kanker hepar

29
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG International Agency for cancer Research, GLOBOCAN 2002, menyebutkan ca hepar atau yang lebih dikenal dengan kanker hati adalah enam dari kanker paling umum yang ditemukan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker secara global. Ca hepar atau Kanker hati merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di Indonesia. Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Adanya gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, di antaranya kekurangan berat badan tanpa adanya alasan yang diketahui dan tanpa berusaha untuk mengurangi berat badan, kehilangan selera makan secara berkelanjutan, merasa kenyang setelah makan dalam porsi sedikit, pembengkakan di bagian kanan perut yang berada tepat di bawah tulang rusuk, warna kulit dan mata yang kuning kehijauan, keletihan yang tidak biasanya dan mual. Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu, masalah penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan hepatitisC. Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini disebabkan tingginya kasushepatitis B dan C kronis di

Upload: isnaini-amaliah

Post on 18-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nain

TRANSCRIPT

Page 1: kanker hepar

1

BAB 1

PENDAHULUAN 

1.1 LATAR BELAKANG

International Agency for cancer Research, GLOBOCAN 2002, menyebutkan

ca hepar atau yang lebih dikenal dengan kanker hati adalah enam dari kanker paling

umum yang ditemukan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian ketiga akibat

kanker  secara global.

Ca hepar atau Kanker hati merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di

Indonesia. Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Adanya

gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, di antaranya kekurangan berat badan tanpa

adanya alasan yang diketahui dan tanpa berusaha untuk mengurangi berat badan,

kehilangan selera makan secara berkelanjutan, merasa kenyang setelah

makan dalam porsi sedikit, pembengkakan di bagian kanan perut yang berada tepat di

bawah tulang rusuk, warna kulit dan mata yang kuning kehijauan, keletihan yang tidak

biasanya dan mual.

Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu, masalah

penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan hepatitisC.

Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini disebabkan tingginya

kasushepatitis B dan C kronis di Indonesia. Dua penyakit ini penyebab terjadinya kanker

hati. Selain itu penyakit ini sulit terdeteksi.

Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) disebabkan adanya infeksi hepatitis

Bkronis apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit yang

disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati. Selain itu hepatitis B dalam

jangka waktu lama juga bisa menyebabkan pengerasan hati (sirosis), bahkan dapat

menyebabkan kematian.

Selanjutnya, fakta menunjukkan bahwa hepatitis B adalah penyebab

kematian nomor 10 di dunia. Hingga saat ini, 2 miliar orang terinfeksi di seluruh dunia,

Page 2: kanker hepar

2

dan 350 juta orang berlanjut menjadi pasien dengan infeksi hepatiatis B kronik. Di

Indonesia sendiri diperkirakan angka kejadian infeksi hepatitis B kronik mencapai 5-10

persen dari total jumlah penduduk. 

1.2 TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Penulis mendapat gambaran dan pengalaman tentang penetapan proses asuhan

keperawatan secara komprehensif terhadap klien Ca Hepar.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan penelitian dan pembelajaran tentang Ca Hepar maka

mahasiswa/i diharapkan mampu:

1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.

2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.

3. Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.

4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.

5. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.

Page 3: kanker hepar

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1      Definisi

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam dalam dunia

kesehatan. WHO dalam siaran persnya 3 April 2003 menyatakan bahwa lima besar kanker di

dunia adalah kanker paru, kanker payudara, kanker usus besar (colorectal), kanker lambung

dan kanker hepar. Pada bulan Nopember 2004 dilaporkan bahwa kanker hepar merupakan

kanker dengan pertumbuhan tercepat diantara jenis kanker yang lain di Amerika Serikat

(Kerr, 2004).

Sel-sel pada hati akan memperbanyak diri untuk menggantikan sel-sel yang

rusak karena luka atau karena sudah tua. Seperti proses pembentukan sel lain di dalam tubuh,

proses ini juga dikontrol oleh gen-gen tertentu dalam sel. Kanker hati berasal dari satu sel

yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam sel yang mengakibatkan pembelahan

sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan membentuk jutaan kopi, yang disebut

klon. Mereka tidak dapat melakukan fungsi normal sel hati dan terus menerus memperbanyak

diri. Sel-sel tidak normal ini akan membentuk tumor (Anonim, 2004).

