif dari

ikhlas, taat, khauf dan taubat

3.4 Membiasakan perilaku ikhlas,

taat, khauf dan taubat dalam

kehidupan sehari-hari

5.1.1

6.1.1

Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat,

khauf dan taubat dalam lingkungan

madrasah

Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat,

khauf dan taubat dalam lingkungan

keluarga dan masyarakat

Page 41: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

25

Semester dua (Genap)

a. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknolologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak

mata.

4. Mencoba, mengelola, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tabel 1.4

Standar Kompetensi 4: Memahami Asmaul Husna

No Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

4.1 Menguraikan 10 Asmaul

Husna (Al-Aziz, Al-Baari‟u,

Ar-Roofi‟, Ar-Ro‟uf, Al-Barr,

Al-Ghaffar, Al-Fattah, Al-

1.1.1

2.1.1

3.1.1

Menjelaskan pengertian Asmaul Husna

Menyebutkan dalil dan arti yang

berkaitan dengan 10 Asmaul Husna

Menjelaskan isi kandungan 10 Asmaul

Page 42: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

26

„Adl, Al-Qayyum) Husna

4.2 Menunjukkan bukti kebenaran

tanda-tanda kebesaran Allah

melalui sifat-Nya dalam 10

Asmaul Husna

4.1.1

5.1.1

Menyebutkan bukti kebenaran tanda-

tanda kebesaran Allah melalui sifat-Nya

dalam 10 Asmaul Husna dari makhluk

ciptaan-Nya

Menyebutkan bukti kebenaran tanda-

tanda kebesaran Allah melalui sifat-Nya

dalam 10 Asmaul Husna dari

lingkungan sekitar

4.3 Menunjukkan perilaku orang

yang mengamalkan 10 Asmaul

Husna

6.1.1

7.1.1

Menyebutkan bentuk dan contoh-contoh

perilaku orang yang mengamalkan 10

Asmaul Husna

Menunjukkan perilaku orang yang

mengamalkan 10 Asmaul Husna

4.4 Meneladani sifat-sifat Allah

yang terkandung dalam 10

Asmaul Husna

8.1.1 Mengamalkan sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam 10 Asmaul Husna

Tabel 1.5

Standar Kompetensi 5 :Meningkatkan keimana kepada malaikat-malaikat

Allah SWT dan makhluk ghaib selain malaikat

No Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

5.1 Menjelaskan pengertian

beriman kepada Malaikat Allah

SWT dan makhluk ghaib

lainnya seperti jin, iblis, dan

setan

1.1.1

2.1.1

3.1.1

Menjelaskan penegrtian beriman kepada

Malaikat Allah SWT

Menunjukkan dalil naqli tentang adanya

malaikat Allah SWT

Menjelaskan pengertian makhluk ghoib

seperti jin, iblis dan setan serta

menunjukkan dalil naqlinya

Page 43: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

27

5.2 Menunjukka bukti/dalil

kebenaran adanya Malaikat

Allah dan makhluk ghaib

lainnya seperti jin, iblis dan

setan

4.1.1

5.1.1

6.1.1

Menyebutkan tanda-tanda adanya

malaikat Allah melalui fenomena alam

yang terjadi di lingkungan sekitar

Menyebutkan tanda-tanda adanya

makhluk ghaib seperti jin, iblis, dan

setan melalui fenomena terjadi di

lingkungan sekitar

Menyebutkan tanda-tanda adanya

makhluk ghaib seperti jin, iblis dan

setan melalui dalil naqli

5.3 Menjelaskan tugas dan sifat-

sifat Malaikat serta makhluk

ghaib lainnya

7.1.1

8.1.1

9.1.1

Menyebutkan nama dan tugas malaikat

Allah SWT

Menyebutkan sifat-sifat malaikat Allah

SWT

Menyebutkan sifat-sifat makhluk ghaib

seperti jin, iblis dan setan

5.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda-

tanda perilaku beriman kepada

Malaikat Allah dan makhluk

gahib lainnya seperti jin, iblis

dan setan

10.1.1

11.1.1

Menunjukkan ciri-ciri orang yang

beriman kepada malaikat Allah melalui

perilakunya

Menunjukkan ciri-ciri orang yang

meyakini adanya makhluk ghaib seperti

jin, iblis dan setan melalui perilakunya

terhadap fenomena kehidupan

Tabel 1.6

Standar Kompetensi 6: Menghindari Akhlak tercela kepada Allah SWT

No Kompetensi Dasar No Indikator Kompetensi

6.1 Menjelaskan pengertian riya‟

dan nifaq

1.1.1 Menjelaskan penegrtian riya‟dan nifaq

6.2 Mengidentifikasi bentuk dan 2.1.1 Menyebutkan bentuk dan contoh-contoh

Page 44: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

28

contoh-contoh perbuatan riya‟

dan nifaq

3.1.1

perbuatan riya‟ dan nifaq

Menunjukan ciri-ciri orang yang

memiliki perbuatan riya‟ dan nifaq

6.3 Menunjukkan nilai-nilai

negatif akibat perbuatan riya‟

dan nifaq dalam fenomena

kehidupan

4.1.1 Meneybutkan nilai-nilai negatif akibat

perbuatan riya‟ dan nofaq dalam

fenomena kehidupan

6.4 Membiasakan diri dari

menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya‟

dan nifaq

5.1.1

6.1.1

7.1.1

Menghindari hal-hal yang mengarah

pada perbuatan riya‟ dan nifaq

Mengihindari perbuatan riya‟ dan nifaq

dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan madrasah

Mengihindari perbuatan riya‟ dan nifaq

dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan keluarga dan masyarakat

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII MTs

meliputi:

a. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah islam, sifat-

sifat Allah, Asmaul Husna, Iman kepada Allah, Kitab-Kitab

Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada dan Qadar

b. Aspek akhlak terpuji terdiri atas ber-tauhid, ikhlas, taat, khauf,

taubat, tawakkal, ikhtiyar, sabar, syukur, qana‟ah, tawadu‟,

huszuzhan, tasamuh dan ta‟awun, berilmu, kreatif, produktif

c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya‟ nifaq,

anaaniah, putus asa, tamak, takabbur, dendam, gibah, fitnah.

Page 45: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

29

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian merupakan rencana tentang cara

mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Dalam penulisan

proposal ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian

yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu

pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-

gejala yang bersifat alamiah. Karena orientasinya demikian, maka

sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamian serta tidak

bisa dilakukan dilaboratorium melainkan dilapangan.

Pendekatan kualitaif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

Lexy J adalah sebagai “Prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamani”.30

Sejalan dengan Kirk dan Miller dalam Sudjana, mendefinisikan

penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

sosial secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia

dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang

tersebut dalam peristilahannya”.31 Sedangkan Margono menegaskan

bahwa “pendekatan penelitian kualitatif perhatiannya lebih banyak

30 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda Karya, 2010). h.13. 31 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Bandung:Sinar Baru Algerindo,

2004), h. 15

Page 46: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

30

ditujukan pada pembentukan teori subtantif berdasarkan dari konsep-

konsep yang timbul dari data empiris”.32

Menurut Margono penelitian kualitatif mempunyai karakteristik

yaitu:

a. Natural setting, data yang dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata situasi sebagaimana adanya keadaan subyek peneliti.

b. Manusia sebagai instrument peneliti atau dengan bantuan orang lain (responden).

c. Bersikap deskriptif d. Lebih mementingksn proses dari pada hasil e. Analisa data secara induktif f. Desain yang bersifat sementara g. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus h. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data i. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.33

Dalam hal ini peneliti akan mendapatkan data tentang bagaimana

Penerapan Pendidikan karakter. Melalui responden inilah peneliti

dapat mengumpulkan data-data utama untuk mengadakan penelitian

terhadap kenyataan di lapangan. Selain dengan cara tersebut peneliti

akan mendatangi subyek penelitian dengan cara mewawancarai untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan. Data yang akan di analisa hasil

analisanya berbentuk deskriptif atau menceritakan kembali kejadian-

kejadian yang terjadi di lokasi penelitian yaitu mendeskripsikan

tentang penerapan pendidikan karakter.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen kunci sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi penelitian mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti di

32 Ibid, h. 16. 33 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 2002), h. 3-13

Page 47: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

31

lokasi penelitian perlu digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu juga dijelaskan apakah kehadiran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Demikian pula, perlu dijelaskan apakah subyek atau informan mengetahui kehadiran peneliti dalam statusnya sebagai peneliti.34

Kehadiran peneliti di tempat penelitian harus terbuka dan

menjelaskan maksud penelitian yang dilakukan kepada subyek yang

diteliti sehingga peneliti lebih bebas bertindak untuk mencari dan

mengumpulkan data yang dibutuhkan.

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

“subyek dari mana data diperoleh”. Sumber data yang penulis peroleh

adalah dari Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa-siswi”.35

Data adalah “segala keterangan, (informasi) mengenai segala hal

yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Sedangkan sumber data

merupakan subjek darimana data diperoleh”.36

Data di klasifikasikan maupun dianalisis untuk mempermudah

dalam menghadapi pemecahan permasalahannya. Dan mengingat

penelitian ini bukan hanya bersifat praktis tapi juga teoritis, maka

sumber data dalam penelitian ini adalah hasil penelitian lapangan dan

kepustakaan, yaitu:

a. Data Kepustakaan (Data Sekunder/Dokumentasi)

34 Tim Revisi Pedoman-Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, Pedoman Penulisan

Skripsi, h. 49. 35 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.32. 36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), h.144.

Page 48: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

32

Data kepustakaan adalah data yang dikumpulkan dari tangan

kedua atau dari sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data

sekunder. Bahan-bahan sumber sekunder dapat berupa artikel-

artikel, buku-buku, majalah, surat kabar, dan pendapat para ahli,

serta tulisan-tulisan yang lain ang ada kaitannya dengan masalah

yang diteliti. Sumber data dari kepustakaan ini peneliti gunakan

sebagai data sekunder (pelengkap) dari penelitian ini.

Dalam penelitian data kepustakaan atau dat sekunder yang

peneliti gunakan adalah berupa buku-buku dan pendapat para ahli.

b. Data Lapangan (Data Primer)

Data lapangan adalah data yang diperoleh melalui teknik

wawancara dan observasi dari informan seperti dalam sebuah

sekolah khususnya guru yang berperan penting dalam proses

pendidikasn karaktek siswa.

Adapun data lapangan yang digunakan oleh peneliti yaitu

wawancara dan observasi. Teknik dalam penentuan subjek ini

adalah “Purposiv sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu”.37

4. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data diperlukan alat pengumpul data. Alat

untuk mengumpulkan data tersebut adalah metode. Data diperlukan

untuk menjawab masalah penelitian. Dalam proses pengumpulan data

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2011), h.85.

Page 49: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

33

peneliti akan menggunakan beberapa prosedur dan teknik

pengumpulan data, sebagai berikut:

a) Metode Observasi

Metode observasi adalah “penelitian yang dilakukan dengan

cara pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun

secara tidak langsung”.38 Sedangkan Hadi, juga menjelaskan

pengertian observasi yaitu” teknik untuk mendapatkan data melalui

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena

yang diselidiki”.39

Adapun jenis-jenis observasi yaitu:

1. Observasi Partisipasi, merupakan salah satu dari jenis observasi. Observasi partisipasi pada ummnya dipergunakan untuk penelitian yang bersifat ekspolaratif.

2. Observasi sistematik, observasi sistematik biasa disebut dengan observasi berkerangka.

3. Observasi eksperimental. 4. Observasi partisipan. 5. Observasi nonpartisipan40

Jenis observasi yang digunakan, yaitu Observasi nonpartisipan

Data yang dicari, yaitu:

Penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak

kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat tahun ajaran

2016/2017 dan hambatan-hambatan serta solusi mengatasinya yang

dihadapi oleh guru akidah akhlak dalam membina karakter siswa

38 Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakart: Rineka Cipta,

1996), h. 42. 39 Ibid, h.7.

40 Sutupo, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta:UNS, 2006), H. 103.

Page 50: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

34

kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat pada mata pelajaran

Akidah Akhlak Tahun Pelajaran 2016/2017.

b) Metode Wawancara (interview)

Metode interview sering juga disebut metode wawancara

atau komunikasi langsung dengan yang diwawancarai. Di mana

interview ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-data

atau informasi dari individu yang diwawancarai. Dalam metodologi

research Sutrisno Hadi mengatakan bahwa:

Instrumen sebagai suatu proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri, merupakan alat pengumpul informasi untuk berbagai jenis data sosial, baik yang terpendam (latent) maupun yang manifens.41

Jenis-jenis wawancara

Ada beberapa kegiatan wawancara yang dikelompokkan

berdasarkan cara pelaksanaannya, yaitu:

a. Wawancara tertutup, adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara tertutup.

b. Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang dilakukan dengan tidak merahasiakan informasi mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya.

c. Wawancara konverensi, adalah wawancara yang dilakukan oleh seseorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya.

d. Wawancara kelompok, adalah wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara kepada narasumber yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan.

e. Wawancara individual, adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan seorang narasumber.

41 Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h. 10.

Page 51: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

35

f. Wawancara terpimpin, wawancara ini disebut juga wawancara terstruktur.

g. Wawancara bebas, adalah jenis wawancara yang pertanyaan tidak disiapkan terlebih dahulu.42

Jenis wawancara (interview) yang digunakan, yaitu wawancara

terpimpin.

Data yang dicari, yaitu:

Penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah

Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017 dan hambatan-hambatan serta solusi

mengatasinya yang dihadapi oleh guru akidah akhlak dalam

membina karakter siswa kelas VII MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat pada mata pelajaran Akidah Akhlak Tahun

Pelajaran 2016/2017.

c) Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk:

Tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis), peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.43 Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subyek penelitian, melainkan hanya

42

Ibid, h. 10. 43 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 82.

Page 52: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

36

mengambil data-data dari dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan masalah penelitian, yaitu:

a. Keadaan guru

Guru yang berada di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat,

mereka mematuhi peraturan yang ada dan segala buku yang

menjadi bahan ajar telah dipenuhi dengan baik.

b. Keadaan siswa

Ketika mereka mengikuti proses pembelajaran, mereka

mengikuti dengan baik, dan mereka selalu tertib dengan

peraturan yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Sarana dan

prasarana MTs Al-Madaniyah masih layak digunakan untuk

proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

Struktur organisasi MTs Al-Madaniyah, sudah terstruktur

dengan baik, mulai dari ketua Yayasan, Kepala Madrasah

sempai dengan seluruh jajaran gurunya.

c. Letak Geografis

MTs Al-Madaniyah mataram adalah sebuah madrasah yang

berada di bagian Jempong Barat, lokasi MTs Al-Madaniyah

Matarm terletak di Jl. H. Na‟im.

d) Metode Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian berbentuk

suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak

sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau

Page 53: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

37

prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan

nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah

ditetapkan.

Jenis-jenis tes

1. Dari segi bentuk pelaksaannya

a. Tes tertulis, dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada

penggunaan kertas dan pensil sebagai instrumen utamanya.

b. Tes lisan, dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara

tatap muka antara guru dan murid.

c. Tes perbuatan, mengacu pada proses penampilan seseorang

dalam melakukan sesuatu unit kerja. Tes perbuatan

mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.

2. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya

a. Tes essay, merupakan tes yang disusun dalam bentuk

pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun,

mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu

dengan bahasa sendiri.

b. Tes objektif, merupakan tes yang disusun sedemikian rupa

dan telah disediakan alternatif jawabannya.44

Jenis tes yang digunakan yaitu tertulis dan tes perbuatan.

44 Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan(Jakarta:PT Rajagrafindo, 2001), h. 56-60.

Page 54: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

38

Data yang dicari, yaitu hasil dari penerapan pendidikan karakter

pada mata pelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain”.45

Dari metode yang dikemukakan diatas berlaku mtode

pengumpulan data, maka data-data tersebut diklasifikasikan dan

dianalisa.

Adapun dalam menganalisa data-data tersebut digunakan analisis

yang bersifat khusus, kemudian ditarik kesimpulan yang berlaku

umum (deduktif). Dan didalam menyusunnya berbentuk narasi yang

bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistik.

Dengan demikian, data yang terkumpul tersebut dibahasakan,

ditafsirkan, dan dikumpulkan secara induktif sehingga dapat

memberikan gambaran mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi.

Metode induktif adalah “berangkat dari fakta-fakta khusus,

peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta atau dari

45 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 248.

Page 55: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

39

peristiwa yang konkrit ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat

umum”.46

Metode induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil

kesimpulan dari data yang bersifat khusus. Peneliti menggunakan

metode ini adalah untuk menyimpulkan hasil observasi, wawancara,

dan hasil penelitian lainnya. Metode induktif ini adalah untuk menilai

fakta-fakta empiris yang ditemukan kemudian dicocokan dengan

landasan teori yang ada. Dengan demikian, maka dapat ditegaskan

bahwa teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini

adalah teknik induktif.

Analisa bertujuan untuk menjelaskan fenomena, kejadian, atau

perilaku, baik mengenai seseorang, sekelompok orang, atau

masyarakat. Jadi pelaksanaan analisa datanya bersamaan dengan

pengumpulan data di lapangan.

6. Validitas Data

Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid diperluka

teknik pemeriksaan, supaya diperoleh temuan-temuan dan informasi

yang absah dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan dan pengamatan 3. Triangulasi 4. Pemeriksaan sejawatan 5. Kecukupan referensi 6. pengecekan47

46 Sutrisno, Metodologi Research, h.108. 47 Ibid, h. 234.

Page 56: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

40

Dalam menguji keabsahan data yang peroleh dari suatu penelitian,

peneliti menggunakan tiga dari keenam poin di atas adalah triangulasi,

ketekunan dalam pengamatan dan kecukupan referensi.

1. Ketekunan dalam Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan adalah menemukan ciri-ciri

dan unsur-unsur dalam situasi yang sangan relevan dengan

persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan

diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dalam artian bahwa peneliti

hendak mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan tentang pendidikan karakter pada siswa dalam

sekolah.

2. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi adalah kelengkapan referensi yang

digunakan sebagai pendukung dalam penelitian baik berupa catatan

atau penemuan. Referensi yang digunakan adalah bahan

dokumentasi, catatan yang tersimpan, dengan referensi tersebut

peneliti dapat mengecek kembali data dan informasi yang dapat

digunakan sebagai pembanding hasil yang diperoleh dari kritik

yang terkumpul.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah pemeriksaan data, keabsahan data yang

dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang

Page 57: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

41

paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya sebagai pembanding terhadap data itu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga dari tiga triangulasi

yang ada:

a. Triangulasi Sumber Data Triangulasi sumber data dilakukan untuk mendapatkan sejenis dari informasi atau sumber yang berbeda. Triangulasi data yang peneliti lakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi dengan data wawancara.

b. Triangulasi teori Triangulasi teori data dilakukan untuk mendapatkan rumusan informasi. Tringangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik secara mendalam atas hasil analisis data yang diperoleh.

c. Triangulasi Metode Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang ditunjuk untuk memperoleh informasi yang serupa. Triangulasi metode yang serupa dilakukan secara bersama dalam suatu kegiatan wawancara dengan responden.48

H. Sistematika Penelitian

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi ke dalam tiga bagian,

yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari

halaman judul, halaman surat pengesahan, halaman motto, halaman

persembahan, halaman abstrak, kata pengantar dan daftar isi.

Bagian inti berisi uraian penelitian mulai dari pendahuluan sampai

dengan penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu

kesatuan. Untuk memudahkan memahami isi yang terkandung dalam

skripsi ini, penulis mensistematiskan pembahasan sedemikian rupa antara

satu bab dengan bab lainnya yang dituangkan ke dalam bab.

48 Ibid, h. 330-331.

Page 58: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

42

Bab I, berisi pendahuluan yang meliputi: konteks penelitian masalah,

disini akan dibahas mengenai gambaran substansi dari permasalahan

penelitian berkaitan dengan penerapan pendidikan inklusif. Fokus

penelitian, berdasarkan uraian dari konteks penelitian (latar belakang)

kemudian dibuat rumusan masalah sebagai acuan dalam menentukan

metode penelitian. Tujuan dan manfaat penelitian, disini akan dijelaskan

tentang tujuan dan kegunaan penelitian berdasarkan permasalahan yang

ada diantaranya kontribusi yang dihasilkan dari penelitian skripsi yang

bersifat teoritik, akademis maupun praktis. Kajian pustaka, pada dasarnya

untuk menunjukkan bahwa penelitian ini belum dikaji atau berbeda dengan

penelitian sebelumnya dan untuk menentukan kerangka teori. Kerangka

teori (landasan teori), yaitu teori-teori yang digunakan sebagai rujukan

untuk menjawab permasalahan yang diangkat. Metode penelitian, yaitu

menjelaskan cara-cara atau metode yang digunakan dalam penelitian yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Bab II, berisi gambaran umum MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

yang terdiri dari letak geografis, Keadaan Guru dan pegawai, keadaan

Siswa-siswi serta struktur organisasi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

dan paparan permasalahan yang sedang diteliti yaitu: penerapan

pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII MTs

AL-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017, hambatan-

hambatan dan solusi mengatasinya yang dihadapi oleh guru akidah akhlak

dalam membina karakter siswa serta hasil dari penerapan pendidikan

Page 59: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

43

karakter pada mata pelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

Bab III, merupakan bagian terpenting karena di dalamnya berisi

tentang penerapan Pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah

Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, hambatan-

hambatan dan solusi mengatasinya yang dihadapi oleh guru akidah akhlak

dalam membina karakter siswa serta hasil dari penerapan pendidikan

karakter pada mata pelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

Bab IV, merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan

penutup. Bagian akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Demikian gambaran sekilas mengenai sistematika pembahasan dalam

skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan kepada

penulis agar apa yang nantinya penulis dapatkan dalam penelitian ini

bermanfaat bagi penulis maupun pembaca yang diharapkan bisa menjadi

ilmu yang dapat diamalkan, sehingga menjadi ladang amal jariyah bagi

penulis.

Page 60: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

44

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Al-Madaniyah Jempong

Barat Kec. Sekarbela Kota Mataram

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, serta

dokumentasi resmi dari pihak sekolah, maka peneliti memperoleh data

sebagai berikut.

Sejarah MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Pada awalnya Yayasan Pesantren Al-Madaniyah yang dipimpin oleh

TGH. Ahmad Madani, S.Sos adalah sebuah pendidikan yang bergerak

dalam bidang Pendidikan Non Formal saja ( Diniyah ). Karena pada tahun

1991 umumnya santri dan santriwati yang tamat dari SD tidak bisa

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi karena tidak adanya

jenjang pendidikan selanjutnya yang berada di sekitar Pesantren Al-

Madaniyah dengan katalain santri dan santriwati berhenti sampai SD saja.

