penerapan pendekatan multi representasi …digilib.unila.ac.id/23898/18/skripsi tanpa bab...

56
PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016) (Skripsi) Oleh FARHANAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: trananh

Post on 02-Mar-2019

275 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI TERHADAPKEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI

SISTEM PENCERNAAN(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar

Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016)

(Skripsi)

Oleh

FARHANAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

ii

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI TERHADAPKEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI

SISTEM PENCERNAAN(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar

Tahun Pelajaran 2015/2016)

Oleh

Farhanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan multi

representasi terhadap kemampuan kognitif siswa. Penelitian dilakukan di SMAN

1 Natar untuk siswa kelas XI tahun pelajaran 2015/2016, merupakan studi

eksperimen dengan desain pretes-postes equivalen. Sampel dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI IPA4 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA1 sebagai kelas

kontrol yang dipilih dengan teknik Purposive sampling. Data kuantitatif berupa

kemampuan kognitif oleh siswa, diperoleh dari pretes dan postes yang dianalisis

menggunakan Uji-t dan Uji U pada taraf kepercayaan 5% dengan bantuan SPSS

versi 17. Data kualitatif berupa tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan

multi representasi diperoleh dari angket yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian yang didapatkan, bahwa rata-rata N-gain siswa kelas eksperimen

lebih tinggi (43,71) dan berbeda signifikan dengan kelas kontrol (35,40). Hasil

hasil uji Mann-Whitney U pada pretes nilai probabilitas 0,557 > 0,05. Hasil postes

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

iii

menggunakan uji Mann-Whitney U yaitu nilai probabilitas 0,004 < 0,05. Nilai N-

gain pretes-postes hasil uji t1 (3,072) > tt(1,664) dan t2(5,077) > tt(1,682). Hasil analisis rata-

rata nilai N-gain setiap indikator soal pada kelas eksperimen juga mengalami

perbedaan yang signifikan pada indikator soal C1 nilai probabilitas 0,024 < 0,05,

indikator C2 nilai probabilitas 0,013 < 0,05, indikator C3 hasil uji t1 (5,118) > tt(1,664)

dan t2 (8,236) > tt(1,663),, serta indikator C4 nilai probabilitas 0,000 < 0,05. Selain itu,

siswa juga memberikan tanggapan positif bahwa penerapan pendekatan multi

representasi memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan teman (90,48 %).

Sebagian besar siswa (88,10 %) menyatakan lebih mudah memahami materi yang

dipelajari melalui pendekatan multi representasi, dan (92,86 %) siswa juga

menyatakan lebih mudah mengerjakan soal-soal setelah belajar melalui

pendekatan multi representasi. Dengan demikian, penerapan pendekatan multi

representasi dalam pembelajaran berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan

kognitif siswa.

Kata kunci : Kognitif, multi representasi, dan sistem pencernaan

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI

SISTEM PENCERNAAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar

Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016)

Oleh

FARHANAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai
Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai
Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai
Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Batam, Kepulauan Riau, pada 22

Juni 1994, yang merupakan anak pertama dari dua

bersaudara pasangan Bapak Ridhwan Jauhari dengan Ibu

Isnaini Nurrochimah. Alamat penulis yaitu Jalan Sultan

Jamil, Gang Kunir, Kelurahan Gedung Meneng,

Kecamatan Raja Basa, Kota Bandar Lampung. Nomor HP

penulis/email: 085369557101/[email protected].

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Labuhan Ratu (2000-

2006), SMP Negeri 8 Bandar Lampung (2006-2009), SMA Negeri 15 Bandar

Lampung (2009-2012). Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN).

Penulis pernah aktif di organisasi sebagai Anggota bidang Seni HIMASAKTA

(2012/2013). Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP Negeri 2 Lemong dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten

Pesisir Barat (2015), dan penelitian pendidikan di SMA Negeri 1 Natar untuk

meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd pada tahun 2016.

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagiMaha penyayangPERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tercurah.Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita

senantiasa melaksanakan sunah-sunah beliau.

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:

Yang tercinta Ayahandaku Ridhwan Jauhari dan ibundaku tersayang IsnainiNurrochimah,yang telah mendidik dan membesarkanku dengan doa, kesabaran dan limpahan

cinta, kasih kalian lah yang selalu menguatkanku, mendukung segala langkahku menujukeberhasilan dan kebahagian, takkan pernah bisa terbalas, sumber inspirasiku serta selalu

menyemangati, memotifasi, memberi kepercayaan, dan mendoakan keberhasilanku

Adikku Desy Permatasari yang selalu memberikan doa, motivasi, kasih sayang dan segalabentuk dukungan yang diberikan untuk menantikan keberhasilanku.

Guru, dosen, dan sahabat-sahabatku atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan.Serta

Almamater tercinta, Kampus Hijau Universitas Lampung.

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

MOTO

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan”

( Q.S. Al-Mujadillah: 11 )

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat

mereka menyerah”

( Thomas Alva Edison)

“Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat

lebih baik dari kita”

( Farhanah)

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENERAPAN PENDEKATAN MULTI

REPRESENTASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA

MATERI SISTEM PENCERNAAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini

dapat selesai;

4. Rini Rita T Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan motivasinya hingga skripsi ini dapat

selesai dengan baik;

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

5. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan

motivasi yang sangat berharga;

6. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

yang telah memberikan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

7. Drs. Suwarlan, M.M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Natar dan Dra.

Jaminar serta Sandra Budianti, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah

memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat

berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 4 SMA

Negeri 1 Natar atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Dwi Mustika S.T.M. dan Lia Lestari atas suka

duka yang dilewati bersama sampai saat ini;

10. Sahabat-sahabatku Apri Hertika, Elisa Fajrin, dan Dian Andarini atas

semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini;

11. Sahabat-sahabatku KKN Ahmad Fuady, Ayu, Anita, Wika, Nanda, Nadya, Ratih,

dan Roy, atas kekeluargaannya dan partisipasi yang baik dalam pendewasaanku.

Akhir kata, penulis mengucapkan syukur yang sebesarnya karena telah mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi ini semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 26 September 2016

Penulis

Farhanah

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

E. Ruang Lingkup Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendekatan Multi Representasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

B. Ranah Kognitif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

C. Kerangka Pikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

D. Hipotesis Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

B. Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

C. Desain Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

D. Prosedur Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

E. Jenis Data dan Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . 31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

B. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

`

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

xiii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Silabus (Eksperimen dan Kontrol) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Eksperimen dan

Kontrol) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

3. Soal Pretes dan Postes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

4. Kisi-kisi dan Jawaban Soal Pretes dan Postes . . . . . . . . . . 74

5. Rubrik Instrumen Soal Pretes – Postes . . . . . . . . . . . . . . . . 82

6. Angket Tanggapan Siswa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83

7. Lembar Kerja Kelompok Eksperimen Pertemuan

1, 2 dan 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84

8. Kunci Jawaban LKK Eksperimen Pertemuan 1, 2 dan 3. . . 94

9. Rubrik Penilaian LKK Eksperimen Pertemuan 1, 2 dan 3 . 98

10. Lembar Kerja Kelompok Kontrol Pertemuan 1,2 dan 3. . . 102

11. Kunci Jawaban LKK Kontrol Pertemuan 1, 2 dan 3. . . . . . 112

12. Rubrik Penilaian LKK Kontrol Pertemuan 1,2 dan 3. . . . . 116

13. Data Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 120

14. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . 128

15. Foto-Foto Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 148

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Contoh kata kerja untuk menunjukan hasil belajarTertentu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

2. Angket tanggapan siswa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

3. Skor per item angket . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

4. Tabulasi data hasil angket tanggapan siswa . . . . . . . . . . . . 33

5. Hasil uji statistik nilai pretes, postes, dan N-gainpenguasaan materi oleh siswa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

6. Hasil rata-rata nilai N-gain setiap indikator soal . . . . . . . . . 39

7. Tanggapan siswa terhadap pendekatan pembelajaranmulti representasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Taksonomi fungsi multipel representasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

2. Model hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat . . . 23

3. Desain pretes-postes non ekiuvalen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 254. Rata-rata nilai pretes. Postes, N-gain siswa kelas eksperimen

dan kontrol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

5. Rata-rata nilai N-gain setiap indikator soal . . . . . . . . . . . . . . . . 40

6. Tanggapan siswa terhadap pendekatan pembelajaran multirepresentasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42

7. Guru memberikan motivasi kepada siwa . . . . . . . . . . . . . . . . . 148

8. Guru menyampaikan materi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 148

9. Siswa mengerjakan soal pretes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149

10. Siswa dibimbing dalam memecahkan masalah dalam diskusiKelompok . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149

11. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149

12. Masing-masing kelompok memprsentasikan hasil diskusinya . 150

13. Siswa mengerjakan postes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 150

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih umum. Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini, maka

pendekatan merupakan langkah awal pembentukan suatu ide dalam

memandang suatu masalah atau objek kajian (Rusman, 2011: 45). Pendekatan

merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.

Pendekatan bermakna pandangan tentang terjadinya suatu proses yang masih

umum (Sutirman, 2013: 21).

Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari tentang gejala alam yang

terkait komponen di dalamnya (biotik dan abiotik) serta interaksi yang terjadi

di lingkungan tersebut. Biologi selama ini dipandang menjadi pelajaran yang

membosankan karena hanya berisi materi-materi yang cenderung hafalan,

konsep-konsep yang berisi uraian yang sarat dengan istilah-istilah latin yang

sulit untuk dipahami. Belajar Biologi juga terkesan sama dengan menghafal.

Kenyataan di lapangan yang seperti ini menuntut guru sebagai ujung tombak

keberhasilan pembelajaran untuk kreatif dan inovatif dalam memilih atau

menggunakan, bahkan menciptakan strategi belajar yang menyenangkan agar

aktifitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

2

Hasil observasi dan wawancara pada guru bidang studi biologi yang telah

dilakukan di SMA Negeri 1 Natar, diperoleh hasil bahwa dari 6 lokal untuk

kelas XI IPA, kemampuan kognitif siswa untuk kelas XI IPA 4 sampai XI IPA

6, memiliki hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas XI IPA 1

sampai XI IPA 3, dapat dilihat dari persentase pencapaian Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata

pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang

mencapai KKM 70%, pada kelas XI IPA 1 sampai XI IPA 3 yang mencapai

KKM 90%. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode diskusi-

kelompok pada materi biologi. Guru juga belum pernah menggunakan

pendekatan multi representasi pada pembelajaran biologi. Kelemahan

menggunakan metode diskusi yaitu siswa mendapat informasi yang terbatas,

diskusi didominasi oleh siswa yang aktif berbicara, serta memerlukan waktu

yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang

direncanakan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka diperlukan

strategi pembelajaran yang efektif, semakin banyak dan bervariasi strategi yang

digunakan dalam menjelaskan suatu konsep atau meteri, tentu akan

menghasilkan kualitas yang baik dalam pembelajarannya.

Strategi pembelajaran yang akan digunakan erat kaitannya dengan pemilihan

pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan suatu konsep atau materi

tertentu. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mencoba memberikan materi

pelajaan biologi yang disajikan melalui pembelajaran berbasis multi

representasi. Melalui pendekatan multi representasi ini diharapkan dapat

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

3

meningkatkan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan

kemampuan kognitif siswa. Menurut Tytler (dalam Widianingtiyas, 2015: 2)

dalam pembelajaran sains, multi representasi mengacu pada pembelajaran sains

yang menggambarkan suatu konsep dan proses yang sama dalam format yang

berbeda, termasuk format verbal, grafik, dan format numerik.

Representasi adalah sebagai gambaran mental yang merupakan proses belajar

yang dapat dipahami dari pengembangan mental yang ada dalam diri

seseorang. Proses akan terjadi pada saat berpikir dengan adanya informasi yang

datang dari diri sendiri maupun dari orang lain. Informasi tersebut diolah dalam

pikiran, sehingga terjadi pembentukan pengertian yang merupakan representasi

internal, dan tercermin dalam wujud representasi eksternal yaitu berupa: kata-

kata, gambar, grafik, tabel, model matematika, simbol, dll. Suatu pemahaman

ide atau konsep matematika sangat berkaitan dengan keberadaan representasi

internal, dan diwujudkan atau dikomunikasikan secara bermakna melalui

representasi eksternal. Representasi merupakan komponen proses yang

berkaitan dengan perkembangan kognitif siswa (Hutagaol, 2013: 1-2).

Pendekatan pembelajaran multi representasi merupakan pendekatan

pembelajaran yang menyajikan informasi dalam berbagai bentuk sehingga

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi pembelajaran

dalam bentuk representasi yang berbeda. Suatu analisis konseptual tentang

pembelajaran Multiple Representations menurut Ainsworth (1999: 133) bahwa,

“Multi representasi memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pelengkap,

pembatas interprestasi, dan membangun pemahaman. (1) multi representasi

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

4

digunakan untuk memberikan representasi yang berisi informasi pelengkap

atau membantu melengkapi proses kognitif. (2) satu representasi digunakan

untuk membatasi kemungkinan kesalahan menginterprestasi dalam

menggunakan representasi yang lain. (3) multi representasi dapat digunakan

untuk mendorong peserta didik membangun pemahaman terhadap situasi

secara mendalam”. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh kognitif siswa sains menggunakan

pendekatan pembelajaran multi representasi pada materi sistem pencernaan.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang menurut

Anderson dan Karthwohl tediri dari enam aspek, yakni mengingat (C1,

remember), mengerti (C2, understand), memakai (C3, apply), menganalisis

(C4, analyze), menilai (C5, evaluate), dan mencipta (C6, create). Keenam

aspek di atas disusun berdasarkan struktur piramidal dari aspek yang paling

sederhana hingga aspek yang paling kompleks. Adapun kemampuan kognitif

seseorang dibagi menjadi dua bagian, yaitu kemampuan kognitif tingkat rendah

dan kemampuan kognitif tingkat tinggi. Kemampuan tingkat rendah

merupakan tiga tingkatan terendah dalam taksonomi Anderson dan Krathwohl

(Widianingtyas, 2015: 2). Untuk dapat melihat kemampuan kognitif siswa

dalam penelitian ini diukur dari hasil belajar kognitifnya dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran multi representasi.

Dalam penelitian Widianingtiyas (2015: 2) menghasilkan bahwa pembelajaran

fisika dengan pendekatan multi representasi memberikan pengaruh positif

terhadap kemampuan kognitif siswa yang diukur berdasarkan hasil belajar

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

5

kognitifnya. Hal ini dikarenakan multi representasi dapat membangun

pemahaman siswa dengan memberikan informasi yang lengkap dari berbagai

bentuk yang disajikan. Peserta didik belajar dengan cara memahami gambar

yang lengkap dengan penjelasan kalimat, membuat resume dari video yang

ditonton dengan bahasa sendiri dan membuat kesimpulan sendiri berdasarkan

berbagai informasi yang diterimanya.

Pendekatan multi representasi digunakan dalam pembelajaran biologi dalam

menyampaikan materi atau konsep, sehingga dapat membantu siswa untuk

meningkatkan kemampuan kognitifnya. Peneliti pada penelitian ini akan

menyampaikan materi mengenai sistem pencernaan pada manusia dan hewan

ruminansia. Dari uraian diatas diharapkan pendekatan multi representasi dapat

meningkatkan hasil belajar (aspek kognitif) siswa. Sehubungan dengan itu

maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Multi

Representasi terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Sistem

Pencernaan (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar

TP 2015/2016)”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah pada penelitian ini

sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan nilai kognitif siswa dengan penerapan pendekatan

multi representasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar tahun

pelajaran 2015/2016 pada materi sistem pencernaan ?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pendekatan multi representasi?

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti untuk mengetahui :

1. Perbedaan nilai kognitif siswa dengan penerapan pendekatan multi

representasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran

2015/2016 pada materi sistem pencernaan.

2. Tanggapan siswa terhadap pendekatan multi representasi.

D. Manfaat Penelitian

Setelah diadakan penelitian ini, diharapkan bermanfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

2. Bagi guru, memberikan alternatif dalam memilih dan menerapkan

pendekatan dalam pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil

belajar kognitif siswa.

3. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru

dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

multi representasi.

4. Sebagai masukan bagi sekolah, dimana penelitian ini diharapkan dapat

menjadi masukan atau evaluasi guna meningkatkan kualitas dan mutu

pendidikan di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memperoleh kesamaan pendapat dan menghindari penafsiran yang

berbeda tentang penelitian ini, maka diberikan ruang lingkup penelitian, yaitu :

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

7

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natar

tahun ajaran 2015/2016, yang terdiri dari kelas XI IPA 4 dan kelas

XI IPA 1.

2. Objek Penelitian

Pendekatan Multi Representasi dalam pembelajaran biologi pada materi

pokok sistem pencernaan.

3. Multi representasi merupakan pendekatan pembelajaran yang

mempresentasi ulang konsep yang sama dalam beberapa format yang

berbeda-beda. Representasi itu sendiri yaitu suatu yang dapat disimbolkan

atau simbol pada suatu objek ataupun proses. Dalam biologi representasi

yang akan digunakan berupa gambar dan simulasi komputer (video).

4. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes siswa

pada aspek kognitif mata pelajaran biologi pada materi sistem pencernaan

dengan menggunakan pretest-postest dengan bentuk soal pilihan jamak

(multiple choice) dengan jumlah 15 pertanyaan dan soal essay dengan

jumlah 5 pertanyaan. Soal yang diberikan berdasarkan dari soal-soal ujian

nasional dan ujian masuk perguruan tinggi yang telah diujikan.

5. Tingkatan kognitif menggunakan taksonomi Bloom, tingkatan yang

diujikan yaitu mengingat (C1, remember), mengerti (C2, understand),

memakai (C3, apply), menganalisis (C4, analyze), menilai (C5, evaluate),

dan mencipta (C6, create).

6. Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi sistem pencernaan pada

kompetensi dasar (KD) 3.3 “Menjelskan keterkaitan antara struktur, fungsi,

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

8

dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem

pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).”

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendekatan Multi Representasi

Pendekatan pembelajaran adalah konsep dasar yang mewadahi,

menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu (Zubaedi, 2012: 186). Pendekatan pembelajaran

dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

pembelajaran, yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat

dua jenis pendekatan, yaitu: 1) pendekatan pemeblajaran yang berorientasi

atau berpusat pada siswa (student centered approach), dan 2) pendekatan

pemeblajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered

approach) (Suryani dan Agung, 2012: 5).

Multi representasi adalah penggunaan dua atau lebih representasi untuk

menggambarkan suatu sistem atau proses nyata. Multi representasi dapat

menggambarkan aspek yang berbeda (Widianingtiyas, 2015: 2). Multi adalah

sesuatu yang lebih dari satu. Sedangkan representasi yaitu suatu keadaan

yang mewakili suatu kejadian atau perbuatan. (KBBI, 2003: 950)

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

10

Menurut Someren (1997) membagi bentuk-bentuk multi representasi menjadi

4 kategori, yaitu (1) Multi Representasi dalam Penalaran Manusia, multi

representasi dapat mendukung pembentukan pemahaman seseorang akan

suatu informasi. Dimana setiap orang memiliki multi intelegensi masing-

masing sehingga membutuhkan tampilan yang berbeda-beda dari informasi

yang didapatkanya agar lebih mudah dipahami, (2) Multi Representasi dalam

Pembelajaran menurut Dufresne (dalam Widianingtiyas, Siswoyo, dan Bakri,

2015: 2-3), representasi mempunyai tiga cara (modes).

Ketiga cara tersebut adalah: (a) sebagai cara atau alat yang menguraikan

persoalan yang terjadi ketika peserta didik membuat atau menggambar sketsa

situasi fisis dan melengkapi informasi, (b) sebagai pokok persoalan ketika

peserta didik secara eksplisit diminta untuk membuat grafik atau mencari

nilai suatu besaran fisis menggunakan grafik, (c) sebagai langkah atau

prosedur formal ketika peserta didik diminta untuk menggambar diagram

benda bebas sebagai salah satu langkah awal untuk memecahkan soal, (3)

Multi Representasi dalam pengajaran, pengajar dapat menggunakan multi

representasi untuk menjelaskan konsep yang abstrak dengan mengubah

konsep tersebut ke dalam bentuk representasi visual. Sehingga peserta didik

dapat memahami makna dari konsep tersebut, dan (4) Multi Representasi

dalam Penyelesaian Masalah, keberhasilan representasi dalam mengarahkan

peserta didik untuk memahami suatu informasi dan pengetahuan memberikan

kemudahan pada peserta didik untuk menyelesaikan masalah.

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

11

Multi representasi adalah alat yang sesuai untuk membantu peserta didik

mengembangkan pengetahuan ilmiah yang kompleks. Beberapa representasi

disediakan untuk konsep-konsep ilmiah bagi pendidikan. Penggunaan

representasi untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep

ilmiah yang kompleks .Multi representasi ini memiliki tiga fungsi utama,

yaitu (1) multi representasi dapat mendukung pembelajaran, (2) multi

representasi sebagai pembatas interpretasi, (3) multi representasi dapat

pembangunan pemahaman. Ketiga fungsi tersebut dapat dibagi menjadi

bagian-bagian lebih rinci seperti pada Gambar dibawah ini.

Gambar 1. Taksonomi Fungsi Multipel Representasi

Fungsi Multi

Representasi

Fungsi Pelengkap Membatasi

Interpresentasi Membangun

Pemahaman

Melengkapi

Proses Melengkapi

Informasi Membatasi

Melalui

Keakraban

Membatasi

Melalui Sifat

Inheren

Abstraksi Hubungan

Perluasan

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

12

Penggunaan multi representasi untuk mendukung serta melengkapi proses

observasi. Pilihan representasi yang digunakan adalah bergantung pada sifat dari

informasi yang diwakili. Misalnya , massa direpresentasikan sebagai tampilan

numerik sederhana seperti, sedangkan kecepatan diwakili dalam grafik. Jadi ,

multi representasi memungkinkan informasi yang berbeda untuk diwakili dengan

cara yang paling sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Gilbert, Reiner, dan

Nakhleh. 2008: 191-200).

Menurut Ainsworth (dalam Irwandani, 2015: 2), ada tiga fungsi utama dari multi

representasi, yaitu sebagai pelengkap dalam proses kognitif, membantu

membatasi kemungkinan kesalahan interpretasi lain, dan membangun pemahaman

konsep dengan lebih mendalam. Selain tiga fungsi utama diatas, multi representasi

juga berfungsi untuk menggali perbedaan-perbedaan dalam suatu informasi yang

dinyatakan oleh masing-masing interpretasi. Multi representasi cenderung

digunakan untuk saling melengkapi dimana representasi tunggal tidak memadai

untuk memuat informasi yang disampaikan.

Menurut de Jong et al dalam Peserta didik bisa mendapatkan keuntungan dari

belajar dengan lebih dari satu representasi eksternal. Peserta didik cenderung

menguntungkan ketika informasi yang disajikan dalam lebih dari satu

representasi. Hal ini karena spesifik informasi terbaik dapat disampaikan dalam

representasi tertentu, beberapa representasi dapat lebih berguna dalam

menampilkan berbagai informasi, dan pemecahan masalah untuk beberapa

representasi dari domain yang sama. Dalam Ainsworth (2006) mengusulkan

belajar taksonomi fungsional beberapa representasi. Dengan demikian, beberapa

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

13

representasi eksternal (MERs) pengetahuan (misalnya, ketika dua atau lebih

representasi eksternal secara simultan digunakan) dalam mengajar dan belajar-

dapat melayani tiga fungsi pedagogis dasar. Pertama, MERs mendukung proses

pelengkap dan informasi pelengkap. Misalnya, menyediakan grafik, tabel,

persamaan, dan gambar dari biologi fenomena berarti bahwa setiap representasi

dapat dirancang sehingga informasi tersebut disajikan dalam cara yang paling

tepat untuk kebutuhan peserta didik. Berbagai bentuk representasi membuat

kesimpulan tertentu lebih mudah-grafik memungkinkan pola persepsi untuk

dilihat, tabel menunjukkan sel-sel kosong, dan persamaan menunjukkan

kuantitatif yang tepat hubungan antara variabel Kedua, MERs membatasi

interpretasi atau salah tafsir dari fenomena oleh keakraban atau sifat yang

melekat. Misalnya, ketika belajar melibatkan MERs, sebuah representasi familiar

dapat mendukung interpretasi peserta didik dari kurang akrab representasi untuk

memahami yang terakhir (misalnya, penggunaan metafora dan analogi), atau

diagram yang menyertai deskripsi, dengan cara sifat yang melekat, visual

mendukung interpretasi peserta didik 'dari deskripsi ambigu (misalnya, tentang

lokasi fisik dari objek). Ketiga, MERs mempromosikan pembangunan yang lebih

dalam pemahaman melalui abstraksi, ekstensi, dan hubungan sebagai berikut:

1. Abstraksi (yaitu, mendeteksi dan mengekstrak bagian dari elemen yang

terkait informasi dari representasi)

2. Extension (yaitu, memperluas pengetahuan yang dipelajari dalam satu

representasi untuk newsituations dengan representasi lain atau membuat

generalisasi dari representasi)

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

14

3. Hubungan (yaitu, menerjemahkan antara dua atau lebih representasi yang

jarang digunakan (Treagust dan Tsui, 2013: 4-6).

Beberapa representasi eksternal (MERs) dalam biologi melibatkan tiga dimensi:

mode representasi, tingkat representasi, dan domain pengetahuan biologi.

Tingkat Representasi biologi adalah unik karena empat tingkat representasi perlu

dipertimbangkan untuk pemahaman penuh dari fenomena biologis: (1) tingkat

makroskopik di mana struktur biologis yang terlihat dengan mata telanjang; (2)

selular atau subselular (Mikroskopis) tingkat di mana struktur hanya dapat dilihat

di bawah mikroskop cahaya atau mikroskop elektron; (3) tingkat molekuler

(submicroscopic) yang melibatkan DNA, protein, dan berbagai biokimia. Dalam

lih Marbach-Ad dan Stavy (2000), misalnya biokimia dapat diidentifikasi dengan

menggunakan elektroforesis, kromatografi, sentrifus, dan alat-alat analisis

lainnya, termasuk tomografi elektron cryogenic terbaru (Dewan Riset Nasional

[NRC], 2009, p 54); dan (4) tingkat simbolik yang menyediakan mekanisme

penjelas dari fenomena diwakili oleh simbol-simbol, rumus, persamaan kimia,

jalur metabolisme, perhitungan numerik, genotipe, warisan pola, pohon

filogenetik dalam evolusi, dan sebagainya.

Pengetahuan domain Biologi Domain pengetahuan biologi-tubuh pengetahuan

yang luas dan kompleks tentang hidup dan kehidupan organisme-menggabungkan

integrasi disiplin lain, khususnya kimia, fisika, dan matematika. Hidup atau hidup

sistem dapat konseptual direpresentasikan, seperti yang disarankan oleh pemandu

guru dari Biological Sains Kurikulum Studi, dengan enam tema pemersatu:

1. Evolusi: pola dan produk dari perubahan sistem kehidupan

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

15

2. Homeostasis: menjaga keseimbangan dinamis dalam sistem kehidupan

3. Energi, materi, dan organisasi: hubungan di sistem kehidupan

4. Continuity: reproduksi dan warisan dalam sistem kehidupan

5. Pembangunan: pertumbuhan dan diferensiasi dalam sistem kehidupan

6. Ekologi: interaksi dan saling ketergantungan dalam sistem hidup (Treagust dan

Tsui, 2013: 7-8).

Representasi adalah sebagai gambaran mental yang merupakan proses belajar

yang dapat dipahami dari pengembangan mental yang ada dalam diri seseorang.

Proses akan terjadi pada saat berpikir dengan adanya informasi yang datang dari

diri sendiri maupun dari orang lain. Informasi tersebut diolah dalam pikiran,

sehingga terjadi pembentukan pengertian yang merupakan representasi internal,

dan tercermin dalam wujud representasi eksternal yaitu berupa: kata-kata, gambar,

grafik, tabel, model matematika, simbol, dll. Representasi merupakan komponen

proses yang berkaitan dengan perkembangan kognitif siswa. Representasi internal

dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung karena merupakan aktivitas

mental dari seseorang dalam pikirannya (minds-on). Tetapi representasi internal

seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga berdasarkan representasi

eksternalnya dalam berbagai kondisi; misalnya dari pengungkapannya melalui

kata-kata (lisan), melalui tulisan berupa simbol, gambar, grafik, tabel ataupun

melalui alat peraga (hands-on). Dengan kata lain terjadi hubungan timbal balik

antara representasi internal dan eksternal dari seseorang ketika berhadapan dengan

sesuatu masalah (Hutagaol, 2013: 1).

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

16

Menurut Haveleun dan Zou (2001), representasi dapat dikategorikan ke dalam dua

kelompok, yaitu representasi internal dan eksternal. Representasi internal

didefinisikan sebagai konfigurasi kognitif individu yang diduga berasal dari

perilaku manusia yang menggambarkan beberapa aspek dari proses fisik dan

pemecahan masalah. Di sisi lain, representasi eksternal dapat digambarkan

sebagai situasi fisik yang terstuktur yang dapat dilihat dengan mewujudkan ide-

ide fisik. Norman (1994), pentingnya representasi “without external aids, memory,

thought, and reasoning are all constrained.” Ini menunjukan bahwa memori,

pikiran, dan penalaran tanpa bantuan eksternal, semuanya akan terbatas dan sulit

untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan. Sebuah representasi eksternal

kepada seseorang sehingga dia dapat membantu orang lain dalam pemecahan

masalah (dalam Sunyono, 2012: 16).

Pendekatan multi representasi untuk belajar dan mengajar menjadi sesuatu yang

sangat berpotensi menghasilkan proses pembelajaran yang efektif. Melalui

representasi yang beragam, akan menciptakan suasana pembelajaran dengan peran

aktif seluruh potensi yang dimiliki mahasiswa, mengaktifkan kemampuan belajar

(learning ability) mahasiswa, baik minds-on maupun hands-on sehingga

pembelajaran IPA (fisika) lebih bermakna. Representasi membantu siswa dalam

pembentukan pengetahuan dan pemecahan masalah. Kita bisa mengatakan bahwa

menggunakan berbagai representasi dengan kualitas tinggi dalam memecahkan

satu masalah adalah satu kondisi cukup untuk keberhasilan proses belajar. Namun,

hal itu belum merupakan suatu kondisi optimal yang diperlukan. Siswa

menggunakan representasi untuk membantu mereka memahami situasi masalah

serta untuk mengevaluasi hasilnya (dalam Abdurrahman, 2011: 2-3).

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

17

B. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya, segala

upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif.

Berikut penjelasan masing-masing tingkatan ranah kognitif menurut Winkel

dan Mukhtar (dalam Sudaryono, 2012: 43-45)

1. Pengetahuan (knowledge)

Yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kembali

tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya; mencakup

ingatan akan hal-hal yang meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode

yang diketahui.

2. Pemahaman (comprehension)

Yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu

setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk

menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan

dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data

yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.

3. Penerapan (application)

Yaitu kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-

ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan

sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret dan baru, yang dinyatakan

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

18

dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau

aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem yang baru.

4. Analisis (analysis)

Yaitu kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan

menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan

diantaranya: mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya

dapat dipahami dengan baik, yang dinyatakan dengan menganalisis

bagian-bagian pokok atau komponen-komponen dasar dengan hubungan

bagian-bagian itu.

5. Sintesis (synthesis)

Yaitu kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari kemampuan

analisis; mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau

pola yang baru, yang dinyatakan dengan membuat suatu rencana, yang

menuntut adanya kriteria untuk menemukan poladan struktur organisasi

yang dimaksud.

6. Evaluasi (evaluation)

Yaitu merupakan jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah kognitif

ini, yang merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan

terhadap suatu situasi, nilai, atau ide; mencakup kemampuan untuk

membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal dan

mempertanggungjawabkan pendapat itu berdasarkan kriteria tertentu, yang

dinyatakan dengan kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu

hal.

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

19

Teori belajar cognitive field menitikberatkan perhatian pada kepribadian

dan psikologi sosial, karena pada hakikatnya masing-masing individu

berada di dalam suatu medan kekuatan, yang bersifat psikologis, yang

disebut life space. Menurut teori ini, belajar itu berlangsung sebagai akibat

dari perubahan dalam struktur kognitif. Perubahan stuktur kognitif itu

adalah hasil pertemuan dari dua kekuatan, yaitu berasal dari stuktur medan

kognitif itu sendiri dan yang lainnya berasal dari kebutuhan dan motivasi

internal individu (Djaali, 2008: 75-76).

Bloom dan Krathwohl telah memberikan banyak inspirasi kepada banyak

orang yang melahirkan taksonomi lain. Prinsip-prinsip dasar yang

digunakan oleh 2 orang ini ada 4 buah, yaitu :

a. Prinsip metodologis

Perbedaan-perbadaan yang besar telah merefleksikan kepada cara-cara

guru dalam mengajar.

b. Prinsip psikologis

Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaan yang ada

sekarang.

c. Prinsip logis

Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsisten.

d. Prinsip tujuan

Tindakan-tindakan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-tingkatan

nilai-nilai. Tiap-tiap jenis tujuan pendidikan hendaknya

menggambarkan corak yang netral.

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

20

Atas dasar prinsip ini maka taksonomi disusun menjadi suatu tingkatan

yang menunjukan tingkat kesulitan. Sebagai contoh, mengingat fakta

lebih mudah daripada menarik kesimpulan. Atau menghafal, lebih

mudah daripada memberikan pertimbangan.

Ada 3 ranah domain besar, yang terletak pada tingkatan ke-2 yang

selanjutnya disebut taksonomi yaitu :

1. Ranah kognitif (cognitive domain)

2. Ranah afektif (affective domain)

3. Ranah psikomotor (psychomotor domain) (Arikunto, 2007: 116-

117.

Gaya kognitif dapat dikonsepsikan sebagai sikap, pilihan atau strategi yang

secara stabil mennetukan cara-cara seseorang yang khas dalam menerima,

mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah. Hasil belajar dalam

kognitif mempunyai hierarki/bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat

yang dimaksud adalah :

a. Informasi non verbal

b. Informasi fakta dan pengetahuan verbal

c. Konsep dan prinsip

d. Pemecahan masalah dan kreativitas (Slameto, 2010: 139).

Dalam taksonomi taraf kompetisi terendah atau paling sederhana adalah

knowledge yang pada dasarnya dapat ditunjukkan oleh subjek dengan

menjawab aitem-aitem yang menanyakan tentang fakta-fakta umum,

istilah-istilah, prinsip, klasifikasi, dan semacamnya. Taraf kompetisi yang

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

21

lebih tinggi, yang biasanya diikuti pula oleh meningkatnya taraf kesukaran

aitem, menurut kemampuan yang lebih kompleks daripada taraf

kemampuan di bawahnya. Jadi, untuk dapat menunjukan kompetensi pada

taraf analysis misalnya, seseorang harus dapat memperlihatkan kompetisi

pada taraf application, comprehension, dan knowledge.

Masing-masing tingkat kompetisi dalam taksonomi kawasan kognitif

biasanya dioperasionalkan dalam bentuk kata kerja khusus agar lebih

memungkinkan para penulis soal membuat aitem yang sesuai dengan

tujuan ukur tes. Beberapa contoh kata kerja yang sesuai untuk masing-

masing tingkat kompetensi disajikan dalam tabel seperti di bawah ini.

Tabel 1. Contoh Kata Kerja untuk Menunjukan Hasil Belajar Tertentu

Tingkat Kompetensi Contoh Kata Kerja

Knowledge Mengenali, Mendeskripsikan, Menamakan,

Mendefinisikan, Memasangkan, Memilih.

Comprehension Mengklasifikasikan, Menjelaskan,

Mengikhtisarkan, Meramalkan,

Membedakan.

Application Mendemonstrasikan, Menghitung,

Menyelesaikan, Menyesuaikan,

Mengoperasikan, Menghubungkan,

Menyususn.

Analysis Menemukan perbedaan, Memisahkan,

Membuat diagram, Membuat estimasi,

Mengambil kesimpulan, Menyusun urutan.

Syntesis Menggabungkan, Menciptakan,

Merumuskan Merancang, Membuat

komposisi, Menyusun kembali, Merevisi.

Evaluation Menimbang, Mengkritik, Membandingkan,

Memberi alasan, Menyimpulkan, Memberi

dukungan.

Sumber: Azwar, (2007: 61-64)

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

22

C. Kerangka Pikir

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar

kognitif siswa yaitu dengan pemilihan strategi dalam pembelajaran. Salah

satu pilihan strategi yang dapat digunakan yaitu penerapan pendekatan multi

representasi. Multi representasi merupakan pendekatan yang

mempresentasikan ulang konsep yang sama dalam beberapa format yang

berbeda-beda. Multi representasi kiranya dapat membantu siswa dalam

mempelajari dan membangun suatu konsep dan mengatasi masalah,

membantu dalam memecahkan masalah, serta membantu untuk menyikapi

masalah. Bentuk representasi yang dapat di berikan dalam pelajaran biologi

yaitu berupa gambar dan simulasi komputer (video).

Tampilan berbagai representasi dalam penanaman suatu konsep akan dapat

lebih membantu siswa memahami suatu konsep yang dipelajari. Hal ini

terkait dengan setiap siswa memiliki kemampuan spesifik yang lebih

menonjol dibanding kemampuan lainnya. Misalnya ada siswa yang lebih

menonjol pada kemampuan verbalnya dibanding kemampuan lainnya, tetapi

ada juga yang sebaliknya. Jika sajian konsep hanya ditekankan pada satu

representasi saja, maka akan menguntungkan sebagian siswa dan tidak

menguntungkan bagi yang lainnya. Pada aspek kognitif menggunakan

taksonomi Bloom, adapun tingkatan-tingkatan pada taksonomi Blomm yaitu,

mengingat (C1, remember), mengerti (C2, understand), memakai (C3, apply),

menganalisis (C4, analyze), menilai (C5, evaluate), dan mencipta (C6,

create). Dengan pemberian multi representasi mada materi pokok sistem

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

23

pencernaan diharapkan siswa mampu memahami konsep atau materi secara

keseluruhan dan mendalam, sehingga dapat meningkatkan kemampuan

kognitif siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan multi

represntasi (variabel X), dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

kemampuan kognitif siswa (variabel Y).

Keterangan :

X : Variabel bebas, yaitu pendekatan multi representasi.

Y : Variabel terikat, yaitu kemampuan kognitif siswa.

Gambar 2. Model hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan suatu

hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

1. H0 : Tidak ada perbedaan nilai kognitif siswa dengan penerapan

pendekatan multi representasi pada siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2015/2016 pada materi sistem

pencernaan.

2. H1 : Ada Perbedaan nilai kognitif siswa dengan penerapan pendekatan

multi representasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar

tahun pelajaran 2015/2016 pada materi sistem pencernaan.

X Y

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

24

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret semester genap tahun pelajaran

2015/2016 di SMA Negeri 1 Natar.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap di

SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Sampel tersebut adalah kelas

XI IPA 1 yang berjumlah 42 orang sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 4

yang berjumlah 42 orang sebagai kelas ekperimen.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretest-postest

non-equivalen. Kelas eksperimen XI IPA 4 diberi perlakuan menggunakan

pendekatan multi representasi, sedangkan kelas kontrol XI IPA 1

menggunakan metode diskusi. Hasil pretest-postest pada kedua kelas subjek

dibandingkan. Struktur desainnya adalah sebagai berikut.

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

25

Keterangan :

I : kelas eksperimen (kelas XI IPA 4)

II : kelas kontrol (kelas XI IPA 1)

X : perlakuan di kelas ekperimen dengan pendekatan multi

representasi

C : perlakuan di kelas kontrol dengan metode diskusi

O1 : pretest

O2 : postest Sumber: Riyanto, (2001: 43)

Gambar 3. Desain pretest-postest non ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut, sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada penelitian adalah :

a. Membuat surat izin observasi ke sekolah.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan

diteliti.

c. Menetapkan sempel penelitian untuk kelas eksperimen menggunakan

pendekatan multi representasi dengan gambar dan video, serta kelas

kontrol menggunakan metode diskusi.

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Kelompok

(LKK).

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

26

e. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretest-postest berupa soal

pilihan jamak (multiple choice) dengan jumlah 15 pertanyaan dan soal

essay dengan jumlah 5 pertanyaan. Soal yang diberikan berdasarkan

dari soal-soal ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi yang

telah diujikan.

f. Mengelompokkan siswa secara heterogen pada kelas eksperimen dan

kontrol berdasarkan nilai akademik siswa, nilai diperoleh dari

dokumentasi pada guru kelas. Setiap kelompok terdiri dari 6 siswa,

yang terdiri dari 2 siswa dengan nilai akademik tinggi, 2 siswa dengan

nilai akademik sedang, dan 2 siswa dengan nilai akademik rendah.

g. Melakukan pembelajaran dengan pendekatan multi representasi pada

kelas eksperiman menggunakan materi lain agar siswa terbiasa dengan

pendekatan tersebut.

h. Pembuatan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan (menggunakan pendekatan multi representasi).

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan penelitian dengan menggunakan pendekatan multi

representasi untuk kelas eksperimen dan menggunakan metode diskusi

untuk kelas kontrol.

A. Kelas eksperimen (Pendekatan Multi Representasi)

1) Pendahuluan

a. Guru memberikan pretest (pertemuan 1) berupa soal pilihan

jamak mengenai materi pokok sistem pencernaan.

b. Guru memberikan apresepsi dengan cara:

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

27

- Pertemuan 1 : Guru menggali pengetahuan awal siswa

dengan memberikan menanyakan materi

yang sudah dipelajari dan terkait dengan

materi yang akan dipelajari, dengan

pertanyaan” apakah makanan yang kita

makan setiap harinya sama?”

- Pertemuan 2 : Guru menggali pengetahuan awal siswa

dengan menanyakan materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari, dengan pertanyaan “apakah

sebelum berangkat sekolah kalian sarapan?

Apa yang kamu makan?”

- Pertemuan 3 : Guru mengawali pengetahuan awal siswa

dengan bertanya, “apakah makanan kita

makan akan langsung di keluarkan?”

c. Guru memberikan motivasi mengenai zat gizi apa saja yang

diperlukan oleh tubuh, dan cara menghindari penyakit yang

dapat terjadi pada sistem pencernaan.

2) Kegiatan Inti

a. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 6 siswa.

b. Siswa mengamati gambar dan video yang ditayangkan

mengenai sistem pencernaan pada manusia dan ruminansia.

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

28

c. Siswa mendiskusikan bersama kelompoknya untuk menjawab

masalah yang ada di Lembar Kerja Kelompok (LKK).

d. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

e. Guru memberikan kesempaan kepada siswa untuk bertanya

megenai materi yang telah dipresentasikan.

f. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan materi yang

belum dipahami oleh siswa.

3) Penutup

a. Guru bersama siswa mengulas materi yang telah dipelajari.

b. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari setiap

pertemuan.

c. Guru mengadakan postest (pertemuan 3).

d. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya.

e. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau

bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok

yang berkinerja baik, dengan kriterian dari hasil kognitif LKK

dan keaktifan anggota kelompok.

B. Kelas Kontrol (Pendekatan Konvensional)

1) Pendahuluan

a. Guru memberikan pretest (pertemuan 1) berupa soal pilihan

jamak mengenai materi pokok sistem pencernaan.

b. Guru memberikan apresepsi dengan cara:

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

29

- Pertemuan 1 : Guru menggali pengetahuan awal siswa

dengan menanyakan materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari, dengan pertanyaan” apakah

makanan yang kita makan setiap harinya

sama?”

- Pertemuan 2 : Guru mengawali pengetahuan siswa

dengan menanyakan materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang

dipelajari, dengan pertanyaan “apakah

sebelum berangkat sekolah kalian sarapan?

Apa yang kamu makan?”

- Pertemuan 3 : Guru mengawali pengetahuan awal siswa

dengan meminta siswa membaca buku teks

dan mengumpulkan informasi tentang sistem

pencernaan makanan pada hewan vertebrata

dan menyusunnya menjadi tabel

perbandingan.

c. Guru memberikan motivasi mengenai zat gizi apa saja yang

diperlukan oleh tubuh, dan cara menghindari penyakit yang dapat

terjadi pada sistem pencernaan.

2) Kegiatan Inti

a. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 6 orang.

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

30

b. Siswa membaca buku teks, kemudian menyusun tabel

perbandingan sistem pencernaan pada hewan ruminansia.

c. Siswa mendiskusikan bersama kelompoknya untuk menjawab

masalah yang ada di Lembar Kerja Kelompok (LKK).

d. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang telah dipresentasikan.

f. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan materi yang

belum dipahami oleh siswa.

3) Penutup

a. Guru bersama siswa mengulas materi yang telah dipelajari.

b. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari setiap

pertemuan.

c. Guru mengadakan postest pada akhir pertemuan.

d. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya.

e. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau

bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok

yang berkinerja baik, dengan kriteria dari hasil kognitif LKK

dan keaktifan anggota kelompok.

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

31

E. Jenis Data dan Teknik Analisis Data

1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif, yaitu berupa data hasil belajar yang di peroleh dari

nilai pretest dan postest pada materi pokok sistem pencernaan,

kemudian dihitung selisih antara nilai pretest dengan postest (skor N-

gain), lalu dianalisis secara statistik menggunakan uji t atau uji .

Data hasil belajar berupa pretest dan postest. Nilai pretest diambil

satu kali pada awal pembelajaran, baik kelas ekperimen maupun kelas

kontrol, sedangkan nilai postest diambil satu kali di akhir

pembelajaran, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan

bentuk dan jumlah soal yang sama. Teknik penskoran nilai pretest dan

postest yaitu :

Keterangan :

S : nilai yang diharapkan (dicari)

R : jumlah skor dari item atau soal yang di jawab benar

N : jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008: 112).

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan (menggunakan pendekatan multi representasi). Data

angket tanggapan siswa dimaksudkan untuk mengetahui pendapat siswa

tentang pembelajaran yang menggunakan pendekatan multi representasi

setelah proses pembelajaran. Angket tanggapan siswa diberikan saat

pertemuan akhir pembelajara. Angket diukur dengan skala Guttman

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

32

(dalam Riduwan, 2010: 43), skala pengukuran dengan tipe ini akan

mendapatkan jawaban yang tegas. Dalam skala Guttman hanya ada dua

interval yaitu, setuju dan tidak setuju. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi

satu untuk jawaban setuju dan terendah nol untuk jawaban tidak setuju.

Pengolahan data angket sebagai berikut;

Tabel 2. Angket Tanggapan Siswa

No Pernyataan-pernyataan S TS

1. Saya senang mempelajari materi pokok sistem

pencernaan yang diberikan oleh guru

2 Saya lebih mudah mempelajari materi pokok sistem

pencernaan yang diberikan oleh guru

3 Saya lebih mudah mengerjakan soal-soal setelah

mempelajari materi pokok sistem pencernaan yang

diberikan oleh guru

4 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman ketika

proses pembelajaran berlangsung

5 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKK

melalui pembelajaran yang diberikan oleh guru

Keterangan :

S = Setuju, TS = Tidak Setuju

Pengolahan data angket tanggapan siswa sebagai berikut:

1) Menetapkan skor angket tanggapan siswa

Tabel 3. Skor per item angket

Pernyataan

Skor per item angket

1 0

Pernyataan positif S TS

Pernyataan negatif TS S

dst. ... ...

Keterangan : S = setuju; TS = tidak setuju

Sumber: dimodifikasi dari Rahayu, (2010: 29)

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

33

2). Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi

yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan

kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.

Tabel 4. Tabulasi Data Hasil Anggket Tanggapan Siswa

No

pertanyaan

Pilihan

jawaban

Nomor Responden Siswa Persentase

frekuensi 1 2 3 4 5 6 dst

1 S

TS

2 S

TS

Dst S

TS

Keterangan, S= Setuju, TS= Tidak Setuju

2. Teknik Analisis Data

Data penelitian berupa nilai pretest, postest, dan skor N-gain. Untuk

mendapatkan skor N-gain menggunakan formula Hake (dalam Loranz,

2008: 2) yaitu :

Nilai pretest, posttest, dan skor N-gain pada kelas kontrol dan eksperimen

dianalisis menggunakan uji t atau uji dengan program SPSS versi 17.

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

34

a. Uji prasyarat

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan cara uji Lilliefors.

Pengujian normalitas lebih cepat dapat dikerjakan dengan komputer

(SPSS versi 17).

Rumusan hipotesis

H0 = data berdistribusi normal

H1= data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian

Untuk mencari Ltabel digunakan rumus (n= 42)

L tabel eksperimen =

L tabel kontrol =

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05

tolak Ho untuk harga yang lainnya (Uyanto, 2009: 46).

2) Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua

data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan dua

variansnya. Selanjutnya dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian

dengan menggunakan program SPSS versi 17.

a) Rumusan Hipotesis

H0 = kedua data mempunyai varians yang sama

H1 = kedua data mempunyai varians yang berbeda

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

35

b) Kriteria Pengujian

Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima

Ftabel = F1/2 (dk varians terbesar -1, dk varians terkecil -1)

(Susanti, 2014: 238-239).

3) Uji t

Uji t digunakan untuk pengujian hipotesis, untuk mengetahui adanya

perbedaan nilai rata-rata antara dua sample, yaitu nilai pretest-postest

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hipotesis :

H0 = rata-rata N-gain score kedua sampel sama

H1 = rata-rata N-gain score kedua sampel tidak sama

Kriteria Pengujian :

Jika –ttabel thitung + ttabel, maka H0 diterima (Usman, Husaini, dan

Akbar, 2006: 124).

4) Uji Mann-Whitney U

Apabila data yang didapatkan tidak berdistribusi normal, maka untuk

pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Mann-Whitney U

1. Hipotesis

H0 = rata-rata nilai kedua sampel berbeda tidak signifikan

H1 = rata-rata nilai kedua sampel berbeda secara signifikan

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

36

2. Kriteria Pengujian

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak

menolak H0 berdasarkan P-value adalah sebagai berikut:

Jika Zh < Zα=0,05, maka Ho diterima (p>0,05)

Jika Zh > Zα=0,05, maka Ho ditolak (p<0,05) (Badri, 2012: 229).

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan nilai kognitif siswa dengan penerapan pendekatan multi

representasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran

2015/2016 pada materi sistem pencernaan.

2. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pendekatan multi

representasi.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Siswa diarahkan dalam mengerjakan soal pretes dan postes agar tidak

terjadi kesalahan dalam menafsirkan pertanyaan yang terdapat pada soal.

2. Guru hendaknya memberikan penghargaan berupa hadiah kepada

kelompok yang dapat menyelesaikan LKK benar dan tepat waktu,

sehingga siswa akan termotivasi untuk mengerjakan LKK dengan serius

dan bekerja sama dengan baik.

3. Peneliti lain yang akan menerapkan pendektan multi representasi

sebaiknya memperhatikan kesesuaian materi yang disampaikan dengan

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

52

gambar dan video yang akan ditampilkan dengan memperhatikan

kelengkapan materi.

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2011. Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Reprsentasi

untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Jurnal

Cakrawala Pendidikan. 16 hal.

Arikunto. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi

Aksara. Jakarta. 306 hal.

Azwar, S. 2007. Tes Prestasi Fungi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 193 hal.

Badri, S. 2012. Metode Statistika untuk Penelitian Kuantitatif. Penerbit Ombak.

Yogyakarta.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 132 hal.

Gilbert. JK, Reiner. M, dan Nakhleh. M. 2008. Visualization: Theory and Practice

in Science Education. Springer. US. 326 hal.

Hutagaol, K. 2013. Multi Representasi dalam Pembelajaran Matematika.

Jurnal Pendidikan Matematika. 7 hal.

Irwandani. 2015. Multi Representasi Sebagai Alternatif Pembelajaran dalam

Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika. 10 hal.

Loranz, D. 2008. Gain Score. Google

http://www.tmcc.edu./vp/acstu/assesment/downloads/documents/reports/ar

chives/discipline/0708/SLOAPHYSDisiciplineRep0708.pdf. (6 Nonember

2015: 13.47)

Purwanto, N. M. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja

Rosdakarya. Bandung. 165 hal.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).

Jakarta: Balai Pustaka. 1386 hal.

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI …digilib.unila.ac.id/23898/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pelajran biologi sebesar 74, pada kelas XI IPA 4 sampai XI IPA 6 yang mencapai

54

Rahayu, S.P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui

Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada

Kelas VII MTs Guppi Natar. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar

Lampung. 134 hal.

Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Alfabeta. Bandung. 273 hal.

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SCI. Surabaya. 121 hal.

Rusman., Kuniawan., dan Riyana. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi Dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Rajawali Pers. Jakarta. 152 hal.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Jakarta. 195 hal.

Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

234 hal.

Sunyono. 2012. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multi Representasi (Model

SiMaYang). Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung. 126 hal.

Suryani, N dan L. Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Ombak.

Yogyakarta. 205 hal.

Susanti, M.N.I. 2014. Statistika Deskriptif & Induktif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

272 hal.

Sutirman, 2013. Media dan model-model pembelajaran inovatif. Graha Ilmu.

Yogyakarta. 90 hal.

Treagust, D. F & Tsui, C-Y. (Eds.). (2013). Multiple representations in biological

education. Springer. 389 hlm.

Usman, H dan Akbar. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua. Bumi

Aksara. Jakarta. 363 hal.

Uyanto, S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS Edisi 3. Graha Ilmu.

Yogyakarta. 366 hal.

Widianingtiyas., Siswoyo, dan Bakri. 2015. Pengaruh Pendekatan Multi

Representasi dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kemampuan Kognitif

Siswa SMA. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika-

JPPPF. 8 hal.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter. Kencana. Jakarta. 408 hal.