kata pengantar - bappeda.banyuwangikab.go.id ratio... · distribusi pendapatan rumah tangga menurut...

60
Indikator Ketimpangan Pendapatan Page i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya publikasi ini bisa diselesaikan. Publikasi ini dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai bahan evaluasi dan penyusunan perencanaan pembangunan khususnya di bidang pemerataan pembangunan. Indeks Gini Rasio, kurva lorenz dan kriteria bank dunia merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan. Manfaat dari publikasi ini adalah informasi ketimpangan pendapatan yang mengarah pada evaluasi dan perencanaan pembangunan yang lebih merata bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Demikian, diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penerbitan ini dan semoga bermanfaat. Banyuwangi, November 2013 KEPALA BPS KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI Ir. Mohammad Amin, MM NIP. 19661109 199212 1 001 Drs. H. Agus Siswanto, MM NIP. 19610813 198204 1 006

Upload: vanduong

Post on 15-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa, akhirnya publikasi ini bisa diselesaikan. Publikasi ini

dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai

bahan evaluasi dan penyusunan perencanaan pembangunan

khususnya di bidang pemerataan pembangunan.

Indeks Gini Rasio, kurva lorenz dan kriteria bank dunia

merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk

mengukur ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan.

Manfaat dari publikasi ini adalah informasi ketimpangan

pendapatan yang mengarah pada evaluasi dan perencanaan

pembangunan yang lebih merata bagi masyarakat Kabupaten

Banyuwangi.

Demikian, diucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah banyak membantu dalam penerbitan ini dan semoga

bermanfaat.

Banyuwangi, November 2013

KEPALA BPS KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI

Ir. Mohammad Amin, MM

NIP. 19661109 199212 1 001

Drs. H. Agus Siswanto, MM

NIP. 19610813 198204 1 006

Page 2: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI......... ..................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................... 1

1.2 Pengertian ................................................................... 6

1.3 Dasar Penyusunan ..................................................... 8

1.4 Maksud, Tujuan Dan Manfaat ................................. 9

1.5 Ruang Lingkup ............................................................ 11

1.6 Hasil yang Diharapkan .............................................. 12

1.7 Sistematika Penyusunan ........................................... 12

BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi ..................... 14

2.1 Geografis ..................................................................... 14

2.2 Kependudukan .......................................................... 21

2.3 Struktur Ekonomi ......................................................... 23

BAB III METODOLOGI ........................................................................ 36

3.1 Prinsip Dasar Penyusunan ......................................... 36

3.2 Metodologi Penyusunan ........................................... 37

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................ 41

4.1 Pendapatan Rumah Tangga................................... 41

4.2 Pendapatan Penduduk ............................................ 45

4.3 Indeks Gini Rasio......................................................... 48

4.4 Kurva Lorenz ................................................................ 50

4.5 Kriteria Bank Dunia ..................................................... 52

BAB V PENUTUP .................................................................................. 54

LAMPIRAN ...................................................................................... 55

Page 3: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Wilayah Per Kecamatan Kabupaten

Banyuwangi ................................................................ 17

Tabel 2 . Angkatan Kerja di Kabupaten Banyuwangi ........ 22

Tabel 3 . Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut

Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2012.................... .............................................. 42

Tabel 4. Distribusi Pendapatan Penduduk Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2012 ........................................... 46

Tabel 5. Perhitungan Indeks Gini Rasio Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2012 ........................................... 49

Tabel 6. Distribusi Pendapatan Kriteria Bank Dunia Tahun

2012 .............................................................................. 53

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Luas Kab. Banyuwangi Dirinci Menurut

Penggunaannya Tahun 2012 ........................................ 14

Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ................ 15

Gambar 3 Kurva Lorenz ..................................................................... 39

Gambar 4. Persentase Pendapatan Rumah Tangga

Berdasarkan Desil Penduduk Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2012 ................................................ 43

Gambar 5. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga

Berdasarkan Desil Penduduk Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2012 ................................................ 47

Gambar 6. Kurva Lorenz Kabupaten Banyuwangi Tahun

2012 ................................................................................... 51

Page 4: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Pertanian Tahun 2012 (000Rp) ..................... 25

Grafik 2. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun

2012 (000Rp) ............................................................... 26

Grafik 3. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Industri Pengolahan Tahun 2012 (000Rp) ... 27

Grafik 4. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tahun 2012

(000Rp) ......................................................................... 28

Grafik 5. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Konstruksi Tahun 2012 (000Rp)...................... 29

Grafik 6. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Tahun

2012 (000Rp) ............................................................... 31

Grafik 7. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Angkutan dan Komunikasi Tahun 2012

(000Rp) ......................................................................... 32

Grafik 8. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan Tahun 2012 (000Rp) ............................. 33

Grafik 9. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Jasa-jasa Tahun 2012 (000Rp) ...................... 35

Page 5: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengukur

keberhasilan pembangunan, salah satunya dengan

memperhatikan adanya peningkatan pendapatan daerah yang

tercermin melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Ukuran ini

lazim digunakan karena dapat digunakan untuk mengetahui

pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Namun perlu diketahui

bahwasanya PDRB yang lazim digunakan untuk menghitung

pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi tersebut, masih

belum akurat ketika digunakan untuk menggambarkan distribusi

pendapatan atau kemerataan, sehingga perlu adanya alat kajian

yang lebih khusus.

Pemanfaatan Gini Ratio sudah banyak dikenal sebagai alat

ukur dalam menentukan seberapa besar ketidakmerataan atau

ketimpangan pendapatan dalam suatu daerah pada periode

tertentu. Dalam hal ini akan digunakan untuk mengkaji

ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan penduduk

Kabupaten Banyuwangi. Selain itu juga dikenal Kurva Lorenz dan

Kriteria Bank Dunia yang pada penyusunan kali ini juga dihitung.

Digunakannya Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank

Dunia sebagai alat ukur dalam mengkaji ketidakmerataan atau

ketimpangan dimaksud didasarkan atas ketersediaan metodologi

Page 6: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 2

yang sementara ini baru Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank

Dunia yang ketiganya secara simultan dianggap oleh banyak

praktisi bisa menjawab berbagai permasalahan yang terkait

dengan ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan, Hanya

saja dalam prakteknya untuk memperoleh informasi yang berupa

pendapatan dari setiap rumah tangga sebagai sampel terpilih

agak menemui kesulitan karena responden kurang terbuka.

Untuk menjaga informasi yang terkait dengan pendapatan

tetap diperoleh, maka dalam perhitungan pendapatan akan

didekati dengan sisi pengeluaran bagi setiap rumah tangga

sampel terpilih. Dengan alasan apabila pengeluaran digali atau

ditanyakan kepada responden akan lebih terbuka dan berterus

terang bisa dijawab dari pada jawaban responden ketika

ditanyakan berapa besar pendapatannya. Perlu diketahui

bahwasanya penggunaan pendekatan pengeluaran rumah

tangga sebagai informasi pengganti dari pendatan rumah tangga,

sudah dilakukan pengujian secara teoritis oleh Badan Pusat Statistik.

Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai praktisi yang lebih

mendasar dari persoalan ini adalah sisi operasional lapangannya

lebih mendukung.

Terkait dengan operasioanal lapangan yang lebih

mengarah pada penggalian data, sisi pendapatan dari setiap

rumah tangga terpilih sampel tetap ditanyakan. Hal ini tetap

dilakukan karena bagaimanapun juga pengeluaran tidak bisa

terlepas dari seberapa besar pendapatannya. Hanya saja

pemanfaatan datanya digunakan sebagai pembanding atau alat

Page 7: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 3

kontrol terhadap tinggi rendahnya pengeluaran yang dijawab oleh

setiap rumah tangga terpilih sampel.

Dengan memperhatikan visi Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi, yaitu Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang

Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melaluli Peningkatan

Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia, dan misi

Kabupaten Banyuwangi berbunyi sebagai berikut:

1. Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih dan

demokratis melalui penyelenggaraan pemerintahan yang

profesional, aspiratif, partisipatif dan transparan;

2. Meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antara

pemerintah, pelaku usaha dan kelompok-kelompok

masyarakat untuk mempercepat peningkatan

kesejahteraan masyarakat;

3. Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat dengan mengoptimalkan sumberdaya daerah

yang berpijak pada pemberdayaan masyarakat,

berkelanjutan dan aspek kelestarian lingkungan;

4. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan

alokasi investasi pembangunan melalui penciptaan iklim

yang kondusif untuk pengembangan usaha dan

penciptaan lapangan kerja;

5. Mengoptimalkan ketepatan alokasi dan distribusi sumber-

sumber daerah, khususnya APBD, untuk peningkatan

kesejahteraan rakyat;

Page 8: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 4

6. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya

manusia (SDM) yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa;

7. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan,

pendidikan dan sosial dasar lainnya dengan memanfaatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal;

8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;

9. Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

melalui pembuatan peraturan daerah, penegakan

peraturan dan pelaksanaan hukum yang berkeadilan.

