pendekatan humanis

16
5/17/2018 PendekatanHumanis-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 1/16 MURID DAN ALAM BELAJAR 2012 STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 1 TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL DAN PENDEKATAN HUMANISTIK PENDAHULUAN Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial ( Sosial Learning Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak  –  anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya. Teori kognitif sosial (sosial cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahawa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan pelajar untuk meraih keberhasilan, faktor sosial meliputi pengamatan pelajar terhadap perilaku orang tuanya. Albert Bandura merupakan salah satu perancang teori kognitif sosial. Menurut Bandura ketika pelajar belajar mereka dapat memperlihatkan atau mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model deterministic resipkoral yang terdiri dari tiga faktor utama iaitu perilaku, person/kognitif dan lingkungan. Faktor ini adalah saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Faktor lingkungan mempengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi lingkungan, faktor person/kognitif mempengaruhi perilaku. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peranan penting. Faktor person (kognitif) yang dimaksud saat ini adalah self-efficasy atau efikasi diri. Reivich dan Shatté (2002) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri juga bererti meyakini diri sendiri untuk berjaya. Individu dengan efikasi diri tinggi memiliki komitmen dalam memecahkan masalahnya dan tidak akan berputus asa walaupun menghadapi kegagalan. Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah dalam menghadapi tentangan. Individu tidak merasa ragu kerana ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seseorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahawa judi itu adalah tidak baik.

Upload: stella-stephen-gals

Post on 20-Jul-2015

428 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 1/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 1

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL DAN PENDEKATAN HUMANISTIK

PENDAHULUAN

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial ( Sosial Learning Teory ) salah satu

konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman

dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta

efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak  –  

anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Teori kognitif sosial (sosial cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura  menyatakan

bahawa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peranan penting dalam pembelajaran.

Faktor kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan pelajar untuk meraih keberhasilan, faktor sosial meliputi

pengamatan pelajar terhadap perilaku orang tuanya. Albert Bandura merupakan salah satu perancang

teori kognitif sosial. Menurut Bandura ketika pelajar belajar mereka dapat memperlihatkan atau

mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model deterministic

resipkoral yang terdiri dari tiga faktor utama iaitu perilaku, person/kognitif dan lingkungan. Faktor ini

adalah saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Faktor lingkungan mempengaruhi perilaku,

perilaku mempengaruhi lingkungan, faktor person/kognitif mempengaruhi perilaku.

Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peranan penting. Faktor

person (kognitif) yang dimaksud saat ini adalah self-efficasy atau efikasi diri. Reivich dan Shatté (2002)

mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan

memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri juga bererti meyakini diri sendiri untuk berjaya.

Individu dengan efikasi diri tinggi memiliki komitmen dalam memecahkan masalahnya dan tidak 

akan berputus asa walaupun menghadapi kegagalan. Bandura (1994), individu yang memiliki efikasidiri yang tinggi akan sangat mudah dalam menghadapi tentangan. Individu tidak merasa ragu kerana ia

memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya.

Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan

tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang

berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar

individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seseorang yang hidupnya dan

dibesarkan di dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya

menganggap bahawa judi itu adalah tidak baik.

Page 2: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 2/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 2

TINJAUAN TEORI

1.  Latar Belakang Tokoh

Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 04 Desember 1925. Masa

kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat pendidikan di sana. Pada tahun

1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan psikologi. Dia

memperoleh gelaran Master di dalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia

 juga meraih gelaran doctor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam bidang

psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University.Beliau banyak terjun dalam

pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai

eksperimen. Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima

anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada

tahun 1980.

Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh

keluarga dengan tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu Bandura sudah mulai

meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil Richard Walters, muridnya yang

pertama mendapat gelar doctor sebagai asistennya. Bandura berpendapat, walaupun prinsip

belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus

memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma behaviorisme.

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran

behaviorime yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran, pemahaman, dan

evaluasi.

2.  Teori Pembelajaran Sosial

Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional

(behavioristik). Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori

ini menerima sebagian besar dari prinsip  –  prinsip teori  –  teori belajar perilaku, tetapi

memberikan lebih banyak penekanan pada kesan dan isyarat  –  isyarat perubahan perilaku, dan

pada proses – proses mental internal. Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan menggunakan

penjelasan  –  penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan  –  penjelasan kognitif internal

untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar sosial “ manusia “

Page 3: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 3/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 3

itu tidak didorong oleh kekuatan  – kekuatan dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh stimulus

 – stimulus lingkungan.

