penanganan pascapanen padi

12
TMB422: TEKNIK PASCAPANEN PENANGANAN PENANGANAN PASCAPANEN PADI PASCAPANEN PADI Usman Ahmad Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Institut Pertanian Bogor 1 TMB422: TEKNIK PASCAPANEN Tanaman pangan umumnya adalah tanaman biji-bijian yang meliputi: 1. Padi 4. Kacang tanah 2. Jagung 5. Gandum 3. Kedelai 6. Milet, dll. 2 TMB422: TEKNIK PASCAPANEN Grains are very important commodities in Indoensia, used as 1. Staple food in a wide region (rice and corn) 2. Food industries (corn, soybean) 3. Feed industries (corn) Durable crops if treated (harvested at mature stage, thresed or shelled, dried, and stored) properly. Postharvest problem: 1. Loss in both quantity and quality, 2. Aflatoxin in corn and groundnut 3 TMB422: TEKNIK PASCAPANEN padi gandum jelugur kurma umbi milet Makanan pokok di Asia kurma 4 TMB422: TEKNIK PASCAPANEN There are three groups of factors contribute to grain losses: 1. Physical factor physical losses Happen during harvest, threshing or shelling, drying, transport, and storage. 2. Biological factors biological losses Mostly due to insect pest and microbial damage 3. Physiological factors physiological losses Not a serious problem as compare to perishable crops if the grains are treated properly 5 TMB422: TEKNIK PASCAPANEN Diagram alir Pengolahan Padi GKP Pengeringan Pembersihan Tempering Penggilingan Pemutuan Pengemasan Sekam Dedak GKG Pengupasan kulit Penyosohan 6

Upload: riendy-puspitasari

Post on 18-Aug-2015

292 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pascapanen padi

TRANSCRIPT

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Tanaman pangan umumnya adalah tanaman biji-bijianyang meliputi:1. Padi2. Jagung3. Kedelai

PENANGANANPASCAPANEN PADI

4. Kacang tanah5. Gandum6. Milet, dll.

Usman AhmadDepartemen Teknik Mesin dan BiosistemInstitut Pertanian Bogor

21

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Makanan pokok di Asia

Grains are very important commodities in Indoensia, used as1. Staple food in a wide region (rice and corn)2. Food industries (corn, soybean)3. Feed industries (corn)

gandumjelugur

Durable crops if treated (harvested at mature stage, thresed orshelled, dried, and stored) properly.

padi

kurmakurma

Postharvest problem :

milet

1. Loss in bothquantity andquality,2. Aflatoxin in cornand groundnut

umbi3

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

GKP

Diagram alirPengolahan Padi

There are three groups of factors contribute to grainlosses:1. Physical factor

4

PengeringanGKG

physical losses

Pembersihan

Happen during harvest, threshing or shelling, drying,

Tempering

transport, and storage.

2. Biological factors

biological losses

PenggilinganSekam

Mostly due to insect pest and microbial damage

3. Physiological factors

Pengupasan kulitPenyosohan

physiological losses

Not a serious problem as compare to perishable crops

Dedak

Pemutuan

if the grains are treated properly

Pengemasan5

6

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Pengukuran susut panen padi

Panen

Panen dengan sabit :

7

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

8

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Panen dengan mesin

Penghitungan susut panenBtSP = -----------------------------------------B t + Bg t + (B p/Lpx10.000)

x 100%

Keterangan :SPBtBpLpBg t

: Susut panen: Berat susut dari tabel konversi (berdasarkan jumlah butirgabah bernas yang menempel pada 9 papan): Berat hasil panen ubinan: Luas ubinan: Berat gabah yang tercecer selama penumpukan sementara

9

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Perontokan 1

Tabel Konversi Susut PanenJ u m la h

S us u t

J u m la h

S u su t

J u m la h

S u s ut

J um la h

S u su t

J u m lah

S u s ut

ga b ah

(k g /h a )

g ab a h

(k g /h a)

ga b ah

(k g/ ha )

g a ba h

(k g /h a)

g ab a h

(k g/ ha )

(b ut ir)

(b u tir)

(bu tir)

(b ut ir)

(b ut ir)*

10

(1 )

( 2)

(3 )

(4 )

(5 )

(6 )

( 7)

(8 )

(9 )

( 10 )

5

3

55

29

105

55

1 55

81

20 5

108

10

5

60

32

110

58

1 60

84

21 0

110

15

8

65

34

115

60

1 65

87

21 5

113

20

11

70

37

120

63

1 70

89

22 0

116

25

13

75

39

125

66

1 75

92

22 5

118

30

16

80

42

130

68

1 80

95

23 0

121

35

18

85

45

135

71

1 85

97

23 5

124

40

21

90

47

140

74

1 90

10 0

24 0

126

45

24

95

50

145

76

1 95

10 3

24 5

129

50

26

10 0

53

150

79

2 00

10 5

25 0

131

K e te ra ng a n *K o lo m g a njil a d ala h ju m lah b u tiran g a ba h b ern a s ya n g m en e m p e l p a da 9 p a p an d a n k o lo mg e n ap

a d a la h

ju m la h

su s u t (k g /h a ) b e rd as a rk a n

ju m la h b u tira n

ga b a h b e rn a s y a n g

m en e m p e l p a d a 9 p ap a n .

