pendekatan scientific (pendekatan ilmiah)

28
Konsep Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah) oleh: Oki Feri Juniawan

Upload: oki-feri-juniawan

Post on 10-Jul-2015

257 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Konsep Pendekatan Scientific(Pendekatan Ilmiah)

oleh: Oki Feri Juniawan

Page 2: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas

kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan, mencoba/mengumpulkan data (informasi) dan menarik kesimpulan serta

mengkomunikasikan hasil yang terdiri kesimpulan untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan sikap.

Page 3: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Esensi Pendekatan Ilmiah

• Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik

• Pendekatan ini mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)

• Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya

Page 4: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Pendekatan Ilmiah dan Nonilmiah dalam Pembelajaran

• Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional

• Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran

Page 5: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:1.Substansi atau materipembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu.

2.Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3.Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.

Page 6: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapatdipertanggung-jawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.

Page 7: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

Page 8: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

• Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga hasil belajar menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

• Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills).

Page 9: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan sebagai berikut:

Page 10: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Mengamati• Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan

dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.1. Menentukan objek apa yang akan diobservasi

2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi

3. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder

4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar

6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Page 11: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

• Keterlibatan peserta didik dalam observasi.

1. Observasi biasa (common observation).

2. Observasi terkendali (controlled observation).

3. Observasi partisipatif (participant observation).

• Cara pelibatan diri dalam melakukan observasi

1. Observasi Berstruktur

2. Observasitidak Berstruktur

Page 12: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

• Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini.1. Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang

diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.

2. Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogensubjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.

3. Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

Page 13: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Menanya

• Fungsi Bertanya, diantaranya:1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta

didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

2. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

4. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

Page 14: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

• Kriteria pertanyaan yang baik1. Singkat dan Jelas

2. Menginspirasi Jawaban

3. Memiliki Fokus

4. Bersifat Probing atau Divergen

5. Bersifat Validatif atau Penguatan

6. Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulang

7. Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitif

8. Merangsang Proses Interaksi

• Tingkatan Pertanyaan1. Kognitif yang lebih rendah– Pengetahuan (knowledge)– Pemahaman (comprehension)

– Penerapan (application

1. Kognitif yang lebih tinggi– Analisis (analysis)– Sintesis (synthesis)– Evaluasi (evaluation)

Page 15: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Menalar

• Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

• Terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif

Page 16: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

• Analogi dalam Pembelajaran– Analogi adalah suatu proses penalaran dalam

pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.

– Analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deduktif.

• Hubungan Antarfenomena– Guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai

hubungan antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.

• Hubungan sebab–akibat

• Hubungan akibat–sebab• Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2.

Page 17: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Mencoba

• Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

• Tiga tahapan eksperimen:1. Persiapan

2. Pelaksanaan

3. Tindak lanjut

Page 18: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Membentuk Jejaring Pembelajaran(Pembelajaran Kolaboratif)

• Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar. Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif.

Page 19: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

• Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif:1. JP = Jigsaw Proscedure

2. STAD = Student Team Achievement Divisions

3. CI = Complex Instruction

4. TAI = Team Accelerated Instruction

5. CLS = Cooperative Learning Stuctures.

6. LT = Learning Together

7. TGT = Teams-Games-Tournament

8. GI = Group Investigation

9. AC = Academic-Constructive Controversy

10. CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition

Page 20: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

PENDEKATAN SCIENTIFICDALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP

Page 21: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Mengamati• Dalam proses pembelajaran ini, kegiatan mengamati

dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:1. Menentukan objek yang akan diobservasi misalnya teks tulis hasil

observasi.

2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.

3. Menentukan secara jelas data-data apa saja yang perlu diobservasi, baik data primer maupun data sekunder.

4. Menentukan di mana tempat melakukan observasi.

5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan hasil observasi seperti menggunakan buku catatan, tape recorder, dan alat tulis lainnya.

Page 22: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Menanya

• Dalam proses berpikir ilmiah bertanya berfungsi membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik yang berkaitan dengan topic pembelajaran.

• Contoh topic pada KD “Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan” . Untuk proses bertanya yangtidak harus selalu menggunakan kalimat Tanya seperti bagaimana isi teks hasil observasi?, tetapi bisa juga menggunakan pernyataan misalnya sebutkan bagian-bagian teks hasil informasi.

Page 23: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Menalar

• Dalam penerapan pembelajaran dalam KD “Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan” proses pembelajaran scientific dalam menalar dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Menyusun bahan pembelajaran yang berkaitan dengan teks hasil observasi.

2. Berdasarkan teks yang sudah disiapkan, guru tidak menerapkan metode ceramah dalam menjelaskan teks yang merupakan hasil observasi tersebut, tetapi dengan memberi intsruksi yang jelas berkaitan dengan cirri-ciri teks hasil observasi, penggunaan kalimat, kalimat utama dalam paragraf.

Page 24: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

3. Selanjutnya, guru menyiapkan bahan atau materi yang akan disampaikan secara hirarkis

4. Rangkaian kegiatan yang disusun oleh guru tersebut berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati, sebagai contoh tingkat keapikan kalimat yang dibuat oleh peserta didik.

5. Apabila peserta didik membuat kesalahan guru harus sering mengoreksi dan memperbaiki kesalahan siswa.

6. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar siswa terampil menulis, dan menjadi pembiasaan atau pelaziman.

7. Evaluasi atau penilaian didasarkan pada yang nyata atau otentik, yang dilengkapi dengan lembar penilaian observasi perilaku.

8. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan perbaikan pembelajaran.

Page 25: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Mencoba

• Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk metode ini sebagai berikut:1. Menentukan tema atau topik yang sesuai dengan

KD yang terdapat dalam kurikulum, misalnya KD “Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan”.

2. Mencari objek berupa tulisan hasil observasi untuk dianalisis dan ditemukan data-data yang berkaitan dengan teks observasi.

Page 26: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

3. Mencari dasar teori yang berkaitan dengan teks observasi, baik dari buku teori maupun dari sumber lain.

4. Melakukan analisis dengan membedah wacana yang dijadikan objek materi pembelajaran.

5. Mencatat data-data yang ditemuka berkaian dengan susunan teks, kalimat yang digunakan dalam teks. Selanjutnya menyusun analisis dan membuat sajian analisi datanya.

6. Menarik simpulan terhadap analisi yang dilakukan

7. Melaporkan atau mengomunikasikan hasil analisis pada teman lain.

Page 27: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Jejaring Pembelajaran

• Contoh penerapan pembelajaran kolaboratif dalam KD “Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan”.

• Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini misalnya kartu sortir yang berisi fakta atau opini.

Page 28: Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

• Prosedurnya dapat dilakukan berikut ini:1. Pada peserta didik dapat dibagikan kartu kalimat

yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.

2. Peserta didik diminta untuk mencari temannya yang mendapatkan kartu dengan kategori yang sama.

3. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan kartu kategorinya yang sama dengan temannya.

4. Selama masing-masing kategori dipresentasikan oleh siswa buatlah catatan dengan kata kunci pembelajaran yang dirasa penting untuk nanti diberi penguatan.