peneayamntuan kadar glikogen pada hepar ayam
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
1/14
PENENTUAN KADAR GLIKOGEN PADA HEPAR AYAM
I.
TUJUAN PRAKTIKUMTujuan dalam praktikum ini adalah agar dapat menentukan kadar glikogen pada
hepar ayam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan ialah beras, jagung,
sagu, dan kadang-kadang, juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari
tumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah
karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya
terdapat sebagai pati saja, tetapi terdaat pula sebagai gula, misalnya dalam buah-buahan,dalam madu lebah, dan lain-lainnya protein dan lemak relatif tidak begitu banyak
terdapat dalam makanan kita bila dibandingkan dengan karbohidrat (Poedjiadi, 2006).
Karbohidrat yag berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau
metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam
darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan
oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi, ada bermacam-macam
senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tersebut,
kita mengetahui bahwa amilum atau pati sellosa, glikogen, gula atau sukrosa, dan
glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupanmanusia (Peodjiadi, 2006).
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbondioksida dan
akuadesdengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa
yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah
atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbondioksida dan akuades disebut proses
fotosintesis yang reaksiya dituliskan sebagai berikut :
Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat didalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi C2O & H2O dimana proses ini juga
akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa yang terjadi di dalamtubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi ketersediaan energi
(Irawan, 2007)
6CO2 + 6H2O Sinar MatahariKorofil
C6H12O6 + 6O2
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
2/14
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul
yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai
berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan
lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida,golongan oligosakarida, dan golongan polisakarida. Pada umumnya polisakarida
mempunyai molekul besardan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida.
Molekul polisakarid terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri
atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa
senyawa berwarna putih dan tidak membentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis, dan
tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa
ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam akuades akan
membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah
amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa (Poedjiadi, 2006).
Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan : sebagai bahan
bangunan (architectural), bahan makanan (nutritional), dan sebagai zat spesifik.
Polisakarida arsitektur misalnya selulosa, yang memberikan kekuatan pada pokok kayu
dan dahan bagi tumbuhan, dan kitin (chitin), komponen struktur dari kerangka luar
seranga. Polisakarida nutrisi yang lazim ialah pati (starch, yang terdapat dalam padi dan
kentang) dan glikogen, karbohidrat yang siap dipakai dalam tubuh hewan. Glikogen
adalah polisakarida yang digunakan sebagai tempat penyimpanan glukosa dalam sistem
hewan (terutama dalam hati dan otot). Dari segi struktur, glikogen mirip amilopektin.
Glikogen mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4’-α dengan percabangan-
percabangan (1,6’-α). Beda antara glikogen dan amilopektin ialah bahwa glikogen lebih
bercabang dari amilopektin (Fessenden dan Fessenden, 1982).
Hati dapat menghasilkan cadangan energi melalui perombakan glikogen menjadi
glukosa yang tersimpan di otot dan hati. Hati berfungsi glikogenik, yaitu dengan
dirangsang oleh enzim tertentu maka sel hati dapat menghasilkan glikogen dari
konsentrasi glukosa yang diambil dari makanan. Zat ini disimpan sementara di hati dan
otot selanjutnya diubah kembali menjadi glukosa oleh kerja enzim bila diperlukan oleh
jaringan tubuh, selain itu hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun agar mudah
untuk diekskresikan ke empedu dan urin (Hatta, dkk, 2009).
Seperti amilum, glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses hidrolisis.
Pada tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai tempat
pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila kadar glukosa dalam darah bertambah,
sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa dalam darah normal kembali.
Glikogen yang ada di dalam otot digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
3/14
aktivitas sehari-hari. Dalam alam, glikogen terdapat pada kerang dan pada alga atau
rumput laut. Glikogen yang terlarut dalam akuades dapat diendapkan dengan jalan
menambahkan etanol. Endapan yang terbentuk apabila dikeringkan berbentuk serbuk
putih. Glikogen dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan dan mempunyai rotasi
spesifik [α]D20
= 1960. Dengan iodium, glikogen menghasilkan warna merah. Struktur
glikogen serupa dengan struktur amilopektin yaitu merupakan rantai glukosa yang
mempunyai cabang (Poedjiadi, 2006).
Glikogen tersedia paling banyak pada otot dan hati konsentrasi glikogen normal
pada mamalia ialah sekitar 0,5-1% dari berat kering dan pada hati mamalia ialah 2-8%.
