bab iii metodologikc.umn.ac.id/10242/5/bab_iii.pdf · dimiliki pemuda tersebut dapat membelikan...
TRANSCRIPT
37
BAB III
METODOLOGI
3.1. Metode Penelitian
3.1.1. Metode Pengumpulan Data
Menurut Creswell seperti dikutip (dalam Raco, 2010) metode kualitatif
merupakan metode penelitian dalam mencari kesimpulan suatu makna akan
pemahaman terhadap suatu kejadian secara langsung atau tidak langsung secara
bertahap. Metode kualitatif dilakukan melalui proses yang tidak instan namun
melalui proses bertahap dalam menyimpulkan suatu makna yang bersifat naratif,
detail dan menyeluruh. Metode kualitatif meliputi wawancara, studi pustaka dan
observasi video iklan secara langsung.
3.1.2. Pendekatan Penelitian
Menurut (Creswell J. R., 2012) penelitian etnografi merupakan suatu
penelitian kualitatif yang dilakukan peneliti dalam memahami terbentuknya suatu
kelompok kebudayaan di lingkungan dalam jangka periode tertentu. Pendekatan
etnografi teori Creswell mengajarkan untuk memahami suatu interaksi antar
manusia yang akhirnya membentuk suatu kebudayaan. Metode ini menghasilkan
gambaran penafsiran suatu budaya atau kelompok sosial. Teori ini membuat
penulis mencoba memahami kebiasaan, cara hidup, dan perilaku yang terkandung
dalam iklan ramadhan Ramayana 2018.
Penulis melakukan observasi video iklan secara langsung. Kemudian
penulis mengidentifikan tanda visual yang mengambarkan kebudayaan agama
38
Islam dengan kebudayaaan yang sebenarnya terjadi di agama Islam. Hal ini terkait
dari tradisi-tradisi, cara berpakaian, dsb.
3.1.3. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua atau lebih orang oleh
narasumber dengan pewawancara. (www.maxmanroe.com, 2009). Metode ini
digunakan penulis sebagai acuan yang akurat bagi penelitian dengan
mengumpulkan informasi dan data terkait iklan Ramadhan Ramayana 2018
melalui pihak yang telah mengarap langsung iklan tersebut.
Langkah pertama penulis menghubungi pihak agency Rekreasi Creative
Playground untuk meminta izin untuk melakukan wawancara. Kemudian penulis
mengirimkan surat izin wawancara dari pihak kampus ke email Rekreasi Creative
Playground serta mengatur schedule untuk melakukan pertemuan. Pada tanggal
29 Februari 2019 pukul 13.00 siang, penulis bertemu dengan narasumber dari
Rekreasi Creative Playground yaitu Vellen Herlyana. Penulis telah menyiapkan
beberapa pertanyaan yang terdiri dari tujuh pertanyaan terkait iklan Ramadhan
Ramayana 2018. Penulis mengawali sesi wawancara dengan perkenalan kepada
narasumber. Diketahui bahwa Vellen Herlyana merupakan Senior Creative Writer
di Rekreasi Creative Playground yang berkontribusi langsung dalam pengarapan
iklan Ramadhan Ramayana 2018.
39
Gambar 3.1 Narasumber Rekreasi Creative Playground
Penulis mengawali dengan mengajukan pertanyaan pertama seputar profile
dari Rekreaksi Creative Playground kepada narasumber. Beliau menjelaskan
bahwa Rekreasi Creative Playground ini merupakan advertising agency yang
berdiri pada tahun 2015 yang bergerak di bidang videografi. Rekreasi sendiri lebih
berfokus pada Creative konten spesialis meliputi sosial media dan creative
communication.
Kemudian penulis kembali mengajukan pertanyaan kedua perihal
penentuan konsep dasar iklan Ramadhan Ramayana 2018. Vellen pun
menjelaskan bahwa penentuan konsep dasar iklan Ramadhan Ramayana 2018
berawal dari kesepakatan pihak Ramayana dan tim Rekreasi untuk menghadirkan
konsep iklan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Diketahui bahwa Ramayana
sendiri merupakan client tetap dari agency Rekreasi. Vellen mengungkapkan
Rekreaksi agency telah mengarap beberapa projek iklan Ramadhan tahun-tahun
40
sebelumnya. Beliau menjelaskan konsep iklan Ramadhan Ramayana tahun
sebelumnya terus mengangkat konsep cerita yang emosional dan menyentuh.
