makalah field trip mol

29
Makalah Manajemen Operasi Lanjutan Process and Capacity Design “Pabrik Kopi Aroma” Disusun oleh : Kirana Dita P (120310110121) Kiyanadhira A. A. (120310110127) Yovita Laurenzia (120310110129) Devira Anastasia (120310110151)

Upload: devira-anastasia

Post on 24-Nov-2015

63 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Survey Paper to Kopi Aroma Bandung

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI1BAB I2PENDAHULUAN21.1.Profil Perusahaan21.2.Metode Penelitian32.3. Pengumpulan Data4BAB II5KAJIAN TEORITIS52.1.Pengertian Kapasitas52.2.Kapasitas dan Strategi62.3.Pertimbangan Kapasitas72.4.Mengelola Permintaan82.5.Perencanaan Kapasitas92.6.Analisis Titik Impas9BAB III14PEMBAHASAN143.1Distribution Channel143.2Penyimpanan143.3Proses produksi15DAFTAR PUSTAKA17LAMPIRAN17

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Profil Perusahaan

Salah satu pabrik kopi yang terkenal ini berada di Jalan Banceuy Nomor 51, Bandung. Kopi aroma juga merupakan salah satu pabrik kopi yang sukses karena keunikan dan kualitas yang ditawarkan. Berdiri sejak tahun 1930-an, pemilik awal pabrik kopi ini, yaitu Tan Houw Sian, ini nyaris tumbang sekitar tahun 1966 hingga 1970 saat sang pemilik meninggal dunia . Namun, dengan kegigihan putra tunggal Tan Houw Sian sendiri, yaitu Widyapratama, pabrik kopi ini tetap maju dan bertahan dengan kesuksesannya hingga sekarang. Pamor kopi aroma tidak hanya terkenal di daerah Bandung saja, namun saat ini sudah terkenal hingga mancanegara, dan juga menjadi buah tangan para turis asing yang berkunjung ke Kota Kembang ini. Di toko ini dijual dua jenis kopi, yakni robusta dan arabika. Biji kopi arabika didatangkan langsung dari Aceh, Medan, Toraja, Flores, Bajawa, Pangalengan, dan Ciwidey. Sedangkan biji kopi robusta berasal dari Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Temanggung, dan Wonosobo.Menurut Bapak Widya, pengolahan kopi di kopi aroma masih menggunakancara tradisional. Biji kopi dijemur di atas sinar matahari, menyimpan kopi dalam karung goni selama 5 tahun untuk kopi robusta, dan 8 tahun untuk arabika, sebelum akhirnya digarang dan digiling menjadi kopi. Bisa saja saya menggunakan mesin yang modern dan cepat, yaitu sekitar 15 menit, tapi rasanya akan berbeda, kata Bapak Widya.Penikmat kopi aroma tak hanya merasakan nikmatnya menyeruput kopi ini, tapi juga merasakan dapat manfaat kesehatannya. Widya menjelaskan, kopi arabika cocok diminum oleh penderita darah tinggi dan penyakit jantung karena kadar kafeinnya rendah. Kopi robusta bisa diminum untuk penderitadiabetes. "Kopi robusta juga bisa mengobati luka dan dapat diminum untuk bayi berusia di atas satu tahun supaya tidak kejang-kejang," katanya.

