pendahuluan bedah kasus.doc

8
A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN aparatur Negara memiliki kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial, dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM. Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit. Pelayanan publik yang dilakukan ASN, dalam hal ini di bidang kesehatan sering mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Seiring dengan peningkatan ilmu 1

Upload: radityarachman-landapa

Post on 08-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan bedah kasus.doc

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi

pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh

pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan

mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN aparatur Negara

memiliki kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia berintegritas tinggi

non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial, dan

kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM.

Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah

secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat

bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah

profesi pelayanan publik. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan

aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di

Rumah Sakit.

Pelayanan publik yang dilakukan ASN, dalam hal ini di bidang kesehatan

sering mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang

kurang memuaskan. Seiring dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan

teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan

kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif,

kuratif, maupun rehabilitatif. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan

masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat terutama pada

kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada

tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

Maka dari itu perlu dilakukan berbagai bentuk upaya peningkatan mutu

pelayanan kesehatan khususnya di RS. Salah satunya adalah dengan secara rutin

melaksanakan evaluasi dan perbaikan pelayanan. Beberapa cara pengukuran

mutu yang dapat diterapkan adalah menggunakan indikator klinis, dan audit

medik. Indikator klinis yang sering digunakan di rumah sakit adalah waktu

respon, infeksi terkait pemasangan infus, infeksi luka operasi, angka kejadian

1

Page 2: Pendahuluan bedah kasus.doc

dekubitus dan kematian ibu akibat perdarahan. Angka-angka indikator ini diukur

dari waktu ke waktu dengan metode yang baku dan dikembangkan akurasinya.

Sedangkan audit medik merupakan proses evaluasi mutu pelayanan medis

melalui telaah rekam medis oleh profesi medis sendiri. Tujuan dilakukan audit

medik adalah pelayanan medis prima yang bersumber pada evaluasi mutu

pelayanan, penerapan standar, dan perbaikan pelayanan berdasarkan kebutuhan

pasien dan standar yang telah ada. Audit medik di Indonesia diatur oleh

Keputusan Menteri Kesehatan no. 496 tahun 2005. Pembahasan kasus kematian,

bedah kasus sulit, kasus langka, dan lain-lain adalah bentuk audit medik yang

paling sederhana. Proses inti dari audit medik adalah menetapkan kasus yang

akan diaudit, mengumpulkan berkas kasus tersebut, dan membandingkan

pelayanan medis yang diberikan dengan standar, untuk selanjutnya mengambil

tindakan korektif. Audit medik dapat dilakukan mulai dari kelompok staf medis

(organisasi dokter dengan kemampuan atau kompetensi klinis yang sama)

sampai ke tingkat komite medik rumah sakit yang bersangkutan.

Karena itu, untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Asy-Syifa

Kabupaten Sumbawa Barat ini, dirasa perlu untuk dilakukan kegiatan audit

medik, sebagai bentuk evaluasi atas pelayanan yang sudah diberikan, yang

nantinya proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini akan didasari oleh nilai-

nilai dasar ANEKA yaitu :

1. Akuntabilitas

2. Nasionalisme

3. Etika Publik

4. Komitmen Mutu

5. Anti Korupsi

B. Visi dan Misi Organisasi

VISI : Sebagai pusat rujukan bersuasana nyaman, terjangkau, bermutu dan

memiliki keunggulan.

MISI :

1. Menyiapkan SDM yang mencukupi dalam jumlah, jenis, kompeten dan

profesi

2. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, berkualitas

2

Page 3: Pendahuluan bedah kasus.doc

3. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan

4. Menjalin kemitraan dengan semua pihak terkait

5. Mengembangkan pelayanan unggulan

6. Memberikan pelayanan dengan ramah yang diaktualisasikan dengan

senyum.

7. Handal dalam pengetahuan dan skill sebagai jaminan mutu pelayanan.

8. Empati terhadap pasien dan masalah yang dihadapi akibat sakitnya yang

diaktualisasikan dengan berusaha memberikan solusi maksimal untuk

menolongpasien dan keluarga.

Motto : SEHATI (Senyum, Handal dan Empati) MELAYANI

C. Batasan Bahasan / Ruang Lingkup

Sesuai dengan poin-poin dalam misi RSUD KSB yakni “Menyiapkan SDM yang mencukupi dalam jumlah, jenis, kompeten dan profesi”, “Mengembangkan pelayanan unggulan”, dan “Handal dalam pengetahuan dan skill sebagai jaminan mutu pelayanan”, Maka dari itu perlu dilakukan berbagai bentuk upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RS. Salah satunya adalah dengan secara rutin melaksanakan evaluasi pelayanan melalui audit medik yang diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA.

D. Milestone / Tahapan Kegiatan

1. Melakukan laporan kepada Mentor mengenai rencana kegiatan audit medik2. Melakukan konsultasi dengan Mentor mengenai pemilihan topik kasus3. Meminta pertimbangan Mentor mengenai waktu pelaksanaan kegiatan4. Merancang dan mensosialisasikan SOP kegiatan audit medik5. Mengumpulkan data dan menyusun laporan kasus6. Melaksanakan kegiatan audit medik sesuai waktu yang disepakati7. Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan8. Melakukan analisa pelaksanaan yang tidak sesuai standar dan kriteria9. Merancang tindakan korektif sebagai output dan tindak lanjut dari hasil audit

medik10. Melaporkan hasil kegiatan bedah kasus yang telah dilakukan kepada Mentor

E. Nilai – Nilai dasar dalam kegiatan

Saya akan melaporkan dengan sopan dan santun kepada mentor mengenai

rencana saya untuk mengadakan kegiatan audit medik. Setelah mendapat arahan

3

Page 4: Pendahuluan bedah kasus.doc

dan kesepakatan mengenai waktu pelaksanaan, saya akan mencari pasien sesuai

dengan hasil musyawarah dengan atasan langsung atau konsulen. Dalam mencari

data pasien saya akan mengumpulkan data dengan cermat, jujur dan teliti, serta

tidak ada sesuatu apapun yang dikurangi atau dilebih-lebih kan sehingga hasil

laporan nantinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah sesuai dengan rekam

medis pasien yang terdaftar di rumah sakit.

Dalam mengumpulkan data pasien, saya akan mengedepankan nilai-nilai

etika profesi, yakni menjaga kerahasiaan status dan identitas pasien. Data-data

yang sudah dikumpulkan akan disajikan dalam bentuk powerpoint, dengan cara

penyajian yang efektif dan efisien, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar, sehingga bisa mempermudah proses pemahaman materi yang diberikan.

Melalui audit medik ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di

RSUD. Karena dengan evaluasi pelayanan rutin, maka pelayanan yang diberikan

diharapkan bisa sesuai dengan standar dan kriteria yang berlaku.

Kegiatan audit medik ini juga bisa menjadi wadah untuk meningkatkan

silaturahmi dan rasa persatuan warga internal rumah sakit. Peserta yang

diikutsertaan dalam kegiatan ini juga tidak akan dibeda-bedakan beradasarkan

agama, suku, maupun instalasi tempat bertugas.

Dalam membuat laporan kasus, saya akan menulis dengan objektif tanpa

dipengaruhi oleh adanya konflik kepentingan, atau adanya suap dan pengaruh dari

pihak tertentu yang nantinya bisa merusak kualitas dan ke obyektifan materi yang

akan saya sampaikan.

F. Perkiraan Hambatan / Kendala Dan Rencana Pemecahannya

PERKIRAAN HAMBATAN/KENDALA RENCANA PEMECAHAN1. Sulitnya menentukan waktu yang tepat

untuk bisa mengumpulkan semua dokter padatnya jadwal kegiatan di instalasi masing-masing

2. Kesulitan untuk menemukan kasus yang menarik untuk dibahas.

1 Mengkoordinasikan dengan masing-masing kepala instalasi dan kepala ruangan untuk mengatur jadwal sehingga bisa dimaksimalkan jumlah peserta yang hadir

2 Meminta bantuan spesialis / konsulen untuk menentukan kasus mana yang menarik dan bisa dijadikan materi bedah kasus

4

Page 5: Pendahuluan bedah kasus.doc

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Nama : dr. Raditya Rachman Landapa

NIP : 198901292014021001

Jabatan : Dokter Umum

Instansi : RSUD Kabupaten Sumbawa Barat

JUDUL PROPOSAL

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS DALAM

MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN MEDIS DI RSUD ASY-SYIFA

KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN MELAKUKAN EVALUASI

PELAYANAN BERKALA MELALUI KEGIATAN AUDIT MEDIK

Telah disahkan berdasarkan hasil Seminar Proposal Rancangan

Pada Tanggal :

Bertempat di Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Provinsi NTB

5

TIM EVALUASI,

PENGUJI,

...................................................

NIP

Mataram,...................................

Peserta Diklat,

...................................................

NIP

COACH

...................................................

NIP

MENTOR

...................................................

NIP