penerapan model pembelajaran flipped classroom di...

240
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DI KELAS XI MIPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMETIKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Robertus Budi Istiyarso NIM. 151414065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

24 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DI

    KELAS XI MIPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN

    AJARAN 2018/2019 DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

    BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun Oleh:

    Robertus Budi Istiyarso

    NIM. 151414065

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DI

    KELAS XI MIPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN

    AJARAN 2018/2019 DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

    BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun Oleh:

    Robertus Budi Istiyarso

    NIM. 151414065

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    “Work Hard, Pray Hard”

    “Jangan mudah jenuh! Ketika kamu mulai jenuh, ingatlah tujuan awalmu dan

    usaha yang sudah kau lakukan selama ini.”

    Skripsi ini kupersembahkan untuk:

    Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Bapa Yosef, dan Santo Robertus

    Orangtua tercinta, Alm. Lukas Sartono, Kristiana Prapti Dwi Priyatmi,

    Mateus Sujarwa, Yustina Tri Priyanti

    Adik yang kubanggakan, Anastasia Novita Putri

    Sahabat-sahabat dan teman-temanku

    Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Robertus Budi Istiyarso, 2019. Penerapan Model Pembelajaran Flipped

    Classroom di Kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran

    2018/2019 dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Aritmetika.

    Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pelaksanaan model

    pembelajaran Flipped Classroom dan 2) mengetahui hasil belajar dengan model

    pembelajaran tersebut dalam pembelajaran matematika pada materi Barisan dan

    Deret Aritmetika. Subyek penelitian ini adalah 29 siswa Kelas XI MIPA 2 SMA

    Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Objek penelitian ini adalah

    hasil belajar siswa.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang

    digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, pre-test, post-test, dan

    wawancara. Tahap-tahap penelitian ini adalah tahap persiapan, pengambilan data,

    dan analisis serta penulisan hasil penelitian. Dalam tahap persiapan, peneliti

    melakukan observasi, mempersiapkan perangkat penelitian, dan mempersiapkan

    video serta Learning Management System (LMS) yang akan dipergunakan dalam

    pembelajaran. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen, lembar

    observasi, soal pre-test dan post-test, serta pedoman wawancara.

    Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Rata-rata hasil persentase

    keterlaksanaan pembelajaran dalam dua pertemuan mencapai 88%. Hal ini berarti

    bahwa kegiatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran

    Flipped Classroom terlaksana dengan baik. Selanjutnya, hasil wawancara

    menunjukkan bahwa beberapa siswa menyatakan tertarik terhadap model

    pembelajaran Flipped Classroom. Hasil post-test menunjukkan bahwa hasilnya

    belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan banyak siswa yang melakukan

    kesalahan saat mengerjakan soal post-test.

    Kata kunci: Flipped Classroom, hasil belajar, barisan aritmetika, deret aritmetika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Robertus Budi Istiyarso, 2019. Implementation of Flipped Classroom Model at

    Grade XI MIPA 2, Pangudi Luhur Senior High School, Yogyakarta, School Year

    2018/2019, and on the Topic of the Arithmetic Sequence and Series.

    The aim of the research are to know 1) the implementation of Flipped

    Classroom model and 2) learning outcomes on the topic of the arithmetic sequence

    and series. The subject of the research are twenty nine students Grade XI MIPA 2

    Pangudi Luhur Senior High School, Yogyakarta, School Year 2018-2019. The

    object of the research is the learning outcome based of the model used in the

    classroom.

    The research is a descriptive qualitative research. The data for the research

    are collected form the observation, pre-test, post-test, and the interview. The

    research is done by the following steps: preparation, data collection, data analysis,

    and report writing. During the preparation, the researcher did observation at the

    school, preparing the research instrument, and videos for a Learning Management

    System (LMS) used in the classroom. The research instrument are the researcher

    as an instrument, observation sheet, pre-test, post-test, and interview guidelines.

    The result of the research are the following. The mean of learning

    implementation percentage for the two sessions is 88%. This mean that the

    classroom activities using flipped classroom model went well. Furthermore, based

    on the interview, many students are interested in the Flipped Classroom learning

    model. But, the post-test result is not optimal yet. Some students still make many

    mistakes in doing the post-test.

    Keyword: Flipped Classroom, learning outcome, arithmetic sequence, arithmetic

    series

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

    berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

    ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Proses penyusunan skripsi dan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis

    tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

    2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Matematika,

    4. Romo Eko Budi Santoso, SJ., S.Pd., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing

    yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

    bimbingan kepada penulis,

    5. Ibu Cyrenia Novella K., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    6. Bruder Drs. Yohanes Sudaryono, FIC., M.Pd. selaku Kepala SMA

    Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk

    melaksanakan pengambilan data penelitian,

    7. Ibu Zeny Ernaningsih, M.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran

    matematika di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membimbing

    dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian,

    8. Siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah

    membantu penulis selama proses pelaksanaan pengambilan data

    penelitian,

    9. Orangtua, adik, serta semua sanak keluarga yang selalu memberikan doa,

    perhatian, dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

    10. Teman-teman seperjuangan, Tata, Gristi, Priska, Hanna, Teis, dan Dion

    dalam kebersamaan selama proses bimbingan dan penelitian hingga

    terselesaikannya penyusunan skripsi ini di bawah bimbingan Romo Eko,

    11. Sahabat-sahabat, Pandu, Sesil, Esra, Puri, Lodevik, Dita, Narko, Laras,

    Alm. Andi, Gita, dan Kadwi yang telah memberikan dukungan, semangat,

    serta kebersamaan selama 4 tahun ini hingga dalam proses penyusunan

    skripsi,

    12. Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2015 yang telah

    memberikan semangat dan segala bentuk bantuan bagi penulis selama

    proses penyusunan skripsi ini,

    13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

    membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

    itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak

    untuk perbaikan karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Penulis,

    Robertus Budi Istiyarso

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………….ii

    HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

    ABSTRACT ....................................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

    A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah.................................................................................................. 4

    C. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4

    D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5

    E. Batasan Masalah ....................................................................................................... 5

    F. Penjelasan Istilah ...................................................................................................... 6

    G. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 6

    H. Sistematika Penulisan ............................................................................................... 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 9

    A. Model Pembelajaran Flipped Classroom ................................................................. 9

    B. Hasil Belajar ........................................................................................................... 16

    C. Learning Management System (LMS) Kelase ........................................................ 21

    D. Barisan dan Deret Aritmetika ................................................................................. 33

    E. Penelitian yang Relevan ......................................................................................... 36

    F. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 38

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 41

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 41

    B. Subjek Penelitian .................................................................................................... 41

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    C. Objek Penelitian ..................................................................................................... 41

    D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 42

    E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 42

    F. Validitas Instrumen Penelitian ................................................................................ 52

    G. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 52

    H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 57

    BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................................... 59

    A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .................................................... 59

    B. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

    Flipped Classroom.................................................................................................. 72

    C. Hasil Belajar Siswa ................................................................................................. 79

    D. Wawancara Siswa ................................................................................................... 87

    E. Kuesioner Respon Siswa ........................................................................................ 99

    F. Pembahasan .......................................................................................................... 108

    G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 110

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 111

    A. Kesimpulan ........................................................................................................... 111

    B. Saran ..................................................................................................................... 112

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 114

    LAMPIRAN .................................................................................................................... 117

    LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian.......................................................................... 118

    LAMPIRAN 2 Hasil Validasi Instrumen Penelitian Oleh Pakar ............................... 160

    LAMPIRAN 3 Hasil Penelitian ................................................................................. 184

    LAMPIRAN 4 Surat–Surat ........................................................................................ 222

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Halaman awal web LMS Kelase ................................................................... 24

    Gambar 2.2 Isian untuk pendaftaran lembaga baru dan pengguna baru ........................... 25

    Gambar 2.3 Tampilan awal institusi yang dibuat.............................................................. 26

    Gambar 2.4 Tampilan untuk mendaftar kelas baru ........................................................... 26

    Gambar 2.5 Isian untuk pendaftaran kelas baru ................................................................ 27

    Gambar 2.6 Tampilan awal kelas yang telah dibuat ......................................................... 27

    Gambar 2.7 Isian untuk menambahkan sesi baru ............................................................. 28

