teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

23
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KOPI DAN KOMODITAS KOPI KELOMPOK 1 Dahlia (1105102010044) Irwan Hidayah (1105102010043) Nurulia Dimitha (1105102010036) Rian Ramadhana (1105102010067) Rizki Muhammad Iqbal (1105102010027) Sri Mulyana (1105102010026)

Upload: nurulia-dimitha

Post on 19-Jun-2015

2.286 views

Category:

Education


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KOPI DAN KOMODITAS KOPI

TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KOPI DAN KOMODITAS KOPI

KELOMPOK 1

Dahlia (1105102010044) Irwan Hidayah (1105102010043) Nurulia Dimitha (1105102010036) Rian Ramadhana (1105102010067) Rizki Muhammad Iqbal (1105102010027) Sri Mulyana (1105102010026)

Page 2: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

PENDAHULUANPENDAHULUAN

KOPI

Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae.

Genus ini memiliki sekitar 100 spesies, namun dari 100 spesies itu hanya dua yang memiliki nilai perdagangan penting, yaitu C.canephora (menghasilkan kopi robusta) dan C. arabica (menghasilka kopi arabika).

faktor yang menentukan keberhasilan budidaya kopi, yaitu:

1. teknik penyediaan sarana produksi.

2. proses produksi/budidaya.

3. teknik penanganan pascapanen dan pengolahan (agroindustri).

4. sistem pemasarannya.

Page 3: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KOPITEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KOPI

Teknologi budidaya dan pengolahan kopi meliputi :• Pemilihan bahan tanam kopi unggul• Pemeliharaan• pemangkasan tanaman dan pemberian penaung• Pengendalian hama dan gulma• pemupukan yang seimbang• Pemanenan• pengolahan kopi pasca panen

Page 4: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

A. Persiapan Bahan TanamA. Persiapan Bahan Tanam

• Cara perbanyakan kopi robusta dan kopi arabika berbeda, sehingga penggunaan bahan tanam kopi robusta pun berbeda dengan kopi arabika. Kopi robusta diperbanyak secara vegetatif, sehingga bahan tanaman yang digunakan berupa klon. Sedangkan kopi arabika biasanya diperbanyak dengan benih sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas

Page 5: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

B. Pembukaan LahanB. Pembukaan Lahan

Areal yang biasa dipakai untuk perladangan kopi adalah :

1. Areal hutan sekunder bekas ladang berpindah. Dipilih areal hutan sekunder dengan kepemilikan jelas Pembongkaran pohon‐pohon, tunggul beserta perakarannya Pembongkaran tanaman perdu dan pembersihan gulma. Pembersihan lahan, kayu‐kayu ditumpuk di satu tempat di pinggir kebun. Pencetakan kebun secara hektaran. Pembuatan jalan‐jalan, jembatan beserta saluran drainase Pembuatan teras‐teras pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 15%. Mengajir dan menanam tanaman penaung sementara dan penaung tetap. Ajir lubang tanam, jarak tanaman kopi arabika kate (Kartika 1 & Kartika 2)

1,25mx2m atau 1,5mx2m. Jarak tanam kopi jagur (AB 3, USDA 762 dan S 795) adalah 2 m x 2,5 m atau

m x 2,5 m.

Page 6: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

2. Areal kebun aneka tanaman Pemberian tanda tanaman‐tanaman yang dipilih sebagai penaung

kopi. Dipilih jenis yang bernilai ekonomis, tajuknya mudah diatur (tahan pangkas) dan lebih baik meneruskan cahaya diffuse. Jarak antar tanaman ± 10 m x 10 m tergantung pada besarnya ukuran tajuk (habitus) tanaman.

Memotong perdu dan semua tanaman yang tidak dipilih. Kayu diusahakan untuk di tumpuk di pinggir kebun. Membersihkan gulma secara manual atau kimiawi. Ajir lubang tanam kopi, pembuatan lubang, isi lubang dan tutup

lubang sama seperti diuraikan diatas.

Page 7: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

3. Areal semak belukar Pada prinsipnya sama dengan persiapan lahan dari hutan sekunder. Sisa‐sisa semak dapat ditumpuk dalam barisan‐barisan di dalam kebun

(model lorong = alley system). Lebar lorong yang bersih dari tumpukan semak 1 m dan jarak antar lorong 4‐5 m.

Ajir penaung di dalam lorong, jarak antar ajir 2‐2,5 m. dan tanam pohon penaung

Ajir lubang tanam kopi di dalam lorong, jarak 1,25 m untuk kopi kate, dan 2 m untuk kopi jagur.

Pembuatan lubang tanam ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lubang dibuat 6 (enam) bulan sebelum tanam.

Tutup lubang tanam, 1‐3 bulan sebelum tanam bibit kopi. Dan lubang diisi pupuk hijau dari hasil tebasan gulma.

Selama persiapan lahan tersebut di dalam lorong dapat diusahakan beberapa jenis tanaman semusim, jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan petani, peluang pasar dan iklim mikro yang ada.

Page 8: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

C. PembibitanC. Pembibitan

Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.

Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.

Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh.

Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah.Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan.

Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan. Siramkan supernasa dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut.Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POCNASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam.

Page 9: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit KopiTabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi

Umur (bln)

gr/m2

Urea SP-36 KCl

3 10 5 5

5 20 10 10

7 30 15 15

9 40 20 20

12 50 25 25

Page 10: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Ditanami minimal satu tahun sebelum penanaman tanaman kopi.

Syarat‐syarat Pohon Penaung:• Memiliki perakaran yang dalam.• Memiliki percabangan yang mudah diatur.• Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan

memberikan cahaya diffus.• Termasuk leguminosa dan berumur panjang.• Menghasilkan banyak bahan organik.• Tidak menjadi inang hama‐penyakit kopi.

D. Penanaman Penaung Tanaman KopiD. Penanaman Penaung Tanaman Kopi

Page 11: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Jenis-Jenis PenaungJenis-Jenis Penaung

1. Penaung Sementara• tanaman penaung sementara yang banyak dipakai adalah Moghania

macrophylla (Flemingia congesta), Crotalaria spp, Tephrosia spp.• Moghania cocok untuk tinggi tempat 700 m dpl ke bawah.• Untuk daerah 1.000 m dpl ke atas sebaiknya dipakai Tephrosia atau

Crotalaria.• Untuk komplek‐komplek nematoda dipakai Crotalaria.• Naungan sementara ditanam dalam barisan dengan selang jarak 2‐4 m

atau mengikuti kontur.

Page 12: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

2. Penaung Tetap• Pohon penaung tetap yang banyak dipakai di Indonesia adalah lamtoro

(Leucaena spp), sengon (Albizia sp), dadap (Erythrina sp), Gliricidia dan cemara (Casuarina).

• Lamtoro tidak berbiji dapat diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi, ditanam dengan jarak 2 m x 2,5 m, setelah besar secara berangsur‐angsur dijarangkan menjadi 4 m x 5 m.

• Sengon digunakan pada daerah kering dan tinggi (1.000‐1.500) m dpl. Ditanam dengan jarak 2 m x 2,5 m kemudian setelah besar secara berangsur‐angsur dijarangkan menjadi 10 m x 10 m

• Cemara banyak digunakan di Irian Jaya, untuk daerah tinggi di atas 1.500 m dpl.

Page 13: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

E. PenanamanE. Penanaman

• Tata tanam untuk lahan dengan kemiringan tanah <15%, klon ditanam dengan lajur sama, berseling dengan klon lain. Pergantian klon mengikuti arah timurbarat.

• Apabila kemiringan tanah >15% tiap klon diletakkan dalam satu teras, diatur dengan jarak tanam sesuai lebar teras, untuk mengantisipasi bila dikemudian hari dilakukan penyulaman, dan memudahkan penelusuran klon juga tidak mengubah imbangan komposisi klon. 

• Pengaturan penanaman poliklonal diatur secara sistematis, setiap klon ditanam dalam lajur tertentu berseling dengan klon pasangan komposisi yang dipilih, antara lain berdasarkan pada:

• Sifat daya adaptabilitas daya hasil yaitu yang mampu beradaptasi dengan baik seperti: klon BP 42, BP 358, dan SA 237 dan toleran terhadap iklim basah seperti klon BP 534 dan BP 936.

• Sifat berbunga yang relative serempak agar proses persarian (pembuahan) dapat berlangsung dengan baik.

• Keseragaman ukuran biji, ukuran biji yang tidak seragam dapat menyulitkan dalam kegiatan pemasaran.

