penerapan model pembelajaran inquiry dengan pendekatan...

12
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.0 FKIP – Pendidikan Matematika PENERAPAN MO PENDEKATAN PMR UNTUK MENINGKA BAHASAN Diajuk Mem Pad FAKULTAS UNIVERSITAS NUSA Universitas Nu 01.05.0132 a si ODEL PEMBELAJARAN INQUIRY (PEMBELAJARAN MATEMATIK ATKAN HASIL BELAJAR SISWA P N BANGUN RUANG SISI LENGKU SKRIPSI kan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna mperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) da Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : MOH. NURWAKHID ZUDIN NPM: 11.1.01.05.0132 KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (F ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK UN PGRI KEDIRI 2016 Artikel Skripsi usantara PGRI Kediri imki.unpkediri.ac.id || 1|| Y DENGAN KA REALISTIK) PADA POKOK UNG FKIP) K INDONESIA

Upload: others

Post on 05-Nov-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGANPENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH :

MOH. NURWAKHID ZUDINNPM: 11.1.01.05.0132

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UN PGRI KEDIRI2016

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGANPENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH :

MOH. NURWAKHID ZUDINNPM: 11.1.01.05.0132

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UN PGRI KEDIRI2016

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGANPENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH :

MOH. NURWAKHID ZUDINNPM: 11.1.01.05.0132

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UN PGRI KEDIRI2016

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGANPENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Moh. Nurwakhid Zudin11.1.01.05.0132

FKIP – Pendidikan [email protected]

Bambang Agus Sulistyono, M.Si dan Drs. Samijo, M.PdUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, dimana kenyataanbanyak kritik yang ditujukan kepada para guru dikarenakan cara guru mengajar dalam pembelajaranhanya diberikan secara satu arah saja, yaitu guru hanya sebagai pemberi informasi tanpa ditunjang denganpemahaman siswa untuk menemukan pemecahan masalahnya sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka dapatmengakibatkan hasil belajar yang diperoleh kurang optimal.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas guru dalam penerapan modelpembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (2) Bagaimana aktivitas siswa dalam prosespembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (3) Bagaimanapengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR terhadap peningkatan hasilbelajar siswa?

Jenis penelitian yang digunakan adalah True-experimental Design dengan tipe Pretest-Posttestcontrol grup Design dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Variabel bebas pada penelitian ini adalahmodel pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR. Sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitasguru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-testyang sebelumnya di lakukan uji normalitas data dengan metode Uji-chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Inquirydengan pendekatan PMR berjalan dengan sangat baik yang ditunjukkan skor aktivitas guru sebesar89,6%. (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry denganpendekatan PMR berjalan sesuai indikator, yang ditunjukkan dari nilai item 1 sebesar 12,96%, item 2sebesar 16,05%, item 3 sebesar 15,43%, item 4 sebesar 14,2%, item 5 sebesar 14,81%, item 6 sebesar12,35% dan item 7 sebesar 14,2%.(3) Penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMRdapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas eksperimensebelum diberikan perlakuan sebesar 62,35 meningkat menjadi 80,71 setelah diberikan perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat peneliti berikanadalah : (1) Tujuan pokok penggunaan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR ini adalahuntuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (2) Untuk guru dalam penerapan modelpembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR diperlukan pengaturan waktu yang lebih baik lagi.

Kata Kunci : Inquiry,PMR, hasil belajar.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGANPENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Moh. Nurwakhid Zudin11.1.01.05.0132

FKIP – Pendidikan [email protected]

Bambang Agus Sulistyono, M.Si dan Drs. Samijo, M.PdUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, dimana kenyataanbanyak kritik yang ditujukan kepada para guru dikarenakan cara guru mengajar dalam pembelajaranhanya diberikan secara satu arah saja, yaitu guru hanya sebagai pemberi informasi tanpa ditunjang denganpemahaman siswa untuk menemukan pemecahan masalahnya sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka dapatmengakibatkan hasil belajar yang diperoleh kurang optimal.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas guru dalam penerapan modelpembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (2) Bagaimana aktivitas siswa dalam prosespembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (3) Bagaimanapengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR terhadap peningkatan hasilbelajar siswa?

Jenis penelitian yang digunakan adalah True-experimental Design dengan tipe Pretest-Posttestcontrol grup Design dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Variabel bebas pada penelitian ini adalahmodel pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR. Sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitasguru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-testyang sebelumnya di lakukan uji normalitas data dengan metode Uji-chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Inquirydengan pendekatan PMR berjalan dengan sangat baik yang ditunjukkan skor aktivitas guru sebesar89,6%. (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry denganpendekatan PMR berjalan sesuai indikator, yang ditunjukkan dari nilai item 1 sebesar 12,96%, item 2sebesar 16,05%, item 3 sebesar 15,43%, item 4 sebesar 14,2%, item 5 sebesar 14,81%, item 6 sebesar12,35% dan item 7 sebesar 14,2%.(3) Penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMRdapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas eksperimensebelum diberikan perlakuan sebesar 62,35 meningkat menjadi 80,71 setelah diberikan perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat peneliti berikanadalah : (1) Tujuan pokok penggunaan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR ini adalahuntuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (2) Untuk guru dalam penerapan modelpembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR diperlukan pengaturan waktu yang lebih baik lagi.

Kata Kunci : Inquiry,PMR, hasil belajar.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGANPENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Moh. Nurwakhid Zudin11.1.01.05.0132

FKIP – Pendidikan [email protected]

Bambang Agus Sulistyono, M.Si dan Drs. Samijo, M.PdUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, dimana kenyataanbanyak kritik yang ditujukan kepada para guru dikarenakan cara guru mengajar dalam pembelajaranhanya diberikan secara satu arah saja, yaitu guru hanya sebagai pemberi informasi tanpa ditunjang denganpemahaman siswa untuk menemukan pemecahan masalahnya sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka dapatmengakibatkan hasil belajar yang diperoleh kurang optimal.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas guru dalam penerapan modelpembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (2) Bagaimana aktivitas siswa dalam prosespembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (3) Bagaimanapengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR terhadap peningkatan hasilbelajar siswa?

Jenis penelitian yang digunakan adalah True-experimental Design dengan tipe Pretest-Posttestcontrol grup Design dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Variabel bebas pada penelitian ini adalahmodel pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR. Sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitasguru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-testyang sebelumnya di lakukan uji normalitas data dengan metode Uji-chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Inquirydengan pendekatan PMR berjalan dengan sangat baik yang ditunjukkan skor aktivitas guru sebesar89,6%. (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry denganpendekatan PMR berjalan sesuai indikator, yang ditunjukkan dari nilai item 1 sebesar 12,96%, item 2sebesar 16,05%, item 3 sebesar 15,43%, item 4 sebesar 14,2%, item 5 sebesar 14,81%, item 6 sebesar12,35% dan item 7 sebesar 14,2%.(3) Penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMRdapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas eksperimensebelum diberikan perlakuan sebesar 62,35 meningkat menjadi 80,71 setelah diberikan perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat peneliti berikanadalah : (1) Tujuan pokok penggunaan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR ini adalahuntuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (2) Untuk guru dalam penerapan modelpembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR diperlukan pengaturan waktu yang lebih baik lagi.

Kata Kunci : Inquiry,PMR, hasil belajar.

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

I. LATAR BELAKANG

Pendidikan memiliki peranan

penting dalam menciptakan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Proses pendidikan yang dilaksanakan

disekolah pada dasarnya adalah

kegiatan belajar mengajar, yang

bertujuan agar siswa mendapatkan hasil

belajar yang terbaik sesuai dengan

kemampuannya. Ada 3 aspek sebagai

penentu keberhasilan dalam proses

pembelajaran yaitu: 1) ranah kognitif

(pengetahuan); 2) ranah afektif (sikap);

dan 3) ranah psikomotor (keterampilan).

Banyak kritik yang ditujukan kepada

para guru dikarenakan cara guru

mengajar dalam pembelajaran

menekankan pada kemampuan

pemecahan masalah. Dan kemampuan

pemecahan masalah bagi siswa tidak

bermakna bila hanya diberikan secara

satu arah saja. Yaitu guru hanya sebagai

pemberi informasi tanpa ditunjang

dengan pemahaman siswa untuk

menemukan pemecahan masalahnya.

Pelajaran matematika memiliki

beberapa karakteristik yaitu objek

didalam matematika bersifat abstrak.

Padahal secara sadar atau pun tidak

matematika itu hadir disekitar kita. Hal

itu yang membuat siswa menganggap

bahwa matematika itu sulit dipahami.

Sehingga berdampak pada rendahnya

kemampuan pemecahan masalah oleh

siswa itu sendiri. Selain itu karena

rendahnya kemampuan pemecahan

masalah tersebut maka siswa merasa

tidak terlalu penting untuk mempelajari

matematika. Pelajaran matematika

hanya sebagai syarat untuk

mendapatkan nilai saja. Seperti yang

penulis amati pada kelas IX-B SMP

Muhammadiyah Kota Kediri yang

berjumlah 31 siswa terlihat minat siswa

yang mengikuti pembelajaran sebanyak

12 siswa yaitu 38,71%. Sedangkan 19

siswa lainya yaitu 61,29% sibuk dengan

aktivitasnya masing-masing baik itu

berbicara dengan temanya, bermain

didalam kelas atau aktivitas lainya yang

berada diluar sistem pembelajaran. Hal

ini menjadi bukti bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematik dari

siswa masih kurang. Untuk itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap permasalahan tersebutt dalam

bentuk karya tulis dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran

Inquiry dengan Pendekatan PMR (

Pembelajaran Matematika Realistik )

untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Pokok Bahasan Bangun

Ruang Sisi Lengkung”.

II. METODE

A. Teknik dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah jenis

penelitian kuantitatif dengan model

eksperimen yang bertujuan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

I. LATAR BELAKANG

Pendidikan memiliki peranan

penting dalam menciptakan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Proses pendidikan yang dilaksanakan

disekolah pada dasarnya adalah

kegiatan belajar mengajar, yang

bertujuan agar siswa mendapatkan hasil

belajar yang terbaik sesuai dengan

kemampuannya. Ada 3 aspek sebagai

penentu keberhasilan dalam proses

pembelajaran yaitu: 1) ranah kognitif

(pengetahuan); 2) ranah afektif (sikap);

dan 3) ranah psikomotor (keterampilan).

Banyak kritik yang ditujukan kepada

para guru dikarenakan cara guru

mengajar dalam pembelajaran

menekankan pada kemampuan

pemecahan masalah. Dan kemampuan

pemecahan masalah bagi siswa tidak

bermakna bila hanya diberikan secara

satu arah saja. Yaitu guru hanya sebagai

pemberi informasi tanpa ditunjang

dengan pemahaman siswa untuk

menemukan pemecahan masalahnya.

Pelajaran matematika memiliki

beberapa karakteristik yaitu objek

didalam matematika bersifat abstrak.

Padahal secara sadar atau pun tidak

matematika itu hadir disekitar kita. Hal

itu yang membuat siswa menganggap

bahwa matematika itu sulit dipahami.

Sehingga berdampak pada rendahnya

kemampuan pemecahan masalah oleh

siswa itu sendiri. Selain itu karena

rendahnya kemampuan pemecahan

masalah tersebut maka siswa merasa

tidak terlalu penting untuk mempelajari

matematika. Pelajaran matematika

hanya sebagai syarat untuk

mendapatkan nilai saja. Seperti yang

penulis amati pada kelas IX-B SMP

Muhammadiyah Kota Kediri yang

berjumlah 31 siswa terlihat minat siswa

yang mengikuti pembelajaran sebanyak

12 siswa yaitu 38,71%. Sedangkan 19

siswa lainya yaitu 61,29% sibuk dengan

aktivitasnya masing-masing baik itu

berbicara dengan temanya, bermain

didalam kelas atau aktivitas lainya yang

berada diluar sistem pembelajaran. Hal

ini menjadi bukti bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematik dari

siswa masih kurang. Untuk itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap permasalahan tersebutt dalam

bentuk karya tulis dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran

Inquiry dengan Pendekatan PMR (

Pembelajaran Matematika Realistik )

untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Pokok Bahasan Bangun

Ruang Sisi Lengkung”.

II. METODE

A. Teknik dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah jenis

penelitian kuantitatif dengan model

eksperimen yang bertujuan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

I. LATAR BELAKANG

Pendidikan memiliki peranan

penting dalam menciptakan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Proses pendidikan yang dilaksanakan

disekolah pada dasarnya adalah

kegiatan belajar mengajar, yang

bertujuan agar siswa mendapatkan hasil

belajar yang terbaik sesuai dengan

kemampuannya. Ada 3 aspek sebagai

penentu keberhasilan dalam proses

pembelajaran yaitu: 1) ranah kognitif

(pengetahuan); 2) ranah afektif (sikap);

dan 3) ranah psikomotor (keterampilan).

Banyak kritik yang ditujukan kepada

para guru dikarenakan cara guru

mengajar dalam pembelajaran

menekankan pada kemampuan

pemecahan masalah. Dan kemampuan

pemecahan masalah bagi siswa tidak

bermakna bila hanya diberikan secara

satu arah saja. Yaitu guru hanya sebagai

pemberi informasi tanpa ditunjang

dengan pemahaman siswa untuk

menemukan pemecahan masalahnya.

Pelajaran matematika memiliki

beberapa karakteristik yaitu objek

didalam matematika bersifat abstrak.

Padahal secara sadar atau pun tidak

matematika itu hadir disekitar kita. Hal

itu yang membuat siswa menganggap

bahwa matematika itu sulit dipahami.

Sehingga berdampak pada rendahnya

kemampuan pemecahan masalah oleh

siswa itu sendiri. Selain itu karena

rendahnya kemampuan pemecahan

masalah tersebut maka siswa merasa

tidak terlalu penting untuk mempelajari

matematika. Pelajaran matematika

hanya sebagai syarat untuk

mendapatkan nilai saja. Seperti yang

penulis amati pada kelas IX-B SMP

Muhammadiyah Kota Kediri yang

berjumlah 31 siswa terlihat minat siswa

yang mengikuti pembelajaran sebanyak

12 siswa yaitu 38,71%. Sedangkan 19

siswa lainya yaitu 61,29% sibuk dengan

aktivitasnya masing-masing baik itu

berbicara dengan temanya, bermain

didalam kelas atau aktivitas lainya yang

berada diluar sistem pembelajaran. Hal

ini menjadi bukti bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematik dari

siswa masih kurang. Untuk itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap permasalahan tersebutt dalam

bentuk karya tulis dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran

Inquiry dengan Pendekatan PMR (

Pembelajaran Matematika Realistik )

untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Pokok Bahasan Bangun

Ruang Sisi Lengkung”.

II. METODE

A. Teknik dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah jenis

penelitian kuantitatif dengan model

eksperimen yang bertujuan

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 6||

mengetahui hubungan sebab akibat

dari variabel yang diukur. Penelitian

ini menggunakan desain penelitian

dengan menggunakan tes yaitu, Pre-

Tes Post-Test Control Group.

Penelitian ini juga menggunakan dua

kelas yang berbeda yaitu, kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Desain

penelitianya sebagai berikut:

E O1 X O2K O3 O4

Pengaruh perilaku adalah (O2-

O1) : (O4-O3)

Keterangan :

O1 : nilai pre test kelas eksperimen

X : perlakuan yang diberikan pada

kelas eksperimen

O2 : nilai post test kelas eksperimen

O3 : nilai pre test kelas kontrol

O4 : nilai post test kelas kontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan

dilaksanakan di SMP

Muhammadiyah Kota Kediri, dengan

sasaran penelitian adalah siswa kelas

IX. Sekolah ini dipilih karena di

sekolah ini sistem pembelajaran

masih terpusat pada guru dan masih

menggunakan Model konvensional.

Serta dengan pertimbangan bahwa

tempat penelitian yang mudah

dijangkau dan kesediaan sekolah

untuk menjadi tempat pelaksanaan

penelitian. Berikut ini adalah rencana

kegiatan penelitian yang diajukan

oleh peneliti:

No. Kegiatan Bulan

1. Pemberitahuan

kepada Kepala

Sekolah

Oktober

2. Koordinasi dengan

guru Matematika

Oktober -

November

3. Observasi Kelas November

4. Penyusunan

instrumen penelitian

Oktober

5. Pelaksanaan

penelitian dan

pengumpulan data

Desember

6. Penyusunan laporan Desember

C. Populasi, Sampel, dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMP Muhammadiyah

Kota Kediri kelas IX semester I tahun

pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari

5 kelas, yaitu kelas IX-A sampai

dengan kelas IX-E, sedangkan sampel

dari penelitian ini yaitu kelas IX-B

sebagai kelas eksperimen dan kelas

IX-C sebagai kelas kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara cluster random sampling.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik

Pengumpulkan Data

1. Pengembangan Instrumen

Menurut Sugiyono (2011:102)

mengatakan bahwa “instrumen

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 6||

mengetahui hubungan sebab akibat

dari variabel yang diukur. Penelitian

ini menggunakan desain penelitian

dengan menggunakan tes yaitu, Pre-

Tes Post-Test Control Group.

Penelitian ini juga menggunakan dua

kelas yang berbeda yaitu, kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Desain

penelitianya sebagai berikut:

E O1 X O2K O3 O4

Pengaruh perilaku adalah (O2-

O1) : (O4-O3)

Keterangan :

O1 : nilai pre test kelas eksperimen

X : perlakuan yang diberikan pada

kelas eksperimen

O2 : nilai post test kelas eksperimen

O3 : nilai pre test kelas kontrol

O4 : nilai post test kelas kontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan

dilaksanakan di SMP

Muhammadiyah Kota Kediri, dengan

sasaran penelitian adalah siswa kelas

IX. Sekolah ini dipilih karena di

sekolah ini sistem pembelajaran

masih terpusat pada guru dan masih

menggunakan Model konvensional.

Serta dengan pertimbangan bahwa

tempat penelitian yang mudah

dijangkau dan kesediaan sekolah

untuk menjadi tempat pelaksanaan

penelitian. Berikut ini adalah rencana

kegiatan penelitian yang diajukan

oleh peneliti:

No. Kegiatan Bulan

1. Pemberitahuan

kepada Kepala

Sekolah

Oktober

2. Koordinasi dengan

guru Matematika

Oktober -

November

3. Observasi Kelas November

4. Penyusunan

instrumen penelitian

Oktober

5. Pelaksanaan

penelitian dan

pengumpulan data

Desember

6. Penyusunan laporan Desember

C. Populasi, Sampel, dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMP Muhammadiyah

Kota Kediri kelas IX semester I tahun

pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari

5 kelas, yaitu kelas IX-A sampai

dengan kelas IX-E, sedangkan sampel

dari penelitian ini yaitu kelas IX-B

sebagai kelas eksperimen dan kelas

IX-C sebagai kelas kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara cluster random sampling.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik

Pengumpulkan Data

1. Pengembangan Instrumen

Menurut Sugiyono (2011:102)

mengatakan bahwa “instrumen

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 6||

mengetahui hubungan sebab akibat

dari variabel yang diukur. Penelitian

ini menggunakan desain penelitian

dengan menggunakan tes yaitu, Pre-

Tes Post-Test Control Group.

Penelitian ini juga menggunakan dua

kelas yang berbeda yaitu, kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Desain

penelitianya sebagai berikut:

E O1 X O2K O3 O4

Pengaruh perilaku adalah (O2-

O1) : (O4-O3)

Keterangan :

O1 : nilai pre test kelas eksperimen

X : perlakuan yang diberikan pada

kelas eksperimen

O2 : nilai post test kelas eksperimen

O3 : nilai pre test kelas kontrol

O4 : nilai post test kelas kontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan

dilaksanakan di SMP

Muhammadiyah Kota Kediri, dengan

sasaran penelitian adalah siswa kelas

IX. Sekolah ini dipilih karena di

sekolah ini sistem pembelajaran

masih terpusat pada guru dan masih

menggunakan Model konvensional.

Serta dengan pertimbangan bahwa

tempat penelitian yang mudah

dijangkau dan kesediaan sekolah

untuk menjadi tempat pelaksanaan

penelitian. Berikut ini adalah rencana

kegiatan penelitian yang diajukan

oleh peneliti:

No. Kegiatan Bulan

1. Pemberitahuan

kepada Kepala

Sekolah

Oktober

2. Koordinasi dengan

guru Matematika

Oktober -

November

3. Observasi Kelas November

4. Penyusunan

instrumen penelitian

Oktober

5. Pelaksanaan

penelitian dan

pengumpulan data

Desember

6. Penyusunan laporan Desember

C. Populasi, Sampel, dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMP Muhammadiyah

Kota Kediri kelas IX semester I tahun

pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari

5 kelas, yaitu kelas IX-A sampai

dengan kelas IX-E, sedangkan sampel

dari penelitian ini yaitu kelas IX-B

sebagai kelas eksperimen dan kelas

IX-C sebagai kelas kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara cluster random sampling.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik

Pengumpulkan Data

1. Pengembangan Instrumen

Menurut Sugiyono (2011:102)

mengatakan bahwa “instrumen

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 7||

penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati”.

Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah:

a. Lembar observasi aktivitas guru

Lembar observasi guru digunakan

untuk mengetahui data tentang

aktivitas guru terhadap penerapan

model pembelajaran Inquiry

dengan PMR.

b. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar kegiatan ini akan

dipergunakan untuk memperoleh

data tentang aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

c. Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini

digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa. Jenis tes yang

digunakan adalah tes subjektif

berbentuk esai (uraian). Soal tes

terdiri dari 3 soal yang diberikan

sebelum mengikuti pembelajaran

(pre-test) dan sesudah mengikuti

pembelajaran (post-test) dengan

bobot tiap soal disesuaikan

dengan indikator pembelajaran,

dengan skor maksimal setiap soal

10.

2. Validasi Instrumen

a. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas

internal instrumen yang berupa tes

harus memenuhi construct validity

(validitas konstruksi) dan content

validity (validitas isi). Valid tidaknya

suatu butir soal ditetapkan dengan

jalan membandingkan rdengan r dengan taraf signifikan

0,05. Jika r >r maka suatu

butir soal dinyatakan valid. Untuk

mengetahui validitas instrumen bisa

menggunakan rumus korelasi produk

momen, yaitu:

Keterangan:

= Koefisien korelasi∑ = Jumlah skor total∑ = Jumlah skor butirN = Jumlah siswa

b. Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel

jika instrumen tersebut dapat

dipercaya dan diandalkan sebagai

alat pengumpul data. Jika datanya

benar sesuai dengan kenyataan maka

berapa kalipun diambil akan tetap

sama. Instrumen yang reliabel akan

mengungkap data yang bisa

dipercaya. Untuk menganalisis

reliabilitas dapat menggunkan rumus

alpha,

= ∑ – (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) } ∑ (∑ )

= 1 − ∑

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 7||

penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati”.

Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah:

a. Lembar observasi aktivitas guru

Lembar observasi guru digunakan

untuk mengetahui data tentang

aktivitas guru terhadap penerapan

model pembelajaran Inquiry

dengan PMR.

b. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar kegiatan ini akan

dipergunakan untuk memperoleh

data tentang aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

c. Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini

digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa. Jenis tes yang

digunakan adalah tes subjektif

berbentuk esai (uraian). Soal tes

terdiri dari 3 soal yang diberikan

sebelum mengikuti pembelajaran

(pre-test) dan sesudah mengikuti

pembelajaran (post-test) dengan

bobot tiap soal disesuaikan

dengan indikator pembelajaran,

dengan skor maksimal setiap soal

10.

2. Validasi Instrumen

a. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas

internal instrumen yang berupa tes

harus memenuhi construct validity

(validitas konstruksi) dan content

validity (validitas isi). Valid tidaknya

suatu butir soal ditetapkan dengan

jalan membandingkan rdengan r dengan taraf signifikan

0,05. Jika r >r maka suatu

butir soal dinyatakan valid. Untuk

mengetahui validitas instrumen bisa

menggunakan rumus korelasi produk

momen, yaitu:

Keterangan:

= Koefisien korelasi∑ = Jumlah skor total∑ = Jumlah skor butirN = Jumlah siswa

b. Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel

jika instrumen tersebut dapat

dipercaya dan diandalkan sebagai

alat pengumpul data. Jika datanya

benar sesuai dengan kenyataan maka

berapa kalipun diambil akan tetap

sama. Instrumen yang reliabel akan

mengungkap data yang bisa

dipercaya. Untuk menganalisis

reliabilitas dapat menggunkan rumus

alpha,

= ∑ – (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) } ∑ (∑ )

= 1 − ∑

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 7||

penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati”.

Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah:

a. Lembar observasi aktivitas guru

Lembar observasi guru digunakan

untuk mengetahui data tentang

aktivitas guru terhadap penerapan

model pembelajaran Inquiry

dengan PMR.

b. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar kegiatan ini akan

dipergunakan untuk memperoleh

data tentang aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

c. Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini

digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa. Jenis tes yang

digunakan adalah tes subjektif

berbentuk esai (uraian). Soal tes

terdiri dari 3 soal yang diberikan

sebelum mengikuti pembelajaran

(pre-test) dan sesudah mengikuti

pembelajaran (post-test) dengan

bobot tiap soal disesuaikan

dengan indikator pembelajaran,

dengan skor maksimal setiap soal

10.

2. Validasi Instrumen

a. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas

internal instrumen yang berupa tes

harus memenuhi construct validity

(validitas konstruksi) dan content

validity (validitas isi). Valid tidaknya

suatu butir soal ditetapkan dengan

jalan membandingkan rdengan r dengan taraf signifikan

0,05. Jika r >r maka suatu

butir soal dinyatakan valid. Untuk

mengetahui validitas instrumen bisa

menggunakan rumus korelasi produk

momen, yaitu:

Keterangan:

= Koefisien korelasi∑ = Jumlah skor total∑ = Jumlah skor butirN = Jumlah siswa

b. Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel

jika instrumen tersebut dapat

dipercaya dan diandalkan sebagai

alat pengumpul data. Jika datanya

benar sesuai dengan kenyataan maka

berapa kalipun diambil akan tetap

sama. Instrumen yang reliabel akan

mengungkap data yang bisa

dipercaya. Untuk menganalisis

reliabilitas dapat menggunkan rumus

alpha,

= ∑ – (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) } ∑ (∑ )

= 1 − ∑

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 8||

Keterangan:

= Reliabilitas Instrumen

= Banyaknya butir

pertanyaan atau banyaknya soal∑ = Jumlah varians butir

Keputusan pengujian reliabilitas

instrument secara interval dengan

menggunakan taraf signifikan 5%

adalah sebagai berikut:

1) Instrument dikatakan reliabel jika

thitung lebih besar atau sama dengan

t0,05; maka instrument tersebut

dapat digunakan.

2) Instrument dikatakan tidak reliabel

jika thitung lebih kecil dari t0,05; maka

instrument tersebut tidak dapat

digunakan.

E. Teknik Analisa Data

1. Jenis Analisis

Teknik analisis data adalah suatu

teknik yang digunakan untuk

mengolah hasil data penelitian untuk

memperoleh suatu kesimpulan..

a. Analisis data aktivitas guru

Pada lembar aktivitas guru untuk

mengetahui skor pengamatan setiap

guru, dimana skor-skor pada setiap

aspek kemudian dianalisa dengan

menggunakan rumus :

Setelah melakukan analisa kemudian

dihitung presentase dengan

menggunakan rumus :

Setelah didapatkan presentase

aktivitas guru, nilai diklasifikasikan

dengan ketentuan berikut :

75% < persentase skor aktivitas guru ≤

100% : sangat baik

50% < persentase skor aktivitas guru ≤

75% : baik

25% < persentase skor aktivitas guru ≤

50% : cukup baik

persentase skor aktivitas guru ≤ 25%

: kurang baik

b. Analisis data aktivitas siswa

Setelah melakukan pengamatan,

kemudian skor yang diperoleh dianalisa

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Untuk analisis aktivitas siswa dilakukan

analisis untuk setiap itemnya.

c. Analisis data hasil belajar siswa

Analisis data tes evaluasi hasil

belajar digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa setiap

siklusnya. Data hasil belajar siswa

dihitung dengan rumus sebagai berikut:= ∑ ℎ∑ × 100Setiap siswa dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan individu) jika

proporsi jawaban benar siswa ≥ 75

(Trianto, 2008 : 64)

Skor = x4indikator tiapskor total

diperolehyangskor

Presentase = x100%4

guruaktivitasskor

Skor = x100%indikatorskor totaldiperolehyangskor

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 8||

Keterangan:

= Reliabilitas Instrumen

= Banyaknya butir

pertanyaan atau banyaknya soal∑ = Jumlah varians butir

Keputusan pengujian reliabilitas

instrument secara interval dengan

menggunakan taraf signifikan 5%

adalah sebagai berikut:

1) Instrument dikatakan reliabel jika

thitung lebih besar atau sama dengan

t0,05; maka instrument tersebut

dapat digunakan.

2) Instrument dikatakan tidak reliabel

jika thitung lebih kecil dari t0,05; maka

instrument tersebut tidak dapat

digunakan.

E. Teknik Analisa Data

1. Jenis Analisis

Teknik analisis data adalah suatu

teknik yang digunakan untuk

mengolah hasil data penelitian untuk

memperoleh suatu kesimpulan..

a. Analisis data aktivitas guru

Pada lembar aktivitas guru untuk

mengetahui skor pengamatan setiap

guru, dimana skor-skor pada setiap

aspek kemudian dianalisa dengan

menggunakan rumus :

Setelah melakukan analisa kemudian

dihitung presentase dengan

menggunakan rumus :

Setelah didapatkan presentase

aktivitas guru, nilai diklasifikasikan

dengan ketentuan berikut :

75% < persentase skor aktivitas guru ≤

100% : sangat baik

50% < persentase skor aktivitas guru ≤

75% : baik

25% < persentase skor aktivitas guru ≤

50% : cukup baik

persentase skor aktivitas guru ≤ 25%

: kurang baik

b. Analisis data aktivitas siswa

Setelah melakukan pengamatan,

kemudian skor yang diperoleh dianalisa

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Untuk analisis aktivitas siswa dilakukan

analisis untuk setiap itemnya.

c. Analisis data hasil belajar siswa

Analisis data tes evaluasi hasil

belajar digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa setiap

siklusnya. Data hasil belajar siswa

dihitung dengan rumus sebagai berikut:= ∑ ℎ∑ × 100Setiap siswa dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan individu) jika

proporsi jawaban benar siswa ≥ 75

(Trianto, 2008 : 64)

Skor = x4indikator tiapskor total

diperolehyangskor

Presentase = x100%4

guruaktivitasskor

Skor = x100%indikatorskor totaldiperolehyangskor

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 8||

Keterangan:

= Reliabilitas Instrumen

= Banyaknya butir

pertanyaan atau banyaknya soal∑ = Jumlah varians butir

Keputusan pengujian reliabilitas

instrument secara interval dengan

menggunakan taraf signifikan 5%

adalah sebagai berikut:

1) Instrument dikatakan reliabel jika

thitung lebih besar atau sama dengan

t0,05; maka instrument tersebut

dapat digunakan.

2) Instrument dikatakan tidak reliabel

jika thitung lebih kecil dari t0,05; maka

instrument tersebut tidak dapat

digunakan.

E. Teknik Analisa Data

1. Jenis Analisis

Teknik analisis data adalah suatu

teknik yang digunakan untuk

mengolah hasil data penelitian untuk

memperoleh suatu kesimpulan..

a. Analisis data aktivitas guru

Pada lembar aktivitas guru untuk

mengetahui skor pengamatan setiap

guru, dimana skor-skor pada setiap

aspek kemudian dianalisa dengan

menggunakan rumus :

Setelah melakukan analisa kemudian

dihitung presentase dengan

menggunakan rumus :

Setelah didapatkan presentase

aktivitas guru, nilai diklasifikasikan

dengan ketentuan berikut :

75% < persentase skor aktivitas guru ≤

100% : sangat baik

50% < persentase skor aktivitas guru ≤

75% : baik

25% < persentase skor aktivitas guru ≤

50% : cukup baik

persentase skor aktivitas guru ≤ 25%

: kurang baik

b. Analisis data aktivitas siswa

Setelah melakukan pengamatan,

kemudian skor yang diperoleh dianalisa

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Untuk analisis aktivitas siswa dilakukan

analisis untuk setiap itemnya.

c. Analisis data hasil belajar siswa

Analisis data tes evaluasi hasil

belajar digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa setiap

siklusnya. Data hasil belajar siswa

dihitung dengan rumus sebagai berikut:= ∑ ℎ∑ × 100Setiap siswa dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan individu) jika

proporsi jawaban benar siswa ≥ 75

(Trianto, 2008 : 64)

Skor = x4indikator tiapskor total

diperolehyangskor

Presentase = x100%4

guruaktivitasskor

Skor = x100%indikatorskor totaldiperolehyangskor

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 9||

d. Uji Normalitas

Penggunaan statistik parametris

mensyaratkan bahwa data setiap

variabel yang akan dianalisa harus

berdistribusi normal dan homogen,

oleh karena itu sebelum melakukan

pengujian hipotesis terlebih dahulu

akan dilakukan pengujian normalitas

dan homogenitas data. Adapun

pengujian normalitas dengan Chi

Kuadrat.

e. Uji homogenitas

Populasi dengan varians yang

sama besar dinamakan populasi

dengan varians yang homogen.

Berdasarkan sampel acak yang

masing-masing secara independen

diambil dari populasi tersebut.

f. Uji t –Test

Untuk mendapatkan simpulan

yang dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya secara ilmiah, data-data

penelitian harus dianalisis

mengggunakan Model atau teknik

analisis data yang benar. Berdasarkan

data yang diperoleh peneliti

menggunakan jenis analisis

Independet t-test

Norma Keputusan :

Perumusan Hipotesis nol dan

Hipotesis alternatifnya

H0 : Tidak adanya pengaruh hasil

belajar antara kelas kontrol yang

tidak menggunakan model

Inquiry dan pendekatan PMR

dengan kelas eksperimen yang

menggunakan model Inquiry dan

pendekatan PMR.

Ha : Adanya pengaruh hasil belajar

antara kelas kontrol yang tidak

menggunakan model Inquiry

dan pendekatan PMR dengan

kelas eksperimen yang

menggunakan model Inquiry dan

pendekatan PMR.

pengambilan keputusan sebagai

berikut:

1) Jika ≥ taraf

signifikan 5% maka H0 ditolak

dengan berarti hipotesis alternatif

(Ha) terbukti benar.

2) Jika Jika < taraf

signifikan 5% maka gagal

menolak H0 dan hipotesis

alternatif (Ha) terbukti tidak benar

III. HASIL DAN KESIMPULAN

A. Hasil Analisis

1. Dari hasil lembar observasi

aktivitas guru dan dari hasil analisis

data dapat dilihat bahwa guru dapat

menerapkan model pembelajaran

Inquiry dengan pendekatan PMR

dengan sangat baik dan sesuai

dengan indikator yang ditentukan.

