penanganan pasca panen tanaman obat

41
PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT Pertemuan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sdm P4TO DAN PED Pekalongan, 17 – 20 Juni 2014

Upload: goro

Post on 23-Mar-2016

193 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT. Pertemuan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sdm P4TO DAN PED Pekalongan , 1 7 – 20 Juni 2014. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

PENANGANAN PASCA PANEN

TANAMAN OBAT

Pertemuan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sdm P4TO DAN PED Pekalongan, 17 – 20 Juni 2014

Page 2: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

PENDAHULUAN Surat Keputusan Kepala Badan POM No.

HK.00.05.41. 1384 : selain kepastian khasiat & keamanan, jaminan mutu produk juga merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan.

Hal ini menyangkut segala aspek proses produksi sediaan obat herbal dari hulu hingga ke hilir, yang meliputi kejelasan jenis bibit, budidaya, dan pengolahan pasca panen dalam menghasilkan simplisia (terstandar), pembuatan ekstrak (terstandar), pembuatan sediaan dan pengemasan.

Page 3: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

PENDAHULUAN (lanjutan)

Demi terjaminnya mutu produk, maka semua proses mulai dari industri hulu hingga hilir perlu menerapkan manajemen jaminan mutu.

Kegiatan budidaya tanaman obat mulai dari produksi bibit tanaman hingga pemanenan harus dilakukan dengan kaidah good agricultural practice (GAP).

Sedangkan industri proses yang menghasilkan ekstrak-ekstrak terstandar dan produk obat herbal harus menerapkan good manufacturing practice (GMP) & CPOTB

Page 4: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

PENDAHULUAN (lanjutan)

Mengingat masalah penanganan pasca panen sangat penting dan kritis (karena pada tahap ini resiko kehilangan zat aktif cukup tinggi) maka praktik penanganan pascapanen yang baik (good post harvest handling practice) menjadi sangat penting

Pasca panen atau GPHP menjadi mata rantai penting sebagai penghubung antara GAP dan GMP

Secara umum kegiatan yang masuk ke dalam mata rantai ini adalah pre-cooling, sortasi, pencucian, pengecilan ukuran, blanching, pengeringan, pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan.

Page 5: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Peran P3TO (Dalam Mata Rantai Produksi Obat Herbal)

Tanaman Obat Mutu baik&stabil

Obat Sediaan Herbal Memenuhi standar mutu (FI,MMI, WHO,dsb)

GAP

Bibit Unggul

GHP-CPOTBP3TO Pelaksana, Bahan &Alat, Proses, Teknologi, Tempat

Simplisia Mutu baik& terjaga (FI, MMI, WHO,dsb) GMP-CPOTB

Efficacy terjagaNilai jual tinggiSiap bersaing di pasar global

Page 6: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Peran P3TO

Peningkatan Produksi Industri Obat Tradisional

Minat masyarakat terhadap obat tradisional herbal meningkat

Persepsi masyarakat “ Obat herbal lebih aman dibanding obat sintetis “

Peran media masa mempromosikan produk produk obat herbal untuk pencegahan dan pengobatan berbagai macam penyakit cukup intensKonsumen luar negeriPeningkatan permintaan bahan baku

tanaman obat /simplisia – standar mutu yang dipersyaratkan

Memenuhi standar mutu (FI,MMI, WHO ?)

Persaingan global

Page 7: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Pengertian/Istilah

Penanganan danPengelolaan Pasca Panen(Tanaman Pangan)

seluruh rangkaian kegiatan setelah proses panen terhadap tanaman pangan hasil pertanian sehingga siap dikonsumsi/diolah lebih lanjut

Penanganan danPengelolaan Pasca Panen(Tanaman Obat)

seluruh rangkaian kegiatan setelah proses panen terhadap tanaman obat sehingga diperoleh simplisia yang siap untuk diolah lebih lanjut

Page 8: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Pengertian Simplisia

Lamp. Kep.Menkes.RI No.659/MENKES/SK/X/1991 Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik(CPOTB))

adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan

Simplisia dapat diolah lebih lanjut untuk menunjang produksi obat tradisional (jamu, obat herbal terstandar, fitofarmaka), kosmetik, makanan dan minuman kesehatan, serta suplemen.

Page 9: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Tahapan penting produksi Obat Tradisional

3 Kriteria 1. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi 2. Menghasilkan produk yang aman dan stabil 3. Efektif dalam waktu proses, konsumsi energi

dan penggunaan peralatan

Penanganan &Pengolahan Pasca Panen

Dilakukan menggunakan prasarana,

peralatan, proses, SDM yang tepat CPOTB

Page 10: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

1.Mempertahankan dan menjaga kualitas bahan simplisia Mencegah kerusakan fisiologis Mencegah kerusakan mikrobiologis Mencegah kontaminasi hama Mencegah/menghilangkan kontaminasi

kimia2.Meningkatkan daya simpan bahan simplisia

untuk proses lebih lanjut3. Meningkatkan nilai jual bahan simplisia

TujuanPenanganan Pasca Panen

Page 11: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

2. Mengeluarkan CO2

1.Membutuhkan Oksigen

Kapan , jarak waktu setelah panen ?

