pendahuluan sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat...

35
1 PENDAHULUAN Emas telah sejak lama melekat dengan kehidupan manusia. Bukan hanya sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ukur global, komoditi dan investasi. Emas merupakan salah satu pilihan investasi bagi banyak orang, karena menyimpan emas dianggap lebih baik daripada menyimpan uang di bank. Investasi emas ini kini mulai digemari oleh beberapa investor, karena kecenderungan nilai emas yang selalu meningkat tiap tahunnya. Tidak hanya itu, emas merupakan sarana hedging/lindung nilai kekayaan yang tahan terhadap inflasi. Pada saat orang-orang cemas dengan situasi perekonomian, mereka cenderung untuk membeli emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Emas menurut Worthington (2006) dan Davidson, dkk. (2007) adalah sarana investasi yang dapat melindungi nilai kekayaan dari inflasi. Investasi emas, dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu dengan melakukan investasi pada pasar fisik/konvensional dan melakukan investasi pada pasar derivatif. Kedua metode investasi tersebut memiliki keuntungan dan kelemahannya masing- masing. Pasar konvensional, adalah jual beli antara 2 pihak terhadap komoditi emas secara konvensional. Jadi pada perdagangan emas akan terjadi perpindahan kepemilikan konvensional emas dari penjual kepada pembeli. Sedangkan investasi emas yang di perdagangkan di pasar derivatif berbeda dengan dengan emas di pasar konvensional. Emas pada pasar derivatif, diperdagangkan dengan dua sistem, yaitu yang pertama adalah sistem perdagangan emas derivatif forward, dimana nasabah akan memperoleh emas pada waktu tertentu sesuai dengan kontrak dan harga emas yang telah ditentukan. Yang kedua adalah sistem perdagangan emas derivatif future atau yang sering disebut dengan Sistem Perdagangan Aternatif (SPA), dimana nasabah tidak akan menerima emas secara fisik, namun hanya akan memperdagangkan nilai kontrak emas yang ada. Kedua produk tersebut didasarkan

Upload: vuongngoc

Post on 09-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

1

PENDAHULUAN

Emas telah sejak lama melekat dengan kehidupan manusia. Bukan hanya

sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ukur global, komoditi dan investasi. Emas

merupakan salah satu pilihan investasi bagi banyak orang, karena menyimpan emas

dianggap lebih baik daripada menyimpan uang di bank. Investasi emas ini kini mulai

digemari oleh beberapa investor, karena kecenderungan nilai emas yang selalu

meningkat tiap tahunnya. Tidak hanya itu, emas merupakan sarana hedging/lindung

nilai kekayaan yang tahan terhadap inflasi. Pada saat orang-orang cemas dengan

situasi perekonomian, mereka cenderung untuk membeli emas untuk melindungi nilai

kekayaan mereka. Emas menurut Worthington (2006) dan Davidson, dkk. (2007)

adalah sarana investasi yang dapat melindungi nilai kekayaan dari inflasi.

Investasi emas, dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu dengan melakukan

investasi pada pasar fisik/konvensional dan melakukan investasi pada pasar derivatif.

Kedua metode investasi tersebut memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-

masing. Pasar konvensional, adalah jual beli antara 2 pihak terhadap komoditi emas

secara konvensional. Jadi pada perdagangan emas akan terjadi perpindahan

kepemilikan konvensional emas dari penjual kepada pembeli. Sedangkan investasi

emas yang di perdagangkan di pasar derivatif berbeda dengan dengan emas di pasar

konvensional. Emas pada pasar derivatif, diperdagangkan dengan dua sistem, yaitu

yang pertama adalah sistem perdagangan emas derivatif forward, dimana nasabah

akan memperoleh emas pada waktu tertentu sesuai dengan kontrak dan harga emas

yang telah ditentukan. Yang kedua adalah sistem perdagangan emas derivatif future

atau yang sering disebut dengan Sistem Perdagangan Aternatif (SPA), dimana

nasabah tidak akan menerima emas secara fisik, namun hanya akan

memperdagangkan nilai kontrak emas yang ada. Kedua produk tersebut didasarkan

Page 2: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

2

atas underlying asset yang sama, yakni emas. Pergerakan dari kedua produk tersebut

didasarkan pada harga emas yang ada di pasar.

Tren investasi emas kini mulai meningkat seiring dengan peningkatan harga

emas tiap tahunnya. Melihat perkembangan rata-rata harga emas di pasar derivatif,

selama 1 tahun periode Januari – Desember 2011 cenderung mengalami kenaikan,

bahkan terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada bulan Juli - Agustus 2011. Walaupun

sempat mengalami penurunan, namun harga emas dapat tetap dikatakan mengalami

kenaikan, karena harga pada akhir tahun 2011 berada diatas harga pada awal tahun

2011. Hal ini dapat terlihat dari grafik sebagai berikut:

Grafik 1 Grafik Perkembangan Harga Emas Rata-Rata Selama Satu Tahun

(USD $ / Troy Ounce)

Sumber: Software Meta Trader PT. Firstate Future

Pada sistem perdagangan alternatif, memungkinkan para investor untuk

bertransaksi dengan nilai yang jauh lebih tinggi dibanding dengan modal yang

digunakan, karena yang diperdagangkan hanya nilai kontrak dari sebuah produk dan

nasabah tidak akan menerima emas secara fisiknya. Untuk itu, pada sistem

perdagangan alternatif seorang investor dimungkinkan untuk melakukan

diversifikasi/portofolio, sebagai salah satu upaya mengurangi risiko dari investasinya.

Diversifikasi adalah sebuah metode pemecahan investasi di beberapa tempat, untuk

Page 3: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

3

mengurangi risiko jika terjadi kegagalan di investasi yang dijalankan. Dengan

dilakukan diversifikasi, jika salah satu investasi jatuh maka masih memiliki alternatif

investasi lain yang dapat memberi keuntungan. Salah satu alternatif diversifikasi

investasi adalah saham. Saham banyak dipilih oleh para investor karena merupakan

investasi yang juga mampu memberikan tingkat return yang tinggi.

Selain itu, pemilihan saham sebagai alternatif sarana diversifikasi adalah

karena mayoritas investor yang melakukan investasi pada emas memiliki karakteristik

sebagai risk seeker, atau investor yang berani untuk mengambil risiko karena adanya

harapan akan mendapatkan return yang tinggi. Hal ini nampak dari investasi pada

emas di pasar derivatif yang dapat memberikan return yang tinggi, namun dapat juga

memberikan risiko yang semakin besar juga. Saham merupakan investasi yang

memberikan tingkat risiko yang besar, namun juga dapat memberikan tingkat return

yang tinggi. Investor yang memiliki tipe risk seeker akan lebih tertarik untuk

melakukan portofolio dengan saham, karena akan memberikan return yang tinggi,

walaupun disertai dengan risiko yang tinggi pula.

Investasi pada saham merupakan salah satu investasi yang berisiko karena

adanya ketidakpastian akan hasil yang diperoleh. Namun, investor hanya dapat

memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasi dan seberapa jauh

kemungkinan hasil yang di dapat menyimpang dari yang diharapkan. Meskipun

demikian kerugian yang mungkin diterima dapat diminimalkan dengan cara

membentuk portofolio investasi.

Dalam menentukan portofolio, seorang investor harus dapat melihat

bagaimanakah risiko dan return dari potofolio yang terbentuk. Sesuai dengan prinsip

investasi yang menyatakan “high risk, high return”, saat investor menjalankan

portofolio diharapkan dapat menurunkan risiko investasinya. Dengan adanya

Page 4: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

4

penurunan risiko, maka return pasti akan mengikuti turun. Untuk itu, investor

sebaiknya tidak hanya memperhatikan salah satu sisi pada risiko atau returnnya saja,

tetapi juga secara seimbang antara risiko dan return harus diperhitungkan. Dengan

adanya penentuan portofolio yang tepat, diharapkan walaupun risiko yang dihadapi

turun, investasi tetap mendapatkan return pada tingkat tertentu. Sedangkan yang

dimaksud dengan return yang tepat adalah dengan adanya penurunan risiko yang

dialami, investor tidak mengalami penurunan yang begitu tajam, sehingga investor

masih mendapatkan keuntungan dari portofolio investasinya.

Dalam penelitian ini, saham yang digunakan sebagai alternatif portofolio

adalah saham-saham dalam LQ-45. Alasan memilih saham dalam LQ-45 karena LQ-

45 merupakan kumpulan saham-saham paling liquid, memiliki frekuensi dan

kapitalisasi perdagangan yang tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi

keuangan yang cukup baik, dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI.

Dari hasil wawancara dengan Bp. Ignatius Setiawan Budi Cahyono selaku

Investment Manager PT. Firststate Future, salah satu perusahaan future yang ada di

Surabaya, menyatakan bahwa pembobotan investasi portofolio sebaiknya sebesar

30% untuk investasi emas, dan sebesar 70% bagi investasi lainnya. Pembobotan

investasi emas ini di dasarkan pada data historis yang menunjukkan penurunan harga

emas yang paling besar hanya sebesar 30% dari harga semula pada tahun 2001. Hal

ini menjadi kunci bagi perusahaan untuk memberi saran bagi investor untuk

melakukan portofolio investasinya.

Penelitian terdahulu yang membahas mengenai investasi emas dilakukan oleh

Worthington dan Pahlavani (2006). Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanakah

keterkaitan antara emas dan tingkat inflasi, dan hasil dari analisis ini menunjukkan

bahwa terdapat keterkaitan antara emas dan inflasi, emas merupakan sarana lindung

Page 5: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

5

nilai terhadap inflasi. Penelitian oleh Dempster (2008), menunjukkan bahwa emas

merupakan sarana investasi yang strategis bagi para investor. Selain itu, mereka

menyoroti bahwa hanya sejumlah kecil emas diperlukan untuk meningkatkan kinerja

portofolio melalui emas sebagai alat diversifikasi investasi. Penelitian tentang

portofolio telah dilakukan oleh Suryaningrum (2005). Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pembentukan portofolio optimal pada saham anggota indeks LQ-45

Periode Februari 2002-Januari 2004 dengan menggunakan analisis mean varian. Dan

Hasilnya menunjukkan bahwa saham GGRM, INAF, HMSPM BMTR, TSPC,

MPPA, RALS, ANTM, TINS, DNKS, SMGR, MEDC merupakan saham portofolio

yang optimal. Dalam penelitian Suryaningrum (2005) hanya menggunakan saham-

saham dalam indeks LQ-45 sebagai objek penelitian, sedangkan dalam penelitian ini

akan memportofoliokan emas pada pasar derivatif dengan indeks saham LQ-45.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka persoalan

penelitian yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Saham perusahaan dalam LQ-45 manakah yang tepat untuk membentuk suatu

portofolio dengan investasi emas di pasar derivative pada Januari – Desember

2011?

2. Bagaimanakah Risk dan Return yang terbentuk dari portofolio investasi emas di

pasar derivatif dan saham perusahaan dalam LQ-45 dengan skenario pembobotan

tertentu?

3. Bagaimanakah pembobotan investasi yang paling tepat bagi portofolio investasi

emas di pasar derivatif dan saham perusahaan dalam LQ-45?

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui saham perusahaan dalam LQ-45 manakah yang tepat untuk

membentuk suatu portofolio dengan investasi emas di pasar derivatif.

Page 6: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

6

2. Untuk mengetahui Risk dan Return yang terbentuk dari portofolio investasi emas

di pasar derivatif dan saham perusahaan dalam LQ-45 dengan skenario

pembobotan tertentu.

3. Untuk mengetahui berapa proporsi pembobotan investasi yang paling tepat bagi

portofolio investasi emas di pasar derivatif dan saham perusahaan dalam LQ-45.

Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan saran dan masukan

kepada investor tentang alternatif investasi yang lebih menguntungkan dan dapat

meminimalkan risiko dari investasi yang dilakukan.

TELAAH TEORITIS

Investasi Emas Derivatif

Investasi emas adalah suatu komitmen untuk menempatkan dana ke dalam

bentuk emas, dengan tujuan untuk mendapatkan sejumlah gain tertentu di masa

mendatang, disertai dengan kesadaran akan risiko yang melekat di dalamnya

(Firstaste, 2010). Investasi emas pada masa merupakan investasi yang sedang “naik

daun” pada masa sekarang ini. Harga emas yang tiap tahun terus mengalami kenaikan,

membuat para investor tertarik untuk berinvestasi emas. McCrown dan Zimmerman

(2006), melaporkan bahwa emas dapat memberikan return yang lebih tinggi dari T-

Bills (Treasury-Bill, investasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral –

Investasi bebas risiko - SBI). Menurut Baur dan Lucey (2006, dalam Soenarko 2007),

emas juga sebagai safe haven yang merupakan sarana investasi yang tidak kehilangan

nilanya ketika terjadi market crash. Davidson, Faff dan Hillier (2003), Gorton dan

Rouwenhorst (2004, dalam Soenarko 2007) serta Faugere dan Von Erlach (2005,

dalam Soenarko 2007) mengatakan bahwa emas dapat menjadi sarana lindung nilai

yang efisien terhadap inflasi dan dengan demikian daya beli aset tetap terjaga. Palaloi

Page 7: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

7

dkk (2006) menambahkan bahwa emas bukan hanya tahan terhadap inflasi melainkan

juga deflasi.

Emas dapat diinvestasikan dengan menggunakan sistem derivatif. Sistem

perdagangan derivatif dibuat dimaksudkan untuk memberi wadah bagi para investor

agar bisa melakukan lindung nilai (hedging) sebagai tempat alih risiko terhadap

investasi yang dilakukannya. Selain itu, transaksi derivatif juga dapat sebagai salah

satu alternatif investasi jangka menengah dan panjang bagi investor dan masyarakat

luas.

Kolb dan Overdahl (2003), mengartikan derivatif adalah “a contract that

drives most of its value from some underlying asset, reference rate, or index” (suatu

kontrak yang sebagian besar nilainya berasal dari aset, kurs acuan, atau indeks

sebagai acuan awal (underlying)). Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

(Bappebti) juga memiliki pengertian yang sama dengan Kolb dan Overdahl, bahwa

derivatif harus didasarkan pada paling sedikit satu subjek sebagai induk acuan atau

pokok yang mendasari (underlying) adalah aset, kurs referensi, atau sebagai dasar

penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas dan derivatif keuangan.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa derivatif adalah

sebuah transaksi perdagangan aset yang nilai asetnya merupakan turunan dari nilai

dari instrumen yang mendasari terbentuknya nilai aset tersebut.

