penerapan model pembelajaran kuantum quantum teaching ix...

152
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA KELAS IX MTsN BRANGSONG KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh : NUR KHANIFAH NIM: 063811006 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: nguyennguyet

Post on 07-Mar-2019

302 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

(QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA KELAS

IX MTsN BRANGSONG KENDAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh :

NUR KHANIFAHNIM: 063811006

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

ii

ABSTRAK

Nur Khanifah (NIM: 063811006). Penerapan Model Pembelajaran Kuantum(Quantum Teaching) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem SarafPada Manusia Kelas IX MTsN Brangsong Kendal. Skripsi. Semarang:Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Walisongo, 2011.

Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembe-lajaran materi sistem saraf pada manusia melalui model pembelajaran kuantum(quantum teaching) di kelas IX H MTsN Brangsong Kendal, 2) Untuk mening-katkan hasil belajar peserta didik kelas IX H MTsN Brangsong Kendal materisistem saraf pada manusia melalui penerapan model pembelajaran kuantum(quantum teaching).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom ActionResearch) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah pesertadidik kelas IX MTsN Brangsong Kendal dengan jumlah peserta didik sebanyak 37orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakniperencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaranbiologi dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kuantum(quantum teaching). Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainyaketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Peserta didik mencapaiketuntasan belajar jika telah mencapai nilai ≥ 63 dan daya serap klasikal 85%peserta didik yang mencapai nilai ≥ 63.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara, observasi,dokumentasi, dan tes evaluasi yang dilaksanakan di tiap siklus. Data hasilpengamatan nilai evaluasi diolah dengan analisis deskriptif kuantitatif untukmenggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar biologi peserta didikmelalui penerapan model pembelajaran kuantum (quantum teaching) mengalamipeningkatan, khususnya pada materi sistem saraf pada manusia. Hasil belajar yangdiperoleh pada siklus II lebih baik dari pada siklus I. Demikian pula hasil belajarpada siklus I lebih baik dari pada pra siklus. Rata-rata kelas pada pra siklussebesar 47 dan ketuntasan klasikal 43%. Pada siklus I rata-rata kelas yangdiperoleh sebesar 59.67, dan ketuntasan klasikal sebesar 59%. Di mana terdapat22 peserta didik yang tuntas belajar, dan 15 peserta didik yang belum tuntasbelajar. Pada siklus II rata-rata kelas meningkat sebesar 69.4, ini berarti terjadipeningkatan sebesar 9.73. Ketuntasan klasikal pada siklus II mencapai 86.4%.Terdapat peningkatan sebesar 27.4% dari siklus I, jumlah peserta didik tuntasadalah 32, dan 7 peserta didik tidak tuntas belajar. Hasil penelitian ini,menunjukkan pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum (quantumteaching) dapat meningkatkan hasil belajar sehingga diharapkan guru dapatmenerapkan model pembelajaran kuantum sebagai variasi dalam pembelajaranBiologi.

Keterbatasan penelitian yang hanya menerapkan model pembelajarankuantum pada materi Sistem saraf pada manuia dengan waktu penelitian cukupsingkat,maka diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan pada materiyang lain.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

iii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Semarang, Desember 2010Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdr. Nur Khanifah Dekan FakultasTarbiyah IAIN Walisongodi Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka sayamenyatakan bahwa skripsi saudara:

Nama : Nur KhanifahNIM : 063811006Jurusan : Tadris BiologiJudul Skripsi : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERISISTEM SARAF PADA MANUSIA KELAS IXMTsN BRANGSONG KENDAL

Telah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsisaudara tersebut dapat dimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes DR. H. Hamdani, M.Ag.NIP: 19751113 200501 2 001 NIP: 19720405 199903 1 001

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

iv

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEEGRI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyah (Kampus II) Telp. (024) 7601295 Semarang 50185

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Nur Khanifah

NIM : 063811006

Jurusan : TADRIS BIOLOGI

Dengan Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KUANTUM (QUANTUM TEACHING) UN-

TUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA

KELAS IX MTSN BRANGSONG KENDAL.

Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan LULUS, pada tanggal:

20 Desember 2010

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata I tahun2010/2011.

Semarang, 28 Desember 2010 Dewan PengujiKetua Sidang, Sekretaris Sidang,

Abdul Wahid, M.Ag Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.KomNIP. 19691114 199403 1 003 NIP. 19770622 200604 2 005

Penguji I, Penguji II,

Saminanto, S.Pd., M.Si Lianah, M.PdNIP. 19720604 200312 1 002 NIP. 19590313 198103 2 007

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. Nur Khasanah S.Pd., M.Kes DR. H. Hamdani, M.AgNIP. 19751113 200501 2 001 NIP. 19720405 199903 1 001

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

v

MOTTO

Firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surat Adz- Dzaariyat 20 - 21 :

20. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yangyakin. 21. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidakmemperhatikan........... 1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989),hal. 859.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karya sederhana ini kepada

orang-orang yang telah memberi arti dalam hidupku.

1. kedua orang tuaku tercinta, yang senantiasa memanjatkan do’a, serta

memberi cinta dan kasih yang tak terhingga.

2. Kakakku dan keponakanku, yang memberi kepercayaan dan motivasi.

3. ma_cherie, yang membuatku selalu menatap indah dan semakin mencintai

biologi.

4. Sahabatku dalam keindahan pelangi, yang tulus mensupport dan

menemaniku, semoga dibalas dengan indah oleh cinta kasihNya.

5. Teman-teman TB - 06, yang telah memberi motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Teman-teman kos C – 11, yang telah memberi motivasi, serta

7. Pencinta pengetahuan yang budiman..

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

vii

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 20 Desember 2010

Deklarator,

Nur KhanifahNIM. 063811006

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang

mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak

mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Sudja’i, M. Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes, pembimbing satu yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

3. Dr. Hamdani, M. Ag., pembimbing dua yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

4. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes,Wali Studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN

Walisongo Semarang.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah

membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran

selama kuliah.

6. Ibu Dra. Hj. Zayinatun, Kepala MTsN Brangsong Kendal , yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Ibu Arifah Darojatun, S. Pd, selaku guru mata pelajaran IPA Terpadu MTsN

Brangsong Kendal, yang telah sabar memberikan pengarahan selama proses

penelitian.

Semoga jasa-jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat dan barakah, amin.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii

PENGESAHAN PENGUJI......................................................................... ......... iv

MOTTO ...................................................................................................... ......... v

PERSEMBAHAN....................................................................................... ......... vi

PERNYATAAN.................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR................................................................................ .......viii

DAFTAR ISI............................................................................................... ......... ix

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ............................................................xii

DAFTAR TABEL............ ..................................................................... ............xiii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. ...... ..xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Penegasan Istilah.............................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II : LANDASAN TEORI PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan teori .................................................................................. 7

1. Belajar dan pembelajaran

a. Pengertian belajar & pembelajaran ...................................... 7

b. Faktor yang mempengaruhi belajar...................................... 9

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar..................................................... 10

b. Macam-macam Hasil Belajar ............................................ 11

c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ........................... 12

3. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kuantum

(Quantum Teaching)

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

x

a. Pengertian model pembelajaran ......................................... 13

b. Pengertian model pembelajaran kuantum .......................... 14

c. Asas model pembelajaran kuantum ................................... 15

d. Prinsip model pembelajaran kuantum................................ 16

e. Kerangka rancangan pembelajaran kuantum ..................... 16

4. Tinjauan tentang susunan saraf pada manusia

a. Morfologi sel saraf (neuron) .............................................. 19

b. Klasifikasi neuron ............................................................. 20

c. Hubungan antar neuron ...................................................... 20

d. Terjadinya gerak biasa dan refleks..................................... 21

e. Susunan sistem saraf manusia........................................... 21

f. Fungsi sistem saraf............................................................. 25

g. Kelainan sistem saraf ......................................................... 25

5. Kajian sistem saraf manusia dalam Al-Qur’an ........................ 26

B. Penerapan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum

Teaching) pada materi sistem saraf pada manusia ......................... 27

C. Kajian Pustaka................................................................................ 28

D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 30

E. Hipotesis Tindakan......................................................................... 31

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Subyek penelitian ........................................................................... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 33

C. Kolaborator .................................................................................... 33

D. Metode pengumpulan data ............................................................. 33

E. Metode penelitian........................................................................... 40

F. Metode analisis data....................................................................... 47

G. Indikator keberhasilan.................................................................... 49

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi situasi dan Kondisi Tempat

1. Sejarah berdirinya sekolah ....................................................... 50

2. Visi dan misi sekolah ............................................................... 50

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

xi

B. Hasil penelitian tindakan

1. Pra Siklus I ............................................................................... 51

2. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan........................................ 51

a. Siklus I ............................................................................... 51

b. Siklus II ............................................................................. 57

C. Pembahasan

1. Pra Siklus ................................................................................. 62

2. Siklus I ..................................................................................... 63

3. Siklus II .................................................................................... 65

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 67

B. Saran............................................................................................... 68

C. Penutup........................................................................................... 68

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

xii

DAFTAR GAMBAR , DAN DIAGRAM

1. Gambar 2.1. : Morfologi sel saraf (neuron) ................................... 20

2. Gambar 3.1. : Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK)................... 40

3. Diagram 4.1. : Perbandingan Hasil Evaluasi peserta didik Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II........................................................................ . 66

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 : Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal .....................36

2. Tabel 3.2 : Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal.......38

3. Tabel 3.3 : Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal ...........39

4. Tabel 4.1. : Nilai Evaluasi Pra Siklus....................... ..................62

5. Tabel 4.2. : Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus I ................63

6. Tabel 4.3. : Analisis Observasi Peserta Didik Siklus I ...............63

7. Tabel 4.4. : Perbandingan Hasil Tes Antara Nilai Awal dan

siklus I............................................................................ ....................64

8. Tabel 4.5. : Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus II ...............65

9. Tabel 4.6. : Hasil Observasi Peserta Didik Siklus II...................65

10. Tabel 4.7. : Hasil Tes Peserta Didik Siklus II..................... ........65

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H

2. Daftar Kelompok Diskusi.

3. Instrumen Wawancara dan Hasilnya

4. Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Soal

5. Kisi-Kisi Soal Uji Coba

6. Soal Uji Coba

7. Jawaban Soal Uji Coba

8. Analisis Soal Uji Coba

9. Perhitungan Validitas Soal

10. Perhitungan Reliabilitas Soal

11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

12. Perhitungan Daya Beda Soal

13. Lembar Observasi Pembelajaran Oleh Guru

14. Lembar Observasi Keaktifan Peserta Didik

15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

16. Lembar Evaluasi Peserta Didik Siklus I

17. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I dan siklus II

18. Hasil Nilai Dan Analisis Soal Evaluasi Siklus I

19. Rekapitulasi Observasi Pembelajaran Oleh Guru siklus I

20. Rekapitulasi Observasi Keaktifan Peserta Didik siklus I

21. Lembar Kegiatan Diskusi Peserta Didik

22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

23. Lembar Evaluasi Peserta Didik Siklus II

24. Hasil Nilai Dan Analisis Soal Evaluasi Siklus II

25. Rekapitulasi Observasi Pembelajaran Oleh Guru siklus II

26. Rekapitulasi Observasi Keaktifan Peserta Didik siklus II

27. Surat Izin Riset

28. Surat Pengesahan Dari Sekolah

29. Dokumentasi Penelitian

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi

pribadi-pribadi anggota masyarakat yang mandiri. Pribadi yang mandiri adalah

pribadi yang secara mandiri mampu berpikir, menemukan dan menciptakan

sesuatu yang baru, melihat permasalahan serta menemukan cara pemecahan

baru yang bernalar dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain

pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik

agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai

anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu

berada, serta mampu melakukan perubahan dan menciptakan sesuatu yang

baru.

Pencapaian pendidikan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan

proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di

kelas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah interaksi

guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Guru adalah subjek yang sangat

berperan dalam membelajarkan dan mendidik peserta didik sedangkan peserta

didik merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan.

Sejalan dengan pikiran di atas, maka tugas guru biologi adalah

membimbing peserta didik memiliki pengetahuan dan nilai biologi, serta

menumbuhkan rasa senang dan cinta belajar biologi di kalangan peserta didik.

Namun selama ini biologi masih dianggap sebagai pelajaran yang identik

dengan hafalan semata. Padahal sesungguhnya biologi mempelajari tentang

diri dan makhluk hidup lain yang melekat dengan kehidupan sehari-hari.

Untuk itu maka pembelajaran biologi perlu dikemas sedemikian rupa, sehingga

membuat peserta didik menyukai pelajaran biologi. Salah satu materi yang

dianggap sulit dan tidak di sukai oleh peserta didik adalah materi sistem saraf

pada manusia.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

2

Materi sistem saraf pada manusia merupakan materi yang tergolong

abstrak dan memiliki isi materi yang banyak, hal ini dikarenakan materi

tersebut mempelajari tentang mekanisme proses kerja organ yang ada di

dalam tubuh yang tidak dapat diamati secara langsung. Dalam mempelajari

materi ini dibutuhkan pemahaman konsep yang memadai, sehingga dapat

menjelaskan keabstrakannya. Penyelesaian masalah yang dibutuhkan pada

materi ini adalah peserta didik memiliki gambaran dalam benaknya mengenai

mekanisme proses kerja organ tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Terpadu kelas IX

MTsN Brangsong Kendal1 menjelaskan bahwa guru mengalami beberapa

kendala dalam mengajarkan materi pokok sistem saraf pada manusia antara

lain:

1. Peserta didik masih sulit mendeskripsikan struktur sel saraf serta fungsi-

nya.

2. Peserta didik mengalami kesulitan dalam membedakan sel saraf berdasar

fungsinya

3. Peserta didik mengalami kesulitan dalam membedakan mekanisme gerak

refleks dan gerak biasa.

4. Peserta didik mengalami kesulitan dalam menyebutkan bagian-bagian

sistem saraf beserta fungsinya.

Sehingga nilai peserta didik di sekolah itu masih banyak yang dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 63. Ketuntasan klasikal 43% dan

rata-rata kelas 47.

Kendala-kendala yang dialami peserta didik di atas dikarenakan

peserta didik kurang mempunyai pemahaman konsep dalam mempelajari

materi sistem saraf pada manusia. Untuk mencapai pemahaman di atas dirasa

akan mudah tercapai dengan proses pembelajaran yang interaktif, menye-

nangkan. Interaktif disini diartikan sebagai proses pembelajaran yang

berusaha memberdayakan peserta didik dan memperhatikan serta mem-

1 Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas IX, Ibu ArifahDarojatun, S.Pd tanggal 14 Juni 2010, pukul 11.00-11.20

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

3

pengaruhi emosi peserta didik. Hal ini agar materi sistem saraf yang banyak

dapat dipelajari dengan mudah dan tidak jenuh. Peserta didik diberi

keleluasaan untuk mengkonstruksikan pengetahuannya mereka dengan cara

menjalani proses pencarian sendiri. Salah satunya adalah menggunakan

model pembelajaran kuantum (quantum teaching).

Model pembelajaran kuantum (quantum teacing) merupakan salah

satu model pembelajaran yang mengembangkan lingkungan belajar yang

saling memberdayakan, menghargai dan senantiasa menjaga motivasi belajar.

Dalam pembelajaran ini menghendaki peserta didik dapat terlibat langsung

dalam memahami konsep dan mengkonstruksikan pengetahuan mereka untuk

menyelesaikan masalah sehingga tercapai pemahaman konsep yang

memadai. Dalam kerangka pembelajaran kuantum yaitu dalam akronim

TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan).

Pembelajaran kuantum (quantum teaching) mengkondisikan agar peserta

didik terlibat aktif dalam proses belajar yaitu dengan mengalami dan

mendapatkan pengetahuannya sendiri. Selain itu, peserta didik juga mendapat

pengakuan dalam belajar, hal ini karena dalam pembelajaran peserta didik

memperoleh kesempatan mengungkapkan pengetahuan yang telah diperoleh-

nya dan memberikan umpan balik berupa perayaan dan penghargaan atas

prestasi yang diperoleh selama proses pembelajaran. Model tersebut

memberikan situasi yang interaktif dan menyenangkan serta melibatkan

kondisi emosional peserta didik Sehingga mereka akan lebih termotivasi

dalam belajar. Dengan model pembelajaran kuantum (quantum teaching)

diharapkan peserta didik dalam pembelajaran mendapatkan pemahaman

konsep yang memadai dengan cara yang menyenangkan untuk memahami

materi sistem saraf pada manusia.

Dengan demikian peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian

dengan judul ’’penerapan model pembelajaran kuantum (quantum teaching)

untuk meningkatkan hasil belajar materi sistem saraf pada manusia kelas IX

MTsN Brangsong kendal”.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka timbul permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran materi sistem saraf pada

manusia melalui model pembelajaran kuantum (quantum teaching) di

kelas IX H MTsN Brangsong Kendal?

2. Apakah hasil belajar Biologi peserta didik kelas IX H MTsN Brangsong

Kendal materi sistem saraf pada manusia dapat ditingkatkan melalui model

pembelajaran kuantum (quantum teaching)?

C. Penegasan Istilah

Untuk mempertegas dan memperjelas makna judul dari penelitian ini,

maka perlu diberikan beberapa istilah, yaitu:

1. Penerapan menurut kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

”proses, cara atau perbuatan menerapkan. Penerapan juga diartikan

sebagai pemanfaatan dalam hal mempraktikan”.2

Penerapan dalam penelitian ini adalah proses atau cara pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kuantum (quantum teaching)

dalam pembelajaran biologi di MTsN Brangsong Kendal.

2. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) adalah suatu model

pembelajaran yang digunakan untuk membantu peserta didik agar mudah

memahami apa yang mereka pelajari dan dapat membantu proses belajar

di kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan prinsip menumbuhkan,

mengalami, menamai, mondemonstrasikan, mengulangi, dan merayakan.3

3. Hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.4

2 Tim penyusun kamus pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2005) hal. 1180

3 Made wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),Cet.3, hal. 164

4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), Cet. I4, hal. 22

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

5

Hasil belajar yang menjadi fokus kajian dalam skripsi ini adalah hasil

belajar biologi pada ranah kognitif materi pokok sistem saraf pada

manusia kelas IX melalui pembelajaran kuantum (quantum teaching) di

MTsN Brangsong Kendal.

4. Materi Sistem saraf merupakan salah satu materi pokok yang harus

dipelajari oleh peserta didik SMP/MTs kelas IX semester I sesuai yang

tercantum dalam kurikulum 2006. Materi ini mempelajari tentang struktur,

fungsi, macam-macam sel saraf, proses impuls dan lintasannya, pembagian

sistem saraf serta macam-macam kelainan atau gangguan yang terjadi

dalam sistem saraf.

Maksud dari uraian di atas adalah suatu usaha untuk meningkatkan

hasil belajar Biologi pada materi pokok sistem saraf pada manusia dengan

model pembelajaran kuantum (quantum teaching) di MTsN Brangsong

Kendal.

D. Tujuan penelitian

Berdasar rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran materi sistem saraf pada

manusia melalui model pembelajaran kuantum (quantum teaching) di

kelas IX H MTsN Brangsong Kendal.

2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IX H MTsN Brangsong

Kendal materi sistem saraf pada manusia melalui penerapan model

pembelajaran kuantum (quantum teaching).

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain:

1. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kegiatan pembelajaran dan

hasil belajar Biologi di sekolah.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

6

2. Bagi Guru

Diharapkan dapat sebagai masukan bagi guru mengenai model

pembelajaran yang menyenangkan, memudahkan peserta didik, dan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Peserta Didik

Diharapkan peserta didik akan termotivasi dalam proses pembelajaran

Biologi, memudahkan dalam memahami materi pelajaran, serta mengenal-

kan kepada peserta didik bagaimana cara belajar dan memahami suatu

materi pelajaran dengan menyenangkan sehingga berdampak pada

peningkatan hasil belajar peserta didik.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru baik dalam bidang

model pembelajaran maupun dalam penguasaan kelas dan penguasaan

materi yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di masa

mendatang.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Belajar dan Pembelajaran.

a. Pengertian belajar dan pembelajaran

Terdapat beberapa definisi dalam belajar, diantaranya: Soleh Abdul

Aziz dalam at- Tarbiyah wa Thuruqut Tadris:

فيهاسابقةعلىهنهو.١

“Belajar adalah perubahan dalam diri peserta didik berdasarkanpengalaman masa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru.”

Menurut As’ad Ahmad, belajar adalah:

٢.طريقعنتعديلبأنه

“Belajar didefinisikan sebagai perubahan dalam kinerja atau modifi-kasi perilaku yang diperoleh melalui pengalaman yang terlatih”.

Menurut Tan Oon Seng, “Learning is change in behavior or capacity

acquired through experience”.3

“Belajar adalah perubahan (tingkah laku atau kecakapan) yangdiperoleh melalui suatu pengalaman.”

Morris L Bigge dalam Learning Theories for Teachers berpendapat:

Learning is an enduring change in a living individual that is notheralded by his genetic inheritance. It may be considered a change ininsights, behavior, perception, or motivation, or a combination ofthese. Learning always refers to some sistematic change in behavioror behavioral disposition that occurs as a consequence of experiencein some specified situation.4

1 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wa Turuqut Tadris, (Mesir:Darul Ma’arif), hal. 169

2 As’ad Ahmad Jumu’ah, Al-Wazir fi Tharaiqi At-Tadris, (Damaskus: Dar Al-‘Ushama’,2004), hal. 6

3 Tan Oon Seng, et. al., Educational Psychology a Practitioner-Researcher Approach (anAsian Edition), (Singapore, Seng Lee Press, 2003), p. 198.

4 Morris L. Bigge, Learning Theories for Teachers, (United States of America: Harper andRow, 1982), 4th Ed., p. 1-2.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

8

“Belajar adalah suatu perubahan dalam kehidupan individu bukanakibat dari warisan genetik. Yang menjadi perhatian adalah perubahandalam pengetahuan, perilaku, persepsi (daya dalam memahamisesuatu), motivasi atau kombinasi dari semua ini. Belajar selalumengacu pada perubahan yang sistematis dalam akibat dari tingkahlaku atau watak perilaku yang terjadi sebagai pengalaman dalamberbagai situasi tertentu.”

Belajar menurut Winkel sebagaimana yang dikutip oleh Purwanto

adalah ”aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.5

Dari beberapa definisi di atas, belajar dapat diartikan sebagai

perubahan tingkah laku secara sistematis sebagai akibat dari pengalaman

yang diperoleh dalam interaksi manusia dengan lingkungan. Oleh karena

manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkunganya, belajar menjadi

kebutuhan vital untuk mengembangkan diri dan mempertahankan

eksistensinya, sehingga konsep belajar yang terjadi pada manusia adalah

belajar sepanjang hayat. Tanpa belajar, manusia akan mengalami

kesulitan baik menyesuaikan diri dengan lingkungan maupun memenuhi

tuntutan hidup yang selalu berubah. Terkait dengan hal tersebut Islam

sangat apresiatif dan memberikan perhatian serta penghargaan yang tinggi

terhadap belajar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mujadalah

ayat 11:6

......“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(QS. Al-Mujadalah: 11)7

5 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hal. 39.6 Sebagaimana dalam Tafsir Al-Mishbah dijelaskan bahwa ayat tersebut menerangkan ten-

tang orang-orang yang beriman dan berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi. Ilmu yang dimilikiinilah yang berperan dalam ketinggian derajat yang diperolehnya. Lihat M. Quraish Shihab, Tafsir(Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 14, hal. 80.

7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hal.910.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

9

Juga dalam surat Az- Zumar ayat : 98

قلى...

٩“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui de-ngan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orangyang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar:9)9

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh

peserta didik. Pembelajaran pada dasarnya rekayasa untuk membantu

peserta didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan arah

kematangannya.

b. Faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut uraian Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

digolongkan menjadi dua: yaitu faktor intern dan faktor ekstern.10

1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar. Faktor intern meliputi: faktor jasmaniah (meliputi: faktor

kesehatan, dan cacat tubuh), faktor psikologis (meliputi: intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motif dan kematangan) dan faktor kelelahan.

2) Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Yang termasuk

dalam faktor ini, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

masyarakat. Faktor keluarga mencakup: cara orang tua mendidik,

relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga.11 Faktor sekolah mencakup: metode mengajar,

8 Ayat ini dalam tafsir Al- Misbah diterangkan mengenai pengetahuan yang dinilai membeda-kan antara orang yang mengetahui dan tidak mengetahui. pengetahuan yang dimaksud adalahpengetahuan yang bermanfaat, yang mampu menjadikan seseorang mengetahui hakekat sesuatukemudian mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupannya. Lihat M. Quraish Shihab,Tafsir (Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 14,hal. 197.

9 Departemen Agama RI, Op.Cit., hal. 747.10 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

1995), Cet, 3, hal. 54.11 Ibid., hal.60.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

10

kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi antar peserta didik,

disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.12 Faktor masya-

rakat meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media

yang beredar dalam masyarakat, teman bergaul dan kehidupan

masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar.13

2. Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia

berubah dalam sikap dan perilaku setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hal ini sebagai mana yang diuraikan Nana Sudjana bahwa

hasil belajar merupakan “kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.14

H. Abin Syamsuddin, dalam buku psikologi kependidikan mende-

finisikan prestasi atau hasil belajar peserta didik adalah:

1) daya atau kemampuan seseorang untuk berfikir dan berlatih ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu dan kegiatan pembelajaran

di sekolah;

2) prestasi belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya (trans-

ferable) karena yang bersangkutan dengan kemampuan peserta didik

dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesa, dan evaluasi;

3) prestasi belajar peserta didik dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai

atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap

tugas peserta didik dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuh-

nya.15

12 Ibid., hal.64.13 Ibid., hal.70.14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda-

karya, 2009), cet. 14, hal. 22.15Abin. Syamsuddin, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

Cet, 3, hal. 160.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

11

b. Macam-macam hasil belajar.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas mengenai hasil belajar

dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar mencakup tiga aspek, yaitu: ranah

kognitif, ranah afektif (sikap dan nilai), dan ranah psikomotorik.16

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif membahas tujuan pembelajaran berkenaan

dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.17

Pada tingkat pengetahuan (knowledge), peserta didik dituntut

untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi yang telah

diterima sebelumnya.18 Hasil belajar berupa pemahaman menuntut

peserta didik mampu menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri

tentang sesuatu yang dibaca atau didengarnya. Aplikasi adalah

penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus bisa

disebut juga penerapan abstraksi (ide, petunjuk khusus, teori) dalam

situasi baru.19 Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya atau susu-

nannya.

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa

jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Receiving/attending

(penerimaan) yakni semacam kepekaan, kesadaran dalam menerima

rangsang (stimulan) yang datang dari luar kepada peserta didik dalam

bentuk masalah, situasi dan gejala. Responding/jawaban yakni reaksi

yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari

16 Ibid., hal. 167.17 Nana Sudjana, Op.Cit., hal. 22.18 Mimin Haryati, Model dan Tekhnik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

GP Press, 2007), Cet.1, hal. 23.19 Nana Sudjana, Op.Cit., hal. 25

.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

12

luar atau menjawab stimulan yang datang dari luar kepada dirinya.

Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai terhadap gejala atau

stimulan. Organisasi adalah pengembangan nilai kedalam satu sistem

organisasi. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpa-

duan semua sistem yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi

pola kepribadian dan tingkah lakunya.20 Tipe hasil belajar afektif

tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti

perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, kemauan bekerjasama

dengan orang lain, menghargai guru, menghargai pendapat orang lain,

dan motivasi belajar.

3) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar yang

pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot

dan kekuatan fisik.21 Menurut Sax, keterampilan psikomotor mempu-

nyai enam tingkatan yaitu gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan

perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi non-

diskursif (komunikasi dengan menggunakan gerakan).22

Setiap mata ajar mengandung ketiga ranah tersebut, namun

penekanannya selalu berbeda. Mata ajar praktik lebih menekankan

pada ranah psikomotor, sedangkan mata ajar pemahaman konsep lebih

menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut

mengandung ranah afektif.23

c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu.

Dari proses tersebut akan diperoleh sesuatu hasil yang disebut hasil

belajar. Berhasil atau tidaknya seseorang belajar disebabkan beberapa

faktor, yakni faktor dari dalam diri peserta didik (internal), dan faktor

yang datang dari luar diri peserta didik (eksternal). Pengenalan terhadap

20 Ibid., hlm. 30.21 Mimin Haryati, Op.Cit. hal. 22.22 Ibid., hal. 25.23 Ibid.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

13

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting artinya dalam

rangka mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Secara umum,

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu:24

1) Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni keadaan/

kondisi jasmani dan rohani peserta didik

2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi

lingkungan di sekitar peserta didik

3) Faktor pendekatan dalam belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran

materi-materi pelajaran.

3. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching)

a. Pengertian model pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang melu-kiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengala-man belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsisebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajardalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.25

“Model pembelajaran memiliki dasar teoritis atau falsafah dibela-

kangnya meliputi langkah-langkah pengajaran tertentu yang dirancang

untuk mencapai hasil pendidikan yang diharapkan.”26

Pemilihan model pembelajaran mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menyampaikan materi bahan ajar kepada peserta didik dan

mampu menciptakan komunikasi dua arah, sehingga suasana kelas

menjadi lebih aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Rosda-karya, 2006), cet. 12, hal. 132.

25 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Ku-rikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 53.

26 Richard I. Arends, Learning To Teach Belajar untuk Mengajar, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2008), hal. 25.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

14

b. Pengertian model pembelajaran kuantum (Quantum Teaching)

Model pembelajaran kuantum (quantum teaching) dirumuskan oleh

Bobbi DePorter. Oleh De Porter istilah kuantum didefinisikan sebagai

interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Adapun quantum

teaching dimaknai dengan “mengorkestrasi bermacam-macam interaksi

yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar”.27 Dengan kata lain,

interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar

sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik

sehingga akan berubah menjadi cahaya (pengetahuan) yang akan

bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.

Menciptakan kondisi interaktif dalam pembelajaran ini, dengan

memposisikan peserta didik sebagai pelajar aktif, di mana peserta didik

mengusahakan proses belajarnya sendiri. Pembelajaran yang terjadi tidak

lagi menginformasikan informasi kepada peserta didik tetapi memberikan

kondisi agar peserta didik mengusahakan terjadi belajar dalam dirinya.

Proses pembelajaran dalam pembelajaran kuantum (quantum

teaching) dirancang untuk membangun ikatan emosional antar peserta

didik dan antara peserta didik dengan guru. Hal ini dilakukan dengan

menciptakan kesenangan belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan

segala ancaman dari suasana belajar.

Memperhatikan emosi siswa dalam belajar dapat membantu

mempercepat pembelajaran, membuat pembelajaran lebih berarti dan

permanen. Dari beberapa penelitian menyebutkan, diantaranya penelitian

dari psikolog kognitif, Dr. Goleman dalam Bobbi De Porter, bahwa kerja

saraf otak tidak optimal dalam merekatkan pelajaran dalam ingatan tanpa

keterlibatan emosi. Sehingga berdampak kemampuan belajar siswa

berkurang.28 Hal serupa juga diungkapkan oleh Howard Garner, sese-

27 Bobbi De Porter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching MempraktikkanQuantum Learning di Ruang-Ruang Kelas diterjemahkan oleh Ary Nilandari dari Quantum Teaching:Orchestrating Student Success, (Bandung: Kaifa, 2003), Ed. 1, Cet. 13, hal. 5.

28 Ibid.,hal. 22

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

15

orang belajar dengan segenap kemampuan dan senang terlibat dalam

proses belajar jika menyukai hal yang dipelajari.

Dr. Joseph le Doux, juga menuturkan bahwa pusat emosi otak

berada di amigdala. Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah amigdala

yang dirangsang kuat melalui rangsangan emosional akan berpotensi

bekerja secara kuat dalam menyimpan memori. Dari beberapa penelitian

tersebut, dapat disimpulkan, keadaan yang menyenangkan dalam

pembelajaran membuat peserta didik tidak merasa terbebani dalam

menerima pelajaran dan memperoleh pengetahuan dengan lebih mudah

dan bermakna serta akan meningkatkan minat dan penyimpanan memori,

sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Sejalan dengan hal di atas, proses pembelajaran yang menyenang-

kan dan memberikan kemudahan dalam pendidikan sangat dianjurkan

oleh Nabi. Sebagaimana hadits Nabi:

منبعثلمعليهصلى: . موسىعن٢٩". : "بعض

“Dari Abu Musa r.a., berkata: apabila rasulullah saw. Mengangkatsalah seorang sahabatnya memegang suatu jabatan, beliau bersabda:“berilah mereka kabar gembira agar mereka tidak menjauhkan diri,mudahkan-lah segala urusan mereka dan jangan dipersulit.”

Kegembiraan dalam pembelajaran dapat diciptakan melalui antara

lain: afirmasi (penguatan atau penegasan), pengakuan dan perayaan.

c. Asas model pembelajaran kuantum (Quantum Teaching)

Asas utama pembelajaran kuantum bersandar pada konsep, yaitu

“bawalah dunia peserta didik ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke

dunia peserta didik”.30 Dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini

diwujudkan pada permulaan pembelajaran, yaitu dengan cara membuat

keterkaitan antara materi yang akan diajarkan guru dengan peristiwa,

pikiran atau perasaan yang pernah diperoleh peserta didik. Hal ini

29 Imam Abi Al-Husain Muslim din Al-Hujjaj Al-Qusyairi An-Nisaburi, Shahih Muslim,(Libanon: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, tth), hal. 36

30 Ibid., hal. 7.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

16

dilakukan untuk menciptakan jembatan antara peserta didik dan guru.

kemudian setelah kaitan terbentuk, guru membantu peserta didik

memperoleh pemahaman terhadap materi tersebut dengan memberi-

tahukan apa manfaat dari materi yang akan dipelajari.

d. Prinsip model pembelajaran kuantum (Quantum Teaching)

Model pembelajaran kuantum (quantum teaching) memiliki lima

prinsip, yaitu:

1) Segalanya berbicara: lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan

pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.

Dalam hal ini, guru dituntut untuk mampu mendesain segala aspek

yang ada di lingkungan kelas maupun sekolah sebagai sumber belajar

bagi peserta didik.

2) Segalanya bertujuan: setiap kegiatan belajar harus jelas tujuannya.

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan harus dijelaskan pada peserta

didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik tertarik dan bergairah untuk

belajar.

3) Pengalaman sebelum konsep: peserta didik terlebih dahulu mengalami

informasi yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa

yang akan dipelajari. Hal ini untuk menggerakkan rasa ingin tahu dan

peserta didik untuk belajar sebaik-baiknya.

4) Akui setiap usaha: menghargai usaha peserta didik sekecil apa pun

baik yang sudah tepat maupun yang belum tepat. Penghargaan atas

usaha yang telah dilakukan peserta didik dapat menumbuhkan dan

memelihara semangat belajar.

5) Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan: perayaan dapat

memberi umpan balik mengenai kemajuan dan dapat meningkatkan

asosiasi positif dalam belajar.31

e. Kerangka rancangan pembelajaran kuantum (Quantum Teaching)

Kerangka rancangan pembelajaran kuantum dalam pelaksanaan

pembelajaran mempunyai lima komponen, dikenal dengan akronim,

31 Boby De Porter. Op.Cit., hal.7-8.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

17

TANDUR, yang merupakan kepanjangan dari: tumbuhkan, alami, namai,

demonstrasikan, ulangi, dan rayakan.32 Unsur-unsur ini membentuk basis

struktural keseluruhan yang melandasi pembelajaran kuantum.

Penerapan unsur-unsur TANDUR dalam proses belajar mengajar

adalah:

1) Tumbuhkan: ini mengandung makna bahwa pada awal kegiatan

pembelajaran, pengajar berusaha menumbuhkan atau mengembang-

kan minat peserta didik untuk belajar dengan memberitahu manfaat

materi yang akan dipelajari bagi diri dan kehidupannya. Karena minat

yang ditumbuhkan sangat penting agar siswa belajar dengan sebaik-

baiknya.

2) Alami: mengandung makna bahwa proses pembelajaran akan lebih

bermakna jika peserta didik mengalami secara langsung atau nyata

materi yang akan dipelajari. Pengalaman langsung akan membangun

keingintahuan peserta didik, meningkatkan dan memudahkan pema-

haman peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari serta

pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pengalaman akan merangsang

otak untuk bertanya mengapa dan bagaimana tentang suatu hal yang

diperoleh dari pengalaman belajarnya.

Strategi yang digunakan untuk peserta didik dapat berupa jembatan

keledai, permainan, dan simulasi.33

3) Namai: penamaan adalah saat setelah peserta didik melakukan

pengalaman belajar. Penamaan merupakan saat untuk mengajarkan

konsep, keterampilan berfikir, dan strategi belajar.34 Strategi yang

dapat digunakan adalah dengan menggunakan susunan gambar,

warna, alat bantu, kertas tulis, poster dinding, jembatan keledai dan

metafora.35

32 Ibid., hal. 88.33 Ibid., hal. 90.34 Ibid., hal. 91.35 Ibid.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

18

4) Demonstrasikan: demonstrasi memberi peluang bagi peserta didik

menerjemahkan, berlatih dan menerapkan pengetahuan mereka ke

dalam pembelajaran yang lain dan dalam kehidupannya.36

5) Ulangi: pengulangan akan memperkuat koneksi saraf dan menum-

buhkan rasa tahu serta membuat pengetahuan melekat dalam ingatan

peserta didik.

6) Rayakan: mengandung makna pemberian umpan balik positif pada

peserta didik atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian

hadiah atau yang lainnya. Perayaan dapat memperkuat proses

pembelajaran berikutnya.37 Perayaan memberikan arti penghormatan

atas usaha, ketekunan, dan kesuksesan yang telah dilakukan.

Perayaan dalam pembelajaran ini dapat berupa tepuk tangan, pujian,

bernyanyi bersama, pesta kelas dan sebagainya.

Dari paparan diatas mengenai kerangka pembelajaran kuantum

(quantum teaching), menggambarkan pembelajaran yang menyediakan

dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan otak

kiri maupun otak kanan. Peserta didik tidak hanya tahu tentang sesuatu,

tetapi juga dapat bertanya tentang sesuatu, dan dapat memperagakan

sesuatu. Kerangka TANDUR melatih otak peserta didik untuk berpikir

dengan cara melatih otak untuk mencari jawaban tentang bagaimana dan

mengapa.

4. Tinjauan tentang Materi Sistem Saraf pada Manusia

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam

silabus SMP/MTs, disebutkan bahwa materi sistem saraf pada manusia

berada pada standar kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan

manusia. Dan Kompetensi Dasar dari sistem saraf pada manusia adalah

mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia serta

hubungannya dengan kesehatan.

36 Ibid., hal.92.37 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Ed. 1, Cet. 3, hal. 166.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

19

Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang mengontrol fungsi-

fungsi tubuh kita selain sistem hormon. Dalam kapasitasnya sebagai sistem

kontrol, sistem saraf akan menerima masukan dari lingkungan eksternal

maupun lingkungan internal mengenai keadaan tubuh kita, kemudian

berdasar informasi yang masuk, sistem saraf akan menentukan tindakan yang

tepat untuk menjaga fungsi tubuh yang normal.38

Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit

terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Neuron adalah “unit fungsional

sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal

dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain”.39 Di dalam otak manusia

neuron berjumlah sekitar 100 miliar.40 Transmisi impuls saraf berjalan

secepat 150 m/s.41

a. Morfologi sel saraf (neuron)

Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan

akson.42 Ukuran neuron sekitar 4-10 mikron.43

1) Badan sel merupakan bagian dari neuron yang relatif besar dan

mengandung inti sel (nukleus) yang dikelilingi sitoplasma. Badan sel

terletak di dalam substansia kelabu dari sistem saraf pusat atau di

dalam ganglion dari sistem saraf tepi.

2) Dendrit adalah penonjolan/percabangan badan sel yang membawa

impuls ke badan sel.

3) Akson adalah penonjolan yang membawa impuls dari badan sel.

Akson disebut juga dengan neurit. Di dalam neurit terdapat benang-

benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh

selaput halus yang disebut mielin yang berfungsi untuk mempercepat

jalannya rangsang. Selubung mielin dibentuk oleh sel pendukung,

38 Soewolo, dkk, Fisiologi Manusia, (Malang, UNM, t.t.), hal.59.39 Neil A. Campbell, Biologi, Jilid 3, (Jakarta: Erlanggga, ), ed. 5, hal. 20140 Ibid., hal.21841 Ibid42 Ibid.43http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.enchantedlearning.com/subjects/anatomy/brain/Neuron.shtml. Jumat. 25 desember 2010

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

20

yang pada saraf tepi disebut dengan sel schwann. Dan celah diantara

sel schwann yang berurutan disebut nodus Ranvier.44

Gambar 2.1. Struktur sel saraf (neuron).45

b. Klasifikasi sel saraf berdasarkan fungsi

Berdasar fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi:

1) saraf sensorik (neuron sensoris): berfungsi untuk mengkomunikasi-an

informasi mengenai lingkungan eksternal dan internal dari reseptor

sensoris ke sistem saraf pusat.

2) Sel saraf penghubung (interneuron): berfungsi mengintegrasikan

input sensoris dan output motoris. Sebagian besar neuron sensoris

bersinapsis dengan interneuron.

3) Sel saraf motorik (neuron motoris): berfungsi mengirimkan impuls

(output motoris) dari sistem saraf pusat ke sel efektor.46

c. Hubungan antara neuron satu dengan neuron yang lainnya

Hubungan antara neuron satu dengan neuron lainnya disebut dengan

sinaps.47 Sinapsis ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensoris

dan neuron sensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang

dikontrolnya, dan antara neuron dengan sel kelenjar. Pada setiap sinaps

terdapat sebuah celah sempit yang disebut dengan celah sinaps. Pada

44 Ibid.45 http://muhammadirfani.files.wordpress.com, Minggu, 01 Agustus 2010. 17.0546 Neil A. Campbell. Op.Cit., hal.20247 Arthur C. Guyton, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, diterjemahkan oleh Petrus

Andrianto dari Human Physiology and Mechanism of Disease, (Jakarta: EGC, 1996 ), Cet.5, hal. 405.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

21

celah sinaps inilah impuls dihantarkan dalam bentuk sinyal kimiawi yang

disebut neurotransmitter.48

d. Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks

Pesan atau rangsang yang dibawa oleh neuron disebut dengan

impuls. Impuls akan berjalan di sepanjang neuron (sel saraf) dalam satu

arah. Hal ini terjadi karena keberadaan sinaps.49

Gerakan yang dilakukan dibawah kesadaran disebut dengan gerak

biasa atau gerak sadar. Adapun gerakan yang dilakukan tanpa disadari

dan terjadi otomatis disebut dengan gerak refleks.50

Impuls pada gerakan biasa melalui perjalanan yang berbeda dengan

gerak refleks. Pada gerak biasa impuls yang diterima oleh reseptor

berjalan ke neuron sensoris, selanjutnya menuju interneuron (neuron

perantara) dalam sumsum tulang belakang (medulla spinalis) lalu ke otak.

Di otak impuls diolah, kemudian dikirim ke efektor (bagian tubuh yang

melaksanakan aksi atas adanya impuls) melalui neuron motoris, dan

terjadilah gerak yang disadari.

Mekanisme gerak refleks atau yang disebut juga gerak tidak

disadari adalah impuls yang diterima efektor (bagian tubuh yang

terkena rangsang) dikirim menuju interneuron (saraf penghubung) di

sumsum tulang belakang (medulla spinalis) oleh neuron sensoris lalu

dialirkan ke neuron motoris dan timbul gerakan.

Jalur refleks : impuls → neuron sensorik → interneuron (medulla

spinalis) → neuron motorik → respon.

Jalur gerak biasa : impuls → neuron sensorik→ interneuron (otak)

→ neuron motorik → respon.

e. Susunan sistem saraf

Sistem saraf tersusun atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

48 Neil A. Campbell, Op.Cit., hal.211.49 Ibid., hal.212.50 Ibid., hal. 202.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

22

1) Susunan Saraf Pusat

Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang

belakang. Otak terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil

(serebelum) dan batang otak.

a) Otak Besar (serebrum)

Serebrum merupakan bagian terluas dari otak manusia, yang

terdiri dari belahan otak kanan dan belahan otak kiri.

Permukaannya berlipat-lipat. Belahan kanan berfungsi meng-atur,

mengendalikan, atau melayani fungsi tubuh sebelah kiri,

sedangkan otak belahan kiri mengatur, mengendalikan dan me-

layani anggota tubuh bagian kanan. Otak besar merupkan pusat

pengendalian kegiatan tubuh seperti sentuhan, berpikir, berbica-ra,

melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar.

Otak besar mempunyai dua lapisan, yaitu:

(1) Lapisan korteks (korteks serebral), merupakan lapisan luar

yang tipis dan berwarna abu-abu. Substansia kelabu ini

terutama tersusun atas badan-badan sel dan dendrit.

(2) Lapisan dalam, merupakan lapisan di bagian dalam, tebal dan

berwarna putih. Warna putih disebabkan oleh adanya

lemak/lipid yang menyusun mielin pada akson.51

b) Otak kecil (serebelum)

Otak kecil (serebelum) berperan penting dalam keseim-

bangan, perencanaan dan pelaksanaan gerakan yang disadari. Otak

kecil juga berhubungan dengan aktivitas motorik.52

c) Batang otak

Batang otak terdiri atas medulla oblongata, pons, dan otak

tengah (midbrain). Batang otak adalah suatu rantai penyambung

antara otak dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).

51 Soewolo, dkk, Op.Cit., hal. 70.52 Ibid., hal. 78.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

23

Batang otak berfungsi untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan

yang tidak disadari, misalnya denyut jantung dan pernapasan.53

d) Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang berada di dalam saluran tulang

belakang (kanalis vertebralis), dan berhubungan dengan saraf-

saraf spinal. Sumsum tulang belakang merupakan jaringan saraf

berbentuk silinder lunak, panjangnya ± 45 cm dengan diameter

kira-kira 2 cm. Saraf spinal berpasang-pasang muncul dari

sumsum tulang belakang. 54

Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:

(1) melayani hubungan informasi antara otak dan tubuh,

(2) mengintegrasikan aktifitas refleks antara input aferen dan

output eferen tanpa melibatkan otak.55

2) Susunan Saraf Tepi

Susunan saraf tepi terdiri dari: saraf sadar (saraf somatik) dan

saraf tak sadar (saraf autonom)

a) Sistem saraf somatik (saraf sadar)

Saraf ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang disadari.

Sistem saraf sadar terdiri dari:

(1) 12 pasang saraf otak (saraf cranial). Kedua belas pasang saraf

cranial tersebut adalah: saraf olfaktori, saraf optik, saraf

okulomotor, saraf troklear, saraf trigeminal, saraf abdusen,

saraf fasial, saraf vestibulokoklear, saraf gloso-feringeal, saraf

vagus, saraf asesori, dan saraf hipoglosal.56

(2) 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)

Saraf spinal berpasang-pasang muncul dari sumsum tulang

belakang melalui permukaan lateral batas antara 2 tulang

vertebra yang berdekatan, merupakan lengkung seperti sayap.

53 Ibid., hal. 80.54 Ibid., hal. 83.55 Ibid., hal. 87.56 Ibid., hal. 81.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

24

Saraf spinal diberi nama menurut daerah vertebra dimana dia

muncul, yaitu: 8 pasang saraf servikalis, 12 pasang saraf

torakalis, 5 pasang saraf lumbalis, 5 pasang saraf sakralis, dan

1 pasang saraf koksigeal.57

b) Sistem saraf autonom

Sistem saraf autonom meregulasi aktivitas organ visceral diluar

kesadaran, seperti sirkulasi, pencernaan, berkeringat, refleks pupil,

dan sebagainya. Oleh karena itu, sistem saraf autonom ditetapkan

sebagai sistem saraf tidak sadar. Susunan saraf autonom terdiri

atas 2 kelompok, yaitu sistem saraf simpatetik dan sistem saraf

parasimpatetik. Kerja kedua sistem saraf ini saling berlawanan.58

(1) Saraf simpatetik

Saraf simpatetik berasal dari wilayah tengah (toraks dan

lumbar) sumsum tulang belakang. Kontrol simpatetik memiliki

fungsi melebarkan pupil mata, menghambat sekresi kelenjar

ludah, merelaksasikan bronki di paru-paru, mempercepat de-

nyut jantung, menghambat aktifitas lambung dan usus, meng-

hambat aktifitas pankreas, merangsang pelepasan glukosa dari

hati, menghambat kantung empedu, merangsang medulla

adrenal, menghambat pengosongan kantung kemih, dan me-

ningkatkan ejakulasi dan kontraksi vagina.

(2) Saraf parasimpatetik

Saraf parasimpatetik merupakan sistem saraf otonom yang

berasal dari otak bagian bawah dan wilayah sakral sumsum

tulang belakang. Kontrol parasimpatetik memiliki fungsi

menyempitkan pupil mata, merangsang kelenjar ludah, mem-

perlambat denyut jantung, menyempitkan bronki paru-paru,

merangsang aktifitas lambung dan usus, merangsang aktifitas

57 Ibid., hal. 83.58 Ibid., hal. 91.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

25

pankreas, merangsang kantung empedu, meningkatkan pengo-

songan kantung kemih, dan meningkatkan ereksi genitalia.59

f. Fungsi sistem saraf

Secara umum sistem saraf mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) input sensoris: penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor

sensoris ke pusat integrasi.

2) integrasi adalah proses penerjemahan informasi yang berasal dari

stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan kemudian dihubungkan

dengan respon tubuh yang sesuai.

3) output motoris adalah penghantaran sinyal dari pusat integrasi ke

sel-sel efektor.60

g. Kelainan pada sistem saraf

Beberapa penyakit karena gangguan sistem saraf akan berakibat

pada pola gerak maupun memori seseorang. Gangguan tersebut dapat

diakibatkan oleh ketuaan, bakteri, virus, atau karena kecelakaan.

1) Penyakit Alzheimer, merupakan gangguan fungsi otak yang ditandai

oleh kehilangan memori, pengenalan kepribadian, dan kekuatan

mental.

2) Amnesia, merupakan penyakit gangguan otak dimana penderita

kehilangan memori dan diikuti ketidakmampuan membentuk

memori baru. Amnesia dapat bersifat sementara maupun permanen.

Penyebabnya bervariasi, seperti kerusakan otak karena kecelakaan,

stroke, ensefalitis, defisiensi vitamin B12, kanker otak, atau suplai

darah yang kurang ke daerah memori.

3) Ataksia, merupakan gangguan sistem saraf yang ditandai oleh

gangguan koordinasi gerak otak, seperti gerakan tubuh yang tidak

teratur dan tidak akurat. Ataksia dapat bersifat sementara maupun

permanen. Minuman keras dapat menyebabkan serangan ataksia

59 Neil A. Campbell, Op. Cit., hal. 220.60 Ibid., hal. 201.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

26

sementara, sedangkan ataksia permanen dapat disebabkan oleh

kerusakan otak, kordaspinalis atau saraf spinal.61

4) Meningitis adalah nama umum dari radang meninges (lapisan yang

menutup otak dan urat syaraf tulang belakang) dan cerebrospinal

fluid (cairan yang beredar di ruang-ruang antara otak dan urat saraf

tulang belakang). Penyebabanya adalah masuknya mikroorganisme

ke dalam aliran darah di cerebrospinal fluid.62

5. Kajian sistem saraf pada manusia dalam Al-Qur’an.

Sistem saraf dalam tubuh sebagai sistem kontrol seluruh fungsi yang

berada di dalam tubuh manusia. Seperti mengontrol fungsi pendengaran,

penglihatan, pembicaraan, makan, minum, bernafas, berfikir, cemas, dan lain

sebagainya.

Sebagai sebuah sistem ia terdiri dari beberapa organ yang bekerjasama

yaitu otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi yaitu saraf yang menjulur

keluar dari keduanya. Dengan bagian unit terkecilnya yaitu neuron.

Otak secara anatomis menempati bagian tubuh tertinggi yaitu di kepala.

Selain letak anatomi, secara fisiologis ia merupakan pusat pemegang fungsi

pengatur tertinggi kerja tubuh, disebut juga sebagai konseptor kerja tubuh.

Melalui informasi yang diperoleh dari internal maupun eksternal melalui

organ sensorik, diolah dalam otak dan diambil keputusan kemudian

disalurkan ke organ motorik untuk dilakukan tindakan atau respon.

Di dalam otak, tepatnya pada otak besar inilah terjadi proses berfikir

dan pengambilan keputusan yang menentukan kepribadian manusia. Isyarat

ilmiah mengenai fungsi otak besar ini dalam Al-qur’an disebutkan dengan

kata nashiyah (ubun-ubun)63. yaitu dalam surat Al-Alaq: 15-16.64

61 Soewolo, dkk, Op.Cit., hal. 96.62 http://sudarmanto.multiply.com/journal. 22 juli 2010.12:4963 Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ: Menyingkap Rahasia Kecerdasan Berdasarkan Al-

Qur’an dan Neurosains Mutakhir, (Bandung: Mizan, 2008), hal. 30864 Departemen Agama RI, Op.Cit., hal.1080.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

27

“(15) ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian)niscaya Kami tarik ubun-ubunnya. (16) (yaitu) ubun-ubun orangyang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al-‘Alaq: 15-16)

Pada ayat tersebut, kata ubun-ubun disifatkan dengan pendusta dan

pendurhaka. Oleh para ilmuwan muslim dalam studi ilmiah modern paruh

abad ke-20, menemukan bahwa ayat tersebut mengisyaratkan peran atau

fungsi bagian yang berada di belakang sebelah dalam ubun-ubun. Yaitu otak

besar (serebrum), lebih tepatnya daerah lobus frontalis otak.65 Bagian ini

bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, membedakan baik buruk,

berpikir, mengingat, konsentrasi dan mengontrol perasaan manusia.

Dengan mempelajari sistem saraf tubuh semoga akan membawa pada

pengetahuan tentang diri. Pengetahuan tentang diri akan membawa kepada

ketakjuban ciptaan Tuhan dan akhirnya menjadi perantara pengetahuan

tentang Tuhan sehingga bertambahnya iman.

B. Penerapan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) pada Materi

Sistem Saraf pada Manusia.

Penerapan pembelajaran kuantum pada materi sistem saraf pada manusia

dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Sebelum materi sistem saraf diberikan kepada peserta didik, pendidik

menyampaikan tujuan dan manfaat materi yang akan dipelajari bagi peserta

didik.

2. Guru memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Diantaranya

berupa diskusi, membaca referensi, membuat resume, serta melakukan

kegiatan praktikum.

3. Guru memberi bimbingan dan pengarahan kepada peserta didik untuk terlibat

dalam kegiatan pembelajaran.

65 Akhsin Sakho Muhammad, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dan Al-Qur’an dan Sunnah,(Jakarta: PT Kharisma Ilmu, 2009), hal.82.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

28

4. Setelah peserta didik mengalami sendiri kegiatan pembelajaran, guru

mengajarkan konsep.

5. Guru mempersilahkan peserta didik untuk menyampaian pengetahuan yang

didapat yaitu dengan mempresentasikan pemahaman terhadap isi materi.

6. Peserta didik diberikan kesempatan menyampaikan pertanyaan, juga me-

nyampaikan gagasan.

7. Peserta didik yang lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan

terhadap jawaban tersebut.

8. Guru memberikan pujian bagi peserta didik yang bertanya, menyampaikan

gagasan, dan menjawab pertanyaan.

9. Guru meluruskan jawaban peserta didik yang kurang tepat.

10. Guru mempertegas dan memperkuat konsep dengan mengadakan pengulang-

an atau review.

11. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan kembali materi

tentangsistem saraf.

12. Guru bersama peserta didik melakukan perayaan atas pengetahuan yang

diperoleh dengan ucapan alhamdulillah dan tepuk tangan yang keras.

13. Guru menutup pelajaran.

C. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa buku, hasil

penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai

rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan.

Quantum Teaching (mempraktikkan Quantum Learning di ruang-ruang

kelas. Buku ini merupakan terjemahan dari Quantum Teaching: Orchestrating

Student Succes yang ditulis oleh Bobbie De Porter, Mark Reardon, dan Sarah

Singer-Nourie. Di dalamnya dikemukakan tentang strategi pembelajaran

kuantum (quantum teaching) serta hasil penelitian mereka bahwa strategi tersebut

68% mampu meningkatkan motivasi belajar, 73% meningkatkan skor atau nilai,

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

29

81% meningkatkan rasa percaya diri, 84% meningkatkan harga diri, dan 98%

melanjutkan penggunaan keterampilan.66

Skripsi dari Andrian Nur Cahyono, NIM : 1124000021, jurusan Kuri-

kulum dan Teknologi Pendidikan pada fakultas ilmu pendidikan Universitas

Negeri Semarang tahun 2005 yang berjudul “Meningkatkan Prestasi Belajar

Melalui Pembelajaran Quantum Teaching Bidang Studi IPA Kelas III Di SD

Negeri Gunungsari 01 Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.” Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar

peserta didik sebelum perlakukan adalah 6,1. Setelah dilakukan pembelajaran

dengan menggunakan metode Quantum Teaching pada siklus I hasil belajar

peserta didik meningkat menjadi 6,6, pada siklus II hasil belajar peserta didik

meningkat menjadi menjadi 7,3 dan siklus III hasil belajar peserta didik

meningkat menjadi 7,9. Secara keseluruhan dengan penggunaan metode

Quantum Teaching tersebut mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik

sebesar 7,3. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh thitung = 6,935 > ttabel

1,77. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa metode pembelajaran Quantum

Teaching dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran IPA peserta didik kelas III

SD Negeri Gunungsari 01, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. 67

Skripsi dari Wahyu Wiratmoyo, NIM : 4314000009 jurusan Kimia

FMIPA Universitas Negeri Semarang tahun 2005 yang berjudul “Pengaruh

Keaktifan Peserta didik Pada Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap Prestasi

Belajar Kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid Di SMK Kimia

Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh keaktifan peserta didik dalam pembelajaran

kuantum terhadap prestasi belajar kimia pokok bahasan kimia koloid pada

peserta didik Kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun

Pelajaran 2004/2005, terbukti dari hasil analisis regresi diperoleh Fhitung = 458,43

> Ftabel (4,130) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh

66 Bobbi De Porter., Op.Cit., hal.467 http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHbddf/e2298623.dir/doc.pdf..

Senin, 02 Agustus 2010. 09.15

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

30

keaktifan peserta didik pada pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar

mencapai 93,1%. Hasil uji perbedaan prestasi belajar antara kelompok

eksperimen dan kontrol diperoleh thitung = 7,608 > ttabel (1.67) yang berarti rata-

rata prestasi belajar prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebesar 8,42 lebih

tinggi daripada kelompok kontrol sebesar 7,37. Perbedaan prestasi belajar ini

disebabkan karena pada pembelajaran lebih ditekan pada kerjasama, diskusi,

presentasi yang aktif sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta

didik.68

Dari kajian penelitian yang telah diteliti tersebut, belum ada yang

mengkaji penerapan model pembelajaran kuantum (quantum teaching) pada

pembelajaran biologi dan pada materi sistem saraf, sebagaimana yang peneliti

kaji dalam penelitian ini, dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kuantum (quantum teaching) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi

Sistem Saraf pada manusia kelas IX MTs Negeri Brangsong Kendal.”

D. Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran biologi, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh

guru dalam mengajarkan suatu materi pokok adalah pemilihan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, karena melihat kondisi

peserta didik yang mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan

yang lainnya dalam menerima materi pelajaran yang disajikan guru di kelas, ada

peserta didik yang mempunyai daya serap cepat dan ada pula peserta didik yang

mempunyai daya tanggap yang lama.

Menyikapi kenyataan ini, penulis menilai perlu digunakan model

pembelajaran yang baru yaitu model pembelajaran kuantum (quantum teaching),

yaitu dengan menerapkan kerangka TANDUR dalam pembelajarannya. Model

tersebut mengkondisikan lingkungan yang menyenangkan, menggairahkan yang

senantiasa menumbuhkan dan memelihara motivasi belajar dimana peserta didik

mengalami dan mendapatkan sendiri pengetahuannya selama proses pembe-

68 http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9e4e.dir/doc.pdf. Senin, 02Agustus 2010. 09.05

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

31

lajaran Menumbuhkan dan memelihara motivasi selama proses pembelajaran

dilakukan dengan cara memberitahukan bahwa materi tersebut merupakan

fenomena yang sering dialami, dan memberitahukan manfaat bagi diri dan

kehidupan peserta didik.

Pembelajaran kuantum (quantum teaching) mengkondisikan agar peserta

didik terlibat aktif dalam proses belajar yaitu dengan mengalami dan

mendapatkan pengetahuannya sendiri. Selain itu, peserta didik juga mendapat

pengakuan dalam belajar, hal ini karena dalam pembelajaran peserta didik

memperoleh kesempatan mengungkapkan pengetahuan yang telah diperoleh-nya

dan memberikan umpan balik berupa perayaan dan penghargaan atas prestasi

yang diperoleh selama proses pembelajaran. Dengan ini, model tersebut

memberikan situasi yang interaktif dan menyenangkan serta melibatkan kondisi

emosional peserta didik. Sehingga mereka akan lebih termotivasi dalam belajar

dan belajar menjadi suatu kebutuhan bukan suatu keharusan sehingga

menciptakan pembelajar seumur hidup (long life education), serta membantu

peserta didik untuk mendapatkan pemahaman dan kebermaknaan dalam belajar

yang akhirnya membawa dampak ketercapaian hasil belajar. Dengan ini, materi

sistem saraf yang rumit dan banyak, mampu dipelajari dan dipahami dengan

menyenangkan dan tidak membosankan Dengan demikian, untuk meningkatkan

hasil belajar peserta didik Kelas IX H MTsN Brangsong Kendal pada materi

sistem saraf pada manusia, guru perlu menerapkan model pembelajaran kuantum

(quantum teaching).

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan “suatu dugaan tentang suatu hal yang akan

terjadi jika suatu tindakan dilakukan”.69

Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model pembe-

lajaran kuantum (quantum teaching) dapat meningkatkan hasil belajar peserta

69 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia,2008), hal. 90.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

32

didik kelas IX MTs Negeri Brangsong Kendal. pada mata pelajaran IPA terpadu

khususnya pada IPA Biologi materi sistem saraf pada manusia.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IX H MTs Negeri

Brangsong Kendal dengan jumlah peserta didik 37 orang dengan komposisi 25

anak laki-laki dan 12 anak perempuan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2010/2011 peserta didik kelas IX H MTs Negeri Brangsong Kendal. Penulis

akan menggunakan waktu penelitian selama 4 bulan yaitu minggu ketiga

bulan Juni 2010 s/d minggu ke empat bulan Oktober 2010. Waktu penelitian

ini terhitung mulai peneliti melakukan observasi dan meminta izin ke pihak

sekolah hingga selesainya proses penelitian tindakan kelas dan permohonan

surat pengesahan penelitian.

C. Kolaborator

Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan orang

yang bekerja sama dan terlibat dalam melaksanakan penelitian, serta menjadi

satu tim yang sama posisinya. Pada penelitian ini, yang menjadi kolaborator

adalah Ibu Arifah Darojatun, S.Pd, selaku guru mata pelajaran biologi kelas

IX H MTsN Brangsong Kendal.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, notulen,

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

34

rapat, agenda dan sebagainya.1 Metode ini digunakan untuk memperoleh

informasi tentang hasil belajar peserta didik dan menghimpun data yang

berkaitan dengan catatan-catatan, seperti data tentang visi dan misi

sekolah, jadwal pembelajaran biologi, daftar nama peserta didik yang

dijadikan subjek penelitian dan daftar nama kelas uji coba soal, keadaan

peserta didik dan guru di MTsN Brangsong Kendal serta pengambilan

gambar peserta didik saat pembelajaran menggunakan model pembe-

lajaran kuantum (quantum teaching).

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula.2

Metode ini digunakan untuk memperoleh dan melengkapi data-data yang

belum diperoleh dari dokumentasi.

3. Metode Observasi

”Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.”3

Dengan menggunakan metode ini, peneliti secara langsung dapat

mengetahui tentang gejala atau peristiwa yang diamati, seperti proses

belajar mengajar biologi menggunakan model pembelajaran kuantum

(quantum teaching), keadaan peserta didik, dan keadaan guru.

4. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok..4

Metode ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar peserta didik ranah

kognitif.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), Cet.13, edisi revisi VI, hal. 158.

2 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 179.

3 Ibid, hal. 173.4 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hal. 150.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

35

Perangkat tes yang telah disusun selanjutnya diujicobakan pada

peserta didik di luar sampel. Pada penelitian ini uji coba dilakukan pada

peserta didik kelas IX B, sebanyak 18 peserta didik dengan alasan bahwa

kelas ini telah mendapatkan materi sistem saraf pada manusia. Perangkat

tes yang diujicobakan 50 soal. Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui

apakah instrumen layak digunakan sebagai alat pengambilan data atau

tidak. Analisis perangkat tes ini meliputi validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran soal, dan daya pembeda soal.

a. Validitas Soal

Untuk mengetahui validitas butir soal digunakan rumus

korelasi point biserial, sebagai berikut:5

q

p

St

MtMprpbis

Keterangan:

rpbis : Koefisien korelasi biserial

Mp : Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt : Rata-rata skor total

St : Standar deviasi skor total

p : Proporsi peserta didik yang menjawab benar pada setiap

butir soal

q : Proporsi peserta didik yang menjawab salah pada setiap

butir soal

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi, berfungsi untuk men-

cari hubungan koefisien, dengan menggunakan uji t:6

21

2

r

nrt

Keterangan :

t : Harga signifikansi

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),hal. 79.

6 Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 2, hal. 81.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

36

rpbi : Koefisien korelasi biserial

n : Banyaknya sampel.

Dengan taraf signifikan 5%, apabila dari hasil perhitungan

didapat rhitung ≥ rtabel maka dikatakan butir soal nomor itu telah

signifikan atau telah valid. Apabila rhitung < rtabel, maka dikatakan butir

soal tersebut tidak signifikan atau tidak valid. Hasil perhitungan

validitas butir soal, dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Validitas Butir SoalKriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase

Valid 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24,

25, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 35,

40, 43, 45, 49, 50.

31 62 %

Tidak Valid 3, 6, 10, 12, 21, 23, 26, 30,

31, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 44,

46, 47, 48.

19 38 %

Perhitungan validitas butir soal selengkapnya dapat dilihat di

Lampiran 7 dan untuk contoh perhitungan validitas soal nomor 1 dapat

dilihat pada Lampiran 8.

b. Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam

mengukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.7 Untuk

menghitung reliabilitas tes menggunakan rumus K-R 2111 yaitu

sebagai berikut:8

211 11 tnS

MnM

n

nr

Keterangan:

7 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal. 86.8 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hal. 171.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

37

n = Banyaknya butir soal

M = Rata-rata skor total

St = Varians total

Klasifikasi reliabilitas soal adalah:

11r ≤ 0, 20 : sangat rendah

0, 20< 11r ≤ 0, 40 : rendah

0, 40< 11r ≤ 0,60 : sedang

0, 60< 11r ≤ 0,70 : tinggi

0, 70< 11r ≤ 1 : sangat tinggi

Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga 11r

instrumen dikatakan reliabel apabila 11r > 0, 50.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal

diperoleh r11 = 0.975 adalah kriteria pengujian tinggi maka

disimpulkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Perhitungan reliabilitas tes selengkapnya dapat dilihat di

lampiran 7 dan contoh perhitungan reliabilitas soal nomor 1 dapat

dilihat pada lampiran 9.

c. Tingkat kesukaran soal

Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal

disebut indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk mengetahui

indeks kesukaran adalah:9

JS

BP

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya peserta didik menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut:10

9 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 207.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

38

P = 0, 00 : butir soal terlalu sukar

0, 00< P≤ 0,30: butir soal sukar

0, 30< P≤ 0,70: butir soal sedang

0, 70< P≤ 1,00: butir soal mudah

P = 1 : butir soal terlalu mudah

Hasil perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal, dapat

dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir SoalKriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase

Sukar 8, 9, 29, 43, 45. 5 10 %

Sedang 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14,

18, 21, 23, 25, 26, 27, 30, 31,

32, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42,

44, 46, 47, 48, 50.

31 60%

Mudah 1, 2, 15, 16, 17, 19, 20, 22,

24, 28, 33, 34, 40, 49.

14 30%

Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal dapat dilihat pada

Lampiran 7 dan contoh perhitungan Indeks Kesukaran soal nomor 1

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10.

d. Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk membedakan

peserta didik berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemam-

puan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks diskriminasi. Dalam penelitian ini untuk mencari daya

pembeda dengan menggunakan metode split half, yaitu membagi

kelompok yang di tes menjadi dua bagian, kelompok pandai atau

kelompok atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah.

Rumus yang digunakan adalah:11

10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosda Karya,2009 ), cet. 14, hal. 137.

11 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hal. 213.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

39

BA BBD :

JA-

JB

Keterangan:

D= daya pembeda soal

BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = jumlah peserta kelompok atas

JB = jumlah peserta kelompok bawah

Klasifikasi indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:12

D = 0, 00 – 0,20 : daya beda jelek

D = 0, 20 – 0,40 : daya beda cukup

D = 0, 40 – 0,70 : daya beda baik

D = 0, 70 – 1,00 : daya beda baik sekali

D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.