Dengan presentase aktivitas guru

sebesar 89,6% tergolong dalam

kategori Sangat Baik.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 9||

d. Uji Normalitas

Penggunaan statistik parametris

mensyaratkan bahwa data setiap

variabel yang akan dianalisa harus

berdistribusi normal dan homogen,

oleh karena itu sebelum melakukan

pengujian hipotesis terlebih dahulu

akan dilakukan pengujian normalitas

dan homogenitas data. Adapun

pengujian normalitas dengan Chi

Kuadrat.

e. Uji homogenitas

Populasi dengan varians yang

sama besar dinamakan populasi

dengan varians yang homogen.

Berdasarkan sampel acak yang

masing-masing secara independen

diambil dari populasi tersebut.

f. Uji t –Test

Untuk mendapatkan simpulan

yang dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya secara ilmiah, data-data

penelitian harus dianalisis

mengggunakan Model atau teknik

analisis data yang benar. Berdasarkan

data yang diperoleh peneliti

menggunakan jenis analisis

Independet t-test

Norma Keputusan :

Perumusan Hipotesis nol dan

Hipotesis alternatifnya

H0 : Tidak adanya pengaruh hasil

belajar antara kelas kontrol yang

tidak menggunakan model

Inquiry dan pendekatan PMR

dengan kelas eksperimen yang

menggunakan model Inquiry dan

pendekatan PMR.

Ha : Adanya pengaruh hasil belajar

antara kelas kontrol yang tidak

menggunakan model Inquiry

dan pendekatan PMR dengan

kelas eksperimen yang

menggunakan model Inquiry dan

pendekatan PMR.

pengambilan keputusan sebagai

berikut:

1) Jika ≥ taraf

signifikan 5% maka H0 ditolak

dengan berarti hipotesis alternatif

(Ha) terbukti benar.

2) Jika Jika < taraf

signifikan 5% maka gagal

menolak H0 dan hipotesis

alternatif (Ha) terbukti tidak benar

III. HASIL DAN KESIMPULAN

A. Hasil Analisis

1. Dari hasil lembar observasi

aktivitas guru dan dari hasil analisis

data dapat dilihat bahwa guru dapat

menerapkan model pembelajaran

Inquiry dengan pendekatan PMR

dengan sangat baik dan sesuai

dengan indikator yang ditentukan.

Dengan presentase aktivitas guru

sebesar 89,6% tergolong dalam

kategori Sangat Baik.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 9||

d. Uji Normalitas

Penggunaan statistik parametris

mensyaratkan bahwa data setiap

variabel yang akan dianalisa harus

berdistribusi normal dan homogen,

oleh karena itu sebelum melakukan

pengujian hipotesis terlebih dahulu

akan dilakukan pengujian normalitas

dan homogenitas data. Adapun

pengujian normalitas dengan Chi

Kuadrat.

e. Uji homogenitas

Populasi dengan varians yang

sama besar dinamakan populasi

dengan varians yang homogen.

Berdasarkan sampel acak yang

masing-masing secara independen

diambil dari populasi tersebut.

f. Uji t –Test

Untuk mendapatkan simpulan

yang dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya secara ilmiah, data-data

penelitian harus dianalisis

mengggunakan Model atau teknik

analisis data yang benar. Berdasarkan

data yang diperoleh peneliti

menggunakan jenis analisis

Independet t-test

Norma Keputusan :

Perumusan Hipotesis nol dan

Hipotesis alternatifnya

H0 : Tidak adanya pengaruh hasil

belajar antara kelas kontrol yang

tidak menggunakan model

Inquiry dan pendekatan PMR

dengan kelas eksperimen yang

menggunakan model Inquiry dan

pendekatan PMR.

Ha : Adanya pengaruh hasil belajar

antara kelas kontrol yang tidak

menggunakan model Inquiry

dan pendekatan PMR dengan

kelas eksperimen yang

menggunakan model Inquiry dan

pendekatan PMR.

pengambilan keputusan sebagai

berikut:

1) Jika ≥ taraf

signifikan 5% maka H0 ditolak

dengan berarti hipotesis alternatif

(Ha) terbukti benar.

2) Jika Jika < taraf

signifikan 5% maka gagal

menolak H0 dan hipotesis

alternatif (Ha) terbukti tidak benar

III. HASIL DAN KESIMPULAN

A. Hasil Analisis

1. Dari hasil lembar observasi

aktivitas guru dan dari hasil analisis

data dapat dilihat bahwa guru dapat

menerapkan model pembelajaran

Inquiry dengan pendekatan PMR

dengan sangat baik dan sesuai

dengan indikator yang ditentukan.

Dengan presentase aktivitas guru

sebesar 89,6% tergolong dalam

kategori Sangat Baik.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

2. Dari hasil lembar observasi

aktivitas siswa pada tabel 4.2 dan

analisis data dapat kita lihat

bahwa semua item aktivitas yang

di harapkan telah dilakukan oleh

siswa. Dari hasil analisis data

didapatkan presentase dari item 1

sebesar 12,96%, item 2 sebesar

16,05%, item 3 sebesar 15,43%,

item 4 sebesar 14,2%, item 5

sebesar 14,81%, item 6 sebesar

12,35%, item 7 sebesar 14,2%.

Dalam observasi ini peneliti

memilih 8 anak untuk mewakili

aktivitas siswa di kelas. Karena

tidak mungkin untuk merekam

aktivitas seluruh siswa yang ada

dikelas. Pemilihan siswa ini

melibatkan guru mata pelajaran

kelas yang mengetahui karakter

siswa. Pemilihan siswa dipilih

secara heterogen agar dapat

mewakili seluruh siswa dalam

kelas tersebut. Pengamatan

dilakukan setiap 8 menit sekali

oleh 2 orang observer. Setiap

observer mengamati 4 orang

siswa yang tersebar dalam setiap

kelompok yang sudah di bagi.

Setiap aktivitas 4 orang anak akan

dicatat oleh observer secara

bersamaan sesuai dengan item

yang sudah di tentukan.

3. Berdasarkan hasil

penghitungan diperoleh bahwa nilai> = 8,756 >1,679, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti adanya

pengaruh hasil belajar antara kelas

kontrol yang tidak menggunakan

model Inquiry dan pendekatan

PMR dengan kelas eksperimen

yang menggunakan model Inquiry

dan pendekatan PMR.. Dari nilai

rata-rata pada tabel 4.5 kelas

eksperimen 80,71, sedangkan pada

kelas kontrol 64,95. Dari

perhitungan tersebut menunjukkan

bahwa rata-rata nilai kelompok

eksperimen lebih tinggi dibanding

dengan rata-rata kelompok kontrol.

Hal ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran Inquiry dengan

pendekatan PMR dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan

hasil analisis serta mengacu pada

perumusan masalah dan pada norma

keputusan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Aktivitas guru dalam penerapan

model pembelajaran Inquiry

dengan pendekatan PMR berjalan

dengan sangat baik. Hal ini

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

2. Dari hasil lembar observasi

aktivitas siswa pada tabel 4.2 dan

analisis data dapat kita lihat

bahwa semua item aktivitas yang

di harapkan telah dilakukan oleh

siswa. Dari hasil analisis data

didapatkan presentase dari item 1

sebesar 12,96%, item 2 sebesar

16,05%, item 3 sebesar 15,43%,

item 4 sebesar 14,2%, item 5

sebesar 14,81%, item 6 sebesar

12,35%, item 7 sebesar 14,2%.

Dalam observasi ini peneliti

memilih 8 anak untuk mewakili

aktivitas siswa di kelas. Karena

tidak mungkin untuk merekam

aktivitas seluruh siswa yang ada

dikelas. Pemilihan siswa ini

melibatkan guru mata pelajaran

kelas yang mengetahui karakter

siswa. Pemilihan siswa dipilih

secara heterogen agar dapat

mewakili seluruh siswa dalam

kelas tersebut. Pengamatan

dilakukan setiap 8 menit sekali

oleh 2 orang observer. Setiap

observer mengamati 4 orang

siswa yang tersebar dalam setiap

kelompok yang sudah di bagi.

Setiap aktivitas 4 orang anak akan

dicatat oleh observer secara

bersamaan sesuai dengan item

yang sudah di tentukan.

3. Berdasarkan hasil

penghitungan diperoleh bahwa nilai> = 8,756 >1,679, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti adanya

pengaruh hasil belajar antara kelas

kontrol yang tidak menggunakan

model Inquiry dan pendekatan

PMR dengan kelas eksperimen

yang menggunakan model Inquiry

dan pendekatan PMR.. Dari nilai

rata-rata pada tabel 4.5 kelas

eksperimen 80,71, sedangkan pada

kelas kontrol 64,95. Dari

perhitungan tersebut menunjukkan

bahwa rata-rata nilai kelompok

eksperimen lebih tinggi dibanding

dengan rata-rata kelompok kontrol.

Hal ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran Inquiry dengan

pendekatan PMR dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan

hasil analisis serta mengacu pada

perumusan masalah dan pada norma

keputusan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Aktivitas guru dalam penerapan

model pembelajaran Inquiry

dengan pendekatan PMR berjalan

dengan sangat baik. Hal ini

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

2. Dari hasil lembar observasi

aktivitas siswa pada tabel 4.2 dan

analisis data dapat kita lihat

bahwa semua item aktivitas yang

di harapkan telah dilakukan oleh

siswa. Dari hasil analisis data

didapatkan presentase dari item 1

sebesar 12,96%, item 2 sebesar

16,05%, item 3 sebesar 15,43%,

item 4 sebesar 14,2%, item 5

sebesar 14,81%, item 6 sebesar

12,35%, item 7 sebesar 14,2%.

Dalam observasi ini peneliti

memilih 8 anak untuk mewakili

aktivitas siswa di kelas. Karena

tidak mungkin untuk merekam

aktivitas seluruh siswa yang ada

dikelas. Pemilihan siswa ini

melibatkan guru mata pelajaran

kelas yang mengetahui karakter

siswa. Pemilihan siswa dipilih

secara heterogen agar dapat

mewakili seluruh siswa dalam

kelas tersebut. Pengamatan

dilakukan setiap 8 menit sekali

oleh 2 orang observer. Setiap

observer mengamati 4 orang

siswa yang tersebar dalam setiap

kelompok yang sudah di bagi.

Setiap aktivitas 4 orang anak akan

dicatat oleh observer secara

bersamaan sesuai dengan item

yang sudah di tentukan.

3. Berdasarkan hasil

penghitungan diperoleh bahwa nilai> = 8,756 >1,679, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti adanya

pengaruh hasil belajar antara kelas

kontrol yang tidak menggunakan

model Inquiry dan pendekatan

PMR dengan kelas eksperimen

yang menggunakan model Inquiry

dan pendekatan PMR.. Dari nilai

rata-rata pada tabel 4.5 kelas

eksperimen 80,71, sedangkan pada

kelas kontrol 64,95. Dari

perhitungan tersebut menunjukkan

bahwa rata-rata nilai kelompok

eksperimen lebih tinggi dibanding

dengan rata-rata kelompok kontrol.

Hal ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran Inquiry dengan

pendekatan PMR dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan

hasil analisis serta mengacu pada

perumusan masalah dan pada norma

keputusan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Aktivitas guru dalam penerapan

model pembelajaran Inquiry

dengan pendekatan PMR berjalan

dengan sangat baik. Hal ini

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

ditunjukkan dari hasil analisis

observasi aktivitas guru sebesar

89,6% yang berada pada kategori

Sangat Baik.

2. Aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran yang menggunakan

model pembelajaran Inquiry

dengan pendekatan PMR dapat

berjalan sesuai dengan indikator

yang ditentukan. Hal ini

ditunjukkan dari hasil observasi

aktivitas siswa didapatkan

presentase untuk setiap itemnya.

Presentase dari item 1 sebesar

12,96%, item 2 sebesar 16,05%,

item 3 sebesar 15,43%, item 4

sebesar 14,2%, item 5 sebesar

14,81%, item 6 sebesar 12,35% dan

item 7 sebesar 14,2%.

3. Penerapkan model pembelajaran

Inquiry dengan pendekatan PMR

berpengaruh terhadap peningkatkan

hasil belajar siswa pada materi

bangun Ruang Sisi Lengkung. Hal

ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

pretes atau sebelum diberikan

perlakuan kelas eksperimen sebesar

62,35 dan nilai posttes atau sesudah

diberikan perlakuan meningkat

menjadi 80,71. Nilai rata-rata pretes

kelas kontrol sebesar 63,45 dan

nilai rata-rata posttes sebesar 64,95.

Dari data tersebut untuk kelas

eksperimen mengalami kenaikan

yang signifikan dibandingkan kelas

kontrol.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi

Pembelajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian (edisi revisi

2010).Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar

Evaluasi Pendidikan (edisi 2).

Jakarta : Sinar Grafika Offset.

B. Uno, Hamzah. 2011.Teori Motivasi dan

Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan

Pembelajaran. Bandung : .

Handayani, Puthot Tunggal. . Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia

Praktis. Surabaya : Giri utama.

Khotimah, Khusnul. 2013. Implementasi

Metafora Dalam Model

Pembelajaran Tandur

(Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasi, Ulangi, Rayakan)

Pada Pembelajaran Moving

Class Dengan Pokok Bahasan

Persamaan Kuadrat. Makalah

disampaikan di Sesi Paralel

Seminar Nasional Pendidikan

Matematika “Matematika dan

Pembelajarannya, Menyongsong

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

ditunjukkan dari hasil analisis

observasi aktivitas guru sebesar

89,6% yang berada pada kategori

Sangat Baik.

2. Aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran yang menggunakan

model pembelajaran Inquiry

dengan pendekatan PMR dapat

berjalan sesuai dengan indikator

yang ditentukan. Hal ini

ditunjukkan dari hasil observasi

aktivitas siswa didapatkan

presentase untuk setiap itemnya.

Presentase dari item 1 sebesar

12,96%, item 2 sebesar 16,05%,

item 3 sebesar 15,43%, item 4

sebesar 14,2%, item 5 sebesar

14,81%, item 6 sebesar 12,35% dan

item 7 sebesar 14,2%.

3. Penerapkan model pembelajaran

Inquiry dengan pendekatan PMR

berpengaruh terhadap peningkatkan

hasil belajar siswa pada materi

bangun Ruang Sisi Lengkung. Hal

ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

pretes atau sebelum diberikan

perlakuan kelas eksperimen sebesar

62,35 dan nilai posttes atau sesudah

diberikan perlakuan meningkat

menjadi 80,71. Nilai rata-rata pretes

kelas kontrol sebesar 63,45 dan

nilai rata-rata posttes sebesar 64,95.

Dari data tersebut untuk kelas

eksperimen mengalami kenaikan

yang signifikan dibandingkan kelas

kontrol.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi

Pembelajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian (edisi revisi

2010).Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar

Evaluasi Pendidikan (edisi 2).

Jakarta : Sinar Grafika Offset.

B. Uno, Hamzah. 2011.Teori Motivasi dan

Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan

Pembelajaran. Bandung : .

Handayani, Puthot Tunggal. . Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia

Praktis. Surabaya : Giri utama.

Khotimah, Khusnul. 2013. Implementasi

Metafora Dalam Model

Pembelajaran Tandur

(Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasi, Ulangi, Rayakan)

Pada Pembelajaran Moving

Class Dengan Pokok Bahasan

Persamaan Kuadrat. Makalah

disampaikan di Sesi Paralel

Seminar Nasional Pendidikan

Matematika “Matematika dan

Pembelajarannya, Menyongsong

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

ditunjukkan dari hasil analisis

observasi aktivitas guru sebesar

89,6% yang berada pada kategori

Sangat Baik.

2. Aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran yang menggunakan

model pembelajaran Inquiry

dengan pendekatan PMR dapat

berjalan sesuai dengan indikator

yang ditentukan. Hal ini

ditunjukkan dari hasil observasi

aktivitas siswa didapatkan

presentase untuk setiap itemnya.

Presentase dari item 1 sebesar

12,96%, item 2 sebesar 16,05%,

item 3 sebesar 15,43%, item 4

sebesar 14,2%, item 5 sebesar

14,81%, item 6 sebesar 12,35% dan

item 7 sebesar 14,2%.

3. Penerapkan model pembelajaran

Inquiry dengan pendekatan PMR

berpengaruh terhadap peningkatkan

hasil belajar siswa pada materi

bangun Ruang Sisi Lengkung. Hal

ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

pretes atau sebelum diberikan

perlakuan kelas eksperimen sebesar

62,35 dan nilai posttes atau sesudah

diberikan perlakuan meningkat

menjadi 80,71. Nilai rata-rata pretes

kelas kontrol sebesar 63,45 dan

nilai rata-rata posttes sebesar 64,95.

Dari data tersebut untuk kelas

eksperimen mengalami kenaikan

yang signifikan dibandingkan kelas

kontrol.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi

Pembelajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian (edisi revisi

2010).Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar

Evaluasi Pendidikan (edisi 2).

Jakarta : Sinar Grafika Offset.

B. Uno, Hamzah. 2011.Teori Motivasi dan

Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan

Pembelajaran. Bandung : .

Handayani, Puthot Tunggal. . Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia

Praktis. Surabaya : Giri utama.

Khotimah, Khusnul. 2013. Implementasi

Metafora Dalam Model

Pembelajaran Tandur

(Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasi, Ulangi, Rayakan)

Pada Pembelajaran Moving

Class Dengan Pokok Bahasan

Persamaan Kuadrat. Makalah

disampaikan di Sesi Paralel

Seminar Nasional Pendidikan

Matematika “Matematika dan

Pembelajarannya, Menyongsong

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0132.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

Kurikulum 2013” Surabaya, 01

Juni 2013.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran

Kontekstual: Konsep Dan Aplikasi.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Maulyda, Archi. 2015. Analisis Penerapan

Strategi PQ4R dengan Pendekatan

Saintific Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII pada Pokok

Bahasan Faktorisasi Bentuk Aljabar.

Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Kediri: UNP KEDIRI

Purwanto. 2009. EvaluasiHasilBelajar.

Yogyakarta: PustakaPelajar

Purwanto, M. Ngalim. 2010. Prinsip-

Prinsip dan Teknik Evaluasi

Pengajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Mengajar

dan Meneliti. Surabaya : Unesa

University Press.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil

Belajar Proses Belajar

Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, Dendy. 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Dokumentasi

kemendiknas Edisi III online

tersedia:

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/i

ndex.php., diunduh 15 Juni 2015

Suwangsih, Erna.,dan Tiurlina. 2006.

Model Pembelajaran Matematika.

Bandung: UPI Press

Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional.

Surabaya : Erlangga.

Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta :

Rajawali Pers.

Trianto. 2009. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif-

Progresif. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Universtas Nusantara PGRI Kediri. 2012.

Panduan Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Kediri : UNP.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

Kurikulum 2013” Surabaya, 01

Juni 2013.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran

Kontekstual: Konsep Dan Aplikasi.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Maulyda, Archi. 2015. Analisis Penerapan

Strategi PQ4R dengan Pendekatan

Saintific Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII pada Pokok

Bahasan Faktorisasi Bentuk Aljabar.

Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Kediri: UNP KEDIRI

Purwanto. 2009. EvaluasiHasilBelajar.

Yogyakarta: PustakaPelajar

Purwanto, M. Ngalim. 2010. Prinsip-

Prinsip dan Teknik Evaluasi

Pengajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Mengajar

dan Meneliti. Surabaya : Unesa

University Press.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil

Belajar Proses Belajar

Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, Dendy. 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Dokumentasi

kemendiknas Edisi III online

tersedia:

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/i

ndex.php., diunduh 15 Juni 2015

Suwangsih, Erna.,dan Tiurlina. 2006.

Model Pembelajaran Matematika.

Bandung: UPI Press

Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional.

Surabaya : Erlangga.

Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta :

Rajawali Pers.

Trianto. 2009. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif-

Progresif. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Universtas Nusantara PGRI Kediri. 2012.

Panduan Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Kediri : UNP.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132FKIP – Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

Kurikulum 2013” Surabaya, 01

Juni 2013.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran

Kontekstual: Konsep Dan Aplikasi.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Maulyda, Archi. 2015. Analisis Penerapan

Strategi PQ4R dengan Pendekatan

Saintific Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII pada Pokok

Bahasan Faktorisasi Bentuk Aljabar.

Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Kediri: UNP KEDIRI

Purwanto. 2009. EvaluasiHasilBelajar.

Yogyakarta: PustakaPelajar

Purwanto, M. Ngalim. 2010. Prinsip-

Prinsip dan Teknik Evaluasi

Pengajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Mengajar

dan Meneliti. Surabaya : Unesa

University Press.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil

Belajar Proses Belajar

Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, Dendy. 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Dokumentasi

kemendiknas Edisi III online

tersedia:

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/i

ndex.php., diunduh 15 Juni 2015

Suwangsih, Erna.,dan Tiurlina. 2006.

Model Pembelajaran Matematika.

Bandung: UPI Press

Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional.

Surabaya : Erlangga.

Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta :

Rajawali Pers.

Trianto. 2009. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif-

Progresif. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Universtas Nusantara PGRI Kediri. 2012.

Panduan Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Kediri : UNP.