pendahuluan latar belakang€¦ · 3 manfaat a. meningkatkan perekonomian dalam sektor perkebunan...
TRANSCRIPT
1
Pendahuluan
Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu komoditas penting di dalam perdagangan dunia
yang melibatkan beberapa negara produsen dan banyak negara konsumen.
Selama 10 tahun terakhir, volume perdagangan kopi dunia dalam bentuk ekspor
dan impor terus meningkat rata-rata 1,8% per tahun dan volume perdagangannya
mencapai 4,99 juta ton per tahun. Areal perkebunan kopi di Indonesia mencapai
lebih dari 1,291 juta hektar dimana 96% diantaranya adalah areal perkebunan kopi
rakyat. Laju perkembangan areal kopi di Indonesia rata-rata mencapai sebesar 1,9
- 2,2 % per tahun.
Di kalangan pecinta kopi Indonesia, kopi menjadi minuman tersendiri yang
memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Saat ini para penikmat kopi dimanjakan
dengan citarasa kopi luwak. Kopi yang dihasilkan dari pencernaan tidak sempurna
hewan musang luwak menjadi kopi termahal di pasaran dunia. Kopi yang dijual
dengan harga $100 - $600 per pon atau sekitar Rp 1.000.000,- - Rp 6.000.000,-
per setengah kilogram (Sandoval, 2010).
Menurut data yang dikeluarkan oleh Duta Luwak Brodher's Link, kopi luwak
ternak jenis robusta dan arabica berkisar Rp 60.000 - Rp 210.000 per 250 gram.
Sedangkan kopi luwak hutan jenis robusta dan arabica berkisar Rp 110.000 - Rp
260.000 per 250 gram. Untuk satu kilogramnya kopi luwak ternak berkisar Rp
200.000 - Rp 800.000. Untuk satu kilogram kopi luwak hutan berkisar Rp 400.000
– Rp 1.000.000.
Dapat diambil contoh, apresiasi baik terhadap produk kopi luwak Indonesia di
negeri ginseng Korea sangat luar biasa. Kopi luwak sudah menjadi gengsi
tersendiri bagi masyarakat Korea perkotaan pada umumnya. Laporan Perdagangan
KBRI Indonesia di Korea, Dody Edward mengungkapkan, harga secangkir kecil
kopi luwak Indonesia di Korea dihargai hingga 50.000 Won Korea atau setara Rp
400.000. Kondisi ini menjadi peluang positif menciptakan ekspor produk kopi
Luwak Indonesia.
Sumber: Suhendra – detikFinace
Gambar 1. Grafik ekspor kopi luwak ke Korea
Melihat grafik diatas terjadi penurunan pada tahun 2009 karena keterbatasan
produksi kopi luwak dalam negeri yang masih belum optimal. Dengan kondisi ini
produksi kopi luwak harus ditingkatkan dengan cara memperluas pemasaran
2
produk kopi Indonesia termasuk kopi luwak. Salah satu jalan yang dapat
dilakukan adalah dengan mengikutsertakan Kementerian Pertanian dan daerah
penghasil kopi di Tanah Air untuk memberikan kebijakan yang semestinya.
Selain itu, salah satu hal yang mempengaruhi terjadinya penurunan ekspor
kopi luwak khususnya untuk Negara Korea adalah pada pembudidayaan musang
yang masih relatif sedikit jumlahnya di Pulau Jawa. Selama ini Sumatera Selatan
menjadi sentra ekspor kopi luwak karena banyak memiliki lahan untuk
perkebunan kopi maupun peternakan musang, sedangkan di Pulau Jawa masih
dalam skala kecil dalam jumlah ekspor kopi.
Pasar sasaran untuk produk kopi luwak ini khususnya pasar Internasional
adalah Jepang, Korea Selatan serta sejumlah negara lain di Eropa, Amerika, serta
Asia Timur yang mayoritas penduduknya mengkonsumsi kopi luwak dengan
jumlah besar. Bahkan rakyat Pilipina ikut mencari dan mengumpulkan kotoran
luwak di setiap perkerjaan mereka. (Analisa, 2011)
Indonesia terkenal sebagai negara produsen kopi spesialti berkualitas
tinggi dan harga di pasar global sangat mahal, seperti Gayo Coffee, Mandheling
Coffee, Lintong Coffee, Java Coffee, Bali Kintamani Coffee, Flores Bajawa
Coffee, Toraja Coffee, Lampung Coffee, dan Kopi Luwak yang merupakan kopi
termahal di dunia. Kopi-kopi spesialti ini bisa terus dikembangkan karena
permintaannya di pasar dunia sangat tinggi. Selain secara tradisional kopi ini
mampu menembus pasar Eropa dan Amerika Serikat, belakangan terbuka pasar
baru ke China dengan sasaran konsumen penikmat kopi sekitar 350 juta orang.
(Daddy Kusdriana, 2011)
Produksi kopi luwak yang masih terbatas secara nasional mendorong gagasan
ini dapat terealisasi di Perkebunan Kalibendo Banyuwangi Jawa Timur sebagai
produsen kopi luwak demi membantu terwujudnya Indonesia menjadi produsen
yang kopi luwak terproduktif di pasar internasional.
Permasalahan
a. Tantangan mengembangbiakkan musang luwak untuk menghasilkan kopi
luwak berkualitas
b. Tantangan menghasilkan kopi luwak berkualitas dari luwak yang sudah di
budidayakan
c. Bagaimana menjalin komunikasi yang baik kepada seluruh perkebunan
swasta dan PTPN untuk mewujudkan Indonesia sentra produksi kopi luwak?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penanganan pasca panen kopi adalah :
a. Mengembangkan produksi kopi luwak di Perkebunan Kalibendo Kopi
Banyuwangi
b. Mengembangbiakkan musang luwak selain untuk produksi kopi luwak dan
juga untuk kelestarian musang luwak
c. Menigkatkan produksi komoditi kopi luwak secara nasional
3
Manfaat
a. Meningkatkan perekonomian dalam sektor perkebunan khususnya pada
ekspor kopi luwak
b. Menambah jumlah produksi kopi luwak secara keseluruhan
c. Dapat mensejahterakan kehidupan perekonomian di masyarakat sekitar dari
nilai tambah kopi luwak
Gagasan
Deskripsi Ciri dan Perilaku Musang Luwak
Musang Luwak atau Common Palm Civet bertubuh sedang berukuran sekitar
50 cm dengan ekor panjang mencapai 45 cm dan berat rata-rata 3,2 kg. Tubuh
Luwak ditutupi bulu berwarna kecoklatan dengan moncong dan ekor berwarna
kehitaman.
Musang Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan mamalia yang
bersifatarboreal (hidup di pepohonan) meski sering juga turun di atas tanah.
Musang Luwak juga merupakan binatang nokturnal yang beraktifitas di malam
hari. (Cranbrook, Earl of, 1987)
Musang Luwak merupakan hewan omnivora. Makanan utamanya adalah
buah-buahan lembek seperti buah kopi, mangga, pepaya, dan rambutan. Namun
Luwak juga memakan telur, serangga, burung dan mamalia kecil.
Pencernaan Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) sangat sederhana sehingga
biji-bijian yang dimakannya akan dikeluarkan kembali utuh bersama kotorannya.
Keberadaan mikroba terutama bakteri asam laktat diduga merupakan mikroba
yang berperan dalam proses fermentasi selama dalam saluran pencernaan binatang
luwak. Binatang luwak untuk menghasilkan kopi berspesifikasi kopi luwak yang
bermutu tinggi didasari atas dugaan adanya peranan bakteri asam laktat (BAL)
dalam fermentasi kopi luwak. Pada pencernaan binatang luwak terdapat enzim
karboksi peptidase, amino peptidase, dan peptidase yang dapat meningkatkan cita
rasa dari kopi. (Megawati, 2010)
Dari sinilah kemudian Luwak dikenal sebagai penghasil kopi pilihan
berkualitas baik yang kerap disebut Kopi Luwak. Selain itu, kebiasaan makan
hewan ini membuatnya mempunyai peranan penting dalam ekologis sebagai
pemencar biji yang baik yang kemudian dapat tumbuh menjadi benih-benih pohon
baru di hutan. (Corbet, G.B. and J.E. Hill, 1992)
Habitat yang disukai adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan,
dan di sekitar pemukiman manusia. Musang luwak (Paradoxurus
hermaphroditus) dapat hidup di daerah dataran rendah hingga di daerah dengan
ketinggian 2.500 meter dpl.
Pada siang hari musang luwak tidur di lubang-lubang kayu, atau jika di
perkotaan, di ruang-ruang gelap di bawah atap. Hewan ini melahirkan 2-4 anak,
yang diasuh induk betina hingga mampu mencari makanan sendiri.
Tantangan Budidaya Luwak
Hingga saat ini, terdapat dua jenis musang yang biasa dibudidayakan untuk
menghasilkan kopi luwak yaitu Musang Bulan (Tilu) dan Musang Binturung
(Musang Molen). Di lampung barat kedua jenis musang itu hidup liar.
4
Ada 2 (dua) jenis Luwak unggulan yang sering ditangkarkan untuk produksi
kopi luwak yaitu Musang Tilu dan Musang Molen dengan ciri-ciri :
1. Musang/Luwak (Tilu) atau Musang Bulan berbulu hitam di pipi dan ujung
buntutnya berbulu putih (Genetis Harimau). Kelebihan musang bulan
memiliki kemampuan memilih biji kopi sejak umur 3 tahun dan dalam
semalam dapat mengonsumsi 3 kg kopi matang.
2. Musang/luwak (Molen) atau Musang Binturung berbulu hitam polos tanpa ada
bulu putih dimuka/pipinya dan tanpa ada bulu putih diujung buntutnya, kepala
kecil tidak sebanding dengan tubuhnya yang besar mencapai ukuran 30 kg,
Musang binturong dapat memiliki kemampuan memilih kopi pada umur 12
tahun dan dalam semalam mampu mengonsumsi 10 kg kopi matang.
(Ayu, 2011)
Makanan luwak yang dibudidayakan tergantung pada pemilik ternak.
Biasanya hanya diberikan makanan tambahan untuk pagi dan siang hari yaitu
buah-buahan, seperti pisang atau pepaya dan sebagai pengganti kebutuhan
proteinnya diberikan ayam atau lele sebanyak 4 hari sekali. Pada malam harinya
diberikan buah kopi masak dan segar. Untuk mengontrol kesehatan musang
diberikan vitamin yang sudah tersertifikasi dari dinas kesehatan. (Mamad, 2011)
Musang termasuk hewan pemakan daging, binatang ini cenderung berperilaku
kanibal jika dikumpulkan dengan luwak yang lebih kecil, karenanya kandang
dibuat satu per satu. Pada musim kopi , binatang luwak dapat menghabiskan 0,88-
1,15 kg kopi per hari. Buah kopi yang diberikan adalah buah kopi yang masak dan
segar. Biji kopi yang dimakan mengalami proses fermentasi selama kurang lebih
12 jam dalam perut luwak yang mengandung berbagai macam enzim. Biji tersebut
kemudian keluar bersama kotoran pada proses ekskresi. (Sumber: Harian Global)
Pengembangbiakan Musang Luwak
Dalam pencapaian tujuan meningkatkan komoditi ekspor kopi luwak
Indonesia yang lebih luas ke beberapa Negara di dunia maka jalan yang ditempuh
untuk menjaga kestabilan bahkan meningkatnya tersedianya kopi luwak atau
musang (luwak) sendiri adalah dengan menangkarkan musang (luwak).
Dengan menangkaran musang (luwak) dapat melestarikan ekosistem dan
kelangsungan hidup dari musang luwak yang saat ini keberadaannya mulai punah
akibat perburuan liar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berternak musang antara lain
adalah jenis musang, makanan, tempat pemeliharaan, dan perilaku hewan.
Semakin baik pembudidayaan luwak maka berpengaruh besar terhadap produk
kopi luwak yang dihasilkan baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas. Selain
itu juga dibutuhkan keuletan tinggi jika ingin berternak musang mengingat
musang adalah hewan liar yang mempunyai kebiasaan hidup di alam bebas.
Untuk mendukung tercapainya produksi kopi luwak yang berkuantitas dan
berkualitas maka perlu diperhitungkan periode penangkaran hingga dapat
memproduksi kopi luwak. Dalam periode jangka pendek, musang yang baik untuk
budidayakan adalah musang bulan. Musang bulan karena musang ini memiliki
kemampuan memilih biji kopi secara baik sejak umur 3 tahun dan dapat
5
menghabiskan 3 kg kopi dalam semalam. Dalam periode jangka panjang, musang
yang dibudidaya adalah musang binturung. Musang binturung memiliki
kemampuan memilih biji kopi secara baik ketika menginjak umur 12 tahun dan
dapat menghabiskan 10 kg biji kopi dalam semalam. Perhitungan periode beternak
perlu diperhatikan mengingat putaran pengeluaran dan pendapatan harus tetap
berputar. Pada prinsipnya kualitas produk antara musang binturung dan musang
bulan memiliki kesamaan. Yang terpenting perhitungan pengeluaran dan
pendapatan harus seimbang demi kelangsungan beternak musang.
Faktor utama yang diperhatikan dalam berternak musang terletak pada
makanan khususnya adalah kopi. Pohon kopi sebaiknya ditanam oleh peternak di
area dekat peternakan, selain untuk menjamin ketersediaan biji kopi tetapi juga
hal ini diupayakan membuat Susana peternakan serupa dengan habitat asli dari
kehidupan musang itu sendiri. Dalam sehari-hari musang tidak mengkonsumsi
kopi secara terus menerus melainkan musang diberikan kopi masak dan segar
hanya pada malam hari. Sedangkan untuk pagi hari musang diberikan buah-
buahan seperti pisang atau pepaya dan untuk memenuhi kebutuhan protein
musang diberikan ayam, lele dan susu. Untuk menjaga kesehatan musang,
sebaiknya diberikan juga vitamin tambahan secara teratur.
Musang adalah binatang yang suka tinggal di tempat yang bersih. Bahkan
ketika membuang kotoranpun musang memilih tempat yang bersih, misalnya di
tanah yang kering, di atas bebatuan, dan di atas batang pohon yang tumbang. Oleh
karena itu, tempat pemeliharaan musang harus dijaga kebersihannya dengan
melakukan pembersihan secara teratur setiap pagi dan sore hari.
Dalam penangkaran sebaiknya tempat pemeliharaan hanya berisi satu ekor
musang, hal ini dilakukan karena musang mempunyai perilaku kanibal apabila
dikumpulkan dengan musang yang lebih kecil.
Proses Peluwakan
Untuk mendukung tercapainya produksi kopi luwak yang berkuantitas dan
berkualitas maka perlu diperhitungkan periode penangkaran hingga dapat
memproduksi kopi luwak. Dalam periode jangka pendek, musang yang baik untuk
budidayakan adalah musang bulan. Musang bulan karena musang ini memiliki
kemampuan memilih biji kopi secara baik sejak umur 3 tahun dan dapat
menghabiskan 3 kg kopi dalam semalam. Dalam periode jangka panjang, musang
yang dibudidaya adalah musang binturung. Musang binturung memiliki
kemampuan memilih biji kopi secara baik ketika menginjak umur 12 tahun dan
dapat menghabiskan 10 kg biji kopi dalam semalam. Perhitungan periode beternak
perlu diperhatikan mengingat putaran pengeluaran dan pendapatan harus tetap
berputar. Pada prinsipnya kualitas produk antara musang binturung dan musang
bulan memiliki kesamaan. Yang terpenting perhitungan pengeluaran dan
pendapatan harus seimbang demi kelangsungan beternak musang.
Dimulai dari pemetikan buah kopi dari pohon sampai kopi dimakan dan
dikeluarkan oleh luwak. Kopi luwak adalah biji kopi matang pohon yang dimakan
oleh binatang luwak (Viverridae) dan dikeluarkan secara bersamaan dengan
kotoran binatang tersebut. Dalam pencernaan luwak, biji kopi tetap utuh tidak
6
tercerna karena keras, tetapi mengalami proses pencampuran serta fermentasi
dengan makanan luwak lainnya.
Sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan bunga-bungaan,
luwak adalah binatang yang pintar memilih makanan yang baik untuknya. Maka
proses fermentasi di dalam pencernaan luwak itulah yang membuat rasa kopi ini
berbeda. Aromanya lebih harum serta ada rasa pahit dan getir asam yang lebih
khas dan spesial.
Proses pembuatan kopi luwak dipaparkan sebagai berikut:
1. Para petani mulai memetik buah kopi yang sudah matang di pohon yang
berwarna merah.
2. Dilakukan pemilahan pada kopi-kopi matang yang sudah dipetik, karena
musang hanya akan makan kopi yang benar-benar matang (bewarna merah)
3. Kopi-kopi yang sudah matang diberikan ke kandang luwak agar dimakan oleh
musang luwak. Pemberian biji kopi matang dilakukan pada saat malam hari.
Tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya
akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces. Untuk
mengontrol gizi hewan luwak tetap seimbang, maka pada siang hari luwak
sebaiknya diberi makan buah-buahan, ayam, dan sayur – sayuran.
Sumber: www.sallybernstein.com
Gambar 2. Feses Musang Luwak
4. Musang akan mengeluarkan kotoran (feces) seperti gambar diatas. Dapat
dilihat bahwa biji kopi masih dalam keadaan utuh. Secara fisik, biji kopi
luwak dan kopi lainnya bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi
luwak berwarna kekuningan dan beraroma harum, sedangkan biji kopi biasa
berwarna hijau dan kurang begitu harum.
5. Selanjutnya biji kopi yang tercampur dalam feces, dipisahkan, dikumpulkan,
dan dibersihkan. Kemudian dijemur hingga kering. Sehingga terciptalah kopi
luwak yang terkenal mahal di dunia. Dapat dipastikan bahwa ini biji kopi
terbaik karena hanya buah kopi matang yang dipilih musang sebagai
makanannya.
7
Prediksi Peluang Pasar Ekspor
Banyak permintaan kopi luwak di benua asia dan eropa. Terutama ditunjang
dengan gaya hidup orang-orang barat yang menghabiskan liburan dengan
berwisata kuliner. Oleh karena itu banyak Negara mulai mengimpor kopi luwak
Indonesia. Momen yang tepat untuk meraih peluang tersebut disamping Indonesia
sudah mulai mengenalkan produk kopi luwak ke seluruh mancanegara.
Produk kopi luwak Indonesia semakin dikenal setelah berperan serta dalam
pameran kopi internasional di beberapa Negara. Apresiasi baik telah titunjukkan
banyak pengunjung atas produk kopi luwak Indonesia. Beberapa pameran yang
diikuti oleh Indonesia antara lain Brussels Holiday Fair (BHF) di London,
Inggris, Trieste Espresso Expo 2010 di Italia, dan Trade Expo 2009 di Jakarta
International Expo Center. Dan pengunjung merespon positif atas produk kopi
luwak Indonesia. Dengan kata lain bahwa produk kopi luwak ini memiliki kualitas
yang tidak diragukan lagi.
Dengan keadaan seperti ini, peluang perdagangan ekspor khusus komoditi
kopi luwak akan benar-benar terwujud. Untuk sementara ini produksi kopi luwak
yang mendominasi di pasar ekspor adalah kopi luwak produksi PTPN XII.
Produksi PTPN XII saat ini mencapai 2 ton per bulan atau setara 10 ton per tahun.
Dengan produksi ini PTPN XII masih kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Kedepannya, baik pihak negeri maupun swasta lainnya khususnya yang
memproduksi kopi luwak produknya dapat masuk ke pasar ekspor.
Sumber: kompas.com
Dilihat dari sisi harga, kopi luwak Arabica dan kopi luwak robusta memiliki
selisih yang jauh lebih besar dibandingkan kopi Arabica dan kopi robusta. Dari
sinilah sisi positif nilai tambah dari kopi luwak. Dengan bantuan sederhana
beternak musang luwak dapat menghasilkan keuntungan jauh lebih besar dan
merupakan peluang yang menggiurkan.
8
Analisa Kelayakan Usaha dari Aspek Finansial
1. Break Event Point (BEP)
Titik impas (BEP) adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba
dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika
jumlah biaya tetap atau bila laba kontribusi biaya hanya dapat digunakan untuk
menutup biaya tetap saja. Analisa impas adalah analisa untuk mengetahui volume
panjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi tetapi juga belum
memperoleh laba (labanya=0) (Mulyadi, 1997).
Perhitungan BEP adalah sebagai berikut :
BEP(unit) = FC BEP(rupiah) = FC
S – VC 1 – VC/S
2. Payback Periods (PP)
Dalam metode ini setiap investasi dinilai apakah dalam jangka waktu tertentu
yang diinginkan, jumlah kas yang masuk bersih rata-rata per tahun dapat
menutupi investasi yang direncanakan. Payback period method digunakan untuk
mengukur jangka waktu pengembalian investasi.
Rumus perhitungan PP menurut adalah sebagai berikut :
PP = t + b – c
d – c
t = tahun terakhir dimana kumulatif net cash belum menutup initial investment
b = initial investment
c = kumulatif net cash pada tahun ke-t
d = jumlah kumulatif net cash inflow pada tahun t+1
3. Net Present Value (NPV)
Metode NPV menunjukkan pada berapa rupiah kelebihan present value initial
investment. Dengan kata lain NPV merupakan selisih antara estimasi penerimaan
dan pengeluaran dinilai dari uang sekarang. Suatu proyek dapat dilaksanakan bila
nilai NPV>0.
Menurut NPV dirumuskan sebagai berikut :
NPV = present value cash inflow – present value initial investment
4. Metode Benefit Cost Ratio (BC Ratio)
Perbandingan total Nilai sekarang penerimaan dibagi Nilai sekarang
pengeluaran. Syarat kelayakan apabila BC Ratio > 1
5. Rate of Return (ROR)
ROR merupakan tingkat bungan dimana ekivalensi nilai pengeluaran sama
dengan ekivalensi nilai pemasukan. Ada 3 metode ROR yaitu Internal Rate of
9
Return (IRR), External Rate of Return (ERR) dan External Reinvesmnet Rate of
Return (ERRR). Diantara ketiga metode tersebut yang sering digunakan adalah
IRR.
IRR didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan PVCI
dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai. Dengan kata
lain, IRR adalah tingkat bunga yang menyebabkan NPV=0, karena PVCI pada
tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu proyek
dapat dilaksanakan apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku.
Perhitungan IRR adalah sebagai berikut :
IRR = I’ + NPV’ (i” – i’)
NPV’ – NPV”
NPV’ = NPV positif
NPV” = NPV negatif
i’ = tingkat bunga untuk NPV positif
i” = tingkat bunga untuk NPV negatif
Rancangan Biaya Pengembangbiakan Musang (20 ekor) dalam 1 bulan
No Investasi yang
diperlukan Frekuensi
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Modal Tetap
1 Kandang musang
ukuran 2x2m 20 500.000 10.000.000
2 Tempat minum musang 20 6000 120.000
3 Tempat makan musang 20 5000 100.000
4 Lampu penerangan 5 10.000 50.000
Jumlah 10.270.000
Modal Tidak tetap
1 Pembelian musang 20 ekor 250.000 5.000.000
2 Pembelian kopi arabika 60 kg 15.000 900.000
3 Pembelian pisang 600 buah 300.000
4 Pembelian papaya 60 buah 480.000
5 Pembelian lele 600 ekor 780.000
6 Pembelian susu 500.000
7 Pembelian madu 300.000
8 Biaya Listrik 50.000
9 Biaya ekspor 150 kg 600.000 90.000.000
Jumlah 98.310.000
Pemasukan penjualan
kopi
1 luwak/hr 7,5 kg 1.300.000 9.750.000
20 luwak/bln 5.850.000.000
10
Pengeluaran dalam 1 tahun adalah:
Rp 10.270.000 + Rp 98.310.000 = Rp 108.580.000
Rp 108.580.000 x 12 bulan = Rp 1.302.960.000
Jadi, pengeluaran dalam 1 tahun sebesar Rp 1.302.960.000
Pemasukan dalam 1 tahun adalah:
Rp 5.850.000.000 x 12 bulan = Rp 70.200.000.000
Estimasi Perhitungan Dana
NPV
NPV = ∑ Nilai P.penerimaan - ∑ Nilai P.pengeluaran
= 5.850.000.000 – (Rp 10.270.000 +
Rp 98.310.000)
= Rp 5.850.000.000 – Rp 108.580.000
= Rp 5.741.420.000
NPV ˃ 0 Layak
BCR
BCR = ∑ Nilai P.penerimaan : ∑ Nilai P.pengeluaran
= Rp 5.850.000.000 : Rp 108.580.000 = 53,88
BCR ˃ 1 Layak
Keuntungan bersih selama satu periode panen (4-5 minggu) = Rp 5.741.420.000
Jadi keuntungan rata-rata setiap bulan Rp 5.741.420.000
Kerangka Pemikiran
Pada awalnya dilakukan pengembangbiakan musang luwak di Perkebunan
Kalibendo untuk menghasilkan kopi luwak. Mengembangbiakan musang dapat
dilakukan dengan memelihara musang yang diperoleh dari menangkap dari hutan
liar atau pun membeli anakan musang. Dari keberhasilan proyek percontohan di
Perkebunan Kalibendo ini harapannya menjadi dampak positif perkembangan
perekonomian Kota Banyuwangi.
11
Berikut langkah-langkah yang akan ditempuh:
Gambar 3. Kerangka pemikiran
Kesimpulan
Rendahnya produktifitas kopi luwak nusantara bahkan dunia, sementara
permintaan atasnya sangat tinggi dengan harga yang tinggi pula, menjadikan
peluang pasar untuk budidaya serta peningkatan produksi kopi luwak prospektif
dan sangat layak dikembangkan.
Sehingga keadaan ini dapat dimanfaatkan dengan perbaikan dalam
pembudidayaan musang agar menghasilkan kualitas kopi luwak yang baik dan
menambah jumlah peternak musang di Indonesia.
12
Peluang pasar
Permintaan terus membanjiri Indonesia atas produk kopi luwaknya. Termasuk
di Negara Eropa, Asia, dan Amerika. Setiap tahun Indonesia harus membatasi
ekspor kopi luwak hingga 75 % dari permintaan. Hal ini terkait jumlah pasokan
kopi luwak yang tidak sebanding dengan permintaan pasar ekspor. Peluang positif
memproduksi kopi luwak masih terbuka lebar. Jika dimanfaatkan dengan baik
maka dampak positif juga akan dirasakan dengan bertumbuhnya perekonomian.
Pembudidayaan secara teknis
Mengembangbiakkan musang bulan dan musang binturung perlu ketekunan.
Musang dapat ditangkap dari habitat aslinya atau pun membeli anakan musang
untuk diternakkan. Setiap jenis musang memiliki kelebihan tersendiri. Musang
bulan memiliki kemampuan memilih biji kopi sejak umur 3 tahun dan musang
binturung memiliki kemampuan memilih biji kopi mulai umur 10 tahun. Selisih
umur setiap jenis musang sangat diperhitungkan, karena bersangkutan dengan
proses produksi kopi luwak.
Daftar Pustaka
Analisa. 2011. Bom Emas Kopi Luwak.
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/12/04/24464/bom_emas_ko
pi_luwak/ [25 Ferbuari 2012]
Ayu. 2011. Tips Bisnis Ternak Musang untuk Produksi Kopi Luwak.
http://www.tdwclub.com/f70/tips-bisnis-ternak-musang-untuk-produksi-
kopi-luwak-444/ [23 Februari 2012]
Corbet, G.B. and J.E. Hill. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region:
a systematic review. Nat. Hist. Mus. Publ. and Oxford Univ. Press
Cranbrook, Earl of., 1987, Riches of the Wild: land mammals of South-east Asia.
