pendahuluaan - bappeda.banyuwangikab.go.id rdtr... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk)...

41
E X E C U T I VE S U M M A R Y 1 REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI 1.1 Latar Belakang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) merupakan rencana pemanfaatan ruang bagian wilayah/kawasan secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan perkotaan, dan merupakan salah satu rencana yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan salah satu pedoman dalam kegiatan pemanfaatan dan pengendalian ruang kota. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) mempunyai wilayah perencanaan mencakup sebagian atau seluruh wilayah administrasi kota yang dapat merupakan satu atau beberapa kawasan tertentu. Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, rencana tata ruang di Indonesia harus dirumuskan secara berjenjang mulai dari yang bersifat umum sampai tingkatan yang sangat rinci. Mengingat rencana tata ruang merupakan matra keruangan dari rencana pembangunan daerah dan bagian dari pembangunan nasional maka antara satu jenis rencana tata ruang dengan jenis rencana tata ruang lainnya mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling berurutan satu sama lainnya serta dijaga konsistensinya baik dari segi substansi maupun operasionalisasinya. Desentralisasi dan otonomi daerah telah menegaskan bahwa kewenangan pelaksanaan pembangunan termasuk penyusunan rencana tata ruang daerah berada pada pemerintah kabupaten/kota. Kewenangan tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus dicermati dan disikapi oleh pemerintah kabupaten/kota terutama dalam merencanakan tata ruang daerah yang tidak lagi terbatas oleh cakupan administrasi saja, tetapi harus pula mempertimbangkan keterkaitan sosial, ekonomi dan ekologis (strategis) sesuai dengan kebutuhan dan prioritas perencanaan wilayah yang akan dituju/dibuat. Penataan ruang yang diharapkan di masa depan harus sejalan dengan paradigma pembangunan yang hanya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan manusia (ekosentris) ke arah peningkatan kesejahteraan ekosistem (ekosentris) sebagai dasar yang melahirkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan tersebut mempertimbangkan daya dukung (carrying capacity) dan kelangkaan (scarcity) sumber daya alam termasuk lahan (ruang) dalam dimensi lingkungan (eksternalitas) yang didalamnya tetap juga menjadikan proses pembangunan ekonomi. Untuk menunjang penyusunan rencana tata ruang, maka ketersediaan data/informasi yang akurat dan aktual, terutama yang menyangkut aspek keruangan seperti batas wilayah, letak/lokasi kawasan perencanaan, penggunaan lahan, jaringan prasarana dan sarana wilayah dan lain-lain adalah sangat penting dan menentukan. Dengan adanya dan ketergantungan pada data yang akurat diharapkan penyusunan rencana tata ruang akan lebih mendekati kenyataan sesuai dengan kondisi dan permasalahan di lapangan. Beberapa hal diatas merupakan sekilas gambaran yang dihadapi dalam Penataan Ruang di Kabupaten Banyuwangi. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada dasarnya merupakan salah satu bentuk perencanaan pembangunan daerah dengan menggunakan pendekatan spasial/keruangan/ BAB I PENDAHULUAAN

Upload: dangnhi

Post on 01-May-2019

429 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

1

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

1.1 Latar Belakang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) merupakan rencana pemanfaatan ruang bagian wilayah/kawasan secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan perkotaan, dan merupakan salah satu rencana yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan salah satu pedoman dalam kegiatan pemanfaatan dan pengendalian ruang kota. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) mempunyai wilayah perencanaan mencakup sebagian atau seluruh wilayah administrasi kota yang dapat merupakan satu atau beberapa kawasan tertentu. Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, rencana tata ruang di Indonesia harus dirumuskan secara berjenjang mulai dari yang bersifat umum sampai tingkatan yang sangat rinci. Mengingat rencana tata ruang merupakan matra keruangan dari rencana pembangunan daerah dan bagian dari pembangunan nasional maka antara satu jenis rencana tata ruang dengan jenis rencana tata ruang lainnya mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling berurutan satu sama lainnya serta dijaga konsistensinya baik dari segi substansi maupun operasionalisasinya. Desentralisasi dan otonomi daerah telah menegaskan bahwa kewenangan pelaksanaan pembangunan termasuk penyusunan rencana tata ruang daerah berada pada pemerintah kabupaten/kota. Kewenangan tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus dicermati dan disikapi oleh pemerintah kabupaten/kota terutama dalam merencanakan tata ruang daerah yang tidak lagi terbatas oleh cakupan administrasi saja, tetapi harus pula mempertimbangkan keterkaitan sosial, ekonomi dan ekologis (strategis) sesuai dengan kebutuhan dan prioritas perencanaan wilayah yang akan dituju/dibuat. Penataan ruang yang diharapkan di masa depan harus sejalan dengan paradigma pembangunan yang hanya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan manusia (ekosentris) ke arah peningkatan kesejahteraan ekosistem (ekosentris) sebagai dasar yang melahirkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan tersebut mempertimbangkan daya dukung (carrying capacity) dan kelangkaan (scarcity) sumber daya alam termasuk lahan (ruang) dalam dimensi lingkungan (eksternalitas) yang didalamnya tetap juga menjadikan proses pembangunan ekonomi. Untuk menunjang penyusunan rencana tata ruang, maka ketersediaan data/informasi yang akurat dan aktual, terutama yang menyangkut aspek keruangan seperti batas wilayah, letak/lokasi kawasan perencanaan, penggunaan lahan, jaringan prasarana dan sarana wilayah dan lain-lain adalah sangat penting dan menentukan. Dengan adanya dan ketergantungan pada data yang akurat diharapkan penyusunan rencana tata ruang akan lebih mendekati kenyataan sesuai dengan kondisi dan permasalahan di lapangan. Beberapa hal diatas merupakan sekilas gambaran yang dihadapi dalam Penataan Ruang di Kabupaten Banyuwangi. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada dasarnya merupakan salah satu bentuk perencanaan pembangunan daerah dengan menggunakan pendekatan spasial/keruangan/

BAB I

PENDAHULUAAN

Page 2: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

2

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

kewilayahan, disamping bentuk perencanaan pembangunan lainnya yang juga menjadi pedoman pembangunan daerah yaitu RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) serta Renstra (Rencana Strategis). Berbagai program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat harus mengacu pada Rencana Tata Ruang dan atau RPJPD dan atau RPJMD,, sehingga ruang yang terbatas dapat dimanfaatkan secara optimal. Disadari atau tidak, RTRW Kabupaten Banyuwangi (yang telah disusun) memiliki tingkat kedetailan yang masih cukup besar yaitu 1:50.000 untuk dijadikan pedoman perijinan lokasi investasi, sehingga akan cukup menyulitkan dalam mengimplementasikannya. Oleh karena itu mengingat tingkat kebutuhan yang sangat mendesak dan keterbatasan yang ada dari Dokumen RTRW Kabupaten Banyuwangi yang sebentar lagi ditetapkan, maka dipandang perlu untuk menyusun suatu produk Rencana Rinci setingkat Rencana Detail untuk Wilayah Kabupaten Banyuwangi. Disusun secara bertahap dan kontinue sesuai dengan beberapa pertimbangan. Hal ini juga menjadi salah satu amanat dari UU Nomor 26 Tahun 2007. Disusun dengan pendekatan ketercapaian struktur ruang yang telah dirumuskan dalam RTRW Kabupaten Banyuwangi tetapi dengan output terpisah per wilayah administratif, maka penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan disusun meliputi satu wilayah Kecamatan. Mengingat tingkat kedetailan yang diharapkan sampai penyusunan Peraturan Zonasinya, waktu yang dibutuhkan serta implikasi dari ke-rincian materi teknis dengan ke-rincian materi Raperda kelak (sanksi dan rencana pemanfaatan ruang yang sudah lebih spesifik per tapak), maka untuk penyusunan yang dilakukan pada Tahun ini tidak disertai dengan kegiatan Publikasi dan Sosialisasi. Publikasi dan sosialisasi yang akan dilakukan hanya melalui pemasangan poster yang bersifat himbauan kepada masyarakat tentang peran masyarakat dalam proses perencanaan ruang, peta land use eksisting dan peta Rencana Detail Tata Ruang (draft) serta diskusi dalam forum seminar untuk mendapat tanggapan dari masyarakat luas dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

1.2 Azas, Maksud dan Tujuan Penataan ruang

1.2.1. Maksud Maksud dari Penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi adalah diperolehnya suatu perencanaan tata ruang yang terpadu, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan serta berdaya guna sesuai dengan fungsi dan manfaatnya. Untuk mencapai itu semua, maka ketepatan prediksi dari perencanaan kedepan yang didasarkan atas data pertumbuhan serta kecenderungan perkembangan menjadi hal yang utama. Pengaturan pemanfaatan dari rencana tersebut harus tertuang dalam berbagai regulasi dan konsistensi dalam pengetrapannya.

1.2.2. Tujuan Tujuan dari Penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi: a. Memberikan suatu bentuk perencanaan ruang yang lebih detail/rinci, yang dapat

dimanfaatkan secara optimal sebagai pedoman bagi pembangunan dan penataan ruang wilayah khususnya di Kecamatan Wongsorejo secara lebih terarah, berdayaguna dan berhasilguna serta bekesinambungan;

Page 3: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

3

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

b. Sebagai arahan bagi seluruh stakeholder dalam pengisian pembangunan fisik kawasan; c. Sebagai pedoman bagi instansi dalam pemberian periijinan kesesuaian pemanfaatan

peruntukan lahan dan pengaturan bangunan yang lebih terarah dan lebih spesifik; d. Sebagai dasar dalam penyusunan Raperda tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Kecamatan Wongsorejo beserta Peraturan Zonasinya.

1.2.3. Sasaran Sasaran dari Penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi: 1. Terciptanya keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman

dalam kawasan; 2. Terwujudnya keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun dalam

kawasan; 3. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik yang

dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta; 4. Mendorong investasi masyarakat di dalam kawasan; 5. Terkendalinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/ swasta.