    Gambar 2.8 Tampilan untuk mengundang pengguna lain ................................................ 29

    Gambar 2.9 Tampilan kelas pada akun milik siswa .......................................................... 31

    Gambar 2.10 Kolom informasi permintaan pendaftaran siswa ......................................... 32

    Gambar 2.11 Tombol untuk menerima permintaan siswa ................................................ 32

    Gambar 2.12 Tampilan untuk undang siswa ..................................................................... 33

    Gambar 4.1 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 1 ............................................. 61

    Gambar 4.2 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 2 ............................................. 61

    Gambar 4.3 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 3 ............................................. 62

    Gambar 4.4 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 4 ............................................. 63

    Gambar 4.5 Tampilan Saluran YouTube Milik Peneliti ................................................... 64

    Gambar 4.6 Tampilan LMS Kelase yang Digunakan ....................................................... 64

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Sempit ........................... 14

    Tabel 2.2 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Luas ............................... 14

    Tabel 3.1 Indikator Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Flipped Classroom 46

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes .............................................................................................. 48

    Tabel 3.3 Pokok Pertanyaan Wawancara .......................................................................... 49

    Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ........................................................................ 51

    Tabel 3.5 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran .............................................................. 54

    Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian ........................................... 65

    Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pertemuan 1.................................................................... 72

    Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Pertemuan 2.................................................................... 73

    Tabel 4.4 Indikator Terlaksana pada Pertemuan 1 ............................................................ 75

    Tabel 4.5 Indikator Terlaksana pada Pertemuan 2 ............................................................ 76

    Tabel 4.6 Data Hasil Pre-test ............................................................................................ 79

    Tabel 4.7 Data Hasil Post-test ........................................................................................... 80

    Tabel 4.8 Deskripsi Kesalahan Hasil Post-test ................................................................. 82

    Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Respon Siswa ....................................................................... 100

    Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Jawaban Kuesioner Siswa ................................................... 106

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Saat ini, kurikulum yang diperlakukan di sekolah-sekolah di Indonesia

    adalah kurikulum 2013. Secara garis besar, kurikulum ini menekankan bahwa

    pembelajaran bukan hanya sekadar penyampaian materi yang dilakukan oleh

    guru kepada siswa. Dalam kurikulum 2013, siswa tidak lagi hanya

    mendengarkan materi yang diberikan oleh guru di depan kelas. Siswa dituntut

    untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Materi yang pelajari oleh siswa tidak

    hanya berasal dari guru. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk melakukan

    eksplorasi dan menyusun pengetahuan dari sumber-sumber lain.

    Pada kurikulum 2013, siswa membangun sendiri pengetahuan di bawah

    pengawasan guru. Pengawasan guru dimaksudkan untuk menghindari

    kesalahan konsep (miskonsepsi) yang dilakukan oleh siswa. Dengan demikian,

    peran guru tetap diperlukan untuk mendampingi dan mengarahkan siswa dalam

    menyusun atau membangun pengetahuan.

    Kurikulum 2013 diberlakukan pada saat internet sudah menjadi bagian

    hidup sehari-hari bagi sebagian siswa. Hampir setiap hari, orang mengakses

    internet untuk menggali informasi terkini atau sekadar untuk mencari hiburan.

    Akses internet dalam dunia sekolah dimaksudkan untuk memudahkan siswa

    dalam mencari informasi berkaitan dengan materi yang dipelajari atau untuk

    menambah pengetahuan mereka.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Selain untuk menggali informasi, akses internet di sekolah juga

    digunakan sebagai sarana untuk mempermudah proses kegiatan belajar

    mengajar, misalnya dengan e-learning. E-learning merupakan pembelajaran

    yang pelaksanaannya didukung oleh jasa elektronis, seperti komputer dan

    ponsel pintar. E-learning yang dibuat oleh sekolah digunakan oleh guru untuk

    menyampaikan bahan-bahan ajar yang berbentuk elektronik, kemudian

    digunakan untuk menyampaikan tugas-tugas, serta dapat pula digunakan untuk

    mengumpulkan tugas dari siswa yang diberikan oleh guru. Sehingga penerapan

    internet saat ini dalam dunia sekolah dirasa sangat berguna.

    Internet dapat pula digunakan untuk sarana atau media untuk

    menyampaikan pembelajaran dalam bentuk lain seperti adanya video-video

    edukasi yang ditujukan untuk para siswa. Bahkan ada website yang fokus untuk

    memberikan wadah untuk orang-orang membuat konten-konten video, seperti

    YouTube. Sebagai pengguna internet, seseorang dapat dengan mudah

    mengakses konten-konten video yang diinginkan. Begitu pula para siswa dapat

    dengan mudah mengakses video-video dengan konten materi pembelajaran.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru yang mengajar kelas

    XI bidang matematika wajib di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, diperoleh

    informasi bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

    barisan dan deret aritmetika. Selain itu, sekolah tersebut sudah memanfaatkan

    e-learning dengan perangkat lunak Moodle dan memiliki akses internet yang

    memadai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Model pembelajaran yang berhubungan dengan penerapan teknologi

    yang dapat dilakukan oleh guru adalah model pembelajaran Flipped

    Classroom. Model pembelajaran Flipped Classroom memberi warna baru

    dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam hal penyampaian materi. Dalam

    pembelajaran tradisional, penyampaian materi dilakukan di dalam kelas,

    sedangkan model pembelajaran Flipped Classroom penyampaian materi bisa

    dilakukan di luar kelas sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian

    pada model pembelajaran tradisional pengerjaan tugas diselesaikan di luar

    kelas, sedangkan model pembelajaran Flipped Classroom pengerjaan tugas

    diselesaikan di kelas.

    Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom efektif jika ditinjau

    berdasarkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

    Suryacitra (2018), bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran

    matematika dengan menggunakan model Flipped Classroom lebih tinggi

    dibandingkan rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran

    matematika yang tidak menggunakan model Flipped Classroom.

    Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui pelaksanaan model

    pembelajaran Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika pada materi

    barisan dan deret aritmetika siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Selain itu, peneliti tertarik untuk

    mengetahui hasil pembelajaran dengan model pembelajaran Flipped

    Classroom yang diterapkan pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 pada materi barisan dan deret aritmetika.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti dapat

    mengidentifikasi masalah berikut. Berdasarkan hasil wawancara dengan

    seorang guru yang mengajar kelas XI bidang matematika wajib di SMA

    Pangudi Luhur Yogyakarta, diketahui bahwa permasalahan dijumpai ketika

    siswa mempelajari materi barisan dan deret, yaitu siswa mengalami kesulitan

    dalam pembelajaran barisan dan deret aritmetika.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat

    dirumuskan masalah sebagai berikut.

    1. Bagaimana pelaksanaan model Flipped Classroom dalam pembelajaran

    matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika siswa kelas XI

    MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?

    2. Bagaimana hasil belajar model Flipped Classroom dalam pembelajaran

    matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika pada siswa kelas XI

    MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?

    3. Bagaimana respon siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 terhadap penggunaan media pada

    model Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika materi Barisan

    dan Deret Aritmetika?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Mengetahui pelaksanaan model Flipped Classroom dalam pembelajaran

    matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika siswa kelas XI

    MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

    2. Mengetahui hasil belajar model Flipped Classroom dalam pembelajaran

    matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika pada siswa kelas XI

    MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

    3. Mengetahui respon siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 terhadap penggunaan media pada

    model Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika materi Barisan

    dan Deret Aritmetika.

    E. Batasan Masalah

    Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar pembahasan tidak

    terlalu meluas. Adapun batasan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai

    berikut.

    1. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas

    XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

    2. Kompetensi dasar pada penelitian ini adalah menggeneralisasi pola

    bilangan dan jumlah pada barisan aritmetika.

    3. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    F. Penjelasan Istilah

    1. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

    menerima pengalaman belajarnya.

    2. Model Pembelajaran Flipped Classroom

    Flipped Classroom adalah sebuah model pembelajaran di mana guru

    memberikan tugas kepada siswa untuk aktif mempelajari terlebih dahulu

    materi yang akan disampaikan melalui media digital berupa video atau e-

    book beserta beberapa instruksi tugas, sebagai bahan diskusi ketika

    kegiatan di dalam kelas (tatap muka).