Dari sembilan misi diatas dapat diintisarikan menjadi

beberapa poin penting yang saling berkaitan satu sama lain dalam

upaya mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Intisari misi diatas

adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih

(good and clean governance);

2. Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang

Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya;

3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan

berbasis kearifan lokal;

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik,

ekonomi dan sosial;

5. Meningkatkan kesejahateraan masyarakat melalui

optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan

Page 9: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 5

masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang

ditandai dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia,

terciptanya lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha,

terpenuhinya kebutuhan pokok minimal dan kebutuhan dasar

lainnya secara layak, serta meningkatnya pendapatan dan daya

beli masyarakat yang harus segera terwujud secara demokratis dan

berkeadilan yang merata, perlu adanya kajian yang lebih fokus

guna mengevaluasinya secara rutin.

Dalam publikasi ini akan dikaji pada sisi pendapatan rata-

rata penduduk Kabupaten Banyuwangi. Apakah jenjang atau gap

pendapatan antara yang tinggi dengan yang rendah

ketimpangannya cukup besar. Apabila cukup besar maka

intepretasinya akan mempunyai makna bahwa jenjang atau gap

pendapatan penduduk Kabupaten Banyuwangi semakin timpang

atau jauh dari merata, demikian juga sebaliknya apabila kecil

,maka intepretasinya akan mempunyai makna bahwa jenjang atau

gap pendapatan penduduk Kabupaten Banyuwangi semakin

rendah. Sudah barang tentu apabila ditemui ketimpangan yang

semakin melebar, maka upaya-upaya atau program

pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang

mengarah pada peningkatan pendapatan masyarakat harus lebih

ditingkatkan atau program pembangunan pendukungnya perlu

mendapat kajian yang lebih serius.

Page 10: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 6

1.2 PENGERTIAN

Untuk memperoleh pemahaman yang sama, maka perlu

disepakati tentang pengertian-pengertian yang berhubungan

dengan perhitungan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank

Dunia. Diawali dengan penerbitan tahun 2012 lalu, perhitungan

Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank Dunia dihitung dengan

menggunakan periode tahunan. Artinya masa periode tahun

tertentu habis, perhitungan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria

Bank Dunia akan dilakukan pada tahun berikutnya.

Kurva Lorenz

Kurva Lorenz ialah suatu kurva yang memperlihatkan hubungan

kuantitatif antara persentase penerima pendapatan (penduduk)

dan persentase total pendapatan yang diterima oleh penduduk

tersebut selama jangka waktu tertentu. Kurva Lorenz biasanya

disajikan dalam bentuk gambar, pada garis mendatar

menunjukkan jumlah penerima pendapatan dalam bentuk

persentase kumulatif dan pada sumbu tegak menyatakan bagian

dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing

persentase jumlah penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal

dari gambar tersebut merupakan garis kemerataan dalam distribusi

pendapatan. Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dengan garis

kemerataan maka semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya.

Indeks Gini Rasio

Indeks Gini merupakan pengukuran tingkat ketidakmerataan

pendapatan relatif, nilainya diperoleh dengan menghitung nisbah

Page 11: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 7

bidang yang terletak diantara garis diagonal dengan kurva Lorenz

di bagi dengan luas separoh bidang dimana ia terletak.

Kriteria Bank Dunia

Dalam mengukur ketimpangan pendapatan, Bank Dunia

menggunakan tiga kategori berdasarkan jumlah pendapatan yang

diterima oleh 40 persen rumah tangga yang berpenghasilan

rendah, yaitu:

1. Tingkat ketimpangan tinggi, apabila kelompok rumah tangga

yang berpendapatan rendah, menerima kurang dari 12%

dari seluruh pendapatan.

2. Tingkat ketimpangan sedang, apabila kelompok rumah

tangga yang berpendapatan rendah, menerima 12% sampai

17% dari seluruh pendapatan.

3. Tingkat ketimpangan rendah, apabila kelompok rumah

tangga yang berpendapatan rendah, menerima lebih dari

17% dari seluruh pendapatan.

Ukuran ini merupakan ukuran distribusi pendapatan yang bersifat

menyeluruh karena hanya memperhatikan perkembangan

pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk yang

berpendapatan rendah.

Pendapatan

Didefinisikan sebagai balas jasa sebagai akibat dari melakukan

kegiatan usaha secara ekonomi, memperoleh upah sebagai akibat

dari melakukan pekerjaan atau transfer dari pihak lain serta

pemberian sebagai akibat dari ketidakmampuannya untuk

melakukan sebuah pekerjaan. Dalam satu rumah tangga bisa

Page 12: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 8

diperoleh lebih dari satu pendapatan, karena bisa saja ada satu

atau lebih dari anggota rumah tangga yang berusaha/bekerja,

dan atau ada yang memperoleh transfer dari pihak lain. Angkanya

dihitung dengan menggunakan periode bulanan.

Pengeluaran

Merupakan sejumlah nilai dalam rupiah dari seluruh kebutuhan

rumah tangga mencakup kebutuhan berupa makanan atau non

makanan. Untuk memperoleh seberapa besar pengeluaran rumah

tangga sisi makanan, pendekatannya dengan menggunakan

berapa besar pengeluaran makanan dalam seminggu yang

dihitung sehari sebelum hari pencacahan dan dihitung mundur

seminggu kebelakang. Setelah diperoleh nilai pengeluaran

seminggu akan digeneralisasi dengan menggunakan faktor pengali

tertentu akan didapatkan nilai pengeluaran makanan dalam

sebulan. Khusus pengeluaran rumah tangga berupa non makanan

ditanyakan langsung kepada responden selama sebulan yang lalu.

1.3 DASAR PENYUSUNAN

Dasar penyusunan Gini Ratio Kabupaten Banyuwangi Tahun

2013 ini adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali,

terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 ;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun

1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik;

Page 13: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 9

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2006 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun

2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 3 Tahun

2012;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun

2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Banyuwangi;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 1 Tahun

2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2013;

9. Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/844/KEP/

429.011/2012 tentang Standar Satuan Harga Belanja Daerah

Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012.

1.4 MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

1.4.1 Maksud

Penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank Dunia

Kabupaten Banyuwangi tahun 2013 ini dimaksudkan untuk

mendapatkan ukuran seberapa besar ketidakmerataan

ketimpangan pendapatan, serta untuk memperoleh keterkaitan

Page 14: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 10

antara ketimpangan pendapatan terhadap kemampuan daya

beli masyarakat Kabupaten Banyuwangi

1.4.2 Tujuan

Penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank Dunia

Kabupaten Banyuwangi tahun 2013 ini bertujuan untuk mengukur

kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten Banyuwangi, tepatnya

pada tahun 2012 yang diduga sudah ada pemulihan ekonomi

sebagai akibat dari terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada

pertengahan tahun 1997 lalu. Kemajuan ekonomi yang dimaksud

adalah terukurnya ketidakmerataannya atau ketimpangan

pendapatan yang terjadi di masyarakat.

1.4.3 Manfaat

Hasil penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank

Dunia, Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 ini diharapkan agar

dapat memberikan manfaat sebagai bahan evaluasi dari program

pembangunan yang telah dilaksanakan, serta intervensi apa dan

di bidang pembangunan mana yang perlu mendapat skala

prioritas. Khususnya kebijakan dalam program-program

pembangunan di bidang ekonomi yang mengarah pada

peningkatan pendapatan penduduk Kabupaten Banyuwangi.

Sebagaimana yang tertuang pada kebijakan program

pembangunan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yaitu

kesejahteraan masyarakat yang ditandai meningkatnya kualitas

sumber daya manusia, terciptanya lapangan kerja dan

kesempatan berusaha, terpenuhinya kebutuhan pokok minimal

dan kebutuhan dasar lainnya secara layak, serta meningkatnya

Page 15: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 11

pendapatan dan daya beli masyarakat yang harus segera

terwujud.

1.5 RUANG LINGKUP

1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penyusunan Gini Ratio, Kurva

Lorenz dan Kriteria Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013,

meliputi seluruh wilayah kecamatan yang ada dalam Kabupaten

Banyuwangi.

1.5.2 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz

dan Kriteria Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan dan Penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan

Kriteria Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013.

2. Potensi dan Permasalahan yang terkait Pembangunan

ekonomi di Kabupaten Banyuwangi pada Tahun 2013.