11

12

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Perontokan 2

Perontokan 3

13

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

14

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Pengeringan 2

Pengeringan 1

15

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

16

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Sesuai dengan SNI, standar mutu gabah meliputipersyaratan kualitatif dan persyaratan kuantitatif.1) Persyaratan kualitatifa) Bebas hama dan penyakitb) Bebas bau busuk, asam ataubau-bau lainnyac) Bebas dari bahan kimia seperti sisa-sisapupuk, insektisida, fungisida dan bahan kimialainnyad) Gabah tidak boleh panas

17

18

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

KadarAir

ButirHampa

ButirKuning

ButirHijau

ButirMerah

Kotoran

Pengaruh tiap kegiatan terhadap mutu GKG

1. Panen

2. Pengangkutan

3. Pengeringan

KegiatanPascapanen

4. Pembersihan

5. Penyimpanan

19

20

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Pengaruh tiap kegiatan terhadap mutu beras

Prosedur Penggilingan Gabah sesuai GHPBendaAsing

DerajatSosoh

3. Pengeringan

Good Handling Practices Praktek Penanganan yang Baik

4. Pembersihan

5. Penundaan

1. Merupakan bagian dari GAP2. Serangkaian metoda khusus yang jika diaplikasikan dalam kegiatanpertanian akan menghasilkan produk yang selaras dengan nilai-nilaipenunjangnya.3. Suatu praktek dapat dikatakan good atau baik tergantung padastandar yang digunakan.

ButirMenir

2. Pengangkutan

ButirPatah

1. Panen

KadarAir

Gabah

Good Agricultural Practices Praktek Pertanian yang BaikSekumpulan prinsip-prinsip untuk diaplikasikan pada kegiatan produksi ditingkat on-farm (budidaya) maupun off-farm (pascapanen) sehinggamenghasilkan bahan pangan dan non-pangan berbasis pertanian, dengantetap mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan kelestarianlingkungan.

Kegiatan Pascapanen

6. Pengupasan sekam

7. Penyosohan

8. Pengemasan

9. Penyimpanan

Membutuhkan Standar untuk Acuan21

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

22

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Mutu beras berdasarkan SNI

Standar Mutu Beras Giling (SNI 0101-61286128--2008)

1. Syarat Umum

Bebas hama dan penyakitBebas bau apek, asam atau bau lainnyaBebas dari campuran dedak dan bekatulBebas dari bahan kimia yang membahayakan

No

2. Syarat Khusus Derajat sosoh Kadar air Butir kepala, butir patah, butir menir, butir merah,butirkuning/rusak, butir mengapur Benda asing dan butir gabah

3. Dibagi dalam 5 (lima) katagori mutu (I, II, III, IV dan V)23

Komponen Mutu

Satuan

MutuI

MutuII

MutuIII

MutuIV

MutuV

1

Derajat sosoh (min)

(%)

100

100

95

95

85

2

Kadar air (maks)

(%)

14

14

14

14

15

345

Butir Kepala (Maks)Butir Patah (maks)Butir Menir (maks)

(%)(%)(%)

9550

89101

78202

73252

60355

67

Butir Merah (maks)Butir Kuning/Rusak (maks)

(%)(%)

00

11

22

33

35

89

Butir Mengapur (maks)Benda Asing (maks)

(%)(%)

00

10,02

20,02

30,05

50,20

10

Butir Gabah (maks)

Butir/100gr

0

1

1

2

3

24

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Persiapan bahan baku

A : Patahan kecilB : Patahan besar

1. Untuk menghasilkan beras yang berkualitas, bahan bakugabah juga harus berkualitas.2. Gabah harus diketahui varietasnya, asal gabah, kapandipanen, kadar air awal, dan langsung dikeringkan sampaikadar air 14%. Penundaan pengeringan akan menimbulkanbutir kuning.3. Gabah baru akan menghasilkan penampakan beras yangputih cerah dengan cita rasa yang belum berubah. Gabahkering yang telah disimpan lebih dari 4 bulan atau 1 musim,menghasilkan penampakan beras yang buram dan terjadiperubahan cita rasa (tingkat kepulenan menurun).

C : Beras kepalaD : Beras utuh

26

25

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Proses penyosohan beras

Proses pemecahan kulit1. Tumpukan gabah (GKG) disiapkan di dekat lubang pemasukan(corong sekam) gabah.2. Mesin penggerak dan mesin pemecah kulit dihidupkan, kemudiancorong hopper dibuka-tutup untuk pengumpanan.3. Proses pemecah kulit dilakukan 2 kali dan diayak 1 kali dengan alatayakan beras pecah kulit (BPK).4. Ayakan BPK untuk disesuaikan dengan varietas butir bulat (ukuranlubang ayakan 0,8 inchi) dan varietas butir panjang (ukuran lubangayakan 1 inchi).5. Proses pemecah kulit berjalan baik bila butir gabah pada beras pecahkulit hampir tidak ada. Bila masih banyak butir gabah kerapatan rubberroll dan kecepatan putarannya harus diset kembali.

1. Sebaiknya BPK disosoh 2 kali, pertama menggunakan mesinpenyosoh tipe friksi karena menghasilkan kehilangan hasilselama penggilingan terendah (3,14% dibanding alatpenyosoh tipe abrasive (3,54%).2. Kecepatan putaran untuk menghasilkan beras bermutuadalah 1100 rpm, dan mengatur katup pengepresankeluarnya beras.3. Proses penyosohan berjalan baik bila rendemen beras yangdihasilkan sama atau lebih dari 65% dan derajat sosoh samaatau lebih dari 95%.4. Untuk mengelompokkan kelas mutu beras digunakan ayakanberas dengan beberapa outlet.28

27

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Urutan proses penggilingan padi yang lengkap

Paddy CleanerBerfungsi untuk memisahkan bahan ukuran besar dankasar seperti jerami dan kayu, dan bahan halus sepertikotoran yang menempel pada gabah.Paddy cleanerbiasanyadikombinasikandengan aspirator.

29

30

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Paddy cleaner

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Paddy Cleaner

Aspirator

31

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

32

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Destoner

Destoner

Berfungsi untuk memisahkan butirbutir batu kecil dan kotoran beratlainnya berdasarkan perbedaanbulk density

Double layers gravity destoner33

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

34

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Paddy Husker (huller)

Paddy Separator

Berfungsi untuk mengupaskulit/sekam dan membuangnyasehingga dihasilkan BPK

Berfungsi untuk memisahkan gabah yang belum terkupasuntuk dikembalikan ke Paddy Husker

35

36

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Gravity paddy separator

Rice Polishing MachineBerfungsi untuk menyosoh BPKsehingga dihasilkan beras putihdengan derajat sosoh tertentu.to polish = to make somethingsmooth and glossymenggosok, menyemir

Rice polisher adalah mesin untukmembuat beras bersih dari serbuk berasakibat gesekan sehingga mengkilap37

38

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Single and double roll polisher

Water jet polisher

39

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

40

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Vertical Friction Whitener

Vertical Abrasive whitener

Berfungsi untuk meningkatkanwhiteness butir beras tanpamengakibatkan beras patah

Air-jet whitener

41

42

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

One-pass PearlerSetelah proses polishing

Berfungsi untuk menyosoh BPK dengan sekali jalansehingga dihasilkan beras putih dengan derajat sosohtertentu.

Setelah proses whitening

44

43

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

One-pass Pearler + Polisher1. Pengatur hopper

Berfungsi untuk mengupas kulit dan menyosoh BPK yang dihasilkandengan sekali jalan sehingga dihasilkan beras putih dengan derajatsosoh tertentu.

2. Pintu hopper3. Rubber roll4. Pengatur kerapatan5. Penyosoh6. Pengatur penyosoh7. Blower8. Saluran sekam9. Pengayak10.Pengeluaran beras

45

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

46

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Penggiling padi tipe kompak (RMU)

47

48

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Rice Sifter

Thickness/Width Separator

Berfungsi untuk memisahkan butir beras putih berdasarkanukurannya melalui pengayakan sehingga dihasilkan beberapatingkatan mutu beras spt:1.2.3.4.5.6.7.

Berfungsi untuk memisahkan berasberdasarkan ukuran ketebalan ataudiameter beras (memisahkan bendaasing, butir varietas lain, dsb.)

