penerapan metode field trip dalam meningkatkan …

95
PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS III SDN KARUWISI 2 KOTA MAKASSAR SKRIPSI OLEH HASNIWATI 105401134918 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS III SDN

KARUWISI 2 KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

OLEH

HASNIWATI

105401134918

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

vi

Page 3: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

vii

Page 4: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

viii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

”Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha

Yang disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib seorang

Manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha”

Setiap usaha keras dan kesabaran

Akan membuahkan hasil

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu

Ada kemudahan (Q.S Ash-Sharh’ 94:5)

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

Mewujudkan harapan menjadi kenyataan

Page 5: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

ix

ABSTRAK

Hasniwati, 2021. penerapan metode field trip dalam meningkatkan hasil belajar

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas III SDN karuwisi 2 kota makassar,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Adam dan Pembimbing II

Andi Paida.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode field trip dalam

meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas III SDN

Karuwisi 2 Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan

kelas yang bersifat deskriptif. Pelaksanaan penelitian ini melalui proses pengkajian

berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Prosedur Penelitian ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus yakni siklus pertama

dan siklus ke dua. Setiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan. Dalam penelitian ini, yang

menjadi subjek penelitian adalah murid kelas III SDN Karuwisi 2 Kota Makassar

berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes,

dokumentasi dan pengamatan, Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokan data

siswa, menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I diperoleh 67,04%, sedangkan pada

siklus II diperoleh 93,55%. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada

siklus I yang mencapai nilai diatas 74 dalam PBM hanya mencapai nilai 23,3 %. Hasil

yang diperoleh darites keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dalam PBM

meningkat dari siklus pertama dengan nilai di atas 84 mencapai 83,3%. Nilai rata-rata

keterampilan menulis karangan deskripsi dari siklus I ke siklus II mengalami kemajuan

sebesar 15,16 Demikian juga dengan tingkat ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke

siklus II mengalami kenaikan sebesar 60 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode field trip dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa kelas III SDN karuwisi 2 kota makassar.

Kata Kunci: Metode field trip dan Keterampilan menulis karangan deskripsi.

Page 6: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamin puji dan syukur ke hadirat Allah Swt atas

segala limpahan rahmat dan segala nikmat yang selalu tercurahkan kepada

penulis, salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammmad saw, keluarga,

sahabat dan seluruh ummat muslim yang tetap istiqamah pada ajarannya. Pada

kesempatan ini penulis mendapat nikmat yang luar biasa karena dapat

menyelesaikan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mengalami hambatan, akan

tetapi atas berkat pertolongan sang Khalik Allah Swt penulis dapat mengatasinya

dengan baik. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena

itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuannya baik berupa moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini

mulai dari awal sampai selesai. Ucapan terima kasih yang tak terhingga dan

teristimewa untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan sepenuh hati

kepada kedua orang tua, Ayahanda Drs.H.Muhammad Ilyas dengan Ibunda Hj.

Andi Nurhaedah Hajerawati atas pengorbanannya yang tak akan pernah bisa

penulis balas walaupun sampai titik peluh yang terakhir.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

penghargaan terkhusus kepada Andi Adam, S.Pd., M.Pd Pembimbing I dan

Page 7: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

xi

Dr. Andi Paida, M.Pd Pembimbing II, yang ditengah kesibukannya masih dapat

meluangkan waktunya membantu dan membimbing penulis.

Demikian juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. dan Ernawati, S.Pd., M.Pd.

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama mengikuti

pendidikan. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu penulis sehingga tugas

akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis

menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai

ibadah di sisi-Nya Aamiin.

Makassar, Februari 2021

Penulis,

Hasniwati

Page 8: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 7

B. Kerangka Pikir .............................................................................. 21

C. Hipotesis tindakan ........................................................................ 23

Page 9: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

xiii

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 24

B. Setting dan Subjek Penelitian ...................................................... 24

C. Prosedur Penelitian ...................................................................... 24

D. Data dan Sumber Data ................................................................. 25

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 26

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 27

G. Indikator Keberhasilan ................................................................ 28

BAB IV HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.................................................................................. 29

B. Pembahasan ...................................................................................... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ..................................................................................... 41

B. Saran ........................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 43

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 10: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

xiv

DAFTAR TABEL

3.1 Teknik kategorisasi standar ..........................................................................28

4.2 Hasil Observasi Siklus I ................................................................................31

4.2Ketuntasan tes keterampilan menulis karangan deskripsiSiklus I .................32

4.3 Hasil Observasi Siklus II ...............................................................................35

4.4 Ketuntasan tes keterampilan menulis karangan deskripsiSiklus II ...............36

4.5Kemajuan Nilai Rata-rata Keterampilan menulis karangan deskripsi ...........38

Page 11: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan kerangka pikir ...................................................................................... 22

3.1Penelitian Tindakan kelas Bentuk Siklus Model Hopkins ............................... 35

Page 12: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di bangku sekolah dasar adalah awal dalam mencari ilmu

untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ilmu yang nantinya akan menjadibekal

di kemudian hari. Melalui pendidikan, kepribadian seseorang akanterbentuk. Di

bangku sekolah dasar ini, siswa akan memperoleh banyak ilmudan berbagai

keterampilan. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salahsatu mata

pelajaran wajib dalam jenjang pendidikan sekolah dasar.Pembelajaran bahasa

Indonesia diberikan dengan tujuan untukmengembangkan sikap positif dalam

berbahasa.Selain itu, supaya siswamampu berkomunikasi dengan benar, baik

secara lisan ataupun tertulis dansiswa mampu menyampaikan gagasan-gagasan

yang ada di pikirannyamelalui interaksi yang baik dengan masyarakat.

Tarigan (2008: 1) berpendapat, kemampuan seseorang dalamberbahasa

dilandasi empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak(listening

skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca(reading

skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan itumemiliki

hubungan erat dengan proses yang mendasari kemampuan berbahasaseseorang.

Bahasa yang dikuasai seseorang mencerminkan pikirannya. Semakinterampil

seseorang berbahasa maka akan semakin cerah dan jelas pula pikirannya.

Penguasaan terakhir pada keterampilan berbahasa merupakan

keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

Page 13: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

2

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka

dengan orang lain, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif (Tarigan, 2008:3). Menurut Aries (2011:132) dibandingkan dengan tiga

kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan

oleh penutur aslinya. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki

penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar kebahasaan yang akan

menjadi isi tulisan atau karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah

terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan atau karangan runtut dan

padu.

Menurut Nurgiyantoro (dalam Rosita, 2018: 36) keterampilan menulis

yang baik sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat karena dapat

mendukung pekerjaan seseorang.Keterampilan menulis memiliki peranan yang

sangat besar dalamkehidupan.Dalam kegiatan menulis ini, siswa dituntut untuk

aktif dalammenuangkan ide yang ada di pikirannya. Yang nantinya kata-kata itu

akanmenjadi sebuah kalimat dan kalimat-kalimat itu akan menjadi

sebuah3paragraf. Paragrafyang utuh nantinya akan menjadi sebuah

karangan.Karangan yang sudah jadi nantinya harus sesuai dan saling

berhubungansupaya dapat dibaca dan dipahami.

Kemampuan menulis yang dimiliki siswa tidak datang begitu saja

danketerampilan menulis tidak dapat hanya dipahami melalui teori, tetapi

harusdipraktikkan secara teratur supaya menghasilkan tulisan yang tersusun

baik.Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa

yang harus dikuasai siswa.

Page 14: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

3

Keterampilan menulis biasanya dikaitkan dengan

mengarang.Keterampilan yang dilakukan pada siswa di sekolah dasar

adalahmenulis karangan deskripsi. Menurut Akhadiah dalam Nurhaedah dan

Hamzah (2017:85)karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan

dengan kata-kata wujud atau sifat lahiriah suatu objek. Siswa dituntut untuk dapat

menuliskan apayang dilihatnya, didengarnya, dan dirasakannya. Supaya

pembelajaranmenulis karangan deskripsi menjadi lebih berkesan, guru harus

memilihmetode yang tepat sesuai dengan pembelajaran tersebut.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi seharusnya disampaikan

secararuntut, guru menjelaskan terlebih dahulu mengenai karangan deskripsi

ituapa, kemudian memberikan contoh mengenai karangan deskripsi, setelah

itusiswa mencoba untuk membuat karangan deskripsi sendiri. Tetapi kenyataan di

lapangan, siswa belum bisa menulis karangan deskripsi dengan baik,pelaksanaan

pembelajaran menulis karangan deskripsi di sekolah dasar masih kurang optimal.

Gurunya masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga

kurang memaksimalkan siswa aktif dalam menuangkan idenya dalam tulisan.

Hal serupa juga ditemukan pada pembelajaran menulis karangan

deskripsikelas III di SDN Karuwusi II Kota Makassar. Data yang diperoleh dari

hasil wawancara menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya

dalam materi keterampilan menulis karangan deskripsi, siswa masih mengalami

kendala. Beberapa hal yangmenyebabkan keterampilan menulis masih rendah

yaitu faktor dari siswaadalah 1) motivasi belajar siswa rendah khususnya dalam

pembelajaranmenulis karangan deskripsi, 2) siswa masih kesulitan dalam

Page 15: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

4

menuangkan ide-idenyake dalam bentuk tulisan, 3) siswa kurang terlatih dalam

pembelajaranmenulis, 4) pembelajaran di kelas membuat siswa bosan. Sedangkan

faktor dari guru adalah dalam mengajar guru masih menggunakan metode

ceramahyang hasilnya membuat siswa jenuh atau monoton, dan media yang

digunakan juga hanya dari buku paket saja tidak ada media lain, dengan keadaan

seperti itu pembelajaran mengarang menjadi kurang antusias.

Permasalahan menulis karangan deskripsi yang dialami oleh siswa kelas V

tersebut perlu mendapat solusi, sehingga diperlukan suatu inovasi pembelajaran

baru dan dapat merangsang siswa untuk membuat karangan deskripsi, seperti

metode pembelajaran. Menurut Roestiyah dalam Sidabutar (2019: 281) metode

field trip atau karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan

mengajak siswa ke suatu tempat atau obyektertentu di luar sekolah untuk

mempelajari atau menyelidiki sesuatu sepertimeninjau pabrik sepatu, suatu

bengkel mobil, toko serba ada, suatupeternakan atau perkebunan, museum dan

sebagainya.

Metode field trip bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar

ataumemperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya Roestiyah dalam

Sidabutar (2019: 281). Dengan metode ini siswa diharapkan mendapat gambaran

secara konkretmengenai hal-hal yang akan ditulis, antara lain dalam menentukan

topik karangan deskripsi dan siswa dapat termotivasi sehingga mampu

menuangkanide, gagasan dan pikirannya ke dalam bentuk tulisan karangan

deskripsi.

Page 16: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

5

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang pengaruh murid maka peneliti mengangkat judul “Penerapan Metode

Field Trip Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi Siswa Kelas III SDN Karuwisi 2 Kota Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apakah penerapan metode field trip dalam meningkatkan hasil belajar

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas III SDN Karuwisi 2 Kota

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode field trip dalam

meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas

III SDN Karuwisi 2 Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Penerapan Metode Field Trip dalam meningkatkan keterampilan menulis

karangan deskripsi sebagai salah satu peningkatan hasil belajar

b. Sebagai dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah, sebagai masukan dalam melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan yang dapat meningkatkan mutu

pembelajaran

Page 17: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

6

b. Bagi Guru/Pendidik, Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pengelolaan

pendidikan di sekolah dasar sehubungan dengan upaya peningkatan

keterampilan menulis.

c. Bagi siswa, mempermudah siswa untuk menulis karangan deskripsi dalam

penggunaan Metode Field Trip

d. Bagi Peneliti, dapat dijadikan bahan untuk dapat diterapkan di sekolah.

Page 18: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan menggunakan metode field trip

dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Arasi Sidabutar (2019), dengan judul

penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan

Menggunakan Metode Field Trip Pada Siswa Kelas Vsd N 091537 Hutabayu.

Peningkatan proses dapat dilihat dari minat belajar siswa yang meningkat, siswa

menjadi aktif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dan hasil menulis

karangan deskripsi siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian

ditemukan bahwa peningkatan nilai rata-rata keterampilan menulis karangan

deskripsi pada kondisi awal sebesar 53,76 pada siklus I meningkat menjadi 65,35

dan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 74,28. Peningkatan persentase

siswa yang mencapai KKM dalam menulis karangan deskripsi pada kondisi awal

sebesar 14%, siklus I 36% danpada siklus II meningkat menjadi 81%.

Penelitian pada siswa kelas V SD Dukutalit Juwana Pati pada tahun 2018

yang dilakukan oleh Aliffia Rosi Devitasari dengan mengangkat judul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Metode

Field Trip pada Siswa Kelas V SDN 2 Dukutalit Juwana Pati”. Berdasarkan

penelitian tersebut pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan

Page 19: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

8

menggunakan metode field trip dapat meningkatkan keterampilan menulis

karangan deskripsi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Dukutalit. Peningkatan proses

dapat dilihat dari minat belajar siswa yang meningkat, siswa menjadi aktif dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi dan hasil menulis karangan deskripsi

siswa menjadi lebih baik.

Penelitian pada siswa kelas IV SDN Gegulu Kulon Progo pada tahun 2013

yang dilakukan oleh Sri Hartana dengan judul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Metode Field Trip pada Siswa Kelas

IV SDN Gegulu Kulon Progo”. Hasil penelitian menunjukkan, metode field trip

dilaksanakan dengan mengunjungi mushola dan perpustakaan sekolah kemudian

siswa menulis karangan deskripsi berdasarkan objek yang diamati. Peningkatan

proses terlihat dari kondisi siswa lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran.

Peningkatan produk terlihat dari nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa.

Dari penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara teoritis,

penggunaan metode field trip dalam meningkatkan hasil belajar dapat

meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi.Persamaan penelitian ini

dengan penelitian relevan di atas yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas

yang menggunakan metode field trip dalam meningkatkan keterampilan menulis

karangan deskriptif. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian diatas dilakukan pada kelas IV dan

V sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada kelas III.

Page 20: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

9

2. Keterampilan Menulis

Orang yang terampil menulis, tidak datang dengan sendirinya, tetapi perlu

adanya pelatihan yang rutin.Tarigan (2013: 3) mengungkapkan bahwa menulis

adalah suatu keterampilan berbahasa yang berfungsi sebagai alat komuniasi secara

tidak langsung. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil dalam memilah

kosa kataataupun struktur kata yang akan digunakan agar menjadi tulisan yang

padu. Sejalan dengan pendapat Iskandarwassid, (2013: 248), menulis merupakan

suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat berkomunikasi yang

bersifat tidak langsung atau tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang menduduki

kedudukan tertinggi dan kompleks dari keterampilan berbahasa lainnya, karena

keterampilan menulis bersifat aktif produktif.Dikatakan aktif produktif karena

menulis tidak hanya sekedar menyalin kata-kata atau kalimat-kalimat, tetapi

menuangkan dan mengembangkan gagasan dalam struktur tulisan yang sistematis

sehingga mudah dipahami oleh pembacanya (Mulyati 2015: 14).

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketrampilan

menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting yang

harus dimiliki oleh siswa. Oleh sebab itu diperlukan adanya pelatihan yang teratur

dan rutin agar ide-ide yang dituangkan dapat mudah dibaca dan dipahami oleh

orang lain.

3. Karangan Deskripsi

a. Hakikat Mengarang

Page 21: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

10

Karangan adalah suatu bentuk sistem komunikasi lambang visual.Agar

komunikasi lewat lambang tulis dapat seperti yang diharapkan, penulis

hendaklah menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan

lengkap.Bahasa yang teratur merupakan manifestasi pikiran yang teratur pula

(Burhan, 2009: 296).

Kata deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describere yang berarti

menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, karangan

deskripsi adalah karangan yang tujuannya untuk memberikan rincian atau

detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada emosi dan

menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan

langsung apa yang disampaikan penulis (Semi, 2007: 66). Karangan ini

bermaksud menyampaikan kesan tentang suatu hal kepada pembaca.Misalnya,

suasana perkotaan yang padat, masyarakat yang egosis, jalan yang ramai

kendaraan bahkan macet, semua itu dilukiskan dalam bentuk tulisan. Perlu

diketahui bahwa bukan sesuatu yang terlihat saja yang dideskripsikan, misalnya

rasa takut, kasih sayang, haru, senang dan lain-lain

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah suatu bentuk sistem komunikasi

lambang visual didalamnya terdapat gagasan disampaikan melalui bahasa yang

tepat dan teratur melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya,

sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sesuai yang dialami

penulis.

Page 22: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

11

b. Tujuan Mengarang

Hairston (Nursisto, 1999: 8) mengemukakan beberapa tujuan mengarang

sebagai berikut.

1) Sarana untuk menemukan sesuatu

Dengan mengarang, dapat merangsang daya pikir sehingga bila dilakukan

secara rutin dapat merangsang otak yaitu dengan menunagkan ide ke

dalam pikiran.

2) Memunculkan ide baru

Adanya keterkaitan antara ide yang satu dengan yang lain, sehingga

menjadi padu dan utuh dalam sebuah karangan.

3) Melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep

atau ide

Pada saat menuliskan berbagai ide, harus dapat mengaturnya ke dalam

bentuk tulisan yang padu.

4) Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang

Dalam menuliskan ide ke dalam tulisan, berarti akan melatih untuk

membiasakan diri untuk memberi jarak terhadap ide yang ada dan

mengevaluasinya.

5) Membantu untuk menyerap dan memproses informasi

Sebelum melakukan kegiatan, harus belajar menguasai topik-topik dengan

baik. Apabila hal itu dilakukan terus akan dapat mempertajam

dalammenyerap dan memperoleh informasi.

6) Melatih untuk berpikir aktif

Page 23: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

12

Kegiatan menulis dapat melatih seseorang menjadi aktif dan tidak

hanyamenjadi penerima informasi saja.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan tujuan mengarang adalah

memunculkan ide baru, melatih untuk berfikir aktif, merangsang proses berfikir

pembaca, dan menyampaikan pikiran perasaan dalam bentuk tertulis.

c. Langkah-Langkah Mengarang

Menurut Nursisto (1999: 51) langkah-langkah menulis karangan sebagai

berikut.

1) Menentukan topik.

Topik atau tema inilah yang nanti akan menjiwai karangan dan harus

dijabarkan dengan sebaik-baiknya, serta menjadi benang merah karangan

dari awal sampai akhir

2) Menentukan tujuan.

Tujuan karangan harus ditetapkan sebelum topik karangan dikembangkan

karena pengembangan topik sangat tergantung kepada tujuannya.Tujuan

karangan harus dirumuskan dengan jelas.

3) Mengumpulkan bahan.

Data sangat diperlukan sebagai bahan untuk mengembangkan gagasan-

gagasan yang ada dalam sebuah karangan.Data adalah keterangan yang

menyangkut fakta tentang sesuatu.

4) Menyusun kerangka.

Kadang-kadang ada banyak ide atau gagasan yang ingin kita tuangkan ke

dalam karangan.Semua gagasan yang mendukung topik tersebut kita

Page 24: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

13

tulis.Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis-

garis besar sebuah karangan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan mengenai langkah-

langkah mengarang adalah menentukan topik, mengumpulkan bahan, menyusun

kerangka, merumuskan tujuan deskripsi dan mengembangkan karangan.

d. Karakteristik Karangan Deskripsi

Nursisto (1999: 41) menyebutkan karangan deskripsi memiliki

karakteristik sebagai berikut.

a. Menggambarkan objek dengan apa adanya

b. Melukiskan objek dengan sehidup-hidupnya

c. Tidak ada pertimbangan atau pendapat.

dapat disimpulkan, karakteristik karangan deskripsi yaitu menggambarkan

objek yang dapat dibuktikan indera manusia sehingga mampu membuat pembaca

seolah-olah turut mendengar, menyaksikan, mengalami, dan merasakan seperti

apa yang dirasakan oleh pengarangnya. Karakteristik karangan deskripsi dalam

penelitian ini yaitu isinya menggambarkan keadaan objek yang sudah diamati

bersama.

e. Jenis Karangan Deskripsi

Suparno & Yunus (2010: 4.14) mengungkapkan ada dua jenis karangan

deskripsi sebagai berikut.

1) Deskripsi orang

Deskripsi orang adalah karangan yang menggambarkan tentang orang atau

mendeskripsikan orang.Ada empat aspek yang digunakan sebagai

Page 25: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

14

pegangan dalam mendeskripsikan orang, empat aspek tersebut sebagai

berikut.

a) Deskripsi keadaan fisik.

Bertujuan untuk memberi gambaran yang sejelas-jelasnya tentang

keadaan tubuh seorang tokoh. Di sini pengarang berusaha

menampilkan ciri-ciri fisik sang tokoh. Sehingga, nantinya

pembaca dapat membayangkan kehadiran bentuk tubuh sang

tokoh.

b) Deskripsi keadaan sekitar.

Yaitu penggambaran keadaan yang mengelilingi sang tokoh.

Misalnya, penggambaran tentang aktivitas-aktivitas yang

dilakukan, pekerjaan, pakaian, dan lainnya yang ikut

menggambarkan watak seseorang.

c) Deskripsi watak.

Pengarang harus mampu mendeskripsikan watak seorang tokoh,

dengan cermat dan teliti harus mampu mengidentifikasi unsur-

unsur kepribadian seorang tokoh.Kemudian, menuliskan dengan

jelas unsur-unsur dan kepribadian seorang tokoh.Lalu,

menampilkan dengan jelas unsur-unsur yang dapat memperlihatkan

karakter yang digambarkan.

d) Deskripsi gagasan-gagasan tokoh.

Hal ini menggambarkan tentang perasaan dan unsur fisik

mempunyai hubungan yang erat.Pancaran wajah, pandangan mata,

Page 26: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

15

gerak bibir, dan gerak tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan

perasaan seseorang pada waktu itu.

2) Deskripsi tempat

Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap

peristiwa.Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat.

4. Pembelajaran Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi di SD

Morsey (Santosa, 2009:21) menyatakan bahwa menulis/mengarang

merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks, untuk itu perlu dilatihkan

secara teratur dan cermat sejak kelas awal di SD. Menulis merupakan

keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena penulis harus

terampil menggunakan struktur bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa yang

memadai (Santosa, 2009:21).

Dalam standar kompetensi lulusan Sekolah Dasar mata pelajaran Bahasa

Indonesia pada aspek menulis, diharapkan peserta didik memiliki kompetensi

melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat,

pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta

berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun.

Keberhasilan pembelajaran menulis ditentukan oleh cara guru menyajikan

pelajaran menulis. Pelaksanaan merupakan kegiatan pengimplementasian

pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan rencana tertulis atau tidak tertulis

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Atau dengan kalimat lain

dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis adalah strategi guru dalam

Page 27: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

16

menyampaikan materi pembelajaran menulis di kelas untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Pelaksanaan disesuaikan dengan tujuan umum dan tujuan khusus

pembelajaran menulis yang hendak dicapai.

Dilihat dari prosesnya, pembelajaran menulis menuntut kerja keras guru

untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi kegiatan yang menyenangkan

sehingga siswa tidak merasa “dipaksa” untuk dapat membuat sebuah karangan,

tetapi sebaliknya, siswa merasa senang karena diajak guru untuk mengarang atau

menulis (Santosa, dkk, 2009:15)

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi

Aditya Perdana mengungkapkan ada dua faktor yang mempengaruhi

keterampilan menulis karangan deskripsi yaitu faktor eksternal dan internal.Kedua

faktor tersebut, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Faktor eksternal atau faktor dari luar. Sarana dan alat yang tersedia dan

lingkungan sosial penulis, seperti keteladanan guru, orang tua dan teman

sebaya.

2) Faktor internal atau faktor dari dalam

a) Minat, dalam menulis karangan seorang penulis harus mempunyai minat

yang kuat supaya menghasilkan tulisan yang baik.

b) Motivasi, sebagai usaha yang dapat menimbulkan dorongan kepada

individu untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.

c) Intelegensi, kompetensi atau yang lebih erat kaitannya dengan skema.

Page 28: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

17

Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

mengarang.Latar belakang kedua faktor inilah yang dapat menyebabkan

setiap orang memiliki kemampuan menulis yang berbeda.

Sejalan dengan Aditya Perdana, Tarigan (2008: 4) mengungkapkan faktor

yang mempengaruhi keterampilan menulis karangan deskripsi antara lain: (1)

maksud dan tujuan penulisan, yaitu agar pembaca memahami kemana arah tujuan

penulisan karangan deskripsi itu sendiri; (2) kondisi pembaca, artinya karangan

deskripsi tersebut ditujukan kepada pembaca yang bagaimana (dalam hal usia,

pengetahuan, dan minat) sehingga karangan deskripsi yang dibuat akan menjadi

sesuatu yang berguna; (3) waktu dan kesempatan, artinya apakah tulisan yang

dibuat oleh penulis karangan deskripsi itu sesuai dengan berlangsungnya suatu

kejadian, sehingga menarik untuk dibaca.

Dari faktor-faktor tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

keterampilan menulis karangan deskripsi, seorang penulis harus memperhatikan

maksud dan tujuan penulisan, kondisi pembaca, serta waktu dan kesempatan.Jika

faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi, maka seseorang dapat dikatakan sudah

memiliki keterampilan menulis karangan deskripsi dengan baik.

b. Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

Penilaian menulis karangan dapat dilakukan secara per aspek atau secara

holistik.Penilaian holistik yang dimaksud adalah penilaian karangan yang

dilakukan secara utuh, tanpa melihat bagian-bagiannya. Penilaian per aspek

dilakukan dengan cara menilai bagian-bagian karangan, misalnya: struktur tata

bahasa, pemilihan diksi, penggunaan tanda baca dan ejaan, organisasi ide, gaya

Page 29: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

18

penulisan, serta kekuatan argumentasi yang disajikan. Hasil akhir penilaian

merupakan gabungan dari hasil penilaian per aspek.

4. Metode Field Trip

1). Pengertian Metode Field Trip

Sebagai calon guru, seharusnya mempunyai beberapa variasi metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu metode yang tepat yang

digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah metode

fieldtrip.Field trip dapat diartikan sebagai suatu kunjungan atau karya

wisata.Karya wisata yang mempunyai makna tersendiri dalam metode

pembelajaran ini.

Roestiyah dalam Sidabutar (2019: 282) menyatakan bahwa field trip bukan

sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan

melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata atau field trip

ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat

atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu

seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan

atau perkebunan, museum dan sebagainya.

Metode field trip adalah sebuah teknik pembelajaran yang dilakukan

dengan melihat objek tertentu di luar kelas untuk mengamati, meneliti dan

meninjau objek tertentu sehingga dapat memperoleh pengalaman baru

(Iskandarwassid dalam Riyanti ,2011: 11).

Adapun menurut Sagala (2013: 214) field trip adalah suatu kegiatan

berkeliling atau jalan-jalan yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh

Page 30: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

19

pengalaman belajar yang demikian itu termasuk dalam bagian dari kurikulum

sekolah.Dengan menggunakan field trip sebagai metode pembelajaran, siswa

dapat belajar dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field trip

adalah metode pembelajaran yang dilakukan di luar kelas untuk mempelajari

objek tertentu dalam rangka belajar.

2). Kelebihan Metode Field Trip

Selain itu, Sagala (2013: 215) mengemukakan bahwa kelebihan field trip

adalah sebagai berikut.

a. Siswa dapat mengamati objek nyata yang beraneka ragam.

b. Siswa dapat menghayati pengalaman baru dengan mencoba berpartisipasi

dalam suatu kegiatan.

c. Siswa dapat mengetahui solusi tepat atas masalah atau pertanyaan dengan

melihat, mencoba, mendengar, maupun membuktikan secara langsung.

d. Siswa memperoleh informasi melalui waawancara atau mendengarkan

ceramah yang didengar oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

e. Siswa dapat mempelajari sesuatu secara mendalam.

3). Kelemahan Metode Field Trip

Menurut Djamarah dan Azwan (2013: 94) kelemahan metode field trip

antara lain sebagai berikut.

f. Terdapat siswa atau sekolah mengalami kesulitan dalam memenuhi fasilitas

dan biaya yang diperlukan pada saat pelaksanaan metode field trip.

g. Membutuhkan persiapan yang matang.