Akibat banyaknya konsep iklan Ramadhan seperti itu membuat tim dari Rekreaksi
pun ingin mencari suatu kebaharuan ide baru dari konsep iklan Ramadhan sendiri.
Hal ini menjadi landasan pemikiran tim Rekreasi untuk menghadirkan
suatu konsep iklan yang berbeda dari sebelumnya yaitu konsep iklan mengangkat
unsur komedi. Penulis juga mengajukan pertanyaan ketiga mengenai konsep cerita
iklan Ramadhan Ramayana 2018 yang mereka garap. Hal ini diungkap oleh
Vellen bahwa konsep cerita menceritakan seorang pemuda yang mengambarkan
citra seorang perantau yang mengadu nasib dikota dan jauh dari keluarga.
Dikemas dengan konsep cerita berformat karaoke yang bernuasa tahun 80
an, mengambarkan pemuda tersebut terbangun dari bermimpi buruknya yang
tidak dapat membawakan hadiah lebaran bagi keluarganya. Pemuda tersebut
merasa bersalah sekaligus merindukan keluarganya. Akhirnya ia pun memutuskan
untuk memecahkan hasil tabungan nya. Alih- alih pemuda yang ingin membelikan
hadiah lebaran bagi keluarga, ia pun tertimpa musibah karena di palak oleh
seorang preman di tengah perjalananya.
Akibat hasil tabungan pemuda tersebut berkurang sehingga membuat sang
pemuda putus asa. Namun pada Iklan tersebut Ramayana digambarkan sebagai
solusi berbelanja keperluan lebaran bagi pemuda sehingga dapat membelikan
hadiah lebaran bagi keluarga. Dengan penawaran diskon 80% dengan uang yang
dimiliki pemuda tersebut dapat membelikan hadiah baju lebaran bagi keluarga.
41
Alhasil pemuda tersebut mudik untuk bersilahturami dengan keluarga
sambil membawakan hadiah baju lebaran bagi keluarga dari produk Ramayana
menjadi pilihan saat lebaran. Vellen pun menuturkan secara jelas gambaran jalan
cerita dari iklan Ramadhan Ramayana 2018. Kemudian penulis kembali
mengajukan pertanyaan keempat mengenai bagaimana proses pencari konsep ide
tersebut sehingga menghadirkan konsep iklan yang berhasil menarik minat
masyarakat.
Saudari Vellen kembali menanggapi bahwa dalam proses pencarian
konsep ide iklan tersebut yang berawal dari tim Rekreaksi melakukan observasi
terkait isu-isu yang sedang viral saat itu. Hal ini menjelaskan bahwa menganalisis
trend zaman merupakan salah satu strategi dalam perancangan konsep iklan. Salah
satu yang mereka amati adalah trend lagu qasidah Nasida ria yang viral dan
mengelak tawa saat itu di platform Youtube.
Hal ini membuat tim Rekreaksi terinspirasi dari trend lagu tersebut
sehingga menghasilkan konsep iklan Ramadhan Ramayana 2018. Penulis
menambahkan pertanyaan selanjutnya perihal berapa lama proses pengarapan
mulai dari perancangan konsep cerita hingga produksi iklan Ramadhan Ramayan
2018 tersebut. Menurut narasumber Vellen bahwa proses perancangan konsep
cerita memakan waktu satu sampai dua minggu telah meliputi diskusi panjang
dengan pihak Ramayana. Kemudian untuk pengarapan produksi iklan memakan
waktu dua sampai tiga bulan.
42
3.1.3.1. Hasil Kesimpulan Wawancara
Berdasarkan proses analisis data kualitatif wawancara, peneliti
mendapatkan hasil kesimpulan dari wawancara dengan Vellen selaku Senior
Creative Writer. Terdapat empat poin penting faktor pendukung dalam membuat
suatu iklan yang berhasil menjadi daya tarik bagi penonton yaitu :
1. mengangkat konsep ide cerita yang unik.
2. memperbanyak reseach topik yang sedang viral di masyarakat.
3. menghadirkan twist cerita pada konsep iklan.
4. membangun suasana yang kondusif.
3.1.3.2. Profil PT Ramayana Lestari Sentosa
Gambar 3.2 Logo PT. Ramayana Lestari Sentosa
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berdiri pada tahun 1978 di ujung pandang
Makassar di bawah naungan pasangan suami istri Paulus Tumewu dan Tan Lee
Chuan. Ramayana merupakan toko swalayan yang berjalan di bidang pakaian
yang berfokus pada penjualan barang yang berkualitas. Dengan menargetkan pada
segmen berpengenghasilan menengah ke bawah, Ramayana hadir sebagai salah
43
satu department store unggulan serta dijuluki sebagai salah satu operator
department store terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1985, Ramayana kembali mengembangkan sayap untuk
memperluas bisnis di bandung serta penambahan produk baru yaitu aksesoris, tas,
dan sepatu. Di tahun yang sama Ramayana berhasil mengoperasikan 13 outlet
dengan memperkerjakan 2500 pekerja. Selain itu produk yang ditawarkan
semakin beragam antara lain seperti mainan, kebutuhan rumah tangga serta alat
tulis. Seiring berjalannya dari tahun ke tahun, Ramayana berkembang menjadi
salah satu operator department store terbesar di nusantara. Melalui pemberdayaan
sumber daya manusia yang kuat serta dapat mengatur keuangan dengan baik
bahkan di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998.
Penghargaan lainnya yang di raih berdasarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
sejak 1996 sebagai perusahaan yang pemimpin pasar di segmen ritel serta
mencetak pertumbuhan positif.
Tahun 2018 Ramayana kembali merambah ke teknologi digital yang
semakin berkembang di masayarakat dengan memperluas bisnisnya dengan
bekerja sama dengan platform e-commerce terkemuka antara lain Tokopedia,
Shopee dan Lazada. Ramayana. Namun dengan mengemban konsep sensai
berbelanja secara langsung di toko tetap dipertahankan serta memasuki pasar e-
commerce. Saat ini Ramayana telah beroperasi 119 toko di 54 kota besar di
seluruh Indonesia. Dengan mengusung tranformasi baru dengan pembukaan
Ramayana Prime yang menawarkan berbagai produk-produk yang lengkap serta
ruang yang di sewa khusus untuk menjual barang bermerek.
44
Gambar 3.3 Sejarah Jejak Langkah Ramayana
Berdasarkan laporan tahunan 2018 Ramayana, penulis mendapati adanya
peningkatan serta dampak dari promosi iklan Ramadhan Ramayana 2018 versi
#KerenLahirBatin antara lain Google menempati Iklan Ramayana posisi teratas di
antara sepuluh iklan paling populer di Youtube. Iklan Ramadhan Ramayana 2018
versi #KerenLahirBatin telah di tonton lebih dari 16 juta kali dengan 11.000
komentar. Selain itu dampak positif lainnya terlihat pada pertumbuhan dua digit
pada bisnis fashion serta rasionalisasi di supermarket yang menghasilkan
peningkatan laba bersih sebesar 44% dari hasil penjualan.
45
Gambar 3.4 Bukti Prestasi Ramayana Tahun 2018
Gambar 3.5 Laporan Keuangan dan Kepemilikan Saham Ramayana 2018
46
Menurut Mix.co.id menyatakan bahwa di tahun 2018 Ramayana mencetak
profit tertinggi dalam sejarah ritel. Hal ini di perjelas dengan kinerja saham
Ramayana di Bursa Efek Indonesia yang semakin membaik pasca revitasilasi di
tahun 2016 yang sebelumnya di level Rp 565, di tahun 2018 mencapai Rp 1.400.
Dampak positif lainnya terlihat dari keberhasilan kampanye #KerenLahirBatin
yang trending topik di media sosial line, Instagram dan twitter.
3.1.3.3. Profil Rekreasi Creative Playground
Gambar 3.6 Logo Rekreaksi Creative Playground
Rekreaksi Creative Playground berdiri pada tahun 2015 yang berjalan di bidang
videografi serta berfokus pada Creative konten spesialis, sosial media dan
creative communication. Rekreasi agency memiliki visi yaitu menciptakan karya
komunikatif yang dapat memikat hati.
47
Gambar 3.7 Rekreasi Creative Playground Service (http://rekreasi.co/about/)
Gambar 3.8 Rekreasi Creative Playground Team (http://rekreasi.co/about/)
Gambar 3.9 Rekreasi Creative Playground Client (http://rekreasi.co/about/)
Rekreasi Creative Playground merupakan agency yang di percaya
Ramayana dalam mengarap beberapa iklan mereka salah satunya iklan Ramayana
2018 versi Ramadhan #KerenLahirBatin berkonsep komedi. Konsep suatu iklan
48
Ramadhan berunsur komedi menjadi suatu dobrakan baru yang dilakukan oleh
Rekreaksi Creative Playground sebagai suatu konsep cerita yang orisinil. Hal ini
mematahkan statement bahwa suatu iklan Ramadhan harus memiliki konsep cerita
yang mengharukan atau drama. Selain itu konsep cerita iklan yang bertemakan
komedi merupakan suatu ciri khas yang di cerminkan oleh setiap karya-karya
Rekreaksi Creative Playground. Hal ini terlihat dari beberapa contoh iklan yang
di buat oleh Rekreasi Creative Playground yang memiliki ciri khas yang berunsur
komedi yang lekat di setiap iklan yang mereka garap. Selain itu plot twist tiap
iklan sangat terasa di setiap karya-karya yang mereka buat sehingga menjadi suatu
identitas yang dapat di kenali oleh penonton.
Gambar 3.10 Iklan Buka Lapak Emang Cincai https://www.wartakepri.co.id/wp-content/uploads/2017/07/Iklan-Bukalapak-Edisi-Bukalapak-
Emang-Cincai-Bikin-Ketawa-Say-Kagak-Lebay.jpg
49
Gambar 3.11 Iklan Ramayana Mudik Versi #KerenHakSegalaBangsa https://i.ytimg.com/vi/7DScZn_09gI/maxresdefault.jpg
Gambar 3.12 Iklan Tiket.com Versi Jangan Sampai Malu Sama Tanggal Merah
https://lh3.googleusercontent.com/1Neh6D1Rg06lHFOv8aByhZ2DwnwNJWCpIcLzSIH
X-KCzX0je9-SPvWyOt43q4iFdsVVMRQ=s151
3.2. Metode Analisis
3.2.1. Kerangka penelitian
Penelitian merupakan proses tahapan bersiklus sistematis yang berakar
pada identifikasi masalah yang di angkat menuju tahapan review kepustakaan
50
dalam memperjelas tujuan penelitian, pengumpulan data berdasarkan analisis,
penafsiran data yang didapat serta hasil akhir berupa laporan (Creswell, 2010).
Gambar 3.13 Kerangka Penelitian (Creswell, 2010)
Pada tahapan masalah, penulis menentukan topik pembahasan dengan
mendalami latar belakang masalah yang didasari adanya urgensi, kredibilitas serta
didukung dengan sumber-sumber terpercaya. Penulis berlanjut ke tahap review
literature meliputi pencarian dari berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal,
situs terpercaya serta penelitian terdahulu. Selain itu teori terkait yang di bahas
meliputi teori semiotika, periklanan, majas, emosi, komunikasi, metode penelitian,
desain, serta tradisi.
Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan metode
pengumpulan data berupa dari wawancara, observasi video iklan yang di teliti
serta mengumpulkan bukti-bukti teori dari tahap review literature yang dilakukan.
Kemudian berlanjut ke tahap interpretasi berdasarkan hasil dari observasi video
iklan, mengidetifikasi dengan bukti-bukti terkait serta menarik kesimpulan dari
hasil wawancara. Hal ini membuat penulis kembali menelusuri lebih dalam
dengan menganalisis video dengan memecahnya menjadi beberapa adegan untuk
Review Literature
Pengumpulan data
Interpretasi
Laporan
Masalah
51
mengidentifikasi tanda visual yang terkandung menggunakan semiotika Ronald
Barthes dan Pierce. Penulis pun menjabarkan temuan tanda dalam tabel secara
terperinci. Kemudian penulis mengumpulkan hasil temuan tanda visual yang
sering muncul dalam setiap adegan. Hasil dari penelitian tersebut di susun dalam
suatu kesimpulan yang menuju tahap laporan.
3.2.2. Proses Analisis Data Kualitatif
Menurut (Creswell, 2010) dalam menganalisis data kualitatif dari hasil
wawancara memiliki tahapan antara lain:
Gambar 3.14 Tahapan Analisis Data Kuantitatif (Creswell, 2010)
Berawal dari peneliti mengumpulkan hasil data wawancara berupa tulisan
dan data suara. Kemudian peneliti kembali menuliskan hasil data dalam bentuk
teks dan membaca secara keseluruhan. Peneliti kembali melakukan klasifikasi
pertanyaan serta jawaban wawancara serta mendeskripsikan tiap poin kesimpulan
dari hasil wawancara.
3.2.3. Breakdown Iklan
Dalam menganalisis tanda visual yang identik dengan iklan Ramadhan, penulis
menggunakan teori semiotika. Penulis menggunakan teori Ronald Barthes dan
Pierce yang menjadi dasar teori untuk penelitian ini. Alasan pemilihan kedua teori
Data hasil wawancara
Pengetikan data : Teks
membaca keseluruhan teks
Koding dan Klasifikasi
Deskripsi, pola dan tema
52
semiotika tersebut berdasarkan objek yang diteliti cocok menggunakan teori
tersebut serta di dukung berdasarkan observasi penelitian terdahulu yang telah
menggunakan teori tersebut. Untuk buku yang membahas semiotika, penulis
menggunakan buku “Semiotika dalam Riset Komunikasi tahun 2014 karya
Nawiroh Vera. Selain itu buku lain yang menunjang penelitian ini meliputi topik-
topik terkait seperti buku semiotika yang kedua, penulis menggunakan buku
“Semiotika Komunikasi Visual” karya Sumbo Tinarburko tahun 2009. Buku Seri
Penuntun Praktis: Membuat Sendiri Video Di Youtube.com karya J. Enterprise
tahun 2008, buku Islami dan Transformasi Masyarakat Nusantara: Kajian
Sosiologi Sejarah Indonesia Edisi kedua karya M. Hasbullah 2017.
Kemudian buku Estetika Berbahasa: Mengapresiasikan Bahasa Indonesia
karya Syihaabul Huda tahun 2018, buku Periklanan Komunikasi Pemasaran
Terpadu karya morrisan tahun 2010, buku Agama-Agama Dunia karya M. keene
tahun 2006, buku 150+++ Tradisi Hari Raya Di Dunia karya redaksi plus tahun
2012, buku Komunikasi Pemasaran Terpadu (Pendekatan Tradisional Hinggal Era
Media Baru) karya Bambang. D Prasetyo dan lainnya tahun 2018.
Kemudian buku Metode Penelitian Kualitatif karya D.R. J.R Raco tahun
2010,dan buku Advertising Theory karya E. Thorson tahun 2012. Penulis mulai
dengan tahap awal yaitu menganalisis video iklan Ramadhana Ramayana 2018
#KerenLahirBatin dengan break down menjadi pecahan adegan. Tahap
selanjutnya berdasarkan kerangka penelitian memasuki tahap interpretasi
(Creswell, 2010). Penulis sebelumnya telah melakukan observasi dan identifikasi
53
terhadap iklan Ramadhan Ramayana 2018 #KerenLahirBatin berdurasi satu menit
empat detik.
Gambar 3.15 Video iklan Ramadhan Ramayana 2018 versi #KerenLahirBatin (https://youtu.be/vD6Crv8b8S0)
Penulis menganalisis iklan video Ramayana Ramadhan 2018
#KerenLahirBatin dengan menonton keseluruhan iklan tersebut. Kemudian
penulis mulai break down video iklan tersebut menjadi bagian dan mendapati 19
adegan. Alasan memecah video menjadi beberapa adegan agar mengetahui
kemunculan tanda visual identik yang muncul pada iklan Ramadhan yang
terkandung dalam tiap adegan serta dapat mengidentifikasi secara tersistematis.
Gambar 3.16 Break Down Sembilan Belas Adegan
Penulis kemudian mulai memecah adegan dan mendefiniskan secara
terperinci dengan menggunakan tabel yang terdiri dari penjelasan adegan iklan,
ikon, indeks, simbol, denotasi, konotasi, mitos dan tradisi. Penggunaan kedua
teori berdasarkan adanya penelitian terdahulu yang menggunakan teori yang sama
54
namun penulis ingin mengidentifikasi tanda visual yang identik dalam iklan
Ramadhan secara mendalam.
Gambar 3.17 Kerangka Break Down Adegan
Dengan membuat tabel seperti ini dapat mempermudah penulis dalam
mengidentifikasi munculnya ikon, indeks, simbol, denotasi, konotasi, mitos, dan
tradisi yang terdapat dalam setiap adegan. Penulis membuat tabel ini juga
berdasarkan penelitian terdahulu yang terlah berhasil namun dikembangkan
dengan menambahkan teori Pierce agar lebih mendetail. Dalam menganalisis
tanda yang muncul, pertama penulis menjabarkan penjelasan adegan iklan setiap
adegan. Kemudian penulis mengidentifikasi adanya ikon, indeks dan simbol
terlebih dulu. Kemudian berlanjut mengidentifikasi denotasi dan konotasi yang
muncul. Kemudian penulis menganalisis adanya mitos dan bagian akhir muncul
nya tradisi terutama tradisi yang ada di bulan Ramadhan. Berdasarkan hasil
pemaparan tanda yang ada, penulis dapat mendapat kesimpulan akan tanda yang
sering muncul terutama yang ikonik yang ada dalam Iklan.