tugas kunjungan kopi luwak

Download Tugas Kunjungan Kopi Luwak

If you can't read please download the document

Upload: kartika-yatna-pradipta

Post on 16-Nov-2015

122 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

makanan dan pangan

TRANSCRIPT

TUGAS KUNJUNGAN KOPI LUWAK CIKOLE BANDUNGDisusun Oleh:Stevani Sutanto (61201113093)UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNGJLN. PAJAJARAN NO. 219 BANDUNGKATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Kasih dan Berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Kopi Luwak di Cikole Lembang Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Kakak yang selalu mendukung, teman-teman yang selalu membantu penulis untuk membuat Laporan Kunjungan Kopi Luwak di Cikole Lembang.Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih mempunyai kekurangan baik dari segi teknis maupun isi, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi pembuatan Laporan selanjutnya.Oleh karena itu,penulis berharap agar Laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan berguna bagi pembacanya.Bandung, 25 Febuari 2015 Penulis, Stevani SutantoiDAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii BAB I SEJARAH KOPI LUWAK CIKOLE1BAB II VISI & MISI KOPI LUWAK CIKOLE4BAB III PRODUK KOPI LUWAK TEMBUS PASAR INTERNASIONAL5DAFTAR PUSTAKAiiBAB ISEJARAH KOPI LUWAK CIKOLELatar BelakangBerawal dari keinginan yang kuat dari seorang dokter hewan di kota Bandung untuk meneliti hewan luwak atau musang yang konon dapat menghasilkan kopi istimewa yang disebut dengan kopi luwak.Pada bulan Januari 2012, dimulai dengan memelihara 10 ekor hewan luwak, ditangkarkan dalam kandang berukuran 2 x 4 meter untuk setiap ekornya.Dari sinilah penelitian itu dimulai. Hewan luwak diperlakukan secara khusus dengan memperhatikan aspek animal welfare atau kesejahteraan hewan pengamatan secara seksama terkait habitat dan kebiasaan, pola makan, siklus birahi, pola perkawinan, hingga serangan penyakit dan upaya penanggulangannya. Penelitian lainnya menyangkut mekanisme sel dalam saluran pencernaan hewan luwak yang dapat memecah kandungan beberapa unsur kimiawi pada buah kopi, sehingga dihasilkan biji kopi istimewa.1AfterAfterPengembangan PenelitianPenelitian terus dikembangkan, menyangkut jenis, variasi, kualitas dan kuantitas makanan utama dan cemilan yang optimal bagi hewan luwak. Simulasi terus dikembangkan, dari penanganan biji kopi yang dikeluarkan hewan luwak, lamanya pengeringan biji kopi dengan panas matahari maupun kering-angin, teknik pengupasan kulit tanduk biji kopi, pemilahan biji kopi untuk produksi, suhu dan lama penyangraian, dan lain lain.Dibutuhkan waktu hingga satu tahun untuk keseluruhan proses penelitian tersebut.2Biji Kopi yang siap diolahSejarah Kopi Luwak CikoleKOPI LUWAK CIKOLE berdiri pada bulan Januari 2012, selanjutnya resmi berbentuk badan usaha pada bulan Januari 2013.Bergerak dibidang usaha produksi kopi luwak dengan merk KOPI LUWAK CIKOLE, diproses di Rumah Produksi Kopi Luwak Cikole saat ini RUMAH PRODUKSI KOPI LUWAK CIKOLE memiliki 200 ekor hewan luwak tangkar, berlokasi di Kampung Babakan, Desa Cikole, Lembang, Bandung.3BAB IIVISI & MISI KOPI LUWAK CIKOLEVISIBadan usaha bergerak di bidang produksi kopi luwak yang berorientasi social dengan mengutamakan kaidah, cara dan proses produksi yang benar, memiliki daya saing di pasar global sebagai produk asli dan heritage bangsa Indonesia, serta sebagai pusat wahana edukasi untuk acuan bagi pengembangan usaha kopi luwak di tanah air.MISIMenghasilkan produk kopi luwak murni yang bermutu, menggunakan bahan baku yang baik, didukung oleh tenaga terampil dengan alat dan ruang produksi yang higienis.Memberikan edukasi untuk menambah wawasan kepada masyarakat tentang penangkaran hewan luwak dan proses produksi kopi luwak yang baik dan benar.Melakukan promosi yang lebih kreatif untuk menembus pasar internasional.DREAMINGMimpi melihat usaha Kopi Luwak tersebut pasti ada niat untuk buka usaha sendiri itu karena ada motivasi tersendiri untuk membuka usaha sendiri 4BAB IIIPRODUK KOPI LUWAK TEMBUS PASAR INTERNASIONALKopi Luwak Cikole-Lembang Tembus Pasar InternasionalKOPI Luwak Cikole yang diproduksi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, siap jadi produk holtikultura andalan Jawa Barat dan menembus pasar internasional.Sugeng Pudjiono, pemilik Kopi Luwak Cikole Lembang, mengatakan, saat ini permintaan pasar terhadap produknya banyak datang dari berbagai negara. Umumnya konsumen datang dan mencoba kopi kami, akhirnya sebagian besar tertarik, ujarnya kepada Jurnal Nasional di Bandung, Jumat (15/11).Sejauh ini, kata dia, permintaan tersebut tidak hanya datang dari sejumlah negara, ASEAN dan Asia saja, seperti Singapura, India, China dan Jepang, tetapi juga dari Eropa, antara lain dari Jerman. Permintaan dari negara-negara Asia sekitar 300 kilogram per bulan, sedangkan dari negara Eropa, permintaan paling besar datang dari Jerman, ucap Sugeng.Melihat peluang tersebut, Sugeng menyatakan, pihaknya akan terus menggenjot kapasitas produksi serta meningkatkan kualitasnya. Namun, tambahnya, peningkatan kapasitas produksi tersebut akan didasari perhitungan matang.5Pihaknya khawatir, kapasitas produksi yang terlampau tinggi malah mengganggu kualitas. Peningkatan kapasitas produksi akan dilakukan secara bertahap, katanya.Untuk saat ini, lanjut dia, pihaknya hanya mampu memproduksi 160 kilogram green bean setiap bulannya. Volume itu dihasilkan oleh 160 ekor luwak. Artinya, setiap luwak mampu memproduksi 1 kilogram green bean, ucapnya.Sugeng mengungkapkan, kopi buatannya 100 persen original kopi Arabica Priangan yang proses pengupasan kulit buahnya melalui bantuan hewan luwak. Biji kopi mengalami proses fermentasi alami di dalam saluran pencernaan hewan luwak.Berkat proses tersebut, kopi yang dihasilkan memiliki aroma harum dan rasa yang sempurna. Tingkat asam, pahit, dan manis pun terbilang seimbang. Pihaknya juga sangat memerhatikan pakan bagi luwak dengan memberikan asupan bergizi. Makanan yang diberikan seperti pepaya, pisang, telur ayam, madu alami, susu.Kami juga rutin memberikan vaksinasi secara teratur agar kesehatan luwak tetap terjaga,pungkasnya.Sebagai bukti, katanya, kopi buatannya berhasil meraih juara 3 Kopi Favorit pada ajang Kopi Luwak Tribe 2013 di Jakarta yang digelar Asosiasi Kopi Luwak Indonesia (AKLI).Sugeng memberi garansi, rasa kopi buatannya bakal terjaga karena memiliki kandang penangkaran luwak atau rumah produksi tersendiri di Desa Cikole, Kec Lembang, dan di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Soal harga, kata Sugeng, Saat ini harga jual green bean senilai Rp 600 ribu per kilogram. Untuk Roasted, harga jualnya lebih mahal, yaitu Rp 1 juta per kilogram. Sementara grounded atau yang siap seduh, harga jualnya Rp 2,5 juta per kilogram, sambungnya. Robby Sanjaya6DAFTAR PUSTAKAhttp://www.kopiluwakcikole.com/category/berita/http://www.kopiluwakcikole.com/kopi-luwak-cikole-lembang-tembus-pasar-internasional/http://www.kopiluwakcikole.com/about-us/history/http://www.kopiluwakcikole.com/