1.3 Profil Wilayah Kecamatan Wongsorejo

1.3.1 Letak Geografis dan Admnistrasi . Secara Geografis Kecamatan Wongsorejo berada pada posisi koordinat antara 7043’ s/d 8005’ Lintang Selatan dan 114014’ s/d 114027’ Bujur Timur. Kecamatan Wongsorejo memiliki luas wilayah 46.261 Ha. Secara administratif Kecamatan Wongsorejo terbagi dalam 12 desa, dengan pembagian wilayah yang lebih kecil terdiri dari 31 Dusun, 101 Rukun Warga (RW) dan 486 Rukun Tangga (RT). Kawasan perkotaan di Kecamatan Wongsorejo yaitu Desa/Kelurahan Alasbulu dan Wongsorejo, sedangkan untuk kawasan pedesaannya yaitu Desa/Kelurahan Bangsring, Bengkak, Alasrejo, Sumberkencono, Sidowangi, Sidodadi, Bajulmati, Watukebo, Sumberanyar dan Bimorejo.Kecamatan Wongsorejo berbatasan dengan:

SebelahUtara : Kabupaten Situbondo

SebelahSelatan : Kecamatan Kalipuro

SebelahTimur : Selat Bali

SebelahBarat : kabupaten Bondowoso

Tabel 1. 1 BANYAKNYA KELURAHAN DAN DUSUN KECAMATAN WONGSOREJO

No. Desa/Kelurahan Luas

Wilayah (Ha)

Jumlah Dusun

A Pedesaan

1 Bangsring 5526 3

2 Bengkak 2944 2

3 Alasrejo 1995 2

4 Sumberkencono 1468 2

5 Sidowangi 2812 2

6 Sidodadi 795 2

7 Bajulmati 1243 4

8 Watukebo 14579 4

Page 4: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

4

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

No. Desa/Kelurahan Luas

Wilayah (Ha)

Jumlah Dusun

9 Sumberanyar 325 2

10 Bimorejo 222 2

Jumlah 31909 25

B Perkotaan

1 Alasbulu 6995 3

2 Wongsorejo 7357 3

Jumlah 14352 6

Jumlah Keseluruhan 46261 31 Sumber : Kecamatan Wongsorejo Dalam Angka, 2009

Page 5: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

5

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

Tabel Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Wongsorejo 2011

Sumber: Hasil perhitungan CAD, 2011

Pad

ang

Ru

mp

ut

Tam

bak

Pe

rke

bu

nan

Saw

ah Ir

igas

i

Lad

ang

Pe

rmu

kim

an

Ind

ust

ri

Ke

seh

atan

Pe

rdag

anga

n &

Jas

a

Pe

nd

idik

an

Pe

rkan

tora

n

Pe

rib

adat

an

Mak

am

Lap

anga

n

Hu

tan

Lin

du

ng

Hu

tan

Pro

du

ksi

Hu

tan

Ko

nse

rvas

i

Wad

uk

A Perdesaan

1 Bangsring 1.29 27.55 234.24 0 413.04 130.34 1.29 0 0.66 0.84 0.24 0.8 0.57 0.23 575.76 2125.8 21.77 0

2 Bengkak 7.38 67.67 138.87 0 583.76 0 0.15 0 0 0.98 0.27 0.5 0 0 0 995.97 0 0

3 Alasrejo 0 21.28 406.82 65.3 573.95 102 6.79 0.61 0.66 0.92 0 0.57 0.27 0 0 0 0 0

4 Sumberkencono 12.27 10.25 67.02 331.08 107.07 131.26 2.79 0.1 0 0.83 0.18 0.51 0 0 0 0 0 0

5 Sidowangi 0 0 247.74 0 615.51 80.96 0 0 0 0.61 0.25 0.53 0 0 0 1219.2 203.94 0

6 Sidodadi 3.47 7.79 0 188.01 124.4 91.21 0 0 0 1.16 0 0.24 0 0 0 0 0 0

7 Bajulmati 1.9 0 0 260.11 130.87 151.9 1.35 0.1 1.22 1.02 0.2 0.4 0.12 2.45 0 0 0 0

8 Watukebo 0 0 1110.4 128.16 1055.9 158.26 0.92 0.12 0 1.19 0.11 0.74 0.98 0 0 11645 0.15 9.66

9 Sumberanyar 0 0 0 0 267.79 34.76 0 0 0 0 0 0.51 0 0 0 0 0 0

10 Bimorejo 5.5 16.81 4.42 118.3 0 67.04 0 0 0 0.19 0 0.17 0.5 0.11 0 0 0 0

Jumlah 31.81 151.35 2209.5 1091 3872.2 947.73 13.29 0.93 2.54 7.74 1.25 4.97 2.44 2.79 575.76 15986 225.86 9.66

B Perkotaan

1 Alasbulu 0 65.65 568.98 66.17 1054.4 183.81 2.25 0 0 1.09 0.35 0.75 0 0 0 1630.9 67.72 0

2 Wongsorejo 0 24 864.05 190.47 997.59 179.09 0 0 1.49 1.08 0.46 0.64 0 0 0 3051.5 0 0

Jumlah 0 89.65 1433 256.64 2052 362.9 2.25 0 1.49 2.17 0.81 1.39 0 0 0 4682.4 67.72 0

Jumlah Keseluruhan 31.81 241 3642.5 1347.6 5924.2 1310.6 15.54 0.93 4.03 9.91 2.06 6.36 2.44 2.79 575.76 20669 293.58 9.66

No. Desa/ Kelurahan

Luas Jenis Penggunaan Lahan (Ha)

5

RE

VIS

I RE

NC

AN

A D

ET

AIL

TA

TA

RU

AN

G (R

DT

RK

) KE

CA

MA

TA

N W

ON

GS

OR

EJO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 6: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

6

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

6

RE

VIS

I RE

NC

AN

A D

ET

AIL

TA

TA

RU

AN

G (R

DT

RK

) KE

CA

MA

TA

N W

ON

GS

OR

EJO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 7: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

7

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

7

RE

VIS

I RE

NC

AN

A D

ET

AIL

TA

TA

RU

AN

G (R

DT

RK

) KE

CA

MA

TA

N W

ON

GS

OR

EJO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 8: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

8

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

Luas Wilayah

2011 2016 2021 2026 2031 (Ha) 2011 2016 2021 2026 2031

Perdesaan

BANGSRING 5819 5933 6047 6162 6276 5526 1 1 1 1 1

BENGKAK 5671 6645 6773 6901 7029 2944 2 2 2 2 2

ALASREJO 5463 5571 5678 5786 5893 1995 3 3 3 3 3

SUMBERKENCONO 4813 4908 5002 5097 5192 1468 3 3 3 3 4

SIDOWANGI 3011 3071 3130 3189 3248 2812 1 1 1 1 1

SIDODADI 5351 5456 5562 5667 5772 795 7 7 7 7 7

BAJULMATI 8484 8651 8818 8985 9152 1243 7 7 7 7 7

WATUKEBO 7028 7166 7304 7442 7580 14579 0 0 1 1 1

SUMBERANYAR 2337 2383 2429 2475 2521 325 7 7 7 8 8

BIMOREJO 4183 4265 4348 4430 4512 222 19 19 20 20 20

Jumlah 52161 54049 55091 56133 57175 31909 2 2 2 2 2

Perkotaan

ALASBULU 9525 9713 9900 10087 10275 6995 1 1 1 1 1

WONGSOREJO 11209 11430 11650 11870 12091 7357 2 2 2 2 2

Jumlah 20735 21142 21550 21958 22366 14352 1 1 2 2 2

Jumlah Keseluruhan 72895 75191 76641 78091 79541 46261 2 2 2 2 2

Desa/ KelurahanJumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

2.1. Rencana Sistem Pusat Pelayanan . Struktur ruang Kecamatan Wongsorejo menggambarkan rencana sistem pusat pelayanan di Kecamatan Wongsorejo, membentuk sistem pelayanan yang berhirarki di seluruh Kecamatan Wongsorejo sehingga terjadi pemerataan pelayanan, mendorong pertumbuhan wilayah.

2.1.1 Rencana Persebaran Penduduk

2.1.1.1. Rencana Proyeksi Penduduk Jumlah penduduk pada suatu wilayah menjadi salah satu indikasi bagi tumbuh dan berkembangnya suatu wilayah. Konsentrasi penduduk yang tinggal di suatu tempat akan berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan wilayah tersebut. Proyeksi penduduk merupakan cara memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang, dimana hasil dari proyeksi penduduk menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan fasilitas pelayanan pada masa mendatang dan kebutuhan luas yang akan direncanakan. Hasil dari perhitungan proyeksi penduduk dengan dengan simpangan terkecil adalah Regresi Linier, maka prediksi jumlah penduduk Kecamatan Wongsorejo hingga Th. 2031 sebesar 79.541 Jiwa.

2.1.1.2. Rencana Kepadatan Penduduk . Dengan mengetahui besarnya jumlah penduduk pada tahun akhir perencanaan, maka perlu adanya pendistribusian perkembangan penduduk sedemikian rupa sehingga tercapai tempat tinggal dan lingkungan kehidupan yang nyaman. Luas Wilayah Kecamatan Wongsorejo mencapai 46.261 Ha, Sehingga dihasilkan Kepadatan penduduk rata-rata di Kecamatan Wongsorejo sebesar 2 Jiwa/Ha. Tabel Proyeksi Kepadatan Penduduk Kecamatan Wongsorejo 2010-2031

BAB II

RENCANA STRUKTUR RUANG KECAMATAN

WONGSOREJO

Page 9: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

9

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

Tabel Proyeksi Penduduk Kecamatan Wongsorejo 2010-2031

Sumber : Analisa, 2011

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

A Perdesaan

1 BANGSRING 5819 5841 5864 5887 5910 5933 5956 5979 6002 6025 6047 6070 6093 6116 6139 6162 6185 6208 6230 6253 6276

2 BENGKAK 5671 6542 6568 6593 6619 6645 6670 6696 6722 6747 6773 6799 6824 6850 6875 6901 6927 6952 6978 7004 7029

3 ALASREJO 5463 5485 5506 5528 5549 5571 5592 5614 5635 5657 5678 5700 5721 5743 5764 5786 5807 5829 5850 5872 5893

4 SUMBERKENCONO 4813 4832 4851 4870 4889 4908 4927 4946 4964 4983 5002 5021 5040 5059 5078 5097 5116 5135 5154 5173 5192

5 SIDOWANGI 3011 3023 3035 3047 3059 3071 3082 3094 3106 3118 3130 3142 3154 3165 3177 3189 3201 3213 3225 3236 3248

6 SIDODADI 5351 5372 5393 5414 5435 5456 5477 5499 5520 5541 5562 5583 5604 5625 5646 5667 5688 5709 5730 5751 5772

7 BAJULMATI 8484 8518 8551 8585 8618 8651 8685 8718 8751 8785 8818 8852 8885 8918 8952 8985 9018 9052 9085 9118 9152

8 WATUKEBO 7028 7055 7083 7110 7138 7166 7193 7221 7249 7276 7304 7332 7359 7387 7414 7442 7470 7497 7525 7553 7580

9 SUMBERANYAR 2337 2346 2355 2365 2374 2383 2392 2401 2411 2420 2429 2438 2447 2457 2466 2475 2484 2493 2502 2512 2521

10 BIMOREJO 4183 4200 4216 4232 4249 4265 4282 4298 4315 4331 4348 4364 4380 4397 4413 4430 4446 4463 4479 4496 4512

Jumlah 52161 53215 53423 53632 53840 54049 54257 54466 54674 54882 55091 55299 55508 55716 55925 56133 56342 56550 56759 56967 57175

B Perkotaan

1 ALASBULU 9525 9563 9600 9638 9675 9713 9750 9788 9825 9863 9900 9938 9975 10012 10050 10087 10125 10162 10200 10237 10275

2 WONGSOREJO 11209 11253 11297 11341 11386 11430 11474 11518 11562 11606 11650 11694 11738 11782 11826 11870 11915 11959 12003 12047 12091

Jumlah 20735 20816 20898 20979 21061 21142 21224 21305 21387 21469 21550 21632 21713 21795 21876 21958 22039 22121 22202 22284 22366

Jumlah Keseluruhan 72895 74031 74321 74611 74901 75191 75481 75771 76061 76351 76641 76931 77221 77511 77801 78091 78381 78671 78961 79251 79541

No. Desa/ KelurahanJumlah Penduduk

9

RE

VIS

I RE

NC

AN

A D

ET

AIL

TA

TA

RU

AN

G (R

DT

RK

) KE

CA

MA

TA

N W

ON

GS

OR

EJO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 10: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

10

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

2.1.2 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Wongsorejo Analisis struktur ruang Kecamatan Wongsorejo didasarkan pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu : 1. Kondisi fisik Kecamatan Wongsorejo yang secara umum merupakan faktor penentu

utama pengembangan suatu kawasan 2. Kegiatan-kegiatan yang sudah berkembang saat ini, terutama kegiatan perdagangan dan

jasa yang tersebar maupun teraglomerasi di beberapa desa seperti Bajulmati dan Wongsorejo. Selain itu Pusat perkantoran dan fasilitas umum lainnya yang saat ini berkembang di desa Alasbulu.