3. Strategi penanganan dan program yang akan

dilaksanakan dalam jangka pendek, jangka menengah,

dan jangka panjang.

1.5.3 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz

dan Kriteria Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

1. Identifikasi potensi sumber daya manusia di wilayah

Kabupaten Banyuwangi.

Page 16: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 12

2. Inventarisasi pola kebijakan khususnya kebijakan dalam

program-program pembangunan di bidang ekonomi.

3. Menyusun dan menetapkan Rencana Program dan

Operasionalisasi pelaksanaan program-program

pembangunan khususnya di bidang ekonomi.

1.6 HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

1. Tersusunnya publikasi Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria

Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 sebagai alat

ukur untuk mengkaji perekonomian penduduk khususnya

untuk mengevaluasi tingkat capaian kualitas sumber daya

manusia, terciptanya lapangan kerja dan kesempatan

berusaha, terpenuhinya kebutuhan pokok minimal dan

kebutuhan dasar lainnya secara merata, serta meningkatnya

pendapatan dan daya beli masyarakat Kabupaten

Banyuwangi.

2. Ditetapkan strategi pembangunan bidang ekonomi di

Kabupaten Banyuwangi.

1.7 SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria

Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 adalah sebagai

berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang penyusunan Gini

Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank Dunia Kabupaten

Banyuwangi, pengertian umum tentang Gini Ratio,

Page 17: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 13

maksud/tujuan/manfaat, ruang lingkup penyusunan, hasil

yang diharapkan serta sistematika penyajiannya.

Bab 2 Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi

Bab ini berisikan gambaran umum potensi ekonomi dengan

pendekatan data makro ekonomi di Kabupaten Banyuwangi

yang ditinjau dari bidang sosial ekonomi penduduknya.

Bab 3 Metodologi Penyusunan

Bab ini berisikan tentang prinsip dasar penyusunan azas

penyusunan, pendekatan penyusunan, metode

penghitungan yang akan digunakan untuk membentuk

besaran Gini Ratio di Kabupaten Banyuwangi yang

disesuaikan dengan kondisi wilayah maupun teknis dan

langkah-langkah pelaksanaan.

Bab 4 Pembahasan

Bab ini berisi uraian yang terkait dengan ketidakmerataan

atau ketimpangan pendapatan yang disajikan sampai per

indikator.

Bab 5 Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang disajikan dalam

publikasi ini. Isinya terdiri dari kesimpulan dan saran serta

sebuah rekomendasi sederhana yang diharapkan bisa

digunakan sebagai bahan acuan dalam menciptakan

peningkatan pendapatan masyarakat.

Page 18: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 14

BAB II

GAMBARAN UMUM

KABUPATEN BANYUWANGI

2.1 GEOGRAFIS

Dengan luas sekitar 5.782,50 km² sebagian besar wilayah

Kabupaten Banyuwangi masih merupakan daerah kawasan hutan.

Area kawasan hutan ini diperkirakan telah mencapai 183.396,34 ha

atau sekitar 31,72 persen, daerah persawahan sekitar 66.152 ha

atau 11,44 persen, perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha

atau 14,21 persen, dimanfaatkan sebagai daerah permukiman

penduduk dengan luas

sekitar 127.454,22 ha

atau 22,04 persen.

Sedang sisanya telah

dipergunakan oleh

penduduk Kabupaten

Banyuwangi dengan

berbagai manfaat

yang ada, seperti jalan,

ladang dan lain-

lainnya. Selain

penggunaan luas

daerah yang demikian

itu, Kabupaten

Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta

Gambar 1

Luas Kabupaten Banyuwangi Dirinci

Menurut PenggunaannyaTahun 2012

Page 19: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 15

jumlah pulau ada 10 buah. Seluruh wilayah tersebut telah mem-

berikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk

Kabupaten Banyuwangi.

Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung

timur Pulau Jawa. Daerahnya terbagi atas dataran tinggi yang

berupa daerah pegunungan, merupakan daerah penghasil

berbagai produksi perkebunan. Daratan yang datar dengan

berbagai potensi yang berupa produksi tanaman pertanian, serta

daerah sekitar garis

pantai yang

membujur dari arah

Utara ke Selatan yang

merupakan daerah

penghasil berbagai

biota laut.

Berdasarkan garis

batas koordinatnya,

posisi Kabupaten

Banyuwangi terletak

diantara 7 43’ - 8 46’

Lintang Selatan dan

113 53’ - 114 38’

Bujur Timur. Secara

administratif sebelah

Utara berbatasan

dengan Kabupaten

Situbondo, sebelah Timur Selat Bali, sebelah Selatan Samudera

Gambar 2

Page 20: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 16

Hindia serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jember

dan Bondowoso.

Umumnya daerah bagian Selatan, Barat dan Utara

merupakan daerah pegunungan atau hutan, sehingga pada

daerah ini mempunyai tingkat kemiringan tanah dengan rata-rata

mencapai 40 serta dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila

dibanding dengan daerah yang lain. Daerah datar terbentang luas

dari bagian Selatan hingga Utara yang tidak berbukit. Daerah ini

banyak dialiri sungai-sungai yang bermanfaat guna mengairi

hamparan sawah yang luas.

Daratan yang datar tersebut sebagian besar mempunyai

tingkat kemiringan kurang dari 15 diikuti rata-rata curah hujan

yang cukup memadai, sehingga bisa menambah tingkat

kesuburan tanah. Dari gambaran kondisi alam yang demikian itu

menjadikan Kabupaten Banyuwangi pernah mendapat peringkat

sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang

merupakan daerah lumbung padi. Selain itu menurut data statistik

juga memberikan adanya indikasi sebagai kabupaten potensi

pertanian yang relatif besar setelah Kabupaten Malang dan

Jember di kawasan Propinsi Jawa Timur. Secara keseluruhan

administrasi wilayah di Kabupaten Banyuwangi terbagi menjadi 24

wilayah kecamatan dengan total luas wilayah sebesar ± 5.782,50

Km2. Adapun luas tiap kecamatan adalah sebagai berikut :

Page 21: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 17

Tabel 1. Luas Wilayah Per Kecamatan Kabupaten Banyuwangi

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2)

1. Pesanggaran 802,5

2. Siliragung 95,15

3. Bangorejo 137,43

4. Purwoharjo 200,30

5. Tegaldlimo 1.341,12

6. Muncar 146,07

7. Cluring 97,44

8. Gambiran 66,77

9. Tegalsari 65,23

10. Glenmore 421,98

11. Kalibaru 406,76

12. Genteng 82,34

13. Srono 100,77

14. Rogojampi 102,33

15. Kabat 107,48

16. Singojuruh 59,89

17. Sempu 174,83

18. Songgon 301,84

19. Glagah 76,75

20. Licin 169,25

21. Banyuwangi 30,13

22. Giri 21,31

23. Kalipuro 310,03

24. Wongsorejo 464,80

Jumlah 5.782,50

Sumber : Data Olahan BPS Kabupaten Banyuwangi

Page 22: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 18

Daerah kecamatan pantai meliputi Kecamatan

Wongsorejo, Giri, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar,

Tegaldlimo, Purwoharjo dan Pesanggaran. Bagian selatan terdapat

perkebunan, peninggalan sejak jaman Hindia Belanda. Di

perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan,

merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah

cagar alam Meru Betiri. Pantai Sukamade, merupakan kawasan

pengembangan penyu. Semenanjung Blambangan juga terdapat

cagar alam Taman Nasional Alas Purwo. Pantai timur Kabupaten

Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan

terbesar di Jawa Timur. Di Muncar terdapat pelabuhan perikanan.

Dengan demikian berdasarkan keadaan geografisnya,

Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah yang subur bagi

tanaman bahan makanan, berpotensi besar bagi peningkatan

produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, serta mempunyai

peluang besar bagi upaya-upaya yang terkait dengan

peningkatan potensi kelautan. Karena dari sepanjang garis pantai

yang ada, yang merupakan daerah potensi perikanan laut dan

biota lain itu masih belum dikelola secara optimal.

2.1.1 Topografi Kabupaten Banyuwangi

Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian

barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan

bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah.

Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara

400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding

dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian

Page 23: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 19

besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-

rata curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah

tingkat kesuburan tanah.

Kabupaten Banyuwangi terletak pada ketinggian 0 sampai

dengan > 2500 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat

tersebut dapat dibedakan atas :

Ketinggian 0 – 100 meter diatas permukaan laut meliputi

luas wilayah 131.714 Ha ( 38,10 % ) dari luas kabupaten.

Ketinggian ini terdapat di seluruh kecamatan di

Kabupaten Banyuwangi kecuali Kecamatan Singojuruh,

Songgon, Genteng, Glenmore dan Kalibaru.

Ketinggian 100 – 500 meter diatas permukaan laut

meliputi luas wilayah 159.056 Ha ( 46,01 % ) dari luas

kabupaten. Ketinggian ini terdapat di seluruh kecamatan

di Kabupaten Banyuwangi kecuali Kecamatan

Banyuwangi, Muncar, dan Purwoharjo.

Ketinggian 500 – 1000 meter diatas permukaan laut

meliputi luas wilayah 36.191 Ha ( 10,47 % ) dari luas

kabupaten. Ketinggian ini terdapat di Kecamatan

Wongsorejo, Giri, Glagah, Songgon, Genteng, Glenmore,

dan Kalibaru.

Ketinggian 1000 – 1500 meter diatas permukaan air laut

meliputi luas wilayah 10.226,5 Ha (2,96%) dari luas

kabupaten. Ketinggian ini terdapat di Kecamatan

Wongsorejo, Giri, Glagah, Songgon, Genteng, Glenmore,

dan Kalibaru.

Page 24: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 20

Ketinggian 1500 – 2000 meter diatas permukaan air laut

meliputi luas wilayah 5.075,5 Ha (1,48%) dari luas

Kabupaten, Ketinggian ini terdapat di Kecamatan

Wongsorejo, Giri, Glagah, Songgon, dan Glenmore.

Ketinggian 2000 – 2500 meter di atas permukaan air laut

meliputi luas wilayah 2.235 Ha (0,65%) dari luas kabupaten

ketinggian ini terdapat di Kecamatan Wongsorejo, Giri,

Glagah, Songgon, Genteng, Glenmore, dan Kalibaru.

Ketinggian lebih dari 2500 meter diatas permukaan air

laut meliputi luas wilayah 1.153 Ha (0,33%) dari luas

kabupaten. Ketinggian ini terdapat di Kecamatan

Wongsorejo, Glagah, Songgon, dan Glenmore.

Kabupaten Banyuwangi sendiri terletak dibawah equator

yang dikelilingi oleh laut Jawa, Selat Bali dan Samudera Indonesia

dengan iklim tropis yang terbagi menjadi 2 musim yaitu : musim

penghujan dan musim kemarau. Dengan demikian berdasarkan

keadaan geografisnya, Kabupaten Banyuwangi merupakan

daerah yang subur bagi tanaman bahan makanan, berpotensi

besar bagi peningkatan produksi tanaman perkebunan dan

kehutanan, serta mempunyai peluang besar bagi upaya-upaya

yang terkait dengan peningkatan potensi kelautan. Karena dari

sepanjang garis pantai yang ada, yang merupakan daerah potensi

perikanan laut dan biota lain itu masih belum dikelola secara

optimal.

Page 25: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 21

2.2 KEPENDUDUKAN

Sejak berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah yang

diikuti dengan penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU). Jumlah

penduduk telah digunakan sebagai salah satu penimbang

terhadap besar kecilnya perolehan DAU bagi setiap pemerintah

daerah propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sampai dengan akhir tahun 2011 lalu penduduk Kabupaten

Banyuwangi tercatat 1.614.482 jiwa menurut hasil registrasi oleh

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sedangkan hasil proyeksi

jumlah penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun

2011 didapat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi

sebesar 1.564.833 jiwa. Jumlah penduduk di kabupaten

Banyuwangi cenderung selalu meningkat Sejak tahun 1990 hingga

2000 angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi

tercatat 0,22 persen. Pada tahun 2000 sam-pai dengan 2010 angka

pertumbuh-an penduduk tercatat dengan besar-an yang

meningkat yaitu menjadi 0,44 persen. Sampai dengan akhir tahun

2012, penduduk Kabupaten Banyuwangi tercatat sekitar 1.568.898

jiwa. Yang terdiri dari laki-laki sejumlah 778.906 jiwa dan perempuan

ada sebanyak 789.992 jiwa. Dari sejumlah penduduk ini terdapat

487.072 kepala rumah tangga.

Pertumbuhan penduduk begitu yang begitu pesat dapat

menyebabkan terjadi ledakan penduduk. Banyak faktor yang

mempengaruhi ledakan penduduk tersebut, dari tingkat kematian,

tingkat kelahiran sampai migrasi. Ledakan penduduk itu salah

satunya berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi karena

dengan perkembangan penduduk yang pesat (ledakan

Page 26: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 22

penduduk) tersebut menyebabkan semakin ketatnya persaingan

tenaga kerja.

Tingginya persaingan kerja menyebabkan tingginya tingkat

pengangguran. Dengan banyaknya pengangguran, maka

merupakan suatu permasalahn bagi suatu daerah. Dengan

demikian, maka pemerintah beserta stakaholder bertanggung

jawab akan penciptaan tenaga kerja yang luas bagi penduduk

lokal usia produktif. Hal ini dimaksudkan karena kesempatan kerja

yang luas dapat memaksimalkan para pekerja dan meningkatan

pendapatan daerah. Apabila tenaga kerja sebagian besar atau

semua dapat tertampung dilapangan kerja maka hasil produksi

baik barang atau jasa akan meningkat dan tentunya pendapatan

yang diterima oleh masyarakat akan bertambah banyak.

Pendapatan yang diterima masyarakat meningkat akan

meningkatkan pendapatan daerah. Keadaan ini tidak akan ada

pencari kerja yang menganggur, semua digunakan dalam proses

produksi disebut kesempatan kerja penuh (full employment).

Tabel 2. Angkatan Kerja Di Kabupaten Banyuwangi

No Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5

1 Sisa Pencari Kerja Tahun Lalu 12.767 11.787 24.554

2 Pencari Kerja 1.598 1.449 3.047

3 Lowongan Kerja 219 719 938

4 Penempatan 164 714 878

5 Penghapusan Pencari Kerja 2.658 2.201 4.859

6 Pencari Kerja yang Belum Ditempatkan 11.543 10.321 21.864

7 Penghapusan Lowongan 55 5 60

8 Sisa Lowongan - - -

Sumber : Kabupaten Banyuwangi dalam angka 2012

Page 27: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 23

Pada Tabel 2 dapat dilihat yaitu jumlah pencari kerja pada

tahun lalu sebesar 24.554 orang yang terdiri dari 12.767 pencari

kerja laki-laki dan 11.787 pencari kerja perempuan. Hal ini tidak

sebanding dengan total lowongan kerja yang tersedia yaitu hanya

sebesar 938 tenaga kerja. Dari jumlah lowongan kerja yang

ditawarkan tadi ternyata hanya sebesar 878 tenaga kerja yang

mampu diserap oleh lapangan kerja Sehingga masih ada sekitar

23.676 tenaga kerja yang masih belum mampu terserap lapangan

kerja dengan maksimal.

2.3 STRUKTUR EKONOMI

Struktur ekonomi suatu daerah juga mampu

menggambarkan tingkat kesejahteraan suatu daerah. Suatu

masyarakat dengan struktur dominan pertanian akan berbeda

tingkat kesejahteraannya secara umum dengan struktur dominan

perdagangan. Berikut struktur ekonomi kabupaten Banyuwangi

pada Tahun 2012:

Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari 24 kecamatan, ada

Lima kecamatan yang menjadi pendukung utama

perekonomian Kabupaten Banyuwangi adalah Kecamatan

Muncar yang memberikan kontribusi sebesar Rp. 2.962,7 miliar

atau 9,82 persen pada tahun 2012, diikuti Kecamatan

Wongsorejo (7,94 persen), Kecamatan Kalipuro (6,68 persen),

Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Banyuwangi yang

masing-masing memberikan kontribusi sebesar 6,41 persen

dan 6,31 persen. Sementara itu 19 kecamatan lainnya

Page 28: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 24

memberikan kontribusi antara 1,76 persen hingga 5,13 persen.

Berikut ini beberapa ulasan sektor lapangan usaha :

a. Sektor pertanian menjadi sektor utama dalam

perekonomian Kabupaten Banyuwangi, dengan

kontribusinya sebesar 44,39 persen di tahun 2011 dan

45,52 persen di tahun 2012. Kecamatan Wongsorejo

mempunyai kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai

tambah sektor pertanian di kabupaten Banyuwangi, yaitu

Rp. 1.743,9 miliar atau 12,6 persen di tahun 2012 dengan

sub sektor andalannya adalah sub sektor tanaman bahan

makanan dan perkebunan. Kecamatan Muncar

menduduki peringkat berikutnya dengan kontribusi

sebesar Rp. 1.593,3 miliar (11,5 persen) di tahun 2012.