Kanker hepar dapat bermula dari organ bagian hepar (hepatocellular cancer) atau

dapat juga berasal dari organ lain, misalnya dari kolon, yang menyebar ke hati (metastatic

liver cancer). Kanker yang berasal dari organ hepar sering disebut sebagai kanker hepar dan

merupakan jenis kanker kelima yang memiliki insidensi terbesar di dunia. Penyakit yang

sering berhubungan dengan kanker hepar antara lain virus hepatitis dan sirosis hati (Bruix

dan Sherman., 2005).

2.2      Etiologi

a)      Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu

atau metastase dari tumor jaringan lainnya.

b)      Sinonim dari hepatoma adalah carcinoma hepatoselluler.

c)      Merupakan tomur ganas nomor 2 diseluruh dunia , diasia pasifik terutama

Taiwan ,hepatoma menduduki tempat tertinggi dari tomur-tomur ganas

lainnya.laki :wanita 4-6: 1

Page 4: kanker hepar

4

d)     Umur tergantung dari lokasi geografis. Terbanyak mengenai usia 50 tahun. Di Indonesia

banyak dijumpai pada usia kurang dari 40 tahun bahkan dapat mengenai anak-anak.

Penyebab dari Ca. Hepar yaitu

1. Cerosis Hepatis

2. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C

3. Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen)

4. Kebiasaan merokok

5. Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol)

6. Aftatoksik atau karsinogen dalam preparat herbal

7. Nitrosamin

2.3      Jenis Klasifikasi

Kanker hepar memiliki beberapa stadium perkembangan yaitu;

a)      stadium 1, kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm dan belum menyebar. Stadium ini

pasien kanker hepar dapat beraktivitas dan hidup secara normal,

b)      stadium 2, kanker mempengaruhi pembuluh darah di hepar atau terdapat lebih dari

satu tumor di hepar.

c)      Stadium 3A, kanker berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke pembuluh

darah di dekat hepar,

d)     Stadium 3B, kanker telah menyebar ke organ terdekat seperti lambung namun belum

mencapai limfonodus,

e)      stadium 3C, kanker berada dalam berbagai ukuran dan telah mencapai limfonodus,

stadium 4, kanker telah menyebar ke organ yang jauh dari hepar misal paru-paru. Saat

stadium ini pasien kanker hepar sudah tidak dapat beraktivitas lagi (Fong, 2002; Bruix

dan Sherman., 2005)

2.4      Pathway

Hepatitis B&C

 

Racun kimia tertentu ( ninil klorida,arsen)

Terjadinya peradangan sel hepar

Page 5: kanker hepar

5

percabangan pembuluh hepatik dan aliran darah pada porta

 

hipertensi portal (peningkatan tekanan aliran darah portal diatas 10-12 mmHg yang menetap,

dimana tekanan dalam keadaan normal berkisar 4-8 mmHg)

meningkatnya resistensi portal dan aliran darah portal

pemekaran pembuluh vena esofagus, vena rektum superior dan vena kolateral dinding perut

 

perdarahan (hematemesis melena)

perubahan arsitektur vaskuler hati

 

kongesti vena mesentrika

penimbunan cairan abnormal dalam perut (acites)

kelebihan volume cairan

memacu proses regenerasi sel-sel hepar secara terus menerus (fibrogenesis)

 

gangguan kemampuan fungsi hepar

 

produksi albumin menurun

tidak dapat mempertahankan tekanan osmotik koloid

terjadinya acites dan oedema

depot glikogen di hati menurun

kanker hati

Page 6: kanker hepar

6

2.5 Patofisiologi

Berdasarkan sumber lain fatofisiologi Ca. Hepar ada yang menjelaskan bahwa :

1. Hepatoma 75 % berasal dari Sirosis hati yang lama / menahun. Khususnya yang

disebabkan oleh alkoholik dan post nekrotik.

2. Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak

dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran

hati mendadak.

3. Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.

Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker.

Hal ini benar, khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak

tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati,

misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan pankreas.

4. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai

penyebaran tumor yang sangat luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal

lagi.

2.6     Patologi

a. Ada 3 type :

1. Type masif – tumor tunggal di lobus kanan.

2. Type Nodule – tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.

3. Type difus – secara makroskpis sukar ditentukan daerah massa tumor.

b. Penyebarannya :

1. Intrahepatal.

2. Ekstrahepatal.

2.7 Manifestasi Klinik

Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala

seperti :

1. Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja terjadi, kehilangan

kekuatan, anoreksia, dan anemia.

2. Nyeri abdomen

Page 7: kanker hepar

7

3. Pembesaran hati yang cepat

4. Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler

Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan

nodul malignan dalam hilus hati.

Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan tumor

tertanam dalam rongga peritoneal.

2.8      Faktor Resiko

Beberapa faktor resiko menyebabkan kanker hati , antara lain :

a)      Hepatitis kronis dapat menyebabkan perubahan sel kanker yang berhubungan dengan

tipe kanker hati yang paling umum yaitu hematoma. Biasanya disebabkan oleh

hepatitis B dan karsinogen (zat kimia yang menginduksi kanker) seperti aflatoksin.

b)      Sirosis hati, yang biasa disebabkan oleh alkohol, hemochromatosis, defisiensi Alpha

1-antitrypsin.

c)      Miscellaneous irritant seperti polivinil klorida, thorotrast, dan radiasi.

(Anonim, 2004)

2.9    Mekanisme Molekuler Kanker

Peningkatan atau penurunan ekspresi protein sering terjadi pada kasus kanker

hepar. Protein yang mengalami upregulasi seperti COX-2 (Qiu dkk., 2002), protein siklus sel,

faktor pertumbuhan, dan protein antiapoptosis (King, 2000). Peningkatan ekspresi dan atau

mutasi pada N-ras juga ditemukan pada kanker hepar (Adjei, 2001). Selain itu juga terjadi

aneuploidi dan perubahan genetik seperti mutasi p53 pada kanker hepar (Kim dan Wang,

2003).

Pada HCC telah diketahui adanya Ras yang termutasi, tetapi relative berbeda

dengan kanker lain seperti kanker colorectal (Macdonald dan Ford, 1997). Ekspresi Ras yang

berlebihan ini dapat menaikkan jumlah Myc dalam semua kasus pada HCC dan memberikan

kesan bahwa 2 onkogen ini dapat bekerja sama satu dengan yang lain (Macdonald dan Ford,

1997). Gen tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya infeksi virus Hepatitis B dan Hepatitis C.

Hal ini memberi kesan bahwa gen tersebut dapat diaktivasi oleh virus tersebut secara spesifik

(Macdonald dan Ford, 1997).

Studi kinetik kanker menemukan adanya berbagai jenis onkogen yang berperan

dalam karsinogenesis di hepar. Overekspresi N-ras dan c-myc oleh senyawa karsinogen

Page 8: kanker hepar

8

merupakan abnormalitas genetik yang sering terjadi pada kanker (Peters dan Vousden, 1997).

CYP1A2 di hepar telah diketahui dapat mengaktivasi senyawa prokarsinogen

(benzo(a)pyrene) menjadi intermediet reaktif yang berinteraksi dengan nukleofil selular dan

akhirnya memicu karsinogenesis dengan ditandai terjadinya overekspresi N-Ras dan c-myc

(Kawajiri et al., 1993).

Selain itu ditemukan insiden yang tinggi pada titik mutasi kodon spesifik di p53

suatu tumor supresor gene, pada hepatoseluler yang secara epidemiologis berkaitan dengan

aflatoksin (Underwood, 1996). Mutasi pada p53 merupakan penyebab utama kasus kanker

hepar di Asia Selatan dan Asia Tenggara (King, 2000).

2.10      Tanda-Tanda Klinis

1)      Ada riwayat penurunan kesehatan

a)      Mual / muntah

b)      Anoreksia, flatulens, indigesti

c)      Berat badan menurun

2)      Nyeri abdomen atas kanan

3)      Tanda akhir :

a)      Asites

b)      Ikterik

c)      Edema

d)     Anemia

e)      Perdarahan

2.11.  Pemeriksaan Diagnostik

1)      Laboratorium:

500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.Ø Darah lengkap ;

SGOT,SGPT,LDH,CPK, Alfa fetoprotein ³

2)      Radiologi :

Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography.

3)      Biopsi jaringan liver.

Pemeriksaan diagnostic untuk menetapkan adanya gangguan fungsi hepar meliputi

pemeriksaan terhadap dan tindakan berupa :

a)      Bilirubin terkonjugasi dan tak-terkonjugasi (meningkat)

b)      Urobilinogen urine (meningkat)

c)      Masa protrombin (memanjang)

Page 9: kanker hepar

9

d)     Trombosit, eritrosit, leukosit (menurun)

e)      Hipokalemia

f)       Hiponatremia

g)      Enzim-enzim serum : ALT, AST, LDH dan alkalin fosfatase (meningkat)

h)      CT scan

2.12  Pengobatan

Pengobatan yang telah dilakukan sampai saat ini adalah dengan kemoterapi dengan

obat sitostatik seperti 5-Fluorourasil secara intra arterial, embolisasi, radioimunoterapi dan

pembedahan. Pasien yang tidak menjalani terapi biasanya meninggal dalam jangka 3-4 bulan,

sedangkan pasien yang diterapi mungkin dapat hidup 6-18 bulan jika terapi berjalan dengan

baik (Anonim, 2001). Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hepar

adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Negara yang program imunisasi Hepatitis B berjalan

baik terbukti kekerapan kanker hepar menurun dengan nyata (Anonim, 2003).

Page 10: kanker hepar

10

BAB 3

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Identitas klien

1.      Biodata

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Agama :

Suku / Bangsa :

Status :

Tanggal pengkajian :

Dx. Medis :

a.       Keluhan utama

Klien pada umumnya merasa nyeri pada bagian perut sebelah kiri.

b.       Riwayat kesehatan masa lalu

Tanyakan pada klian apakah klien pernah menderita penyakit tersebut sebelumnya.

c.      Riwayat penyakit keluarga

Tanyakan apakah keluarga ada yang menderita penyakit tersebut

2.      Kebutuhan dasar

a.       Aktivitas

Gejala:

  Kelemahan,keletihan/kelelahan

  Perubahan pola istiraahat (tidur)

b.      Sirkulasi

Tanda:

         Dapat terjadi perubahan denyut nadi.

Gejala:

         Palpitasi,nyeri dada pada aktifitas

c.       Integritas ego

Gejala:

Page 11: kanker hepar

11

         Faktor stres

         Masalah terhadap perubahan penampilan

         Menyangkal diagnosis

d.      Eliminasi

Gejala:

         Perubahan dapekasi

e.       Makanan/cairan

Gejala:

         Kebiasaan diit buruk

         Anoreksia

         Intoleransi makanan

f.       Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala:

         Neri bervariasi tergantung prosses penyakit

g.      Keamanan

Gejala:

         Komplikasi pembedahan

h.      Interaksi sosial

Gejalal

         Lemahnya sistem pendukung

3.      Pemeriksaan fisik

1)      Kepala : Hematom (-), tidak ada tanda-tanda trauma atau luka.

2)      Mata : mata kanan kiri tampak simetris,konjungtiva an anemis

3)      Telinga : pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada serumen

4)      Hidung : tidak ada nyeri tekan, tidak ada kotoran, simetris

5)      Mulut & tenggorokan :

-          Bentuk mulut : simetris

-          Stomatitis : tidak ada

-          Gigi : tidak ada caries

-          Lidah : kotor, bisa membedakan bermacam-macam rasa

(manis,asam,asin,pahit)

6)      Leher : ada benjolan, tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada pembesaran

kelenjar limfonodi, tidak ada tanda peradangan

Page 12: kanker hepar

12

7)      Bahu : simestris

8)      Dada : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kotoran

9)      Perut : nyeri tekan pada perut bagian kiri, dengan skala 4

10)  Genetalia dan Rektum

Klien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia dan rectum

11)  Ekstermitas Atas: Kekuatan otot kurang di tandai dengan klien lemah dalam aktifitas.

Turgor kulitnya keriput.

Bawah: Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam melakukan aktifitas,

tidak ada edema.

4.      Pemeriksaan penunjang

Jenis pemeriksaan hasil Nilai normal

Glukosa 50 mg/dl 70-110 mg/dl

Kreanin 0,4 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl

Kolesterol 240 mg/dl <200 mg/dl

Lipoprotein 300 mg/dl 400-800 mg/dl

Trigliserida 25 mg/dl 40-190 mg/dl

Asam urat 2,8 mg/dl 2,8-6,8 mg/dl

Merkaptopurin 200 mg/24 jam 250-500 mg/24 jam

Albumin 3,0 g/dl 3,5-5,0 g/dl

5. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 Do :

-klien tampak lemah

-Klien tampak pucat

-BB pasien menurun 2kg (bb

awal 59 kg)

-klien anoreksia

-lila: <23,5 cm

Fungsi hepar terganggu

ê

Fungsi metabolic

terganggu

ê

Gangguan system pencernaan

(mual)

Nutrisi kurang dari

kebutuhan

Page 13: kanker hepar

13

Ds:

-klien mengatakan kurang nafsu

makan

-terasa mual bila makan

2 Ds:

-klien mengatakan nyeri pada

perut bagian kiri

-klien mengatakan nyerinya

seperti ditusuk-tusuk

Do:

-klien terlihat meringis menahan

sakit

-Klien tampak lemah

-skala nyeri 4

-TTV

T: 140/90 mmHg

R: 30x/mnt

S: 36ºC

P: 92x/mnt

Pembesaran hepar & limpa

ê

Gerakan peristaltis

ê

Nyeri

Gangguan rasa

nyaman nyeri

3 Ds:

-klien mengeluh lemas tidak bisa

melakukan aktivitas seperti

biasanya

Do:

-klien terlihat lemas

Ca. Hepar

ê

Anoreksia

ê

Mual

ê

Intoleransi aktifitas

Page 14: kanker hepar

14

-kliem terlihat dibantu oleh

keluarganya dalam melakukan

aktifitas

Tidak nafsu makan

ê

Nutrisi kurang dari kebutuhan

ê

Kelemahan

ê

Intoleransi aktivitas

6. Diagnosa Keperawatan

1.      Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan anoreksia

2.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d adanya pembesaran pada daerah hepar

3.      Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik

7.Rencana tindakan keperawatan

No Dx Tujuan Intervensi Rasional

1 nutrisi kurang dari

kebutuhan b.d

anoreksia, mual,

muntah

Ditandai dgn:

Do :

-klien tampak

lemah

-Klien tampak

pucat

-BB pasien

menurun 2kg (bb

awal 59 kg)

-klien anoreksia

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1x24 dgn

criteria:

-klien tidak

mengeluh mual

-nafsu makan

klien meningkat

1.    Kaji status nutrisi klien

2.    Hidangkan makanan

dalam porsi kecil dan

hangat

3.    Berikan makanan

sedikit dalam frekuensi

sering

1.      Untuk mengetahui

keadaan klien

2.      Dengan memberikan

makanan dalam porsi kecil

diharapkan nutrisi akan

terpenuhi dan makanan

yang hangat dapat

menambah nafsu makan

klien

3.      Untuk menghindari rasa

mual

Page 15: kanker hepar

15

Ds:

-klien mengatakan

kurang nafsu

makan

-terasa mual bila

makan

-lila: <23,5cm

4.    Kolaborasi pemberian

anti emetic (anti mual)

4. mengurangi mual dan

memenuhi kebutuhan serta

membantu dalam proses

pemyembuhan

2 Gangguan rasa

nyaman nyeri b.d

adanya

pembesaran pada

daerah hepar.

Ditandai dengan:

Ds:

-klien mengatakan

nyeri pada perut

bagian kiri

-klien mengatakan

nyerinya seperti

ditusuk-tusuk

Do:

-klien terlihat

meringis menahan

sakit

-Klien tampak

lemah

-TTV

T: 140/90 mmHg

R: 30x/mnt

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1x24 jam,

rasa nyeri teratasi

dgn kriteria :

-klien merasa

sedikit nyaman

-skala nyeri

berkurang menjadi 2

1. . latih klien

melakukan teknik

relaksasi dgn nafas

dalam

2. Kaji sifat dan skala nyeri

3. alihkan perhatian

klien thd nyeri dgn

ngobrol

4. kolaborasi dgn dokter utk

pemberian analgetik

1. teknik relaksasi dgn

nafas dalam dapat

mengurangi relaksasi nyeri

2. untuk mengtahui keadaan

nyeri yg di rasakan

3. dgn mengalihkan

perhatian klien tdk

berfokus pd nyeri

4. mengurangi intabilitas

traktur gastrointestital dan nyeri

serta gangguan rasa nyaman

pada abdomen

Page 16: kanker hepar

16

S: 36ºC

P: 92x/mnt

3 Intoleransi

aktifitas b.d

kelemahan fisik

Ditandai dgn:

Ds:

-klien mengeluh

lemas tidak bisa

melakukan

aktivitas seperti

biasanya

Do:

-klien terlihat

lemas

-kliem terlihat

dibantu oleh

keluarganya

dalam melakukan

aktifitas

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1x24

jam,aktifitas

terpenuhi dgn

criteria:

-klien Dapat

melakukan

aktivitas sesuai

kemampuan

tubuh.

-klien tidak

mengeluh lemah

1.  kaji aktivitas klien

2. Sediakan waktu

istirahat yang cukup

3. bantu klien dalam

beraktivitas

1. mengetahui kebutuhan

aktivitas klien

2. istirahat akan

memberikan energy yang

cukup untuk beraktivitas

ringan dan dapat

membantu proses

penyembuhan

3. dgn bantuan

perawat/keluarga aktivitas

klien memiliki sedikit

resiko injuri

8.Implementasi dan evaluasi

Dx Tanggal & waktu Implementasi Evaluasi paraf

1 T: mendiskusikan jenis makanan yg

disukai

R:-klien menyukai nasi,sayur, bubur

ayam

-klien mengatakan kurang suka terhadap

makanan yang disajikan RS

Tanggal :

Jam :

S: klien mengatakan mual

berkurang, nafsu makan

meningkat

O: klien menghabiskan 1 porsi

Page 17: kanker hepar

17

T: menghidangkan makanan dalam

porsi kecil dan hangat

R: klien hanya menghabiskan ¼ porsi

makanan yg disediakan

T: Menganjurkan pada klien utk makan

sedikit tapi sering

R: klien mengerti dan mau

melakukannya

T: melakukan hasil kolaborasi:memberikan

injeksi obat mual

R: Klien mau diberikan obat

makanan yang disajikan

A: masalah teratasi sebagian

P: tindakan dilanjutkan

2 T: melatih klien melakukan teknik

relaksasi nafas dalam

R: klien mengerti dan mau melakukan

relaksasi nafas dalam

T: mengkaji sifat dan skala nyeri

R:

-sifat nyeri tekan seperti ditusuk

-skala nyeri 4 (nyeri mengganggu)

T: menganjurkan kpd klien utk

mengalihkan perhatian dgn cara banyak

ngobrol dgn keluarga ataupun dgn

penunggu pasien yg lainnya, supaya tdk

berfokus pd nyeri

R: klien mengatakan mau melakukan

Tanggal :

Jam:

S: klien mengatakan nyeri

pada abdomen bagian kiri

berkurang

O: -klien tampak bisa

duduk

-skala nyeri 2

-klien tidak terlihat

meringis

A: masalah teratasi

sebagian

Page 18: kanker hepar

18

sambil tersenyum

T: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat

anti nyeri

R: klien mau diberikan obat lewat selang infuse

-tidak da efek samping yang disarankan

misalnya alergi, mengantuk dan pusing

P: intervensi dilanjutkan

3 T: menganjurkan untuk lebih banyak

beraktivitas

R: klien tampak tidur

T:menyediakan waktu istirahat yang

cukup

R: mata klien tdk terlihat kemerahan

dan lesu

T: membantu klien dlm beraktivitas

(libatkan keluarga)

R: klien tdk mengalami injuri selama

melakukan aktivitas

Tanggal :

Jam :

S: -klien mengatakan

lebih mudah beraktivitas

karena dibantu keluarga

-klien menyatakan

tubuhnya tdk merasakan

lemas yang berlebihan

O: -klien tdk mengalami

injuri selama melakukan

aktivitas

-klien mulai bisa

beraktivitas secara

bertahap dgn bantuan

perawat atau keluarga

A: masalah teratasi

sebagian

P: intervensi dilanjutkan

Page 19: kanker hepar

19

BAB 4

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Ca Hepar adalah Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel

parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya dan

kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.. Merupakan tumor

ganas nomor 2 diseluruh dunia, diasia pasifik terutama Taiwan ,hepatoma menduduki

tempat tertinggi dari tomur-tomur ganas lainnya.

Ca Hepar disebabkan karena adanya infeksi hepatitis B kronis apabila terjadi

dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B

(VHB) yang menyerang hati

Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu, masalah

penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan hepatitis C

Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini disebabkan tingginya

kasus hepatitis B dan C kronis di Indonesia. Dua penyakit ini penyebab terjadinya kanker

hati. Selain itu penyakit ini sulit terdeteksi.

2. SARAN

Disarankan untuk ssemua masyarakat, bahwa penyakit kanker hati ini tidak

mengenal umur, yang bias terjadi pada ank anak, remaja, dewasa maupun lansia. Jadi kita

sebagai masyarakat jangan pernah mendekati factor resiko, misalnya tidur terlalu malam

dan bagung terlalu siang, lalu makan tidak teratur. Mulai sekarang tanamkan dalam diri

kita bahwa bahwa sehat itu penting.

Page 20: kanker hepar

20

DAFTAR PUSTAKA 

 

Doenges, Marilynn E., 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC : Jakarta 

Inayah, Iin, 2004, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan, Edisi 1, Salemba Medika : Jakarta 

Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah Brunner dan Suddarth, Edisi 8, EGC : Jakarta 

www.google.co.id,”tujuan pembelajaran askep hepar” pembelajaran system endokrin. Diambil pada 6 November 2012, 20:15pm