penelitian etnografi dan -...

38
PENELITIAN ETNOGRAFI DAN PENELITIAN GROUNDED THEORY Oleh: Dra. Ninip Hanifah, M. Hum. NIP: 195308151993032001 AKADEMI BAHASA ASING BOROBUDUR JAKARTA MARET 2010

Upload: dangquynh

Post on 07-Sep-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

PENELITIAN ETNOGRAFI DAN

PENELITIAN GROUNDED THEORY

Oleh

Dra Ninip Hanifah M Hum

NIP 195308151993032001

AKADEMI BAHASA ASING BOROBUDUR

JAKARTA

MARET 2010

Daftar Isi

I Pendahuluan 1

II Pembahsan 2

A Penelitian Etnografi 2

B Objek Etnografi 4

C Sejarah ahirnya Etnografi 5

D Etnograf sebsgai Sebuah Metode 5

E Etnografi Modern Baru 6

F Jenis-Jeris Etnografi 8

G Karakteristik Etnografi 10

H Prosedur Penelitian Etnografi 13

I Mempersiapkan Instrumen 19

J Menetapkan Saorang Instrumen 20

K Pelaku S Jbjel 21

L Beberapa Prinsip Etika 21

M Enkulturasi Penuh 22

N Membual Catatan Etnogafi 23

O Bahasa dan Catatan Etnografi 23

P Jenis-jenis Calatan Laantjan 24

III Penelitian Grounded Theory (Teori Dasar)

A PengertUm Penelitian Grounded Theory 25

B Pelaksanaan Grounded Ftesearch 29

C Tahapan dalam Menghas ilkan Teori pada Grounded Research 30

D Fase Desain Penelitian 31

E Fase Pengumpulan Data 31

F Fase Penyusunan Data 33

G Fase Amilisis Data 33

H Fase Perbandingan Literatur 33

I Kesimpuan 33

Daftar Pustaka 36

I

PENELITIAN ETNOGRAFI DAN GROUNDED THEORY

I Pendahuluan

Etnograli merupakan cabang antropologi yang digunakan untuk menggambarkan

menjelaskan dan menganalisis unsur kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa

Etnografi dalarr kegiatannya memerikan (mengungkap) uraian terperinci mengenai aspek

cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada orang yang dipelajari yang

dituangkan dalam bentuk tulisan foto gambar atau film Kebudayaan meliputi segala

sesuatu yang berhubungan dengan perilaku dan pemikiran serta keyakinan suatu

masyarakat Ha yang dipelajari bisa berupa bahasa mata pencaharian sistem teknologi

organisasi sosial kesenian sistem pengetahuan bahasa dan religi Untuk memahami

unsur-unsur kebudayaan tersebut peneliti biasanya tinggal bersama masyarakat yang

diteliti dalam walttu yang cukup ama untuk mewawancarai mengamati dan mengumpulkan

dokmen-dokumon tentang obyek yang diteliti

Dengan bahasan terhadap tulisan-tulisan tersebut mereka berusaha untuk

membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia

mula muncul di muka bumi sanpai ke masa terkini Mereka bekerja keras mengungkap

relaita yang tercapat dalam sua au komunitas masyarakat dan menyusun secara sistematis

deskripsi budaya-budaya pada masyarakat tersebut

Menjelarg akhir abad ke-19 muncul pandangan baru dalam ilmu antropologi

Kerangka evolu si masyarakat dan budaya yang disusun oleh para ahli teori terdahulu kini

dipandang sebagai tindakan yaig tidak realistis tidak diukung oleh bukti yang nyata Dari

sini kemudian muncul pemikiran baru bahwa seorang antropolog harus melihat sendiri

kelompok masyarakat yang menjadi objek kajiannya jika dia ingin mendapatkan teori yang

lebih mantap Irilah asal mula pemikiran tentang perlunya kajian lapangan etnografi dalam

antropologi

Teknik etnografi utama pada masa awal ini adalah wawancara yang panjang berkali-

kali dengan beberapa informan kunci yaitu orang-orang tua dalam masyarakat tersebut

yang kaya dentjan cerita tentaig masa lampau tentang kehidupan yang nyaman pada

suatu masa dahulu Orientasi teoretis para peneliti terutama berkaitan dengan perubahan

sosial dan kebu jayaan

Berdasakan uraian di alas makalah ini berisi kajian sederhana mengenai penelitian

etnografi yang dimulai dari sejarah munculnya penelitian etnografi sampai dengan prosedur

melaksanakan penelitian etnografi berdasarkan referensi tokoh-tokoh etnografi yang

berkompeten

2

II Pembahasan

A Pengertian Etnografi

Istilah etnografi berasal dari kata Yunani ethnos yang berarti orang dan graphein

yang berarti t jlisan Istilah itu kemudian diartikan sebagai sejenis tulisan yang

menggunakan bahan-bahan dari penelitian lapangan untuk menggambarkan kebudayaan

manusia Menurut Spradley (1980 6-8) kebudayaan merupakan seluruh pengetahuan yang

dipelajari manusia dan digunakan untuk menginterpretasi pengalaman dan membentuk

tingkah laku dan ethrografi merupakan penelitian yang membahas kebudayaan baik yang

eksplisit maupun implisit

Etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai organisasi sosial aktivitas sosial simbol

dan sumber material dan karakteristik praktik interpretasi suatu kelompok manusia tertentu

(Duranti 1997 85) Mengacu pada pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan penelitian mengenai aktivitas sosial dan perilaku masyarakat atau

kelompok masyarakat tertentu Etnografi merupakan salah satu model penelitian yang lebih

banyak terkait jengan antropologi yang mempelajari dan mendeskripsikan peristiwa

budaya yang monyajkan pandangan hidup subjek yang menjadi obyek studi Deskripsi itu

diperoleh oleh peneliti dengan cara berpartisipasi secara langsung dan lama terhadap

kehidupan sosial suatu masyarakat

Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi Etnografi merupakan

embrio dari antopologi yaitu lahir pada tahap pertama dari perkembangannya yaitu

sebelum tahun 800-an Etnografi merupakan hasil-hasil catatan penjelajah Eropa ketika

mencari rempah-rempah ke Indonesia Mereka mencatat semua fenomena menarik yang

dijumpai selama perjalanannya antara lain berisi tentang adat-istiadat susunan

masyarakat bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut (Koentjaraningrat

1989 1) Charles Wnnick (1915 193) mendefinisikan etnografi sebagaithe study of

individual culture s It is primarily k deschptive and non interprestative study

Etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi khususnya antropologi

sosial Ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang

holistic-integrative thmk descnption dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan

natives point cf viev Teknik pengumpulan data yang utama adalah partipasi dan

wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama

3

bukan kunjungan singrat dengari daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian

survai

Secara bahasa etnografi berarti potret suatu masyarakat Menurut Marvin Harris and

Orna Johnson (000) penelitian etnografi adalah gambaran tertulis tentang suatu budaya

yaitu adat kepercayaan dan perilaku- berdasarkan pengamatan peneliti yang terjun

langsung ke lapangan Etnografi adalah metode penelitian sosial yang tergantung

sepenuhnya pada pengamatan peneliti secara dekat sehingga ia perlu membekali diri

dengan kemampuan bahasa budaya dan pengetahuan mendalam tentang wilayahbidang

penelitiandan penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian

Fettermgn (dsilam Genzjk 2003) mendefinisikan etnografi sebagai the art and

science of deserting a group or culture The description may be of a small tribal group in an

exotic land or i classroom in middle-class suburbia Secara lebih terperinci American

Anthropological Association (2002) mendefinisikan etnografi sebagai the description of

cultural systems or an aspect of culture based on fieldwork in which the investigator is

immersed in the ongoing everyday activities of the designated community for the purpose of

describing the social context relationships and processes relevant to the topic under

consideration Penelitian etnografi memusatkan perhatian pada keyakinan bahasa nilai-

nilai ritual adat istiadat dan tingkah laku sekelompok orang yang berinteraksi dalam suatu

lingkungan sosial-ekcnomi religi politik dan geografis Analisis etnografi bersifat induktif

dan dibangun berdasarkan perspektif orang-orang yang menjadi partisipan penelitian

Menurut Emzir (2008 153-154) peneliti etnografer dapat dianalogikan dengan

seorang penjela ah hutan Tujuan utama si penjelajah bukanlah untuk menemukan sesuatu

di dalam hutan tetapi membuat deskripsi suatu wilayah hutan tersebut (analog dengan

tujuan etnografermdashmeneskripsikan sebuah wilayah kultural) Untuk mencapai tujuan itu si

penjelajahan dmwali dengan pertanyaan umum Apakah ciri-ciri utama wilayah tersebut

Untuk mempero eh jawaban terhadap pertanyaan ini si penjelajah berjalan ke satu arah dan

mengumpulkan informasi tentang pepohonan jenis tanah atau hewan-hewan yang

ditemuinya di sskitar rute tersebut Kemudian dia bisa menapaki sebuah rute baru dan

ketika menemukan sebuah danau dia mengelilinginya untuk mengumpulkan informasi dan

berupaya menggunakan rute yang sudah dikenalnya untuk mengukur jarak danau dari tepi

hutan Selama menjelajah dia akan sering membaca kompas membuat catatan tentang

tanda-tanda yang menonjol dan membuat umpan balik dengan cara menghubung-

hubungkan informasi tertentu dengan informasi lain serta memodifikasi informasi awal

sesuai dengan perkembangan informasi yang diperoleh Setelah beberapa minggu

penjelajah mungkin mengalam kesulitan untuk menjawab pertanyaan Apa yang Anda

4

temukan Namun ketika ditanya tentang gambaran wilayah hutan tersebut dia akan

mampu menjelaskan secara panjang lebar 1 B Objek Etnografi

Objek etiografi adalah kebudayaan yang memiliki unsur ekplisit dan implisit

Penelitian tentang unsur-unsur kebudayaan yang eksplisit dapat dilakukan dengan mudah

karena unsur-unsur kebudayaan seperti itu relatif terungkap oleh partisipan secara sadar

Sebaliknya penelitian berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang implisit yang

tercipta dan dipahami secara tidak sadar oleh pemiliknya maka data dan makna harus

disimpulkan secara hati-hati berdasarkan penuturan dan tingkah laku para patisipan Hal

inilah yang membuat seorang etnografer perlu terlibat dalam kehidupan masyarakat yang

diteliti dengan berperan sebagsi pengamat berparisipasi (participant-observer) Spradley

(1980 51) menekankan participation allows you to experience activities directly to get the

feel of what events are like and to record your own perceptions

Menulis tentang masyarakat penulisannya mengacu pada studi deskriptif Dalam

perkembangannya etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi

Roger M Keesiig (1989 250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan

analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan Artinya dalam

mendeskripsikan sua u kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis Jadi bisa

disimpulkan bahwa etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu

kebudayaan kelompok masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam

kurun waktu yang sama

Awalnya etnografi digunakan dalam antropologi metode ini kemudian diadopsi dan

dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk organisasi komunitas dan disiplin

ilmu Etnografer kontemporer meneliti dunia pendidikan kesehatan masyarakat

pembangunan pedesaan dan perkotaan dunia penerjemahan dan bidang lain dalam

kehidupan manusia Menurut Creswell (2008 473) peneltian etnografi dapat dilakukan

untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang atau pola kaidah-kaidah

(rules) yang merdasaii sesuatu yang dialami atau dimiliki shared) oleh sekelompok orang

secara bersama seperti tingkah laku bahasa nilai-nilai adat-istiadat dan keyakinan Dalam

konteks pendidikan peneltian etnografi dapat dilakukan untuk memahami pola hubungan

antar guru di sebuah sekolah proses pengajaran dengan menggunakan metode atau media

tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total Physical Response) atau

prosedur pelaksanaan kegiatan tertentu seperti program English Speaking Days di suatu

sekolah dan pembelajaran menc arang melalui internet di sebuah kelas Cakupan kelompok

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 2: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

Daftar Isi

I Pendahuluan 1

II Pembahsan 2

A Penelitian Etnografi 2

B Objek Etnografi 4

C Sejarah ahirnya Etnografi 5

D Etnograf sebsgai Sebuah Metode 5

E Etnografi Modern Baru 6

F Jenis-Jeris Etnografi 8

G Karakteristik Etnografi 10

H Prosedur Penelitian Etnografi 13

I Mempersiapkan Instrumen 19

J Menetapkan Saorang Instrumen 20

K Pelaku S Jbjel 21

L Beberapa Prinsip Etika 21

M Enkulturasi Penuh 22

N Membual Catatan Etnogafi 23

O Bahasa dan Catatan Etnografi 23

P Jenis-jenis Calatan Laantjan 24

III Penelitian Grounded Theory (Teori Dasar)

A PengertUm Penelitian Grounded Theory 25

B Pelaksanaan Grounded Ftesearch 29

C Tahapan dalam Menghas ilkan Teori pada Grounded Research 30

D Fase Desain Penelitian 31

E Fase Pengumpulan Data 31

F Fase Penyusunan Data 33

G Fase Amilisis Data 33

H Fase Perbandingan Literatur 33

I Kesimpuan 33

Daftar Pustaka 36

I

PENELITIAN ETNOGRAFI DAN GROUNDED THEORY

I Pendahuluan

Etnograli merupakan cabang antropologi yang digunakan untuk menggambarkan

menjelaskan dan menganalisis unsur kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa

Etnografi dalarr kegiatannya memerikan (mengungkap) uraian terperinci mengenai aspek

cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada orang yang dipelajari yang

dituangkan dalam bentuk tulisan foto gambar atau film Kebudayaan meliputi segala

sesuatu yang berhubungan dengan perilaku dan pemikiran serta keyakinan suatu

masyarakat Ha yang dipelajari bisa berupa bahasa mata pencaharian sistem teknologi

organisasi sosial kesenian sistem pengetahuan bahasa dan religi Untuk memahami

unsur-unsur kebudayaan tersebut peneliti biasanya tinggal bersama masyarakat yang

diteliti dalam walttu yang cukup ama untuk mewawancarai mengamati dan mengumpulkan

dokmen-dokumon tentang obyek yang diteliti

Dengan bahasan terhadap tulisan-tulisan tersebut mereka berusaha untuk

membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia

mula muncul di muka bumi sanpai ke masa terkini Mereka bekerja keras mengungkap

relaita yang tercapat dalam sua au komunitas masyarakat dan menyusun secara sistematis

deskripsi budaya-budaya pada masyarakat tersebut

Menjelarg akhir abad ke-19 muncul pandangan baru dalam ilmu antropologi

Kerangka evolu si masyarakat dan budaya yang disusun oleh para ahli teori terdahulu kini

dipandang sebagai tindakan yaig tidak realistis tidak diukung oleh bukti yang nyata Dari

sini kemudian muncul pemikiran baru bahwa seorang antropolog harus melihat sendiri

kelompok masyarakat yang menjadi objek kajiannya jika dia ingin mendapatkan teori yang

lebih mantap Irilah asal mula pemikiran tentang perlunya kajian lapangan etnografi dalam

antropologi

Teknik etnografi utama pada masa awal ini adalah wawancara yang panjang berkali-

kali dengan beberapa informan kunci yaitu orang-orang tua dalam masyarakat tersebut

yang kaya dentjan cerita tentaig masa lampau tentang kehidupan yang nyaman pada

suatu masa dahulu Orientasi teoretis para peneliti terutama berkaitan dengan perubahan

sosial dan kebu jayaan

Berdasakan uraian di alas makalah ini berisi kajian sederhana mengenai penelitian

etnografi yang dimulai dari sejarah munculnya penelitian etnografi sampai dengan prosedur

melaksanakan penelitian etnografi berdasarkan referensi tokoh-tokoh etnografi yang

berkompeten

2

II Pembahasan

A Pengertian Etnografi

Istilah etnografi berasal dari kata Yunani ethnos yang berarti orang dan graphein

yang berarti t jlisan Istilah itu kemudian diartikan sebagai sejenis tulisan yang

menggunakan bahan-bahan dari penelitian lapangan untuk menggambarkan kebudayaan

manusia Menurut Spradley (1980 6-8) kebudayaan merupakan seluruh pengetahuan yang

dipelajari manusia dan digunakan untuk menginterpretasi pengalaman dan membentuk

tingkah laku dan ethrografi merupakan penelitian yang membahas kebudayaan baik yang

eksplisit maupun implisit

Etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai organisasi sosial aktivitas sosial simbol

dan sumber material dan karakteristik praktik interpretasi suatu kelompok manusia tertentu

(Duranti 1997 85) Mengacu pada pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan penelitian mengenai aktivitas sosial dan perilaku masyarakat atau

kelompok masyarakat tertentu Etnografi merupakan salah satu model penelitian yang lebih

banyak terkait jengan antropologi yang mempelajari dan mendeskripsikan peristiwa

budaya yang monyajkan pandangan hidup subjek yang menjadi obyek studi Deskripsi itu

diperoleh oleh peneliti dengan cara berpartisipasi secara langsung dan lama terhadap

kehidupan sosial suatu masyarakat

Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi Etnografi merupakan

embrio dari antopologi yaitu lahir pada tahap pertama dari perkembangannya yaitu

sebelum tahun 800-an Etnografi merupakan hasil-hasil catatan penjelajah Eropa ketika

mencari rempah-rempah ke Indonesia Mereka mencatat semua fenomena menarik yang

dijumpai selama perjalanannya antara lain berisi tentang adat-istiadat susunan

masyarakat bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut (Koentjaraningrat

1989 1) Charles Wnnick (1915 193) mendefinisikan etnografi sebagaithe study of

individual culture s It is primarily k deschptive and non interprestative study

Etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi khususnya antropologi

sosial Ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang

holistic-integrative thmk descnption dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan

natives point cf viev Teknik pengumpulan data yang utama adalah partipasi dan

wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama

3

bukan kunjungan singrat dengari daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian

survai

Secara bahasa etnografi berarti potret suatu masyarakat Menurut Marvin Harris and

Orna Johnson (000) penelitian etnografi adalah gambaran tertulis tentang suatu budaya

yaitu adat kepercayaan dan perilaku- berdasarkan pengamatan peneliti yang terjun

langsung ke lapangan Etnografi adalah metode penelitian sosial yang tergantung

sepenuhnya pada pengamatan peneliti secara dekat sehingga ia perlu membekali diri

dengan kemampuan bahasa budaya dan pengetahuan mendalam tentang wilayahbidang

penelitiandan penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian

Fettermgn (dsilam Genzjk 2003) mendefinisikan etnografi sebagai the art and

science of deserting a group or culture The description may be of a small tribal group in an

exotic land or i classroom in middle-class suburbia Secara lebih terperinci American

Anthropological Association (2002) mendefinisikan etnografi sebagai the description of

cultural systems or an aspect of culture based on fieldwork in which the investigator is

immersed in the ongoing everyday activities of the designated community for the purpose of

describing the social context relationships and processes relevant to the topic under

consideration Penelitian etnografi memusatkan perhatian pada keyakinan bahasa nilai-

nilai ritual adat istiadat dan tingkah laku sekelompok orang yang berinteraksi dalam suatu

lingkungan sosial-ekcnomi religi politik dan geografis Analisis etnografi bersifat induktif

dan dibangun berdasarkan perspektif orang-orang yang menjadi partisipan penelitian

Menurut Emzir (2008 153-154) peneliti etnografer dapat dianalogikan dengan

seorang penjela ah hutan Tujuan utama si penjelajah bukanlah untuk menemukan sesuatu

di dalam hutan tetapi membuat deskripsi suatu wilayah hutan tersebut (analog dengan

tujuan etnografermdashmeneskripsikan sebuah wilayah kultural) Untuk mencapai tujuan itu si

penjelajahan dmwali dengan pertanyaan umum Apakah ciri-ciri utama wilayah tersebut

Untuk mempero eh jawaban terhadap pertanyaan ini si penjelajah berjalan ke satu arah dan

mengumpulkan informasi tentang pepohonan jenis tanah atau hewan-hewan yang

ditemuinya di sskitar rute tersebut Kemudian dia bisa menapaki sebuah rute baru dan

ketika menemukan sebuah danau dia mengelilinginya untuk mengumpulkan informasi dan

berupaya menggunakan rute yang sudah dikenalnya untuk mengukur jarak danau dari tepi

hutan Selama menjelajah dia akan sering membaca kompas membuat catatan tentang

tanda-tanda yang menonjol dan membuat umpan balik dengan cara menghubung-

hubungkan informasi tertentu dengan informasi lain serta memodifikasi informasi awal

sesuai dengan perkembangan informasi yang diperoleh Setelah beberapa minggu

penjelajah mungkin mengalam kesulitan untuk menjawab pertanyaan Apa yang Anda

4

temukan Namun ketika ditanya tentang gambaran wilayah hutan tersebut dia akan

mampu menjelaskan secara panjang lebar 1 B Objek Etnografi

Objek etiografi adalah kebudayaan yang memiliki unsur ekplisit dan implisit

Penelitian tentang unsur-unsur kebudayaan yang eksplisit dapat dilakukan dengan mudah

karena unsur-unsur kebudayaan seperti itu relatif terungkap oleh partisipan secara sadar

Sebaliknya penelitian berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang implisit yang

tercipta dan dipahami secara tidak sadar oleh pemiliknya maka data dan makna harus

disimpulkan secara hati-hati berdasarkan penuturan dan tingkah laku para patisipan Hal

inilah yang membuat seorang etnografer perlu terlibat dalam kehidupan masyarakat yang

diteliti dengan berperan sebagsi pengamat berparisipasi (participant-observer) Spradley

(1980 51) menekankan participation allows you to experience activities directly to get the

feel of what events are like and to record your own perceptions

Menulis tentang masyarakat penulisannya mengacu pada studi deskriptif Dalam

perkembangannya etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi

Roger M Keesiig (1989 250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan

analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan Artinya dalam

mendeskripsikan sua u kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis Jadi bisa

disimpulkan bahwa etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu

kebudayaan kelompok masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam

kurun waktu yang sama

Awalnya etnografi digunakan dalam antropologi metode ini kemudian diadopsi dan

dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk organisasi komunitas dan disiplin

ilmu Etnografer kontemporer meneliti dunia pendidikan kesehatan masyarakat

pembangunan pedesaan dan perkotaan dunia penerjemahan dan bidang lain dalam

kehidupan manusia Menurut Creswell (2008 473) peneltian etnografi dapat dilakukan

untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang atau pola kaidah-kaidah

(rules) yang merdasaii sesuatu yang dialami atau dimiliki shared) oleh sekelompok orang

secara bersama seperti tingkah laku bahasa nilai-nilai adat-istiadat dan keyakinan Dalam

konteks pendidikan peneltian etnografi dapat dilakukan untuk memahami pola hubungan

antar guru di sebuah sekolah proses pengajaran dengan menggunakan metode atau media

tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total Physical Response) atau

prosedur pelaksanaan kegiatan tertentu seperti program English Speaking Days di suatu

sekolah dan pembelajaran menc arang melalui internet di sebuah kelas Cakupan kelompok

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 3: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

I

PENELITIAN ETNOGRAFI DAN GROUNDED THEORY

I Pendahuluan

Etnograli merupakan cabang antropologi yang digunakan untuk menggambarkan

menjelaskan dan menganalisis unsur kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa

Etnografi dalarr kegiatannya memerikan (mengungkap) uraian terperinci mengenai aspek

cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada orang yang dipelajari yang

dituangkan dalam bentuk tulisan foto gambar atau film Kebudayaan meliputi segala

sesuatu yang berhubungan dengan perilaku dan pemikiran serta keyakinan suatu

masyarakat Ha yang dipelajari bisa berupa bahasa mata pencaharian sistem teknologi

organisasi sosial kesenian sistem pengetahuan bahasa dan religi Untuk memahami

unsur-unsur kebudayaan tersebut peneliti biasanya tinggal bersama masyarakat yang

diteliti dalam walttu yang cukup ama untuk mewawancarai mengamati dan mengumpulkan

dokmen-dokumon tentang obyek yang diteliti

Dengan bahasan terhadap tulisan-tulisan tersebut mereka berusaha untuk

membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia

mula muncul di muka bumi sanpai ke masa terkini Mereka bekerja keras mengungkap

relaita yang tercapat dalam sua au komunitas masyarakat dan menyusun secara sistematis

deskripsi budaya-budaya pada masyarakat tersebut

Menjelarg akhir abad ke-19 muncul pandangan baru dalam ilmu antropologi

Kerangka evolu si masyarakat dan budaya yang disusun oleh para ahli teori terdahulu kini

dipandang sebagai tindakan yaig tidak realistis tidak diukung oleh bukti yang nyata Dari

sini kemudian muncul pemikiran baru bahwa seorang antropolog harus melihat sendiri

kelompok masyarakat yang menjadi objek kajiannya jika dia ingin mendapatkan teori yang

lebih mantap Irilah asal mula pemikiran tentang perlunya kajian lapangan etnografi dalam

antropologi

Teknik etnografi utama pada masa awal ini adalah wawancara yang panjang berkali-

kali dengan beberapa informan kunci yaitu orang-orang tua dalam masyarakat tersebut

yang kaya dentjan cerita tentaig masa lampau tentang kehidupan yang nyaman pada

suatu masa dahulu Orientasi teoretis para peneliti terutama berkaitan dengan perubahan

sosial dan kebu jayaan

Berdasakan uraian di alas makalah ini berisi kajian sederhana mengenai penelitian

etnografi yang dimulai dari sejarah munculnya penelitian etnografi sampai dengan prosedur

melaksanakan penelitian etnografi berdasarkan referensi tokoh-tokoh etnografi yang

berkompeten

2

II Pembahasan

A Pengertian Etnografi

Istilah etnografi berasal dari kata Yunani ethnos yang berarti orang dan graphein

yang berarti t jlisan Istilah itu kemudian diartikan sebagai sejenis tulisan yang

menggunakan bahan-bahan dari penelitian lapangan untuk menggambarkan kebudayaan

manusia Menurut Spradley (1980 6-8) kebudayaan merupakan seluruh pengetahuan yang

dipelajari manusia dan digunakan untuk menginterpretasi pengalaman dan membentuk

tingkah laku dan ethrografi merupakan penelitian yang membahas kebudayaan baik yang

eksplisit maupun implisit

Etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai organisasi sosial aktivitas sosial simbol

dan sumber material dan karakteristik praktik interpretasi suatu kelompok manusia tertentu

(Duranti 1997 85) Mengacu pada pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan penelitian mengenai aktivitas sosial dan perilaku masyarakat atau

kelompok masyarakat tertentu Etnografi merupakan salah satu model penelitian yang lebih

banyak terkait jengan antropologi yang mempelajari dan mendeskripsikan peristiwa

budaya yang monyajkan pandangan hidup subjek yang menjadi obyek studi Deskripsi itu

diperoleh oleh peneliti dengan cara berpartisipasi secara langsung dan lama terhadap

kehidupan sosial suatu masyarakat

Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi Etnografi merupakan

embrio dari antopologi yaitu lahir pada tahap pertama dari perkembangannya yaitu

sebelum tahun 800-an Etnografi merupakan hasil-hasil catatan penjelajah Eropa ketika

mencari rempah-rempah ke Indonesia Mereka mencatat semua fenomena menarik yang

dijumpai selama perjalanannya antara lain berisi tentang adat-istiadat susunan

masyarakat bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut (Koentjaraningrat

1989 1) Charles Wnnick (1915 193) mendefinisikan etnografi sebagaithe study of

individual culture s It is primarily k deschptive and non interprestative study

Etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi khususnya antropologi

sosial Ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang

holistic-integrative thmk descnption dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan

natives point cf viev Teknik pengumpulan data yang utama adalah partipasi dan

wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama

3

bukan kunjungan singrat dengari daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian

survai

Secara bahasa etnografi berarti potret suatu masyarakat Menurut Marvin Harris and

Orna Johnson (000) penelitian etnografi adalah gambaran tertulis tentang suatu budaya

yaitu adat kepercayaan dan perilaku- berdasarkan pengamatan peneliti yang terjun

langsung ke lapangan Etnografi adalah metode penelitian sosial yang tergantung

sepenuhnya pada pengamatan peneliti secara dekat sehingga ia perlu membekali diri

dengan kemampuan bahasa budaya dan pengetahuan mendalam tentang wilayahbidang

penelitiandan penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian

Fettermgn (dsilam Genzjk 2003) mendefinisikan etnografi sebagai the art and

science of deserting a group or culture The description may be of a small tribal group in an

exotic land or i classroom in middle-class suburbia Secara lebih terperinci American

Anthropological Association (2002) mendefinisikan etnografi sebagai the description of

cultural systems or an aspect of culture based on fieldwork in which the investigator is

immersed in the ongoing everyday activities of the designated community for the purpose of

describing the social context relationships and processes relevant to the topic under

consideration Penelitian etnografi memusatkan perhatian pada keyakinan bahasa nilai-

nilai ritual adat istiadat dan tingkah laku sekelompok orang yang berinteraksi dalam suatu

lingkungan sosial-ekcnomi religi politik dan geografis Analisis etnografi bersifat induktif

dan dibangun berdasarkan perspektif orang-orang yang menjadi partisipan penelitian

Menurut Emzir (2008 153-154) peneliti etnografer dapat dianalogikan dengan

seorang penjela ah hutan Tujuan utama si penjelajah bukanlah untuk menemukan sesuatu

di dalam hutan tetapi membuat deskripsi suatu wilayah hutan tersebut (analog dengan

tujuan etnografermdashmeneskripsikan sebuah wilayah kultural) Untuk mencapai tujuan itu si

penjelajahan dmwali dengan pertanyaan umum Apakah ciri-ciri utama wilayah tersebut

Untuk mempero eh jawaban terhadap pertanyaan ini si penjelajah berjalan ke satu arah dan

mengumpulkan informasi tentang pepohonan jenis tanah atau hewan-hewan yang

ditemuinya di sskitar rute tersebut Kemudian dia bisa menapaki sebuah rute baru dan

ketika menemukan sebuah danau dia mengelilinginya untuk mengumpulkan informasi dan

berupaya menggunakan rute yang sudah dikenalnya untuk mengukur jarak danau dari tepi

hutan Selama menjelajah dia akan sering membaca kompas membuat catatan tentang

tanda-tanda yang menonjol dan membuat umpan balik dengan cara menghubung-

hubungkan informasi tertentu dengan informasi lain serta memodifikasi informasi awal

sesuai dengan perkembangan informasi yang diperoleh Setelah beberapa minggu

penjelajah mungkin mengalam kesulitan untuk menjawab pertanyaan Apa yang Anda

4

temukan Namun ketika ditanya tentang gambaran wilayah hutan tersebut dia akan

mampu menjelaskan secara panjang lebar 1 B Objek Etnografi

Objek etiografi adalah kebudayaan yang memiliki unsur ekplisit dan implisit

Penelitian tentang unsur-unsur kebudayaan yang eksplisit dapat dilakukan dengan mudah

karena unsur-unsur kebudayaan seperti itu relatif terungkap oleh partisipan secara sadar

Sebaliknya penelitian berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang implisit yang

tercipta dan dipahami secara tidak sadar oleh pemiliknya maka data dan makna harus

disimpulkan secara hati-hati berdasarkan penuturan dan tingkah laku para patisipan Hal

inilah yang membuat seorang etnografer perlu terlibat dalam kehidupan masyarakat yang

diteliti dengan berperan sebagsi pengamat berparisipasi (participant-observer) Spradley

(1980 51) menekankan participation allows you to experience activities directly to get the

feel of what events are like and to record your own perceptions

Menulis tentang masyarakat penulisannya mengacu pada studi deskriptif Dalam

perkembangannya etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi

Roger M Keesiig (1989 250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan

analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan Artinya dalam

mendeskripsikan sua u kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis Jadi bisa

disimpulkan bahwa etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu

kebudayaan kelompok masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam

kurun waktu yang sama

Awalnya etnografi digunakan dalam antropologi metode ini kemudian diadopsi dan

dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk organisasi komunitas dan disiplin

ilmu Etnografer kontemporer meneliti dunia pendidikan kesehatan masyarakat

pembangunan pedesaan dan perkotaan dunia penerjemahan dan bidang lain dalam

kehidupan manusia Menurut Creswell (2008 473) peneltian etnografi dapat dilakukan

untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang atau pola kaidah-kaidah

(rules) yang merdasaii sesuatu yang dialami atau dimiliki shared) oleh sekelompok orang

secara bersama seperti tingkah laku bahasa nilai-nilai adat-istiadat dan keyakinan Dalam

konteks pendidikan peneltian etnografi dapat dilakukan untuk memahami pola hubungan

antar guru di sebuah sekolah proses pengajaran dengan menggunakan metode atau media

tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total Physical Response) atau

prosedur pelaksanaan kegiatan tertentu seperti program English Speaking Days di suatu

sekolah dan pembelajaran menc arang melalui internet di sebuah kelas Cakupan kelompok

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 4: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

2

II Pembahasan

A Pengertian Etnografi

Istilah etnografi berasal dari kata Yunani ethnos yang berarti orang dan graphein

yang berarti t jlisan Istilah itu kemudian diartikan sebagai sejenis tulisan yang

menggunakan bahan-bahan dari penelitian lapangan untuk menggambarkan kebudayaan

manusia Menurut Spradley (1980 6-8) kebudayaan merupakan seluruh pengetahuan yang

dipelajari manusia dan digunakan untuk menginterpretasi pengalaman dan membentuk

tingkah laku dan ethrografi merupakan penelitian yang membahas kebudayaan baik yang

eksplisit maupun implisit

Etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai organisasi sosial aktivitas sosial simbol

dan sumber material dan karakteristik praktik interpretasi suatu kelompok manusia tertentu

(Duranti 1997 85) Mengacu pada pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan penelitian mengenai aktivitas sosial dan perilaku masyarakat atau

kelompok masyarakat tertentu Etnografi merupakan salah satu model penelitian yang lebih

banyak terkait jengan antropologi yang mempelajari dan mendeskripsikan peristiwa

budaya yang monyajkan pandangan hidup subjek yang menjadi obyek studi Deskripsi itu

diperoleh oleh peneliti dengan cara berpartisipasi secara langsung dan lama terhadap

kehidupan sosial suatu masyarakat

Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi Etnografi merupakan

embrio dari antopologi yaitu lahir pada tahap pertama dari perkembangannya yaitu

sebelum tahun 800-an Etnografi merupakan hasil-hasil catatan penjelajah Eropa ketika

mencari rempah-rempah ke Indonesia Mereka mencatat semua fenomena menarik yang

dijumpai selama perjalanannya antara lain berisi tentang adat-istiadat susunan

masyarakat bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut (Koentjaraningrat

1989 1) Charles Wnnick (1915 193) mendefinisikan etnografi sebagaithe study of

individual culture s It is primarily k deschptive and non interprestative study

Etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi khususnya antropologi

sosial Ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang

holistic-integrative thmk descnption dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan

natives point cf viev Teknik pengumpulan data yang utama adalah partipasi dan

wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama

3

bukan kunjungan singrat dengari daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian

survai

Secara bahasa etnografi berarti potret suatu masyarakat Menurut Marvin Harris and

Orna Johnson (000) penelitian etnografi adalah gambaran tertulis tentang suatu budaya

yaitu adat kepercayaan dan perilaku- berdasarkan pengamatan peneliti yang terjun

langsung ke lapangan Etnografi adalah metode penelitian sosial yang tergantung

sepenuhnya pada pengamatan peneliti secara dekat sehingga ia perlu membekali diri

dengan kemampuan bahasa budaya dan pengetahuan mendalam tentang wilayahbidang

penelitiandan penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian

Fettermgn (dsilam Genzjk 2003) mendefinisikan etnografi sebagai the art and

science of deserting a group or culture The description may be of a small tribal group in an

exotic land or i classroom in middle-class suburbia Secara lebih terperinci American

Anthropological Association (2002) mendefinisikan etnografi sebagai the description of

cultural systems or an aspect of culture based on fieldwork in which the investigator is

immersed in the ongoing everyday activities of the designated community for the purpose of

describing the social context relationships and processes relevant to the topic under

consideration Penelitian etnografi memusatkan perhatian pada keyakinan bahasa nilai-

nilai ritual adat istiadat dan tingkah laku sekelompok orang yang berinteraksi dalam suatu

lingkungan sosial-ekcnomi religi politik dan geografis Analisis etnografi bersifat induktif

dan dibangun berdasarkan perspektif orang-orang yang menjadi partisipan penelitian

Menurut Emzir (2008 153-154) peneliti etnografer dapat dianalogikan dengan

seorang penjela ah hutan Tujuan utama si penjelajah bukanlah untuk menemukan sesuatu

di dalam hutan tetapi membuat deskripsi suatu wilayah hutan tersebut (analog dengan

tujuan etnografermdashmeneskripsikan sebuah wilayah kultural) Untuk mencapai tujuan itu si

penjelajahan dmwali dengan pertanyaan umum Apakah ciri-ciri utama wilayah tersebut

Untuk mempero eh jawaban terhadap pertanyaan ini si penjelajah berjalan ke satu arah dan

mengumpulkan informasi tentang pepohonan jenis tanah atau hewan-hewan yang

ditemuinya di sskitar rute tersebut Kemudian dia bisa menapaki sebuah rute baru dan

ketika menemukan sebuah danau dia mengelilinginya untuk mengumpulkan informasi dan

berupaya menggunakan rute yang sudah dikenalnya untuk mengukur jarak danau dari tepi

hutan Selama menjelajah dia akan sering membaca kompas membuat catatan tentang

tanda-tanda yang menonjol dan membuat umpan balik dengan cara menghubung-

hubungkan informasi tertentu dengan informasi lain serta memodifikasi informasi awal

sesuai dengan perkembangan informasi yang diperoleh Setelah beberapa minggu

penjelajah mungkin mengalam kesulitan untuk menjawab pertanyaan Apa yang Anda

4

temukan Namun ketika ditanya tentang gambaran wilayah hutan tersebut dia akan

mampu menjelaskan secara panjang lebar 1 B Objek Etnografi

Objek etiografi adalah kebudayaan yang memiliki unsur ekplisit dan implisit

Penelitian tentang unsur-unsur kebudayaan yang eksplisit dapat dilakukan dengan mudah

karena unsur-unsur kebudayaan seperti itu relatif terungkap oleh partisipan secara sadar

Sebaliknya penelitian berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang implisit yang

tercipta dan dipahami secara tidak sadar oleh pemiliknya maka data dan makna harus

disimpulkan secara hati-hati berdasarkan penuturan dan tingkah laku para patisipan Hal

inilah yang membuat seorang etnografer perlu terlibat dalam kehidupan masyarakat yang

diteliti dengan berperan sebagsi pengamat berparisipasi (participant-observer) Spradley

(1980 51) menekankan participation allows you to experience activities directly to get the

feel of what events are like and to record your own perceptions

Menulis tentang masyarakat penulisannya mengacu pada studi deskriptif Dalam

perkembangannya etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi

Roger M Keesiig (1989 250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan

analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan Artinya dalam

mendeskripsikan sua u kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis Jadi bisa

disimpulkan bahwa etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu

kebudayaan kelompok masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam

kurun waktu yang sama

Awalnya etnografi digunakan dalam antropologi metode ini kemudian diadopsi dan

dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk organisasi komunitas dan disiplin

ilmu Etnografer kontemporer meneliti dunia pendidikan kesehatan masyarakat

pembangunan pedesaan dan perkotaan dunia penerjemahan dan bidang lain dalam

kehidupan manusia Menurut Creswell (2008 473) peneltian etnografi dapat dilakukan

untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang atau pola kaidah-kaidah

(rules) yang merdasaii sesuatu yang dialami atau dimiliki shared) oleh sekelompok orang

secara bersama seperti tingkah laku bahasa nilai-nilai adat-istiadat dan keyakinan Dalam

konteks pendidikan peneltian etnografi dapat dilakukan untuk memahami pola hubungan

antar guru di sebuah sekolah proses pengajaran dengan menggunakan metode atau media

tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total Physical Response) atau

prosedur pelaksanaan kegiatan tertentu seperti program English Speaking Days di suatu

sekolah dan pembelajaran menc arang melalui internet di sebuah kelas Cakupan kelompok

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 5: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

3

bukan kunjungan singrat dengari daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian

survai

Secara bahasa etnografi berarti potret suatu masyarakat Menurut Marvin Harris and

Orna Johnson (000) penelitian etnografi adalah gambaran tertulis tentang suatu budaya

yaitu adat kepercayaan dan perilaku- berdasarkan pengamatan peneliti yang terjun

langsung ke lapangan Etnografi adalah metode penelitian sosial yang tergantung

sepenuhnya pada pengamatan peneliti secara dekat sehingga ia perlu membekali diri

dengan kemampuan bahasa budaya dan pengetahuan mendalam tentang wilayahbidang

penelitiandan penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian

Fettermgn (dsilam Genzjk 2003) mendefinisikan etnografi sebagai the art and

science of deserting a group or culture The description may be of a small tribal group in an

exotic land or i classroom in middle-class suburbia Secara lebih terperinci American

Anthropological Association (2002) mendefinisikan etnografi sebagai the description of

cultural systems or an aspect of culture based on fieldwork in which the investigator is

immersed in the ongoing everyday activities of the designated community for the purpose of

describing the social context relationships and processes relevant to the topic under

consideration Penelitian etnografi memusatkan perhatian pada keyakinan bahasa nilai-

nilai ritual adat istiadat dan tingkah laku sekelompok orang yang berinteraksi dalam suatu

lingkungan sosial-ekcnomi religi politik dan geografis Analisis etnografi bersifat induktif

dan dibangun berdasarkan perspektif orang-orang yang menjadi partisipan penelitian

Menurut Emzir (2008 153-154) peneliti etnografer dapat dianalogikan dengan

seorang penjela ah hutan Tujuan utama si penjelajah bukanlah untuk menemukan sesuatu

di dalam hutan tetapi membuat deskripsi suatu wilayah hutan tersebut (analog dengan

tujuan etnografermdashmeneskripsikan sebuah wilayah kultural) Untuk mencapai tujuan itu si

penjelajahan dmwali dengan pertanyaan umum Apakah ciri-ciri utama wilayah tersebut

Untuk mempero eh jawaban terhadap pertanyaan ini si penjelajah berjalan ke satu arah dan

mengumpulkan informasi tentang pepohonan jenis tanah atau hewan-hewan yang

ditemuinya di sskitar rute tersebut Kemudian dia bisa menapaki sebuah rute baru dan

ketika menemukan sebuah danau dia mengelilinginya untuk mengumpulkan informasi dan

berupaya menggunakan rute yang sudah dikenalnya untuk mengukur jarak danau dari tepi

hutan Selama menjelajah dia akan sering membaca kompas membuat catatan tentang

tanda-tanda yang menonjol dan membuat umpan balik dengan cara menghubung-

hubungkan informasi tertentu dengan informasi lain serta memodifikasi informasi awal

sesuai dengan perkembangan informasi yang diperoleh Setelah beberapa minggu

penjelajah mungkin mengalam kesulitan untuk menjawab pertanyaan Apa yang Anda

4

temukan Namun ketika ditanya tentang gambaran wilayah hutan tersebut dia akan

mampu menjelaskan secara panjang lebar 1 B Objek Etnografi

Objek etiografi adalah kebudayaan yang memiliki unsur ekplisit dan implisit

Penelitian tentang unsur-unsur kebudayaan yang eksplisit dapat dilakukan dengan mudah

karena unsur-unsur kebudayaan seperti itu relatif terungkap oleh partisipan secara sadar

Sebaliknya penelitian berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang implisit yang

tercipta dan dipahami secara tidak sadar oleh pemiliknya maka data dan makna harus

disimpulkan secara hati-hati berdasarkan penuturan dan tingkah laku para patisipan Hal

inilah yang membuat seorang etnografer perlu terlibat dalam kehidupan masyarakat yang

diteliti dengan berperan sebagsi pengamat berparisipasi (participant-observer) Spradley

(1980 51) menekankan participation allows you to experience activities directly to get the

feel of what events are like and to record your own perceptions

Menulis tentang masyarakat penulisannya mengacu pada studi deskriptif Dalam

perkembangannya etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi

Roger M Keesiig (1989 250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan

analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan Artinya dalam

mendeskripsikan sua u kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis Jadi bisa

disimpulkan bahwa etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu

kebudayaan kelompok masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam

kurun waktu yang sama

Awalnya etnografi digunakan dalam antropologi metode ini kemudian diadopsi dan

dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk organisasi komunitas dan disiplin

ilmu Etnografer kontemporer meneliti dunia pendidikan kesehatan masyarakat

pembangunan pedesaan dan perkotaan dunia penerjemahan dan bidang lain dalam

kehidupan manusia Menurut Creswell (2008 473) peneltian etnografi dapat dilakukan

untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang atau pola kaidah-kaidah

(rules) yang merdasaii sesuatu yang dialami atau dimiliki shared) oleh sekelompok orang

secara bersama seperti tingkah laku bahasa nilai-nilai adat-istiadat dan keyakinan Dalam

konteks pendidikan peneltian etnografi dapat dilakukan untuk memahami pola hubungan

antar guru di sebuah sekolah proses pengajaran dengan menggunakan metode atau media

tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total Physical Response) atau

prosedur pelaksanaan kegiatan tertentu seperti program English Speaking Days di suatu

sekolah dan pembelajaran menc arang melalui internet di sebuah kelas Cakupan kelompok

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 6: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

4

temukan Namun ketika ditanya tentang gambaran wilayah hutan tersebut dia akan

mampu menjelaskan secara panjang lebar 1 B Objek Etnografi

Objek etiografi adalah kebudayaan yang memiliki unsur ekplisit dan implisit

Penelitian tentang unsur-unsur kebudayaan yang eksplisit dapat dilakukan dengan mudah

karena unsur-unsur kebudayaan seperti itu relatif terungkap oleh partisipan secara sadar

Sebaliknya penelitian berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang implisit yang

tercipta dan dipahami secara tidak sadar oleh pemiliknya maka data dan makna harus

disimpulkan secara hati-hati berdasarkan penuturan dan tingkah laku para patisipan Hal

inilah yang membuat seorang etnografer perlu terlibat dalam kehidupan masyarakat yang

diteliti dengan berperan sebagsi pengamat berparisipasi (participant-observer) Spradley

(1980 51) menekankan participation allows you to experience activities directly to get the

feel of what events are like and to record your own perceptions

Menulis tentang masyarakat penulisannya mengacu pada studi deskriptif Dalam

perkembangannya etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi

Roger M Keesiig (1989 250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan

analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan Artinya dalam

mendeskripsikan sua u kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis Jadi bisa

disimpulkan bahwa etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu

kebudayaan kelompok masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam

kurun waktu yang sama

Awalnya etnografi digunakan dalam antropologi metode ini kemudian diadopsi dan

dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk organisasi komunitas dan disiplin

ilmu Etnografer kontemporer meneliti dunia pendidikan kesehatan masyarakat

pembangunan pedesaan dan perkotaan dunia penerjemahan dan bidang lain dalam

kehidupan manusia Menurut Creswell (2008 473) peneltian etnografi dapat dilakukan

untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang atau pola kaidah-kaidah

(rules) yang merdasaii sesuatu yang dialami atau dimiliki shared) oleh sekelompok orang

secara bersama seperti tingkah laku bahasa nilai-nilai adat-istiadat dan keyakinan Dalam

konteks pendidikan peneltian etnografi dapat dilakukan untuk memahami pola hubungan

antar guru di sebuah sekolah proses pengajaran dengan menggunakan metode atau media

tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total Physical Response) atau

prosedur pelaksanaan kegiatan tertentu seperti program English Speaking Days di suatu

sekolah dan pembelajaran menc arang melalui internet di sebuah kelas Cakupan kelompok

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 7: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

5

(masyarakat) yang diteliti bisa luas (sebuah universitas) sedang (sebuah fakultas) atau kecil

(sebuah kelas atau keluarga)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa etnografi adalah metode riset

yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial

dan budaya sehari-hari Etnograli berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang

membuat manusa melakukan sesuatu Objek etnografi adalah manusia dan kebudayaan

baik secara eksp isit maupun implisit

C Sejarah Lahirnya Metode Etnografi

Penelitian etnografi mulai populer sejak tahun 70-an (John Van Maanen 1996)

Sebagai sebuah netocle yang dikembangkan dalam bidang antropologi etnografi digunakan

oleh dua disiplir ilmu yang saling terkait yaitu sosiolinguistik dan antropologi bahasa

Perbedaan keduanya berakar dari sejarahnya Antropologi bahasa merupakan satu dari

empat sub disiplin dari ilmu antropologi seperti yang diidentifikasi oleh Boas dan teman-

temannya pada awal abad dua puluh (Duranti13) Sedangkan sosiolinguistik berasal dari

dialektologi yang berkembang pada akhir tahun 50-an

Kedekatan kedua disiplin ilmu tersebut terjadi antara tahun 60-an sampai tahun 70-

an melalui usaha-usaha untuk menggabungkannya dalam satu wadah seperti yang

diusulkan Dell Hymes language use Ini terdapat dalam koleksi Gumperz dan Hymes tahun

1964 di mana Hvmes meramu bidang yang diberi nama etnografi komunikasi

D Etnografi Sebagai Sebuah Metode

Seperti d kemukakan sebelumnya bahwa Etnografi adalah merupakan metode yang

dikembangkan c alam bidang artropologi yang merupakan pelukisan dan analisis tentang

kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa Etnografi biasanya terdiri atas uraian

terperinci menge nai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada

orang yang dipelajari berupa tulisan foto gambar atau film yang berisi laporan atau

deskripsi tersebut Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu

masyarakat seperti bahasa nata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

Aesenian sistem pengetahuan dan religi Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan

perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat studi perbandingan tersebut

dsebut etnologi

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif Terdapat beberapa

metode etnograi yailu etnografi versi awal yaitu menggambarkan unsur kebudayaan

suatu masyarakat seperti bahasa mata pencaharian sistem teknologi organisasi sosial

kesenian sisterr pengetahuan dan religi yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 8: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

seperti naskah atau peninggalan zaman dahulu Etnografi baru adalah penggambaran

kehidupan masyarakat yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut berdasarkan pola-

pola kehidupan masyarakat yang dimilki oleh penelitii Dalam etnografi modern para peneliti

meneliti tentang the way of life masyarakat tersebut dan menggali pola-pola yang ada

dalam masyarakat itu Etnografi ala Spradley adalah menyusun strategi perilaku Sehingga

dari metode-metode di atas dapat menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan

Ahli antropologi linguistik menggunakan metode etnografi tradisional seperti

o Observasi partisipan dar bekerjasama dengan penutur asli untuk memperoleh

gambaran kehidupan masyarakat yang diteliti

o Teknik elisitasi seperti yamg dilakukan oleh ahli linguistik tipologi yang tertarik pada

pola gramar

Sekarang metode itu telah diintegrasikan dengan pendokumentasian praktik verbal

dengan cara baru yang dikembangkan oleh sosiolinguistik urban analisis wacana analisis

percakapan Penemuan teknologi baru dalam perekaman bunyi dan perbuatan telah

memberi kontribusi yang besar lerhadap bahan kajian meningkatkan ketelitian analitis Hal

tersebut penting mengingat yarg pada saat ini masalah teknis moral dan politik semakin

meningkat kompleks yang dapat mempengaruhi pekerjaan pekerja lapangan Objektivitas

dalam etnografi sering dipertanyakan ketika dikaitkan dengan pendekatan positivistis yang

menghendaki ooserver menghilangkan pikiran subjektif termasuk emosi kecenderunan

politis moral dan teoretikal Namun hal ini jika dilakukan secara ekstrim dapat menghasilkan

catatan pengalaman etnografi yang buruk (De Martino 1961) Untuk dapat mengatakan

sesuatu tentang apa yang dilakukan orang harus diidentifikasi titik pandang pelaku

tersebut

E Etnografi Mlodern dan Etnografi Baru

1 Etnografi Modern

Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini baru

muncul pada dasawarsa 19151925 dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris AR

Radcliffe-Brown dan B Malinowski Ciri penting yang membedakan mereka dari para

etnografer awal adalah bahwa mereka tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang

berhubungan dongan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat Perhatian utama

mereka adalah Dada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat

yaitu tentang way oflife masyarakat tersebut

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 9: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

Tujuan utama penelitian elnografi menurut Malinowski adalah to grasp the natives

point of view his relation to life to realize his vision and his world (menangkap sudut

pandang native terseibut hubungannya dengan kehidupan menyadari visinya dan

dunianya) Semeitara Radcliffe-Elrown menjabarkan tujuan etnografi sebagai usaha untuk

membangun a complex network of sosial relations atau social structure Dikatakan oleh

Radcliffe-Brown I use the term social structure to denote this to study if I am workingas a

social anthropologist (Saya menggunakan istilah struktur sosial untuk menunjuk kepada

jaringan hubungan yang sedang terjadi itu Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian

saya jika saya be kerja sebagai seorang antropolog sosial)

Mengkombinasikan pandangan Malinowski dan Radcliffe-Brown berarti tujuan dari

sebuah penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial

dan budaya suat J masyarakat F ada masa ini budaya diefenisikan sebagai The way of Life

suatu masyarakat

2 Etnografi Baru

Berbeda dari etnografi modern yang dipelopori oleh Radcliffe-Brown dan Malinowski

yang memusatkan pehatian pada organisasi internal suatu masyarakat dan membanding-

bandingkan system sosialdalam rangka untuk mendapatkan kaida-kaidah umum tentang

masyarakat maka etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana

berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan

kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan

Jadi singkatnya budaya itu ada di dalam pikiran (mind) manusia dan bentuknya

adalah organisasi pikiran tentang fenomena material Tugas etnografi adalah menemukan

dan menggambarkan organisasi pikiran tersebut

Etnografi Baru Ala Spradley

Secara lebih spesifik Spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai system

pengetahuan yangg diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk

menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi

perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka

Cara terbaik untuk belajar etnografi adalah melakukannya kerjakan terus kerjakan

Namun untuk mengerjakan secara sistematis terarah dan efektif diperlukan satu metode

panduan yang khas Metode ini disebut Developmental Research Sequence atau Alur

Penelitian Maju Bertahap Metode ini diasarkan atas 5 prinsip yaitu teknik tunggal

identifikasi tugas maju bertahap penelitian orisinal dan problem-solving

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 10: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

8

F Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Oreswell (2008 475) penelitian etnografi memiliki beragam bentuk Akan

tetapi jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan penelitian pendidikan adalah

etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis

1 Etnografi Realis

Etnografi realis merupakan pendekatan yang populer di kalangan antropolog

Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para partisipan secara obyektif

berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan

penelitian dan dipaparkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (third

person point of view)

Tiga ciri khas etnografi realis menurut Creswell (2008 475) Pertama peneliti

mengungkapkan laporan penelitiannya melalui pandang orang ketiga berdasarkan data

yang diperolei melalui pengamatan atas partisipan dan pandangan-pandangan mereka

Peneliti tidak melihatkan refleksi peribadinya dan berupaya bertindak hanya sebagai

peliput fakta-fakta Kedua peneliti memaparkan data-data obyektif dalam bentuk

informasi yang terukur dan bebas dari bias afiliasi politik dan penilaian personal Peneliti

boleh mengikutsertakan data-data tentang kehidupan sehari-hari para partisipan yang

disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural seperti keluarga sistem

status jaringa n-jarhgan sosial dan lain-lain Ketiga peneliti mengungkapkan pandangan

para partisipan melalui kutipan-kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa merubah

makna Peneliti menyatakan interpretasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada

bagian akhir laporan

2 Studi Kasus

Sebagai sebuah bentuk etnografi studi kasus didefinisikan sebagai an in-depth

exploration of a bounded system (eg an activity event process or individuals) based on

extensive collection (Creswell 2008 476) Istilah bounded atau terbatas dalam

definisi ini berarti bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi

waktu temps t dan batas-batas fisik tertentu Artinya hasil penelitian yang diperoleh

hanya berlalu baci objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain

meskipun masih sejenis Dalam ilmu psikologi studi kasus didefinisikan sebagai an in-

depth study of one person (Wagner 2009) Kebanyakan karya dan teori Freud

dikembangkan berdasarkan berbagai studi kasus terhadap individu yang dilakukan

dengan menganalisis setiap aspek dan pengalaman hidup seseorang untuk menemukan

pola-pola dan penyebab tingkah laku orang tersebut

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 11: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

9

Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki karakteristik kasus bisa

berbentuk incividu tunggal beberapa individu yang terpisah dalam sebuah kelompok

khusus sebuah program peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat atau aktivitas-

aktivitas Jadi dale m konteks pendidikan kasus yang diteliti bisa berbentuk Kehidupan

Seorang Gurj Teadan Nasional Sebagai Pendidik Intervensi Bahasa Ibu dalam

Pelafalan Bahasa Inggris oleh Siswa-Siswa Berkebangsaan Jepang di Sekolah

Internasional Global Jakarta Upaya-Upaya Kelompok Dosen Bahasa Inggris di

Universitas X Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa Proses

Pembelajaran Menulis Surat Niaga di SMK X Proses Penulisan Buku Ajar Reading

Comprehension di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X dan lain-lain

3 Etnografi Kritis

Etnogiafi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk

membantu dsn memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi

Etnografer kritis biasanya merupakan individu berpikiran politis yang melalui

penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan

Etnograferf kritis misalnya Disa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan

istimewa terhadap siswa dari golongan tertentu menciptakan situasi yang tidak

mendukung bagi siswa dari kelompok tertentu atau cenderung menganggap siswa laki-

laki berpikiran lebih logis daripada siswa perempuan dan sebagainya

Menurut Creswell (2008 478) ciri khas etnografi kritis adalah sebagai berikut

Pertama etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang kekuasaan pemberdayaan

ketidakadilan dominasi represi hegemony dan penindasan Kedua penelitian

diarahkan urtuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti

dengan cara bekerjasama berpartisipasi aktif menegosiasikan laporan akhir dengan

para partisipan dan memberikan bantuan atau perhatian ketika memasuki dan

meninggalkan lapangan penelitian Ketiga etnografer kritis menyadari bahwa

interpretasinya dipengaruhi deh kebudayaannya sendiri Oleh karena itu interpretasi

tersebut bersifat tentatif selalu dapat dipertanyakan dan didasarkan pada pandangan

para partisipan dari pembaca Keempat etnografer kritis menempatkan dirinya sebagai

pemberdaya para partisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-

nilai pemberdayaan partisipan melalui peningkatan otoritas dan tantangan kepada

status-quo Akibatrya etnografer kritis tidak lagi bertindak sebagai pengamat objektifmdash

seperti yang dilakukan etnografer realis Kelima posisi etnografer kritis yang tidak netral

memungkinkan baginya unuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar

kelompok-kelompok yang seama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan Keenam

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 12: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

10

laporan penelitian memuat data yang variatif berjenjang dan kontradiktif yang diperoleh

dengan beragan metode

G Karakteristik Pokok Etnograf

Ada dua pijakan teoritis yang memberikan penjelasan tentang model etnografi yaitu

interaksi simbolik dan aliran fenorr onologi termasuk konstruksi sosial dan etnometodologi

Selama ini pemahaman etnografi selalu dilandasi oleh pemikiran James P Spradley (1979

5) Pemikirannya dilandasi oleh teori interaksi simbolik Di dalam teori itu budaya dipandang

sebagai sistem simbolik yang bisa diartikan bahwa makna tidak berada dalam benak

manusia tetapi simbol dan makna itu terbagi dalam aktor sosialmdashdi antara bukan di

dalam dan mereka adalah umum tidak mempribadi

Mengingat begitu beragamnya ciri-ciri khas yang dimiliki masing-masing jenis

etnografi seperti terlihat pada etnografi realis studi kasus dan etnografi kritis sulit

menentukan karakteristik umum yang terdapat dalam semua jenis itu Akan tetapi untuk

tujuan mengenal penelitian etnografi sehingga penelitian ini dapat dibedakan dari penelitian

kualitatif lainnya psmahaman terhadap ketujuh karakteristik berikut sudah sangat memadai

1 Tema-Tema Kultural

Etnograler pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi dari bidang

antropologi kultural Dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah

pandangan umum yang didukung oleh sebuah masyarakat baik secara langsung atau

tersirat (Creswell 2008 480) Tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku

keyakinan yang mungkin sudah terlihat tetapi menambah pengetahuan tentang bagian-

bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik

2 Sebuah Kelompok Kuttural

Etnograler umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama

dimiliki sekelorrpok individu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru-guru bahasa

Inggris SD di sebuah kecamatan siswa sebuah kelas sekelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL) Dengan demikian partisipan yang diteliti biasanya terdiri

dari beberapa ndividu yang terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan Meskipun

demikian etnografmdashkhususnya studi kasusmdashbisa juga diterapkan kepada seorang

individu (seperti seorang kepala sekolah seorang penerjemah profesional dan lain-lain)

3 Kepemilikan Bersama atas Pola-Pola Tingkah laku Keyakinan dan Bahasa

Etnograer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa

yang dimilikidi adopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun

waktu tertentu Yang dimaksud dengan tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 13: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

11

yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural Sedangkan keyakinan

berhubungan dengan bagaimana individu berpikir atau memahami sesuatu dalam sebuah

latar kultural E ahasa dalam etnogafi merujuk pada bagaimana individu berbicara dengan

individu lain dalam sebuah latar kultural Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah

laku keyakinan dan bahasa yang dimiliki bersama ini mengimplikasikan dua poin

penting Pertama kelompok yang diteliti harus memilikimenganut pola-pola bersama

yang dapat dideteksi oleh peneliti Kedua setiap anggota kelompok yang diteliti sama-

sama mengadopsi setiap tingkah laku keyakinan dan bahasa maupun kombinasi ketiga

unsur itu

4 Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data di

lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada Etnografer menjaring

data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana

mereka pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja bersantai beribadah dan lain-

lain Untuk nremeroleh pemahaman yang lebih mendalam peneliti bisa turut serta

bekerja bermain atau beribadah dengan para partisipan Bukan tidak mungkin seorang

etnografer yang sedang meneliti sistem pernikahan di sebuah komunitas juga menikahi

salah seorang partisipan untuk memeroleh pemahaman yang mendalam

Data-data yang dijaring etnografer dibedakan ke dalam tiga jenis data emik data

etik dan data negosiasi Datai emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh

para partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama yang

berbentuk bahasa lokal pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang

dimilikidigunakan secara bersama-sama oleh para partisipan Data etik merupakan

informasi beroentuk interprelasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para

partisipan Data ini sering disebut sebagai konsep-konsep tingkat kedua yaitu ungkapan-

ungkapan atau terminologi yang dibuat peneliti untuk menyatakan fenomena yang sama

dengan yang diungkapkan para partisipan Data negoisasi merupakan informasi yang

disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian

Negoisasi dapat erjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan

penelitian Di awal penelitian misalnya para partisipan dan peneliti meyepakati bidang-

bidang apa saja yang akan digali oleh peneliti bagaimana memperlakukan setiap individu

di lapangan penelitian dan lain sebagainya dan sebagainya Pada saat penelitian

berlangsung peneliti dapat mengklaifikasi makna penggunaandan ruang lingkup

sebuah ungkapan

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 14: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

12

5 Deskripsi Tema-Tema dan Interpretasi

Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan menganalisis budaya

yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta membuat interpretasi tentang pola-

pola yang terlihat maupun didengar Sewaktu mengumpulkan data etnografer pada

hakikatnya sudah mulai mengerjakan penelitiannya karena pada saat itu dia telah

melakukan analisis data untuk mendeskripsikan para partisipan dan lapangan tempat

budaya yang dimiliki bersama itu berada Pada saat yang sama peneliti juga secara

simultan menganalisis pola-pola tingkah laku keyakinan dan bahasa serta menarik

kesimpulan tentang makna yang diperoleh dari pengamatan terhadap partisipan dan

lapangan penelitian

Dalam etnografi deskrpsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-

individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang

terjadi pada kelompok yang diteliti Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh

Deskripsi harus mampu menggugah seluruh indera pembaca sehingga mereka merasa

seolah-olah hadir di lapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan

Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat Yang dapat

dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interpretasi atas

fakta-fakta tentang orang dan aktivitas Fungsi tema adalah untuk membuat informasi

atau fakta bermakna Dailam etnografi tema-tema yang dihasilkan selalu

mengungkapkan pola-pola tingkah laku pikiran atau bahasa yang dimiliki secara

bersama-sama oleh para partisipan

6 Konteks atau Latar

Dalam etnografi konteks berarti latar situasi atau lingkungan yang menaungi

kelompok individu yang ditelili Konteks ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling

berhubungan sepeiti sejarah agama politik ekonomi dan lingkungan sekitar Konteks

bisa berbentuk sebuah lokasi fisik (seperti wilayah sebuah desa gedung-gedung sebuah

sekolah warna tembok sebuah ruangan kelas dan sebagainya) konteks historis para

individu dalam kelompok dimaksud (seperti pengalaman sekelompok prajurit selama

menjalani latihan perang di sebuah hutan) kondisi sosial (seperti mobilitas perpindahan

antar provinsi stalus profesonalisme dan lain sebagaimya atau kondisi ekonomi

(seperti tingkatan penghasilan atau sistem distribusi penghasilan yang tidak dapat

merubah nasibi kaum miskin

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 15: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

13

7 Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti

utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai

dan menghormati lapangan dan para partisipan Karena penelitian etnografi menuntut

peneliti tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan peneliti harus

memikirkan dampaknya terhadap lapangan dan para partisipan Itulah sebabnya

mengapa peneliti harus berregoisasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika

akan memasuki lapangan itu Dalam penulisan laporan peneliti juga menyadari bahwa

interpretasi yang dibuatnya dipengaruhi oleh latar belakang budayanya sendiri sehingga

interpretasi dan kesimpulannya bersifat tentatif sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan

kembali Oleh karena itu dalam laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut

pandang yang digunakannya dalam menginterpretasi Sebagai contoh seorang

etnografer yang meneliti majalah-majalah remaja untuk mempelajari perkembagan

identitas remaja-remaja wanita menyatakan posisinya sebagai berikut Saya tidak mau

dipandang sebagai guru atau orang yang memiliki otoritas Mereka mempercayai saya

dan kami menegoisasikan sejenis hubungan yang menunjukkan kesenjangan antara pola

identitas mereka dengan wani ta dewasa (Creswell 2008480)

H Prosedur Penelitian Etnografi

Gambar 1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley 1990 29)

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 16: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

14

Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear melainkan dalam bentuk

siklus Berbagai tahapan seperti pengumpulan data analisis data dan interpretasi

dilakukan secara simultan dan tisa diulang-ulang Menurut Spradley (1980 22-35) siklus

penelitian etnografi mencakup eram langkah (1) pemilihan proyek etnografi (2) pengajuan

pertanyaan (3) pengumpulan dai a (4) perekaman data (5) analisis data dan (6) penulisan

laporan

1 Pemilihan Proyek Etnografi

Menuiut Creswell (2C08 486) langkah-langkah utama pelaksanaan penelitian

adalah mengidenlikasi tujuan penelitian desain apa yang akan digunakan dan

bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian Ketiga hal ini akan

menentukan apakah proyek penelitian yang akan dilaksanakan merupakan desain

etnografi realis studi kasus atau etnografi kritis Setelah itu apapun desain yang dipilih

peneliti pedu meminta izin dari otoritas lembaga atau kelompok yang akan diteliti

2 Pengajuan Pertanyaan

Pekerjaan lapangan etnografi dimulai dengan pengajuan pertanyaan etnografi

Walaupun pengajuan dilaksanakan secara intensif pada saat wawancara aktivitas ini

pada dasarnya sudah dilakukan pada saat observasi Tiga pertanyaan utama yang

diajukan pada saat observasi adalah Siapa yang ada di latar penelitian Apa yang

mereka lakukan dan Apa latar fisik situasi sosial tersebut Setelah itu peneliti

melanjutkan observasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih

terfokus

3 Pengumpulan Dai a

Tugas utama kedua seorang etnografer adalah mengumpulkan data etnografi

Dalam etnografi pengumpulan data dilakukan dengan prosedur beragam multiple

procedures) dan intensitas prosedur-prosedur itu bervariasi sesuai tipe etnografi yang

dilakukan

Dalam penelitian etnografi realis peneliti akan tinggal bersama dengan para

partisipan dalam waktu yang relatif lama Dia akan membuat catatan-catatan lapangan

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan kebudayaan para partsisipan dan pengamatan atas artifak dan

simbol-simbol

Dalam penelitian studi kasus sesuai dengan tujuan untuk memeroleh

pemahamar mendalam lentang suatu fenomena atau kasus peneliti dapat

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 17: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

15

mengumpulkane data melalui wawancara pengamatan dokumen dan rekaman-rekaman

audivisual

Dalam perelitian etnografi kritis pengumpulan data lebih terfokus pada

kolaborasi artara peneliti dan partisipan dengan agenda meningkatkan pemahaman

para partisipan tentang situasi tertentu dalam hidup mereka dan langkah-langkah apa

yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi itu Kerjasama ini bisa berbentuk

penglihatan partisipan dalam membuatdesain penelitian perumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian pengumpulan data dan analisis data Bahkan partisipan mungkin

saja dilibatkan secara aktif dalam penulisan laporan akhir

4 Perekaman Data

Data etnografi yang diperoleh melalui berbagai prosedur tersebut direkam dan

diorganisasikan sebaik mungkin sesuai dengan jenis dan bentuknya Sebagian data

dapat direkam dalam bentuk catatan lapangan Sebagian lagi direkam dalam bentuk

foto peta video dan cara-cara lain Yang penting rekaman-rekaman data tersebut

dapat dipahami dengan mudah ketika mengadakan analisis

5 Analisis Data

Dalan penelitian etnografi analisis data dilakukan secara simultan dengan

pengumpular data karena salah satu tujuan analisis data adalah untuk menemukan dan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jawabannya dicari dalam rekaman-

rekaman data yang sudah ada atau dalam pengumpulan data berikutnya Seiring

dengan diperolehnya jawaban atas pertanyaan tersebut maka pengembangan deskripsi

analisis tema-tema dan penginterpretasian makna informasi juga telah berlangsung

Diliha dari tahapannya data dianalisis melalui empat bentuk analisis domain

analisis taksonomi analisis komponensial dan analisis tema kultural Analisis domain

digunakan uituk memeroleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang

objek penelitan atau situasi sosial Hasil yang diharapkan adalah pengertian di tingkat

permukaan mengenai domain atau kategori-kategori konseptual tertentu Analisis ini

dilakukan daam enam tahap (1) memilih salah satu dari sembilan hubungan semantis

yang bersifat universalmdashjenis spasial sebab-akibat rasionalalasan lokasi fungsi cara

mencapai tujuan urutantahap dan karakteristikpelabelanpemberian nama (2)

menyiapkan lembar analisis domain (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan

terakhir untuk memulai analisis (4) memberi istilah acuan dan istilah bagian yang cocok

dengan hubungan semantis dari catatan lapangan (5) mengulangi usaha pencarian

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 18: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

16

domain hingg a semua hubungan semantis habis dan (6) membuat daftar domain yang

telah teridentiukasi (Moleong 2004 149-150)

Analis s taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain-domain yang dipilih

menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya Hal ini dilakukan melalui

pengamatan vang lebih terfokus Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) memilih

satu domain untuk dianalisis (2) mencari kesamaan atas dasar hubunan semantis yang

sama yang digunakan untuk domain itu (3) mencari tambahan istilah bagian (4)

mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub

bagian dari domain yang sedang dianalisis (5) membentuk taksonomi sementara (6)

mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan dan (7)

membangun taksonomi secara lengkap (Moleong 2004 149-150) Gambar 2 adalah

contoh analisis taksonomi fungsi TPR yang disederhanakan Sedangkan Gambar 3

merupakan contoh analisis taksonomi tentang proses atau tahapan TPR

Setelah analisis taksonomi dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk

memperdalam data (mencari ciri spesifik setiap struktur internal) yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras atau mengontraskan antar elemen

dalam suatu domain Analisis inilah yang disebuat sebagai analisis komponensial

Analisis tema kultural dilakukan dengan cara mencari benang merah di antara

domain untuk memeroleh tema-tema seperti nilai-nilai premis etos pandangan dunia

atau orientasi kognitif (Sarwono 2006 243) Analisis ini berpangkal pada pandangan

bahwa segala sesuatu yang diteliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh atau

tidak terpecah-pecah Analisis ini dilakukan dalam tujuh tahap (1) melebur diri (2)

melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan (3) menemukan perspektif yang

lebih luas melalui pencarian domain dalam pandangan budaya (4) menguji dimensi

kontras seluruh domain yang telah dianalisis (5) mengidentifikasi^ domain terorganisir

(6) membuat gambar untu memvisualisasikan hubungan antar domain dan (7) mencari

tema universal yang biasanya dipilih satu dari enam topik berikut konflik sosial

kontradiksi budaya teknik kontrol sosial hubungan sosial pribadi pemerolehan dan

pemeliharaar status dan pemecahan masalah (Moleong 2004 149-150) Dalam

penelitian pengajaran kosa kata dengan menggunakan TPR tema kultural yang dicari

mungkin saja merupakan kontradiksi budaya (bila temuan yang menonjol adalah

perbedaan prosedur TPR yang diteliti dengan yang standar atau yang ada dalam teori)

atau pemecahan masalah(bila temuan yang menonjol adalah penerapan TPR yang

diteliti merupakan upaya gjru untuk meningkatkan hasil pembelajaran kosa kata

siswanya)

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 19: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

17

Peneliti yang berpengalaman dapat melakukan bentuk-bentuk analisis ini secara

simultan selama periode penelitian Untuk memeroleh hasil yang lebih komprehensif

peneliti pemi la disarankan berlatih melakukan analisis tersebut secara berurutan dalam

Gambar 4 Siklus Analaisis Data Etnografi

6 Penulisan Laporan

Penuisan laporan merupakan tugas utama terakhir seorang peneliti etnografi

Karena penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry mungkin saja peneliti

diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan dia

menemukan pertanyaan-perlanyaan baru yang membutuhkan observasi lebih lanjut

Laporan penelitian haus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan

Etnografi realis ditulis sebagai laporan yang objektif tentang kelompok sosial yang dieliti

Pandangan-pandangan dan bias harus diletakkan hanya pada bagian latar belakang

Diskusi yang dipaparkan pada bagian akhir laporan harus mengindikasikan bahwa

peneliti haria membantu mensistematiskan pengetahuan tentang kebudayaan yang

diteliti Pengetahuan itu sendiri benar-benar didasarkan pada sikap pemikiran atau

bahasa yanc dimiliki bersama oleh para partisipan

Sebuah studi kasus mungkin saja lebih terfokus pada penggambaran terperinci

tentang kasus yang diteliti bukan pada pengembangan tema kultural Sedangkan studi

kasus lain mungkin saja menyeimbangkan laporan pada deskripsi dan tema kasus yang

diteliti

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 20: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

18

Dalam etnografi realis peneliti biasanya menyimpulkan laporannya dengan

mengutarakar isu-isu kritis yang menjadi titik-tolak pelaksanaan penelitian yang

kemudian diikuti oleh saran untuk tindak lanjut call for action) dan pemaparan tentang

perubahan atau keuntungan yang telah diperoleh peneliti dan para partisipan

Langkah-langkah Menulis sebuah Etnografi

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah Tiga besar

Langkah Eimpat

Langkah lima

Langkah Einam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan

Langkah Sembilan

Memilih Khalayak

Memilih tesis

Menbuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis

Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

Merevisi garis besar dan membuat anak judul

Mengedit naskah kasar

Menuliskan pengantar dan kesimpulan

Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

Men jlis naskah akhir

Langkah-langkah membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras

pemilihan berbagai kontras itu mengelompokkannya sebagai dimensi kontras dan

memasuktan semua infornasi ini ke dalam sebuah paradigma

Langkah Satu

Langkah Dua

Langkah iga

Langkah I Empat

Pilih sebuah rangkaian kontras untuk analisis

Temukan semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya

Persiapkan sebuah kerja paradigma

Identifikasi dimensi-dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar

Langkah lima

Langkah I Enam

Langkah Tujuh

Langkah Delapan Persiapkan sebuah paradigma lengkap

Gabungkan dimensi-dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai ganda

Persiapkan pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut-atribut yang hilang serta dimensi-dimensi kontras yang baru

lakukan sebuah wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 21: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

19

I Mempersiapkan instrumen

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instalment atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi

seberapa jauh psnelit kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke

lapangan (Sugiyono 2010 222) Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi

validasi terhadap perns harnan metode penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistik Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri melalui evaluasi

diri seberapa j aur pemahaman terhadap metode kualitatif penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang diteliti sertai kesiapan dan bekal memasuki lapangan

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri namun

selanjutnya setelah fokjs penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitan sederhana yang diharapkan melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditentukan melalui observasi dan wawancara Peneliti akan terjun di

lapangan sendiri baik pada grand tour question tahap focused and selection melakukan

pengumpulan data analisis dan rrembuat kesimpulan

Bila dilihat dari gtegi cara aitau teknik pengumpul data maka teknik pengumpul data

dapat dilakukan dencian obserasi (pengamatan) interview (wawancara) kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya

Observasi

Macam Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 22: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

20

a Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010 226) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi (participant observation) observasi terus terang atau tersamar

(overt observation dart covert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation) Spadly (1988) menbagi observasi berpartisipasi menjadi empat yaitu pasive

participation moderate participation active participation dan complete participation

Observasi yang

pasif

Observasi

Observasi

partisipatif

Macam-mac am

observas) Observasi terus

terang dan

Observasi tak

terstruktur

Observasi yang

moderat

Observasi yang

aktif

Observasi yang

lengkap

J Menetapkan Seorang Informan

Seorang nforman adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang

kata-kata frasa dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan

sumber informasi (Spedley 1997 35) Informan merupakan pembicara asli (native

speaker) Informan memberikan model untuk dicontoh oleh etnografer Etnografer ingin

belajar menggunakan bahasa asli dengan cara yang dilakukan oleh informan Informan

merupakan sumber informasi Secara harfiah mereka menjadi guru bagi etnografer

Informan merupakan sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui tentang budaya

atau kehidupannya dan tugas peneliti adalah mendeskripsikan apa yang diketahui informan

untuk disampaikan kepada sejawat

Hampir semua orang dapat menjadi informan tetapi tidak setiap orang dapat

menjadi informan yang baik Hubungan antara etnografer dengan informan penuh dengan

kesulitan Salah satu tantangan besar dalam melakukan etnografi adalah untuk memulai

mengembangkan dam mempertahankan hubungan dengan informan yang produktif

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 23: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

21

(Spredley1997 59) Mengacu pada uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian etnografi kita harus mencari informan yang betul-betul mampu

memberikan da a yang lengkap

Seorang etnografer mencari orang awam dengan pengetahuan awam dan

membangun di atas pengalaman umum mereka Perlahan-lahan melalui serangkaian

wawancara dengan berbagai penjelasan yang diulang-ulang serta dengan menggunakan

berbagai pertanyaan yang spesifik orang awam dapat menjadi in forman yang baik

Keberhasilan sebuah penelitian etnografi bergantung banyak fakor Salah satunya

adalah informan Pemilihan seorang in forman sangat penting karena ia yang akan diajak

bekerja sama untuk mengumpilkan data Banyak peneliti mula yang tidak berhasil karena

kegagalannya dalam menemukan informan yang baik yaitu seorang yang membantu

etnografer pem jla dalam mempelajari budaya informan yang pada waktu yang sama juga

belajar mengenai keterampilan mewawancarai

Untuk menghasilkan data yang baik informan harus dipilih yang memenuhi syarat

Spredly (1997 (11) mengemukakan persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik

1 enkulturasi penuh

2 keterlibatan langsung

3 suasana budaya yang tidak dikenal

4 cukup wakti 1

5 nonanalitis

K PelakuSubjek

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu

setting alam Etnografer seringkah menggunakan pengamatan terlibat sebagai suatu strategi

untuk mendengarkan masyarakat dan menyaksikan mereka dalam setting yang wajar

Dengan demikian orang-orang yang mereka pelajari menjadi pelaku dan pada saat yang

sama menjadi in forman Wawancara informan dapat dilakukan secara sambil lalu sambil

melakukan pengamatan tehibat Subjek merupakan pelaku utama dan dari data ini peneliti

menguji hipotesisnya la merupakan pelaku utama dan biasanya untuk menguji

L Beberapa Prinsip Etika

Besarnya variasi dan kompleksitasa situasi penelitian lapangan menyulitkan

etnografer untuc mengadopsi suatu standar tertentu Oleh karena itu terdapat prinsip-

prinsip etika Salafi satu prinsip-prinsip etika menurut The American Anthropological

Association ada ah sebagai berikut

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 24: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

22

1 Mempertimbangkan informan terlebih dahulu Seorang informan harus memperhatikan

kesejahteraan fisik sosisl psikologi dan menghormati informantersebut

2 Mengamankan hak-hak kepe ntingan dan Sensivisitas In forman

3 Menyampaikan Tujuan Penelitian

4 Melindungi Pivasi Informan

5 Jangan Meng eksploitasi Informan

6 Memberikan Laporan kepada Informan

M Enkulturasi Penuh

Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu budaya tertentu

Informan yang potensial bervariasi tingkat enkulturasi mereka Informan yang baik

mengetahui budayanya yang baik Semakin terenkulturasi secara penuh maka semakin

baik informan itu Misalnya seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima

tahun merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja selama dua

tahun

N Mewawancarai Seorang In orman

Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech even) yang

khusus Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan sosial yang terutama

diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi (Spredly 1997 71)

Terdapat psrbedaan wawancara persahabatan dengan wawancara etnografi

1 Wawancara Persahabatan

a Sapaan

b Tidak ada sapaan yang eksplisit

c Menghindari pengulangan

d Mengajukan pertanyaan

e Menunjukkan minat

f Menunjukkan ketidaktahuan

g Bergiliran

h Penyingkatan

i Waktu sela

j Penutupan

2 Wawancara Etnografis

a Tujuan yang efektif

b Penjelas an etnografis

1) Penjelasan proyek

2) Penjelasan perekaman

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 25: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

23

3) Penjelasan bahasa as i

4) Penjelasan wawancara

5) Penjelasan pertanyaan

3 Penjelasan Etnografis

a Pertanyaan deskriptif

b Pertanyaan stmctural

c Pertanyaa n kor tras

0 Membuat Catatan Etnografis

Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan Alur Penelitian Maju

Bertahap adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian Bahkan sebelum melakukan

kontak dengan informan etnografer akan mempunyai berbagai kesan pengamatan dan

keputusan untuk dicatat Ketika melakukan penelitian pada suatu komunitas asing maka

dibutuhkan waktu benninggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara

sistematis dengan seorang in formanKetika mempelajari suatu suasana budaya dalam

masyarakat kita sendiri etnografer paling tidak sudah mempunyai suatu pilihan dan

kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya itu dan pencatatan kesan-kesan pertama

ini akan terbukti mempunyai makna penting nantinya Yang pasti kontak pertama dengan

seorang informan pantas untuk didokumentasikan

P Bahasa dan Catatan Etnografis

Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan alat perekam gambar artefak

dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari Sebagaimanan

diungkapkan oleh Frake (19641 11) Sebuah deskripsi suatu kebudayaan sebuah etnografi

dihasilkan oleh sebuah catatan etnografis dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu

masyarakat dalam suatu periode (hal tertentu

Terdapat dua prinsip yang yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah catatan

etnografis a prinsip identifikasi bahasa 2 prinsip harfiah Prinsip ini mempunyai tujuan

tunggal yaitu untuk mengurangi pengaruh kepandaian etnografer untuk menerjemahkan

ketika membuat catatan etnografer

1 Prinsip Identifikasi bahasa prinsip ini dapat ditegaskan secara sederhana

mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan

lapangan Karena pentingnya memilih bahasa maka bila etnograferv menuliskan

sesuatu dalam catatan lapangan ada beberapa metode identifikasi yang harus

digunakan Ivetode ini meliputi penulisan beberapa hal dalam kurung tanda kutip tanda

kurung besa Metode ini harus meliputi identifikasi bahasa Tujuannya adalah agar

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 26: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

24

didapatkan catatan etnografi yang menggambarkan berbagai perbedaan yang sama

dalam penggunaan bahasa sebagaimana situasi lapangan yang actual

2 Prinsip Harfiah yaitu mencatat kata-katakalimat-kalimat yang diucapkan oleh

masyarakat ltata-kata yang dikatakan oleh masyarakat dalam konteks alami ataupun

wawancara harus dipahami oleh etnografi mengenai makna kata tersebut Etnografer

harus berusa ia menerjemahkan kata-kata tersebut Agar etnografer mendapatkan kata-

katakalimat secara lengkap yang diucapkan oleh masyarakat ia perlu membawa alat

perekam Agar alat perekam tidak mengganngu aktivitas informan pemakaiannya hrus

dengan persetujuan informan Beberapa aturan penggunaan perekam a Gunakan

sebuah alat [terekam berukuran kecil bila ada kesempatan untuk menggunakannya B

Lakukanlah secara perlahan jika Anda ingin segera menggunakan alat perekam Hal ini

dilakukan unluk menjaga perasaan dan hubungan baik dengan informan C Perhatikan

kesempatan untuk merekam walaupun hanya wawancara pendek

Q Jenis-jenis Catatan lapang in

Ada beberapa caatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi sebuah catatan

etnografis Masi ig-masing peneliti akan mengembangkan suatu cara yang unik untuk

menyusun sebuah ars p dan sebuah catatan lapangan

1 Laporan Ringkas

Semua catalan yang dilakukan selama wawancara aktual atau observasi lapangan

menunjukkar sebuah versi ringkas yang sesungguhnya terjadi Misalnya peneliti

mengamati informan yang sedang melakukan pekerjaannya peneliti mencatat hal-hal

yang dilakuakn oleh seorang informan Tentu saja catatan peneliti ini merupakan pokok-

pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah melakukan pengamatan

2 Laporan yang Diperluas

Setelah etncgrafer melakukan catatan lapangan ringkas secepat mungkin ia harus

menuliskan secarai detail dar mengingat kembali berbagai hal yang tidak tercatat secara

cepat Kata-kata dalam kalimat kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat

yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas Ketika

memperluas laporan pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan dan statemen

harfiah harus dimasukkan Wawancara yang telah direkam dengan alat perekam perlu

dijabarkan secara penuh Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara

tersebut itulah yang disebut laporan yang diperluas

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 27: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

25

3 Jurnal Penelitiin Lapangan

Etnografer perlu mobuat jurna Jurnal tersebut berisi tentang suatu catatan mengenai

pengalaman de kekuatan-kekuatan kesalahan kebingungan terobosan-terobosan

dan berbagai pemasalahan yang muncul selama penelitian lapangan Jurnal ini meliputi

berbagal reaksi terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap orang

lain Tiap jurnal sebaiknya dibori tanggal Jurnal akan menjadi sumber ketika etnografer

mulai menuliskan studi itu jurral akan menjadi sumber data yang sangat penting

4 Analisis dan Irterpretasi

Data-data yang diperoleh malalui wawancara catatan lapangan dan telah dimasukkan

dalam jurnal dianalisis dan dan dijadikan dasar untuk menginterpretasikan mengenai

pandangan budaya yang dipel ajari

III Penelitian Grounded Theory i Teori Dasar)

A Pengertian Penelitian Grounded Theory

Sebelum membahas lebih dalam tentang grounded theory langkah awal untuk

mengenalnya adalah melihat dari mana metode ini lahir Grounded theory lahir dari

Paradigma Kontrjktiviume Paradigma kontruktMsme merupakan suatu cara pandang

dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi atau merekonstruksi suatu fakta yang

terjadi di lapangar berdasarkan data empirik dan bekal pengetahuan yang membangun pola

pikir si peneliti Teori muncul berdasarkan data yang ada bukan dibuat sebelumnya

sebagaimana dalam penelitian kuantitatif dalam bentuk hipotesis Metode pengumpulan

data dilakukan melalui proses heimeneutik dan dialektik yang difokuskan pada konstruksi

rekonstruksi dan euro labor asi suatu proses sosial

Pada awal perkembangannya paradigma kontruktMsme mengembangkan sejumlah

indikator sebaga pikiran dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu

Beberapa indikator tersebut antara lain (1) penggunaan metode kualitatif dalam proses

penelitian (2) mencari relevansi indikator kualitas untuk lebih memahami data-data

lapangan (3) teori-teori yang dikembangkan harus bersifat membumi (grounded theory) (4)

kegiatan ilmu harus bersifat natural (apa adanya) dalam pengamatan (5) pola-pola yang

diteliti dan berisi kategori-kategori jawaban menjadi unit analisis dari variabel-variabel

penelitian yang kaku dan steril (6) penelitian bersifat partisipatif daripada mengontrol

sumber informasi

Komponen keilmuan paradigma kontruktivisme adalah sebagai berikut

1 Secara Ontologi paradigma ini menyatakan bahwa realitas bersifat sosial dan

karena itu akan menumbuhkan bangunan teori atas realitas majemuk dari

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 28: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

26

masyarakatnya Dengan demikian tidak ada suatu realitas yang dapat dijelaskan

secara tuntas oleh suatu ilmu pengetahuan Realitas ada sebagai perangkat

bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan dialektis

2 Secara Epistimologi hubungan antara peneliti dan objek penelitiannya bersifat

interaktif sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat dirumuskan dengan

memperhatikan gejala hubungan yang terjadi antara keduanya Oleh karena itu hasil

rumusan ilmu yang dikembangkan sangat bersifat subjekif

3 Secara IV etodologi paham ini secara jelas menyatakan bahwa penelitian harus

dilakukan di luar laboralorium yaitu di alam bebas sewajarnya (natural) untuk

menangkap fenomena alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur

tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti Dengan setting natural ini

maka metode yang banyak digunakan adalah metode kualitatif dan metode

pengumpulan data dilakukan melalui proses hermeneutik dan dialektik yang

difokuskan pada konstruksi rekonstruksi dan elaborasi suatu proses sosial

Menurut pengcagasnya yaitu Barney Glaser dan Anselm Strauss grounded theory

tertulis sebagai the discovery cfteory from data-which we call grounded theory Memang

betul ajaran utama pendekatan ini adalah bahwa teori harus muncul dari data atau dengan

kata lain teori harus berasal (grounded) dalam data (Chamberlain 1995) Ungkapan

grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data

Bila dilakukan dengan baik maka teori yag dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan

data tadi

Metodologi teori dasar (grounded theory methodologyGTM) menurut Manteufful

dalam Emzir (2010 191) adalah suatu metode analisis komparatif yang umum untuk

menemukan teor i dengan empat kriteria yaitu kerja (umum) relevansi (dimengerti) cocok

(valid) dan dapeacute t dimodifikasi (c ikendalikan) Metodologi teori dasar merupakan salah satu

metode interpreacutetatif yang membagi filsafat fenomenologi yang umum

Definisi Grourdet Theory (teori dasar) menurut Strauss amp Corbin dalam Emzir

2010191) teori dasa adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian

fenomena yangi mewakilinya Teori tersebut ditemukan dikembangkan dan untuk

sementara waktut dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis analisis data yang

menyinggung fenomena tersebut Oleh karena itu pengumpulan data analisis data dan

teori berada di dalam hubungan timbal balik satu dengan lainnya Orang tidak mulai dengan

teori orang mulai dengan suatu area studi dan apa yang berkaitan dengan area tersebut

dibiarkan muncul

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 29: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

27

Pendekatan teoii dasar adalah suatu metode penelitian kualitatif yang menggunakan

suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori secara induktif yang

memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena Temuan penelitian merupakan suatu

rumusan teoretis menyangkut kenyataan di bawah penyelidikan bukan terdiri atas

serangkaian angka-angka atau sjatu kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-

tema Melalui metodologi ini konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan

tetapi juga untuk sementara diuji (Strauss SCorbin dalam Emzir 2010 191)

Grounded theoiy lebih bersifat induktif jika dibandingkan dengan analisis konten

karena teori tersebut muncul dari jata dan belum pernah ada sebelumnya Menurut Strauss

dan Corbin (1994 273raquo dalam Cchen (2009 491) groundedtheory adalah metode umum

untuk mengembangkan suatu teori yang berbasis data yang dikumpulkan dan dianalisis

secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat hal-hal penting tentang grounded teori

sebagai berikut

- Teori muncul bukan diuji

- Teori muncul dari data bultan sebaliknya

- Munculnya teori merupakan akibat dari cara pengumpulan data yang sistematik

- Pola dan teori implisit ada dalam data yang harus ditemukan

Glaser (1996) dalam Gohen (492) mengatakan bahwa memaksakan suatu

metodologi itu te lalu kuno seperti yang terjadi pada penganut positivis Grounded teori

menolak pemaksaan terhadap karakteristik penelitian oleh teori sebelumnya Oleh karena

itu grounded teori mampu melakukan hal-hal berikut

- Toleransi dan terbuka pada data dan apa-apa yang muncul

- Toleransi terhadap pengaruh dan ketidakpastian (perasan bodoh pada saat teori

tidak sege ra ditemukan)

- Rentan te -hadap formulasi teori yang prematur

- Mampu melihat data dengan dekat

- Lebih terhubungan dengan proses kelahiran teori daripada pengujian teori

grounded teori merupakan metodologi eksperimental

- Mampu bekerja dengan kategori yang muncul daripada kategori yang telah

ditentukan sebelumnya

Berdasarkan hal di atas teori tidak ditentukan sebelumnya sehingga prabaca teori

tidak diharuskan sepeli riset yang lain Sangat berbahaya jika terjadi keprematuran dalam

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 30: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

28

merumuskan teori dari data sebagai akibat melihat data dari kaca mata teori tertentu

Sebelum melakukan riset grounded teori seseorang harus memilki bacaan yang luas yang

terkait dengan rr ateriacute penelitian bukan referensi yang terkait langsung dengan materi

penelitian

Menurut Glasser dan Strauss kekhasan dari metode ini dengan metode-metode

penelitian kualitat f yang lain adai ah dari penghasilan teori yang beralas data Tetapi dalam

tulisan Stren (1934) lebih jelas terungkap perbedaan grounded theory dengan metode-

metode penelitian kualitatif yang I ain (a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data

bukan dari kajian terdahulu walaupun demikian kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi

hasil akhir penelitian (b) Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu

berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi sosial bukannya

menguraikan unit sosial yang diteliti (c)seiiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian

data yang lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan

penelitian (d) pengumpulan jata dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan

pengemangan model kategorisasi proporsi dan dalil yang ditemukan di lapangan guna

mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah

yang bersifat linier melainkan kerja dengan matriks dimana beberapa proses penelitian

dilakukan secara simultan

Menurut Galser dan Strauss metode ini baik digunakan bila peneliti ingin

membangun teori baik teori subtantif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode

properti maupun dalam diskusi teoritis Sedangkan menurut Stren (1994) metode grounded

theory paling baik diterapkan pada investigasi hal-hal yang masih belum jelas atau untuk

memperoleh persepsi baru dari hal-hal yang dianggap sudah lumrah

Menurut Schlege l (1984) dan Stren (1994) ada tiga elemen dasar dari grounded

theory yang masing-masing tidak terpisahkan satu sama lainnya (1) Konsep dimana

konsep ini dihasilkan cari konseptualisasi atas data (2) Kategorisasi merupakan level atau

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep Kategori juga merupakan coacuterner

stone dari pengembangan teori dimana disini ada proses pengelompokan konsep melalui

perbandingan yang sama atau berbeda pada kelompoknya masing-masing (3) Proposisi

adalah suatu pernyataan yang menunjukkan pada adanya hubungan yang konseptual

Cara untuk menghasilkan teori dengan metode grounded theory terdiri dari lima fase

yang harus diikutu i yailu a) desain penelitian b) pengumpulan data cpenyusunan data d)

analisis data dan e) pembandingan dengan literatur Fase-fase ini masih diturunkan

menjadi sembilan langkah yaitu a) tinjauan ulang literatur teknis b) memilih kasus c)

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 31: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

29

membuat protokol pergumpulan data yang akurat d) masuk ke lapangan e) penyusunan

data f) mengana isis data yang berhubungan dengan kasus awal g) percontohan teoritis h)

mencapai akhir penelitian dan i) pembandingan teori yang muncul dengan literatur yang

telah ada

B Pelaksanaan Grounded Research

Pelaksanaan grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif

pada umumnya ang bergerak Jari level konseptual teoritik ke level empirikal Grounded

research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa

rancangan konseptual proposisi dan teori tertentu Sering dikatakan bahwa peneliti masuk

ke lapangan dengan kepala Kosong tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori

apakah itu konse p proposisi ataupun teori Hal ini disebabkan dengan membawa konsep

proposisi teori yang bersifat apriori dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi

verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual

teoritikal

Berdasarkan keadaan kepala kosong inilah diharapkan peneliti dapat sepenuhnya

terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri baik dalam

mendeskripsikan apa yang terjadi maupun menjelaskan kemengapaannya Dengan

demikian apa yang ditemukan berupa konsep proposisi dan teori benar-benar

berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif

Tekait proses tersebut terdapat tiga unsur dasar yang perlu dipahami dan tidak bisa

saling dipisahkan yaitu konsvp kategori dan proposisi Konsep diperoleh melalui

konseptualisasi data Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan dianalisis sebagai indikator

potensial dari fenomena yang kemudian diberikan namalebel secara konseptual

Berikutnya dibandingkan dengan kejadian yang lain apabila terdapat keserupaan maka

diberikan nama dengan istilah yang sama Begitupula berlaku dengan peristiwa yang

berbeda

Unsur kedua adalah kategori Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan

abstrak dari konsep Kategori diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan cara

membuat perbandingan dengan melihat persamaan dan perbedaan Kategori merupakan

landasan dasar penyusunan teori Unsur ketiga adalah proposisi Proposisi menunjukkan

adanya hubungan konseptual akni suatu pernyataan berdasarkan hubungan berbagai

konsep yang mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu yang relevan dengan

kondisi di lapargan Pembentukkan dan pengembangan konsep-konsep kategori dan

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 32: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

30

proposisi merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori atau melalui proses

interaktif

C Tahapan dalam Menghasilkan Teori pada Grounded Research

Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research yakni (1) disain

penelitian (2) pengumpulan data (3) display data (4) analisi data dan (5) membandingkan

dengan literatur Dari lima tahap ini sembilan langkah perlu dilakukan yakni (1) peninjauan

ulang literatur teknis (2) pemilihan kasus (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang

akurat (4) terjun ke lapangan (f i) penyusunan data (6) analisis data yang berhubungan

dengan kasus awal (7) perccntohan teoritik (8) penyelesaian penelitian dan (9)

perbandingan teoii yang muncul dengan literatur yang sudah ada

Grounded research memang tidak terlalu mudah dilakukan terutama oleh peneliti

pemula sebab memiliki model aralisis data yang terus-menerus selama data di lapangan

masih tetap dikumpulkan Proses operi coding merupakan bagian dan analisis data dimana

peneliti melakukan identifikasi penamaan kategorisasi dan penguraian gejala yang

ditemukan dalam teks hasil dari wawancara observasi dan catatan harian peneliti itu

sendiri Berikutnya adalah axial coding Tahap ini adalah menghubungkan berbagai

kategori penelitian dalam bentuk susunan property (sifat-sifat) yang dilakukan dengan

menghubungkan kode-kode dan merupakan kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif

Tahap selanjutnya adalah seacutelective coding yakni memilih kategorisasi iriti dari

menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti Selama proses coding ini

diadakan aktivitas penulisan memo teoritik Memo bukan sekedar gagasan kaku namun

terus berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang proses penelitian berlangsung

Itulah inti penemuan grounded theiory yang digagas sejak tahun 1967

Teori yang merupakan hasil dari kajian data yang merumuskan keterkaitan

fenomena yang dapat menjelaskan kondisi yang relevan di lapangan dilakukan

pengulangan sejak pada proses pengumpulan data sampai menghasilkan proposisi hingga

merasa jenuh (data baru tidak ditemukan) Dengan kata lain adalah mengkonfirmasi

memperluas dan mempertajam kerangka kerja teoritik serta mengakhiri proses penelitian

bilamana peningkatan atau penambahan yang diperoleh tidak berarti

Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan

secara baik benar dan disiplin F roses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang

benar pula Dercian demikian ada semacam koherensi antara input proses dan output

Disamping itu seperti pada penelitian lainnya pengujian ditentukan oleh validitas

reliabilitas dan kredibilitas dari data juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 33: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

31

dihasilkan serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang

dihasilkan

Keberhasi an penelitian kualitatif banyak ditentukan pada pemilihan teknik atau

metode yang representatif dengan kondisi lapangan melalui data yang berhasil

dikumpulkan Pada bagian ini akari diuraikan tentang teknik penelitian dengan

menggunakan metode grounded theory dan secara sederhana teknik penelitian dapat

diuraikan oleh fase-fase berikut

D Fase Desain Penelitian

a Tinjauan ulang literatur teknis

Pada fase ini dilakukan aktivitas definisi research question dan definisi dari

konstruk apriori Secara rasional diadakan upaya memfokuskan masalah serta

membatasi variasi yang tidak relevan serta mempertajam validitas eksternal

b Pemilihan kasus

Kasus yaig dipilih untuk contoh bersifat teoritis bukan acak Dimana hal ini

dilakukan sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat secara teoritis

E Fase Pengumpulan Data

Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain penelitian ini menggunakan sampel

bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling Dimana sampel tersebut

ditetapkan dengai karakteristik tertentu dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada

dengan ramuan konteks yang unik Maksud lain dari sampel ini adalah menggali informasi

yang menjadi dasar dan rancangan dan teori yang muncul di lapangan untuk itu dilakukan

a Membuat protokol pengumpulan data yang akurat

Adapun aktivitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data baik data kualitatif maupun data

kuantitatif Hal ini dilakukan dengari pertimbangan untuk meningkatkan realibilitas dan

validitas kons truk memperkuat keberalasan teori dan validitas internal srta memperkuat

berbagai sinergi bukti yang ditemukan

Untuk sumber dan jenis data yang diperlukan

1) Data Primer

Kata-kata ekspresi dan Tindakan

Sumber dan jenis kata primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek

serta gambaran ekspresi sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 34: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

32

utaacutemaacute melakukan Interpretasi data Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan

dengan bantuan catatan lapangan bantuan foto atau bila memungkinkan dengan

bantuan rekaman suara tape reacutecordeacuter dan observasi mendalam oleh peneliti

2) Data Sekunder

bull Sumber Tertulis

Berbagai sumber teitulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akari digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini Diantaranya buku-buku literatur internet majalah atau jurnal ilmiah arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi

yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar

bull Data statistik

Data stalistik digunakan untuk memperkaya informasi baik yang bedaku umum

maupun yang berlaku spesifik Dengan data statistik ini kita juga bisa membuat

pemahaman atau kecenderungan-kecenderungan yang nantinya bisa membandingkan

dengan keadaan yamg berada pada kenyaataan (grass roots) pada saat penelitian

b Masuk ke Lapangan

Di lapangan akan dialami tumpang- tindih antara pengumpulan data dan analisis

data karena keduanya di laksanakan secara terus menerus dan secara bersamaan Di

sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik

Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti

memanfaatkan tema dan keislimewaan kasus yang muncul

DaacuteTaacute diperoleh dan

1) Observasi

Observasi dilakukan setelum dan selama penelitian ini diberlangsung yang meliputi

gambaran urrum suasana kehidupan sosial kondisi fisik kondisi ekonomi dan kondisi

sosial yang terjadi

2) Studi Dokumentasi

Informasi data yang c iperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi

dokumentasi Sebelum pene itian lapangan peneliti telah melakukan telaah terhadap

buku literatur majalah jurnal hasil seminar artikel baik yang tersedia dalam media on-

line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 35: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

33

3) Wawanc ara Mendalam

Untuk wawancara mendeacuteilam di lakukan secara langsung dengan informan secara

terpisah di lingkungannya masing-masing wawancara akan dilakukan dengan informan

yang dianggap bsrkompeten dan mewakili

F Fase Penyusunan Data

Pada fase penyusunan data ini dilakukan penyusunan event secara kronologis atau

berurutan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis data dan evaluasi proses

G Fase Analisis Data

Analisis c lata merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catataacuten hasil

observasi wawancara dan lainrya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meannc) (Muhadjir200i 142)

Dalam metode grounded theory terdapat beberapa tahap dalam melaksanakan

aacutenaacutelisaacute data yaitu

1 Tahap pengolahan awal meliputi Open coding yaitu membuat konsep kategori dan

properti Axa coding yaitu mengembangkan hubungan antara kategori dan sub

kategori Selective Coding yaitu mengintegrasikan kategori untuk membangun

kerangka kerja teoritis

2 Tahap Percontohan teoritis yaitu melakukan replikasi teoritis terus diulang lagi dari

langkah keacuteduaacute hingga teori matangjenuh Paacutedaacute tahap dilakukan konfirmasi

perluasan dan pertajaman kerangka kerja teoritis

3 Tahap akhir (tari analisis disini diadakan pematangan teori lagi kalau mungkin

Dimana menghentikan proses apabila peningkatan atau pertambahan yang diperoleh

tidak berarti

H Fase Perba ndim jan Litera tur

Dalam fase ini diadakan perbandingan teori yang muncut dari hasil penelitian dengan

teori yang ada dalam literatur Di sini dilakukan kegiatan membandingkan dengan kerangka

kerja yang bertentangan dan kerangka kerja yang selaras Perbandingan ini dimaksudkan

untuk menyempurnakan definisi konstruk dan meningkatkan validitas internal serta

meningkatkan validitas eksternal

IV Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang etnografi dan grounded theory dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 36: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

34

1 Penelitian Etnografi

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian

etnografi merupakan metode penelitian yang meneliti perilaku manusia dalam lingkungan

spesifik alamiah mengenai sosial budaya bahasa kebiasaan hubungan antarmanusia

dalam satu komuiitas perilaku dan lain-lain

Penerapan metode etnografi memerlukan pengetahuan prasarat bagi peneliti la harus

menguasai konsep-konsep berbahasa yang baik dan pengetahuan prasarat lainnya

Metode etrografi dapat berhasil jika tahapan-tahapan penelitian dilakukan Peneliti

sebagai instrumen ia harus mampu dan menguasai hal-hal yang akan diteliti Etnograf er

perlu memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat ia meneliti dan mempersiapkan

instrumen-instrumen yang relevan

2 Penelitian Grounded Thoory

Penelitian Grounded theory merupakan penelitian yang lahir atas paradigma

kontruktivisme yaitu suatu cara pandang dalam keilmuan dimana mencoba mengkontruksi

atau merekonstruksi suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data empirik dan

bekal pengetahuan yang membangun pola pikir si peneliti

Metode g-ounded theory merupakan pemelitian dasar yang dapat membawa pada

perkembangan i lnu yang lebih maju kontekstual dan spesifik Kekuatan analisisnya yang

terstruktur dan memenuhi kaidah sebuah ilmu dan metodologi merupakan modal dari

pengembangan keilmuan (pengembangan dari grand theory atau middle theory) Langkah

konseptualisasi kategorisasi dan penarikan proposisi serta mencari jalinan proposisi dari

rimba data meruoakan inti dari metode ini Penggunaan metode ini memerlukan kesiapan

yang matang dari secrang Peneliti Kesiapan yang menjadi syarat utama adalah sebuah

idealitas dari peneliti untuk membongkar mengkaji merekontruksi sebuah teory yang ada

Kesiapan lain adalah perlunya pemahaman yang lebih terhadap metodologi penelitian

secara umum Persiapan yang paling pokok adalah kesiapan mental peneliti karena proses

penelitian akan menguras banyak energi

Perbedaan grcunded theory dengan metode-metode penelitian kualitatif yang lain

(a) Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data bukan dari kajian terdahulu

walaupun demikan kajian terdahulu juga selalu mempengaruhi hasil akhir penelitian (b)

Peneliti yang menggunakan metade grounded theory selalu berusaha menemukan proses-

proses dominan di suatu situasi sosial bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti

(c)setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang lain guna menemukan

model kategori jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian (d) pengumpulan data

dilapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan pengemangan model kategorisasi proporsi

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 37: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

35

dan dalil yang d temukan di lapangan guna mengembangkan teori baru dan (e) Peneliti

tidak mengikuti penggunaan langkah-langkah yang bersifat linier melainkan kerja dengan

matriks dimana beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm

Page 38: PENELITIAN ETNOGRAFI DAN - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2303/1/NinipHanifah_B10.pdf · tertentu (seperti pengajaran kosa-kata dengan metode Total

DAFTAR PUSTAKA

Barker Chris 2000 Cultural Studies Tgeory And Practice London Sage Publication

Cohen Louis Lawrence Manion dan Keith Morrison 2009 Research Methods in Education London Ftoutledge

Creswell John W 2008 Educational Research Planning Conducting and Evaluating Quantitative and Oulitative Research New Jersey Prentice Hall

Duranti A 1997 Linguistic Anthropology California Cambridge University Press

Emzir 2010 Mvtodoloai Penelilan Pendidikan Kuantitatif amp Kualitatif Jakarta PT Raja Giafindo Perkasa

Hymes Dell 1966 Culture and Society University of California Berkeley

Moleong Lexy J 2004 MetodolcgiPenelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samovar Larry A2001 Comunication Between Culture California State University Wadswoth

Spradley J 1980 Participant Observation New York Holt Rinehart and Winston

Spradley J 1997 Merode Etnografi Yogyakarta PT Tiara Wacana

Widowson H J 1998 Language and Culture New York Oxford University Press

Borgatti Steve introduction to Grounded Theory httpwwwanalvictechcommb870introtoGThtm