Berkenan dengan hal tersebut pada tahun 1997 Pesantren Al-

Madaniyah mendapatkan titipan TKB (Tempat Kegiatan Belajar Terbuka

dari SMPN 7 Mataram yang sistem pembelajarannya menggunakan modul

dengan jumlah siswanya sekitar 50 orang. Waktu itu siswa tidak semata

belajar di tempattersebut saja, akan tetapi dalam waktu satu minggu sekali

siswa belajar di tempat induknya yakni di SMPN 7 Mataram.49

49Dokumentasi, 5 Januari 2017.

Page 61: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

45

Melihat kegiatan belajar mengajar santri dan santriwati yang kurang

aktif dengan menggunakan modul saja, melalui pertimbangan yang matang

agar santri dan santriwati tidak hanya mengeyam pendidikan non formal

(Diniyah) saja, akan tetapi mereka juga harus dapat mengeyam pendidkan

di lembaga pendidikan yanng formal, maka Pimpinan dan pengurus

yayasan beserta masyarakat mendirikan Madrasah Tsanawiyah Al-

Madaniyah pada tahun 1999 dengan jumlah siswa awalnya sebanyak 38

orang dalam satu kelas. Sampai sekarang umurnya sudah mencapai 15

tahun dan menamatkan siswa 12 kali dengan mendapatkan akreditasi

dengan nilai B.

Visi dan Misi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Dalam perjalanan sejarahnya yang cukup panjang MTs Al-Madaniyah

memiliki Visi-Misi sebagai berikut:

Visi

Mewujudkan Warga Sekolah Yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia,

Terampil, dan Berkualitas.

Misi

- Menciptakan Lingkungan Sekolah Yang Islami Sehingga Terciptanya

Suasana Lingkungan Yang Bersih Indah Yang Bernuansa Islami.

- Menumbuhkan Penghayatan Dan Pengamalan Ajaran Islami Sehingga

Bertingkah Laku Sikap Dan Perbuatan Siswa-Siswi Sesuai Dengan

Ajaran Islam

Page 62: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

46

- Menciptakan Kinerja Warga Yang Bertanggung Jawab Serta Mampu

Mengadakan Hubungan Kerja Sama Dengan Masyarakat.

- Menciptakan Suasanasekolah Yang Kondusif Harmonis Dan

Berkesetaraan Sehingga Terselenggaranya Belajar Mengajar Yang

Berkualitas Dibidang Akademis Dan Non Akademis.50

Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Nama Madrasah : MTs. Al-Madaniyah

Alamat Madrasah : Jl.H. Na‟im, Jempong Barat, Kelurahan Jempong Baru,

Kecamatan Sekar Bela, Kota Mataram

Tahun Berdiri Madrasah : 1999

SK Terdaftar : Tanggal 31 Maret 2000 Nomor 211927101019

Piagam : Nomor

Akte Nomor : ……………..

Nama Organisasi Induk : Yayasan Pesantren Al-Madaniyah

TATA TERTIB SEKOLAH

1. Ketentuan Jam Di Madrasah Dan Kegiatan Pembelajaran

Setiap siswa – siswi harus selalu mengikuti pembelajaran

di Madrasah selama jam pelajaran yang sudah ditentukan .

2. Keterlambatan

Bagi siswa – siswi yang terlambat datang ke Madrasah akan

mendapatkan bimbingan dari guru BP / piket.

50 Dokumentasi, 5 Januari 2017.

Page 63: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

47

3. Ijin Meninggalkan Pelajaran / Madrasah

Bagi Setiap siswa – siswi yang hendak mininggalkan pelajaran atau

Madrasah ketika pembelajaran sedang berlangsung harus minta ijin

kepada geru.

4. Tidak Masuk Madrasah

Bagi siswa – siswi yang tidak masuk sekolah hendaknya memberi

keterangan dengan menulis surat dan di tanda tangani oleh orang tua /

wali.

5. Kewajiban Siswa - Siswi

Kewajiban bagi siswa – siswi harus mentaati semua aturan dan tata

tertib di Madrasah.

6. Larangan Siswa - Siswi

Bagi siswa – siswi harus mengindahkan semua aturan dan larangan

yang ada di tata tertib yang berlaku di Madrasah dengan baik. 51

1. Letak Geografis Mts Al-Madaniyah Jempong Barat

MTs Al-Madaniyah terletak di jalan H. Naim Jempong Barat,

kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan

Sebelah Selatan: berbatasan dengan perumahan warga

Sebelah Timur : berbatasan dengan perumahan warga

Sebelah Barat : berbatasan dengan perumahan warga52

51 Dokumentasi, 5 Januari 2017.

Page 64: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

48

MTs Al-Madaniyah berdiri diatas lahan seluas 30 are, dengan

model bangunan berbentuk huruf U yang lokasinya terletak di pinggir

jalan raya, dari jalan H. Naim menuju jalan ke Guntur sedangkan jalan

besarnya menuju kejalan lingkar selatan. Sehingga sangat mudah di

jangkau oleh masyarakat. Berdasarkan kondisi dan letak wilayah yang

telah dipaparkan keberadaan MTs Al-Madaniyah memang sangat

strategis yang memungkinkan masyarakat, khususnya masyarakat

jempong untuk menyekolahkan anaknya di MTs yayasan pondok

pesantren Al- Madaniyah jempong barat.53

2. Keadaan Guru dan Pegawai Tenaga Pengajar MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Kec. Sekarbela Kota Mataram

Dalam proses pembelajaran guru merupakan faktor terpenting karena

tanpa adanya seorang guru keberhasilan pendidikan tidak dapat tercapai.

Guru juga yang bertanggung jawab terhadap pembinaan perkembangan

pribadi siswa, gurulah yang setiap hari membimbing siswa di kelas.

Guru dan staf-staf di MTs Al-Madaniyah Jempong untuk saat ini

berjumlah 30 orang. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai keadaan guru

di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dapat dilihat dalam tabel berikut

ini:

52 Dokumentasi, 5 Januari 2017. 53Dokumentasi, 5 Januari 2017.

Page 65: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

49

Tabel 2.1

Nama Guru MTs Al-Madaniyah

Sumber Data : Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat 54

No Nama/gelar akademik L/P Jabatan Pendidikan terakhir/jurusan

1 2 3 4 5 1 TGH,Ahmad Madani, S,Sos L pmpinan/GTY SI Sos Pol 2 Drs. H.Sukir L KepalaSekolah SI PAI 3 Haeruniah, S.Ag P Wk.kesiswaan/PNS SI PAI 4 Ahmad Efendi,S.Pd L Wk.UR.KuriKulum SI B.Inggris 5 Mirwan batubara,S.Pd L GMP SI B.Inggris 6 Ahmad Juani, S,Pd L GMP SI Matematika 7 Aswadi, S,Pd L GMP SI B.Ingg 8 Herlina, SE P GMP SI Ekonomi 9 Ida Ratna Susanti, S.Hi P Perpustakaan SI Muamalah 10 Zuhairatul Anwariah,S,Pd P GMP SI.Fisika 11 Siti idrus, S,Pd P GMP SI B.Indonesia 12 Hj.nursehan, A.Ma P GMY D2 PAI 13 Eli sumiati S.Pdi P GTY SI.B.Arab 14 Suhaimi P GTT SI Ekonomi 15 Husnus sawab L PTT MA 16 Sajudin L GMP SI.Biologi 17 H. Helmi L Komite 18 Mohammad Zaki S,Pd L GMP S1

Dari tabel diatas, dapat di pahami bahwa jumlah seluruh guru tetap serta

pegawai di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat adalah berjumlah 13 orang,

yang terdiri dari berbagai macam lulusan perguruan tinggi yang ada di

Indonesia. Keadaan tenaga pengajar sebagaimana tertera dalam tabel di atas,

memungkinkan MTs Al-Madaniyah dapat menjalankan proses belajar

mengajar dengan baik dan tepat karena tenaga pengajarnya sesuai dengan

kualifikasi pengajarannya sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.Dapat

54 Dokumentasi; 7 januari 2017.

Page 66: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

50

diketahui pula bahwa dalam jumlah pegawai tata usaha sudah sangat

mencukupi yang selalu aktif dalam menjalankan tugas rutinnya.

Tata Tertib Guru dan Pegawai Baru MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

1. Setiap guru dan pegawai harus datang tepat waktu pada jam tugas.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga keutuhan korps guru atau

pegawai.

3. Guru harus selalu tetap berada disekolah atau diruangan selama jam

pelajaran berlangsung.

4. Kegiatan IMTAQ harus diikuti oleh semua guru di lingkungan MI dan

MTs Al-Madaniyah meliputi shalat berjama‟ah (Zuhur) dan kegiatan

pada pagi jum‟at untuk mengawasi siswa/i.55

3. Keadaan Siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kec. Sekar Bela

Kota Mataram

Sama halnya dengan guru, siswa juga merupakan subjek yang penting

dan harus ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa siswa, maka proses

pendidikan tidak akan berjalan.

Adapun jumlah siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sebagai

berikut:

Tabel 2.2

Keadaan Siswa Siswi

Sumber Data : Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Jempong Barat.56

Kelas

Banyak Kelas

Banyak Murid Banyak Murid WNA

Banyak Mutasi Ket

Lk Pr Jumlah Lk Pr Jumlah Masuk Keluar Lk Pr Lk Pr

I 2 34 24 58 - - - - - - - II 2 28 16 44 - - - - - - -

55 Dokumentasi, 5 Januari 2017. 56 Dokumentasi, 7 Januari 2017.

Page 67: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

51

III 2 24 30 54 - - - - - - - Jml 6 86 70 156 - - - - - - -

Jumlah siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat pada tahun

2016/2017 berjumlah 156 siswa, jumlah siswa tersebut selalu mengalami

perubahan tiap tahunnya, mereka sangat antusias dan semangat dalam

mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru.57

Keadaan Sarana dan Prasarana

Disamping faktor guru, murid, dan pegawai, faktor sarana dan

prasarana tidak kalah pentingnya dalam menunjang proses kegiatan belajar

mengajar. Alat dan metode yang digunakan dalam pembelajaran

merupakan faktor penunjang yang penting, artinya untuk memperjelas

pemahaman siswa terhadap pelajaran. Adapun data sarana dan prasarana di

MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram Tahun Pelajaran

2015/2016 sebagai berikut :

Tabel 2.3

Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Al-Madaniyah

Sumber data: Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Jempong Barat.58

No Nama Ruang Jumlah 1 2 3

1 Ruang Kepala Sekolah 1 2 Ruang kelas 6 3 Ruang laboraturium - 4 Ruang keterampilan - 5 Ruang guru 1 6 Ruang UKS 1 7 Perpustakaan 1

57 Dokumentasi, 9 Januari 2017. 58 Dokumentasi, 9 Januari 2017.

Page 68: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

52

8 Aula 1 9 Wc Guru 1 10 Wc Siswa 2 11 Gudang 1 12 Kantin 1

Dari tabel di atas tampak bahwa keadaan sarana dan prasarana di

MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, ini sepertinya belum memadai dalam

menunjang kegiatan belajar mengajar dalam kondisi yang baik dan layak

digunakan sebagai tempat belajar.

4. Struktur Organisasi

Dalam suatu lembaga pendidikan atau organisasi, diperlukan adanya

struktur organisasi tersebut.Perkembangan sekolah sebagai total sistem,

pengelolaanya sangat tergantung pada pengelolaan seluruh subsistem baik

secara sendiri maupun secara keseluruhan sistem.Adapun struktur

organisasi yang ada di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dapat dilihat

pada bagan struktur tersebut :

Page 69: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

53

Gambar Struktur Organisasi Madrasah

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Sekolah

Sumber Data : Profil MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Jempong Barat.