    G. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut:

    1. Bagi Siswa

    Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari

    materi barisan dan deret aritmetika serta menambah dan merasakan

    pengalaman belajar dengan menggunakan model pembelajaran Flipped

    Classroom.

    2. Bagi Guru

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menerapkan

    model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    3. Bagi Peneliti

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal saat memasuki dunia

    kerja yaitu menjadi seorang pendidik profesional.

    H. Sistematika Penulisan

    Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan garis besar pada masing-masing bab

    sebagai berikut.

    1. BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini memuat latar belakang, identifikasi masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah,

    penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika

    penulisan.

    2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

    Pada bab ini memuat pembahasan mengenai konsep-konsep

    dasar yang dipergunakan dalam penelitian, penelitian-penelitian

    yang relevan, dan kerangka berpikir.

    3. BAB III METODE PENELITIAN

    Pada bab ini memuat penjelasan mengenai jenis penelitian,

    subjek penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian,

    metode dan instrumen pengumpulan data, validitas instrumen

    penelitian, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan

    penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    4. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

    Pada bab ini memuat penjelasan mengenai persiapan dan

    pelaksanaan penelitian, hasil dan analisis data penelitian,

    pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

    5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab ini memuat kesimpulan dan saran berdasarkan

    penelitian yang dilakukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    Bab ini membahas konsep-konsep dasar yang dipergunakan dalam penelitian

    ini, penelitian-penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir yang disajikan dalam

    enam bagian. Pada bagian pertama hingga keempat dipaparkan mengenai konsep-

    konsep dasar model pembelajaran Flipped Classroom, hasil belajar, Learning

    Management System (LMS) Kelase, serta barisan dan deret aritmetika. Kemudian

    pada bagian kelima, peneliti menyajikan penelitian-penelitian yang relevan

    terhadap penelitian ini. Bab ini diakhiri dengan pemaparan mengenai kerangka

    berpikir penelitian ini.

    A. Model Pembelajaran Flipped Classroom

    Pada sub-bab ini akan disampaikan konsep dasar mengenai model

    pembelajaran, pengertian model pembelajaran Flipped Classroom, dan tipe-

    tipe model pembelajaran Flipped Classroom. Secara rinci disajikan di bawah

    ini.

    1. Model Pembelajaran

    Menurut Joyce, dkk. (2009), model pembelajaran adalah suatu

    perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

    merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan

    untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di

    dalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Menurut Soekamto, dkk. (dalam Al-Tabany, 2014), maksud dari model

    pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

    sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

    tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

    perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas

    belajar mengajar. Menurut Arends (dalam Trianto, 2012), mengemukakan

    bahwa model pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya

    tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,

    lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Fungsi model

    pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam

    melaksanakan pembelajaran (Soihimin, 2014: 24). Model-model

    pembelajaran yang biasa dijumpai di sekolah antara lain sebagai berikut.

    a. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

    Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan

    pendidikan yang efektif yang berfokus pada kreativitas berpikir,

    pemecahan masalah, dan interaksi antara peserta didik dengan kawan

    sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan

    baru (Al-Tabany, 2014).

    b. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

    Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pembelajaran

    yang dimulai dengan menghadapkan siswa, kepada suatu

    permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata dan menuntunnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    untuk dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah tersebut

    melalui kegiatan atau pengalaman belajar yang dilakukan selama

    proses pembelajaran (Isrok’atun, 2018).

    c. Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)

    Menurut Gulo (dalam Al-Tabany, 2014), strategi inkuiri berarti

    suatu rangkaan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal

    seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

    sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan

    sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

    d. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

    Menurut Al-Tabany (2014), pembelajaran kooperatif disusun

    dalam suatu usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa,

    memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan

    membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan

    pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang

    berbeda latar belakangnya.

    e. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

    Learning)

    Menurut Al-Tabany (2014), pengajaran dan pembelajaran

    kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru

    mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Berdasarkan pandangan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

    model pembelajaran merupakan suatu pola pembelajaran yang

    menggambarkan secara sistematis prosedur-prosedur pembelajaran.

    Prosedur pembelajaran disusun secara sistematis untuk membantu siswa

    dalam membangun informasi serta pola pikir demi tercapainya tujuan

    pembelajaran. Sehingga, model pembelajaran mampu membuat kegiatan

    pembelajaran menjadi lebih terarah.

    Menurut Indrawati (dalam Isrok’atun 2018: 27), model

    pembelajaran memiliki peran dalam suatu kegiatan pembelajaran,

    diantaranya:

    a. Membantu guru menciptakan perubahan perilaku siswa yang

    diinginkan.

    b. Membantu guru dalam menentukan cara dan sarana untuk

    menciptakan lingkungan yang sesuai dalam melaksanakan

    pembelajaran.

    c. Membantu menciptakan interaksi antara guru dan peserta didik yang

    diinginkan selama proses pembelajaran berlangsung.

    d. Membantu guru dalam mengonstruk kurikulum, silabus, atau konten

    pelajaran.

    e. Membantu guru atau infrastruktur dalam memilih materi

    pembelajaran yang tepat untuk mengajar yang disiapkan dalam

    kurikulum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    f. Membantu guru dalam merancang kegiatan pendidikan atau

    pembelajaran yang sesuai.

    g. Memberikan bahan prosedur untuk mengembangkan materi dan

    sumber belajar yang menarik dan efektif.

    h. Merancang pengembangan inovasi pendidikan atau pembelajaran

    baru.

    i. Membantu mengomunikasikan informasi tentang teori mengajar.

    j. Membantu membangun hubungan antara belajar dan mengajar secara

    empiris.

    2. Pengertian Model Pembelajaran Flipped Classroom

    Konsep dasar dari Flipped Classroom menurut Bergmann dan Sams

    (2012) adalah kegiatan yang dilakukan di kelas pada pembelajaran

    tradisional menjadi dilakukan di rumah, dan tugas yang dikerjakan sebagai

    tugas rumah menjadi dikerjakan di kelas. Menurut Johnson (2013),

    Flipped Classroom merupakan model pembelajaran yang meminimalkan

    pengajaran langsung dari guru, tetapi memaksimalkan pengajaran tidak

    langsung dengan dukungan materi yang dapat diakses secara daring oleh

    siswa. Bishop dan Verleger (2013) mendefinisikan Flipped Classroom

    sebagai teknik pembelajaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu: kegiatan

    pembelajaran kelompok di dalam kelas dan pembelajaran mandiri berbasis

    komputer di luar kelas. Penjelasan dari definisi yang dikemukakan oleh

    Bishop dan Verleger disajikan dalam tabel berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Tabel 2.1 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Sempit

    Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Sempit

    Dalam Kelas Luar Kelas

    Latihan soal dan pemecahan masalah Video pembelajaran

    Tabel 2.2 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Luas

    Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Luas

    Dalam Kelas Luar Kelas

    Kegiatan tanya jawab

    Pemecahan masalah dalam

    kelompok

    Video pembelajaran

    Kuis dan latihan soal yang

    bersifat tertutup

    Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model

    pembelajaran Flipped Classroom merupakan sebuah model pembelajaran

    di mana guru memberikan tugas kepada siswa untuk aktif mempelajari

    terlebih dahulu materi yang akan disampaikan melalui media digital

    berupa video atau e-book beserta beberapa instruksi tugas, sebagai bahan

    diskusi ketika kegiatan di dalam kelas.

    3. Tipe-tipe Model Pembelajaran Flipped Classroom

    Menurut Steele (dalam Utami, 2017), terdapat empat tipe model

    pembelajaran Flipped Classroom, yaitu sebagai berikut.

    a. Traditional Flipped

    Traditional Flipped merupakan model pembelajaran Flipped

    Classroom yang paling sederhana. Langkah pembelajarannya adalah

    siswa menonton video pembelajaran di rumah, lalu ketika di kelas

    melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas yang diberikan secara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    kelompok. Kemudian di akhir pembelajaran dilakukan kuis secara

    individu atau berpasangan.

    b. Mastery Flipped

    Mastery Flipped merupakan perkembangan dari Traditional

    Flipped. Tahapan pembelajarannya hampir serupa dengan Traditional

    Flipped, hanya saja pada awal pembelajaran diberikan pengulangan

    materi pada pertemuan sebelumnya.

    c. Peer Instruction Flipped

    Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran dimana

    siswa mempelajari materi dasar sebelum memulai kelas melalui video.