Page 31: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

20

h. Perlu adanya koordinasi dengan pihak guru untuk menghindari terjadinya

tumpang tindih waktu selama kegiatan field trip.

i. Terkadang dalam pelaksanaan field trip sering tidak sesuai dengan tujuan

utama, yakni belajar. Akan tetapi lebih pada rekreasi yang diprioritaskan.

j. Dalam perjalanan, akan kesulitan mengatur siswa yang jumlahnya banyak

dan sulit mengarahkan mereka ketika kegiatan field trip berlangsung.

5). Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Metode Field

Trip

Sudjana (2011: 87) menyampaikan langkah-langkah penerapan metode

field trip dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi sebagai

berikut.

1. Guru membuka interaksi dengan siswa untuk memperkenalkan rencan

kegiatan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2. Guru menjelaskan tentang langkah-langkah menulis karangan deskripsi.

3. Guru merumuskan tujuan field trip.

4. Guru menetapkan objek field trip sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai.

5. Guru menyusun rencana belajar bagi siswa selama field trip.

6. Guru merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan atau

dibawa.

7. Guru dan siswa bersama mengunjungi objek field trip.

8. Guru membimbing siswa selama mengamati objek, yaitu dengan tujuan

untuk menulis karangan deskripsi.

Page 32: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

21

9. Guru dan siswa kembali ke kelas setelah melakukan pengamatan.

10. Guru meminta siswa untuk menulis karangan deskripsi sesuai hasil

pengamatan.

11. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil karangan deskripsi.

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran menulis menjadi dasar utama dalam melatih keterampilan

menulis siswa. Semakin banyak berlatih menulis, maka akan semakin menguasai

keterampilan menulis. Tanpa berlatih, proses atau keterampilan menulis itu tidak

akan bisa dilakukan. Mengarang adalah bentuk keterampilan yang bermanfaat

untuk mengekspresikan diri siswa.Upaya untuk meningkatkan keterampilan

menulis deskripsi khususnya mengarang deskripsi, guru harus bisa mempunyai

teknik atau metode untuk pembelajaran tersebut.

Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa masih banyak

mengalami kesulitan dalam menuangkan ide gagasannya ke dalam tulisan, nilai

mengarang deskripsi siswa masih rendah dan belum mencapai KKM. Untuk itu

perlu suatu metode yang dapat membuat siswa aktif selama proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi. Metode field trip adalah suatu metode pembelajaran

yang dilakukan di luar kelas, dengan metode ini diharapkan siswa dapat

menuangkan ide gagasannya ke dalam tulisan sesuai apa yang mereka lihat,

dengar dan rasakan.

Metode field trip sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan

kreativitas menulis karangan deskripsi siswa. Dengan metode ini diharapkan

siswa akan lebih aktif dalam menulis karangan, dengan diajak ke luar kelas

Page 33: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

22

mereka akan mampu dan dengan mudah menuliskan objek-objek yang mereka

lihat secara langsung. Jadi dapat disimpulkan, bahwa metode field trip ini sangat

tepat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi.

Adapun landasan berpikir yang dijadikan pegangan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Hasil Observasi

AwalBahasa

Indonesia

Masalah

1. motivasi belajar siswa rendah

khususnya dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi

2. siswa masih kesulitan dalam

menuangkan ide-idenya ke dalam

bentuk tulisan

3. siswa kurang terlatih dalam

pembelajaran menulis,

4. pembelajaran di kelas membuat

siswa bosan.

Proses

Output

Penerapan metode field trip

1) Siswa mampu mencapai nilai di atas 75 sekurang-kurangnya 80% dari seluruh siswa berdasarkan hasil evaluasi tiap siklusnya.

2) Peningkatan nilairata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi setiap siklusnya.

SOLUSI

Page 34: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

23

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan dari uraian kajian teoretis dan kerangka pikir di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan metode field trip dapat

meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada kelas III SDN

Karuwisi 2 Kota Makassar”.

Page 35: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas yang bersifat deskriptif.Model PTK yang dipilih untuk

mengungkapkan hasil penelitian sesuai dengan data dan fakta yang diperoleh di

kelas adalah Model PTK yang dikembangkan oleh Kurt Lewin.Bentuk PTK yang

dipilih adalah bentuk kolaborasi antara guru dan peneliti. Pelaksanaan penelitian

ini melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas III di SDN Karuwusi II Kota

Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester ganjil tahun

ajaran 2020/2021, yaitu bulan november sampai dengan desember 2020.

Penentuan waktu penelitian mengacu pada kelender akademik sekolah, karena

PTK memerlukan beberapa siklus yang memerlukan proses belajar mengajar yang

efektif.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah murid kelas III di SDN Karuwusi II Kota

Makassar berjumlah 30 orang

Page 36: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

25

C. Prosedur Penelitian

Pendekatan ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(Action Researcah), yaitu rancangan penelitian berdaur ulang (siklus) hal ini

mengacu pada pendapat MC. Taggart dalam Wardhani (2012: 11) bahwa

penelitian tindakan kelas mengikuti proses siklus atau daur ulang mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi tahapan tindakan dengan model

Hopkins (Sanjaya 2009).

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamaatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?

Gambar 3.1 : Penelitian Tindakan kelas Bentuk Siklus Model Hopkins

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Page 37: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

26

Data penelitian ini berupa hasil informasi tentang proses pembelajaran dan

data hasil belajar siswa terhadap soal yang diberikan yang meliputi : (1) Tes, tes

awal sebelum tindakan, tes akhir tindakan pada setiap tahap pembelajaran, dan tes

akhir setelah berakhirnya setiap tindakan pembelajaran. (2) hasil wawancara

dengan subjek penelitian, (3) hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung,

(4) hasil catatan lapangan yang sesuai dengan kegiatan siswa selama proses

pembelajaran yang berkaitan dengan tindakan.

2. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan populasi dalam penelitian ini diambil adalah

guru dan siswa. Siswa kelas III di SDN Karuwusi II Kota Makassaryang

berjumlah 30 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes,

wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan. Empat teknik tersebut diuraikan

sebagai berikut:

1. Tes

Tes dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang

keterampilan menulis murid. Tes dilaksanakan pada akhir setiap tindakan atau

akhir siklus, dan pada akhir tiap selesai melakukan serangkaian tindakan bertujuan

untuk melihat peningkatan keterampilan menulis murid.

2. Wawancara

Page 38: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

27

Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dari siswa mengenai

strategi yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar. Apakah

dengan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran field tripdapat

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman

3. Observasi.

Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan

tindakan yang telah disusun serta untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan

tindakan dapat menghasilkan perubahan yang susuai dengan yang dikehendaki.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan bertujuan untuk mencatat hal-hal penting yang terjadi

selama pelaksanaan berlangsung yang dapat digunakan untuk melengkapi data

yang tidak terekam dalam lembar observasi.

F. Teknik Analisis dan validasi data

Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokan data siswa,

menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Data hasil keterampilan

menulis muriddianalisis berdasarkan mengerjakan tes yang diberikan tiap-tiap

siklus 1,2 dan 3 dengan mencari rata-rata. Sebelum mencari nilai rata-rata maka

terlebih dahulu ditentukan skor hasil tes setiap siswa dengan rumus:

Skor = 100MaksimalSkor

PerolehanSkorJumlah

Dan kemudian dicari nilai rata-ratanya, dapat menggunakan rumus :

M = N

FX

Page 39: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

28

Ket : M = Rata-rata

∑FX = Jumlah seluruh nilai

N = Jumlah murid

Dari rata-rata skor tersebut dapat dilihat indikator keberhasilan dengan

berpatokan berdasarkan tehnik kategorisasi standar Dekdikbud (2003) yaitu:

Tabel 3.1 Teknik kategorisasi standar berdasarkan ketetapan Departemen

Pendidikan Nasional (tahun?)

No Taraf Keberhasilan Kualifiasi

1. 85 – 100 Sangat Baik (SB)

2. 75 – 84 Baik (B)

3. 55 – 69 Cukup (C)

4. 46 – 54 Kurang (K)

5. 0 – 45 Sangat Kurang (SK)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu indikator

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dan indicator pencapaian keterampilan

menulis karangan deskripsimurid. Indikator tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berhasil dengan baik

apabila aktivitas siswa dalam pembelajaran minimal 85 %.

2. Meningkatkan kerjasama dan perhatian siswa terhadap keterampilan menulis

karangan deskripsi dan pencapaian hasil belajar melalui metode field

Page 40: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

29

tripdikatakan berhasil apabila minimal 80 % siswa memperoleh nilai minimal

75.

Page 41: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang hasil-hasil penelitian yang menunjukkan

peningkatan keterampilan menulis karangan deskriptif siswa kelas III di SDN

Karuwusi II Kota Makassar, setelah diterapkan metode field trip. Adapun yang

dianalisis adalah skor hasil belajar siswa yang diberikan setiap akhir sekolah

secara diskriptif.Data mengenai perubahan sikap siswa yang diambil dari rekaman

pengamatan dan tanggapan serta refleksi yang diberikan oleh siswa.

A. Hasil penelitian

a. Siklus I

Siklus pertama terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replaning, seperti berikut ini :

1. Perencanaan ( Planning )

1) Membuat skenario pembelajaran dan menentukan materi.

2) Menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) .

3) Menyiapkan media pembelajaran dengan gambar.

4) Membuat lembar observasi sebagai alat pengumpul data untuk

mengetahui bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas pada

waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran, baik siswa maupun

guru.

5) Membuat alat evaluasi untuk melihat pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dipelajari.