Hasil perhitungan daya beda butir soal, dapat dilihat pada Tabel

3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase

Jelek Sekali 6 1 2%

Jelek 3, 12, 21, 30, 38, 39, 44 7 14%

Cukup

2, 5, 8, 10, 15, 17, 19, 23,

24, 26, 28, 29, 36, 40, 41,

42, 43, 45, 49

19 38%

Baik

1, 4, 7, 9, 11, 13, 14, 16,

18, 20, 22, 27, 31, 32, 33,

34, 35, 46, 48, 50

20 40%

Baik Sekali 25, 37, 47 3 6%

12 Ibid, hal. 218.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

40

Perhitungan daya pembeda butir soal selengkapnya dapat

dilihat di lampiran 7 dan untuk perhitungan soal nomor 1 selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 11.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah ”suatu

penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran”.13 Penelitian

tindakan ini dilaksanakan selama dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Model penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus

tindakan. Dimana setiap siklus tersebut terdiri 4 tahapan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.14

Gambar. 3.1. Siklus penelitian tindakan kelas (PTK)

13 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia,2008), hal.28.

14 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),hal. 74.

PerencanaanTindakan I

PerencanaanTindakan II

Refleksi II

PelaksanaanTindakan I

PelaksanaanTindakan II

Pengamatan/Pengumpulan Data I

Refleksi I

Pengamatan/Pengumpulan Data II

Dilanjutkanke siklus berikutnya

Apabila permasalahanbelum terselesaikan

Permasalahan baruhasil refleksi

Permasalahan

Siklus I

Siklus II

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

41

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas

2 siklus, yaitu:

1. Siklus I

Siklus I ini terdiri atas:

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru bidang

studi, kemudian merumuskan masalah dan menganalisis masalah.

2) peneliti bersama guru IPA Biologi kelas IX berkolaborasi

menentukan solusi pemecahan masalah dengan menerapkan model

pembelajaran kuantum (quantum teaching).

3) Peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran IPA

Terpadu mengenai waktu pelaksanaan dan materi pelajaran yang

akan diajarkan dalam penelitian.

4) Membuat perangkat pembelajaran, meliputi: pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik, dan

media.

5) Menyiapkan sumber belajar seperti buku paket biologi SMP/MTs

kelas IX semester ganjil.

6) Menyusun pedoman keaktifan untuk peserta didik dan lembar

observasi guru selama proses pembelajaran.

7) Menyiapkan Lembar evaluasi peserta didik, kisi-kisi beserta kunci

jawabannya untuk siklus I.

8) Menyiapkan pendokumentasian selama proses penelitian berlang-

sung.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Peneliti menjelaskan kepada guru biologi tentang model pembela-

jaran kuantum (quantum teaching) dan cara pembelajarannya pada

materi yang akan diajarkan yaitu sistem saraf pada manusia.

2) Guru dalam proses pembelajaran mengacu pada prinsip TANDUR

(tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, rayakan).

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

42

3) Guru memberikan apersepsi untuk mengantarkan peserta didik

memasuki materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada materi sistem saraf pada

manusia. Ini adalah bagian dari kerangka pembelajaran kuantum,

yakni TANDUR yang pertama, yaitu tumbuhkan.

4) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 7-8

orang pada setiap kelompoknya. Pada siklus I pembentukan

kelompok berdasar memperhatikan heterogenitas peserta didik,

yaitu dari segi kemampuan peserta didik di bidang akademik.

5) Dengan menggunakan peta konsep guru membimbing peserta didik

mempelajari tentang sel saraf, gerak refleks dan gerak biasa dengan

sistem tanya jawab.

6) Guru meminta peserta didik secara berpasangan. Kemudian dengan

menggunakan analogi terhadap hal yang telah dikenal, peserta

didik mempelajari tentang bagian-bagian sel saraf beserta

fungsinya dengan berpedoman pada buku paket. Ini adalah bagian

dari kerangka pembelajaran kuantum, yakni TANDUR yang kedua

dan ketiga, yaitu alami dan namai.

7) Guru membagikan petunjuk kerja berupa pengalaman belajar

beserta sejumlah pertanyaan tentang sel saraf, gerak refleks, dan

gerak biasa.

8) Peserta didik secara berkelompok melaksanakan pengalaman

belajar tentang gerak reflek, kemudian mendiskusikan sejumlah

pertanyaan yang telah dibagikan. Ini adalah bagian dari kerangka

pembelajaran kuantum, yakni TANDUR yang kedua dan ke tiga,

yaitu alami dan namai.

9) Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi. Ini adalah bagian dari kerangka

pembelajaran kuantum, yakni TANDUR yang ke empat, yaitu

demons-trasikan.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

43

10) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan

memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain untuk

menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.

11) Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang telah

bertanya dan menjawab pertanyaan. .

12) Guru bersama peserta didik mereview kembali materi dari awal

hingga selesai, untuk mempertegas konsep serta agar pengetahuan

yang diperoleh bertambah merekat di benak peserta didik. Ini

adalah bagian dari kerangka pembelajaran kuantum, yakni

TANDUR yang kelima, yaitu ulangi.

13) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

14) Guru membagikan lembar evaluasi peserta didik, dan peserta didik

mengerjakannya

15) Di akhir pelajaran guru bersama peserta didik melakukan perayaan

atas bertambahnya pengetahuan yang diperoleh. Ini adalah bagian

dari kerangka pembelajaran kuantum, yakni TANDUR yang ke

enam, yaitu rayakan.

c. Pengamatan

1) Guru bekerja sama dengan peneliti melakukan pengamatan

terhadap kegiatan peserta didik dalam pembelajaran.

2) Melalui lembar observasi peserta didik, yang meliputi lembar

observasi keaktifan peserta didik, peneliti mengamati tingkah laku

peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3) Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.

4) Melalui lembar observasi guru, peneliti mengamati kinerja guru

selama proses pembelajaran.

5) Peneliti melakukan pemotretan selama pembelajaran berlangsung.

Foto yang diambil berupa aktivitas-aktivitas yang dilakukan peser-

ta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

44

6) Peneliti melakukan diskusi dengan guru terkait kelemahan yang

terjadi sehingga tidak terulang di siklus berikutnya serta menemu-

kan solusi perbaikan.

d. Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan yang meliputi hasil tes dan hasil

observasi untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pembe-

lajaran yang terjadi pada siklus I.

2) Menganalisis dan mendiskusikan nilai hasil tes dan hasil observasi

pada pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelak-

sanaan siklus II.

2. Siklus II

Siklus II ini terdiri atas:

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan adalah memperbaiki dan menyempurna-

kan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini

yang dilakukan peneliti antara lain:

1) Menyusun rencana pembelajaran yang berbeda dengan tindakan

pada siklus I.

2) Menyiapkan sumber belajar seperti buku paket biologi SMP/MTs

kelas IX semester ganjil.

3) Menyusun pedoman observasi keaktifan untuk peserta didik dan

lembar observasi guru selama proses pembelajaran.

4) Menyiapkan Lembar evaluasi peserta didik, kisi-kisi beserta kunci

jawabannya untuk siklus II.

5) Peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran IPA Terpadu

kelas 1X H mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksana-

kan pada siklus II.

6) Menyiapkan pendokumentasian selama proses penelitian berlang-

sung.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

45

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru dalam proses pembelajaran mengacu pada kerangka pembe-

lajaran kuantum,yakni TANDUR (tumbuhkan, alami, namai,

demonstrasikan, rayakan).

2) Guru memberikan apersepsi untuk mengantarkan peserta didik

memasuki materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada materi sistem saraf pada

manusia. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah materi

kelanjutan dari siklus I, yaitu tentang pembagian sistem saraf dan

kelainan atau penyakit pada sistem saraf manusia. Ini adalah

bagian dari kerangka pembelajaran kuantum, yakni TANDUR

yang pertama, yaitu tumbuhkan.

3) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 7-8

orang pada setiap kelompoknya. Pada siklus II pembentukan

kelompok tetap memperhatikan heterogenitas peserta didik, yaitu

dari segi kemampuan peserta didik di bidang akademik.

4) Dengan menggunakan peta konsep dan carta, guru membimbing

peserta didik mempelajari tentang anatomi sistem saraf pusat,

sistem saraf tepi, fungsi sistem saraf dan kelainan sistem saraf pada

manusia. Ini adalah bagian dari kerangka pembelajaran kuantum,

yakni TANDUR yang ke dua dan ketiga, yaitu alami dan namai.

5) Guru menggunakan jembatan keledai untuk menjelaskan bagian-

bagian dari otak serta fungsinya, kemudian meminta peserta didik

untuk menirukanya. Ini adalah bagian dari kerangka pembelajaran

kuantum, yakni TANDUR yang ke dua dan ketiga, yaitu alami dan

namai.

6) Peserta didik melakukan diskusi kelompok tentang sistem saraf

pusat, saraf tepi serta kelainan pada sistem saraf dengan mengacu

pada buku paket dan menuliskan hal-hal yang belum dipahami dan

yang telah dipahami, untuk kemudian pertanyaan tersebut dikemu-

kakan di kelas. Ini adalah bagian dari kerangka pembelajaran

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

46

kuantum, yakni TANDUR yang ke dua dan ke tiga, yaitu alami dan

namai.

7) Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi yang berisi materi yang

belum difahami dan materi yang telah difahami dari proses diskusi.

Ini adalah bagian dari kerangka pembelajaran kuantum, yakni

TANDUR yang ke empat, yaitu demonstrasi.

8) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menjelaskan materi yang telah difahami, sebelum guru menjelas-

kan isi materi secara keseluruhan. Ini bagian dari kerangka

pembelajaran kuantum, yakni TANDUR yang ke empat, yaitu

demonstrasi.

9) Guru bersama peserta didik mereview materi dari awal hingga

selesai, agar pengetahuan yang diperoleh bertambah merekat di

benak peserta didik. Ini bagian dari kerangka pembelajaran

kuantum, yakni TANDUR yang kelima, yaitu ulangi.

10) Selama proses pembelajaran guru senantiasa memberikan afirmasi

(penguatan) sebagai wujud penghargaan terhadap usaha belajar

peserta didik.

11) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipe-

lajari.

12) Guru membagikan lembar evaluasi peserta didik, dan peserta didik

mengerjakannya

13) Di akhir pelajaran guru bersama peserta didik melakukan perayaan

atas bertambahnya pengetahuan yang diperoleh. Ini adalah bagian

dari kerangka pembelajaran kuantum, yakni TANDUR yang ke

enam, yaitu rayakan.

c. Pengamatan

1) Guru bekerja sama dengan peneliti melakukan pengamatan

terhadap kegiatan peserta didik dalam pembelajaran.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

47

2) Melalui lembar observasi peserta didik, yang meliputi lembar

observasi keaktifan peserta didik, peneliti mengamati tingkah laku

peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3) Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.

4) Melalui lembar observasi guru, peneliti mengamati kinerja guru

selama proses pembelajaran.

5) Peneliti melakukan pemotretan selama pembelajaran berlangsung.

Foto yang diambil berupa aktivitas-aktivitas yang dilakukan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

6) Peneliti melakukan diskusi dengan guru berkaitan kelemahan yang

mungkin terjadi sehingga tidak terulang di siklus berikutnya serta

menemukan solusi perbaikan.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

2) Secara kolaboratif, antara peneliti dan guru Mata pelajaran IPA

Terpadu kelas IX menganalisa dan mendiskusikan hasil pengamat-

an.

3) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus II.

F. Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes

atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis

deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian

indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan

pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum (quantum teaching) dalam

pembelajaran biologi khususnya materi pokok sistem saraf pada manusia.

1. Hasil Observasi

Hasil observasi proses pembelajaran adalah dengan menghitung

jumlah skor pengamatan dengan teknik dan kriteria sebagai berikut:

a. Lembar observasi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

48

Data observasi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru meliputi

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Keseluruhan dari kegiatan

tersebut mengandung komponen kerangka pembelajaran kuantum

(quantum teaching), yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan,

ulangi dan namai. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan

menggunakan teknik deskriptif persentase. Adapun rumus yang

digunakan adalah:

%100% maksimalSkor

diperolehyangskorJumlahPersentase

80 – 100 : pelaksanaan pembelajaran baik sekali

66 – 79 : pelaksanaan pembelajaran baik

56 – 65 : pelaksanaan pembelajaran cukup

40 – 55 : pelaksanaan pembelajaran kurang15

b. Lembar observasi keaktifan peserta didik

Pengamatan yang dilakukan terhadap keaktifan peserta didik selama

proses pembelajaran adalah meliputi 5 hal: kehadiran, kerjasama saat

proses diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanya-

an, dan menyampaikan gagasan. Kemudian dilakukan analisis pada

instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif

persentase. Adapun perhitungan persentase keaktifan peserta didik

adalah:

%100% maksimalSkor

diperolehyangskorJumlahPersentase

80 – 100 : pelaksanaan pembelajaran baik sekali

66 – 79 : pelaksanaan pembelajaran baik

56 – 65 : pelaksanaan pembelajaran cukup

40 – 55 : pelaksanaan pembelajaran kurang16

15 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),hal. 245.

16 Ibid.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

49

2. Hasil Tes evaluasi

Penilaian aspek kognitif peserta didik diambil melalui tes evaluasi

peserta didik pada akhir pembelajaran siklus. Dari hasil tes peserta didik

pada tiap siklus akan diketahui hasil persentase ketuntasan belajar peserta

didik, meliputi nilai ketuntasan individu dan ketuntasan dan rata-rata

kelas.

G. Indikator Keberhasilan

1. Kriteria Ketuntasan Minimal 6317

2. Rata-rata kelas > 63.

3. Ketuntasan klasikal sebanyak 85%.18

17 Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Terpadu kelas IX MTsNBrangsong Kendal, Ibu Arifah, S.Pd tanggal 14 Juni 2010, pukul 11.00-11.20

18 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2007), hal. 160.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat

Tempat penelitian adalah di MTs. Negeri Brangsong Kendal yang

beralamat di desa Purwokerto, Jl. Sukarno Hatta kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal. Sekolah tersebut didirikan tahun 1980/1981 oleh

beberapa tokoh masyarakat Brangsong yang terdiri atas unsur

Pemerintah Kecamatan Brangsong, unsur Departemen Agama, unsur

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, unsur Ulama dan tokoh

masyarakat. Pada awalnya proses belajar mengajar dilakukan di rumah

kosong dan lesehan, namun berkat semangat yang tinggi keadaan yang

demikian berangsur ditinggalkan dan dapat berjalan sebagaimana

kegiatan pada umumnya dengan menempati gedung milik desa

Purwokerto. Sekolah ini mengalami perubahan yakni: MTs. GUPPI pada

tahun 1981, kemudian menjadi MTs. Fillial, MTs. Negeri Semarang, dan

menjadi MTs. Negeri Brangsong pada tahun 1991 dengan keluarnya

keputusan Menteri Agama Nomor 137 tahun 1991 tertanggal 11 Juli

1991 dan mendapat akreditasi A pada tahun 2009. MTs. Negeri

Brangsong memiliki visi dan misi berikut:

1. VISI

Agamis, lebih tinggi, lebih besar, dan lebih baik.

2. MISI

a. Menciptakan suasana kehidupan madrasah yang Islami.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat yang didukung oleh

sarana prasarana yang memadai.

c. Menumbuhkembangkan madrasah secara berkesinambungan.

d. Mewujudkan bahwa hari ini harus lebih baih baik dari hari kemarin

dan hari esok lebih baik dari hari ini.1

1 Hasil dokumentasi MTs. Negeri Brangsong Kendal, yang diperoeh pada hari Senintanggal 9 Agustus 2010.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

51

B. HASIL PENELITIAN

1. Pra Siklus

Dari hasil wawancara dan dokumentasi tanggal 14 Juni 2010,

diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Nilai sistem saraf pada tahun sebelumnya yaitu: rata-rata kelas 47,

ketuntasan klasikal 43%.

b. Nilai rata-rata peserta didik dapat dilihat pada daftar hasil belajar

peserta didik (terlampir).

2. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IX H tahun

pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dirancang dalam 2 siklus dan pada

masing-masing siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan, dan refleksi.

a. Siklus I

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 4 Oktober

2010 yang dimulai mulai pukul 07.00 – 08.30, dengan melaksanakan

RPP pertemuan pertama (lampiran 15), dengan indikator sebagai

barikut:

1) Peserta didik mampu menjelaskan pengertian sistem saraf.

2) Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian sel saraf beserta

fungsinya.

3) Peserta didik mampu membedakan tiga macam sel saraf

berdasarkan fungsinya.

4) Peserta didik mampu membedakan proses gerak refleks dan gerak

biasa.

Pada pertemuan kedua kegiatan pembelajaran adalah mereview materi

pada pertemuan pertama dan pelaksanaan evaluasi siklus I. Evaluasi

dilaksanakan secara individu, soal terdiri dari 15 soal objektif.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

52

1) Pelaksanaan

a) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari senin, 4 Oktober 2010 yang dimulai

mulai pukul 07.00–08.30, dengan melaksanakan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I pertemuan pertama (lampi-

ran 15). Standar kompetensi pada materi ini adalah memahami

berbagai sistem kehidupan pada manusia. Kompetensi dasarnya

adalah mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada

manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Pada pertemuan

pertama materi yang dibahas adalah pengertian sistem saraf,

bagian-bagian sel saraf serta fungsinya, macam-macam sel

saraf berdasar fungsinya, mekanisme gerak refleks dan gerak

biasa.

(1) Pendahuluan

Pembelajaran dimulai dengan ucapan salam oleh ibu

Arifah, S.Pd. Kemudian beliau menyampaikan tujuan

pembela-jaran bahwa pada pertemuan itu peserta didik akan

mempelajari tentang pengertian sistem saraf, struktur sel

saraf serta fungsinya, macam-macam sel saraf, jalur gerak

refleks dan gerak biasa, guru juga memberitahukan manfaat

dari mempelajari materi tersebut sebagai motivasi untuk

peserta didik. Kemudian melakukan apersepsi yaitu: guru

menunjuk salah satu peserta didik maju ke depan, kemu-

dian dengan tiba-tiba guru menempelkan es batu yang

dibungkus sapu tangan ke pipinya. Atas respon dari peserta

didik yang menjauhkan tubuhnya, guru bertanya, apakah

gerakan tadi disadari, sebutkan peristiwa serupa yang

pernah kalian alami. Sistem apakah dalam tubuh yang

mengendalikan itu semua?

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

53

(2) Kegiatan Inti

Guru membagi kelompok diskusi menjadi 6 kelom-

pok, masing-masing terdiri dari 7-8 orang. Kemudian

peserta didik untuk duduk sesuai kelompoknya. Karena

multi media yang ada di ruangan tersebut tidak berfungsi

dengan baik, maka digunakan analogi tangan untuk

membantu peserta didik memahami dengan mudah dan

cepat mengenai struktur dan fungsi bagian-bagian sel saraf.

Peserta didik nampak antusias, dan suasana kelas menjadi

lebih hidup, saat guru meminta peserta didik menyebutkan

bagian-bagian sel saraf serta fungsinya dengan tangan

masing-masing. Jemari dianalogikan dengan dendrit, tela-

pak tangan sebagai badan sel kemudian di tengahnya

dengan menggunakan bolpoin digambar bundaran kecil

sebagai inti sel, lengan dianalogkan sebagai akson, pada

lengan digambar lengkungan mirip nodus ranvier dan sel

schwann, dan kulit di analog kan sebagai selubung mielin.

Dengan menggunakan analog sederhana ini, peserta didik

dapat membantu memahami dengan cepat struktur dan

fungsi. Peserta didik juga secara berkelompok melakukan

kegiatan belajar dengan melakukan percobaan yang telah

dipersiapkan urutan kerja dan pertanyaan pembimbing

untuk membantu peserta didik memahami materi gerak

refleks dan gerak biasa. Kemudian masing-masing dari

kelompok maju mempresentasikan hasilnya. Dan peserta

didik yang lain mendengarkan dan kemudian menanggapi.

Di setiap akhir presentasi dan pada saat ada peserta didik

yang bertanya dan menjawab pertanyaan maupun menang-

gapi, guru memberikan perayaan berupa tepuk tangan dan

terkadang memberikan afirmasi. Ini membuat suasana kelas

menjadi semakin kondusif. Tetapi, pemberian afirmasi yang

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

54

diberikan guru masih perlu diperjelas, dari sekedar “bagus”

dan “baik”. Akan lebih menambah semangat peserta didik

kalau afirmasi yang diberikan menunjuk pada perbuatan

yang dilakukan. Misalnya “ibu, sependapat dengan jawaban

kamu bahwa sel saraf manusia itu saling berhubungan, dan

jawaban kamu menurut ibu sangat bagus”. Afirmasi yang

jelas dapat mempertegas dan memantapkan konsep.

Pada saat proses diskusi guru kurang memberikan

arahan secara proporsional. Selain itu, guru juga tidak

memberikan contoh kerja dari percobaan tersebut. Sehingga

peserta didik masih bingung, bahkan terdapat peserta didik

yang tidak bekerjasama secara baik dengan kelompoknya.

Pada saat proses pembelajaran terdapat kendala pada

perencanaan waktu. Guru tidak menentukan alokasi waktu

yang pasti dan tepat dari masing-masing kegiatan pembela-

jaran.

Saat pembelajaran, peserta didik masih terlihat malu

untuk bertanya, menjawab maupun menyampaikan gagas-

an. Selain itu, pada saat proses pembelajaran di mulai,

belum ada seorang pun peserta didik yang telah membaca

maupun mempelajari terlebih dahulu materi tersebut di

rumah. Ini juga mempengaruhi frekuensi bertanya, menja-

wab maupun menyampaikan gagasan. Sehingga pada siklus

berikutnya perlu mengkondisikan peserta didik untuk

memiliki pengetahuan awal mengenai materi yang akan

dipelajari, menuliskan hal yang belum difahami dan yang

telah difahami kemudian diajukan saat di kelas, agar saat

proses pembelajaran peserta didik lebih siap dan interaktif.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

55

(3) Penutup

Setelah peserta didik diskusi dan presentasi, guru

dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan tentang

materi yang telah dipelajari antara lain:

(a) Sistem saraf adalah sistem yang mengendalikan seluruh

proses kerja tubuh.

(b) Struktur sel saraf dibagi atas dendrit: menerima impuls,

badan sel: mengolah impuls, akson meneruskan impuls

dari neuron.

(c) Berdasar fungsinya sel saraf dibagi atas neuron

sensorik, interneuron, dan neuron motorik.

(d) Gerak reflek: jalur yang tidak melalui proses di otak

tetapi pada sumsum tulang belakang, sedangkan pada

gerak biasa melalui pemprosesan di otak.

Setelah menyimpulkan, guru mengajak peserta didik

menggunakan analogi tangan untuk menyebutkan kembali

struktur sel saraf serta fungsinya. Waktu pelajaran hampir

selesai, sebelum menutup pertemuan guru mengajak peserta

didik mengucapkan alhamdulillah dan tepuk tangan, atas

pengetahuan yang diperoleh pada pertemuan tersebut. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

b) Pertemuan kedua

(1) Pendahuluan

Pembelajaran dibuka dengan ucapan salam dan mempre-

sensi peserta didik. Kemudian memberikan apersepsi

dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: saat tangan

tertusuk jarum dan kemudian menarik tangan, gerak apakah

yang terjadi dan bagaimana prosesnya?

Dengan sistem tanya jawab guru mengulas materi pelajaran

yang lalu untuk membuka ingatan siswa.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

56

(2) Kegiatan inti

Guru meminta peserta didik duduk berkelompok sesuai

kelompok yang telah dibagi (terlampir). Kemudian menun-

juk salah seorang untuk membuat peta konsep di papan

tulis. Setelah itu, meminta perwakilan dari masing-masing

kelompok untuk menjelaskan perbagian konsep. Pada saat

sesion ini, guru masih harus menunjuk peserta didik yang

menjadi wakil. Karena terdapat 2 kelompok yaitu kelompok

4 dan kelompk 6 yang tidak maju mewakili secara sukarela.

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang

ingin bertanya dan memberikan kesempatan peserta didik

lain untuk menjawab pertanyaan. Kemudian, Guru membe-

rikan umpan balik dan memberikan penghargaan kepada

penanya dan yang menjawab pertanyaan. Setelah itu,

peserta didik dipersilahkan untuk duduk seperti semula.

Kemudian, guru mereview lagi materi tersebut. Setelah itu,

membagikan lembar evaluasi dan meminta siswa untuk

mengerjakannya dan mengumpulkan lembar evaluasi yang

telah dikerjakan. Kemudian setelah selesai, guru dan

peserta didik membahas jawaban evaluasi tersebut.

(3) penutup

Sebelum menutup pertemuan, guru memberikan perayaan

dengan tepuk tangan, dan guru memotivasi peserta didik

untuk mempelajari lagi materi yang telah dipelajari dan

materi pada pertemuan mendatang. Kemudian menutup

pertemuan dengan bacaan hamdalah dan mengucapkan

salam.

2) Pengamatan

Dari pengamatan keaktifan peserta didik dan pengamatan

terhadap pembelajaran guru yang terjadi selama proses belajar

mengajar berlangsung pada siklus 1 (terlampir).

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

57

3) Evaluasi dan Refleksi

Setelah pembelajaran selesai guru dan peneliti langsung

melakukan evaluasi terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dari evaluasi tersebut maka dilakukan refleksi terhadap langkah-

langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1

sebagai berikut:

a) Guru diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan waktu dalam

kegiatan pembelajaran sehingga lebih terencana.

b) Guru agar lebih maksimal dan merata dalam membimbing

peserta didik untuk menyelesaikan tugas kelompok dalam

proses pembelajaran.

c) Guru dalam membimbing peserta didik mengulang materi

pelajar-an, agar lebih mempertegas dan memantapkan konsep.

d) Guru perlu lebih sering memberikan afirmasi dan afirmasi

diberikan dalam kalimat yang jelas.

e) Guru perlu memberikan tugas resume pada peserta didik

terhadap materi yang telah dan yang belum dipelajari,

kemudian masing-masing peserta didik diminta menuliskan

hal-hal yang belum dan yang sudah mereka pahami, agar

peserta didik lebih siap dalam pembelajaran.

f) Guru masih terlalu tegang dalam pembelajaran, sehingga saat

pembelajaran peserta didik juga berada dalam suasana tegang

dan takut. Hal ini berdampak peserta didik kurang aktif dalam

pembelajaran.

g) Hasil belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran belum

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan sehing-

ga perlu diadakan siklus II.

b. Siklus II

1) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II, merupakan perbaikan

dari kekurangan dan kelemahan hasil refleksi siklus I, secara detail

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

58

dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Lampiran

22). Garis besar tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

a). Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin, 11 Oktober 2010 yang dimulai

mulai pukul 07.00–08.30, dengan melaksanakan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II pertemuan pertama (lampi-

ran 22) dengan indikator sebagai berikut:

(1) Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian dalam

sistem saraf pusat beserta fungsinya.

(2) Peserta didik mampu bagian-bagian dalam sistem saraf tepi

beserta fungsinya Peserta didik mampu membedakan pro-

ses gerak refleks dan gerak biasa.

(3) Peserta didik mampu menyebutkan fungsi sistem saraf

(4) Peserta didik mampu menjelaskan kelainan pada sistem

saraf.

Pelaksanaan pembelajaran siklus II pada pertemuan pertama

sebagai berikut:

(1) Pendahuluan

Guru memulai pertemuan dengan salam. Kemudian

memberikan apersepsi. Dengan mengajukan pertanyaan:

”pernahkah kalian mendengar istilah amnesia?, siapa yang

tahu apa itu amnesia?. Kemudian guru memberitahukan

tujuan pembela-jaran dan manfaat dari materi yang akan

dipelajari. Hal ini untuk menumbuhkan motivasi peserta

didik. Pada pertemuan perta-ma materi yang dipelajari

adalah tentang pembagian sistem saraf.

(2) Inti

Guru memberikan aba-aba pada peserta didik agar

setelah hitungan kelima, seluruh peserta didik duduk

berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibagi.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

59

Kemudian, dengan menggunakan peta konsep dan carta,

guru membimbing peserta didik mempelajari tentang

anatomi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan fungsi

sistem saraf. Setaelah itu, guru menggunakan jembatan

keledai yaitu: ” ibu pikir si kecil seimbang melanjutkan

nafas dan berdetak. Ini untuk memudah-kan mengingat

bagian-bagian otak dan fungsinya. Secara ibu, ”B” merujuk

pada besar (otak besar), pikir: untuk berpikir. Si kecil: otak

kecil.untuk keseimbangan, melanjutkan: sumsum lanjutan:

mengatur pernafasan dan denyut jantung. kemudian

meminta peserta didik untuk menirukanya. Kemuidan,

peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok tentang

sistem saraf pusat, saraf tepi serta kelainan pada sistem

saraf dengan mengacu pada buku paket dan menuliskan

hal-hal yang belum dipahami dan yang telah dipahami,

untuk kemudian pertanyaan tersebut dikemukakan di kelas.

Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi yang

berisi materi yang belum difahami dan materi yang telah

difahami dari proses diskusi dan dari hasil belajar masing-

masing dirumah, yang telah dikumpulkan bersama resum

pada dua hari sebelmunya. Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menjelaskan materi yang telah

difahami, sebelum guru menjelaskan isi materi secara

keseluruhan. Guru mengajak peserta didik mereview

kembali materi dari awal hingga selesai, agar pengetahuan

yang diperoleh bertambah merekat di benak peserta didik.

Kemudian guru mengarahkan peserta didik membuat

kesimpulan.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

60

(3) Penutup

Guru sebelum menutup pelajaran, memberikan motivasi

kepada peserta didik untuk mempelajari kembali di rumah

materi yang telah diajarkan.

b). Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ke dua

dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Oktober 2010 yang dimulai

mulai pukul 07.00 – 08.30, dengan melaksanakan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II pertemuan ke dua

(lampiran 22). Materi yang dibahas pada pertemuan ke dua

adalah mengulang materi pertemuan pertama pada siklus II dan

mengadakan evaluasi.

(1) Pendahuluan

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan

memberikan apersepsi: adakah diantara kalian yang pernah

sakit kepala? Hari ini kita akan mengulang sedikit materi

kemarin dan belajar tentang gangguan juga kelainan pada

sistem saraf.

(2) Kegiatan Inti

Guru meminta peserta didik mengumpulkan tugas yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian me-

nyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu, peserta didik

diminta untuk menyebutkan kembali tentang bagian-bagian

otak beserta fungsinya menggunakan jembatan keledai.

Dengan sistem tanya jawab peserta didik diajak mengulas

materi tentang sistem saraf tepi dan memberi penghargaan

terhadap peserta didik yang telah berusaha menjawab. Guru

membimbing peserta didik untuk menyimpulkan fungsi

sistem saraf. Guru menerangkan tentang kelainan pada

sistem saraf. Guru memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bertanya, dan memberikan kesempatan kepada

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

61

peserta didik yang lain untuk menjawab. Guru membagikan

lembar soal evaluasi, dan peserta didik mengerjakan

evaluasi tersebut dan mengumpul-kannya. Guru dan peserta

didik bersama-sama membahas jawaban soal evaluasi.

Guru memberikan penghargaan dan perayaan atas pertemu-

an hari ini.

(3) Penutup

Guru memotivasi peserta didik untuk mempelajari lagi

materi yang telah dipelajari dan materi pada pertemuan

mendatang. Guru menutup pertemuan dengan bacaan ham-

dalah dan mengucapkan salam.

2) Pengamatan atau observasi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam pembelajar-

an didapatkan hasil pembelajaran oleh guru dan keaktifan belajar

peserta didik terjadi selama proses belajar mengajar (terlampir).

3) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi siklus II kemudian dilakukan

refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil

refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

a). Guru telah lebih baik dalam memberi motivasi peserta didik

agar lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran.

b). Pengelolaan waktu dalam kegiatan pembelajaran berjalan lebih

terencana dan lebih baik bila dibanding dengan siklus I.

c). Pemberian bimbingan dan arahan saat proses diskusi kelompok

lebih baik daripada saat siklus I yakni Guru secara proporsional

membimbing dan memberi arahan pada masing-masing

kelompok.

d). Frekuensi afirmasi yang diberikan mengalami peningkatan,

dan pemberian afirmasi dilakukan dengan menggunakan

kalimat yang lebih jelas.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

62

e). Guru lebih baik dari siklus I dalam membimbing peserta didik

mengulang materi pelajaran.

f). Kesiapan peserta didik pada saat pembelajaran lebih baik,

dengan adanya tugas resume yang diberikan.

g). Peserta didik lebih aktif bertanya dan menyampaikan pendapat

dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru maupun sesama

peserta didik, karena perayaan dan afirmasi yang diberikan.

h). Hasil belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran me-

ngalami pencapaian indikator keberhasilan yang telah ditentu-

kan (terlampir).

C. PEMBAHASAN

Pembahasan yang diuraikan disini lebih banyak didasarkan atas hasil

pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Dari pengamatan

siklus 1 diperoleh temuan antara lain:

1. Pra Siklus

Dari hasil wawancara tanggal 14 Juni 2010 dan observasi awal

yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2010, diperoleh masalah yang

terjadi dalam pembelajaran Biologi yaitu hasil belajar peserta didik kelas

IX H masih rendah, pembelajaran yang diterapkan masih belum variatif

dan belum mampu meningkatkan hasil belajar.

Hasil nilai tes ulangan peserta didik kelas IX H pada mata

pelajaran sebelumnya, materi sistem saraf pada tahun sebelumnya

(lampiran 12 belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang

ditentukan dari sekolah, terdapat 16 peserta didik yang belum mencapai

KKM yang ditentukan (≥ 63), persentase ketuntasan klasikal yang

diperoleh hanya 43%. Analisis nilai tes yang diperoleh pada materi sistem

saraf pada tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1Nilai evaluasi pra siklus

Nilai tertinggi 89Nilai terendah 19

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

63

Rata-rata kelas 47Ketuntasan klasikal 43%

2. Siklus 1

a. Kegiatan pembelajaran guru

Tabel 4.2Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus IAspek yang diamati Skor

Pendahuluan 7

Kegiatan inti 25

Menutup pelajaran 7

Jumlah skor 39

Persentase 60.9%

Kategori Cukup

Ket : Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 19

Pengamatan keaktifan peserta didik selama pembelajaran

Data ini diambil dari lembar observasi keaktifan peserta didik

selama pembelajaran pada siklus I menggunakan pedoman

pengamatan. Rekapitulasi hasil pengamatan terhadap peserta didik

dapat dilihat pada lampiran 20.

Tabel 4.3 Analisis observasi terhadap peserta didik pada siklus I

Aspek yang diamatiJumlah

skorPersentase Keterangan

A. Kehadiran 141 95.2% Sangat baik

B. Kerjasama dalam kelompok 83 56% Cukup

C. Bertanya 62 41.8% Kurang

D. Menjawab pertanyaan 70 47.2% Kurang

E. Menyampaikan gagasan 62 41.8% Kurang

Jumlah keseluruhan 418 56.4% cukup

Dari hasil observasi kegiatan peserta didik, dapat dilihat pada

aspek kehadiran memiliki kriteria sangat baik dengan perolehan

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

64

95.2%, ini menunjukkan kelas tersebut memiliki kemauan yang baik

untuk mengikuti pelajaran. Kemudian pada saat proses diskusi,

kerjasama terhadap anggota kelompok memperoleh kriteria cukup

dengan persentase sebesar 56%, ini karena kurangnya pengawasan dan

arahan guru secara menyeluruh dan proporsional terhadap kelompok.

Peserta didik yang bertanya, menjawab pertanyaan dan menyampaikan

gagasan saat proses pembelajaran masih kurang, dengan perolehan

masing-masing sebesar 41.8%, 47.2% dan 41.8%.

Hal ini terjadi karena peserta didik masih terlihat malu untuk

bertanya, menjawab maupun menyampaikan gagasan. Selain itu, pada

saat proses pembelajaran di mulai, belum ada seorang pun peserta

didik yang telah membaca maupun mempelajari terlebih dahulu materi

tersebut di rumah. Ini juga mempengaruhi frekuensi bertanya,

menjawab maupun menyampaikan gagasan. Sehingga pada siklus

berikutnya perlu mengkondisikan peserta didik untuk memiliki

pengetahuan awal mengenai materi yang akan dipelajari, menuliskan

hal yang belum difahami dan yang telah difahami kemudian diajukan

saat di kelas, agar saat proses pembelajaran peserta didik lebih siap dan

interaktif.

b. Nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal peserta didik

Perbandingan hasil tes peserta didik antara nilai awal dan siklus I

Hasil belajar kognitif peserta didik Nilai awal Siklus I

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Jumlah peserta didik tuntas belajar

Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar

Rata-rata nilai peserta didik

Persentase ketuntasan

89

19

16

21

47

43 %

80

27

22

15

59.67

59 %

Dari tabel di atas, nilai rata-rata peserta didik mengalami

peningkatan sebesar 12.67. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

65

1, sebagian besar peserta didik sudah mendapat nilai lebih dari 63 dan

ketuntasan klasikal meningkat 29% dari 35% pada pembelajaran pra

siklus menjadi 59% setelah pembelajaran siklus 1.

3. Siklus 2

a. Kegiatan pembelajaran guru

Tabel 4.5Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus II

Aspek yang diamati Skor

Pendahuluan 9

Kegiatan inti 29

Menutup pelajaran 8

Jumlah skor 46

Persentase 71.8%

Kategori Baik

Keterangan tabel dapat dilihat pada lampiran 25.

b. Keaktifan peserta didik

Tabel 4.6 Hasil observasi terhadap peserta didik pada siklus II

Aspek yang diamatiJumlah

skorProsentase Keterangan

A. kehadiran 141 95.2% Sangat baik

B. Kerjasama dalam kelompok 113 76.3% Baik

C. Bertanya 70 47.2% Kurang

D. Menjawab pertanyaan 89 60.1% Cukup

E. Menyampaikan gagasan 65 43.9% Kurang

Jumlah keseluruhan 478 64.5% Baik

Keterangan tabel dapat dilihat pada lampiran 26.

c. Nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal peserta didik

Tabel 4.7Hasil tes peserta didik siklus II

Hasil belajar kognitif peserta didik Nilai Siklus II

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

66

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

pra siklus siklus I siklus II

Has

il ev

alua

si p

eser

ta d

idik nilai rata-rata

kelasketuntasanklasikal

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Jumlah peserta didik tuntas belajar

Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar

Rata-rata nilai peserta didik

Persentase ketuntasan

93

53

32

7

69.4

86.4 %

Hasil belajar pada siklus II mampu mencapai standar ketuntasan

klasikal, yakni mengalami pencapaian sebesar 86.4%, dengan nilai

tertinggi 93 dan nilai terendah 53, rata-rata kelas 69.4, peserta didik yang

mencapai nilai KKM individu ada 32 orang. Terjadi peningkatan sebanyak

10 peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan individu dari siklus I.

sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus III.

Diagram 4.1 Perbandingan hasil evaluasi peserta didik pada pra siklus,siklus I, dan siklus II

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

67

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan

model pembelajaran kuantum (quantum teaching) untuk meningkatkan hasil

belajar materi sistem saraf pada manusia kelas IX MTsN Brangsong Kendal,

dari bab I sampai bab IV, maka akhir bab skripsi ini dapat disimpulkan

beberapa hal, sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran materi sistem saraf pada manusia melalui

model pembelajaran kuantum (quantum teaching) di kelas IX H MTsN

Brangsong Kendal adalah langkah-langkah pembelajaran yang operasional

yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kuantum yang sudah diterapkan di dalam skenario

pembelajaran.

2. Hasil belajar peserta didik kelas IX H melalui penerapan pembelajaran

kuantum (quantum teaching) khususnya pada materi sistem saraf manusia

pada siklus I diperoleh rata-rata kelas 59.67 ketuntasan klasikal sebesar

59%, dengan jumlah peserta didik yang mencapai KKM pada siklus I ada

22 orang, dan yang tuntas sebanyak 15 orang. pada siklus II mengalami

peningkatan yaitu rata-rata kelas sebesar 69.4, ketuntasan klasikal sebesar

86.4%. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar 27,4%, dengan jumlah

peserta didik tuntas belajar 32 orang dan belum tuntas belajar 7. Dengan

dicapainya ketuntasan klasikal pada siklus II ≥ 85%, maka penelitian ini

tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dengan demikian kesimpulan

penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Kuantum (quantum

teaching) dalam proses pembelajaran materi sistem saraf manusia dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IX H MTs Negeri

Brangsong Kendal.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

68

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam upaya

meningkatkan hasil belajar, maka peneliti merasa perlu memberikan saran-

saran, antara lain :

1. Bagi sekolah, dari hasil penelitian ini, model pembelajaran kuantum

(quantum teaching) merupakan salah satu model pembelajaran yang perlu

didukung pelaksanaanya di sekolah.

2. Bagi guru, sebaiknya guru selalu menciptakan jembatan antara guru dan

peserta didik pada saat pembelajaran yaitu dengan cara memberikan

apersepsi tentang peristiwa yang telah melekat, dikenal serta dialami

peserta didik serta senantiasa menjelaskan manfaat yang diperoleh dari

mempelajari materi tersebut.

3. Bagi guru, saat pembelajaran sebaiknya senantiasa memberikan afirmasi

dan perayaan sebagai bentuk penghargaan. Hal ini untuk menumbuhkan

motivasi dan menciptakan kondisi menyenangkan dan penuh semangat

belajar pada peserta didik.

4. Pemberian tugas kepada peserta didik untuk membuat resum terhadap

materi yang akan dan telah dipelajari serta meminta menuliskan hal yang

belum dan telah dipahami dapat menkondisikan kesiapan peserta didik

dalam pembelajaran.

C. PENUTUP

Alhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya

peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Peneliti menyadari

meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun kekurangan dan

kesalahan tetaplah suatu keniscayaan atas diri manusia. Untuk itu, kritik dan

saran senantiasa diharapkan demi perbaikan skripsi ke depan serta perluasan

pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Peneliti berharap usaha kecil berupa

penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, guru pengampu IPA

MTsN Brangsong sebagi guru mitra dan siapapun yang membaca hasil

penelitian ini.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

69

Peneliti sadar sepenuhnya akan segala kekurangan dalam berbagai hal.

Untuk itu, kritik dan saran senantiasa diharapkan demi perbaikan skripsi ke

depan serta perluasan pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Di samping itu,

mudah-mudahan karya kecil ini dapat memberi sumbangan ilmu dalam dunia

pendidikan dalam arti yang komprehensif.

Akhirnya, hanya kepada Allah yang menjadi tumpuan untuk memohon

pertolongan, peneliti mengharapkan keridlaan dan petunjuk dalam mencari

jalan yang baik dan benar sehingga dapat memberi kemanfaatan dan

keberkahan bagi kita semua. Semoga ini menjadi bagian dari setetes

pengetahuan yang Allah berikan pada umat manusia dari selaksa samudera

ilmunya... Amin.

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK,

Bandung: CV. Yrama Widya, 2008.

Arends, Richard I., Learning To Teach Belajar untuk Mengajar, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006, Cet.13, edisi revisi VI.

_______, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

_______, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.

Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wa Turuqut

Tadris, Mesir: Darul Ma’arif

Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2008.

Bigge, Morris L., Learning Theories for Teachers, United States of America:

Harper and Row, 1982.

Campbell, Neil A., Biologi, Jilid 3, Jakarta: Erlanggga, ed. 5.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra,

1989.

DePorter, Bobbi, Mark Reardon, Sarah Singer- Nourie, Quantum Teaching

Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas diterjemahkan

oleh Ary Nilandari dari Quantum Teaching: Orchestrating Student

Success, Bandung: Kaifa, 2003, Ed. 1, Cet. 13.

Guyton, Arthur C., Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, diterjemahkan

oleh Petrus Andrianto dari human physiology and mechanism of disease,

Jakarta: EGC, 1996 , Cet.5.

Haryati, Mimin, Model dan Tekhnik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,

Jakarta: GP Press, 2007.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9e4e.dir/doc.pdf.

Senin, 02 Agustus 2010. 09.05.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHbddf/e2298623.dir/do

c.pdf. Senin, 02 Agustus 2010. 09.15.

http://muhammadirfani.files.wordpress.com, minggu, 01 Agustus 2010. 17.05.

http://sudarmanto.multiply.com/journal. 22 juli 2010.12:49.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.encha

ntedlearning.com/subjects/anatomy/brain/Neuron.shtml. Jumat. 25

desember 2010

Imam Abi Al-Husain Muslim din Al-Hujjaj Al-Qusyairi An-Nisaburi, Shahih

Muslim, Libanon: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, tth.

Jumu’ah, As’ad Ahmad, Al-Wazir fi tharaiqi At-Tadris, Damaskus: Dar Al-

‘Ushama’, 2004.

Muhammad, Akhsin Sakho, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dan Al-Qur’an dan

Sunnah Jakarta: PT Kharisma Ilmu, 2009.

Pasiak, Taufik, revolusi IQ/EQ/SQ: Menyingkap Rahasia Kecerdasan

Berdasarkan Al-qur’an dan Neurosains Mutakhir, (Bandung: Mizan,

2008.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 1

Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,

Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2009, cet. 2.

Rustaman, Nuryani Y dkk, Strategi Belajar Mengajar Biolog , Jakarta: UPI, 2003.

Seng, Tan Oon, et. al., Educational Psychology a Practitioner-Researcher

Approach (an Asian Edition), Singapore; Seng Lee Press, 2003.

Shihab, M. Quraish, Tafsir (Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2002, vol. 14

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1995, Cet, 3

Soewolo, dkk, Fisiologi Manusia, Malang, UNM, tth.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009, Cet. I4.

Susilo, Muhammad Joko, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Rosdakarya, 2006, cet. 12.

Syamsuddin, Abin, Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000, Cet, 3.

Tim penyusun kamus pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2010.

Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara,

2009

Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

DAFTAR RIWAYAT HDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Khanifah

Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 20 Juni 1986

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Purwosari Rt. 24/05 Kec. Patebon Kab.Kendal

Riwayat Pendidikan :

1. MI Pegandon Lulus Tahun 1998

2. MTs Sunan Abi Nawa Lulus Tahun 2001

3. MAN Kendal Lulus Tahun 2004

4. Masuk IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris

Biologi Tahun 2006

Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

Semarang, 28 Desember 2010

Penulis,

Nur Khanifah063811006

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 1

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS IX HMTs NEGERI BRANGSONG KENDAL

Wali Kelas : Arifah Darojatun, S.Pd.

No Nama peserta didik

1 Ahmad Sutrisno2 Ahmad wakhidun3 Amirul Mukminin4 Cholis M Ubaidilah5 Dewi Lestari Handayani6 Dewi Mufidah7 Hari Setiadi8 Ika Isnayati9 Joko Irfansyah10 Laila Rosana11 Lia Amelia12 Maskon13 M. Ali Al Muhdlor14 M. Aryo Gumilar15 M.Suriya16 Malinda Putri Setyani

17Muhammad AgusMulyadi

18 Muhammad Cahya S.I19 Muhammad Nugroho S

No Nama peserta didik

20 Muhammad Nur Fatoni21 Mutmainatul Kulub22 Nasziroh23 Riska Nur Sanatul Jadidah24 Saeful Mujab Al Mubarok25 Siti Aisyatul Mubarokah26 Siti Yani27 Sukri Mustofa28 Syukron Mashadi29 Teguh Hidayat30 Tinu Setyawan31 Ulil Albab32 Ulin Nuha33 Widodo34 Wisnu Hidayat35 Wisnu Mareta Nugraha36 Zaeni37 Zuli Nur Auliasari

Keterangan :Kelas IX terdiri dari 25 putra dan 12 putri

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 2

DAFTAR KELOMPOK BELAJARKELAS IX H MTs NEGERI BRANGSONG KENDAL

SIKLUS I DAN SIKLUS II

Kelompok 1No Nama1 Ahmad Sutrisno2 Ahmad wakhidun3 Amirul Mukminin4 Cholis M Ubaidilah5 Dewi Lestari Handayani6 Dewi Mufidah7 Hari Setiadi8 Ika Isnayati

Kelompok 2No Nama1 Joko Irfansyah2 Laila Rosana3 Lia Amelia4 Maskon5 M. Ali Al Muhdlor6 M. Aryo Gumilar7 M.Suriya8 Malinda Putri Setyani

Kelompok 3No Nama1 Muhammad Agus Mulyadi2 Muhammad Cahya S.I3 Muhammad Nugroho S4 Muhammad Nur Fatoni5 Mutmainatul Kulub6 Nasziroh7 Riska Nur Sanatul Jadidah

Kelompok 4No Nama1 Saeful Mujab Al Mubarok2 Siti Aisyatul Mubarokah3 Siti Yani4 Sukri Mustofa5 Syukron Mashadi6 Teguh Hidayat7 Tinu Setyawan

Kelompok 5No Nama1 Ulil Albab2 Ulin Nuha3 Widodo4 Wisnu Hidayat5 Wisnu Mareta Nugraha6 Zaeni7 Zuli Nur Auliasari

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

DAFTAR KELOMPOK BELAJARKELAS IX H MTs NEGERI BRANGSONG KENDAL

SIKLUS II

Kelompok 1No Nama1 Ahmad Sutrisno2 Ahmad wakhidun3 Amirul Mukminin4 Cholis M Ubaidilah5 Dewi Lestari Handayani6 Dewi Mufidah7 Hari Setiadi8 Ika Isnayati

Kelompok 2No Nama1 Joko Irfansyah2 Laila Rosana3 Lia Amelia4 Maskon5 M. Ali Al Muhdlor6 M. Aryo Gumilar7 M.Suriya8 Malinda Putri Setyani

Kelompok 3No Nama1 Muhammad Agus Mulyadi2 Muhammad Cahya S.I3 Muhammad Nugroho S4 Muhammad Nur Fatoni5 Mutmainatul Kulub6 Nasziroh7 Riska Nur Sanatul Jadidah

Kelompok 4No Nama1 Saeful Mujab Al Mubarok2 Siti Aisyatul Mubarokah3 Siti Yani4 Sukri Mustofa5 Syukron Mashadi6 Teguh Hidayat7 Tinu Setyawan

Kelompok 5No Nama1 Ulil Albab2 Ulin Nuha3 Widodo4 Wisnu Hidayat5 Wisnu Mareta Nugraha6 Zaeni7 Zuli Nur Auliasari

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 3

HASIL INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

WAWANCARA

Pokok-pokok wawancara dengan Bu Arifah Darojatun, S.Pd, selaku guru

IPA kelas IX di MTsN Brangsong Kendal meliputi :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Biologi yang terjadi di MTsN

Brangsong Kendal?

Pelaksanaan pembelajaran biologi sesuai dengan ketentuan dan kurikulum

tingkat satuan pendidikan.

2. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran biologi selama ini?

Dalam pembelajaran metode yang digunakan cenderung ceramah dan

penugasan, terkadang diskusi tapi kurang efektif.

3. Bagaimana kondisi peserta didik dalam pembelajaran biologi?

Peserta didik saat pembelajaran kebanyakan kurang aktif dikelas, mereka

lebih banyak mendengar daripada bertanya atau menyampaikan pendapat.

Mereka mengenal dan mempelajari materi pada saat pertemuan tersebut.

4. Apakah peserta didik dilibatkan secara aktif (subjek) dalam pelaksanaan

pembelajaran biologi?

Iya, namun peserta didik saat dilibatkan secara aktif, mereka kurang aktif dan

kurang respon, dan yang terjadi waktu menjadi molor dan materi tidak

terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

5. Bagaimana perolehan nilai peserta didik, apakah sudah mencapai nilai KKM?

Nilai KKM individual yang ditentukan dari sekolah adalah ≥ 63. Dan dari

masing-masing kelas variatif, ada kelas yang secara keseluruhan memiliki

hasil belajar telah memenuhi ketuntasan individu maupun klasikal, dan ada

kelas yang sering tidak memenuhi ketuntasan yang telah ditentukan. Kelas IX

H merupakan kelas yang jauh dibawah pencapaian dibanding kelas yang lain.

6. Apakah kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran

biologi?

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Peserta didik kurang siap saat pembelajaran karena belum membaca dan

mempelajari terlebih dahulu materi tersebut, peserta didik lambat dalam

menerima materi yang disampaikan, saat pembelajaran peserta didik masih

belum dapat menanggapi dengan cepat kalau dilibatkan secara aktif.

7. Dengan berlakunya KTSP, apakah strategi pembelajaran biologi MTsN

Brangsong Kendal sudah menerapkan model pembelajaran kuantum (quantum

teaching)?

Belum pernah.

8. Bagaimana minat peserta didik selama proses pembelajaran biologi

berlangsung?

Kemauan untuk belajar biologi tergolong baik. Tetapi pada saat

pembelajaran mereka kurang menunjukkan kesungguhan belajar, di kelas

sering mengobrol sendiri, terkadang tidak membawa LKS dan buku paket,

mereka belum membaca terlebih dahulu materi yang akan dipelajari. Jadi

menurut saya mereka belum memiliki minat yang baik.

9. Diantara beberapa materi pokok yang ada, materi pokok apakah yang terasa

sulit dan rumit bagi siswa, dilihat dari hasil belajar siswa

Dari hasil belajar yang saya analisis di tahun sebelumnya, materi pokok

yang hasil belajarnya secara keseluruhan kelas mendapat nilai rendah adalah

materi sistem saraf manusia. Pada materi ini, peserta didik mengeluh merasa

rumit. Dan memang materi ini tergolong materi yang memiliki isi materi

yang banyak.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 3

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

WAWANCARA

Pokok-pokok wawancara dengan Bu Arifah Darojatun, S.Pd, selaku guru

IPA kelas IX di MTsN Brangsong Kendal meliputi :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Biologi yang terjadi di MTsN

Brangsong Kendal?

2. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran biologi selama ini?

3. Bagaimana kondisi peserta didik dalam pembelajaran biologi?

4. Apakah peserta didik dilibatkan secara aktif (subjek) dalam pelaksanaan

pembelajaran biologi?

5. Bagaimana perolehan nilai peserta didik, apakah sudah mencapai nilai KKM?

6. Apakah kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran

biologi?

7. Dengan berlakunya KTSP, apakah strategi pembelajaran biologi MTsN

Brangsong Kendal sudah menerapkan model pembelajaran kuantum (quantum

teaching)?

8. Bagaimana minat peserta didik selama proses pembelajaran biologi

berlangsung?

9. Diantara beberapa materi pokok yang ada, materi pokok apakah yang terasa

sulit dan rumit bagi siswa, dilihat dari hasil belajar siswa?

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

rpbis ttabel Kriteria DP Kriteria IK Kriteria1 0,570 Valid 0,556 Baik 0,722 Mudah2 0,476 Tidak 0,333 Cukup 0,722 Mudah3 0,194 Valid 0,111 Jelek 0,611 Sedang4 0,512 Valid 0,444 Baik 0,333 Sedang5 0,586 Tidak 0,556 Baik 0,389 Sedang6 0,084 Tidak -0,111 Sangat jelek 0,500 Sedang7 0,524 Valid 0,556 Baik 0,389 Sedang8 0,548 Tidak 0,333 Cukup 0,278 Sukar9 0,534 Valid 0,556 Baik 0,278 Sukar

10 0,271 Tidak 0,222 Cukup 0,556 Sedang11 0,540 Valid 0,556 Baik 0,611 Sedang12 -0,069 Tidak 0,000 Jelek 0,556 Sedang13 0,525 Valid 0,444 Baik 0,667 Sedang14 0,487 Valid 0,556 Baik 0,389 Sedang15 0,611 Valid 0,333 Cukup 0,722 Mudah16 0,489 Tidak 0,444 Baik 0,778 Mudah17 0,530 Tidak 0,333 Cukup 0,722 Mudah18 0,525 Tidak 0,444 Baik 0,667 Sedang19 0,58375 Tidak 0,33 Cukup 0,72 Mudah20 0,50292 Tidak 0,56 Baik 0,72 Mudah21 0,34996 Tidak 0,11 Jelek 0,50 Sedang22 0,53215 Tidak 0,44 Baik 0,78 Mudah23 0,28159 Valid 0,22 Cukup 0,67 Sedang24 0,54333 Tidak 0,33 Cukup 0,72 Mudah25 0,63535 Valid 0,78 Baik sekali 0,39 Sedang26 0,34243 Tidak 0,33 Cukup 0,61 Sedang27 0,50594 Tidak 0,44 Baik 0,44 Sedang28 0,5019 Tidak 0,33 Cukup 0,83 Mudah29 0,49394 Tidak 0,33 Cukup 0,28 Sukar30 0,0512 Tidak 0,00 Jelek 0,67 Sedang31 0,46547 Valid 0,44 Baik 0,56 Sedang32 0,48975 Tidak 0,44 Baik 0,56 Sedang33 0,50292 Valid 0,56 Baik 0,72 Mudah34 0,67804 Tidak 0,56 Baik 0,72 Mudah35 0,53832 Tidak 0,44 Baik 0,56 Sedang36 0,10524 Tidak 0,22 Cukup 0,44 Sedang37 -0,3319 Tidak -0,44 Sangat jelek 0,44 Sedang38 0,18101 Tidak 0,11 Jelek 0,50 Sedang39 0,15381 Tidak 0,00 Jelek 0,44 Sedang40 0,61069 Tidak 0,33 Cukup 0,72 Mudah41 0,4465 Tidak 0,33 Cukup 0,50 Sedang42 0,19833 Tidak 0,22 Cukup 0,56 Sedang43 0,53435 Tidak 0,33 Cukup 0,28 Sukar44 0 Tidak 0,11 Jelek 0,50 Sedang45 0,53428 Tidak 0,33 Cukup 0,17 Sukar46 0,37238 Tidak 0,44 Baik 0,44 Sedang47 -0,18101 Tidak -0,11 Sangat jelek 0,50 Sedang48 0,39666 Tidak 0,44 Baik 0,44 Sedang49 0,47598 Tidak 0,33 Cukup 0,72 Mudah50 0,51198 Tidak 0,44 Baik 0,67 Sedang

KriteriaNoValiditas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 5KISI-KISI SOAL UJI COBA

NAMA SEKOLAH : MTsN Brangsong KendalMATA PELAJARAN : IPA TERPADUKELAS/SEMESTER : IX B/ ITAHUN AJARAN : 2010/2011MATERI PELAJARAN : SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Standar Kompetensi Kompetensi yang Diuji Indikator Soal Nomor Soal Jumlah3. Memahami

berbagai sistemdalam kehidupanmanusia

Mendeskripsikansistem koordinasi(sistem saraf padamanusia danhubungannya dengankesehatan)

1. Peserta didik dapat menjelaskanbagian-bagian sel saraf besertafungsinya.

2. Peserta didik dapatmembedakan tiga macam selsaraf berdasar fungsi.

3. Peserta didik dapatmembedakan proses gerakrefleks dan gerak biasa.

4. Peserta didik dapat menjelaskanbagian-bagian sistem sarafpusat beserta fungsinya.

5. Peserta didik dapat menjelaskanbagian-bagian sistem saraf tepibeserta fungsinya.

6. Peserta didik dapatmenyebutkan fungsi sistemsaraf.

7. Peserta didik dapat menjelaskankelainan pada sistem saraf.

1, 2, 4, 7, 13, 25, 26,35, 39.

11, 12, 14, 28, 32, 37,38, 23, 46.

5, 6, 8, 9, 33, 44.

15, 17, 18, 22, 24, 29,41, 43, 49.

10, 16, 19, 20, 31, 42.

3, 27, 47, 21, 34.

30, 36, 40, 45, 48,50.

9

9

6

9

6

5

6

Jumlah soal 50

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

KISI-KISI SOAL SIKLUS I DAN SIKLUS II

NAMA SEKOLAH : MTs Negeri Brangsong KendalMATA PELAJARAN : IPA TERPADUKELAS/SEMESTER : IX H/ ITAHUN AJARAN : 2010/2011MATERI PELAJARAN : SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Standar Kompetensi Kompetensi yang Diuji Indikator Soal Nomor Soal Jumlah3. Memahami

berbagai sistemdalam kehidupanmanusia

Mendeskripsikansistem koordinasi(sistem saraf padamanusia danhubungannya dengankesehatan)

1. Peserta didik dapat menjelaskanbagian-bagian sel saraf besertafungsinya.

2. Peserta didik dapatmembedakan tiga macam selsaraf berdasar fungsi.

3. Peserta didik dapatmembedakan proses gerakrefleks dan gerak biasa.

4. Peserta didik dapat menjelaskanbagian-bagian sistem saraf pusatbeserta fungsinya.

5. Peserta didik dapat menjelaskanbagian-bagian sistem saraf tepibeserta fungsinya.

6. Peserta didik dapatmenyebutkan fungsi sistemsaraf.

7. Peserta didik dapat menjelaskankelainan pada sistem saraf.

1, 2, 3, 4, 8, 9, 10, 13/ I

5, 6, 7, 15 / I.

11, 12, 14 / I

2, 3, 5, 11, 12, 13, 14,15 /II

4, 9, 10 / II

1, 7 / II

6, 8 / II

8

4

3

8

3

2

2

Jumlah soal 30

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok
Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 6

UJI COBA SOAL

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

KELAS IX

Nama :No. Absen :Kelas :

Pilihlah jawaban yang benar!

1. Satuan sel saraf pada manusia disebut....

a. neurit

b. neuron

c. dendrit

d. neurofibril

2. Pada gambar berikut, dendrit ditunjukkan oleh nomor ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

3. Sistem tubuh yang mampu menerima masukan dari lingkungan luar maupun

lingkungan dalam tubuh, kemudian berdasar informasi tersebut tubuh melakukan

tindakan tepat untuk menjaga fungsi tubuh. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh…

a. Sistem saraf

b. Sistem kardiovaskuler

c. Sistem hormon

d. Sistem gerak

4. Berdasarkan gambar pada soal nomor 2, impuls keluar dari badan sel saraf

melalui bagian tertentu yang ditunjukkan oleh nomor ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

5. Perhatikan data berikut:

1. otot/kelenjar

2. saraf motor

3. alat indera

4. saraf sensori

5. neuron perantara

6. otak

Urutan jalannya rangsangan sampai terjadi tanggapan pada gerak biasa adalah ….

a. 3 - 2 - 6 - 4 - 5-1

b. 3 - 2 - 5 - 6 - 4- 1

c. 3 – 4 – 6 – 2 – 1

d. 3 – 4 – 2 – 6 – 1

6. Ketika kita berjalan kaki telanjang dan tanpa sengaja menginjak bara api puntung

rokok, maka jalannya rangsang yang terjadi adalah….

a. Rangsang, reseptor saraf sensorik, sumsum tulang belakang, saraf motorik,

efektor, respon

b. Rangsang, reseptor, saraf sensorik, sumsum tulang belakang, saraf motorik,

reseptor dan respon

c. Rangsang, reseptor, saraf sensorik, otak, saraf motorik ,efektor dan respon

d. Rangsang, efektor, saraf sensorik, otak, saraf motorik, reseptor dan respon.

7. Pesan masuk dan keluar dari sel saraf melalui bagian-bagian dengan arah ….

a. akson → badan sel saraf → dendrit

b. akson → dendrit → badan sel saraf

c. dendrit → badan sel saraf → akson

d. dendrit → akson → badan sel saraf

8. Pernyataan di bawah ini benar, kecuali ….

a. Jalan yang dilalui pesan dari otak ke tangan berbeda dengan jalan yang dilalui

pesan dari tangan ke otak.

b. Sel saraf yang membentuk jalur panjang terdiri dari beberapa neuron.

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

c. Dendrit dari satu neuron akan berhubungan dengan dendrit dari neuron yang

lain secara langsung.

d. Dendrit dari satu sel saraf berhubungan dengan sel saraf lain melalui sinapsis.

9. Dari pernyataan di bawah ini, yang merupakan urutan gerak refleks adalah ….

a. impuls – indra – saraf sensori – saraf motor – otot

b. impuls – indra – otak – saraf sensori – saraf motor – otot

c. impuls – indra – saraf sensori – neuron perantara – saraf motor – otot

d. impuls – indra – saraf sensori – saraf motor – neuron perantara – otot

10. Bekerjanya organ-organ visceral disebabkan oleh bekerjanya sistem saraf yang

bersifat antagonis, yaitu mengaktifkan dan yang lain memperlambat. Sistem saraf

yang dimaksud adalah….

a. Otak besar

b. Otak kecil

c. Simpatik dan parasimpatik

d. Sumsum tulang belakang

11. Serabut saraf sensorik berfungsi untuk membawa ….

a. rangsangan dari indera ke saraf pusat

b. rangsangan keluar dari badan sel saraf

c. tanggapan dari saraf pusat ke otak

d. tanggapan dari badan sel saraf

12. Pesan yang dibawa oleh sel saraf disebut….

a. Sinapsis

b. efektor

c. interneuron

d. impuls

13. Benang-benang halus pada neurit disebut....

a. sinapsis

b. akson

c. mielin

d. neurofibril

14. Hubungan antar Neuron disebut....

a. koneksi

b. homolog

c. sinapsis

d. relasi

15. Bagian yang tidak termasuk sistem saraf pusat adalah ….

a. cerebrum b. saraf somatis

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

c. cerebelum d. medulla spinalis

16. Pada saraf tepi terdapat .... urat saraf pada tiap ruas tulang belakang.

a. sepasang

b. dua pasang

c. tiga pasang

d. empat pasang

17. Manusia diberi kelebihan yaitu kemampuan untuk menyimpan memori, berbicara

dan kecerdasan. Semuanya dikendalikan oleh sistem saraf yang terdapat pada

gambar berikut, nomor....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

18. Berdasar pada gambar soal nomor 17, pusat pengatur gerak refleks ditunjukkan

nomor….

a. 1

b. 4

c. 2

d. 3

19. Saraf sadar pada manusia terdiri atas....

a. 12 pasang saraf kranial dan 13 pasang saraf sumsum

b. 13 pasang saraf kranial dan 12 pasang saraf sumsum

c. 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum

d. 31 pasang saraf kranial dan 12 pasang saraf sumsum

20. Pengertian dari susunan saraf tak sadar terdiri dari....

a. susunan saraf pusat dan saraf simpatik

b. susunan saraf simpatik dan parasimpatik

c. susunan saraf parasimpatik dan saraf tepi

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

d. susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi

21. Sistem tubuh yang mengatur kecepatan aliran darah, pencernaan, pernafasan,

mengatur tindakan yang tepat untuk menjaga fungsi tubuh yang normal adalah

a. Sistem gerak

b. sistem saraf

c. sistem imun

d. sistem respirasi

22. Pengatur denyut jantung dan pernapasan adalah….

a. Otak besar

b. Otak kecil

c. Batang otak

d. Sumsum tulang belakang

23. Pertemuan antara ujung neurit dengan ujung dendrit disebut….

a. akson

b. jaringan pengikat

c. neuron

d. sinapsis

24. Perhatikan data berikut:

1. pengendali berpikir

2. pengatur keseimbangan

3. pengatur dan pengendali bicara

4. pusat koordinasi kerja otot

5. pengendali penglihatan

Sesuai data tersebut, fungsi dari cerebelum adalah ….

a. 1 dan 2

b. 2 dan 4

c. 3 dan 5

d. 4 dan 5

25. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator

adalah….

a. selubung mielin

b. sel schwann

c. nodus ranvier

d. inti sel schwann

26. Bagian sel saraf yang berfungsi menyalurkan impuls dari badan sel ke luar sel

adalah….

a. sel schwann b. neurit

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

c. nodus ranvier d. dendrite

27. Berikut adalah fungsi sistem saraf, kecuali….

a. memberi tanggapan (respon)

b. menerima informasi dalam bentuk stimulus (rangsang)

c. menyediakan energi untuk membawa rangsangan

d. memproses informasi yang diterima

28. Serabut saraf motorik berfungsi untuk membawa ….

a. rangsangan dari indera ke saraf pusat

b. rangsangan keluar dari badan sel saraf

c. tanggapan dari badan sel saraf

d. tanggapan dari saraf pusat ke otot atau kelenjar

29. Sistem saraf pusat terdiri dari….

a. otak dan sumsum lanjutan

b. otak dan sumsum tulang belakang

c. sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang

d. sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang

30. Penyakit akibat gangguan fungsi otak yang ditandai oleh kehilangan memori,

pengenalan kepribadian dan kekuatan mental merupakan ciri dari penyakit …

a. polio

b. alzheimer

c. ataksia

d. hidrosefalus

31. Sistem saraf yang bekerja secara otomatis atau di luar kesadaran kita disebut….

a. sistem saraf tepi

b. sistem saraf sadar

c. sistem saraf tak sadar

d. sistem saraf tengah

32. Saraf yang berhubungan dengan otot disebut

a. saraf motorik

b. saraf sensorik

c. interneuron

d. sinapsis

33. Gerakan yang terjadi secara tiba-tiba dibawah kesadaran kita disebut….

a. gerak lambat

b. gerak teratur

c. gerak peristaltik

d. gerak refleks

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

34. Sistem tubuh yang menjalin kerjasama dengan sistem hormon dalam mengontrol

tubuh adalah…

a. Sistem hormon

b. Sistem gerak

c. Sistem saraf

d. Sistem hemolimfe

35. Bagian dari akson yang tidak terlindungi oleh selubung mielin disebut….

a. sel schwann

b. dendrit

c. neuron

d. nodus ranvier

36. Gangguan sistem saraf yang ditandai oleh gerakan tubuh yang tidak teratur dan

tidak akurat disebut…

a. amnesia

b. alzheimer

c. ataksia

d. penyakit parkinson

37. Yang berfungsi membawa berita untuk disampaikan ke pusat saraf, adalah urat

saraf….

a. konduktor

b. sensorik

c. motorik

d. simpatik

38. Suatu struktur saraf yang melaksanakan aksi sebagai jawaban terhadap impuls

yang datang disebut….

a. reseptor

b. efektor

c. interneuron

d. konduktor

39. Serabut tunggal yang merupakan penjuluran panjang dari sitoplasma badan sel

saraf adalah….

a. impuls

b. dendrit

c. akson

d. sinaps

40. Radang pada selaput pembungkus otak disebut….

a. Faringitis

b. Bronkhitis

c. Meningitis

d. dermatitis

41. Lapisan otak yang berwarna kelabu disebut….

a. sinaps

b. neurofibril

c. korteks

d. interneuron

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

42. Berikut adalah aktivitas organ yang dipengaruhi saraf parasimpatik adalah….

a. meningkatnya denyut jantung

b. meningkatnya peristaltik lambung

c. meningkatnya laju pernapasan

d. melebarnya pupil

43. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk….

a. pengatur gerak refleks

b. penerima rangsang

c. pusat gerak sadar

d. keseimbangan tubuh

44. Contoh refleks otak yaitu gerak pada….

a. pupil mata

b. tempurung lutut

c. siku tangan

d. telapak kaki

45. Penyakit pada sistem saraf yang mampu melumpuhkan tubuh dan dapat dicegah

dengan imunisasi adalah…

a. amnesia

b. polio

c. penyakit parkinson

d. alzheimer

46. Pernyataan yang benar adalah….

a. neuron sensorik berfungsi menghantarkan tanggapan dari pusat saraf ke

efektor

b. neuron motorik berfungsi sebagai neuron penghubung

c. neuron sensorik berfungsi menghantarkan rangsang dari reseptor ke pusat

saraf

d. neuron konektor berfungsi menerima rangsang dari luar badan sel

47. Fungsi utama sistem saraf manusia adalah….

a. Menerima informasi berupa stimulus

b. Memproses informasi yang diterima

c. Menyampaikan pesan yang dibawa oleh sel saraf

d. Alat pengatur dan pengendali seluruh kegiatan alat-alat tubuh

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

48. Penyakit sistem saraf berikut ini yang tidak disebabkan oleh mikroorganisme

adalah….

a. meningitis dan epilepsi

b. penyakit Parkinson dan amnesia

c. polio dan meningitis

d. Alzheimer dan polio

49. Nama lain dari otak kecil adalah….

a. medulla oblongata

b. cerebellum

c. cerebrum

d. pons varolli

50. Berikut penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sumsum

tulang belakang menyebabkan kelumpuhan adalah….

a. alzheimer

b. amnesia

c. epilepsi

d. polio

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. B2. A3. A4. C5. C6. A7. C8. C9. C10. C11. A12. D13. D14. C15. B16. A17. A18. D19. C20. B21. B22. C23. D24. B25. A

26. B27. C28. D29. B30. B31. C32. A33. D34. C35. D36. C37. B38. B39. C40. C41. C42. B43. A44. A45. B46. C47. D48. B49. B50. D

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 13LEMBAR OBSERVASI GURU

SIKLUS I DAN SIKLUS II

NAMA GURU :TANGGAL PELAKSANAAN :PETUNJUK :

Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai!

Dilakukan SkorAspek yang DinilaiYa Tidak 1 2 3 4

PendahuluanTumbuhkan Memberi

motivasi Menyampaikan

tujuanpembelajaran

Memberikanapersepsi

Kegiatan Inti Alami

Namai

Memberikaninformasi awaltentang materi

Memanfaatkanalat peragadengan baik

Mengorganisasikan kelompokuntuk diskusi danmengerjakantugas kelompok

Memberikanbimbingankepada masing-masingkelompokdiskusi.

Membimbingsiswa untukmelaporkan hasildiskusi

Memberikankonsep secaradetail sistemsaraf padamanusia

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Demonstrasi-kan

Ulangi

Memberikankesempatan padamasing-masingkelompokmenyampaikanhasil diskusi

Memberikankesempatanpeserta didikuntuk bertanyadan untukmenyampaikanpendapat.

Mereview materidan menekankankonsep yangpenting.

Mengajak danmembimbingsiswa menarikkesimpulan.

Penutup Rayakan Memberikanmotivasi padasiswa untuk lebihgiat mempelajarimateri

Memberikanafirmasi kepadasiswa.

Memberikanpujian kepadasiswa.

Keterangan Skor.1. Tidak baik2. Cukup baik3. Baik4. Sangat baik

Observer

Nur KhanifahNIM: 063811006

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 14LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN PESERTA DIDIK

SIKLUS ISatuan Pendidikan : MTs Negeri Brangsong KendalMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas / Semester : IX HMateri Pokok : Sistem Saraf Pada ManusiaJumlah Peserta didik : 37 Peserta didik

Aspek PengamatanJumlah(Skor)

Pencapaian(%)

KeteranganKel. No Nama

A B C D E1234567

A

81234567

B

81C2

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

34567123456

D

7123456

E

7JumlahPencapaian (%)

Keterangan

Keterangan:A = kehadiranB = Kerjasama dalam kelompokC = bertanyaD = menjawab pertanyaanE = menyampaikan gagasan

Kriteria Penilaian:Nilai Kategori

4 Sangat Baik3 Baik2 Cukup1 Kurang

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

RUBRIK PENSKORAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIKSIKLUS I dan SIKLUS II

Yang diamati Skor KriteriaKehadiran di kelas 4

321

Hadir di kelas sebelum guru masuk Hadir di kelas bersamaan dengan guru masuk Hadir di kelas 5 menit sesudah guru masuk Hadir di kelas lebih dari 5 – 10 menit guru

masukKerjasama dalam

kelompok43

2

1

Bekerjasama dengan semua anggota kelompok Bekerjasama dengan 4 atau 6 anggota

kelompok Bekerjasama dengan 1 atau 3 anggota

kelompok Tidak bekerjasama dengan anggota kelompok

Bertanya 4

3

2

1

Mengajukan pertanyaan sesuai dengan materiyang diajarkan, kepada siswa yang sedangpresentasi atau guru lebih dari 2X

Mengajukan pertanyaan sesuai dengan materiyang diajarkan, kepada siswa yang sedangpresentasi atau guru sebanyak ≤ 2X

Pertanyaan tidak sesuai dengan materi yangdiajarkan, tetapi terkait dengan fakta dalamkajian biologi.

Tidak pernah mengajukan pertanyaan samasekali

Menjawabpertanyaan

4

3

2

1

Menjawab dengan benar atas pertanyaan yangdiajukan siswa atau guru ≥ 2X

Menjawab pertanyaan dengan benar ataspertanyaan dari siswa atau guru sebanyak 1Xdan menjawab kurang tepat sebanyak 1X

Menjawab pertanyaan dari siswa atau guru,jawaban yang diberikan kurang tepat, sebanyak≥ 1X

Tidak pernah menjawab pertanyaan dari siswaatau guru.

Menyampaikangagasan

4

3

2

1

Menyampaikan gagasan relevan dengan materiyang diajarkan lebih dari 2X

Menyampaikan gagasan relevan dengan materiyang diajarkan sebanyak 2X

Menyampaikan gagasan tidak relevan denganmateri yang diajarkan ≥1X

Tidak pernah menyampaikan gagasan

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

RUBRIK PENSKORAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIKSIKLUS I dan SIKLUS II

Yang diamati Skor KriteriaKehadiran di kelas 4

321

Hadir di kelas sebelum guru masuk Hadir di kelas bersamaan dengan guru masuk Hadir di kelas 5 menit sesudah guru masuk Hadir di kelas lebih dari 5 – 10 menit guru

masukKerjasama dalam

kelompok43

2

1

Bekerjasama dengan semua anggota kelompok Bekerjasama dengan 4 atau 6 anggota

kelompok Bekerjasama dengan 1 atau 3 anggota

kelompok Tidak bekerjasama dengan anggota kelompok

Bertanya 4

3

2

1

Mengajukan pertanyaan sesuai dengan materiyang diajarkan, kepada siswa yang sedangpresentasi atau guru lebih dari 2X

Mengajukan pertanyaan sesuai dengan materiyang diajarkan, kepada siswa yang sedangpresentasi atau guru sebanyak ≤ 2X

Pertanyaan tidak sesuai dengan materi yangdiajarkan, tetapi terkait dengan fakta dalamkajian biologi.

Tidak pernah mengajukan pertanyaan samasekali

Menjawabpertanyaan

4

3

2

1

Menjawab dengan benar atas pertanyaan yangdiajukan siswa atau guru ≥ 2X

Menjawab pertanyaan dengan benar ataspertanyaan dari siswa atau guru sebanyak 1Xdan menjawab kurang tepat sebanyak 1X

Menjawab pertanyaan dari siswa atau guru,jawaban yang diberikan kurang tepat, sebanyak≥ 1X

Tidak pernah menjawab pertanyaan dari siswaatau guru.

Menyampaikangagasan

4

3

2

1

Menyampaikan gagasan relevan dengan materiyang diajarkan lebih dari 2X

Menyampaikan gagasan relevan dengan materiyang diajarkan sebanyak 2X

Menyampaikan gagasan tidak relevan denganmateri yang diajarkan ≥1X

Tidak pernah menyampaikan gagasan

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTs Negeri BrangsongMata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : IX / GasalModel pembelajaran : Quantum TeachingStandar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusiaKompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.Indikator :

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian sistem saraf.2. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian sel saraf beserta

fungsinya.3. Peserta didik mampu membedakan tiga macam sel saraf berdasarkan

fungsinya.4. Peserta didik mampu membedakan proses gerak refleks dan gerak

biasa.Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit

A. Tujuan pembelajaran :1. Menjelaskan pengertian sistem saraf.2. Menjelaskan bagian-bagian sel saraf beserta fungsinya3. Membedakan tiga macam sel saraf berdasarkan fungsinya4. Membedakan proses gerak refleks dan gerak biasa

B. Materi pembelajaran : sel saraf( neuron), macam-macam sel saraf, gerak biasa dangerak refleks

C. Metode : Ceramah, diskusi kelompok, Tanya Jawab, eksperimen danPenugasan

D. Langkah-langkah pembelajaran

No. Kegiatan pembelajaranAlokasiwaktu

A. Pertemuan pertama

Kegiatan pendahuluan Guru Mengucapkan salam dan mempresensi siswa. Guru memberikan apersepsi kepada siswa:

Guru menunjuk salah seorang siswa untuk maju. Secaratiba-tiba guru menempelkan es batu yang dibungkus saputangan ke pipi siswa. Dari respon kaget siswa tersebut,kemudian guru bertanya: apakah gerakan menghindartadi kamu sadari dan direncanakan?.Pernahkah kalian

10 menit

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

mengalami hal semacam itu? Ketika berjalan secara taksengaja terantuk batu kemudian menarik kaki kadangdisertai erangan sakit. Atau ketika kalian melihat bolakemudian mendekat dan mencoba untuk menendangnya?Inilah yang akan kita pelajari hari ini, kira-kira tentangapa?Kita akan belajar bagaimana saraf tubuh secara otomatismengatur kerja tubuh, dan seperti apa struktur canggihyang mampu bekerja dengan kecepatan tinggi mengolahinformasi serta untuk mengetahui secara kronologisbagaimana gerakan sebagai wujud respon dapat terbentuk

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok

masing-masing Dengan menggunakan peta konsep siswa dibimbing

untuk mempelajari masing-masing bagian materi dengansistem tanya jawab.

Siswa diminta berpasangan dalam kelompok masing-masing untuk menyebutkan struktur sel saraf besertafungsinya dengan menggunakan tangan sebagai analogisecara bergantian. Jari-jari sebagai dendrit telapak tangandan membuat bundaran ditengah : badan sel dan nukleus,lengan sebagai akson (neurit). Pada lengan digambarimirip sel schwann dan nodus ranvier dan kulit dianggapselubung mielin.

Guru meminta masing-masing kelompok untuk praktikrefleks pupil dengan lampu senter dan mengamati pupilmata. Kemudian dengan menggunakan lembar kerjakelompok masing-masing kelompok berdiskusi untukmemahami tiga jenis sel saraf beserta lintasan gerakrefleks dan gerak biasa.

Guru membimbing dan mengamati diskusi kelompok. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok

untuk maju menjelaskan hasil diskusi, kelompok yanglain mendengarkan dan menanggapi.

Guru bersama siswa mereview materi dari awal. Guru mempersilahkan siswa yang ingin bertanya dan

memberikan kesempatan pada siswa yang inginmenjawab dan guru mengapresiasi tiap jawaban yangdiberikan.

Guru memberikan penghargaan kepada siswa yangbertanya maupun yang menjawab pertanyaan.

Kegiatan penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

60 menit

10 menit

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

Guru mengajak seluruh siswa untuk bertepuk tangan ataspenambahan pengetahuan dari pertemuan hari ini.

Guru meminta siswa untuk mempelajari lagi materi hariini di rumah.

Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.B. Pertemuan Kedua

Kegiatan pendahuluan Guru Mengucapkan salam dan mempresensi siswa. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan

memberikan apersepsi:Guru dengan sistem tanya jawab mengulas materipelajaran yang lalu untuk membuka ingatan siswa.

Kegiatan inti Guru meminta siswa duduk berkelompok. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk membuat peta

konsep di papan tulis. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok

untuk menjelaskan perbagian konsep. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang

ingin bertanya dan memberikan kesempatan peserta didiklain untuk menjawab pertanyaan.

Guru memberikan umpan balik dan memberikanpenghargaan kepada penanya dan yang menjawabpertanyaan.

Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk sepertisemula.

Guru mereview lagi materi tersebut. Guru membagikan lembar evaluasi dan meminta siswa

untuk mengerjakannya. Guru meminta kepada siswa mengumpulkan lembar

evaluasi yang telah dikerjakan. Guru bersama siswa membahas jawaban dari evaluasi

tersebut.

Kegiatan penutup Guru memberikan penghargaan dan perayaan atas

pertemuan hari ini. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari lagi materi

yang telah dipelajari dan materi pada pertemuanmendatang.

Guru menutup pertemuan dengan bacaan hamdalah danmengucapkan salam.

10 menit

60 menit

10 menit

E. Media Spidol dan whiteboard

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

Es batu dan sapu tangan Lampu senter

F. Sumber/bahan Buku paket Sumarwan, dkk, IPA SMP untuk kelas IX 3A semester 1, Jakarta,

Erlangga: 2007. LKS

G. Penilaian1. Penilaian Proses

Performance: penilaian keaktifan peserta didik melalui lembar observasi.

2. Penilaian hasilPaper and pencil, yakni Penilaian yang dilihat dari hasil tes evaluasi.

Kendal , 6 Oktober 2010Guru Mata Ajar Biologi PenelitiMTs Negeri Brangsong Kendal

Arifah Darojatun, S.Pd. Nur KhanifahNIP.197810272003122002 NIM.063811006

Mengetahui,Kepala MTs Negeri Brangsong Kendal

Dra. Hj. ZayinatunNIP.195412101979032011

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 16SOAL SIKLUS I

Nama :No. absen :Kelas :

Pilihlah jawaban yang benar !

1. Satuan sel saraf pada manusia disebut ….

a. neurit

b. neuron

c. dendrit

d. neurofibril

2. Pada gambar berikut, dendrit ditunjukkan oleh nomor ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

3. Berdasarkan gambar pada soal nomor 2, implus keluar dari badan sel saraf

melalui bagian tertentu yang ditunjukkan oleh nomor ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

4. Pesan masuk dan keluar dari sel saraf melalui bagian-bagian dengan arah ….

a. akson → badan sel saraf → dendrit

b. akson → dendrit → badan sel saraf

c. dendrit → badan sel saraf → akson

d. dendrit → akson → badan sel saraf

5. Serabut saraf sensorik berfungsi untuk membawa ….

a. rangsangan dari indera ke saraf pusat

b. rangsangan keluar dari badan sel saraf

c. tanggapan dari saraf pusat ke otot dan kelenjar

d. tanggapan dari badan sel saraf

6. Hubungan antar Neuron disebut....

a. koneksi b. homolog

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

c. sinapsis d. relasi

7. Saraf yang berhubungan dengan otot disebut ….

a. saraf motorik

b. saraf sensorik

c. interneuron

d. sinapsis

8. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator

adalah….

a. Selubung myelin

b. Sel schwann

c. Nodus ranvier

d. Inti sel schwann

9. Bagian dari akson yang tidak terlindungi oleh selubung myelin disebut….

a. Sel schwann

b. Dendrit

c. Neuron

d. Nodus ranvier

10. Pernyataan di bawah ini benar, kecuali ….

a. Jalan yang dilalui pesan dari otak ke tangan berbeda dengan jalan yang

dilalui pesan dari tangan ke otak.

b. Sel saraf yang membentuk jalur panjang terdiri dari beberapa neuron.

c. Dendrit dari satu neuron akan berhubungan dengan dendrit dari neuron

yang lain secara langsung.

d. Dendrit dari satu sel saraf berhubungan dengan sel saraf lain melalui

sinapsis.

11. Dari pernyataan di bawah ini, yang merupakan urutan gerak refleks adalah ….

a. impuls – indra – saraf sensori – saraf motor – otot

b. impuls – indra – otak – saraf sensori – saraf motor – otot

c. impuls – indra – saraf sensori – neuron perantara – saraf motor – otot

d. impuls – indra – saraf sensori – saraf motor – neuron perantara – otot

12. Gerakan yang terjadi secara tiba-tiba dibawah kesadaran kita disebut….

a. Gerak lambat

b. Gerak teratur

c. Gerak peristaltik

d. Gerak refleks

13. Benang-benang halus pada neurit disebut….

a. Sinapsis b. Akson

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

c. Myelin d. neurofibril

14. Perhatikan data berikut:

1. otot/kelenjar

2. saraf motorik

3. alat indera

4. saraf sensorik

5. neuron perantara

6. otak

Urutan jalannya rangsangan sampai terjadi tanggapan pada gerak biasa adalah….

a. 3 – 2 – 6 – 4 – 5 – 1

b. 3 – 2 – 5 – 6 – 4 – 1

c. 3 – 4 – 6 – 2 – 1

d. 3 – 4 – 2 – 6 – 1

15. Serabut saraf motorik berfungsi untuk membawa….

a. Rangsangan dari indera ke saraf pusat

b. Rangsangan keluar dari badan sel saraf

c. Tanggapan dari badan sel saraf

d. Tanggapan dari badan sel saraf ke otot atau kelenjar

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok
Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 17KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS I

1. B2. A3. C4. C5. A6. C7. A8. A9. D10. C11. C12. D13. D14. C15. D

KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II

1. C2. B3. C4. B5. B6. C7. C8. B9. A10. C11. C12. B13. C14. A15. B

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 18

DAFTAR NILAI DAN HASIL ANALISIS

EVALUASI SIKLUS I PESERTA DIDIK KELAS IX H MTs NEGERI

BRANGSONG KENDAL

No Nama Nilai Keterangan

1 Ahmad Sutrisno 60 BELUM TUNTAS

2 Ahmad wakhidun 73 TUNTAS

3 Amirul Mukminin 67 TUNTAS

4 Cholis M Ubaidilah 40 BELUM TUNTAS

5 Dewi Lestari Handayani 73 TUNTAS

6 Dewi Mufidah 80 TUNTAS

7 Hari Setiadi 40 BELUM TUNTAS

8 Ika Isnayati 67 TUNTAS

9 Joko Irfansyah 67 TUNTAS

10 Laila Rosana 40 BELUM TUNTAS

11 Lia Amelia 53 BELUM TUNTAS

12 Maskon 67 TUNTAS

13 M. Ali Al Muhdlor 73 TUNTAS

14 M. Aryo Gumilar 47 BELUM TUNTAS

15 M.Suriya 73 TUNTAS

16 Malinda Putri Setyani 67 TUNTAS

17 Muhammad AgusMulyadi

33 BELUM TUNTAS

18 Muhammad Cahya S.I 67 TUNTAS

19 Muhammad Nugroho S 33 BELUM TUNTAS

20 Muhammad Nur Fatoni 73 TUNTAS

21 Mutmainatul Kulub 27 BELUM TUNTAS

22 Nasziroh 40 BELUM TUNTAS

23 Riska Nur SanatulJadidah

67 TUNTAS

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

24 Saeful Mujab AlMubarok

67 TUNTAS

25 Siti Aisyatul Mubarokah 67 TUNTAS

26 Siti Yani 60 BELUM TUNTAS

27 Sukri Mustofa 73 TUNTAS

28 Syukron Mashadi 67 TUNTAS

29 Teguh Hidayat 67 TUNTAS

30 Tinu Setyawan 73 TUNTAS

31 Ulil Albab 60 BELUM TUNTAS

32 Ulin Nuha 53 BELUM TUNTAS

33 Widodo 60 BELUM TUNTAS

34 Wisnu Hidayat 27 BELUM TUNTAS

35 Wisnu Mareta Nugraha 80 TUNTAS

36 Zaeni 67 TUNTAS

37 Zuli Nur Auliasari 60 BELUM TUNTAS

Jumlah peserta didik mencapai KKM 22Ketuntasan klasikal 59%

Nilai tertinggi 80Nilai terendah 27Rata-rata kelas 59.67

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 19LEMBAR OBSERVASI GURU

SIKLUS I

NAMA GURU : Arifah Darojatun, S. PdTANGGAL PELAKSANAAN : 04 Oktober 2010

Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai!

Dilakukan SkorAspek yang dinilaiYa Tidak 1 2 3 4

PendahuluanTumbuhkan Memberi

motivasi Menyampaikan

tujuanpembelajaran

Memberikanapersepsi

Kegiatan inti Alami

Namai

Demonstrasi

Memberikaninformasi awaltentang materi

Memanfaatkanalat peragadengan baik

Mengorganisasikan kelompokuntuk diskusi danmengerjakantugas kelompok

Memberikanbimbingankepada masing-masingkelompokdiskusi.

Membimbingsiswa untukmelaporkan hasildiskusi

Memberikankonsep secaradetail sistemsaraf padamanusia

Memberikan

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

kan

Ulangi

kesempatan padamasing-masingkelompokmenyampaikanhasil diskusi

Memberikankesempatanpeserta didikuntuk bertanyadan untukmenyampaikanpendapat.

Mereview materidan menekankankonsep yangpenting.

Mengajak danmembimbingsiswa menarikkesimpulan.

Penutup rayakan Memberikanmotivasi padasiswa untuk lebihgiat mempelajarimateri

Memberikanafirmasi kepadasiswa.

Memberikanpujian kepadasiswa.