    Ketika di kelas siswa menjawab pertanyaan konseptual secara

    individu dan siswa diberikan kesempatan untuk saling beradu

    pendapat terhadap soal yang diberikan untuk meyakinkan jawaban

    kepada temannya. Di akhir pembelajaran diberikan tes pemahaman

    secara individu.

    d. Problem Based Learning Flipped

    Problem Based Learning Flipped adalah model pembelajaran

    dimana siswa diberikan video yang memberikan petunjuk untuk

    menyelesaikan masalah yang akan muncul ketika di kelas. Pada model

    ini siswa bekerja dengan bantuan guru. Ketika di kelas, siswa

    melakukan eksperimentasi dan evaluasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Dalam penelitian ini, model pembelajaran Flipped Classroom yang

    akan digunakan adalah model pembelajaran Flipped Classroom dengan

    tipe Traditional Flipped.

    B. Hasil Belajar

    Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang

    terjadi setelah proses pembelajaran. Hasil belajar adalah semua perubahan

    yang terjadi dari penggunaan suatu metode pengajaran. Hal ini sejalan dengan

    pendapat Reigeluth yang dikutip Keller (dalam Rusmono 2012: 7) bahwa

    semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang

    nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda merupakan

    hasil belajar. Snelbeker, seperti dirujuk oleh Rusmono, menambahkan aspek

    pengalaman dalam hasil belajar. Menurutnya, belajar adalah bagaimana

    perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.

    Dalam pengertian yang luas, menurut Bloom, tingkah laku sebagai hasil

    belajar mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris (Rusmono 2012: 8;

    Sudjana, 2016).

    1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

    enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

    analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif

    tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat

    tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

    penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

    3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

    kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a)

    gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan

    perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan

    kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.

    Dalam penelitian ini, penilaian hasil belajar difokuskan pada ranah

    kognitif. Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep

    atau prinsip yang telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir,

    kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman,

    konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran dalam ranah

    kognitif menurut Bloom merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak.

    Dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi,

    yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

    1. Pengetahuan

    Pada tingkatan ini, menekankan pada kemampuan dalam mengingat

    kembali materi yang telah dipelajari. Tingkatan ini merupakan tingkatan

    terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya.

    2. Pemahaman

    Pada tingkatan ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam

    memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan

    tersebut, yaitu kemampuan translasi (kemampuan mengubah simbol dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    satu bentuk ke bentuk lain), kemampuan interpretasi (kemampuan

    menjelaskan materi), dan kemampuan ekstrapolasi (kemampuan

    memperluas arti). Di tingkatan ini, peserta didik menjawab pertanyaan

    dengan kata-katanya sendiri dan dengan memberikan contoh baik prinsip

    maupun konsep.

    3. Penerapan

    Pada tingkatan ini, penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan

    informasi pada situasi yang nyata, dimana peserta didik mampu

    menerapkan pemahamannya dengan cara menggunakannya secara nyata.

    Di tingkatan ini, peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan

    prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan

    sebelumnya.

    4. Analisis

    Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan

    menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

    Kemampuan-kemampuan ini dapat berupa: (1) analisis elemen/ unsur

    (analisis bagian-bagian materi), (2) analisis hubungan (identifikasi

    hubungan), dan (3) analisis pengorganisasian prinsip (identifikasi

    organisasi). Di tingkatan ini, peserta didik diminta untuk menguraikan

    informasi ke dalam beberapa bagian menemukan asumsi, dan

    membedakan pendapat dan fakta serta menemukan hubungan sebab

    akibat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    5. Sintesis

    Pada tingkatan ini sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi

    dan mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur

    yang unik. Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang

    unik, rencana atau kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan yang

    abstrak. Pada jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis

    atau teorinya sendiri dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.

    6. Evaluasi

    Pada tingkatan ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat

    suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan

    ini berkenaan dengan nilai suatu ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang

    ini seseorang dipandu untuk mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman

    yang lebih baik, penerapan baru serat cara baru yang unik dalam analisis

    dan sintesis. Ada dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi berdasarkan bukti

    internal dan evaluasi berdasarkan bukti eksternal. Di jenjang ini, peserta

    didik mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya melakukan

    pembuatan keputusan dan kebijakan.

    Menurut Mulyasa (2016), penilaian pembelajaran pada umumnya

    mencakup pre-test, penilaian proses, dan post-test.

    1. Pre-test

    Pre-test atau yang disebut sebagai tes awal memiliki banyak

    kegunaan dalam menjajaki proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Pre-test memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, yaitu

    sebagai berikut.

    a. Pre-test memiliki peranan untuk menyiapkan siswa dalam proses

    belajar karena dengan pre-test maka pikiran mereka akan terfokus

    pada soal-soal yang harus mereka jawab atau kerjakan.

    b. Pre-test memiliki peranan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa

    sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini

    dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan post-

    test.

    c. Pre-test memiliki peranan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

    mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses

    pembelajaran.

    d. Pre-test memiliki peranan untuk mengetahui darimana seharusnya

    proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai

    siswa, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan

    perhatian khusus.

    2. Penilaian Proses

    Penilaian proses digunakan untuk menilai kualitas pembelajaran dan

    pembentukan kompetensi dasar siswa, termasuk didalamnya bagaimana

    tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran dikatakan

    berhasil dan berkualitas apabila masukan menghasilkan output yang

    banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan

    masyarakat, dan pembangunan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    3. Post-test

    Post-test atau yang disebut sebagai tes akhir memiliki banyak

    kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Post-test

    memiliki peranan sebagai berikut.

    a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dan

    karakter yang telah ditentukan, baik secara individu maupun

    kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara

    hasil pre-test dan post-test.

    b) Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai

    oleh siswa, serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum

    dikuasainya. Apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu

    dilakukan pembelajaran kembali (remedial teaching).

    c) Untuk mengetahui siswa yang perlu mengikuti kegiatan remedial, dan

    yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta tingkat kesulitan

    dalam mengerjakan modul (kesulitan belajar).

    d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap

    komponen-komponen pembelajaran, dan proses pembelajaran yang

    telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan, maupun

    evaluasi.

    C. Learning Management System (LMS) Kelase

    Bagian ini dijelaskan konsep dasar mengenai Learning Management

    System (LMS) dan langkah-langkah dalam mengelola LMS Kelase.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    1. Learning Management System (LMS)

    Learning Management System (LMS) memainkan peran utama

    dalam skenario e-learning berbasis web. LMS menghubungkan isi

    pembelajaran dan peserta didik bersama-sama dalam cara yang standar.

    LMS mengelola pengguna, materi pembelajaran (dalam bentuk objek

    Content Management System), dan kegiatan pembelajaran. LMS

    mengelola dan mengurus kemajuan belajar dan melacak kinerja belajar.

    LMS adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk memudahkan

    tugas-tugas administratif serta partisipasi siswa dalam materi e-learning

    (Sejzi, 2013).

    Menurut Darmawan (2014), karakter utama LMS adalah pengguna

    yang merupakan pengajar dan peserta didik, dan keduanya harus

    berkoneksi dengan internet untuk menggunakan aplikasi. Jason Cole

    (dalam Darmawan, 2014: 65) mengungkapkan bahwa secara umum,

    fungsi-fungsi yang harus ada pada sebuah LMS antara lain.

    a. Uploading and sharing materials

    Umumnya LMS menyediakan layanan untuk mempermudah

    proses publikasi konten. LMS menyediakan fasilitas bagi instruktur

    untuk mengunggah silabus perkuliahan, catatan materi, penilaian, dan

    artikel-artikel ke server yang disediakan oleh LMS tersebut.

    Selanjutnya, instruktur dan siswa bisa mengakses file-file tersebut

    kapan pun dan di mana pun mereka berada, sejauh ada koneksi

    internet.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Forums and chats

    Forum online dan chatting menyediakan layanan komunikasi

    dua arah antara instruktur dan pesertanya baik dilakukan secara

    sinkron (chat) maupun asinkron (forum, e-mail). Fasilitas ini

    memungkinkan siswa untuk menulis tanggapannya dan

    mendiskusikannya dengan teman-temannya yang lain.

    c. Quizzes and surveys

    Kuis dan survei secara online dapat digunakan untuk

    memberikan grade secara instan bagi peserta kursus. Hal ini

    merupakan tool yang sangat baik digunakan untuk mendapatkan

    respons (feedback) langsung dari siswa yang sesuai dengan

    kemampuan dan daya serap yang mereka miliki. Proses ini dapat juga

    dilakukan dengan membangun sebuah bank soal, yang kemudian

    semua soal tersebut dapat di-generate secara acak untuk muncul

    dalam kuis.

    d. Gathering and reviewing assignments

    Proses pemberian nilai dan skoring kepada siswa dapat juga

    dilakukan secara online dengan bantuan LMS ini.

    e. Recording grades

    Fungsi lain dari LMS adalah melakukan perekaman data grade

    siswa secara otomatis, sesuai konfigurasi dan pengaturan yang

    dilakukan oleh instruktur dari awal perkuliahan dilaksanakan.

    Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan

    perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam

    mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada

    informasi surat kabar, audiovisual dan elektronik, tetapi juga sumber-

    sumber informasi lainnya yang salah satu di antaranya melalui

    jaringan internet.

    2. Mengelola Learning Management System (LMS) Kelase

    Langkah-langkah untuk mengelola LMS Kelase adalah sebagai berikut.

    a. Pendaftaran Institusi Pendidikan

    Sebelum menggunakan layanan Kelase, Anda terlebih dahulu

    mendaftarkan institusi Anda. Langkah-langkah untuk mendaftarkan

    institusi Anda, sebagai berikut:

    1) Siapkan browser yang akan Anda gunakan.

    2) Buka halaman awal Kelase melalui alamat web:

    https://www.kelase.com/

    Gambar 2.1 Halaman awal web LMS Kelase

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://www.kelase.com/

  • 25

    3) Klik pada tombol “DAFTAR (GRATIS)”, kemudian tunggu

    hingga muncul tampilan seperti gambar berikut.

    Gambar 2.2 Isian untuk pendaftaran lembaga baru dan pengguna

    baru

    4) Lengkapi formulir pada bagian “Daftarkan Lembaga Baru”,

    kemudian klik tombol “Buat Lembaga Baru”.

    b. Membuat Kelas Baru

    Setelah institusi terdaftar, Anda perlu membuat kelas. Langkah-

    langkah dalam membuat kelas baru, sebagai berikut:

    1) Klik menu “KELAS” pada sebelah kiri layar, seperti pada

    Gambar 2.3. Silakan tunggu hingga muncul tampilan pada

    Gambar 2.4.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Gambar 2.3 Tampilan awal institusi yang dibuat

    Gambar 2.4 Tampilan untuk mendaftar kelas baru

    2) Selanjutnya klik tombol , akan muncul tampilan

    seperti pada Gambar 2.5. Silakan isi formulir tersebut kemudian

    klik tombol “Tambah”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Gambar 2.5 Isian untuk pendaftaran kelas baru

    3) Setelah kelas berhasil dibuat, untuk masuk ke dalam kelas

    tersebut, silakan klik tombol . Kemudian akan muncul

    tampilan seperti Gambar 2.6.

    Gambar 2.6 Tampilan awal kelas yang telah dibuat

    c. Menambahkan Sesi

    Setelah berhasil membuat kelas, langkah selanjutnya adalah

    menambahkan sesi. Langkah-langkah dalam menambahkan sesi,

    sebagai berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    1) Perhatikan Gambar 2.6! Silakan klik tombol ,

    kemudian akan muncul tampilan seperti Gambar 2.7.

    Gambar 2.7 Isian untuk menambahkan sesi baru

    2) Silakan formulir tersebut dilengkapi, kemudian klik “Tambah”

    untuk menambahkan sesi.

    d. Mengundang Pengguna Lain untuk Bergabung dalam Institusi

    Dalam mengundang pengguna lain untuk bergabung dalam

    institusi yang telah dibuat, terdapat dua cara yang bisa digunakan yaitu

    dengan memberikan kode akses dan mengundang melalui e-mail.

    Penjelasannya seperti berikut.

    1) Memberikan Kode Akses

    Ada tiga kode akses pada institusi yang telah dibuat dan tiap kode

    akses masing-masing digunakan untuk guru, siswa, dan orangtua.

    Jadi, Anda dapat membagikan kode akses tersebut sesuai peran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    masing-masing calon pengguna. Langkah-langkah yang harus

    dilakukan, sebagai berikut.

    a) Perhatikan Gambar 2.3! Klik tombol

    pada sisi kanan. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti

    Gambar 2.8.

    Gambar 2.8 Tampilan untuk mengundang pengguna lain

    b) Perhatikan bagian “Cara 1: Informasikan Kode Akses untuk

    Pendaftaran”! Berikan kode akses tersebut kepada calon

    pengguna yang akan diundang ke institusi yang Anda buat

    sesuai dengan perannya.

    c) Calon pengguna yang telah mendapatkan kode akses dapat

    membuat akun dan menggunakan kode akses untuk masuk

    ke institusi yang dibuat. Dalam membuat akun baru, calon

    pengguna dapat membuka halaman awal Kelase melalui

    alamat web: https://www.kelase.com/. Setelah muncul

    seperti Gambar 2.1, klik pada tombol “DAFTAR

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://www.kelase.com/

  • 30

    (GRATIS)”, kemudian tunggu hingga muncul tampilan

    seperti Gambar 2.2.

    d) Lengkapi formulir pada bagian “Daftarkan Diri Anda

    Menjadi Pengguna Baru” dan jangan lupa untuk

    memasukkan kode akses pada bagian “Access Code”,

    kemudian klik tombol “Daftarkan Sebagai Pengguna Baru”.

    e) Selanjutnya, pengguna dapat menggunakan “Nama

    Pengguna” dan “Kata Sandi” untuk masuk ke dalam institusi

    yang telah Anda buat.

    2) Mengundang Melalui E-mail

    Langkah-langkah dalam mengundang pengguna lain melalui e-

    mail ke dalam institusi yang Anda buat, sebagai berikut:

    a) Perhatikan Gambar 2.3! Klik tombol

    pada sisi kanan. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti

    Gambar 2.8.

    b) Perhatikan bagian “Cara 2: Mengundang Calon Pengguna via

    Email”!

    c) Masukkan email pengguna Kelase yang akan diundang.

    Selanjutnya pilih peran pengguna, yaitu “Guru”, “Orang

    Tua”, atau “Siswa”.

    d) Kemudian klik untuk mengirimkan undangan via

    email kepada pengguna lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    e. Memasukkan Siswa untuk Bergabung ke dalam Kelas yang Dibentuk

    Dalam memasukkan siswa untuk bergabung ke dalam kelas

    yang dibentuk, terdapat dua cara yang bisa digunakan yaitu dengan

    permintaan masuk kelas oleh siswa dan mengundang siswa untuk

    masuk kelas oleh guru. Penjelasannya seperti berikut.

    1) Permintaan Masuk Kelas oleh Siswa

    a) Siswa diminta untuk masuk ke halaman kelas seperti pada

    Gambar 2.9. Kemudian klik tombol pada kelas yang

    telah dibuat. Tombol tadi setelah ditekan akan berubah

    menjadi , yang berarti menunggu persetujuan

    Anda untuk siswa tersebut dapat masuk ke dalam kelas.

    Gambar 2.9 Tampilan kelas pada akun milik siswa

    b) Untuk menyetujui permintaan siswa untuk masuk ke kelas

    Anda, Anda perlu masuk ke dalam halaman kelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    c) Perhatikan Gambar 2.6! Pada bagian kanan, kolom

    “Informasi” terdapat permintaan pendaftaran dari siswa tadi.

    Secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.10.

    Gambar 2.10 Kolom informasi permintaan pendaftaran siswa

    d) Silakan klik tombol pada bagian kanan “Aksi”, kemudian

    pilih “Terima”. Dapat dilihat pada Gambar 11.

    Gambar 2.11 Tombol untuk menerima permintaan siswa

    2) Mengundang Siswa untuk Masuk Kelas oleh Guru

    a) Perhatikan Gambar 2.6! Pada bagian kanan, kolom

    “Informasi” klik kolom . Kemudian akan muncul

    tampilan seperti Gambar 2.12.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Gambar 2.12 Tampilan untuk undang siswa

    b) Pilih siswa yang ingin diundang untuk masuk ke dalam kelas.