Page 70: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

54

B. Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kec. Sekar

Bela Kota Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

dengan Kepala Sekolah, Guru-guru serta siswa-siswi MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat maka akan penulis sampaikan tentang hasil penelitian yang

telah peneliti dapatkan.

Hasil wawancara yang dilakukan penulis secara khusus dengan kepala

Madrasah Tsanawiyah Al-Madaniyah Bapak Drs. H. Sukir mempunyai

hasil sebagai berikut:

Pendidikan Karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sudah dilaksanakan dengan baik walaupun cuma di waktu jam sekolah atau waktu pelajaran berlangsung. Mengenai media, banyak sekali yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan sesuai dengan topic pembelajaran. Diantaranya adalah LCD, buku panduan pembelajaran, dan alat-alat peraga yang digunakan dalam metode drama. Kemudian faktor pendukung dari penerapan pendidikan karakter adalah dengan melalui IMTAQ, Berdo‟a bersama sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, melakukan sholat dzuhur berjamaah, melakukan sholat Duha berjamaah. Untuk penerapan pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, semua guru diberikan buku panduan untuk melaksanakan kompetensi-kompetensi pembelajaran yang disitu sudah ada karakter-karakter yang menjadi fokus pembelajaran. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat seringkali menggunakan media LCD untuk menyampaikan materi yang bisa berupa kisah-kisah, motivasi. Dan ada juga pemanfaat media alam dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam penerapan pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat adalah kemampuan dari masing-masing siswa yang tidak sama. Ada yang cepat menangkap materi pelajaran dan jga yang lambat menangkap materi pelajaran. Pelaksanaan pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan Pramuka (keberanian, mental, kedisiplinan, kejujuran ), OSIS, UKS tentang kebersihan, membantu sesama teman.59

59 H. Sukir, Kepala Madrasah, Wawancara, 11 Januari 2017.

Page 71: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

55

Sedangkan Waka Kurikulum Bapak Ahmad Efendi menjelaskan

mengenai pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat,

Bahwasannya penerapan pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sudah diterapkan dari kurikulum KTSP sampai dengan kurikul 2013 atau sampai sekarang. Pendidikan karakter yang melalui KBM itu bersifat fleksibel berdasarkan ide kreatif dari guru masing-masing pelajaran, bisa lewat cerita, drama, nonton film, motivasi. Kalau dari kegiatan kurikuler itu sendiri difokuskan supaya siswa memiliki keterampilan atau skil tertentu.60

Eli Sumiyati selaku Guru Akidah Akhlak Kelas VII MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat, sewaktu ditemui di ruang guru pada tanggal 25

Maret 2017 menjelaskan:

Jika berbicara tentang nilai karakter apa yang ada pada mata pelajaran Akidah akhlak, tentu banyak sekali. Akan tetapi, ada beberapa nilai yang selalu ada saat pembelajaran akidah akhlak berlangsung seperti nilai religious, disiplin, demokratis dan tanggung jawab. Karena akidah akhlak ilmu yang berbicara akhlak maka lebih banyak dengan memberikan cerita-cerita masa lampau. Misalnya dengan menceritakan sosok nabi Muhammad SAW, Dengan harapan peserta didik dapat menjadikan figure Nabi Muhammad SAW sebagai model atau idola bagi mereka sehingga dengan sendirinya mencontoh perilaku sifat-sifat yang dimiliki Rasul. Penanaman nilai-nilai karakter itupun dengan berbagai macam cara yang dilakukan, bisa dengan keteladanan, ataupun proses pembiasaan. Di dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak siswa dibiasakan untuk menerapkan 3S (salam, senyum, sapa). Selain itu juga dalam pelajaran pengembangan diri, misalnya latihan perawatan jenazah, ceramah (kultum) tiap hari setelah shalat dzuhur. Setiap hari sabtu juga diadakanpembersihan lingkungan.61

Berdasarkan hasil observasi penulis terkait pelaksanaan pendidikan

karakter pada proses pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak tidak

hanya terpaku pada materi pembelajaran yang diberikan, akan tetapi

pelaksanaan pendidikan karakter dimulai ketika guru memasuki kelas dan

melakukan serangkaian kegiatan seperti mengucapkan salam, berdoa, hal

60 Ahmad Efendi, Waka Kurikulum, Wawancara, Tanggal 11 Januari 2017. 61 Eli Sumiyati, Guru Akidah Akhlak, Wawancara, Tanggal 25 Maret 2017.

Page 72: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

56

ini secara tidak langsung akan membiasakan siswa untuk mengutamakan

nilai religious dalam setiap rangkaian kegiatan, dan memberikan motivasi

dengan cara guru tersebut menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik,

memberikan hadiah, memberikan pujian, membangkitkan dorongan

kepada peserta didik untuk belajar, membantu kesulitan belajar peserta

didik. Siswa disiplin ketika memasuki ruangan kelas. Siswa juga disiplin

dalam berdo‟a, disiplin dalam berpakaian dan disiplin dengan peraturan

sekolah. selain disiplin, siswa juga patuh dengan guru itu menunjukkan

sikap demokratis siswa. Pada saat diberikan tugas oleh guru, siswa selalu

mengerjakannya dengan penuh tanggung jawab. Kemudian dalam kegiatan

pembelajaran, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok belajar

secara langsung akan menumbuhkan nilai demokratis diantara para siswa,

guru memberikan tugas kepada siswa agar siswa memiliki rasa tanggung

jawab terhadap hal yang diamanahkan, guru memerintahkan kepada siswa

agar selalu mentaati aturan madrasah, salah satunya tepat waktu dalam

mengikuti pembelajaran dikelas, hal ini membiasakan siswa disiplin.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa guru Akidah Akhlak

Kelas VII di MTs Al-Madaniyah pada saat proses pembelajaran

berlangsung guru tersebut memberikan contoh-contoh materi pembelajaran

sesuai dengan fenomena kehidupan. Misalnya guru tersebut memanggil

dua orang siswa kedepan kelas, kemudian guru itu bertanya, diantara

mereka berdua siapa yang menyontek tugas yang diberikan ibu dan dikasih

contekan? Kemudian salah satu dari merekapun mengaku tentang apa yang

Page 73: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

57

mereka lakukan. Dari kejadian tersebut dapat terlihat mana siswa yang

terlihat berbohong didalamn mengerjakan tugas yang diberikan oleh

gurunya. Kemudian setelah kejadian tesebut guru itu memberikan nasihat

kepada siswanya bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang

tidak baik dan akan menambah dosa. Setelah diberikan contoh oleh

gurunya sebagian siswa diam dan masing-masing mereka cermati apa yang

telah di nasihati gurunya. Walaupun masih ada 3 atau 4 orang yang masih

bermain-min di belakang.

Penerapan nilai-nilai pendidikan karakter melalui mata pelajaran

Akidah Akhlak di kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, dan integrasi. Memberi

contoh atau member teladan merupakan suatu tindakan yang mudah

dilakukan guru, tetapi untuk menjadi contoh atau menjadi teladan tidaklah

mudah. Tumpuan pendidikan karakter di kelas VII MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat ada pada guru.

C. Hambatan-hambatan yang dihadapi Guru Akidah Akhlak Kelas VII

dalam Membina Karakter Siswa di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

Dalam membina karakter siswa pasti ada hambatan-hambatan yang

dihadapi Kepala Madrasah dan guru-guru. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan pada tanggal 12 januari 2017 dengan kepala Madrasah

Tsanawiyah Al-Madaniyah Jempong Barat,

Page 74: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

58

Kalau mengenai kesulitan atau hambatan itu pastilah ada dalam segala sesuatu hal, namun seorang guru/ustadz harus pintar-pintar menyikapinya. Diantaranya dalam pendidikan karakter ini adalah membutuhkan waktu

yang relatif lama dan sangat membutuhkan kemampuan guru yang inovatif dan kreatif dalam pembelajarannya. Hambatan yang paling sering adalah terkendalanya pembelajaran karena karakter dari masing-masing siswa yang beragam.

Waka kurikulum menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi

sekolah dalam membina karakter siswa,

Bahwasannya hambatan yang dihadapi sekolah khususnya guru-guru mata pelajaran dalam membina karakter siswa adalah faktor individu, latar belakang lingkungan, latar belakang keluarga, latar belakang lingkungan masyarakat. 62

Hasil wawancara dengan guru Akidah Akhlak, mengenai hambatan-

hambatan yang dihadapi Guru Akidah Akhlak dalam menerapkan

pendidikan karakter didalam kelas yaitu:

Hambatan yang saya hadapi yaitu sebagian siswa-siswi hanya sebatas mendengarkan saja mengenai apa yang telah saya jelaskan. Tetapi disamping itu bukan hanya dari saya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan keluarga. Kebanyakan siswa jika ada masalah didalam lingkungan keluarga siswa tersebut membawanya sampai kedalam kelas, akibatnya siswa tersebut tidak konsentrasi menerima pelajaran dan materi yang saya jelaskan. Hambatan yang paling dirasakan oleh saya yaitu faktor individu (karakter siswa yang berbeda).63

Berdasarkan hasil wawancara, bahwa ada beberapa hambatan yang

dihadapi guru akidah akhlak dalam membina karakter siswa yaitu faktor

individu (karakter siswa yang beragam), latar belakang keluarga. Tetapi

hambatan yang paling dirasakan oleh guru akidah akhlak yaitu karena

disebabkan faktor individu (karakter siswa yang beragam). Di dalam satu

62 Ahmad Effendi, Waka Kurikulum, MTs Al-Madaniyah, Wawancara 12 Januari 2017. 63 Eli Sumiyati, Guru Akidah Akhlak di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara

25 Maret 2017.

Page 75: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

59

kelas siswa atau peserta didik memiliki karakter yang berbeda, ada yang

pendiam, nakal dan sebagainya.

1. Hambatan yang dihadapi guru Akidah Akhlak

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hambatan yang paling

dirasakan oleh guru Akidah Akhlak dalam menanamkan sikap

religius, disiplin, tanggung jawab dan demokratis kepada siswa yaitu

karena karakter siswa yang berbeda. Hal ini dikarenakan oleh latar

belakang siswa yang berbeda. Misalnya ada siswa yang dari rumah

sudah tanggung jawab, disiplin, taat beribadah dan patuh kepada

kedua orang tuanya, maka dengan sendirinya siswa tersebut akan

menerapkannya disekolah, sebaliknya jika siswa dirumahnya sudah

tidak patuh kepada kedua orang tuanya, kemudian sudah terbiasa

disiplin, tanggung jawab, maka sikap tersebut akan dibawah siswa

kesekolah.

2. Solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi guru Akidah Akhlak

Adapun solusi yang bisa mengatasi hambatan tersebut yaitu guru

hendaknya juga turut memperhatikan kondisi dan perkembangan

kesehatan fisik dan mental siswa, kemudian membantu pengembangan

sifat-sifat positif pada diri siswa seperti rasa percaya diri dan saling

menghormati, memperbaiki kondisi dan terus menerus memerikan

motivasi pada siswa, menciptakan kesempatan belajar yang lebih baik

bagi siswa serta memberikan rangsangan belajar sebanyak mungkin.