Kopi ini dijual per 250 kilogramnya dengan harga Rp 17.500 untuk jenis arabika dan Rp 12.500 untuk jenis robusta. Maksimal pembelian 5 kilogram. Ini karena produknyalimited, ujar Bapak Widya, sambil menyatakan bahwa tokonya tak membuka cabang di mana pun.Adapun masalah yang dihadapi oleh Kopi Aroma sendiri terkait dengan Proses dan Desain Kapasitas ini adalah, karena kopi yang didatangkan dari berbagai macam daerah tersebut, harus disimpan terlebih dahulu sebagai inventory selama kurang lebih 5-8 tahun. Sehingga sangat sulit untuk menentukan kapasitas produksi harian. Sebab, menurut Bapak Widya sendiri, beliau mengatakan bahwa para pekerja pembuat kopi, memproduksi kopi secara terus menerus sesuai dengan permintaan di toko. Apabila permintaan di toko sudah akan habis, maka harus dibuat lagi kopi yang baru. Hal tersebut dilakukan untuk tetap mempertahankan rasa kopi dan kualitas dari kopi tersebut. 1.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh Penyusun dalam penelitian ini adalah dengan metode Field Study. Dimana, penyusun secara langsung mendatangi tempat penelitian, yaitu Pabrik Kopi Aroma di Jalan Banceuy Nomor 51, Bandung, dan juga bertemu langsung dengan pemilik Pabrik Kopi Aroma, yaitu Bapak Widyapratama. Penelitian Lapangan (field research) adalah suatu jenis penelitian yang lebih mengutamakan data primer di lapangan, karena untuk mencari, mengumpulkan dan memperoleh data-data primer yang memang ada dan terjadi di lapangan penelitian.\Dengan metode Field Study, penyusun dapat berperan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang yang terjadi sekarang, dan juga interaksi sosial antar individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam Field Study adalah :1. Field Study dimulai dengan perumusan gagasan atau topic yang dapat berubah. 1. Selanjutnya peneliti memilih kelompok social atau lokasi untuk diteliti. 1. Setelah peneliti mendapatkan akses terhadap kelompok atau lokasi tersebut segera ia mengadopsi setting peran sosial dan melakukan penelitian. 1. Peneliti melakukan observasi dan berinteraksi dalam lingkungan social tersebut dalam waktu yang dapat saja hanya beberapa bulan tetapi dapat juga dalam waktu yang cukup lama. Individu yang diwawancarai biasanya sudah dikenal betul oleh peneliti. 1. Data yang dicatat dalam penelitian sangat detil, karena informasi-informasi penting sangat penting untuk kepentingan penelitian.1. Selama proses pengamatan, peneliti selalu mempertimbangkan apa yang sedang ia teliti dan selalu mempertajam signifikansi focus dari topic atau gagasan yang dibawa dalam penelitian. 1. Tahap akhir dari penelitian ini adalah ketika peneliti telah meninggalkan lokasi penelitian, ia kemudian membaca ulang semua tulisan dan menyusun laporan.

2.3. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun adalah dengan menggunakan data campuran dari data primer dan sekunder. Data primer yang didapat yakni melalui kunjungan langsung ke Pabrik Kopi Aroma, sekaligus mewawancarai langsung pemiliknya, yaitu Bapak Widyapratama. Sedangkan data sekunder, didapat dari buku-buku referensi untuk kajian teoritis dan pendukung pengolahan data. Serta beberapa data dan informasi, penyusun melakukan pencarian informasi di internet, untuk menunjang kelengkapan data dan informasi terkait penyusunan laporan. BAB IIKAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Kapasitas

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi Edisi kesembilan, 2012).Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yangadaakan berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produk yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitassangat menentukan tujuan pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi.Perencanaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon waktu, yaitu : Perencanaan kapasitas jangka panjang : lebih dari 1 tahun Perencanaan kapasitas jangka menengah: 3 hingga 18 bulan Perencanaan kapasitas jangka pendek : kurang atau sama dengan 3 bulan.Menurut T. Hani Handoko (2008) jenis Kapasitas dapat di bagiatas: Design Capacity,yaitu tingkat keluaran per satuanwaktu untuk mana pabrik dirancang. RatedCapacity,yaitutingkatkeluaranpersatuanwaktuyangmenunjukanbahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya. StandardCapacityyaitu,tingkatkeluaranpersatuanwaktuyangditetapkan sebagai sasaranpengoperasianbagimanajemen,supervisi,damparaoperator mesin, dapat digunakan sebagai dasar bagi penyusunan anggaran. Actual/OperatingCapacity,yaitutingkatkeluaranrata-ratapersatuanwaktu selamaperiode-periode waktu yang telah lewat. PeakCapacity,yaitujumlahkeluaranpersatuanwaktu(mungkinlebihrendah daripada rated,tetapilebihbesardaripadastandar) yang dapat dicapai melalui maksimisasi keluaran,danakanmungkindilakukandengankerjalembur, menambahtenaga kerja, menghapuskan penundaan-penundaan,mengurangi jam istirahat, dan sebagainya.Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Pengertian kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu: Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak ada produk yang rusak atau cacat, hanya untuk perawatan yang rutin. Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas efektif sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang sedang diproduksi. Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi. Kapasitas aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif.