Oxford Univ. Press, Singapore
Global, Harian. 2011. Kopi Luwak Setumpuk Kotoran Berharga.
http://lintas.bataraemas.com/2011/09/kopi-luwak-setumpuk-kotoran-
berharga.html#ixzz1nGRlh36C [23 Februari 2012]
Hadi, Syamsul. 2011. Kopi Luwak Puslit Jadi Parameter Harga.
http://regional.kompas.com/read/2011/09/30/15255938/Kopi.Luwak.Puslit
.Jadi.Parameter.Harga. [25 Februari 2012]
Kusdriana, Daddy. 2011. Peluang dan Tantangan Industri Kopi Indonesia Dalam
Persaingan Pasar Global. PT. Media Data Riset
Mamad. 2011. Ternak Berbagai Macam Hewan.
http://ternak-berbagai-macam-
hewan.blogspot.com/2011_09_01_archive.html [23 Februari 2012]
Megawati. 2010. Produksi Ragi Kopi Kultur Tunggal: Leuconostoc mesenteroides
dan L. paramesenteroides dari Isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) Kopi
Luwak. Universitas Jember
Myers PR, Espinosa C, Parr S, Jones T, Hammond GS, Dewey TA. 2008.
Paradoxurus hermaphroditus : Asian Palm Civet. The Animal Diversity
Web. University of Michigan Museum of Zoology.
13
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Paradox
urus_hermaphroditus.html [13 Desember 2010]
Odebhora, 2011. Baik Buruknya Iklan yang Tumbuh Subur di Televisi Kita.
http://odebhora.wordpress.com/ [23 Februari 2012]
Prihtiyani, Eny. 2012. Dalam Dua Minggu Harga Kopi Naik 14 Persen.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/22/16090063/Dalam.Dua
.Minggu.Harga.Kopi.Naik.14.Persen. [25 Februari 2012]
Rasyid.2011. Produsen Kopi Luwak Kewalahan Penuhi Permintaan Ekspor.
http://kopiluwaksumatera.com/produsen-kopi-luwak-kewalahan-penuhi-
permintaan-ekspor/ [24 Februari 2012]
Suhendra, 2010. Korea 'Demam' Kopi Luwak, Secangkir Mungil Dihargai
Rp 400.000.
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/12/04/24464/bom_emas_ko
pi_luwak/#.T0WwO1tldH0 [24 Februari 2010]
Sumatera, Bisnis. 2012. Eropa Minati Kopi Luwak Indonesia.
http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2012/02/eropa-minati-kopi-
luwak-indonesia/ [24 Februari 2012]
Teguh. 2011. Manfaat Kopi Luwak Bagi Kesehatan.
http://cangkirluwak.wordpress.com/category/kopi-luwak/page/2/
[24 Februari 2012]
Wanenoor. 2010. Proses Pengolahan Kopi Luwak.
http://id.shvoong.com/lifestyle/food-and-drink/2023080-proses-
pengolahan-kopi-luwak-keaslian/ [25 Februari 2012]
14
Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Biodata Ketua Kelompok
1. Nama : Agil Adham Reka
2. NIM : 105100200111035
3. Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/Keteknikan Pertanian
4. Email : [email protected]
5. No. HP : 085746123046
Malang, 28 Februari 2012
(Agil Adham Reka)
Biodata Anggota Kelompok 1
1. Nama : Ahmad Sofyanto
2. NIM : 115100300111072
3. Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/Keteknikan Pertanian
4. Email : [email protected]
5. No. HP : 085335066901
Malang, 28 Februari 2012
(Ahmad Sofyanto)
Biodata Anggota Kelompok 2
1. Nama : Vita Noeravila Putri
2. NIM : 105100200111032
3. Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/Keteknikan Pertanian
4. Email : [email protected]
5. No. HP : 085749490179
Malang, 28 Februari 2012
(Vita Noeravila Putri)
15
Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap : Wahyunanto Agung Nugroho, STP, M.Eng
2. NIP : 19790321 200501 1 002
3. Fakultas : Teknologi Pertanian
4. Alamat Kantor : Keteknikan Pertanian FTP UB Jalan Veteran
Malang 65145
5. Alamat Rumah : Jl Pisang Kipas Dalam No. 2C Malang
6. Telepon : 081334320846
Malang, 28 Februari 2012
(Wahyunanto Agung Nugroho, STP, M.Eng)
NIP. 19790321 200501 1 002