Sel tanaman masih hidup ?

Respirasi Mikroorganisme

tumbuh

3. Menghasilkan panas

Mudah rusak

Page 12: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Metabolisme

2.Perubahan warna, rasa dan bau

1.Perubahan komponen kimia

3. Perubahan tekstur

Menurunnya kualitas

Page 13: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Proses Penanganan dan Pengelolaan Tanaman Obat menjadi simplisia8 Tahapan :1. Sortasi basah2. Pencucian3. Perajangan4. Pengeringan5. Sortasi kering6. Pengemasan7. Penyimpanan

Page 14: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Kotoran : tanah, pasir, kerikil, serangga, bagian serangga, kotoran hewan sehingga bahan baku benar benar bersih

Bahan tanaman lain yang tidak dikehendaki (akar, ranting dan batang dipisahkan dari daun)

1. Sortasi BasahKegiatan memilah bahan baku dalam keadaan basah dari bahan yang tidak diinginkan berupa :

Bahan tanaman lain yang bukan tanaman dimaksud untuk menjamin bahan baku betul2 murni

Bahan organik lain seperti ilalang, tanaman gulma, dsb. Maksimum 2 %Memilah bahan baku berdasarkan ukuran (grading) sehingga diperoleh bahan baku dengan ukuran yang seragam ( biji2an, buah)

sarung tangan plastik untuk menjamin kebersihan produk

Page 15: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Alat dan Cara Sortasi Basah

Rimpang, Daun, Umbi, Batang

Meja biasa (keramik, stainles

steel) Meja berjalan (Belt

Conveyor), kecepatan dapat diatur Sortasi dengan cara

manual

Mengurangi jumlah pengotor/ bahan asing yang masih terikut dalam bahan baku akibat proses panen dan pengumpulan bahan yang kurang tepat

Tujuan:

Page 16: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

1.1. Penimbangan dan Persiapan Pencucian.

Biji-bijian

Tampah,nyiru-Nyiru/Tampah berisi biji-bijian digerakkan memutar sehingga biji yang kecil , dan pengotor terkumpul lolos/terkumpul di bagian tengah, mudah dipisah-kan-Tampah berisi biji-bijian digerakkan melambung pendek2 sehingga biji yang kecil dan kotoran berada di ujung depan dan mudah dipisahkan

1. Penimbangan jumlah bahan hasil penyortiran

2. Bahan hasil penyortiran di tempatkan dalam wadah/keranjang plastik untuk pencucian

Page 17: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Tahapan Proses Sortasi Basah

Pemeriksaan awal bahwa bahan simplisia dalam keadaan segar (baru panen) dan tidak banyak yang busuk

Pemisahan bahan simplisia yang layak pasar (marketable) dengan yang tidak layak pasar

Membersihkan bahan simplisia dari kotoran/benda asing lain yang berukuran besar

Membersihkan bahan simplisia dari yang busuk, tanah, pasir maupun gulma yang menempel

Memastikan bahan simplisia benar-benar segar, tidak rusak, tidak busuk, sudah bebas dan bersih dari kotoran

Menimbang bahan simplisia hasil penyortiran. Mencatat berat simplisia hasil penyortiran. Membuat catatan/laporan jika ada hal-hal yang

menyimpang selama penyortiran.

Page 18: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

2. PencucianTujuan

1. Menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat pada bahan tanaman

2. Mengurangi kontaminan mikroba yang menyebabkan pembusukan pada bahan tanaman

3. Menghilangkan residu pestisida Mikroba patogen:

Pseudomonas,Enterobacter, dsbMikroba indikator pencemar:Escherichia coliBebas logam beratTidak berwarna, Tidak

berbau

Bebas dari :

Air Bersih(air

minum)

1. Mata air

2. Air sumur

3. Air PAM

Penampilan fisik simplisia lebih menarik

Page 19: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Cara Pencucian

Singkat

Manual

1 . Menggunakan air mengalir – kotoran tidak menempel kembali2. Perendaman berulang (daun, biji) 3. Penyemprotan untuk kotoran yang kuat melekat (batang, rimpang/umbi) 4. Penyikatan-sikat halus bagian yang sulit dibersihkan (rimpang/umbi)

Mencegah menurunnya

kualitas bahan baku Zat aktif larut dalam air

Page 20: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Cara Pencucian

Bahan yang cukup keras :

rimpang, umbi, kulit, batang dan

kayu

1. Perputaran air –kerja rotor. Bahan dibenturkan ke dinding sehingga kotoran-kotoran yang melekat kuat terlepaskan ke dalam air. Air kotor kemudian dibuang melewati saluran pembuangan. Pencucian dapat dilakukan berulang untuk hasil maksimal

Otomasi : Mesin Pencuci

Page 21: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Cara Pencucian

Otomasi : Mesin Pencuci

Mesin ini mencuci buah dan sayur dengan sistem bubble, gelembung udara dalam air dapat melarutkan kotoran, pasir , insektisidaMencuci dengan sistem bubble.Gelembung udara dalam air melarutkan:kotoran, pasir , insektisida

Mencuci dengan sistem bubble.Gelembung udara dalam air melarutkan:kotoran, pasir , insektisida

2. Mencuci dengan sistem bubble.Gelembung udara dalam air melarutkan:kotoran, pasir , insektisida , dsb

Untuk bahan tanaman lunak: Daun, bunga, buah

Page 22: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Bahan tidak mudah ditumbuhi bakteri dan

jamur

3. Penirisan

1. Membuang sisa air pencucian

2. Memudahkan perajangan 3. Mempercepat pengeringan

Segera setelah pencucian, Tujuan

Bahan dihamparkan pada rak – rak dari kawat kasa/ nyiru /keranjang plastik berlubang sehingga air sisa pencucian dapat menetes

Page 23: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

4. Perajangan

1 . Memudahkan proses

pengeringan 2. Memudahkan

proses pengemasan dan

penyimpanan3. Memudahkan

proses pengolahan selanjutnya(ekstraksi)

Tujuan

1. Akar2. Kayu 3. Batang 4. Buah 5. Umbi6. Kulit kayu

Bahan (agak keras-besar)

Mencuci dengan sistem bubble.Gelembung udara dalam air melarutkan:kotoran, pasir , insektisida

Page 24: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Perajangan Terlalu tipis – Kehilangan zat aktif (mudah

menguap) Simplisia mudah

patah/remuk Terlalu tebal – pengeringan lama mudah kontaminasi

mikroba bahan mudah busuk

Ukuran Rajangan

Membujur (Split) Sel sel tidak pecah, minyak atsiri tidak

mudah menguapMelintang (Slice) -> lebih cepat kering Ketebalan antara 3-4 mm

Arah Rajangan

Page 25: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Perajangan

Membujur , dikerat di kedua sisi – kulit batang dilepaskan

panjang 5-15 cm lebar 2,5 cm

Arah Rajangan

Manual Menggunakan mesin perajang

Mata pisau tajam -> Tidak merusak penampilan fisik Pisau bersih -> Mikroba pembusuk tidak tumbuh Terbuat dari bahan stainless steel – Tidak berkaratKarat -> Merusak Zat aktif Logam berbahaya

Page 26: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Mesin Perajang/ Slicer Untuk mengiris/merajang Alat ini digunakan untuk mengiris

bahan yang tidak terlalu keras seperti bahan rimpang, jamur, umbi, dan buah.

Ketebalan irisan dapat diatur sesuai kebutuhan

Contoh Slicer

Pisau pemotong harus terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan bahan , stainless steel

Performance : 600kg/hr(Courtesy Prof.Nguyen Duy Lam , 2004)

Page 27: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

5. Pengeringan

Proses penghilangan sebagian besar air dari bahan dengan menggunakan panas hingga mencapai kadar air yang dibutuhkan . • Mengurangi aktivitas air

• Menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba patogen angka kamir ≤ 104, (Aspergillus flavus ---> aflatoksin, 30 bpj), • Menghambat terurainya zat aktif krn aktifitas enzim • Memperpanjang umur simpan • Meningkatkan kualitas simplisia

TujuanKadar air

simplisia ≤ 10 %

Page 28: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Sinar matahari

Memanfaatkan energi panas matahari langsung

(Petani /pengumpul)Ketebalan hamparan diperhatikan Kulit kayu, Batang, Biji, rimpangSederhana, mudah dan murahKurang higienis (terbuka)Mudah terkontaminasi oleh mikroba

udaraBergantung kepada iklim/cuaca

Metode Pengeringan

Page 29: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Naungan sinar matahari

Daun , bunga, rantingZat aktif yang tidak stabil thd.panasZat aktif yang mudah menguapSuhu pengeringan 40-50 oC, zat aktif tdk rusak

Metode Pengeringan

-

- Bahan ditempatkan diatas rak kawat untuk mengalirkan udara panas ke sela-sela bahan dan menguapkan air-Uap air dikeluarkan melalui exhauster-Ketebalan bahan perlu diatur-hasil pengeringan yang seragam

Blower, Exhaust Fan

Hybride

Tungku Pemanas

Page 30: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Mesin Pengering/Oven

Dilengkapi kontrol temperatur, , pengatur kelembaban, dan aliran udara Mahal Kualitas simplisia baik Waktu pengeringan singkat

Metode Pengeringan- Udara dipanaskan - Udara panas dialirkan dengan dorongan kipas- sirkulasi udara homogen

-

- Bahan ditempatkan diatas rak yang diberi lubang untuk mengalirkan udara panas-Udara mengalir di sela-sela bahan dan menguapkan air-Uap air dikeluarkan melalui exhaust-Ketebalan bahan perlu diatur-hasil pengeringan yang seragam

Page 31: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Pengeringan

Hasil Studi : (efisiensi penggunaan energi – kadar air maksimal 10%), kondisi optimum adalah:Suhu 50oC, kelembaban nisbi (RH) 20-30% dan laju aliran udara pengering 0,5-1 m/detikPenting Ketebalan hamparan- bahan tidak bertumpuk -> mempersulit menguapnya airKebersihan (Sarung tangan) -> pengotor menyebabkan bau karena terjadi pembusukan

Page 32: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

PENGERINGAN

Page 33: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

6. Sortasi Kering

Tujuan

Memisahkan kotoran, bahan organik asing,

pengotor fisik dan simplisia yang rusak

akibat proses penanganan sebelumnya Ditimbang

% Rendemen ?

.

Simplisia layak pasar/tidak layak pasar

Page 34: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

7. Pengemasan Tujuan

•Melindungi simplisia pada saat pengangkutan, dan distribusi, penyimpanan•Melindungi simplisia dari ganguan luar (suhu, kelembaban, sinar, pencemaran mikroba, serangan berbagai jenis serangga).

Mempermudah penyimpanan dalam gudang Melindungi simplisia pada saat pengangkutan, dan distribusi, penyimpanan Mengefisienkan proses pengiriman Melindungi simplisia dari ganguan luar (suhu, kelembaban, sinar). Melindungi simplisia dari pencemaran mikroba Melindungi simplisia dari serangan berbagai jenis serangga Melindungi simplisia dari kerusakan mekanik Menarik perhatian konsumen

Page 35: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Pengemasan Bahan pengemas terjamin kebersihannya Kering Bahan pengemas: bahan plastik Silika gel untuk menyerap udara Seal menggunakan Pengemas Vakum Pelabelan (identitas, jumlah, kualitas, tanggal

produksi, dan tanggal kadaluarsa) Vacuum type packing

machine

Page 36: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Kadar airKelembabanSinar mata hari

langsungOksigen - udaraReaksi kimiaHama (kutu,

rayap,tikus,kecoa )Kapang (mycotoxin)

8. PenyimpananFakto Penyebab Kerusakan Simplisia

Page 37: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Persyaratan Gudang Bersih Tertutup Penerangan memadai Sirkulasi udara bagus Tidak lembab (30-55 %) Tidak kena sinar matahari

langsung Digunakan alas kayu untuk

meletakkan simplisiaSistim “Fisrt in-First Out” (FIFO)Pengeluara simplisia “Mendahulukan yang

disimpan lebih awal”

Page 38: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

TUJUAN Simplisia memenuhi syarat sesuai FI dan MMI atau dan dokumen resmi dari pemerintah, baik dalam hal kandungan dan jenis komponen aktif, keamanan, dan kegunaan / khasiat

Pemeriksaan Mutu

KAPAN DILAKUKAN 1. Saat bahan baku diterima dari

pengumpul maupun pedagang 2. Setelah diperoleh produk simplisia 3. Setelah disimpan pada jarak waktu

tertentu

Page 39: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

Pustaka

Siswanto, Y.W, 2004. Penanganan hasil panen tanaman obat. Penebar Swadaya, Jakarta, 2004

Nguyen Du Lam, Post Harvest Technology, Functional Food TC, Bandung, 2005

Gonzaga, M, et.al. Microbial Quality of Medicinal Plant Materials. http://dx.doi.org/10.5772/51072

Page 40: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

TERIMA KASIH

Page 41: PENANGANAN PASCA PANEN  TANAMAN OBAT

PENDAHULUAN (lanjutan)

Pasca panen merupakan tahap lanjutan dari kegiatan budidaya tanaman yang fungsinya antara lain untuk menjaga agar hasil panen tidak (mudah) rusak dan tetap memiliki kualitas yang baik serta mudah untuk disimpan ataupun diolah lebih lanjut

Kegiatan pasca panen tanaman obat bertujuan untuk menghasilkan simplisia yang bermutu (sesuai standar) dan mempertahankan kandungan aktif bahan