Teori belajar sosial menekankan bahawa lingkungan  –  lingkungan yang dihadapkan pada

seseorang secara kebetulan ; lingkungan – lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang

itu melalui perilakunya sendiri. Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh (Kard,S,1997:14)

bahawa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat

tingkah laku orang lain”. Inti dari pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling), dan

pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.

Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui pengamatan

dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain,Contohnya : seorang pelajar melihat

temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya kerana perbuatannya, maka ia kemudian meniru

melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya. Kejadian ini

merupakan contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran

melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan

positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang memperhatikan model itu

mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan

mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. Modeltidak harus diperagakan oleh seseorang secara langsung, tetapi kita dapat juga menggunakan

seseorang pemeran atau visualisasi tiruan sebagai model (Nur, M,1998.a:4).

Seperti pendekatan teori pembelajaran terhadap kepribadian, teori pembelajaran sosial

berdasarkan pada penjelasan yang diutarakan oleh Bandura bahawa sebagian besar daripada

tingkah laku manusia adalah diperoleh dari dalam diri, dan prinsip pembelajaran sudah cukup

untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku berkembang. Akan tetapi, teori  –  teori sebelumnya

kurang memberi perhatian pada konteks sosial dimana tingkah laku ini muncul dan kurang

memperhatikan bahawa banyak peristiwa pembelajaran terjadi dengan perantaraan orang lain.

Maksudnya, sewaktu melihat tingkah laku orang lain, individu akan belajar meniru tingkah laku

tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya.

3.  Teori Peniruan ( Modeling )

Pada tahun 1941, dua orang ahli psikologi, iaitu Neil Miller dan John Dollard dalam laporan hasil

eksperimennya mengatakan bahawa peniruan ( imitation ) merupakan hasil proses pembelajaran

Page 4: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 4/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 4

yang ditiru dari orang lain. Proses belajar tersebut dinamakan “ social learning “ –  “pembelajaran

sosial “ . Perilaku peniruan manusia terjadi kerana manusia merasa telah memperoleh tambahan

ketika kita meniru orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak menirunya. Menurut

Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian,contoh tingkah laku (modeling). Dalam hal ini orang tua dan guru memainkan peranan penting

sebagai seorang model atau tokoh bagi anak  – anak untuk menirukan tingkah laku membaca.

Dua puluh tahun berikutnya ,” Albert Bandura dan Richard Walters ( 1959, 1963 ) telah

melakukan eksperimen pada anak  – anak yang juga berkenaan dengan peniruan. Hasil eksperimen

mereka mendapati, bahawa peniruan dapat berlaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku

model (orang yang ditiru) meskipun pengamatan itu tidak dilakukan terus menerus. Proses belajar

semacam ini disebut “observationallearning” atau pembelajaran melalui pengamatan. Bandura

(1971), kemudian menyarankan agar teori pembelajaran sosial diperbaiki memandang teori

pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa mempertimbangan

aspek mental seseorang.

Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri(kognitif) dan

lingkungan. pandangan ini menjelaskan, beliau telah mengemukakan teori pembelajaran peniruan,

dalam teori ini beliau telah menjalankan kajian bersama Walter (1963) terhadap perlakuan anak-anak apabila mereka menonton orang dewasa memukul, mengetuk dengan palu besi dan

menumbuk sambil menjerit-jerit dalam video. Setelah menonton video anak-anak ini diarah

bermain di kamar permainan dan terdapat patung seperti yang ditayangkan dalam video. Setelah

anak-anak tersebut melihat patung tersebut,mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan oleh orang

yang mereka tonton dalam video.

Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan iaitu meniru secara langsung. Contohnya

guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar meniru secara

langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah laku. Contohnya anak-anak meniru

tingkah laku bersorak dilapangan, jadi tingkah laku bersorak merupakan contoh perilaku di

lapangan. Keadaan sebaliknya jika anak-anak bersorak di dalam kelas sewaktu guru

mengajar,semestinya guru akan memarahi dan memberi tahu tingkahlaku yang dilakukan tidak 

dibenarkan dalam keadaan tersebut, jadi tingkah laku tersebut menjadi contoh perilaku dalam

situasi tersebut. Proses peniruan yang seterusnya ialah elisitasi. Proses ini timbul apabila

seseorang melihat perubahan pada orang lain. Contohnya seorang anak-anak melihat temannya

Page 5: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 5/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 5

melukis bunga dan timbul keinginan dalam diri anak-anak tersebut untuk melukis bunga. Oleh

kerana itu, peniruan berlaku apabila anak-anak tersebut melihat temannya melukis bunga.

Perkembangan kognitif anak-anak menurut pandangan pemikir islam yang terkenal pada abad ke-

14 iaitu Ibnu Khaldun perkembangan anak-anak hendaklah diarahkan dari perkara yang mudah

kepada perkara yang lebih susah iaitu mengikut peringkat-peringkat dan anak-anak hendaklah

diberikan dengan contoh-contoh yang konkrit yang boleh difahami melalui pancaindera. Menrut

Ibnu Khaldun, anak-anak hendaklah diajar atau dibentuk dengan lemah lembut dan bukannya

dengan kekerasan. Selain itu, beliau juga mengatakan bahawa anak-anak tidak boleh dibebankan

dengan perkara-perkara yang di luar kemampuan mereka. Hal ini akan menyebabkan anak-anak 

tidak mau belajar dan memahami pengajaran yang disampaikan.

4.  Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan)

Menurut teori belajar sosial, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif dari

tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahap , iaitu :

perhatian / atensi, mengingat / retensi, reproduksi gerak , dan motivasi.

a)  Perhatian (’Attention’) 

Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek 

memberi perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain yang dimiliki.

Contohnya, seorang pemain musik yang tidak percaya diri mungkin meniru tingkah laku

pemain music terkenal sehingga tidak menunjukkan gayanya sendiri. Bandura &

Walters(1963) dalam buku mereka “Sosial Learning & Personality

Development”menekankan bahawa hanya dengan memperhatikan orang lain pembelajaran

dapat dipelajari.

b)  Mengingat (’Retention’) 

c)  Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini

membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini.

Kemampuan untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses

belajar.

d)  Reproduksi gerak (’Reproduction’) 

Page 6: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 6/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 6

Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkahlaku, subjek juga dapat

menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk 

tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi setelah subyek 

memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang saatnya untuk benar-benarmelakukan perilaku yang diamatinya. Praktek lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari

mengarah pada kemajuan perbaikan dan keterampilan.

e)  Motivasi

Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura kerana ia adalah penggerak 

individu untuk terus melakukan sesuatu.Jadi subjek harus termotivasi untuk meniru

perilaku yang telah dimodelkan.

5.  Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura

  Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan

  Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain

  Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai

model

  Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif 

  Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau

timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.

6.  Eksperimen Albert Bandura

Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak  – anak 

meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Albert Bandura seorang tokoh teori belajar sosial ini menyatakan bahawa proses pembelajaran

dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan menggunakan pendekatan “permodelan “.

Beliau menjelaskan lagi bahawa aspek perhatian pelajar terhadap apa yang disampaikan atau

dilakukan oleh guru dan aspek peniruan oleh pelajar akan dapat memberikan kesan yang optimum

kepada pemahaman pelajar.

7.  Eksperimen Pemodelan Bandura :

Page 7: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 7/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 7

Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menumbuk,

menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.

Hasil = Meniru apa yang dilakukan orng dewasa malahan lebih agresif 

Kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesra dengan patung besar

Bobo

Hasil = Tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif seperti kelompok A

Rumusan : Tingkah laku anak  – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari

penguatan.

Hasil Keseluruhan Eksperimen :

Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa. Kelompok B tidak 

menunjukkan tingkah laku yang agresif.

8.  Jenis – jenis Peniruan (modelling)

  Peniruan Langsung

Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran sosial Albert Bandura.

Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling , iaitu suatu fase dimana seseorang

memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu

dilakukan.Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh :

Meniru gaya penyanyi yang disukai.

  Peniruan Tak Langsung

Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung. Contoh :

Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.

  Peniruan Gabungan

Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan iaitu peniruan

langsung dan tidak langsung. Contoh : Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai

daripada buku yang dibacanya.

Page 8: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 8/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 8

  Peniruan Sesaat / seketika.

Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Contoh : Meniru Gaya Pakaian

di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.

  Peniruan Berkelanjutan

Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh : Pelajar meniru gaya

bahasa gurunya.

PENDEKATAN HUMANISTIK 

Pendekatan ini dipelopori oleh Abraham Maslow. Menurut beliau manusia sebagai insan yang

baik serta mulia dan mempunyai dorongan sejati untuk berkembang ke arah kesempurnaan diri.

Pendekatan Abraham Maslow ini digunakan untuk melihat keperluan manusia untuk mencapai

kesempurnaan kendiri.

Mahmood Nazar Mohamed (2001: 276-277) menjelaskan individu harus tahu yang manusia berusaha

untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi atau lebih bermakna bagi diri sendiri. Menurut Maslow

seseorang individu akan berusaha atau bergerak dari hiraki bawah hingga hiraki yang tertinggi yang

boleh dicapai olehnya.Mengikut pandangan ahli psikologi humanis, fitrah manusia pada dasarnya adalah

mulia dan baik. Setiap individu ingin belajar dan menimba ilmu. Setiap individu akan berkembang secara

semulajadi sekiranya persekitaran mereka adalah sesuai. Setiap individu akan bertindak atas persekitaran

masing-masing dan bebas membuat pilihan. Kajian ahli psikologi humanis menyatakan bahawa

pembelajaran manusia bergantung kepada emosi dan perasaan masing-masing.

Selain itu, pendekatan humanis terhadap pendidikan menekankan keunikan setiap individu

dengan meningkatkan motivasi instrinsik dan kendiri masing-masing dengan menyatakan pandangan,

pengalaman dan pendekatan terhadap pembelajaran setiap individu adalah berbeza. Secara

keseluruhannya, pendekatan humanis memperkatakan mengenai pendekatan berpusatkan pelajar secara

holistik.

Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar

dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Pelajar dalam proses

belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.

Page 9: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 9/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 9

Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut

pandang pengamatnya.

Rajah 1: Teori Carl Rogers mengenai eksperential 

Tujuan utama para pendidik adalah membantu pelajar untuk mengembangkan dirinya, iaitu dengan

membantu individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam

mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua

bahagian pada proses belajar, iaitu:

1.  Proses pemerolehan informasi baru,

2.  Personalia informasi ini pada individu.

Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah: Arthur W. Combs,

Abraham Maslow dan Carl Rogers.

a) Arthur Combs (1912-1999) 

Beliau bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) telah banyak menjalankan kajian terhadap

dunia pendidikan. Meaning (makna atau erti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Konsep belajar

terjadi apabila ia secara tidak langsung memberi makna kepada seseorang individu. Guru tidak boleh

memaksa murid untuk belajar perkara yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.Pelajar yang tidak gemar di dalam subjek seperti Matematik atau Sejarah bukanlah kerana tidak pintar,

Page 10: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 10/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 10

tetapi ia adalah kerana mereka enggan dan terpaksa dan merasakan bahawa tiada alasan khusus untuk 

mereka mempelajarinya. Tingkahlaku seperti itu adalah kerana ia tidak mendatangkan apa-apa kepuasan

kepada individu yang melakukannya.

Untuk itu guru harus memahami tingkahlaku murid-murid dengan mencuba untuk memahami dunia

persepsi murid tersebut sehingga apabila ingin mengubah tingkahlakunya, guru harus berusaha

mmengubah keyakinan atau pandangan mereka yang sedia ada. Perilaku internal membezakan seseorang

individu dengan yang lain. Combs berpendapat bahawa ramai guru membuat kesalahan dengan

beranggapan bahawa murid mahu belajar apabila subjek matapelajarannya disusun dan diajar

sebagaimana yang sepatutnya. Padahal erti tidaklah menyatu kepada masteri pelajaran itu. Sehingga yang

penting ialah bagaimana membawa seseorang pelajar tersebut untuk memperoleh erti bagi peribadinya

dari masteri pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupan sehariannya.

Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil)

yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan

besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang

pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin

mudah hal itu dilupakan.

b) Abraham Harold Maslow 

Teori Maslow didasarkan pada dasarnya bahawa di dalam diri individu ada dua perkara:

  Suatu usaha yang positif untuk mengembangkan kekuatan untuk melawan atau menolak 

perkembangan itu.

  Maslow mengemukakan bahawa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi keperluan

yang bersifat hirarki.

Page 11: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 11/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 11

Rajah 2: Hirarki Keperluan Maslow 

Pada setiap diri masing-masing mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha

atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan

sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan,

keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar

dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri.

Maslow membahagikan keperluan-keperluan manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat

memenuhi kebutuhan pertama, seperti keperluan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan keperluan

yang terletak di atasnya, ialah keperluan mendapatkan rasa aman dan seterusnya. Hierarki keperluan

manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus didalami oleh guru pada

waktu guru tersebut mengajar anak-anak muridnya. Ia mengatakan bahawa perhatian dan motivasi belajar

ini mungkin berkembang sekiranya keperluan dasar pelajar tersebut belum dipenuhi.

c) Carl Rogers 

Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enambersaudara. Semula Rogers mempelopori bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia

mempelajari psikologi klinik di Universiti Columbia dan mendapat gelaran Ph.D pada tahun 1931,

sebelumnya ia telah menjadi perintis pekerjaan di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada

yang dilakukkan kepada kanak-kanak.

Gelaran profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya,

Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.

Rogers membezakan dua jenis belajar, iaitu:

Page 12: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 12/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 12

1. Kognitif 

2. Experiential ( pengalaman atau signifikansi)

Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai sebagai contoh, seseorangindividu tersebut memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaiki kereta. Pembelajaran

experiential merujuk kepada pemenuhan keperluan dan keinginan pelajar. Kualiti pembelajaran

experiential merangkumi:penglibatan pelajar secara individu, berinisiatif, evaluasi oleh perlajar itu

sendiri, serta adanya kesan yang berpusatkan kepada pelajar.

Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan

prinsip pendidikan dan pembelajaran, iaitu:

  Menjadi manusia bererti memiliki kekuatan yang wajar dan semangat untuk belajar.

  Pelajar tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada faedah serta kelebihannya.

  Pelajar akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

  Pengorganisasian bahan pelajaran bererti menghubungkan antara organisasi bahan dan idea baru

sebagai bahagian yang bermakna dan penting bagi diri individu tersebut.

  Pembelajaran yang bermakna dalam masyarakat moden masa kini bererti belajar tentang proses.

  Ilmu gunaan atau ilmu pengetahuan yang diperolehi dan diaplikasikan dalam kehidupan seharian.

Seperti belajar mengenali enjin supaya berkeupayaan untuk memperbaiki kenderaan sendiri.

  Rogers juga menyatakan bahawa pembelajaran yang bersifat signifikan dan secara khusus hanya

akan berlaku sekiranya kandungan matapelajaran adalah sesuai dan dapat menarik minat peribadi

murid untuk mempelajarinya.

Oleh itu, pembelajaran yang menarik minat mereka akan lebih mudah diterima apabila ancaman luaran

berada pada tahap minimum. Maka pembelajaran yang berlaku adalah atas usaha pelajar itu sendiri

adalah lebih kekal dan bermakna. Semangat inkuiri terbuka yang tinggi di dalam diri individu dapat

memupuk sifat peneguhan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan lebih berkesan

Contoh situasi mengikut pandangan Carl Rogers:

Page 13: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 13/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 13

Shariff murid tahun lima yang tidak mendapat kasih sayang dari ibu bapanya dan sentiasa dinafikan

haknya dari adik beradiknya yang lain. Situasi ini telah menyebabkan Shariff suka menyendiri dan tidak 

 yakin pada dirinya sendiri sehingga menjejaskan pelajarannya. 

Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yangpenting diantaranya ialah :

  Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara pengalaman sendiri.

  Pembelajaran yang signifikan terjadi apabila seseorang itu masteri dalam pelajaran yang

dirasakan mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.

  Pembelajaran yang menghalang perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap

mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

  Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila

ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.

  Apabila ancaman terhadap diri pelajar rendah, pengalaman dapat diperolehi dengan berbagai cara

yang berbeza-beza dan terjadilah proses belajar.

  Pembelajaran yang bermakna diperoleh pelajar dengan melakukannya perkara tersebut sendiri.

  Pembelajaran berjalan lancar apabila pelajar dilibatkan dalam proses belajar dan mengikut

tanggungjawab terhadap proses pembelajaran itu.

  Pembelajaran inisiatif sendiri yang melibatkan peribadi pelajar yang kuat, baik perasaan mahupun

intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari dalam diri.

  Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativiti lebih mudah dicapai terutama jika

pelajar dibiasakan untuk mengawasi diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang

lain merupakan cara kedua yang penting.

  Pembelajaran yang paling berguna secara sosial di dalam dunia moden ini adalah belajar

mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan

penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan tersebut.

Salah satu model pendidikan terbuka merangkumi konsep mengajar oleh guru yang menunjukkan

fasilitatif serta model yang dikembangkan Rogers selain ,diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975

mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondisi yang mendukung iaitu empati, penghargaan

dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :

1.  Memberi tindak balas tentang perasaan pelajar

Page 14: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 14/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 14

2.  Menggunakan idea-idea pelajar untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang

3.  Berdialog dan bertukar penapat dengan pelajar

4.  Menghargai pelajar

5. 

Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan6.  Menyesuaikan isi kerangka berfikir dengan idea (penjelasan untuk memantapkan keperluan dari

pelajar)

7.  Sentiasa memberikan senyuman kepada pelajar

Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka keluaran pelajar , meningkatkan

angka konsep diri pelajar meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk mata pelajaran

bahasa dan matematik yang kurang disukai, tahap kesukaan akan berkurang berkaitan dengan disiplin

serta pelajar menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi.

Rajah 3: Ciri-Ciri Humanistik 

IMPLIKASI PRINSIP TEORI HUMANISTIK DI DALAM BILIK DARJAH 

  Guru perlulah cuba membentuk suasana bilik darjah yang kondusif dengan menjalankan pelbagai

 jenis aktiviti pengajaran dan pembelajaran agar mereka merasa seronok, gembira dan harmonis

serta selamat untuk melibatkan diri dalam aktiviti yang dijalankan tersebut.

  Guru juga perlulah memupuk nilai penghargaan kendiri dalam kalangan murid-murid serta

memberi motivasi dan peneguhan yang sesuai supaya mereka sentiasa bersungguh-sungguhdalam menjalankan aktiviti pengajaran dan pembelajaran.

Page 15: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 15/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 15

  Guru boleh merancang aktiviti pengajaran mengikut kebolehan pelajar dengan tujuan

meningkatkan keyakinan mereka, seterusnya meningkatkan peluang dan memenuhi keperluan

penyuburan mereka iaitu kesempurnaan kendiri, memperoleh ilmu pengetahuan, menikmati dan

menghasilkan karya atau ciptaan estetik yang bermutu tinggi.

  Selain itu, guru boleh memupuk nilai-nilai motivasi diri melalui bimbingan supaya pelajar

memahami diri, menerima diri, melibatkan diri secara aktif dalam aktiviti sosial, dan seterusnya

menentukan aktualisasi kendiri, iaitu arah hidup dan masa depan sendiri mengikut perkembangan

potensinya yang tertinggi.

  Tambahan lagi, guru boleh membantu dan menggalakkkan pelajar mengambil bahagian dalam

kerja kumpulan terutama pembelajaran koperatif dengan tujuan membina kemahiran sosial dan

afektif.

  Guru juga perlu berusaha dalam mengimbangkan komponen intelek dan emosi menerusi aktiviti-

aktiviti yang berkaitan pengajaran dan pembelajaran.

  Guru mesti menunjukkan contoh yang terbaik dari segi sikap, kepercayaan dan kebiasaan yang

ingin ditanamkan oleh guru dalam diri pelajar.

  Guru hendaklah bersifat penyayang untuk memenuhi keperluan kasih sayang.

  Guru hendaklah berkongsi perasaan, idea dan fikiran dengan pelajar selain cuba berkomunikasi

menggunakan pendekatan dua hala.

Page 16: Pendekatan Humanis

5/17/2018 Pendekatan Humanis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendekatan-humanis-55b07cfb2cfa7 16/16

MURID DAN ALAM BELAJAR 2012

STELLA STEPHEN GALAUT PPG TESL JUN 2012 Page 16

RUJUKAN

L.K Choong (2008), Murid dan Alam Belajar untuk Program Sarjana Muda Perguruan, Kumpulan

Budiman Sdn Bhd, Shah Alam, Selangor

Alim Sumarno (2011), Bandura dalam http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/albert-bandura 

http://jmat.ipgmksm.edu.my/pdf/teori2011.pdf