Page 76: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

60

Sebagai guru juga harus memberikan perhatian, pengertian, dan

pengarahan kepada siswanya dengan pelan-pelan sehingga siswa tersebut

mampu untuk merubah perilakunya. Yang intinya harus sabar dan

membuat inovasi belajar yang menyenangkan.

D. Hasil Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017.

Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah, mengenai hasil penerapan

pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017 yaitu:

Hasil dari penerapan pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah jempong Barat sudah berjalan dengan baik, hal ini didukung oleh sarana dan prasaran disekolah, buku-buku paket yang digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut saya, hasilnya yaitu dapat dibuktikan dengan etika siswa ketika bertemu dengan guru, teman dan masyarakat setempa.64

Kemudian guru Akidah Akhlak menambahkan, mengenai hasil

penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas

VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017,

yaitu:

Hasil penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara siswa ketika berhadapan dengan guru disekolah, selalu menunjukkan sikap yang baik, seperti mengucapkan salam, mencium tangan guru, mematuhi perintah guru dan peraturan sekolah, juga saling menolong sesama teman.65

64 Hj. Sukir, Kepala Madrasah, Wawancara, 3 April 2017 65 Eli Sumiyati, Guru Akidah Akhlak, Wawancara, 4 April 2017.

Page 77: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

61

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa hasil dari

penerapan pendidikan di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sudah

berjalan dengan baik. Hal ini didukung oleh sarana dan prasarana yang

berada disekolah, buku-buku paket yang digunakan oleh guru pada saat

proses pembelajaran dikelas.

1. Penilaian sikap hasil pengamatan guru dalam kegiatan belajar akidah

akhlak

Aspek yang dinilai melalui sikap ini adalah mencakup ketiga aspek

pengetahuan (kognitif), aspek keterampilan (psikomotorik) dan aspek

sikap (afektif). Dengan kategori A= sangat baik dengan nilai 80,

B=Baik dengan nilai 75, C= Kurang dengan nilai 70 dan D= Tidak baik

dengan nilai 65.

Anak dapat dikatakan berkarakter Sangat Baik = A apabila anak:

1. Berdoa sesudah dan sebelum melakukan sesuatu.

2. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi

3. Masuk kelas tepat waktu, Mengumpulkan tugas tepat waktu,

Memakai seragam sesuai tata tertib, Mengerjakan tugas yang

diberikan.

4. Melaksanakan tugas individu dengan baik, Meminta maaf atas

kesalahan yang dilakukan, Menerima resiko dari tindakan yang

dilakukan.

Page 78: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

62

Anak dapat dikatakan berkarakter Baik =B apabila salah satu dari

keempat karakter tidak dilaksanakan. Anak dapat dikatakan berkarakter

Kurang = C apabila dari keempat krikteria di atas anak hanya

memebuhi satu kriteria. Anak dikatakan tidak Baik = D apabila dari

keempat kriteria di atas siswa tersebut tidak mampu memenuhinya.66

Untuk lebih jelasnya tentang penilaian sikap siswa kelas VII A di MTs

Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 2.4

Penilaian Sikap Hasil Pengamatan Guru dalam Kegiatan Belajar

Akidah Akhlak kelas VII A di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

No Nama Siswa Huruf Nilai

1 Ahmad Safwan Hadi

A 80

2 Ahmad Zaidun Assasaki A 80

3 Ainul Azizah

B 75

4 Amsi Al-Fatoni

C 70

5 Aprilianti

B 75

6 Hasan Azhari

A 80

7 Hendri Saputra

A 80

8 Heriadi

B 75

9 Isnawati C 70

10 Jihan C 70

11 Laelatul Aspia C 70

12 Laelatul Muhibah A 80

13 M.Rifqi Ananda Setiawan

C 70

14 MaM Maulana Hasan

A 80

66 Eli Sumiyati, Guru Akidah Akhlak, Wawancara Berdasarkan Penilaian Sikap,

Pengetahuan dan Keterampilan Kurikulum 2013, 24 Mei 2017.

Page 79: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

63

15 MelM Muharzan

C 70

16 M Munawatun Aini

A 80

17 Muhammad Azril Azim

C 70

18 Nurul Aini

A 80

19 Putri Prastita T Wati

C 70

20 Purnam Rahayu

A 80

21 Safniati C 70

22 Setiawati C 70

23 Siti Hawa n A 80

24 Siti Munawatu A 80

25 Titin Isnaini A 80

26 Uswatun Hasanah A 80

27 Turmudzi B 75

28 Wawan Kurniawan C 70

29 Wulandari B 75

30 Yuniasi B 75

Skor hasil dari penilaian sikap yaitu dapat kita hitung dengan

menggunakan rumus:

Mean: M=ƩFX N

=2260 30

=75,33.67

Keterangan:

ƩFX= Jumlah nilai keseluruhan dari 30 siswa

N= Jumlah Siswa

67

Eli Sumiyati, Guru Akidah Akhlak, Wawancara Berdasarkan Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan Kurikulum 2013, 24 Mei 2017.

Page 80: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

64

Untuk mengetahui hasil dari penilaian sikap siswa termasuk kategori baik

sekali, baik, kurang baik, dan tidak baik, maka dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 2.5

Kategori Karakter Siswa Dengan Menggunakan Berskala Empat

Nilai Interval Kategori Berkarakter

80-85 Sangat baik

74-79 Baik

68-73 Kurang Baik

62-67 Tidak Baik

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa sikap atau perilaku siswa dalam

kegiatan belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII A di MTs

Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2016/2017, setelah

dihitung dengan penilaian berskala 4 dan kemudian dikonsultasikan ke

dalam tabel ternyata dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata 75,33=B.

Jika dihitung berdasarkan kategori nilai , maka banyaknya siswa yang

mendapatkan nilai 80=A sebanyak 13 orang, siswa yang mendapatkan

nilai 75=B sebanyak 6 orang, yang mendapatkan 70=C sebanyak 11 orang.

Skor hasil dari penilaian sikap yaitu dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Skor tertinggi+KKM =80+75 2 2

=75

Page 81: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

65

Ini membuktikan bahwa penerapan pendidikan karakter dalam kegiatan

belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII A di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat Tahun Ajaran 2016/2017 baik.

Selain dari penilaian sikap hasil pengamatan guru dalam kegiatan

belajar Akidah Akhlak, peneliti juga menggunakan penilaian sikap melalui

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

2. Hasil Belajar Akidah Akhlak

Hasil belajar Akidah Akhlak ini diwujudkan dalam bentuk nilai

belajar yang diambil dari nilai ulangan harian semester genap, nilai

ulangan tesrebut merupakan hasil dari kemampuan yang dimiliki oleh

siswa. Untuk lebih jelasnya tentang hasil belajar Akidah Akhlak siswa

Kelas VII A di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 2.6

Nilai Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VII A MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat

No Nama Siswa Nilai

1 Ahmad Safwan Hadi

70

2 Ahmad Zaidun Assasaki 80

3 Ainul Azizah

71

4 Amsi Al-Fatoni

70

5 Aprilianti

75

6 Hasan Azhari

80

7 Hendri Saputra

80

8 Heriadi

72

9 Isnawati 75

Page 82: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

66

10 Jihan 70

11 Laelatul Aspia 70

12 Laelatul Muhibah 80

13 M.Rifqi Ananda Setiawan

71

14 Maulana Hasan

80

15 M Muharzan

70

16 Munawatun Aini

67

17 Muhammad Azril Azim

64

18 Nurul Aini

80

19 Putri Prastita T Wati

70

20 Purnam Rahayu

80

21 Safniati 70

22 Setiawati 70

23 Siti Hawa n 80

24 Siti Munawatu 80

25 Titin Isnaini 82

26 Uswatun Hasanah 80

27 Turmudzi 75

28 Wawan Kurniawan 65

29 Wulandari 76

30 Yuniasi 75

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai tertinggi hasil belajar

Akidah Akhlak siswa Kelas VII A MTs Al-madaniyah Jempong Barat

adalah 82 dan nilai terendah adalah 64 dengan standar KKM 75.

Skor hasil dari penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah

Akhlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Mean:=ƩFX N

Page 83: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

67

=2228 30 =74,26

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar Akidah

Akhlak siswa Kelas VII A MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017, setelah dihitung dengan KKM 75 termasuk dalam

kurang baik, dengan nilai rata-rata 74, 26.

Dari hasil penilaian sikap oleh guru mengenai sikap siswa diatas,

dapat dikatakan bahwa hasil dari penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Tahun Pelajaran 2016/2017 sudah berjalan dengan baik. Hal ini juga dapat

dibuktikan dengan cara siswa ketika berhadapan dengan guru disekolah,

selalu menunjukkan sikap yang baik, seperti mengucapkan salam,

mencium tangan guru, mematuhi perintah guru dan peraturan sekolah, juga

saling menolong sesama teman. Untuk pengamatan yang dilakukan

peneliti didialam kelas yaitu sebagian besar siswa-siswi dengan penuh

hikmah memperhatikan apa yang dijelaskan gurunya didepan kelas,

walaupun ada 3 atau 4 orang yang masih bermain-main dibelakang.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti diluar lingkungan kelas,

bahwa siswa-siswi MTs Al-Madaniyah menerapkan pendidikan karakter

dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan, sebelum memasuki ruangan kelas

semua siswa-siwi berdoa kemudian ketika bertemu dan berhadapan

dengan guru mereka selalu memberikan salam dan mencium tangan guru

tersebut.

Page 84: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

68

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kec. Sekar

Bela Kota Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.

Pendidikan adalah:

Sebuah proses untuk mengubah jati diri seorang peserta didik untuk lebih maju. Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi cirri khas seseorang. Jadi pendidikan karakter adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti seorang peserta didik untuk lebih maju.68 Penerapan pendidikan karakter tidak hanya difokuskan pada pembentukan sikap atau tingkah laku, tetapi juga harus memperkuat nilai keagamaan yang menyangkut keyakinan secara mendalam terhadap Tuhan dan rukun iman. Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan karakter anak, terutama jika anak-anak tidak mendapatkan pendidikan karakter di rumah. Penerapan pendidikan karakter cenderung dipaksakan agar anak didik memiliki pengetahuan tentang mana yang baik dan mana yang salah.69 Dari paparan data dan temuan yang peneliti temukan di MTs Al-

Madaniyah Jempong Barat bahwa di Madrasah tersebut sudah menerapkan

pendidikan karakter dari kurikulum KTSP sampai dengan Kurikulum 2013

atau sampai sekarang. Penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

Akidah Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah lebih menekankan pada

nilai religius, disiplin, demokratis dan tanggung jawab.

68 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif & Kreatif

(Jakarta:Erlangga, 2012), h. 2. 69 Mohammad Takdir Ilahi, Gagalnya Pendidikan Karakter (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2014), h. 97.

Page 85: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

69

1. Religius

Religius adalah:

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.70

Guru mata pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VII MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat menempatkan nilai religius sebagai nilai yang utama.

Karena selain penting nilai ini juga merupakan ciri khas madrasah. Nilai-

nilai religius yang ditanamkan melalui mata pelajaran Akidah Akhlak

seperti dengan membiasakan 3S (salam, senyum, sapa) di lingkungan

sekolah, bak diantara siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru. Hal

ini bertujuan agar tercipta suasana yang ramah, saling peduli dan

menanamkan kepada siswa, bahwa sebagai orang Islam harus saling

mendoakan sesama. Kemudian membaca doa ketika memulai belajar

dalam kelas, hal ini bertujuan agar tertanam pada diri siswa bahwa segala

sesuatu harus diawali dengan berdo‟a. selain itu dalam menanamkan nilai-

nilai religius, guru juga melaksanakan shalat dzuhur berjamaah, agar siswa

terbiasa shalat tepat waktu serta dapat menghargai waktu.