2.2. Kapasitas dan Strategi

Keuntungan secara terus-menerus didapatkan dari pembentukkan keunggulan bersaing, bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas harus dipadukan ke dalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang dapat menempatkan perusahaan dalam posisi yang menguntungkan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah Apakah investasi ini pada akhirnya akan memikat pelanggan? dan Keunggulan bersaing apakah yang didapatkan (seperti fleksibilitas proses, kecepatan pengantaran, peningkatan kualitas dan lainnya)?Kesepuluh keputusan MO begitu juga elemen organisasi lain terpengaruh oleh adanya perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada penjualan dan arus kas, begitu juga kualitas, rantai pasokan (suply chain), sumber daya manusia, dan pemeliharaan.2.3. Pertimbangan Kapasitas

Selain integrasi strategi dan investasi yang ketat, ada empat pertimbangan khusus bagi terciptanya kebutuhan yang baik mengenai kapasitas :a.Ramalkan permintaannya secara akurat,Peramalan yang akurat merupakan hal yang paling pokok bagi keputusan kapasitas. Apapun jenis produk barunya, prospeknya danlife cycleproduk yang sudah ada harus ditentukan. Manajemen harus mengetahui produkyang akan ditambah dan produk yang akan dikurangi, sebagaimana volume yangdiinginkan.b.Memahami teknologi dan peningkatan kapasitasJumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan, keputusanteknologi juga ditentukan oleh analisis biaya, kebutuhan sumber daya manusia,kualitas,dan kehandalan.Kajian ulang biasanya dapat mengurangi jumlah alternatifnya menjadi beberapa saja. Teknologi dapat menentukan kenaikan kapasitas. Manajeroperasi memegang tanggung jawab atas teknologi dan peningkatan kapasitas.c.Temukan tingkat operasi (volume) yang optimalTeknologi dan peningkatan kapasitas kerap menentukan ukuran optimal sebuah fasilitas. Jika lebih kecil, maka biaya tetapnya akan sangat memberatkan; jika lebih besar, maka fasilitas tersebut memerlikan lebih dari satu manajer untuk mengawasinya.d.Dibuat untuk perubahanDalam dunia yang cepat berubah, perubahan tidak dapat diabaikan. Oleh karenaitu,manajer operasi harus menciptakan fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan. Merekamengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan pada risiko potensial sisi atas dan bawah. Bangun dapat dibangun secara bertahap; bangunan dan peralatan dapat dirancang sedemikian hingga siap menerima perubahan untuk mengakomodasi perubahan produk, bauran produkm dan proses di masa mendatang.Alih alih mengelola kapasitas secara strategis, manajer dapat mengelola permintaan secara taktis. PerencanaanKapasitasadalahkegiatanpenentuandan pembaharuan kebutuhan- kebutuhan kapasitas. (Lalu Sumayang,(2003, p100)2.4. Mengelola Permintaan

Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan actual dan kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Walaupun demikian, dalam kasus ini perusahaan memiliki beberapa pilihan. a) Apabila permintaan melebihi kapasitas : Perusahaan dapat membatasi permintaan misalnya dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. b) Apabila kapasitas melebihi permintaan : Perusahaan mungkin perlu merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk. Berikut adalah beberapa Taktik Menyesuaikan Kapasitas dengan Permintaan :1. Mengubah staff yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan atau giliran kerja)2. Menyesuaikan peralatan (termasuk membeli mesin tambahan, menjual atau menyewakan peralatan yang ada)3. Memperbaiki proses untuk meningkatkan hasil produksi. 2.5. Perencanaan Kapasitas

Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan dapat menjadi prosedur yang rumit, yang sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang cukup, maka penentuan kebutuhan kapasitas dapat langsung dilakukan.Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :1.Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional2.Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas serta peningkatkan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.Hal yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang kecil, sementara penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan dalam unit yang besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas.2.6. Analisis Titik Impas

Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, di mana biaya sama dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun yang diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek. Biaya variable adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang diproduksi. Kontribusi adalah perbedaan antara harga jual dan biaya variable. Fungsi pendapatan adalah fungsi yang meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual setiap unit.Berikut adalah Grafik Titik Impas Dasar :

Perhatikan bahwa biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus, keduanya digambarkan meningkat secara linier-yakni dalam proporsi langsung dengan jumlah unit yang diproduksi. Walaupun demikian, baik biaya tetap maupun biaya variable tidak harus selalu membentuk garis lurus. Sebagai contoh : biaya tetap berubah di saat semakin banyak peralatan modal atau ruang gudang yang digunakan; biaya tenaga kerja berubah sesuai dengan waktu lembur atau pada saat pekerja terlatih yang dipekerjakan; fungsi pendapatan dapat berubah sejalan dengan adanya factor-faktor seperti diskon penjualan.Dua pendekatan yang digunakan dalam analisis titik impas.1.Pendekatan grafik (seperti pada gambar diatas)2.Pendekatan aljabarAda dua rumus analisis titik Impas yang perlu diperhatikan, yaitu :

Dan

2.7. Menerapkan Pohon Keputusan Pada Keputusan Kapasitas

Pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam manajemen operasional. Untuk mengambil atau membuat keputusan perencanaan kapasitas yang sukses terhadap permintaan yang tidak pasti, maka diperlukan pohon keputusan. Jadi, pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para manajer membuat serangkaian yang melibatkan peristiwa ketidakpastian.Pohon keputusan (decision tree) merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan yang mengindikasikan alternatif keputusan yang ada, kondisi alami dan peluangnya, serta imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alami.

Kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis pohon keputusan adalah EMV (Expected Monetary Value). EMV adalah nilai uang yang diperkirakan. Satu langkah awal analisis ini adalah menggambarkan pohon keputusan dan menetapkan konsekuensi finansial dari semua hasil untuk masalah tertentu.

Menganalisis masalah menggunakan pohon keputusan mencakup lima langkah, yaitu:1.Mendefinisikan masalah2.Menggambar pohon keputusan3.Menentukan peluang bagi kondisi alami4.Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alami yang mungkin5.Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi alami. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan (backward), yaitu memulai dari sisi kanan pohon terus menuju ke titik keputusan di sebelah kirinya.

2.8. Menerapkan Analisis Investasi Terhadap Investasi yang Dipacu Oleh Strategi

Manajer operasi merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk return on investment (ROI). Dimana manajer harus memilih dari beragam pilihan keuangan juga alternatifkapasitas dan proses yang tersedia. Analisisnya harus menunjukkan investasi modal, biaya variable, dan arus uang, begitu juga net present value.

Net Present ValueNet Present Value adalah cara menentukan nilai yang terpotong dari penerimaan kas di masa depan.

Rumus Present ValueP =F (1 + i )nn

P: present valueF: future valuei : tingkat suku bungaN : jumlah tahunSelain menghitung secara manual bisa juga kita melihat table yang sudah di sediakan.