Keterangan Skor.1. Tidak baik2. Cukup baik3. Baik4. Sangat baik

Observer / Peneliti

Nur KhanifahNIM: 063811006

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 20

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN PESERTA DIDIKSIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTsN Brangsong KendalMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas / Semester : IX HMateri Pokok : Sistem Saraf Pada ManusiaJumlah Peserta didik : 37 Peserta didik

Aspek PengamatanKel. No Nama

A B C D EJumlah(Skor)

Pencapaian(%)

Keterangan

1 Ahmad Sutrisno 4 2 2 2 2 12 60 Cukup2 Ahmad wakhidun 4 4 2 3 2 15 75 Baik3 Amirul Mukminin 4 3 2 2 2 13 65 Baik4 Cholis M Ubaidilah 3 3 1 1 1 9 45 Kurang5 Dewi Lestari Handayani 4 3 2 3 2 14 70 Baik6 Dewi Mufidah 4 4 3 4 3 18 90 Sangat baik7 Hari Setiadi 3 3 1 1 1 9 45 Kurang

A

8 Ika Isnayati 4 2 2 2 2 12 60 Cukup1 Joko Irfansyah 4 3 2 3 2 14 70 Baik2 Laila Rosana 4 3 1 1 1 10 50 Cukup3 Lia Amelia 4 2 1 1 1 9 45 Kurang4 Maskon 4 2 2 2 2 12 60 Cukup5 M. Ali Al Muhdlor 4 4 2 3 2 15 75 Baik6 M. Aryo Gumilar 3 3 1 1 1 9 45 kurang7 M.Suriya 4 3 2 3 2 14 70 Baik

B

8 Malinda Putri Setyani 4 2 2 2 2 12 60 Cukup

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

1 Muhammad Agus M 4 2 1 1 1 9 45 Kurang2 Muhammad Cahya S.I 4 3 2 2 2 13 65 Baik3 Muhammad Nugroho S 3 3 1 1 1 9 45 Kurang4 Muhammad Nur Fatoni 4 3 2 3 2 14 70 Baik

C

5 Mutmainatul Kulub 3 1 1 1 1 7 35 Kurang6 Nasziroh 4 3 1 1 1 10 50 Cukup7 Riska Nur Sanatul J 4 3 2 2 2 13 65 Baik1 Saeful Mujab Al M 4 3 2 2 2 13 65 Baik2 Siti Aisyatul M 4 3 2 2 2 13 65 Baik3 Siti Yani 4 3 1 1 1 10 50 Cukup4 Sukri Mustofa 4 1 2 3 2 12 60 Cukup5 Syukron Mashadi 4 3 2 2 2 13 65 Baik6 Teguh Hidayat 4 3 2 2 2 13 65 Baik

D

7 Tinu Setyawan 4 3 2 3 2 14 70 Baik1 Ulil Albab 4 3 1 1 1 10 50 Cukup2 Ulin Nuha 3 2 2 1 2 10 50 Cukup3 Widodo 4 3 1 1 1 10 50 Cukup4 Wisnu Hidayat 3 2 1 1 1 8 40 Kurang5 Wisnu Mareta Nugraha 4 4 3 3 3 17 85 Sangat baik6 Zaeni 4 3 2 2 2 13 65 Baik

E

7 Zuli Nur Auliasari 4 3 1 1 1 10 50 CukupJumlah 141 83 62 70 62 418Pencapaian (%) 95.2 56 41.8 47.2 41.8 56.4

Keterangan Sangatbaik

cukup kurang kurang kurang cukup

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Keterangan:A = kehadiranB = Kerjasama dalam kelompokC = bertanyaD = menjawab pertanyaanE = menyampaikan gagasan

Kriteria Penilaian:Nilai Kategori

4 Sangat Baik3 Baik2 Cukup1 Kurang

Observer/ peneliti

(Nur Khanifah) 063811006

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok
Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 21

Lembar diskusi kelompok

JUDUL : Gerak refleks

A. Tujuan

Untuk mengetahui gerak refleks pada pupil mata.

B. Alat dan Bahan

Lampu senter kecil

C. Cara Kerja

1. Perhatikan pupil mata teman kalian.

2. Tanpa memberitahukan kepadanya, arahkan nyala lampu senter ke mata

teman kalian tersebut.

3. Amatilah perubahan yang terjadi pada pupil mata teman kalian.

4. Tanyakan kepada teman kalian tersebut, apakah dia menyadari perubahan

yang terjadi pada pupil matanya.

5. Gambarkan pada kertas keadaan pupil teman kalian sebelum dan sesudah

disinari

6. Termasuk dalam gerak apakah pada peristiwa tersebut? serta Jelaskan

bagaimana mekanisme tersebut terjadi dalam sistem saraf!

7. Sebutkan 2 contoh peristiwa lain dalam kehidupan sehari-hari

sebagaimana kejadian tadi!

8. a.Gambarkan bentuk sel saraf (neuron) serta sebutkan bagian-bagiannya!

b.Jelaskan fungsi masing-masing bagian tersebut!

9. Jelaskan hasil pengamatan kalian kepada teman di kelas kalian.

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

Lampiran 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Negeri BrangsongMata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : IX / GasalModel pembelajaran : Quantum TeachingStandar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusiaKompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.Indikator :

1. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian dalam sistem sarafpusat beserta fungsinya.

2. Peserta didik mampu bagian-bagian dalam sistem saraf tepi besertafungsinya Peserta didik mampu membedakan proses gerak refleks dangerak biasa.

3. Peserta didik mampu menyebutkan fungsi sistem saraf4. Peserta didik mampu menjelaskan kelainan pada sistem saraf

Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit

Tujuan pembelajaran :1. menjelaskan bagian-bagian dalam sistem saraf pusat beserta

fungsinya2. menjelaskan bagian-bagian dalam sistem saraf tepi beserta fungsinya3. menyebutkan fungsi sistem saraf4. menjelaskan kelainan pada sistem saraf

Materi pembelajaran : sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan kelainan pada sistem saraf.Metode : Ceramah, diskusi kelompok, Tanya Jawab, dan Penugasan

Langkah-langkah pembelajaran :

No Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu

A. Pertemuan pertama

Kegiatan pendahuluan Guru Mengucapkan salam dan mempresensi peserta

didik. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan

memberikan apersepsi:Guru mengajukan pertanyaan organ tubuh manakahyang kita gunakan untuk berpikir?Pertemuan kemarin kita telah belajar tentang gerakbiasa dan gerak refleks. Hari ini kita akan mempelajarirupa dan struktur dari organ yang bertanggung jawabatas kegiatan tersebut.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru membagikan hasil koreksi evaluasi pada

10 menit

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti peserta didik telah duduk sesuai dengan kelompok

masing-masing saat pembelajaran dimulai. Dengan menggunakan peta konsep dan carta, peserta

didik dibimbing untuk mempelajari masing-masingbagian materi dengan sistem tanya jawab.

Guru mengajarkan bagian-bagian dari otak besertafungsinya dengan bantuan jembatan keledai.

Peserta didik melakukan diskusi kelompok mengenaisistem saraf tepi dan meminta peserta didik menuliskanhal-hal yang sudah dipahami dan yang belum dipahamiuntuk kemudian pertanyaan tersebut diajukan kepadaguru.

Guru membimbing dan mengamati diskusi kelompok. Guru mengecek pemahaman peserta didik dari hasil

diskusi dengan sistem tanya jawab secara klasikal. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya dan memberikan kesempatan kepada pesertadidik lain untuk menjawab.

Guru bersama peserta didik mereview materi dari awal. Mempersilahkan peserta didik yang ingin bertanya dan

memberikan kesempatan pada peserta didik yang inginmenjawab dan mengapresiasi tiap jawaban yangdiberikan.

Kegiatan penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang

telah dipelajari. Guru mengajak seluruh peserta didik untuk bertepuk

tangan atas penambahan pengetahuan dari pertemuanhari ini.

Guru meminta kepada peserta didik untukmenyebutkan kembali bagian-bagian otak besertafungsinya menggunakan jembatan keledai.

Guru memberi tugas individu untuk meresume materihari ini menggunakan bahasa dan pemahaman masing-masing peserta didik dan meminta peserta didik untukmempelajari lagi materi hari ini di rumah.

Guru menutup pertemuan dengan bacaan hamdalah danmengucapkan salam.

60 menit

10 menit

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

B. Pertemuan kedua

Kegiatan pendahuluan Guru Mengucapkan salam, membuka pelajaran dengan

basmalah dan mempresensi peserta didik.Guru memberikan motivasi kepada peserta didik danmemberikan apersepsi: adakah diantara kalian yangpernah sakit kepala? Hari ini kita akan mengulangsedikit materi kemarin dan belajar tentang gangguanjuga kelainan pada sistem saraf.

Kegiatan inti Guru meminta peserta didik mengumpulkan tugas yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengajak peserta didik untuk menyebutkan

kembali tentang bagian-bagian otak beserta fungsinyamenggunakan jembatan keledai.

Dengan sistem tanya jawab peserta didik diajakmengulas materi tentang sistem saraf tepi dan memberipenghargaan terhadap peserta didik yang telahberusaha menjawab..

Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkanfungsi sistem saraf.

Guru menerangkan tentang kelainan pada sistem saraf. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya, dan memberikan kesempatan kepadapeserta didik yang lain untuk menjawab.

Guru membagikan lembar soal evaluasi, dan pesertadidik mengerjakan evaluasi tersebut danmengumpulkannya.

Guru dan peserta didik bersama-sama membahasjawaban soal evaluasi.

Kegiatan penutup Guru memberikan penghargaan dan perayaan atas

pertemuan hari ini. Guru memotivasi peserta didik untuk mempelajari lagi

materi yang telah dipelajari dan materi pada pertemuanmendatang.

Guru menutup pertemuan dengan bacaan hamdalah danmengucapkan salam.

10 menit

60 menit

10 menit

A. Media Spidol dan whiteboard Carta

B. Sumber/bahan Buku paket Sumarwan, dkk, IPA SMP untuk kelas IX 3A semester 1, Jakarta,

Erlangga: 2007. LKS

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Biologi MTs Kelas IX

C. Penilaian1. Penilaian Proses

Performance: penilaian keaktifan peserta didik melalui lembar observasi.

2. Penilaian hasilPenilaian hasil dilihat dari hasil tes evaluasi.

Kendal, 13 Oktober 2010Guru mata ajar Biologi PenelitiMTs Negeri Brangsong Kendal

Arifah Darojatun, S.Pd. Nur KhanifahNIP.197810272003122002 NIM. 063811006

Mengetahui,Kepala MTs Negeri Brangsong Kendal

Dra. Hj. ZayinatunNIP.195412101979032011

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 23SOAL EVALUASI SIKLUS II

Nama :Kelas :No.absen :

Pilihlah jawaban yang benar!

1. Sistem tubuh yang menjalin kerjasama dengan sistem hormon dalam

mengontrol tubuh adalah….

a. Sistem hormon

b. Sistem gerak

c. Sistem saraf

d. Sistem hemolimfe

2. Manusia diberi kelebihan yaitu kemampuan untuk menyimpan memori,

berbicara dan kecerdasan. Semuanya dikendalikan oleh sistem saraf yang

terdapat pada gambar berikut, nomor....

a. 4

b. 1

c. 2

d. 3

3. Berdasar pada gambar soal nomor 2, pusat pengatur gerak refleks ditunjukkan

nomor….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

4. Pengertian dari susunan saraf tak sadar terdiri dari....

a. susunan saraf pusat dan saraf simpatik

b. susunan saraf simpatik dan parasimpatik

c. susunan saraf parasimpatik dan saraf tepi

d. susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi

5. Perhatikan data berikut:

1. pengendali berpikir

2. pengatur keseimbangan

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

3. pengatur dan pengendali bicara

4. pusat koordinasi kerja otot

5. pengendali penglihatan

Sesuai data tersebut, fungsi dari cerebelum adalah ….

a. 1 dan 2

b. 2 dan 4

c. 3 dan 5

d. 4 dan 5

6. Radang pada selaput pembungkus otak disebut….

a. faringitis

b. bronkitis

c. meningitis

d. dermatitis

7. Berikut adalah fungsi sistem saraf, kecuali….

a. memberi tanggapan (respon)

b. menerima informasi dalam bentuk stimulus (rangsang)

c. menyediakan energi untuk membawa rangsangan

d. memproses informasi yang diterima

8. Penyakit pada sistem saraf yang mampu melumpuhkan tubuh dan dapat

dicegah dengan imunisasi adalah….

a. Amnesia

b. Polio

c. Penyakit Parkinson

d. Alzheimer

9. Pada saraf tepi terdapat .... urat saraf pada tiap ruas tulang belakang.

a. sepasang

b. dua pasang

c. tiga pasang

d. empat pasang

10. Saraf sadar pada manusia terdiri atas....

a. 12 pasang saraf kranial dan 13 pasang saraf sumsum

b. 13 pasang saraf kranial dan 12 pasang saraf sumsum

c. 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum

d. 31 pasang saraf kranial dan 12 pasang saraf sumsum

11. Pengatur denyut jantung dan pernapasan adalah….

a. Otak besar

b. Otak kecil

c. Batang otak

d. Sumsum tulang belakang

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

12. Sistem saraf pusat terdiri dari….

a. Otak dan sumsum lanjutan

b. Otak dan sumsum tulang belakang

c. Sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang

d. Sumsum lanjutan dan batang otak

13. Lapisan otak yang berwarna kelabu disebut….

a. Sinaps

b. Neurofibril

c. Korteks

d. interneuron

14. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk….

a. pengatur gerak refleks

b. penerima rangsang

c. pusat gerak sadar

d. keseimbangan tubuh

15. Nama lain dari otak kecil adalah….

a. Medulla oblongata

b. Cerebellum

c. Cerebrum

d. Pons varolli

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 24

DAFTAR NILAI DAN HASIL ANALISIS

EVALUASI SIKLUS II PESERTA DIDIK KELAS IX H MTs NEGERI BRANGSONG

KENDAL

No Nama Nilai Keterangan

1 Ahmad Sutrisno 73 TUNTAS

2 Ahmad wakhidun 73 TUNTAS

3 Amirul Mukminin 73 TUNTAS

4 Cholis M Ubaidilah 67 TUNTAS

5 Dewi Lestari Handayani 73 TUNTAS

6 Dewi Mufidah 93 TUNTAS

7 Hari Setiadi 60 BELUM TUNTAS

8 Ika Isnayati 67 TUNTAS

9 Joko Irfansyah 67 TUNTAS

10 Laila Rosana 60 BELUM TUNTAS

11 Lia Amelia 67 TUNTAS

12 Maskon 73 TUNTAS

13 M. Ali Al Muhdlor 87 TUNTAS

14 M. Aryo Gumilar 67 TUNTAS

15 M.Suriya 80 TUNTAS

16 Malinda Putri Setyani 67 TUNTAS

17 Muhammad AgusMulyadi

67 TUNTAS

18 Muhammad Cahya S.I 67 TUNTAS

19 Muhammad Nugroho S 67 TUNTAS

20 Muhammad Nur Fatoni 80 TUNTAS

21 Mutmainatul Kulub 67 TUNTAS

22 Nasziroh 53 BELUM TUNTAS

23 Riska Nur SanatulJadidah

67 TUNTAS

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

24 Saeful Mujab AlMubarok

67 TUNTAS

25 Siti Aisyatul Mubarokah 67 TUNTAS

26 Siti Yani 53 BELUM TUNTAS

27 Sukri Mustofa 73 TUNTAS

28 Syukron Mashadi 67 TUNTAS

29 Teguh Hidayat 73 TUNTAS

30 Tinu Setyawan 67 TUNTAS

31 Ulil Albab 67 TUNTAS

32 Ulin Nuha 60 BELUM TUNTAS

33 Widodo 67 TUNTAS

34 Wisnu Hidayat 67 TUNTAS

35 Wisnu Mareta Nugraha 87 TUNTAS

36 Zaeni 73 TUNTAS

37 Zuli Nur Auliasari 67 TUNTAS

Jumlah peserta didik mencapai KKM 32Ketuntasan klasikal 86.4%

Nilai tertinggi 93Nilai terendah 53Rata-rata kelas 69.4

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 25LEMBAR OBSERVASI GURU

SIKLUS II

NAMA GURU : Arifah Darojatun, S. PdTANGGAL PELAKSANAAN : 11 Oktober 2010

Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai!

Dilakukan SkorAspek yang dinilaiYa Tidak 1 2 3 4

PendahuluanTumbuhkan Memberi

motivasi Menyampaikan

tujuanpembelajaran

Memberikanapersepsi

Kegiatan inti Alami

Namai

Demonstrasi

Memberikaninformasi awaltentang materi

Memanfaatkanalat peragadengan baik

Mengorganisasikan kelompokuntuk diskusi danmengerjakantugas kelompok

Memberikanbimbingankepada masing-masingkelompokdiskusi.

Membimbingsiswa untukmelaporkan hasildiskusi

Memberikankonsep secaradetail sistemsaraf padamanusia

Memberikan

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

kan

Ulangi

kesempatan padamasing-masingkelompokmenyampaikanhasil diskusi

Memberikankesempatanpeserta didikuntuk bertanyadan untukmenyampaikanpendapat.

Mereview materidan menekankankonsep yangpenting.

Mengajak danmembimbingsiswa menarikkesimpulan.

√ √

Penutup Rayakan Memberikanmotivasi padasiswa untuk lebihgiat mempelajarimateri

Memberikanafirmasi kepadasiswa.

Memberikanpujian kepadasiswa.

Keterangan Skor.1. Tidak baik2. Cukup baik3. Baik4. Sangat baik

Observer / Peneliti

Nur KhanifahNIM: 063811006

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 26

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN PESERTA DIDIKSIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTsN Brangsong KendalMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas / Semester : IX HMateri Pokok : Sistem Saraf Pada ManusiaJumlah Peserta didik : 37 Peserta didik

Aspek PengamatanKel. No Nama

A B C D EJumlah(Skor)

Pencapaian(%)

Keterangan

1 Ahmad Sutrisno 4 2 1 2 2 11 55 Cukup2 Ahmad wakhidun 4 4 2 3 3 16 80 Sangat baik3 Amirul Mukminin 4 3 3 3 2 15 75 Baik4 Cholis M Ubaidilah 3 2 1 1 1 8 40 Kurang5 Dewi Lestari Handayani 4 4 2 3 2 15 75 Baik6 Dewi Mufidah 4 4 4 4 3 19 95 Sangat baik7 Hari Setiadi 3 3 1 1 1 9 45 Kurang

A

8 Ika Isnayati 4 3 3 3 2 15 75 Baik1 Joko Irfansyah 4 3 3 3 2 15 75 Baik2 Laila Rosana 4 3 1 1 1 10 50 Cukup3 Lia Amelia 3 2 1 1 1 8 40 Kurang4 Maskon 4 3 1 3 2 13 65 Baik5 M. Ali Al Muhdlor 4 4 2 4 1 15 75 Baik6 M. Aryo Gumilar 4 3 1 1 1 10 50 Cukup7 M.Suriya 4 4 3 3 2 16 80 Sangat baik

B

8 Malinda Putri Setyani 4 3 1 2 1 11 55 Cukup

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

1 Muhammad Agus Mulyadi 4 3 1 1 1 10 50 Cukup2 Muhammad Cahya S.I 4 3 2 3 2 14 70 Baik3 Muhammad Nugroho S 3 2 1 1 1 8 40 Kurang4 Muhammad Nur Fatoni 4 4 3 3 2 16 80 Sangat baik5 Mutmainatul Kulub 4 3 1 1 1 10 50 Cukup6 Nasziroh 3 2 1 1 1 8 40 Kurang

C

7 Riska Nur Sanatul Jadidah 4 3 2 2 1 12 60 Cukup1 Saeful Mujab Al Mubarok 4 3 2 4 2 15 75 Baik2 Siti Aisyatul Mubarokah 4 3 2 3 2 14 70 Baik3 Siti Yani 4 3 1 2 1 11 55 Cukup4 Sukri Mustofa 4 4 3 3 3 17 85 Sangat baik5 Syukron Mashadi 4 4 2 3 2 15 75 Baik6 Teguh Hidayat 3 3 2 3 2 13 65 Baik

D

7 Tinu Setyawan 4 4 3 4 2 17 85 Sangat baik1 Ulil Albab 4 3 1 2 2 12 60 Cukup2 Ulin Nuha 4 2 1 2 1 10 50 Cukup3 Widodo 4 2 3 3 2 14 70 Baik4 Wisnu Hidayat 3 4 1 1 1 10 50 Cukup5 Wisnu Mareta Nugraha 4 4 4 4 4 20 100 Sangat baik6 Zaeni 4 3 3 3 3 16 80 Sangat baik

E

7 Zuli Nur Auliasari 4 3 1 2 2 12 60 BaikJumlah 141 113 70 89 65 478Pencapaian (%) 95.2 76.3 47.2 60.1 43.9 64.5

Keterangan Sangatbaik

Baik Kurang cukup kurang baik

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Keterangan:A = kehadiranB = kerjasama dalam kelompokC = bertanyaD = menjawab pertanyaanE = menyampaikan gagasan

Kriteria Penilaian:Nilai Kategori

4 Sangat Baik3 Baik2 Cukup1 Kurang

Observer/Peneliti

(Nur Khanifah) 063811006

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok
Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Lampiran 29FOTO PENELITIAN

1. Peneliti bersama peserta didik 2. Presentasi kelompok siklus I

3. Kegiatan peserta didik siklus I 4. Kegiatan peserta didik siklus I

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

5. Kegiatan diskusi siklus II 6. Kegiatan diskusi siklus II

7. Presentasi kelompok siklus II 8. Peserta didik saat bertanya siklus II

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Nilai Evaluasi Sistem Ekskresikelas IX H

No. Absen Nilai1 202 453 644 645 646 897 198 429 40

10 3011 3012 6413 6514 6415 6416 4417 3718 6419 3720 6021 3222 3023 4724 4025 6426 3427 6428 4329 5030 4431 4032 2033 6434 4335 7036 5237 30

Rata-rata kelas 47Ketuntasan klasikal 35%

KKM ≥ 63Jumlah peserta didik tuntas: 13Jumlah peserta didik tidak tuntas: 24

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

SILABUS

Mata pelajaran : IPA TerpaduKelas : IXSemester : GanjilStandar kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator PenilaianAlokasiWaktu

Sumberbuku,

bahan/alat1.3 Mendeskripsikansistem koordinasidan alat indra padamanusia danhubungannya dengankesehatan

Sistem koordinasidan alat inderapada manusia danhubungannyadengan kesehatan

Melalui pertanyaanterbimbing mengkajitentang pengertiansistem saraf.

Secara individumelalui analogitangan menyebutkanmorfologi neuronserta fungsinya.

Melalui kerjakelompok dan praktik,mengkaji tentang tigamacam sel saraf sertafungsinya, gerakrefleks dan gerakbiasa.

Mempresentasikansecara kelompok hasilpraktik kelompoktentang tiga macamsel saraf serta

menjelaskanpengertiansistem saraf.

menjelaskanbagian-bagiansel saraf besertafungsinya.

membedakantiga macam selsarafberdasarkanfungsinya.

membedakanproses gerakrefleks dangerak biasa.

tugaskelompok, tugasindividu,unjukkerja,sikap, dantesevaluasi.

4 X 40’ SumberbukuacuanyangrelevanSumarwan, dkk, IPASMP untukkelas IX3Asemester 1,Jakarta,Erlangga:2007.LKS

Alat:senter,carta.

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

fungsinya, gerakrefleks dan gerakbiasa.

Melalui kerjakelompok, belajarmandiri denganmembuat resume, danjembatan keledai,kemudianmengkomunikasikantentang pembagiansistem saraf pusat,bagian-bagianpenyusunnya sertafungsinya.

.Menyimpulkanfungsi sistem sarafpada manusia melaluiarahan terbimbingdari guru.

Membaca mandiri danmengkaji tentangkelainan sistem sarafdengan arahanterbimbing dari guru.

menjelaskanbagian-bagiandalam sistemsaraf pusatbesertafungsinya

menjelaskanbagian-bagiandalam sistemsaraf tepibesertafungsinya

menyebutkanfungsi sistemsaraf

menjelaskankelainan padasistem saraf

tugaskelompok, tugasindividu,unjukkerja,sikap, dantesevaluasi.

4X40’

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM QUANTUM TEACHING IX ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IX H 2. Daftar Kelompok

Guru Mata Ajar Biologi Peneliti

Arifah Darojatun, S.Pd. Nur KhanifahNIP.197810272003122002 NIM.063811006

Kepala MTsN Brangsong Kendal

Dra. Hj. ZayinatunNIP.195412101979032011