pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap hasil belajar kognitif...

214
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMA PADA KONSEP GERAK PARABOLA (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Triguna Utama UIN Jakarta, Tahun Ajaran 2018/2019) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ANISA RAHMAYANI NIM 1113016300059 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441 H

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED

CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF

SISWA SMA PADA KONSEP GERAK PARABOLA

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Triguna Utama UIN Jakarta,

Tahun Ajaran 2018/2019)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ANISA RAHMAYANI

NIM 1113016300059

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441 H

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

i

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap

Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA Pada Konsep Gerak Parabola disusun oleh

Anisa Rahmayani, NIM. 1113016300059, Program Studi Tadris Fisika, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan

dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, 27 Maret 2020

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dwi Nanto, Ph.D

NIP. 197903192009011009

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

ii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

iii

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

iv

ABSTRAK

ANISA RAHMAYANI (1113016300059). Pengaruh Model Pembelajaran

Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA Pada Konsep

Gerak Parabola. Skripsi Program Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2020.

Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa dalam

pembelajaran fisika masih rendah khususnya pada ranah kognitif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh Flipped Classroom terhadap hasil belajar

kognitif siswa SMA pada konsep gerak parabola. Penelitian ini dilaksanakan di

SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan November 2018.

Sampel diambil secara purposive sampling yang terdiri dari kelas X IPA 2 (Kelas

Eksperimen) dan kelas X IPA 1 (Kelas kontrol). Jumlah siswa kedua kelas sama

yaitu 30 siswa, total sampel 60 siswa. Hasil uji hipotesis terhadap hasil data Posttest

menggunakan uji independent t-test pada 𝛼 = 0.05 diperoleh nilai sig. (2 tailed)

sebesar 0.001 dengan kesimpulan 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Pembelajaran

Flipped Classroom berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen

meningkat lebih tinggi (N-gain 0,68 kategori sedang) dibandingkan dengan siswa

kelas kontrol (N-gain 0,38 kategori sedang). Hasil belajar paling terlihat pada kelas

eksperimen adalah proses kognitif C1 dengan N-gain 0,79 kategori tinggi. Skor N-

gain kelas kontrol pada proses kognitif C2 adalah 0,25 kategori rendah.

Kata kunci: Model Flipped Classroom, Hasil Belajar Kognitif, Gerak Parabola

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

v

ABSTRACT

ANISA RAHMAYANI (1113016300059). The effect of Flipped Classroom on

cognitive learning outcome of Senior High School students in Parabolic Motion

Concept. Thesis of Physics Education Program, Science Education Department,

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Syarif Hidayatullah States Islamic

University, Jakarta, 2020.

The main problem in this research is learning outcome on physics is still low,

expecialy in cognitive assesment. This study aims to determine the effect of Flipped

Classroom on learning outcome of senior high school students in parabolic motion

concept. The research was conducted in Triguna Utama UIN Jakarta Senior High

School in South Tangerang at November 2018. Sample was taken by purposive

sampling cluster that consists of class X IPA 2 (experimental group) and class X

IPA 1 (control group). Both of class have 30 students and a total sample of 60

students. Result of hypothesis testing on post-test with independent T test at 𝛼 =0.05 got sig. (2-tailed) 0.001. The conclusion 𝐻0 was rejected and 𝐻1 was accepted.

The Flipped Classroom Approach effect on student’s learning outcome. Student’s

learning outcome in experimental group increase more (N-gain 0,68; middle

category) than the control group (N-gain 0,38; middle category). Students are

interested on Flipped Classroom. Most prominent on learning outcome in the

experimental group is C1 cognitive process (N-gain 0,79; hight category). N-gain

score for control group in C2 cognitive process is 0,25; low category.

Keyword: Flipped Classroom Model, Cognitive Learning Outcome, Parabolic

Motion

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang

selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurahkan

kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam beserta para keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah

Subhana Wa Ta’ala. Berkat ridha-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Flipped Classroom terhadap Hasil Belajar

Kognitif Siswa SMA pada Konsep Gerak Parabola”.

Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan

berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku dosen Pembimbing Skripsi.

4. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku penguji pertama pada

pelaksanaan sidang Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si., selaku penguji kedua pada pelaksanaan sidang Program

Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika.

7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Jurusan Pendidikan IPA.

8. Bapak Drs. Sudarmanta. Selaku kepala sekolah SMA Triguna Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tangerang Selatan.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

vii

9. Kedua orangtuaku tersayang (Bapak Ahmad Yani dan Ibu Mariyam), Nenekku

(Ibu Hj. Rohimi), popoku Lisa Fitriani, adik-adikku (Wahyu, Reza, Aby). Dan

seluruh keluarga yang mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. My Best friend in the world, Ayu, Irna, Bocil, Wulan, Ali, Dede, Ameng, Nuti,

Nanda, Risma, Sipa, Fikri, Ndus, Mul. Teman-teman seperjuangan Pendidikan

Fisika 2013. Teman-teman di MAN 11 Jakarta.

11. Guru-Guru di MAN 11 Jakarta, Bu Okta, Bu Sulis, Bu Tuti.

12. Teman-teman Guru di SMA Tadika Pertiwi, Wulan, Bu Ani, Laoshi Dewi, Bu

Nur, Bu Wiwin, Bu Anifa, Pak Santo, Pak Hendy, Pak Andi, Pak Zian, Pak Dar,

Pak Soleh, Pak Sepri, Bu May.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan. Penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 29 Maret 2020

Anisa Rahmayani

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI................................................. iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

ABSTRACT ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 5

D. Rumusan Masalah.................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritik .................................................................................. 8

1. Model Pembelajaran Flipped Classroom .............................................. 8

2. Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif ........................................................ 17

3. Kajian Materi Gerak Parabola ............................................................... 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 16

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 29

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 31

A. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................... 31

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

ix

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................... 32

C. Variabel Penelitian ................................................................................ 32

D. Prosedur Penelitian ................................................................................ 32

E. Populasi dan Sampel .............................................................................. 35

F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................. 35

G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 35

H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 36

1. Instrumen Tes ........................................................................................ 37

2. Instrumen Nontes (Angket) ................................................................... 38

I. Kalibrasi Instrumen ............................................................................... 40

1. Kalibrasi Instrumen Tes ......................................................................... 40

J. Teknik Analisa Data Tes ....................................................................... 45

K. Analisa Data Non Tes............................................................................ 49

L. Hipotesis Statistik.................................................................................. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................. 51

1. Data Hasil Pretest .................................................................................. 52

2. Data Hasil Posttest ................................................................................ 53

3. Data Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 55

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ........................................................... 59

5. Peningkatan Ranah Kognitif C1, C2, C3, C4 ........................................ 60

6. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ..................................................... 62

7. Hasil Uji Hipotesis................................................................................. 63

8. Hasil Analisis Angket ............................................................................ 64

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 65

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 71

A. Kesimpulan ............................................................................................ 71

B. Saran ..................................................................................................... 71

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

x

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73

LAMPIRAN ................................................................................................... 77

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Implementasi Concept Test Pada Pembelajaran ......................... 14

Gambar 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Peer Instruction Flipped......... 16

Gambar 2.3 Gerak Parabola Melalui Beberapa Titik ..................................... 21

Gambar 2.4 Gerakan Benda berbentuk Parabola ........................................... 25

Gambar 2.5 Gerakan Benda berbentuk Parabola ........................................... 26

Gambar 2.6 Gerakan Benda berbentuk Parabola ........................................... 26

Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian ...................................................... 34

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Skor Pretest Hasil Belajar .............. 52

Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Skor Posttest Hasil Belajar............. 54

Gambar 4.3 Gambaran Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif C1 ................... 57

Gambar 4.4 Gambaran Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif C2 ................... 58

Gambar 4.5 Gambaran Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif C3 ................... 58

Gambar 4.6 Gambaran Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif C4 ................... 59

Gambar 4.7 Perbandingan Rata-rata Skor N-gain Hasil Belajar Kognitif ..... 61

Gambar 4.8 Gambar Angket Respon Siswa Terhadap Flipped Classroom ... 65

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Model Pembelajaran ............................................ 10

Tabel 2.2 Definisi Flipped Classroom secara sempit dan luas .................... 11

Tabel 2.3 Kata Kerja Operasional ................................................................ 19

Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 32

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Ranah Kognitif ....................... 37

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Non Tes (Angket)......................................... 39

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................... 41

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................ 41

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reabilitas Instrumen .................................... 42

Tabel 3.8 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tes .............................................. 43

Tabel 3.9 Taraf Kesukaran ........................................................................... 43

Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ................................... 44

Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................... 45

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ...................................... 49

Tabel 3.13 Klasifikasi Nilai N-gain ............................................................... 49

Tabel 3.14 Skala Penilaian Angket ................................................................ 50

Tabel 3.15 Interpretasi Penilaian Angket ....................................................... 50

Tabel 4.1 Rekapitulasi Row Data Kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 51

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest ............... 53

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest .............. 54

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Skor Pretest dan Posttest ................................ 55

Tabel 4.5 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa ...... 56

Tabel 4.6 Hasil Rata-rata N-gain ................................................................. 59

Tabel 4.7 Hasil Rata-rata Nilai N-gain Per Ranah Kognitif C1, C2, C3, C4 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Pretest dan Posttest ............. 62

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ................................ 63

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest ..................................... 64

Tabel 4.11 Angket Respon Siswa .................................................................. 64

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

Lampiran A.1 Lembar Wawancara Guru pada Studi Pendahuluan ............... 78

Lampiran A.2 Lembar Angket Siswa pada Studi Pendahuluan ..................... 84

Lampiran A.3 RPP Kelas Eksperimen ........................................................... 87

Lampiran A.4 RPP Kelas Kontrol .................................................................. 101

Lampiran A.5 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ..................................... 111

LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .......................... 123

Lampiran B.2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ......................................... 125

Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes .................................. 142

Lampiran B.4 Soal Tes yang Digunakan ....................................................... 155

Lampiran B.5 Instrumen Nontes .................................................................... 159

LAMPIRAN C. ANALISIS HASIL PENELITIAN

Lampiran C.1 Hasil pretest ............................................................................ 166

Lampiran C.2 Hasil posttest ........................................................................... 168

Lampiran C.3 Hasil olah data per aspek kognitif ........................................... 172

Lampiran C.4 Uji normalitas hasil pretest ..................................................... 174

Lampiran C.5 Uji normalitas hasil posttest .................................................... 176

Lampiran C.6 Uji homogenitas hasil pretest.................................................. 177

Lampiran C.7 Uji homogenitas hasil posttest ................................................ 178

Lampiran C.8 Uji hipotesis hasil pretest ........................................................ 180

Lampiran C.9 Uji hipotesis hasil posttest ...................................................... 181

Lampiran C.10 Uji N-gain ............................................................................... 182

Lampiran C.11 Hasil peningkatan per aspek kognitif (C1-C4) ....................... 184

Lampiran C.12 Data hasil angket respon siswa ............................................... 186

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

xiv

LAMPIRAN D. SURAT KETERANGAN

Lampiran D.1 Surat izin observasi ................................................................... 188

Lampiran D.2 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 189

Lampiran D.3 Uji Referensi ............................................................................. 190

Lampiran D.4 Foto Dokumentasi ..................................................................... 194

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menghasilkan

sumberdaya yang seutuhnya, baik secara individu maupun kelompok.1 Dalam

membangun pemahaman, setiap individu akan memiliki hasil yang berbeda. Hal ini

terlihat dari evaluasi yang sering dilakukan oleh guru, dimana hasil belajar yang

diperoleh berbeda-beda.2 Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan

pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat

ideal, sedangkan hasil belajar bersifat actual.3

Pembelajaran fisika pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas (SMA),

merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dipandang sangat

penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri pada jenjang tersebut.4

Fisika juga bukan merupakan pelajaran yang terdiri dari konsep-konsep yang

disajikan dengan rumus saja. Pembelajaran fisika memerlukan pengalaman

langsung dari peserta didik.5 Dengan pengalaman belajar langsung, keaktifan siswa

akan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai konsep. Namun nyatanya, masih

1 Ayu Nur Laily Choiroh, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Menggunakan

Metode Mind Mapping Terhadap Prestasi dan Kemandirian Belajar Fisika, Jurnal Pendidikan

Fisika, Vol.7 No.1, Juni 2018, h.2 2 Muh. Yunus & Kurniati Ilham, Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question and

Getting Answers Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bajeng, Jurnal Chemica

Vol. 14 No. 1, Juni 2013, h.21 3 Setyawati & Edy Sulistiyo, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Aktif Strategi Giving

Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TAV Pada Standar

Kompetensi membuat Rekaman Audio di Studio di SMK Negeri 3 Surabaya, Jurnal Penelitian

Pendidikan Elektro, Vol. 02 No. 1, 2013, h.187 4 Depdiknas, Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar SMA/MA, 2006, h.160 5 Agnes Yuni P, Pengembangan Media Interaktif “Jelonpro” Konsep Gerak Parabola untuk

Peserta Didik Kelas X, Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, Vol. 1, 2016, h.35

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

2

terdapat beberapa siswa yang bertindak pasif dalam pembelajaran fisika. Hal

tersebut diperkuat oleh pernyataan Fuad Muchlisin bahwa siswa pasif cenderung

hanya menerima informasi saja tanpa memberikan tanggapan yang serius.6 6

Sebagian besar siswa di kelas mengikuti pembelajaran tanpa tahu materi yang

akan diajarkan pada pertemuan tersebut. Siswa secara pasif menunggu materi yang

akan disampaikan oleh guru.7 Kepasifan siswa tersebut menjadi salah satu faktor

penyebab rendahnya hasil belajar fisika siswa.8 Hasil belajar siswa terbagi menjadi

3 ranah, yakni ranah psikomotorik, ranah afektif dan ranah kognitif. Pada ranah

kognitif ini yang biasanya menjadi tolak ukur guru untuk melihat peningkatan

kemampuan siswa dalam belajar. Untuk mengukur ranah kognitif tersebut, guru

melakukan tes penilaian setelah pemberian materi di kelas berupa tes tertulis yang

disusun secara terencana. Dari tes tersebut didapatkan angka atau nilai yang

menjadi acuan keberhasilan kemampuan kognitif siswa dalam mencapai KKM.

Berdasarkan observasi nilai fisika dan wawancara yang dilakukan peneliti pada

siswa kelas X, XI dan XII melalui 3 sekolah yang ada di Tangerang Selatan,

sebagian besar responden berpendapat bahwa mata pelajaran fisika merupakan

pelajaran yang kurang diminati setelah mata pelajaran matematika.9 Dari hal

tersebut yang menyebabkan nilai rata-rata fisika siswa berada di bawah standar

KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yakni sebesar 70.10 Budi Kuspriyanto dan

Sahat Siagian juga menyatakan bahwa rendahnya hasil belajar siswa tercermin dari

nilai rata-rata ujian nasional SMA pada mata pelajaran fisika lebih rendah dari mata

pelajaran lain yang diujikan.11

6 Fuad Muhclisin, Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning Dengan Pendekatan Peta

Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Motor Diesel Di

SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Jurnal Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UNY, 2013.

h.1 7 Ayu Nur Laily Choiroh, dkk, loc. cit. 8 Sri Wahyu Widyaningsih & Irfan Yusuf, Penerapan Quantum Learning Berbasis Alat Peraga

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik, Jurnal Panrita, Vol.10, 2015, h.681 9 Wawancara langsung kepada 30 siswa 10 Observasi nilai rapor siswa di beberapa sekolah di SMAN 5 Tangerang Selatan, SMAN 4

Tangerang Selatan dan SMA Triguna Utama UIN, 2018. 11 Budi Kuspriyanto & Sahat Siagian, Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif

terhadap Hasil Belajar Fisika, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 6 No. 2, Oktober 2013, h.133

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

3

Faktor lain yang menyebabkan hasil belajar fisika rendah yakni fisika

merupakan salah satu pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan

beberapa siswa masih kurang mahir dalam pengoperasian matematika.12 Selain itu,

kurangnya pembaharuan dalam gaya mengajar guru menyebabkan kejenuhan

pembelajaran pada siswa. Menurut Yova, hal tersebut menjadi salah satu penentu

kenyamanan belajar siswa.13 Permasalahan lain yang dialami oleh peserta didik

dalam proses pembelajaran yaitu dalam memahami dan merespon materi yang

diberikan oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu memiliki metode yang tepat untuk

digunakan dalam proses pembelajaran. Metode yang dipilih harus mampu

meningkatkan minat belajar dan kemandirian belajar peserta didik, sehingga proses

pembelajaran bermakna dan peserta didik dapat mencapai kemampuan kognitif

dengan optimal.14

Salah satu konsep penting dalam ruang lingkup pelajaran fisika adalah konsep

gerak parabola.15 Pada materi gerak parabola banyak konsep-konsep yang dipelajari

secara teoritis.16 Materi gerak parabola juga banyak ditemui dalam kehidupan

sehari-hari, baik dalam pekerjaan rumah seperti menyiram tanaman dengan

menggunakan selang air, dalam bidang olahraga pada permainan bola basket, sepak

bola dan sebagainya bahkan sampai dengan bidang kemiliteran dapat ditemui

konsep gerak parabola. Contoh- contoh tersebut menuntut siswa untuk memiliki

kemampuan berpikir menganalisis agar dapat melakukan pengukuran yang baik dan

sesuai sasaran. Kompetensi dasar gerak parabola pada kurikulum 2013 revisi

12 Sri Wahyu Widyaningsih & Irfan Yusuf, loc. cit. 13 Yova Agustian Prahara, Subiki dan Maryani, Model Quantum Learning Dengan Metode

Ekspeimen Pada Pembelajaran Fisika Di SMPN 7 Jember, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.1, 2012,

h.309 14 Yeni Apriyanti, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Flipped Classroom Pada Materi

Getaran Harmonis, FKIP Universitas Lampung, h.70 15 M.Khoiruddin, dkk, Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Strategi Metakognitif

Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Untan Pontianak, h. 1 16 Riki Chandra Wijaya, dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Projectile Launcher

sebagai Alat Praktikum Fisika pada Materi Gerak Parabola, Jurnal Edu-Sains, Vol.3 No.2, Juli 2014,

h.46

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

4

mengindikasi siswa untuk dapat menganalisis gerak dengan menggunakan vektor,

beserta makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.17

Berdasarkan masalah yang ada diperlukan usaha bagaimana meningkatkan

hasil belajar siswa dalam mengatasi kepasifan dan kejenuhan saat proses belajar,

dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa menggunakan model

pembelajaran yang dapat memberikan ruang gerak yang cukup bagi siswa dalam

mengembangkan segala proses serta keterampilan yang dimilikinya. Salah satunya

menggunakan model pembelajaran flipped classroom.18

Flipped classroom merupakan inversi dari model pembelajaran konvensional

pada umumnya, sehingga pembelajaran didesain dengan lingkungan belajar yang

lebih personal, interaktif dan fleksibel melalui pengitegrasian teknologi, karena saat

ini banyak siswa yang sudah terfasilitasi teknologi seperti smartphone dan laptop

namun belum dimanfaatkan sepenuhnya dalam menunjang kegiatan belajar,

termasuk inisiatif mencari berbagai sumber belajar. Ciri utama dalam pelaksanaan

flipped classroom yaitu adanya metode dan konten pembelajaran yang dapat

memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri dan fleksibel di luar kelas,

juga belajar secara aktif dalam pertemuan tatap muka di kelas. Model ini bisa

menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru fisika,

terkait keterbatasan waktu pembelajaran di kelas, dengan memberikan tanggung

jawab kepada peserta didik untuk mengakses konten pelajaran di luar kelas.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berharap melalui proses belajar mengajar

dengan menerapkan model pembelajaran flipped classroom akan mampu

memunculkan motivasi untuk belajar, keterampilan belajar dan rasa percaya diri

siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada umumnya dan pada

kemampuan kognitif khususnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang diberi judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom

terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Konsep Gerak Parabola”.

17 Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Mata Pelajaran

Fisika (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.14 18 Ayu Nur Laily Choiroh, dkk, loc.cit.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, perlu adanya identifikasi masalah yaitu

kemungkinan masalah yang muncul berkaitan dengan variabel penelitian.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Ditinjau dari hasil belajar aspek kognitif, pencapaian Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) pada mata pelajaran fisika masih terbilang rendah. Peserta

didik pun mengakui bahwa mata pelajaran fisika memiliki tingkat kesulitan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran sains lainnya.

2. Ketika siswa di kelas, mereka hanya mendapatkan tenggang waktu selama satu

minggu untuk mendapatkan informasi mengenai materi baru yang akan

dipelajari sehingga hal tersebut menimbulkan ketidaksiapan peserta didik untuk

menerima materi baru dari guru menjadi faktor kurangnya efisiensi waktu

pembelajaran di dalam kelas. Penyampaian materi memerlukan waktu yang

cukup lama sekitar 75 menit dari 2 jam pelajaran yaitu 90 menit, sehingga

seringkali peserta didik tidak dapat menyelesaikan permasalahan secara tuntas

yang akhirnya tugas tersebut dijadikan pekerjaan rumah.

3. Dari hasil wwancara sebelum penelitian kepada guru fisika ditempat penelitian

mengatakan bahwa materi gerak parabola merupakan konsep yang sebenarnya

banyak ditemukan pada kehidupan sehari-hari, tetapi hasil belajar siswa pada

konsep ini masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil ulangan siswa di kelas

sebelumnya.

4. Adanya fasilitas berupa video-video pembelajaran yang ada diinternet belum

dimanfaatkan sepenuhnya oleh siswa untuk mencari berbagai sumber belajar.

Hal tersebut didapatkan dari hasil wawancara kepada siswa yang cenderung

menggunakan gadget mereka hanya untuk mengakses konten hiburan saja.

5. Kurangnya variasi guru dalam proses pengajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, perlu adanya pembatasan masalah yang

akan dikaji dalam penelitian ini supaya pembahasannya lebih fokus. Pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah:

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

6

1. Pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen yaitu menggunakan model

pembelajaran Flipped Classroom tipe Peer Instruction Flip didasarkan pada

buku Jonathan Bergmann dan Aaron Sams. Adapun tahapannya terbagi menjadi

2, saat siswa di luar kelas dan di dalam kelas. Tahapan saat siswa di luar kelas:

siswa menonton video pembelajaran sebelum pembelajaran di kelas, siswa

merangkum materi setelah menonton video, siswa membuat pertanyaan yang

kurang dipahami dalam video. Pada saat di kelas: saling beradu pendapat dan

berdiskusi terkait jawaban pada tes soal pertama yang diberikan oleh guru secara

berkelompok, menyelesaikan tes soal kedua untuk menguatkan konsep secara

berkelompok, pengukuran pemahaman siswa yang dilakukan di kelas pada akhir

pelajaran (latihan soal) secara individu.

2. Pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol menggunakan model

konvensional yang dilakukan di sekolah yaitu pembelajaran model ceramah

yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

3. Hasil belajar yang diukur meliputi ranah kognitif. Untuk ranah kognitif merujuk

pada taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl.

Aspek kognitif yang digunakan yaitu pada tingkatan C1 (mengingat), C2

(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis) konsep Gerak Parabola pada

kompetensi dasar (KD) 3.5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Apakah model flipped classroom berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif

siswa pada konsep gerak parabola?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan hasil belajar kognitif siswa pada mata

pelajaran fisika setelah diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model

flipped classroom?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan model

flipped classroom?

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh model flipped classroom terhadap hasil belajar

kognitif siswa.

2. Untuk mengetahui adakah pengingkatan hasil belajar kognitif siswa yang diberi

perlakuan pembelajaran dengan model flipped classroom.

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran flipped classroom

yang digunakan pada pembalajaran fisika pada konsep gerak parabola.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat, antara

lain:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan dan meningkatkan

hasil belajar dalam mempelajari materi fisika khususnya materi gerak parabola

dengan menggunakan model flipped classroom.

2. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan mengimplementasikan

model flipped classroom.

3. Peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan dalam

memahami konsep model flipped classroom.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis

1. Model Pembelajaran Flipped Classroom

a. Pengertian Model Pembelajaran Flipped Classroom

Model Pembelajaran menurut Dewey dan Joyce adalah suatu rencana atau

pola yang dapat digunakan untuk merancang tatap muka di kelas, atau pembelajaran

tambahan di luar kelas untuk memperkuat materi pengajaran. Secara umum model

juga dapat diartikan sebagai kerangka konseptual.19 Hal tersebut selaras dengan

pendapat Soekamto dkk, bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

dalam aktivitas belajar mengajar.20 Joyce dan Weil berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.21 Dari

pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang merupakan rencana atau pola pembelajaran di

kelas yang digunakan sebagai pedoman aktivitas belajar mengajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Saat ini banyak berkembang model pembelajaran diantaranya

adalah model pembelajaran Flipped Classroom.

Model Pembelajaran Flipped Classroom hadir karena adanya perkembangan

teknologi yang mempengaruhi bidang pendidikan. Teknologi yang berkembang

saat ini juga menjadi salah satu fasilitas yang efektif untuk digunakan guru dan

siswa. Flipped Classroom pertama kali diperkenalkan oleh Jonathan Bergmann dan

Aaron Sams pada tahun 2007. Stelee menyatakan model Flipped Classroom adalah

19 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h.13. 20 Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, (Banjarmasin: Aswaja Pressindo, 2014), h.7. 21 Dr. Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h.133.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

9

“The use of multimedia elements and technology to help time-shift direct

instruction so students receive the most support when they are working on the

tasks requiring additional cognitive load.”22

Yakni model pembelajaran yang menggunakan bantuan multimedia dan

teknologi untuk membantu dalam penyampaian materi pembelajaran, sehingga

siswa memiliki lebih banyak waktu saat mengerjakan tugas. Hal tersebut

dikarenakan pada saat sebelum penelitian, guru menghabiskan waktu sebanyak 2

jam pelajaran untuk menjelaskan materi, setelah itu 1 jam pelajaran sisanya siswa

diminta untuk mengerjakan latihan soal tanpa bimbingan guru.

Namun pada penelitian ini siswa memiliki waktu yang lebih untuk bertanya

mengenai teori lainnya ketika di kelas, karena 1 jam pelajaran dimanfaatkan siswa

untuk menggali kembali materi yang masih belum mereka pahami dan setelah itu 2

jam pelajaran sisanya guru akan membimbing siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang diberikan. Manfaat penggunaan perangkat multimedia seperti video yang

diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran di kelas adalah siswa dapat

menonton, memutar ulang ataupun mempercepat sesuai dengan kebutuhan masing-

masing siswa. Secara sederhana, Francisca dalam penelitiannya juga mengartikan

Flipped Classroom adalah menyediakan waktu lebih banyak yaitu 2 jam pelajaran

dari 3 jam pelajaran mata pelajaran fisika di kelas X untuk asimilasi materi dalam

bentuk latihan soal, atau aktivitas lainnya.23

Model Flipped Classroom dimaksudkan agar pembelajaran yang dilakukan

di kelas menjadi lebih efektif. Pada pembelajaran kelas konvensional umumnya

banyak waktu yang dihabiskan oleh guru untuk menjelaskan materi ajar, tetapi

sedikit sekali kesempatan siswa untuk melakukan analisis, sintesis dan evaluasi dari

permasalahan yang guru berikan. Flipped instruction dikenal juga sebagai Flipped

classroom yaitu membalikkan penerimaan dan penggunaan materi di kelas

tradisional dengan menggunakan waktu di kelas untuk membimbing siswa dalam

22 Kevin M Steele, The Flipped Classroom: Cuting-Edge, Practical Strategies to Successfully

“Flip” Your Classroom, 2016, h.2. diakses dari

http://www.kevinmstelee.com/the_flipped_classroom_-_ice.pdf, pada tanggal 3 Agustus 2018

pukul 09.26 23 Francisca H. Chandra & Yulius W. Nugroho, Peran Teknologi Video dalam Flipped

Classroom, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Dinamika Teknologi : April 2016 Vol.8; No.1, h.16

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

10

menjawab pertanyaan yang dipelajari pada hari itu.24 Bergman dan Sams

membandingkan model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran

Flipped Classroom. Pada model pembelajaran konvensional, siswa datang ke kelas

dengan rasa bingung dengan pekerjaan rumah yang diberikan dipertemuan

sebelumnya. Biasanya guru menghabiskan 25 menit pertama untuk membahas

pekerjaan rumah yang siswa belum pahami. Guru memberikan materi baru selama

30 sampai 45 menit dan sisanya dihabiskan di kelas dengan latihan secara mandiri

atau kelompok. Akan tetapi pada model pembelajaran flipped classroom, waktu

diatur dengan sepenuhnya. Di awal pembelajaran siswa perlu menanyakan

pertanyaan tentang materi yang telah mereka lihat lewat video yang diberikan, jadi

guru umumnya menjawab pertanyaan tersebut selama 15 menit pertama di kelas.

Hal ini membiarkan guru menyelesaikan miskonsepsi sebelum mereka berlatih dan

melakukan penyelesaian dalam penerapan konsep. Waktu sisa digunakan lebih luas

untuk aktivitas sendiri untuk penyelesaian masalah secara langsung. Bergmann dan

Sams juga menjelaskan pada Tabel 2.1 berikut mengenai perbandingan model

pembelajaran flipped classroom dan model pembelajaran tradisional: 25

Tabel 2.1

Perbandingan Model Pembelajaran Flipped Classrooom dan Model

Pembelajaran Kelas Tradisional

Flipped Classroom Kelas Tradisional

Aktifitas Waktu Aktifitas Waktu

Apersepsi 5 menit Apersepsi 5 menit

Tanya jawab isi materi

dalam video

10 menit Membahas pekerjaan

rumah pada

pertemuan

sebelumnya

20 menit

Bimbingan dan latihan

individu dan kegiatan

diskusi kelompok

75 menit Guru mengajarkan

materi baru

35 menit

Bimbingan dan latihan

dan diskusi kelompok

30 menit

24 Jeffery L.Loo, et.al., Flipped Instruction For Information Literacy: Five Instructional Cases

of Academic Librarians, 13 Maret 2016, h.1 25 Jonathan Bergmann and Aaron Sams, Flip Your Classroom: Reach Every Student in Every

Class Every Day, (United States : The International Society For Technology In Education, 2012),

h.15

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

11

Flipped Classroom adalah proses pembelajaran dimana guru memberikan

video atau audio materi pembelajaran sebelum proses belajar di dalam kelas juga

dikemukakan oleh Wolff dan Chan. Supaya siswa dapat melihat video di luar kelas

sebelum proses pembelajaran dimulai. Pada saat di dalam kelas digunakan untuk

kegiatan tanya-jawab, diskusi dan latihan maupun kegiatan kelompok. Menurut

Bishop dan Verleger, Flipped Classroom terbagi lagi dalam arti sempit dan luas,

dijelaskan pada Tabel 2.2 berikut:26

Tabel 2.2

Definisi Flipped Classroom secara sempit dan luas

Flipped Classroom

dalam arti sempit

Di dalam kelas Latihan soal dan pemecahan

masalah

Di luar kelas Menonton video pembelajaran

yang diberikan oleh guru

Flipped Classroom

dalam arti luas

Di dalam kelas Kegiatan tanya-jawab

Pembelajaran

berkelompok/pemecahan

masalah secara terbuka

Di luar kelas Menonton video

pembelajaran

Quiz dan latihan yang bersifat

tertutup

Berdasarkan Tabel 2.2, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Flipped Classroom dalam arti sempit meminta siswa untuk menonton video di luar

kelas, video tersebut diberikan oleh guru berupa materi yang akan dipelajari. Pada

saat di dalam kelas, siswa diminta untuk menyelesaikan latihan soal dan

memecahkan beberapa masalah terkait materi yang dipelajari. Dalam arti luas,

adanya penambahan kegiatan tanya jawab dan pemecahan masalah berlangsung di

26 Jacob Lowell Bioshop and Matthew a verieger, The Flipped Classroom: A Survey of the

Research, (Atlanta : 120th ASEE Annual Conference & Exposition, 2013), h.5

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

12

dalam kelas. Siswa menonton video materi dan mengerjakan quiz atau latihan soal

yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan di luar kelas.

Menurut Steele, terdapat beberapa tipe model pembelajaran Flipped

classroom yaitu:27

1) Traditional Flipped merupakan model pembelajaran flipped classroom

yang paling sederhana. Biasanya digunakan oleh guru pemula yang baru

menerapkan model flipped classroom. Langkah pembelajarannya adalah siswa

menonton video pembelajaran dirumah, lalu ketika dikelas

melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas yang diberikan secara

kelompok. Lalu diakhir pembelajaran dilakukan kuis secara individu atau

berpasangan.

2) Mastery Flipped merupakan perkembangan dari Traditional Flipped.

Tahapan pembelajarannya hampir serupa dengan pembelajaran Traditional

Flipped, hanya saja pada awal pembelajaran model ini diberikan pengulangan

pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

3) Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran dimana siswa

mempelajari materi dasar sebelum memulai kelas melalui video. Ketika

dikelas siswa menjawab pertanyaan konseptual secara individu, siswa

diberikan kesempatan untuk saling beradu pendapat terhadap soal yang

diberikan untuk meyakinkan jawabannya kepada temannya dan diakhir

diberikan tes pemahaman.

4) Problem Based Learning Flipped adalah siswa diberikan video yang

memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang akan muncul ketika

di kelas. Pada model ini siswa bekerja dengan bantuan guru. Ketika di kelas

siswa melakukan eksperimentasi dan evaluasi

Pembelajaran menggunakan model flipped classroom memiliki keterkaitan

dengan taksonomi bloom. Pada dasarnya, model flipped classroom mengarah

kepada ranah kognitif siswa. Adapun ranah kognitif terdiri atas enam tahap, yaitu:

(1) Mengingat (2) Memahami (3) Menerapkan (4) Menganalisis (5) Menyintesis (6)

27 Kevin M Stelee, op. cit, h. 2-3, (http://www.kevinmsteele.com/ the_flipped_classroom_-_ice.pdf)

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

13

Mengevaluasi.28 Pada pembelajaran model flipped classroom, tahap memahami dan

mengingat didapatkan di rumah melalui video pembelajaran yang diberikan oleh

guru sebelum memulai pembelajaran, serta tahap menerapkan, menganalisis dan

mengevaluasi didapatkan di kelas melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan.

Model pembelajaran flipped classroom yang akan digunakan untuk

penelitian ini adalah model flipped classroom tipe peer instruction flipped dengan

langkah-langkah penerapannya menurut Stelee. Pada model pembelajaran flipped

classroom ini memungkinkan siswa untuk memahami dan menyelesaikan masalah

yang diberikan dengan pembelajaran aktif melalui proses diskusi.

b. Pengertian Peer Intruction Flipped

Model pembelajaran peer instruction flipped merupakan penerapan

model pembelajaran Flipped Classroom dengan pembelajaran peer instruction.

Peer Instruction dipelopori oleh Prof. Eric Mazur pada tahun 1997. Pembelajaran

ini menekankan partisipasi aktif siswa dalam kelas melalui kegiatan diskusi tentang

pertanyaan pemahaman konsep mendasar. Ketika di kelas pembelajaran diselingi

dengan pertanyaan konseptual berdasarkan kesalahpahaman yang dilakukan siswa.

Pembelajaran peer instruction merupakan pembelajaran yang berpusat

pada siswa dan melibatkan setiap siswa dalam kelas untuk aktif berdiskusi

dengan saling beragumen. Selain itu, pada peer instruction masing-masing siswa

diminta melihat inti dari pokok bahasan lalu menjelaskan konsep yang didapat

kepada teman-temannya. Perkembangan dari kelas yang menggunakan

pembelajaran peer instruction bergantung dari hasil umpan balik yang diberikan

siswa pada tes konseptual yang diberikan. Adapun tes soal yang diberikan menurut

Mazur mengikuti langkah-langkah berikut:29

1) Penyampaian pertanyaan.

2) Siswa diberikan waktu unntuk berfikir.

3) Siswa mencatat jawaban secara pribadi (optional).

4) Siswa meyakinkan temannya terhadap hasil yang diperoleh (peer instruction).

28 Heris Hendriana dan Utari Sumarmo, Penilaian Pembelajaran Matematika, (Bandung :

Refika Aditama, 2014), h.68. 29 Eric Mazur, Peer Instruction: A User’s Manual, (New Jersey : Prentice Hall, 1997), h.10

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

14

5) Siswa mencatat jawaban yang telah ditinjau kembali (optional).

6) Murid menyampaikan kembali jawaban kepada guru.

7) Memberikan penjelasan mengenai jawaban yang benar.

Jika mayoritas siswa dapat menjawab dengan benar soal tes konsep yang

diberikan, guru akan melanjutkan ke soal selanjutnya atau ke topik selanjutnya. Jika

persentase jawaban benar terlalu rendah (misal kurang dari 80%) dari banyaknya

siswa, maka guru akan melanjutkan pembelajaran dengan lebih pelan, lebih detail,

dan memberikan tes konsep yang sejenis. Kegiatan tersebut dapat diulangi untuk

mengurangi perbedaan antara ekspektasi guru dengan pemahaman siswa. Dalam

Lasry et.al terdapat bagan implementasi ConcepTest pada peer instruction.30

Gambar 2.1

Implementasi Concept Test Pada Pembelajaran Peer Instruction

Jadi peer instruction flipped merupakan salah satu penerapan model

flipped classroom yang menekankan partisipasi aktif siswa dalam proses

pembelajaran untuk saling berarugumen terhadap jawaban dari ConcepTest yang

30 N.Lasry et.al, Peer Instruction: Comparing clickers to Flashcard, 2016, h. 1, diakses dari

(https://arxiv.org/ftp/physics/papers/0702/0702186.pdf ) pada tanggal 03 September 2018, pukul

21.30

Penjelasan singkat oleh guru

Concept Test dan Voting oleh siswa

Jawaban benar

35% - 80%

Siswa berdiskusi

Voting ulang

Jawaban benar

>80%

Penjelasan

Soal atau topik

selanjutnya

Jawaban benar

<35%

Mengulang

konsep

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

15

diberikan melalui serangkaian kegiatan diskusi dalam kelompok kecil dan tanya

jawab yang berkaitan dengan konsep.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat

didefinisikan bahwa model flipped classroom tipe peer instruction flipped adalah

model pembelajaran terbalik dengan bantuan video pembelajaran sebagai media

penyampaian materi sebelum pembelajaran kelas berlangsung dan pada sesi belajar

dikelas digunakan untuk kegiatan tes konsep individual serta proses diskusi dalam

kelompok kecil terkait jawaban dari konsep tes yang diberikan.

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Flipped Classroom Tipe Peer

Intruction Flipped

Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran flipped classroom

dimana siswa mempelajari materi dasar sebelum memulai kelas dengan bantuan

video pembelajaran yang diberikan oleh guru. Video pembelajaran diberikan

sebelum kelas dimulai yaitu di jam akhir pembelajaran, sehingga pada saat di rumah

siswa dapat mengulang video pembelajaran yang diberikan sesuai dengan

kecepatan dari masing-masing daya tangkap siswa. Ketika di kelas siswa menjawab

pertanyaan konseptual secara individu lalu guru mengumpulkan jawaban siswa

serta mengelompokkan/ memasangkan siswa berdasarkan jawaban yang benar dan

yang salah. Kelompok yang terbentuk berdasarkan jawaban yang diberikan siswa.

Siswa diberikan kesempatan untuk saling beradu pendapat terhadap soal yang

diberikan. Siswa yang memiliki jawaban benar biasanya memiliki argumen yang

lebih kuat. Lalu siswa saling berdiskusi terhadap jawaban yang diberikan. Begitu

seterusnya hingga akhir pembelajaran berakhir. Adapun langkah-langkah

pembelajaran peer instruction flipped menurut Stelee adalah sebagai berikut:31

1. Siswa menonton video pembelajaran di rumah. Pada saat siswa menonton video

pembelajaran di rumah, setiap siswa diminta juga untuk membuat suatu catatan

kecil (ringkasan) dari apa yang siswa tangkap dari tayangan video pembelajaran

yang dilihat. Selanjutnya membuat daftar pertanyaan jika terdapat hal-hal yang

tidak dipahami terkait isi video yang diberikan.

31 Stelee, op.cit., h. 3.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

16

2. Tes soal pertama yang mengajarkan konsep. Setelah proses tanya jawab diawal

pembelajaran, guru memberikan tes soal pertama mengenai suatu konsep dasar

pada pembahasan yang akan dipelajari di kelas. Siswa diberikan waktu untuk

mengerjakan soal secara individu.

3. Siswa saling berdiksusi dan saling berargumen terhadap tes soal pertama

yang diberikan. Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan

jawaban dari tes soal pertama. Siswa meyakinkan temannya terhadap hasil yang

diperoleh, Selanjutnya adalah pembentukan kelompok diskusi. Kelompok

diskusi berdasarkan jawaban yang diberikan siswa. Siswa dikelompokkan secara

heterogen yang terdiri dari siswa dengan jawaban tepat dan kurang tepat. Siswa

dengan jawaban tepat atau benar akan cenderung mempertahankan dan

menguatkan siswa dengan jawaban yang kurang tepat.

4. Tes soal kedua yang mengajarkan konsep atau menguatkan konsep. Jika jawaban

siswa yang benar lebih besar dari 80% maka guru akan melanjutkan topik/soal

kedua agar lebih menguatkan konsep yang telah didapat siswa. Begitu

seterusnya, hingga jam pembelajaran berakhir.

5. Penilaian pemahaman siswa diakhir materi bab pembelajaran

diakhir pembahasan, siswa diberikan tes pemahaman yaitu soal evaluasi

terhadap materi yang telah dipelajari.

Gambar 2.2

Langkah-langkah Pembelajaran Peer Instruction Flipped

Siswa menonton video

pembelajaran di rumah

Tes soal pertama yang mengajarkan

konsep

Siswa saling berdiskusi dan saling berargumen terhadap

tes soal pertama yang diberikan untuk

menguatkan konsep

Tes soal kedua yang

mengajarkan/menguatkan konsep

Penilaian pemahaman siswa yang dilakukan dalam kelas diakhir bab pembelajaran

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

17

Berbagai kegiatan atau aktivitas langkah-langkah pembelajaran di atas tidak

dapat terpisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun langkah-langkah

pembelajaran model flipped classroom tipe peer instruction flipped yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

a. Pre-class

1. Menonton video pembelajaran sebelum pembelajaran.

2. Membuat catatan kecil/ringkasan secara individu.

3. Membuat list pertanyaan terkait video lalu dikumpulkan secara berkelompok.

b. In-Class

1. Tanya jawab isi video.

2. Tes soal pertama yang mengajarkan konsep (ConcepTest)

3. Saling berargumen terhadap ConcepTest pertama (kegiatan diskusi).

Jika jawaban benar kurang dari 35% guru mengulang konsep.

Jika jawaban siswa yang benar antara 35% - 80% siswa diberikan

waktu untuk saling berdiskusi.

Jika jawaban siswa yang benar >80 % guru melanjutkan topik atau

permasalahan selanjutnya.

4. Tes soal kedua yang menguatkan konsep.

5. Penilaian pemahaman siswa di akhir bab pembelajaran

2. Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif

Hasil belajar aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan

intelektual dalam berpikir.32 Menurut Widoyoko, peserta didik melakukan proses

kognitif secara aktif, yakni memadukan informasi baru dengan pengetahuan yang

dimilikinya.33 Proses kognitif pada flipped classroom telah diilustrasikan dengan

piramida taksonomi kognitif Bloom yang telah direvisi oleh Krathwohl &

Anderson. Taksonomi kognitif Bloom merupakan cara pengkategorian kemampuan

32 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme

Guru Abad 21, (Bandung: Penerbit Alfabeta), 2012, h. 125 33 Widoyoko. Eko Putro, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar), 2014, h. 30

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

18

kognitif yang dimaksudkan untuk mempermudah guru dalam mendefinisikan

tujuan pembelajaran.34 Taksonomi tersebut terdiri enam tingkatan yang tersusun

secara hierarkis. Berikut ini penjelasan setiap tingkatan mulai dari kemampuan

yang terendah hingga tertinggi dalam aspek kognitif berdasarkan revisi taksonomi

Bloom.35

a) Mengingat (remembering): proses mengambil pengetahuan yang dibutuhkan

dari memori jangka panjang. Proses mengingat dapat dicerminkan melalui

kegiatan mengenali/mengidentifikasi.

b) Memahami (understanding): proses mengkonstruksi makna dari materi

pembelajaran, yang disampaikan baik secara lisan, tulisan, maupun melalui

gambar. Kategori proses memahami meliputi kegiatan menafsirkan,

mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,

membandingkan, dan menjelaskan

c) Menerapkan (applying): proses yang melibatkan penggunaan prosedur tertentu

untuk menyelesaikan masalah. Proses menerapkan meliputi kegiatan

mengeksekusi/ menjalankan dan mengimplementasikan/ menggunakan.

d) Menganalisis (analyzing): proses memecah materi menjadi bagian-bagian kecil

dan menetukan bagaimana hubungan antarbagian maupun hubungannya secara

keseluruhan. Proses menganalisis meliputi kegiatan membedakan,

mengorganisasikan, dan mengatribusikan.

e) Mengevaluasi (evaluating): proses membuat keputusan berdasarkan kriteria

tertentu. Proses mengevaluasi meliputi kegiatan memeriksa dan mengkritik.

f) Menciptakan (creating): proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah

keseluruhan yang koheren dan fungsional. Proses menciptakan meliputi

kegiatan merumuskan, merencanakan/ merancang, dan memproduksi.

34 Rukmini. Elizabeth, Deskripsi Singkat Revisi Taksonomi Bloom. Majalah Ilmiah

Pembelajaran FIP UNY, 2008, h. 6 35 Widoyoko. Eko Putro, op.cit, h. 30-36

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

19

Pada Tabel 2.3 secara terperinci dideskripsikan kata kerja operasional

yang dapat digunakan untuk merepresentasikan aspek kognitif peserta

didik berdasarkan revisi taksonomi kognitif Bloom menurut Lorin Anderson.36

Tabel 2.3 Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

Taksonomi

Kognitif

Kata Kerja Operasional

Mengingat Mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai,

menempatkan, mengulangi, menemukan kembali dsb

Memahami Menafsirkan, merangkum, mengklasifikasikan,

membandingkan, menjelaskan, memaparkan dsb

Menerapkan Melaksanakan, menggunakan, menjalankan, mempraktekkan,

memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dsb

Menganalisis Menguraikan, membandingkan, mengorganisasikan,

menyusun ulang, mengubah struktur, menyusun outline,

mengintegrasikan dsb.

Mengevaluasi Menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai,

menguji, membenarkan dsb

Mencipta Merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,

menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat dsb

Menurut pandangan beberapa ahli, hasil belajar aspek kognitif merupakan

pencapaian kemampuan dan kecakapan intelektual dalam berpikir yang

direpresentasikan melalui enam tingkatan, yaitu mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam penelitian ini,

peninjauan hasil belajar aspek koginitif dibatasi hanya pada tingkatan pertama (C1)

sampai dengan keempat (C4), sementara dimensi mengevaluasi (C5) dan mencipta

(C6) tidak disertakan karena dipertimbangkan tidak dapat diukur melalui tes

tertulis.

36 Rusman, op.cit. h. 126

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

20

3. Kajian Materi Gerak Parabola

Gerak peluru (proyektil) adalah suatu benda yang diberi kecepatan awal

kemudian menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh

percepatan gravitasi dan hambatan udara. 37 Gerak proyektil merupakan salah satu

jenis gerak dua dimensi yang memiliki percepatan konstan, dengan 𝑎𝑥 = 0, dan

𝑎𝑦 = −𝑔.38 Gerakan proyektil dipersulit oleh hambatan udara, gerakan bumi dan

variasi percepatan karena gravitasi. Dalam gerakan proyektil, komponen horizontal

dan vertikal gerakan ini adalah saling bebas. Gerak ini tidak memiliki hubungan

dengan gerak vertikal bola begitupun sebaliknya gerak vertikal tak ada hubungan

dengan gerak horizontal.39

1. Ciri – ciri Gerak Parabola

Benda – benda yang melakukan gerak parabola memiliki ciri.

a. Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan.

37 D. young. hugh dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2002),

h.68. 38 Serway. Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Salemba Teknika, 2014), h. 148. 39 Tipler. Paul A, Fisika untuk Sains dan Teknik, (Jakarta: Erlangga, 1998), h.65.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

21

b. Pada gerak jatuh bebas, benda - benda yang melakukan gerak parabola

dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar

𝑔 = 9,8 𝑚. 𝑠−2

c. Hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut ditendang, dilempar,

ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal

hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung pada gravitasi dan

gesekan atau hambatan udara. Karena kita menggunakan model ideal, maka

dalam menganalisis gerak parabola, gesekan udara diabaikan.40

2. Besaran – besaran dalam Gerak Parabola

Gerak parabola pertama kali digambarkan oleh Galileo. Dia menganalisis

komponen gerak arah horizontal dan arah vertikal. Gerak parabola juga memiliki

besaran-besaran sama dengan gerak-gerak yang lainnya.41

Gambar 2.3

Gerak parabola melalui beberapa titik

a. Posisi dan Kecepatan pada Gerak Parabola

Ketika benda bergerak pada sumbu x, maka benda akan bergerak lurus

beraturan (GLB). Ketika bergerak pada sumbu y, maka benda akan bergerak

40 Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk

SMA/MA kelas X, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2016), h. 125 41 Aris Prasetyo Nugroho, Indarti dan Naila Hilmiyana Syifa, Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA

kelas X, (Surakarta: CV Mediatama, 2016), h.103

A

𝑣

𝑣

𝑣

𝑣 = 𝑣𝑥

𝑣0𝑦 𝑣0

𝑣0𝑥

𝑣𝑦

𝑣𝑥

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠

𝑣𝑦

𝑣𝑥

𝑣𝑥

𝑣𝑦

𝛼 𝛼

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

22

lurus berubah beraturan (GLBB). Saat benda bergerak lurus beraturan, maka

akan mempunyai kecepatan yang tetap, sedangkan jika benda bergerak lurus

berubah beraturan, maka akan mempunyai kecepatan yang berubah.

Ketika benda dilempar sehingga bergerak parabola, maka benda

tersebut tentunya memiliki posisi pada sumbu x dan sumbu y.

𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡

𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 −1

2𝑔𝑡2

Pada persamaan di atas, terdapat 𝑣0𝑥 dan 𝑣0𝑦 yang merupakan

komponen kecepatan awal pada sumbu x dan sumbu y.

Benda yang bergerak parabola akan membentuk sudut 𝛼 terhadap

sumbu x. Sehingga, komponen kecepatan awal pada sumbu x dapat dituliskan.

𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 𝛼

𝑣𝑥 = 𝑣0𝑥

Kecepatan pada sumbu x adalah tetap. Kecepatan awal pada sumbu y

akan bernilai:

𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼

Sedangkan kecepatan pada sumbu y adalah sebagai berikut.

𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡

𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡

Sehingga posisi pada sumbu x dan sumbu y, dapat dituliskan seperti

dibawah ini.42

𝑥 = 𝑥0 + (𝑣0 cos 𝛼)𝑡

𝑦 = 𝑦0 + (𝑣0 sin 𝛼)𝑡 −1

2𝑔𝑡2

b. Percepatan pada Gerak Parabola

Gerak parabola terjadi pada sumbu x dan sumbu y, pada sumbu x benda

bergerak GLB, sehingga kecepatannya sama. Karena kecepatannya sama,

maka tidak terdapat perubahan kecepatan dan percepatannya adalah nol.

42 Ibid, h. 104-106

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

23

Sedangkan pada sumbu y, benda akan mengalami gerak lurus berubah

beraturan (GLBB). Percepatan yang dimiliki adalah percepatan gravitasi

(𝑎𝑦 = −𝑔). 43

c. Waktu untuk mencapai Ketinggian Maksimum dan untuk mencapai tanah

Pada gambar 2.3 Di titik C, bola berada di ketinggian maksimum

(𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠) sehingga kecepatan bola pada arah vertikal dan horizontal bernilai

nol (𝑣 = 0).

𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡

0 = 𝑣0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡

𝑣0 sin 𝛼 = 𝑔𝑡

Dengan demikian, dapat kamu tentukan waktu yang diperlukan bola

untuk sampai di ketinggian maksimum (titik C).

𝑡 =𝑣0 sin 𝛼

𝑔

𝑡𝑝 =𝑣0𝑦

𝑔

𝑡𝑝 = waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum (s)

Setelah berada di ketinggian maksimum, bola akan bergerak turun

menuju tanah (titik E). Ketika telah berada di tanah, posisi bola pada arah

vertikal bernilai nol.

𝑦 = (𝑣0 sin 𝛼)𝑡 −1

2𝑔𝑡2

0 = (𝑣0 sin 𝛼)𝑡 −1

2𝑔𝑡2

(𝑣0 sin 𝛼)𝑡 =1

2𝑔𝑡2

𝑡 =2𝑣0 sin 𝛼

𝑔

Tampak bahwa waktu yang diperlukan bola dari titik awal (titik A)

menuju tanah (titik E) merupakan dua kali waktu yang diperlukan bola untuk

43 Ibid, h. 107

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

24

mencapai ketinggian maksimum (titik C). Secara matematis dapat

dinyatakan:

𝑡𝑡 =2𝑣0𝑦

𝑔

𝑡𝑡 = waktu yang diperlukan dari mulai melampar hingga mencapai tanah

(s).44

d. Ketinggian Maksimum (𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠)

Pada pembahasan sebelumnya sudah diketahui waktu untuk mencapai

ketinggian maksimum. Dengan begitu, dapat ditentukan ketinggian

maksimum sebagai berikut.45

𝑦 = (𝑣0 sin 𝛼)𝑡 −1

2𝑔𝑡2

= (𝑣0 sin 𝛼) (𝑣0 sin 𝛼

𝑔) −

1

2𝑔 (

𝑣0 sin 𝛼

𝑔)

2

= (𝑣0

2𝑠𝑖𝑛2 𝛼

𝑔) −

1

2𝑔 (

𝑣0 sin 𝛼

𝑔)

2

=𝑣0

2𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

𝑔−

1

2

𝑣02𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

𝑔

𝑦 =𝑣0

2𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

2𝑔

Jadi, ketinggian maksimum (𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠) dapat dinyatakan sebagai berikut.

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 =(𝑣0 sin 𝛼)2

2𝑔

e. Jangkauan atau Jarak horizontal terjauh (𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠)

Ketika bola ditendang, kemudian melambung, dan menyentuh tanah,

bola akan berpindah dari posisi awal (titik A) ke posisi akhir (titik E). Jarak

dari titik A ke titik E dinamakan jangkauan (𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠).

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 = (𝑣0 cos 𝛼)𝑡

44 Ibid, h. 107-108 45 Ibid, h. 108

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

25

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 = (𝑣0 cos 𝛼) (2𝑣0𝑦

𝑔)

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 = (𝑣0 cos 𝛼) (2𝑣0 sin 𝛼

𝑔) =

2𝑣02(sin 𝛼)(cos 𝛼)

𝑔

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 =𝑣0

2 sin 2𝛼

𝑔

3. Penerapan Gerak Parabola dalam kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola

a) Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan

sudut 𝜃 terhadap horizontal (Gambar 2.4). Dalam kehidupan sehari-hari

terdapat banyak contoh gerak parabola, beberapa di antaranya adalah gerakan

bola yang ditendang, gerakan bola basket yang dilemparkan ke dalam

keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola voli, gerakan lompat jauh dan

gerakan peluru yang ditembakan dari permukaan bumi.46

Gambar 2.4 Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan

kecepatan awal dengan sudut tetap terhadap garis horizontal Sumber: http://abahcepi.blogspot.co.id/2009/12/gerak-parabola-gerak-peluru.html

b) Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada

ketinggian tertentu dengan arah sejajar horizontal (Gambar 2.5). Beberapa

contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari,

meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang

dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.47

46 Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, op.cit, h. 124 47 Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, Ibid, h. 124

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

26

Gambar 2.5 Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan

kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar

horizontal

Sumber:http://abahcepi.blogspot.co.id/2009/12/gerak-parabola gerakpeluru.html

c) Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari

ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horizontal (Gambar

2.6).48

Gambar 2.6 Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan

kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut teta

terhadap garis horizontal Sumber: http://abahcepi.blogspot.co.id/2009/12/gerak-parabola-gerak-peluru.html

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan pengaruh flipped classroom

terhadap kemampuan kognitif diantaranya sebagai berikut:

1. Jurnal Rusdi, dkk. Yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Peer

Instruction Flip dan Flipped Classroom terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

pada Materi Sistem Ekskresi”, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped Classroom terhadap hasil

48 Ibid., h. 124

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

27

belajar kognitif siswa berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai

signifikansi (p) < α yaitu 0,045 < 0,05 maka tolak H0 pada α = 0,05.49

2. Jurnal Arfiyanti dan Agung. Yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Flipped Classroom dan Course Review Horay Berbasis Lesson Study untuk

meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa”, menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran tersebut terlaksana dengan baik sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.50

3. Jurnal Ayu Nur Laily, dkk. Yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Flipped Classroom menggunakan Metode Mind Mapping terhadap Prestasi dan

Kemandirian Belajar Fisika” menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan

model pembelajaran Flipped Classroom menggunakan metode Mind Mapping,

prestasi dan kemandirian belajarnya lebih tinggi daripada siswa yang belajar

dengan model pembelajaran konvensional.51

4. Penelitian Md Nurul Islam, dkk. Dengan judul “A Comparative Study on

Achievement of Learning Outcomes through Flipped Classroom and Traditional

Lecture Instruction”, menunjukkan bahwa penelitian ini mengungkapkan skor

yang lebih tinggi yang diperoleh dengan metode pembelajaran flip. Siswa

menyatakan persepsi positif mereka yang mencerminkan penerimaan mereka

terhadap metode ini. Keberhasilan metode ini tergantung pada pengembangan

yang tepat dari bahan sumber daya, metode pengiriman, strategi penilaian dan

fasilitas yang memadai.52

5. Penelitian Yulietri, dkk. Dengan judul “Model Flipped Classroom dan

Discovery Learning Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau

dari Kemandirian Belajar”. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimn

49 Rusdi, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped Classroom

terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Sistem Ekskresi”, Jurnal Biologi, 2016, h.19 50 Arfiyanti Agustiningrum dan Agung Haryono, “Penerapan Model Pembelajaran Flipped

Classroom dan Course Review Horay Berbasis Lesson Study untuk menigkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS 2 MAN Kota Batu, Jurnal Pendidikan

Ekonomi, 2017, h.119 51 Ayu Nur Laily Choiroh, dkk., op. cit., h.1 52 Md Nurul Islam, et al. “A Comparative Study on Achievement of Learning Outcomes through

Flipped Classroom and Traditional Lecture Instruction”, International Medical Journal, Oktober

2018, h.316

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

28

yang menujukkan, siswa di kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata dari

prestasi belajar siswa sebesar 71,56 %, sedangkan pada kelas kontrol mendapat

58,67%.53

6. Skripsi Sri Utami yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped

Classroom Tipe Peer Instruction Flipped Terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika Siswa” menujukkan bahwa hasil tes kemampuan

pemecahan masalah siswa di kelas eksperimen sebesar 72,72% dengan model

pembelajaran flipped classroom, sedangkan di kelas kontrol sebesar 62,94%

dengan model pembelajaran konvensional.54

7. Skripsi Gabriella Elsa Suryacitra, dengan judul “Efektifitas Penerapan Model

Pembelajaran Flipped Classroom di Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Karanganom

pada Materi Vektor” menujukkan bahwa hasil belajar siswa di kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Sedangkan analisis motivasi

belajar siswa juga menujukkan siswa di kelas eksperimen lebih termotivasi

untuk belajar. Yang artinya model pembelajaran flipped classroom efektif

digunakan ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa.55

8. Penelitian Yeni Merlin Djajalaksana dengan judul “Penerapan Konsep ‘Flipped

Classroom’ untuk Mata Kuliah Statistika dan Probabilitas di Program Studi

Sistem Informasi”. Pada penelitian tersebut menujukkan peningkatan nilai

mahasiswa secara signifikan dari rata-rata sebesar 64,3 menjadi rata-rata sebesar

75,3. Selain itu, mahasiswa memiliki persepsi positif dengan penambahan materi

melalui video dan latihan-latihan, dengan adanya pembelajaran flipped

classroom sebagian besar mahasiswa merasa lebih memahami materi dan

53 Fradila Yulietri, dkk. “Model Flipped Classroom dan Discovery Learning Pengaruhnya

terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Kemandirian Belajar”, Jurnal TEKNODIKA,

September 2015, h.5 54 Sri Utami, “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Tipe Peer Instruction Flipped

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2017, h.87 55 Gabriella Elsa Suryacitra, dengan judul “Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped

Classroom di Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Karanganom pada Materi Vektor”, Skripsi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. 2018, h.108

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

29

menilai bahwa video yang dibagikan telah membantu pemahaman mereka pada

materi yang diajarkan.56

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran fisika bagi kalangan siswa kebanyakan dianggap sebagai

pelajaran yang sulit, kurang menarik dan terkesan membosankan. Hal tersebut

dikarenakan pada proses pembelajaran fisika kebanyakan guru memilih untuk

menggunakan metode ceramah. Bahkan bila seorang guru lebih senang

menggunakan model pembelajaran satu arah (ceramah), akan menurunkan minat,

gairah atau semangat belajar siswa, dan membekukan penalarannya.

Pada beberapa proses pembelajaran, siswa belajar di kelas tanpa memiliki

pengetahuan awal pada suatu konsep, siswa belajar dengan mendengarkan dan

mencatat pada konsep yang masih abstrak. Siswa juga tidak dilatih untuk

menyelesaikan permasalahan pada suatu konsep fisika. Hal tersebut berdampak

pada hasil belajar siswa yang kurang memenuhi standar. Khususnya pada

kemampuan kognitif siswa yang menjadi tolak ukur keberhasilan pada suatu

pembelajaran.

Salah satu upaya agar siswa memiliki kemampuan awal pada proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa yaitu

dengan menggunakan Flipped Classroom. Pada langkah awal guru memberikan

siswa video pembelajaran mengenai topik yang akan di pelajari di kelas pada

pertemuan sebelumnya. Lalu video yang diberikan tersebut diharapkan ketika di

kelas siswa akan memiliki kesempatan untuk lebih aktif dan memberikan waktu

yang lebih banyak untuk mengingat dan memahami suatu permasalahan yang

diberikan di dalam kelas. Siswa dapat secara aktif mengkonstruksi pengetahuan

dengan bertanya dan mengemukakan konsep yang didapat dalam tayangan video

yang telah ditontonnya. Pemberian video sebelum pembelajaran berlangsung, dapat

melatih siswa untuk memahami masalah yang diberikan.

56 Yenni Merlin Djajalaksana, “Penerapan Konsep ‘Flipped Classroom’ untuk Mata Kuliah

Statistika dan Probabilitas di Program Studi Sistem Informasi ”, Laporan Penelitian Universitas

Kristen Maranatha. 2014

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

30

Langkah kedua yaitu tes soal pertama yang mengajarkan konsep

(Concep Test). Guru memberikan tes soal pertama agar mengetahui sejauh mana

siswa paham materi yang akan dipelajari. Konsep tes yang diberikan guru di awal

pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk menyelesaikan masalah secara mandiri

dengan cara memahami masalah yang diberikan. Langkah selanjutnya yaitu siswa

saling berargumen dan mendiskusikan jawaban dari tes soal pertama, dari tahap ini

siswa dilatih untuk dapat berperan aktif selama proses pembelajaran. Siswa kembali

mengerjakan soal serupa namun secara berkelompok, melalui lembar kerja yang

diberikan siswa dapat mendiskusikan dan mendapatkan konsep dari pokok bahasan

yang diberikan dengan menerapkan dan menganalisis sesuai dengan materi yang

telah dilihat lewat video. Pada tahap ini setiap siswa dapat mengemukakan

pendapatnya melalui serangkaian diskusi, siswa dalam kelompok saling

meyakinkan jawaban yang diperoleh. Tahap selanjutnya adalah konsep tes kedua,

pada tahap tes soal kedua siswa kembali diberikan sebuah soal yang wajib

dikerjakan secara individu, tes soal kedua merupakan soal lanjutan dari tes soal

pertama, masalah yang diberikan serupa dengan tes soal pertama namun ditambah

unsurnya, pada tahap ini siswa kembali dilatih untuk mengingat, memahami,

menerapkan dan menganalisis materi. Langkah terakhir yaitu penilaian pemahaman

siswa diakhir materi bab pembelajaran. Pada tahap ini, siswa kembali diberikan soal

terkait dengan materi yang telah dipelajari. Siswa dilatih untuk memilih dan

menerapkan langkah penyelesaian yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah

yang diberikan serta melakukan peninjauan kembali terhadap hasil yang telah

diperoleh. Beberapa masalah yang diberikan pada tahap terakhir merupakan

masalah non rutin yang penyelesaiannya dapat melihat sejauh mana analisis siswa

terkait materi yang dipelajari.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

31

Secara sederhana kerangka berpikir penelitian pada penelitian ini dapat

disajikan pada Gambar 2.7 berikut

D. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diungkapkan, maka dapat

dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini. Untuk memudahkan dalam

analisis data, perumusan hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

𝐻0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar kognitif siswa

setelah diberi perlakuan penerapan model Flipped Classroom

𝐻1 = terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar kognitif siswa setelah

diberi perlakuan penerapan model Flipped Classroom.

Kemampuan Kognitif Siswa

Rendah

Model Pembelajaran

Flipped Classroom

Siswa menonton video pembelajaran di rumah Mengingat

Tes soal pertama yang mengajarkan konsep

Memahami Kemapuan Kognitif Siswa

Siswa saling berargumen terkait soal tes pertama

MenerapkanDiberikan tes soal kedua

untuk menguatkan konsep

MenganalisisPenilaian pemahaman siswa terkait seluruh

konsep

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI
Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang dilakukan pada semester ganjil yaitu dimulai pada tanggal 5 – 26

November 2018. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas X.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi

(quasi eksperiment research) atau eksperimen semu. Metode penelitian ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.57

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah non equivalent control

group design, dimana dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada desain ini, kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.58

Pada design ini kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan awal

berupa pretest untuk mengetahui keadaaan awal adakah perbedaaan antara kedua

kelompok tersebut. Setelah itu kedua kelompok nantinya akan diberikan perlakuan

berupa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom pada

kelompok eksperimen dan perlakuan berupa pembelajaran secara konvensional

untuk kelompok kontrol. Setelah diberi perlakuan, kedua kelompok tersebut diberi

posttest untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang diperoleh siswa.

Gambaran pada design tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

57 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2010, h.114 58 Ibid., h.116

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

33

Tabel 3.1 Desain Penelitian59

Kelompok Pretest Perlakuan (X) Posttest

Eksperimen 𝑶𝟏 𝑿𝑬 𝑶𝟐

Kontrol 𝑶𝟏 𝑿𝑲 𝑶𝟐

Keterangan :

𝑂1 : Tes awal yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dan diberikan kepada

kelas eksperimen dan kelas kontrol

𝑂2 : Tes akhir yang diberikan setelah proses belajar mengajar dan diberikan kepada

kelas eksperimen dan kelas kontrol

𝑋𝐸 : Perlakuan terhadap kelas eksperimen berupa model pembelajaran Flipped

Classroom

𝑋𝐾 : Perlakuan terhadap kelas kontrol berupa model pembelajaran konvensional

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.60 Penelitian ini

menggunakan dua variabel, yaitu:

X : Variabel bebas (independent) adalah model pembelajaran Flipped

Classroom

Y : Variabel terikat (dependent) adalah hasil belajar ranah kognitif siswa

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Tahap Pendahuluan

a. Pada tahap awal, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap

masalah yang terjadi di sekolah. Pengamatan ini dilakukan di 3 Sekolah yang

ada di Tangerang Selatan dengan menyebar angket ke guru dan siswa.

59 Ibid., h.116 60 Ibid., h.60

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

34

b. Pengurusan surat ijin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

c. Survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian.

d. Menyusun instrumen penelitian, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

skenario pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang diujikan.

Kemudian mempersiapkan alat percobaan, LKPD, desain alat evaluasi, serta

segala hal yang dapat menunjang terlaksananya pembelajaran dikelas.

e. Menguji coba instrumen yang telah disusun, menganalisis hasil uji coba

instrumen dan memperbaiki instrumen.

f. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan diteliti.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pretest kepada kedua kelas untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang akan disampaikan.

b. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan

kelas eksperimen berdasarkan hasil pretest. Kelas yang mendapatkan nilai rata-

rata pretest tinggi dijadikan sebagai kelas kontrol sedangkan kelas yang

mendapat nilai rata-rata lebih rendah dijadikan sebagai kelas eksperimen.

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan

model pembelajaran Flipped Classroom dan kegiatan pembelajaran di kelas

kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah).

d. Memberikan posttest kepada kedua kelas untuk menentukan apakah terdapat

perbedaaan dari pengaruh perlakuan tersebut.

3. Tahap Akhir

a. Menganalisis data hasil posttest, lalu membandingkan dengan hasil pretest.

b. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pengolahan

data.

c. Membuat laporan penelitian.

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat

pada Gambar 3.1 berikut

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

35

Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian

Tahap

Pendahuluan

Perumusan Masalah

Membuat kisi-kisi dan angket observasi

Melakukan observasi awal

Membuat perangkat pembelajaran

(RPP, Instrumen tes dan Nontes)

Melakukan judgment instrumen

kepada para ahli

Uji coba instrumen, analisis hasil uji

coba dan perbaikan instrumen

Tahap

Pelaksanaan

Pretest Pelaksanaan

Pembelajaran

Kelas Eksperimen

Menggunakan

model Flipped

Classroom

Kelas Kontrol

Menggunakan

pembelajaran

konvensional

Posttest

Tahap Akhir Analisis Data

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

36

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh

peneliti sedimikian rupa sehingga setiap individu/variabel/data dapat dinyatakan

dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atau tidak. Sedangkan

sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti.61

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Triguna Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan populasi seluruh siswa kelas X yang berjumlah

96 siswa di sekolah tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

berjumlah 60 siswa, dengan hasil pemilihan sampel, kelas X IPA 2 sebagai kelas

eksperimen dan X IPA 1 sebagai kelas kontrol.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan

tertentu.berdasarkan tujuan penelitian.62

Teknik pengambilan purposive sampling dipilih karena dalam penelitian ini

peneliti mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa

yang cenderung rendah dengan menggunakan model Flipped Classroom. Dalam

purposive sampling pertimbangan peneliti memegang peranan, bahkan menentukan

dalam pengambilan sekumpulan objek untuk diteliti.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa

nontes dan tes. Pengumpulan data dibagi menjadi tiga tahap yaitu teknik

pengumpulan data sebelum pembelajaran, ketika pembelajaran dan setelah

pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

61 Kadir, Statistika Terapan, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2015, Cet ke-1, h.118 62 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya),

2010, h.254

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

37

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Tahap Sumber Data Jenis data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

Sebelum

pembelajaran

menggunakan

perlakuan yang

ditetapkan

Guru Mata

Pelajaran Fisika

kelas X SMA

Triguna Utama

UIN Jakarta

Tangerang Selatan Informasi tentang

pembelajaran yang biasa

dilakukan

Wawancara Pedoman

wawancara

Beberapa Siswa di

SMA Triguna

Utama UIN

Jakarta Tangerang

Selatan

Angket Lembar

angket

Pembelajaran Kelas eksperimen

dan kelas kontrol

1. Hasil pengetahuan

awal siswa sebelum

diterapkan perlakuan

untuk mengetahui

kenormalan dan

kehomogenan

sampel

2. Hasil peangetahuan

siswa sesudah

diterapkan perlakuan

untuk mengetahui

pengaruh Model

Flipped Classroom

Tes

Butir soal

hasil belajar

pilihan

ganda ranah

kognitif C1,

C2, C3 dan

C4

taksonomi

bloom revisi

Setelah

pembelajaran

berlangsung

Kelas eksperimen

Respon siswa terahadap

pembelajaran model

Flipped Classroom

Angket Lembar

angket

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati.63 Pada penelitian ini instrumen yang digunakan

ialah tes dan nontes. Dimana tes yang digunakan adalah tes hasil belajar kognitif

siswa pada konsep gerak parabola yang berupa 25 soal tes objektif tipe pilihan

ganda. Sedangkan nontes yang digunakan berupa angket. Angket digunakan untuk

mengetahui sejauh mana siswa belajar di sekolah.

1. Instrumen Tes

Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari 25 butir

soal objektif berbentuk pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban untuk mengukur

63 Sugiyono, loc. cit.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

38

aspek kognitif siswa dan disusun berdasarkan indikator yang digunakan

berdasarkan kurikulum 2013. Instrumen tes tersebut telah divalidasi berdasarkan

hasil uji coba (diuji tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf

kesukaran). Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan pada penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Kognitif

Indikator Pembelajaran Indikator Soal Aspek Kognitif

Jumlah

Soal

𝑪𝟏 𝑪𝟐 𝑪𝟑 𝑪𝟒

Menjelaskan konsep

gerak parabola

1. Menyebutkan

karakteristik

gerak parabola

1 2* 2

2. Menjelaskan

karakteristik

gerak parabola

3*,

4*

25 3

Menjelaskan penerapan

gerak parabola

3. Menyebutkan

contoh dan

penerapan gerak

parabola dalam

kehidupan sehari-

hari

5*,

6

2

Menganalisis dan

menggunakan besaran

pada gerak parabola

dalam penyelesaian

masalah

4. Mengidentifikasi

besaran-besaran

pada gerak

parabola

8 7* 2

5. Memformulasikan

persamaan

kecepatan gerak

parabola pada

arah horizontal

dan vertikal

20* 1

6. Menerapkan

formulasi

kecepatan gerak

parabola pada

9,

10*

2

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

39

arah horizontal

dan vertikal

7. Menentukan jarak

terjauh benda

13 14*,

22*,

24*

4

8. Menentukan titik

tertinggi suatu

benda

16*,

17

15 3

9. Menentukan

waktu yang

dibutuhkan pada

jarak terjauh

12* 1

10. Menentukan

waktu yang

dibutuhkan pada

ketinggian

maksimum

11* 1

11. Menganalisis

hubungan sudut

elevasi jarak

benda dengan

tinggi benda

18* 19*,

21,

23*

4

Jumlah 3 3 9 10 25

Presentase 12% 12% 36% 40% 100%

Keterangan: * = Butir soal yang valid

Berdasarkan Tabel 3.3 diperoleh bahwa banyak soal yang valid pada

pengujian anatest sebanyak 16 butir soal.

2. Instrumen Non Tes

Instrumen nontes dalam penelitian ini menggunakan angket untuk

mengetahui respon siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran Flipped

Classroom. Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang

yang akan diukur (responden).64 Angket dalam penelitian ini menggunakan skala

64 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h.42.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

40

likert. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan alternatif jawaban

sangat setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat tidak setuju

(STS). Bagi pernyataan yang mendukung sifat positif mempunyai skor: SS=5, S=4,

C=3, TS=2, STS=1. Sedangkan, untuk pernyataan yang mendukuang sifat negatif

mempunyai skor kebalikannya: SS=1, S=2, C=3, TS=4, STS=5.65 Berikut kisi-kisi

nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)

No. Indikator Angket Nomor Soal

Positif Negatif

1. Pembelajaran Fisika yang difasilitasi guru di kelas membantu saya

memahami materi pelajaran dengan mudah 1

2.

Gambaran umum yang dijelaskan guru pada awal pembelajaran

membantu saya mengetahui garis besar materi dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

1

3.

Saya tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh guru karena tidak akan berpengaruh kepada pengetahuan saya

tentang materi yang diajarkan

1

4. Ketika diskusi kelompok ataupun presentasi, saya hanya harus diam

dan tidak perlu memberikan tanggapan apapun 1

5. Dengan melakukan kegiatan presentasi didepan kelas. Saya dapat

sekaligus melatih kemampuan berbicara saya 1

6. Saya harus sering mengemukakan pendapat baik dalam kegiatan

diskusi maupun presentasi 1

7.

Saya cukup mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas saja tanpa

harus mempedulikan hasil apa yang harus saya capai setelah

pembelajaran itu

1

8. Dengan melakukan pembelajaran secara berkelompok hanya akan

membuat saya merasa tidak nyaman 1

9. Setelah melakukan pembelajaran di kelas, saya lebih mahir dalam

menerjemahkan permasalah fisika dan menyelesaikannya 1

10. Sejak awal, saya sudah memahami materi gerak parabola sehingga

tidak perlu lagi memperhatikan penjelasan guru tentang hal tersebut 1

11. Pembelajaran dengan bantuan video membantu saya memahami

materi fisika yang saya pelajari secara lebih mendalam 1

12.

Dengan pembelajaran berbantuan video saya menemukan

pengetahuan-pengetahuan baru yang belum saya dapat dari

pembelajaran di kelas

1

13.

Dengan pembelajaran berbantuan video, saya mendapatkan

kesempatan untuk belajar fisika di mana saja dan kapan saja tanpa

terbatas oleh waktu

1

14.

Apabila mengalami kesulitan, saya hanya perlu menunggu

pembahasan jawaban soal yang diberikan guru daripada harus

mencari solusinya dari sumber internet (online)

1

15. Saya tidak perlu rutin untuk mengunjungi website pembelajaran atau

melihat video pembelajaran yang ada diinternet 1

65 Djaali dan Puji Mardjono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2007),

h.28.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

41

16. Pembelajaran berbantuan video diadakan hanya semata-mata untuk

mendapatkan nilai tambah dari guru 1

17.

Karena menyelesaikan soal latihan setelah melihat video

pembelajaran secara berkelompok membuat saya antusias dalam

mengikuti pembelajaran

1

18.

Saya beranggapan bahwa guru saya tidak akan mempermasalahkan

jika saya tidak melihat video terlebih dahulu sebelum pembelajaran

di kelas

1

19. Bahan ajar yang ditampilkan melalui video membuat saya lebih

memahami materi yang dipelajari. 1

20. Mengerjakan soal latihan secara individu hanya akan membuang-

buang waktu saya secara percuma 1

Jumlah Soal 10 10

I. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas dari instrumen yang

akan digunakan.

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes diujicobakan terlebih

dahulu. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal,

dimana soal tersebut harus memenuhi kriteria seperti validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan

kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian:

a. Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila instrumen tes tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur.66 Instrumen dicobakan pada tempat di mana populasi

diambil.67 Uji validitas ini menggunakan bantuan software AnatesV4. Uji validitas

ini perlu dilakukan untuk membandingkan hasil 𝑜𝑢𝑝𝑢𝑡 𝑟𝑥𝑦 di AnatesV4 dengan

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% dengan menetapkan derajat kebebasan terlebih

dahulu, yaitu 𝑑𝑓 = 𝑁 − 2. Tabel kategori validitas lapangan berdasarkan

perbandingan 𝑜𝑢𝑝𝑢𝑡 𝑟𝑥𝑦 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 seperti pada Tabel 3.5 di bawah ini:

66 Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 65 67 Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta:

Kencana, 2010), cet.1, h.291.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

42

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisen Korelasi:68

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,79 Tinggi

0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,59 Cukup

0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,39 Rendah

0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,19 Sangat rendah

Kategori validitas bernilai “valid” apabila nilai 𝑟𝑥𝑣 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sedangkan

kategori validitas bernilai “tidak valid” apabila nilai 𝑟𝑥𝑣 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes:

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 25

Jumlah Siswa 32

Nomor Soal yang valid 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 14, 16, 18,

19, 20, 22, 23, 24

Jumlah soal yang valid 16

Persentase soal yang valid 64%

Pengolahan Uji Validitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.3

Berdasarkan Tabel 3.6 diatas diperoleh jumlah soal valid ialah 16 butir soal

dari 25 butir soal yang telah diujikan.

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui taraf

kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.69 Penelitian ini melakukan uji

reliabilitas menggunakan bantuan software Anates V4 kemudian ouput nilai

68 Suharsimi Arikunto, op.cit , h. 75 69 Ibid., h.100.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

43

koefisien reliabilitas diinterpretasikan dalam sebuah kriteria reliabilitas. Penentuan

kriteria reliabilitas instrumen didasarkan pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen70

Koefisien Korelasi Interpretasi Reliabilitas

0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Cukup

0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah

0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Kecil

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas

instrumen tes pada Tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

𝑟11 0,52

Keterangan Cukup

Pengolahan Uji Reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.3

Berdasarkan keterangan tabel diatas, didapatkan hasil uji reliabilitas pada

instrumen tes sebesar 0,52 dalam kategori reliabilitas cukup.

c. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.71

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan

1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Dalam penelitian ini,

uji taraf kesukaran menggunakan banatuan software AnatesV4 kemudian ouput

indeks kesukaran diinterpretasikan dalam sebuah kategori.

70 Ibid., h.89 71 Ibid., h. 222

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

44

Tabel 3.9 Taraf Kesukaran72

Interval 𝑷 Kriteria soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10

berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 12 48%

Sedang 10 25%

Sukar 3 12%

Jumlah 25 100%

Pengelolahan Uji Taraf Kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.3

Berdasarkan keterangan tabel diatas, didapatkan hasil uji taraf kesukaran pada

instrumen tes sebesar 12 butir soal dalam kategori mudah, 10 butir soal dalam

kategori sedang dan 3 butir soal dalam kategori sukar.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.73

Dalam penelitian ini, uji daya pembeda menggunakan bantuan software AnatesV4

kemudian ouput indeks kesukaran diinterpretasikan dalam sebuah kategori.

Kategori indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut.

72 Ibid., h. 225. 73 Ibid., h.212.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

45

Tabel 3.11 Daya Pembeda74

Daya pembeda kriteria soal Kriteria soal

Bernilai negatif Drop

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Hasil uji daya beda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut ini:

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria soal Butir soal

Jumlah soal Persentase

Drop 2 8%

Buruk 4 16%

Cukup 4 16%

Baik 15 60%

Jumlah 25 100%

Pengelolahan Uji Taraf Kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.3

Berdasarkan keterangan tabel diatas, didapatkan hasil uji daya pembeda pada

instrument tes sebesar 2 butir soal dengan keterangan drop, 4 butir soal dengan

keterangan buruk, 4 butir soal dengan keterangan cukup, 15 butir soal dengan

keterangan baik.

J. Teknik Analisis Data Tes

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah mengelompokan

data berdasarkan variabel dari seluruh responden. Menyajikan data tiap variabel

yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 22

dalam menguji normalitas, homogenitas dan hipotesis.

74 Ibid., h. 213

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

46

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji asumsi yang bertujuan untuk mempelajari

apakah distribusi sampel yang terpilih berasal dari sebuah distribusi populasi

normal atau tidak normal.75 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-smirnov dan Sapiro-Wilk pada software SPSS dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Tetapkan Hipotesis Statistik

2) 𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

3) 𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

4) Gunakan tingkat signifikansi 𝛼 = 5%

5) Perhatikan 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑐𝑎𝑛𝑐𝑒 (𝑠𝑖𝑔. ) pada ouput setelah pengolahan data

6) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0.05(5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1ditolak, dengan kesimpulan

sampel berasal dari data terdistribusi normal.

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0.05(5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1diterima, dengan kesimpulan

sampel berasal dari data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan suatu prosedur uji statistik yang dimaksudkan

untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari

populasi yang memiliki variansi yang sama.76 Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan uji One Way Anova dengan software SPSS dengan langkah sebagai

berikut:

1) Tetapkan Hipotesis Statistik

2) 𝐻0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)

3) 𝐻1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)

4) Gunakan tingkat signifikansi 𝛼 = 5%

5) Perhatikan 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑐𝑎𝑛𝑐𝑒(𝑠𝑖𝑔. ) pada ouput setelah pengolahan data

6) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

75 Yulingga Handa Hanif dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish,

2017), cet.1, h.67. 76 Ibid., h.58

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

47

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0.05(5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1ditolak, dengan kesimpulan

“tidak ada” perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0.05(5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1diterima, dengan kesimpulan

“ada” perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang akan digunakan dalam tahap ini harus sesuai dengan hasil

uji asumsi di atas (uji normalitas dan uji homogenitas).

1) Uji Hipotesis (Uji Independent sample t test)

a) Uji independent sample t test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan

b) Persyaratan pokok dalam uji independent sample t test adalah data

berdistribusi normal dan homogen (tidak mutlak)

c) Uji independent sample t test dalam penelitian ini dipakai untuk menjawab

“apakah ada perbedaan hasil belajar kognitif siswa pada konsep gerak

parabola antara pembelajaran Model Flipped Classroom dengan

konvensional?”

d) Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, uji independent sample t test

dilakukan terhadap data post-test kelas eksperimen (Model Flipped

Classroom) dengan data Post-test kelas kontrol (konvensional).

Berikut adalah langkah-langkah uji hipotesis menggunakan software SPSS 20

dalam melakukan uji hipotesis:

a) Tetapkan hipotesis statistiknya

b) 𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada

kelompok eksperimen dan kontrol

c) 𝐻1 = Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada kelompok

eksperimen dan kontrol

d) Gunakan tingkat signifikansi 𝛼 = 5%

e) Perhatikan 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑐𝑎𝑛𝑐𝑒(2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) pada ouput setelah pengolahan data

f) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

48

Jika 𝑠𝑖𝑔. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 0.05(5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1diterima, dengan

kesimpulan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada

kelompok eksperimen dan kontrol

Jika 𝑠𝑖𝑔. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) ≤ 0.05(5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1ditolak, dengan

kesimpulan tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif siswa

pada kelompok eksperimen dan kontrol

d. Uji N-gain

Gain merupakan selisih nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang

dilakukan guru. Sedangkan, N-gain (Normalized Gain) merupakan uji yang

digunakan ketika ingin mengetahui “judgement nilai” bagaimana hasil peningkatan

yang terjadi. Apakah tinggi, sedang, atau rendah. Berikut rumus yang digunakan

untuk uji normal gain.77

𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Untuk mengetahui kategori peningkatan berdasarkan N-gain dapat dilihat

pada Tabel 3.13 di bawah ini.

Tabel 3.13 Klasifikasi Nilai N-gain

Klasifikasi Kategori

N-gain > 0.7 Tinggi

N-gain 0.3-0.7 Sedang

N-gain < 0.3 Rendah

K. Analisis Data Non Tes

Data nontes dalam penelitian ini berupa angket respon siswa yang diberikan

kepada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan pembelajaran Flipped

Classroom. Pengolahan data nontes dilakukan secara manual menggunakan

Microsoft Excel yang dihitung menggunakan model skala likert. Skala likert

merupakan skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang tentang suatu gejala atau fenomena tertentu.78 Dalam skala

77 Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.74. 78 Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuisoner, (Jakarta: Salemba Medika, 2014), h.18.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

49

likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun

negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak

setuju, sangat tidak setuju. Skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif

adalah kebalikannya seperti tampak pada Tabel 3.14

Tabel 3.14 Skala Penilaian Angket79

Pernyataan

Sikap

Sangat

Setuju

Setuju Tidak punya

Pilihan

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Positif (+) 5 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4 5

Langkah-langkah dalam menganalisis angket respon siswa:

1) Memberi skor pada setiap item

2) Menghitung skor total yang diperoleh pada setiap item

3) Menghitung persentase jawaban siswa pada setiap item menggunakan rumus:

𝑃 =𝑓

𝑛× 100%

Keterangan:

𝑃 = persentase

𝑓 = frekuensi jawaban

𝑛 = banyak responden

Menginterpretasikan data dengan menggunakan kriteria persentase angket

interpretasi persentase angket dapat dilihat pada Tabel 3.15 di bawah ini.

Tabel 3.15 Interpretasi Persentase Angket80

Besar Persentase Interpretasi

0% Tak seorangpun

0% < 𝑃 < 25% Sebagian kecil

25% < 𝑃 < 50% Hampir Setengahnya

50% Setengahnya

50% < 𝑃 < 75% Sebagian besar

75% < 𝑃 < 100% Hampir Seluruhnya

79 Nana Syaodih, op. cit, h. 240. 80 Isna Rafianti, “Keaktifan Belajar Matematika Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif

Berbantuan Alat Peraga”, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, 2016,

h.92.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

50

100% Seluruhnya

L. Hipotesis Statistik

Berdasarkan hipotesis penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya,

maka hipotesis statistik dari penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

𝐻0: 𝜇𝐸 = 𝜇𝐾

𝐻1: 𝜇𝐸 > 𝜇𝐾

Keterangan:

𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh model Flipped Classroom terhadap hasil

belajar kognitif

𝐻1 = Terdapat pengaruh model Flipped Classroom terhadap hasil belajar

kognitif siswa

𝜇𝐸 = rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang diberikan

perlakuan pembelajaran Model Flipped Classroom

𝜇𝐾 = rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian Pengaruh Flipped Classroom terhadap Hasil Belajar Kognitif

Siswa SMA pada Konsep Gerak Parabola dilaksanakan di SMA Triguna Utama

UIN Syarif Hidayatullah Tangerang Selatan. Sampel penelitian berjumlah 60 siswa.

Kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol

yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pada subbab ini akan diuraikan

gambaran umum dari data yang telah diperoleh, row data yang dideskripsikan

merupakan data hasil pretest dan posttest, kelas eksperimen dan kelas kontrol

seperti pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Row Data Kelas Eksperimen dan Kontrol

Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Postest Pretest Postest

S1 7 12 7 9

S2 8 13 8 14

S3 7 11 7 12

S4 5 14 8 11

S5 5 11 7 10

S6 7 13 10 13

S7 7 13 7 10

S8 8 13 8 9

S9 7 15 6 12

S10 5 9 7 11

S11 6 13 8 12

S12 8 14 11 14

S13 7 13 10 6

S14 7 13 7 12

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

52

S15 7 12 6 13

S16 7 16 9 11

S17 6 11 9 10

S18 9 15 7 14

S19 10 15 8 10

S20 9 16 5 10

S21 9 15 10 14

S22 9 15 10 10

S23 5 13 6 9

S24 7 16 9 8

S25 6 14 6 9

S26 11 16 8 13

S27 10 12 11 15

S28 9 12 5 9

S29 4 8 7 10

S30 11 12 7 10

Jumlah 223 395 234 330

Rata-rata 7,4 13,2 7,8 11

1. Data Hasil Pretest

Hasil pretest yang diperoleh di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

diberikan perlakuan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 4.1 berikut ini.

0

5

10

15

(0-1) (2-3) (4-5) (6-7) (8-9) (10-11) (12-13) (14-15) (16-17)

0 0

5

13

8

4

0 0 00 02

13

9

6

0 0 0

Pre Eks Pre Kntr

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

53

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Skor Pretest Hasil Belajar Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Tiap Interval Skor

Gambar 4.1 merupakan sebaran skor siswa pada tiap-tiap interval kelas

eksperimen maupun kelas kontrol jika skor maksimalnya adalah 16 (total butir

soal). Skor pretest tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berada pada

interval skor 6 - 7 dengan frekuensi 13 orang siswa (43,33%) yang termasuk juga

sebagai skor yang paling banyak muncul. Skor pretest terendah pada kelas

eksperimen berada pada interval skor 10 - 11 dengan frekuensi 4 orang siswa

(13.3%) dan pada kelas kontrol berada pada interval skor 4 - 5 dengan frekuensi 2

orang siswa (6,67%).

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan

penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Skor Terendah 4 5

Skor Tertinggi 11 11

Mean 7,43 7,8

Median 7,00 7,5

Modus 7 7

Standar Deviasi 1,813 1,648

Skor maksimal: 16 Lampiran C.1

Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor

benar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan skor maksimal 16,00. Skor

terendah dari kelas eksperimen dan kontrol adalah 4,00 dan 5,00. Skor tertinggi dari

kelas eksperimen dan kontrol adalah sama yaitu 11,00. Skor rata-rata atau mean

yang didapat kelas eksperimen adalah 7,43 sedangkan kelas kontrol adalah 7,8.

Skor tengah atau median dari kelas eksperimen dan kontrol adalah 7,00 dan 7,5.

Skor yang sering muncul atau modus dari kelas eksperimen dan kelas kontrol sama

yaitu 7. Pada kelas eksperimen diperoleh standar deviasi sebesar 1,813 sedangkan

pada kelas kontrol diperoleh standar deviasi sebesar 1,648.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

54

2. Data Hasil Posttest

Hasil Posttest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberikan perlakuan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Skor Posttest Hasil Belajar Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Tiap Interval Skor

Gambar 4.2 merupakan sebaran skor siswa pada tiap-tiap interval kelas

kontrol maupun kelas eksperimen jika skor maksimalnya adalah 16 (total butir

soal). Skor posttest tertinggi pada kelas eksperimen berada pada interval 12-13

dengan frekuensi 13 siswa (43,3%) dan kelas kontrol berada pada interval skor 10-

11 dengan frekuensi 11 siswa (36,7%). Skor posttest terendah pada kedua kelas

berada pada interval skor 8-9 dengan frekuensi 2 siswa (6,67%) di kelas eksperimen

dan interval skor 6-7 dengan frekuensi 1 siswa (3,33%) di kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan

penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Skor Terendah 8 6

Skor Tertinggi 16 15

Mean 13,16 11,00

Median 13,00 10,50

Modus 13 10

Standar Deviasi 2,0014 2,1173

Skor maksimal: 16 Lampiran C.2

Table 4.3 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor

benar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan skor maksimal 16,00. Skor

terendah dari kelas eksperimen adalah 8,00 dan kontrol adalah 6,00. Skor tertinggi

0

5

10

15

(0-1) (2-3) (4-5) (6-7) (8-9) (10-11) (12-13) (14-15) (16-17)

0 0 0 02 3

13

8

4

0 0 0 1

6

11

75

0

Post Eks Post Kntr

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

55

dari kelas eksperimen adalah 16,00 sedangkan dari kelas kontrol adalah 15,00. Skor

rata-rata atau mean yang didapat kelas eksperimen adalah 13,167 sedangkan kelas

kontrol adalah 11,00. Skor tengah atau median dari kelas eksperimen adalah 13,00

sedangkan kelas kontrol adalah 10,50. Skor yang sering muncul atau modus dari

kelas eksperimen adalah 13,00 sedangkan kelas kontrol adalah 10,00. Pada kelas

eksperimen diperoleh standar deviasi sebesar 2,0014 sedangkan pada kelas kontrol

diperoleh standar deviasi sebesar 2,1173.

3. Data Hasil Belajar

a. Data Hasil Pretest dan Posttest

Data Hasil Pretest dan Posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Skor Pretest dan Posttest

Pemusatan data dan

penyebaran data

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Skor Terendah 4 8 5 6

Skor Tertinggi 11 16 11 15

Mean 7,43 13,16 7,8 11,00

Median 7,00 13,00 7,5 10,50

Modus 7 13 7 10

Standar Deviasi 1,813 2,0014 1,648 2,1173

Skor Maksimum = 16

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata (mean)

pretest dari kedua kelas berbeda. Skor rata-rata (mean) pada kelas kontrol lebih

tinggi dari kelas eksperimen, yaitu 7,8, sedangkan pada kelas eksperimen skor rata-

rata (mean) yaitu 7,43. Sementara, untuk skor rata-rata (mean) posttest dari kedua

kelas berbeda, skor rata-rata (mean) kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas

kontrol, yaitu 13,167, sedangkan pada kelas kontrol skor rata-rata (mean) yaitu

11,00. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan setelah

diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar

5,73 setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan model Flipped Classroom,

sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 3,2 setelah diberi

perlakuan pembelajaran konvensional.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

56

b. Hasil Belajar

Hasil belajar pada penelitian ini berdasarkan pada Taksonomi Bloom

Andersoon dan Krathwol, dimana hasil belajar yang diukur terdiri dari proses

kognitif C1, C2, C3, dan C4. Proses kognitif C1 merupakan kemampuan

mengingat, proses kognitif C2 merupakan kemampuan memahami, proses kognitif

C3 merupakan kemampuan mengaplikasikan, proses kognitif C4 merupakan

kemampuan menganalisis. Perbandingan skor pencapaian proses kognitif C1, C2,

C3 dan C4 berdasarkan hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen

dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Perbandingan pretest dan posttest Hasil Belajar Siswa kelas

eksperimen dan kontrol

Proses

Kognitif

Skor

Ideal

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

skor

siswa �̅� %

skor

siswa �̅� %

skor

siswa �̅� %

skor

siswa �̅� %

C1 1 15 0,5 50,00% 27 0,9 90,00% 16 0,53 53,00% 23 0,76 77,00%

C2 3 67 2,23 74,30% 63 2,1 70,00% 70 2,33 77,67% 75 2,5 83,30%

C3 5 79 2,63 52,40% 128 4,26 85,26% 78 2,6 86,67% 109 3,63 72,60%

C4 7 62 2,07 29,00% 177 5,9 84,00% 70 2,33 78,00% 123 4,1 58,00%

Total 16 223 1,86 51,53% 395 3,29 82,25% 234 1,95 73,75% 330 2,74 72,75%

Skor maksimal: 16 Lampiran C3

Persentase kemampuan awal (skor pretest) hasil belajar yang diperoleh kelas

kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sedangkan persentase

kemampuan akhir (skor posttest) hasil belajar yang diperoleh kelas kontrol lebih

rendah dibandingkan kelas eksperimen untuk setiap proses kognitif C1, C2, C3, dan

C4.

Berdasarkan hasil pretest di kelas eksperimen, persentase siswa yang

menjawab benar pada proses C1 sebesar 50,00%, proses kognitif C2 sebesar

74,30%, proses kognitif C3 sebesar 52,40% dan proses kognitif C4 sebesar 29,00%.

pada saat posttest persentase siswa yang menjawab benar pada proses C1 sebesar

90,00%, proses kognitif C2 sebesar 70,00%, proses kognitif C3 sebesar 85,26% dan

proses kognitif C4 sebesar 84,00%. Sehingga berdasarkan hasil pretest dan posttest

selisih persentase proses kognitif C1 yaitu 40,00%, selisih persentase proses

kognitif C2 yaitu -4,30%, selisih persentase proses kognitif C3 yaitu 32,86%, selisih

persentase proses kognitif C4 yaitu 55,00%. Berdasarkan hasil pretest di kelas

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

57

kontrol, persentase siswa yang menjawab benar pada proses C1 sebesar 53,00%,

proses kognitif C2 sebesar 77,67%, proses kognitif C3 sebesar 86,67% dan proses

kognitif C4 sebesar 78,00%. Pada saat posttest persentase siswa yang menjawab

benar pada proses C1 sebesar 77.00%, proses kognitif C2 sebesar 83.30%, proses

kognitif C3 sebesar 72,60% dan proses kognitif C4 sebesar 58,00%. Sehingga

berdasarkan hasil pretest dan posttest selisih persentase proses kognitif C1 yaitu

24,00%, selisih persentase proses kognitif C2 yaitu 5,63%, selisih persentase proses

kognitif C3 yaitu -14,07%, selisih persentase proses kognitif C4 yaitu 20,00%.

Berdasarkan deskripsi data pada tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan, selisih

hasil proses kognitif C1, C3, dan C4 kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan selisih hasil proses kognitif C1, C3, dan C4 kelas kontrol. Hal ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan pembelajaran

menggunakan model Flipped Classroom lebih unggul dalam meningkatkan hasil

belajar, baik pada proses kognitif C1, C3, dan C4. Perbandingan persentase hasil

belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.3,

Gambar 4.4, Gambar.4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini.

Gambar 4.3 Gambaran Hasil Belajar Siswa Proses Kognitif C1 Kelas

Eksperimen dan Kontrol pada saat awal dan akhir

Gambar 4.3 menunjukkan gambaran hasil proses kognitif C1 kelas kontrol

dan eksperimen baik dari hasil pretest maupun posttest yang disajikan dalam bentuk

persentase. Hasil pretest proses kognitif C1 pada kelas eksperimen persentase skor

benar sebesar 50,00%, sedangkan pada kelas kontrol persentase skor benar sebesar

53,00%. Hasil posttest proses kognitif C1 pada kelas eksperimen persentase skor

0,00%

50,00%

100,00%

Pretest Posttest

50,00%

90,00%

53,00%

77,00%

Eksperimen Kontrol

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

58

benar sebesar 90,00%, sedangkan pada kelas kontrol persentase skor benar sebesar

77,00%.

Gambar 4.4 Gambaran Hasil Belajar Siswa Proses Kognitif C2 Kelas

Eksperimen dan Kontrol pada saat awal dan akhir

Gambar 4.4 menunjukkan gambaran hasil proses kognitif C2 kelas

eksperimen dan kontrol baik dari hasil pretest maupun posttest yang disajikan

dalam bentuk persentase. Hasil pretest proses kognitif C2 pada kelas eksperimen

persentase skor benar sebesar 74,30%, sedangkan pada kelas kontrol persentase

skor benar sebesar 77,60%. Hasil posttest proses kognitif C2 pada kelas eksperimen

persentase skor benar sebesar 70,00%, sedangkan pada kelas kontrol persentase

skor benar sebesar 83,30%.

Gambar 4.5 Gambaran Hasil Belajar Siswa Proses Kognitif C3 Kelas

Eksperimen dan Kontrol pada saat awal dan akhir

Gambar 4.5 menunjukkan gambaran hasil proses kognitif C3 kelas

eksperimen dan kontrol baik dari hasil pretest maupun posttest yang disajikan

dalam bentuk persentase. Hasil pretest proses kognitif C3 pada kelas eksperimen

persentase skor benar sebesar 52,40%, sedangkan pada kelas kontrol persentase

skor benar sebesar 86,67%. Hasil posttest proses kognitif C3 pada kelas eksperimen

60,00%

65,00%

70,00%

75,00%

80,00%

85,00%

Pretest Posttest

74,30%

70,00%

77,67%83,30%

Eksperimen Kontrol

0,00%

100,00%

Pretest Posttest

52,40%85,26%86,67% 72,60%

Eksperimen Kontrol

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

59

persentase skor benar sebesar 85,26%, sedangkan pada kelas kontrol persentase

skor benar sebesar 72,60%.

Gambar 4.6 Gambaran Hasil Belajar Siswa Proses Kognitif C4 Kelas

Kontrol dan Eksperimen pada saat awal dan akhir

Gambar 4.6 menunjukkan gambaran hasil proses kognitif C4 kelas kontrol

dan eksperimen baik dari hasil pretest maupun posttest yang disajikan dalam bentuk

persentase. Hasil pretest proses kognitif C4 pada kelas eksperimen persentase skor

benar sebesar 51,53%, sedangkan pada kelas kontrol persentase skor benar sebesar

73,75%. Hasil posttest proses kognitif C4 pada kelas eksperimen persentase skor

benar sebesar 82,25%, sedangkan pada kelas kontrol persentase skor benar sebesar

72,75%.

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar masing-masing kelas didapatkan dari rata-rata skor

N-gain yang didapatkan siswa pada masing-masing kelas, dengan menghitung

selisih skor pretest-posttest dan dibandingkan dengan selisih skor ideal dengan skor

pretest sehingga didapatkan nilai N-gain pada masing-masing siswa dalam dua

kelas tersebut. Hasil N-gain kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel

4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Rata-rata N-gain

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran C.10

0,00%

100,00%

Pretest Posttest

51,53%82,25%73,75% 72,75%

Eksperimen Kontrol

Kelas N-gain Keterangan

Eksperimen 0,68 Sedang

Kontrol 0,38 Sedang

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

60

Tabel 4.6 menunjukkan rata-rata skor N-gain untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Skor N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,68 yang dikategorikan

bahwa peningkatan hasil belajar siswa di kelas eksperimen ada pada kategori

sedang. Sedangkan skor N-gain untuk kelas kontrol sebesar 0,38 yang

dikategorikan bahwa peningkatan hasil belajar siswa di kelas kontrol ada di kategori

sedang. Dapat terlihat bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan

perlakuan dengan pembelajaran model Flipped Classroom lebih tinggi

dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang tidak diberi perlakuan

dengan pembelajaran model Flipped Classroom.

5. Peningkatan Rata - rata Hasil Belajar Aspek Kognitif C1, C2, C3, C4

Aspek kognitif hasil belajar yang diukur menggunakan Taksonomi Bloom

Anderson dan Krathwol. Dalam penelitian ini, aspek kognitif yang digunakan

hanya empat dari enam aspek kognitif hasil belajar yang ada, yaitu aspek kognitif

mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Tiap-

tiap aspek kognitif dianalisis menggunakan N-gain untuk dikategorikan tiap-tiap

aspek kognitif berdasarkan skor yang didapatkan oleh masing-masing siswa.

Peningkatan tiap proses kognitif hasil belajar didapatkan dari rata-rata skor N-gain

siswa masing-masing kelas. Hasil N-gain hasil belajar berdasarkan proses

kognitifnya dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Rata-rata N-gain Per Ranah Kognitif C1, C2, C3, C4

Kelas eksperimen dan Kelas kontrol

Ranah

Kognitif

N-gain

Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan

Mengingat (C1) 0,79 Tinggi 0,5 Sedang

Memahami (C2) -0,17 Rendah 0,25 Rendah

Menerapkan (C3) 0,69 Sedang 0,43 Sedang

Menganalisis (C4) 0,77 Tinggi 0,37 Sedang

Rata-rata N-gain 0,52 Sedang 0,38 Sedang

Lampiran C12

Tabel 4.7 menunjukkan perbandingan rata-rata skor N-gain proses kognitif

C1, C2, C3, C4 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata skor N-gain

kelas eksperimen pada proses kognitif C1 sebesar 0,79, proses kognitif C2 sebesar

-0,17, proses kognitif C3 sebesar 0.69, dan proses kognitif C4 sebesar 0,77. Proses

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

61

kognitif C1 dan C4 dikategorikan berada pada kategori tinggi, sedangkan untuk

proses kognitif C3 dikategorikan berada pada kategori sedang dan untuk proses

kognitif C2 pada kategori rendah. Rata-rata skor N-gain kelas kontrol pada proses

kognitif C1 sebesar 0,5, proses kognitif C2 sebesar 0,25, proses kognitif C3 sebesar

0,43, dan proses kognitif C4 sebesar 0,37. Proses kognitif C1, C3 dan C4

dikategorikan pada kategori sedang, sedangkan untuk proses kognitif C2

dikategorikan berada pada kategori rendah. Dengan demikian, peningkatan hasil

belajar berdasarkan proses kognitif pada kelas eksperimen yang diberikan

perlakuan dengan pembelajaran model Flipped Classroom lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan ini.

Perbandingan rata-rata skor N-gain hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

per aspek kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut ini.

Gambar 4.7 Perbandingan Rata-rata Skor N-gain Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Per Aspek Kognitif

Diagram pada Gambar 4.7 menggambarkan rata-rata skor N-gain

berdasarkan aspek kognitif hasil belajar. Kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki perbedaan peningkatan rata-rata skor N-gain. Rata-rata skor N-gain kelas

eksperimen dan kelas kontrol paling rendah ada pada indikator hasil belajar

memahami. Pada indikator ini siswa harus mampu mengkontruksi makna dari

pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang

disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar komputer.81 Kelas eksperimen

81 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Assesment, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2017), h.105.

-0,2

0

0,2

0,4

0,6

0,8

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis

0,79

-0,17

0,690,77

0,5

0,25

0,43 0,37

Sko

r U

ji N

-gai

n

Indikator Hasil Belajar Eksperimen Kontrol

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

62

dan kelas kontrol lebih mampu menyelesaikan permasalahan pada tipe soal

indikator hasil belajar mengingat. Pada indikator ini siswa harus mampu mengingat

informasi yang telah dipelajari sebelumnya ketika diberi soal latihan atau

menyelesaikan masalah.82

6. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi

yang terdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu

hasil Pretest dan Posttest kelas eksperimen dan Kelas Kontrol. Uji normalitas data

pada penelitian ini menggunakan rumus shapiro-wilk melalui software SPSS. Hasil

uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas shapiro-wilk Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Shapiro-Wilk Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Sig. 0,171 0.087 0.071 0.200

𝜶 0,05 0,05 0,05 0,05

Keputusan Data

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Lampiran C.4 dan C.5

Berdasarkan uji normalitas Sahapiro-Wilk pada taraf signifikansi 5% atau

0,05 diperoleh sebagai nilai sig. keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan

pengujian hipotesis normalitas, yaitu jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (%) maka 𝐻0 diterima, data

dinyatakan terdistribusi normal. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kelas eksperimen

nilai sig. data pretest di atas 0,05 yaitu sebesar 0,171 dan posttest di atas 0,05 yaitu

sebesar 0,071. Maka pada kelas eksperimen saat pretest dan posttest data

terdistribusi normal. Sedangkan pada kelas kontrol nilai nilai sig. data pretest di

atas 0,05 yaitu sebesar 0,071 dan posttest di atas 0,05 yaitu sebesar 0,200. Maka

pada kelas kontrol saat pretest dan posttest data terdistribusi normal.

82 Ibid., h.104.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

63

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah objek (kelompok

eksperimen dan kontrol) yang diteliti mempunyai varian yang homogen atau tidak.

Uji homogenitas dilakukan terhadap dua data, yaitu hasil pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kontrol. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan Lavene

Statistic melalui Software SPSS. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.9

berikut ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lavene Statistic Pretest Posttest

Sig. 0,642 0,526

𝜶 0.05 0.05

Keputusan Data Homogen Data Homogen

Lampiran C.6 dan C.7

Berdasarkan hasil uji homogenitas Lavene Statistic pada taraf signifikansi 5%

atau 0,05 diperoleh nilai sig. keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan

pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika 𝑠𝑖𝑔. ≥ 0.05 (5%) maka 𝐻0 diterima,

data dinyatakan memiliki varian yang sama atau homogen. Tabel 4.9 menunjukkan

bahwa nilai sig. data hasil pretest dan posttest di atas 0,05 yaitu pretest sebesar

0,642 dan posttest sebesar 0,526 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

sama atau homogen.

7. Hasil Uji Hipotesis

Uji independent t-test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan. Persyaratan pokok dalam

Uji independent t-test adalah data berdistribusi normal dan homogen (tidak mutlak).

Uji independent t-test dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab “apakah ada

perbedaan hasil belajar kognitif siswa pada konsep gerak parabola diantara model

Flipped Classroom dengan konvensional? Untuk menjawab rumusan masalah

tersebut, uji independent t-test dilakukan terhadap data posttest kelas eksperimen

(model Flipped Classroom) dengan data posttest kelas kontrol (konvensional).

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

64

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran C10

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-T pada taraf signifikan 0,05

diperoleh nilai sig. (2-tailed) data hasil prestest dan posttest dari kedua kelas.

Kesimpulan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika sig.

(2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa

nilai sig. (2-tailed) data hasil pretest di atas taraf signifikan (0,05), yaitu sebesar

0,416 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata

pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan nilai sig. (2-tailed) data

hasil posttest di bawah taraf signifikan (0,05), yaitu sebesar 0,001 sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan rata-rata posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

8. Hasil Analisis Angket

Hasil data angket yang diperoleh dari kelas eksperimen yang diberi perlakuan

pembelajaran dengan menggunakan model Flipped Classroom yang kemudian

diolah berdasarkan tiap-tiap indikatornya menghasilkan data berupa persentase dan

kemudian diinterpretasi dalam bentuk keterangan ketertarikan siswa terhadap

pembelajaran model Flipped Classroom. Hasil respon siswa terhadap pembelajaran

model Flipped Classroom dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Respon Ketertarikan Siswa Terhadap Pembelajaran

Model Flipped Classroom

Indikator Sinkronus Ket. Asinkronus Ket. Flipped

Classroom Ket.

Sikap 69,33% SB 61,89% SB 65,61% SB

Minat 78% HS 65% SB 71,5% SB

Pemahaman 66% SB 59% SB 62,5% SB

Rata-rata

Total 71,11% SB 61,96% SB 66,51% SB

Lampiran C.14

Independent Sample T Test Uji Hipotesis

Hasil Pretest Hasil Posttest

Asymp.sig (2-tailed) 0,416 0,001

𝜶 0,05 0,05

Kesimpulan 𝐻0 Diterima

𝐻1 Ditolak

𝐻0 Ditolak

𝐻1 Diterima

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

65

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa penerapan model Flipped Classroom dalam

proses pembelajaran fisika pada konsep gerak parabola sebagian besar siswa

memberi tanggapan yang positif atau tertarik dengan nilai rata-rata 66,51%. Hasil

angket respon siswa terhadap penerapan model Flipped Classroom dapat dilihat

secara visual pada gambar 4.8 berikut ini.

Gambar 4.8 Gambaran Angket Respon Siswa Terhadap

Model Flipped Classsroom

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Kemampuan awal hasil belajar fisika siswa ranah kognitif pada kelas

eksperimen dan kontrol masih rendah. Berdasarkan pencapaian rata-rata skor

pretest yang diperoleh masing-masing kelas masih di bawah skor ideal (7 dari 16).

Rata-rata skor pretest kelas eksperimen 0,46 kali skor ideal, sedangkan rata-rata

skor pretest kelas kontrol sebesar 0,48 kali skor ideal. Soal pretest dan posttest

yang digunakan merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar khususnya pada ranah kognitif. Ada beberapa hal yang menyebabkan

rendahnya kemampuan awal hasil belajar kognitif siswa, diantaranya pendekatan

pembelajaran yang tidak menekankan keterlibatan siswa secara individual personal,

sehingga siswa tidak terpanggil untuk mempelajari fisika secara mendalam untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal. Kemudian, pembelajaran yang masih

menerapkan metode konvensional belum dapat mengakomodir perbedaan individu

terlebih lagi dengan jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas, perhatian siswa

yang terbatas serta muatan teori yang membutuhkan pemahaman mendalam.

Sehingga proses pembelajaran cenderung berorientasi pada metode imposisi yaitu

ketika pembelajaran berlangsung, guru hanya menyampaikan materi pelajaran

60,00%

80,00%

Sikap Minat Pemahaman

Per

sen

tase

Indikator Angket

Presentase Respon Siswa

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

66

dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru bagi siswa. Cara

ini tidak mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau

tidak dengan kesanggupan, kebutuhan dan minat siswa. Dengan demikian, guru

akan kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari,

dikarenakan metode tersebut mengamsumsikan bahwa cara belajar siswa sama dan

tidak bersifat pribadi, sehingga proses pembelajaran cenderung satu arah (teacher

center). Tentunya hal ini menjadikan siswa tidak terlibat aktif, serta tidak terlatih untuk

berusaha mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal, melainkan hanya

menjadi pendengar pasif selama pembelajaran fisika berlangsung. Hal ini berimplikasi

pada pemahaman fisika yang diperoleh siswa tidak mendalam. Sehingga

mengakibatkan pencapaian hasil belajar siswa masih rendah.

Kemampuan akhir hasil belajar siswa kedua kelas meningkat setelah

diberikan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan kemampuan

pembelajaran dengan menggunakan model Flipped Classroom sedangkan

pembelajaran kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Kemampuan akhir

hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil posttest yang menggunakan soal yang

sama dengan pretest. Hasil posttest menunjukkan kemampuan akhir hasil belajar

siswa kelas eksperimen meningkat 2,9 kali lipat dari kemampuan awal. Sedangkan

kemampuan akhir hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol meningkat 1,6 kali lipat

dari kemampuan awalnya. Meskipun kemampuan akhir kedua kelas meningkat,

kemampuan akhir kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol yaitu

sebesar 1,3 kali kemampuan akhir kelas kontrol. Lebih tingginya hasil kemampuan

akhir siswa kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol tersebut disebabkan oleh

beberapa hal, diantaranya: 1) Terlatihnya kemampuan siswa dalam mengkontruksi

pengetahuannya dalam memahami fisika secara mendalam selama pembelajaran

dan 2) keantusiasan dan ketertarikan siswa kelas eksperimen selama proses

pembelajaran.

Penerapan model Flipped Classroom (kegiatan asinkronus mandiri) siswa

terlibat dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri sebelum mengikuti

pembelajaran face to face dengan bahan ajar yang bisa diakses lewat video youtube

yang diberikan oleh guru. Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya,

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

67

bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri yang berasal dari pengetahuan

awal diperolehnya melalui video pembelajaran yang diberikan oleh guru.83 Pada

kegiatan sinkronous langsung di kelas, siswa terlibat secara aktif dalam

penyampaian dan menyimak presentasi materi, diskusi dan siswa saling

berkolaborasi antar anggota kelompok dalam merumuskan pemecahan masalah

pada lembar LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Siswa tidak hanya menjadi

pendengar saat pembelajaran fisika berlangsung dan siswa tidak merasa bosan, hal

itu menyebabkan siswa antusias dalam melakukan aktivitas belajar yang kolaboratif

dan termotivasi selama proses pembelajaran berlangsung. Faktor tersebut sejalan

dengan penelitian sebelumnya bahwa siswa menjadi lebih percaya diri terhadap

kegiatan di kelas, siap menerima kegiatan pembelajaran dengan motivasi yang lebih

baik dari model pembelajaran biasa84 dan hasil belajar dapat ditingkatkan melalui

pembelajaran kolaboratif dan motivasi belajar siswa.85

Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol sama-sama mengalami

peningkatan. Peningkatan kelas eksperimen dan kelas kontrol berada pada kategori

sedang. Sedangkan peningkatan hasil belajar kelas kontrol berada pada kategori

rendah. Jika dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar kelas kontrol, kelas

eksperimen mengalami peningkatan 2 kali dari peningkatan kelas kontrol.

Rendahnya peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol diakibatkan oleh kurang

terlatihnya siswa dalam mengembangkan hasil belajarnya selama proses belajar

berlangsung. Siswa hanya menerima informasi ataupun pengetahuan yang

disampaikan oleh guru, sehingga siswa tidak optimal dalam mengembangkan hasil

belajarnya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan

bahwa model pembelajaran konvensional materi pelajaran lebih banyak

disampaikan oleh guru siswa kurang terlibat dalam pembelajaran sehingga dapat

83 Pipit Apriyanah, dkk., “Efektifitas Model Flipped Classroom pada Pembelajaran Fisika

Ditinjau dari Self Efficacy dan Penguasaan Konsep Siswa”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan

Riset Ilmiah, Vo. 2 No.2, November 2018, h. 72 84 Jacob Enfield. “Looking at the impact of the Flipped Classroom Model of Instruction on

Undergraduate Multimedia Student at CSUN”. TechTrends. Vol 57. No. 6, 2013, h. 14-18. 85 Singgih Santoso, “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif dan Motivasi Belajar Terahadap

Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X”, Jurnal Berkala Fisika Indonesia, Vol.5, 2013,

h.15-19.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

68

menyebabkan siswa merasa jenuh saat menerima materi yang disampaikan oleh

guru.86

Pembelajaran Flipped Classroom berpengaruh terhadap hasil belajar rata-

rata tiap siswa kelas eksperimen dengan perolehan N-gain sebesar 0,68 dan

berpengaruh terhadap hasil belajar rata-rata per aspek kognitif dengan perolehan N-

gain sebesar 0,52. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol disebabkan oleh penggunaan model Flipped

Classroom, saat proses pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai subjek dan

objek belajar serta dapat mengakomodir perbedaan individu. Pembelajaran kelas

eksperimen dengan model Flipped Classroom melibatkan siswa pada dua proses

kegiatan pembelajaran yang dilalui, yaitu kegiatan asinkronus mandiri dan

sinkronus langsung (face to face). Asinkronus mandiri dilakukan dengan meminta

siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri dengan belajar mandiri melalui bahan

ajar yang dapat diakses kapan saja melalui video youtube dan setiap siswa diminta

untuk membuat suatu ringkasan secara individu terkait materi yang berkaitan

dengan video yang diberikan. Siswa pun dapat mencari informasi dengan leluasa

dari sumber lain yang menurutnya berkaitan dengan video yang ditontonnya,

sehingga ketika di kelas siswa lebih siap menerima pembelajaran karena telah

memiliki bekal materi yang akan dipelajarinya sebagai prasyarat mengikuti

pembelajaran face to face di kelas. Sinkronus langsung memberi penguatan

pengetahuan kepada siswa serta siswa akan menerapkan pengetahuan yang telah

didapatkan selama proses pembelajaran asinkronus mandiri. Sedangkan,

pembelajaran kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, siswa

tidak terlibat aktif hanya mendengarkan penjelasan guru dan hanya beberapa siswa

yang terlibat ketika sesi tanya jawab di akhir pembelajaran. Siswa tidak terbiasa

mengkonstruk pengetahuannya secara optimal dalam mengikuti proses

pembelajaran.

86 Choiroh, A.N.L, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Menggunakan

Metode Mind Mapping Terhadap Prestasi Dan Kemandirian Belajar Fisika”, Jurnal Pendidika

Fisika, Vol.7 No.1, Juni 2018, h.4

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

69

Hasil uji hipotesis diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,001 pada uji

independent t test, menghasilkan interpretasi bahwa 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima.

Kesimpulan dari hipotesis statistik tersebut, berarti terdapat perbedaan rata-rata

hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan siswa pada kelompok kontrol.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain yang mengungkapkan bahwa

model pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped Classroom paling baik

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.87

Selain itu, 80% siswa kelas eksperimen merasa mudah memahami konsep

gerak parabola setelah menggunakan model Flipped Classroom. Hal ini sejalan

dengan penelitian sebelumnya, yaitu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi

yang telah ada dapat menunjang materi pembelajaran sehingga dapat

memaksimalkan jam belajar di sekolah yang sangat sedikit untuk membahas soal

dan berdiskusi dengan begitu siswa akan belajar mandiri sesuai dengan

kemampuannya masing-masing.88 Kemudian, Siswa kelas eksperimen antusias dan

tertarik mempelajari konsep gerak parabola selama proses pembelajaran terlebih

pada saat menyelesaikan tugas berupa soal yang diberikan oleh guru. Hal tersebut

terlihat dalam hasil angket repon siswa terkait pembelajaran model Flipped

Classroom yaitu sebesar 66,51%, menunjukkan sebagian besar siswa tertarik

dengan pembelajaran menggunakan model tersebut. Hal ini sejalan pula dengan

penelitian sebelumnya bahwa ada pengaruh kemandirian belajar yang signifikan

antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Flipped Classroom

menggunakan metode Mind Mapping dengan siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran konvensional.89 Penelitian lain juga mengatakan Model

pembelajaran Flipped Classroom mampu meningkatkan hasil belajar kognitif

daripada model konvensional.90

87 Adhitiya, E.N, A. Prabowo & R. Arifudin. “Studi Komparasi Model Pembelajaran Traditional

Flipped dengan Peer Instruction Flipped Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah”. Unnes

Journal of Mathematics Education, 2015, 4(2),2-8 88 Shihib, Yeni Anistyasari, “ Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rancang Bangun Jaringan Di SMK Negeri 3 Buduran

Sidoarjo”, Junal IT, Vol. 02 No.02, 2017, h. 34 89 Choiroh, A.N.L, dkk., loc. cit. 90 Rusdi, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped Classroom

Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi”, Vol.9 No.1, 2016, h.19

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

70

Pembelajaran model Flipped Classroom ini memiliki beberapa

keterbatasan, diantaranya: 1) Penelitian ini hanya diteliti pada materi gerak

parabola, sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada materi lain. 2) Pembelajaran

dengan model Flipped Classroom tidak bisa dikontrol, penelitian ini sesuai dengan

jurnal yang mengatakan bahwa kekurangan dari flipped classroom tersebut gutru

tidak bisa memastikan siswa tersebut telah belajar lewat video atau tidak, karena

kemungkinan siswa tersebut menyontek ringkasan teman sekelasnya, hal tersebut

karena belum adanya interaksi secara online antara guru dengan siswa.91 3)

Pengkontrolan terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi

pembelajaran sinkronus langsung (face to face) pada variabel model Flipped

Classroom dan hasil belajar siswa. Kegiatan asinkronus mandiri tidak sepenuhnya

dikontrol, hanya menekankan pada sikap jujur siswa ketika memberikan keterangan

sudah melakukan pembelajaran asinkronus mandiri sebelum diakhiri dengan

pretest sebagai prasyarat mengikuti kegiatan pembelajaran sinkronus langsung

(face to face) di kelas.

91 Muhammad Ridha, dkk,. Pengaruh Flipped Mastery Classroom Terhadap Perolehan Hasil

Belajar Kognitif Mahasiswa, Jurnal Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Vol.1 No.4, April

2016, h. 660

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Flipped Classroom berpengaruh terhadap hasil belajar

kognitif siswa dilihat dari hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen dengan

menggunakan uji t nilai 𝑆𝑖𝑔. 0,001 < 0,05, atau Ho diterima. Selain itu ditinjau

dari hasil rata-rata posttest sebesar 13,2 dari nilai maksimum 16 dibandingkan

dengan kelas kontrol 11.

2. Pembelajaran Flipped Classroom berpengaruh terhadap hasil belajar rata-rata

tiap siswa kelas eksperimen dengan perolehan N-gain sebesar 0,68 dan

berpengaruh terhadap hasil belajar rata-rata per aspek kognitif dengan

perolehan N-gain sebesar 0,52.

3. Sebagian besar siswa tertarik terhadap sinergitas teknologi yang dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran serta keaktifan siswa. Hal ini menunjang

keterampilan kesiapan digital siswa, agar dapat memanfaatkan teknologi secara

ramah dan positif dalam proses pembelajaran. Rata-rata persentase respon siswa

terhadap pembelajaran Flipped Classroom sebesar 66.51%.

B. Saran

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan model

Flipped Classroom mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa,

sehingga pembelajaran ini dapat dijadikan pilihan referensi dalam

pembelajaran fisika yang bisa melibatkan siswa aktif secara individual

personal.

2. Peneliti maupun guru yang hendak menerapkan pembelajaran model Flipped

Classroom diharapkan dapat memastikan siswa menonton video pembelajaran

yang telah diberikan oleh guru.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

72

3. Peneliti maupun guru yang hendak menerapkan model Flipped Classroom

perlu menguasai materi, mengarahkan secara jelas, membimbing dan

memotivasi siswa dalam diskusi sehingga penerapan metode ini berjalan sesuai

rencana pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa akan maksimal jika selama proses pembelajaran baik

sinkronus maupun asinkronus dapat dikontrol sepenuhnya sehingga siswa

dapat memahami konsep yang diajarkan dengan baik selama proses

pembelajaran.

5. Pembelajaran model Flipped Classroom dapat diaplikasikan pada materi lain

selain dari konsep gerak parabola dalam fisika.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

73

DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Ali Fikri. “Pengembangan Media Pembelajaran Hypermedia melalui 3D Flipbook

untuk Meningkatkan High Order Thinking Skill pada Materi Gerak Parabola”. Skripsi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018,

Adhitiya, E.N, A. Prabowo dan R. Arifudin. Studi Komparasi Model Pembelajaran Traditional

Flipped dengan Peer Instruction Flipped Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah.

Unnes Journal of Mathematics Education, 2015.

Agustiningrum, Arfiyanti dan Agung Haryono, Penerapan Model Pembelajaran Flipped

Classroom dan Course Review Horay Berbasis Lesson Study untuk meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS 2 MAN

Kota Batu. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2017.

Apriyanah, Pipit. dkk,. Efektifitas Model Flipped Classroom pada Pembelajaran Fisika

Ditinjau dari Self Efficacy dan Penguasaan Konsep Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan

Fisika dan Riset Ilmiah. Vo. 2 No.2, 2018.

Apriyanti, Yeni. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Flipped Classroom Pada Materi

Getaran Harmonis”. FKIP Universitas Lampung, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Ayu, Hena Dian dan Jufriadi, A. Pengaruh Penerapan Strategi Open Ended Problem Bersetting

Kooperatif Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Masalah Ditinjau dari Kreativitas

Siswa. Jurnal Inspirasi Pendidikan, Vol. 7 No.1, 2017.

Bergmann, Jonathan and Aaron Sams, Flip Your Classroom: Reach Every Student in Every

Class Every Day. United States : The International Society For Technology In Education,

2012.

Bioshop, Jacob Lowell and Matthew a verieger. The Flipped Classroom: A Survey of the

Research, Atlanta : 120th ASEE Annual Conference & Exposition, 2013.

Budiman dan Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuisoner. Jakarta: Salemba Medika, 2014.

Chandra, Francisca H. dan Nugroho, Yulius W. Peran Teknologi Video dalam Flipped

Classroom, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya. Dinamika Teknologi. Vol.8; No.1, 2016.

Choiroh, A.N.L. Ayu, Hena Dian. Pratiwi, Yuli Hestiningsih. Pengaruh Model Pembelajaran

Flipped Classroom Menggunakan Metode Mind Mapping Terhadap Prestasi dan

Kemandirian Belajar Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.7 No.1, 2018.

D. Young, Hugh dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2002.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

74

Depdiknas, Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar SMA/MA, 2006, h.160

Djaali dan Puji Mardjono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo, 2007.

Djajalaksana, Yenni Merlin. “Penerapan Konsep ‘Flipped Classroom’ untuk Mata Kuliah

Statistika dan Probabilitas di Program Studi Sistem Informasi ”. Laporan Penelitian

Universitas Kristen Maranatha. 2014.

Enfield, Jacob. Looking at the impact of the Flipped Classroom Model of Instruction on

Undergraduate Multimedia Student at CSUN. TechTrends. Vol 57. No. 6, 2013.

Hanif, Yulingga Handa dan Wasis Himawanto. Statistik Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish,

2017.

Hendriana, Heris dan Utari Sumarmo, Penilaian Pembelajaran Matematika, Bandung : Refika

Aditama, 2014.

Herlanti, Yanti. Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Jeffery L.Loo, et.al., Flipped Instruction For Information Literacy: Five Instructional Cases of

Academic Librarians, 2016.

Kadir. Statistika Terapan. Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2015.

Kamajaya, Ketut dan Wawan Purnama. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk

SMA/MA kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2016.

Kevin M Steele, The Flipped Classroom: Cuting-Edge, Practical Strategies to Successfully

“Flip” Your Classroom, 2016. diakses dari

http://www.kevinmstelee.com/the_flipped_classroom_-_ice.pdf , pada tanggal 3

Agustus 2018 pukul 09.26

Khoiruddin, M. “Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Strategi Metakognitif

Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola”. Program Studi Pendidikan

Fisika FKIP Untan Pontianak, 2015.

Kuspriyanto, Budi dan Siagian, Sahat. Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif

terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 6 No. 2, 2013.

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Peangajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2017.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

75

Mazur, Eric. Peer Instruction: A User’s Manual. New Jersey : Prentice Hall, 1997.

Md Nurul Islam, et al. A Comparative Study on Achievement of Learning Outcomes through

Flipped Classroom and Traditional Lecture Instruction. International Medical Journal,

2018.

Muhclisin, Fuad. Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning Dengan Pendekatan Peta

Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Motor

Diesel Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jurnal Mahasiswa Pendidikan Teknik

Otomotif UNY, 2013.

Muh. Yunus dan Kurniati Ilham. Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question

and Getting Answers Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bajeng.

Jurnal Chemica. Vol. 14 No. 1, 2013.

N.Lasry et.al, “Peer Instruction: Comparing clickers to Flashcard”, 2016.

(https://arxiv.org/ftp/physics/papers/0702/0702186.pdf ) Ngalimun. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo, 2014. Nugroho, Aris Prasetyo. Indarti dan Naila Hilmiyana Syifa. Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA

kelas X. Surakarta: CV Mediatama, 2016. Observasi nilai rapor siswa di beberapa sekolah di SMAN 5 Tangerang Selatan, SMAN 4

Tangerang Selatan dan SMA Triguna Utama UIN, 2018. Prahara, Yova Agustian. Subiki dan Maryani. Model Quantum Learning Dengan Metode

Ekspeimen Pada Pembelajaran Fisika Di SMPN 7 Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.1, 2012.

Rafianti, Isna. Keaktifan Belajar Matematika Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif

Berbantuan Alat Peraga. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, 2016.

Ridha, Muhammad. dkk,. Pengaruh Flipped Mastery Classroom Terhadap Perolehan Hasil

Belajar Kognitif Mahasiswa. Jurnal Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Vol.1 No.4, April 2016.

Rukmini, Elizabeth. Deskripsi Singkat Revisi Taksonomi Bloom. Majalah Ilmiah Pembelajaran

FIP UNY, 2008. Rusdi, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped Classroom

terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Sistem Ekskresi”, Jurnal Biologi, 2016.

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme

Guru Abad 21. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012. Rusman. Model-model Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016. Santoso, Singgih. Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif dan Motivasi Belajar Terahadap

Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X. Jurnal Berkala Fisika Indonesia. Vol.5, 2013.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

76

Shihib, Yeni Anistyasari. Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rancang Bangun Jaringan Di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. Junal IT. Vol. 02 No.02, 2017.

Setyawati, Edy Sulistiyo. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Aktif Strategi Giving

Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TAV Pada Standar Kompetensi membuat Rekaman Audio di Studio di SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Elektro. Vol. 02 No. 1, 2013.

Serway, Jewett. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba Teknika, 2014Silabus Mata

Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Mata Pelajaran Fisika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.

. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2016.

Suryacitra, Gabriella Elsa. “Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom di

Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Karanganom pada Materi Vektor”. Skripsi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010.

Sundayana, Rostina. Statistik Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta,2014. Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga, 1998. Utami, Sri. “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Tipe Peer Instruction Flipped

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Widyaningsih, Sri Wahyu dan Yusuf, Irfan. Penerapan Quantum Learning Berbasis Alat

Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Panrita. Vol.10, 2015. Widoyoko, Eko Putro. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2014. Wijaya, Riki Chandra, dkk,. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Projectile Launcher

sebagai Alat Praktikum Fisika pada Materi Gerak Parabola. Jurnal Edu-Sains. Vol.3 No.2, 2014.

Yulietri, Fradila, dkk. Model Flipped Classroom dan Discovery Learning Pengaruhnya

terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Kemandirian Belajar. Jurnal TEKNODIKA, 2015.

Yuni, Agnes P. Pengembangan Media Interaktif “Jelonpro” Konsep Gerak Parabola untuk

Peserta Didik Kelas X. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana UM. Vol. 1, 2016.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

77

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Lembar Wawancara Guru Pada Studi Pendahuluan

2. Lembar Angket Siswa Pada Studi Pendahuluan

3. RPP Kelas Eksperimen

4. RPP Kelas Kontrol

5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

78

Lampiran A.1 Lembar Wawancara Guru Pada Studi Pendahuluan

LEMBAR WAWANCARA GURU

I. Identitas Sekolah

A. Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan

B. Alamat : Puri Bintaro Hijau Blok F Pondok Aren, Tangerang

C. Tanggal : 17 April 2018

II. Identitas Bapak/Ibu

A. Nama Bapak/Ibu : Ester Hera Triana, S.Pd

B. Jabatan : Guru

C. Lama mengajar : 9 tahun

III. Kisi-kisi wawancara

Variabel Sub.

Variabel Indikator

No.

Soal

Pengaruh Model

Pembelajaran

Flipped

Classroom

Terhadap Hasil

Belajar Kognitif

Siswa SMA pada

Konsep Gerak

Parabola

Kurikulum Penggunaan kurikulum di Sekolah 1, 2

Model

pembelajaran

Penggunaan model dalam pembelajaran 3

Model pembelajaran Flipped

Classrooom 4, 5

Model pembelajaran Flipped Classroom

untuk melihat hasil belajar siswa 6

Proses pembelajaran dikelas 7,8

Materi Fisika Pemetaan materi yang digunakan 9, 10

Hasil belajar siswa pada materi gerak

parabola 11

IV. Pertanyaan wawancara

No. Pertanyaan Jawaban

A. Kurikulum

1. Apakah sekolah ini sudah

menerapkan kurikulum 2013? Jika

iya, dari tahun dan kelas berapa

mulai diterapkan?

Iya sudah, dari 2015

2. Berapa jam pelajaran mata

pelajaran fisika dalam seminggu

untuk kelas X dan XI?

X = 3 jam @45 menit / minggu

XI = 4 jam @45 menit / minggu

B. Model Pembelajaran

3. Apa saja metode pembelajaran

yang digunakan bpk/ibu untuk

menyampaikan materi gerak

parabola?

Biasanya menggunakan power point dan

menggambar dipapan tulis

4. Apakah bapak/ibu mengetahui

mengenai metode pembelajaran

flipped classroom? Jika iya, apa

bapak/ibu pernah menerapkannya

Belum tau

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

79

di kelas dan pada materi fisika apa

saja?

5. Apakah pada awal pembelajaran

siswa terlibat aktif dalam

mengungkapkan pengetahuannya

tentang materi yang akan

dipelajari?

Iya, siswa akan ditanya mengenai materi

yang akan dipelajari. Misal, dalam

kehidupan sehari-hari contohnya

6. Bagaimana menurut bapak/ibu jika

model pembelajaran flipped

classroom digunakan untuk

melihat hasil belajar siswa pada

materi gerak parabola?

Bagus

7. Apakah ketika mengerjakan tugas

di kelas siswa merasa kesulitan

dan bertanya pada guru?

Iya, tapi jarang siswa bertanya langsung

pada guru. Biasanya mereka mencari

diinternet

8. Apakah dalam pembelajaran di

kelas siswa berdiskusi dengan

siswa yang lain dalam tukar

menukar pendapat dan

memecahkan masalah fisika?

Iya

C. Materi Fisika

9. Apakah materi gerak parabola

tergolong sulit/sedang/mudah

dipahami?

Tergolong cukup sulit bagi sebagian siswa,

dilihat dari nilai yang mereka dapatkan saat

ulangan harian

10. Bagaimana pemahaman siswa

terhadap materi fisika terutama

materi gerak parabola?

Biasa saja

11. Apakah rata-rata hasil belajar

siswa sudah mencapai KKM pada

mata pelajaran fisika khususnya

materi gerak parabola?

Hasil belajar siswa rata-rata masih dibawah

KKM

Tangerang, 17 April 2018

Narasumber

Ester Hera Triana, S.Pd

NIP. 19690731 199201 2 001

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

80

LEMBAR WAWANCARA GURU

I. Identitas Sekolah

A. Sekolah : SMAN 4 Tangerang Selatan

B. Alamat : Jl. WR Supratman Komp. Pertamina Pd. Ranji

C. Tanggal : 18 April 2018

II. Identitas Bapak/Ibu

A. Nama Bapak/Ibu : Esty Marthafiani

B. Jabatan : Guru

C. Lama mengajar : 9 tahun

III. Kisi-kisi wawancara

Variabel Sub.

Variabel Indikator

No.

Soal

Pengaruh Model

Pembelajaran

Flipped

Classroom

Terhadap Hasil

Belajar Kognitif

Siswa SMA pada

Konsep Gerak

Parabola

Kurikulum Penggunaan kurikulum di Sekolah 1, 2

Model

pembelajaran

Penggunaan model dalam pembelajaran 3

Model pembelajaran Flipped

Classrooom 4, 5

Model pembelajaran Flipped Classroom

untuk melihat hasil belajar siswa 6

Proses pembelajaran dikelas 7,8

Materi Fisika Pemetaan materi yang digunakan 9, 10

Hasil belajar siswa pada materi gerak

parabola 11

IV. Pertanyaan wawancara

No. Pertanyaan Jawaban

A. Kurikulum

1. Apakah sekolah ini sudah

menerapkan kurikulum 2013? Jika

iya, dari tahun dan kelas berapa

mulai diterapkan?

Sudah mulai diterapkan sejak tahun 2015

2. Berapa jam pelajaran mata

pelajaran fisika dalam seminggu

untuk kelas X dan XI?

X = 3JP/minggu

XI = 4 JP/ minggu

B. Model Pembelajaran

3. Apa saja metode pembelajaran

yang digunakan bpk/ibu untuk

menyampaikan materi gerak

parabola?

Menggunakan power point, dengan games

angry bird

4. Apakah bapak/ibu mengetahui

mengenai metode pembelajaran

flipped classroom? Jika iya, apa

bapak/ibu pernah menerapkannya

di kelas dan pada materi fisika apa

saja?

Belum pernah mendengar tentang flipped

classroom

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

81

5. Apakah pada awal pembelajaran

siswa terlibat aktif dalam

mengungkapkan pengetahuannya

tentang materi yang akan

dipelajari?

Iya, siswa diminta membeca buku terlebih

dahulu sebelum pembelajaran dimulai

6. Bagaimana menurut bapak/ibu jika

model pembelajaran flipped

classroom digunakan untuk

melihat hasil belajar siswa pada

materi gerak parabola?

Cukup bagus, karna waktu yang digunakan

bisa dimaksimalkan untuk berlatih soal

7. Apakah ketika mengerjakan tugas

di kelas siswa merasa kesulitan

dan bertanya pada guru?

Kebanyakan siswa pada pelajaran fisika

terlebih pada konsep yang matematis siswa

cenderung banyak bertanya

8. Apakah dalam pembelajaran di

kelas siswa berdiskusi dengan

siswa yang lain dalam tukar

menukar pendapat dan

memecahkan masalah fisika?

Iya

C. Materi Fisika

9. Apakah materi gerak parabola

tergolong sulit/sedang/mudah

dipahami?

Dari hasil ulangan maupun ujian , materi

gerak parabola dirasa cukup sulit

10. Bagaimana pemahaman siswa

terhadap materi fisika terutama

materi gerak parabola?

Siswa akan lebih paham ketika guru

memberi contoh nyata terkait konsep

tersebut

11. Apakah rata-rata hasil belajar

siswa sudah mencapai KKM pada

mata pelajaran fisika khususnya

materi gerak parabola?

>40% peserta didik masih mendapat nilai

dubawah KKM

Tangerang, 18 April 2018

Narasumber

Esty Marthafiani

NIP. 19850322 200902 2 002

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

82

LEMBAR WAWANCARA GURU

I. Identitas Sekolah

A. Sekolah : SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah

B. Alamat : JL. Ciputat, Tangerang Selatan

C. Tanggal : 16 April 2018

II. Identitas Bapak/Ibu

A. Nama Bapak/Ibu : Yuni

B. Jabatan : Guru

C. Lama mengajar : 2 tahun

III. Kisi-kisi wawancara

Variabel Sub.

Variabel Indikator

No.

Soal

Pengaruh Model

Pembelajaran

Flipped

Classroom

Terhadap Hasil

Belajar Kognitif

Siswa SMA pada

Konsep Gerak

Parabola

Kurikulum Penggunaan kurikulum di Sekolah 1, 2

Model

pembelajaran

Penggunaan model dalam pembelajaran 3

Model pembelajaran Flipped

Classrooom 4, 5

Model pembelajaran Flipped Classroom

untuk melihat hasil belajar siswa 6

Proses pembelajaran dikelas 7,8

Materi Fisika Pemetaan materi yang digunakan 9, 10

Hasil belajar siswa pada materi gerak

parabola 11

IV. Pertanyaan wawancara

No. Pertanyaan Jawaban

A. Kurikulum

1. Apakah sekolah ini sudah

menerapkan kurikulum 2013? Jika

iya, dari tahun dan kelas berapa

mulai diterapkan?

Iya sudah, sejak 2017

2. Berapa jam pelajaran mata

pelajaran fisika dalam seminggu

untuk kelas X dan XI?

Kelas 10 = 3 jp

Kelas 11 = 4 jp

B. Model Pembelajaran

3. Apa saja metode pembelajaran

yang digunakan bpk/ibu untuk

menyampaikan materi gerak

parabola?

Ceramah dan slide power point

4. Apakah bapak/ibu mengetahui

mengenai metode pembelajaran

flipped classroom? Jika iya, apa

bapak/ibu pernah menerapkannya

di kelas dan pada materi fisika apa

saja?

Belum tau

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

83

5. Apakah pada awal pembelajaran

siswa terlibat aktif dalam

mengungkapkan pengetahuannya

tentang materi yang akan

dipelajari?

Tentu, siswa diminta untuk membaca dan

mencari materi diberbagai sumber misal

buku dan internet

6. Bagaimana menurut bapak/ibu jika

model pembelajaran flipped

classroom digunakan untuk

melihat hasil belajar siswa pada

materi gerak parabola?

Bagus

7. Apakah ketika mengerjakan tugas

di kelas siswa merasa kesulitan

dan bertanya pada guru?

Jarang siswa bertanya langsung pada guru

8. Apakah dalam pembelajaran di

kelas siswa berdiskusi dengan

siswa yang lain dalam tukar

menukar pendapat dan

memecahkan masalah fisika?

Biasanya pada saat kegiatan berkelompok

C. Materi Fisika

9. Apakah materi gerak parabola

tergolong sulit/sedang/mudah

dipahami?

Tergolong sulit

10. Bagaimana pemahaman siswa

terhadap materi fisika terutama

materi gerak parabola?

Siswa cukup sulit dalam mempelajari materi

ini

11. Apakah rata-rata hasil belajar

siswa sudah mencapai KKM pada

mata pelajaran fisika khususnya

materi gerak parabola?

Lebih dari setengah siswa setiap angkatan

masih masih mendapat nilai dibawah KKM

yaitu nilai KKM 70

Ciputat, 16 April 2018

Narasumber

Yuni

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

84

Lampiran A.2 Lembar Angket Siswa Pada Studi Pendahuluan

A. Kisi-kisi Angket Siswa Pada studi Pendahuluan

No Sub

Variabel Indikator Variabel Pernyataan

Butir

(+)/(-)

1. Proses

Pembelajar

an

Pengetahuan awal

siswa

Pembelajaran fisika yang saya peroleh

sebelumnya belum dapat menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari

(-)

Penerapan

pembelajaran di

dalam kelas

Fisika mata pelajaran yang sulit bagi saya (-)

Saya mudah lupa dengan materi fisika yang

sudah dipelajari (+)

2. Model

pembelajar

an yang

digunakan

di dalam

kelas

Penggunaan model di

dalam kelas

Guru fisika sering menggunakan model

pembelajaran berbantuan komputer seperti power

point, prezi, dll.

(+)

Saya mengerti materi fisika yang disampaikan

oleh guru dengan menggunakan model

pembelajaran yang sudah ada.

(-)

Saya seringkali tidak dapat mengikuti

pembelajaran secara cepat dengan menggunakan

model pembelajaran yang sudah ada.

(+)

Model pembelajaran yang sudah digunakan guru

dapat meningkatkan cara berpikir saya secara

mendalam tentang konsep fisika.

(-)

Model pembelajaran yang sudah ada dapat

membuat saya tertarik mempelajari fisika (-)

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru

dapat membuat saya mengerjakan berbagai

variasi soal.

(-)

Model pembelajaran

yang dibutuhkan

siswa di dalam kelas

Saya menginginkan model pembelajaran

pembelajaran berbantuan media yang dapat

menampilkan gambar, animasi, video penjelasan

materi, dan soal-soal evaluasi pada mata

pelajaran fisika.

(+)

Saya menginginkan model pembelajaran yang

dapat menghubungkan konsep fisika dengan

kehidupan sehari-hari.

(+)

3. Penggunaa

n

komputer/l

aptop pada

siswa

Kepemilikan

komputer/laptop/hand

phone pada siswa

Saya memiliki komputer/laptop di rumah

(+)

Penggunaan

komputer/laptop/hand

phone

Saya menggunakan komputer/laptop setiap hari (+)

Saya lebih banyak menggunakan

komputer/laptop untuk hiburan (media sosial,

menonton film) dibandingkan untuk kepentingan

pelajaran

(+)

Saya memiliki banyak aplikasi di

komputer/laptop saya yang berkaitan dengan

pelajaran.

(-)

4. Penggunaa

n model

pembelajar

an Flipped Classroom

Pengetahuan

mengenai Flipped

Classroom

Saya tidak tertarik dengan model pembelajaran

yang berbantuan media

(-)

Jumlah Pernyataan 16 (+) = 8

(-) = 8

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

85

LEMBAR ANGKET PENELITIAN PENDAHULUAN SISWA

Nama :

Kelas :

Sekolah :

Petunjuk : Berilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda

(√) pada kolom yang tersedia.

A. Proses pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Pembelajaran fisika yang saya peroleh sebelumnya belum dapat

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari

2. Fisika mata pelajaran yang sulit bagi saya

3. Saya mudah lupa dengan materi fisika yang sudah dipelajari

B. Model pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

4. Guru fisika sering menggunakan model pembelajaran berbantuan komputer

seperti power point, prezi, dll.

5. Saya mengerti materi fisika yang disampaikan oleh guru dengan

menggunakan model pembelajaran yang sudah ada.

6. Saya seringkali tidak dapat mengikuti pembelajaran secara cepat dengan

menggunakan model pembelajaran yang sudah ada.

7. Media pembelajaran yang sudah digunakan guru dapat meningkatkan cara

berpikir saya secara mendalam tentang konsep fisika.

8. Model pembelajaran yang sudah ada dapat membuat saya tertarik

mempelajari fisika

9. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat membuat saya

mengerjakan berbagai variasi soal.

10. Saya menginginkan model pembelajaran berbantuan komputer yang dapat

menampilkan gambar, animasi, video penjelasan materi, dan soal-soal

evaluasi pada mata pelajaran fisika.

11. Saya menginginkan model pembelajaran yang dapat menghubungkan konsep

fisika dengan kehidupan sehari-hari.

C. Penggunaan komputer/laptop/handphone

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

12. Saya memiliki komputer/laptop/handphone di rumah

13. Saya menggunakan komputer/laptop/handphone setiap hari

14. Saya lebih banyak menggunakan komputer/laptop/handphone untuk hiburan

(media sosial, menonton film) dibandingkan untuk kepentingan pelajaran

15. Saya memiliki aplikasi di komputer/laptop/handphone saya yang berkaitan

dengan pelajaran.

D. Penggunaan media sebagai alat bantu pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

16. Saya tertarik dengan model pembelajaran yang berbantuan media .

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

86

HASIL ANGKET PADA STUDI PENDAHULUAN

No. Pertanyaan Persentase

jawaban

1. Pembelajaran fisika yang saya peroleh sebelumnya belum dapat

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari

57,5%

2. Fisika mata pelajaran yang sulit bagi saya 86,3%

3. Saya mudah lupa dengan materi fisika yang sudah dipelajari 89%

4. Guru fisika sering menggunakan model pembelajaran berbantuan komputer

seperti power point, prezi, dll.

60,3%

5. Saya mengerti materi fisika yang disampaikan oleh guru dengan

menggunakan model pembelajaran yang sudah ada.

61,6%

6. Saya seringkali tidak dapat mengikuti pembelajaran secara cepat dengan

menggunakan model pembelajaran yang sudah ada.

75,3%

7. Media pembelajaran yang sudah digunakan guru dapat meningkatkan cara

berpikir saya secara mendalam tentang konsep fisika.

45,2%

8. Model pembelajaran yang sudah ada dapat membuat saya tertarik

mempelajari fisika

61,6%

9. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat membuat saya

mengerjakan berbagai variasi soal.

52,1%

10. Saya menginginkan model pembelajaran berbantuan komputer yang dapat

menampilkan gambar, animasi, video penjelasan materi, dan soal-soal

evaluasi pada mata pelajaran fisika.

93,2%

11. Saya menginginkan model pembelajaran yang dapat menghubungkan

konsep fisika dengan kehidupan sehari-hari.

75,3%

12. Saya memiliki komputer/laptop/handphone di rumah 100%

13. Saya menggunakan komputer/laptop/handphone setiap hari 89%

14. Saya lebih banyak menggunakan komputer/laptop/handphone untuk hiburan

(media sosial, menonton film) dibandingkan untuk kepentingan pelajaran

86,3%

15. Saya memiliki aplikasi di komputer/laptop/handphone saya yang berkaitan

dengan pelajaran.

30,1%

16. Saya tertarik dengan model pembelajaran yang berbantuan media . 75,3%

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

87

Lampiran A.3 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X MIA 2 / Ganjil

Materi Pokok : Gerak Parabola dengan Analisis Vektor

Alokasi Waktu : 3 JP x 45 Menit (pertemuan ke-1)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD-3) Kompetensi Dasar (KD-4)

3.5 Menganalisis gerak parabola dengan

menggunakan vektor, berikut makna fisisnya

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

4.5 Mempresentasikan data percobaan gerak

parabola dan makna fisisnya.

IPK IPK

3.5.1 Menjelaskan karakteristik konsep gerak

parabola

4.5.1 Mengamati dan mendiskusikan video gerak

parabola yang ditampilkan oleh guru

3.5.2 Menjelaskan penerapan gerak parabola pada

kehidupan sehari-hari

4.5.2 Menerapkan karakteristik konsep gerak

parabola dalam penyelesaian soal

C. Tujuan Pembelajaran

3.5.1 Dengan menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan karakteristik konsep gerak parabola

3.5.2 Dengan menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan penerapan gerak parabola dalam

kehidupan sehari-hari

4.5 1 Dengan mengamati dan mendiskusikan video materi gerak parabola yang ditampilkan lagi di depan

kelas, siswa dapat mempresentasikan materi gerak parabola

4.5.2 Dengan berdiskusi dan latihan soal, siswa dapat menerapkan karakteristik konsep gerak parabola dalam

penyelesaian soal

D. Materi Pembelajaran

( Terlampir)

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

88

E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan saintifik dengan model Flipped classroom tipe peer instruction flipped

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

1. Media : Video materi, LKPD

2. Alat/bahan : LCD, proyektor, papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik (terjemahan). Jakarta: Erlangga

Aris P. Nugroho, Indarti. Buku Siswa Fisika SMA/MA kelas X. Jakarta : Mediatama

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik instrumen : tertulis

2. Bentuk instrumen : pilihan ganda dan essay

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan Salam Pembuka

1. Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam, berdoa,

menanyakan kabar dan mengabsen siswa)

Apersepsi

2. Guru menanyakan apakah siswa telah menonton video dan

merangkum materi yang didapat pada video mengenai ciri-ciri,

penerapan, dan karakteristik pada gerak parabola.

3. Siswa menunjukkan hasil rangkumannya.

4. Guru menyampaikan cakupan materi dan kompetensi dasar yang

akan dicapai

Motivasi

5. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa serta memotivasi dan

menceritakan betapa dekatnya fisika dengan kehidupan terutama

materi gerak parabola yang akan dipelajari.

2 menit

10 menit

3 menit

Kegiatan Inti Tanya jawab isi video

1. Guru menyajikan sekilas cuplikan video tentang ciri-ciri, penerapan

dan karakteristik pada gerak parabola

2. Siswa mengamati cuplikan video tentang orang yang sedang bermain

tolak peluru, dan permainan sepak bola dengan harapan siswa

mengingat kembali video materi yang mereka lihat di rumah serta

menanyakan hal yang tidak dipahami terkait isi video ataupun hal-

hal lain yang berkaitan dengan ciri-ciri, penerapan dan kecepatan

pada gerak parabola.

20 menit

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

89

3. Guru memberikan penjelasan yang berkaitan dengan hal-hal yang

belum dipahami siswa.

