pendekatan kladistik

24
Pendekatan Kladistik Revolusi dunia biologi setelah Darwin timbul menggunakan dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil jalan yang paling singkat ( Parsimonis atau ekonomis ). Proses perubahan atau tingkat yang terjadi harus mengikuti jalan yang paling singkat.

Upload: rihandayana

Post on 30-Jul-2015

930 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan kladistik

Pendekatan Kladistik

Revolusi dunia biologi setelah Darwin timbul menggunakan dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil jalan yang paling singkat ( Parsimonis atau ekonomis ).

Proses perubahan atau tingkat yang terjadi harus mengikuti jalan yang paling singkat.

Page 2: Pendekatan kladistik

Lanjutan.....

Atas dasar pemikiran tersebut memerlukan pendekatan yang memperhitungan proses paling singkat disebut pendekatan kladistik.

Dasar pemikiran parismoni akan menghasilkan suatu hipotesis sederhana.

Page 3: Pendekatan kladistik

Alasan memilih pendekatan kladistik Paling rasional Merupakan tolok ukur yang eksak bagi

semua peneliti. Selalu dapat diuji. Memberikan informasi paling lengkap. Paling mudah dianalisis. Mudah diramalkan karena lebih natural. Umumnya betul, dan mendekati

kebenaran

Page 4: Pendekatan kladistik

Alasan berdasarkan studi sistematik dan evolusi

1. Evolusi emang terjadi, meskipun kita tidak mengetahui dengan tepat mengenai proses yang terjadi, tetapi dapat ditelusuri.

2. Hanya ada satu proses yang terjadi.

3. Perubahan terus terjadi dari generasi ke generasi

Page 5: Pendekatan kladistik

Lanjutan...

Dalam analisis kladistik akan selalu dihadapkan pada masalah tentang penentuan sifat suatu faktor.

Contoh : kaki belakang tidak sama dengan kaki

depan, Sayap serangga, sayap burung dan

sayap kelelawar tidak sama

Page 6: Pendekatan kladistik
Page 7: Pendekatan kladistik
Page 8: Pendekatan kladistik

Beberapa pengertian, Persamaan interpretasi untuk menyamakan persepsi:

Homolog Tidak homolog:• Analog• Paralel• Konvergen• Evolusi reversal Paralog

Page 9: Pendekatan kladistik

Homolog

Berasal dari bagian yang sama Struktur sama, asal usul sama Tetapi dapat mengalami perubahan

Page 10: Pendekatan kladistik

Tidak homolog

Analog • Fungsi ama, asal usul dan struktur tidak

sama• Contoh : sayap burung dan sayap

serangga Paralel • Fungsi dan strukturnya sama, asal usul

beda, proses pembentukan mungkin mengikuti jalan sama.

Page 11: Pendekatan kladistik

Contoh paralel

Pemakan semut yang merupakan suatu monotremata (Zaglossus, Tachyglossus)

Kelompok marsupial ( Mymercobius ) Mamalia modern ( Myrmecophaga ).

Page 12: Pendekatan kladistik

Konvergen

Fungsi dan strukturnya sama Proses pembentukannya tidak mengikuti

jalan yang sama. Contoh :• Bentuk tubuh seperti ikan selain pada

ikan, juga pada hiu (ikan), lumba-lumba (mamal) dan Ichthyosaurus (reptil)

Page 13: Pendekatan kladistik

Evolusi reversal

Mempunyai asal usul, Fungsi dan struktur sama, tapi jalan

yang dilalui tidak sama persis. Contoh:• Mutasi asam nukleat

Page 14: Pendekatan kladistik

Paralog

Tidak ada kepastian homolog atau tidak Kriteria buatan Untuk mengakomodasi penelitian

Page 15: Pendekatan kladistik

Istilah-istilah Analisis kladistik MONOFILETIK : pengelompokan yang

berasal dari sumber yang sama. HOLOFILETIK : kelompok yang semua

anggotanya berasal dari nenek moyang yang sama.

PARAFILETIK: kelompok yang semua anggota berasal dari nenek moyang yang tidak sama.

Page 16: Pendekatan kladistik

Penentuan faktor homolog

1. Analisis holomorfologi dengan menggunakan kelompok terdekat (outgroup)

2. Analisis ontogeni

3. Adanya petunjuk geologi

4. Adanya petunjuk biogeografi

Analisis yang sering digunakan adalah holomorfologi dan ontogeni

Terdapat keberatan/ keraguan dalam menggunakan geologi dan biogeografi

Page 17: Pendekatan kladistik

Untuk menghindari kesalahan digolongkan 4 faktor homolog:

1. Bersifat plesiomorfik, ciri yang dimiliki nenek moyang (biasa disebut primitif)

2. Apomorfik, (sudah mengalami perubahan)

3. Sinapomorfik, (berubah sebelum divergensi-percabangan)

4. Autopamorfik, (berubah secara autonom)

Page 18: Pendekatan kladistik

lanjut Dalam analisis kladistik hanya faktor

sinamorfik yang dapat dipakai untuk menelusuri jalannya evolusi.

Penggunaan karakter ontogoni sangat baik, karena semua embryo vertebrata; misalnya mempunyai bentuk yang sama. Hanya dalam perkembangannya hingga jadi fetus dan organisme dewasa, terjadi perbedaan yang pada dasarnya dapat ditelusuri secara nyata untuk mengetahui homologinya dan proses perubahan yang terjadi.

Page 19: Pendekatan kladistik

Cara menentukan sifat dari perbedaan pada karakter ontogoni menggunakan outgroup Kalau ada ciri serupa, ciri tersebut sudah ada

sejak nenek moyang Kalau ciri berbeda, jika hanya 1 takson berbeda,

perbedaan tersebut ciri spesifik dari taksoon tersebut.

Hanya outgroup yang berbeda, ciri tersebut membedakan outgroup dari kelompok tadi.

Semua yang dibandingkan berbeda, ciri tersebut tidak dapat dipakai dalam analisis kladistik

Page 20: Pendekatan kladistik

Lanjut..

Beberapa anggotaa termasuk outgroup berbeda, kemungkinan termasuk plesimorf, sedangkan yang lain sinamorf atau automorf.

Beberapa anggota tanpa outgroup serupa, ciri tersebut sinamorf.

Page 21: Pendekatan kladistik

Penyusun Pohon Kekerabatan

Misalnya ada 5 macam organisme yang dipelajari.

Dalam hal ini kita menganalisis 5 buah ciri utama.

Dari analisis yang dilakukan diharapka dapat mengungkapkan hubungan kekerabatan dari kelima organisme yang ada

Page 22: Pendekatan kladistik

Tabel hubungan kekerabatan dengan menganalisis ciri utama dari 5 organisme

Ciri yang dibandingkan

Takson 1 2 3 4 5 6 7

A 0 0 0 0 0 0 0

B 1 0 0 0 0 0 0

C 1 1 0 0 0 0 0

D 1 1 1 1 1 1 0

E 1 1 1 1 1 1 1

0= ciri bersifat plesiomorfik 1= bersifat apomorfik

Page 23: Pendekatan kladistik

Lanjut.

Data ini dapat dianalisis dengan pendekatan fenetik maupun pendekatan kladistik.

Fenetik : membandingkan setiap 2 takson, A B, A-C, A-D, A-E; B-C, B-D, B-E; C-D, C-E; D-E dan dihitung banyaknya ciri yang sama.

Page 24: Pendekatan kladistik

Penentuan hubungan kekerabatan secara kladistik

Takson A B C D E

A 0 0 0 0

B 7 1 1 1

C 6 7 1,2 1,2

D 1 2 3 1,2,3,4,5,6,7

E 0 1 2 7