3. Struktur jaringan jalan yang ada saat ini yaitu sistem jaringan jalan utama (primer)yang menghubungkan Surabaya – Banyuwangi - Jemberserta rencana pengembanganjalan tol yang menghubungkan Surabaya - Pasuruan - Probolinggo - Situbondo - Banyuwangi.

4. Fungsi dan peran yang diemban oleh Kecamatan Wongsorejo sebagai Pusat kegiatan Lingkungan Promosi (PKLp) bagi seluruh Kabupaten Banyuwangi.

5. Maupun kebijakan struktur ruang yang telah ditetapkan RTRW Kabupaten Banyuwangi tahun 2009-2029

Berdasarkan struktur ruang KecamatanWongsorejo secara rinci menetapkan : 1) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa dan diarahkan di Perkotaan Wongsorejo yaitu di Bajulmati dengan melayani beberapa desa yang ada disekitarnya yaitu Watukebo, Bimorejo, Sidodadi, Sumberanyar dan Sumberkencono.

2) Pusat Pelayanan Antar Desa (PPL) untuk Kecamatan Wongsorejo diarahkan di desa Wongsorejo dengan melayani beberapa desa yang ada disekitarnya yaitu Alasrejo, Alasbulu, Bengkak dan Bangsring.

2.1.3 Rencana Skala Pelayanan Kegiatan Kecamatan Wongsorejo Berdasarkan analisa struktur ruang ,maupun kondisi yang mempengaruhi struktur ruang di Wilayah Kecamatan Wongsorejo, maka skala pelayanan kegiatan yang direncanakan di wilayah Kecamatan Wongsorejo akan dibedakan menjadi skala pelayanan kabupaten, skala pelayanan kecamatan, skala pelayanan kelurahan/desa dan skala pelayanan lingkungan. Skala Pelayanan Kegiatan Kabupaten adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai skala

pelayanan seluruh Kabupaten Banyuwangi. Skala Pelayanan Kegiatan Kecamatan adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai skala

pelayanan untuk seluruh kecamatan Skala Pelayanan Kegiatan Lingkungan adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai skala

pelayanan lingkungan permukiman atau setingkat dengan RW (Rukun Warga) Skala Pelayanan Kegiatan Kelurahan/Desa adalah kegiatan-kegiatan yang mepunyai skala

pelayanan untuk kelurahan/desa Warga) Secara rinci fungsi kegiatan disetiap pusat dan sub pusat pelayanan dapat dilihat pada Tabel berikut :

Page 11: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

11

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

11

R

EV

ISI R

EN

CA

NA

DE

TA

IL T

AT

A R

UA

NG

(RD

TR

K) K

EC

AM

AT

AN

WO

NG

SO

RE

JO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 12: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

12

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

Tabel Fungsi Pusat Pelayanan Wilayah Kecamatan Wongsorejo No Pusat Pelayanan Fungsi Utama Kegiatan Fasilitas yang Harus tersedia

1. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) untuk Kecamatan Wongsorejo (Kel. Bajulmati)

Pusat perdagangan dan jasa skala Kecamatan dipusatkan di Kel. Bajulmati

Pusat pelayanan Pendidikan skala Kecamatan dipusatkan di Kel. Wongsorejo

Pusat fasilitas umum berupa pengembangan waduk dengan skala kecamatan di desa Watukebo

Kantor Pemerintahan Skala kecamatan

Pasar skala Kecamatan,terminal, pertokoaan,

Rumah Sakit, kantor pemadam kebakaran

Perbankan, Showroom, biro jasa, biro travel dan perkantoran lainnya

Pendidikan dari Tingkat SD sampai SMA

Rumah sakit, kantor pemadam kebakaran

TPI

2. Pusat Pelayanan Antar Desa (Desa Pusat Pertumbuhan) untuk Kecamatan Wongsorejo (Kel. Wongsorejo)

Pusat fasilitas umum skala desa

Pusat fasilitas kesehatan skala desa

Pusat perdagangan dan jasa skala beberapa desa

Toko, Pertokoan, TK, SD Puskesmas Gedung serbaguna Pasar desa

2.2. Rencana Sistem Jaringan Transportasi

2.2.1 Rencana Sistem Jaringan Jalan

2.2.1.1. Rencana Sistem dan Fungsi Jaringan Jalan struktur jaringan jalan primer di Kecamatan Wongsorejo akan merujuk pada rencana jalan yang ada di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur maupun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi serta kondisi yang ada. Sedangkan struktur jaringan jalan sekunder akan berpedoman pada pusat-pusat kegiatan yang dibentuk berdasarkan skenario struktur ruang Kecamatan Wongsorejo. Dengan konsep tersebut diharapkan jaringan primer yang melewati Kecamatan Wongsorejo dapat memberikan akses ke seluruh pusat-pusat pengembangan yang ada. Berdasarkan konsep pengembangan struktur jaringan jalan, maka fungsi jaringan jalan di Kecamatan Wongsorejo, sebagai berikut : A. Jaringan jalan yang sudah dikembangkan

Jalan Nasional (jalan arteri primer) :

- Jalan yang menghubungkan Surabaya - Banyuwangi – Jember melalui ruas Wongsorejo – Banyuwangi – Wongsorejo – Genteng – Glenmore – Kendenglembu – Tangkinol yang sekaligus merupakan jalan lintas selatan.

Jalan Kabupaten (jalan lokal sekunder) - Jalan yang menghubungkan pusat kegiatan dengan jalan kolektor, yang

menghubungkan Bajulmati – Bimorejo – Sidodadi – Sumberkencono – Alasrejo. B. Jaringan jalan yang akan dikembangkan

Jalan Nasional (jalan toll) :

- Jalan yang menghubungkan Surabaya – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi

Jalan Kabupaten (Jalan lokal sekunder) :

- Jalan yang menghubungkan Watukebo – Sidowangi – Wongsorejo – Alasbulu – Bengkak – Bangsring.

Jalan Jalan Kabupaten (Jalan Lingkungan Primer) :

Page 13: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

13

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

- Jalan yang menghubungkan antar desa maupun jalan lingkungan di dalam kawasan permukiman di Kecamatan Wongsorejo.

Untuk lebih jelasnya fungsi jaringan jalan di Kecamatan Wongsorejo dapat dilihat pada Peta 3.4. Permasalahan yang terjadi terkait dengan pengembangan fungsi jalan di Kecamatan Wongsorejo diantaranya adalah: Terdapat banyak bangunan yang mengakses atau menghubungkan secara langsung

dengan jalan arteri primer sehingga dapat mengganggu jalur lalu lintas. Minimnya moda angkutan massal yang melewati jalur arteri primer Raya Situbondo

maupun lokal primer yang menghubungkan antar desa, yang selama ini hanya berupa Bus dengan tujuan Surabaya – Banyuwangi yang melewati jalur arteri Primer, Jalan Raya Situbondo. Hal ini menyebabkan jaringan jalan lokal kurang mendapat perhatian serius.

2.2.1.2. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Pengembangan jaringan jalan bertujuan untuk memberikan aksesibilitas terkoneksi dengan sub-sub pusat pertumbuhan dan wilayah sekitarnya, memberikan kemudahan bagi penduduk untuk melakukan pergerakan, dan mendukung arah penyebaran kegiatan pembangunan secara lebih merata. Pengembangan jaringan jalan di Kecamatan Wongsorejo dapat dilakukan dengan beberapa tipe pengembangan, yaitu : 1. Pengembangan jalan baru :

Pengembangan Jalan Bebas Hambatan/Tol yang menghubungkan Surabaya - Pasuruan - Probolinggo - Situbondo – Banyuwangi (RTRW Kab. Banyuwangi 2009-2029) Pengembangan jalan tol dilakukan untuk : Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang; Meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan jasa guna

menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi; Meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan; dan Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan. Pengusahaan jalan tol dilaksanakan dengan maksud untuk mempercepat perwujudan jaringan jalan bebas hambatan sebagai bagian jaringan jalan nasional.Rencana pengembangan jalan tol berdasarkan RTRW Kabupaten Banyuwangi menjadi alternatif pilihan lain karena upaya peningkatan jalan arteri yang sudah melampaui batas maksimal.

Pengembangan jalan lokal sekunder yang menghubungkan Watukebo – Sidowangi – Wongsorejo – Alasbulu – Bengkak – Bangsring. Pengembangan lokal dilakukan untuk : Meningkatkan distribusi barang dan jasa antar desa/kelurahan guna menunjang

peningkatan pertumbuhan ekonomi setiap kawasan, melihat kondisi saat ini jalan antar desa/kelurahan belum terhubung dan hanya terkonsentrasi pada jalan arteri.

Sebagai bufferdan pembatas fisik antara kawasan budidaya dan kawasan lindung, mencegah adanya konversi hutan menjadi lahan terbangun

Meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi;

Sebaga prasarana dalam pengembangan angkutan umum antar desa; Pemicu pemerataan pembangunan pada kawasan yang jauh dari jalan Arteri

2. Peningkatan Fisik Jalan Selain pengembangan/pembangunan jalan baru pengembangan jaringan jalan juga

Page 14: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

14

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

meliputi peningkatan perkerasan jalan, dengan prioritas perbaikan meliputi jalan aspal yang memiliki kondisi buruk, jalan makadam dan jalan tanah. Dimana jaringan jalan yang pada awalnya merupakan jalan tanah dan jalan makadam ditingkatkan menjadi jalan aspal/paving. Hal tersebut perlu dilakukan pada jaringan jalan yang masih memiliki perkerasan jalan tanah dan makadam. Sedangkan untuk perbaikan jalan aspal yang rusak yang banyak diakibatkan oleh genangan air hujan karena tidak berfungsinya saluran drainase yang menampung air tersebut juga perlu perbaikan. Untuk menunjang sistem jaringan jalan yang ada maka arahan bagi peningkatan jalan adalah dengan melakukan peningkatan pada jalan makadam dan jalan tanah, untuk ditingkatkan perkerasan jalannya menjadi jalan aspal. Untuk itu jalan – jalan yang perlu ditingkatkan kondisi perkerasannya diantaranya adalah jalan menuju wisata pantai Kampe dan wisata Agropolitan di Desa Bengkak perlu adanya perbaikan, untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan untuk menuju lokasi.

2.2.1.3. Rencana Pengembangan Jaringan Layanan Pokok pengembangan jaringan layanan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : 1. Angkutan Barang

Tujuan utama sistem angkutan barang di Kecamatan Wongsorejo adalah menunjang kelancaran distribusi barang dalam 3 (tiga) tahap, yaitu : a. Pengangkutan dari sumber bahan baku ke sentra industri

Untuk melayani pengangkutan dari sumber bahan baku ke sentra industri, dilayani oleh angkutan berat dan besar dengan kapasitas >6 ton. Untuk itu, angkutan jenis ini hanya diperbolehkan melewati jalan - jalan dengan sistem primer.

b. Pengiriman barang dari industri ke pedagang atau konsumen Untuk melayani pengiriman barang ini akan dilayani oleh angkutan sedang. Rute yang dilalui dapat menggunakan sistem sekunder.

c. Transit angkutan umum barang antar wilayah Transit angkutan barang antar wilayah dapat menggunakan ankutan barang dari wilayah lain ke Kecamatan Wongsorejo atau sebaliknya dari Kecamatan Wongsorejoke wilayah lain. Jenis angkutan yang dapat digunakan adalah angkutan berat atau sedang sehingga jalan yang dipergunakan adalah sistem primer.

Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu kota, sistem perangkutan perlu diperhitungkan guna mendukung kegiatan tertentu ataupun kegiatan masyarakat, sehingga dalam perencanaan suatu kota tidak terlepas dari perencanaan perangkutan. Perencanaan perangkutan merupakan proses yang bertujuan untuk mengembangkan sistem angkutan yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah. Perencanaan perangkutan ini merupakan suatu proses yang dinamis dan tanggap terhadap perubahan tata guna tanah, keadaan ekonomi dan pola lalu lintas. Dalam merencanakan sistem angkutan barang, dipengaruhi oleh berbagai jenis barang dengan perbandingan volume dan berat yang beragam, serta berbagi ciri atau ketentuan yang menuntut sistem perangkutan yang khusus. Dalam menentukan jalur angkutan barang, terutama dalam memilih lintasan yang dilalui sangat bergantung pada konstruksi dan geometrik jalan, dan lingkungan. Selain itu juga berkaitan dengan moda angkutan yang digunakan yaitu lebar, panjang dan tingginya serta berkaitan dengan gangguan lingkungan dan lalu lintas. Sehingga hal-hal tersebut

Page 15: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

15

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

dapat menjadi pertimbangan dalam merencanakan sirkulasi angkutan barang, khususnya yang melalui wilayah perencanaan. Adapun arahan rute angkutan barang atau truk di wilayah perencanaan sebagai berikut : a. Untuk Jangka Pendek : Rute angkuran barang tetap menggunakan rute yang ada saat

ini, dimana : Untuk angkutan truk/barang > 6 ton (truk besar) dapat menggunakan jalan arteri

primer yang menghubungkanSurabaya - Banyuwangi – Jember. Untuk Kecamatan Wongsorejo, angkutan truk dan barang jenis ini tidak boleh masuk jalan lokal maupun lingkungan untuk menghindari kemacetan dan kerusakan jalan.

Untuk angkutan truk/barang (kecil – sedang dengan kapasitas < 6 ton)dapat menggunakanjalan arteri primer yang menghubungkan Surabaya - Banyuwangi – Jember. Sedangkan untuk pengiriman barang antar wilayah desa/kelurahann perlu dikembangkan rute baru dengan menggunakan jalan lokal dengan ruteWatukebo – Sidowangi – Wongsorejo – Alasbulu – Bengkak –Bangsring sertarute Bajulmati – SIdodadi – Sumberkencono – Sumberkencono –Alasrejo.

b. Untuk Jangka Panjang : Rute angkuran barang Untuk angkutan truk/barang > 6 ton (truk besar) dapat menggunakan jalan Arteri

Primer yang direkomendasikan yaitu Jalan Raya Situbondo. Untuk angkutan truk/barang > 6 ton (truk besar) dapat menggunakan jalan tol

untuk mempercepat pengiriman barang ke tempat tujuan. Untuk angkutan truk/barang (kecil – sedang dengan kapasitas < 6 ton) perlu

dikembangkan rute baru yaitu Watukebo – Sidowangi – Wongsorejo – Alasbulu – Bengkak – Bangsring.

2.2.2 Rencana Sarana dan Prasarana Transportasi Terminal Untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib maka Terminal transportasi merupakan prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang. Pada Kecamatan Wongsorejo pengembangan terminal dibedakan menjadi 2 yaitu terminal penumpang dan terminal barang/kargo. A. TERMINAL

1. Terminal Penumpang Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk menurunkan dan menaikkan

penumpang serta perpindahan intra dan atau moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. Berdasarkan RTRW Kab. Banyuwangi rencana pembangunan sub terminal baru akan dikembangkan pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang belum terdapat sub terminal. Pengembangan terminal baru tersebut harus menyesuaikan ketentuan dari peraturan yang ada sebagai terminal tipe C diantaranya :

Terletak di Jalan kolektor atau lokal, dengan kelas jalan paling tinggi Kelas III A

Luas lahan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan

Mempunyai jalan akses terminal sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal.

Berdasarkan kebijakan dan kriteria pembangunan terminal tersebut, maka di Kecamatan Wongsorejo perlu untuk dikembangkannya sub terminal tipe C mengingat pada kawasan ini belum terdapat terminal penumpang. Rencana pengembangan sub terminal akan diarahkan berada di sekitar Desa Alasbulu.

Page 16: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

16

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

2. Terminal Kargo Terminal Kargo berfungsi sebagai lokasi transit atas barang yang berasal dari luar dalam jumlah besar dengan angkutan besar dipindah ke angkutan kecil dengan maksud agar tidak membebani jalan dalam wilayah perkotaan. Berdasarkan RTRW Kab. Banyuwangi akan dikembangan terminal kargo yang direncanakan di Kecamatan Wongsorejo, yang letaknya di pinggiran wilayah Kabupaten Banyuwangi sehingga dapat menjadi tempat transit terutama angkutan barang yang berasal dari luar kota yang akan menuju ke Banyuwangi. Dengan memperhatikan parameter berikut ini : Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan Kedekatan dengan kawasan Industri dan pelabuhan kesesuaian kondisi topografi kelestarian lingkungan faktor ekonomi Berdasarkan kebijakan dan kriteria pembangunan terminal tersebut, maka pengembangan terminal kargo di Kecamatan Wongsorejo akan diarahkan di perbatasan desa Bengkak, dikarenakan kawasan tersebut berdekatan dengan letak rencana pengembangan kawasan industry BIEW.

B. TROTOAR/PEDESTRIAN Pedestrian merupakan bahu jalan yang terdapat di kanan-kiri jalan, berfungsi sebagai

tempat bagi pejalan kaki. Penyediaan fasilitas trotoar dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan keleluasaan bagi pejalan kaki. Selain itu, pedestrian juga berfungsi untuk mengalirkan aktivitas dari kawasan yang satu ke yang lainnya secara berkesinambungan dan terus menerus. Pedestrian di Kecamatan Wongsorejo diarahkan pada beberapa ruas jalan yang belum terlayani oleh fasilitas tersebut, diantaranya : Di Ruas Jalan Arteri Primer di sekitar rencana Kawasan Industri BIEW, Pusat Perkantoran, kawasan pendidikan, kawasan perdagangan dan pasar Bajulmati

C. JEMBATAN PENYEBRANGAN Jembatan penyeberangan merupakan salah satu prasarana transportasi yang keberadaannya sangat dibutuhkan khususnya pada kawasan perkotaan. Pengembangan jembatan penyeberangan di Kecamatan Wongsorejo diarahkan pada lokasi-lokasi yang diprediksikan akan menimbulkan bangkitan cukup tinggi yaitu di kawasan perdagangan Bajulmati & kawasan BIEW.

D. HALTE Halte yang dimaksud merupakan fasilitas perantara, sebagai tempat pergantian moda antara pejalan kaki dengan kendaraan (umum). Penempatan halte di Kecamatan Wongsorejo diarahkan pada titik simpul yang diprediksikan akan menimbulkan bangkitan tinggi karena adanya aktifitas kegiatan seperti perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan,perkantoran maupun industri. Titik-titik simpul yang diprediksikan akan menghasilkan bangkitan cukup tinggi adalah kawasan Pusat perkantoran dan pemerintahan Kec. Wongsorejo, Kawasan perdagangan & pasar Bajulmati dan Kawasan rencana BIEW

E. LAMPU PENERANGAN JALAN Penerangan jalan merupakan salah satu pelengkap jalan, dalam rangka memberikan penerangan keleluasaan pengelihatan pengendara, serta menjamin keamanan pemakai jalan. Penyediaan lampu jalan diarahkan pada pada Jalan arteri primer, Rencana pengembangan jalan tol, Rencana pengembangan jalan lokal sekunder, Jalan poros desa, Ruas jalan baru yang akan dikembangkan di Kec. Wongsorejo & jalan permukiman.

Page 17: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

17

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

17

R

EV

ISI R

EN

CA

NA

DE

TA

IL T

AT

A R

UA

NG

(RD

TR

K) K

EC

AM

AT

AN

WO

NG

SO

RE

JO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 18: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

18

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

18

R

EV

ISI R

EN

CA

NA

DE

TA

IL T

AT

A R

UA

NG

(RD

TR

K) K

EC

AM

AT

AN

WO

NG

SO

RE

JO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 19: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

19

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

19

R

EV

ISI R

EN

CA

NA

DE

TA

IL T

AT

A R

UA

NG

(RD

TR

K) K

EC

AM

AT

AN

WO

NG

SO

RE

JO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 20: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

20

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

2.3. Rencana Sistem Jaringan Rencana sistem jaringan yang dimaksud antara lain rencana sistem jaringan energi/kelistrikan, rencana jaringan telekomunikasi, rencana jaringan sumberdaya air/irigasi serta rencana infrastruktur kota

2.3.1. Rencana Sistem Jaringan Energi/Kelistrikan Kebutuhan listrik di Kecamatan Wongsorejo menggunakan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah perencanaan. Pengembangan jaringan listrik Kecamatan Wongsorejo diarahkan mengikuti pola tata ruang dan jaringan jalan yang ada. Untuk mengantisipasi kebutuhan daya listrik, antara lain meliputi :

Pengembangan selanjutnya pada kawasan perencanaan adalah penambahan jaringan SUTR pada kawasan permukiman yang lebih merata dan tersebar diseluruh Kecamatan Wongsorejo.

Peningkatan pelayanan listrik untuk kawasan-kawasan perdagangan dan jasa yang berkembang.

Peningkatan daya energi listrik pada daerah-daerah pusat pertumbuhan dan daerah pengembangan berupa pembangunan dan penambahan gardu-gardu Induk listrik

Penambahan dan perbaikan sistem jaringan listrik pada daerah-daerah yang belum terlayani, utamanya bagi KK yang belum memperoleh pelayanan energi listrik yang bersumber dari PLN.

Penghematan daya listrik perlu dilakukan hal ini untuk mengantisipasi adanya krisis energi, serta upaya untuk mencari alternatif sumber tenaga baru yang berasal dari alam dan secara operasional tidak membebani masyarakat.

Berdasarkan perhitungan terhadap tiap jenis kebutuhan listrik di Kecamatan Wongsorejo, maka sampai akhir tahun perencanaan tahun 2031 diperkirakan kebutuhan totalnya sebesar 27,978,547 KWH. Yang mana terbagi menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan

2.3.2. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi Seiring dengan pengembangan wilayah, penyelenggara telekomunikasi telah siap mendukung pengembangan wilayah Kecamatan Wongsorejo dari aspek pelayanan kebutuhan sambungan telepon. Kebutuhan telepon di kawasan perencanaan diperkirakan berdasarkan asumsi bahwa: 17 satuan sambungan untuk melayani 100 penduduk Kebutuhan non domestik diperkirakan sebesar 25 % dari kebutuhan domestik Distribusi point 8 SS/unit Rumah kabel 300 – 500 SS/unit Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka prediksi kebutuhan telepon di wilayah perencanaan sampai akhir tahun perencanaan 584.860 unit untuk sambungan satuan perumahan dan Fasilitas Umum. Selain menggunakan telepon kabel, sistem telekomunikasi saat ini juga bertumpu pada penggunaan telepon seluler. Oleh karenanya jangkauan pelayanan menara telekomunikasi menjadi sangat penting. Penyebaran titik lokasi menara telekomunikasi dibagi dalam kawasan berdasarkan pola sifat lingkungan, kepadatan bangunan, dan kepadatan jasa telekomunikasi yang lokasi persebarannya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Dimana

Page 21: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

21

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

standart yang berkaitan dengan menara telekomunikasi adalah dilarang membangun menara telekomunikasi pada: - Lokasi pada peruntukkan tanah spesifik perumahan kecuali pada peruntukkan tanah

perumahan renggang dengan ketentuan harus dilengkapi dengan persyaratan tidak berkeberatan dari tetangga sekitar menara dan diketauhi oleh lurah setempat.

- Bangunan bertingkat yang menyediakan fasilitas helipad. - Bangunan bersejarah dan cagar budaya. Berdasarkan hasil analisa, kebutuhan sistem telekomunikasi di wilayah perencanaan juga telah dilayani dengan telepon seluler dengan tingkat jangkauan area pelayanan yang mencukupi bahkan hingga masuk kawasan Perdesaan.

2.3.3. Rencana Infrastruktur

2.3.3.1. Rencana Sistem Pengembangan Kebutuhan Air Bersih Penyediaan air pada Kecamatan Wongsorejo diutamakan yang memenuhi kuantitas dan kualitas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, yaitu: a. Aman dan higienis b. Baik dan layak minum c. Tersedia dalam jumlah yang cukup d. Harganya relatif murah dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Kondisi air bersih tersebut juga harus memenuhi Standar dasar yang menentukan air bersih tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan kriteria sebagai berikut: Bebas organisme pathogenic Tidak ada komponen kimia yang akan berpengaruh pada kesehatan dalam rentang

waktu yang panjang. Bening (rendah endapan, tidak bewarna) Tidak asin Tidak mengandung unsur rasa dan bau Tidak menyebabkan korosi

Berdasarkan Standart kebutuhan air bersih, maka perhitungan proyeksi kebutuhan air di Kecamata Wongsorejo pada tahun perencanaan berjumlah 33.451.740 liter/hari. Dari hasil proyeksi tersebut, maka arahan pengembangan sistem penyediaan air bersih perpipaan sampai dengan akhir periode perencanaan di Kecamatan Wongsorejo sebagai berikut: 1. Diharapkan sampai dengan akhir perencanaan, semua kota kecamatan sudah memiliki

sistem penyediaan air bersih perpipaan. 2. Untuk sumber air dapat menggunakan sumber air yang telah ada dan untuk memenuhi

air minum, dan apabila perlu debit pemakaian sumber air yang ada dapat ditambah. 3. Untuk mengatasi kebocoran terhadap jaringan perpipaan, maka dilakukan perbaikan

pada jaringan yang telah rusak (penggantian pipa dan sistem sambungan), sehingga dapat meminimalkan nilai kebocoran sesuai dengan standart yang ada.

4. Untuk masyarakat golongan rendah, khususnya yang ada di kawasan padat perkotaan diupayakan dengan membuat kran umum atau sumur umum (hidrant umum).

5. untuk masyarakat di pedesaan, diarahkan untuk menggunakan sistem individu atau pengembangan sistem perpipaan sederhana melalui HIPPAM.

Page 22: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

22

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

2.3.3.2. Rencana Sistem Sanitasi Lingkungan

3.3.3.2.1. Sifat Pengolahan Air Limbah Domestik Sistem pembuangan air limbah domestik terbagi menjadi 2 (dua) macam sistem yakni sistem pembuangan air limbah setempat (on site system) dan pembuangan terpusat (off site system) Sistem pembuangan setempat adalah fasilitas pembuangan air limbah yang berada di dalam daerah persil pelayanannya (batas tanah yang dimiliki). Contoh sistem pembuangan air limbah domestik setempat adalah sistmnem cubluk atau tangki septik, dengan kriteria sebagai berikut :

- Kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa/ha masih dimungkinkan dengan penduduk tidak menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih.

- Daya tanah memenuhi syarat lahan tersedia

- Tersedia truk tinja untuk penyedotan Sistem pembuangan terpusat adalah sistem pembuangan yang berada diluar persil. Contoh sistem penyaluran air limbah dibuang ke suatu tempat pembuangan (disposal site) yang aman dan sehat dengan atau tanpa pengolahan sesuai kriteria baku mutu dan besarnya limpasan.

- Kepadatan penduduk lebih dari 500 jiwa

- Kepadatan penduduk antara 201-500 jiwa/ha dimungkinkan bila : Air tanah sudah tercemar, sebagian besar penduduk menggunakan air tanah, permeabilitas tanah jelek, penduduk mampu untuk membayar iuran, cocok untuk daerah yang baru dibangun dan yang peka terhadap lingkungan.

Adapun kuntungan dan kerugian sistem pengolahan sebagai berikut : 1. Sistem pembuangan setempat (on site system)

Keuntungan pemakaian sistem pembuangan setempat adalah :

- Biaya pembuatan murah

- Biasanya dibuat oleh sektor swasta/pribadi

- Teknologi cukup sederhana

- Sistem sangat provasi karena terletak pada persilnya

- Operasi dan pemeliharaan dilakukan secara pribadi masing-masing Nilai manfaat dapat dirasakan segera sep erti bersih, saluran air hujan tidak lagi dibuangi air limbah, terhindar dari bau busuk, timbul estetika pekarangan dan populasi nyamuk berkurang Kerugian pemakaian sistem pembuangan setempat adalah :

- Tidak selalu cocok di semua daerah

- Sukar mengontrol operasi dan pemeliharaan

- Bila pengendalian tidak sempurna maka air limbah dibuang ke saluran drainase

- Sukar mengontrol operasi dan pemeliharaan 2. Sistem pembuangan terpusat (of site system)

Keuntungan pemakaian sistem pembuangan terpusat adalah :

- Pelayanan yang lebih nyaman

- Menampung semua air limbah domestik

- Pencemaran air tanah dan lingkungan dapat dihindari

- Cocok untuk daerah dengan tingkat kepadatan tinggi > 500 jiwa

- Masa/umur pemakaian relatif lebih lama Kerugian pemakaian sistem pembuangan setempat adalah :

Page 23: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

23

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

- Memerlukan pembiayaan yang tinggi

- Memerlukan tenaga yang terampil untuk operasional dan pemeliharaaan

- Memerlukan perencanaan dan pelaksanaan untuk jangka panjang

- Nilai manfaat akan terlihat apabila sistem telah berjalan dan semua penduduk yang terlayani

Berdasarkan kondisi kepadatan yang direncanakan pada Tahun 2031 untuk Kecamatan Wongsorejo sebesar 2 jiwa/ha, maka sistem pengelolaan limbah yang dipergunakan masih menggunakan pembuangan air limbah setempat (on site system). Perlunya monitoring dan pengawasan terhadap limbah cair yang di buang ke badan air melalui inventarisasi jenis industri guna memudahkan monitoring dan pengawasan.

2.3.3.3. Rencana Sistem Persampahan

2.3.3.3.1. Rencana Volume Timbulan Sampah Sistem persampahan yang ada di Kecamatan Wongsorejo masih menggunakan sistem swadaya oleh masyarakat dan sistem pengelolaan oleh petugas kebersihan. sumber sampah di Kecamatan Wongsorejo secara umum dapat berasal dari:

Sampah rumah tangga (domestik) Sampah non rumah tangga (non domestik) yang terbagi atas:

sampah pasar dan pertokoan

sampah jalan,

sampah fasilitas umum/sosial (pendidikan, kesehatan, perkantoran, dsb)

sampah kawasan industri (pabrik, kerajinan, dsb) Sumber sampah lainnya.

Untuk perkiraan produksi sampah yang dihasilkan dari aktivitas lainnya mempunyai standar yang berbeda, yaitu :

1. Rumah tangga menghasilkan sampah sebesar 2,5 lt/hari 2. Perdagangan, untuk tiap pasar diperkirakan menghasilkan sampah sebanyak 25 % dari sampah produksi rumah tangga sedangkan untuk perdagangan lainnya menghasilkan 5 % dari sampah rumah tangga.

Perhitungan volume timbulan sampah didasarkan pada beberapa faktor, yaitu besarnya peningkatan tingkat pelayanan tiap tahun dan peningkatan jumlah penduduk. Dominasi komposisi sumber sampah untuk Kecamatan Wongsorejo diperkirakan tidak akan berubah terutama dalam waktu dekat, karena pola hidup masyarakat dalam mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan belum dapat dirubah dalam jangka pendek. Jadi dengan bertambahnya jumlah penduduk akan terjadi penambahan volume sampah. Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi jumlah timbulan sampah per hari yang dihasilkan oleh penduduk di Kecamatan Wongsorejo sampai pada masa perencanaan berjumlah 319,7 m3/Hari.

2.3.3.3.2. Rencana Pengelolaan Persampahan Menurut SK SNI T-13-1990-F tentang tata cara pengumpulan sampah dibagi dalam 5 cara yaitu :

Pola Pengumpulan Sampah No Pola pengumpulan sampah Keterangan

1 Individual langsung Cara pengumpulan sampah dari rumah-rumah atau sumber sampah dan diangkut langsung ke TPA tanpa melalui proses pemindahan.

Page 24: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

24

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

No Pola pengumpulan sampah Keterangan

2 Individual tidak langsung

Cara pengumpulan sampah dari masing-masing sumber sampah dibawa ke lokasi pemindahan (menggunakan gerobak) melalui proses pemindahan untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir.

3 Komunal langsung Cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal dan diangkut langsung ke TPA

4 Komunal tidak langsung Cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal dibawa ke lokasi pemindahan dengan gerobak untuk kemudian diangkut ke TPA.

5 Penyapuan jalan Proses pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan dengan menggunakan gerobak

Sumber: SK SNI T-13-1990-F tentang Tata Cara Pengumpulan Sampah

Skala penanganan sampah pada Kecamatan Wongsorejo diarahkan pada penanganan sampah yang lebih terpadu dengan membaginya menjadi penanganan sampah individu, lingkungan dan daerah. Penanganan secara individu dapat berupa penanganan yang memanfaatkan TPA atau juga Penanganan rumah tangga yang mengolah sampahnya sendiri yaitu dengan ditimbun ataupun dibakar di pekarangan masing-masing. Skala penganan lingkungan yaitu dengan mengumpulkan sampah rumah tangga di TPS. Sedangkan skala penanganan daerah yaitu dengan pengumpulan sampah ke TPA serta pengolahan sampah di TPA.

Alur Penanganan Sampah Jika dilihat dari proyeksi jumlah produksi sampah yang dihasilkan Kecamatan Wongsorejo pada 20 tahun kedepan maka dibutuhkan unit TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang nantinya lokasi akan diarahkan pada Desa Aliyan. Dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk menentukan lokasi TPA yaitu sebagai berikut (SNI nomor 03-3241-1994 ) : Pemilihan lokasi TPA sampah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. TPA sampah tidak boleh berlokasi di danau, sungai, dan laut. 2. Penentuan lokasi TPA disusun berdasarkan 3 tahapan yaitu: Tahap regional yang merupakan tahapan untuk menghasilkan peta yang berisi daerah

atau tempat dalam wilayah tersebut yang terbagi menjadi beberapa zona kelayakan Tahap penyisih yang merupakan tahapan untuk menghasilkan satu atau dua lokasi

terbaik diantara beberapa lokasi yang dipilih dari zona-zona kelayakan pada tahap regional

Tahap penetapan yang merupakan tahap penentuan lokasi terpilih oleh instansi yang berwenang.

3. Memenuhi salah satu kriteria lokasi TPA salah satunya adalah Kriteria Regional (kriteria yang digunakan untuk menentukan zona layak atau tidak layak)yaitu:

1) Kondisi geologi

Page 25: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

25

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

a. tidak berlokasi di zona holocene fault. b. tidak boleh di zona bahaya geologi.

2) Kondisi hidrogeologi a. tidak boleh mempunyai muka air tanah kurang dari 3 meter. b. tidak boleh kelulusan tanah lebih besar dari 10-6 cm / det. c. jarak terhadap sumber air minum harus lebih besar dari 100 meter di hilir aliran. d. dalam hal tidak ada zona yang memenuffi kriteria-kriteria tersebut diatas, maka

harus diadakan masuJkan teknologi. 3) Kemiringan zona harus kurang dari 20%. 4) Jarak dari lapangan terbang harus lebih besar dari 3.000 meter untuk penerbangan

turbojet dan harus lebih besar dari 1.500 meter untuk jenis lain 5) Tidak boleh pada daerah lindung / cagar alam dan daerah banjir dengan periode

ulang 25 tahun Jika dalam suatu wilayah belum bisa memenuhi tahap regional, pemilihan lokasi TPA sampah ditentukan berdasarkan skema pemilihan lokasi TPA sampah.

2.3.3.4. Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Penentuan kebutuhan fasilitas didasarkan pada fungsi dan kapasitas tampung dari wilayah perencanaan dengan memperhitungkan skala pelayanan masing-masing jenis fasilitas tersebut.

2.3.3.4.1. Rencana Kebutuhan Rumah Perumahan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dapat terpenuhi. Pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk akan diiringi dengan terus meningkatnya kebutuhan akan pengadaan perumahan. Rumah selain berfungsi sebagai tempat berteduh dan melakukan kegiatan sehari-hari dalam keluarga, juga berperan besar dalam pembentukan karakter keluarga. Sehingga selain harus memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan keamanan, rumah juga harus memberikan kenyamanan bagi penghuninya, baik kenyamanan internal maupun psikis sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Untuk mengetahui kebutuhan perumahan Kecamatan Wongsorejo, maka dilakukan perhitungan proyeksi kebutuhan rumah untuk 20 tahun mendatang yang dibagi menjadi 3, yaitu kebutuhan rumah sederhana, rumah sedang dan rumah besar. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan proyeksikKebutuhan rumah di Kecamatan Wongsorejo pada tahun perencanaan berjumlah 11931 unit rumah sederhana, 5966 ruah sedang dan 1989 rumah besar.

2.3.3.4.2. Rencana Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Kebutuhan fasilitas pendidikan perhitungannya dilakukan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk usia sekolah pada kawasan perencanaan pada setiap tingkat pendidikan yang ada yaitu TK, SD/ MI, SMP/ MTs dan SMA/ MA, dimana standar daya tampung yang digunakan sesuai dengan daya tampung rata-rata sekolah pada kawasan perencanaan. Jumlah kebutuhan fasilitas pendidikan di Kecamatan Wongsorejo pada tahun perencanaan berjumlah TK 114 unit, SD 12 unit, SMP 7 unit, dan SMA 3 unit.

2.3.3.4.3. Rencana Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Page 26: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

26

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dasar penyediaan sarana ini adalah didasarkan pada jumlah penduduk yang dilayani oleh sarana tersebut. Sarana yang dibutuhkan pada tahun 2031 adalah Polindesa 27 unit, Puskesmas 3 unit, Pustu 13 unit, Apotek 3 unit, dan Posyandu 64 unit.

2.3.3.4.4. Rencana Kebutuhan fasilitas Peribadatan Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang perlu disediakan di lingkungan perumahan yang direncanakan selain sesuai peraturan yang ditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang bersangkutan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan proyeksik Kebutuhan sarana peribadatan di Kecamatan Wongsorejo sampai pada tahun perencanaan membutuhkan Mushola 32 unit dan masjid 3 unit

2.3.3.4.5. Rencana Kebutuhan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Sarana perdagangan dan jasa tidak selalu berdiri sendiri dan terpisah dengan bangunan sarana yang lain. Dasar penyediaan, selain berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayani, juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan proyeksikKebutuhan sarana perdagangan dan jasa di Kecamatan Wongsorejo sampai pada tahun perencanaan berjumlah Pasar 3 unit, kios 318 unit dan Toko 32 unit.

2.3.3.4.6. Rencana Kebutuhan Ruang terbuka, Taman dan Lapangan Olah Raga Ruang terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai arti sebagai suatu lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam lingkup urban. Peran dan fungsi ruang terbuka hijau (RTH) ditetapkan dalam instruksi Meneteri Dalam negeri No 4 Tahun 1988, yang menyatakan Ruang Terbuka Hijau yang populasinya didominasi oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya tanaman, dalam pemanfaatan dan fungsinya adalah sebagai areal berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan. Penggolongan sarana ruang terbuka hijau di lingkungan perumahan berdasarkan kapasitas pelayannya terhadap jumlah penduduk. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan proyeksikKebutuhan sarana Ruang terbuka, Taman dan Lapangan Olah Raga di Kecamatan Wongsorejo sampai pada tahun perencanaan berjumlah 312 unit taman, 31 taman bermain, dan 3 unit lapangan olah raga dan 1 unit lahan perkuburan. .

Page 27: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

27

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA PEMANFAATAN POLA RUANG

3.1. Penetapan Pola Ruang dan Kode Zonasinya Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang merupakan zoning plan (rencana kegiatan fungsional) untuk mengatur kegiatan ruang pada kawasan lindung dan budidaya meliputi : 1. Kawasan lindung terdiri dari :

a. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya b. Kawasan Perlindungan Setempat c. Kawasan Rawan Bencana Alam d. Kawasan Lindung Lainnya

2. Kawasan budidaya terdiri dari : a. Kawasan Hutan produksi b. Kawasan Pertanian c. Kawasan Pertambangan d. Kawasan Industri e. Kawasan Pariwisata f. Kawasan Permukiman

Klasifikasi zonasi pola ruang Kecamatan Wongsorejo didasarkan pada hirarki sebagai berikut a. Peruntukan Zona Hirarki 1 Peruntukan dasar, terdiri atas peruntukan ruang untuk budidaya dan lindung. b. Peruntukan Zona Hirarki 2 Menunjukkan penggunaan secara umum, seperti yang tercantum pada RTRW

Nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang RTRW Nasional), pada RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten, atau yang dikembangkan berdasarkan rencana tersebut

c. Peruntukan Zona Hirarki 3 Menunjukkan penggunaan yang lebih detail/rinci untuk setiap peruntukan, mencakup

peruntukan dan tata cara/aturan pemanfaatannya

BAB III

Page 28: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

28

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

Fungsi (Hierarki 1)

Tujuan Penetapan

Klasifikasi Dan Kode Zona (Hierarki 2)

Karakteriktik Klasifikasi Dan Kode

Zona (Hierarki 3)

Kriteria/ Karakteriktik

L Kawasan Lindung

Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup

Mencegah timbulnya keruskan fungsi lingkungan dan melestarikan fungsi lindung kawasan perlindungan setempat serta menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di kawasan rawan bencana

Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa

Mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe ekosistem dan keunikan alam

LB Kawasan Lindung untuk kawasan Bawahannya

Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupa untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memlihara kesuburan tanah

LB-1 Hutan Lindung Kawasan hutan dengan

faktor-faktor kelas lereng,

jenis tanah dan intensitas

hujan setelah masing-

masing dikalikan dengan

angka penimbang

mempunyai jumlah nilai

(skor) 175 atau lebih;

Kawasan hutan yang

mempunyai lereng

lapangan 40% atau lebih;

dan/atau kawasan hutan

yang mempunyai ketinggian

di atas permukaan laut

2000m atau lebih

Kawasan tanah bergambut

dengan ketebalan 3 meter

Atau lebih yang terdapat

dibagian hulu sungai dan

rawa

Kawasan bercurah hujan

yang tinggi, berstruktur

tanah yang mudah

meresapkan air dan

mempunyai geomorfologi

yang mampu meresapkan

air hujan secara besar-

besaran

LS Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat merupakan upaya dalam melindungi dan melestarikan ruang terbuka hijau di sepanjang atau sekitar kawasan sumber daya air yang dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan

LS-1 Sempadan Pantai

Sempadan Pantai

Sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertingg kearah daratan

LS-2 Sempadan Sungai

Sempadan Sungai : Perlindungan pada sungai

besar di luar kawasan permukiman ditetapkan minimum 100 meter kiri-kanan sungai.

Perlindungan terhadap anak-anak sungai di luar kawasan permukiman ditetapkan minimum 50 meter.

Pada sungai besar dan anak sungai yang melewati kawasan permukiman ditetapkan minimum 15 meter

Tabel Klasifikasi Pola Ruang/Zona Wilayah Kecamatan Wongsorejo

Page 29: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

29

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

LS-3 Sempadan Mata Air

Kawasan sempadan mata air adalah daratan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan fungsi mata air; dan/atau wilayah dengan jarak paling sedikit 200 (dua ratus) meter dari mata air

LS-4 Sempadan Rawa

Kawasan sempadan rawa adalah areal yang dibutuhkan untuk keperluan pengamanan dalam pengelolaan rawa ditetapkan minimal 200 meter dari muka air tertinggi

LL Lindung Lainnya

Kawasan lindung lainnya meliputi kawasan hutan konservasi dan hutan bakau (mangrove).

LL-1 Hutan Konservasi

Hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya

LL-2 Hutan Mangrove

Hutan mangrove/ bakau merupakan ekosistem yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan dipercaya memiliki fungsi ekologis dan ekonomis

B

Kawasan Budidaya

Pengembangan kawasan budidaya dilakukan secara efektif dan efisien serta sinergis, agara pemanfaatan ruang dan sumberdaya dapat dilakukan secara optimal.

Pengembangan kawasan budidaya ditekankan pada upaya-upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

BT

Budidaya Pertanian

Kawasan Budidaya Pertanian meliputi kawasan pertanian lahan basah. pertanian lahan kering, perkebunan, peternakan, perikanan dengan arahan

Menyediaan lahan untuk pengembangan pertanian

Mengakomodasi bermacam tipe pertanian dalam rangka mendorong penyediaan lahan untuk pertanian

Menjamin kegiatan pertanian yang berkualitas tinggi, dan melindungi penggunaan

BT-1 Kawasan pertanian lahan basah

Pertanian Lahan Basah 1. Kawasan yang secara

teknis dapat digunakan untuk pertanian lahan basah

2. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan pertanian lahan basah secara ruang dapat memberikan manfaat untuk: Meningkatkan

produksi pangan dan pendayagunaan investasi

Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sector dan sub sector serta kegiatan ekonomi sekitarnya

Meningkatkan fungsi lindung

Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam untuk pertanian pangan

Meningkatkan pendapatan masyarakat

Meningkatkan pendapatan nasional dan daerah

Menciptakan kesempatan kerja

Page 30: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

30

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

untuk pertanian tersebut

Meningkatkan ekspor Meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

BT-2 Kawasan Pertanian Lahan Kering

Pertanian Lahan Kering a. Kawasan yang secara

teknis dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pertanian lahan kering;

b. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan pertanian lahan kering secara ruang dapat memberikan manfaat untuk: Meningkatkan

produksi pertanian dan pendayagunaan investasi

Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya

Meningkatkan fungsi lindung

Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

Meningkatkan pendapatan masyarakat

Meningkatkan pendapatan nasional dan daerah

Menciptakan kesempatan kerja

Meningkatkan ekspor Meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

BT-3 Kawasan Tanaman Tahunan/ Perkebunan

Perkebunan 1. Kawasan yang secara

teknis dapat dimanfaatkan sebagai kawasan perkebunan

2. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan secara ruang dapat memberikan manfaat untuk : Meningkatkan

produksi perkebunan & mendayagunakan investasi

Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya

Page 31: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

31

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam Meningkatakan pendapatan masyarakat dan daerah

Meningkatkan kesempatan kerja dan kesejateraan masyarakat

Meningkatkan fungsi lindung

BT-4 Kawasan Perikanan

Perikanan 1. Kawasan yang secara

teknis dapat digunakan untuk usaha perikanan

2. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan secara ruang dapat memberikan manfaat untuk : Meningkatkan

produksi perikanan & mendayagunakan investasi

Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya

Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam Meningkatakan pendapatan masyarakat dan daerah

Meningkatkan kesempatan kerja dan kesejateraan masyarakat

Meningkatkan fungsi lindung

BT-5 Kawasan Peternakan

Peternakan 1. Kawasan yang secara

teknis dapat digunakan untuk usaha peternakan baik sebagai sambilan, cabang usaha, usaha pokok maupun industri

2. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan peternakan secara ruang dapat memberikan manfaat untuk : Meningkatkan

produksi peternakan & mendayagunakan investasi

Page 32: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

32

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya

Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam Meningkatakan pendapatan masyarakat dan daerah

Meningkatkan kesempatan kerja dan kesejateraan masyarakat

Meningkatkan fungsi lindung

BI Kawasan Peruntukan Industri dan Pergudangan

Menyediakan ruang bagi kegiatan-keggiatan industri dan manufaktur dalam upaya meningkatkan keseimbangan antara penggunaan lahan secara ekonomis dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja

Memberikan kemudahan dalam fleksibilitas bagi industri baru dan redevelopment proyek-proyek industri

Menjamin pembangunan industri yang berkualitas tinggi, dan melindungi penggunaan industri serta membatasi penggunaan non industri

I-2 Industri Tertentu untuk UMKM

Kawasan Industri Tertentu untuk UMKM Merupakan pengembangan perusahaan industri dengan jenis usaha industri mikro,kecil dan menengah termasuk industri rumah tangga, yang berbentuk sentra, dapat berada di dalam rencana kawasan permukiman secara terbatas sejauh tidak mengganggu lingkungan permukiman yang ada dan memenuhi persyaratan minimal yang harus dipenuhi sebagai industri rumah tangga dan/atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah)

I-3 Industri non Kawasan

Kawasan Industri non Kawasan Kawasan Industri non Kawasan merupakan pengembangan industri untuk jenis industri mikro, kecil, menengah, dan besar termasuk industri rumah tangga yang berlokasi di luar Kawasan Industri.

BR

Perumahan

Meyediakan R-1 Perumahan Dapat berupa rumah tunggal, rumah gandeng/kopel, dan

Page 33: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

33

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan yang bervariasi di seluruh kecamatan

Mengakomodasi berbagai macam tipe hunian dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat

Merefleksikan pola-pola pengembangan yang diingini masyarakat pada lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang

Kepadatan Rendah

rumah deret dengan KDB maksimal 40 % dan kepadatan 10 - 40 unit bangunan/Ha

R-2 Perumahan Kepadatan Sedang

Dapat berupa rumah tunggal, rumah gandeng/kopel, dan rumah deret dengan KDB maksimal 50 % dan kepadatan 40 - 100 unit bangunan/Ha

R-3 Perumahan Kepadatan Tinggi

Dapat berupa rumah tunggal, rumah gandeng/kopel, dan rumah deret dengan KDB maksimal 60 % dan kepadatan 100 - 1000 unit bangunan/Ha

R-4 Rumah Toko Dalam satu zona dapat terdiri penggunaan lahan perumahan dan perdagangan dan atau dalam satu bangunan dapat dimanfaatkan sebagai rumah dan perdagangan (toko).

R-5

Rumah Kantor Dalam satu zona dapat terdiri penggunaan lahan perumahan dan jasa perkantoran dan atau dalam satu bangunan dapat dimanfaatkan sebagai rumah dan kantor.

BK Komersial

Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan pelayanan masyarakat; Menyediakan

peraturan-peraturan yang jelas pada kawasan Perdagangan dan Jasa, meliputi: dimensi, intensitas, dan disain dalam merefleksikan berbagai macam pola pengembangan yang

K-1 Regional Kegiatan perdagangan dan/atau jasa dengan skala pelayanan regional (internasional, indonesia, provinsi, beberapa kota/kabupaten).

K-2 Kota/ Kabupaten

Kegiatan perdagangan dan/atau jasa dengan skala pelayanan kota/kabupaten.

K-3 WP Kegiatan perdagangan dan/atau jasa dengan skala pelayanan WP.

K-4 Kecamatan Kegiatan perdagangan dan/atau jasa dengan skala pelayanan kecamatan.

K-5 Kelurahan/ Desa

Kegiatan perdagangan dan/atau jasa dengan skala pelayanan kelurahan.

Page 34: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

34

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

diinginkan masyarakat.

FP Fasilitas Pelayanan

Menyediakan lahan untuk pengembangan fasilitas sosial dan umum sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung untuk menjamin pelayanan pada masyarakat; Mengakomod

asi bermacam tipe fasilitas sosial dan umum untuk mendorong penyediaan pelayanan bagi semua lapisan masyarakat; Merefleksika

n pola-pola pengembangan yang diingini masyarakat pada lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang

FP-1 Fasilitas Pendidikan

Fasilitas Pendidikan berupa; Plygroup/PAUD, TK, SD, SLTP, SLTA, Akademi/Perguruan Tinggi

FP-2 Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan berupa; Posyandu, Pos Kesehatan, Balai Pengobatan, BKIA, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit

FP-3 Fasilitas Peribadatan

Fasilitas Peribadatan berupa; Langgar/Mushola, Masjid, Gereja, Klenteng

FP-4 Fasilitas Perkantoran/ Pemerintahan

Fasilitas Perkantoran/ Pemerintahan berupa; Kantor Desa/Kelurahan, Kecamatan, Perkantoran Pemerintahan lainnya, Kantor Swasta

FP-5 Fasilitas Pelayanan Umum/Sosial

Fasilitas Pelayanan Umum berupa; Lembaga Sosial, Organisasi Kemasyarakatan, Gedung Pertemuan, Gedung Serbaguna, Pusat Informasi

FP-6 Fasilitas Olahraga dan Rekreasi

Fasilitas Olahraga dan Rekreasi berupa; Taman, Lapangan Olahraga, Gedung Olahraga

BK Kawasan Khusus

Menyediakan lahan untuk pertahanan serta keamanan sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung untuk menjamin pelayanan pada masyarakat; Menjamin

kegiatan pertahanan dan keamanan yang berkualitas tinggi, dan melindungi

PK-1 Pertahanan dan Keamanan

Kantor atau instalasi militer termasuk tempat latihan baik pada tingkatan nasional, Kodam, Korem, Koramil, Polda, Polwil, polsek dan sebagianya

Page 35: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

35

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

penggunaan lahan untuk pertahanan dan keamanan.