Menentukan Net Present value dari penerimaan masa depan dengan nilai yang setaraInvestasi yang menghasilkan sedretan nilai uang yang sama dan seragam untuk menetapkan nilai sekarang dari sejumlah uang di masa depan yang dinamakan sebuahanuitasRumus :S = RX

Dimana :S : nilai sekarang dari serangkaian penerimaan tahunan yang seragamR : penerimaan yang di terima dengan jumlah yang sama setiap tahun anuitasX : sebuah faktor yang terdapat dalam table atau dapat di hitung dengan rumus 1/(1+i)n

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Distribution Channel

Pabrik Kopi aroma mendapatkan supply langsung dari perkebunan kopi terpilih dari seluruh Indonesia. Beberapa supplier ini bahkan sudah mulai bekerja sama dengan pemilik Kopi Aroma sejak tahun 1930. Hal ini menunjukan keunggulan Pabrik Kopi Aroma yang memiliki Supply Chain yang lebih pendek dibandingkan pabrik kopi lainnya sehingga mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah

Pengiriman barang dari supplier ke pabrik kopi Aroma dilakukan setiap 1 tahun 1 kali. Periodenya tergantung pada masa panen dan juga kondisi musim yang mempengaruhi hasil panen petani kopi. Biasanya hasil panen ini akan dipengaruhi dengan keberadaan angin El Nina dan El Nino, oleh karena itu, mengenai periode pengiriman barangnya tidak dapat dipastikan secara pasti.

Jumlah kopi yang dikirimkan pada setiap pengiriman jumlahnya bervariasi antara 300 kg sampai 7 ton. Hal ini tidak dapat dipastikan karena ketergantungan hasil panen terhadap musim dan cuaca yang ada. Namun begitu EOQ dari setiap kali pengiriman ke pabrik Kopi Aroma adalah sebesar 700 kg per pengiriman.

3.2 Penyimpanan

Bahan baku kopi mentah yang didapatkan dari supplier ini, tidak langsung diolah oleh Pabrik Kopi aroma. Dengan tujuan untuk menurunkan tingkat keasaman dari biji kopi sebelum diolah menjadi kopi siap seduh, setiap biji kopi disimpan sampai dengan kurun waktu 8 tahun. Oleh karena itu agak sulit untuk melacak secara tepat jumlah inventory yang berada di dalam gudang Kopi Aroma ini.

Saat ini Pabrik Kopi Aroma memiliki 3 buah gudang yang masing-masing berfungsi untuk menyimpan biji kopi sampai pada akhirnya siap untuk diolah. Gudang pertama terletak di Pabrik Kopi Aroma di Jl. Banceuy Bandung, sedangkan 2 gudang lainnya terletak di Kota Jakarta dan kedua gudang ini merupakan gudang yang disewa oleh pemilik Kopi Aroma untuk meminimumkan cost. Setiap gudangnya kurang lebih memiliki kapasitas untuk menyimpan biji kopi sampai sebanyak ..

3.3 Proses produksiSetiap harinya Toko Kopi Aroma buka sejak pukul 07.00 14.30. Sementara itu, proses produksi Kopi setiap harinya dilaksanakan mulai pukul 04.00 14.00. Proses produksi sendiri terdiri dari beberapa tahap sampai pada akhirnya produk siap untuk dijual. Beberapa tahap tersebut, yakni :

1. Penjemuran

2. Penggorengan

Ada 2 buah mesin roasting yang dimiliki oleh Pabrik Kopi Aroma dimana masing masing memiliki kapasitas sebesar 60 & 150 kg setiap kali penggorengan. Dimana dari setiap kg jumlah yang di goreng kopi akan menyusut menjadi hanya sekitar 80% saja sisanya. Setiap harinya Kopi Aroma dapat melakukan sekitar 6 kali penggorengan dengan produksi rata-rata sebanyak 700 kg perhari

3. Penggilingan

4. Penyaringan

5. Packing3.4

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T.Hani. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFEHeizer, Jay dan Barry Render. 2012.Manajemen Operasi.Jakarta: Salemba 4.Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Salemba 4

LAMPIRAN

Gambar-gambar kunjungan :

21