pengaruh bentuk penampang terhadap perubahan …

126
(SKRIPSI) PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN DASAR PADA SALURAN TERBUKA ( UJI MODEL LABORATORIUM ) Oleh : M. YUSUF : 105 81 1084 09 MUH. HAMZAH RAHIM : 105 81 997 09 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PENGAIRAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

(SKRIPSI)

PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP

PERUBAHAN DASAR PADA SALURAN TERBUKA

( UJI MODEL LABORATORIUM )

Oleh :

M. YUSUF : 105 81 1084 09

MUH. HAMZAH RAHIM : 105 81 997 09

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL PENGAIRAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …
Page 3: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …
Page 4: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT., atas segala

rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan tugas akhir ini, dan Alhamdulillah dapat kami selesaikan

dengan baik.

Tugas akhir ini kami susun sebagai salah satu persyaratan

akademik yang harus ditempuh dalam rangka menyelsaikan Program

Studi pada Jurusan dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Makassar. Adapun judul tugas akhir kami adalah:

“PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN DASAR

PADA SALURAN TERBUKA ( UJI MODEL LABORATORIUM )”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi

ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan sebagai

manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, baik dari

segi segi teknis penuliusan maupun dari perhitungan-perhitungan. Oleh

karena itu, penulis menerima dengan senang hati atas segala koreksi dan

perbaikan guna penyempurnaan tulisan ini agar kelak suatu saat dapat

bermanfaat.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan

dan kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada :

Page 5: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

iv

1. Bapak Hamzah Al Imran, ST.MT Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Muh. Syafaat S. Kuba, ST. Sebagai ketua Jurusan Fakultas

Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ir. H. Muh. Idrus Ompo, Sp. PSDA . selaku pembimbing I

dan Nenny T Karim, ST.MT. selaku pembimbing II, yang telah banyak

meluangkan waktu dalam membimbing kami.

4. Bapak dan ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas

segala waktunya telah mendidik dan melayani penulis selama

mengikuti proses belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah

Makassar.

5. Ayahanda dan ibunda tercinta, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya atas segala limpahan kasih sayang, doa dan

pengorbanannya terutama dalam bentuk materi dalam menyelesaikan

kuliah.

6. Saudara-saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik

terkhusus Angkatan 2009 yang dengan keakraban dan

persaudaraannya banyak membantu dalam menyelesaikan tugas

akhir

Page 6: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

v

Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang

berlipat ganda di sisi Allah SWT. Dan skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi penulis, rekan-rekan, masyarakat serta Bangsa dan

Negara. Amin.

Makassar, Januari 2015

Penulis

Page 7: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... ix

DAFTAR NOTASI DAN LAMBANG ................................................ xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................. 2

C. Tujuan Penelitian............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian............................................................. 3

E. Batasan Masalah............................................................... 4

F. Sistematika Penelitian........................................................ 4

BAB II TINJAUN PUSTAKA ............................................................. 6

A. Saluran Terbuka ................................................................ 6

B. Konsep Dasar Pemodelan ................................................ 7

Page 8: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

vii

C. Geometri Saluran ............................................................. 8

D. Perilaku Aliran Sungai....................................................... 10

E. Aliran Saluran Terbuka..................................................... 11

F. Klasifikasi Aliran............................................................... 12

G. Konsep Dasar Gerusan................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 22

B. Jenis Penelitian dan Sumber Data .................................. 22

C. Alat dan Bahan ................................................................ 23

D. Variabel Yang Diteliti ....................................................... 24

E. Analisa Data .................................................................... 25

F. Prosedur / langkah penelitian........................................... 25

G. Flow Chart Penelitian/ Bagan alur penelitian.................. 27

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................... 29

A. Pola Aliran …….......................................…………… 29

B. Pengamatan Pengarus bentuk penampang terhadap

perubahan dasar saluran……….....………..………. 37

C. Perhitungan Lokasi yang berpotensi terjadinya geru

san dan pengendapan pada saluran… ………… 48

BAB V PENUTUP ...................................................................... 51

A. Kesimpulan……………………………………………...... 51

Page 9: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

viii

B. Saran……………………………………………………….. 51

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

LAMPIRAN ………………………………………...............................

Page 10: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Diagram Klasifikasi Aliran Saluran Terbuka 12

2. Pola penjalaran gelombang di saluran terbuka 15

3. Aliran turbulen dan laminar 17

4. Flowchat penelitian 27

5. Sketsa model saluran 28

6. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai Froude

Bukaan intake 1,5 cm 30

7. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai Froude

Bukaan intake 2 cm 31

8. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai Froude

Bukaan intake 2,5 cm 32

9. Hubungan antara kecepatan dengan bilangan reynol pada

Pada bukaan intake 1,5 cm 34

10. Hubungan antara kecepatan dengan bilangan reynol pada

Pada bukaan intake 2 cm 35

11. Hubungan antara kecepatan dengan bilangan reynol pada

Pada bukaan intake 2,5 cm 36

12. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 1,5

(waktu 15 menit) 38

Page 11: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

x

13. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 1,5 cm

(waktu 20 menit) 39

14. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 1,5 cm

(waktu 25 menit) 40

15. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 2 cm

(waktu 15 menit) 42

16. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 2 cm

(waktu 2 menit) 43

17. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 2 cm

(waktu 25 menit) 44

18. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 2,5 cm

(waktu 15 menit) 45

19. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 2,5 cm

(waktu 2 menit) 46

20. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan

kedalaman gerusan pada bukaan intake 2,5 cm

(waktu 25 menit) 47

Page 12: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

xi

21. Grafik pengendapan dan gerusan pada penampang

persegi empat 49

22. Grafik pengendapan dan gerusan pada penampang

Trapesium 51

23. Grafik pengendapan dan gerusan pada penampang

Trapesium 52

Page 13: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

xii

DAFTAR NOTASI DAN LAMBANG

A : Luas penampang basah

B : Lebar dasar saluran

Fr : Bilangan froude

H : Tinggi muka air

X , L : Panjang saluran

Q : Debit aliran

g : Gaya grafitasi bumi

R : Jari-jari hidraulik

T : Waktu pengaliran

V : Kecepatan aliran

Re : Bilangan Reynolds

P : Keliling basah

I : Kemiringan dasar saluran

Page 14: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Geometri penampang trapesium, persegi empat, dan

segitiga 9

2. Hasil Perhitungan bilangan Froude bukaan intake 1,5 cm 29

3. Hasil Perhitungan bilangan Froude bukaan intake 2 cm 31

4. Hasil Perhitungan bilangan Froude bukaan intake 2,5 cm 32

5. Hasil Perhitungan bilangan Reynold bukaan intake 1,5 cm 34

6. Hasil Perhitungan bilangan Reynold bukaan intake 2 cm 35

7. Hasil Perhitungan bilangan Reynold bukaan intake 2,5 cm 36

8. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

1,5 cm (waktu 15 menit) 38

9. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

1,5 cm (waktu 20 menit) 39

10. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

1,5 cm (waktu 25 menit) 40

11. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

2 cm (waktu 15 menit) 41

12. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

2 cm (waktu 20 menit) 43

13. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

2 cm (waktu 25 menit) 44

Page 15: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

xiv

14. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

2,5 cm (waktu 15 menit) 45

15. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

2,5 cm (waktu 20 menit) 46

16. Hasil pengamatan kedalaman gerusan bukaan intake

2,5 cm (waktu 25 menit) 47

17. Hasil Analisa pada Bentuk Penampang Segi Empat 49

18. Hasil Analisa pada Bentuk Penampang Trapesium 51

19. Hasil Analisa pada Bentuk Penampang Segitiga 52

Page 16: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan saluran terbuka maupun sungai sebagai pelengkap dan

penunjang kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya saat ini

tidak bisa dipungkiri lagi. Saluran terbuka bukan hanya sebagai sarana

untuk mengalirkan air, melainkan dapat memberi manfaat lain baik

ditinjau dari segi ekonomis maupun pemenuhan kebutuhan lainnya

seperti, penyediaan air baku, pembangkit listrik, pertanian dan lain

sebagainya. Di daerah perkotaan saluran terbuka di gunakan sebagai

tempat aliran air ketika hujan. Apalagi jika tersumbat, aliran yang

mengalir di daratan tentunya tidak bisa di salurkan dengan lancar, hal

dapat mengakibatkan terjadinya banjir. Ada beberapa hal penyebab yang

dapat mengakibatkan banjir, salahsatunya adalah karena terjadi

pengendapan sedimentasi pada saluran terbuka. Sedimentasi

menyebabkan pendangkalan saluran terbuka, hal itu terjadi karena

ketinggian sedimentasi dan mengurangi kedalaman dari air, yang bisa

menyebabkan meluapnya air. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya

banjir.

Adapun proses perubahan dasar terjadi karena adanya pengaruh

seperti tampang saluran, kemiringan, penyempitan saluran, kecepatan

aliran dan lain sebagainya. Dan Perubahan bentuk penampang saluran

1

Page 17: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

2

dapat menyebabkan perubahan karakteristik aliran seperti perubahan

tinggi energi, kecepatan aliran, dan debit. Dengan berubahnya perameter

tersebut maka akan terjadi pula perubahan karakteristik angkutan

sedimen

Atas penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa bentuk

penampang akan sangat mempengaruhi perubahan dasar pada saluran

terbuka, hal yang menurut penulis suatu permasalahan pada saluran yang

menarik untuk di teliti. Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian

dengan mengambil judul, “PENGARUH BENTUK PENAMPANG

TERHADAP PERUBAHAN DASAR PADA SALURAN TERBUKA ( UJI

MODEL LABORATORIUM )”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disebutkan di atas maka

penelitian pengaruh bentuk penampang terhadap proses sedimentasi

pada saluran terbuka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh bentuk penampang terhadap kecepatan aliran

dengan menggunakan bentuk penampang yang berbeda ( persegi

empat, trapesium, dan segitiga ).

2) Bagaimana kondisi dasar saluran akibat pengaruh aliran terhadap

penampang yang berbeda ( persegi empat, trapesium, dan segitiga).

Page 18: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

3

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah sebagaimana

yang di uraikan diatas, maka penulis merumuskan tujuan penelitian

sebagai berikut :

1) Mengetahui hubungan antara bentuk penampang saluran ( persegi

empat, segitiga, trapesium ) dengan terhadap kecepatan aliran.

2) Mengetahui pengaruh perubahan dasar saluran akibat kecepatan

aliran terhadap perubahan bentuk penampang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah agar pihak-pihak yang

berkepentingan dapat memperoleh gambaran mengenai masalah-

masalah atau kontraksi yang terjadi pada aliran saluran terbuka,

sehingga dapat menjadi atau memberikan sumbangan pemikiran dalam

merencanakan bangunan-bangunan air pada saluran terbuka, oleh

karena itu manfaat yang dapat di peroleh adalah :

1) Hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengkaji seberapa pengaruh

bentuk penampang terhadap kecepatan aliran.

2) Hasil penelitian sebagai bahan perbandingan dalam menentukan

bentuk penampang pada saluran dengan berdasar pada perubahan

dasar saluran.

Page 19: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

4

E.Batasan Masalah

Pada penelitian ini di batasi beberapa masalah-masalah, masalah

tersebut adalah sebagai berikut :

1) Penelitian di lakukan pada saluran terbuka yang berbeda (persegi,

trapesium dan segitiga) dengan ukuran yang lebih kecil dari yang ada

dilapangan..

2) Pembuatan bentuk penampang yang berbeda ini harus dengan

elevasi yang sama.

F.Sistematika Penulisan

Penulisan ini merupakan susunan yang serasi dan teratur, oleh

karena itu dibuat dengan komposisi bab-bab mengenai pokok uraian

sehingga mencakup pengertian tentang apa, dan bagaimana. Sistematika

penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab I. PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan, yang isinya meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan

sistematika penulisan.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori saluran terbuka, konsep dasar

pemodelan, geometri saluran, perilaku aliran sungai, aliran saluran

terbuka, klasifikasi aliran, aliran laminer dan turbulen, aliran sub kritis,

kritis, dan super kritis, distribusi kecepatan, konsep dasar gerusan.

Page 20: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

5

Bab III. METODE PENELITIAN

Merupakan metodologi penelitian, meliputi lokasi dan waktu penelitian,

jenis penelitian dan sumber data, alat dan bahan, variabel yang diteliti,

prosedur/langkah penelitian, pencatatan data, analisis data, simulasi

penelitian, diagram proses penelitian laboratorium.

Bab IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan, bab ini terdiri dari perhitungan bilangan Froude,

perhitungan bilangan Reynold, perhitungan kedalaman gerusan,

pengamatan lokasi yang berpotensi terjadi pengendapan dan gerusan.

BAB V. PENUTUP

Penutup, bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

Page 21: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Saluran Terbuka

Saluran terbuka adalah saluran di mana air mengalir dengan muka

air bebas. Kajian tentang perilaku aliran dikenal dengan mekanika fluida

(fluid mechanis). Hal ini menyangkut sifat-sifat fluida dan pengaruhnya

terhadap pola aliran dan gaya yang akan timbul di antara fluida dan

pembatas (dinding). Telah diketahui secara umum bahwa akibat adanya

perilaku terhadap aliran untuk memenuhi kebutuhan manusia,

menyebabkan terjadinya perubahan alur aliran dalam arah horizontal

maupun vertikal. (Bambang Triatmodjo: 2008)

Saluran digolongkan menjadi dua macam yaitu, saluran alam

(natural) dan saluran buatan (artifical). Saluran alam merupakan suatu

aliran yang meliputi semua alur aliran air secara alami, seperti sungai

yang kecil dan besar dimana alirannya mengalir dari hulu ke hilir. Saluran

buatan saluran yang dibuat dan direncanakan sesuai dengan konteks

pemanfaatnya seperti, saluran irigasi, saluran drainase, saluran pembawa

pada pembangkit listrik tenaga air dan saluran untuk industri. Karakteristik

aliran yang terjadi pada saluran buatan merupakan aliran seragam yang

terjadi di sepanjang saluran.

6

Page 22: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

7

B. Konsep Dasar Pemodelan

Menurut Yuwono Nur (1996), konsep dasar pemodelan dengan

bantuan skala model adalah membentuk kembali masalah atau fenomena

yang ada di prototipe dalam skala yang lebih kecil, sehingga fenomena

yang terjadi di model akan sebangun (mirip) dengan yang ada pada

prototipe.

Menurut Triatmodjo Bambang (2003), hubungan antara model dan

prototip dipengaruhi oleh hukum-hukum sifat sebangun hidraulik. Sifat

sebangun ini terbagi atas sebangun geometrik, sebangun kinematik dan

sebangun dinamik.

1. Sebangun Geometrik

Sebangun geometrik dipenuhi apabila model dan prototipe

mempunyai bentuk yang sama tetapi berbeda ukuran. Hal ini berarti

bahwa perbandingan antara semua ukuran panjang antara model dan

prototipe adalah sama. Perbandingan ini disebut dengan skala geometrik.

Ada dua macam kesebangunan geometrik, yaitu sebangun

geometrik sempurna (tanpa distorsi) dan sebangun geometrik dengan

distorsi. Pada sebangun geometrik tanpa distorsi, skala panjang arah

horizontal dan skala panjang arah vertikal adalah sama, sedangkan pada

distorsi, model skala panjang arah horizontal dan skala panjang arah

vertikal tidak sama. Penggunaan skala sebaiknya dibuat tanpa distorsi,

namun jika terpaksa maka digunakan skala distorsi.

Page 23: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

8

2. Sebangun Kinematik

Sebangun kinematik adalah kesebangunan yang memenuhi kriteria

sebangun geometrik dan perbandingan kecepatan dan percepatan aliran

di dua titik pada model dan prototipe pada arah yang sama adalah sama

besar.

Pada model tanpa distorsi, perbandingan kecepatan dan

percepatan pada semua arah adalah sama. Sedangkan pada model

dengan distorsi perbandingan yang sama hanya pada arah tertentu saja,

yaitu pada arah vertical atau horizontal.

3. Sebangun Dinamik

Jika prototipe dan model sebangun geometric dan kinematik, gaya-

gaya yang bersangkutan pada model dan prototipe untuk seluruh

pengaliran mempunyai perbandingan yang sama dan bekerja pada arah

yang sama, maka dikatakan sebagai sebangun dinamik.

C. Geometri saluran

Geometri (penampang) saluran, (channel section) adalah tegak

lurus terhadap arah aliran sedangkan penampang vertikal saluran (vertical

channelsection) adalah suatu penampang melalui titik terbawah atau

terendah daripenampang saluran pada tabel berikut :

Page 24: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

9

Tabel. 1. Geometri penampang trapesium, persegi empat, dan segitiga

GEOMETRI

SALURAN

LUAS

(A)

KELILING BASAH

(O)

JARI-JARI

HIDROLIS (R)

Geometri penampang

trapesium

(b+zh)h

b+2h 1 + 𝑍2 𝑏 + 2ℎ ℎ

𝑏 + 2ℎ 1 + 𝑧2

Geometri penampang

persegi

b.h

b+2h

𝑏ℎ

𝑏 + 2ℎ

Geometri penampang

segitiga

T

Zℎ2

2h 𝐼 + 𝑍2

𝑧ℎ

2 𝐼 + 𝑧2

I

Z

I h

b

Z

z

h

b

h Z

Z

I I

Page 25: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

10

Keterangan :

b = lebar dasar saluran dan h = tinggi kedalaman air

D. Perilaku Aliran Sungai

Sungai adalah suatu saluran drainase yang terbentuk secara

alamiah. Sungai yang mengalir di dalamnya air memiliki potensi untuk

menggerus tanah dasarnya secara terus-menerus sehingga terjadi

keruntuhan tebing yang menghasilkan volume sedimen yang sangat

besar. Tebing sungai di daerah pegunungan memiliki kemiringan sungai

yang curam, gaya tarik alirannya pun cukup besar, tetapi setelah aliran

sungai mencapai dataran, maka gaya tariknya sangat menurun. Dengan

demikian beban yang terdapat dalam arus sungai berangsur-angsur

diendapkan. Oleh karena itu ukuran butiran sedimen di hulu lebih besar

daripada di hilir.

Ada kondisi dimana daerah pegunungan yang curam dan

memasuki dataran yang lebih landai mengalami perubahan kemiringan

yang mendadak. Pada lokasi ini terjadi pengendapan yang sangat sensitif

yang menyebabkan alur sungai mudah berpindah dan membentuk kipas

pengendapan. Sungai semakin bertambah lebar dan dangkal, erosi dasar

sungai tidak terjadi lagi, namun sebaliknya pengendapan yang sangat

sensitif justru terjadi. Dasar sungai secara terus-menerus naik, dan

sedimen yang hanyut terbawa arus banjir tersebut dan mengendap

secara luas membentuk dataran alluvial.

Page 26: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

11

E. Aliran Saluran Terbuka

Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran yaitu

aliran saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Dua macam aliran

tersebut dalam banyak hal mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam

satu ketentuan penting. Perbedaan tersebut adalah pada keberadaan

permukaan bebas; aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas,

sedang aliran saluran tertutup tidak mempunyai permukaan bebas karena

air mengisi seluruh penampang saluran.

Saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka

air bebas. Pada semua titik di sepanjang saluran, tekanan di permukaan

air adalah sama, yang biasanya adalah tekanan atmosfir. Pengaliran

melalui suatu pipa (saluran tertutup) yang tidak penuh (masih ada muka

air bebas) masih termasuk aliran dalam saluran terbuka. Oleh karena

aliran melalui saluran terbuka harus mempunyai muka air bebas, maka

aliran ini biasanya berhubungan dengan zat cair dan umumnya adalah air.

(Triatmodjo B, 2008)

Analisis aliran melalui saluran terbuka adalah lebih sulit daripada

aliran melalui pipa (saluran tertutup). Di dalam pipa, tampang lintang aliran

adalah tetap yang tergantung pada dimensi pipa. Demikian juga

kekasaran dinding pipa adalah seragam di sepanjang pipa. Pada saluran

terbuka, misalnya sungai (saluran alam), variabel aliran sangat tidak

teratur baik terhadap ruang maupun waktu. Variabel tersebut adalah

tampang lintang saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan, debit

Page 27: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

12

aliran dan sebagainya. Ketidakteraturan tersebut mengakibatkan analisis

aliran sangat sulit untuk diselesaikan secara analitis. Oleh karena itu

analisis aliran melalui saluran terbuka adalah lebih empiris jika

dibandingkan dengan aliran melalui pipa.

Untuk saluran buatan seperti saluran irigasi, drainase, saluran

pembawa pada pembangkit listrik tenaga air atau untuk keperluan industri;

karakteristik aliran disepanjang saluran adalah seragam. Analisis aliran

jauh lebih sederhana daripada aliran melalui saluran alam

. F. Klasifikasi Aliran

1. Klasifikasi Aliran berdasarkan Fungsi Ruang dan Waktu

Aliran saluran terbuka dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelas

diantaranya berdasarkan pada perubahan kedalaman aliran mengikuti

fungsi waktu dan ruang sebagaimana yang dapat dilihat pada diagram

berikut.

gambar 1. Diagram Klasifikasi Aliran Saluran Terbuka

Page 28: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

13

Aliran mantap adalah aliran yang terjadi apabila kedalaman aliran

tidak berubah atau konstan sepanjang waktu tertentu, sedangkan aliran

tidak mantap. adalah aliran yang terjadi apabila kedalaman aliran berubah

sepanjang waktu tertentu.

Aliran Seragam adalah aliran yang terjadi apabila kedalaman aliran

sama pada setiap penampang saluran, suatu aliran seragan dapat bersifat

tunak atau tidak tunak, tergantung apakah kedalamannya berubah sesuai

dengan perubahan waktu. Aliran seragam yang mantap (steady uniform

flow) adalah jenis pokok aliran yang digunakan dalam analisis hidrolika

saluran terbuka. Kedalaman aliran tidak berubah selama suatu waktu

tertentu yang telah diperhitungkan. Penetapan bahwa suatu aliran bersifat

seragam yang tidak mantap (unsteady uniform flow) harus dengan syarat

bahwa permukaan air berfluktuasi sepanjang waktu dan tetap sejajar

dasar saluran. Aliran berubah (varied flow) adalah aliran yang terjadi bila

kedalaman aliran berubah disepanjang saluran.

Ciri-ciri pokok aliran seragam adalah sebagai berikut:

a. Kedalaman, luas basah, kecepatan, dan debit pada setiap penampang

pada saluran yang lurus adalah konstan.

b. Garis energi, muka air dan dasar saluran saling sejajar, berarti

kemiringanya sama.

Berdasarkan pengaruh gaya tarik bumi aliran dibedakan menjadi

aliran subkritis, kritis, dan super kritis. Aliran disebut sub kritis apabila

Page 29: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

14

gangguan (misalnya batu dilemparkan ke dalam aliran sehingga

menimbulkan gelombang) yang terjadi di suatu titik pada aliran dapat

menjalar ke arah hulu. Aliran sub kritis dipengaruhi oleh kondisi hilir,

dengan kata lain keadaan di hilir akan mempengaruhi aliran di sebelah

hulu. Apabila kecepatan aliran cukup besar sehingga gangguan yang

terjadi tidak menjalar ke hulu maka aliran disebut super kritis. Dalam hal

ini kondisi di hulu akan mempengaruhi aliran di sebelah hilir. Apabila

kecepatan aliran cukup besar sehingga gangguan yang terjadi tidak

menjalar ke hulu maka aliran adalah super kritis.Penentuan tipe aliran

dapat didasarkan pada nilai bilangan Froude Fr, yang mempunyai bentuk:

Fr = 𝑉

𝑔𝑦 ……………………………………………...……………… (1)

dengan: Fr = Bilangan Froude

v = Kecepatan aliran (m/detik)

g = Percepatan gravitasi (m/detik2)

y = Kedalaman aliran (m)

Gambar 2. menunjukkan perbandingan antara kecepatan aliran dan

kecepatan rambat gelombang karena adanya gangguan. Pada Gambar

2.a gangguan pada r diam (V = 0) akan menimbulkan gelombang yang

merambat ke segala arah. Gambar 2.b menunjukkan aliran sub kritis

dimana gelombang masih bisa menjalar ke arah hulu. Pada kondisi ini

Page 30: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

15

bilangan Froude Fr < 1. Gambar 2.c adalah aliran kritis dimana kecepatan

aliran sama dengan kecepatan rambat gelombang. Dalam keadaan ini Fr

= 1. Sedangkan Gambar 2.d adalah aliran super kritis dimana gelombang

tidak bisa merambat ke hulu karena kecepatan aliran lebih besar dari

kecepatan rambat gelombang. Keadaan ini bilangan Froude Fr > 1.

gambar 2. Gambar Pola penjalaran gelombang disaluran terbuka

(Sumber: Bambang Triatmojo, 2008)

2. Klasifikasi Aliran berdasarkan Perilaku Aliran

Keadaan atau perilaku aliran saluran terbuka pada dasarnya

ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan grabitasi sehubungan dengan

gaya-gaya inersia aliran. Tegangan permukaan air dalam keadaan

tertentu dapat pula mempengaruhi perilaku aliran, tetapi pengaruh ini tidak

Page 31: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

16

terlalu besar dalam masalah saluran terbuka pada umumnya yang ditemui

dalam dunia perekayasaan. Menurut ilmu mekanika fluida aliran fluida

khususnya air diklasifikasikan berdasarkan perbandingan antara gaya-

gaya inersia (inertial forces) dengan gaya-gaya akibat kekentalannnya

(viscous forces) menjadi tiga bagian yaitu: aliran laminer, aliran transisi

dan aliran turbulen. Variabel yang dipakai untuk klasifikasi ini adalah

bilangan Reynolds yang didefinisikan sebagai:

Re = 𝑉.𝑅

𝜇 …....………...……………………………………………… (2)

Dimana: v = Karakteristik kecepatan aliran (m/detik)

L = Panjang karakteristik (m)

ν = kekentalan kinematik (m2/detik)

Kekentalan kinematik didefinisikan sebagai

ν = 𝜇

𝜌

dimana: μ = kekentalan dinamik dengan satuan kg/m.d

ρ = kerapatan air dengan satuan kg/m3

Secara jelasnya Klasifikasi aliran berdasarkan bilangan Reynolds

dapat dibedakan menjaditiga kategori seperti berikut ini :

a. Re < 500 aliran laminer

b. 500 < Re < 2000 aliran transisi

Page 32: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

17

c. Re > 2000 aliran turbulen

a. aliran turbulen c. aliran laminar

b. aliran transisi

gambar 3. Aliran turbulen, laminar dan transisi (sumber: Amazon.com)

Aliran di katakan laminer apabila tahanan antara lapisan-lapisan zat

cair lebih besar jika di bandingkan dengan gaya inersia, sehingga

kekentalan lebih menentukan sifat aliran. Pada keadaan ini garis arus

tampak lurus karena butir-butir air bergerak secara teratur menurut garis

arus.

Aliran di sebut turbulen apabila tahanan antara lapisan-lapisan zat

cair sangat lemah di bandingkan gaya inersia. Pada keadaan ini garis arus

tampak bergelombang karena butir-butir air bergerak secara teratur.

Antara aliran laminer dan turbulen terdapat keadaan campuran yang

disebut keadaan peralihan.

Suatu kombinasi dari efek viskositas dan gravitasi menghasilkan

salah satu dari empat regimen aliran, yang disebut:

a. Subkritis-laminer (subtricical-laminer), apabila Fr lebih kecil dari pada

satu dan Re berada dalam rentang laminer;

Page 33: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

18

b. Superkritis_laminer (supercritcal-laminer), apabila Fr besar dari pada

satu dan Re berada dalam rentang laminer;

c. Superkritis-turbulent (supercritical-turbulrnt), apabila Fr lebih besar

dari pada satu dan Re berada dalam rentang laminer;

d. Subkritis-turbulen (subcritical-turbulent), apabila Fr lebih kecil dari

pada satu dan Re berada dalam rentang turbulen.

G. Konsep Dasar Gerusan

1. Pengertian Gerusan

Gerusan adalah fenomena alam yang disebabkan oleh aliran air

yang biasanya terjadi pada dasar sungai yang terdiri dari material alluvial

namun terkadang dapat juga terjadi pada sungai yang keras. Gerusan

dapat menyebabkan terkikisnya tanah di sekitar fondasi dari sebuah

bangunan yang terletak pada aliran air. Gerusan biasanya terjadi sebagai

bagian dari perubahan morfologi dari sungai dan perubahan akibat

bangunan buatan manusia (Breusers & Raudkivi, 1991 dalam Cahyono

Ikhsan & Solichin 2008).

Proses gerusan dan pengendapan umumnya terjadi karena

perubahan pola aliran terutama pada sungai aluvial. Perubahan pola

aliran terjadi karena adanya halangan pada aliran sungai tersebut, berupa

bangunan sungai seperti pilar jembatan dan abutmen. Bangunan

semacam ini dipandang dapat merubah geometri alur dan pola aliran yang

Page 34: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

19

selanjutnya diikuti gerusan local disekitar bangunan (Legono,(1990) dalam

sucipto, (2004:33). Raudkivi dan Ettema (1982) dalam gunawan (2006:10)

membedakan tipe gerusan adalah sebagai berikut :

1. Gerusan umum (general scour) di alur sungai merupakan gerusan yang

terjadi akibat prose salami dan tidak berkaitan sama sekali dengan ada

atau tidaknya bangunan sungai.

2. Gerusan di lokalisir (constriction scour) di alur sungai, merupakan

gerusan yang terjadi karena penyempitan alur sungai, aliran menjadi

terpusat.

3. Gerusan lokal ( local scour) di sekitar bangunan, terjadi karena pola

aliran lokal di sekitar bangunan sungai.

Menurut Sucipto (2004:34), sifat alami gerusan mempunyai

fenomena sebagai berikut:

1. Besar gerusan akan sama selisihnya antara jumlah material yang

di transpor keluar daerah gerusan dengan jumlah material yang di

transpor masuk ke dalam daerah gerusan.

2. Besar gerusan akan berkurang apabila penampang basah di daerah

gerusan bertambah (misal karena erosi)

3. Untuk kondisi aliran akan terjadi suatu keadaan gerusan yang disebut

gerusan batas.