    Kemudian klik tombol .

    D. Barisan dan Deret Aritmetika

    Bagian ini mendiskusikan materi barisan dan deret aritmetika yang

    dipelajari oleh siswa dalam penelitian. Pembahasan berikut mengacu pada

    buku menurut Noormandiri (2016).

    1. Barisan Aritmetika

    Perhatikan barisan-barisan bilangan berikut.

    a) 2, 8, 14, 20, …

    b) 3, 5, 7, 9, …

    c) 25, 20, 15, 10, …

    Barisan di atas merupakan contoh barisan aritmetika.

    Secara umum, dapat dikatakan bahwa:

    𝑈1, 𝑈2, 𝑈3, 𝑈4, … , 𝑈𝑛 disebut barisan aritmetika jika

    𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 = ⋯ = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = konstanta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    konstanta dalam hal ini disebut dengan beda (𝑏)

    𝒃 = 𝑼𝒏 − 𝑼𝒏−𝟏

    Contoh:

    Beda untuk barisan pada contoh di atas:

    a) 8 – 2 = 14 – 8 = 20 – 14 = … = 6

    Jadi, bedanya adalah 6

    b) 5 – 3 = 7 – 5 = 9 – 7 = … = 2

    Jadi, bedanya adalah 2

    c) 20 – 25 = 15 – 20 = 10 – 15 = … = –5

    Jadi, bedanya adalah –5

    Rumus umum suku ke-𝑛 barisan aritmetika dengan suku pertama 𝑎 dan

    beda 𝑏 dapat diturunkan seperti berikut.

    𝑈1 = 𝑎

    𝑈2 = 𝑎 + 𝑏

    𝑈3 = 𝑎 + 2𝑏

    𝑈4 = 𝑎 + 3𝑏

    𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

    Rumus umum suku ke-𝑛 barisan aritmetika adalah

    Barisan aritmetika adalah suatu barisan bilangan-bilangan di mana

    beda (selisih) di antara dua suku berurutan merupakan bilangan tetap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    2. Deret Aritmetika

    Dari barisan aritmetika 4, 7, 10, 13, 16, … dapat dibentuk suatu deret yang

    merupakan penjumlahan berurutan dari suku barisan tersebut, yaitu 4 + 7

    + 10 + 13 + 16 + …

    Karena suku-suku yang dijumlahkan merupakan suku-suku dari barisan

    aritmetika, deret yang terbentuk disebut deret aritmetika.

    Jika 𝑆𝑛 merupakan jumlah 𝑛 suku pertama dari suatu deret aritmetika,

    rumus umum untuk 𝑆𝑛 dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai

    berikut

    𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛 maka

    𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + … + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)

    𝑆𝑛 = 𝑈𝑛 + (𝑈𝑛 − 𝑏) + (𝑈𝑛 − 2𝑏) + … + 𝑎

    +

    Jika diketahui 𝑈1, 𝑈2, 𝑈3, 𝑈4, … , 𝑈𝑛 merupakan suku-suku dari suatu

    barisan aritmetika. 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + … + 𝑈𝑛 disebut deret

    aritmetika, dengan 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

    Definisi

    𝑼𝒏 = 𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃

    dengan 𝑎 adalah suku pertama dan 𝑏 adalah beda

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    2𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛) + (𝑎 + 𝑈𝑛) + (𝑎 + 𝑈𝑛) + … + (𝑎 + 𝑈𝑛)

    penjumlahan sebanyak 𝑛 suku

    2𝑆𝑛 = 𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛) ⇒ 𝑆𝑛 =1

    2𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛)

    𝑆𝑛 =1

    2𝑛[𝑎 + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)]

    𝑆𝑛 =1

    2𝑛[2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]

    Jadi, rumus umum jumlah 𝑛 suku pertama deret aritmetika adalah

    E. Penelitian yang Relevan

    Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom di Kelas X

    MIPA SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018 pada Materi

    Vektor.

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Suryacitra (2018). Penelitian

    tersebut menggunakan desain penelitian quasi experimental. Dalam

    penelitian tersebut Suryacitra menemukan bahwa penerapan model

    pembelajaran Flipped Classroom efektif diterapkan pada siswa kelas X

    SMA Negeri 1 Karanganom tahun ajaran 2017/2018 dalam pembelajaran

    matematika pada materi vektor, yang ditinjau berdasarkan hasil belajar dan

    motivasi belajar siswa.

    𝑺𝒏 =𝟏

    𝟐𝒏(𝟐𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    2. Pengaruh Model Flipped Classroom dan Discovery Learning terhadap

    Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa

    Kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen.

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Yulietri (2015). Dalam penelitian

    tersebut, Yulietri menggunakan desain penelitian quasi experimental.

    Dalam penelitian tersebut Yulietri menemukan bahwa prestasi belajar

    siswa dengan menerapkan model Flipped Classroom lebih baik

    dibandingkan dengan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model

    Discovery Learning. Kemudian Yulietri menemukan bahwa siswa yang

    memiliki kemandirian belajar tinggi cenderung memiliki prestasi belajar

    yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah.

    3. Pengembangan Pembelajaran Flipped Classroom dengan Memanfaatkan

    LMS Kelase Topik Menggambar Grafik Fungsi SMP Kelas VIII.

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Kurniawidi (2018). Dalam

    penelitian tersebut, Kurniawidi menganalisis data dengan cara deskriptif.

    Dalam penelitian tersebut, Kurniawidi menemukan bahwa pembelajaran

    Flipped Classroom dengan LMS Kelase dapat membantu siswa dalam

    memahami konsep menggambar grafik fungsi.

    4. Flipping A Statistics Classroom for Pre-Service English Language

    Teachers.

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Kristanto (2019). Dalam

    penelitian tersebut, Kristanto menemukan bahwa secara umum siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    memiliki pendapat positif mengenai penerapan flipped classroom.

    Berdasarkan pendapat siswa, Kristanto menemukan bahwa aktivitas

    sebelum kelas sebagai fase yang berguna dalam pengalaman belajar

    mereka. Secara khusus, mereka merasa bahwa penggunaan video dapat

    meningkatkan pembelajaran mereka di lingkungan belajar mereka sendiri.

    F. Kerangka Berpikir

    Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2012), kerangka berpikir

    merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

    berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

    Sehingga, dalam kerangka berpikir disampaikan secara garis besar mengenai

    masalah yang timbul dalam penelitian, teori yang bersesuaian, serta cara

    penyelesaian yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang timbul.

    Kurikulum yang diperlakukan di sekolah-sekolah di Indonesia adalah

    kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini menuntut siswa untuk melakukan

    eksplorasi dan menyusun pengetahuan dari sumber-sumber lain, termasuk dari

    internet. Kurikulum 2013 mendorong siswa untuk membangun sendiri

    pengetahuan di bawah pengawasan guru. Akses internet di sekolah seharusnya

    digunakan secara optimal oleh siswa sebagai sarana untuk melakukan

    eksplorasi guna menemukan pengetahuan baru. Proses ini, dalam kegiatan

    belajar mengajar disebut dengan e-learning. Peneliti berpendapat bahwa

    pemanfaatan e-learning di sekolah belum optimal, meskipun sekolah tersebut

    memiliki akses internet yang mencukupi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang mengajar mata pelajaran

    matematika kelompok wajib di kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta,

    diperoleh informasi bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam

    mempelajari materi barisan dan deret aritmetika. Selain itu, sekolah tersebut

    sudah memanfaatkan e-learning dengan perangkat lunak Moodle dan memiliki

    akses internet yang memadai. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk

    menggunakan internet dalam pembelajaran dengan Learning Management

    System Kelase.

    Sehingga dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menerapkan model

    pembelajaran Flipped Classroom pada kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta. Dalam model pembelajaran ini, siswa dituntut untuk belajar

    mandiri di rumah dengan menggunakan media yang diberikan oleh guru berupa

    video pembelajaran. Video pembelajaran dibagikan melalui alamat web

    learning management system Kelase, sehingga setiap siswa dapat mengakses

    video tersebut di alamat web tersebut. Tentu saja, siswa hanya bisa mengakses

    video tersebut jika sudah memiliki akun. Model pembelajaran Flipped

    Classroom memberi warna baru dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam hal

    penyampaian materi. Dalam pembelajaran tradisional, penyampaian materi

    hanya dilakukan di dalam kelas, sedangkan dalam Flipped Classroom

    penyampaian materi bisa dilakukan di luar kelas sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung.

    Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan model

    pembelajaran Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika pada materi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    barisan dan deret aritmetika siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Selain itu, penelitian ini diharapkan

    mengetahui hasil pembelajaran dengan model pembelajaran Flipped

    Classroom yang diterapkan pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur

    Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 pada materi barisan dan deret aritmetika.

    Penggunaan e-learning yang

    belum maksimal

    Siswa kesulitan materi barisan

    dan deret aritmetika

    Pemanfaatan LMS Kelase

    dan Model Pembelajaran

    Flipped Classroom

    Mengetahui pelaksanaan

    model pembelajaran

    Flipped Classroom

    Mengetahui hasil belajar

    siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan

    dari penelitian deskriptif menurut Nazir (1983: 54) adalah untuk membuat

    deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

    mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

    diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan

    pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom,

    observasi keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas XI MIPA

    2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

    B. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA

    Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 29 orang,

    yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

    C. Objek Penelitian

    Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi pemusatan pada

    kegiatan penelitian atau dengan kata lain, segala sesuatu yang menjadi sasaran

    penelitian. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    belajar siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran

    2018/2019.

    D. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Agustus

    2019. Perencanaan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 hingga

    Maret 2019. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2019.

    Sedangkan analisis data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2019.

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang beralamat

    di Jl. Panembahan Senopati 18, Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota

    Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55121.

    E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

    Pada sub-bab ini akan disampaikan metode dan instrumen yang

    digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini. Secara rinci disajikan di

    bawah ini.

    1. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    sebagai berikut:

    a. Observasi

    Observasi selama proses pembelajaran dilakukan untuk

    mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran berdasarkan aktivitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    guru dan siswa di kelas serta sebagai data pendukung dari penilaian

    hasil belajar sebagai pengukur pengaruh penerapan model

    pembelajaran Flipped Classroom. Observasi dilakukan oleh dua

    orang observer.

    b. Penilaian Hasil Belajar

    Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

    hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

    Menurut Sudjana (2016), sebagai alat penilaian hasil belajar, tes ada

    yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes

    tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan

    (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Dalam penelitian ini,

    peneliti melakukan tes untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa,

    berupa tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tujuan dari

    pemberian pre-test adalah untuk mengetahui pemahaman siswa

    terhadap materi barisan dan deret aritmetika sebelum dilaksanakan

    kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, tujuan dari pemberian post-test

    adalah untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi barisan

    dan deret aritmetika sesudah dilaksanakan kegiatan pembelajaran.

    c. Wawancara

    Selain pengumpulan data dengan observasi dan penilaian hasil

    belajar, peneliti juga melakukan wawancara terhadap sebagian siswa.

    Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui lebih dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    pengalaman siswa mengenai proses pembelajaran dengan

    menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom untuk materi

    barisan dan deret aritmetika. Melalui wawancara, peneliti ingin

    mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dengan model

    pembelajaran tersebut. Wawancara dilakukan melalui tatap muka

    (face to face).

    d. Kuesioner

    Menurut Sugiyono (2018), kuesioner merupakan teknik

    pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

    pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

    dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup

    atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau

    dikirim melalui pos, atau internet.

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

    persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

    (Sugiyono, 2018). Dalam skala Likert, tingkat kesetujuan responden

    terhadap statement dalam angket diklasifikasi sebagai berikut.

    SS : Sangat Setuju

    S : Setuju

    BM : Belum Memutuskan

    TS : Tidak Setuju

    STS : Sangat Tidak Setuju

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Menurut Hadi (1991: 19), modifikasi skala Likert dimaksudkan

    untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima

    tingkat. Lanjutnya, modifikasi skala Likert meniadakan kategori

    jawaban yang di tengah berdasarkan tiga alasan yaitu: (1) kategori

    tersebut memiliki arti ganda, biasanya diartikan belum dapat

    memutuskan atau memberikan jawaban, dapat diartikan netral, setuju

    tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu, (2) tersedianya

    jawaban di tengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke

    tengah, (3) maksud kategori SS – S – TS – STS adalah terutama untuk

    melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke

    arah tidak setuju. Oleh karena itu, maka penelitian ini menggunakan

    empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS

    (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).

    2. Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen

    pembelajaran dan instrumen penelitian.

    a. Instrumen Pembelajaran

    Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini

    adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun

    berdasarkan RPP dengan kurikulum 2013 revisi 2017. RPP disusun

    sebanyak 2 pertemuan dengan jumlah waktu setiap pertemuannya

    adalah 2 JP × 45 menit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    b. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

    soal tes, wawancara, dan lembar observasi.

    1) Lembar Observasi

    Lembar observasi sebagai instrumen merupakan

    pendukung data hasil belajar dan keterlaksanaan pembelajaran

    yang diperoleh dari instrumen soal tes dan Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP). Lembar observasi terdiri dari beberapa

    pernyataan yang menyatakan kegiatan-kegiatan yang terjadi

    selama proses pembelajaran. Observer diminta untuk

    memberikan tanda centang (✓) pada kolom “YA” jika kegiatan

    tersebut terlaksana, atau pada kolom “TIDAK” jika kegiatan

    tersebut terlaksana. Indikator yang digunakan untuk melihat

    keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Flipped

    Classroom ini disajikan pada Tabel 3.1.

    Tabel 3.1 Indikator Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

    Flipped Classroom

    Indikator Aspek yang Diamati

    Memastikan belajar mandiri

    mengenai materi sebelum

    kegiatan pembelajaran di

    kelas

    II.A.2.

    Guru melakukan tanya jawab

    terkait soal kuis yang dikerjakan

    di Kelase

    Memberikan kesempatan

    untuk bertanya mengenai

    materi pembelajaran

    II.A.7.

    Guru memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk bertanya

    terkait materi

    II.A.9.

    Guru memfasilitasi terjadinya

    interaksi guru-siswa dan siswa-

    siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    II.C.3.

    Siswa mengajukan pertanyaan

    terkait materi yang belum

    dimengerti

    Mengadakan diskusi

    kelompok berkaitan dengan

    materi pembelajaran

    II.A.5.

    Guru mendampingi siswa dalam

    kegiatan kelompok

    II.A.6.

    Guru meminta siswa menuliskan

    dan menjelaskan hasil

    pekerjaannya di depan kelas

    II.A.10

    Guru menunjukkan sikap terbuka

    terhadap respon siswa

    II.C.2.

    Sebagian besar siswa terlibat aktif

    dalam diskusi kelompok

    Menggunakan media dalam

    pembelajaran

    II.B.1.

    Menunjukkan keterampilan dalam

    penggunaan media

    II.B.2.

    Menggunakan media secara

    efektif dan efisien

    II.B.3.

    Menghasilkan pesan yang menarik

    Menyusun rangkuman hasil

    belajar

    III.1.

    Guru dan siswa merangkum hasil

    pembelajaran

    III.2.

    Guru dan siswa melakukan

    refleksi pembelajaran

    2) Soal Tes

    Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengetahui

    hasil belajar siswa, berupa pre-test dan post-test. Soal tes yang

    digunakan berupa uraian. Soal pre-test diberikan pada pertemuan

    pertama pembelajaran, sedangkan soal post-test diberikan pada

    pertemuan terakhir pembelajaran. Kisi-kisi soal tes disajikan pada

    Tabel 3.2.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes

    No. Indikator Pre-test Post-test

    1. Menggunakan

    konsep barisan

    aritmetika

    Tantri memiliki

    tabungan awal

    sebesar Rp

    400.000,00. Setiap

    hari, ia menambah

    tabungannya

    sebesar Rp

    30.000,00. Berapa

    besar tabungan

    Tantri setelah 5

    bulan?

    Jika pada suatu

    barisan

    aritmetika

    memiliki 𝑢6 dan 𝑢12 berturut-turut 5 dan -13.

    Tentukan nilai

    dari suku ke-20!

    Menentukan suku

    ke-𝑛 dari suatu barisan aritmetika

    Menyelesaikan

    masalah yang

    berkaitan dengan

    barisan aritmetika

    2. Menggunakan

    konsep barisan

    aritmetika

    Mula-mula sebuah

    bak mandi berisi

    10 liter air. Untuk

    menambah jumlah

    air, keran dibuka

    dan air mengalir

    dengan debit 2 liter

    per menit. Berapa

    liter air yang

    berada di bak jika

    keran dibuka

    selama 12 menit?

    Pada awal

    bekerja, Pak

    Faisal menerima

    gaji Rp

    2.500.000,00.

    Tiap bulan gaji

    Pak Faisal naik

    Rp 100.000,00.

    Berapa gaji

    yang diterima

    Pak Faisal

    setelah ia

    bekerja selama

    5 tahun?

    Menentukan suku

    ke-𝑛 dari suatu barisan aritmetika

    Menyelesaikan

    masalah yang

    berkaitan dengan

    barisan aritmetika

    3. Menggunakan

    konsep deret

    aritmetika

    Sebuah ruang

    bioskop, tersusun

    rapi kursi-kursi

    dari depan layar

    hingga ke

    belakang. Baris

    pertama memuat

    40 kursi, baris

    kedua 45 kursi,

    dan seterusnya

    bertambah 5 kursi.

    Tentukan jumlah

    kursi yang ada,

    jika dalam ruang

    bioskop tersebut

    terdapat 10 baris

    kursi!

    Tentukan

    jumlah semua

    bilangan genap

    antara 25 dan

    255! Menentukan

    jumlah n suku

    pertama dari suatu

    barisan aritmetika

    Menyelesaikan

    masalah yang

    berkaitan dengan

    deret aritmetika

    4. Menggunakan

    konsep deret

    aritmetika

    Seorang penjual

    daging ayam pada

    bulan Januari

    mampu menjual

    110 kg, bulan

    Seutas tali rafia

    di potong

    menjadi 5

    bagian dan

    potongan-Menentukan

    jumlah n suku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    pertama dari suatu

    barisan aritmetika

    Februari 120 kg,

    bulan Maret 130

    kg demikian

    seterusnya setiap

    bulan bertambah

    10 kg. Berapa

    jumlah daging

    ayam yang terjual

    dari bulan Januari

    hingga Desember?

    potongan ini

    membentuk

    barisan

    aritmetika. Jika

    potongan

    terpendek

    panjangnya 12

    cm dan

    potongan

    terpanjang

    panjangnya 24

    cm, berapakah

    panjang tali

    semula?

    Menyelesaikan

    masalah yang

    berkaitan dengan

    deret aritmetika

    3) Wawancara

    Wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat

    responden mengenai proses pembelajaran dengan menerapkan

    model pembelajaran Flipped Classroom untuk materi barisan dan

    deret aritmetika. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur

    dan dilakukan melalui tatap muka (face to face). Pokok-pokok

    wawancara ditampilkan dalam Tabel 3.3 berikut.

    Tabel 3.3 Pokok Pertanyaan Wawancara

    Indikator Poin Pertanyaan

    Proses pembelajaran 1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan

    pembelajaran matematika

    selama dua pertemuan ini?

    2. Menurut kalian, apakah proses pembelajaran yang dilakukan

    oleh guru mulai dari pemberian

    video hingga pembelajaran di

    dalam kelas cukup menarik?

    3. Apakah video yang diunggah membantu untuk memahami

    materi yang sedang dipelajari?

    4. Sebutkan hal-hal apa saja yang sudah dipelajari pada dua

    pertemuan ini!

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Video pembelajaran

    sebelum pelaksanaan

    pembelajaran di kelas dan

    kegiatan diskusi di kelas

    5. Apakah kalian menonton video pembelajaran yang diberikan

    dari awal hingga akhir?

    6. Apakah dengan menonton video, kalian dapat mengerjakan

    LKS yang diberikan?

    7. Melalui video pembelajaran yang diberikan, apakah

    menumbuhkan semangat untuk

    belajar mandiri?

    8. Apakah kalian merasa kesulitan ketika mempelajari materi pada

    video tersebut? Jika ada,

    kesulitan apa saja yang kalian

    alami dalam mempelajari materi

    pada video tersebut?

    9. Apakah kalian terlibat aktif dalam kegiatan diskusi yang

    diselenggarakan oleh guru di

    kelas?

    10. Apakah kegiatan diskusi di kelas membantu untuk lebih

    memahami materi yang

    dipelajari?

    Penggunaan LMS Kelase 11. Mengenai penggunaan LMS Kelase, apakah kalian

    mengalami kesulitan dalam

    mengoperasikan atau

    menggunakannya? Pada bagian

    mana kalian mengalami

    kesulitan?

    4) Kuesioner online

    Kuesioner digunakan untuk mengetahui pendapat

    responden terhadap penggunaan Learning Management System

    (LMS) Kelase yang dilengkapi dengan penggunaan video pada

    pembelajaran matematika materi barisan dan deret aritmetika

    dengan menerapkan model Flipped Classroom. Kisi-kisi angket

    respon siswa disajikan pada Tabel 3.4 berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

    No. Indikator Pernyataan

    1. Ketertarikan siswa

    terhadap

    pembelajaran

    Saya tidak tertarik dengan

    pembelajaran menggunakan video.

    Saya merasa kegiatan pembelajaran

    menjadi menarik dengan menggunakan

    LMS Kelase.

    Saya belum pernah menggunakan

    learning management system atau e-

    learning (seperti Kelase).

    Saya merasa tertarik dengan kegiatan

    pembelajaran secara keseluruhan.

    2. Manfaat dalam

    kegiatan

    pembelajaran

    Saya dapat meningkatkan kemandirian

    belajar dengan menonton video

    pembelajaran.

    Saya sulit memahami materi barisan

    dan deret aritmetika melalui video

    pembelajaran.

    Saya kesulitan dalam mengoperasikan

    Kelase untuk menjawab latihan soal

    pada video.

    Saya dapat mengerti tujuan

    pembelajaran yang disampaikan

    melalui video.

    Saya dapat mengerjakan latihan soal

    setelah menonton video.

    Saya kesulitan dalam mengerjakan

    Lembar Kerja Siswa (LKS) setelah

    menonton video.

    3. Bahasa Saya sulit memahami bahasa yang

    digunakan pada video.

    Saya dapat dengan mudah memahami

    bahasa yang digunakan pada menu-

    menu di Kelase.

    4. Tampilan dalam

    pemanfaatan LMS

    Kelase dan video

    pembelajaran

    Tampilan video membuat saya tidak

    bersemangat dalam belajar.

    Saya dapat mengoperasikan LMS

    Kelase dengan mudah.

    5. Penggunaan

    terhadap kegiatan

    pembelajaran

    Melalui media video, saya dapat

    memahami materi matematika yang

    lainnya.

    Saya merasa malas menggunakan

    Learning Management System kalau

    harus registrasi terlebih dahulu.

    Saya dapat mengerjakan post-test yang

    diberikan setelah menonton video.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    F. Validitas Instrumen Penelitian

    Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, instrumen-instrumen

    penelitian terlebih dahulu divalidasi untuk mengetahui bahwa instrumen yang

    disusun telah memenuhi syarat valid sehingga dapat digunakan untuk

    pengambilan data. Dalam penelitian ini, proses validasi yang digunakan adalah

    validasi isi.

    Validasi isi dalam penelitian ini dilakukan oleh seorang dosen dari

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seorang guru matematika dari

    SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Validasi dilakukan terhadap instrumen yang

    digunakan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi

    keterlaksanaan pembelajaran, soal-soal tes, kuesioner, serta media

    pembelajaran.

    G. Teknik Analisis Data

    Pada bagian ini, akan disajikan penjelasan mengenai teknik analisis data

    yang digunakan berdasarkan jenis pengambilan data. Analisis data yang

    digunakan berupa analisis data observasi, analisis data hasil belajar, analisis

    data wawancara, dan analisis data kuesioner.

    1. Analisis Data Observasi

    Pada lembar data observasi kegiatan pembelajaran di kelas, terdapat

    beberapa pernyataan yang digunakan sebagai bahan pengamatan oleh

    observer selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi kegiatan

    pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali. Pada lembar observasi tersebut

    PLAGIAT MERUPAKAN