4. Guru menanyakan tentang ciri-ciri gerak parabola dalam

penerapannya seperti tolak peluru dan sepak bola.

5. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara lisan

dan membacakan beberapa hasil rangkumannya terkait materi yang

jadi pokok bahasan.

6. Guru meminta siswa menyebutkan konsep apa yang berkaitan

dengan isi video yang diberikan.

7. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru .

Pada peristiwa ini siswa mengingat kembali informasi yang menjadi

kesimpulan awal terkait isi video.

Tes soal pertama yang mengajarkan konsep (ConceptTest)

8. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk mengetahui sudah

sejauh mana siswa memahami tentang ciri-ciri, penerapan dan

karakteristik pada gerak parabola

9. Siswa secara individu mencoba menyelesaikan masalah yang ada

dilembar kerja siswa

10. Guru meminta beberapa siswa secara individu mengemukakan

pemahamannya pada jawaban terkait tes soal pertama.

Saling berargumen mengenai Tes soal pertama

11. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang berisi 5 anggota.

(kelompok ditentukan berdasarkan jawaban yang diberikan siswa).

12. Siswa dalam kelompok mendiskusikan dan menyelesaikan

masalah yang serupa dengan tes soal pertama dan menemukan

konsep gerak parabola.

Pada peristiwa ini siswa menerapkan pemahamannya terkait dengan

materi dalam video

13. Siswa mengisi lembar kerja diskusi kelompok dan harus

memperoleh kesepakatan jawaban yang benar.

Pada peristiwa ini siswa dituntut untu dapat menganalisis tes soal

pertama

14. Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dihadapan kelas.

Tes soal kedua yang menguatkan konsep

15. Siswa secara individu menyelesaikan masalah yang lainnya

berkaitan dengan ciri-ciri, penerapan dan karakteristik pada gerak

parabola. Pada tes soal kedua masalah yang diberikan berupa

pengembangan dari tes soal pertama

Penilaian pemahaman siswa diakhir materi pembelajaran

(LATIHAN 1)

15 menit

15 menit

15 menit

30 menit

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

90

16. Siswa mengukur pemahamannya terkait materi yang dipelajari

pada hari itu dengan mengerjakan soal-soal yang sudah disiapkan

oleh guru.

Penutup Kesimpulan

1. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai ciri-

ciri, penerapan dan karakteristik pada gerak parabola.

2. Guru memutar sedikit cuplikan video tentang besaran-besaran yang

terdapat pada gerak parabola.

3. Guru memberikan video pembelajaran yaitu mengenai besaran

pada gerak parabola melalui sebuah flashdisk untuk dapat ditonton

secara berulang dirumah. Guru juga mendistribusikan video pada

whatsapp grup.

4. Siswa diminta membuat rangkuman dan membuat daftar

pertanyaan berkaitan dengan hal-hal yang tidak dipahami terkait

video besaran-besaran gerak parabola.

5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan

salam.

25 menit

I. Lampiran

1. Lampiran I : Materi Pembelajaran

2. Lampiran II : Instrumen Penilaian

Tangerang, 12 November 2018

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Yuni, S.Pd Anisa Rahmayani

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

91

1. Lampiran I: Materi Pembelajaran

Sub Materi

Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Karakteristik

Gerak

Parabola

Pemain sepak

bola

menendang

bola ke arah

gawang

Pemain golf

memukul bola

ke hole

Pemain basket

melempar bola

ke keranjang

Peluncuran bom

atom yang

dilakukan

Amerika ke

Hiroshima dan

Nagasaki

Gerak parabola

adalah gerak

resultan dengan

komponen-

komponennya

yang berada

disepanjang

sumbu x dan

sumbu y

Gerak lurus

disumbu x

memiliki

kecepatan tetap

atau gerak lurus

beraturan

Komponen

gerak

disepanjang

sumbu y yang

searah dengan

sumbu vertikal

adalah gerak

dengan

percepatan

tetap atau gerak

lurus berubah

beraturan

Formulasi

konponen

kecepatan pada

arah sumbu y dan x

𝑎𝑦 = −𝑔

Dan

𝑎𝑥 = 0

Jika kita luncurkan

sebuah proyektil

dari titik asal

dengan kelajuan 𝑣0

dengan sudut 𝜃

terhadap sumbu

horizontal. Jika

kecepatan awal

mempunyai

komponen

�̅�𝑜𝑥 = 𝑣0 cos 𝜃

�̅�𝑜𝑦 = 𝑣0 sin 𝜃

Karena tidak ada

percepatan

horizontal,

komponen x

Mengamati isi

video terkait materi

gerak parabola

GERAK PARABOLA DENGAN ANALISIS VEKTOR

CIRI-CIRI GERAK PARABOLA

Gerak melengkung

Gerak duadimensi

PENERAPAN GERAK PARABOLA

Tolak Peluru

Lompat Jauh

Sepak bola

BESARAN-BESARAN DALAM GERAK PARABOLA

Kecepatan

Waktu

Ketinggian maksimum

Jangkauan Maksimum

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

92

Gerak benda

berbentuk

parabola, ketika

diberikan

kecepatan awal

dengan sudut

elevasi.

Gerakan benda

ketika

diberikan

kecepatan awal

pada ketinggian

tertentu dengan

arah sejajar

horizontal.

Gerakan benda

ketika

diberikan

kecepatan awal

dari ketinggian

tertentu dengan

sudut elevasi

terhadap garis

horizontal

kecapatan adalah

konstan :

𝑣𝑦 = 𝑣𝑜𝑥

Komponen y

berubah dengan

waktu sesuai

dengan :

𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡

Jadi komponen

perpindahan

proyektil adalah :

𝑥 = 𝑣0𝑥. 𝑡

𝑦 = 𝑣0𝑦 . 𝑡 −1

2𝑔𝑡2

2. Lampiran II : Instrumen penilaian (sebagai tes soal kedua)

4.5.2 Menerapkan karakteristik konsep gerak parabola dalam penyelesaian soal

1. Perhatikan data berikut!

1) Lintasannya berbentuk parabola

2) Perpaduan dari dua jenis gerak

lurus GLB dan GLBB

3) Tidak dipengaruhi percepatan

gravitasi dan hambatan udara

4) Jarak terjauh ditempuh dengan

sudut 45°

Berdasarkan data tersebut, yang termasuk dalam

karakteristik gerak parabola...

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3

C. 1, 2, dan 4

D. 2, 3, dan 4

E. 2 dan 4 saja

Pembahasan:

1) Lintasannya berbentuk parabola

2) Perpaduan dari dua jenis gerak

lurus GLB dan GLBB

3) dipengaruhi percepatan gravitasi

dan hambatan udara

4) Jarak terjauh ditempuh dengan

sudut 45°

2. Perhatikan besaran berikut!

1) Sudut Elevasi

2) Massa

3) Kecepatan awal

4) Volume

5) Jarak

Berdasarkan besaran tersebut yang tidak termasuk

dalam besaran pada gerak parabola....

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3

C. 2 dan 4

D. 2, 3 dan 4

E. 5 saja

Pembahasan: Massa dan Volume tidak termasuk ke

dalam besaran gerak parabola karena

besaranbesaran yang termasuk adalah kecepatan

awal, sudut elevasi, jarak maksimum, ketinggian

maksimum, percepatan gravitasi

3. Perhatikan contoh berikut!

1) Tendangan bola yang melambung

2) Air mancur

3) Lemparan free throw pada bola basket

4) Peluru Sniper

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

93

Berdasarkan contoh tersebut yang bukan merupakan

penerapan gerak parabola pada kehidupan sehari-

hari adalah…

A. 1 dan 3

B. 2 dan 4

C. 1, 2, dan 3

D. 4 saja

E. Semua jawaban benar

Pembahasan: Karena peluru sniper yang

ditembakkan arah geraknya tidak membentuk

parabola tetapi garis lurus saja. Sedangkan contoh

yang lain arah geraknya membentuk gerak parabola

dan memenuhi karakteristik gerak parabola

4. Pemain NBA profesional Stephen Curry

melakukan latihan free throw dengan sudut

elevasi 45°. Bola masuk tepat ke dalam

ring basket dengan jarak 10 m. Jika

percepatan gravitasi bumi 10 𝑚. 𝑠−2, maka

kecepatan awal bola adalah….

A. 1 𝑚. 𝑠−1

B. 3 𝑚. 𝑠−1

C. 5 𝑚. 𝑠−1

D. 9 𝑚. 𝑠−1

E. 𝟏𝟎 𝒎. 𝒔−𝟏

Pembahasan:

𝜃 = 45° ; 𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2 ; 𝑥 = 10 𝑚

𝑥 =𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔

10 𝑚 =𝑣0

2 sin 2 (45°)

10 𝑚𝑠−2

10 𝑚 =𝑣0

2(1)

10 𝑚𝑠−2

𝑣02 = 100 𝑚𝑠−1

𝑣0 = 10 𝑚𝑠−1

5. Pemain voli profesional Aprilia Manganan

melakukan latihan serve dengan kecepatan

awal 10 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasi 30°.

Tetapi bola tidak sampai ke sebrang net.

Jika percepatan gravitasi bumi 10 𝑚. 𝑠−2,

maka ketinggian maksimum yang dicapai

bola adalah…

A. 1 m

B. 1,25 m

C. 1,5 m

D. 2 m

E. 2,5 m

Pembahasan :

𝑣0 = 10 𝑚𝑠−1 ; 𝜃 = 30°

𝑦𝑚𝑎𝑥 =𝑣0

2𝑠𝑖𝑛2 𝜃

2𝑔

𝑦𝑚𝑎𝑥 =10𝑚.𝑠−12

𝑠𝑖𝑛2(30°)

2.10= 1,25 𝑚

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

94

Instrumen soal essay

Kompetensi

Dasar Indikator

Jenjang

Berfikir Butir Soal Skor

3.5

Menganalisis

gerak parabola

dengan

menggunakan

vektor, berikut

makna fisisnya

dan

penerapannya

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Siswa dapat

menyebutkan

pengertian gerak

parabola.

C1 1. Gerak parabola merupakan perpaduan gerak yang

terdiri atas gerak ............. dan gerak ............. .

Pada gerak tersebut benda berada pada lintasan

...... dan lintasan .......... dalam suatu bidang.

10

Siswa dapat

menjelaskan ciri-

ciri gerak parabola

C2 2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri suatu benda apabila

mengalami gerak parabola! 10

Siswa dapat

menjelaskan

penerapan gerak

parabola dalam

kehidupan sehari-

hari

C1 3. Doni menaiki sebuah angkutan kota saat akan

pulang dari sekolah, pada awalnya angkot tersebut

bergerak lancar. Lama-lama angkot tersebut

bergerak lambat karena volume kendaraan yang

banyak menumpuk di depan angkot yang dinaiki

Doni. Untuk menghilangkan kejenuhan di

angkutan kota. Doni membuka aplikasi youtube

dan menonton pertandingan Manchester United

melawan Liverpool tadi malam. Dalam

pertandingan tersebut Mohamad Salah mencetak

gol ke gawang MU berkat tendangannya yang

melambung dan sampai ke tanah gawang David de

Gea. Di sela-sela menonton pertandingan bola

Doni melihat sekeliling, ternyata yang

menyebabkan angkot yang dinaikinya bergerak

lambat karena di dekat pertigaan jalan ada

penebangan pohon rambutan yang tumbuh

rindang dan banyak warga yang berkumpul untuk

menunggu rambutan yang jatuh dari pohon.

Setelah melewati kumpulan warga, angkot yang

dinaiki Doni berjalan lancar kembali sehingga

Doni bisa sampai di rumah. Dalam cerita

perjalanan pulang dari di sekolah Doni, manakah

peristiwa yang sesuai dengan prinsip gerak

parabola? Berikan alasanmu!

20

Siswa dapat

menentukan besar

perpindahan suatu

partikel

menggunakan

vektor

C3 4. Sebuah partikel mula-mula terletak pada titik A (2,

3) m. Setelah 2 sekon, partikel tersebut berpindah

ke titik B (10, 9) m. Tentukanlah nilai perpindahan

partikel tersebut!

20

Siswa dapat

menentukan

kecepatan gerak

benda pada arah

horizontal dan

vertikal

C3 5. Seorang polisi sedang berlatih menembak di

markas besar kepolisian. Peluru ditembakkan ke

papan target dengan kecepatan 40 𝑚. 𝑠−1 dan

sudut elevasinya 60°. Tentukanlah kecepatan

benda tersebut pada arah horizontal dan vertikal!

40

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X MIA 2 / Ganjil

Materi Pokok : Gerak Parabola dengan Analisis Vektor

Alokasi Waktu : 3 JP x 45 Menit (pertemuan ke-2)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD-3) Kompetensi Dasar (KD-4)

3.5 Menganalisis gerak parabola dengan

menggunakan vektor, berikut makna fisisnya

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

4.5 Mempresentasikan data percobaan gerak

parabola dan makna fisisnya.

IPK IPK

3.5.3 Menganalisis dan menggunakan besaran pada

gerak parabola dalam penyelesaian masalah

4.5.3 Menerapkan besaran pada gerak parabola

dalam penyelesaian soal

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menganalisis besaran-besaran yang ada pada gerak parabola

2. Siswa dapat menggunakan besaran-besaran pada materi gerak parabola dalam penyelesaian masalah

3. Siswa dapat menerapkan besaran pada gerak parabola untuk menyelesaikan soal

D. Materi Pembelajaran

( Terlampir)

E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan saintifik dengan model Flipped classroom tipe peer instruction flipped

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

1. Media : Video materi, LKPD, slide PPT

2. Alat/bahan : LCD, proyektor, papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

96

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik (terjemahan). Jakarta: Erlangga

Aris P. Nugroho, Indarti. Buku Siswa Fisika SMA/MA kelas X. Jakarta : Mediatama

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik instrumen : tertulis

2. Bentuk instrumen : pilihan ganda

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan Salam Pembuka

1. Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam, berdoa,

menanyakan kabar dan mengabsen siswa)

Apersepsi

2. Guru menanyakan apakah siswa telah menonton video dan

merangkum materi yang didapat pada video mengenai besaran –

besaran yang terdapat pada konsep gerak parabola.

3. Siswa menunjukkan hasil rangkumannya.

4. Guru menyampaikan cakupan materi dan kompetensi dasar yang akan

dicapai

Motivasi

5. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa serta memotivasi dan

menceritakan betapa dekatnya fisika dengan kehidupan terutama

materi gerak parabola yang akan dipelajari.

2 menit

5 menit

3 menit

Kegiatan Inti Tanya jawab isi video

1. Guru menyajikan sekilas cuplikan video tentang orang yang sedang

menyiram tanaman namun diujung pipa selang ditekan oleh jari

tangan.

2. Siswa mengamati cuplikan video dengan harapan siswa mengingat

kembali video materi yang mereka lihat di rumah serta menanyakan

hal yang tidak dipahami terkait isi video ataupun hal-hal lain yang

berkaitan dengan bagaimana cara menghitung kecepatan aliran air

mauoun jrak terjauh air dari selang.

3. Guru memberikan penjelasan yang berkaitan dengan hal-hal yang

belum dipahami siswa.

4. Guru menanyakan tentang besaran apa saja yang dapat kita hitung

pada suatu peristiwa yang menggunakan konsep gerak parabola

5. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara lisan

dan membacakan beberapa hasil rangkumannya terkait materi yang

jadi pokok bahasan.

10 menit

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

97

6. Guru meminta siswa menyebutkan konsep apa yang berkaitan

dengan isi video yang diberikan.

7. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru .

Pada peristiwa ini siswa mengingat kembali informasi yang menjadi

kesimpulan awal terkait isi video.

Tes soal pertama yang mengajarkan konsep (ConceptTest)

8. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk mengetahui sudah

sejauh mana siswa memahami tentang besaran-besaran pada gerak

parabola

9. Siswa secara individu mencoba menyelesaikan masalah yang ada

dilembar kerja siswa

10. Guru meminta beberapa siswa secara individu mengemukakan

pemahamannya pada jawaban terkait tes soal pertama.

Saling berargumen mengenai Tes soal pertama

11. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang berisi 5 anggota.

(kelompok ditentukan berdasarkan jawaban yang diberikan siswa).

12. Siswa dalam kelompok mendiskusikan dan menyelesaikan

masalah yang serupa dengan tes soal pertama dan menemukan

konsep gerak parabola.

Pada peristiwa ini siswa menerapkan pemahamannya terkait dengan

materi dalam video

13. Siswa mengisi lembar kerja diskusi kelompok dan harus

memperoleh kesepakatan jawaban yang benar.

Pada peristiwa ini siswa dituntut untuk dapat menganalisis tes soal

pertama

14. Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dihadapan kelas.

Tes soal kedua yang menguatkan konsep

15. Siswa secara individu menyelesaikan masalah yang lainnya

berkaitan dengan besaran-besaran pada gerak parabola. Pada tes

soal kedua masalah yang diberikan berupa pengembangan dari tes

soal pertama

Penilaian pemahaman siswa diakhir materi pembelajaran

(LATIHAN 1)

16. Siswa mengukur pemahamannya terkait materi yang dipelajari

pada hari itu dengan mengerjakan soal-soal yang sudah disiapkan

oleh guru.

15 menit

15 menit

25 menit

15 menit

Penutup Kesimpulan

1. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai ciri-ciri,

penerapan dan karakteristik pada gerak parabola.

25 menit

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

98

2. Guru memberitahu kepada siswa bahwa dipertemuan selanjutnya

akan diadakan posttest (ulangan harian) terkait materi yang telah

dipelajari

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan salam.

I. Lampiran

1. Lampiran I : Materi Pembelajaran

2. Lampiran II : Instrumen Penilaian

Tangerang, 19 November 2018

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Yuni, S.Pd Anisa Rahmayani

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

99

Lampiran I : Materi pembelajaran

Sub Materi

Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hubungan

Jangkauan

maksimum,

ketinggian

maksimum

dan sudut

elevasi pada

gerak

parabola

Pemain

sepak bola

menendang

bola ke arah

gawang

Pemain golf

memukul

bola ke hole

Pemain

basket

melempar

bola ke

keranjang

Peluncuran

bom atom

yang

dilakukan

Amerika ke

Hiroshima

dan

Nagasaki

Gerak benda

berbentuk

parabola,

ketika

diberikan

kecepatan

awal dengan

sudut elevasi

yang besar

akan

menghasilkan

ketinggian

yang besar.

Besarnya

jangkauan

maksimum

dipengaruhi

oleh besarnya

sudut yang

diberikan

Ketinggian

maksimum

terletak pada

setengah dari

jangkauan

maksimum

pada gerak

parabola

Besarnya

Kecepatan

pada

ketinggian

maksimum

bernilai

𝑣 = 0

Formulasi ketinggian maksimum

dan jangkauan maksimum

Nilai ketinggian maksimum

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 dapat ditentukan

dengan memperhatikan bahwa

dititik puncak c, 𝑣 = 0.

Dengan menggunakan

persamaan dibawah ini:

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 =(𝑣0 sin 𝛼)2

2𝑔

Dengan waktu yang dibutuhkan

yaitu

𝑡 =2𝑣0 sin 𝛼

𝑔

Jangkauan 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 adalah posisi

horizontal proyektil pada suatu

waktu yang merupakan dua

kali waktu yang dibutuhkan

untuk mencapai puncak:

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 =𝑣0

2 sin 2𝛼

𝑔

Dengan waktu yang dibutuhkan

yaitu

𝑡𝑡 =2𝑣0𝑦

𝑔

Menerapkan

besaran pada

gerak

parabola

dalam

penyelesaian

soal

Lampiran II : Instrumen penilaian

1. Radi menendang bola dengan sudut elevasi 45°. Bola jatuh dengan jarak mendatar sejauh 10 m. Jika

percepatan gravitasi bumi 10 𝑚𝑠−2. Kecepatan awal bola adalah.....

a. 2 𝑚𝑠−1

b. 4 𝑚𝑠−1

c. 6 𝑚𝑠−1

d. 8 𝑚𝑠−1

e. 𝟏𝟎 𝒎𝒔−𝟏

Pembahasan: 𝜃 = 45° ; 𝑔 = 10 𝑚𝑠−2; 𝑥 = 10 𝑚

𝑣0 … . ?

𝑥 =𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔

10 𝑚 =𝑣0

2 sin 2(45°)

10 𝑚𝑠−2

𝑣02 = 100 𝑚𝑠−1 ; 𝑣0 = 10 𝑚

2. Abi melempar bola basket dengan kecepatan 20 𝑚𝑠−1 dengan sudut elevasi 30°. Waktu yang dibutuhkan

bola basket untuk sampai dititik tertinggi adalah.... ( 𝑔 = 10 𝑚𝑠−2) a. 1 sekon

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

100

b. 2 sekon

c. 3 sekon

d. 4 sekon

e. 5 sekon

Pembahasan : 𝑣0 = 20 𝑚𝑠−2 ; 𝜃 = 30°

𝑡𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠… ?

𝑡𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠=

𝑣0 sin 𝜃

𝑔=

20 𝑚𝑠−1 sin 30°

10 𝑚𝑠−2 = 1 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

3. Jika sebuah selang air menyemprot air ke atas dengan kecepatan 10 𝑚𝑠−1 pada sudut 15°. Berapakah

jarak tempuh maksimum air tersebut.....

a. 4 m

b. 5 m

c. 6 m

d. 7 m

e. 8 m

Pembahasan : 𝜃 = 15° ; 𝑣0 = 10 𝑚𝑠−1

𝑥 … . ?

𝑥 =𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔=

(10 𝑚𝑠−12) sin 2 (15°)

10 𝑚𝑠−2 = 5 𝑚

4. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda. Peluru A dengan

sudut 30° dan peluru B dengan sudut 60°. Tentukanlah perbandingan tinggi maksimum yang dicapai

peluru A dan peluru B….

a. ½

b. 1/3

c. ¼

d. 2/3

e. ¾

Pembahasan: 𝜃𝐴 = 30° ; 𝜃𝐵 = 60° 𝑦𝐴

𝑦𝐵… . ?

𝑦𝐴

𝑦𝐵=

𝑣02𝑠𝑖𝑛2𝜃𝐴

2𝑔

𝑣02𝑠𝑖𝑛2𝜃𝐵

2𝑔

=𝑠𝑖𝑛2(30°)

𝑠𝑖𝑛2(60°)=

1/4

3/4=

1

3

5. Tentukan ketinggian maksimum yang dicapai oleh sebuah bola yang ditendang dengan kecepatan awal

5 𝑚𝑠−1 pada sudut elevasi 37°.

a. 0,25 m

b. 0,35 m

c. 0,45 m

d. 0,5 m

e. 0,65 m

Pembahasan : 𝑣0 = 5 𝑚𝑠−1 ; 𝜃 = 37°

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 … ?

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 =𝑣0

2𝑠𝑖𝑛2𝜃

2𝑔=

(5 𝑚𝑠−1)2

𝑠𝑖𝑛2(37°)

2.10=

25.0,62

20= 0,45 𝑚

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

101

Lampiran A.4 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X MIA 1 / Ganjil

Materi Pokok : Gerak Parabola dengan Analisis Vektor

Alokasi Waktu : 3 JP x 45 Menit (pertemuan ke-1)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD-3) Kompetensi Dasar (KD-4)

3.6 Menganalisis gerak parabola dengan

menggunakan vektor, berikut makna fisisnya

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

4.5 Mempresentasikan data percobaan gerak

parabola dan makna fisisnya.

IPK IPK

3.5.1 Menjelaskan karakteristik konsep gerak

parabola

4.5.1 Mengamati dan mendiskusikan video gerak

parabola yang ditampilkan oleh guru

3.5.2 Menjelaskan penerapan gerak parabola pada

kehidupan sehari-hari

4.5.2 Menerapkan karakteristik konsep gerak

parabola dalam penyelesaian soal

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan karakteristik konsep gerak parabola

2. Siswa dapat menjelaskan penerapak gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari

3. Siswa dapat mengamati dan mendiskusikan video materi gerak parabola yang ditampilkan lagi di depan

kelas

4. Siswa dapat menerapkan karakteristik konsep gerak parabola dalam penyelesaian soal

D. Materi Pembelajaran

( Terlampir)

E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan saintifik dengan metode ceramah, tanya jawab, latihan soal.

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

102

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

1. Media : Video materi, LKPD

2. Alat/bahan : LCD, proyektor, papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik (terjemahan). Jakarta: Erlangga

Aris P. Nugroho, Indarti. Buku Siswa Fisika SMA/MA kelas X. Jakarta : Mediatama

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik instrumen : tertulis

2. Bentuk instrumen : pilihan ganda dan essay

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan Salam Pembuka

1. Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam, berdoa,

menanyakan kabar dan mengabsen siswa)

2. Siswa ikut berdoa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Siswa menyimak san meperhatikan apa yang disampaikan guru

Apersepsi

5. Guru mengajukan pertanyaan perbedaan GLB dan GLBB?. Kenapa

pada saat pemain sepak bola melakukan tendangan bebas, bpla akan

melengkung hingga masuk ke gawang?

6. Siswa menjawab pertanyaan yang guru ajukan

Motivasi

7. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa serta memotivasi dan

menceritakan betapa dekatnya fisika dengan kehidupan terutama

materi gerak parabola yang akan dipelajari.

2 menit

5 menit

3 menit

Kegiatan Inti Mengamati

1. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan terhadap

video yang disajikan: video tendangan paling melengkung Ronaldo

sepanjang hidupnya, video animasi gerak parabola. Agar siswa

dapat menyebutkan karakteristik gerak parabola

2. Siswa menyaksikan video

Menanya

3. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

Mengeksplorasi

4. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil (4-5) orang. Siswa

membuat kelompok sesuai arahan.

80 menit

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

103

5. Guru memaparkan materi gerak parabola. Siswa menyimak

pemaparan yang disampaikan

6. Guru memberikan soal dalam bentuk contoh kasus terkait gerak

parabola. Siswa mengerjakan soal yang diberikan.

Mengasosiasi

7. Guru membimbing siswa berdiskusi. Siswa mendiskusikan hasil

yang didapatkan

Mengkomunikasikan

8. Guru meminta perwakilan siswa untuk memaparkan hasil diskusi.

Siswa memaparkan hasil diskusi dengan perwakilan kelompok

9. Guru memberikan koreksi hasil diskusi kelompok

Penutup Kesimpulan

1. Siswa bersama guru menyimpulkan terkait pengalaman belajar pada

pertemuan itu

2. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa mengajukan

pertanyaan

3. Guru menjawab pertanyaan dari siswa. Siswa memperhatikan

4. Guru menutup pembelajaran

30 menit

I. Lampiran

1. Lampiran I : Materi Pembelajaran

2. Lampiran II : Instrumen Penilaian

Tangerang, 12 November 2018

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Yuni, S.Pd Anisa Rahmayani

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

104

1. Lampiran I: Materi Pembelajaran

Sub Materi

Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Karakteristik

Gerak

Parabola

Pemain

sepak bola

menendang

bola ke

arah

gawang

Pemain

golf

memukul

bola ke

hole

Pemain

basket

melempar

bola ke

keranjang

Peluncuran

bom atom

yang

dilakukan

Amerika ke

Hiroshima

dan

Nagasaki

Gerak parabola adalah

gerak resultan dengan

komponen-

komponennya yang

berada disepanjang

sumbu x dan sumbu y

Gerak lurus disumbu x

memiliki kecepatan

tetap atau gerak lurus

beraturan

Komponen gerak

disepanjang sumbu y

yang searah dengan

sumbu vertikal adalah

gerak dengan

percepatan tetap atau

gerak lurus berubah

beraturan

Gerak benda

berbentuk parabola,

ketika diberikan

kecepatan awal

dengan sudut elevasi.

Gerakan benda ketika

diberikan kecepatan

awal pada ketinggian

tertentu dengan arah

sejajar horizontal.

Gerakan benda ketika

diberikan kecepatan

awal dari ketinggian

tertentu dengan sudut

elevasi terhadap garis

horizontal

Formulasi

konponen

kecepatan pada

arah sumbu y dan x

𝑎𝑦 = −𝑔

Dan

𝑎𝑥 = 0

Jika kita luncurkan

sebuah proyektil

dari titik asal

dengan kelajuan 𝑣0

dengan sudut 𝜃

terhadap sumbu

horizontal. Jika

kecepatan awal

mempunyai

komponen

�̅�𝑜𝑥 = 𝑣0 cos 𝜃

�̅�𝑜𝑦 = 𝑣0 sin 𝜃

Karena tidak ada

percepatan

horizontal,

komponen x

kecapatan adalah

konstan :

𝑣𝑦 = 𝑣𝑜𝑥

Komponen y

berubah dengan

waktu sesuai

dengan :

𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡

Jadi komponen

perpindahan

proyektil adalah :

𝑥 = 𝑣0𝑥. 𝑡

𝑦 = 𝑣0𝑦 . 𝑡 −1

2𝑔𝑡2

Mengamati isi

video terkait materi

gerak parabola

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

105

2. Lampiran II : Instrumen penilaian (sebagai tes soal kedua)

4.5.2 Menerapkan karakteristik konsep gerak parabola dalam penyelesaian soal

1. Perhatikan data berikut!

1) Lintasannya berbentuk parabola

2) Perpaduan dari dua jenis gerak

lurus GLB dan GLBB

3) Tidak dipengaruhi percepatan

gravitasi dan hambatan udara

4) Jarak terjauh ditempuh dengan

sudut 45°

Berdasarkan data tersebut, yang termasuk

dalam karakteristik gerak parabola...

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3

C. 1, 2, dan 4

D. 2, 3, dan 4

E. 2 dan 4 saja

Pembahasan:

1) Lintasannya berbentuk parabola

2) Perpaduan dari dua jenis gerak

lurus GLB dan GLBB

3) dipengaruhi percepatan gravitasi

dan hambatan udara

4) Jarak terjauh ditempuh dengan

sudut 45°

2. Perhatikan besaran berikut!

1) Sudut Elevasi

2) Massa

3) Kecepatan awal

4) Volume

5) Jarak

Berdasarkan besaran tersebut yang tidak

termasuk dalam besaran pada gerak

parabola....

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3

C. 2 dan 4

D. 2, 3 dan 4

E. 5 saja

Pembahasan: Massa dan Volume tidak termasuk ke

dalam besaran gerak parabola karena

besaranbesaran yang termasuk adalah kecepatan

awal, sudut elevasi, jarak maksimum, ketinggian

maksimum, percepatan gravitasi

3. Perhatikan contoh berikut!

1) Tendangan bola yang melambung

2) Air mancur

3) Lemparan free throw pada bola basket

4) Peluru Sniper

Berdasarkan contoh tersebut yang bukan

merupakan penerapan gerak parabola pada

kehidupan sehari-hari adalah…

A. 1 dan 3

B. 2 dan 4

C. 1, 2, dan 3

D. 4 saja

E. Semua jawaban benar

Pembahasan: Karena peluru sniper yang

ditembakkan arah geraknya tidak membentuk

parabola tetapi garis lurus saja. Sedangkan contoh

yang lain arah geraknya membentuk gerak parabola

dan memenuhi karakteristik gerak parabola

4. Pemain NBA profesional Stephen Curry

melakukan latihan free throw dengan sudut

elevasi 45°. Bola masuk tepat ke dalam

ring basket dengan jarak 10 m. Jika

percepatan gravitasi bumi 10 𝑚. 𝑠−2, maka

kecepatan awal bola adalah….

A. 1 𝑚. 𝑠−1

B. 3 𝑚. 𝑠−1

C. 5 𝑚. 𝑠−1

D. 9 𝑚. 𝑠−1

E. 𝟏𝟎 𝒎. 𝒔−𝟏

Pembahasan:

𝜃 = 45° ; 𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2 ; 𝑥 = 10 𝑚

𝑥 =𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔

10 𝑚 =𝑣0

2 sin 2 (45°)

10 𝑚𝑠−2

10 𝑚 =𝑣0

2(1)

10 𝑚𝑠−2

𝑣02 = 100 𝑚𝑠−1

𝑣0 = 10 𝑚𝑠−1

5. Pemain voli profesional Aprilia Manganan

melakukan latihan serve dengan kecepatan

awal 10 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasi 30°.

Tetapi bola tidak sampai ke sebrang net.

Jika percepatan gravitasi bumi 10 𝑚. 𝑠−2,

maka ketinggian maksimum yang dicapai

bola adalah…

A. 1 m

B. 1,25 m

C. 1,5 m

D. 2 m

E. 2,5 m

Pembahasan :

𝑣0 = 10 𝑚𝑠−1 ; 𝜃 = 30°

𝑦𝑚𝑎𝑥 =𝑣0

2𝑠𝑖𝑛2 𝜃

2𝑔

𝑦𝑚𝑎𝑥 =10𝑚.𝑠−12

𝑠𝑖𝑛2(30°)

2.10= 1,25 𝑚

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X MIA 1 / Ganjil

Materi Pokok : Gerak Parabola dengan Analisis Vektor

Alokasi Waktu : 3 JP x 45 Menit (pertemuan ke-2)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD-3) Kompetensi Dasar (KD-4)

3.5 Menganalisis gerak parabola dengan

menggunakan vektor, berikut makna fisisnya

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.5 Mempresentasikan data percobaan gerak

parabola dan makna fisisnya.

IPK IPK

3.5.3 Menganalisis dan menggunakan besaran pada

gerak parabola dalam penyelesaian masalah

4.5.3 Menerapkan besaran pada gerak parabola

dalam penyelesaian soal

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menganalisis besaran-besaran yang ada pada gerak parabola

2. Siswa dapat menggunakan besaran-besaran pada materi gerak parabola dalam penyelesaian masalah

3. Siswa dapat menerapkan besaran pada gerak parabola untuk menyelesaikan soal

D. Materi Pembelajaran

( Terlampir)

E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan saintifik dengan metode ceramah, tanya jawab, latihan soal.

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

1. Media : Video materi, LKPD

2. Alat/bahan : LCD, proyektor, papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

107

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik (terjemahan). Jakarta: Erlangga

Aris P. Nugroho, Indarti. Buku Siswa Fisika SMA/MA kelas X. Jakarta : Mediatama

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik instrumen : tertulis

2. Bentuk instrumen : pilihan ganda

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan Salam Pembuka

1. Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam, berdoa,

menanyakan kabar dan mengabsen siswa)

2. Siswa ikut berdoa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Siswa menyimak san meperhatikan apa yang disampaikan guru

Apersepsi

5. Guru mengajukan pertanyaan perbedaan GLB dan GLBB?. Kenapa

pada saat pemain sepak bola melakukan tendangan bebas, bpla akan

melengkung hingga masuk ke gawang?

6. Siswa menjawab pertanyaan yang guru ajukan

Motivasi

7. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa serta memotivasi dan

menceritakan betapa dekatnya fisika dengan kehidupan terutama

materi gerak parabola yang akan dipelajari.

2 menit

5 menit

3 menit

Kegiatan Inti Mengamati

1. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan terhadap

video yang disajikan: video tendangan paling melengkung Ronaldo

sepanjang hidupnya, video animasi gerak parabola. Agar siswa dapat

menyebutkan karakteristik gerak parabola

2. Siswa menyaksikan video

Menanya

3. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

Mengeksplorasi

4. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil (4-5) orang. Siswa

membuat kelompok sesuai arahan.

5. Guru memaparkan materi gerak parabola. Siswa menyimak

pemaparan yang disampaikan

6. Guru memberikan soal dalam bentuk contoh kasus terkait gerak

parabola. Siswa mengerjakan soal yang diberikan.

80 menit

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

108

Mengasosiasi

7. Guru membimbing siswa berdiskusi. Siswa mendiskusikan hasil yang

didapatkan

Mengkomunikasikan

8. Guru meminta perwakilan siswa untuk memaparkan hasil diskusi.

Siswa memaparkan hasil diskusi dengan perwakilan kelompok

9. Guru memberikan koreksi hasil diskusi kelompok

Penutup Kesimpulan

1. Siswa bersama guru menyimpulkan terkait pengalaman belajar pada

pertemuan itu

2. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa mengajukan

pertanyaan

3. Guru menjawab pertanyaan dari siswa. Siswa memperhatikan

4. Guru menutup pembelajaran

30 menit

I. Lampiran

1. Lampiran I : Materi Pembelajaran

2. Lampiran II : Instrumen Penilaian

Tangerang, 19 November 2018

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Peneliti

Yuni, S.Pd Anisa Rahmayani

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

109

Lampiran I : Materi pembelajaran

Sub Materi

Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hubungan

Jangkauan

maksimum,

ketinggian

maksimum

dan sudut

elevasi pada

gerak

parabola

Pemain

sepak bola

menendang

bola ke arah

gawang

Pemain golf

memukul

bola ke hole

Pemain

basket

melempar

bola ke

keranjang

Peluncuran

bom atom

yang

dilakukan

Amerika ke

Hiroshima

dan

Nagasaki

Gerak benda

berbentuk

parabola,

ketika

diberikan

kecepatan

awal dengan

sudut elevasi

yang besar

akan

menghasilkan

ketinggian

yang besar.

Besarnya

jangkauan

maksimum

dipengaruhi

oleh besarnya

sudut yang

diberikan

Ketinggian

maksimum

terletak pada

setengah dari

jangkauan

maksimum

pada gerak

parabola

Besarnya

Kecepatan

pada

ketinggian

maksimum

bernilai

𝑣 = 0

Formulasi ketinggian maksimum

dan jangkauan maksimum

Nilai ketinggian maksimum

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 dapat ditentukan

dengan memperhatikan bahwa

dititik puncak c, 𝑣 = 0.

Dengan menggunakan

persamaan dibawah ini:

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 =(𝑣0 sin 𝛼)2

2𝑔

Dengan waktu yang dibutuhkan

yaitu

𝑡 =2𝑣0 sin 𝛼

𝑔

Jangkauan 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 adalah posisi

horizontal proyektil pada suatu

waktu yang merupakan dua

kali waktu yang dibutuhkan

untuk mencapai puncak:

𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 =𝑣0

2 sin 2𝛼

𝑔

Dengan waktu yang dibutuhkan

yaitu

𝑡𝑡 =2𝑣0𝑦

𝑔

Menerapkan

besaran pada

gerak

parabola

dalam

penyelesaian

soal

Lampiran II : Instrumen penilaian

1. Radi menendang bola dengan sudut elevasi 45°. Bola jatuh dengan jarak mendatar sejauh 10 m. Jika

percepatan gravitasi bumi 10 𝑚𝑠−2. Kecepatan awal bola adalah.....

f. 2 𝑚𝑠−1

g. 4 𝑚𝑠−1

h. 6 𝑚𝑠−1

i. 8 𝑚𝑠−1

j. 𝟏𝟎 𝒎𝒔−𝟏

Pembahasan: 𝜃 = 45° ; 𝑔 = 10 𝑚𝑠−2; 𝑥 = 10 𝑚

𝑣0 … . ?

𝑥 =𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔

10 𝑚 =𝑣0

2 sin 2(45°)

10 𝑚𝑠−2

𝑣02 = 100 𝑚𝑠−1 ; 𝑣0 = 10 𝑚

2. Abi melempar bola basket dengan kecepatan 20 𝑚𝑠−1 dengan sudut elevasi 30°. Waktu yang dibutuhkan

bola basket untuk sampai dititik tertinggi adalah.... ( 𝑔 = 10 𝑚𝑠−2) a. 1 sekon

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

110

b. 2 sekon

c. 3 sekon

d. 4 sekon

e. 5 sekon

Pembahasan : 𝑣0 = 20 𝑚𝑠−2 ; 𝜃 = 30°

𝑡𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠… ?

𝑡𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠=

𝑣0 sin 𝜃

𝑔=

20 𝑚𝑠−1 sin 30°

10 𝑚𝑠−2 = 1 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

3. Jika sebuah selang air menyemprot air ke atas dengan kecepatan 10 𝑚𝑠−1 pada sudut 15°. Berapakah

jarak tempuh maksimum air tersebut.....

a. 4 m

b. 5 m

c. 6 m

d. 7 m

e. 8 m

Pembahasan : 𝜃 = 15° ; 𝑣0 = 10 𝑚𝑠−1

𝑥 … . ?

𝑥 =𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔=

(10 𝑚𝑠−12) sin 2 (15°)

10 𝑚𝑠−2 = 5 𝑚

4. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda. Peluru A dengan

sudut 30° dan peluru B dengan sudut 60°. Tentukanlah perbandingan tinggi maksimum yang dicapai

peluru A dan peluru B….

a. ½

b. 1/3

c. ¼

d. 2/3

e. ¾

Pembahasan: 𝜃𝐴 = 30° ; 𝜃𝐵 = 60° 𝑦𝐴

𝑦𝐵… . ?

𝑦𝐴

𝑦𝐵=

𝑣02𝑠𝑖𝑛2𝜃𝐴

2𝑔

𝑣02𝑠𝑖𝑛2𝜃𝐵

2𝑔

=𝑠𝑖𝑛2(30°)

𝑠𝑖𝑛2(60°)=

1/4

3/4=

1

3

5. Tentukan ketinggian maksimum yang dicapai oleh sebuah bola yang ditendang dengan kecepatan awal

5 𝑚𝑠−1 pada sudut elevasi 37°.

a. 0,25 m

b. 0,35 m

c. 0,45 m

d. 0,5 m

e. 0,65 m

Pembahasan : 𝑣0 = 5 𝑚𝑠−1 ; 𝜃 = 37°

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 … ?

𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 =𝑣0

2𝑠𝑖𝑛2𝜃

2𝑔=

(5 𝑚𝑠−1)2

𝑠𝑖𝑛2(37°)

2.10=

25.0,62

20= 0,45 𝑚

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

111

LAMPIRAN A.5 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Ilustrasi isi video pembelajaran tentang ciri-ciri, penerapan dan karakteristik pada gerak parabola:

(Individu)

Nilai Paraf Guru

Apa yang akan kamu

pelajari hari ini?

Memahami ciri-ciri,

penerapak dan

karakteristik pada gerak

parabola serta

menggunakannya dalam

menyelesaikan masalah

GERAK PARABOLA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

SINOPSIS VIDEO PEMBELAJARAN

Pada saat pergelaran Asean Games 2018 di Indonesia

banyak sekali cabang olahraga yang dilombakan. Setiap

negara mewakili berbagai pertandingan tersebut.

Namun pada salah satu pertandingan membuat salah

satu Atlet dari China merasa kurang puas. Apakah

faktor yang menyebabkan hal tersebut?

Pada video atlet China bernama Gao Yang saat pertandingan tolak peluru, terlihat dia akan memulai

pertandingan.

Jika dia ingin menang, peluru tersebut harus melambung dengan jarak yang jauh, maka keadaan awal

yang harus dia lakukan adalah :

Dari Ilustrasi diatas,

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

112

Sehingga bola akan melambung seperti keadaan dibawah ini:

Pertama: Kedua

Dari ilustrasi tersebut, jika bola tersebut akhirnya melambung, maka ada berapa banyak gerak yang

mempengaruhi hal tersebut?.........

Ilustrasi tersebut merupakan ilustrasi awal untuk pembelajaran esok dikelas. Kira-kira konsep apa yang bisa

digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut?......

Analisa jawabanmu dengan membuat catatan kecil/ rangkuman pada bukumu terhadap

materi yang terkait dengan permasalahan yang diberikan!

Agar lebih memahami materi ciri-ciri, penerapan dan karakteristik pada gerak parabola mari jawab

pertanyaan berikut ini dengan diskusi kelompok!

Konsep Tes (mendapatkan konsep) waktu mengerjakan 10 menit

1. Ketika bola tersebut ditendang, maka bola tersebut akan .................... di udara

2. Saat bola tersebut di udara mana lintasan bola tersebut akan berbentuk .................

3. Dengan demikian saat bola tersebut diudara banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

Mulai dari bola tersebut ditendang, diudara, dan sampai ke tanah kembali. Tuliskan faktor-faktor

yang mempengaruhi keadaan tersebut! ...............................................................................................

...................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

Perhatikan masalah berikut!

Pada pertandingan sepak bola, untuk mencetak gol maupun mengoper bola maka pemain bola

harus menendang bola tersebut. Pada saat bola ditendang maka pemain bola memberikan

kecepatan awal 30 m/s, dengan begitu akan membentuk sudut sebesar 30o dari keadaan

tersebut. Bagaimanakah keadaan bola tersebut setelah ditendang oleh pemain? Lalu hitunglah

berapa besar kecepatan bola tersebut apabila ditinjau dari sebuah grafik!

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

113

Saling berargumen dan berdiskusi terkait Konsep Tes 1 waktu mengerjakan 10 menit

Untuk lebih meyakinkan jawaban yang telah kalian berikan, maka saling berdiskusi dengan

teman dekatmu!

1. Informasi apa yang kalian ketahui pada permasalahan diatas?

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

Dari masalah sebelumnya, coba sekarang diskusikan dengan teman sekelompokmu. Selesaikan

masalah tersebut dengan langkah penyelesaian yang paling tepat!

2. Apa yang dapat kalian simpulkan mengenai ciri-ciri, penerapan dan kecepatan pada gerak

parabola ini?

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................

Perhatikan masalah berikut!

Pada pertandingan sepak bola, untuk mencetak gol maupun mengoper bola maka pemain

bola harus menendang bola tersebut. Pada saat bola ditendang maka pemain bola

memberikan kecepatan awal 30 m/s, dengan begitu akan membentuk sudut sebesar 30o

dari keadaan tersebut. Bagaimanakah keadaan bola tersebut setelah ditendang oleh

pemain? Lalu hitunglah berapa besar kecepatan bola tersebut apabila ditinjau dari sebuah

grafik!

Penyelesaian:

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

114

Agar lebih menguatkan konsep mengenai ciri-ciri, penerapan dan kecepatan pada gerak

parabola mari kita jawab pertanyaan berikut secara mendiri ya

Konsep tes 2 (menguatkan konsep) waktu mengerjakan 10 menit

Perhatikan masalah berikut!

Pada pertandingan sepak bola, untuk mencetak gol maupun mengoper bola maka

pemain bola harus menendang bola tersebut. Pada saat bola ditendang maka pemain

bola memberikan kecepatan awal 30 m/s, dengan begitu akan membentuk sudut sebesar

30o dari keadaan tersebut. Bagaimanakah keadaan bola tersebut setelah ditendang oleh

pemain? Lalu hitunglah berapa besar kecepatan bola tersebut apabila ditinjau dari

sebuah grafik!

Jawaban

Diketahui :

Ditanya :

Lengkah penyelesaian :

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

115

Pengukuran pemahama diakhir materi bab pembelajaran (waktu mengerjakan 20 menit)

LATIHAN 1

Nama :

Kelas :

Tanggal :

1. Gerak parabola merupakan perpaduan gerak yang terdiri atas gerak 1)............. dan gerak

2)............. Pada gerak tersebut benda berada pada lintasan 3)...... dan lintasan 4)..........

dalam suatu bidang.

2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri suatu benda apabila mengalami gerak parabola!

3. Doni menaiki sebuah angkutan kota saat akan pulang dari sekolah, pada awalnya angkot

tersebut bergerak lancar. Lama-lama angkot tersebut bergerak lambat karena volume

kendaraan yang banyak menumpuk di depan angkot yang dinaiki Doni. Untuk

menghilangkan kejenuhan di angkutan kota. Doni membuka aplikasi youtube dan menonton

pertandingan Manchester United melawan Liverpool tadi malam. Dalam pertandingan

tersebut Mohamad Salah mencetak gol ke gawang MU berkat tendangannya yang

melambung dan sampai ke tanah gawang David de Gea. Di sela-sela menonton pertandingan

bola Doni melihat sekeliling, ternyata yang menyebabkan angkot yang dinaikinya bergerak

lambat karena di dekat pertigaan jalan ada penebangan pohon rambutan yang tumbuh

rindang dan banyak warga yang berkumpul untuk menunggu rambutan yang jatuh dari

Jawaban:

1) 3)

2) 4)

Jawaban:

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

116

pohon. Setelah melewati kumpulan warga, angkot yang dinaiki Doni berjalan lancar kembali

sehingga Doni bisa sampai di rumah. Dalam cerita perjalanan pulang dari di sekolah Doni,

manakah peristiwa yang sesuai dengan prinsip gerak parabola? Berikan alasanmu!

4. Sebuah partikel mula-mula terletak pada titik A (2, 3) m. Setelah 2 sekon, partikel tersebut

berpindah ke titik B (10, 9) m. Tentukanlah nilai perpindahan partikel tersebut!

5. Seorang polisi sedang berlatih menembak di markas besar kepolisian. Peluru ditembakkan

ke papan target dengan kecepatan 40 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasinya 60°. Tentukanlah

kecepatan benda tersebut pada arah horizontal dan vertikal!

Jawaban:

Jawaban:

Jawaban:

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

117

LATIHAN 2

1. Perhatikan data berikut!

1) Lintasannya berbentuk parabola

2) Perpaduan dari dua jenis gerak lurus GLB

dan GLBB

3) Tidak dipengaruhi percepatan gravitasi dan

hambatan udara

4) Jarak terjauh ditempuh dengan sudut 45°

Berdasarkan data tersebut, yang termasuk dalam

karakteristik gerak parabola...

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3

C. 1, 2, dan 4

D. 2, 3, dan 4

E. 2 dan 4 saja

2. Perhatikan besaran berikut!

1) Sudut Elevasi

2) Massa

3) Kecepatan awal

4) Volume

5) Jarak

Berdasarkan besaran tersebut yang tidak

termasuk dalam besaran pada gerak parabola....

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3

C. 2 dan 4

D. 2, 3 dan 4

E. 5 saja

3. Perhatikan contoh berikut!

1) Tendangan bola yang melambung

2) Air mancur

3) Lemparan free throw pada bola basket

4) Peluru Sniper

Berdasarkan contoh tersebut yang bukan

merupakan penerapan gerak parabola pada

kehidupan sehari-hari adalah…

A. 1 dan 3

B. 2 dan 4

C. 1, 2, dan 3

D. 4 saja

E. Semua jawaban benar

4. Pemain NBA profesional Stephen Curry

melakukan latihan free throw dengan sudut

elevasi 45°. Bola masuk tepat ke dalam ring

basket dengan jarak 10 m. Jika percepatan

gravitasi bumi 10 𝑚. 𝑠−2, maka kecepatan awal

bola adalah….

A. 1 𝑚. 𝑠−1

B. 3 𝑚. 𝑠−1

C. 5 𝑚. 𝑠−1

D. 9 𝑚. 𝑠−1

E. 10 𝑚. 𝑠−1

5. Pemain voli profesional Aprilia

Manganan melakukan latihan serve

dengan kecepatan awal 10 𝑚. 𝑠−1 dan

sudut elevasi 30°. Tetapi bola tidak

sampai ke sebrang net. Jika percepatan

gravitasi bumi 10 𝑚. 𝑠−2, maka

ketinggian maksimum yang dicapai bola

adalah…

A. 1 m

B. 1,25 m

C. 1,5 m

D. 2 m

E. 2,5 m

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

118

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

1. .................................. 4. ..................................

2. .................................. 5. ..................................

3. .................................. 6. ..................................

Konsep : Gerak Parabola

Sub Konsep : Percobaan Gerak Parabola

Diskusikan Bersama Teman Kelompokmu!

1. Anggota kelompok terdiri atas 5-6 peserta didik! Bekerja samalah dengan baik dan bagilah

tugas dengan adil !

2. Gunakanlah aplikasi yang tersedia untuk melakukan kegiatan ini

3. Buka web: https://belajar.kemdikbud.go.id/Dashboard/ lalu pilih fitur Laboratorium Maya

4. Carilah percobaan Gerak Parabola

Nilai Paraf Guru

GERAK PARABOLA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

119

5. Lalu pilih Gerak Parabola

6. Selanjutnya melakukan percobaan

7. Lakukanlah percobaan dengan menginput sudut

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

120

Langkah Praktikum

1. Pertama-tama, tentukan besaran sudut awal pelontar, kecepatan awal

lontaran, dan kecepatan gravitasi.

2. Lakukan lontaran dan catat hasil statistic yang didapat.

3. Ubah sudut awal pelontar menjadi 25o, 30o, 45o, 60o dan 70o, lakukan

pelontaran dan catat hasil statistik yang didapat.

4. Masukan nilai kecepatan awal lontaran menjadi 15 𝑚. 𝑠−1, lakukan

pelontaran dan catat hasil statistik yang didapat.

5. Gravitasi sebesar 10 𝑚. 𝑠−2, lakukan pelontaran dan catat hasil statistik

yang didapat.

6. Catat perubahan-perubahan tersebut pada table dibawah ini.

No. Sudut Kecepatan

awal Gravitasi 𝒙𝒎𝒂𝒌𝒔 (𝒎) 𝒚𝒎𝒂𝒌𝒔 (𝒎)

1. 25°

15 𝑚. 𝑠−1 10 𝑚. 𝑠−2

... ...

2. 30° ... ...

3. 45° ... ...

4. 60° ... ...

5. 70° ... ...

7. Amati bagaimana kelima elemen tersebut mempengaruhi pelontaran.

8. Diskusikanlah beberapa hal berikut bersama kelompokmu! Hargailah

pendapat temanmu saat berdiskusi!

a. Apa pengaruh perubahan sudut terhadap ketinggian maksimum bola dan

jangkauan bola?

b. Apa yang kamu simpulkan dari kegiatan ini?

9. Setelah laporanmu selesai kamu kerjakan, maka presentasikan laporanmu

dideoan kelas bersama teman sekelompokmu !

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

121

LATIHAN SOAL (INDIVIDU)

1. Radi menendang bola dengan sudut elevasi 45°. Bola jatuh dengan jarak mendatar sejauh

10 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 𝑚𝑠−2. Kecepatan awal bola adalah.....

a. 2 𝑚𝑠−1

b. 4 𝑚𝑠−1

c. 6 𝑚𝑠−1

d. 8 𝑚𝑠−1

e. 10 𝑚𝑠−1

2. Abi melempar bola basket dengan kecepatan 20 𝑚𝑠−1 dengan sudut elevasi 30°. Waktu

yang dibutuhkan bola basket untuk sampai dititik tertinggi adalah.... ( 𝑔 = 10 𝑚𝑠−2) a. 1 sekon

b. 2 sekon

c. 3 sekon

d. 4 sekon

e. 5 sekon

3. Jika sebuah selang air menyemprot air ke atas dengan kecepatan 10 𝑚𝑠−1 pada sudut 15°.

Berapakah jarak tempuh maksimum air tersebut.....

a. 4 m

b. 5 m

c. 6 m

d. 7 m

e. 8 m

4. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda. Peluru

A dengan sudut 30° dan peluru B dengan sudut 60°. Tentukanlah perbandingan tinggi

maksimum yang dicapai peluru A dan peluru B….

a. ½

b. 1/3

c. ¼

d. 2/3

e. ¾

5. Tentukan ketinggian maksimum yang dicapai oleh sebuah bola yang ditendang dengan kecepatan awal 5 𝑚𝑠−1 pada sudut elevasi 37°.

a. 0,25 m

b. 0,35 m

c. 0,45 m

d. 0,5 m

e. 0,65 m

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

122

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes

a. Analisis Validasi Ahli Materi

b. Analisis Validasi Ahli Konstruksi

c. Analisis Validasi Ahli Bahasa

d. Uji Validitas Butir Soal

e. Uji Reabilitas Instrumen

f. Uji Daya Beda

g. Uji Taraf Kesukaran

h. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

4. Soal Tes yang Digunakan

5. Instrumen Nontes

a. Kisi-kisi Angket Respon Siswa

b. Angket Respon Siswa

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

123

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

Indikator Pembelajaran Indikator Soal Aspek Kognitif

Jumlah

Soal

𝑪𝟏 𝑪𝟐 𝑪𝟑 𝑪𝟒

Menjelaskan

karakteristik konsep

gerak parabola

1. Menyebutkan

karakteristik

gerak parabola

1 2* 2

2. Menjelaskan

karakteristik

gerak parabola

3*,

4*

25 3

Menjelaskan penerapan

gerak parabola

3. Menyebutkan

contoh dan

penerapan gerak

parabola dalam

kehidupan sehari-

hari

5*,

6

2

Menganalisis dan

menggunakan besaran

pada gerak parabola

dalam penyelesaian

masalah

4. Mengidentifikasi

besaran-besaran

pada gerak

parabola

8 7* 2

5. Memformulasikan

persamaan

kecepatan gerak

parabola pada

arah horizontal

dan vertikal

20* 1

6. Menerapkan

formulasi

kecepatan gerak

parabola pada

arah horizontal

dan vertikal

9,

10*

2

7. Menentukan jarak

terjauh benda

13 14*,

22*,

24*

4

8. Menentukan titik

tertinggi suatu

benda

16*,

17

15 3

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

124

9. Menentukan

waktu yang

dibutuhkan pada

jarak terjauh

12* 1

10. Menentukan

waktu yang

dibutuhkan pada

ketinggian

maksimum

11* 1

11. Menganalisis

hubungan sudut

elevasi jarak

benda dengan

tinggi benda

18* 19*,

21,

23*

4

Jumlah 3 3 9 10 25

Presentase 12% 12% 36% 40% 100%

Keterangan: * = Butir soal yang valid

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

125

Lampiran B.2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Nama Sekolah : SMA Triguna Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mata Pelajara : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

Jumlah Soal : 25 Soal PG

Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna fisisnya dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

Indikator

Pembelajaran

Indikator

Soal No. Soal Jawaban

Jenjang

kognitif

Menjelaskan

konsep gerak

parabola

Menyebutkan

karakteristik

gerak parabola

1. Berikut ini merupakan gerak pada suatu benda:

1) Gerak Lurus Beraturan

2) Gerak Lurus Berubah Beraturan

3) Gerak Melingkar

4) Gerak Melingkar Beraturan

Gerak parabola dipengaruhi oleh gerak....

a. 1 dan 2

b. 2 dan 3

c. 3 dan 4

d. 2 dan 4

e. 1 dan 3

Jawaban: a

Gerak parabola

dipengaruhi oleh

gabungan dua gerak,

yaitu gerak lurus

beraturan (GLB) pada

sumbu x dan gerak lurus

berubah beraturan

(GLBB) pada sumbu y

C1

Menjelaskan

konsep gerak

parabola

Menyebutkan

karakteristik

gerak parabola

2. Berikut karakteristik gerak parabola kecuali...

a. lintasan gerakannya berbentuk parabola

b. perpaduan gerak GLB dan GLBB

c. tidak terjadi percepatan pada gerak parabola

d. kecepatan horizontal gerak parabola tidak bergantung pada waktu

e. pada titik tertinggi, kecepatan vertikal benda bernilai 0

Jawaban: c C2

Menjelaskan

konsep gerak

parabola

Menjelaskan

karakteristik

gerak parabola

3. Saat benda mencapai titik tertinggi pada gerak parabola, maka...

a. kecepatannya akan berubah

b. kecepatan akan maksimum

c. kecepatan akan minumum

d. kecepatannya nol

e. kecepatannya semakin menurun

Jawaban: a

C2

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

126

Menjelaskan

konsep gerak

parabola

Menjelaskan

karakteristik

gerak parabola

4. Pada gerak parabola terdapat gerak benda yang selalu berubah secara beraturan. Hal

tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh....

a. kecepatan benda yang nilainya tetap

b. sudut elevasi yang semakin besar

c. percepatan benda yang selalu berubah

d. jangkauan benda yang semakin jauh

e. percepatan gravitasi bumi yang nilainya tetap

Jawaban: e

𝑦 = 𝑣0. 𝑡 −1

2𝑔𝑡2

𝑎 = 𝑔 Nilai percepatan dan

percepatan gravitasi

bumi bernilai sama

C2

Menjelaskan

penerapan

gerak parabola

Menyebutkan

contoh dan

penerapan

gerak parabola

dalam

kehidupan

sehari-hari

5. Berikut contoh gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari, kecuali.....

a. gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola

b. gerakan bola basket yang dilemparkan ke keranjang

c. gerakan seorang atletis lompat jauh

d. gerakan buah kelapa yang jatuh dari pohonnya

e. gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat yang dilemparkan ke bawah

dengan ketinggian tertentu

Jawaban: d

Gerakan buah kelapa

yang jatuh dari pohonnya

merupakan contoh gerak

jatuh bebas

C1

Menjelaskan

penerapan

gerak parabola

Menyebutkan

contoh dan

penerapan

gerak parabola

dalam

kehidupan

sehari-hari

6. Dari gambar dibawah ini yang sesuai dengan prinsip gerak parabola dalam kehidupan

sehari-hari yakni....

a.

b.

Jawaban: c C1

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

127

c.

d.

e.

Menganalisis

dan

menggunakan

besaran pada

gerak parabola

dalam

penyelesaian

masalah

Mengidentifik

asi besaran-

besaran pada

gerak parabola

7. Sebuah partikel mula-mula terletak pada titik A (2, 3) m. Setelah 2 sekon, partikel

tersebut berpindah ke titik B (10, 9) m. Pernyataan – pernyataan berikut yang salah

terkait partikel tersebut yakni....

a. Posisi partikel di titik A adalah 𝑟𝐴 = 2𝑖 + 3𝑗 b. Posisi partikel di titik B adalah 𝑟𝐵 = 10𝑖 + 9𝑗 c. Vektor perpindahan partikel tersebut 8𝑖 + 6𝑗

d. Perpindahan partikel tersebut adalah 10 𝑚

e. Nilai kecepatan partikel dalam selang waktu 2 sekon adalah 2 𝒎. 𝒔−𝟏

Jawaban: e

Vektor perpindahan

Posisi A (2, 3) =

2𝑖 + 3𝑗

Posisi B (10, 9) =

10𝑖 + 9𝑗

Vektor perpindahan

=

𝐵 − 𝐴 = 10𝑖 + 9𝑗 − (2𝑖+ 3𝑗)

= 8𝑖 + 6𝑗

Perpindahan pada

partikel

C4

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

128

√82 + 62 = √64 + 36

= √100 = 10 𝑚

Kecepatan rata-rata 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙 = 0 𝑣𝑟 = (8𝑖 + 6𝑗)(2 − 0)

𝑡2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 =8𝑖 + 6𝑗

2

= 4𝑖 + 3𝑗

Besar kecepatan

= √42 + 32 = √16 + 9

= √25 = 5 𝑚. 𝑠−1

Mengidentifik

asi besaran-

besaran pada

gerak parabola

8. Seorang polisi sedang berlatih menembak di markas besar kepolisian. Peluru

ditembakkan ke papan target dengan kecepatan 40 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasinya 60°.

Kedudukan peluru setelah √3 sekon adalah....

a. (𝟐𝟎√𝟑, 𝟒𝟓) meter

b. (45, 20√3) meter

c. (30√3, 45) meter

d. (40√3, 45) meter

e. (45, 40√3) meter

Jawaban: a

Diketahui: 𝑣 =40 𝑚. 𝑠−1

𝜃 = 60°

𝑡 = √3 𝑠

Ditanya: (𝑥, 𝑦) ?

Jawab: 𝑣0𝑦

= 𝑣0 sin 𝜃

=(40 𝑚. 𝑠−1) sin 60°

=

(40 𝑚. 𝑠−1) (1

2√3)

= 20√3 𝑚. 𝑠−1 𝑣0𝑥

= 𝑣0 cos 𝜃

=(40 𝑚. 𝑠−1) cos 60°

=

(40 𝑚. 𝑠−1) (1

2) =

20 𝑚. 𝑠−1

𝑥 = 𝑣0𝑥𝑡

= (20 𝑚. 𝑠−1)(√3 𝑠)

= 20√3 𝑚

C3

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

129

𝑦 = 𝑣0𝑦𝑡 −

1

2𝑔𝑡2

=

(20√3 𝑚. 𝑠−1)(√3 𝑠) −1

2(10𝑚. 𝑠−2)(√3 𝑠)

2=

(60 − 15) 𝑚

= 45 𝑚

Jadi, kedudukan peluru

adalah (20√3, 45) 𝑚

Menerapkan

formulasi

kecepatan

gerak parabola

pada arah

horizontal dan

vertikal

9. Sebuah pesawat TNI mengangkut bahan logistik untuk korban bencana. Pesawat

tersebut terbang secara horizontal dari ketinggian 12,5 km dengan kelajuan

150 𝑚. 𝑠−1. Dari dalam pesawat, dilepaskan bahan logistik tanpa kecepatan awal.

Kecepatan bahan logistik ketika sampai di tanah adalah....

a. 150 𝑚. 𝑠−1

b. 200 𝑚. 𝑠−1

c. 𝟐𝟓𝟎 𝑚. 𝑠−1

d. 300 𝑚. 𝑠−1

e. 400 𝑚. 𝑠−1

Jawaban: c

Diketahui: ℎ =12,5 𝑘𝑚 = 12500 𝑚

𝑣𝑥 = 150 𝑚. 𝑠−1 Ditanya: 𝑣𝑡 ? (kecepatan

akhir)

Jawab:

Mencari waktu selama

ketinggian tersebut,

karena tanpa kecepatan

awal. Maka 𝑣0𝑦 = 0

ℎ = 𝑣0𝑦. 𝑡 −

1

2𝑔𝑡2

12500 = 0 −1

2. 10. 𝑡2

12500 = 0 − 5𝑡2

5𝑡2 = 12500

𝑡2 =12500

5= 2500

𝑡 = √2500 = 50 𝑠

Mencari kecepatan

vertikal (GLB) 𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝜃 + 𝑔𝑡

𝑣𝑦 = 0. sin 90° + 10. 50

𝑣𝑦 = 0. 1 + 500

= 500 𝑚. 𝑠−1

Kecepatan akhir:

C3

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

130

𝑣𝑡 = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦

2

𝑣𝑡 = √1502 + 5002

𝑣𝑡 = √22500 + 250000

𝑣𝑡 = √62500 =

250 𝑚. 𝑠−1

Menerapkan

formulasi

kecepatan

gerak parabola

pada arah

horizontal dan

vertikal

10. David de Gea akan melemparkan sebuah bola ke Diogo Dalot pada saat pertandingan

MU melawan Tottenham. Bola tersebut dilemparkan condong ke atas dengan

kecepatan awal 20 𝑚. 𝑠−1dan sudut elevasi 60° terhadap horizontal. Besar kecepatan

bola saat berada di titik tertinggi yakni .....

a. 0 𝑚. 𝑠−1

b. 5√3 𝑚. 𝑠−1

c. 𝟏𝟎 𝑚. 𝑠−1

d. 10√3 𝑚. 𝑠−1

e. 30 𝑚. 𝑠−1

Jawaban : c

Diket: 𝑣0 = 20 𝑚. 𝑠−1

𝜃 = 60° 𝑣𝑦 = 0

Ditanya: 𝑣?

Jawab: 𝑣𝑥 = 𝑣0 cos 𝜃

𝑣𝑥 = 20 𝑚. 𝑠−1 ∙cos 60° 𝑣𝑥 = 20 𝑚. 𝑠−1 ∙1

2= 10 𝑚. 𝑠−1

𝑣𝑦 = 0. sin 60° = 0

Maka 𝑣

𝑣 = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦

2

𝑣 = √102 + 02

𝑣 = √100 = 10 𝑚. 𝑠−1

C3

Menentukan

waktu yang

dibutuhkan

pada

ketinggian

maksimum

11. Sebuah bola dilempar condong ke atas dari atas tanah dengan kecepatan awal

30 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasi 60° seperti gambar berikut.

Waktu yang diperlukan oleh peluru untuk sampai ditembok yakni....

a. 4

5 𝑠

Jawaban: d

Diketahui: 𝑡 =𝑣0 sin 𝜃

𝑔

𝑡 =30 𝑚. 𝑠−1. sin 30°

10

𝑡 =30 𝑚. 𝑠−1.

12

10

𝑡 =15 𝑚. 𝑠−1

10=

3

2𝑠

C3

𝛼

𝑣0

x = 10 m

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

131

b. 3

5 𝑠

c. 3

4 𝑠

d. 𝟑

𝟐 𝒔

e. 2

3 𝑠

Menentukan

waktu yang

dibutuhkan

pada jarak

terjauh

12. Sebuah bola dilemparkan dengan kecepatan awal 10 𝑚. 𝑠−1dan sudut elevasi 60°

diatas tanah. Jika 𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2, lama bola ke udara dan kembali ke tanah adalah....

a. 𝟏

𝟐√𝟑 s

b. 1 𝑠

c. √3 s

d. 2 𝑠

e. 2√3 s

Jawaban: a

Diketahui: 𝑣0 =10 𝑚. 𝑠−1

𝜃 = 60°

𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2

Ditanya: 𝑡?

Jawab: 𝑣𝑦 = 𝑣0 ∙ sin 𝜃

𝑣𝑦 = 10 ∙ sin 60°

𝑣𝑦 = 10 ∙1

2√3

= 5√3 𝑚. 𝑠−1

𝑡 =𝑣𝑦

𝑔

𝑡 =5√3

10=

1

2√3 𝑠

C3

Menentukan

jarak terjauh

benda

13. Sebuah peluru ditembakkan condong ke atas dengan sudut elevasi 30° dan kecepatan

awal 30 𝑚. 𝑠−1. Jika 𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2, jarak mendatar terjauh yang dicapai peluru

adalah.....

a. 45 𝑚

b. 𝟒𝟓√𝟑 𝒎

c. 90 𝑚

d. 90√3 𝑚

e. 180 𝑚

Jawaban: b

Diketahui: 𝜃 = 30° 𝑣0 =30 𝑚. 𝑠−1

𝑔 =10 𝑚. 𝑠−2

Ditanya: 𝑋𝑚𝑎𝑥? (Jarak

terjauh)

Jawab:

=𝑣0

2 sin 2𝜃

𝑔

=302.sin 2.30°

10

= 90.1

2√3 = 45√3 𝑚

C3

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

132

Jadi, jarak terjauh yang

dicapai peluru yaitu

45√3 𝑚

Menentukan

jarak terjauh

benda

14. Sebuah pesawat yang sedang terbang mendatar dengan laju 300 𝑚. 𝑠−1 pada

ketinggian 80 m akan menjatuhkan bom ke sebuah target (𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2). Jika target

berada pada jarak 1500 m dari titik ketinggian pesawat saat menjatuhkan bom.

Menurut perkiraanmu, apakah bom tersebut akan tepat mengenai target....

a. Bom tersebut akan mengenai target karena jaraknya sama dengan jarak target

b. Bom tersebut akan mengenai target karena laju pesawat cukup besar

c. Bom tersebut tidak akan mengenai target karna jaraknya lebih kecil dari

jarak target

d. Bom tersebut tidak akan mengenai target karena laju pesawat yang kecil

e. Bom tersebut tidak akan mengenai target karena pesawat tterbang dengan

ketinggian yang rendah

Jawaban: c

Diketahui: 𝑣0 =300 𝑚. 𝑠−1

ℎ = 80 𝑚

𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2

Ditanya: 𝑋 ?

Jawab: 𝑡 = √2ℎ

𝑔

𝑡 = √2.80 𝑚

10 𝑚/𝑠2= √

160

10

𝑡 = √16 = 4 𝑠

𝑥 = 𝑣0 . 𝑡

𝑥 = 300 𝑚. 𝑠−1 . 4 𝑠

𝑥 = 1200 𝑚 𝑥𝑏𝑜𝑚 < 𝑥𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡

Maka, bom tersebut

tidak akan mengenai

target

C4

Menentukan

titik tertinggi

suatu benda

15. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda,

yaitu masing-masing 30° dan 60°. Perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru

A dan B adalah...

a. 1 ∶ 2

b. 𝟏 ∶ 𝟑

c. 1 ∶ √3

d. 3 ∶ 1

e. 2 ∶ 1

Jawaban: b

Diketahui: 𝜃𝐴 = 30° 𝜃𝐵 = 60° Ditanya: ℎ𝑚𝑎𝑥?

Jawab: ℎ𝑚𝑎𝑥 =(𝑣0)2(𝑠𝑖𝑛 𝜃)2

2𝑔

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐴

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐵

=

(𝑣0)2

(𝑠𝑖𝑛 𝜃𝐴)2

2𝑔

(𝑣0)2

(𝑠𝑖𝑛 𝜃𝐵)2

2𝑔

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐴

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐵

=(sin 𝜃𝐴)2

(sin 𝜃𝐵)2

C4

X

Target bom

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

133

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐴

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐵

=1

4⁄

34⁄

ℎ𝑚𝑎𝑥𝐴: ℎ𝑚𝑎𝑥𝐵

= 1: 3

Menentukan

titik tertinggi

suatu benda

16. Romi melempar bola basket dengan sudut elevasi 45° dan kecepatan awalnya 15

𝑚. 𝑠−1. Jika tinggi awal pelemparan 1,4 m, tinggi maksimum yang dicapai bola

adalah.... (𝑔 = 9,8 𝑚. 𝑠−2)

a. 5,74 m

b. 6,28 m

c. 7,14 m

d. 7,56 m

e. 7,82 m

Jawaban : c

Diketahui: 𝜃 = 45°

𝑣0 = 15 𝑚. 𝑠−1 ℎ0 = 1,4 𝑚

𝑔 = 9,8 𝑚. 𝑠−2

Ditanya: ℎ𝑚𝑎𝑘𝑠?

Jawab:

ℎ𝑚𝑎𝑘𝑠 = ℎ0 +𝑣0

2 𝑠𝑖𝑛2𝜃

2𝑔

= 1,4 𝑚 +(15 𝑚.𝑠−1)

2(sin 45°)2

2(9,8 𝑚/𝑠2)

= 1,4 𝑚 +(225 )(0,5)

19,6

= 1,4 𝑚 + 5,74 𝑚= 7,14 𝑚

C3

Menentukan

titik tertinggi

suatu benda

17. Bola ditendang dengan kecepatan 19,6 𝑚. 𝑠−1dan membentuk sudut elevasi 53°

terhadap tanah seperti gambar berikut.

Ketinggian bola saat 2 sekon adalah... (9,8 𝑚. 𝑠−2dan sin 53° = 0,8)

a. 4,68 m

b. 5,56 m

c. 7,28 m

d. 11,76 m

e. 15,36 m

Jawaban: d

Diketahui: 𝑣0 = 19,6 𝑚/𝑠

𝜃 = 53°

Ditanya: ℎ saat 𝑡 = 2 𝑠 ?

Jawab: ℎ =

𝑣0 . sin 𝜃 . 𝑡 −1

2. 𝑔. 𝑡2

ℎ= 19,6. sin 53° . 2

−1

2. 9,8. 22

ℎ= 19,6 . 0,8 . 2

−1

2 . 9,8 . 4

C3

53°

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

134

ℎ = 31,36 − 19,6= 11,76

Jadi, ketinggian benda

saat 2 sekon adalah

11,76 m.

Menganalisis

hubungan

sudut elevasi

jarak benda

dengan tinggi

benda

18. Sebuah peluru ditembakkan sedemikian rupa sehingga jauh tembakannya sama dengan

tiga kali tinggi maksimum. Jika sudut elevasi 𝛼, maka besar tan 𝛼 = …. a. 2

b. 𝟒

𝟑

c. 2

3

d. 1

2

e. 1

4

Jawaban: b

Diketahui: 𝑥 = 3. ℎ𝑚𝑎𝑥

𝜃 = 𝛼

Ditanya: tan 𝛼 ?

Jawab: 𝑥 = 3ℎ𝑚𝑎𝑥

𝑣02. sin 2𝜃

𝑔=

3𝑣02. 𝑠𝑖𝑛2 𝜃

2𝑔

=𝑣0

2.sin 2𝜃.2𝑔

3𝑣02.𝑠𝑖𝑛2 𝜃.𝑔

=sin 2𝜃.2

3.sin2 𝜃=

2.sin 𝜃.cos 𝜃 .2

3.sin 𝜃.sin 𝜃=

4.cos 𝜃

3.sin 𝜃

4

3=

sin 𝜃

cos 𝜃

4

3= tan 𝜃

C3

Menganalisis

hubungan

sudut elevasi

jarak benda

dengan tinggi

benda

19. Tiga buah tank berada pada suatu garis sejajar, tank A menembakkan peluru dengan

sudut elevasi 45°, tank B dengan sudut 30° dan tank C sudut elevasi 60°. Kecepatan

awal peluru sama, maka dari pernyataan dibawah ini yang benar adalah...

a. Peluru A jatuh sama jauh dengan peluru B

b. Peluru B adalah terjauh

c. Peluru B dan C sama jauh

d. Peluru A dan C sama jauh

e. Semua peluru jatuh sama jauh

Jawaban: c

Jawab :

Jika pada garis sejajar

𝜃 = 90°, maka 𝑠𝑚𝑎𝑥

paling maksimum

pada 1

2× 90° = 45°

(peluru A)

𝑠𝑚𝑎𝑥 = ℎ𝑚𝑎𝑥 jika 𝛼 +𝜃 = 90°, sehingga jika

𝛼 = 30° (peluru B),

maka 𝜃 = 60° (peluru

C), maka 𝜃 = 30°

Jadi, peluru B dan C

jatuh sama jauh

C4

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

135

Memformulasi

kan persamaan

kecepatan

gerak parabola

pada arah

horizontal dan

vertikal

20. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal sebesar 𝑣0 = 100 𝑚. 𝑠−1 dan sudut

elevasi 53°, maka:

1) Posisi benda saat 𝑡 = 2 sekon adalah (120; 140) m

2) Kelajuan peluru di titik puncak = 60 𝑚. 𝑠−1

3) Jarak mendatar maksimum 𝑥 = 960 𝑚

4) Ketinggian maksimum = 320 m

Pernyataan yang benar adalah....

a. 1, 2 dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 4 saja

e. 1, 2, 3 dan 4

Jawaban: e

Diketahui : 𝑣0 =100 𝑚. 𝑠−1

𝜃 = 53° sin 53° = 0,8; cos 53°

= 0,6

𝑡 = 2 𝑠 Jawab:

1) 𝑥 = 𝑣𝑜 ∙ cos 𝜃 ∙ 𝑡

𝑥 = 100 ∙ cos 53° ∙ 2

𝑥 = 100 . 0,6 . 2 =120 𝑚

𝑦 = 𝑣𝑜 . sin 𝜃 . 𝑡 −1

2𝑔𝑡2

𝑦 = 100 . sin 53° . 2 −1

2 . 10 . 22

𝑦 = 100 . 0,8 . 2 − 20 =160 − 20] = 140 𝑚

Poin 1 betul

2) Kelajuan

3) 𝑥 =𝑣𝑜

2 .sin 2𝜃

𝑔=

1002 .sin 2.53°

10=

960 𝑚

Poin 3 betul

4) ℎ𝑚𝑎𝑥 =𝑣0

2 .𝑠𝑖𝑛2𝜃

2𝑔=

1002 .𝑠𝑖𝑛 2 53°

2.10

=10000 . 0,64

20= 320 𝑚

Poin 4 betul

Maka, semua poin

jawaban betul, dipilih

option 1, 2, 3 dan 4

C4

Menganalisis

hubungan

21. Dea dan Jihan melakukan pengamatan percobaan alat peraga gerak parabola dengan

kecepatan awal sama. Sehingga diperoleh data yang terdapat pada tabel di bawah ini. Jawaban: B C4

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

136

sudut elevasi

jarak benda

dengan tinggi

benda

Kecepatan

Awal

Sudut

Elevasi

Titik

Tertinggi

Titik

Terjauh

5 m.s-1

15o 7,50 cm 1,25 m

60o 93,75 cm 2,12 m

53o 80,00 cm 2,40 m

45o 62,50 cm 2,50 m

30o 31,25 cm 2,12 m

37o 45,00 cm 2,40 m

Berdasarkan data percobaaan di atas, kesimpulan yang tepat adalah ....

a. semakin besar sudut elevasi maka nilai ketinggian maksimum semakin tinggi,

sedangkan jarak minimum yang ditempuh dipengaruhi oleh nilai sudut elevasi

yang bernilai sama sehingga pada sudut 30o dan 60o memiliki jarak maksimum

yang sama.

b. semakin besar sudut elevasi maka nilai ketinggian maksimum semakin tinggi,

sedangkan jarak maksimum yang ditempuh dipengaruhi oleh nilai sudut elevasi

yang bernilai sama sehingga pada sudut 30o dan 60o memiliki jarak maksimum

yang sama.

c. semakin kecil sudut elevasi maka nilai ketinggian maksimum semakin rendah,

sedangkan jarak yang ditempuh dipengaruhi oleh nilai sudut elevasi yang bernilai

beda sehingga pada sudut 53o dan 37o memiliki jarak maksimum yang sama.

d. semakin kecil sudut elevasi maka nilai ketinggian maksimum semakin tinggi,

sedangkan jarak yang ditempuh dipengaruhi oleh nilai sudut elevasi yang bernilai

sama sehingga pada sudut 53o dan 37o memiliki jarak maksimum yang sama.

e. semakin besar sudut elevasi maka nilai ketinggian maksimum berubah, sedangkan

jarak yang ditempuh dipengaruhi oleh nilai sudut elevasi yang bernilai beda

sehingga pada sudut 53o dan 37o memiliki jarak maksimum yang sama.

(Sumber: Skripsi Ali Fikri Abdillah)

Jawab: semakin besar

sudut elevasi maka nilai

ketinggian maksimum

semakin tinggi,

sedangkan jarak

maksimum yang

ditempuh dipengaruhi

oleh nilai sudut elevasi

yang bernilai sama

sehingga pada sudut 30o

dan 60o memiliki jarak

maksimum yang sama

Menentukan

jarak terjauh

benda

22. Egi berlatih menendang bola dengan jarak 5 meter sebanyak tiga kali tendangan (I, II,

dan III) dengan kecepatan awal sama 7 m.s-1 dan sudut elevasi yang berbeda

sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini. (g = 9,8 m.s-2)

Jawaban : c

Tendangan I

C4

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

137

Tenda

ngan

Sudut

elevasi

kemungkinan yang akan terjadi

(meter)

I 30o

II 45o

III 75o

Jika tendangan yang dilakukan oleh Egi membentuk sudut seperti di atas. Menurut

analisis Anda, pasangan nilai sudut dan gambar lintasan yang paling tepat adalah ....

30o 45o 75o

a. a B c

b. a D e

c. b B c

d. b A c

e. c D e

(Sumber: Skripsi Ali Fikri Abdillah)

𝑥 =𝑣𝑜

2sin2α

𝑔

𝑥 =72 sin2(30o)

9,8 m. s−1

𝑥 =49 sin60o

9,8 m. s−1

𝑥 = 4,3 meter

Tendangan II

𝑥 =𝑣𝑜

2sin2α

𝑔

𝑥 =72 sin2(45o)

9,8 m. s−1

𝑥 =49 sin60o

9,8 m. s−1

𝑥 = 5 meter

Tendangan III

𝑥 =𝑣𝑜

2sin2α

𝑔

𝑥 =72 sin2(75o)

9,8 m. s−1

𝑥 =49 sin150o

10 m. s−1

𝑥 = 2,5 meter

b a

c

5 m

4,3 5 2,5 4,8

d

e

d e

b

5 m

4,3 5 2,5 4,8

a

e

a e

d

5 m

4,3 5 2,5 4,8

c

b

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

138

Menganalisis

hubungan

sudut elevasi

jarak benda

dengan tinggi

benda

23. Perhatikan gambar pertandingan bulu tangkis antara Viktor (Denmark) dan Jonatan

(Indonesia) di bawah ini!

Pada saat pertandingan dimuxlai, Viktor bersiap melakukan servis 2 meter di depan

net. Sedangkan lawannya Jonatan berada 2 meter di belakang net. Viktor bermaksud

melakukan servis untuk mendapatkan poin. Dia berencana menempatkan kok tepat

jatuh di belakang Jonatan. Menurut prediksi Anda cara Viktor melakukan servis supaya

tujuannya tercapai adalah ...

a. Viktor harus memukul kok dengan sudut 45o dan kecepatan lemparan sebesar 7

m/s.

b. Viktor harus memukul kok dengan sudut 30o dan kecepatan lemparan sebesar 8

m/s.

c. Viktor harus memukul kok dengan sudut 30o dan kecepatan lemparan sebesar 9

m/s.

d. Viktor harus memukul kok dengan sudut 45o dan kecepatan lemparan sebesar 8

m/s.

e. Viktor harus memukul kok dengan sudut 60o dan kecepatan lemparan sebesar 9

m/s.

Jawaban : b

𝑥 =𝑣𝑜

2sin2α

𝑔

𝑥 =82 sin2(45)

9,8 m. s−1

𝑥 =64 sin 90o

9,8 m. s−1

𝑥 = 6,5 meter

𝑦 =𝑣𝑜

2 sin2α

𝑔

𝑦 =64 sin2(45)

9,8 m. s−1

𝑦 =64 (0,49)

9,8 m. s−1

𝑦 = 6,5 meter

C4

Viktor Jonatan

1,5

13,4

2 8,5

ket:

A = wilayah

poin

A

A

A

A

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

139

(Sumber: Skripsi Ali Fikri Abdillah)

Menentukan

jarak terjauh

benda

24. Seorang atlet lompat jauh dapat melakukan lompatan sejauh 8 m dengan kecepatan

tolakan awal 𝑣0 dan sudut tolakan sebesar 45° terhadap horizontal. Pada saat

melakukan program latihan cross country, atlet tersebut berada di tepi sungai setinggi

2,5 m dari permukaan sungai seperti pada gambar di bawah ini

Atlet itu harus mampu menyebrang sungai dengan cara melompat. Jika dia melakukan

lompatan seperti saat latihan, apakah atlet tersebut mampu menyebrangi sungai....

a. Atlet tersebut mampu menyebrangi sungai karena jarak atlet lebih besar

dari dari jarak sungai

b. Atlet tersebut mampu menyebrangi sungai karena jarak atlet lebih kecil dari

jarak jarak sungai

c. Atlet tersebut mampu menyebrangi sungai karena nilai sudut tolakannya yang

besar

d. Atlet tersebut tidak mampu menyebrangi sungai karena jarak atlet lebih kecil

dari jarak sungai

e. Atlet tersebut tidak mampu menyebrangi sungai karena nilai sudut tolakannya

yang kecil

(Sumber: Ruangguru.com)

Jawaban : a

Kondisi 1: pada saat

latihan ∆𝑥𝑚𝑎𝑥 = 8 𝑚 𝑦

𝑡= 𝑦

0= 0

𝛼 = 45° 𝑣0 = ⋯ ?

Kondisi 2 𝑦0 = 2,5 𝑚

𝑦𝑡 = 0

𝛼 = 45° 𝑣0 = ⋯ ?

Jika atlet mampu

menyebrangi sungai

maka nilai jaraknya

harus lebih besar dari 10

m

Mencari nilai kecepatan

awal dari kondisi 1 :

∆𝑥𝑚𝑎𝑥 =𝑣0

2. sin 2𝛼

𝑔

8 =𝑣0

2. sin 2 (45°)

10

𝑣02 =

8.10

1

𝑣0 = √80 = 8,9 𝑚/𝑠

Mencari nilai t (waktu):

∆𝑦 = 𝑣0𝑦 . 𝑡 −1

2. 𝑔. 𝑡2

C4

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

140

0 − 2,5= 𝑣0. sin 45° . 𝑡

−1

2. 𝑔. 𝑡2

−2,5 = 8,9 . 0,7𝑡 − 5𝑡2

−2,5 = 6,3𝑡 − 5𝑡2

5𝑡2 − 6,3𝑡 − 2,5 = 0

𝑡1,2 =−𝑏 ± √𝑏2 − 4𝑎𝑐

2𝑎

𝑡1 = −0,3 𝑠 𝑡2 = 1,6 𝑠 ∆𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑣𝑥. 𝑡 ∆𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑣0. cos 𝛼 . 𝑡 ∆𝑥𝑚𝑎𝑥 =8,9 . cos 45° . 1,6 ∆𝑥𝑚𝑎𝑥 = 10,07 𝑚

∆𝑥𝑚𝑎𝑥 ≥ 10 𝑚 Maka atlet tersebut dapat

melewati sungai

Menjelaskan

konsep gerak

parabola

Menjelaskan

karakteristik

gerak parabola

25. Perhatikan data berikut

1. Kecepatan awal 𝑣0

2. Massa peluru m

3. Percepatan gravitasi g

4. Ketinggian h

Sebuah peluru ditembakkan dengan arah horizontal dengan kecepatan awal v dan pada

ketinggian h dari permukaan tanah. Jika gesekan dengan udara diabaikan, menurut

analisismu, jarak horizontal yang ditempuh peluru bergantung pada….

a. Kecepatan awal dan massa peluru, karena semakin besar kecepatan awal dan

massa peluru maka jarak tempuh nya akan semakin besar

b. Kecepatan awal dan percepatan gravitasi, karena semakin besar

kecepatan awal yang diberikan dan percepatan gravitasi yang diterima

maka semakin besar juga jarak yang ditempuh peluru

c. Besarnya ketinggian maksimum yang ditempuh peluru akan berbanding lurus

dengan besarnya jarak yang ditempuh

Jawaban: b

Berdasarkan persamaan

∆𝑥𝑚𝑎𝑥 =𝑣0

2.sin 2𝛼

𝑔

𝑥𝑚𝑎𝑥 =𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑢ℎ (𝑚) 𝑣0 =𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑚/𝑠)

𝛼 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑔 =𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖

maka dapat disimpulkan

bahwa besaran

C4

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

141

d. Kecepatan awal, massa peluru dan percepatan gravitasi harus memiliki nilai

yang besar agar jarak tempuh semakin besar.

e. Ketinggian dan kecepatan awal, karena semakin besar ketinggian maksimum

yang dicapai dan juga semakin besar kecepatan awal yang diberikan akan

mempengaruhi besarnya jarak

yang mempengaruhi

besarnya jarak

tempuh adalah kecepatan

awal yang diberikan dan

percepatan gravitasi.

Karena semakin besar

kecepatan awal maka

semakin jauh juga jarak

yang ditempuh

sedangkan nilai gravitasi

selalu konstan

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

142

Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes

a. Lembar Validasi Ahli Materi

Lembar Validasi Ahli Materi Instrumen Tes Kemampuan Hasil Belajar

Gerak Parabola

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Penguji/Validasi : Dwi Nanto, Ph.D

Tanggal : 7 September 2018

Petunjuk pengisian format validasi butir soal bentuk Pilihan Ganda (PG)

1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format

2. Berilah tanda (√) pada kolom “ya” bila soal sudah sesuai dengan kriteria

3. Berilah tanda (√) pada kolom “tidak” bila soal tidak sesuai dengan kriteria. Kemudian tuliskan

alasan dan masukan pendapat pada kolom komentar tiap butir soalnya

No.

Aspek yang dinilai

Materi

Kesesuaian

Indikator

pembelajaran,

indikator soal, ranah

kognitif, indikator

kognitif dengan soal

Materi yang

diatanyakan

sesuai dengan

kompetensi

Pilihan jawaban

homogen dan

logis

Hanya ada

satu kunci

jawaban Komentar

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

14 √ √ √ √

15 √ √ √ √

16 √ √ √ √

17 √ √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √

20 √ √ √ √

21 √ √ √ √

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

143

22 √ √ √ √

23 √ √ √ √

24 √ √ √ √

25 √ √ √ √

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

144

Lembar Validasi Ahli Materi Instrumen Tes Kemampuan Hasil Belajar

Gerak Parabola

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Penguji/Validasi : Anugrah Azhar, M.Si

Tanggal : 11 September 2018

Petunjuk pengisian format validasi butir soal bentuk Pilihan Ganda (PG)

1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format

2. Berilah tanda (√) pada kolom “ya” bila soal sudah sesuai dengan kriteria

3. Berilah tanda (√) pada kolom “tidak” bila soal tidak sesuai dengan kriteria. Kemudian tuliskan

alasan dan masukan pendapat pada kolom komentar tiap butir soalnya

No.

Aspek yang dinilai

Materi

Kesesuaian Indikator

pembelajaran, indikator

soal, ranah kognitif,

indikator kognitif dengan

soal

Materi yang

diatanyakan

sesuai dengan

kompetensi

Pilihan jawaban

homogen dan

logis

Hanya ada

satu kunci

jawaban Komentar

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √ Perbaiki

redaksi

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

14 √ √ √ √

15 √ √ √ √

16 √ √ √ √

17 √ √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √

20 √ √ √ √ Ubah jadi

C4

21 √ √ √ √

22 √ √ √ √

23 √ √ √ √

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

145

24 √ √ √ √

25 √ √ √ √

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

146

b. Lembar Validasi Ahli Kontruksi

Lembar Validasi Ahli Konstruksi Instrumen Tes Kemampuan Hasil Belajar

Gerak Parabola

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Penguji/Validasi : Dwi Nanto, Ph.D

Petunjuk pengisian format validasi butir soal bentuk Pilihan Ganda (PG)

1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format

2. Berilah tanda (√) pada kolom “ya” bila soal sudah sesuai dengan kriteria

3. Berilah tanda (√) pada kolom “tidak” bila soal tidak sesuai dengan kriteria. Kemudian tuliskan alasan dan masukan pendapat pada kolom komentar tiap

butir soalnya

No.

Aspek yang dinilai

Komentar

Materi

Pokok soal

dirumuskan

dengan

singkat,

jelas dan

lugas

Rumusan pokok

soal dan pilihan

jawaban

merupakan

pernyataan yang

diperlukan saja

Pokok soal

tidak

memberi

petunjuk ke

arah jawaban

Pokok soal

bebas dari

pernyataan

yang

bersifat

negatif

ganda

Pilihan

jawaban

homogen dan

dapat ditinjau

dari segi

materi

Gambar grafik,

tabel, diagram

atau sejenisnya

jelas dan

berfungsi

Panjang

pilihan

jawaban

relatif sama

Pilihan jawaban

yang berbentuk

angka/waktu

disusun

berdasarkan

urutan besar

kecilnya angka

atau kronologinya

Butir soal

tidak

bergantung

pada

jawaban soal

sebelumnya

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya Tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

147

7 √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 √ √ √ √ √ √ √ √ √

10 √ √ √ √ √ √ √ √ √

11 √ √ √ √ √ √ √ √ √

12 √ √ √ √ √ √ √ √ √

13 √ √ √ √ √ √ √ √ √

14 √ √ √ √ √ √ √ √ √

15 √ √ √ √ √ √ √ √ √

16 √ √ √ √ √ √ √ √ √

17 √ √ √ √ √ √ √ √ √

18 √ √ √ √ √ √ √ √ √

19 √ √ √ √ √ √ √ √ √

20 √ √ √ √ √ √ √ √ √

21 √ √ √ √ √ √ √ √ √

22 √ √ √ √ √ √ √ √ √

23 √ √ √ √ √ √ √ √ √

24 √ √ √ √ √ √ √ √ √

25 √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

148

c. Lembar Validasi Ahli Bahasa

Lembar Validasi Ahli Bahasa Instrumen Tes Kemampuan Hasil Belajar

Gerak Lurus

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Penguji/Validasi : Dwi Nanto, Ph.D

Petunjuk pengisian format validasi butir soal bentuk Pilihan Ganda (PG)

1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format

2. Berilah tanda (√) pada kolom “ya” bila soal sudah sesuai dengan kriteria

3. Berilah tanda (√) pada kolom “tidak” bila soal tidak sesuai dengan kriteria. Kemudian tuliskan

alasan dan masukan pendapat pada kolom komentar tiap butir soalnya

No.

Aspek yang dinilai

Komentar

Materi

Kesesuaian dengan

kaidah Bahasa

Indonesia

Penggunaan Bahasa

yang komunikatif

Tidak

menggunakan

Bahasa yang

berlaku

setempat/tabu

Pilihan jawaban tidak

mengandung

kata/kelompok kata

yang sama kecuali

merupakan suatu

kesatuan pengertian

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

14 √ √ √ √

15 √ √ √ √

16 √ √ √ √

17 √ √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √

20 √ √ √ √

21 √ √ √ √

22 √ √ √ √

23 √ √ √ √

24 √ √ √ √

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

149

25 √ √ √ √

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

150

d. Uji Validitas Butir Soal

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek = 32

Butir Soal = 25

Bobot utk jwban benar = 1

Bobot utk jwban salah = 0

Nama berkas: D:\ANISA RAHMAYANI\SKRIPSI ANISA\ANATES DATA SKRIPSI

ANISA\ANATESV4\FISIKA ANISA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 -0,024 -

2 2 0,403 Signifikan

3 3 0,512 Sangat Signifikan

4 4 0,394 Signifikan

5 5 0,462 Signifikan

6 6 0,226 -

7 7 0,489 Signifikan

8 8 0,338 -

9 9 -0,338 -

10 10 0,461 Signifikan

11 11 0,475 Signifikan

12 12 0,495 Signifikan

13 13 -0,026 -

14 14 0,520 Sangat Signifikan

15 15 0,232 -

16 16 0,519 Sangat Signifikan

17 17 0,127 -

18 18 0,463 Signifikan

19 19 0,603 Sangat Signifikan

20 20 0,409 Signifikan

21 21 0,295 -

22 22 0,418 Signifikan

23 23 0,406 Signifikan

24 24 0,417 Signifikan

25 25 -0,117 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

151

e. Uji Reliabilitas Instrumen

RELIABILITAS TES

================

Rata2 = 16,41

Simpang Baku = 3,56

KorelasiXY = 0,35

Reliabilitas Tes = 0,52

Nama berkas: D:\ANISA RAHMAYANI\SKRIPSI ANISA\ANATES DATA SKRIPSI

ANISA\ANATESV4\FISIKA ANISA.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 11 S11 11 12 23

2 28 S28 11 12 23

3 31 S31 11 11 22

4 20 S20 10 11 21

5 2 S2 11 9 20

6 14 S14 12 8 20

7 21 S21 9 11 20

8 3 S3 10 9 19

9 4 S4 8 10 18

10 9 S9 8 10 18

11 15 S15 7 11 18

12 17 S17 8 10 18

13 23 S23 10 8 18

14 24 S24 8 10 18

15 27 S27 10 8 18

16 10 S10 9 8 17

17 13 S13 8 8 16

18 6 S6 7 8 15

19 12 S12 7 8 15

20 16 S16 9 6 15

21 19 S19 6 9 15

22 25 S25 10 5 15

23 22 S22 8 6 14

24 5 S5 5 8 13

25 18 S18 6 7 13

26 29 S29 8 5 13

27 32 S32 6 7 13

28 7 S7 8 4 12

29 8 S8 7 5 12

30 30 S30 7 5 12

31 26 S26 7 4 11

32 1 S1 8 2 10

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

152

f. Uji Daya Pembeda

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek = 32

Klp atas/bawah(n) = 9

Butir Soal = 25

Nama berkas: D:\ANISA RAHMAYANI\SKRIPSI ANISA\ANATES DATA SKRIPSI

ANISA\ANATESV4\FISIKA ANISA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 9 9 0 0,00

2 2 7 3 4 44,44

3 3 9 4 5 55,56

4 4 9 6 3 33,33

5 5 9 4 5 55,56

6 6 9 8 1 11,11

7 7 9 4 5 55,56

8 8 6 4 2 22,22

9 9 7 9 -2 -22,22

10 10 6 2 4 44,44

11 11 9 5 4 44,44

12 12 9 4 5 55,56

13 13 3 3 0 0,00

14 14 9 4 5 55,56

15 15 9 7 2 22,22

16 16 7 1 6 66,67

17 17 7 6 1 11,11

18 18 5 0 5 55,56

19 19 4 0 4 44,44

20 20 8 5 3 33,33

21 21 7 3 4 44,44

22 22 9 5 4 44,44

23 23 8 4 4 44,44

24 24 9 5 4 44,44

25 25 3 4 -1 -11,11

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

153

g. Uji Taraf Kesukaran

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 32

Butir Soal= 25

Nama berkas: D:\ANISA RAHMAYANI\SKRIPSI ANISA\ANATES DATA SKRIPSI

ANISA\ANATESV4\FISIKA ANISA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 27 84,38 Mudah

2 2 21 65,63 Sedang

3 3 26 81,25 Mudah

4 4 28 87,50 Sangat Mudah

5 5 22 68,75 Sedang

6 6 31 96,88 Sangat Mudah

7 7 23 71,88 Mudah

8 8 15 46,88 Sedang

9 9 30 93,75 Sangat Mudah

10 10 18 56,25 Sedang

11 11 28 87,50 Sangat Mudah

12 12 20 62,50 Sedang

13 13 8 25,00 Sukar

14 14 22 68,75 Sedang

15 15 28 87,50 Sangat Mudah

16 16 17 53,13 Sedang

17 17 20 62,50 Sedang

18 18 9 28,13 Sukar

19 19 4 12,50 Sangat Sukar

20 20 23 71,88 Mudah

21 21 19 59,38 Sedang

22 22 27 84,38 Mudah

23 23 25 78,13 Mudah

24 24 24 75,00 Mudah

25 25 10 31,25 Sedang

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

154

h. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2 = 16,41

Simpang Baku = 3,56

KorelasiXY = 0,35

Reliabilitas Tes = 0,52

Butir Soal = 25

Jumlah Subyek = 32

Nama berkas: D:\ANISA RAHMAYANI\SKRIPSI ANISA\ANATES DATA SKRIPSI

ANISA\ANATESV4\FISIKA ANISA.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 0,00 Mudah -0,024 -

2 2 44,44 Sedang 0,403 Signifikan

3 3 55,56 Mudah 0,512 Sangat Signifikan

4 4 33,33 Sangat Mudah 0,394 Signifikan

5 5 55,56 Sedang 0,462 Signifikan

6 6 11,11 Sangat Mudah 0,226 -

7 7 55,56 Mudah 0,489 Signifikan

8 8 22,22 Sedang 0,338 -

9 9 -22,22 Sangat Mudah -0,338 -

10 10 44,44 Sedang 0,461 Signifikan

11 11 44,44 Sangat Mudah 0,475 Signifikan

12 12 55,56 Sedang 0,495 Signifikan

13 13 0,00 Sukar -0,026 -

14 14 55,56 Sedang 0,520 Sangat Signifikan

15 15 22,22 Sangat Mudah 0,232 -

16 16 66,67 Sedang 0,519 Sangat Signifikan

17 17 11,11 Sedang 0,127 -

18 18 55,56 Sukar 0,463 Signifikan

19 19 44,44 Sangat Sukar 0,603 Sangat Signifikan

20 20 33,33 Mudah 0,409 Signifikan

21 21 44,44 Sedang 0,295 -

22 22 44,44 Mudah 0,418 Signifikan

23 23 44,44 Mudah 0,406 Signifikan

24 24 44,44 Mudah 0,417 Signifikan

25 25 -11,11 Sedang -0,117 -

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

155

Lampiran B.4 Soal yang digunakan pada pretest dan posttest

1. Berikut karakteristik gerak parabola kecuali...

a. tidak terjadi percepatan pada gerak parabola

b. lintasan gerakannya berbentuk parabola

c. perpaduan gerak GLB dan GLBB

d. kecepatan horizontal gerak parabola tidak bergantung pada waktu

e. pada titik tertinggi, kecepatan vertikal benda bernilai 0

2. Saat benda mencapai titik tertinggi pada gerak parabola, maka...

a. kecepatan akan maksimum

b. kecepatan akan minumum

c. kecepatannya nol

d. kecepatannya akan berubah

e. kecepatannya semakin menurun

3. Pada gerak parabola terdapat gerak benda yang selalu berubah secara

beraturan. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh....

a. percepatan gravitasi bumi yang nilainya tetap

b. kecepatan benda yang nilainya tetap

c. sudut elevasi yang semakin besar

d. percepatan benda yang selalu berubah

e. jangkauan benda yang semakin jauh

4. Berikut contoh gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari, kecuali.....

a. gerakan buah kelapa yang jatuh dari pohonnya

b. gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola

c. gerakan bola basket yang dilemparkan ke keranjang

d. gerakan seorang atletis lompat jauh

e. gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat yang dilemparkan ke bawah

dengan ketinggian tertentu

5. Sebuah partikel mula-mula terletak pada titik A (2, 3) m. Setelah 2 sekon,

partikel tersebut berpindah ke titik B (10, 9) m. Pernyataan – pernyataan

berikut yang salah terkait partikel tersebut yakni....

a. Posisi partikel di titik A adalah 𝑟𝐴 = 2𝑖 + 3𝑗

b. Posisi partikel di titik B adalah 𝑟𝐵 = 10𝑖 + 9𝑗

c. Nilai kecepatan partikel dalam selang waktu 2 sekon adalah 2

𝒎. 𝒔−𝟏

d. Vektor perpindahan partikel tersebut 8𝑖 + 6𝑗

e. Perpindahan partikel tersebut adalah 10 𝑚

6. David de Gea akan melemparkan sebuah bola ke Diogo Dalot pada saat

pertandingan MU melawan Tottenham. Bola tersebut dilemparkan condong

ke atas dengan kecepatan awal 20 𝑚. 𝑠−1dan sudut elevasi 60° terhadap

horizontal. Besar kecepatan bola saat berada di titik tertinggi yakni .....

a. 0 𝑚. 𝑠−1

b. 5√3 𝑚. 𝑠−1

c. 10√3 𝑚. 𝑠−1

d. 𝟏𝟎 𝑚. 𝑠−1

e. 30 𝑚. 𝑠−1

7. Sebuah bola dilempar condong ke atas dari atas tanah dengan kecepatan awal

30 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasi 60° seperti gambar berikut.

Waktu yang diperlukan oleh peluru untuk sampai ditembok yakni....

a. 𝟑

𝟐 𝒔

b. 4

5 𝑠

c. 3

5 𝑠

d. 3

4 𝑠

e. 2

3 𝑠

𝛼

𝑣0

x = 10 m

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

156

8. Sebuah bola dilemparkan dengan kecepatan awal 10 𝑚. 𝑠−1dan sudut elevasi

60° diatas tanah. Jika 𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2, lama bola ke udara dan kembali ke

tanah adalah....

a. 1 𝑠

b. √3 s

c. 2 𝑠

d. 𝟏

𝟐√𝟑 s

e. 2√3 s

9. Sebuah pesawat yang sedang terbang mendatar dengan laju 300 𝑚. 𝑠−1 pada

ketinggian 80 m akan menjatuhkan bom ke sebuah target (𝑔 = 10 𝑚. 𝑠−2).

Jika target berada pada jarak 1500 m dari titik ketinggian pesawat saat

menjatuhkan bom. Menurut perkiraanmu, apakah bom tersebut akan tepat

mengenai target....

a. Bom tersebut akan mengenai target karena jaraknya sama dengan jarak

target

b. Bom tersebut akan mengenai target karena laju pesawat cukup besar

c. Bom tersebut tidak akan mengenai target karena laju pesawat yang kecil

d. Bom tersebut tidak akan mengenai target karna jaraknya lebih

kecil dari jarak target

e. Bom tersebut tidak akan mengenai target karena pesawat terbang

dengan ketinggian yang rendah

10. Romi melempar bola basket dengan sudut elevasi 45° dan kecepatan awalnya

15 𝑚. 𝑠−1. Jika tinggi awal pelemparan 1,4 m, tinggi maksimum yang dicapai

bola adalah....

(𝑔 = 9,8 𝑚. 𝑠−2)

a. 5,74 m

b. 6,28 m

c. 7,14 m

d. 7,56 m

e. 7,82 m

11. Sebuah peluru ditembakkan sedemikian rupa sehingga jauh tembakannya

sama dengan tiga kali tinggi maksimum. Jika sudut elevasi 𝛼, maka besar

tan 𝛼 = …. a. 2

b. 2

3

c. 𝟒

𝟑

d. 1

2

e. 1

4

12. Tiga buah tank berada pada suatu garis sejajar, tank A menembakkan peluru

dengan sudut elevasi 45°, tank B dengan sudut 30° dan tank C sudut elevasi

60°. Kecepatan awal peluru sama, maka dari pernyataan dibawah ini yang

benar adalah...

a. Peluru B dan C sama jauh

b. Peluru A jatuh sama jauh dengan peluru B

c. Peluru B adalah terjauh

d. Peluru A dan C sama jauh

e. Semua peluru jatuh sama jauh

13. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal sebesar 𝑣0 =

100 𝑚. 𝑠−1 dan sudut elevasi 53°, maka:

1) Posisi benda saat 𝑡 = 2 sekon adalah (120; 140) m

2) Kelajuan peluru di titik puncak = 60 𝑚. 𝑠−1

3) Jarak mendatar maksimum 𝑥 = 960 𝑚

4) Ketinggian maksimum = 320 m

Pernyataan yang benar adalah....

a. 1, 2 dan 3

b. 1 dan 3

c. 1, 2, 3 dan 4 d. 2 dan 4

e. 4 saja

X

Target bom

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

157

14. Egi berlatih menendang bola dengan jarak 5 meter sebanyak tiga kali

tendangan (I, II, dan III) dengan kecepatan awal sama 7 m.s-1 dan sudut

elevasi yang berbeda sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini. (g =

9,8 m.s-2). (Skripsi Ali Fikri Abdillah, UIN Jakarta, 2018)

Tend

angan

Sudut

elevasi

kemungkinan yang akan terjadi

(meter)

I 30o

II 45o

III 75o

Jika tendangan yang dilakukan oleh Egi membentuk sudut seperti di atas.

Menurut analisis Anda, pasangan nilai sudut dan gambar lintasan yang paling

tepat adalah ....

30o 45o 75o

a. b b c

b. a d e

c. a b c

d. b a c

e. c d e

15. Perhatikan gambar pertandingan bulu tangkis antara Viktor (Denmark)

dan Jonatan (Indonesia) di bawah ini! (Skripsi Ali Fikri Abdillah, UIN

Jakarta, 2018)

Pada saat pertandingan dimulai, Viktor bersiap melakukan servis 2 meter

di depan net. Sedangkan lawannya Jonatan berada 2 meter di belakang net.

Viktor bermaksud melakukan servis untuk mendapatkan poin. Dia

berencana menempatkan kok tepat jatuh di belakang Jonatan. Menurut

prediksi Anda cara Viktor melakukan servis supaya tujuannya tercapai

adalah ...

a. Viktor harus memukul kok dengan sudut 45o dan kecepatan lemparan

sebesar 7 m/s.

b. Viktor harus memukul kok dengan sudut 30o dan kecepatan lemparan

sebesar 8 m/s.

c. Viktor harus memukul kok dengan sudut 30o dan kecepatan lemparan

sebesar 9 m/s.

d. Viktor harus memukul kok dengan sudut 45o dan kecepatan lemparan

sebesar 8 m/s.

e. Viktor harus memukul kok dengan sudut 60o dan kecepatan lemparan

sebesar 9 m/s.

b a

c

5 m

4,3 5 2,5 4,8

d

e

d e

b

5 m

4,3 5 2,5 4,8

a

e

a e

d

5 m

4,3 5 2,5 4,8

c

b

Viktor Jonatan

1,5

m

13,4

m

2

m

8,5

m ket:

A = wilayah poin

A

A

A

A

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

158

16. Seorang atlet lompat jauh dapat melakukan lompatan sejauh 8 m dengan

kecepatan tolakan awal 𝑣0 dan sudut tolakan sebesar 45° terhadap

horizontal. Pada saat melakukan program latihan cross cuntry, atlet

tersebut berada di tepi sungai setinggi 2,5 m dari permukaan sungai seperti

pada gambar di bawah ini

Atlet itu harus mampu menyebrang sungai dengan cara melompat. Jika dia

melakukan lompatan seperti saat latihan, apakah atlet tersebut mampu

menyebrangi sungai....

a. Atlet tersebut mampu menyebrangi sungai karena jarak atlet lebih kecil

dari jarak jarak sungai

b. Atlet tersebut mampu menyebrangi sungai karena nilai sudut tolakannya

yang besar

c. Atlet tersebut mampu menyebrangi sungai karena jarak atlet lebih

besar dari dari jarak sungai

d. Atlet tersebut tidak mampu menyebrangi sungai karena jarak atlet lebih

kecil dari jarak sungai

e. Atlet tersebut tidak mampu menyebrangi sungai karena nilai sudut

tolakannya yang kecil

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

159

Lampiran B.5 Instrumen Nontes

KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA

TERHADAP PENERAPAN FLIPPED CLASSROOM

a. Kisi-kisi Angket Respon Siswa

Jenis

Pembelajaran

Aspek yang

diamati No. Indikator Angket

Sifat

Pertanyaan

Pembelajaran

di kelas

Sikap Siswa

terhadap

pembelajaran

di kelas

1.

Pembelajaran Fisika yang difasilitasi guru di kelas

membantu saya memahami materi pelajaran dengan

mudah

Positif

2.

Gambaran umum yang dijelaskan guru pada awal

pembelajaran membantu saya mengetahui garis besar

materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Positif

3.

Saya tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh guru karena tidak akan berpengaruh kepada

pengetahuan saya tentang materi yang diajarkan

Negatif

4.

Ketika diskusi kelompok ataupun presentasi, saya hanya

harus diam dan tidak perlu memberikan tanggapan

apapun

Negatif

Minat Siswa

terhdap

pembelajaran

di kelas

5. Dengan melakukan kegiatan presentasi didepan kelas.

Saya dapat sekaligus melatih kemampuan berbicara saya Positif

6. Saya harus sering mengemukakan pendapat baik dalam

kegiatan diskusi maupun presentasi Positif

7.

Saya cukup mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas

saja tanpa harus mempedulikan hasil apa yang harus saya

capai setelah pembelajaran itu

Negatif

8. Dengan melakukan pembelajaran secara berkelompok

hanya akan membuat saya merasa tidak nyaman Negatif

Keterkaitan

pembelajaran

di kelas

dengan

pemahaman

materi fisika

Siswa

9.

Setelah melakukan pembelajaran di kelas, saya lebih

mahir dalam menerjemahkan permasalah fisika dan

menyelesaikannya

Positif

10.

Sejak awal, saya sudah memahami materi gerak parabola

sehingga tidak perlu lagi memperhatikan penjelasan guru

tentang hal tersebut

Negatif

Pembelajaran

dengan video

Sikap Siswa

terhadap

pembelajaran

dengan video

11.

Pembelajaran dengan bantuan video membantu saya

memahami materi fisika yang saya pelajari secara lebih

mendalam

Positif

12.

Dengan pembelajaran berbantuan video saya menemukan

pengetahuan-pengetahuan baru yang belum saya dapat

dari pembelajaran di kelas

Positif

13.

Dengan pembelajaran berbantuan video, saya

mendapatkan kesempatan untuk belajar fisika di mana

saja dan kapan saja tanpa terbatas oleh waktu

Positif

14.

Apabila mengalami kesulitan, saya hanya perlu

menunggu pembahasan jawaban soal yang diberikan guru

daripada harus mencari solusinya dari sumber internet

(online)

Negatif

15.

Saya tidak perlu rutin untuk mengunjungi website

pembelajaran atau melihat video pembelajaran yang ada

diinternet

Negatif

16. Pembelajaran berbantuan video diadakan hanya semata-

mata untuk mendapatkan nilai tambah dari guru Negatif

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

160

Minat Siswa

terhadap

pembelajaran

dengan video

17.

Karena menyelesaikan soal latihan setelah melihat video

pembelajaran secara berkelompok membuat saya antusias

dalam mengikuti pembelajaran

Positif

18.

Saya beranggapan bahwa guru saya tidak akan

mempermasalahkan jika saya tidak melihat video terlebih

dahulu sebelum pembelajaran di kelas

Negatif

Keterkaitan isi

video

terhadap

pemahaman

materi fisika

Siswa

19. Bahan ajar yang ditampilkan melalui video membuat saya

lebih memahami materi yang dipelajari. Positif

20. Mengerjakan soal latihan secara individu hanya akan

membuang-buang waktu saya secara percuma Negatif

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

161

b. Angket Respon Siswa

LEMBAR ANGKET RESPON SISWA

TERHADAP PENERAPAN FLIPPED CLASSROOM

Nama :

No. Absen :

Petunjuk Pengisian :

1. Pada angket ini terdapat 20 butir pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap butir pertanyaan

dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan Model Flipped Classroom.

2. Tentukan pilihan anda atas pertanyaan yang telah tersedia dengan memberikan tanda (√) pada salah

satu kolom tanggapan yang disediakan sesuai dengan pendapat anda.

Keterangan pilihan jawaban:

SS : sangat setuju TS : Tidak setuju

S : Setuju STS : sangat tidak setuju

C : cukup

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

SS S C TS STS

1. Apakah Pembelajaran Fisika yang difasilitasi guru di kelas

membantu memahami materi pelajaran dengan mudah?

2. Apakah Gambaran umum yang dijelaskan guru pada awal

pembelajaran membantu mengetahui garis besar materi dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

3. Apakah tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh guru karena tidak akan berpengaruh kepada

pengetahuan tentang materi yang diajarkan?

4. Apakah Ketika diskusi kelompok ataupun presentasi, hanya

harus diam dan tidak perlu memberikan tanggapan apapun?

5. Apakah dengan melakukan kegiatan presentasi di depan

kelas. dapat sekaligus melatih kemampuan berbicara ?

6. Apakah harus sering mengemukakan pendapat baik dalam

kegiatan diskusi maupun presentasi?

7. Apakah cukup mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas

saja tanpa harus mempedulikan hasil apa yang harus dicapai

setelah pembelajaran itu?

8. Apakah dengan melakukan pembelajaran secara

berkelompok hanya akan membuat perasaan tidak nyaman?

9. Apakah Setelah melakukan pembelajaran di kelas, dapat

lebih mahir dalam menerjemahkan permasalah fisika dan

menyelesaikannya?

10. Apakah Sejak awal, sudah memahami materi gerak Lurus

sehingga tidak perlu lagi memperhatikan penjelasan guru

tentang hal tersebut?

11. Apakah Pembelajaran dengan bantuan video membantu

dalam memahami materi fisika yang dipelajari secara lebih

mendalam?

12. Apakah dengan pembelajaran dengan bantuan video dapat

menemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang belum di

peroleh dari pembelajaran di kelas?

13. Apakah dengan pembelajaran berbantuan video,

mendapatkan kesempatan untuk belajar fisika di mana saja

dan kapan saja tanpa terbatas oleh waktu ?

14. Apabila mengalami kesulitan, apakah hanya perlu

menunggu pembahasan jawaban soal yang diberikan guru

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

162

daripada harus mencari solusinya dari sumber internet

(online)?

15. Apakah tidak perlu rutin untuk mengunjungi website

pembelajaran atau melihat video yang ada diinternet?

16. Apakah Pembelajaran online diadakan hanya semata-mata

untuk mendapatkan nilai tambah dari guru?

17. Apakah menyelesaikan soal latihan setelah melihat video

pembelajaran secara berkelompok membuat antusias dalam

mengikuti pembelajaran?

18. Apakah beranggapan bahwa guru tidak akan

mempermasalahkan jika tidak melihat video terlebih dahulu

sebelum pembelajaran di kelas?

19. Apakah Bahan ajar yang ditampilkan melalui melalui video

membuat saya lebih memahami materi yang dipelajari.?

20. Apakah Mengerjakan soal latihan secara individu hanya

akan membuang-buang waktu secara percuma?

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

163

LAMPIRAN C

ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

3. Hasil olah data per Aspek kognitif

4. Uji Normalitas hasil Pretest

5. Uji Normalitas hasil Posttest

6. Uji Homogenitas hasil Pretest

7. Uji Homogenitas hasil Posttest

8. Uji Hipotesis hasil Pretest

9. Uji Hipotesis hasil Posttest

10. Uji N-gain

11. Hasil peningkatan per Aspek Kognitif (C1-C4)

12. Data hasil angket respon siswa

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

164

Lampiran C.1 Hasil Pretest

Siswa Pretest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

S1 7 7

S2 8 8

S3 7 7

S4 5 8

S5 5 7

S6 7 10

S7 7 7

S8 8 8

S9 7 6

S10 5 7

S11 6 8

S12 8 11

S13 7 10

S14 7 7

S15 7 6

S16 7 9

S17 6 9

S18 9 7

S19 10 8

S20 9 5

S21 9 10

S22 9 10

S23 5 6

S24 7 9

S25 6 6

S26 11 8

S27 10 11

S28 9 5

S29 4 7

S30 11 7

Jumlah 223 234

Rata-rata 7,4 7,8

SD 1,783 1,62

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

165

Deskriptif Data Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Pretest Eksperimen

(Model Flipped Classroom)

Mean 7,433 ,3311

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 6,756

Upper Bound 8,110

5% Trimmed Mean 7,407

Median 7,000

Variance 3,289

Std. Deviation 1,8134

Minimum 4,0

Maximum 11,0

Range 7,0

Interquartile Range 3,0

Skewness ,227 ,427

Kurtosis -,462 ,833

Pretest Kontrol (Model

Konvensional)

Mean 7,800 ,3010

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7,184

Upper Bound 8,416

5% Trimmed Mean 7,778

Median 7,500

Variance 2,717

Std. Deviation 1,6484

Minimum 5,0

Maximum 11,0

Range 6,0

Interquartile Range 2,0

Skewness ,342 ,427

Kurtosis -,590 ,833

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

166

Lampiran C.2 Hasil Posttest

Siswa Posttest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

S1 12 9

S2 13 14

S3 11 12

S4 14 11

S5 11 10

S6 13 13

S7 13 10

S8 13 9

S9 15 12

S10 9 11

S11 13 12

S12 14 14

S13 13 6

S14 13 12

S15 12 13

S16 16 11

S17 11 10

S18 15 14

S19 15 10

S20 16 10

S21 15 14

S22 15 10

S23 13 9

S24 16 8

S25 14 9

S26 16 13

S27 12 15

S28 12 9

S29 8 10

S30 12 10

Jumlah 395 330

Rata-rata 13,2 11

SD 1,968 2,082

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

167

Deskriptif Data Hasil Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Posttest Eksperimen

(Model Flipped

Classroom)

Mean 13,167 ,3654

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 12,419

Upper Bound 13,914

5% Trimmed Mean 13,278

Median 13,000

Variance 4,006

Std. Deviation 2,0014

Minimum 8,0

Maximum 16,0

Range 8,0

Interquartile Range 3,0

Skewness -,577 ,427

Kurtosis ,377 ,833

Posttest Kontrol

(Model

Konvensional)

Mean 11,000 ,3866

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 10,209

Upper Bound 11,791

5% Trimmed Mean 11,037

Median 10,500

Variance 4,483

Std. Deviation 2,1173

Minimum 6,0

Maximum 15,0

Range 9,0

Interquartile Range 3,3

Skewness ,000 ,427

Kurtosis -,327 ,833

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

168

Lampiran C.3 Hasil olah data per Aspek kognitif

Perhitungan Data Pretest Aspek Kognitif (Kelas Eksperimen)

No. Nama Siswa

Indikator Hasil Belajar Per Aspek Kognitif

C1 C2 C3 C4

Jumlah 4 1 2 3 6 7 8 10 11 5 9 12 13 14 15 16

A A D A D A D C C C D A C A B C

1 S1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7

2 S2 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8

3 S3 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 7

4 S4 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5

5 S5 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5

6 S6 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 7

7 S7 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 7

8 S8 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 8

9 S9 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7

10 S10 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5

11 S11 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6

12 S12 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8

13 S13 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7

14 S14 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

15 S15 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 7

16 S16 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 7

17 S17 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 6

18 S18 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9

19 S19 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 10

20 S20 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 9

21 S21 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 9

22 S22 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 9

23 S23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5

24 S24 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7

25 S25 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6

26 S26 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 11

27 S27 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 10

28 S28 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

29 S29 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4

30 S30 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 11

Jumlah 15 18 25 24 17 21 10 21 10 5 8 16 12 5 13 3

Rata-rata 0,5 0,6 0,833 0,8 0,567 0,7 0,333 0,7 0,333 0,167 0,267 0,533 0,4 0,167 0,433 0,1

Presentase 50% 60% 83% 80% 56% 70% 33% 70% 33% 17% 26% 53% 40% 17% 43% 10%

Persentase Per Aspek Kognitif 50,00% 74,30% 52,40% 29%

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

169

Perhitungan Data Pretest Aspek Kognitif (Kelas Kontrol)

No. Nama Siswa

Indikator Hasil Belajar Per Aspek Kognitif

C1 C2 C3 C4

Jumlah 4 1 2 3 6 7 8 10 11 5 9 12 13 14 15 16

A A D A D A D C C C D A C A B C

1 S1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 7

2 S2 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8

3 S3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

4 S4 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8

5 S5 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 7

6 S6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 10

7 S7 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

8 S8 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 8

9 S9 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6

10 S10 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7

11 S11 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 8

12 S12 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 11

13 S13 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

14 S14 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 7

15 S15 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6

16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 9

17 S17 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 9

18 S18 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 7

19 S19 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

20 S20 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5

21 S21 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 10

22 S22 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 10

23 S23 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 6

24 S24 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

25 S25 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 6

26 S26 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 8

27 S27 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 11

28 S28 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5

29 S29 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 7

30 S30 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

Jumlah 16 20 28 22 18 21 16 20 3 6 4 21 18 4 11 6 Rata-rata 0,53 0,667 0,933 0,733 0,6 0,7 0,533 0,667 0,1 0,2 0,133 0,7 0,6 0,133 0,367 0,2 Presentase 53% 67% 93% 73% 60% 70% 53% 67% 10% 20% 13% 70% 60% 13% 37% 20%

Persentase Per Aspek Kognitif 53,00% 77,67% 86,67% 78%

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

170

Perhitungan Data Posttest Aspek Kognitif (Kelas Eksperimen)

No. Nama Siswa

Indikator Hasil Belajar Per Aspek Kognitif

C1 C2 C3 C4

Jumlah 4 1 2 3 6 7 8 10 11 5 9 12 13 14 15 16

A A D A D A D C C C D A C A B C

1 S1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 12

2 S2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13

3 S3 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11

4 S4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

5 S5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 11

6 S6 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13

7 S7 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13

8 S8 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 S9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

10 S10 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 9

11 S11 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

12 S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14

13 S13 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

14 S14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 13

15 S15 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12

16 S16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

17 S17 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 11

18 S18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

19 S19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

20 S20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

21 S21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

22 S22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

23 S23 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

24 S24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

25 S25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14

26 S26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

27 S27 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12

28 S28 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12

29 S29 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 8

30 S30 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12

Jumlah 27 10 29 24 24 30 16 28 30 25 26 30 29 17 20 30

Rata-rata 0,9 0,333 0,967 0,8 0,8 1 0,533 0,933 1 0,833 0,867 1 0,967 0,567 0,667 1

Presentase 90% 33% 97% 80% 80% 100% 53% 93% 100% 83% 87% 100% 97% 57% 67% 100%

Persentase Per Aspek Kognitif 90,00% 70,00% 85,26% 84%

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

171

Perhitungan Data Posttest Aspek Kognitif (Kelas Kontrol)

No. Nama Siswa

Indikator Hasil Belajar Per Aspek Kognitif

C1 C2 C3 C4

Jumlah 4 1 2 3 6 7 8 10 11 5 9 12 13 14 15 16

A A D A D A D C C C D A C A B C

1 S1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 9

2 S2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14

3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12

4 S4 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 11

5 S5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 10

6 S6 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13

7 S7 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10

8 S8 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 9

9 S9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 12

10 S10 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 11

11 S11 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 12

12 S12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14

13 S13 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6

14 S14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 12

15 S15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13

16 S16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 11

17 S17 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 10

18 S18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14

19 S19 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 10

20 S20 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10

21 S21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14

22 S22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 10

23 S23 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

24 S24 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 8

25 S25 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

26 S26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13

27 S27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15

28 S28 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9

29 S29 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10

30 S30 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10

Jumlah 23 18 30 27 28 28 9 27 17 16 22 15 21 13 25 11

Rata-rata 0,7667 0,6 1 0,9 0,933 0,933 0,3 0,9 0,567 0,533 0,733 0,5 0,7 0,433 0,833 0,367

Presentase 77% 60% 100% 90% 93% 93% 30% 90% 57% 53% 73% 50% 70% 43% 83% 37%

Persentase Per Aspek Kognitif 77,00% 83,30% 72,60% 58%

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

172

Lampiran C.4 Uji Normalitas Hasil Pretest

Uji Normalitas Hasil Pretest

(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol)

A. Kelas Eksperimen

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistik

𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

3. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest

Eksperimen

(Model Flipped

Classroom)

,194 30 ,005 ,950 30 ,171

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Sig. sebesar ,005 dan ,171 yang menunjukkan bahwa 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%), maka 𝐻0 diterima, 𝐻1

ditolak. Sehingga sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

173

B. Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistic

𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

3. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest Kontrol

(Model

Konvensional)

,186 30 ,009 ,939 30 ,087

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Sig. sebesar ,009 dan ,087 yang menunjukkan bahwa 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%), maka 𝐻0 diterima,

𝐻1 ditolak. Sehingga sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

174

Lampiran C.5 Uji Normalitas Hasil Posttest

Uji Normalitas Hasil Posttest

(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol)

A. Kelas Eksperimen

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistik

𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

3. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Postest

Eksperimen ,133 30 ,182 ,936 30 ,071

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Sig. sebesar ,182 dan ,071 yang menunjukkan bahwa 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%), maka 𝐻0 diterima, 𝐻1

ditolak. Sehingga sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

175

B. Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistik

𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

3. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Posttest

Kontrol ,182 30 ,013 ,953 30 ,200

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Sig. sebesar ,013 dan ,200 yang menunjukkan bahwa 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%), maka 𝐻0 diterima, 𝐻1

ditolak. Sehingga sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

176

Lampiran C.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest

Uji Homogenitas Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistic

𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

3. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak, yaitu varian kedua kelompok

sama atau homogen

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima, yaitu varian kedua kelompok

berbeda atau tidak homogen

Test of Homogeneity of Variances

Skor Pretest

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,218 1 58 ,642

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa 𝑠𝑖𝑔. = 0.642 > 𝛼 = 0,05 (5%), maka 𝐻0 diterima,

𝐻1 ditolak, yaitu varian kedua kelompok sama atau homogen

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

177

Lampiran C.7 Uji Homogenitas Hasil Posttest

Uji Homogenitas Hasil Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistic

𝐻0 = sampel berasal dari populasi terdistribusi normal

𝐻1 = sampel berasal dari populasi terdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

3. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak, yaitu varian kedua kelompok sama

atau homogen

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima, yaitu varian kedua kelompok berbeda

atau tidak homogen

Test of Homogeneity of Variances

Skor Posttest

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,407 1 58 ,526

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa 𝑠𝑖𝑔. = 0,526 > 𝛼 = 0,05 (5%), maka 𝐻0 diterima,

𝐻1 ditolak, yaitu varian kedua kelompok sama atau homogen

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

178

Lampiran C.8 Uji Hipotesis Hasil Pretest

Uji Hipotesis Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji Independent Sample t test:

1. Tetapkan hipotesis statistik

𝐻0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata Hasil Belajar siswa antara Model Flipped

Classroom dengan konvensional

𝐻1 = terdapat perbedaan rata-rata Hasil Belajar siswa antara Model Flipped Classroom

dengan konvensional

2. Persyaratan dalam Uji Independent sample t test adalah data berdistribusi Normal dan

homogen (tidak mutlak)

3. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

4. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

5. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan

rata-rata Hasil Belajar antara Model Flipped Classroom dengan konvensional

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima, yaitu terdapat perbedaan rata-rata

Hasil Belajar siswa antara Model Flipped Classroom dengan konvensional

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor

Pretest

Equal

variances

assumed

,218 ,642 -,819 58 ,416 -,367 ,447 -1,262 ,529

Equal

variances

not

assumed

-,819 57,480 ,416 -,367 ,447 -1,262 ,529

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

179

Kesimpulan:

Berdasarakan ouput di atas menunjukkan bahwa, 𝑠𝑖𝑔. = 0.416 > 0.05, maka 𝐻0

diterima, 𝐻1 ditolak sehingga tidak terdapat perbedaan rata-rata Hasil Belajar

siswa antara Model Flipped Classroom dengan konvensional.

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

180

Lampiran C.9 Uji Hipotesis Hasil Posttest

Uji Hipotesis Hasil Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji Independent Sample t test:

1. Tetapkan hipotesis statistik

𝐻0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata Hasil Belajar siswa antara Model Flipped

Classroom dengan konvensional

𝐻1 = terdapat perbedaan rata-rata Hasil Belajar siswa antara Model Flipped Classroom

dengan konvensional

2. Persyaratan dalam Uji Independent sample t test adalah data berdistribusi Normal dan

homogen (tidak mutlak)

3. Gunakan tingkat signifikan ∝= 5%

4. Perhatikan significance (sig.) pada ouput setelah pengolahan data

5. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

Jika 𝑠𝑖𝑔. > 0,05 (5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan

rata-rata Hasil Belajar antara Model Flipped Classroom dengan konvensional

Jika 𝑠𝑖𝑔. ≤ 0,05 (5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima, yaitu terdapat perbedaan rata-rata

Hasil Belajar siswa antara Model Flipped Classroom dengan konvensional

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor

Posttest

Equal

variances

assumed

,407 ,526 4,073 58 ,000 2,167 ,532 1,102 3,231

Equal

variances not

assumed

4,073 57,817 ,000 2,167 ,532 1,102 3,232

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

181

Kesimpulan:

Berdasarakan ouput di atas menunjukkan bahwa, 𝑠𝑖𝑔. = 0.000 < 0.05, maka 𝐻0

ditolak, 𝐻1 diterima sehingga terdapat perbedaan rata-rata Hasil Belajar siswa

antara Model Flipped Classroom dengan konvensional.

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

182

Lampiran C.10 Uji N-gain

Uji N-gain Kelas Eksperimen

Responden Pretest Postest Selisih

Pretest-Postest

Selisih Ideal

Pretest N-gain Kategori

S1 7 12 5 9 0,56 Sedang

S2 8 13 5 8 0,63 Sedang

S3 7 11 4 9 0,44 Sedang

S4 5 14 9 11 0,82 Tinggi

S5 5 11 6 11 0,55 Sedang

S6 7 13 6 9 0,67 Sedang

S7 7 13 6 9 0,67 Sedang

S8 8 13 5 8 0,63 Sedang

S9 7 15 8 9 0,89 Tinggi

S10 5 9 4 11 0,36 Sedang

S11 6 13 7 10 0,70 Sedang

S12 8 14 6 8 0,75 Tinggi

S13 7 13 6 9 0,67 Sedang

S14 7 13 6 9 0,67 Sedang

S15 7 12 5 9 0,56 Sedang

S16 7 16 9 9 1,00 Tinggi

S17 6 11 5 10 0,50 Sedang

S18 9 15 6 7 0,86 Tinggi

S19 10 15 5 6 0,83 Tinggi

S20 9 16 7 7 1,00 Tinggi

S21 9 15 6 7 0,86 Tinggi

S22 9 15 6 7 0,86 Tinggi

S23 5 13 8 11 0,73 Tinggi

S24 7 16 9 9 1,00 Tinggi

S25 6 14 8 10 0,80 Tinggi

S26 11 16 5 5 1,00 Tinggi

S27 10 12 2 6 0,33 Sedang

S28 9 12 3 7 0,43 Sedang

S29 4 8 4 12 0,33 Sedang

S30 11 12 1 5 0,20 Rendah

N-gain rata-rata 0,68 Sedang

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

183

Uji N-gain Kelas Kontrol

Responden Pretest Postest Selisih

Pretest-postest

Selisih Ideal

Pretest N-gain Kategori

S1 7 9 2 9 0,22 Rendah

S2 8 14 6 8 0,75 Tinggi

S3 7 12 5 9 0,56 Sedang

S4 8 11 3 8 0,38 Sedang

S5 7 10 3 9 0,33 Sedang

S6 10 13 3 6 0,50 Sedang

S7 7 10 3 9 0,33 Sedang

S8 8 9 1 8 0,13 Rendah

S9 6 12 6 10 0,60 Sedang

S10 7 11 4 9 0,44 Sedang

S11 8 12 4 8 0,50 Sedang

S12 11 14 3 5 0,60 Sedang

S13 10 6 -4 6 -0,67 Rendah

S14 7 12 5 9 0,56 Sedang

S15 6 13 7 10 0,70 Sedang

S16 9 11 2 7 0,29 Rendah

S17 9 10 1 7 0,14 Rendah

S18 7 14 7 9 0,78 Tinggi

S19 8 10 2 8 0,25 Rendah

S20 5 10 5 11 0,45 Sedang

S21 10 14 4 6 0,67 Sedang

S22 10 10 0 6 0,00 Rendah

S23 6 9 3 10 0,30 Sedang

S24 9 8 -1 7 -0,14 Rendah

S25 6 9 3 10 0,30 Sedang

S26 8 13 5 8 0,63 Sedang

S27 11 15 4 5 0,80 Tinggi

S28 5 9 4 11 0,36 Sedang

S29 7 10 3 9 0,33 Sedang

S30 7 10 3 9 0,33 Sedang

N-gain rata-rata 0,38 Sedang

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

184

Lampiran C.11 Hasil peningkatan per aspek kognitif

Data Pretest Kelas Eksperimen Data Posttest Kelas Eksperimen

Aspek

Kognitif Pretest Posttest

Selisih

Posttest-Pretest

Skor

Ideal N-gain Kategori

C1 0,52 0,9 0,38 0,48 0,8 Tinggi

C2 2,26 2,13 -0,13 0,74 -0,17 Rendah

C3 2,71 4,3 1,58 2,3 0,69 Sedang

C4 2,23 5,9 3,71 4,77 0,77 Tinggi

Nama

Siswa

C1 C2 C3 C4

Jumlah Soal per Indikator

1 3 5 7

S1 1 2 3 1

S2 0 3 3 2

S3 0 3 2 2

S4 1 1 3 0

S5 0 2 2 1

S6 1 1 3 2

S7 0 2 3 2

S8 0 2 3 3

S9 0 3 4 0

S10 1 2 2 0

S11 1 2 3 0

S12 0 2 3 3

S13 0 3 3 1

S14 1 3 1 2

S15 0 3 2 2

S16 0 2 3 2

S17 0 2 3 1

S18 0 2 3 4

S19 1 3 2 4

S20 0 2 3 4

S21 1 3 2 3

S22 1 3 2 3

S23 1 2 2 0

S24 1 2 3 1

S25 1 1 2 2

S26 1 3 3 4

S27 1 3 3 3

S28 0 1 4 4

S29 0 1 1 2

S30 1 3 3 4

Rata-

rata 0,52 2,26 2,71 2,23

Nama

Siswa

C1 C2 C3 C4

Jumlah Soal per Indikator

1 3 5 7

S1 1 2 4 5

S2 1 2 4 6

S3 1 2 3 5

S4 1 2 5 6

S5 1 2 4 4

S6 1 2 4 6

S7 1 2 4 6

S8 1 1 4 7

S9 1 3 4 7

S10 1 1 3 4

S11 1 2 3 7

S12 1 3 5 5

S13 1 1 4 7

S14 1 2 5 5

S15 1 2 4 5

S16 1 3 5 7

S17 1 2 4 4

S18 1 3 4 7

S19 1 2 5 7

S20 1 3 5 7

S21 1 3 4 7

S22 0 3 5 7

S23 0 2 4 7

S24 1 3 5 7

S25 1 3 5 5

S26 1 3 5 7

S27 0 1 5 6

S28 1 0 5 6

S29 1 2 2 3

S30 1 1 5 5

Rata-

rata 0,9 2,13 4,3 5,9

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

185

Data Pretest Kelas Kontrol Data Posttest Kelas Kontrol

Aspek Kognitif

Pretest Posttest Selisih

Posttest-Pretest Skor Ideal

N-gain Kategori

C1 0,53 0,76 0,23 0,47 0,5 Sedang

C2 2,33 2,5 0,17 0,67 0,25 Rendah

C3 2,6 3,63 1,03 2,4 0,43 Sedang

C4 2,33 4,1 1,76 4,67 0,38 Sedang

Nama

Siswa

C1 C2 C3 C4

Jumlah Soal per Indikator

1 3 5 7

S1 0 1 3 3

S2 0 3 4 1 S3 1 3 2 1 S4 1 3 1 3 S5 0 2 2 3 S6 1 3 4 2 S7 0 3 3 1

S8 0 2 3 3 S9 1 3 2 0

S10 0 2 3 2 S11 1 2 2 3 S12 1 3 3 4 S13 1 3 3 3

S14 0 2 3 2 S15 0 2 3 1 S16 1 2 2 4 S17 1 2 3 3 S18 0 2 3 2 S19 1 2 3 2

S20 1 2 2 0 S21 1 3 3 3 S22 1 2 3 4 S23 0 2 2 2 S24 1 3 3 2 S25 0 3 1 2

S26 0 2 3 3 S27 1 3 3 4 S28 0 1 1 3 S29 0 1 3 3 S30 1 3 2 1

Rata-

rata 0,53 2,33 2,6 2,33

Nama Siswa

C1 C2 C3 C4

Jumlah Soal per Indikator

1 3 5 7

S1 0 2 4 3 S2 1 3 5 5 S3 0 3 4 5 S4 1 2 3 5 S5 1 3 4 2

S6 1 2 3 7 S7 0 2 3 5 S8 0 2 4 3 S9 1 3 3 5 S10 1 2 3 5 S11 1 3 3 5

S12 1 3 4 6 S13 0 2 3 1 S14 1 3 4 4 S15 1 3 4 5 S16 1 3 3 4 S17 1 2 4 3

S18 1 3 4 6 S19 1 2 2 5 S20 0 3 4 3 S21 1 3 4 6 S22 1 3 4 2 S23 1 2 4 2

S24 1 1 3 3 S25 1 3 3 2 S26 1 3 4 5 S27 1 3 5 6 S28 0 2 3 4 S29 1 2 4 3

S30 1 2 4 3 Rata-rata

0,76 2,5 3,63 4,1

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

186

Lampiran C.12 Data Hasil Angket Siswa

Data Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Flipped Classroom

No. Siswa

Sinkronus Langsung Asinkronus Mandiri

Sikap Minat Pemahaman Sikap Minat Pemahaman

( + ) ( - ) ( + ) ( - ) ( + ) ( - ) ( + ) ( - ) ( + ) ( - ) ( + ) ( - )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 L 4 3 4 5 4 5 4 2 3 4 3 3 2 4 4 5 3 5 3 2

2 L 2 3 2 4 5 4 3 3 2 3 1 2 3 2 4 3 3 3 3 3

3 P 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4

4 L 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4

5 P 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3

6 L 3 4 3 4 5 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 5

7 P 4 3 4 5 3 3 4 5 4 5 2 4 3 3 4 4 2 3 4 5

8 L 3 3 4 2 4 4 5 4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 4 2 3

9 L 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4

10 P 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 1 3 4 3 2 3 2 4

11 P 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 3 4 4 2 4 2 4

12 P 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3

13 L 3 3 4 3 5 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4

14 P 2 2 3 3 5 3 3 3 2 4 1 2 2 5 5 2 3 4 2 3

15 P 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4

16 P 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 1 3 3 4 3 4 2 3

17 P 3 4 3 3 4 4 4 5 2 3 3 3 4 2 3 4 3 5 1 3

18 L 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3

19 L 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3

20 L 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 1

21 L 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3

22 P 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 2 3

23 L 4 3 2 5 5 4 3 5 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3

24 L 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4

25 P 2 2 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 5 5 1 3 3 2 3

26 L 3 4 4 5 3 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 5 3 3

27 L 3 4 4 4 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 4

28 P 1 3 4 3 4 4 5 3 1 4 1 1 1 4 3 3 3 2 1 4

29 P 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4

30 P 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3

Jumlah 91 101 108 117 120 116 113 116 84 115 75 88 90 101 102 101 86 109 75 102

Persentase 60% 67% 72% 78% 80% 77% 75% 77% 56% 77% 50% 59% 60% 67% 68% 67% 57% 73% 50% 68%

Per-Indikator 69,33% 78% 66% 61,89% 65% 59%

Rata-rata Total 66,51%

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

187

LAMPIRAN D

SURAT KETERANGAN

1. Surat Permohonan Izin Observasi

2. Surat Keterangan Penelitian

3. Uji Referensi

4. Foto Dokumentasi

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

188

Lampiran D. 1 Surat Permohonan Izin Observasi

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

189

Lampiran D.2 Surat Keterangan Penelitian

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

190

Lampiran D.3 Uji Referensi

UJI REFERENSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR

KOGNITIF SISWA SMA PADA KONSEP GERAK PARABOLA

No. Footnote Paraf

Pembimbing

BAB I

1. Ayu Nur Laily Choiroh, dkk.. Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom

Menggunakan Metode Mind Mapping Terhadap Prestasi dan Kemandirian Belajar

Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol.7 No.1, Juni 2018, h.2.

2. Muh. Yunus dan Kurniati Ilham, Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Giving

Question and Getting Answers Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri

1 Bajeng, Jurnal Chemica Vol. 14 No. 1, Juni 2013, h.21

3. Setyawati, Edy Sulistiyo, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Aktif Strategi

Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TAV

Pada Standar Kompetensi membuat Rekaman Audio di Studio di SMK Negeri 3

Surabaya, Jurnal Penelitian Pendidikan Elektro, Vol. 02 No. 1, 2013, h.187

4. Depdiknas, Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA, 2006, h.160

5. Agnes Yuni P., Pengembangan Media Interaktif “Jelonpro” Konsep Gerak

Parabola untuk Peserta Didik Kelas X, Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM,

Vol. 1, 2016, h.35

6. Fuad Muhclisin, Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning Dengan

Pendekatan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata

Pelajaran Teknologi Motor Diesel Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Jurnal

Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UNY, 2013. h.1

7. Ayu Nur Laily Choiroh, dkk, loc. cit.

8. Sri Wahyu Widyaningsih dan Irfan Yusuf, Penerapan Quantum Learning Berbasis

Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik, Jurnal Panrita,

Vol.10, 2015, h.681

9. Wawancara langsung kepada 30 siswa

10. Observasi nilai rapor siswa di beberapa sekolah di SMAN 5 Tangerang Selatan,

SMAN 4 Tangerang Selatan dan SMA Triguna Utama UIN, 2018.

11. Budi Kuspriyanto dan Sahat Siagian, Strategi Pembelajaran dan Kemampuan

Berpikir Kreatif terhadap Hasil Belajar Fisika, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.

6 No. 2, Oktober 2013, h.133

12. Sri Wahyu Widyaningsih & Irfan Yusuf, loc. cit.

13. Yova Agustian Prahara, Subiki dan Maryani, Model Quantum Learning Dengan

Metode Ekspeimen Pada Pembelajaran Fisika Di SMPN 7 Jember, Jurnal

Pembelajaran Fisika, Vol.1, 2012, h.309

14. Yeni Apriyanti, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Flipped Classroom

Pada Materi Getaran Harmonis, FKIP Universitas Lampung, h.70

15. M. Khoiruddin, dkk, Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Strategi

Metakognitif Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola, Program

Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak, h. 1

16. Riki Chandra Wijaya, dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Projectile

Launcher sebagai Alat Praktikum Fisika pada Materi Gerak Parabola, Jurnal Edu-

Sains, Vol.3 No.2, Juli 2014, h.46

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

191

17. Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

Mata Pelajaran Fisika (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016),

h.14

18. Ayu Nur Laily Choiroh, dkk, loc.cit.

BAB II

19. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),

h.13

20. Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, (Banjarmasin: Aswaja Pressindo,

2014), h.7.

21. Dr. Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2016), h.133.

22. Kevin M Steele, The Flipped Classroom: Cuting-Edge, Practical Strategies to

Successfully “Flip” Your Classroom, 2016, h.2. diakses dari

http://www.kevinmstelee.com/the_flipped_classroom_-_ice.pdf, pada tanggal 3

Agustus 2018 pukul 09.26

23. Francisca H. Chandra & Yulius W. Nugroho, Peran Teknologi Video dalam

Flipped Classroom, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Dinamika Teknologi : April

2016 Vol.8; No.1, h.16

24. Jeffery L.Loo, et.al., Flipped Instruction For Information Literacy: Five

Instructional Cases of Academic Librarians, 13 Maret 2016, h.1

25. Jonathan Bergmann and Aaron Sams, Flip Your Classroom: Reach Every Student

in Every Class Every Day, (United States : The International Society For

Technology In Education, 2012), h.15

26. Jacob Lowell Bioshop and Matthew a verieger, The Flipped Classroom: A Survey

of the Research, (Atlanta : 120th ASEE Annual Conference & Exposition, 2013),

h.5

27. Kevin M Stelee, op. cit, h. 2-3, (http://www.kevinmsteele.com/

the_flipped_classroom_-_ice.pdf )

28. Heris Hendriana dan Utari Sumarmo, Penilaian Pembelajaran Matematika,

(Bandung : Refika Aditama, 2014), h.68.

29. Eric Mazur, Peer Instruction: A User’s Manual, (New Jersey : Prentice Hall, 1997),

h.10

30. N.Lasry et.al, Peer Instruction: Comparing clickers to Flashcard, 2016, h. 1,

(https://arxiv.org/ftp/physics/papers/0702/0702186.pdf)

31. Stelee, op.cit., h. 3.

32. Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Penerbit Alfabeta), 2012, h. 125

33. Widoyoko. Eko Putro, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar), 2014, h. 30

34. Rukmini. Elizabeth, Deskripsi Singkat Revisi Taksonomi Bloom. Majalah Ilmiah

Pembelajaran FIP UNY, 2008, h. 6

35. Widoyoko. Eko Putro, op.cit, h. 30-36

36. Rusman, op.cit. h. 126

37. D. young. hugh dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas Jilid I, (Jakarta:

Erlangga, 2002), h.68.

38. Serway. Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Salemba Teknika,

2014), h. 148.

39. Tipler. Paul A, Fisika untuk Sains dan Teknik, (Jakarta: Erlangga, 1998), h.65.

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

192

40. Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika

untuk SMA/MA kelas X, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2016), h. 125

41. Aris Prasetyo Nugroho, Indarti dan Naila Hilmiyana Syifa, Buku Siswa Fisika

untuk SMA/MA kelas X, (Surakarta: CV Mediatama, 2016), h.103

42. Ibid, h. 104-106

43. Ibid, h. 107

44. Ibid, h. 107-108

45. Ibid, h. 108

46. Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, op.cit, h. 124

47. Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, Ibid, h. 124

48. Ibid., h. 124

49. Rusdi, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped

Classroom terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Sistem Ekskresi”,

Jurnal Biologi, 2016, h.19

50. Arfiyanti Agustiningrum dan Agung Haryono, “Penerapan Model Pembelajaran

Flipped Classroom dan Course Review Horay Berbasis Lesson Study untuk

menigkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di

Kelas XI IPS 2 MAN Kota Batu, Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2017, h.119

51. Ayu Nur Laily Choiroh, dkk., op. cit, h.1

52. Md Nurul Islam, et al. “A Comparative Study on Achievement of Learning

Outcomes through Flipped Classroom and Traditional Lecture Instruction”,

International Medical Journal, Oktober 2018, h.316

53. Fradila Yulietri, dkk. “Model Flipped Classroom dan Discovery Learning

Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Kemandirian

Belajar”, Jurnal TEKNODIKA, September 2015, h.5

54. Sri Utami, “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Tipe Peer

Instruction Flipped Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h.87

55. Gabriella Elsa Suryacitra, dengan judul “Efektifitas Penerapan Model

Pembelajaran Flipped Classroom di Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Karanganom

pada Materi Vektor”, Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2018, h.108

56. Yenni Merlin Djajalaksana, “Penerapan Konsep ‘Flipped Classroom’ untuk Mata

Kuliah Statistika dan Probabilitas di Program Studi Sistem Informasi ”, Laporan

Penelitian Universitas Kristen Maranatha. 2014

BAB III

57. Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2010, h.114

58. Ibid., h.116

59. Ibid., h.116

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

193

60. Ibid., h.60

61. Kadir, Statistika Terapan, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2015, Cet ke-1, h.118

62. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), 2010, h.254

63. Sugiyono, loc. cit.

64. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2015), h.42.

65. Djaali dan Puji Mardjono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta:

Grasindo, 2007), h.28.

66. Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 65

67. Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,

(Jakarta: Kencana, 2010), cet.1, h.291.

68. Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 75

69. Ibid., h.100

70. Ibid., h.89

71. Ibid., h. 222

72. Ibid., h. 225.

73. Ibid., h.212.

74. Ibid., h. 213

75. Yulingga Handa Hanif dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta:

Deepublish, 2017), cet.1, h.67.

76. Ibid., h.58

77. Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.74.

78. Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuisoner, (Jakarta: Salemba Medika,

2014), h.18.

79. Nana Syaodih, op. cit, h. 240

80. Isna Rafianti, “Keaktifan Belajar Matematika Siswa dengan Pembelajaran

Kooperatif Berbantuan Alat Peraga”, Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika UNY, 2016, h.92.

BAB IV

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

194

81. Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Peangajaran, dan Asesmen, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2017),

h.105.

82. Ibid., h.104.

83. Pipit Apriyanah, dkk., “Efektifitas Model Flipped Classroom pada Pembelajaran

Fisika Ditinjau dari Self Efficacy dan Penguasaan Konsep Siswa”, Jurnal Inovasi

Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah, Vo. 2 No.2, November 2018, h. 72

84. Jacob Enfield. “Looking at the impact of the Flipped Classroom Model of

Instruction on Undergraduate Multimedia Student at CSUN”. TechTrends. Vol 57.

No. 6, 2013, h. 14-18.

85. Singgih Santoso, “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif dan Motivasi Belajar

Terahadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X”, Jurnal Berkala Fisika

Indonesia, Vol.5, 2013, h.15-19.

86. Choiroh, A.N.L, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom

Menggunakan Metode Mind Mapping Terhadap Prestasi Dan Kemandirian Belajar

Fisika”, Jurnal Pendidika Fisika, Vol.7 No.1, Juni 2018, h.4

87. Adhitiya, E.N, A. Prabowo & R. Arifudin. “Studi Komparasi Model Pembelajaran

Traditional Flipped dengan Peer Instruction Flipped Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah”. Unnes Journal of Mathematics Education, 2015, h.4

88. Shihib, Yeni Anistyasari, “ Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rancang Bangun Jaringan

Di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo”, Junal IT, Vol. 02 No.02, 2017, h. 34

89. Choiroh, A.N.L, dkk., loc. cit.

90. Rusdi, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Peer Instruction Flip dan Flipped

Classroom Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi”,

Vol.9 No.1, 2016, h.19

91. Muhammad Ridha, dkk,. Pengaruh Flipped Mastery Classroom Terhadap

Perolehan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa, Jurnal Pascasarjana Universitas

Negeri Malang, Vol.1 No.4, April 2016, h. 660

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dwi Nanto, Ph.D

NIP. 19790319 200901 1 009

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

195

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

196

Lampiran D.4 Foto Dokumentasi dan video materi

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

197

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51240... · 2020. 7. 2. · iv ABSTRAK ANISA RAHMAYANI

198

https://youtube.com/pojan.id