Beras utuhBeras kepalaBeras patah besarBeras patah sedangBeras patah kecilMenirKotoran

49

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

50

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Grain Colour Sorter

Length Grader

Berfungsi untuk memisahkan buitr beras dengan warna lain(selain putih) menggunakan sensor optik dan bekerja secaraelektronik

Berfungsi untuk memisahkansatu atau dua macam beraspatah atau butir yang lebihpendek, yang tidak dapatdipisahkan denganthickness/width separator

51

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

52

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Rice Milling Test Machines

Beberapa pertanyaan1. Apakah beras giling saya memenuhi SNI?2. Bagaimana menganalisis beras giling?3. Siapa yang berhak menentukan?

Testing Husker53

54

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Testing Mill

Moisture Meter

Rice GraderThickness GraderRice Milling Meter,untuk mengetahu derajatsosoh55

56

Mutu Gabah

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

2) Persyaratan kuantitatif mutu gabah sesuai SNIMutu Gabah

Seperangkat alat ujilaboratorium

Komponen Mutu

KualitasIIIII

I

Kadar air (% maks)Gabah hampa (% maks)Butir rusak + Butir kuning (% maks)Butir mengapur + Gabah muda (% maks)Butir merah (% maks)Benda asing (% maks)Gabah Varietas lain (% maks)

14,01,02,01,01,02,0

14,02,05,05,02,00,55,0

14,03,07,010,010,04,01,0

57

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

58

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

2) Persyaratankuantitatif mutu beras giling sesuai Mutu BerasSNI 01-6128-1999

Sesuai dengan SNI, persyaratan mutu berasmencakup:1) Persyaratan kualitatif(a) Bebas hama dan penyakit(b) Bebas bau busuk, asam atau bau-bau lainnya(c) Bebas dari bekatul(d) Bebas dari tanda-tanda adanya bahan kimiayang membahayakan

No

59

KomponenMutu

IV

V

Derajat sosoh (min)Kadar air (maks)

%%

10014

10014

10014

9514

8515

34

Beras kepala (min)Butir utuh (min)

%%

10060

9550

8440

7335

6035

5

Butir patah (maks)

%

0

5

15

25

35

6

Butir menir (maks)

%

0

0

1

2

5

7

Butir merah (maks)

%

0

0

1

3

3

8

Butir kuning/rusak (maks)

%

0

0

1

3

5

9

Butir mengapur (maks)Benda asing (maks)

11

Butir gabah (maks)

I

II

MUTUIII

12

10

Satuan

%

0

0

1

3

5

%Btr/100g

0

0

0.02

0.05

0.2

0

0

1

2

3

60

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Proses Pengemasan

Proses Penyimpanan

1. Beras hasil giling sebaiknya tidak langsung dikemas, sampaisisa panas akibat penggilingan hilang.2. Jenis kemasan disarankan memperhatikan beras isinya.Untuk kemasan lebih dari 10 kg sebaiknya menggunakankarung plastik yang dijahit tutupnya, untuk ukuran 5 kgdengan kantong plastik dengan tebal 0,8 mm.3. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kemasanadalah kekuatan kemasan, bahan kemasan (tidak korosif,tidak mencemari, kedap udara).4. Label kemasan beras hendaknya mencantumkan namavarietas (untuk menghindari pemalsuan).

1. Tempat penyimpanan beras harus aman dari tikus, bersih,bebas kontaminasi hama (Caliandra sp. dan Tribolium sp.)dan penyakit gudang, ada pengaturan aerasi, tidak bocordan tidak lembab.2. Sebelum beras disimpan sebaiknya dilakukan pemeriksaanterhadap kebocoran kemasan.3. Karung keras diletakkan diatas bantalan kayu yang disusunberjejer dengan jarak tertentu untuk pengaturan aerasi, tidaklangsung kontak dengan lantai untuk menghindarikelembaban, memudahkan pengendalian hama (fumigasi),serta teknik penumpukan beras.62

61

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

63

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

64

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Modern rice milling machineries

Louisiana Rice Mill, LA, USA

Lifting to silo

Rough rice received from a truck

Polishing65

Unloading and feeding into silo

Husk removingCleaning before milling66

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Quality control in Louisiana Rice Mill, LLC (LARM)

Cleaning, sorting, and bulk packaging of milled rice

Quality control room with equipment

Qualitystandardcharts anddefinitions

Bulk transportation by train

Small packaging and trucking of milled rice

Low quality kernel, damaged by heat67

TMB422: TEKNIK PASCAPANEN

Kunjungi salah satu penggilingan padi di Bogor dansekitarnya, lalu lakukan observasi berikut:1. Rangkaian mesin-mesin yang digunakan2. Kapasitas masing-masing mesin3. Kadar air GKG, mutu beras dan rendemen gilingBuatlah laporan dengan perhitungan foto-foto yangdiperlukan, lalu kumpulkan pada ketua kelas untukdikirim via email, paling lambat 20 Okt. 2014.Laporan dibuat berkelompok.

69

68