Meskipun presentasenya sedikit, glikogen tetap penting karena disimpan dalam otot
yang menyusun tubuh sekitar 80%. Dalam saluran pencernaan, karbohidrat sebagai jenis
monosakarida, diserap oleh usus dan diangkut ke jantung mengikuti aliran darah, dan
kemudian itu adalah disintesis menjadi glikogen. Jika diperlukan, glikogen dapat
dipecah menjadi glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dialirkan melalui sirkulasi
darah ke jaringan otot, dan jika energi yang berlebihan, maka akan disimpan sebagai
glikogen otot. Jika sistem sirkulasi tidak dapat mendukung otot oksigen dan kebutuhan
glukosa, energi untuk kontraksi otot berasal dari pemecahan glikogen otot. Karena
kurangnya oksigen, reaksi ini tidak termasuk dari siklus TCA, akan tetapi dalam jalur
anaerob. Kemudian, reaksi ini menghasilkan asam laktat yang lebih besar daripada jalur
TCA. Berikut ditunjukkan gambar glikogenesis yang berlangsunng dalam empat
langkah (Suharyanto, 2009).
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
4/14
Sekitar 67% dari simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpandi dalam otot dan sisanya akan tersimpan di dalam hati. Di dala otot, glikogen
merupakan simpanan energi utama yang mampu membentuk hampir 2% dari totalmassa otot Glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat digunakan untuk
keperluan energi di dalam otot tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke dalam aliran
darah dalam bentuk glukosa apabila terdapat bagian tubuh lain yangmembutuhkannya.Berbeda dengan glikogen hati dapat dikeluarkan apabila terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkan. Glikogen yang terdapat di dalam hati dapat
dikonversi melalui proses glycogenolysis menjadi glukosa dan kemudian dapat dibawaoleh aliran darah menuju bagian tubuh yang membutuhkanseperti otak, sistem saraf,
jantung, otot dan organ tubuh lainnya (Irawan, 2007).
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
5/14
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
- Cawan porselin
- Tabung sentrifugasi
- Sentrifugasi
- Timbangan
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
- Spektrofotometer
Bahan
Adapun bahan-bahan digunakan dalam praktikum ini antara lain :
- Hepar ayam
- Etanol
- H2SO
4 pekat
- Akuades
- DNS
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
6/14
IV. CARA KERJA
Hepar ayam
- Dilumatkan dengan akuades dalam
cawan porselin
- Dimasukkan ke dalam tabung
sentrifugasi 2 buah
- Ditimbang hingga berat keduanya
seimbang
- Dipisahkan endapan dan filtratnya
dengan menggunakan alat sentrifugasi
selama 5 menit
-
Diambil filtratnya
Filtrat
- Dipipet sebanyak 20 ml
- Ditambahkan etanol 10 ml
- Dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi 2
buah
- Ditimbang hingga berat keduanya seimbang
-
Dipisahkan suspensinya denganmenggunakan alat sentrifugasi selama 5
menit
- Diambil residunya
Residu
- Ditambahkan 5 ml akuades
- Ditambahkan H2SO4 pekat 3ml
-
Dipanaskan selama ±7 menit- Ditambahkan pereaksi DNS sebanyak
1ml
- Dipanaskan
- Didinginkan
- Diukur absorbansinya dengan
menggunakan alat spektrofotometer
Hasil Pengamatan....?
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
7/14
V. HASIL PRAKTIKUM
1) Tabel Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh disajikan dalam tabel berikut :
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Pengambilan dan Penyiapan Hepar Ayam
- Dilumatkan dengan akuades dalam cawan
porselin
- Diencerkan dengan akuades hingga 50 ml
Ekstraksi Glikogen
- Homogen dimasukkan ke dalam tabung
sentrifugasi 2 buah- Ditimbang hingga berat keduanya seimbang
- Dimasukkan dalam sentrifugasi selama 5 menit
- Dipipet filtrat sebanyak 20 ml
- Ditambahkan etanol 10 ml
- Dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi 2
buah
- Ditimbang hingga berat keduanya seimbang
- Dipisahkan suspensinyadengan sentrifugasi
selama 5 menit
Penetapan Kadar Glikogen dengan Reagen DNS
- Diambil 1ml residunya dan ditambahkan 5ml
akuades
- Ditambahkan H2SO4 pekat 3 ml
- Dipanaskan selama ±7 menit
-
Ditambahkan pereaksi DNS sebanyak 1ml
- Dipanaskan
- Didinginkan
- Dimasukkan dalam kuvet
-
Diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang
520nm
Homogen
Filtrat dan residu hepar
ayam
Berwarna cokelat
Berwarna kuning pada
blanko dan warna
cokelat pada sampel
Absorbansi sampel :
1,150 A
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
8/14
2) Tabel Kurva Standar Glukosa
Glukosa (mg/mL) Absorbansi
0 0
2 0,078
4 0,134
6 0,285
8 0,294
10 0,390
3) Grafik Hasil Pengamatan
Berdasarkan persamaan garis lurus yang diperoleh dari grafik di atas, dapat
diketahui kadar glikogen pada hepar ayam dengan mensubtitusikan nilai absorbansi
sampel yang diperoleh sebagai berikut :
=0,039+0,000
Diketahui absorbansi sampel = 1,150 A, maka :
1,150=0,039 +0,000
0,039 =1,150
y = 0.039x + 0.000
R² = 0.969
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 2 4 6 8 10 12
A b s o r b a n s i
Kadar gukosa (mg/mL)
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
9/14
=1,150
0,039=29,487
Jadi, kadar glikogen pada hepar ayam yang diamati adalah 29,487 mg/mL.
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
10/14
VI. PEMBAHASAN
Karbohidrat merupaka suatu senyawa yang terdiri dari atom karbon, oksigen, dan
hidrogen. Karbohidrat sangat penting sebagai kebutuhan tubuh untuk menjalankan
proses kehiduan seperti bernafas, bergerak, berpikir, dan lain-lain, karena kegitan-
kegiatan tersebut membutuhkan energi yang juga diperoleh dari karbohidrat.
Karbohidrat dapat diperoleh dari bahan makanan, seperti nasi, jagung, umbi-umbian,
serta buah-buahan. Dalam tubuh, karbohidratlah yang merupakan senyawa pertama,
dibanding lipid dan protein yang seluruhnya termetabolisme menghasilkan energi.
Meskipun diketahui bahwa terdapat pula yang disimpan, seperti glikogen yang
tersimpan dalam hati dan otot, akan tetapi senyawa tersebut pada akhirnya akan
digunakan pula sebagai bahan atau penghasil energi.
Karbohidrat terbagi atas beebrapa golongan, seperti monosakarida (gula
sederhana) contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa; disakarida (molekul yang terdiri
dari dua monosakarida) contohnya maltosa, laktosa, dan sukrosa; trisakarida (suatu
molekul yang tersusun dari tiga molekul monosakarida yang saling berikatan , yaitu
galaktosa-glukosa-fruktosa), contohnya rafinosa; tetrasakarida (suatu molekul yang
terdiri dari empat molekul monosakarida yang saling berikatan), contohnya stakiosa;
serta polisakarida (molekul yang terdiri dari beberapa monosakarida), contohnya
amium, glikogen, dekstrin, dan selulosa.
Salah satu contoh yang termasuk dalam golongan polisakarida, yaitu glikogen
akan menjadi pokok pembahasan. Glikogen merupakan salah satu bentuk simpanan
energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, glikogen tersimpan dalam hati (hepar) dan
otot. Kapasitas penyimpanannya dalam tubuh juga terbatas kapastas penyimpanan
tersebut dapat meningkat dengan banyak mengkonsumsi karbohidrat tetapi mengurangi
konsumsi makanan mengandung lemak.
Glikogen disintesis setelah karbohidrat yang dimakan diserap oleh usus dan
dialirkan ke jantung melalui sistem regulasi. Pada saat tertentu, di mana kadar glukosa
dalam darah berkurang dan tubuh kekurangan energi, maka glikogen yang tersimpan
dalam hepar dan otot akan dirombak atau dipecah menjadi molekul glukosa sebagai
sumber energi. Jika kadar glukosa tersebut terlalu tinggi atau berlebihan, maka glukosa
tersebut akan diubah kembali menjadi glikogen.
Seperti yan telah diuraikan sebelumnya, bahwa glikogen terdapat diotot dan di
hepar (hati). Glikogen tidak terdapat di otak, akan tetapi diotak terdapat senyawa
protein. Hal tersebut dikarenakan seseorang harus berpikir dengan cepat sedangkan
glikogen memerlukan waktu terlebh dahulu untuk diubah ke dalam bentuk glukosa
kemudian dapat digunakan sebagai sumber energi. Oleh sebab itu, di otak tidak terdapat
glikogen.
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
11/14
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
12/14
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
13/14
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yag dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar
glikogen pada hepar ayam yang diamati adalah 29,487 mg/mL.
-
8/18/2019 Peneayamntuan Kadar Glikogen Pada Hepar Ayam
14/14
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden, 1982, Kimia Organik , Edisi Ketiga, Jilid 2,
Erlangga, jakart, Hal. 352, 355.
Hatta, Umiani, dkk, 2009, Penggunaan Tepung Duckweed (Lamnaceae spp) Dalam Ransum
Terhadap Berat Relatif Hati dan Pancreas Ayam Pedaging, Jurnal Agroland, Vol.
1, No. 16, Hal 85, 88.
Irawan, Muh. Anwari, 2007, Karbohidrat, Jurnal Sports Science Brief , Vol. 1, No.3, Hal. 1,
3.
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti, 2006, Dasar-Dasar Biokimia, Edisi Kedua,Jakarta, UI Press, Hal. 81-83, 109-118.
Suharyanto, 2009, Metabolic Responses on Transport Stress and the Effect on Meat
Characteristics (A Review), Jurnal Sain Peternakan Indonesia , Vol. 2, No. 1, Hal35, 38.