Berbeda dengan Kecamatan Wongsorejo, sektor

pertanian Kecamatan Muncar didominasi oleh sub sektor

perikanan, terutama perikanan laut. diikuti Kecamatan

Rogojampi sebesar Rp. 852,8 milyar (6,2 persen),

Kecamatan Purwoharjo sebesar Rp. 727,0 milyar (5,2

persen) dan Kecamatan Tegaldlimo sebesar Rp. 642,7

milyar (4,6 persen). Sementara itu, kecamatan lainnya

memberikan kontribusi antara 1,6 persen sampai 4,6

persen. Lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik dibawah in

Page 29: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 25

Grafik 1. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Pertanian Tahun 2012 (000 Rp.)

b. Pembentukan nilai tambah sektor pertambangan dan

penggalian masih didominasi oleh Kecamatan Licin

dengan produksi belerangnya dengan nilai tambah

sebesar Rp. 587,8 miliar (42,88 persen) pada Tahun 2012.

Sementara itu, kecamatan lainnya memberikan kontribusi

Page 30: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 26

di bawah 10 persen. Lebih jelasnya bisa dilihat pada

grafik dibawah ini:

Grafik 2. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2012

(000 Rp.)

c. Kegiatan industri masih terpusat di Kecamatan Muncar

dan Kecamatan Banyuwangi, dengan nilai tambah yang

dihasilkan selama tahun 2012 masing-masing sebesar Rp.

331,8 miliar (20,4 persen) dan Rp. 216,2 miliar (13,3 persen).

Page 31: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 27

Sektor industri di Kecamatan Muncar lebih didorong oleh

kegiatan industri makanan, minuman dan tembakau.

Urutan ketiga hingga kelima adalah Kecamatan Srono,

Kecamatan Rogojampi, dan Kecamatan Genteng

masing-masing memberikan kontribusi sebesar 8,5 persen,

8,5 persen, dan 7,5 persen. Lebih jelasnya bisa dilihat

pada grafik dibawah ini:

Grafik 3. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Industri Pengolahan Tahun 2012 (000 Rp.)

Page 32: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 28

d. Kecamatan Banyuwangi sebagai pusat pemerintahan

Kabupaten Banyuwangi menghasilkan nilai tambah sektor

listrik, gas dan air bersih terbesar, yaitu Rp. 9,2 miliar (10,6

persen), sedangkan Kecamatan Rogojampi menduduki

urutan ke dua dengan menyumbang nilai tambah

sebesar Rp. 6,5 miliar (7,5 persen), ketiga adalah

Kecamatan Muncar menyumbang nilai tambah sebesar

Rp. 6,4 miliar (7,4 persen)yang dilanjutkan Kecamatan

Kalipuro dana menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 5,7

miliar (6,6 persen), dan Kecamatan Genteng

menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 5,1 miliar (5,9

persen). Lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik dibawah

ini:

Grafik 4. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Listrik, Gas & Air Bersih Tahun 2012 (000 Rp.)

Page 33: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 29

e. Nilai tambah sektor konstruksi paling besar dihasilkan oleh

Kecamatan Banyuwangi dengan menyumbang nilai

tambah sebesar Rp. 92,5 miliar (27,2 persen), dan diikuti

Kecamatan Kalipuro dengan menyumbang nilai tambah

sebesar Rp. 36,4 miliar (10,7 persen), sementara

kecamatan lainnya memberikan kontribusi di bawah 8

persen. Lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 5. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Konstruksi Tahun 2012 (000 Rp.)

Page 34: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 30

f. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran menjadi sektor

kedua yang memberikan kontribusi terbesar dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Banyuwangi. Jika dilihat

sebarannya di kecamatan, tampak tidak terlalu

berfluktuasi, kontribusi terbesar masih tetap diberikan oleh

Kecamatan Muncar dengan menyumbang nilai tambah

sebesar Rp. 834,1 miliar (8,9 persen), diikuti Kecamatan

Banyuwangi dengan menyumbang nilai tambah sebesar

Rp. 693,5 miliar (7,4 persen), Kecamatan Rogojampi

dengan menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 653,3

miliar (7,0 persen), Kecamatan Genteng dengan

menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 647,8 miliar (6,9

persen), dan Kecamatan Srono (6,0 persen) dengan

menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 560,6 miliar,

sementara kecamatan lain memberikan kontribusi antara

1-5 persen. Lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik

dibawah ini:

Page 35: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 31

Grafik 6. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restoran Tahun 2012 (000 Rp.)

g. Nilai tambah sektor angkutan dan komunikasi paling

besar dihasilkan di Kecamatan Kalipuro, karena

Kecamatan Kalipuro terdapat angkutan rel, angkutan

jalan raya, angkutan laut, dan angkutan sungai, danau,

dan penyebrangan. Nilai tambah sektor angkutan dan

komunikasi yang dihasilkan Kecamatan Kalipuro pada

Tahun 2012 sebesar Rp. 565,3 miliar atau setara dengan

61,5 persen, yang dilanjutkan Kecamatan Banyuwangi

Page 36: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 32

dengan Rp. 54,7 milyar (6,0 persen), dan Kecamatan

Lainnya menyumbang dari 0,4 persen hingga 3,9 persen.

Lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 7. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Angkutan dan Komunikasi Tahun 2012 (000 Rp.)

h. Sektor keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

paling besar terdapat di Kecamatan Banyuwangi

menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 231,2 miliar (17,4

persen), Kecamatan Genteng menyumbang nilai tambah

sebesar Rp. 139,5 miliar (10,5 persen), dan Kecamatan

Page 37: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 33

Rogojampi menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 88,5

miliar (6,7 persen). Kecamatan Lainnya menyumbang

antara 0,6 persen sampai 5,9 persen. Lebih jelasnya bisa

dilihat pada grafik berikut :

Grafik 8. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Tahun

2012 (000 Rp.)

Page 38: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 34

i. Pembentukan nilai tambah sektor jasa-jasa lebih banyak

didominasi oleh kecamatan dengan ciri-ciri perkotaan,

seperti Kecamatan Banyuwangi. Sebagai ibukota

Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Banyuwangi

memberikan kontribusi sebesar 17,3 persen dalam

pembentukan nilai tambah sektor jasa-jasa sebesar Rp.

318,2 milyar, kemudian diikuti oleh Kecamatan Genteng

dengan menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 174,7

miliar (9,5 persen) dan Kecamatan Rogojampi dengan

menyumbang nilai tambah sebesar Rp. 107,6 miliar (5,9

persen). Sedangkan kecamatan lainnya menyumbang

antara 1,3 persen hingga 5,3 persen. Lebih jelasnya bisa

dilihat pada grafik dibawah ini:

Page 39: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 35

Grafik 9. PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Banyuwangi

Sektor Jasa-jasa Tahun 2012 (000 Rp.)

Page 40: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 36

BAB III

METODOLOGI

3.1 PRINSIP DASAR PENYUSUNAN

Pada tahun 2006 pernah dilakukan pengukuran terhadap

ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan penduduk

Kabupaten Banyuwangi. Untuk mengetahui perkembangan indeks

ini, pada tahun 2011 dan tahun 2012 dilakukan pengukuran

kembali. Pengukuran indeks ini bertujuan untuk mengetahui efek

program-program pembangunan yang telah dilakukan terhadap

ketimpangan kesejahteraan di masyarakat. Pembangunan oleh

pemerintah bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

yang ditandai meningkatnya kualitas sumberdaya manusia,

terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha,

terpenuhinya kebutuhan pokok minimal dan kebutuhan dasar

lainnya secara layak, serta meningkatnya pendapatan dan daya

beli masyarakat.

3.1.1 Acuan Rancangan

Studi ini mengacu pada sebuah konsep yang

dikembangkan oleh para praktisi dibidang statistik.Yang kemudian

dibuat sebagai acuan rancangan dalam mengevaluasi berbagai

program pembangunan di Kabupaten Banyuwangi khususnya di

bidang ekonomi yang mengarah pada peningkatan pendapatan

masyarakat pada tahun 2012.

Page 41: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 37

3.1.2 Prinsip-Prinsip Dasar

Beberapa prinsip dasar penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz

dan Kriteria Bank Dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 yaitu:

a. Akurat dalam memberikan rekomendasi dan intervensi

apa yang perlu mendapatkan prioritas ketika program

pembangunan itu diimplementasikan;

b. Validitas datanya bisa dipertanggungjawabkan dan

mempunyai kontinuitas dalm pengukuran mengikuti

runtun waktu yang ditentukan;

3.1.3 Kerangka Landasan Analisis

Kerangka landasan analisa yang digunakan dalam

penyusunan Gini Ratio, Kurva Lorenz dan Kriteria Bank Dunia

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, berupa analisa statistik

sederhana dan lazimnya disebut dengan statistik deskriptif.

3.2 METODOLOGI PENYUSUNAN

Metodologi penyusunan indeks gini rasio, kurva lorenz dan

kriteria bank dunia Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dengan

meliputi tahapan sebagai berikut.

3.2.1 Penentuan Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan yang berupa sumber data utama untuk

penyusunan publikasi ini menggunakan data primer hasil observasi

lapangan secara sampel. Observasi dilakukan peda rumah tangga

yang secara acak terpilih sebagai sampel Jumlah sampel yang

Page 42: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 38

diambil ditentukan hingga memenuhi “Minimum Sample Size” untuk

menghasilkan estimasi data pada level kabupaten.

Dalam survey ini wilayah pencacahan yang digunakan

sebagai unit sampling bukanlah desa/kelurahan ataupun RT/RW,

melainkan Blok Sensus Blok Sensus adalah bagian dari

desa/kelurahan yang dibatasi oleh batas jelas (bisa batas alam

seperti sungai maupun batas buatan misal jalan) Blok Sensus

biasanya terdiri dari 80-120 rumah tangga. Satu desa/kelurahan

terbagi habis dalam beberapa blok sensus.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam suvei

adalah Pengambilan Sampel Dua Tahap (Two Stage Random

Sampling);

1. Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus diambil

sejumlah Blok Sensus secara probability proporsional to size,

dengan size banyaknya rumah tangga.

2. Tahap dua, dari setiap blok sensus terpilih diambil sepuluh

(10) rumah tangga secara stratified random sampling

(pengambilan sampel berstrata) dengan strata golongan

pendidikan kepala rumah tangga.

3.2.2 Tehnik Penghitungan Gini Rasio, Kurva Lorenz dan Kriteria

Bank Dunia

Metode penyusunan yang mendasari penerbitan publikasi

ini menggunakan standar hitung secara deskriptif. Secara

Page 43: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 39

matematis Gini Ratio atau Indeks Gini dimaksud dinotasikan

sebagai beikut:

Gini Rasio = 1 - ( ( ))

dimana:

= Persentase rumah tangga/penduduk pada kelas i

= Persentase kumulatif pendapatan pada kelas i

Nilai GR bergerak 0 s/d 1, maka tinggi nilai GR (mendekati

1), maka semakin tinggi ketidakmerataan atau ketimpangan yang

terjadi di wilayah tersebut Sebaliknya bila nilai GR mendekati 0,

maka ketidakmerataan atau ketimpangan yang terjadi diwilayah

tersebut makin rendah.

Kurva Lorenz yang merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari perhitungan ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan

dalam bentuk visualisasinya adalah sebagai berikut:

Persentase Penduduk

Gambar 3.

Kurva Lorens

Page 44: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 40

Pada Gambar 3 garis mendatar menunjukan jumlah

penerima pendapatan dalam bentuk persentase kumulatif dan

sumbu tegak menyatakan bagian total dari pendapatan yang

diterima oleh masing-masing persentase jumlah penduduk tersebut.

Sedangkan garis diagonal dari gambar tersebut merupakan garis

kemerataan dalam distribusi pendapatan. Semakin jauh jarak garis

Kurva Lorenz dengan garis kemerataan maka semakin tinggi tingkat

ketidakmerataan.

Kriteria Bank Dunia dalam mengukur ketidakmerataan atau

ketimpangan pendapatan menggunakan tiga kategori

berdasarkan jumlah pendapatan yang diterima oleh 40 persen

rumah tangga yang berpenghasilan terendah, yaitu:

1. Tingkat ketimpangan tinggi, apabila kelompok rumah tangga

yang berpendapatan terendah, menerima kurang dari 12%

dari seluruh pendapatan.

2. Tingkat ketimpangan sedang, apabila kelompok rumah

tangga yang berpendapatan terendah, menerima 12%

sampai 17% dari seluruh pendapatan.

3. Tingkat ketimpangan rendah, apabila kelompok rumah

tangga yang berpendapatan terendah, menerima lebih dari

17% dari seluruh pendapatan

Ukuran ini bukan merupakan ukuran distribusi pendapatan

yang bersifat menyeluruh karena hanya memperhatikan

perkembangan pendapatan yang diterima oleh 40 persen

penduduk yang berpendapatan terendah.

Page 45: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 41

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PENDAPATAN RUMAH TANGGA

Pendapatan rumah tangga merupakan jumlah

pendapatan dari semua anggota rumah tangga yang tinggal

bersama dalam sebuah bangunan. Data pendapatan ini dihitung

berdasarkan pendekatan pengeluaran rumah tangga.

Pengeluaran rumah tangga terdiri dari konsumsi makanan dan non

makanan. Pengeluaran yang dihitung berupa pengeluaran

makanan berupa beras, lauk pauk, makanan jadi hingga rokok.

Sedangkan pengeluaran non makanan yang dihitung dari

perumahan, kesehatan, sandang hingga pesta/kenduren.

Jumlah rumah tangga se-Kabupaten Banyuwangi pada

Tahun 2012 sebanyak 478.072 rumah tangga yang tersebar di 217

desa/kelurahan atau 24 kecamatan. Ada peningkatan jumlah

rumah tangga sebanyak 0,1 persen atau bertambah 390 rumah

tangga dibanding Tahun 2011. Berdasarkan hasil survei dalam

penelitian ini, diperoleh informasi bahwa rata-rata pendapatan

rumah tangga per kapita dalam sebulan adalah Rp1.553.834,-.

Rata-rata pendapatan ini meningkat sebanyak Rp 48.712,-

dibandingkan Tahun 2011.

Untuk memudahkan dalam mengkaji pendapatan rumah

tangga di Kabupaten Banyuwangi, pendapatan rumah tangga

dikelompokkan dalam beberapa kelompok pengeluaran.

Page 46: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 42

Kelompok terkecil pertama diambil dari rumah tangga dengan

kelompok pendapatan kurang dari 300.000 rupiah per bulan,

kelompok berikutnya dengan selang selisih 200.000 rupiah hingga

pada kelompok terbesar terakhir, yaitu kelompok rumah tangga

dengan pendapatan lebih dari 1.900.000 rupiah per bulan

sebagaimana tersusun dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok

Pendapatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012

Kelompok

Pendapatan

(Rp)

Jumlah

Rumah

Tangga

Persentase

Rumah

tangga (1) (2) (3)

< 299.999 45.515 9,53

300.000 - 499.999 79.942 16,72

500.000 - 699.999 122.385 25,60

700.000 - 899.999 93.318 19,52

900.000 - 1.099.999 62.597 13,09

1.100.000 - 1.299.999 34.360 7,19

1.300.000 - 1.499.999 17.929 3,75

1.500.000 - 1.699.999 10.629 2,22

1.700.000 - 1.899.999 7.522 1,57

1.900.000 <

3.875 0,81

478.072 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi

Page 47: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 43

Berdasarkan distribusi pendapatan pada tabel 3 di atas,

kelompok rumah tangga dengan pendapatan antara Rp.500.000,-

hingga Rp.699.999,- merupakan kelompok terbesar, jumlahnya

mencapai 25,60 persen atau 122.385 rumah tangga. Kelompok

terbesar kedua diikuti oleh kelompok pengeluaran antara

Rp.700.000,- hingga Rp.899.999,- yang mencapai 19,52 persen

(93.318 rumah tangga). Kemudian, Kelompok terbesar ketiga diikuti

oleh kelompok pengeluaran antara Rp.300.000,- hingga

Rp.499.999,- yang mencapai 16,72 persen (79.942 rumah tangga).

Untuk Kelompok

rumah tangga

yang

pendapatannya

terendah yaitu

kurang dari

Rp.300.000,- ada

sebanyak 9,53

persen (45.515

rumah tangga).

Dan ada 15,54

persen atau 74.315

rumah tangga

yang

pendapatannya

lebih dari

Rp.1.100.000,-

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4,09

6,49 7,50

9,11

10,43 11,04

11,57 11,19

13,45

15,13

Gambar 4. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Berdasarkan Desil

Penduduk Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012

Tahun 2012 Tahun 2011

Page 48: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 44

Gambar 4 menunjukkan persentase pendapatan yang

diterima oleh rumah tangga yang terbagi dalam sepuluh kelompok

(desil rumah tangga) yang disusun berdasarkan urutan

pendapatan terendah hingga tertinggi.

Sepuluh persen (desil 1) rumah tangga terendah menikmati

pendapatan total sebesar 4,09 persen. Arti angka 4,09 persen pada

desil 1 menunjukkan bahwa sepuluh persen penduduk yang

berpendapatan terendah hanya menikmati 4,09 persen dari seluruh

pendapatan rumah tangga di Kabupaten Banyuwangi.

Dibandingkan kondisi Tahun 2011, ada penambahan lebih dari satu

persen dalam kelompok rumah tangga ini. Sedangkan pada

kelompok desil 10 atau sepuluh persen rumah tangga teratas

menikmati 15,13 persen dari seluruh pendapatan rumah tangga di

Kabupaten Banyuwangi. Persentase rumah tangga kelompok ini

menurun relatif banyak hingga hampir mencapai sepuluh persen

apabila dibandingkan kondisi Tahun 2011. Berdasarkan gambar 4

tersebut juga terlihat pola pada tahun 2012 terlihat landai

dibanding tahun 2011. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran

pendapatan beberapa rumah tangga dari kelompok pengeluaran

besar ke kelompok yang lebih kecil. Kondisi ini terjadi pada tiga

kelompok rumah tangga desil teratas, yaitu desil 8, desil 9 dan desil

10.

Namun pola pergerakan desil satu, desil kedua, desil ketiga

hingga desil ke sepuluh sama dengan kondisi tahun 2011, yaitu

terlihat adanya pola kecenderungan menaik. Analisa dari pola ini

adalah efek multiplier pendapatan, yaitu pendapatan rumah

tangga yang makin baik akan menimbulkan sumber daya yang

Page 49: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 45

mampu menciptakan penambahan pendapatan. Contoh realita

efek ini adalah apabila sebuah rumah tangga petani yang

mempunyai penghasilan lebih, maka rumah tangga ini mampu

memperluas lahan pertaniannya, dan akibat perluasan usahanya

maka akan menambah penghasilannya. Demikian pula seorang

pengusaha yang penghasilannya meningkat akan membuat

pengusaha lebih berdaya dalam melakukan menambah

penghasilannya melalui perluasan usaha, keanekaragam produk

maupun usaha baru.

4.2 PENDAPATAN PENDUDUK

Tidak berbeda dengan pendapatan rumah tangga, bahwa

pendapatan penduduk ini juga dihitung berdasarkan pendekatan

pengeluaran anggota rumah tangga. Pendapatan penduduk

dalam bahasan ini merupakan pendapatan penduduk per kapita

dalam sebulan Pendapatan ini merupakan angka rata-rata

pendapatan rumah tangga per kapita dalam sebulan dibagi

jumlah anggota rumah tangganya. Jumlah penduduk di

Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2012 adalah 1.568.898 jiwa

yang tersebar di 217 desa/kelurahan dalam 24 kecamatan.

Berdasarkan hasil survei dalam penelitihan ini, di peroleh informasi

bahwa rata-rata pendapatan penduduk per kapita dalam sebulan

adalah Rp 486.196,-. Rata-rata pendapatan penduduk per kapita

ini meningkat sebesar Rp 14.243,- dibanding pada Tahun 2011.

Untuk memudahkan dalam mengkaji pendapatan

penduduk di Kabupaten Banyuwangi, pendapatan penduduk

dikelompokkan dalam beberapa kelompok pendapatan.

Kelompok terkecil pertama diambil dari penduduk dengan

Page 50: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 46

kelompok pendapatan kurang dari 150.000 rupiah per bulan,

kelompok berikutnya dengan selang selisih 150.000 rupiah hingga

pada kelompok terbesar terakhir, yaitu kelompok penduduk

dengan pendapatan lebih dari 1.350.000 rupiah per bulan

sebagaimana tersusun dalam Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Distribusi Pendapatan Penduduk Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2012

Berdasarkan distribusi pendapatan penduduk per kapita

dalam sebulan pada tabel 4 di atas, kelompok penduduk dengan

pendapatan antara Rp.300.000,- hingga Rp. 449.999,- merupakan

kelompok terbesar, jumlahnya mencapai 35,31 persen atau 554.049

jiwa. Kelompok terbesar kedua diikuti oleh kelompok pengeluaran

antara Rp. 150.000,- hingga Rp. 299.999,- yang mencapai 24,34

persen (381.868 jiwa). Kemudian, Kelompok terbesar ketiga diikuti

Kelompok Pendapatan (Rp)

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Persentase

Penduduk

(1) (2) (3)

< 149.999 3.139 0,20

150.000 - 299.999 381.868 24,34

300.000 - 449.999 554.049 35,31

450.000 - 599.999 326.306 20,80

600.000 - 749.999 122.484 7,81

750.000 - 899.999 77.141 4,92

900.000 - 1.049.999 35.358 2,25

1.050.000 - 1.199.999 23.567 1,50

1.200.000 - 1.349.999 17.140 1,09

1.350.000 <

27.846 1,77

1.568.898 100,00

Sumber data: BPS Kabupaten Banyuwangi

Page 51: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 47

oleh kelompok pengeluaran antara (Rp. 450.000,-) hingga (Rp.

599.999,-) yang mencapai 20,80 persen (326.306 jiwa). Untuk

Kelompok penduduk yang pendapatannya terendah yaitu kurang

dari Rp. 150.000,- ada sebanyak 0,20 persen (3.139 jiwa). Dan ada

11,54 persen atau 181.052 jiwa yang pendapatannya lebih dari Rp.

750.000,- .

Gambar 5 berikut menunjukkan persentase pendapatan

penduduk per kapita yang terbagi dalam sepuluh kelompok (desil

penduduk) yang disusun berdasarkan urutan pendapatan

terendah hingga tertinggi.

Sepuluh persen (desil 1) penduduk terendah menikmati

pendapatan total sebesar 6,60 persen. Arti angka 6,60 persen pada

desil satu menunjukkan bahwa sepuluh persen penduduk yang

berpendapatan terendah hanya menikmati 6,60 persen dari seluruh

pendapatan penduduk di Kabupaten Banyuwangi. Ada

penambahan sebesar 1,87 persen dibandingkan Tahun 2011.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

6,60 7,72 7,64

9,07 10,22 10,68

11,73 10,34

12,61 13,40

Gambar 5.

Distribusi Pendapatan Penduduk Berdasarkan Desil Penduduk

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012

Page 52: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 48

Sedangkan pada desil 10 atau sepuluh persen penduduk teratas

menikmati lebih dari sepuluh persen (13,40 persen) dari seluruh

pendapatan penduduk di Kabupaten Banyuwangi. Pada

kelompok ini terjadi penurunan yang relatif besar yaitu 10,27 persen.

Distribusi ini juga bergerak menurun artinya ada pergeseran

penduduk dari kelompok penduduk pendapatan tinggi ke rendah.

Terlihat pula pola kecenderungan menaik dari pergerakan

desil satu, desil kedua, desil ketiga hingga desil ke sepuluh seperti

pola rumah tangga. Analisa dari pola ini adalah efek multiplier

pendapatan, yaitu pendapatan penduduk yang makin baik akan

menimbulkan sumber daya yang mampu menciptakan

penambahan pendapatan bagi individu.

4.3 INDEKS GINI RASIO

Ukuran ketimpangan tunggal yang paling luas digunakan

untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan di suatu

daerah adalah koefisen gini rasio. Indeks gini rasio didasarkan pada

kurva lorenz, sebuah kurva frekuensi kumulatif yang

membandingkan distribusi dari suatu variabel (dalam hal ini

pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili

pemerataan. Untuk membentuk indeks gini rasio, dibuat sebuah

distribusi pendapatan per kapita sebagai berikut:

Page 53: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 49

Tabel 5. Penghitungan Indeks Gini Ratio Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2012

Kelompok Pendapatan

per Kapita sebulan

(Rp)

Jumlah

Penduduk

1Frekuensi

Kumulatif

Penduduk

Jumlah

Pendapatan

(Rp)

Frekuensi

Kumulatif

Pendapata

n

Fp*(Fc+F

c-1)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

< 149.999 3.139 0,00200 441.434.431 0,00059

150.000 - 299.999 381.868 0,24540 85.920.109.066 0,11620 0,028

300.000 - 449.999 554.049 0,59854 207.768.097.976 0,39574 0,181

450.000 - 599.999 326.306 0,80653 171.310.486.847 0,62624 0,213

600.000 - 749.999 122.484 0,88460 82.676.638.758 0,73748 0,107

750.000 - 899.999 77.141 0,93377 63.641.286.430 0,82310 0,077

900.000 - 1.049.999 35.358 0,95630 34.474.032.321 0,86949 0,038

1.050.000 - 1.199.999 23.567 0,97133 26.512.863.217 0,90516 0,027

1.200.000 - 1.349.999 17.140 0,98225 21.853.491.430 0,93456 0,020

1.350.000 <

27.846 1,00000 48.635.572.986 1,00000 0,034

Gini Rasio =

0,274

Sumber Data: BPS Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan skala indeks gini rasio, jika indeks gini rasio

kurang dari 0,30 maka ada ketimpangan dengan skala rendah.

Indeks gini antara 0,30 hingga 0,50 maka ketimpangannya sedang,

dan jika lebih dari 0,50 maka ketimpangannya berskala tinggi.

Berdasarkan Tabel 5 di atas, diperoleh indeks gini rasio

sebesar 0,274 lebih tinggi dibanding tahun 2011, yaitu 0,268. Namun

angka gini rasio pada tahun ini masih di bawah angka 0,30 yang

mengindikasikan ketimpangan pendapatan di Kabupaten

Banyuwangi tergolong skala rendah. Artinya, ketimpangan atau

ketidakmerataan pendapatan antar penduduk di Kabupaten

Page 54: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 50

Banyuwangi ada namun dengan tingkat kesenjangan yang

rendah.

Dengan nilai indeks yang relatif mendekati ambang skala

ketimpangan sedang (GR=0,30) maka diharapkan pemerintah

tetap mengarahkan pembangunannya yang berpihak pada

masyarakat kelas bawah. Sehingga diharapkan dengan kebijakan

pembangunan yang berpihak pada masyarakat kelas bawah akan

mampu memberdayakan mereka hingga mampu meningkatkan

tingkat kesejahteraannya. Pembangunan yang berorientasi pada

pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa menghiraukan

pemerataan maka akan menimbulkan resiko sosial yang cukup

rawan di masa mendatang.

4.4 KURVA LORENZ

Kurva Lorenz Merupakan sebuah kurva yang menunjukkan

hubungan antara persentase penduduk dengan persentase

pendapatan. Sumbu datar digunakan untuk memetakan puluhan

(desil) penduduk, dimulai dari yang pendapatan terendah (desil 1),

berturut-turut sampai desil 10 yaitu kelompok sepuluh persen

penduduk pendapatan tertinggi. Sumbu tegak digunakan untuk

memetakan akumulasi pendapatan masing-masing kelompok

penduduk. Dengan cara demikian jika titik-titik pada diagram

tersebut dihubungkan akan membentuk kurva garis dari titik (0,0)

hingga (100,100). Tingkat ketimpangan suatu wilayah dicerminkan

oleh jarak garis tersebut dengan garis diagonal lurus dari (0,0)

hingga (100,100).

Page 55: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 51

Garis diagonal tersebut menunjukkan distribusi pendapatan

dalam keadaan merata sempurna. Sehingga jika jarak kurva

tersebut makin dekat dengan garis diagonal maka ketimpangan

pendapatannya semakin rendah, atau dengan kata lain semakin

dekat dengan garis diagonal maka persentase pendapatan yang

diperoleh akan mendekati jumlah persentase penduduk kelompok

tersebut.

Berdasarkan kurva lorenz pada gambar 6. terlihat jarak

antara garis diagonal lurus terhadap garis kurvanya (garis warna

orange) tidak terlalu lebar, artinya secara grafis menggambarkan

ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan di Kabupaten

Banyuwangi tidak terlalu lebar.

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1

Pe

nd

apat

an (

%)

Penduduk (%)

Gambar 6. Kurva Lorenz Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2012

Page 56: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 52

4.5 KRITERIA BANK DUNIA

Bank dunia telah mengukur ketimpangan pendapatan

berdasarkan kelompok 40 persen penduduk pendapatan

terendah. Apabila 40 persen penduduk pendapatan terendah

menikmati pendapatannya kurang dari 12 persen dari total

pendapatan maka dikatakan ada ketimpangan yang cukup tinggi

di wilayah tersebut. Apabila 40 persen penduduk pendapatan

terendah menikmati pendapatannya antara 12 persen hingga 17

persen dari total pendapatan maka dikategorikan sebagai

ketimpangan sedang. Apabila 40 persen penduduk pendapatan

terendah menikmati pendapatannya lebih dari 17 persen dari total

pendapatan maka dikategorikan sebagai ketimpangan rendah.

Kriteria Bank Dunia tersebut bukan merupakan distribusi

pendapatan yang bersifat menyeluruh karena hanya

memperhatikan perkembangan pendapatan yang diterima oleh

kelompok 40 persen penduduk berpendapatan rendah saja.

Namun demikian kriteria Bank Dunia ini masih layak dan kerapkali

digunakan untuk mengukur ketimpangan pendapatan di suatu

wilayah.

Page 57: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 53

Tabel 6. Distribusi Pendapatan Penduduk Kriteria

Bank Dunia Tahun 2012

Desil

Penduduk

Persentase

Kumulatif

Penduduk

Persentase

Pendapatan

Penduduk

Persentase

Kumulatif

Pendapatan

Penduduk

(1) (2) (3) (4)

1 10 6,60 6,60

2 20 7,72 14,32

3 30 7,64 21,96

4 40 9,07 31,03

5 50 10,22 41,25

6 60 10,68 51,93

7 70 11,73 63,65

8 80 10,34 73,99

9 90 12,61 86,60

10 100 13,40 100,00

sumber Data: BPS Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan Tabel 6 diatas, pada desil ke 4 menunjukkan

bahwa 40 persen penduduk berpendapatan terendah menikmati

31,03 persen dari total semua pendapatan. Sedangkan 40 persen

penduduk berpendapatan sedang (desil 8) menikmati 42,97

persen, dan 20 persen penduduk berpendapatan tertinggi

menikmati 26,01 persen dari total semua pendapatan.

Berdasarkan kriteria Bank Dunia, maka ketimpangan

pendapatan di Kabupaten Banyuwangi tergolong rendah karena

total pendapatan yang dinikmati oleh 40 persen penduduk

berpendapatan rendah lebih dari 17 persen. Indikator ini senada

dengan hasil penghitungan indeks gini rasio.

Page 58: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 54

BAB V

PENUTUP

Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi selama ini bisa dikatakan membuahkan hasil yang

memuaskan karena pertumbuhan pembangunannya yang selalu

meningkat dari tahun ke tahun. Pembangunan yang mengacu

pada peningkatan pertumbuhan akan menjadi timpang apabila

hasil dari pembangunan tersebut hanya dinikmati oleh sekelompok

masyarakat.

Berdasarkan kajian indikator ketimpangan menggunakan

gini rasio dan kriteria Bank Dunia, ketimpangan pendapatan yang

terjadi di Kabupaten Banyuwangi tergolong rendah. Hal ini

mengindikasikan bahwa secara umum perbedaan pendapatan

antara penduduk di masyarakat tidak terlalu lebar. Namun, apabila

dibandingkan dengan kondisi Tahun 2011, ketimpangannya relatif

lebih tinggi . Kondisi ini perlu diperhatikan oleh pembuat kebijakan

pembangunan di Kabupaten Banyuwangi. Akan menjadi lebih

bijak apabila arah pembangunan lebih berorientasi ke

pemberdayaan masyarakat kelompok pendapatan rendah.

Page 59: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

Indikator Ketimpangan Pendapatan Page 55

LAMPIRAN

Page 60: KATA PENGANTAR - bappeda.banyuwangikab.go.id Ratio... · Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Pendapatan Kabupaten Banyuwangi ... Alhasil sudah bisa diterima oleh berbagai

LAMPIRAN

Banyaknya Penduduk dan Rumah Tangga

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012

No Kecamatan Rumah

Tangga Penduduk

Rata-rata

Penduduk

Per Rumah

Tangga

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pesanggaran 15.210 48.870 3,21

2 Siliragung 13.747 44.820 3,26

3 Bangorejo 18.115 60.027 3,31

4 Purwoharjo 20.334 65.628 3,23

5 Tegaldlimo 19.114 61.674 3,23

6 Muncar 37.014 129.737 3,51

7 Cluring 21.670 70.771 3,27

8 Gambiran 17.274 58.930 3,41

9 Tegalsari 12.907 46.532 3,61

10 Glenmore 20.694 70.093 3,39

11 Kalibaru 17.950 61.737 3,44

12 Genteng 23.472 83.874 3,57

13 Srono 27.079 87.942 3,25

14 Rogojampi 29.986 93.173 3,11

15 Kabat 22.127 67.546 3,05

16 Singojuruh 14.947 45.663 3,05

17 Sempu 21.845 71.994 3,30

18 Songgon 16.338 50.714 3,10

19 Glagah 11.694 34.323 2,94

20 Licin 9.472 28.043 2,96

21 Banyuwangi 30.504 106.797 3,50

22 Giri 9.246 28.693 3,10

23 Kalipuro 23.926 76.566 3,20

24 Wongsorejo 23.407 74.751 3,19

2012

478.072

1.568.898

3,28

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi