penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik...

7
79 Lampiran C - HASIL EKSTRAKSI ATRIBUT SEISMIK L.C.1. Sistem Trak (tahap) Pre-rift Gambar L.C.1. Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top Basement.

Upload: nguyenphuc

Post on 29-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

79

Lampiran C - HASIL EKSTRAKSI ATRIBUT SEISMIK L.C.1. Sistem Trak (tahap) Pre-rift

Gambar L.C.1. Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top Basement.

Page 2: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

80

L.C.2. Sistem Trak (tahap) Rift-initiation

Gambar L.C.2. Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top Formasi Lower Red Beds.

Page 3: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

81

L.C.3. Sistem Trak (tahap) Rift-Climax

Gambar L.C.3.1 Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top Formasi Brownshale. Amplitudo dan frekuensi tinggi berasosiasi dengan warna biru gelap.

Page 4: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

82

Gambar L.C.3.2. Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top 4930’ Sand.

Page 5: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

83

L.C.4. Sistem Trak (tahap) Post-Rift

Gambar L.C.4.1. Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top Pematang. Warna putih bernilai paling rendah, warna biru gelap bernilai paling tinggi.

Page 6: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

84

Gambar L.C.4.2. Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik dengan acuan Top Formasi Menggala. Warna putih bernilai paling rendah, warna biru gelap bernilai paling tinggi.

Page 7: Penampang horisontal hasil ekstraksi atribut seismik ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/549/jbptitbpp-gdl-agussuhirm-27426... · Sistem Trak (tahap) Post-Rift Gambar L.C.4.1. Penampang

85

Lampiran D - SINTESIS PALEOGEOGRAFI

Salah satu teknik penting dalam analisis cekungan adalah teknik mensintesiskan

sejumlah peta yang berbeda tipenya untuk menjelaskan satu data atau informasi

tertentu tentang daerah tersebut. Satu peta dapat digunakan untuk menjelaskan

atau melengkapi informasi yang disampaikan melalui peta yang lain.

Salah satu cara untuk menyampaikan hasil dari suatu sintesis adalah melalui

diagram. Diagram sintesis seringkali dianggap sebagai cara yang cukup efektif

dalam memberikan gambaran tentang kondisi geologi suatu daerah. Beberapa

diagram sintesis dapat digunakan untuk mengilustrasikan suatu model cekungan.

Peta-peta hasil interpretasi, juga penampang silang (cross sections) dan diagram

blok yang menyajikan informasi mengenai hubungan struktur, stratigrafi atau

paleogeografi suatu daerah merupakan salah satu media yang banyak digunakan

dalam analisis basin, seperti misalnya informasi mengenai tahap-tahap

(sequential) evolusi cekungan yang melalui even-even tektonik tertentu ataupun

perubahan tinggi muka air laut. Peta paleogeografi secara umum terbagi menjadi 3

macam (Miall, 1984), yaitu:

1. Peta yang menyajikan informasi mengenai fasies dasar, tipe litofasies

ataupun stratigrafi. Biasanya berupa peta-peta isopach yang dapat

menggambarkan distribusi fasies itu sendiri. Banyak digunakan untuk

menjelaskan sekuen karbonat, terutama untuk membagi tipe-tipe fasies.

2. Kombinasi peta fasies seperti peta pembagian fasies, rasio klastik atau peta

kontur batupasir isolith, trend besar butir dan informasi mengenai

paleogeografi. Banyak digunakan pada sekuen klastik.

3. Peta-peta interpretasi yang merupakan peta umum untuk menjelaskan

informasi-informasi geologi suatu daerah.

Diagram blok merupakan media yang cukup berguna untuk merangkum dan

menyajikan informasi-informasi penting mengenai interpretasi paleogeografi

(Miall, 1984). Diagram blok paleogeografi ini misalnya digunakan untuk

menggambarkan skema lingkungan pengendapan suatu cekungan.