Page 42: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

31

2. Pelaksanaan ( Planning )

Pada saat awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dengan

perencanaan. Hal ini disebabkan :

a) Sebagian murid belum terbiasa belajar dengan menggunakan

media gambar.

b) Sebagian murid belum memahami langkah – langkah metode

field trip

Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan upaya sebagai berikut :

memberikan pengertian tentang penggunaan media sebut.

a) Murid mulai terbiasa dengan metode field trip

b) Murid mampu menyimpulkan bahwa metode field trip memiliki

langkah – langkah tertentu.

3. Observasi dan Evaluasi ( Observastion and Evaluation )

a. Hasil observasi aktivitas Murid dalam mengikuti Proses Belajar

Mengajar selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1.Data Hasil Observasi Siklus I

No Komponen yang diamati Pertemuan ke- Rata-

rata

(%)

I II III

1. Jumlah siswa yang hadir pada

saat kegiatan pembelajaran

28 29 30 29,00 96,67

2. Siswa yang memperhatikan pada

saat proses pembelajaran selama

penerapan metode field trip.

17 18 20 18,33 61,11

Page 43: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

32

Sumber: data diambil dari hasil observasi siswa

Pada tabel 4.1 diperoleh bahwa pada siklus I dari 26 siswa,

siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebanyak 96,67%;

siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran selama

penerapan metode field trip sebanyak 61,11%; siswa yang melakukan

aktifitas negatif selama proses pembelajaran (main-main, ribut, dll)

selama penerapan metode field trip. sebanyak 51,11%; siswa yang

bertanya dan aktif selama proses pembelajaran dalam penerapan

metode field trip adalah 60,00%; siswa yang masih perlu bimbingan

dalam mengerjakan soal setelah penerapan metode field trip sebanyak

55,56%; dan siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah setelah

3. Siswa yang tidak melakukan

aktifitas negatif selama proses

pembelajaran (main-main, ribut,

dll) selama penerapan metode

field trip.

14 16 16 15,33 51,11

4. Siswa yang bertanya dan aktif

selama proses pembelajaran

dalam penerapan metode field

trip.

17 18 19 18,00 60,00

5. Siswa yang tidak perlu bimbingan

dalam mengerjakan soal setelah

penerapan metode field trip.

15 17 18 16,67 55,56

6. Siswa yang mengerjakan

pekerjaan rumah setelah

penerapan metode field trip.

21 24 25 23,33 77,78

Rata-rata 20,11 67,04

Page 44: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

33

penerapan metode field trip sebanyak 77,78%. Sehingga hasil

observasi secara keseluruhan siswa adalah 67,04%.

b. Evaluasi siklus IPenugasan siswa terhadap materipembelajaran

keterampilan menulis karangan deskriptif

Penugasan siswa terhadap materi pembelajaran pun masih

tergolong kurang. Dari Skor ideal 100, skor perolehan rata – rata hasil

evaluasi atau tes siswa dalam keterampilan menulis karangan

deskriptifpada siklus I hanya mencapai nilai rata – rata adalah 60,67

c. Persentasi ketuntasan siswa pada siklus I

Tabel 4.2Ketuntasan tes keterampilan menulis karangan deskripsi

Data tabel 4.2 menunjukan bahwa belum ada siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori sangat baik dengan rentang nilai

85-100 dicapai oleh 0 siswa atau sebesar 0%. Kategori baik dengan

rentang nilai 75-84 dicapai oleh 7 siswa atau sebesar 23,3%. Kategori

cukup baik dengan rentang nilai 55-74 dicapai oleh 7 siswa atau

sebesar 43,3%. Kategori kurang dengan rentang nilai 35-54 dicapai

No. Rentang

Nilai

Kategori Frekuensi Persentase

1 85-100 Sangat Baik 0 0%

2 75-84 Baik 7 23,3%

3 55-74 Cukup Baik 13 43,3%

4 35 – 54 Kurang 10 33,4%

5 0 – 34 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 30 100 %

Page 45: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

34

oleh 10 siswa atau sebesar 33,4 %. Kategori sangat kurang kompeten

dengan rentang nilai 0-34 dicapai oleh 0 siswa atau sebesar 0%.

4. Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Reflecting and Replaning )

[Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus

pertama adalah sebagai berikut.

a. Siswa belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang

mengarah kepada metode field trip. Hal ini diperoleh dari hasil

observasi terhadap aktivitas siswa dalam PBM hanya mencapai

nilai 67,04 %.

b. Hasil evaluasi atau tes murid pada siklus pertama mencapai

nilai rata – rata 60,67

c. Masih ada murid yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan

benar.

d. Masih ada murid yang bermain pada saat guru menjelaskan

sehingga hasil belajar kurang maksimal.

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan

keberhasilan yang telah di capai pada siklus pertama, maka pada

pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut

1. Memberikan motivasi kepada murid dalam memahami materi

mata pelajaran keterampilan menulis karangan deskriptif yang

diberikan oleh Guru.

Page 46: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

35

2. Lebih intensif membimbing murid yang mengalami kesulitan

dalam memahami pelajaran dan mengerjakan soal latihan yang

diberikan oleh Guru.

3. Membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan

metode field trip.

b. Siklus II

Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini terdiri dari

perencanaan, Pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta relpaning

1. Perencanaan ( planning)

Planing pada siklus kedua berdasarkan replaning siklus pertama

yaitu:

a. Memberikan motivasi kepada murid dalam memahami materi tentang

keterampilan dalam membuat karangan deskripsi.

b. Lebih intensif membimbing murid yang mengalami kesulitan dalam

memahami pelajaran dan mengerjakan soal latihan yang diberikan

oleh Guru.

c. Membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan metode field

trip.

2. Pelaksanaan ( Acting )

Suasana pembelajaran sudah terbiasadengan metode field tripyaitu

dengan mengajak siswa untuk berkeliling mengamati sekitar lingkungan

sekolah.Tugas yang diberikan guru mampu dikerjakan dengan baik. Semua

murid menunjukkan adanya keaktifan dalam tanya jawab yang

Page 47: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

36

berlangsung selama proses pembelajaran berlangsung.Suasana

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta.

3. Observasi dan Evaluasi ( Observation and Evaluation )

a. Hasil Observasi aktivitas murid dalam mengikuti Proses Belajar

Mengajar selama siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3.Data Hasil Observasi Siklus II

No Komponen yang diamati Pertemuan ke- Rata-

rata

(%)

I II III

1. Jumlah siswa yang hadir pada

saat kegiatan pembelajaran

30 30 30 30,00 100

2. Siswa yang memperhatikan pada

saat proses pembelajaran metode

field trip.

27 28 30 28,33 94,44

3. Siswa yang tidak melakukan

aktifitas negatif selama proses

pembelajaran (main-main, ribut,

dll) selama penerapan metode

field trip.

26 27 28 27,00 90,00

4. Siswa yang bertanya dan aktif

selama proses pembelajaran

dalam penerapan metode field

trip.

24 25 27 25,33 84,44

5. Siswa yang tidak perlu bimbingan

dalam mengerjakan soal setelah

penerapan metode field trip.

28 29 30 29,00 96,67

6. Siswa yang mengerjakan

pekerjaan rumah setelah

29 30 30 29,67 98,89

Page 48: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

37

Sumber: data diambil dari hasil observasi siswa

Pada tabel 4.3 diperoleh bahwa pada siklus II dari 26 siswa, siswa

yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebanyak 100%; siswa yang

memperhatikan pada saat proses pembelajaran metode field trip sebanyak

94,44%; siswa yang melakukan aktifitas negatif selama proses

pembelajaran (main-main, ribut, dll) selama penerapan metode field trip

sebanyak 90,00%; siswa yang bertanya dan aktif selama proses

pembelajaran dalam penerapan metode field trip adalah 84,44%; siswa

yang masih perlu bimbingan dalam mengerjakan soal setelah penerapan

metode field trip sebanyak 96,67%; dan siswa yang mengerjakan

pekerjaan rumah setelah penerapan metode field trip sebanyak 98,89%.

Sehingga hasil observasi secara keseluruhan siswa adalah 93,55%.

b. Hasil evaluasi penguasaan murid terhadap materi pembelajaran

keterampilan menulis karangan deskriptif

Pada siklus kedua tergolong meningkat yakni dari nilai skor ideal

100 nilai rata –rata evaluasi atau tes keterampilan menulis karangan

deskriptif siswa 76,5.

c. Persentasi ketuntasan siswa pada siklus I

Tabel 4.4Ketuntasan tes keterampilan menulis karangan deskripsi

penerapan metode field trip.

Rata-rata 29,00 93,55

No. Rentang

Nilai

Kategori Frekuensi Persentase

1 85-100 Sangat Baik 3 10%

Page 49: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

38

Data tabel 4.4 menunjukan bahwa belum ada siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori sangat baik dengan rentang nilai

85-100 dicapai oleh 3 siswa atau sebesar 10%. Kategori baik dengan

rentang nilai 75-84 dicapai oleh 22 siswa atau sebesar 73,3%.

Kategori cukup baik dengan rentang nilai 55-74 dicapai oleh 5 siswa

atau sebesar 16,7%. Kategori kurang dengan rentang nilai 35-54

dicapai oleh 0 siswa atau sebesar 0 %.Kategori sangat kurang

kompeten dengan rentang nilai 0-34 dicapai oleh 0 siswa atau sebesar

0%.

4. Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Reflecting and replaning )

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini

adalah sebagai berikut.

Aktivitas murid dalam PBM sudah terbiasadengan metode field

tripyaitu dengan mengajak siswa untuk berkeliling mengamati sekitar

lingkungan sekolah, murid mampu mengikuti penjelasan materi dengan

memperhatikan lingkungan sekitar dalam membuat karangan deskriptif

dengan presentasi ketuntasan siswa sebesar 83,3%, sehingga

keterampilan menulis karangan deskriptif mencapai indikator

keberhasilan dengan nilai 75 atau lebih diatas dari 80% yaitu 83,3%.

2 75-84 Baik 22 73,3%

3 55-74 Cukup Baik 5 16,7%

4 35 – 54 Kurang 0 0%

5 0 – 34 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 30 100 %

Page 50: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

39

Meningkatnya aktivitas murid dan hasil tes keterampilan menulis

karangan deskriptifdidukung dengan peningkatan aktivitas guru dalam

mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran yang

menerapkan metode field trip, Dimana Guru lebih intensif membimbing

murid saat murid mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar,

serta penggunaan media kartu kata dan gambar sesuai dengan materi

yang akan diajarkan sehingga murid mudah memahami penjelasan guru.

c. Kemajuan Nilai Rata-rata Keterampilan menulis karangan deskripsi

Setelah hasil dianalisis dan membandingkan hasil penelitian pada

setiap siklus, maka akan diketahui seberapa besar perkembangan kemajuan

atau peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Field

Trip.Kemajuan yang akan dibahas adalah catatan kemajuan dalam

keterampilan menulis karangan deskripsi.Kemajuan keterampilan menulis

karangan deskripsi.dapat ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil tes

keterampilan menulis karangan deskripsi dan tingkat persentase ketuntasan

dari siklus I dan siklus II, seperti yang disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.5Kemajuan Nilai Rata-rata Keterampilan menulis karangan

deskripsi

Aspek Siklus Kemajuan I ke II

I II S2-S1

Jumlah 1820 2275 455

Nilai Rata-rata 60,67 75,83 15,16

Persentasi ketuntasan 23,3% 83,3% 60%

Page 51: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

40

Berdasakan tabel 4.3 rekapitulasi hasil penelitian di atas, nilai rata-rata

keterampilan menulis karangan deskripsi dari siklus I ke siklus II mengalami

kemajuan sebesar 15,16 dan persentase ketuntasan mencapai 60%

B. Pembahasan

Aktivitas siswa diperoleh bahwa pada siklus I dari 26 siswa, siswa yang

hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebanyak 96,67%; siswa yang

memperhatikan pada saat proses pembelajaran sebanyak 61,11%; siswa yang

melakukan aktifitas negatif selama proses pembelajaran (main-main, ribut, dll)

sebanyak 51,11%; siswa yang bertanya tentang materi pelajaran yang belum

dimengerti adalah 60,00%; siswa yang masih perlu bimbingan dalam mengerjakan

soal sebanyak 55,56%; dan siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah sebanyak

77,78%. Sehingga hasil observasi secara keseluruhan siswa adalah 67,04%.

Sedangkan pada siklus II, aktivitas siswa diperoleh bahwa pada siklus II

dari 26 siswa, siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebanyak 100%;

siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran sebanyak 94,44%;

siswa yang melakukan aktifitas negatif selama proses pembelajaran (main-main,

ribut, dll) sebanyak 90,00%; siswa yang bertanya tentang materi pelajaran yang

belum dimengerti adalah 84,44%; siswa yang masih perlu bimbingan dalam

mengerjakan soal sebanyak 96,67%; dan siswa yang mengerjakan pekerjaan

rumah sebanyak 98,89%. Sehingga hasil observasi secara keseluruhan siswa

adalah 93,55%.

Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang

dilakukan oleh Yanti Arasi Sidabutar (2019), bahwa peningkatan nilai rata-rata

Page 52: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

41

keterampilan menulis karangan deskripsi pada kondisi awal sebesar 53,76 pada

siklus I meningkat menjadi 65,35 dan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi

74,28. Peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM dalam menulis

karangan deskripsi pada kondisi awal sebesar 14%, siklus I 36% danpada siklus II

meningkat menjadi 81%.

Demikian juga dari hasil wawancara diketahui bahwa pada siklusI dan II

sebagian besar siswa mengemukakan bahwa penggunaan metode Field Trip dapat

membantu mereka dalam menemukan ide, dan lebih mudah dalam membuat atau

menulis karangan karena sesuai pengalaman secara langsung dalam proses

pembelajaran.

Pola pembelajaran pada siklus II juga merupakan pertimbangan pendapat

dari siswa yang tercantum pada hasil wawancara. Secara umum, siswa

menginginkan bentuk pembelajaran yang dapat menstimulus mereka untuk dapat

menulis dan menemukan ide. Penggunaan metode Field Trip dalam membuat

mereka merasa senang dengan adanya kebebasan yang diberikan guru untuk

berkreasi sendiri. Dengan pola pembelajaran seperti ini diharapakan dapat

meningkatkan daya kretifitas siswa dan perkembangan kognitifnya, khususnya

keterampilan menulis karangan deskripsi .

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Devitasari (2014) bahwa berdasarkan penelitian tersebut pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 2

Dukutalit. Peningkatan proses dapat dilihat dari minat belajar siswa yang

Page 53: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

42

meningkat, siswa menjadi aktif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

dan hasil menulis karangan deskripsi siswa menjadi lebih baik.

Hasil observasi dan wawancara di atas dapat memberi petunjuk bahwa

hasil belajar dalam pembelajaran menunjukkan adanya perkembangan dan

perubahan dari pra siklus ke siklus. Perkembangan dan perubahan ini mengarah

pada hasil belajar yang lebih baik, dimana siswa semakin giat dan sungguh-

sungguh dalam belajar tanpa terbebani dan tidak ada tekanan, dan suasana belajar

pun menjadi aktif dan lebih hidup. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

belajar membaca pemahaman dengan menggunakan metode Field Tripsangat

menarik, karena dapat membantu siswa untuk berkreasi dan berekspresi dalam

memahami bacaan.Siswa lebih termotivasi, aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan dalam memahami bacaan.

Berkembangnya kemajuan keterampilan menulis karangan deskripsi, ini

menunjukkan bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi berdasarkan

gagasan pokok, dengan menggunakan metode Field Trip layak digunakan, karena

melalui pembelajaran tersebut siswa lebih semangat, senang, dan bebas

berekspresi serta berkreativitas dalam pembelajaran. Menurut Roestiyah dalam

Sidabutar (2019: 281) menyatakan bahwa field trip bukan sekedar rekreasi, tetapi

untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya.

Meskipun hasil akhir siklus II menunjukkan bahwa masih terdapat 3 siswa yang

masih kurang kompeten dalam memahami bacaan, namun berdasarkan hasil

pengamatan, ketiga siswa tersebut termasuk siswa kelompok bawah, karena

Page 54: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

43

kemampuan dasar menulis dan membaca mereka memang masih rendah atau di

bawah rata-rata. Hal ini memerlukan perhatian khusus bagi ketiga anak tersebut.

Berdasarkan deskripsi pada hasil pembahasan di atas maka dapat

dikatakan bahwa pembelajaran memahami bacaan berdasarkan gagasan pokok

dengan menggunakan metode Field Trip dapat meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskripsi kelas III di SDN Karuwusi II Kota Makassar.

Page 55: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

untuk jawaban pertanyaan bahwa metode Field Trip dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi murid kelas III di SDN Karuwusi II

Kota Makassar. Hal ini berdasarkan:

1. Aktivitas siswa pada siklus I diperoleh 67,04%, sedangkan pada siklus II

diperoleh 93,55%.

2. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus I yang

mencapai nilai diatas 74 dalam PBM hanya mencapai nilai 23,3 %.

3. Hasil yang diperoleh darites keterampilan menulis karangan deskripsi siswa

dalam PBM meningkat dari siklus pertama dengan nilai di atas 84 mencapai

83,3%.

4. Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi dari siklus I ke siklus

II mengalami kemajuan sebesar 15,16 Demikian juga dengan tingkat

ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar

60 %.

5. Hasil wawancara diketahui bahwa pada siklusI dan II sebagian besar siswa

mengemukakan bahwa penggunaan metode Field Trip dapat membantu

mereka dalam menemukan ide, dan lebih mudah dalam membuat atau menulis

karangan karena sesuai pengalaman secara langsung dalam proses

pembelajaran.

Page 56: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

45

B. Saran

Berdasarkankesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah diharapkan dapat menerapkan metode Field Trip dalam

proses pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran bahasa indonesia

sebagai salahsatuupaya meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi.

2. Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar,

menghargai ilmu pengetahuan, dan berperilaku yang baik dalam mengikuti

pembelajaran sehingga apa yang dicita-citakan akan tercapai sesuai dengan

harapan sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dalam belajar tidak hanya

mengutamakan penguasaan teori tapi lebih pada penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 57: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

46

DAFTAR PUSTAKA

Aliffia, R, D. (2018). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

DeskripsiMenggunakan Metode Field Trip, Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Burhan Nurgiantoro. (2009). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra.Yogyakarta: BPFE.

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

PendidikanNasional. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Febru Aries S, Erna. 2011. Asesmen dan Evaluasi. Malang: Aditya

MediaPublising.

Iskandarwassid dan Dadang S. 2013.Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyati,Yeti.2015.HakikatKeterampilanBahasa.(online)http://repository.ut.ac.id/

3978/3/PDGK4101-M1.pdfdiaksespada 05Mei 2020.

Nurhaedah & Hamzah Pagarra. 2017. Efektivitas Metode Field Trip dalam

Meningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Murid Sekolah

Dasar. Jurnal Retorika, 10(2) Hal. 85-88.

Nursisto.(1999). Penuntun Mengarang.Yogyakarta: Adi Cipta.

Riyanti, Elly. 2011. Penerapan Metode Field Trip untuk MenerapkanKemampuan

Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas X.5 SMA N. 1 Rawalo.Purwokerto:

FKIP UMP.

Rosita, F. Y. 2018. Pengembangan Model Pembelajaran TIMNAS untuk

MenulisPuisi Siswa SMP Kelas VIII.KEMBARA. Vol. 4, (1): 36.

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.

Santosa,Puji dkk. (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Semi, M. Atar. 2007. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Page 58: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

47

Sidabutar, Yanti Arasi.2019. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Field Trip Pada Siswa Kelas Vsd

N 091537 Hutabayu.Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia,

3(2) Hal 280-284

Sri Hartana. (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

DeskripsiMenggunakan Metode Field Trip, Yogyakarta : Universitas

Negeri Yogyakarta.

Sudjana, Nana. (1987). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar.Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Suparno & Moh.Yunus.(2010). Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta: Universitas

Terbuka.

Tarigan, .2008.MembacaSebagaiSuatuKeterampilan Berbahasa.Bandung:

Angkasa.

Tarigan. 2013. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Wardhani, I.G.A.K dkk.. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka:

Tanggerang Selatan.

Page 59: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN

Page 60: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN KARUWUSI 2

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 61: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

3

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.1 Mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dan

3.4.2 Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan melalui karangan deskriptif

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.1 Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

4.4.2 Menuliskan karangan deskripsi tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan

pertumbuhan dan perkembangan dengan tepat.

2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan

perkembangan dengan tepat melalui karangan deskriptif

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

Page 62: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

4

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan

mengecek kehadiran siswa.

Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh

salah satu siswa. Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-

sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.

Nasionalis

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan tentang kegiatan menari yang

pernah dilakukan siswa.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

10 menit

Inti Guru mengajak siswa berkeliling lingkungan

sekolah

Guru menyuruh siswa untuk mengawati

lingkungan sekitar

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang

pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan

teks yang dibaca.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pertambahan kekuatan tangan saat

bayi dan sesudah besar. Communication

Lalu siswa mencoba menunjukkan gerakan

tangan saat memegang kapas.

Minta mereka menjelaskan perbedaan

keduanya.

Simpulkan secara bersama-sama bahwa

gerakan kuat adalah gerakan seperti

mengangkat suatu beban. Daya mengangkat

tangan dengan penuh tekanan. Collaboration

150 menit

Page 63: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

5

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai

kegiatan pembelajaran.

a. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari

ini?

b. Bagaimana perasaan setelah berlatih

menari dengan gerakan kuat dan lemah?

c. Apa kegiatan yang paling disukai?

d. Informasi apa yang ingin diketahui lebih

lanjut?

e. Bagaimana cara siswa mendapatkan

informasi tersebut?

Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab

secara lisan atau tulisan. Jika guru

menginginkan siswa menuliskan jawaban

pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki

buku tulis khusus untuk refleksi.

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama

sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing dipimpin siswa yang diberi

tugas.

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar

Pisang”

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

15 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Page 64: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

6

Gambar contoh pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Buku teks siswa dan guru.

Mengetahui Kepala Sekolah

(Andi Pisnah, S.Pd.) NIP. 19620903 198203 2 007

…………, ………….2020 Guru Kelas III

(Hasniwati) NIM. 105401134918

Page 65: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN KARUWUSI 2

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Pembelajaran : 2

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 66: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

8

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.1 Mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dan

3.4.2 Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan melalui karangan deskriptif

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.1 Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

4.4.2 Menuliskan karangan deskripsi tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan

pertumbuhan dan perkembangan dengan tepat.

4. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan

perkembangan dengan tepat melalui karangan deskriptif

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

Page 67: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

9

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan

mengecek kehadiran siswa.

Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh

salah satu siswa. Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-

sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.

Nasionalis

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan tentang kegiatan menari yang

pernah dilakukan siswa.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

10 menit

Inti Guru mengajak siswa berkeliling lingkungan

sekolah

Guru menyuruh siswa untuk mengawati

lingkungan sekitar

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang

pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan

teks yang dibaca.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pertambahan kekuatan tangan saat

bayi dan sesudah besar. Communication

Lalu siswa mencoba menunjukkan gerakan

tangan saat memegang kapas.

Minta mereka menjelaskan perbedaan

keduanya.

Simpulkan secara bersama-sama bahwa

gerakan kuat adalah gerakan seperti

mengangkat suatu beban. Daya mengangkat

tangan dengan penuh tekanan. Collaboration

150 menit

Page 68: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

10

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai

kegiatan pembelajaran.

f. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari

ini?

g. Bagaimana perasaan setelah berlatih

menari dengan gerakan kuat dan lemah?

h. Apa kegiatan yang paling disukai?

i. Informasi apa yang ingin diketahui lebih

lanjut?

j. Bagaimana cara siswa mendapatkan

informasi tersebut?

Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab

secara lisan atau tulisan. Jika guru

menginginkan siswa menuliskan jawaban

pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki

buku tulis khusus untuk refleksi.

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama

sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing dipimpin siswa yang diberi

tugas.

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar

Pisang”

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

15 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Page 69: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

11

Gambar contoh pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Buku teks siswa dan guru.

Mengetahui Kepala Sekolah

(Andi Pisnah, S.Pd.) NIP. 19620903 198203 2 007

…………, ………….2020 Guru Kelas III

(Hasniwati) NIM. 105401134918

Page 70: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN KARUWUSI 2

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

Page 71: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

13

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.1 Mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dan

3.4.2 Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan melalui karangan deskriptif

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.1 Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

4.4.2 Menuliskan karangan deskripsi tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

5. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan

pertumbuhan dan perkembangan dengan tepat.

6. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan

perkembangan dengan tepat melalui karangan deskriptif

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

Page 72: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

14

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan

mengecek kehadiran siswa.

Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh

salah satu siswa. Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-

sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.

Nasionalis

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan tentang kegiatan menari yang

pernah dilakukan siswa.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

10 menit

Inti Guru mengajak siswa berkeliling lingkungan

sekolah

Guru menyuruh siswa untuk mengawati

lingkungan sekitar

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang

pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan

teks yang dibaca.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pertambahan kekuatan tangan saat

bayi dan sesudah besar. Communication

Lalu siswa mencoba menunjukkan gerakan

tangan saat memegang kapas.

Minta mereka menjelaskan perbedaan

keduanya.

Simpulkan secara bersama-sama bahwa

gerakan kuat adalah gerakan seperti

mengangkat suatu beban. Daya mengangkat

tangan dengan penuh tekanan. Collaboration

150 menit

Page 73: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

15

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai

kegiatan pembelajaran.

k. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari

ini?

l. Bagaimana perasaan setelah berlatih

menari dengan gerakan kuat dan lemah?

m. Apa kegiatan yang paling disukai?

n. Informasi apa yang ingin diketahui lebih

lanjut?

o. Bagaimana cara siswa mendapatkan

informasi tersebut?

Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab

secara lisan atau tulisan. Jika guru

menginginkan siswa menuliskan jawaban

pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki

buku tulis khusus untuk refleksi.

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama

sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing dipimpin siswa yang diberi

tugas.

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar

Pisang”

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

15 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Page 74: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

16

Gambar contoh pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Buku teks siswa dan guru.

Mengetahui Kepala Sekolah

(Andi Pisnah, S.Pd.) NIP. 19620903 198203 2 007

…………, ………….2020 Guru Kelas III

(Hasniwati) NIM. 105401134918

Page 75: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN KARUWUSI 2

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Pembelajaran : 4

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan,

3.4.1 Mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dan

Page 76: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

18

dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.2 Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan melalui karangan deskriptif

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.1 Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

4.4.2 Menuliskan karangan deskripsi tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

7. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan

pertumbuhan dan perkembangan dengan tepat.

8. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan

perkembangan dengan tepat melalui karangan deskriptif

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan

mengecek kehadiran siswa.

Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh

10 menit

Page 77: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

19

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

salah satu siswa. Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-

sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.

Nasionalis

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan tentang kegiatan menari yang

pernah dilakukan siswa.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

Inti Guru mengajak siswa berkeliling lingkungan

sekolah

Guru menyuruh siswa untuk mengawati

lingkungan sekitar

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang

pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan

teks yang dibaca.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pertambahan kekuatan tangan saat

bayi dan sesudah besar. Communication

Lalu siswa mencoba menunjukkan gerakan

tangan saat memegang kapas.

Minta mereka menjelaskan perbedaan

keduanya.

Simpulkan secara bersama-sama bahwa

gerakan kuat adalah gerakan seperti

mengangkat suatu beban. Daya mengangkat

tangan dengan penuh tekanan. Collaboration

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai

kegiatan pembelajaran.

p. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari

ini?

q. Bagaimana perasaan setelah berlatih

15 menit

Page 78: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

20

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

menari dengan gerakan kuat dan lemah?

r. Apa kegiatan yang paling disukai?

s. Informasi apa yang ingin diketahui lebih

lanjut?

t. Bagaimana cara siswa mendapatkan

informasi tersebut?

Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab

secara lisan atau tulisan. Jika guru

menginginkan siswa menuliskan jawaban

pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki

buku tulis khusus untuk refleksi.

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama

sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing dipimpin siswa yang diberi

tugas.

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar

Pisang”

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Siswa Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Gambar contoh pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Buku teks siswa dan guru.

Mengetahui Kepala Sekolah

(Andi Pisnah, S.Pd.) NIP. 19620903 198203 2 007

…………, ………….2020 Guru Kelas III

(Hasniwati) NIM. 105401134918

Page 79: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

21

MATERI SIKLUS I

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak, bernapas, tumbuh, berkembang

biak,memerlukan makanan dan air, peka terhadap rangsang. Makhluk hidup dapat

bergerak sehingga dapat berpindah tempat.Cara bergerakmakhluk hidup berbeda-

beda.Manusia berjalan atau berlari menggunakan kaki.Burung terbang

menggunakan sayap. Ikan berenang menggunakan sirip,dan lain-lain. Makhluk

hidup bernapas.Alat pernapasan makhluk hidup bermacam-macam.Manusia

bernapas dengan paru-paru.Ikan bernapas dengan insang.Serangga bernapas

dengan trakea.Tumbuhan bernapas dengan stomata.Makhluk hidup

tumbuh.Manusia ketika bayi tubuhnya kecil lalu berangsurangsur tumbuh menjadi

besar.Begitupun hewan dan tumbuhan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan

adalah proses bertambahnya ukuran tubuh. Makhluk hidup berkembang biak.

Misalnya pada manusia, ibu melahirkan bayi. Ini membuktikan manusia

berkembang biak. Berkembang biak artinya menghasilkan keturunan. Hewan pun

berkembang biak. Ada hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan dan

bertelur. Begitupun tumbuhan juga berkembang biak. Tujuan berkembangbiak

adalah melestarikan jenisnya agar tidak punah.Memerlukan makanan dan

air.Setiap makhluk hidup memerlukan makanan dan air. Karena kalau tidak

makan dan minum, makhluk hidup akan mati. Makhluk hidup memiliki ciri peka

terhadap rangsangan.Rangsang adalah sesuatu yang dapat memengaruhi kerja

organ tubuh. Misalnya ketika melihat sinar matahari, secara spontan kita akan

menutup mata. Proses pengolahan makanan pada tumbuhan disebut fotosintesis.

Bahan untuk membuat makanan adalah air dan karbondioksida.Bahan-bahan

Page 80: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

22

diperoleh dari dalam tanah.Pengambilannya diserap tumbuhan melalui

akar.Sedangkan karbondioksida diperoleh melalui mulut daun (stomata) dan

lubang kecil pada batang (lentisel).Fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan yang

berdaun hijau saja.Hal ini karena daun tersebut memiliki klorofil atau zat hijau

daun. Klorofil diperlukan untuk proses pembuatan makanan. Klorofil bertugas

mengikat cahaya.Untuk menjaga tanah agar tetap subur dan dapat menyediakan

unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan. Biasanya ditambahkan pupuk.sehingga jik

tanahnya subur, maka tumbuhan dapat berkembang biak dan melakukan

fotosintesis dengan baik.

EVALUASI SIKLUS I

Siswa membuat karangan deskripsi sesuai dengan lingkungan yang ada disekolah

dengan tema ciri-ciri makhluk hidup!

Page 81: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

23

MATERI SIKLUS II

No Ciri-Ciri Makhluk

Hidup Kegiatan Pada Gambar

1 Tumbuhan

memerlukan air Ibu menyiram tanaman

2 Ayam memerlukan

makanan Ayah dan Siti sedang memberi makan

3 Ayam berkembang

biak

Gambar jerami untuk ayam bertelur dan ada

gambar induk ayam beserta anaknya.

4 Manusia berkembang

biak Ada keluarga Siti: Ibu, ayah, dan Siti

5 Ayam memerlukan

minuman Ada tempat minum

6 Hewan bergerak Ayam nampak menuju makanan

EVALUASI SIKLUS II

Amati kedua gambar berikut!

Buat karangan deskripsi sesuai dengan gambar diatas!

Page 82: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

24

DAFTAR HADIR SISWA KELAS III

SDN KARUWUSI 2

NO

NAMA SISWA

SIKLUS I SIKLUS II

I II III IV I II III IV

1 ULFIANA JUNIANA √ √ √ √ √ √ √ √ 2 ADE RAHAYU √ √ √ √ √ √ √ √ 3 ANUGRA √ √ √ √ √ √ √ √ 4 ARINI √ √ √ √ √ √ √ √

5 LAODE MUH.

HASBIH NURDIN √ √ √ √ √ √ √ √

6 M. BILAL IBRAHIM √ a √ √ √ √ √ √ 7 M.FAHRI SHIHAB √ √ √ √ √ √ √ √

8 M. FAHRI ADHI

PUTRA √ √ √ √ √ √ √ √

9 NAJSWA HOFIFA

INDAH KADRI - √ √ √ √ √ √ √

10 NAYLA REZKY

KURNIAWAN √ √ √ √ √ √ √ √

11 NUR AISYAH √ √ √ √ √ √ √ √ 12 NUR MUH. YASIN - - √ √ √ √ √ √

13 NUR RESKI

AWALIYAH √ √ √ √ √ √ √ √

14 RAHMAD

RAMADHAN √ √ √ √ √ √ √ √

15 S.SYARINA √ √ √ √ √ √ √ √ 16 SUCI RAMADANI √ √ √ √ √ √ √ √ 17 SYAHRINI √ √ √ √ √ √ √ √ 18 YUSMAN YUNUS √ √ √ √ √ √ √ √ 19 NABILA PUTRI √ √ √ √ √ √ √ √ 20 ARYANTI √ √ √ √ √ S √ √

21 DITA ARFIANI

PUTRI √ √ √ √ √ √ √ √

22 NOVIA PUTRI

UTAMI √ √ √ √ √ √ √ √

23 M.AGUS PRATAMA √ √ √ √ √ √ √ √ 24 INDAH LESTARI √ √ √ √ √ √ √ √ 25 LUKMAN √ √ √ √ √ √ √ √ 26 JABAL NUR √ √ √ √ √ √ √ √ 27 INDAH PERMATASI √ √ √ √ √ √ √ √

28 PURTI AYU LESTARI

SYAM √ √ √ √ √ √ √ √

29 ALI AKBAR √ √ √ √ √ √ √ √ 30 RESKY KURNIAWAN √ √ √ √ √ √ √ √

Page 83: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

25

DAFTAR NILAI SIKLUS I

NO NAMA NILAI

1 ULFIANA JUNIANA 75

2 ADE RAHAYU 50

3 ANUGRA 65

4 ARINI 60

5 LAODE MUH. HASBIH NURDIN 70

6 M. BILAL IBRAHIM 80

7 M.FAHRI SHIHAB 50

8 M. FAHRI ADHI PUTRA 60

9 NAJSWA HOFIFA INDAH KADRI 75

10 NAYLA REZKY KURNIAWAN 60

11 NUR AISYAH 50

12 NUR MUH. YASIN 70

13 NUR RESKI AWALIYAH 60

14 RAHMAD RAMADHAN 50

15 S.SYARINA 80

16 SUCI RAMADANI 70

17 SYAHRINI 40

18 YUSMAN YUNUS 75

19 NABILA PUTRI 60

20 ARYANTI 75

21 DITA ARFIANI PUTRI 60

22 NOVIA PUTRI UTAMI 50

23 M.AGUS PRATAMA 60

24 INDAH LESTARI 70

25 LUKMAN 40

26 JABAL NUR 75

27 INDAH PERMATASI 60

28 PURTI AYU LESTARI SYAM 50

29 ALI AKBAR 40

30 RESKY KURNIAWAN 40

JUMLAH 1820

RATA-RATA 60,7

Page 84: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

26

DAFTAR NILAI SIKLUS I

NO NAMA NILAI

1 ULFIANA JUNIANA 80 2 ADE RAHAYU 75 3 ANUGRA 75 4 ARINI 85 5 LAODE MUH. HASBIH NURDIN 80 6 M. BILAL IBRAHIM 85 7 M.FAHRI SHIHAB 75 8 M. FAHRI ADHI PUTRA 80 9 NAJSWA HOFIFA INDAH KADRI 75 10 NAYLA REZKY KURNIAWAN 75 11 NUR AISYAH 70 12 NUR MUH. YASIN 75 13 NUR RESKI AWALIYAH 75 14 RAHMAD RAMADHAN 80 15 S.SYARINA 80 16 SUCI RAMADANI 75 17 SYAHRINI 80 18 YUSMAN YUNUS 75 19 NABILA PUTRI 70 20 ARYANTI 85 21 DITA ARFIANI PUTRI 80 22 NOVIA PUTRI UTAMI 75 23 M.AGUS PRATAMA 80 24 INDAH LESTARI 75 25 LUKMAN 75 26 JABAL NUR 75 27 INDAH PERMATASI 75 28 PURTI AYU LESTARI SYAM 70 29 ALI AKBAR 70 30 RESKY KURNIAWAN 70

JUMLAH 2295

RATA-RATA 76,5

Page 85: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

27

DOKUMENTASI

Page 86: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

28

Page 87: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

29

Page 88: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

30

Page 89: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

31

Page 90: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

32

Page 91: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

33

Page 92: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

34

Page 93: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

35

Page 94: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

36

Page 95: PENERAPAN METODE FIELD TRIP DALAM MENINGKATKAN …

37

RIWAYAT HIDUP

HASNIWATI. Lahir di Sengkang pada tanggal 22 Februari

1970, buah kasih dari pasangan Ayahanda Drs.H.Muhammad

Ilyas dengan Ibunda Hj. Andi Nurhaedah Hajerawati. Mulai

mendapat pendidikan di SDN No. 218 Lajokka Kec. Tanasitolo

Kab. Wajo pada tahun 1977 dan tamat tahun 1982. Kemudian masuk di SMP

Negeri Tanasitolo pada tahun 1982 dan tamat pada tahun 1985. Kemudian

melanjutkan pendidikan di SPG negeri sengkang dan tamat pada tahun 1988.

Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar

dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar program Strata Satu

(S1).

Berkat rahmat Ilahi Rabbi dan kerja keras serta doa yang tak terhingga,

penulis dapat menyelesaikan studi dengan karya ilmiah yang berjudul

“Penerapan Metode Field Trip Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas III SDN Karuwisi 2

Kota Makassar”