penanganan barang (material handling) · pdf filepabrik dilakukan dengan peralatan otomatis...
TRANSCRIPT
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Manajemen PersediaanPenanganan Barang (Material Handling)
Christian Kuswibowo, M.ScFEB
Manajemenwww.mercubuana.ac.id
Definisi
• Seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan, penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material
• penanganan material dalam jumlah yang tepat dari material yang sesuai, dalam kondisi yang baik, pada tempat yang cocok, pada waktu yang tepat, pada posisi yang benar, dalam urutan yang sesuai, dengan biaya yang murah dan menggunakan metode yang benar.
Prinsip Material Handling• Right Material : Material yang disediakan sesuai dengan yang dipesan
oleh bagian produksi, akan lebih akurat jika menggunakan peralatanotomatis.
• Right Mount : Jumlah yang disediakan oleh bagian material handlingsesuai jumlah kebutuhan.
• Right Condition : Sesuai dengan keinginan konsumen (misal tidak rusak,kondisi barang dipak atau tidak dipak, diurut penyusunannya, dlan lain-lain).
• Right Place : Menempatkan material langsung dilokasi akhir siap untukdigunakan, tidak di tengah-tengah perjalanan (misal di gang).
• Right Sequence : Urutan penanganan material yang efisien misalnyadengan penyederhanaan kerja, efisiensi manufakturing.
• Right Cost : Mendesain bentuk yang efisien sehingga biaya menjadiefisien ‘Not the lowest cost’.
• Right time : On time delivery, jika proses material handling di dalampabrik dilakukan dengan peralatan otomatis syarat ini akan lebih mudahdicapai.
Prinsip Desain Material Handling1. Planning principle, perencanaan dibuat dengan menjawab pertanyaan what
(materialnya), where dan when (pergerakanya), how dan who (metodanya).2. Standardization principle, adanya standard metoda kerja dan alat yang
digunakan.3. Work principle, yaitu meminimalkan kerja. Ukuran kerja (work) adalah aliran
material (volume, jarak, jumlah) dikali jarak perpindahan.4. Ergonomic principle, Pekerjaan dan kondisi kerja sesuai dengan operator.5. Unit Load principle, unit load adalah satuan atau kemasan pemindahan
barang untuk sekali pemindahan misalnya pallet, tote pans, kontainer, danlain-lain.
6. Space Utilisation, pemanfaatan ruang semaksimal mungkin.7. System principle, yaitu interaksi antara entity yang membentuk pekerjaan
secara keseluruhan.8. Automation principle, yaitu penggunaan sistem otomatisasi yang dikontrol
melalui komputer.9. Environmental principle, memperhatikan kondisi lingkungan dan tidak
merusak lingkungan.10. Life cycle cost principle, yaitu berfikir bagaimana cash flow akan terjadi
terhadap suatu sistem material handling yang akan diterapkan mulai dariinvestasi peralatan maupun lokasi yang dipakai sampai dilakukan penggantiandengan metode yang baru.
Desain Unit Load
• Sejumlah barang atau barang besar yang disusun pada suatu tempat sehingga semuanya dapat dibawa sebagai single objek.
• Suatu unit load bisa terdiri atas satu barang yang siap dipindahkan, atau satu unit kardus diatas conveyor, atau satu unit barang diatas pallet atau satu kontainer barang yang dibawa oleh trailler
• Bertambah kecil ukuran unit load akan mengurangi terjadinya barang work in process dan mendukung penerapan metoda just in time
• Dua prinsip penting dalam menentukan ukuran unit load adalah kapasitas volume dan kapasitas berat unit load.
• Penggunaan kontainer yang bisa dipakai ulang akan lebih hemat. Kontainer yang bisa disusun secara stacking dan nestinglebih baik
Jenis Kontainer
• Stacking adalah kemampuan setiap kontainer disusun diatas kontainer lain pada saat terisi penuh.
• Nesting adalah model kontainer yang memungkinkannya disusun didalam kontainer lain saat dalam kondisi kosong
Pallet
• Pallet merupakan suatu unit load yang sering digunakan.
• Ukuran pallet yang umum adalah :
32 x 40 in 40 x 48 in 48 x 40 in36 x 48 in 42 x 42 in 48 x 48 in
Peralatan Material Handling
1. Containers dan Unitizing Equipment.• Container : Pallet, Skids dan skids
boxes, Tote pans• Unitizer : Stretchwrap• Palletizers
a. Tote pans adalah kontainer plastik yang biasanya memiliki kemampuan Stackable dan Nestable
b. Skids box adalah kontainer yang cukup kokoh karena dibuat dari baja, mempunyai kemampuan bisa menjaga kondisi suhu didalamnya. Gambar 5.3 Stretchwrap
equipment
2. Material transport Equipment
• Conveyors : Chute conveyors, Belt conveyor, Roller conveyor, Wheel conveyor, Slat conveyor, Chain conveyor, dan lain-lain.
• Industrial vehicle : – Walking : Hand truck, hand cart,
pallet jack, Walkie stacker– Riding : Pallet truck, platform
truck, fork lift, tractor trailler– Automated : Automated
gueded vehicle (AGV)• AGV adalah kendaraan pabrik
yang berjalan tanpa dikendarai tetapi dikendalikan lewat computer atau gelombang radio.
Spiral Chute Conveyor
Flat Belt Conveyor
Pallet Jack
Walkie Stacker
Lift Truck
Monorail, hoists, Cranes
HoistJib Cranes Monorail
3. Storage and Retrieval Equipment
a. Unit load storage equipment : Block stacking, pallet stacking frame, drive in rack
b. Unit load retrieval equipment : Walkie stacker : Automatic Storage and Retrieval System (ASRS)
• ASRS merupakan sistem pengambilan material secara otomatis dari gudang dan dikirim ke stasiun-stasiun kerja. Pengendalian peralatan otomatis ini dilakukan melalui program computer.
Block Stacking
4. Automatic data collection and Communication Equipment
• Automatic identification and recognition : Bar code, magnetic stripe.
• Automatic paperless communication : Radio frequency data terminal, Smart Card.
Estimasi Ongkos Material Handling
• OMH = Biaya mesin + Biaya operator• Biaya mesin = Biaya perawatan + Biaya Bahan
Bakar + Depresiasi• Depresiasi adalah biaya penyusutan terhadap
umur mesin/alat selama umur ekonomis alat tersebut.
Depresasi mesin = Harga alat/umur ekonomis x 1 tahun/ jumlah hari kerja x 1 hari/jam kerja= Rp / jam
Ongkos Material handling
LuasBLuasA 2/12/1 +
LuasCLuasBLuasA 2/12/12/1 ++
∑∑i j
ijijij dcfz =
dimana : fij = frekwensi perpindahan antara stasiun i dan jcij = ongkos material handling per-satuan jarakdij = jarak antara stasiun i dan j
Jarak antar stasiun dapat dihitung setelah ditentukan posisi setiap stasiun didalam lantai produksi (shopfloor). Jika urutan penempatan stasiun adalah ABCD, maka :
Jarak stasiun A ke C =
Jarak stasiun A dan B =
• Contoh : Gaji operator MH = Rp 800.000 per-bulan, sebulan 25 harikerja dan sehari 8 jam kerja. Harga pallet jack = 30 juta dengan umurekonomis 10 tahun. Biaya perawatan sebulan 500.000 dan biayabahan bakar 1.000.000/ bulan . Jarak tempuh pallet jack per jam 200meter. Maka OMH :
• Biaya perawatan = 500.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 2500/jam• Biaya B. Bakar = 1.000.000/ (25 x 8 jam) = Rp.5000/ jam• Depresiasi = 30 juta /(10 tahun x 300hari x 8 jam) =Rp1.250 / jam• Biaya operator = 800.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 4.000 / jam• Ongkos peralatan = B. Perawatan + Depresiasi + B. Bahan bakar• = 2500 + 1250 + 5000= Rp 8.750 / jam• OMH = Ongkos peralatan MH + Ongkos operator• = 8.750 / jam + Rp 4.000 / jam = Rp 12.750 / jam• = Rp 12.750 / 200 m = Rp 63.75 / m
Tujuan (Meyers, 1993)
• Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material.
• Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja
• meningkatkan produktivitas• Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas• mengurangi bobot mati• sebagai pengawasan persediaan
Jenis peralatan
• Conveyor• Crane dan hoist• Trucks
Pertimbangan perancangan sistem material handling
• Karakteristik material• tingkat aliran• tipe tata letak pabrik
1. Karakteristik material
• Sifat fisik• ukuran• berat• bentuk• kondisi• resiko keamanan
2.Tingkat aliran material
• Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan relatif pendek ⇒ handtruck
• Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh ⇒AGV
• Jumlah aliran sangat tinggi ⇒ conveyor• Jumlah aliran sangat tinggi dan jarak
perpindahan sedikit lebih jauh ⇒ AGV Train
3. Tipe tata letak
• Fixed position layout ⇒ crane, hoist, truck• process layout ⇒ handtruck, forklift, AGV• product layout ⇒ conveyor, truck
Tingkat Mekanisasi
• Manual dengan ketergantungan tenaga fisik ⇒ handtruck
• mekanik ⇒ truck, conveyor dan crane• mekanik dengan bantuan komputer • Otomatis • Otomatis penuh
Prinsip-prinsip material handling(Meyers, 2003)
• Perencanaan • sistem aliran• aliran material• penyederhanaan• gravitasi• memanfaatkan ruangan• ukuran satuan• mekanisasi
• Otomasi• pemilihan peralatan• standardisasi• kemampuan adaptasi• bobot mati• utilisasi• perawatan• keuangan
Prinsip-prinsip material handling(Meyers, 2003)
Prinsip-prinsip material handling(Meyers, 2003)
• Pengawasan• kapasitas• efektivitas• keamanan
Biaya penanganan material
• Biaya investasiharga pembelian peralatan, harga komponen alat bantu dan biaya instalasi
• biaya operasibiaya perawatan, biaya bahan bakar dan biaya tenaga kerja
• biaya pembelian muatanbiaya pembelian pallet dan container
• biaya pengepakan dan kerusakan material
Contoh
Sebuah alat angkut forklift dibeli dengan harga Rp. 50 juta diharapkan umur ekonomis 5 tahun. Biaya BBM Rp.20000/hari, biaya perawatan Rp.5000/jam. Jika forklift berjalan rata-rata 15000 m/hari, tentukan biaya persatuan jarak. Diasumsikan alat angkut beroperasi 300 hari/tahun dan upah operator Rp.10000/jam.
Penyelesaian
• Depresiasi = Rp50.000.000 x1thx1hari/(5th x 300 hr x 8 jam) =
= Rp. 4.166/ jam• Jarak pengangkutan tiap jam =
15000m/hr / 8 jam = 1875 m/jam• Total biaya = biaya maintenance + biaya BBM + biaya
depresiasi + biaya operator= 5000+20000/8+4166+10000 = Rp. 21666/jam
• Biaya material handling (OMH/M) =21666/1875 = Rp.11,55/m
Rasio Produktivitas
• Indeks pekerja penanganan material
IPPM = dimana:
l = pekerja yang menangani materialhandling
L = jumlah pekerja keseluruhan
Ll
• Indeks penggunaan peralatan
IPP = dimana:
k = komponen yang ditanganiK = kapasitas teoritis
Kk
Rasio Produktivitas
• Indeks penggunaan ruang penyimpanan
IPRP =dimana
s = luas ruang penyimpanan yang dipakaiS = luas ruangan seluruhnya
Rasio Produktivitas
Ss
• Indeks Pergerakan Operasi (IPO)
IPO =dimana:
m = jumlah gerakan perpindahan materialM = jumlah operasi produktif
Rasio Produktivitas
