penerapan konsep bangunan hijau proyek...

58
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2012 JUDUL KARYA : PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR PT. JASAMARGA (PERSERO) Tbk KATEGORI : BANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI NAMA/INSTITUSI : PT. PP (PERSERO), Tbk BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914 PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

Upload: phambao

Post on 06-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

1

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2012

JUDUL KARYA :

PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU

PROYEK PEMBANGUNAN

KANTOR PT. JASAMARGA (PERSERO) Tbk

KATEGORI :

BANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI

NAMA/INSTITUSI : PT. PP (PERSERO), Tbk

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,

Jl. TB. Simatupang No. 57

Pasar Rebo – Jakarta 13760

Tel.(021) 8403909 / 8403883

Fax.(021) 8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

Page 2: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

2

I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

Website: www.pt-pp.com , Email: [email protected],[email protected]

3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

No Direktur Nama Lengkap & Gelar

1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 100 Manager Proyek & 163 Tim ProjectManagement.

7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia)

5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

Page 3: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

3

II. DATA UTAMA PROYEK1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat, Gedung Kantor Cabang

Jagorawi dan Mesjid PT. Jasamarga (Persero),Tbk2. Lokasi : Plaza Toll Taman Mini Indonesia Indah – Jakarta Timur Indonesia3. Nomor dan tanggal kontrak : 80/KONTRAK-DIR/2011, 26 September 20114. Nilai kontrak : 82,761,100,220.00 ( Non PPn)5. Jenis kontrak : Tunggal6. Gambar denah, tampak dan potongan dalam ukuran A3 ( terlampir)

Gambaran Umum Lingkup Proyek

Arti penting penerapan konsep bangunan hijau dan lingkungan berkelanjutan kedalam kantorJASAMARGA

“Konsep green bukan hanya pada fisik pembangunan, tetapi juga berperilaku green”, itu merupakankalimat pembuka yang disampaikan oleh Mantan Direktur Utama, Frans S. Sunito dalam kegiatan “SharingKnowledge Forum Green Building Concept” yang diadakan di JMDC, pada tanggal 6 juli 2011 yang lalu. Selaindihadiri oleh Direktur Utama, juga hadir Direktur Pengembangan dan Niaga, Abdul Hadi, Direktur Keuangan,Reynaldi Hermansjah, serta sebagai pembicara untuk sharing knowledge yaitu dari PT. PP (Persero) Tbk.

Green building concept di Indonesia baru pertama kali sehingga butuh proses adaptasi dan merupakansalah satu komitmen dari Jasamarga yangmerupakan tindak lanjut dengan diwujudkannyapenghutanan yang dilakukan sepanjang jalantol, jelasnya.

Gedung yang secara arsitektural danmekanikal/elektrikal memenuhi aspek sepertiadanya efisiensi energi merupakan konsep darigreen building. Ada 3 hal yang menjadi alasanmengapa konsep green building menjadi suatukeharusan, yaitu: Foto : Direksi Jasamarga 2007-2012 Doc : antara foto

3

II. DATA UTAMA PROYEK1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat, Gedung Kantor Cabang

Jagorawi dan Mesjid PT. Jasamarga (Persero),Tbk2. Lokasi : Plaza Toll Taman Mini Indonesia Indah – Jakarta Timur Indonesia3. Nomor dan tanggal kontrak : 80/KONTRAK-DIR/2011, 26 September 20114. Nilai kontrak : 82,761,100,220.00 ( Non PPn)5. Jenis kontrak : Tunggal6. Gambar denah, tampak dan potongan dalam ukuran A3 ( terlampir)

Gambaran Umum Lingkup Proyek

Arti penting penerapan konsep bangunan hijau dan lingkungan berkelanjutan kedalam kantorJASAMARGA

“Konsep green bukan hanya pada fisik pembangunan, tetapi juga berperilaku green”, itu merupakankalimat pembuka yang disampaikan oleh Mantan Direktur Utama, Frans S. Sunito dalam kegiatan “SharingKnowledge Forum Green Building Concept” yang diadakan di JMDC, pada tanggal 6 juli 2011 yang lalu. Selaindihadiri oleh Direktur Utama, juga hadir Direktur Pengembangan dan Niaga, Abdul Hadi, Direktur Keuangan,Reynaldi Hermansjah, serta sebagai pembicara untuk sharing knowledge yaitu dari PT. PP (Persero) Tbk.

Green building concept di Indonesia baru pertama kali sehingga butuh proses adaptasi dan merupakansalah satu komitmen dari Jasamarga yangmerupakan tindak lanjut dengan diwujudkannyapenghutanan yang dilakukan sepanjang jalantol, jelasnya.

Gedung yang secara arsitektural danmekanikal/elektrikal memenuhi aspek sepertiadanya efisiensi energi merupakan konsep darigreen building. Ada 3 hal yang menjadi alasanmengapa konsep green building menjadi suatukeharusan, yaitu: Foto : Direksi Jasamarga 2007-2012 Doc : antara foto

3

II. DATA UTAMA PROYEK1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat, Gedung Kantor Cabang

Jagorawi dan Mesjid PT. Jasamarga (Persero),Tbk2. Lokasi : Plaza Toll Taman Mini Indonesia Indah – Jakarta Timur Indonesia3. Nomor dan tanggal kontrak : 80/KONTRAK-DIR/2011, 26 September 20114. Nilai kontrak : 82,761,100,220.00 ( Non PPn)5. Jenis kontrak : Tunggal6. Gambar denah, tampak dan potongan dalam ukuran A3 ( terlampir)

Gambaran Umum Lingkup Proyek

Arti penting penerapan konsep bangunan hijau dan lingkungan berkelanjutan kedalam kantorJASAMARGA

“Konsep green bukan hanya pada fisik pembangunan, tetapi juga berperilaku green”, itu merupakankalimat pembuka yang disampaikan oleh Mantan Direktur Utama, Frans S. Sunito dalam kegiatan “SharingKnowledge Forum Green Building Concept” yang diadakan di JMDC, pada tanggal 6 juli 2011 yang lalu. Selaindihadiri oleh Direktur Utama, juga hadir Direktur Pengembangan dan Niaga, Abdul Hadi, Direktur Keuangan,Reynaldi Hermansjah, serta sebagai pembicara untuk sharing knowledge yaitu dari PT. PP (Persero) Tbk.

Green building concept di Indonesia baru pertama kali sehingga butuh proses adaptasi dan merupakansalah satu komitmen dari Jasamarga yangmerupakan tindak lanjut dengan diwujudkannyapenghutanan yang dilakukan sepanjang jalantol, jelasnya.

Gedung yang secara arsitektural danmekanikal/elektrikal memenuhi aspek sepertiadanya efisiensi energi merupakan konsep darigreen building. Ada 3 hal yang menjadi alasanmengapa konsep green building menjadi suatukeharusan, yaitu: Foto : Direksi Jasamarga 2007-2012 Doc : antara foto

Page 4: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

4

1. Dahulunya merupakan tren, namun saat ini menjadi suatu prasyarat bagi pembangunan gedung,2. Mengingat kondisi bumi akibat global warming yang sedang marak sehingga tercipta hal preventif

untuk meminimalisir efek tersebut,3. Value : konsep green building jangan hanya sekedar dilihat sebagai suatu hal yang mahal, akan

tetapi merupakan investasi jangka panjang, akan menjadi suatu penghematan.Sebagai contoh yaitu eco patrol, merupakan pendingin ruangan yang mampu menangkap sinyal yang

ada, jadi ketika ruangan tidak berpenghuni, alat tersebut dapat menyesuaikan dengan kondisi ruangan dan padaakhirnya tidak beroperasi/mati.

Contoh lainnya yaitu lampu, gedung-gedung perkantoran saat ini telah melakukan pemborosan energi,dengan adanya konsep green building dapat memanfaatkan efek pencahayaan dari sinar matahari atau denganmenggunakan sudut.

Seperti yang dikatakan Pak Frans, bahwa penciptaan green building harus sejalan dengan produk/material yang digunakan apakah juga menggunakan bahan yang sifatnya “green”. Pada kesempatan itu pulaDirektur Pengembangan dan Niaga, Abdul Hadi, menyampaikan hal mengenai diferensiasi untuk rest area.Konsep rest area yang sudah diterapkan saat ini diharapkan dapat mengusung konsep green buildingkedepannya nanti.

Dengan mengacu pada standar international dan mengedepankan proses, diharapkan konsep greenbuilding dapat diterapkan di Indonesia. (skjm.or.id anasta/ubay JasaMarga)

Sejalan dengan pernyataan Jasamarga tersebut, pada Juli 2011 yang lalu, Jasamarga melakukanpembukaan tender untuk proyek yang diberi nama Proyek Perluasan Kantor Pusat, Kantor cabang Jagorawi danMesjid Ar Rahman Jasamarga. Proyek ini merupakan tahapan pertama dari tiga tahap yang direncanakan akanselesai pada tahun 2014 mendatang.

Proyek Gedung Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Mesjid PT. Jasamarga (Persero),Tbk merupakansuatu proyek design and built yang ditenderkan oleh PT. Jasamarga (Persero),Tbk pada akhir tahun 2011 yanglalu. Proyek bernilai sekitar 90 Milyar (include PPn) tersebut direncanakan akan menghabiskan waktu 18 bulandengan mengarah pada kantor BUMN pertama yang bersertifikasi Green Building dari GBCI dengan targetGOLD certificate.

Dari sekitar 5 BUMN Karya yang ikut diundang pada lelang tersebut, kesemuanya diminta untuk dapatmengusulkan bentuk perubahan dari konsep desain awal yang mengarah pada bangunan kantor yangberwawasan lingkungan.

Dari hasil evaluasi dan analisa yang dilakukan oleh PT. PP (Persero), Tbk bersama dengan konsultan,ditemukan beberapa kelemahan dalam konsep bangunan versi tender tersebut. Beberapa kelemahan tersebutdiantaranya :1. Konsep arah dan proporsi bukaan kaca pada bangunan berada pada posisi yang kurang tepat. Hampir 60%

bukaan kaca pada bangunan mengarah tepat pada orientasi dimana tingkat Solar Faktor dari panasmatahari berada pada level yang tinggi. Kecenderungan ini berakibat pada tingkat serap radiasi panasmatahari yang masuk pada selubung bangunan juga semakin tinggi.

Page 5: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

5

Secara teknis perhitungan tersebut dinamakandengan istilah OTTV (Overall Thermal TransferValue). Dari perhitungan dengan software Energy

Plus didapatkan hasil OTTV bangunan berada padalevel 84 W/m2 atau lebih besar 39 point diatasstandar SNI yang diperbolehkan yaitu 45 W/m2.Semakin tinggi nilai OTTV semakin besar pula panasmatahari yang dapat diserap oleh bangunansehingga semakin besar pula beban pendingin(HVAC) yang dibutuhkan oleh bangunan.

2. Konsep arah orientasi bangunan dengan bukaan yang mengarah frontal pada jalan tol menimbulkanintensitas noise yang tinggi. Dan hal tersebut merupakan satu masalah bagi kenyaman didalam lingkunganperkantoran. Dari data pengukuran dilapangan, area pagar yang berbatasan langsung dengan jalan toldapat mencapai angka 70-90 db atau 15-35 point dari yang disyaratkan SNI pada kisaran 55 db.

Dari kedua permasalahan utama yang ditemukan, PT. PP (Persero), Tbk bersama dengan timberupaya dalam melakukan perubahan seoptimal mungkin. Perubahan dalam menghasilkan bangunanberwawasan lingkungan dan tepat anggaran. Sehingga dimungkinkan rasio antara nilai investasi ekstra denganbiaya operasi yang dapat dihemat bernilai positif. Dengan Indikator PBP (Payback Period) tidak lebih dari 10tahun.

Adapun lingkup pekerjaan utama yang menjadi tanggung jawab kontraktor utama, diantaranya :

Page 6: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

6

III. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI1. Hal-hal yang spesifik dari beberapa aspek

a) Aspek Teknis dan Administrasi KontrakPrasyarat tender mensyaratkan bangunan kantor dapat diredesign sesuai dengan karakteristik

bangunan green building yang mengarah pada kategori Gold Certificate. Kontraktor dituntut untukdapat menawarkan aspek teknis sesuai prasyarat tersebut tanpa melebihi batas anggaran yangdiajukan oleh pihak owner.

Guna menjawab tuntutan tersebut, kami bersama dengan konsultan independen melakukanredesign pada tampilan facade dengan tetap mempertimbangkan tambahan nilai investasi biayadiawal pembangunan agar tetap dalam pagu anggaran pihak owner.

Sistem penilaian yang dilakukan oleh pihak Jasamarga selaku owner pada saat tender adalahsistem penilaian secara merit point. Dimana penilaian aspek teknis pelaksanaan memiliki bobot lebihbesar dari aspek harga yang ditawarkan.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh owner bersama dengan tim GBCI, aspek teknis yangditawarkan oleh PT. PP ( Persero), Tbk sudah memenuhi hampir sebagian besar kriteria Green yangmereka syaratkan.

Kontrol pada penggunaan prioritas material serta teknis hitungan pelaksanaan perlu kamicermati sehingga prioritas pada Green Building dengan target Gold Certificate dapat direalisasikandalam koridor biaya yang proporsional.

b) Aspek K3 & LingkunganSebagai suatu perusahaan besar dengan sistem SMK3 yang sudah berstandard nasional, PT.

Jasamarga (Persero), Tbk mensyaratkan seluruh aspek K3L harus dalam koridor peraturan yangberlaku.

Sebagai calon pelaksana, kami menyertakan beragam SOP yang menjadi tanggung jawab kamidalam menjamin keselamatan kerja seluruh stakeholder yang terlibat dalam proyek tersebut.

Selain standar K3 tersebut,sebagai kontraktor yang memilikispirit Green Contractor, beragamSOP pengolahan limbah konstruksijuga kami lampirkan sebagai acuandasar proses konstruksi yangramah lingkungan yang sudahmenjadi keseharian dalam aktivitaskami dalam membangun.

Gambar : Kantor Jasamarga redesign Doc : PP

Page 7: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

7

2. Data Keunikan BangunanStrategi desain yang PT. PP (Persero), Tbk lakukan dalam mengusung konsep bangunan hijau

didasarkan pada enam kriteria dasar Konsep Green Building dari GBCI (Green Building CouncilIndonesia).a. ASD (Appropriate Site Development)

Merupakan kriteria yang mensyaratkan hubungan berkesinambungan antara bangunandengan lingkungan sekitarnya. Beberapa aspek didalamnya diantaranya proporsi antara area vegetasidengan bangunan, kemudahan akses pejalan kaki disekitar bangunan dan menuju transportasi masalterdekat, kemudahan akses dan fasilitas pesepeda serta penggunaan material untuk dapatmenghindari efek heat island pada bangunan.b. EEC (Energy Efficiency & Conservation)

Kriteria ini mensyaratkan pada penggunaan energi seminimal dan optimal mungkin. Beberapaaspek didalamnya diantaranya, perencanaan selubung bangunan yang tanggap lingkungan denganmelihat faktor orientasi banguan serta proporsi window to wall rasio (bukaan kaca) sehingga nilaiOTTV tidak boleh lebih dari 45 W/m2.

Perhitungan nilai efisiensi energi dari masing-masing konsumsi listrik di dalam bangunansehingga didapatkan nilai Indek Konsumsi Energi (IKE) bangunan yang rendah.

Strategi yang dilakukan dalam menghasikan nilai IKE yang rendah diantaranya denganmenurunkan cooling load bangunan yang didapat dari menurunkan OTTV serta mengganti kapasitasalat (HVAC, Lingting, Lift, Pump) dengan yang hemat energi.c. WAC (Water Conservation)

Kriteria ini mensyaratkan pada penghematan pemanfaatan air yang sebesar-besarnya darisumber-sumber primer (air tanah dan air PDAM) untuk kemudian diganti dengan sumber air alternatifseperti air hujan dan olahan air STP.

Penghematan selanjutnya didapat dari menekan jumlah penggunaan air didalam bangunandengan mengganti fixture alat yang jauh lebih effisien.d. MRC (Material Resource Cycle)

Kriteria ini mensyaratkan pada penggunaan material yang tidak bersifat toxic pada lingkunganseperti CFC dan Halon. Kemudian material utama merupakan material yang berasal dari proses yangramah lingkungan, dibuktikan dengan sertifikat label 14001. Aspek selanjutnya meminimalkanpenggunaan material kayu. Dan kalaupun ada material kayu harus berasal dari hutan produksi danberlabel kayu recycle. Lokasi dan jarak sumber material juga menjadi pertimbangan sehingga jumlahfossil fuel yang dibutuhkan untuk transportasi juga harus semakin kecil.e. IHC (Indoor Health and Comfort)

Kriteria ini mensyaratkan pada penggunaan material yang sehat dan tidak bersifat toxic padamanusia. Beberapa diantaranya Formaldehide pada kayu olahan, VOC (Vortile Organic Compound)

Page 8: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

8

yang rendah, asbes merkuri dan styrofoam yang apabila terhisap oleh manusia dapat menyebabkanpenyakit. Kriteria selanjutnya adalah desain interior ruangan dititikberatkan pada kenyamananpengguna banguan dari segi aspek introduksi udara luar, visual comfort, pencahayaan dan thermal

comfort yang memenuhi standard SNI.f. BEM (Building Environment Management)

Kriteria ini menyaratkan sistem managemen bangunan berbasis pada ramah lingkungan, darisegi pengolahan limbah, aktivitas konstruksi, test commissioning yang independen serta bersediauntuk melakukan survey kenyamanan pengguna sekaligus monitoring konsumsi energi secaraberkala.

Keenam konsep tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan bangunan secarakeseluruhan. Sehingga pada akhirnya diharapkan akan terjadi efisiensi biaya operasional secaraberkesinambungan. Dari data perhitungan awal, perbandingan antara investasi tambahan dan biayaoperasi yang dapat dihemat berada pada kisara PBP 8,5 tahun dengan target sertifikasi GOLD GBCI.

Usulan perubahan green building yang PT. PP (Persero), Tbk tawarkan pada akhirnyamengarah pada suatu konsep master plan kawasan yang berwawasan lingkungan. Denganmelakukan review dan analisa ulang pada tiap-tiap bangunan lainnya diharapkan kawasanperkantoran Jasamarga yang terdiri dari Kantor, Masjid, Rumah sakit dan Wisma peristirahatan dapatmengusung tema besar JASAMARGA CITY yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

3. Penggunaan Material, Peralatan Konstruksi, Peralatan Pembantu Produk Dalam NegeriSebagai prasyarat utama bangunan Green Building, spesifikasi material utama diarahkan

pada material-material yang ramah lingkungan (dibuktikan dengan standar ISO managemenlingkungan yang dimiliki oleh vendor maupun supplier material tersebut). Material-material betonataupun besi seoptimal mungkin harus berasal dari supplier yang sudah memiliki ISO 14001 sebagaiacuan proses produksi.

Gambar : Perbandingan Nilai Simulasi Energy Awal Doc : PP

Page 9: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

9

Gambar : Masterplan Kantor pusat Jasamarga

Page 10: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

10

Beberapa material utama yang sudah memiliki sertifikasi ISO 14001 diantaranya :

No Material Vendor1 Beton Supplier ready mix Nasional2 Besi Supplier besi beton lokal3 Kaca Ashahi mas4 Alumunium composit panel Alcopanel5 Gypsum panel Knauf6 Acoustic panel Knauf7 Cat Jotun, ICI8 Sanitary Toto

Syarat mutlak kedua adalah tidak menggunaakan material yang memiliki nilai ODS* ( bahanperusak Ozon) seperti CFC dan Halon dalam semua aplikasi material baik MEP maupun finishing.

IV. ASPEK PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK1. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar : Struktur organisasi

Page 11: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

11

2. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI YANG MENGARAH PADA ARSITEKTURBERKELANJUTAN

a) Prinsip Dasar Arsitektur Berkelanjutan

Page 12: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

12

b) Desain Awal Versi Tender

Materplan Awal Pengembangan

Kondisi masterplan pengembangan awal terdiri atas 4 bangunan utama, yang terdiri dari :i. Kantor Pusat Eksistingii. Kantor Pusat Perluasaniii. Masjidiv. Kantor Cabang JagorawiKondisi lahan yang memanjang disepanjang sisi jalan tol mengharuskan desain awal blokplan

mengarahkan keempat bangunan tersebut tepat beroritentasi kearah Timur – Barat dimana justrupada arah tersebut intensitas radiasi panas matahari berada pada titik tertinggi.

Tingginya intensitas radiasi matahari berdampak langsung terhadap intensitas panas yangdiserap bangunan. Dari hasil analisa perhitungan OTTV yang dilakukan baik dengan manual dandengan software didapatkan hasil perhitungan yang berkisar pada angka 84,4 W/m2. Angka ini jauhdari angka yang disyaratkan oleh peraturan SNI dimana OTTV maksimum yang diizinkan pada satubangunan harus berada pada kisaran angka 45 W/m2.

Tingginya angka OTTV hasil simulasi software berdampak terhadap semakin tingginya bebancooling load yang diperlukan pada satu bangunan. Dari hasil perhitungan dengan software energy,tingginya angka OTTV berakibat pada semakin tingginya angka cooling load yaitu pada kisaran 246W/m2 atau sekitar 14 TR/m2. Dalam range tersebut dapat dievaluasi bahwa bangunan masuk kedalamkategori boros pengunaan AC.

Kantor pusateksisting

Kantor pusatperluasan

Mesjid Kantor cabangjagorawi

Gambar : Masterplan awal pengembangan

Page 13: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

13

Kondisi kedua dari hasil analisa yang kami lakukan adalah tingginya intensitas noise yangterjadi akibat dari tata letak opening bangunan yang tepat mengarah pada sisi sepanjang jalan tolJagorawi.

Dengan melihat kondisi tersebut perlu dilakukan satu upaya tambahan guna mereduksitingkat intensitas noise yang mungkin terjadi terhadap kenyamanan didalam bangunan kantor.Sebagaimana disyaratkan didalam peraturan SNI bahwa tingkat kebisingan yang dapat ditolerir didalamkawasan perkantoran berada pada kisaran 30-55 db.

Gambar : Pengaruh orientasi timur barat terhadap bangunan versi tender

Gambar : Pengaruh kebisingan terhadap orientasi bukaan versi tender

Page 14: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

14

Tabel Perhitungan OTTV ( Overall Thermal Transfer Value) Secara Manual Mengacu PadaStandard Format Worksheet GBCI ( Green Building Council Indonesia)

Tabel : Perhitungan OTTV versi tender manual

Page 15: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

15

Hasil Perhitungan OTTV ( Overall Thermal Transfer Value) dengan Bantuan Software

Hasil Perhitungan Cooling Load (Beban Pendingin) Dengan Bantuan Software Energy

Tabel : Perhitungan OTTV versi tender software

Tabel : Perhitungan simulasi cooling load versi tender dengan software energy

Page 16: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

16

c) Konsep Desain Perubahan

Page 17: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

17

Gambar : Usulan konsep perubahan Redesign oleh PT.PP

Gambar : Ilustrasi Konsep Redesign terhadap arah orientasi baru

Page 18: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

18

d) ENERGY BUILDING SIMULATION REPORT

1. KONSERVASI ENERGIMenurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, definisi konservasi

energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalamnegeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Efisiensi energi adalah istilah umum yang mengacupada penggunaan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah layanan atau output berguna yang sama.Di masyarakat umum, kadang kala efisiensi energi diartikan juga sebagai penghematan energi.

Page 19: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

19

Tujuan konservasi energi adalah untuk memelihara kelestarian sumber daya alam yang berupasumber energi melalui kebijakan pemilihan teknologi dan pemanfaatan energi secara efisien dan rasional,untuk mewujudkan kemampuan penyediaan energi.

Langkah-langkah peningkatan efisiensi energi pada gedung yang sudah ada tercapai melaluipeningkatan performa gedung. Untuk mengetahui langkah-langkahnya, perlu dilakukan audit energi yangmeliputi identifikasi dan analisis secara keseluruhan masalah-masalah efisiensi energi pada gedung sepertisistem operasional HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning), tingkat kenyamanan danpemeliharaan gedung. Langkah-langkah yang biasanya diterapkan adalah retrofitting pada bangunangedung, upgrade teknologi peralatan dan pembiasaan perilaku hemat energi bagi para penghuni gedung.(sumber: http://konservasienergiindonesia.info/energy)

Issue konservasi energi banyak dipakai terutama pada pemanfaatan sistem pendinginan pasif danpenerangan alami. Di Indonesia dengan cahaya matahari yang berlimpah, perlu dimaksimalkanpenggunaannya sebagai sumber penerangan alami pada siang hari, sehingga dapat menghematpenggunaan energi dan meningkatkan kinerja pengguna bangunan terutama pada bangunan komersial,seperti pada bangunan kantor. Desain selubung bangunan dan luas bukaan sangat mempengaruhiperolehan cahaya matahari dalam bangunan. Sehingga untuk pengoptimalan penerangan alami padabangunan kantor diperlukan desain selubung bangunan dengan luas bukaan yang tepat.

Desain selubung bangunan kantor yang optimal pada penerapan penerangan alami terjadi padapersentase bukaan yang paling besar (70%) dengan pelindung light-shelf dan pelindung gabunganhorizontal light-shelf dengan bentang pelindung +90 cm. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi padaoptimalisasi desain selubung bangunan kantor terhadap kenyamanan visual penerangan alami.2. BUILDING DESIGN SPECIFIC DATA

a) Kantor Pusat Perluasan

Location : JakartaFunction : Office Building

Gambar : Tampilan Redesign Kantor Pusat Jasamarga

19

Tujuan konservasi energi adalah untuk memelihara kelestarian sumber daya alam yang berupasumber energi melalui kebijakan pemilihan teknologi dan pemanfaatan energi secara efisien dan rasional,untuk mewujudkan kemampuan penyediaan energi.

Langkah-langkah peningkatan efisiensi energi pada gedung yang sudah ada tercapai melaluipeningkatan performa gedung. Untuk mengetahui langkah-langkahnya, perlu dilakukan audit energi yangmeliputi identifikasi dan analisis secara keseluruhan masalah-masalah efisiensi energi pada gedung sepertisistem operasional HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning), tingkat kenyamanan danpemeliharaan gedung. Langkah-langkah yang biasanya diterapkan adalah retrofitting pada bangunangedung, upgrade teknologi peralatan dan pembiasaan perilaku hemat energi bagi para penghuni gedung.(sumber: http://konservasienergiindonesia.info/energy)

Issue konservasi energi banyak dipakai terutama pada pemanfaatan sistem pendinginan pasif danpenerangan alami. Di Indonesia dengan cahaya matahari yang berlimpah, perlu dimaksimalkanpenggunaannya sebagai sumber penerangan alami pada siang hari, sehingga dapat menghematpenggunaan energi dan meningkatkan kinerja pengguna bangunan terutama pada bangunan komersial,seperti pada bangunan kantor. Desain selubung bangunan dan luas bukaan sangat mempengaruhiperolehan cahaya matahari dalam bangunan. Sehingga untuk pengoptimalan penerangan alami padabangunan kantor diperlukan desain selubung bangunan dengan luas bukaan yang tepat.

Desain selubung bangunan kantor yang optimal pada penerapan penerangan alami terjadi padapersentase bukaan yang paling besar (70%) dengan pelindung light-shelf dan pelindung gabunganhorizontal light-shelf dengan bentang pelindung +90 cm. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi padaoptimalisasi desain selubung bangunan kantor terhadap kenyamanan visual penerangan alami.2. BUILDING DESIGN SPECIFIC DATA

a) Kantor Pusat Perluasan

Location : JakartaFunction : Office Building

Gambar : Tampilan Redesign Kantor Pusat Jasamarga

19

Tujuan konservasi energi adalah untuk memelihara kelestarian sumber daya alam yang berupasumber energi melalui kebijakan pemilihan teknologi dan pemanfaatan energi secara efisien dan rasional,untuk mewujudkan kemampuan penyediaan energi.

Langkah-langkah peningkatan efisiensi energi pada gedung yang sudah ada tercapai melaluipeningkatan performa gedung. Untuk mengetahui langkah-langkahnya, perlu dilakukan audit energi yangmeliputi identifikasi dan analisis secara keseluruhan masalah-masalah efisiensi energi pada gedung sepertisistem operasional HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning), tingkat kenyamanan danpemeliharaan gedung. Langkah-langkah yang biasanya diterapkan adalah retrofitting pada bangunangedung, upgrade teknologi peralatan dan pembiasaan perilaku hemat energi bagi para penghuni gedung.(sumber: http://konservasienergiindonesia.info/energy)

Issue konservasi energi banyak dipakai terutama pada pemanfaatan sistem pendinginan pasif danpenerangan alami. Di Indonesia dengan cahaya matahari yang berlimpah, perlu dimaksimalkanpenggunaannya sebagai sumber penerangan alami pada siang hari, sehingga dapat menghematpenggunaan energi dan meningkatkan kinerja pengguna bangunan terutama pada bangunan komersial,seperti pada bangunan kantor. Desain selubung bangunan dan luas bukaan sangat mempengaruhiperolehan cahaya matahari dalam bangunan. Sehingga untuk pengoptimalan penerangan alami padabangunan kantor diperlukan desain selubung bangunan dengan luas bukaan yang tepat.

Desain selubung bangunan kantor yang optimal pada penerapan penerangan alami terjadi padapersentase bukaan yang paling besar (70%) dengan pelindung light-shelf dan pelindung gabunganhorizontal light-shelf dengan bentang pelindung +90 cm. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi padaoptimalisasi desain selubung bangunan kantor terhadap kenyamanan visual penerangan alami.2. BUILDING DESIGN SPECIFIC DATA

a) Kantor Pusat Perluasan

Location : JakartaFunction : Office Building

Gambar : Tampilan Redesign Kantor Pusat Jasamarga

Page 20: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

20

b) Kantor Cabang

Location : JakartaFunction : Office Building

Building Orientation 68o

Floor to floor height(first floor)

4 m

Total zone area 2324.07 m2

Conditioned zone area595.16 m2

Simulated Floor 2th

Software Legacy OpenStudio 1.0.7 (modeling)EnergyPlus 7.0 (simulation)

Gambar : Tampilan Redesign Kantor Cabang Jasamarga

Building Orientation 68o

Floor to floor height(first floor)

4 m

Total zone area 2324.07 m2

Conditioned zone area595.16 m2

Simulated Floor 2th

Software Legacy OpenStudio 1.0.7 (modeling)EnergyPlus 7.0 (simulation)

20

b) Kantor Cabang

Location : JakartaFunction : Office Building

Building Orientation 68o

Floor to floor height(first floor)

4 m

Total zone area 2324.07 m2

Conditioned zone area595.16 m2

Simulated Floor 2th

Software Legacy OpenStudio 1.0.7 (modeling)EnergyPlus 7.0 (simulation)

Gambar : Tampilan Redesign Kantor Cabang Jasamarga

Building Orientation 68o

Floor to floor height(first floor)

4 m

Total zone area 2324.07 m2

Conditioned zone area595.16 m2

Simulated Floor 2th

Software Legacy OpenStudio 1.0.7 (modeling)EnergyPlus 7.0 (simulation)

20

b) Kantor Cabang

Location : JakartaFunction : Office Building

Building Orientation 68o

Floor to floor height(first floor)

4 m

Total zone area 2324.07 m2

Conditioned zone area595.16 m2

Simulated Floor 2th

Software Legacy OpenStudio 1.0.7 (modeling)EnergyPlus 7.0 (simulation)

Gambar : Tampilan Redesign Kantor Cabang Jasamarga

Building Orientation 68o

Floor to floor height(first floor)

4 m

Total zone area 2324.07 m2

Conditioned zone area595.16 m2

Simulated Floor 2th

Software Legacy OpenStudio 1.0.7 (modeling)EnergyPlus 7.0 (simulation)

Page 21: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

21

3. ENERGY BUILDING SIMULATIONBerdasarkan perangkat penilaian Greenship GBCI sub penilaian Energy Efficiency and

Conservation, Energy Modelling Software digunakan untuk menghitung konsumsi energi di gedung baseline

dan gedung designed. Selisih konsumsi energi dari gedung baseline dan designed merupakanpenghematan. Untuk setiap penghematan sebesar 2,5%, yang dimulai dari penurunan energi sebesar 10%dari gedung baseline, mendapat nilai 1 poin dengan maksimum 20 poin (wajib untuk level platinum).a) Asumsi-asumsi Dalam Perhitungan

1. Pembagian ZonaPembagian zona terkondisikan untuk perhitungan ditetapkan sebagaimana gambar berikut :

Kantor Pusat

Gambar 19 Zonasi Lantai Tipikal Kantor Pusat

Kantor Cabang

Gambar : Zonasi Lantai Tipikal Kantor Pusat

Gambar : Zonasi Lantai Tipikal Kantor Cabang

21

3. ENERGY BUILDING SIMULATIONBerdasarkan perangkat penilaian Greenship GBCI sub penilaian Energy Efficiency and

Conservation, Energy Modelling Software digunakan untuk menghitung konsumsi energi di gedung baseline

dan gedung designed. Selisih konsumsi energi dari gedung baseline dan designed merupakanpenghematan. Untuk setiap penghematan sebesar 2,5%, yang dimulai dari penurunan energi sebesar 10%dari gedung baseline, mendapat nilai 1 poin dengan maksimum 20 poin (wajib untuk level platinum).a) Asumsi-asumsi Dalam Perhitungan

1. Pembagian ZonaPembagian zona terkondisikan untuk perhitungan ditetapkan sebagaimana gambar berikut :

Kantor Pusat

Gambar 19 Zonasi Lantai Tipikal Kantor Pusat

Kantor Cabang

Gambar : Zonasi Lantai Tipikal Kantor Pusat

Gambar : Zonasi Lantai Tipikal Kantor Cabang

21

3. ENERGY BUILDING SIMULATIONBerdasarkan perangkat penilaian Greenship GBCI sub penilaian Energy Efficiency and

Conservation, Energy Modelling Software digunakan untuk menghitung konsumsi energi di gedung baseline

dan gedung designed. Selisih konsumsi energi dari gedung baseline dan designed merupakanpenghematan. Untuk setiap penghematan sebesar 2,5%, yang dimulai dari penurunan energi sebesar 10%dari gedung baseline, mendapat nilai 1 poin dengan maksimum 20 poin (wajib untuk level platinum).a) Asumsi-asumsi Dalam Perhitungan

1. Pembagian ZonaPembagian zona terkondisikan untuk perhitungan ditetapkan sebagaimana gambar berikut :

Kantor Pusat

Gambar 19 Zonasi Lantai Tipikal Kantor Pusat

Kantor Cabang

Gambar : Zonasi Lantai Tipikal Kantor Pusat

Gambar : Zonasi Lantai Tipikal Kantor Cabang

Page 22: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

22

2. Asumsi Kebutuhan Laju Udara Ventilasi (Fresh Air) Yang Digunakan Dalam SimulasiKebutuhan udara ventilasi dibutuhkan sesuai fungsi ruangan. Untuk mengambil perolehan

kalor yang terjadi di dalam ruangan, diperlukan laju aliran udara dengan jumlah tertentu untuk menjagasupaya temperatur udara di dalam ruangan tidak bertambah melewati harga yang diinginkan.

Berdasarkan SNI 03-6572-2001 nilai kebutuhan laju udara ventilasi sebagai berikut :

Kantor : 0,15 (m³/min)/orang, atau sama dengan 2,499 l/s-person

Ruang pertemuan (auditorium) : 0,21 (m³/min)/orang, atau sama dengan 3.499 l/s-person

Table Kebutuhan laju udara ventilasi dalam SNI 03-6572-2001

3. Asumsi Dalam Perhitungan SimulasiAsumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan ditampilkan dalam tabel berikut.

Modelling Assumption Kantor Pusat Modelling Assumption Kantor Cabang

Page 23: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

23

Lokasi

KANTOR PUSATGeometryBuilding Orientation (North Axis) 68 deg

Simulated Floor 3st floor

Floor to Floor 4.00 m

Number of Zone 17

Envelope

OrientationWindow Opening Area

(m2)Gross Wall Area (m2) WWR (%)

A 38.68 120.72 32

B 7.65 105.82 7

C 6.48 99.9 6

D 39.93 121.83 33

E 27.95 103.98 27

F 1.56 40.13 4

TOTAL 122.25 592.38 21

Thermal ZonesZone Area (m2) Volume (m3)

01_Z1 17.8

01_Z2 49.8

01_Z3 18.6

01_Z4 17.21

01_Z5 19.92

01_Z6 174.26

02_Z1 18.96

02_Z2 24.61

02_Z3 18.61

02_Z4 35.05

02_Z5 22.75

02_Z6 108.35

03_Z1 35.69

Page 24: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

24

03_Z2 128.16

03_Z3 31.68

03_Z4 19.96

03_Z5 27.36

TOTAL 768.76KANTOR CABANG

GeometriBuilding Orientation (North Axis) 68 deg

Simulated Floor 2st floor

Floor to Floor 4.00 m

Number of Zone 13

EnvelopeOrientation Window Opening Area (m2) Gross Wall Area (m2) WWR (%)

A 47.91 184.04 26.03

B 13.61 87.3 15.59

C 30.64 165.32 18.53

D 13.61 87.3 15.59

TOTAL 105.77 523.96 20.19

Thermal ZonesZone Area (m2) Volume (m3)

NE_VOID 181.25

NE_Z1L2 15.99

NE_Z2L2 39.95

NE_Z3L2 31.13

NE_Z4L2 18.59

NE_Z5L2 23.38

NE_Z6L2 11.23

SW_VOID 153.56

SW_Z10L2 23.67

SW_Z11L2 36.02

SW_Z7L2 29.09

SW_Z8L2 13.11

SW_Z9L2 18.2

TOTAL 595.16

Table Key Parameters for Design

Page 25: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

25

Construction

External Wall (U-Value 1,231 W/m2-K)

Outermost Layer ID Plaster Wall

Hebel wall

ID Plaster Wall

ID Plaster Wall Hebel wall

Thickness (mm) 0.015 0.1

Conductivity (W/m-K) 0.16 0.16

Density (kg/m3) 600 500

Specific Heat (J/kg-K) 1000 1000

Thermal Absorbtance 0.9 0.9

Solar Absorbtance 0.5 0.7

Visible Absorbtance 0.5 0.7

Exterior Window

Glazing INDOFLOT CLEAR 6MM

INDOFLOT CLEAR 6MM

Thickness (mm) 0.006

Solar transmittance 0.759

Front side solar reflectance 0.065

Back side solar reflectance 0.065

Visible transmittance 0.882

Front side visible reflectance 0.075

Back side visible reflectance 0.075

Front side infrared hemispherical emmisivity 0.84

Back side infrared hemispherical emmisivity 0.84

Conductivity (W/m-K) 1

Page 26: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

26

INTERNAL GAINOccupancy

Lighting

Page 27: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

27

Electric Equipment

Schedule

Table Key Parameters for Baseline

Page 28: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

28

Lighting

COP

4. HASIL PERHITUNGANPerhitungan konsumsi energi dilakukan dengan menentukan gedung baseline dengan nilai beban

perolehan panas eksternal dan internal mengacu pada standar yang ditetapkan Greenship GBCI. Hasilperhitungan diperbandingkan dengan perhitungan konsumsi energi dari gedung yang didesain, untukmendapatkan selisih konsumsi energi.

Page 29: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

29

4.1 Hasil Perhitungan Kantor Pusata. Nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value)

OTTV atau dalam SNI 03-6398-2000 (tentang konservasi energi selubung bangunan pada bangunangedung) disebut dengan istilah Nilai Perpindahan Panas Keseluruhan adalah suatu nilai yangditetapkan sebagai kriteria perancangan untuk dinding dan kaca bagian luar bangunan gedung yangdikondisikan. Panas akibat radiasi matahari lewat selubung bangunan harus dibatasi, SNI telahmenentukan nilai OTTV adalah ≥ 45 Watt/m².

Hasil perhitungan beban panas eksternal yang disimulasikan ditampilkan dalam tabel berikut.

ORIENTATIONTOTAL WINDOW HEAT GAIN +

OPAQUE EXTERIORENVELOPE (M²) OTTV (W/(M²)

A 6314.77 120.72 52.31

B 1657.10 105.82 15.66

C 1683.98 99.90 16.86

D 5411.46 121.83 44.42

E 3096.97 103.98 29.78

F 376.32 40.13 9.38

TOTAL 18,540.59 592.38 31.30

Table Hasil OTTV Total (Design)

b. Nilai Design CapacityDesign Capacity adalah kapasitas dari chiller dengan safety factor sebesar 30% dari nilai total cooling

load. – (1.3 x cooling load)Dihitung berdasarkan beban panas tertinggi dalam setahun, yaitu pada bulan Mei yang merupakanpuncak panas tertinggi. Letak Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menjadi lokasi terpanaskarena pada bulan tersebut matahari sedang bergeser dari selatan ke utara, angin cenderung berputardi sekitar wilayah Indonesia, dan tidak ada efek pendinginan dari wilayah lain.

ZoneTotal Cooling

Load (W)Design

Capacity (W) Floor Area (m2) TR m2/TR

01_Z1 2261.76 2940.29 17.8 0.84 21.29

01_Z2 7203.40 9364.42 49.8 2.66 18.70

01_Z3 2979.28 3873.06 18.6 1.10 16.89

01_Z4 1284.84 1670.29 17.21 0.47 36.24

Page 30: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

30

01_Z5 1423.58 1850.65 19.92 0.53 37.86

01_Z6 11199.55 14559.42 174.26 4.14 42.09

02_Z1 1530.40 1989.51 18.96 0.57 33.52

02_Z2 2133.56 2773.63 24.61 0.79 31.21

02_Z3 1467.51 1907.77 18.61 0.54 34.31

02_Z4 3568.81 4639.45 35.05 1.32 26.57

02_Z5 1592.71 2070.52 22.75 0.59 38.64

02_Z6 7612.22 9895.89 108.35 2.81 38.51

03_Z1 2577.37 3350.58 35.69 0.95 37.46

03_Z2 7319.96 9515.94 128.16 2.71 47.37

03_Z3 2167.48 2817.73 31.68 0.80 39.54

Table Hasil Penghitungan Design Capacity

c. Nilai IKE (Indeks Konsumsi Energi)IKE adalah indeks konsumsi listrik setahun bangunan, yang dalam simulasi ini angka konsumsi listrikyang diperoleh hanya pada faktor HVAC, lighting, dan electrical equipment. Simulasi juga dilakukandengan setting untuk kondisi baseline (setting sesuai dengan SNI), yang bertujuan untuk mengetahuiselisih atau persentase penghematan energi bangunan yang didesain terhadap baseline. Simulasikonsumsi energi untuk versi desain sepanjang tahun ditampilkan dalam tabel berikut ini.

03_Z4 1471.12 1912.46 19.96 0.54 36.71

03_Z5 2151.17 2796.52 27.36 0.80 25.24

TOTAL 59944.72 77928.13 768.77 22.16 34.70

Page 31: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

31

Electricity Intensity [kWh/m2]

Lighting 51.436

HVAC 125.367

Other 27.39

IKE 204.193

Table Hasil Nilai IKE (Baseline)

Electricity Intensity [kWh/m2]

Lighting 35.8455

HVAC 91.31

Other 28.635

IKE 155.7905

Table Hasil Nilai IKE (Design)

4.2 Hasil Perhitungan Kantor Cabanga. Nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value)

Hasil perhitungan beban panas eksternal baseline yang disimulasikan ditampilkan dalam tabel berikut.

ORIENTATION TOTAL WINDOW HEAT GAIN-OPAQUE SURFACE (W)

ENVELOPE (M²) OTTV (W/(M²)

A 7699.89 184.04 41.84

B 1086.91 87.3 12.45

C 4967.31 165.32 30.05

D 1116.95 87.3 12.79

TOTAL 14871.06 523.96 28.38

Table Hasil OTTV

Page 32: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

32

b. Nilai Design Capacity

Zone Total Cooling Load (W) Design Capacity (W) Floor Area (m2) TR m2/TR

Z6L2 1683.724111 2188.841 0.622361 11.23 18.0442

Z5L2 3180.047883 4134.062 1.175452 23.38 19.89023

Z4L2 2016.109528 2620.942 0.745221 18.59 24.94561

Z3L2 4443.638011 5776.729 1.642517 31.13 18.95262

Z2L2 3948.355812 5132.863 1.459444 39.95 27.37344

Z1L2 2016.367522 2621.278 0.745317 15.99 21.45397

ZVOID1 11106.61089 14438.59 4.105374 181.25 44.14945

Z7L2 2658.816546 3456.462 0.982787 29.09 29.59949

Z8L2 1351.208125 1756.571 0.499452 13.11 26.24879

Z11L2 2453.400692 3189.421 0.906859 36.02 39.71953

Z10L2 1934.575989 2514.949 0.715084 23.67 33.10102

Z9L2 1434.87287 1865.335 0.530377 18.2 34.31522

ZVOID2 9423.755343 12250.88 3.483334 153.56 44.0842

TOTAL 47651.48332 61946.93 17.61358 595.17 33.79

Table Hasil Design Capacityc. Nilai IKE (Intensitas Konsumsi Energi )

Electricity Intensity [kWh/m2]

Lighting 51.425

HVAC 143.275

Other 27.39

IKE 222.09

Table Hasil Nilai IKE (Baseline)

Page 33: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

33

Electricity Intensity [kWh/m2]

Lighting 35.8455

HVAC 100.28

Other 28.635

IKE 164.76

Table Hasil Nilai IKE (Design)

5. PENURUNAN KONSUMSI ENERGI5.1 Penurunan Konsumsi Energi Kantor Pusat

Perbandingan konsumsi energi pada gedung baseline dengan gedung terdesain ditampilkan dalamtabel di bawah ini.

Table Perbandingan Konsumsi Energi Kantor Pusat

Selisih antara baseline dengan design:204.193 - 155.79 = 48.4025Jadi penghematan yg dilakukan :48.4025 / 204.193 = 23.7 %

Total konsumsi energi setahun untuk gedung baseline sebesar 156974.3 kWh untuk gedungterdesain sebesar 119769 kWh dengan persentase beban terbesar pada konsumsi listrik Chiller(cooling).

Berdasarkan hasil perhitungan, Indeks Konsumsi Energi untuk gedung baseline adalahsebesar 204.193 kWh/m2tahun, dan gedung terdesain sebesar 153.9735 kWh/ m2tahun.

Sedangkan Selisih Indeks Konsumsi Energi gedung terdesain dengan gedung baseline adalahsebesar 48.4025 kWh/m2 tahun, atau sebesar 23.7 %. Mengacu kepada ketentuan EEC1 GreenshipGBCI yang menentukan perolehan sebesar 1 poin untuk setiap penghematan 2,5% dimulai dari

COOLING LIGHTING ELECTRICAL OTHERS TOTAL AREA(M²) KWh/M² %

SNI(Baseline) 84963.59 39537.77 21056.37 11416.6 156974.3 768.76 204.193 100%

DESIGN 60437.05 27556.63 22013.47 9761.867 119769 768.76 155.7905 100%

EFISIENSI(KWh/M²) 48.4025 23.7 %

Page 34: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

34

penurunan konsumsi energi sebesar 10%, maka penurunan konsumsi energi Kantor Jasa MargaJakarta sebesar 25% memperoleh poin EEC1 sebesar 5 poin.

KodePerangkat Penilaian Acuan Penilaian Penilaian

ExerciseProjectRating Nilai Nilai Maks.

Energy Efficiency and Conservation 26%

EEC1 Energy Efficiency Measure 20

Opsi 1 1. EEC 1-1. Energy modelling software 20

Energy modelling software digunakan untukmenghitung konsumsi energi di gedung baseline dangedung designed. Selisih konsumsi energi darigedung baseline dan designed merupakanpenghematan. Untuk setiap penghematan sebesar2,5%, yang dimulai dari penurunan energi sebesar10% dari gedung baseline, mendapat nilai 1 poindengan maksimum 20 poin (wajib untuk levelplatinum).

1 s.d 205

Table Perolehan Poin EEC1 Gedung Kantor Jasa Marga, Jakarta

5.2 Penurunan Konsumsi Energi Kantor CabangPerbandingan konsumsi energi pada gedung baseline dengan gedung terdesain ditampilkan dalamtabel di bawah ini.

COOLING LIGHTING ELEC. OTHERSTTTTTTTTTTTTTT AREA(M²)

KWh/M² %

SNI(Baseline) 74877.473 30609.502 16301.505 10391.282 132179.762 595.16 222.09 100%

DESIGN 51050.77 21333.9 17042.48 8633.855 98061.01 595.16 164.7605 100%

EFISIENSI(KWh/M²) 57.329 25.8 %

Table Perbandingan Konsumsi Energi Kantor CabangSelisih antara baseline dengan design:222.09-164.7605= 57.329Jadi penghematan yg dilakukan57.329/222.09= 25.8 %

Page 35: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

35

Table Perolehan Poin EEC1 Gedung Kantor Cabang Jasamarga, Jakarta

Total konsumsi energi setahun untuk gedung baseline sebesar 132179.762 kWh untukgedung terdesain sebesar 98061.01 kWh dengan persentase beban terbesar pada konsumsi listrikChiller (cooling).

Berdasarkan hasil perhitungan, Indeks Konsumsi Energi untuk gedung baseline adalahsebesar 222.09 kWh/m2tahun, dan gedung terdesain sebesar 164.760 kWh/ m2tahun.

Sedangkan Selisih Indeks Konsumsi Energi gedung terdesain dengan gedung baseline adalahsebesar 57.33 kWh/m2 tahun, atau sebesar 25.8 %. Mengacu kepada ketentuan EEC1 GreenshipGBCI yang menentukan perolehan sebesar 1 poin untuk setiap penghematan 2,5% dimulai daripenurunan konsumsi energi sebesar 10%, maka penurunan konsumsi energi Kantor Jasa MargaJakarta sebesar 25% memperoleh poin EEC1 sebesar 6 poin.

6. PERHITUNGAN EMISI CO2Emisi karbon dioksida (CO2) setiap kWh konsumi energi pertahun adalah sebesar 0,891 kg.

Pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) dihitung dari selisih konsumsi energi antara bangunanbaseline dan desain dikalikan angka 0,891. Emisi karbon yang bisa dikurangi dari Kantor Pusat adalahsebesar 33149.9223 kg pertahun atau sebesar 33.15 Ton pertahun dan pada Kantor Cabang adalahsebesar 30399.8116 kg pertahun atau sebesar 30.39 Ton.

KodePerangkat Penilaian Acuan Penilaian Penilaian

ExerciseProjectRating Nilai Nilai Maks.

Energy Efficiency and Conservation 26%

EEC1 Energy Efficiency Measure 20

Opsi 1 1. EEC 1-1. Energy modelling software 20

Energy modelling software digunakan untukmenghitung konsumsi energi di gedung baseline dangedung designed. Selisih konsumsi energi darigedung baseline dan designed merupakanpenghematan. Untuk setiap penghematan sebesar2,5%, yang dimulai dari penurunan energi sebesar10% dari gedung baseline, mendapat nilai 1 poindengan maksimum 20 poin (wajib untuk levelplatinum).

1 s.d 206

Page 36: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

36

Emisi CO2Total Konsumsi

Energi (kWh)Emisi CO2 (kg)

Baseline 156974.3 139864.1013

Design 119769 106714.179

Selisih 37205.3 33149.9223

Table Pengurangan Emisi Karbon Kantor Pusat

Emisi CO2Total Konsumsi

Energi (kWh)Emisi CO2 (kg)

Baseline 132179.8 117772.1679

Design 98061.01 87372.35635

Selisih 34118.76 30399.8116

Table Pengurangan Emisi Karbon Kantor Cabang

7. SISTEM DRAINASE DAN PENANGANAN BANJIR KAWASANGedung Kantor Pusat Cabang dan Mesjid PT. Jasamarga (Persero),Tbk yang sekarang

sedang direnovasi dan dibangun oleh PT. PP (Persero) Tbk, terletak disisi barat Jalan Tol Jagorawiseberang Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Kelurahan Dukuh Jakarta Timur.Batas-batas lokasi Gedung Kantor Pusat Cabang dan Mesjid PT. Jasamarga (Persero),Tbk adalahsebagai berikut :

Sebelah Utara : Jl.Pondok Gede Raya.

Sebelah Barat : Jl.Dukuh 6

Sebelah Selatan : Kampung Dukuh

Sebelah Timur : Jl.Tol Jagorawi

Page 37: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

37

Gambar Lokasi Proyek Gedung Kantor Pusat Cabang dan Mesjid PT. Jasamarga Persero TbkDengan adanya pengembangan pembangunan gedung-gedung baru maka sistem drainase

yang ada harus direncanakan juga disesuaikan dengan tata letak gedung-gedung yang baru.Kondisi topografi tanah tempat dimana sedang dibangunnya Gedung Kantor Pusat Cabang

dan Mesjid PT. Jasamarga Persero Tbk, elevasinya lebih rendah dari daerah sekelilingnya. Elevasitopografi Gedung Kantor Pusat Cabang dan Mesjid, rata rata tanah asli + 21.

Dimana pada saat hujan lebat terjadi banjir dan genangan di sekitar parkir dekat masjid yangada sekarang, tinggi genangan 40 cm yang disebabkan karena kapasitas saluran outlet dibawah jalantoll lebih kecil dari debit banjir yang terjadi.

Maksud dari pekerjaan ini adalah merencanakan sistem drainase baru disesuaikan deganrencana pengembangan pembangunan Kantor Pusat Cabang dan Masjid PT. Jasa Marga Persero,Tbk. Tujuannya agar sistem drainase yang baru dapat menangani banjir dan genangan yang telahterjadi saat ini.

Sistem Drainase MakroLokasi perencanaan di Gedung Kantor Pusat Cabang dan Mesjid PT. Jasamarga Persero Tbk, terletakdi daerah aliran drainase Kampung Dukuh, yang mengalir dari arah selatan dan barat masuk ke lokasiGedung Kantor Pusat Cabang dan Mesjid PT. Jasamarga Persero Tbk lalu dialirkan melalui gorong-gorong yang melintas di bawah Jalan Toll Jagorawi menuju saluran drainase Jalan Taman MiniIndonesia Indah (Depan Kantor Jasamarga Cabang Jagorawi), yang selanjutnya mengalir arah hilirmenuju ke arah utara menuju sungai Cipinang.

Page 38: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

38

Gambar Saluran Drainase Dari Kampung Dukuh Yang Masuk Ke Proyek

38

Gambar Saluran Drainase Dari Kampung Dukuh Yang Masuk Ke Proyek

38

Gambar Saluran Drainase Dari Kampung Dukuh Yang Masuk Ke Proyek

Page 39: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

39

Gambar Saluran Drainase Makro Di Dalam ProyekSistem Drainase Mikro Eksisting

Limpasan air dari Gedung Kantor Pusat dialirkan melalui saluran drainase di sisi kiri dan kanangedung, kemudian dialirkan ke saluran drainase di area parkir dan diteruskan ke saluran drainase(gorong-gorong yang memotong Jalan Toll Jagorawi). Sedangkan sebagian kecil area gedung danparkir di utara, dialirkan ke arah utara melalui saluran drainase dari arah parkir terus ke arah utaramemotong jalan keluar Toll (berupa gorong-gorong, terus dialirkan kea rah Cipinang).

Permasalahan Banjir dan GenanganArea Kantor Gedung Pusat Cabang PT. Jasa Marga (Persero). Tbk terletak di depan kawasan

Taman Mini Indinesia Indah (TMII), mengalami banjir dan genangan setiap tahunnya. Ketinggian banjir30-50 cm dengan luas wilayah banjir ± 0,25 Ha. Daerah terendam paling dalam yaitu di area parkirdekat masjid lama dengan lama genangan 3 jam. Penyebab banjir dan genangan antara lain1. Kondisi topografi di Gedung Pusat Cabang PT. Jasa Marga lebih rendah dibandingkan dengan

kawasan sekitarnya.2. Kawasan area yang mengalirkan air limpasan dari barat ke arah kantor pusat sudah berkembang

dari tanah kosong menjadi pemukiman padat. Sehingga, koefisien aliran meningkat mengakibatkandebit banjir lebih tinggi dari keadaan tahun 70-an ketika gorong-gorong di jalan toll dibangun.

3. Kapasitas gorong-gorong yang melintas di Jalan Toll Jagorawi lebih kecil dari debit banjir yangterjadi sekarang.

4. Terjadinya banjir di hilir outlet gorong-gorong yaitu di saluran drainase, jalan TMII kiri menyebabkanpengaruh back water effect, teradap gorong-gorong di badan Jalan Tol Jagorawi.

39

Gambar Saluran Drainase Makro Di Dalam ProyekSistem Drainase Mikro Eksisting

Limpasan air dari Gedung Kantor Pusat dialirkan melalui saluran drainase di sisi kiri dan kanangedung, kemudian dialirkan ke saluran drainase di area parkir dan diteruskan ke saluran drainase(gorong-gorong yang memotong Jalan Toll Jagorawi). Sedangkan sebagian kecil area gedung danparkir di utara, dialirkan ke arah utara melalui saluran drainase dari arah parkir terus ke arah utaramemotong jalan keluar Toll (berupa gorong-gorong, terus dialirkan kea rah Cipinang).

Permasalahan Banjir dan GenanganArea Kantor Gedung Pusat Cabang PT. Jasa Marga (Persero). Tbk terletak di depan kawasan

Taman Mini Indinesia Indah (TMII), mengalami banjir dan genangan setiap tahunnya. Ketinggian banjir30-50 cm dengan luas wilayah banjir ± 0,25 Ha. Daerah terendam paling dalam yaitu di area parkirdekat masjid lama dengan lama genangan 3 jam. Penyebab banjir dan genangan antara lain1. Kondisi topografi di Gedung Pusat Cabang PT. Jasa Marga lebih rendah dibandingkan dengan

kawasan sekitarnya.2. Kawasan area yang mengalirkan air limpasan dari barat ke arah kantor pusat sudah berkembang

dari tanah kosong menjadi pemukiman padat. Sehingga, koefisien aliran meningkat mengakibatkandebit banjir lebih tinggi dari keadaan tahun 70-an ketika gorong-gorong di jalan toll dibangun.

3. Kapasitas gorong-gorong yang melintas di Jalan Toll Jagorawi lebih kecil dari debit banjir yangterjadi sekarang.

4. Terjadinya banjir di hilir outlet gorong-gorong yaitu di saluran drainase, jalan TMII kiri menyebabkanpengaruh back water effect, teradap gorong-gorong di badan Jalan Tol Jagorawi.

39

Gambar Saluran Drainase Makro Di Dalam ProyekSistem Drainase Mikro Eksisting

Limpasan air dari Gedung Kantor Pusat dialirkan melalui saluran drainase di sisi kiri dan kanangedung, kemudian dialirkan ke saluran drainase di area parkir dan diteruskan ke saluran drainase(gorong-gorong yang memotong Jalan Toll Jagorawi). Sedangkan sebagian kecil area gedung danparkir di utara, dialirkan ke arah utara melalui saluran drainase dari arah parkir terus ke arah utaramemotong jalan keluar Toll (berupa gorong-gorong, terus dialirkan kea rah Cipinang).

Permasalahan Banjir dan GenanganArea Kantor Gedung Pusat Cabang PT. Jasa Marga (Persero). Tbk terletak di depan kawasan

Taman Mini Indinesia Indah (TMII), mengalami banjir dan genangan setiap tahunnya. Ketinggian banjir30-50 cm dengan luas wilayah banjir ± 0,25 Ha. Daerah terendam paling dalam yaitu di area parkirdekat masjid lama dengan lama genangan 3 jam. Penyebab banjir dan genangan antara lain1. Kondisi topografi di Gedung Pusat Cabang PT. Jasa Marga lebih rendah dibandingkan dengan

kawasan sekitarnya.2. Kawasan area yang mengalirkan air limpasan dari barat ke arah kantor pusat sudah berkembang

dari tanah kosong menjadi pemukiman padat. Sehingga, koefisien aliran meningkat mengakibatkandebit banjir lebih tinggi dari keadaan tahun 70-an ketika gorong-gorong di jalan toll dibangun.

3. Kapasitas gorong-gorong yang melintas di Jalan Toll Jagorawi lebih kecil dari debit banjir yangterjadi sekarang.

4. Terjadinya banjir di hilir outlet gorong-gorong yaitu di saluran drainase, jalan TMII kiri menyebabkanpengaruh back water effect, teradap gorong-gorong di badan Jalan Tol Jagorawi.

Page 40: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

40

RENCANA SISTEM DRAINASE Sistem Aliran Drainase1. Sistem saluran drainase direncanakan sistem aliran gravitasi, kolam retensi dan pompa.2. Semua aliran air drainase akan dialirkan ke kolam retensi yang direncanakan berada di samping

rencana gedung masjid. Kecuali saluran drainase yang berada di area parkir gedung cabang, disebelah utara yang keadaan eksistingnya memang mengalir ke arah utara.

3. Sistem aliran drainase yang outletnya masuk ke kolam retensi, adalah sebagai berikut :

Saluran drainase dari area Kampung Dukuh daerah bagian utara digabung dengan salurandrainase dari gedung lama dan gedung baru.

Saluran drainase dari area Kampung Dukuh di bagian selatan yang digabung dengan salurandrainase dari sisis kanan jalan toll dengan saluran drainase lapangan tenis dan parker diselatan.

Dua saluran drainase dari gedung masjid. Sistem Saluran OutletSistem saluran outlet merupakan sistem aliran drainase dari kolam retensi menuju ke saluran outletgorong-gorong eksisting di Jalan Toll Jagorawi, dialirkan diantara taman di area mesjid dan gedungkantor pusat. Kemudian saluran drainase inlet dibelokkan sejajar dengan gedung kantor pusat menujusaluran outlet gorong-gorong eksisting di Jalan Toll Jagorawi. Saluran outlet yang sejajar dengangedung kantor pusat, akan terjadi crossing dengan rencana penyambungan terowongan (sebagai lalulintas dari kantor gedung pusat ke degung pusat cabang).

Page 41: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

41

Sistem saluran outlet gorong-gorong yang lama ini mengalir ke arah timur terus memotong jalan tolJagorawi dan masuk ke drainase jalan Taman Mini Indonesia Indah (Depan Kantor Jasamarga CabangJagorawi).

KOLAM RETENSIKolam retensi direncanakan berbentuk oval dengan ukuran ukuran rata-rata diameter dengan tinggi air1,0 m lokasi di sudut barat rencana gedung masjid dengan luas kolam 872 m2. Dari hasil analisakebutuhan pompa dan volume kolam retensi, didapatkan kebutuhan pompa sebesar Q = 0,6 m3/det,dipakai pompa 2 buah masing-masing Q = 0,3 m3/det.Dinding Kolam Retensi direncanakan dari pasangan batu kali yang berbentuk Retaining Wall. DindingKolam Retensi yang berhimpit dengan kolam ikan di dalam gedung masjid kontruksinya dari betonbertulang. Elevasi dasar kolam retensi direncanakan +18,44 m dan tinggi dinding kolam retensidirencanakan +21,64 m.Untuk tetap terlihat asri maka di pinggir kolam retensi direncanakan dipasang pot-pot bunga dan tamanlandscape. Jalan yang melintas ditengah-tengah kolam retensi dilengkapi dengan 2 (dua) buah gorong-gorong di bawah jalan ukuran 1,2 x 1,2 yang berfungsi sebagai interkoneksi di dalam kolam retensi.

PINTU AIRPintu air dipasang di bangunan bagi dan bangunan olakan yang berfungsi untuk mengatur air dimanapada saat pemompaan air, pintu air ditutup bisa masuk ke Kolam Retensi kemudian bila aliran gravitasipintu dibuka maka air dialirkan langsung ke saluran outlet kolam olakan lebarnya 2x2 m.

STATION POMPAStation pompa dipasang di ujung utara kolam retensi dekat dengan outlet existing. Pompadirencanakan 2 buah dengan kapasitas masing-masing Q = 0,3 m3/det memakai tipe 300 KRTUKSubmersible squirrel cage induction motor 90 kw/3 phase/380 V/50 Hz/14 pole dengan total head loss 4m. Di depan station pompa dipasang saringan untuk menyaring sampah-sampah agar tidak masuk kemesin pompa. Untuk menyuplai tenaga listrik dipakai listrik dari Genset.Sentral di Kantor PT. Jasa Marga atau dibangun genset khusus pompa. Kebutuhan genset sebesar300kva.voltage/phone. 380/220volt 150 kva/50 Hz dengan system soft starter.

Page 42: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

42

Gambar Ilustrasi Bangunan Sistem Polder

RENCANA SISTEM ALIRAN DI BANGUNAN STASIUN POMPA1. Keadaan I, dengan aliran pompa :

a. Pintu air di kolam olakan harus ditutup, untuk menghindari aliran baik dari kolam olak ke kolamretensi.

b. Dalam pengoperasian pompa elevasi muka air di kolam retensi tidak boleh di bawah +18,44karena sesuai dengan karakteristiknya, pompa tidak bisa bekerja pada kondisi tersebut.

c. Pada saat muka air naik di kolam retensi, pompa akan bekerja (beroperasi) dimulai denganpompa No.1, setelah elevasi mencapai + 18,94 atau 50 cm dari dasar kolam retensi. PompaNo.1 dihidupkan/ bekerja diatur oleh operator pompa.

d. Pompa kedua akan dihidupkan oleh operator pompa apabila elevasi air kolam retensi telahmencapai +19, 14 kemudian air akan turun kembali pada saat elevasi +19,14, pompa No.2akan berhenti kemudian muka air telah turun pada elevasi mencapai +18, 94 pompa No.1akan berhenti bekerja.

2. Keadaan II, aliran tanpa pompa (gravitasi) :a. Pada musim kemarau pintu air di kolam olakan dibuka, bukaan maksimum pada h = 0,80 m.b. Semua aliran dari kolam retensi dialirkan dengan sistem gravitasi menuju saluran drainase

outlet kea rah saluran drainase TMII

KOLAM OLAK

SARINGAN SAMPAH

KOLAMRETENSI

INLETPOMPA

OUTLET

PINTU AIRPOMPA

42

Gambar Ilustrasi Bangunan Sistem Polder

RENCANA SISTEM ALIRAN DI BANGUNAN STASIUN POMPA1. Keadaan I, dengan aliran pompa :

a. Pintu air di kolam olakan harus ditutup, untuk menghindari aliran baik dari kolam olak ke kolamretensi.

b. Dalam pengoperasian pompa elevasi muka air di kolam retensi tidak boleh di bawah +18,44karena sesuai dengan karakteristiknya, pompa tidak bisa bekerja pada kondisi tersebut.

c. Pada saat muka air naik di kolam retensi, pompa akan bekerja (beroperasi) dimulai denganpompa No.1, setelah elevasi mencapai + 18,94 atau 50 cm dari dasar kolam retensi. PompaNo.1 dihidupkan/ bekerja diatur oleh operator pompa.

d. Pompa kedua akan dihidupkan oleh operator pompa apabila elevasi air kolam retensi telahmencapai +19, 14 kemudian air akan turun kembali pada saat elevasi +19,14, pompa No.2akan berhenti kemudian muka air telah turun pada elevasi mencapai +18, 94 pompa No.1akan berhenti bekerja.

2. Keadaan II, aliran tanpa pompa (gravitasi) :a. Pada musim kemarau pintu air di kolam olakan dibuka, bukaan maksimum pada h = 0,80 m.b. Semua aliran dari kolam retensi dialirkan dengan sistem gravitasi menuju saluran drainase

outlet kea rah saluran drainase TMII

KOLAM OLAK

SARINGAN SAMPAH

KOLAMRETENSI

INLETPOMPA

OUTLET

PINTU AIRPOMPA

42

Gambar Ilustrasi Bangunan Sistem Polder

RENCANA SISTEM ALIRAN DI BANGUNAN STASIUN POMPA1. Keadaan I, dengan aliran pompa :

a. Pintu air di kolam olakan harus ditutup, untuk menghindari aliran baik dari kolam olak ke kolamretensi.

b. Dalam pengoperasian pompa elevasi muka air di kolam retensi tidak boleh di bawah +18,44karena sesuai dengan karakteristiknya, pompa tidak bisa bekerja pada kondisi tersebut.

c. Pada saat muka air naik di kolam retensi, pompa akan bekerja (beroperasi) dimulai denganpompa No.1, setelah elevasi mencapai + 18,94 atau 50 cm dari dasar kolam retensi. PompaNo.1 dihidupkan/ bekerja diatur oleh operator pompa.

d. Pompa kedua akan dihidupkan oleh operator pompa apabila elevasi air kolam retensi telahmencapai +19, 14 kemudian air akan turun kembali pada saat elevasi +19,14, pompa No.2akan berhenti kemudian muka air telah turun pada elevasi mencapai +18, 94 pompa No.1akan berhenti bekerja.

2. Keadaan II, aliran tanpa pompa (gravitasi) :a. Pada musim kemarau pintu air di kolam olakan dibuka, bukaan maksimum pada h = 0,80 m.b. Semua aliran dari kolam retensi dialirkan dengan sistem gravitasi menuju saluran drainase

outlet kea rah saluran drainase TMII

KOLAM OLAK

SARINGAN SAMPAH

KOLAMRETENSI

INLETPOMPA

OUTLET

PINTU AIRPOMPA

Page 43: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

43

PERAN SISTEM POLDER TERHADAP RATING PENILAIAN GREEN BUILDINGDari evaluasi penilaian rating mengacu pada standard GBCI, Sistem polder dengan kapasitas maksimumtampungan sebesar 3000 m3. Dapat menunjukkan upaya pengurangan beban limpasan air hujankejaringan drainase kota sebesar 100% serta secara makro berfungsi dalam mengurangi beban banjir dariluar lokasi bagunan. Sehingga Point yang didapat menjadi Optimal pada kisaran 3 Point.

Sistem polder yang direncanakan terpadu dengan system daur ulang (Recycling) selain member point lebihpada kriteria diatas, juga menambah setidaknya 7 point dari Kriteria Water Conservation.

Dari kedua data tersebut, didapat paling sedikit 10 Point dalam kriteria Green yang dapat dicapai denganupaya SIstem Polder sebagai integrasi desain system drainase Jasamarga.

KodePerangkat Penilaian Acuan Penilaian Penilaian

ExerciseProjectRating Nilai Nilai Maks.

Water Conservation 17%

WAC 3 Water RecyclingInstalasi daur ulang air dengan kapasitas yang cukupuntuk kebutuhan seluruh system flushing, irigasi danmake up water cooling tower ( jika ada) 3 3

WAC 5 Rainwater Harvesting 3

Instalasi tanki penyimpanan air hujan kapasitas 50%dari jumlah air hujan yang jatuh diatas atap bangunansesuai dengan kondisi intensitas curah hujan tahunansetempat menurut BMKG

1

Atau Instalasi tanki penyimpanan air hujan kapasitas75% dari perhitungan

2

Atau Instalasi tanki penyimpanan air hujanberkapasitas 100% dari perhitungan di atas 3 3

WAC 6 Water efficiency landscaping 3

Seluruh air yang digunakan untuk irigasi gedung tidakberasal dari sumber air tanah atau PDAM 1 1

Total 7 point

Page 44: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

44

3. Rencanan Jadwal pelaksanaan proyek

Gambar : Master schedule paket pelaksanaan

Page 45: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

45

4. Project Quality PlanTarget pelaksanaan yang direncakan pada proyek mengacu pada kebijakan-kebijakan yang telahditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut meliputi Quality Target, SHE Target, dan Green Targetyang telah menjadi pedoman pelaksanaan di seluruh proyek PT PP (Persero) Tbk.

Gambar Green Construction Target

Gambar : Kurva S Proyek Jasamarga

Page 46: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

46

Gambar Quality Target Gedung

Gambar Quality Target Safety dan Housekeeping

Quality Policy pada Company Policy

Page 47: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

47

5. Analisa resiko proyeka. IBPPR

b. IPPAL

Page 48: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

48

6. Project safety plan HSE

SHE Policy pada Company Policy

48

6. Project safety plan HSE

SHE Policy pada Company Policy

48

6. Project safety plan HSE

SHE Policy pada Company Policy

Page 49: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

49

Page 50: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

50

V. INOVASI PELAKSANAAN

Page 51: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

51

Page 52: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

52

Page 53: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

53

Page 54: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

54

VI. DOKUMENTASI FOTOFoto-foto visualisasi pelaksanaan (terlampir).

Jakarta, 2 November 2012PT PP (Persero) Tbk

Ir. Betty Ariana, MTCorporate Secretary

Page 55: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

55

Page 56: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

56

Page 57: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

57

Page 58: PENERAPAN KONSEP BANGUNAN HIJAU PROYEK …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · penghutanan yang dilakukan sepanjang jalan tol, ... Adapun lingkup

58

KONSEP POLDER UNTUK PENGANGGULANGAN BEBANBANJIR KAWASAN