BTR

Kawasan Transportasi

Menyediakan lahan untuk pengembangan prasarana transportasi; Mengakomod

asi bermacam tipe prasarana transportasi dalam rangka mendorong penyediaan lahan untuk prasarana transportasi tersebut; Menjamin

kegiatan trasnportasi yang berkualitas tinggi, dan melindungi penggunaan lahan untuk prasarana transportasi.

TR-1 Terminal Titik simpul dalam jaringan trasnportasi jalan dan berfungsi sebagai pelayanan umum, tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu-lintas.

Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang.

Terminal terdiri dari Terminal dan Terminal Barang

BH

Ruang Terbuka Hijau

Zona yang ditujukan untuk Mempertahankan / melindungi lahan untuk rekreasi di luar bangunan, sarana pendidikan, dan untuk dinikmati nilai-nilai keindahan visualnya; Preservasi

dan perlindungan lahan yang secara lingkungan hidup rawan / sensitif; Diberlakukan

pada lahan yang penggunaan

H-1 Taman Kota Taman dengan skala pelayanan Kota

H-2 Taman WP Taman dengan skala pelayanan WP

H-3 Taman Kecamatan

Taman dengan skala pelayanan Kecamatan

H-4 Taman Kelurahan/ Desa

Taman dengan skala pelayanan Kelurahan

H-5 Taman Lingkungan

Taman dengan skala pelayanan Lingkungan

H-6 Makam Areal tanah yang disediakan untuk keperluan tempat pemakaman jenazah bagi setiap orang, dikategorikan atas 5 macam, yaitu makam umum, makam Islam, makam Kristen, makam Tionghoa, dan makam Pahlawan.

H-7 Jalur Hijau Ruang yang disediakan disepanjang ruas jalan, sepadan suangai, rel KA yang fungsi untuk penghijauan

H-8 Lapangan Olahraga

Ruang yang disediakan untuk sarana olahraga

Page 36: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

36

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

utamanya adalah taman atau ruang terbuka, atau lahan perorangan yang pembangunannya harus dibatasi untuk menerapkan kebijakan ruang terbuka, serta melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan publik.

KL Kawasan Lainnya

Peruntukkan tanah yang difungsikan untuk menampung kegiatan diantaranya prasarana persampahan, Telekomunikasi, Listrik, IPAL dsb

KL-1 Prasarana Pesampahan

Ruang yang disediakan untuk Tempat Pembuangan sampah Terakhir maupun tempat pembuangan sampah sementara

KL-2 Prasarana Telekomunikasi

Ruang yang disediakan untuk kegiatan Prasarana Telekomunikasi diantaranya menara telekomunikasi dsb

KL-3 Prasarana Kelistrikan

Ruang yang disediakan untuk kegiatan Prasarana Energi Kelistrikan diantaranya Gardu Induk Listrik, Jalur SUTT/SUTET dsb

Page 37: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

37

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

37

R

EV

ISI R

EN

CA

NA

DE

TA

IL T

AT

A R

UA

NG

(RD

TR

K) K

EC

AM

AT

AN

WO

NG

SO

RE

JO

KA

BU

PA

TE

N B

AN

YU

WA

NG

I

E X

E C

U T

I V E

S U

M M

A R

Y

Page 38: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

38

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

4.1 Peraturan Zonasi Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang. Peraturan zonasi berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada zona pemanfaatan ruang yang dapat terdiri atas ketentuan tentang amplop ruang (koefisien dasar ruang hijau, koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan, dan garis sempadan bangunan), penyediaan sarana dan prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Ketentuan lain yang dibutuhkan, antara lain, adalah ketentuan pemanfaatan ruang yang terkait dengan keselamatan penerbangan, pembangunan pemancar alat komunikasi, dan pembangunan jaringan listrik tegangan tinggi.

Pembagian Zona/Blok Kawasan Kec. Wongsorejo

No. Kode Kawasan Desa/Kelurahan Luas Wilayah (Ha)

1 BLOK-01 Bangsring 5526

2 BLOK-02 Bengkak 2944

3 BLOK-03 Alasrejo 1995

4 BLOK-04 Sumberkencono 1468

5 BLOK-05 Sidowangi 2812

6 BLOK-06 Sidodadi 795

7 BLOK-07 Bajulmati 1243

8 BLOK-08 Watukebo 14579

9 BLOK-09 Sumberanyar 325

10 BLOK-10 Bimorejo 222

11 BLOK-11 Alasbulu 6995

12 BLOK-12 Wongsorejo 7357

Jumlah Keseluruhan 46261 Sumber : Hasil Analisa

4.2 Insentif dan Disinsentif Pemberian insentif atau disinsentif secara terpisah dilakukan untuk perizinan skala kecil/Individual sesuai dengan peraturan zonasi, sedangkan penerapan insentif dan disinsentif secara bersamaan diberikan untuk perizinan skala besar/kawasan karena dalam skala besar/kawasan dimungkinkan adanya pemanfaatan ruang yang dikendalikan dan didorong pengembangannya secara bersamaan. Insentif dapat diberikan antar pemerintah daerah yang saling berhubungan berupa subsidi silang dari daerah yang penyelenggaraan penataan ruangnya memberikan dampak kepada daerah yang dirugikan, atau antara pemerintah dan swasta dalam hal pemerinah

BAB IV

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Page 39: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

39

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

memberikan preferensi kepada swasta sebagai imbalan dalm mendukung perwujudan rencana tata ruang. Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, yang merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, berupa : a. keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan

kurun saham b. pembangunan serta pengadaan infrastruktur c. kemudahan prosedur perizinan d. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah daerah Disinsentif berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai rencana tata ruang melalui penetapan nilai jual objek pajak (NJOP) dan nilai jual kena pajak (NJKP) sehingga pemanfaat ruang membayar pajak lebih tinggi. Disinsentif sebagaimana dimaksud ddalam Pasal 35, yang merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang, berupa : a. pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang

dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang b. pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi dan penalti. Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak masyarakat. Insentif dan disinsentif dapat diberikan oleh : a. pemerintah kepada pemerintah daerah b. pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya c. pemerintah kepada masyarakat

4.3 Sanksi Penertiban terhadap penyimpangan pemanfaatan ruang dilakukan melalui lembaga pengadilan termasuk pengadilan tata usaha negara, melalui mekanisme penegakan hukum (penertiban langsung) atau upaya lain diluar pengadilan (perjanjian penertiban pemanfaatan ruang) dan dalam bentuk penertiban tidak langsung, yaitu dalam bentuk pengenaan sanksi disinsentif melalui mekanisme perkjanjian pemanfaatan ruang. Bentuk-bentuk penertiban berupa sanksi yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran rencana pemanfaatan ruang adalah sanksi administratif, sanksi perdata dan sanksi pidana. Pengenaan sanksi dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang sanksi pelanggaran yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku. Secara garis besar ada empat langkah yang perlu ditempuh dalam tindakan penertiban, yaitu : a. Pengumpulan Bukti

Berkaitan dengan bentuk pelanggaran yang mungkin terjadi dalam pemanfaatan ruang, maka dalam pengumpulan bukti-bukti pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang dibutuhkan informasi kunsi mengenai:

Saat dimulainya kegiatan pemanfaatan ruang, apakah dlaksanakan sebelum atau sesudah rencana tata ruang ditetapkan dan diundangkan.

Bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan dalam pemanfaatan ruang

Ketentuan/aturan/persyaratan teknis yang termuat dalam dokumen perijinan

Motif pelanggaran, apakah kesengajaan atau kealpaan. b. Pengajuan bukti

Page 40: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

40

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI

Sesudah bukti-bukti penyebab pelanggaran terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengajukan alat bukti tersebut kemeja pengadilan

c. Pembuktian Pembuktian menempati posisis penting dalam pemeriksaan suatu kasus. Hakim dalam menjatuhkan suatu vonis/putusan akan berpedoman pada hasil pembuktian ini.

d. Pengenaan Sanksi Bentuk vonis yang akan dikenakan kepada pelanggar dapat berupa sanksi administrasi, sanksi perdata dan/atau sanksi pidana yang akan disesuaikan dengan bentuk pelanggaran, motif pelanggaran dan waktu terjadinya pelanggaran.

Pengenaan sanksi dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang sanksi, baik pelanggaran maupun kejahatan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk pengenaan sanksi berupa : a. Sanksi Administrasi

Sanksi administrasi dikenakan atas pelanggaran penataan ruang yang berakibat pada terlambatnya pelaksanaan progam pemanfaatan ruang. Sanksi administrasi menurut UUPR No. 26 Tahun 2007 Pasal 63 dapat berupa :

Peringatan tertulis

Penghentian sementara kegiatan

Penghentian sementara pelayanan umum

Penutupan lokasi

Pencabutan izin

Pembatalan izin

Pembongkaran bangunan

Pemulihan fungsi ruang

Denda administrative b. Sanksi Pidana

Sanksi pidana dikenakan atas pelanggaran karena terganggunya kepentingan umum, sanksi ini dapat berupa tindakan penahanan atau kurungan. Pelanggaran atas kepentingan umum adalah jenis pelanggaran yang terkait dengan salah satu atau lebih dari pelaksanaan produk pemanfaatan ruang dan juga memiliki dampak negative. Gangguan yang dirasakan secara umum pelanggaran ini dapat berupa :

Rusak atau terganggunya fungsi lindung

Bencana alam

Pencemaran lingkungan

Dan lain-lain Sanksi pidana menurut UUPR No. 26 Tahun 2007 Pasal 69-74 dapat berupa :

Penjara

Denda

Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya

Pencabutan izin usaha

Pencabutan status badan hukum c. Sanksi Perdata

Sanksi perdata dikenakan atas pelanggaran penataan ruang yang berakibat terganggunya seseorang maupun lebih, atau badan hukum. Sanksi perdata menurut UUPR No. 26 Tahun 2007 Pasal 75 dapat berupa Tuntutan ganti kerugian secara perdata bagi orang yang dirugikan akibat tidakan pidana.

Page 41: PENDAHULUAAN - bappeda.banyuwangikab.go.id RDTR... · revisi rencana detail tata ruang (rdtrk) kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi luas wilayah 2011 2016 2021 2026 2031 (ha)

E X E C U T I VE S U M M A R Y

41

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTRK) KECAMATAN WONGSOREJOI KABUPATEN BANYUWANGI