Mm
• Indeks efisiensi siklus manufacturing
IESM =dimana:
Ta = waktu kegiatan produksi/operasiTd = waktu tersedia
Rasio Produktivitas
TdTa
• Prosentase area gang
PAG =dimana:
As = area yang digunakan untuk gangTs = jumlah ruangan
Nilai ideal : 0,1 - 0,15
Rasio Produktivitas
TsAs
Faktor-faktor untuk Pemilihan Peralatan Material Handling
• Material yang dipindahkan
jenis, berat, volume, bentuk, ukuran material yang dipindahkan
• Perpindahan/gerakan
frekuensi, jalur, lebar gang, mekanisme loading&unloading
• Penyimpanan
area, volume, bentuk dan ukuran fasilitas penyimpanan, jarak antara kolom dll
• Biayabiaya operasi dan investasi peralatan, tingkat suku bunga, depresiasi, umur ekonomis peralatan
• Faktor-faktor lainfleksibilitas dalam melakukan pekerjaan ganda dan pekerjaan atas beberapa produk
Faktor-faktor untuk Pemilihan Peralatan Material Handling
Contoh
• Dua peralatan material handling, hand truck dan forklift digunakan untuk memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi peralatanadalah sbb:
Produk yang dipindahkan
Volume (cm)
Jarak perpindahan
Satuan yang dipindahkan
A 30x15x15 10x5x5
150m 230/hari 350/hari
B 60x60x60 75x75x75
150m 260/hari 200/hari
Peralatan MaksimumVolume (cm)
Biayaloading/unloading
Ongkos materialhandling(OMH/m)
Handtruck 150x90x120 Rp.50000 Rp.1500
Forklift 120x120x120 Rp.25000 Rp.7500
Penyelesaian
• Langkah 1 Menentukan kapasitas peralatanProduk A:handtruck =
forklift = Produk B:handtruck =
forklift =
unit24015153012090150 =
xxxx
unit256151530120120120 =
xxxx
unit460606012090150 =
xxxx
unit8606060120120120 =
xxxx
• Langkah 2 Menentukan frekuensi perpindahanProduk A dengan handtruck/hari
Produk B dengan handtruck/hari = 260/4= 65 kaliProduk A dengan forklift/hari = 230/256 = 1 kaliProduk B dengan forklift/hari 260/8 =33 kali
1958,0240230 ≈===
angkutalatkapasitasndipindahkayangsatuanfrekuensi
Penyelesaian
• Langkah 3 Menentukan biaya pemindahanHandtruck :[(frekuensiproduk A x biaya load/unload)+(OMH/m x jarak
perpindahanproduk A)] + [(frekuensiproduk B x biaya load/unload)+(OMH/m x jarak perpindahanproduk B)] =
[(1 x Rp.50000)+(Rp.1500 x 150m)] + [(65 x Rp.50000)+(Rp.1500/m x 75m)] = Rp. 3.637.500,-Forklift :[(1 x Rp.25000)+(Rp.7500 x 150m)] + [(33 x Rp.25000)+(Rp.7500/m x 75m)] = Rp.2.537.500,-
Penyelesaian
DAFTAR PUSTAKA
• M. Syamsul Ma’arif (2003) Manajemen Operasi, Grasindo, Jakarta• Indriyogito Sudarmo (2000) Manajemen Bisnis Logistik, BPFE,
Yogyakarta.• Coyle, Yangle (2009) Supplay Change Management, A Logistic
Perpective, 8th, South-Wester Cangage Learning, USA• Heizer Jay B. Rander (2006), Manajemen Operasi, Salemba Empat,
Jakarta• Hani Handoko (2002) Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,
Yogyakarta• Siswanto (2005) Riset Operasi, Erlangga, Jakarta• Gasperz (2012) All-in one, Production and Inventory Management,
Vinchristo Publiction, Jakarta• Andi Wijaya (2012) Pengantar Riset Operasi, Edisi 2, Mitra Wacana
Media, Jakarta
Terima KasihChristian Kuswibowo, M.Sc