Perdagangan Emas di pasar derivatif memiliki dua sistem perdagangan, yaitu

sistem derivatif forward dan sistem derivatif future, yang sering disebut dengan

Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Sistem derivatif forward adalah sebuah sistem

perdagangan emas dimana seorang nasabah mengadakan perjanjian dengan pedagang

emas (perusahaan future/commodity) untuk membeli serta mendapatkan emas pada

waktu dan tingkat harga yang telah disepakati. Selama masa kontrak berlangsung,

Page 8: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

8

seorang nasabah dapat memperjualbelikan kontraknya sesuai dengan kesepakatan

harga dengan pihak lain, tapi masa waktu kontrak tetap dan pada waktu habis kontrak

nasabah tersebut harus menyediakan dana untuk membayar emas sesuai dengan

kesepakatan.

Sedangkan Sistem Perdagangan Alternatif (derivatif emas future) hampir sama

dengan sistem derivatif forward. Produk emas yang ada di pasar derivatif dengan SPA

disebut Paper Gold. Dalam SPA, nasabah tidak akan menerima emas secara fisik dan

nilai kontraknya tiada batas. Dalam sistem ini hanya nilai kontrak emas yang

diperdagangkan.

Keuntungan berinvestasi di pasar derivatif dengan SPA adalah pasar derivatif

merupakan pasar dua arah, dimana nasabah memiliki kesempatan untuk dapat

mengambil keuntungan tidak hanya pada saat harga naik tetapi juga pada saat harga

turun. Artinya pada saat harga naik, maka nasabah dapat mengambil posisi jual,

demikian juga jika harga turun maka nasabah dapat mengambil posisi beli. Rekening

nasabah akan didebet atau dikredit sesuai dengan hasil likuidasi nasabah mengalami

laba atau kerugian. Nasabah hanya perlu menyediakan uang jaminan untuk

mempertahankan margin. Untuk memulai investasi di bursa berjangka, investor

memerlukan initial margin yang dibayarkan kepada broker/pialang sebagai tanda

investasi di bursa berjangka. Initial margin (margin awal) adalah sejumlah uang/dana

yang diperlukan pertama kali sebagai tanda untuk membuka rekening transaksi

sebagai akses untuk masuk pasar (Firststate, 2010).

Keuntungan lain dari SPA yaitu adanya efek leverasi. Efek Leverasi adalah

suatu fasilitas yang diberikan kepada nasabah, dimana nasabah hanya perlu

menggunakan sejumlah kecil margin untuk bisa mentransaksikan sebuah kontrak

yang jauh lebih besar. Artinya transaksi derivatif berdasarkan margin yang nilainya

Page 9: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

9

relatif sangat kecil dibanding dengan nilai kontrak yang ditransaksikan. Sebagai

contoh pada kontrak derivatif emas yang ada pada PT. Firstate Future, dengan hanya

uang (margin) $ 1.000 telah dapat melakukan transaksi atas kontrak senilai 1 lot emas

(100 TO). Jadi margin yang dibutuhkan lebih kecil daripada investasi yang diterima.

Efek ini muncul karena nasabah tidak akan menerima emas secara fisik, namun hanya

nilai dari kontrak tersebut.

Karena ada efek leverasi di pasar derivatif, memungkinkan harga emas

menjadi lebih murah dibanding jika kita berinvestasi emas secara konvensional. Tapi,

risiko penurunan harga nilai emas cukup berfluktuaktif sesuai dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi perdagangan emas. Jadi, seorang investor harus mampu

membaca dan peka akan peluang dan risiko yang ada di pasar derivatif. Untuk

mengurangi risiko yang ada, investor dapat melakukan diversifikasi asetnya ke

beberapa investasi lainnya.

Saham-saham dalam Indeks LQ-45

Indeks saham LQ-45 merupakan saham yang paling sering diperdagangkan di

setiap harinya. Saham LQ-45 merupakan indeks saham yang terdiri saham-saham

yang termasuk sebagai saham yang blue chip, atau saham yang paling diminati oleh

banyak investor. Dari semua saham yang ada di BEI, dipilih 45 saham yang paling

baik, dimana penilaian dilihat dari banyaknya transaksi perdagangan dan kinerja

saham. Dengan penilaian tersebut, diharapkan dapat menggambarkan kondisi pasar

yang ada. Setelah terpilih, saham-saham tersebut kemudian dipantau dengan ketat dan

kinerja kuartalan mereka dievaluasi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (2008), untuk

dapat masuk dalam pemilihan suatu saham harus memenuhi kriteria tertentu dan

melewati seleksi utama sebagai berikut :

Page 10: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

10

1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan

2. Masuk dalam 60 saham terbaik berdasarkan nilai transaksi di pasar regular

3. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar secara

otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45

4. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham lagi dengan

menggunakan kriteria hari transaksi di pasar reguler, frekuensi transaksi di

pasar reguler dan kapitalisasi pasar. Metode pemilihan 15 saham tersebut

adalah:

• Dari 30 sisanya, dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi di pasar

reguler.

• Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan frekuensi

transaksi di pasar reguler

• Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan kapitalisasi

pasar.

Menjadi anggota indeks saham LQ 45 merupakan harapan bagi sebuah

perusahaan, karena itu berarti pelaku pasar modal sudah mengakui dan percaya kalau

tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar dari perusahaan ini baik. Namun saham-saham

yang sudah terdaftar dalam LQ-45, harus dapat terus menjaga kondisi perusahaannya

agar tetap baik, agar pada saat evaluasi saham perusahaan tersebut tetap dapat

tergabung dalam indeks LQ-45. Saham yang masih berada dalam kriteria akan tetap

bertahan dalam indeks LQ 45 sedangkan yang sudah tidak memenuhi kriteria akan

diganti dengan yang lebih memenuhi syarat. Setiap tiga bulan sekali dilakukan

evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan

dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus.

(Nurmalasari, 2009)

Page 11: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

11

Portofolio

Setiap invetasi, pasti mengharapkan adanya return dari investasi yang telah

dilakukan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah investasi. Return dapat

berupa return realisasian (actual return) yang sudah terjadi atau return yang

diharapkan (expected return) yang belum terjadi tetapi yang diharapakan terjadi

dimasa yang akan datang (Hartono, 2009;199).

Return Realisasian merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian

dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan

sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasian ini juga

bermanfaat untuk menentukan return yang diharapkan dan risiko di masa yang akan

datang. Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh

investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan retrun realisasian yang sifatnya

sudah terjadi, return yang diharapkan sifatnya belum terjadi.

Hanya menghitung return saja untuk sebuah investasi tidaklah cukup, risiko

dari sebuah investasi juga perlu diperhitungkan. Sesuai dengan prinsip dalam

berinvestasi, yaitu “high risk, high return”, risiko dan return merupakan dua hal yang

tidak dapat terpisahkan. Dalam prinsip investasi, risiko dan return memiliki hubungan

yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung semakin besar pula return

yang akan diterima oleh investor. Bagi investor dengan karakterik risk seeker, dengan

berinvestasi pada asset yang memiliki risiko yang tinggi, investor tersebut pasti akan

mendapatkan actual return yang tinggi. Namun berbeda halnya dengan investor

dengan dengan karakteristik risk averse, dengan berinvestasi pada investasi yang

memiliki risiko kecil, akan berharap mendapatkan expected return yang tinggi.

Risiko sering dikaitkan dengan penyimpangan antara hasil yang di dapat

dengan hasil yang diharapkan oleh investor. Home dan Wachowics (1992, dalam

Page 12: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

12

Hartono 2009;219) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas/penyimpangan return

terhadap return yang diharapkan. Risiko sering disebut juga dengan standart deviasi

ataupun varian yang merupakan kuadrat dari standart deviasi.

Seorang investor, dalam menjalankan bisnisnya pasti akan berusaha untuk

meminimalkan risiko dengan mendapatkan return pada tingkat tertentu. Seorang

investor dapat melakukan portofolio sebagai salah satu usaha untuk mengurangi risiko

yang ada. Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan

kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki

portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen

risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu dapat

dikurangi.

Teori portofolio muncul karena adanya diversifikasi investasi yang dilakukan

oleh investor. Diversifikasi adalah menyebarkan kekayaan dalam berbagai macam

aset. Diversifiksai dapat digunakan untuk mengurangi risiko, dengan cara

menanamkan pada aset-aset yang memiliki korelasi negatif atau tidak mempunyai

hubungan sama sekali (Widayanti,dkk.,2009:105).

Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M.

Makowitz. Teori ini memberikan suatu cara bagaimana berinvestasi dengan efisien

dan optimal, yaitu dengan membentuk portofolio. Tujuan membentuk portofolio

adalah untuk memenuhi prinsip dalam berinvestasi “Memperoleh imbal hasil (return)

pada tingkat yang dikehendaki dengan risiko yang paling minimum”. Untuk

meminimumkan risiko, perlu dilakukan diversifikasi dalam berinvestasi, yaitu

membentuk portofolio atau menginvestasikan dana tidak hanya disatu aset saja

melainkan kebeberapa aset. (Hartono, 1998).

Page 13: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

13

Mengukur return dan risiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi

bagi seorang investor yang melakukan portofolio perlu juga untuk menghitung return

dan risiko dari portofolio seluruh asetnya. Menghitung return dan risiko untuk aset

tunggal juga berguna karena nilai-nilai tersebut akan digunakan untuk menghitung

return dan risiko portofolio. Return Portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return-

return realisasian tiap-tiap sekuritas tunggal di dalam portofolio. Sedangkan risiko

portofolio adalah varian return sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

(Hartono,2009: 243).

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri

atas harga emas pada pasar derivatif dan data harga saham perusahaan yang termasuk

dalam indeks LQ-45 selama periode januari-desember 2011. Data harga emas di pasar

derivatif di ambil dari data pergerakan harga komoditas emas di PT. Firstate Future.

Sedangkan data harga saham yang termasuk dalam kategori indeks LQ-45 di dapat

dari data yang ada di BEI. Dalam pengolahannya, data harga saham diambil dalam

mingguan, karena dalam penelitian ini akan melihat pergerakan investasi emas tiap

minggunya pada Januari – Desember 2011.

Populasi dan sampel

Populasi dapat dipahami sebagai keseluruhan elemen yang menjadi perhatian

dalam suatu penelitian (Supramono dan Sugiarto, 1994, dalam Suryaningrum 2005).

Populasi dalam penelitian ini adalah investasi emas derivatif dan saham-saham yang

masuk dalam anggota LQ-45. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

secara purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel non-probabilitas yang

Page 14: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

14

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti secara objektif

(Supramono, 2003, dalam Soenarko 2007). Pada perhitungan saham, karena

keterbatasan tenaga dan kemampuan maka penelitian ini dibatasi menjadi sebagian

dari populasi yang berupa sampel. Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) periode

perhitungan yaitu bulan November 2010-Januari 2011, Februari-Juli 2011, dan

Agustus 2011-Januari 2012. Pemilihan tiga periode tersebut dikarenakan pergantian

periode yang selalu dilakukan pada bulan februari dan agustus, sedangkan pada bulan

2011 tidak tidak tercantum dalam data februari 2011. Oleh sebab itu perlu

dipergunakan data tahun 2010 untuk melihat data keanggotaan saham dalam indeks

LQ-45 pada bulan januari 2010. Karena keanggotaan LQ-45 berubah tiap periodenya

maka perlu dipilah emiten mana saja yang masuk dalam penelitian ini. Untuk itu

kriteria yang dipakai untuk dijadikan sampel adalah emiten yang secara terus menerus

selama tiga periode berturut-turut masuk dalam keanggotaan indeks LQ-45.

Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 36 saham yang dapat dijadikan sample. Berikut

adalah nama-nama emiten yang tergabug dalam indeks LQ-45 yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini pada periode Januari – Desember 2011 (secara lengkap dapat

dilihat dalam lampiran).

Tabel 1 Saham-saham anggota indeks LQ-45 yang diteliti

No. Nama Emiten Kode Nama Perusahaan

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk 2. ADRO Adaro Energy Tbk 3. ANTM Aneka Tambang Tbk 4. ASII Astra International Tbk 5. BBCA Bank Central Asia Tbk 6. BBNI Bank BNI Tbk 7. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 8. BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 9. BDMN Bank Danamon Tbk 10. BMRI Bank Mandiri Tbk 11. BNBR Bakrie & Brothers Tbk 12. BUMI Bumi Resources Tbk

Page 15: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

15

No. Nama Emiten Kode Nama Perusahaan

13. DOID Delta Dunia Makmur Tbk 14. ELTY Bakrie Development Tbk 15. ENRG Energi Mega Persada Tbk 16. GGRM Gudang Garam Tbk 17. INCO International Nickel Indonesia Tbk 18. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 19. INDY Indika Energy 20. INTP Indocement Tunggal Perkasa 21. ISAT Indosat Tbk 22. ITMG Indo Tambang Raya Megah 23. JSMR Jasa Marga (persero) Tbk 24. KLBF Kalbe Farma Tbk 25. LPKR Lippo Karawaci Tbk 26. LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk 27. MEDC Medco Energi International Tbk 28. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 29. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 30. SMCB Holcim Indonesia Tbk 31. SMGR Semen Gresik Tbk 32. TINS Timah (Persero) Tbk 33. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 34. UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 35. UNTR United Tractor Tbk 36. UNVR UNVR (Unilever Indonesia Tbk)

Sumber data : Data Sekunder yang di olah (2012), Lampiran 1 Pengukuran Konsep

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep risk dan return

asset tunggal dari emas dan saham maupun risk dan return dari investasi emas di

pasar derivatif dan investasi emas di pasar derivatif yang didiversifikasi dengan

saham dalam LQ-45. Untuk kepentingan analisis, tingkatan harga yang dipergunakan

adalah tingkat harga emas dan saham 1 tahun, dimana pengambilan data harga saham

dilakukan menggunakan data mingguan. Tingkat return investasi emas di pasar

derivatif, didapat dari pengurangan harga emas pada hari pertama minggu ke-t

dikurangi harga emas pada hari pertama minggu ke t-1 lalu hasil penguranganan

dibagi dengan harga emas pada hari pertama minggu ke t-1. Begitu juga perubahan

harga yang ada pada saham LQ-45.

Page 16: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

16

Teknik dan langkah-langkah analisis

Teknik analisis menurut Supramono (2003, dalam Soenarko 2007) adalah alat

bantu yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk yang lebih ringkas

sehingga akan mempermudah bagi peneliti memberikan jawaban masalah yang telah

dirumuskan. Dalam penelitian ini, terdapat tujuh langkah analisis yang digunakan,

yaitu:

1. Pengukuran Return aset tunggal

Untuk menghitung tingkat actual return pada emas pada pasar derivatif dan

saham LQ-45, dapat menggunakan rumus:

…………………………………………………………………(3.1)

dimana :

Rt =Return minggu ke-t

= Harga pada minggu ke-t

= Harga pada minggu sebelum minggu ke-t

2. Menentukan Ecpected return

Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh

investor di masa yang akan datang, berbeda dengan actual return yang sifatnya sudah

terjadi, expected return sifatnya belum terjadi. Untuk perhitungan expected return

dari data historis adalah rata-rata return yang di dapat dari asset tersebut selama

periode tertentu. Untuk menghitung expected return dengan data historis dapat

dihitung menggunakan rumus:

………………………………………………………………...(3.2)

Page 17: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

17

dimana:

= Expected Return aset i

= Total return aset i

= Jumlah periode mingguan

3. Pengukuran Risiko aset tunggal

Selain menghitung return asset tunggal seorang investor juga harus

menghitung risiko yang mungkin akan terjadi. Risiko merupakan kondisi dimana

investor menerima keuntungan lebih kecil dari yang diharapkan. Salah satu

pengukuran risiko adalah standar deviasi atau varian yang merupakan kuadrat dari

standar deviasi. Untuk megukur risiko pada investasi emas di pasar derivatif dan

risiko saham, dapat menggunakan rumus:

………………………………………………………(3.3)

di mana:

= Standard Deviasi

Ri = Return yang terjadi pada periode ke-i

E(R) = Expected Return

N = Jumlah periode mingguan

4. Kovarian

Kovarian merupakan pengukur yang menunjukkan arah pergerakan dua buah

variabel. Nilai kovarian yang positif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel

bergerak kearah yang sama, begitu juga sebaliknya. Tapi jika nilai kovarian adalah

nol, menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel tidak saling berhubungan. Selain itu,

kovarian dapat menggambarkan tingkat risiko yang terbentuk dari portofolio yang

Page 18: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

18

akan dibentuk. Kovarian dengan menggunakan data historis dapat dihitung

menggunakan rumus:

…………………………….(3.4)

dimana:

= Kovarian return antara saham A dan saham B

= return saham ke A pada periode ke-i

= return saham ke B pada periode ke-i

= Expected Return saham ke A

= Expected Return saham ke B

n = Jumlah data historis

5. Perhitungan Korelasi

Untuk menentukan Portofolio yang baik dan tepat, diperlukan memilih saham

yang memiliki korelasi yang negatif satu sama lain. Semakin memiliki korelasi yang

negatif, semakin memiliki kemungkinan membentuk portofolio yang baik. Korelasi

menunjukkan besarnya hubungan antara dua variabel terhadap masing-masing risiko

yang diperoleh. Untuk menghitung korelasi dapat menggunakan rumus:

……………………………………….…………………(3.5)

Atau dapat dihitung secara langsung dengan menggunakan rumus:

………………………..……………..(3.6)

dimana:

= Korelasi saham emas dan saham

= Kovarian return saham emas dan saham

= Standard deviasi emas dan saham

Page 19: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

19

6. Pengukuran Return Portofolio

Tingkat return investasi emas di pasar derivatif yang didiversifikasikan

dengan saham LQ-45 didapat dari penjumlahan antara pembobotan investasi emas

dikalikan dengan return investasi emas, ditambah dengan pembobotan saham LQ-45

dikalikan dengan return Saham LQ-45. Pemobotan investasi portofolio menggunakan

skenario investasi dengan peningkatan pembobotan sebesar 10%, yaitu:

- Skenario 1: 10% investasi emas dan 90% Saham LQ-45

- Skenario 2: 20% investasi emas dan 80% Saham LQ-45

- Skenario 3: 30% investasi emas dan 70% Saham LQ-45

- Skenario 4: 40% investasi emas dan 60% saham LQ-45

- Skenario5: dianggap kedua investasi seimbang, 50% investasi emas dan 50%

Saham LQ-45

- Skenario 6: 60% investasi emas dan 40% Saham LQ-45

- Skenario 7: 70% investasi emas dan 30% Saham LQ-45

- Skenario 8: 80% investasi emas dan 20% Saham LQ-45

- Skenario 9: 90% investasi emas dan 10% saham LQ-45

Peningkatan persentase pembobotan di pilih berdasarkan hasil wawancara dengan

nara sumber dari PT. Firstate Future yang menyatakan bahwa dilihat dari data

historis, harga emas pernah mengalami penurunan terbesar sebesar 20% dari harga

sebelumnya pada tahun 2000, dan penurunan paling besar adalah sebesar 30% pada

tahun 2001. Oleh sebab itu, peningkatan persentase pembobotan sebsesar 10% ini

diharapkan dapat menggambarkan risk dan return portofolio yang dapat dicapai

investor. PT Firstate Future menyarankan kepada investor untuk menginvestasikan

asetnya sebesar 30% pada investasi emas dengan harapan penurunan yang terjadi

tidak melebihi 30%, dan sisanya disarankan untuk dapat diinvestasikan ke investasi

Page 20: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

20

lainnya. Hal ini bertujuan jika investasi emas mengalami kerugian yang cukup besar,

maka investor masih memiliki alternatif keuntungan lain dari saham. Return

portofolio dapat dihitung dengan rumus:

……………………….(3.7)

dimana:

= Expected Return Portofolio

= Pembobotan investasi emas

= Expected Return Investasi emas

= Pembobotan investasi Saham

= Expected Return Saham

7. Pengukuran Risiko pada pasar derivatif yang didiversifikasikan dengan saham

dalam LQ-45

Selain menghitung return portofolio seorang investor juga harus menghitung

risiko yang mungkin akan terjadi dalam portofolionya. Pengukuran risiko portofolio

dapat dihitung melalui standar deviasi atau varian yang merupakan kuadrat dari

standar deviasi. Tingkat risiko investasi emas di pasar derivatif yang

didiversifikasikan dengan deposito dapat dihitung dengan rumus:

………..……………..(3.8)

di mana:

= Standard deviasi/risiko portofolio

= Pembobotan investasi emas

= Pembobotan investasi Saham

Page 21: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

21

= Standard deviasi/risiko emas

= Standard deviasi/risiko saham

r = Korelasi

cov = Covariance = Sejauh mana kedua variabel bergerak bersama

ANALISIS DATA

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan dengan menggunakan teknik

analisis di atas, maka pada bagian ini akan membahas dan menganalisis jawaban dari

persoalan penelitian yang telah dirumuskan pada pendahuluan di atas, yaitu portofolio

antara investasi emas di pasar derivatif dengan saham dalam LQ-45.

Pembahasan dan analisis lebih lanjut akan dipaparkan melalui bagian-bagian

sub bab berikut ini:

Risiko dan Return dari aset individu

Di dalam setiap pembentukan portofolio, langkah pertama yang harus

dilakukan adalah menghitung actual return dan risiko aset individu serta expected

return dari masing-masing aset. Hasil perhitungan dari return dan risiko masing-

masing saham dapat dilihat dalam lampiran-lampiran.

Berikut ini adalah tabel yang merangkum hasil actual return yang ada dalam

saham LQ-45.

Tabel 2 Actual Return Emas dan Saham dalam LQ-45

Periode Januari 2011-Desember 2011 Keterangan Expected Return (%) Kode Perusahaan Return Emas 0,37 XAUSD

Return Tertinggi 1,12 GGRM PT Gudang Garam Tbk. Return Rata-rata -0,06 Return Terendah -1,36 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk. Sumber: Data sekunder yang diolah (2012), Lampiran 3

Page 22: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

22

Mengacu pada besarnya rata-rata return (Expected return) yang diharapkan

dari masing-masing aset (lampiran 3, Hal. 40), nampak bahwa return emas adalah

0,37%. Saham GGRM merupakan saham dengan tingkat return yang paling tinggi.

Hal ini disebabkan karena Saham GGRM merupakan saham yang bersifat defensive

stock, yang berarti saham tersebut tidak terpengaruh dengan kondisi makro ekonomi

suatu Negara (Wisudana, 2011). Dengan kata lain, dalam kondisi apapun, saham

GGRM terus dapat memberikan return yang baik dikarenakan barang yang diproduksi

merupakan barang yang dibutuhkan oleh masyrakat.

Return saham terendah ditunjukkan oleh saham DOID. DOID adalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang holding untuk perusahaan jasa tambang

batubara. Awalnya, perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang properti

dan tekstil, kemudian perusahaan ini mengakuisisi perusahaan BUMA, yang bergerak

dalam bidang jasa tambang batubara. Karena pengakuisisian menggunakan dana dari

hutang, dan perusahaan BUMA pun juga memiliki banyak hutang, maka DOID harus

bekerja keras untuk menutup hutangnya (Hidayat, 2011). Oleh sebab itu, actual return

yang di dapat dari investasi di saham DOID menjadi relatif rendah.

Jika dilihat dari tingkat return yang dihasilkan, maka saham GGRM

merupakan saham yang tepat untuk sarana innvestasi, karena memberikan return

yang paling besar. Namun, selain mengetahui return dari perusahaan, investor juga

harus melihat risiko dari masing-masing saham yang ada. Di bawah ini adalah tabel

yang merangkum risiko yang dimiliki masing-masing aset.

Page 23: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

23

Tabel 3 Risiko Emas dan Saham dalam LQ-45 Periode Januari 2011-Desember 2011

Keterangan Risiko (%) Kode Perusahaan Risiko Emas 3,86 XAUSD

Risiko Tertinggi 9,57 ENRG PT Energi Mega Persada Tbk. Risiko Rata-rata 5,21 Risiko Terendah 3,21 TLKM PT. Telkom Tbk

Sumber: Data sekunder yang diolah (2012), Lampiran 4

Risiko dari emas sebesar 3,86%. Nilai risiko tertinggi dari saham LQ-45

terdapat pada saham ENRG. ENRG merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang pertambangan minyak dan gas. Risiko tertinggi disebabkan karena mulai

langkanya persediaan minyak dan gas mentah. Pemerintah pun mulai berpikir panjang

untuk mengatasi maslah ini, bahkan pada tahun 2012 pemerintah sempat akan

menaikkan harga BBM, namun mendapat penolakan dari masyarakat. Kelangkaan

minyak inilah yang menyababkan risiko dari saham ENRG menjadi tinggi.

Risiko saham terendah ada pada saham TLKM, walaupun harga sahamnya

berfluktuaktif, namun besaran nilai fluktuaktifnya tidak terlalu besar. Saham TLKM

cenderung lebih stabil, saham ini merupakan perusahaan milik pemerintah, sehingga

nilai saham pada perusahaan tersebut cenderung lebih stabil.

Meskipun hasil dari return dan risiko tiap aset sudah diketahui, namun tahap

ini belum menyelesaikan persoalan secara keseluruhan dan bukan merupakan suatu

hasil akhir yang pasti karena dalam anailisis portofolio juga sangat penting untuk

mengetahui korelasi antar aset yang akan diportofoliokan.

Korelasi

Dalam teori portofolio, menunjukkan bahwa secara umum risiko dapat

dikurangi dengan menggabungkan beberapa aset tunggal ke dalam bentuk portofolio

dengan syarat return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif.

Page 24: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

24

Dengan koefisien korelasi yang cenderung negatif dapat dikatakan bahwa ada

manfaat yang terdapat dalam portofolio yang dibuat. Manfaat yang dapat diperoleh

adalah pengurangan risiko tingkat keuntungan portofolio. Untuk itu perlu dipilih

kombinasi antar aset yang mempunyai koefisien korelasi yang paling rendah, karena

semakin rendah efek diversifikasi akan semakin terlihat.

Dalam penelitian ini, akan dicari korelasi paling negatif antara saham-saham

yang ada pada LQ-45. Perhitungan hasil korelasi emas dan saham dalam LQ-45 dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini:

Page 25: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

25

Tabel 4. Korelasi Emas dan Saham dalam LQ-45 Periode Januari 2011-Desember 2011 AALI ADRO ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BBTN BDMN BMRI BN BR BUMI EMAS 0.337696 0.282542 0.397262 0.321462 0.28154 0.41962 0.43463 0.338013 0.245487 0.325714 0.120083 0.192978 DOID ELTY ENRG GGRM INCO INDF INDY INTP ISAT ITMG JS MR KLBF EMAS 0.264213 0.15715 0.288823 0.365485 0.384102 0.354811 0.298375 0.140987 0.11347 0.244176 0.136217 0.408611 LPKR LSIP MEDC PGAS PTBA SMCB SMGR TINS TLKM UNSP UNTR UNVR EMAS 0.218918 0.388181 0.358085 0.154752 0.220361 0.240539 0.146818 0.378614 -0.02325 0.322882 0.291839 -0.0291 Sumber: Data sekunder yang diolah (2012), Lampiran 6

Page 26: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

26

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa hanya terdapat dua saham yang

berkorelasi negatif dengan emas, saham TLKM sebesar -0,02302 dan saham UNVR

(PT. Unilever Indonesia Tbk.) sebesar -0,02881. Portofilo yang paling baik dan tepat

dapat dilihat dengan melihat korelasi investasi yang paling negatif. Dalam penelitian

ini, saham UNVR merupakan saham yang layak untuk dapat diportofoliokan dengan

emas, karena memiliki korelasi paling negatif dengan emas

Saham UNVR, merupakan saham dari perusahaan yang memproduksi barang-

barang konsumsi masyarakat. Perusahaan ini memproduksi barang kebutuhan

masyrakat, sehingga dalam kondisi negara seperti apapun, perusahaan ini tetap akan

mendapatkan keuntungan karena masyarakat pasti membutuhkan produknya. Oleh

sebab itu, saham UNVR layak untuk diportofoliokan dengan emas, karena produk

perusahaan UNVR tidak memiliki keterkaitan dengan emas dan merupakan saham

yang aman bagi investasi (devensife stock).

Return dan Risiko Portofolio

Return portofolio merupakan keuntungan yang diharapkan oleh investor dari

portofolio yang dilakukan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa emas berkorelasi

negatif dengan saham UNVR, yang berarti emas dapat diportofoliokan dengan saham

tersebut. Pembentukan portofolio antara emas dan saham UNVR perlu juga

diperhatikan return yang akan diperoleh investor, agar investor dapat menerima

return yang tinggi. Return dari portofolio emas dan saham UNVR ini diharapakan

dapat lebih tinggi dibandingkan dengan return dari SBI, yang merupakan investasi

bebas risiko. Tidak hanya itu, portofolio ini diharapkan juga dapat memberikan return

diatas dari return IHSG, yang merupakan gabungan dari semua saham yang ada di

Indonesia. Dengan memiliki return diatas SBI dan IHSG berarti return dari portofolio

emas dan saham UNVR dapat lebih tinggi dibandingkan dengan return pasar.

Page 27: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

27

Dalam penelitian ini, perhitungan return portofolio antara emas dan saham

UNVR dihitung berdasarkan masing-masing skenario pembobotan. Perhitungan

return portofolio dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5 Return dan Risiko Portofolio Emas dan Saham UNVR, SBI serta IHSG

Periode Januari 2011-Desember 2011 PORTOFOLIO EMAS

EMAS RETURN RISIKO UNVR 10% 0.004423 0.041103 90% 20% 0.00434 0.037066 80% 30% 0.004257 0.03364 70% 40% 0.004174 0.031031 60% 50% 0.004091 0.029455 50% 60% 0.004008 0.02908 40% 70% 0.003925 0.029953 30% 80% 0.003842 0.031971 20% 90% 0.003759 0.034935 10%

SBI RETURN RISIKO

0,0014 0 IHSG

RETURN RISIKO 0,00143 0.02998

Sumber : Data sekunder yang diolah (2012) lampiran 7

Dari tabel return dan risiko diatas, nampak bahwa skenario pembobotan 10%

emas dan 90% saham UNVR merupakan saham dengan return yang tinggi, namun

juga memberi risiko yang tinggi pula. Sedangkan skenario pembobotan yang paling

memberikan risiko paling rendah dihasilkan dengan pembobotan investasi 60% emas

dan 40 % saham UNVR, namun return yang diterima lebih kecil.

Keunggulan dari investasi emas adalah harga emas yang cenderung naik dari

tahun ke tahun. Walaupun harga emas sempat mengalami penurunan, namun dapat

dikatakan tetap mengalami kenaikan, karena harga terakhir selalu berada diatas harga

awal tahun. Sedangkan karakteristik dari saham UNVR adalah saham yang bersifat

defensive stock, itu berarti saham ini dinilai aman dan dapat bertahan dalam segala

kondisi perekonomian Negara. Karena memiliki sifat defensive stock, saham UNVR

Page 28: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

28

banyak digemari oleh para investor. Oleh sebab itu, harga saham UNVR cenderung

lebih stabil atau bahkan dapat mengalami kenaikan dan dapat memberikan return

yang tinggi pula. Keunggulan dari investasi emas dan saham UNVR inilah yang

menyebabkan kedua asset tersebut tepat untuk diportofoliokan dan dapat

menghasilkan return yang tinggi.

Dari tabel risk dan return portofolio diatas, Nampak bahwa portofolio emas

dan saham UNVR dapat menghasilkan return yang tinggi disertai dengan risikonya.

Dari beberapa skenario pembobotan diatas, nampak bahwa return dari semua scenario

pembobotan portofolio emas dan saham UNVR dapat memberikan return yang lebih

tinggi dibandingkan return pada aset risk free rate, dalam hal ini adalah SBI yang

hanya menghasilkan return sebesar 0,0014 tiap minggunya. Selain itu, portofolio

antara emas dan saham UNVR juga dapat memberikan return diatas return investasi

pada IHSG. Return IHSG sebesar 0,00143 disertai dengan risiko sebesar 0,02998.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa portofolio emas dan saham UNVR merupakan

portofolio yang tepat dan sesuai, karena memiliki korelasi negatif, sehingga dapat

meminimalkan risiko dan memberikan return yang tinggi. Dapat diartikan bahwa

dengan pembobotan skenario seperti apapun, investor akan tetap mendapatkan return

yang tinggi, namun pasti akan tetap ada risiko yang harus ditanggung. Pemilihan

pembobotan investasi sesuai dengan tipe investor yang melakukan investasi, yaitu:

risk seeker, risk natural, ataupun risk averse.

Dari skenario pembobotan investasi di atas, dapat dilihat bahwa risiko

tertinggi dicapai saat investor mengivestasikan dananya sebanyak 10% di emas dan

90% di perusahaan UNVR. Seorang investor yang memiliki kecenderungan risk

seeker, akan lebih suka untuk mengambil investasi pembobotan seperti tersebut.

Seorang investor dengan tipe risk seeker, lebih berani untuk mengambil risiko yang

Page 29: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

29

tinggi, karena mereka yakin jika risiko tinggi, maka akan mendapatkan return yang

tinggi pula, seperti prinsip ekonomi “high risk, high return”

Risiko terendah, dapat dicapai dengan posisi skenario pembobotan 60% emas,

dan 40% saham UNVR. Tipe investor risk averse akan lebih cenderung suka

mengambil pembobotan investasi ini. Tipe risk averse merupakan tipe investor yang

cenderung tidak suka dengan risiko. Investor akan memilih risiko investasi paling

rendah, berepapun return yang akan dia dapatkan.

Skenario pembobotan dengan tingkat risiko rata-rata, dicapai dengan skenario

pembobotan investasi sebesar 30% emas dan 70% saham UNVR. Skenario

pembobotan ini cocok untuk tipe investor risk natural, dimana tipe investor ini tidak

terlalu suka dengan risiko tinggi, namun mengharapkan return yang cukup tinggi.

Yang dicari dari investor dengan tipe risk natural adalah rasa aman jika suatu saat

terjadi kondisi yang tidak diharapkan. Dengan risiko yang tidak terlalu besar, investor

akan mendapatkan return yang tidak terlalu tinggi juga. Skenario pembobotan ini,

sesuai dengan pembobotan investasi yang biasanya disarankan oleh PT. Firstate

Future, untuk para investor yang akan menginvestasikan dananya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berikut adalah beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban dari persoalan

penelitian yang didasarkan pada hasil analisis dan bahasan analisis.

1. Saham anggota Indeks LQ-45 yang sesuai dan layak untuk diportofoliokan dengan

emas adalah saham UNVR (PT. Unilever Tbk.). Hal ini ini ditunjukkan dari

korelasi antara emas dan saham UNVR yang berkorelasi negatif terbesar diantara

saham-saham lainnya. Selain itu, saham UNVR merupakan saham yang aman

(defensive stock), karena saham UNVR merupakan saham dari perusahaan yang

Page 30: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

30

memproduksi bararang-barang konsumsi yang dibutuhkan masyarakat, dimana

setiap orang pasti membutuhkan barang yang diproduksi untuk kebutuhan mereka

sehari-hari. Jadi, saham UNVR dianggap aman, dalam kondisi negara seperti

apapun, kondisi saham UNVR masih dianggap aman.

2. Risk dan return yang terbentuk dari portofolio investasi emas dan saham UNVR

dengan skenario pembobotan tertentu dapat dilihat dalam hasil analisis data. Hasil

return terbesar diperoleh dari skenario pembobotan investasi 10% emas dan 90%

saham UNVR. Dengan pembobotan tersebut investor akan mendapatkan return

yang tinggi, namun investor juga akan memperoleh risiko yang besar pula, sesuai

dengan istilah ekonomi “high risk, high return”. Sedangkan skenario pembobotan

yang paling memberikan risiko paling rendah dihasilkan dengan pembobotan

investas 60% emas dan 40 % saham UNVR, namun return yang diterima lebih

kecil.

3. Semua skenario pembobotan investasi emas di pasar derivatif dan saham UNVR

merupakan pembobotan yang menghasilkan tingkat risk dan retun yang paling

baik. Jadi, dengan semua skenario pembobotan investor akan tetap mendapatkan

return yang tinggi, namun tergantung dengan tipe investor tersebut. Jika investor

tersebut memiliki tipe risk seeker, maka ia disarankan mengambil pembobotan

investasi 10% emas dan 90% saham UNVR. Jika investor tersebut memiliki tipe

risk averse, maka ia disarankan mengambil pembobotan investasi 60% emas dan

40% saham UNVR. Tapi jika investor tersebut memiliki tipe risk natural, maka ia

disarankan mengambil pembobotan investasi 30% emas dan 70% saham UNVR,

seperti saran pembobotan investasi yang dilakukan oleh PT. Firstate Future.

Implikasi

Dengan dihasilkannya kesimpulan diatas, kiranya hal ini dapat menjadi

pertimbangan bagi investor yang ingin berinvestasi untuk membentuk portofolio dari

Page 31: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

31

beberapa aset yang dapat memberikan return yang paling baik, dengan disertai risiko

yang dapat diminalisasi. Portofolio investasi emas di pasar derivatif dan saham

UNVR merupakan portofolio yang tepat selama periode Januari-Desember 2011.

Portofolio ini akan mampu menghasilkan return yang paling baik, sesuai dengan tipe

investor tersebut.

Pada investor yang cenderung risk seeker, disarankan untuk bernvestasi

dengan pembobotan 10% emas dan 90% saham UNVR, karena memiliki tingkat

pengembailan yang tinggi, namun setara dengan tingkat risiko yang dihadapi. Investor

yang cenderung risk natural, disarankan utuk berinvestasi dengan pembobotan 30%

emas dan 70% saham UNVR, karena pembobotan ini dianggap pembobotan yang

cukup aman, dengan memberikan risiko yang tidak terlalu besar. Sedangkan untuk

investor dengan tipe risk averse, disarankan untuk memilih investasi dengan

pembobotan 60% emas dan 40% saham UNVR, karena risiko yang dihadapai

merupakan risiko yang terendah.

Untuk masa yang akan datang, portofolio emas dan saham UNVR dapat

menjadi alternatif investasi yang tepat, karena keunggulan dari emas dan saham

UNVR dapat memberikan tingkat return yang tinggi. Namun, untuk investasi di masa

yang akan mendatang, return dan risiko tidak dapat sepenuhnya sama seperti

penelitian ini, karena harus menyesuaikan kondisi perekonomian dan harga dari emas

dan saham UNVR pada tahun tersebut.

Keterbatasan dan Saran

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian.

Keterbatasan ini hendaknya ditindaklanjuti sehingga penelitian dapat menjadi lebih

mendalam. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah perhitungan portofolio yang

terlalu sederhana dan hanya melihat dari aspek harga tanpa melihat aspek perhitungan

pasar. Beranjak dari keterbatasan tersebut, disarankan untuk penelitian selanjutnya

Page 32: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

32

perlu diperhatikan bagaimanakah keterkaitan investasi dengan kondisi pasar, agar

lebih tepat dalam menganalisa portofolio yang terbentuk. Selain itu, penelitian ini

dapat dikembangkan dalam hal anggota portofolio, yaitu dengan mengubah objek

penelitian dengan aset lain sebagai salah satu alternatif investasi.

Page 33: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

33

DAFTAR PUSTAKA

Amenc, Noel dkk. 2002. Benefit and Risk of Alternatif investment strategies.Journal.

1-22

Anggrayni, Delvita D.P..2009.LQ45.Blog Univesritas Guna Darma.

http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/2009/06/20/lq-45-2/ 17 Mei 2012

Davidson, S., R.Faff, dan D. Hillier. 2003. “Gold Factor Exposures in Internastional

aset Pricing. Journal of International Financial Markets, Institutions and Money

13(3), 271-289.

Dempster, Natalie. 2008. Investing in Gold: The Strategic Case. World Gold Council,

http://www.gold.org. 11 Oktober 2011.

Dewi, Kumala. 2010. “Jenis pilihan investasi emas”. http://www.resep.web.id/bisnis-

keuangan/berikut-6-jenis-pilihan-investasi-emas.html 7 Oktober 2011

Dubey, Praded dkk. 2002. “Is Gold and Efficient Store of Value”.

http://www.ssrn.com. 17 Oktober 2011

Firstate. 2010.Materi Pemasaran Produk Firstate. Surabaya: Firstate

Feugere, Christope dan Van Erlach, Julian. 2005. “The Price of Gold: A Global

Required Yield Theory” ”, http://www.ssrn.com. 17 Oktober 2011.

Gilmore, Claire G.,dkk.2009. The Dynamics of Gold Price, Gold Mining Stock Price

and Stock Market Prices Comovements. Research in applied economic. I:1-20

Hidayat, Teguh.2011.Analisis Saham Independen – Delta Dunia Makmur.

http://teguhidx.blogspot.com/2011/06/delta-dunia-makmur.html diunduh pada 7

Mei 2012 jam 12.49

Husnan,Saud, 2003, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Ananlisis Sekuritas, UPP-

AMP

Hartono, Jogiyanto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi – Edisi Pertama.

Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta

Page 34: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

34

Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi – Edisi Keenam.

Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta

Kolb, Robert W. and James A. Overdahl. 2003. Financial Derivartives – third edition.

United State Of America: John Eiley & Sons Inc.

Lawrence, Collin. 2003. Why is Gold differnt from other asets? An Empirical

investigation.

www.gold.org/download/value/stats/research/pdf/C%2520Lawrence.pdf. 20

Oktober 2011

McCrown, John R dam Zimmerman, James R., 2006, “Is Gold a Zero Beta Aset?

Analysis of the Investment Potential of Precious Metal”, http://www.ssrn.com.

17 Oktober 2011.

Nurmalasari, Indah. 2009, Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Tehadap Harga

Saham Emiten LQ-4 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.

Jurnal Universitas Gunadarma. Depok

Palaloi, Mohammad Ihsan, dkk. 2006. Kemilau Investasi Emas, Science Research

Foundation, Jakarta.

Reilly, Frank K. dan Keith C. Brown. 1997. “Investment Analysis and Portofolio

Management” – Fifth Edition. United States Of America, The Dryden Press.

Sasongko, Noor Prio.-.Implementasi Teori Portofolio untuk Investasi pada Reksadana

Saham.Jurnal.1-22.

Siahaan, Hinsa. 2007. Analisa Risiko dan Pengembalian Satu Saham dan Analisa

Portofolio dua saham. Jurnal. 1-16

Soenarko, Alvin. 2007. Analisis Komparasi Tingkat Risiko dan Return Dalam

Investasi Berbasis Emas: Komoditas Emas Berjangka, Indeks Emas Berjangka

dan Saham Perusahaan Penghasil Emas dan Dalam Perbandingannya terhadap

Page 35: PENDAHULUAN sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1888/2/T1_212008022_Full... · penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas

35

Sertifikat Bank Indonesia. Working Paper Universitas Kristen Satya Wacana,

Salatiga

Suryaningrum, Tanding. 2005. Pembentukan Portofolio Optimal pada Saham

Anggota Indeks LQ-45 periode Februari 2002 – Januari 2004 dengan

Menggunakan Analisis Mean Varian. Skripsi Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga

Tunali, Halil dan Ferda Y. Tatoglu. 2010. The Analysis of Factor Affecting

Investment Choices of Households in Turkey with Multinominal Logit Model.

International Reseach Journal of Finance and Economics. Vol 40: 186-202.

Wisudana, Randy B. 2011. Materi Ajar Pasar Uang Pasar Modal. Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Worthington, A.C. dan Pahlavani,M. 2006. “Gold Investment as an inflationary

hedge: Cointegration Evidence with Allowance for Endogenous Structural

Break”. Journal University of Wollongong: 1:15

Widayanti, Rita dkk. 2009. Manajemen Keuangan: Edisi Revisi. Salatiga: Fakultas

Ekonomi-UKSW

http://moneymanagemnt.com.au 17 Oktober 2011

http://www.bappebti.go.id 17 Oktober 2011

http://www.e-mj.com 17 Januari 2011

http://www.gold-exchange.com 13 Oktober 2011

http://www.kebun-emas.info 7 Oktober 2011

http://www.scribd.com/doc/4509019/Tinjauan-Yuridis-Derivatif 13 Oktober 2011

http://www.uanganda.or.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=15

9:investasi-logam-mulia-emas&catid=28:topik-minggu-ini&Itemid=86 13

Oktober 2011