Guru Akidah Akhlak di kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

dalam pembelajaran melakukan pembiasaan spontan seperti pembentukan

perilaku dengan member senyum, salam, sapa. Kegiatan ini dilakukan di

madrasah agar siswa tertanam nilai religius, hormat dan santun, serta nilai

kedamaian.

70 Mustafa Al-Ghalayini, Bimbingan Menuju Ke Akhlak Yang Luhur (Semarang:CV. Toha

Putra, 1976), h. 55.

Page 86: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

70

2. Disiplin

Disiplin adalah:

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.71

Pentingnya penguatan karakter disiplin didasarkan pada alasan

bahwa, sekarang banyak terjadi perilaku menyimpang yang

bertentangan dengan norma kedisiplinan. Perilaku tidak disiplin sering

ditemui di lingkungan madrasah, termasuk di MTs. Sebagai contoh

perilaku tidak disiplin antara lain, masuk ke kelas tidak tepat waktu,

tidak memakai seragam yang lengkap sesuai dengan yang tercantum

dalam tata tertib sekolah, membuang sampah sembarangan, mencorat-

coret dinding kelas, membolos pada jam pelajaran, mengumpulkan

tugas tidak tepat waktu, tidak menggunakan seragam sesuai aturan,

dan lain-lain. Pada dasarnya siswa tahu bahwa perilakunya tidak

benar, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk membiasakan

diri menghindari perilaku yang salah tersebut. Hal ini merupakan

dalam proses pendidikan karakter yang terjadi. Bisa jadi pendidikan

karakter yang dilakukan selama ini baru pada tahap pengetahuan saja,

belum sampai pada perasaan dan perilaku yang berkarakter. Proses

pembelajaran lebih banyak mengajarkan siswa pengetahuan

verbalistik yang kurang mempersiapkan siswa agar mampu

menghadapi kehidupan sosial yang akan mereka temui.72

71

Ibid, h. 56-57. 72 Ibid, h. 59-60.

Page 87: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

71

Dalam hal ini guru akidah akhlak kelas VII MTs di Al-Madaniyah

selalu menekankan kedisiplinan pada siswanya. Berdasarkan hasil

observasi, bahwa anak-anak sudah menerapkan nilai kedisiplinan pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Misalnya, apabila diberikan

tugas, mereka menyelesaikannya dengan dengan tepat waktu,

kemudian masuk kelas tepat waktu walaupun masih ada atau 4 orang

yang belum menerapkan nilai kedisiplinan tersebut.

3. Tanggung Jawanb

Tanggung jawab adalah:

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.73

Sikap tanggung jawab sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Dengan

memiliki sikap tanggung jawab, seseorang akan disenangi oleh orang

lain terutama pada diri siswa sendiri. Ketika mereka memiliki sikap

tanggung jawab yang tinggi, maka mereka akan disenangi oleh teman-

temannya. Tidak menutup kemungkinan mereka akan hidup rukun dan

damai.

Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat khususnya pada mata

pelajaran Akidah Akhlak, sebagaian besar siswa sudah menerapkan

nilai tanggung jawab pada proses pembelajaran hal ini dibuktikan

ketika mereka diberikan tugas oleh gurunya mereka mengerjakannya

dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab, meskipun masih ada 2

73 Masnur Muslich, Pendidikan karakter, h. 77

Page 88: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

72

atau 3 orang yang belum bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.

Mereka juga mengerjakan ulangan jujur. Walaupun ada lima atau

enam siswa yang masih mengerjakan ulangannya dengan jawaban

yang sama (saling memberikan contekan). Tetapi guru akidah akhlak

selalu memberikan motivasi dan usaha agar siswa-siswinya bekerja

dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Bukan hanya disaat ulangan

tetapi dalam hal diluar lingkungan kelas mereka diajarkan untuk jujur

jika ditanya oleh orang tua atau pun dengan guru-guru yang lain.

4. Demokratis

Demokratis adalah:

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.74

Sikap demokratis yang ditunjukkan oleh siswa pada saat dikelas yaitu

dengan cara patuh terhadap apa yang telah diperintahkan oleh

gurunya.

Belajar dan pembelajaran yang efektif:

Dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Belajat dan pembelajaran yang efektif dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.75

Aktivitas masing-masing siswa dalam kegiatan belajar mengajar

tidaklah sama. Salah satu ciri pengajaran yang berhasil dapat dilihat dalam

keadaan kegiatan atau aktivitas siswa dalam belajar. Makin tinggi kegiatan

74 Ibid, h. 82 75 Khaeruman & Siti Nurhiadayati, Trik-Trik Mengajar (Mataram : FPMIPA, 2015), h. 8.

Page 89: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

73

atau kativitas belajar siswa, makn tinggi pula peluang berhasilnya

pengajaran. Berarti kegiatan guru mengajar harus merangsang kegiatan

aktivitas siswa melakukan berbagai aktivitas belajar. Aktivitas belajar

adalah “suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Oleh karena itu, guru

bertindak sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran hendaknya

mampu menciptakan pembelajaran yang dapat mengikuti sertakan secara

aktif, baik individu maupun kelompok dalam kegiatan pembelajaran”.76

Guru adalah:

Tokoh yang paling utama dalam membimbing anak di sekolah dan memperkembangkan anak didik agar mencapai kedewasaan. Oleh sebab itu, hal yang pertama diperhatikan guru agar menarik minat anak didik adalah menjadi seseorang yang berkesan dan berwibawa. Sehubungan dengan itu, guru sebagai tenaga professional memerlukan pedoman atau kode etik guru agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan.77

Pembelajaran akan berhasil “manakala siswa memiliki motivasi dalam

belajar. Oleh karena itu, menumbuhkan motivasi belajar siswa, merupakan

salah satu tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar

selamanya akan berusaha mendorong siswa untuk beraktivitas mencapai

tujuan pembelajaran”.78

Media Pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran,

seperti LCD, buku panduan pembelajaran, dan alat-alat peraga yang

digunakan dalam metode drama. Metode drama adalah “penyajian bahan

dengan cara memperlihatkan peragaan, baik dalam bentuk uraian maupun

76 Ibid, h. 9-10. 77 Saefullah, Psikologi Perkembangan, h. 152. 78 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta:Kencana, 2015), h. 251-252.

Page 90: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

74

kenyataan. Semuanya berbentuk tingkah laku dalam hubungan sosio yang

kemudian diminta beberapa orang peserta didik untuk memerankannya”79.

Selain menggunakan metode drama, MTs Al-Madaniyah juga

menggunakan metode keteladanan seperti keteladanan dari Nabi

Muhammad Saw, Khulafa‟ Arrayidin, Wali Songo.

Keteladanan tindakan atau setiap sesuatu yang dapat ditiru atau diikuti oleh seseorang dari orang lain yang melakukan atau mewujudkannya, sehingga orang yang diikuti disebut teladan. Namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladanan yang baik. Sehingga dapat didefinisikan bahwa metode keteladanan adalah metode pendidikan yang diterapkan dengan cara member contoh-contoh (teladan) yang baik yang berupa perilaku nyata, khususnya ibadah dan akhlak.80

Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat menanamkan pembiasaan

dengan membuang sampah pada tempatnya, pembiasaan ini agar siswa

memiliki nilai tanggung jawab dengan melestarikan lingkungan dan

menjaga kebersihan. Kemudian di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

juga menerapkan serta membiasakan budaya antri, kegiatan ini bertujuan

agar siswa tertanam nilai toleransi dan keadilan kepada sesama.

B. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak Kelas VII

dalam Membina Karakter Siswa di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat kec. Sekarbela Kota Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.

Ditengah arus percepatan teknologi informasi komunikasi, remaja

tidak bisa terhindar dalam gerusan gelombang penggunaan media

informasi mulai dari sekadar kebutuhan sampai gaya hidup. Akibatnya,

79 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), h. 341. 80 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu, 2001), h. 95.

Page 91: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

75

perilaku anti sosial yang terinspirasi oleh berbagai macam media itu tidak

dapat terelakkan. Ciri khasnya perilaku ini adalah tidak dapat bergaul

dengan lingkungan sosialnya.

Berdasarkan paparan data dan temuan yang peneliti temukan di MTs

Al-Madaniyah Jempong Barat, bahwa hambatan-hambatan yang paling

dirasakan oleh guru akidah akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah

dipengaruhi oleh faktok individu atau siswa (karakter yang beragam)

Disamping itu ada siswa-siswi yang tidak memperhatikan apa yang

disampaikan guru pada saat proses pembelajaran dikelas. Ketidakaktifan

siswa ketika proses belajar kelas merupakan kebiasaan yang buruk siswa

yang bermula dari siswa tidak memiliki tanggung jawab akan kegiatan di

sekolah pada jam pelajaran sehingga siswa keraf mengobrol pada sat guru

menerangkandan tidak menghargai guru yang berada didepan kelas saat

berbicara.

Ada pula siswa tidak memperhatikan guru pada saat menerangkan itu

disebabkan siswa bosan dan jenuh dengan cara guru menerangkan kepada

siswa tersebut sehingga siswa lebih memilih untuk mengobrol dengan

teman sebangkunya dari pada memperhatikan guru yang sedang

menerangkan namun tidak di mengerti dan hanya membuat siswa

mengantuk.

Untuk mengatasi ketidak aktifan siswa dalam proses belajar mengajar

dikelas yaitu dengan cara: menciptakan komunikasi yang cukup antara

satu siswa dengan siswa yang lain, menciptakan suasana yang humoris

Page 92: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

76

ditengah-tengah pelajaran, guru senantiasa mengajak siswa belajar di alam

terbuka (luar sekolah), untuk menghilangkan kejenuhan belajar di kelas.81

Selain hambatan yang datang dari guru dan siswa, lingkungan belajar

yang tidak kondusif juga akan menimbulkan kesan tidak menyenangkan

dan tidak menantang bagi anak untuk melakukan aktivitas belajar.

Lingkungan kelas yang tidak menarik, tidak menyenangkan, dan tidak

menantang bagi anak untuk melakukan kegiatan belajar berdampak

terhadap pelaksanaan tugas guru. Guru merasakan bahwa kegiatan

pembelajaran yang dilakukannya tidak efektif. Alasannya adalah guru

merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan aktivitas

pembelajaran dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah

diprogramkan. 82

Pembentukan akhlak manusia, sangat ditentukan oleh lingkungan

alam dan lingkungan sosial, yang didalam pendidikan disebut dengan

faktor empiris. Pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan manusia,

ditentukan juga oleh faktor dari luar dirinya, yaitu faktor pengalaman yang

disengaja, termasuk pendidikan dan latihan, sedangkan yang tidak

disengaja, termasuk lingkungan alam dan lingkungan sosial.83

Lingkungan yaitu tekanan dan provokasi teman sebaya untuk

berperilaku anti sosial, masyarakat tidak banyak memberi support kepada

mereka. Perilaku orang tua dalam penyesuaian masalah, sikap orang tua

81 Khoiruddin Bashory, Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa (Jakarta: Kencana,

2010), h. 58-60. 82 Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (Jakarta:CV Pustaka Setia, 2012),

h. 239. 83 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf II (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), h. 37.

Page 93: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

77

kepada anak yang tidak membangun perkembangan psikologis anak,

pengusiran, penolakan keberadaan anak, serta kurangnya cinta kasih orang

tua. Orang tua yang terlalu melindungi dan menginginkan kesempurnaan

pada diri anak juga dapat mengakibatkan anak berperilaku anti sosial. Itu

yang mengakibatkan siswa berperilaku anti sosial di lingkungan sekolah.84

C. Hasil Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017.

Hasil penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran

2016/2017 berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara, observasi

bahwa disana siswa-siswi menerapkan sikap religius dimana sebelum

memulai pelajaran siswa-siswi dibiasakan untuk berdo‟a, mengucapkan

salam. Siswa-siswi juga menerapkan sikap tolong menolong antara sesama

teman, sifat kejujuran, disiplin, sopan santun dan lain sebagainya.

Hasil penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VII A MTs Al-Madaniyah Jempong Barat sudah berjalan

dengan baik. Ini dapat dibuktikan dengan hasil paparan data dan temuan

menunjukkan hasil penilain sikap yang dilakukan oleh pengamatan guru

juga bernilai baik dengan nilai 75,33 dengan kategori berkarakter baik.

84 Hudiyono, Membangun Karakter Siswa (Surabaya:Erlangga, 2012), h. 20.

Page 94: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

78

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data penelitian sebagaimana dipaparkan dalam bab

paparan data dan bab pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Akidah Akhlak

kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran

2016/2017 dilakukan dengan melalui penanaman nilai religius,

tanggung jawab, demokratis dan disiplin.

2. Hambatan-hambatan dan solusi yang dihadapi Guru Akidah Akhlak

Kelas VII dalam membina karakter di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat yaitu dipengaruhi oleh faktor individu, berdasarkan

pengamatan peneliti, cara mengatasinya yaitu guru juga turut

memperhatikan kondisi dan perkembangan kesehatan fisik dan

mental siswa, kemudian membantu pengembangan sifat-sifat positif

pada diri siswa seperti rasa percaya diri dan saling menghormati,

memperbaiki kondisi dan terus menerus memerikan motivasi pada

siswa.

3. Hasil dari penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

Akidah Akhlak kelas VII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat

Tahun Pelajaran 2016/2017 sudah berjalan dengan baik hal ini dapat

Page 95: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

79

dibuktikan dengan hasil penilaian sikap melalui pengamatan guru

dengan nilai Baik.

B. Saran-Saran

1. Kepada MTs Al-Madaniyah Jempong Barat.

Berdasarkan pengamatan penulis, penerapan pendidikan karakter di

Madrasah Tsanawaiyah Al-Madaniyah Jempong Barat sudah bagus

dan mencakup semua ruang lingkup. Semoga dapat lebih dioptimalkan

dengan kreatifitas-kreatifitas baru dan pemberian teladan dari pengajar

maupun ustadz mengingat peran keteladanan dalam pendidikan

karakter sangatlah penting.

2. Kepada guru-guru MTs Al-Madaniyah Jempong Barat.

Dengan pendidikan karakter yang diterapkan oleh pihak sekolah, guru

dituntut untuk tidak hanya menguasai materi saja. Namun hal yang

penting lagi adalah guru harus menguasai materi-materi yang

berhubungan dengan tema-tema pembelajaran.

Page 96: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

80

DAFTAR PUSTAKA

Abudin Nata. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu, 2001.

Ahmad Beni. Ilmu Akhlak, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan .Jakarta:

Rineka Cipta, 1998. Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Bandung:CV

Penerbit Diponegoro, 2010. Hadi Sutrisno. Metodologi Research.Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan .Jakart: PT Rajagrafindo Persada, 2006.

https://coretanseadanya,google.co.id.

https://seputarpendidikan,google.co.id.

Hudiyono, Membangun Karakter Siswa (Surabaya:Erlangga, 2012.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an Hadits; Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013, Jakarta:Kementerian Agama, 2014.

Khaeruman. Trik-Trik Mengajar. Mataram:FPMIPA IKIP Mataram, 2015.

Komsiyah Indah. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras, 2012.

Lickona, Thomas. Edukating For Charakter; Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta:Bumi Aksara, 2013.

Mahjuddin. Akhlak Tasawuf II; Pencarian Ma’rifah Bagi Sufi Klasik Dan

Penemuan Kebahagiaan Batin Bagi Sufi Kontemporer. Jakarta: Kalam Mulia, 2010.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 2002.

Masnur, Muslich. Pendidikan Karakter; Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara,2011.

Mawardi Abdullah. Ulumul Qur’an.Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014.

Page 97: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

81

Mohammad Takdir Ilahi. Gagalnya Pendidikan Karakter ,Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: Rosda Karya, 2010.

Muhammad Amin Suma. Ulumul Qur’an. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2013.

Muwafik Saleh. Membangun Karakter Dengan Hati Nurani .Jakarta:

Erlangga, 2012. Nana Sudjana. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah .Bandung:Sinar Baru

Algerindo, 2004. Ramayulis.Metodologi Pendidikan Agama Islam ,Jakarta: Kalam Mulia,

2012.

Retno Listyart. Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif & Kreatif ,Jakarta:Erlangga, 2012

Salahuddin,Anas dan Irwanto Alkrienciehie.Pendidikan karakter;

Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif .Bandung: Alfabeta, 2009.

Sugiyono. Metodee Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .Jakarta:

Rineka Cipta, 1996. Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter ,Jakarta:PT Rajagrafindo

Persada, 2014. Taufik. Kreativitas;Jalan Baru Pendidikan Islam .Mataram: Kurnia Kalam

Semesta, 2012 Thomas Lickona, penerjemah Lita S, Pendidikan Karakter Panduan

Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik , Bandung:Nusa Media, 2008.

Thomas Lickona, penerjemah Uyu Wahyudin, Character Matters

Persoalan Karakter, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Page 98: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

82

Tim Revisi Pedoman-Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi.

Ulil Amri Syafri. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an.Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2012. Wina Sanjaya. Kurikulum Dan Pembelajaran; Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Kencana, 2013.

Page 99: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 100: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran-lampiran

Page 101: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran I : Pedoman Observasi Penerapan Pendidikan Karakter Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017

1. Bagaimana Letak Geografis MTs Al-Madaniyah Jempong Barat?

2. Bagaimana Keadaan Sarana Prasarana MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat?

3. Bagaimana Keadaan Guru dan Staf MTs Al-Mdaniyah Jempong Barat?

4. Bagaimana Keadaan Siswa-Siswi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat?

5. Bagaimana Keadaan Proses Belajar Mengajar di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat?

6. Bagaimana Penerapan Pendidikan Karakter di MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat?

Page 102: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran II : Pedoman Wawancara Penerapan Pendidikan Karakter Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 (Untuk Kepala Madrasah)

1. Menurut Bapak / Ibu, apakah pendidikan karakter itu ?

2. Apa tujuan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah?

3. Apa saja persiapan yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan -

pendidikan karakter?

4. Pedoman apakah yang digunakan dalam mewujudkan pelaksanaan

pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah?

5. Apakah semua mata pelajaran di sekolah ini mengintregasikan pendidikan

karakter?

6. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru mata pelajaran sejarah dalam

menerapkan pendidikan karakter di kelas?

7. Apakah pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini melalui

pembelajaran di kelas dan kegiatan ekstrakulikuler?

8. Apa saja faktor pendukung penerapan pendidikan karakter di MTs Al-

Madaniyah?

9. Apa saja faktor penghambat penerapan pendidikan karakter di MTs Al-

Madaniyah?

10. Adakah solusi yang telah sekolah lakukan untuk mengatasi kendala

tersebut?

Page 103: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran III: Pedoman Wawancara Penerapan Pendidikan Karakter Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 (untuk Guru Akidah Akhlak)

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?

2. Nilai karakter apa yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran Akidah

Akhlak?

3. Bagaimanakah cara menerapkan nilai karakter dalam pembelajaran Akidah

Akhlak?

4. Metode apa yang digunakan dalam mengajar?

5. Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran di kelas?

6. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam membina karakter siswa ?

7. Bagaimana penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran akidah

akhlak ?

8. Bagaimana hasil dari penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran

akidah akhlak ?

9. Apakah semua guru bidang studi wajib menerapkan pendidikan karakter

dalam pembelajaran di kelas?

Page 104: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran IV : Hasil Wawancara Penerapan Pendidikan Karakter Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII Di MTs Al-Madaniyah Jempong

Barat Tahun Pelajaran 2016/2017

Identitas Informan

Nama : Drs. H. Sukir

Status : Kepala Madrasah

1. Menurut Bapak , apakah pendidikan karakter itu ?

Jawaban : suatu usaha yang diberikan kepada anak dalam

menumbuhkembangkan akhlak atau budi pekerti kearah yang

lebih baik.

2. Apa tujuan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah?

Jawaban : agar siswa terhindar dari penyimpangan agama, penyimpangan

pemikiran, penyimpangan kejiwaan dan lain sebagainya.

3. Apa saja persiapan yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan

pendidikan karakter?

Jawaban : Anak yang baru masuk sekolah, anak diajarkan sholat duha,

melatih kejiwaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,

saling menghormati teman dan guru.

4. Pedoman apakah yang digunakan dalam mewujudkan pelaksanaan

pendidikan karakter di MTs Al-Madaniyah?

Jawaban : Dengan menggunakan kurikulum 2013. Untuk kelas IX mata

pelajaran yang umum masih menggunakan kurikulum KTSP

sedangkan pelajaran agama menggunakan kurikulum 2013.

5. Apakah semua mata pelajaran di sekolah ini mengintregasikan pendidikan

karakter?

Jawaban : iya, semua mata pelajaran mengintegrasikan pendidikan

karakter.

Page 105: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

6. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru mata pelajaran sejarah dalam

menerapkan pendidikan karakter di kelas?

Jawaban : untuk medianya, kebanyakan guru-guru menggunakan LCD

kemudian guru-guru juga memberikan motivasi kepada siswa-

siswi.

7. Apakah pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini melalui

pembelajaran di kelas dan kegiatan ekstrakulikuler?

Jawaban : iyaa, untuk kegiatan ekstrakurikuler ada kegiatan OSIS, UKS

dan Pramuka.

8. Apa saja faktor pendukung penerapan pendidikan karakter di MTs Al-

Madaniyah?

Jawaban : Faktor pendukung yaitu melalui IMTAQ, Pelajaran-pelajaran

agama (Aqidah Akhlak, Al-Qur‟an Hadits, Fiqih, SKI dan

Bahasa Arab), dan melalui media pembelajaran yaitu LCD,

buku-buku panduan pembelajaran, alat Peraga yang digunakan

saat guru menggunakan metode drama dan metode

keteladanan.

9. Apa saja faktor penghambat penerapan pendidikan karakter di MTs Al-

Madaniyah?

Jawaban : Faktor Penghambat yaitu dipengaruhi oleh lata belakang

individu sendiri, latar belakang keluarga dan latar belakang

lingkungan siswa itu sendiri.

10. Adakah solusi yang telah sekolah lakukan untuk mengatasi kendala

tersebut?

Jawaban : solusinya dengan pemanggilan orang tua, kerja sama dengan

orang tua, menjadi guru yang disenangi siswanya (memberikan

kasih sayang),

Page 106: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Identitas Informan

Nama : Ida Ratna Susanti, S. Hi

Status : Guru Fikih dan Guru Sejarah

1. Apa yang dimaksud dengan karakter?

Jawaban : Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi

ciri khas seseorang.

2. Nilai karakter apa yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran sejarah?

Jawaban : kejujuran, cinta tanah air, kedisiplinan, tanggung jawab,

menghargai pendapat teman.

3. Bagaimanakah cara menerapkan nilai karakter dalam pembelajaran

sejarah?

Jawaban : Dengan cara menceritakan kisah-kisah para pahlawan atau

pejuang agama islam, menceritakan kisah Nabi

Muhammad Saw sabagai suri teladan yang patut untuk

kita turuti.

4. Harapan apa saja yang diinginkan dari pendidikan karakter yang

diterapkan ?

Jawaban : Harapan agar siswa-siswi dapat menerapkan atau

mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

5. Metode apa yang digunakan dalam mengajar?

Jawaban : Metode Ceramah, dan metode keteladanan.

6. Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran di kelas?

Jawaban : Alhamdulilah mereka memperhatikan apa yang diajarkan

oleh saya dan teman-teman guru lainnya walaupun ada yang

kurang memperhatikannya.

7. Apakah ada kendala saat proses penerapan pendidikan karakter dalam

pembelajaran di kelas?

Page 107: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Jawaban : Ada, karena didalam satu kelas siswa-siswi memiliki

karakter yang berbeda-beda, jadi sebagai guru harus benar-

benar kreatif dalam mencari perhatian siswa pada saat

proses belajar mengajar berlangsung.

8. Hal apa saja yang mendukung berjalannya penerapan pendidikan

karakter dalam proses pembelajaran sejarah ?

Jawaban : Banyak, diantaranya adalah penerapan media pembelajaran

seperti LCD. Media itu yang sangat mendukung pada saat

pembelajaran berlangsung. Siswa-siswi senang dan

memperhatikan apa yang diajarkan oleh saya dan teman-

teman guru lainnya.

9. Apakah semua guru bidang studi wajib menerapkan pendidikan

karakter dalam pembelajaran di kelas?

Jawaban : Iya.

Page 108: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Identitas Informan

Nama : Eli Sumiyati

Status : Guru Akidah Akhlak

1. Apa yang dimaksud dengan karakter?

Jawaban : Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi

ciri khas seseorang.

2. Nilai karakter apa yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran Akidah

Akhlak?

Jawaban : Religius, Tanggung Jawab, Disiplin, demokratis

3. Bagaimanakah cara menerapkan nilai karakter dalam pembelajaran

Akidah Akhlak?

Jawaban : Dengan cara menceritakan kisah-kisah para pahlawan atau

pejuang agama islam, menceritakan kisah Nabi

Muhammad Saw sabagai suri teladan yang patut untuk

kita turuti.

4. Harapan apa saja yang diinginkan dari pendidikan karakter yang

diterapkan ?

Jawaban : Harapan agar siswa-siswi dapat menerapkan atau

mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

5. Metode apa yang digunakan dalam mengajar?

Jawaban : Metode Ceramah, Pembiasaan, dan metode keteladanan.

6. Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran di kelas?

Jawaban : Alhamdulilah mereka memperhatikan apa yang diajarkan

oleh saya dan teman-teman guru lainnya walaupun ada yang

kurang memperhatikannya.

7. Apakah ada kendala saat proses penerapan pendidikan karakter dalam

pembelajaran di kelas?

Page 109: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Jawaban : Ada, karena didalam satu kelas siswa-siswi memiliki

karakter yang berbeda-beda, jadi sebagai guru harus benar-

benar kreatif dalam mencari perhatian siswa pada saat

proses belajar mengajar berlangsung.

10. Hal apa saja yang mendukung berjalannya penerapan pendidikan

karakter dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak ?

Jawaban : Banyak, diantaranya adalah penerapan media pembelajaran

seperti LCD. Media itu yang sangat mendukung pada saat

pembelajaran berlangsung. Siswa-siswi senang dan

memperhatikan apa yang diajarkan oleh saya dan teman-

teman guru lainnya.

11. Apakah semua guru bidang studi wajib menerapkan pendidikan

karakter dalam pembelajaran di kelas?

Jawaban : Iya.

Page 110: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran V

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Madrasah : MTs Al-Madaniyah

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas / Semester : VII / 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

Akhlak

6. Menghindari akhlak tercela kepada Allah (Riya‟ dan Nifaq)

B. KOMPETENSI DASAR :

6.1. Membiasakan diri menghindari hal-hal yang mengarah pada perbuatan

riya dan nifaq.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN :

- Siswa akan dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela kepada Allah

SWT

- Siswa akan dapat mengidentifikasi ciri-ciri akhlak tercela kepada Allah

SWT.

- Siswa akan dapat mencontohkan contoh akhlak tercela kepada Allah SWT.

- Siswa akan dapat menghindari akhlak tercela kepada Allah SWT.

Karakter siswa yang diharapkan :

Religius, Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin

tahu, kerja sama

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil, Mampu mencari sumber

belajar sendiri., Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri.

D. MATERI PEMBELAJARAN :

Page 111: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

- Pengertian Akhlak tercela kepada Allah (riya dan nifaq)

Akhlak tercela (akhlakul madzmumah), yaitu perbuatan yang

menyimpang dari ajaran Allah SWT yang nantinya akan berdampak

negatif, baik bagi pelaku maupun bagi orang lain. Di anatara akhlak tercela

kepada Allah SWT adalah riya‟ dan nifaq. Riya‟ dalam bahasa Arab

artinya memperlihatkan atau memamerkan, secara istilah riya‟ yaitu

memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan

baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat melihatnya dan

akhirnya memujinya. Hal yang sepadan dengan riya‟ adalah sum‟ah yaitu

berbuat kebaikan agar kebaikan itu didengar orang lain dan dipuinya,

walaupun kebaikan itu berupa amal ibadah kepada Allah SWT.

Sedangkan Nifaq berasal dari kata : nafiqa al-yarbu’, artinya

lubang hewan sejenis tikus. Lubang ini ada dua, ia bisa masuk ke lubang

satu kemudian keluar lewat lubang yang lain. demikianlah gambaran

keadaan orang-orang munafik, satu sisi menampakkan Islamnya, tetapi di

sisi lain ia amat kafir dan menentang kepentingan Agama Islam. Nifaq

adalah perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan

menampakkan keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti

ini pada hakikatnya adalah ketidaksesuaian antara keyakinan, perkataan,

dan perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu dilakukan

adalah kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah SWT

maupun sesama manusia. Pelaku perbuatan nifaq disebut munafik.

- Tujuan Akhlak tercela kepada Allah (riya dan nifaq)

Tujuan dari akhlak tercela kepada Allah (riya‟ dan nifaq) pada

hakikatnya agar orang lain melihatnya kemudian memujinya atau ingin

mendengar pujian orang lain terhadap kebaikan yang ia lakukan. Akhirnya

mashurlah nama baiknya di lingkungan masyarakat.

- Contoh Akhlak tercela kepada Allah (riya dan nifaq)

1. Contoh-contoh perbuatan riya‟

Page 112: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

- Sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang, seperti suka

melekatkan sifat-sifat mulia pada diri sendiri. Hal-hal yang

cenderung dipamerkan itu misalnya keelokan dirinya, pakaian atau

perhiasan, jabatan di tempat kerja, dan status sosial lainnya.

- Seseorang menyantuni anak yatim dihadapan banyak orang dengan

maksud agar ditayangkan di TV atau radio.

2. Contoh-contoh perbuatan Nifaq

- Mengaku berislam dan beriman, tapi tidak menunaikan rukun islam

dan rukun iman.

- Tidak menjalankan amanah yang diberikan atau yang diamanatkan

kepadanya.

- Tidak konsekuen dan memberi janji tanpa berpikir matang.

- Bersuara terlalu kencang dengan kata-kata yang buruk ketika

bertengkar.

- Suka memutarbalikkan keadaan dan berbohong.

E. METODE PEMBELAJARAN :

- Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran

terutama untuk kegiatan awal.

- Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi

tentang menghindari hal-hal yang mengarah pada perbuatan riya dan

nifaq.

- Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan

dengan materi kegiatan pembelajaran

- Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling

mengomentari pajangan.

Page 113: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang

dikembangkan Nilai yang ditanamkan

Pendahuluan :

Apersepsi dan Motivasi :

Menanyakan kepada siswa tentang

menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya dan

nifaq.

Menjelaskan tujuan pembelajaran

dan manfaatnya dalam kehidupan

Menyimpulkan tentang

menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya dan

nifaq.

Kegiatan inti

Siswa Mengidentifikasi hal-hal

yang mengarah pada perbuatan

riya dan nifaq sehingga ia

berusaha untuk menghindarinya.

(eksplorasi)

Diskusi kelompok tentang

menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya dan

nifaq. (Elaborasi)

Guru dan siswa menyimpulkan

tentang menghindari hal-hal yang

mengarah pada perbuatan riya dan

nifaq. (Konfirmasi)

10

50

Pemahaman

Konsep

Religius, Cinta ilmu,

gemar membaca,

kreatif, disiplin,

mandiri, ingin tahu,

kerja sama

Page 114: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Kegiatan penutup.

Guru melaksanakan penilaian

lisan

Tanya jawab tentang menghindari

hal-hal yang mengarah pada

perbuatan riya dan nifaq.

Guru memberikan tugas untuk

menghafal salah satu surat pendek

sebagai pengamalan

5

10

5

G. SUMBER PEMBELAJARAN

- Al-Qur‟an dan terjemahnya

- Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,

- LKS

- Hasil kerja siswa

H. ASSESSMENT/ PENILAIAN

Penilaian

Nilai Budaya

Dan Karakter

Bangsa

Indikator

Pencapaian

Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Religius, Cinta

ilmu, gemar

membaca,

kreatif, disiplin,

mandiri, ingin

tahu, kerja sama

Menghindari

hal-hal yang

meng-arah pada

perbuatan riya

dan nifaq.

Menghindari

perbuatan riya

Tes Lisan

Jawab

singkat

Sebutkan

Menghindari hal-

hal yang meng-

arah pada

perbuatan riya dan

nifaq. ?

Sebutkan

Page 115: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

dan nifaq dalam

kehidupan

sehari-hari di

lingkungan

keluarga

Menghindari

perbuatan riya

dan nifaq dalam

kehidupan

sehari-hari di

lingkungan

sekolah.

Menghindari

perbuatan riya

dan nifaq dalam

kehidupan

sehari-hari di

lingkungan

masyarakat.

Menghindari

perbuatan riya dan

nifaq dalam

kehidupan sehari-

hari di lingkungan

keluarga ?

Sebutkan

Menghindari

perbuatan riya dan

nifaq dalam

kehidupan sehari-

hari di lingkungan

sekolah. ?

Sebutkan

Menghindari

perbuatan riya dan

nifaq dalam

kehidupan sehari-

hari di lingkungan

masyarakat. ?

Page 116: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Lampiran VI

DOKUMENTASI 1. Sekolah MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Mataram

2. Pada saat belajar mengajar memberikan materi yang diajarkan kepada murid

kelas VII AMTs Al-Madaniyah Jempong Barat Mataram

Page 117: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Wawancara dengan Kepala Madrasah, Drs.H.Sukir

Page 118: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Wawancara dengan Ibu Ida R. Susanti, S.Hi

Wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika, Bapak Ahmad J

Page 119: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM

Wawancara dengan Wakil Kurikulum, Bapak Ahmad Effendi

Wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ibu Siti Idrus

Page 120: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 121: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 122: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 123: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 124: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 125: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 126: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM
Page 127: PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH …etheses.uinmataram.ac.id/537/1/Masyita Bina151131113.pdf · iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh Masyita Bina, NIM