penerapan metode pembelajaran team quiz pada …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal skripsi...

14
1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MARETA PRISSELLI HARDIYANTI Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Fisika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (Stkip-Pgri) Lubuklinggau ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Team Quiz pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar fisika siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kognitif fisika siswa kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah menerapkan metode pembelajaran Team Quiz. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh (4,93) > (1,697), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran fisika dengan menggunakan metode pembelajaran Team Quiz secara signifikan sudah tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,80 dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 91,67%. Kata Kunci : Team Quiz, Hasil Belajar.

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ PADA

PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5

LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MARETA PRISSELLI HARDIYANTI

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Fisika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Persatuan Guru Republik Indonesia

(Stkip-Pgri) Lubuklinggau

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Team Quiz pada

Pembelajaran Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2015/2016”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar fisika

siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar

kognitif fisika siswa kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2015/2016 setelah menerapkan metode pembelajaran Team Quiz. Jenis penelitian

ini adalah eksperimen semu yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok

pembanding. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Negeri 5

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 siswa. Teknik

pengumpulan data menggunakan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis

menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05,

diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(4,93) >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,697), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran fisika dengan menggunakan

metode pembelajaran Team Quiz secara signifikan sudah tuntas. Rata-rata hasil

belajar siswa sebesar 81,80 dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 91,67%.

Kata Kunci : Team Quiz, Hasil Belajar.

2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

proses kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan

dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang berkualitas dapat mencetak

sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud disini

bukan bersifat nonformal melainkan bersifat formal, meliputi proses belajar

mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Peningkatan kualitas pendidikan

dicerminkan oleh prestasi belajar siswa. Sedangkan keberhasilan atau

prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan. Karena kualitas

pendidikan yang bagus akan membawa siswa untuk meningkatkan prestasi

belajar yang lebih baik.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

tinggi, sangat diperlukan peningkatan mutu pendidikan. Banyak pihak yang

berperan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya

adalah lembaga pendidikan formal (sekolah). Di sekolah siswa diberikan

dan diajarkan beberapa mata pelajaran yang sangat penting guna menunjang

ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Salah satu mata pelajaran

tersebut adalah mata pelajaran Fisika.

Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena

alam dan ilmu yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses

belajar fisika seharusnya lebih dari sekedar menerima materi, mengingat

dan menghafal saja sehingga siswa tidak hanya sekedar menerima materi

dari guru tanpa tanggapan apapun, tetapi siswa harus berpikir untuk

memecahkan masalah dan menemukan jawaban dari permasalahan itu agar

3

siswa dapat benar-benar mengerti dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan

tersebut.

Hal tersebut memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih

kreatif dalam proses belajar-mengajar, sehingga tercipta suasana yang

menyenangkan pada diri siswa dan membuat siswa antusias untuk

senantiasa belajar dengan baik dan semangat, melalui suasana belajar yang

menyenangkan, maka akan berdampak positif bagi siswa. Prestasi belajar

siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa setelah mengalami proses belajar-mengajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan salah satu

guru Fisika kelas X SMA Negeri 5Lubuklinggau tahun pelajaran

2014/2015, diperoleh informasi bahwa selama proses belajar mengajar

berlangsung siswa kurang merespon dan tidak aktif dalam proses belajar

mengajar, siswa cenderung sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga

dapat mengakibatkan hasil belajar siswa kurang optimal dan belum sesuai

dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat darinilai ulangan harian pada

semester I tahun pelajaran 2014/2015, sebanyak 33 dari 16 siswa atau

48,5% siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

Hasil belajar siswa yang rendah tersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran fisika dan metode

pembelajaran yang digunakan guru. Proses belajar-mengajar masih terfokus

pada guru dan kurang terfokus pada siswa. Sehingga siswa masih cenderung

kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar, siswa juga hanya

4

menerima apa yang disampaikan dan diberikan oleh guru saja dan tidak

bertanya kepada guru maupun teman yang lebih tahu jika mereka

mengalami kesulitan.

Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan metode pembelajaran

yang mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa

lebih aktif ketika proses belajar mengajar dan menekankan pada pemberian

pengalaman belajar fisika melalui mengalami bukan sekedar menghafal

sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep

dalam pembelajaran fisika. Metode pembelajaran yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran team quiz.

Metodepembelajaranteam quiz yang dikemukakanolehDalvi

(Silberman,2007:14) bahwa:“Merupakansalahsatutipepembelajaran yang

mampumeningkatkankeaktifansiswadalam proses

belajar”.Dalamtipeinisiswadibentukdalamkelompok-

kelompokkecildenganmasing-

masinganggotakelompokmempunyaitanggungjawab yang

samaataskeberhasilankelompoknyadalammemahamimateridanmenjawabsoa

l. Dalamtipeteam quizini, diwalidengan guru

menerangkanmaterisecaraklasikal,

lalusiswadibagikedalamtigakelompokbesar.

Semuaanggotakelompokbersama-samamempelajarimateritersebut,

salingmemberiarahan,

salingmemberikanpertanyaandanjawabanuntukmemahamimatapelajaranters

ebut.Setelahselesaimaterimakadiadakansuatupertandinganakademis.Dengan

5

adanyapertandinganakademisinimakaterciptalahkompetisiantarkelompok,pa

rasiswaakansenantiasaberusahabelajardenganmotivasi yang tinggi agar

dapatmemperolehnilai yang tinggidalampertandingan.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengangkat judul

“Penerapan metode pembelajaran teamquizpada pembelajaran fisika siswa

kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016”.

RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakang, makarumusanmasalahpenelitianiniadalah

“Apakah hasil belajar kognitif fisika siswa kelas X SMA Negeri 5

Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 setelah menerapkan metode

pembelajaran teamquiz secara signifikan tuntas?”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

semu (quasi ekspreriment) yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok atau

kelas pembanding. Desain penelitian ini menggunakan bentuk Pretest-

Posttest Group Design. Dalam desain ini tes dilakukan sebanyak dua kali

yaitu sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran. Tes yang dilakukan

sebelum pembelajaran (𝑂1) disebut pre-test, dan tes yang dilakukan sesudah

pembelajaran (𝑂2) disebut post-test. Menurut Sugiyono (2013:111), desain

penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Pretest-Posttest Group Design

6

Pre-test Treatmean Post-test

O1 X O2

Keterangan : O1= Pretest, X= Metode Team Quiz,O2= Postest.

HASIL PENELITIAN

Penelitian dengan metode pembelajaran Team Quiz ini dilaksanakan

di SMA Negeri 5 Lubuklinggau kelas X.4 tahun pelajaran 2015/2016 pada

tanggal 01 agustus sampai dengan 31 agustus 2015. Pada penelitian ini yang

menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X berjumlah 315

orang, dari 9 kelas diambil satu kelas secara acak untuk dijadikan sampel

penelitian yaitu kelas X.4. Instrumen tes awal dan tes akhir yang diberikan

pada penelitian ini berbentuk essay yang berjumlah enam butir soal.

1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan yang dimiliki siswa sebelum diberikan perlakuan dengan

menggunakan metode Team Quiz. Data mengenai kemampuan awal

diperoleh melalui pre-test. Soal pre-testyang digunakan adalah berbentuk

essay yang terdiri dari enam butir soal. pre-testdilakukan pada pertemuan

pertama yang diikuti oleh 36 siswa pada kelas X.4.Rekapitulasi

kemampuan awal siswa pre-testdapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Rekapitulasi Kemampuan Awal Siswa (Pre-Test)

No Uraian Nilai

1 Jumlah Siswa 36

2 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70

3 Rata-Rata Nilai Kognitif 49,17

4 Jumlah Siswa yang Tuntas 1

7

5 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 35

6 Persentase Siswa yang Tuntas 2,78%

7 Persentase Siswa yang Tidak Tuntas 97,22%

2. Deskripsi Data Kemampuan Akhir Siswa

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi besaran dan

satuan merupakan hasil belajar setelah mengikuti proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Team Quiz. Kemapuan akhir

siswa diperoleh melalui post-test. Pelaksanaan post-test dimaksudkan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah menerapkan metode Team Quiz.Rekapitulasi kemampuan akhir

siswa pre-test dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Rekapitulasi Kemampuan Akhir Siswa (Post-Test)

No Uraian Nilai

1 Jumlah Siswa 36

2 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70

3 Rata-Rata Nilai Kognitif 81,80

4 Jumlah Siswa yang Tuntas 33

5 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 3

6 Persentase Siswa yang Tuntas 91,67%

7 Persentase Siswa yang Tidak Tuntas 8,33%

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui kenormalan data pre-

test dan post-test. Untuk menghitung uji normalitas data tersebut

digunakan uji kecocokan χ2. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik

mengenai uji normalitas data, jika 𝜒2hitung<𝜒2

tabel maka data berdistribusi

8

normal, dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = k-1, dimana k

adalah banyaknya kelas interval. Diperoleh hasil uji normalitas data pre-

test dan post-test dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test

Tes 𝜒2hitung dk 𝜒2

tabel Kesimpulan

Awal 7,9417 5 11,070

Normal

Akhir 0,7926 Normal

Pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai χ²hitungdata tes awal dan

data tes akhir lebih kecil dari χ²tabel. Berdasarkan ketentuan pengujian uji

normalitas data dengan menggunakan uji 𝜒2(chi-kuadrat) dapat

disimpulkan bahwa masing-masing data baik dari hasil tes awal dan tes

akhir berdistribusi normal dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = 5.

Kurva normalyang menunjukkanbahwa data pre-testberdistibusi normal

dapatdilihatpada Gambar 1.

Gambar 1. Kurva Normal Data Pre-Test

Kurva normal yang menunjukkanbahwa datapost-testberdistibusi

normal dapatdilihatpada Gambar 2.

0.0944

0.2121

0.2807

0.2306

0.1114

0.0333

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2

Pre-test

9

Gambar 2. Kurva Normal Data Post-Test

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menarik kesimpulan dari data hasil post-test, maka

dilakukan pengujian hipotesis. Berdasarkanhasilujinormalitasyaitupost-

testberdistribusi normal.Hipotesisstatistik yang diujidalamperhitunganuji-

t untukpost-testadalah.

Ha : Rata-rata hasilbelajarkognitiffisikasecaraklasikalsiswakelasX

SMANegeri5 LubuklinggauTahunPelajaran 2015/2016

setelahmenerapkan metodepembelajaranTeam Quizsecara signifikan

tuntas. (µo ≥ 70)

Ho : Rata-ratahasilbelajarkognitif fisikasecaraklasikal siswakelasX

SMANegeri5 LubuklinggauTahunPelajaran 2015/2016

setelahmenerapkan metodepembelajaranTeam Quizsecara signifikan

tidak tuntas. (µo < 70)

Selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabeldengan derajat

kebebasan (dk) = n-1 = 35. Hasilujiuntukpos-

0.0171

0.0887

0.2408

0.3253

0.2279

0.0823

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

-4 -3 -2 -1 0 1 2

Post-test

10

testmenunjukkanbahwahasilanalisisuji-

tmengenaikemampuanakhirsiswamenunjukkanbahwa thitung (4,93) >

ttabel(1,697), maka Ha diterima dan Ho ditolak dengan taraf kepercayaan α

= 0.05 karena thiutng > ttabelyaitu thiutng = 4,93 dan ttabel= 1,697.

RekapitulasihasilujihipotesisdapatdilihatpadaTabel5.

Tabel 5

Uji Hipotesis Post-Test

Tes akhir

thitung dk ttabel Kesimpulan

4,93 35 1,697 thitung> ttabel

(Ha diterima dan Ho ditolak)

Berdasarkanhasilanalisis yang telahdijelaskan,

makadapatdikatakanbahwahipotesis yang

diajukandalampenelitianiniditerimakebenarannya,

sehinggadapatdisimpulkanbahwa rata-

ratahasilbelajarkognitiffisikasecaraklasikalkelasX

SMANegeri5LubuklinggauTahunPelajaran 2015/2016

setelahmenerapkan metodepembelajaranTeam

Quizsecarasignifikantuntas.

PEMBAHASAN

Adanya kemampuan hasil belajar siswa dapat dilihat dari

perbandingan rata-rata hasil belajar siswa pada saat pre-test dan post-test.

Untuk memberikan gambaran data lebih jelas, rata-rata hasil belajar kognitif

fisika siswa kelas X.4 SMA Negeri 5 Lubuklinggau antara pre-test dan post-

11

test, selisih hasil belajar pre-test dan post-testdapat dilihat pada tabel 5 dan

gambar 3.

Tabel 6

Rekapitulasi Ketuntasan hasil Belajar

No Uraian Nilai Hipotesis Keterangan

1 Nilai rata-rata kognitif

pre-test

49,17 < 70 49,17< 70,00

Ho diterima dan

Ha ditolak

2 Nilai rata-rata kognitif

post-test

81,80 >70 81,80>70,00

Ho ditolak dan Ha

diterima

Gambar 3

Grafik Nilai Rata-rata Pre-Test dan Post-Test

Berdasarkan analisis hasil pre-test dan post-test dapat dilihat

ketuntasan hasil belajar kognitif antara kemampuan awal siswa dengan

kemampuan akhir siswa dengan ketuntasan yang hipotesis (µ0= 70). Nilai-

rata pre-test 49,17 < 70,00 sehingga tidak terdapat ketuntasan hasil belajar

siswa dan nilai rata-rata post-test adalah 81,80> 70,00 sehingga terdapat

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Pres-test μ0 Post-Test

49,17%

70

81,80%

12

hasil belajar tuntas secara klasikal. Dengan menerapkan metode

pembelajaran Team Quiz signifikan tuntas.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh rata-rata

hasil belajar siswa sebesar 81,80 dan ketuntasan hasil belajar siswa

mencapai 91,67%, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika

siswa kelas X.4 SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2015/2016 setelah menerapkan metode pembelajaran Team Quizsecara

signifikan tuntas.

.

2. Saran

1. Metode pembelajaran Team Quizperlu disosialisasikan agar dapat

digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran fisika agar siswa

lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sekolah hendaknya menerapkan metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan keaktifan siswa serta mengupayakan kelengkapan

sarana dan prasarana sekolah untuk meningkatkan kreatifitas siswa

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

13

3. Guru diharapkan dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif

sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik antara guru dengan

siswa ataupun antara siswa dengan siswa.

4. Metode pembelajaran Team Quiz ini perlu diterapkan pada materi

yang lain sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dan dapat

memaksimalkan hasil pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh siswa dapat menjadi lebih baik dan meningkat.

5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa

Huda, Miftahul. 2011.Cooperatif Learning Metode,Teknik,Struktur dan Model

Terapan. Yogyakarta: Bima Bayu Atijah.

Jihad, Asep, dan Haris, Abdul. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo

Kamajaya. 2007. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grafindo Media

Pratama

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Lasmi. 2004. Bimbingan Pemantapan Fisika SMA/MA IPA Edisi kedua. Bandung:

Yrama Widya

Purwoko, Fendi, dan Budi, Hayati. 2014. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:

Yudhistira

14

Rosidah dan Suprihatin. 2011. Jurnal Pengaruh Pembelajaran Aktif Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas 2 SMU, 6 (2), 89-

102.

Silberman, Mel. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Siswanto dan sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika. Jakrta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.

Bandung: Alfabeta

Suherman dan Sukjaya. 1990. Petunjuk Praktis Pembelajaran: Panduan Praktis

bagi peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Surabaya: Pustaka Pelajar.

Trianto.2010. Mendesain Model PembelajaranInovatif – Progesi. Jakarta:

Kencana.

Yamin, Martins. 2012. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta:

Ciputat Mega Mall

Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S. A. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: CTSD Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga