penegakan diagnosis stroke

3
PENEGAKAN DIAGNOSIS STROKE 1. Anamnesa : Pokok manifestasi stroke adalah hemiparesis, hemiparestesia, afasia, disartria dan hamianopia. Semantik memduduki tempat penting dalam anamnesa. Dalam anamnesa kita harus dapat mengerti maksud kata-kata yang diucapkan pasien dalam menggambarkan gejala yang dideritanya.

Upload: pitaloka-yuniartiningtyas

Post on 20-Dec-2015

188 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

qfwgt

TRANSCRIPT

Page 1: Penegakan Diagnosis Stroke

PENEGAKAN DIAGNOSIS STROKE

1. Anamnesa : Pokok manifestasi stroke adalah hemiparesis, hemiparestesia, afasia,

disartria dan hamianopia. Semantik memduduki tempat penting dalam anamnesa. Dalam

anamnesa kita harus dapat mengerti maksud kata-kata yang diucapkan pasien dalam

menggambarkan gejala yang dideritanya.

2. Diagnosa fisik : Pertama pemeriksaan ketangkasan gerak. Pada penderita stroke pasti

terjadi gangguan ketangkasan gerak. Namun, kita perlu membedakan dengan gangguan

ketangkasan akibat lesi pada serebelum. Pada penderita stoke gangguan ketangkasan

gerak akan disertai gangguan upper motoneuron yang berupa :

Page 2: Penegakan Diagnosis Stroke

a. Tonus otot pada sisi yang lumpuh meninggi.

b. Refleks tendon meningkat pada sisi yang lumpuh.

c. Refleks patologik positif (misal refleks Babinski, Chaddocck dan Oppenheim pada sisi

yang lumpuh.

Jika lesi pada serebelum maka gangguan ketangkasan tidak disertai gangguan upper

motoneuron. Kedua diagnosa klinis stroke. Pada penderita stroke, terjadi kerusakan pada

beberapa atau salah satu arteri yang ada di otak. Kerusakan salah satu arteri akan

menimbulkan gejala yang berbeda-beda sebagaimana yang telah dijelaskan ada

patofisiologi stroke.

3. Pemeriksaan Laboratorium

Dilakukan pemeriksaan Neuro-radiologik, antara lain :

CT Scan: sangat membantu diagnosis dan membedakannya dengan perdarahan

terutama pada fase akut

Angiografi cerebral: untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang

pembuluh darah yang terganggu atau hasil CT Scan tidak jelas

Pemeriksaan Cerebrospinal: dapat membantu membedakan infark, perdarahan

otak, baik perdarahan intraserebral maupun perdarahan subarachnoid.

4. Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan yang menentukan faktor risiko : Hb, Ht, leukosit, eritrosit, LED

Komponen kimia darah, gas, elektrolit

Doppler, ECG.

Siriraj stroke score dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

(2.5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x pusing) + (0.1 x tekanan darah diastolik) - (3

x atheroma markers) - 12.

Keterangan:

• Derajat kesadaran: Sadar penuh = 0, Somnolen = 1, Koma = 2

Page 3: Penegakan Diagnosis Stroke

• Nyeri kepala: Tidak ada = 0, Ada = 1

• Vomitus: Tidak ada = 0, Ada = 1

• Ateroma : Tidak ada penyakit jantung, DM = 0, Ada = 1

Dengan hasil sebagai berikut:

• SS > 1 = Stroke Hemoragik

• -1 > SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (Ct- Scan)

• SS < -1 = Stroke Non Hemoragik