Page 14: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Perlakuan Pasca Panen Komoditas Kopi PengolahanPerlakuan Pasca Panen Komoditas Kopi Pengolahan

Buah kopi dengan metode kering banyak dilakukan oleh petani Indonesia karena relatif pendek dan sederhana. Proses pengolahan kering dilakukan dengan langsung mengeringkan buah kopi yang baru dipanen.

Page 15: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Hama dan Penyakit pada Tanaman KopiHama dan Penyakit pada Tanaman Kopi

Salah satu penyakit yang terdapat dalam kopi adalah Fusarium. Organisme penyebab penyakit ini biasanya masuk melalui akar muda dan kemudian tumbuh dan berkembang sehingga akan mengkonduksi bagian pembuluh dari akar dan batang.

Page 16: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

HAMA

Kutu Tempurung Hijau

(Coccus viridis)

Page 17: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

a. Pengendalian dengan musuh alami• Patogen dari kutu ini adalah cendawan

Cephalosporrium lecanii, Empusa lecanii dan Septobasidium bogoriense, golongan parasit Coccophagus bogoriensis, sedangkan golongan predator yaitu Coccinella melanophtalmus.

b. Penggunaan insektisida• Insektida yang dianjurkan adalah kuinalpos,

karbonil dengan dosis 2 – 3 ml/ltr air.

PENGENDALIAN

Page 18: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

1. Penyakit Karat Daun• Penyakit ini disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix,

penyakit ini menyerang daun kopi.• Gejala : bercak berwarna kuning muda pada daun. • Penyakit ini adalah parasit obligat yaitu hanya hidup

pada genus Coffea yang menyebar melalui sporanya dengan perantara air hujan.

• Menginfeksi melalui stomata dengan masa inkubasi kurang lebih tiga minggu, semakin temperatur semakin cepat masa inkubasinya.

PENYAKIT

Page 19: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

• Menanam tanaman kopi yang lebih resisten.

• Mengusahakan agar tanaman tumbuh dengan baik dan jangan dibiarkan tanaman kopi berbuah terlalu lebat

• Disemprot dengan fungisida, bubur bordeux, copper oksida, mankozeb dan lain sebagainya.

PENGENDALIAN

Page 20: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Gulma Picisan• Nama latin : Drymoglossum pilosellides• Gejala : Daun – daunnya menjadi lebih kecil, cepat menguning dan gugur

sebelum waktunya.• Dikenal sebagai tumbuhan yang menempel (epifit) yang hidup pada dahan

dan batang berbagai jenis tanaman diantaranya tanaman kopi. Gulma ini kalau sejak dini tanpa dikendalikan pertumbuhannya  sangat cepat bahkan mampu menutupi seluruh permukaan  dahan dan batang.

• Dampak : menyerap sari makan pada pohon inang dan rimpang picisan yang mencapai cabang dan batang akan mengganggu bantalan bunga dan menghambat tumbuhnya tunas – tunas baru.

GULMA

Page 21: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

• Melakukan pemeriksaan secara rutin ke seluruh kebun untuk mendeteksi perkembangan gulma picisan secara dini.

• Mencegah agar tanaman – tanaman lain di dalamnya dan di sekitar kebun tidak ditumbuhi gulma picisan.

• Melakukan pengendalian secara dini dengan membersihkan koloni yang baru tumbuh sebelum membentuk spora dan jangan sampai ada rimpang yang tertinggal.

• Apabila koloni sudah berkembang lebat biasanya sulit dikendalikan. Dalam hal ini sebaiknya adalah memangkas/memotong cabang, kecuali cabang yang terlalu besar.

PENGENDALIAN

Page 22: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

Syarat Mutu Komoditas KopiSyarat Mutu Komoditas Kopi

Untuk mendapatkan benih kopi yang baik maka perlu diperhatikan dari:

• pemanenan Buah yang dipanen adalah yang masak kemudian dipilih yang baik, tidak cacat dan yang besarnya normal. Jika biji ini tidak memenuhi syarat harus disingkirkan. Semua buah/biji kopi yang memenuhi syarat.

• Dan untuk menghindari terjadinya serangan hama bubuk atau untuk memetikan bubuk yang mungkin ada, maka biji‐biji kopi tersebut bisa dimasukkan dalam peti. Penyimpanan biji tidak boleh terlalu lama, sebab jika terlalu lama daya tumbuhnya akan menurun atau akan habis sama sekali.

Page 23: teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi