penelitian epidemiologi

14
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI 2.1 METODE PENELITIAN 2.1.1 Definisi metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu: 1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian? 2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data? 3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian . 2.1.2 Macam-macam Metode Peneliatian Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut :

Upload: husna-abdul-aziz

Post on 22-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

2.1 METODE PENELITIAN2.1.1 Definisi metode penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,  teknik,  alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan  penelitian yang dipilih.

 Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1.      Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?

2.      Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?

3.      Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.  Dalam  prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian .

2.1.2 Macam-macam Metode PeneliatianBerdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan

sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut :1.      Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara

sistematis dan obyektif.2.      Penelitian  Deskriptif yang yang bertujuan untuk  membuat deskripsi secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.3.      Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan

pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.4.      Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar

belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek5.      Penelitian  Korelasional yang bertujuan untuk  mengkaji tingkat keterkaitan antara

variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi6.      Penelitian  Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan

hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali

Page 2: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

7.      Penelitian  Eksperimental semu yang bertujuan untuk  mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

8.      Penelitian  Kausal-komparatif yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi  dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.

9.      Penelitian   Tindakan   yang bertujuan untuk  mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.McMillan dan Schumacher (2001) memberikan pemahaman tentang metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.2.1.3 Jenis-Jenis Metode Penelitian

 

2.1.3.1 Metode Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan jika:

1. Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya;

2. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak mendalam. Bila

populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi;

3. Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini cocok jika

menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin

meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan;

4. Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis

deskriptif, komparatif dan asosiatif;

5. Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur;

6. Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk

tertentu.

2.1.3.2 Metode Kualitatif

Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:

1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Sebab dengan

metode kualitatif, peneliti langsung masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan eksplorasi secara

mendalam;

2. Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial sering tidak bisa dipahami

berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang;

3. Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau

peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara

mendalam terhadap interaksi sosial;

4. Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak ikut serta

merasakan apa yang dirasakan orang tersebut;

5. Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud dibangun berdasarkan situasi,

kondisi dan teori yang diperoleh di lapangan;

6. Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan kebenarannya jika belum

menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum

Page 3: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian belum dinyatakan selesai;

7. Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan seseorang tokoh, sejarah

lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.

2.2 DESAIN PENELITIAN2.2.1 Ruang lingkup design penelitian

a)      Penentuan Judul PenelitianPenentuan judul penelitian sangat penting karena dapat mengetahui objek penelitian, subjek apa yang akan diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin di capai dan sasarannya.Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian dalam menentukan judul, yaitu :

         Keterjangkauan         Ketersedian Data         Signifikansi Judul yang dipilih

Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul penelitian, yaitu :         Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan diteliti         Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan         Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelasb)      Penentuan masalah penelitian.

Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya.Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:

         Masih berhubungan dengan judul utama         Mendukumg tujuan penelitian         Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori         Memberikan  sumbangan terhadap metodelogi penenelitian         Menunjukan variable-variabel yang diteliti.c)      Penentuan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utam dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.

d)     Penentuan hipotesisHipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu menguji kebenarannya.Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis anatara lain yaitu sebagai berikut:

         Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian         Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris         Hipotesis harus bersifat spesifik       Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis yaitu:         Hipotesis nol (H0): hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan

atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain

Page 4: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

         Hipotesis alternative (Ha): hipotesis yang menyatakan adannya ketidaksamaan atau adanya perbedaan dan saling mempengaruhi anatara variabel satu dengan variable yang lain

e)      Penentuan populasi dan sampel penelitian.            Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian, adalah :

         Tentukan populasi di daerah penelitian.         Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti         Tentukan metode pengambilan sampel

f)       Penentuan metode dan teknik pengumpulan data.Metode pengumpulan data terdiri atas beberapa cara yaitu :

         Osevasi         Wawancara         Angket         Pengumpulan data skunder         Pengumpulan data melalui penginderaan jauh

g)      Penentuan cara mengolah dan menganalisis data.

2.2.2 Jenis-jenis Design PenelitianPengelompokkan design penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini,

karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis design penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu sendiri.

Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan design penelitian menjadi lima, yaitu :         Percobaan dengan control         Studi (belajar)         Survey (pengamatan)         Investigasi (meneliti)         Penelitian tindakan

Sedangkan menurut Barnes (1964), design penelitian dibagi menjadi :         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control         Studi “ Sesudah Saja” dengan kelompok control         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok         Studi “ Sesudah Saja” tanpa control         Percobaan ex post facto

Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam kenis, yaitu :         Design untuk penelitian yang ada control         Design untuk studi deskriptif dan analitis         Design untuk studi lapangan         Design untuk studi dengan dimensi waktu         Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif         Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder

Design penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :

Page 5: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

a)      Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ;         Penelitian eksploratif         Penelitian uji hipotesis

b)      Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ;         Penelitian pengamatan         Penelitian Survai

c)      Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti ;         Penelitian eksperimental         Penelitian ex post facto

d)     Desain penelitian menurut tujuannya ;         Penelitian deskriptif         Penelitian komparatif         Penelitian asosiatif

e)      Desain penelitian menurut dimensi waktunya ;         Penelitian Time Series         Penelitian Cross Section

f)       Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan ;         Studi dan Eksperimen Lapangan         Ekspreimen Laboratorium

2.2.3 Design Dalam Merencanakan PenelitianDalam memecahkan masalah, design dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan

evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memcahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang design yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.

2.2.4 Design Pelaksanaan Penelitian            Design pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih pengukuran,-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan.            Suchman (1967) telah membagi design dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :

  Design sampel  Design alat (instrument)  Design administrasi  Design analisis

2.3 STUDI ANALITIK2.3.1Penelitian Cohort

Page 6: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Adalah membandingkan kelompok yang terpapar dari kelompok yang tidak terpapar dalam timbulnya efek/penyakit akibat faktor risiko.

Penelitian kohort adalah sebuah penelitian yang bersifat longitudinal dengan mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu. Penelitian prosfektif ini dimaksudkan untuk menemukan insiden penyakit pada kelompok yang tertpajan oleh faktor risiko maupun pada kelompok yang tidak terpajan, kemudian insiden penyakit pada kedua kelompok tersebut secara statisitik dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan sebab akibata antara pajanan dan penyakit yang diteliti.

Penelitian kohort ini mengikuti paradigmadari sebab dan akibat, secara garis besar proses perjalanan penelitian prosfektif sebagai berikut:

1.      Pada awal penelitian, kellompok terpajan maupun kelompok tidak terpajan belum menampakkan gejala penyakit yang diteliti

2.      Kedua kelompok diikuti kedepan berdasarkan sekuensi waktu (prospektif)3.      Dilakkukan penganmatan untuk mencari insiden penyakit (efek) dan pada kedua4.      Insiden penyakit pada kedua kelompok dibandingkan dengan menggunakan perhitungan

statistic untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara pajanna dan insiden penyakit (efek).Proses penelitian prospektif kohort secara skematis dapat digambarkan:positifKeadaan awal penelitian         ─────────── insiden penyakit (akibat/efek) dibandingkanKelompok terpajan                  _______________                                                  ________________negatifpositifKelompok tidak terpajan       ________________                                                                                                   ________________ negatif    Macam-macam penelitian Kohort:

-          Penelitian Satu KohortPenelitian ini bersifat diskriptif karena pada awalnya peneliti tidak terdapat kelompok terpajan dan kelompok tidak terpajan sebagai control. Setelah dilakukan pengamatan diketahui bahwa kohort tersebut terdapat kelompok individu yang akan terpajan oleh faktor risiko dan kelompok tersebut sebagian akan menderita penyakit akibat pajanan dan sebagian tidak.

-          Penelitian Dua KohortSejak awal penelitinya telah dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terpajan oleh risiko timbulnya penyakit tertentu dan kelompok lain yang tidak terpajan oleh faktor risiko dan kemudian proses alamiah kedua kelompok tersebut diikuti untuk menentukan insiden penyakit yang dimaksud kemudian dianalisis.

 2.3.2. Penelitian Kasus Kontrol Adalah mempelajari sekelompok individu yang sakit / mengalami masalah kesehatan

(kasus) dengan yang tidak sakit atau tidak mengalami masalah kesehatan (kontrol).Istilah Trohok atau trohoc (Alvan Feinsten) yaitu cohort yang di baca dari belakang

sesuai dengan proses perjalanan yang diikuti, sedangkan pada penelitian kohort proses di ikuti kedepan artinya dari faktor risiko mencari insiden, sedanngkank penalitian retrosfektif mengikuti proses kebelakang dari penderita pada keadaan awal untuk mencari faktor risiko.

Page 7: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

            Jadi penelitian retrosfektif dapat diartikan penelitian dengan pendekatan longitudinal yang bersifat ovservasional mengikuti perjalanan pennyakit kearah belakang (retrosfektif) untuk menguji hipotesis sfesifik tentang adanya hhubungna pemaparan terhadapfaktor risiko masa di lalu dengan timbulnya penyakit.Uraian skematis dapat di gambar sebagai berikut:YANG LALU                                                                                    SAAT INIMencari pemaparan faktor risiko        retrosfektif                  kelompok kasuzs dan kontrolSEBAB                                                                                               AKIBAT

Kelompok kasus atau kelompok penderita ialah kelompok individu yang menderita penyakit yang akan diteliti dan ikut dalam proses penelitian sebagai subjek study.

Kelompok control ialah kelompok individu yang sehat atau tidak menderita penyakit yang akan diteliti, tetapi mempunyai peluang yang sama dengan kellompok kasus untuk terpapar oleh faktor risiko yang diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit dan bersedia menjadi subjek peneliti.

 2.3.3 Kelebihan Dan Kelemahan 

 2.3.3.1 kelebihan dan kelemahan Kohort Kelebihan penelitian Kohor adalah:

1.      Studi kohor merupakan desain yang terbaik dalam menetukan insidensi dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.

2.      Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko dan penyakit.

3.      Memberikan keterangan yang lengkap mengenai faktor risiko yang dialami oleh individu dan riwayat alamiah perjalanan penyakit.

4.      Dapat sangat mereduksi bias informasi. Tidak akan terjadi masalahrecall atau memori.

5.      Masalah etika lebih sedikit dibandingkan studi eksperimental.

6.      Dapat dipakai langsung untuk mengukur incidence rate dari penyakit dan risiko relatif dari faktor risiko yang sedang diteliti.

7.      Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli epidemiologi.

8.      Karena pengamatan dilakukan secara kontinudan longitudinal, maka studi kohor memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat.

Kekurangan penelitian kohor adalah:

1.      Memerlukan ukuran sampel yang besar, terutama untuk jenis penyakit yang ssedikit dijumpai di masyarakat.

2.      Memerlukan waktu follow up yang cukup lama.untuk itu perlu dijumpai penyakit-penyakit yang masa inkubasi singkat.

3.      Biaya yang diperlukan selama studi cukupbesar dan mahal.

4.      Follow up kadang-kadang sulit dilakukan dan loss of follow up dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Page 8: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

5.      Studi kohor sering kali rumit. Untuk menghindarinya pilihah populasi yang stabil, dan tidak berpindah-pindah tampat.

6.      Kurang efisien dari segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.

7.      Terancam terjadinya drop out  atau terjadinya perubahan intensitas paparan atau faktor risiko yang dapat mengganggu analisis.

 2.3.3.2 kelebihan dan kelemahan Case Kontrol (Kasus- Kontrol) 

Kelebihan penelitian case control adalah:1.      Kasus biasanya tersedia dan mudah didapatkan. Karena itu penelitian ini cocok untuk

penyakit yang jarang atau untuk mempelajari perihal klinik.2.      Dapat dilakukan dengan cepat dan murah dan dapat dilakukan di tempat fasilitas klinik.3.      Hasil penelitian sudah menunjang ke arah dukungan hipotesis kausal dengan menegakkan

adanya asosiasi.4.      Data historis biasanya tersedia pada catatan medisk pasien sehingga memungkinkan

memakai data sekunder.5.      Jumlah subjek lebih kecil dibanding kebutuhan sampel untuk penelitian cross-sectional  dan

kohor.Kelemahan  penelitian case control adalah:

1.      Peka terhadap recall bias, karena informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang lalu tergantung padamemori (daya ingat) subjek.

2.      Data yang diperoleh secara sekunder, dari rumah sakit sering tidak lengkap atau tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.

3.      Criteria diagnosis yang dipakai antar petugas kesehatan sehingga terjadi perbedaan dalam haasil diagnosis kasus maupun control.

4.      Kasus yang diperoleh adalah kasus yang selamat (selective survivor)karena tidak bisa menemukan kasus yang telah meninggal. Dengan demikian kasus yang diperoleh mungkin tidak representative.

5.      Kasus yang diperoleh di rumah sakit mungkin tidak representatif dari populasi sakit.

 2.3.4 Ciri-ciri penelitian 

 2.3.4.1. Ciri-ciri penelitian kohort 1. Terdapat pemilihan subjek berdasar status paparan terpapar/ tdk terpapar)2. Kelompok-kelompok subjek yg dipilih memiliki karakter sama ( bebas penyakit)3. Memiliki periode wkt pengamatan tertentu4. Pengamatan muncul tidaknya penyakit pada subjek5. Dimungkinkan utk dilakukan penghitungan laju insidensi6. Peneliti tidak menglokasikan paparan dgn sengaja ( bukan eksperimental)

 2.3.4.2. Ciri-ciri penelitian Case-Kontrol 1. Pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah

subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak.2. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dan

populasi,3. Subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.

Page 9: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

4. Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian restrospektif dan prospektif5. Penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus (insiden) baru untuk mencegah adanya

kesulitan dalam menguraikan faktor yang berhubungan dengan penyebab dan kelangsungan hidup.

 2.3.5 Tujuan Penelitian 

 2.3.5.1. Tujuan Penelitian Cohort Tujuan penelitin kohort dlh unntuk

         Memfollow up kelompok subyek.         Menentukan adanya dampak yang timbul dari perlakuan penelitian         Untuk menetapkan beban paparan, variabel paparan diukur dengan metoda wawancara atau

observasi pada suatu periode waktu tertentu         Menetapkan risiko akibat paparan terhadap insiden outcome spesifik pada mereka yang

mendapat maupun yang tidak mendapat paparan         Membandingkan kelompok yang terpapar dari kelompok yang tidak terpapar dalam

timbulnya efek/penyakit akibat faktor risiko.

 2.3.5.2 Tujuan Penelitian Case-Kontrol Tujuan penelitian case control adalah untuk

         Menentukan perbedaan kelompok menurut riwayat paparan atau karakteristik individu untuk menetapkan status faktor risiko

         Dibandingkan apakah ada perbedaan proporsi mengenai terpapar terhadap faktor risiko 2.3.6 Langkah-Langkah Penelitian 

 2.3.6.1. Penelitian Kohort  Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam penelitian Kohort 

1.      Tentukan tujuan penelitian. Tujuan dan hipotesis harus dinyatakan dengan jelas karena dengan tujuan yang jelas akan mempermudah kegiatan selanjutnya.

2.      Rancangan penelitian. Dalam merancang penelitian harus ditentukan apakah satu kohort atau dua kohort.

3.      Tentukan kelompok terpajan dan tidak terpajan4.      Diagnosis insidean penyakit yang dicari. Dalam hal ini perlu dijelaskan tentang alat

pemeriksaan dan criteria positif yang digunakan5.      Tntukan lamanya pengamatan dan frekuensi pengamatan6.      Hitung perkiraan besarnya sampel yang dibutuhkan7.      Analisis hasil.

2.3.6.2. Penelitian Case-KontrolLangkah-langkah Penelitian Case Control :

1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai2. Menetapkan variabel penelitian3. Menetapkan subjek penelitian4. Melakukan pengukuran variable5. Analisis hasil Karakteristik Penelitian Case Control

 2.3.7 Desain Penelitian 

Page 10: PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

 2.3.7.1. Desain Penelitian Kohort 1.             Suatu cohort di definisikan sebagai kelompok individu yang di follow up secara bersama

menurut waktu2.             Peneliti memilih kelompok subyek yang belum menunjukkan outcome, yang diharapkan,

dan kepada mereka dilakukan follow up untuk kemudian menentukan adanya kelainan atau kebaikan yang timbul.

3.             Untuk menetapkan beban paparan, variabel paparan diukur dengan metoda wawancara atau observasi pada suatu periode waktu tertentu

4.             Disain cohort mungkin secara murni merupakan penelitian deskriptif dengan maksud melakukan penelitian tentang perjalanan alamiah penyakit

5.             Yang paling sering adalah penelitian yang bermaksud melakukan analisis, menetapkan risiko akibat paparan terhadap insiden outcome spesifik pada mereka yang mendapat maupun yang tidak mendapat paparan

 2.3.7.2. Desain Penelitian Case-Kontrol 1.      Suatu metoda penelitian epidemiologiyang kelompok individu dipilihberdasarkan pada ada

dan tidak adanyakelainan (penyakit) yang diteliti2.      Mereka yang mempunyai kelainan adalahkelompok Kasus3.      Mereka yang tidak mempunyai kelainanadalah kelompok Kontrol4.      Si peneliti kemudian melihat masalampau, melalui wawancara, kuesionerdengan pos, atau

kartu review yang telahdikumpulkan terlebih dahulu.5.      kegiatan tersebut untuk menentukanperbedaan kelompok menurut riwayatpaparan atau

karakteristik individu untukmenetapkan status faktor risiko6.      Keadaan tersebut kemudian dihubungkandengan keadaan subyek sekarang,OUTCOME

Pendekatan tersebut untuk menentukan mengapa KASUS mempunyai dan KONTROL tidak mempunyai paparan/outcomehttp://ebysangnutrisionist.blogspot.com/2013/11/penelitian-epidemiologi.html