Page 35: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

20

2. Mekanisme gerusan

Mempelajari proses gerusan, maka tidak lepas untuk mempelajari

karakteristik sedimen yang ada. Tujuan dari transportasi sedimen adalah

untuk mengetahui apakah pada keadaan tertentu akan terjadi keadaan

seimbang (equilibrium), erosi (erotion), atau pengendapan (deposition)

dan menentukan kuantitas yang terangkut dalam proses tersebut. Jika

struktur ditempatkan pada suatu arus air maka aliran air disekitar struktur

tersebut akan berubah, dan gradient kecepatan vertical dari aliran akan

berubah menjadi gradient tekanan pada ujung permukaan struktur

tersebut. Gradient tekanan ini merupakan hasil dari aliran bawah yang

membentuk dasar saluran.

Menurut Abdurrasyid (2005:37), gerusan yang terjadi di sekitar

abutmen jembatan adalah akibat system pusaran (vortex system) yang

timbul karena aliran dirintangi oleh bangunan tersebut. Sistem pusaran

yang menyebabkan lubang gerusan (scour hole), berawal dari sebelah

hulu abutmen yaitu pada saat mulai timbul komponen aliran dengan arah

aliran ke bawah, karena aliran yang datang dari hulu dihalangi oleh

abutmen, maka aliran akan berubah arah menjadi vertikal dan menuju

dasar saluran dan sebagian berbelok arah menuju depan abutmen

selanjutnya diteruskan di hilir. Aliran arah vertikal ini akan terus menuju

dasar yang selanjutnya akan membentuk pusaran. Di dekat dasar saluran

komponen aliran berbalik arah vertikal ke atas, peristiwa ini diikuti dengan

Page 36: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

21

terbawanya material dasar sehingga terbentuk aliran spiral yang akan

menyebabkan gerusan dasar. Hal ini akan terus berlanjut hingga tercapai

keseimbangan. Gerusan lokal diklasifikasikan menjadi clear water scour

dan live bed scour (Miller 2003). Bila tidak ada perpindahan sedimen pada

bed menjauhi struktur, fenomena ini disebut clear water scour. Pada

kondisi ini, tegangan geser aliran kurang dari yang dibutuhkan untuk

perpindahan sedimen (kurang dari tegangan geser kritis). Pada struktur,

periode inisial dari erosi diikuti oleh equilibrium (keseimbangan, terjadi

pada saat perubahan aliran yang disebabkan lubang gerusan mengurangi

besarnya tegangan geser yaitu bila sedimen tidak bisa lagi bergerak dan

berpindah dari lubang gerusan). Chabert dan Engeldiner (1956) dalam

Breuser dan Raudkivi (1991:61) menyatakan lubang gerusan yang terjadi

pada alur sungai umumnya merupakan korelasi antara kedalaman

gerusan dengan kecepatan aliran sehinga lubang gerusan tersebut

merupakan fungsi waktu Sedangkan Breusers dan Raudkivi (1991:61)

menyatakan bahwa kedalaman gerusan maksimum merupakan fungsi

kecepatan geser.

Page 37: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di labotatorium Fakulatas Teknik Sipil

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan rencana waktu penelitian

selama 2 bulan yaitu dimulai bulan agustus sampai dengan bulan oktober,

dimana pada bulan pertama yakni di awal bulan agustus merupakan

kajian literatur, pada bulan kedua yakni bulan september merupakan

pengambilan data merupakan tahap pegelolaan data.

B. Jenis Penelitian dan Sumber Data

1. Jenis Penelitian

penelitian yang digunakan adalah simulasi eksperimental, dimana

kondisi tersebut dibuat dan diatur sendiri oleh peneliti dengan mengacu

pada literatur yang berkaitan dengan judul penelitian tersebut.

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yang terdiri dari :

a. Data primer yakni data yang diperoleh langsung dari simulasi model

fisik di laboratorium.

b. Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari literatur, hasil penelitian

yang telah ada, baik yang telah dilakukan di laboratorium maupun di

22

Page 38: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

23

tempat lain yang berkaitan dengan penelitian karakteristik aliran saluran

terbuka.

C. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Alat :

a. Flowatch untuk mengukur kecepatan aliran dan suhu tempat

penelitian

b. Stop watch untuk mengukur waktu lama pengaliran

c. Pintu sorong untuk mengatur besarnya debit (Q) yang di alirkan

d. Mesin pompa, digunakan untuk memompa air dari hilir ke hulu.

e. Meter lipat..

f. Pipa dan slang untuk mengalirkan/menaikkan air dari bak air

kesaluran.

g. Kamera digunakan untuk pengambilan dokumentasi dokumentasi.

h. Alat tulis

i. Benang nilon

2. Bahan :

a. Model morfologi sungai atau saluran terbuka dengan penampang

(Segi empat, Trapesium, dan Segitiga) model lurus dan belok,

panjang saluran 9 m, dan tinggi saluran 0,40 m dari dasar saluran.

Page 39: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

24

b. Pasir, yang sebelumnya sudah di saring dan diloloskan di ayakan no

10 dan tertahan no. 200. Hal ini dimaksudkan agar material yang

dipakai tidak mengandung banyak lumpur. Pasir ini sudah

diperadakan oleh peneliti sebelum kami yang berasal dari sungai

jeneberang.

c. Tanah, sebagai lapisan bawah media/flume saluran penelitian

d. Air

D. Variabel Yang Diteliti

Sesuai tujuan penelitian ini yang dilaksanakan pada model saluran

terbuka (flume), dengan kajian untuk mengetahui besarnya tegangan

geser dasar dan untuk mengetahui lokasi-lokasi yang terjadi gerusan dan

pengendapan pada saluran terbuka yang mengacu pada rancangan yang

telah disetujui untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian.

Variabel yang akan digunakan adalah :

1. Variabel bebas :

a) Tinggi muka air (h)

b) Kecepatan aliran (v)

c) Waktu (t)

2. Variabel tidak bebas:

a) Debit (Q)

Page 40: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

25

b) Angka Froude (Fr)

c) Angka Reynold (Re)

d) Rapat massa sedimen (𝜌𝑠)

e) Rapat massa air (𝜌𝑤)

E. Analisa Data

Dari data lapangan atau laboratorium kemudian diolah sebagai

bahan analisa hasil kajian sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian.

Data yang diolah adalah data yang relevan yang dapat mendukung dalam

menganalisa hasil penelitian, antara lain : data debit Q (m3/det) kecepatan

aliran V (m/det).

F. Prosedur / Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

1) Mempersiapkan peralatan di laboratorium termasuk membuat model

fisik saluran terbuka ( persegi empat, trapesium, segitiga ).

2) Kalibrasi : Debit aliran, kecepatan aliran, dimensi saluran.

3) Melakukan pengaliran awal untuk mengetahui layak atau tidaknya

saluran yang akan digunakan dalam pengaliran (Running kosong)

4) Melakukan pengukuran pada saat pengaliran yaitu pengukuran

kecepatan aliran (v).

5) Mengamati gerusan dan pengendapan yang terjadi secara langsung

pada model saluran terbuka.

Page 41: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

26

6) Mengamati lokasi-lokasi atau tempat yang terjadi gerusan dan

pengendapan pada saluran terbuka.

7) Mengamati perbandingan dasar saluran tiap bentuk saluran.

8) Mencatat data-data penelitian yang diperlukan dalam perhitungan.

Page 42: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

27

G. Flow Chart Penelitian/ Bagan alur penelitian

Gambar 4. flow chart penelitian

Mulai

Identifikasi dan Permasalahan

Data Sekunder Pengambilan Data Data Primer

Model Saluran

VerifikasiData

Kecepatan Aliran (V) Kedalaman Aliran (h)

Selesai

Analisa Data

Kesimpulan

Tidak

Ya

Page 43: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

22

910

540

133 180

270

270

166,62

286

242

144

30

GAMBAR MODEL SALURAN

Page 44: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

27

G. Diagram Penelitian Laboratorium

Gambar 10 . Bagan alir penelitian

Mulai

Persiapan

Persiapan Alat Peraga

Laboratorium

Persiapan Alat dan bahan

yang akan digunakan

ya

Variasi bentuk penampang :

- Persegi Empat - Trapesium - Segitiga

ya

Verifikasi Data

Analisa Data

Selesai

Pengambilan

Data

Data kecepatan aliran

(v)

Data tinggi muka air

(h)

Page 45: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

28

910

540

133 180

270

270

166,62

286

242

144

30

GAMBAR MODEL SALURAN

Page 46: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pola Aliran

1. Perhitungan Bilangan Froude

Hasil perhitungan bilangan Froude untuk berbagai debit dan waktu

yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Hasil Perhitungan bilangan Froude bukaan intake 1,5 cm

No Debit waktu Kecepatan

Tinggi Muka

Air Froude Keterangan Model

Penampang

(m3/s) (dtk) (m/s) (m)

1 0,0034

15 0,494 0,036 0,834 subkritis

Segi Empat 20 0,511 0,035 0,869 subkritis

25 0,539 0,036 0,906 subkritis

2 0,0034

15 0,506 0,038 0,831 subkritis

Segitiga 20 0,522 0,037 0,865 subkritis

25 0,547 0,038 0,893 subkritis

3 0,0034

15 0,467 0,034 0,806 subkritis

Trapesium 20 0,500 0,035 0,850 subkritis

25 0,517 0,036 0,872 subkritis

Sumber: hasil perhitungan

Gambar 6. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai Froude bukaan intake 1,5 cm

0.806

0.850

0.872

0.800

0.850

0.900

0.950

0.460 0.480 0.500 0.520 0.540 0.560

Nila

i Fro

ud

e

Kecepatan (m/dtk)

Hubungan antara kecepatan dan nilai froude

Segi empat

Trapesium

Segitiga

29

Page 47: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

30

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa bilangan Froude yang

diperoleh adalah bervariasi, meskipun demikian dapat dipastikan bahwa

kondisi aliran yang terjadi yaitu aliran subkritis Karena nilai Fr < 1 dan

aliran kritis karena Fr = 1. Dan nilai Froud tertinggi diperoleh penampang

segi empat yaitu 0,906 pada kecepatan 0,539 m³/dtk, sedangkan nilai

Froud terendah diperoleh penampang Trapesium dengan nilai froud 0,806

pada kecepatan 0,467 m³/dtk.

Tabel 3. Hasil Perhitungan bilangan Froude bukaan intake 2 cm

No Debit waktu kecepatan

Tinggi Muka

Air Froude Keterangan Model

Penampang

(m3/s) (dtk) (m/s) (m)

1 0,0045

15 0,669 0,052 0,938 subkritis

Segi Empat 20 0,700 0,053 0,967 subkritis

25 0,747 0,055 1,017 Kritis

2 0,0045

15 0,678 0,055 0,926 subkritis

Segitiga 20 0,706 0,058 0,940 Subkritis

25 0,761 0,058 1,009 Kritis

3 0,0045

15 0,606 0,046 0,906 subkritis

Trapesium 20 0,656 0,050 0,936 subkritis

25 0,742 0,052 1,036 Kritis

Sumber: hasil perhitungan

Gambar 7. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai Froude bukaan intake 2 cm

0.850

0.900

0.950

1.000

1.050

0.000 0.200 0.400 0.600 0.800

Nilai F

rou

de

Kecepatan (m/dtk)

Hubungan antara kecepatan dan nilai froude

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 48: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

31

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa bilangan Froude yang

diperoleh adalah bervariasi, kondisi aliran yang terjadi yaitu aliran subkritis

Karena nilai Fr < 1 dan aliran kritis karena Fr = 1. Dan nilai Froud tertinggi

diperoleh penampang Trapesium yaitu 1,036 pada kecepatan 0,742

m³/dtk, sedangkan nilai Froud terendah diperoleh penampang trapesium

dengan nilai Froud 0,906 pada kecepatan 0,742 m³/dtk.

Tabel 4. Hasil Perhitungan bilangan Froude bukaan intake 2,5 cm

No Debit waktu kecepatan

Tinggi Muka

Air Froude Keterangan Model

Penampang

(m3/s) (dtk) (m/s) (m)

1 0,0057

15 0,767 0,056 1,035 Kritis

Segi Empat 20 0,792 0,060 1,034 Kritis

25 0,813 0,057 1,092 Kritis

2 0,0057

15 0,822 0,065 1,033 Kritis

Segitiga 20 0,850 0,068 1,045 Kritis

25 0,866 0,068 1,060 Kritis

3 0,0057

15 0,722 0,052 1,007 Kritis

Trapesium 20 0,756 0,054 1,040 Kritis

25 0,792 0,054 1,084 Kritis

Sumber: hasil perhitungan

Gambar 8. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai Froude bukaan intake 2,5 cm

1.000

1.020

1.040

1.060

1.080

1.100

0.700 0.750 0.800 0.850 0.900

Nilai F

rou

de

Kecepatan (m/dtk)

Hubungan antara kecepatan dan nilai froude

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 49: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

32

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa bilangan Froude yang

diperoleh adalah bervariasi, meskipun demikian dapat dipastikan bahwa

kondisi aliran yang terjadi yaitu aliran kritis Karena nilai Fr < 1 dan aliran

kritis karena Fr = 1. Dan nilai Froud tertinggi diperoleh penampang segi

empat yaitu 1,092 pada kecepatan 0,813m³/dtk, sedangkan nilai Froude

terendah diperoleh penampang trapesium dengan nilai Froud 1,007 pada

kecepatan 0,722 m³/dtk.

2. Perhitungan Kekentalan Relatif

Keadaan atau perilaku aliran pada saluran terbuka pada dasarnya

ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan gravitasi. Pengaruh kekentalan

(viscosity) aliran dapat bersifat laminer, turbulen dan peralihan yang

tergantung pada pengaruh kekentalan, sehubungan dengan kelembaman.

Berikut hasil perhitungan bilangan Reynold untuk berbagai debit dan

waktu yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Hasil Perhitungan bilangan Reynold bukaan intake 1,5 cm

No Debit waktu kecepatan

jari-jari hidrolis Reynold Keterangan

Model Penampang

(m3/s) (dtk) (m/s) (m)

1 0,0034

15 0,494 0,032 19,232,814 Turbulen

Segi Empat 20 0,511 0,032 19,852,000 Turbulen

25 0,539 0,033 21,110,017 Turbulen

2 0,0034

15 0,506 0,034 20,636,218 Turbulen

Segitiga 20 0,522 0,034 21,030,731 Turbulen

25 0,547 0,034 22,635,799 Turbulen

3 0,0034

15 0,467 0,031 17,377,985 Turbulen

Trapesium 20 0,500 0,032 19,173,023 Turbulen

25 0,517 0,032 20,097,210 Turbulen

Sumber: hasil perhitungan

Page 50: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

33

Gambar 9. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai reynold bukaan intake 1,5 cm

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa bilangan Reynold yang

diperoleh adalah bervariasi, meskipun demikian dapat dipastikan bahwa

aliran yang diperoleh pada penelitian ini adalah aliran turbulen yaitu Re >

2000. Dan nilai Reynold tertinggi diperoleh penampang Segitiga yaitu

22635,799 pada kecepatan 0,547 m³/dtk, sedangkan nilai Reynold

terendah diperoleh penampang Trapesium dengan nilai Reynold

17377,985 pada kecepatan 0,467 m³/dtk.

Tabel 6. Hasil Perhitungan bilangan Reynold bukaan intake 2 cm

No Debit waktu kecepatan

jari-jari hidrolis Reynold Keterangan

Model Penampang

(m3/s) (dtk) (m/s) (m)

1 0,0045

15 0,669 0,045 36,368,047 Turbulen

Segi Empat 20 0,700 0,046 39,040,365 Turbulen

25 0,747 0,048 42,748,895 Turbulen

2 0,0045

15 0,678 0,047 38,567,466 Turbulen

Segitiga 20 0,706 0,050 41,985,075 Turbulen

25 0,761 0,050 45,677,348 Turbulen

3 0,0045

15 0,606 0,040 29,280,669 Turbulen

Trapesium 20 0,656 0,044 34,472,347 Turbulen

25 0,742 0,045 40,521,911 Turbulen

Sumber: Hasil perhitungan

0.000

5000.000

10000.000

15000.000

20000.000

25000.000

0.460 0.480 0.500 0.520 0.540 0.560

Nilai R

eyn

old

Hubungan antara kecepatan dan nilai reynold

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 51: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

34

Gambar 10. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai reynold bukaan intake 2 cm

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa bilangan Reynold yang

diperoleh adalah bervariasi, meskipun demikian dapat dipastikan bahwa

aliran yang diperoleh pada penelitian ini adalah aliran turbulen yaitu Re >

2000. Dan nilai Reynold tertinggi diperoleh penampang Segitiga yaitu

45677,348 pada kecepatan 0,761 m³/dtk, sedangkan nilai Reynold

terendah diperoleh penampang Trapesium dengan nilai Reynold

29280,669 pada kecepatan 0,606 m³/dtk.

Tabel 7. Hasil Perhitungan bilangan Reynold bukaan intake 2,5 cm

No Debit waktu kecepatan

jari-jari hidrolis Reynold Keterangan

Model Penampang

(m3/s) (dtk) (m/s) (m)

1 0,0057

15 0,767 0,048 44,575,027 Turbulen

Segi Empat 20 0,792 0,051 48,792,200 Turbulen

25 0,813 0,049 47,748,803 Turbulen

2 0,0057

15 0,822 0,055 54,254,913 Turbulen

Segitiga 20 0,850 0,057 58,231,599 Turbulen

25 0,866 0,057 59,723,147 Turbulen

0,0057

15 0,722 0,046 39,616,393 Turbulen

Trapesium 3 20 0,756 0,047 42,449,926 Turbulen

25 0,792 0,047 44,857,118 Turbulen

Sumber: Hasil perhitungan

0.000

10000.000

20000.000

30000.000

40000.000

50000.000

0.000 0.200 0.400 0.600 0.800

Nilai R

eyn

old

Kecepatan (m/dtk)

Hubungan antara kecepatan dan nilai reynold

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 52: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

35

Gambar 11. Hubungan antara kecepatan aliran dengan nilai reynold bukaan intake 2,5 cm

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa bilangan Reynold yang

diperoleh adalah bervariasi, meskipun demikian dapat dipastikan bahwa

aliran yang diperoleh pada penelitian ini adalah aliran turbulen yaitu Re >

2000. Dan nilai Reynold tertinggi diperoleh penampang Segitiga yaitu

59723,147 pada kecepatan 0,866 m³/dtk, sedangkan nilai Reynold

terendah diperoleh penampang Trapesium dengan nilai Reynold

39616,393 pada kecepatan 0,722 m³/dtk.

B. Pengamatan Pengaruh Bentuk Penampang Terhadap Perubahan

Dasar Saluran

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 bentuk

penampang (Segi empat, trapesium, segitiga) dan variasi waktu yaitu

15 menit, 20 menit, 25 menit dan tiga variasi debit. Cara mengamati

0.000

10000.000

20000.000

30000.000

40000.000

50000.000

60000.000

70000.000

0.700 0.750 0.800 0.850 0.900

Nil

ai

Reyn

ol

Kecepatan (m/dtk)

Hubungan antara kecepatan dan nilai reynold

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 53: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

36

gerusan yaitu dengan mencatat kedalaman gerusan setiap waktu 15

menit, 20 menit 25 menit tiap penampang saluran.

Pengamatan gerusan dilakukan dengan tiga debit yang berbeda

sesuai dengan bukaan pintu di hulu saluran. Setelah pengujian selesai

setiap prosesnya langsung dilakukan pengambilan data dan diukur secara

manual. Besar kedalaman diambil dari dasar saluran hingga benang

elevasi acuan. Titik yang diukur diambil pada 1 meter setelah hulu

saluran, 2 meter setelah hulu saluran, 3 meter setelah hulu saluran, 4

meter setelah hulu saluran, 5 meter setelah hulu saluran, dan 6 meter

setelah hulu saluran. Dan pada tiap titik pengukuran, pengambilan data

juga diambil pada sebelah kanan, tengah, dan sebelah kiri saluran.

1. Perbandingan bentuk gerusan dengan tiga variasi bentuk

penampang (bukaan intake 1,5 cm)

a. Bentuk gerusan dengan (waktu 15 menit)

Tabel 8. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan Intake

Titik

Waktu 15 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

1,5 cm

1 0,011 0,012 0,008

2 0,011 0,014 0,010

3 0,011 0,013 0,009

4 0,010 0,013 0,008

5 0,012 0,015 0,011

6 0,009 0,013 0,009

Sumber hasil perhitungan

Page 54: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

37

Gambar 12. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 15 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 1,5 cm dengan durasi

waktu 15 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 5, dengan

kedalaman 0,015 m.

b. Bentuk gerusan dengan (waktu 20 menit)

Tabel 9. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan Intake

Titik

Waktu 20 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

1,5 cm

1 0,013 0,015 0,010

2 0,013 0,016 0,011

3 0,012 0,015 0,009

4 0,013 0,016 0,011

5 0,012 0,013 0,010

6 0,010 0,013 0,009

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.005

0.010

0.015

0.020

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 15 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 55: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

38

Gambar 13. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 20 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 1,5 cm dengan durasi

waktu 20 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 4 dan meter 2,

dengan kedalaman 0,016 m.

c. Bentuk gerusan dengan (waktu 25 menit)

Tabel 10. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan Intake

Titik

Waktu 25 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

1,5 cm

1 0,014 0,016 0,012

2 0,014 0,017 0,011

3 0,015 0,018 0,011

4 0,014 0,016 0,012

5 0,014 0,012 0,012

6 0,011 0,014 0,009

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.002

0.004

0.006

0.008

0.010

0.012

0.014

0.016

0.018

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 20 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 56: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

39

Gambar 14. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 25 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 1,5 cm dengan durasi

waktu 25 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 3, dengan

kedalaman 0,018 m.

2. Perbandingan Bentuk Gerusan Dengan Tiga Variasi Bentuk

Penampang (bukaan intake 2 cm)

a. Bentuk gerusan dengan (waktu 15 menit)

Tabel 11. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan intake

Titik

Waktu 15 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

2 cm

1 0,012 0,015 0,011

2 0,012 0,014 0,010

3 0,011 0,012 0,008

4 0,012 0,013 0,010

5 0,010 0,011 0,008

6 0,009 0,011 0,008

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.005

0.010

0.015

0.020

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 25 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 57: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

40

Gambar 15. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 15 menit)

Dari hasil perhitungan pada pada bukaan intake 2 cm dengan

durasi waktu 15 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran

mengalami kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam

pada penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 1, dengan

kedalaman 0,015 m.

b. Bentuk gerusan dengan (waktu 20 menit)

Tabel 12. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan intake

Titiki

Waktu 20 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

2 cm

1 0,014 0,017 0,012

2 0,013 0,015 0,011

3 0,014 0,017 0,010

4 0,012 0,015 0,010

5 0,011 0,014 0,012

6 0,013 0,013 0,010

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.005

0.010

0.015

0.020

1 2 3 4 5 6Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 15 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 58: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

41

Gambar 16. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 20 menit)

Dari hasil perhitungan pada pada bukaan intake 2 cm dengan

durasi waktu 20 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran

mengalami kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam

pada penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 1 dan meter 3,

dengan kedalaman 0,017 m.

c. Bentuk gerusan dengan (waktu 25 menit)

Tabel 13. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan intake

Titik

Waktu 25 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

2 cm

1 0,015 0,018 0,014

2 0,015 0,017 0,014

3 0,015 0,017 0,013

4 0,014 0,014 0,011

5 0,012 0,015 0,011

6 0,013 0,015 0,011

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.002

0.004

0.006

0.008

0.010

0.012

0.014

0.016

0.018

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 20 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 59: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

42

Gambar 17. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 25 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 2 cm dengan durasi

waktu 25 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 1, dengan

kedalaman 0,018 m.

3. Perbandingan Bentuk Gerusan Dengan Tiga Variasi Bentuk

Penampang (bukaan 2,5 cm)

a. Bentuk gerusan dengan (waktu 15 menit)

Tabel 14. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan intake

Titik

Waktu 15 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

2,5 cm

1 0,013 0,015 0,011

2 0,011 0,014 0,010

3 0,012 0,015 0,012

4 0,010 0,013 0,009

5 0,010 0,012 0,008

6 0,008 0,010 0,006

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.005

0.010

0.015

0.020

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 25 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 60: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

43

Gambar 18. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 15 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 2,5 cm dengan durasi

waktu 15 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 1 dan meter 3,

dengan kedalaman 0,015 m.

b. Bentuk gerusan dengan (waktu 20 menit)

Tabel 15. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan intake

Titik

Waktu 20 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

2,5 cm

1 0,015 0,018 0,013

2 0,014 0,017 0,012

3 0,013 0,016 0,012

4 0,013 0,014 0,011

5 0,011 0,014 0,011

6 0,010 0,012 0,008

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.002

0.004

0.006

0.008

0.010

0.012

0.014

0.016

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 15 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 61: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

44

Gambar 19. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 20 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 2,5 cm dengan durasi

waktu 20 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 1, dengan

kedalaman 0,018 m.

c. Bentuk gerusan dengan (waktu 25 menit)

Tabel 16. Hasil pengamatan kedalaman gerusan

Bukaan intake

Titik

Waktu 25 Menit

kedalaman gerusan

Segi empat (kiri)

Segitiga (kiri)

Trapesium (kiri)

(m) (m) (m)

2,5 cm

1 0,016 0,019 0,015

2 0,015 0,017 0,014

3 0,015 0,017 0,013

4 0,014 0,016 0,012

5 0,012 0,014 0,010

6 0,011 0,013 0,010

Sumber hasil perhitungan

0.000

0.005

0.010

0.015

0.020

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 20 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 62: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

45

Gambar 20. Hubungan antara bentuk penampang saluran dengan kedalaman gerusan (waktu 25 menit)

Dari hasil perhitungan pada bukaan intake 2,5 cm dengan durasi

waktu 25 menit, dapat dilihat bahwa kondisi dasar saluran mengalami

kedalaman gerusan yang bervariasi dengan gerusan terdalam pada

penamapang segitiga yang terletak pada posisi meter 1, dengan

kedalaman 0,019 m.

C. Lokasi Yang Berpotensi Terjadinya Gerusan dan Pengendapan

Pada Saluran

Gerusan dan endapan merupakan perilaku yang terjadi pada

proses pengangkutan sedimen untuk setiap pengaliran, gerusan terjadi

bilamana kapasitas pengangkutan yang masuk ke suatu area pengamatan

lebih kecil daripada kapasitas pengangkutan yang meninggalkan area

tersebut, sedangkan endapan bilamana kapasitas pengakutan yang

masuk area pengamatan lebih besar daripada yang meninggalkan area

tersebut. Berikut tabel hasil proses sedimen pada bentuk penampang segi

empat, trapesium, segitiga.

0.000

0.005

0.010

0.015

0.020

1 2 3 4 5 6

Ked

ala

man

g

eru

san

(m

)

Hubungan bentuk saluran dengan kedalaman gerusan dengan waktu 25 menit

Segi empat

Trapesium

Segitiga

Page 63: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

46

Tabel 17. Hasil Analisa pada Bentuk Penampang Segi Empat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -1.95 -1.95 -1.20 -1.95 -1.95 -1.95 -1.95 -1.50 -1.45 -1.25 -1.15 -0.95 -1.30 -0.75 -0.75

2 -1.95 -1.95 -1.20 -1.75 -1.75 -1.95 -1.95 -1.50 -1.45 -1.15 -1.15 -0.75 -1.20 -0.45 -0.35

3 -1.95 -1.75 -1.20 -1.85 -1.85 -1.95 -1.95 -1.50 -1.35 -1.15 -0.95 -0.95 -1.20 -0.55 -0.45

4 -0.70 -0.70 -1.10 -0.60 -0.50 -0.10 -0.50 -1.40 -0.40 0.95 1.15 1.15 -1.10 1.55 1.75

5 -0.70 -0.70 -1.00 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -1.20 -0.20 0.15 0.35 0.55 -1.00 0.85 0.95

1,5

NO PIASTOPOGRAFI (CM)WAKTU

(MENIT)

BUKAAN

INTAKE

(CM)

15

Sumber hasil perhitungan

Gambar 21. Grafik pengendapan dan gerusan pada penampang persegi empat

-2.50

-2.00

-1.50

-1.00

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ge

rusa

n

I Pe

nge

nd

apan

Kondisi Dasar Saluran yang terjadi pada penampang segi empat (Q = 0,0034 m³/dtk dengan waktu 15 menit)

Pias 1

Pias 2

Pias 3

Pias 4

Pias 5

Page 64: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

47

Tabel 18. Hasil Analisa pada Bentuk Penampang Trapesium

No. TOPOGRAFI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -1.02 0.63 -1.22 -1.93 -1.93 -1.89 -1.89 -1.44 -1.29 -1.09 -0.89 -0.89 -1.14 -0.49 -0.39

2 0.63 -1.93 -1.22 -1.77 -1.77 -1.93 -0.44 -1.34 -0.34 1.01 1.21 1.21 -1.04 1.41 1.41

3 0.63 -1.77 -1.22 -1.87 -1.87 -1.93 -0.64 -1.14 -0.14 0.21 0.41 0.61 -0.94 0.91 1.01

4 -0.84 -0.72 -1.12 -0.62 -0.52 -0.12 -0.64 -1.04 -0.24 0.11 0.61 0.61 -0.94 0.71 0.81

5 -0.64 -0.64 -0.74 -0.24 -0.24 -0.72 -0.54 -0.94 -0.24 0.01 0.21 0.31 -0.84 0.61 0.71

Sumber hasil perhitungan

Gambar 22. Grafik pengendapan dan gerusan pada penampang trapesium.

-3.00

-2.00

-1.00

0.00

1.00

2.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ger

usa

n

I P

en

gen

dap

an

Kondisi Dasar Saluran yang terjadi pada penampang Trapesium(Q = 0,0034m³/dtk dengan waktu 15 menit)

Pias 1

Pias 2

Pias 3

Pias 4

Pias 5

Page 65: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

48

Tabel 19. Hasil Analisa pada Bentuk Penampang Segitiga

No. TOPOGRAFI

1 2 3 4 5

1 -2.00 -2.00 -1.25 -1.90 -2.00

2 -2.00 -2.00 -1.25 -1.80 -1.80

3 -1.98 -1.80 -1.25 -1.90 -1.90

4 -1.89 -1.80 -1.15 -1.05 -1.75

5 -1.75 -1.80 -1.05 -1.05 -1.75

Sumber hasil perhitungan

Gambar 23. Grafik pengendapan dan gerusan pada penampang segitiga.

Pada Grafik diatas dapat kita lihat bagaimana variasi kedalaman

gerusan ditiap titik pengamatan pada betuk penampang persegi empat,

trapesium dan segitiga dengan waktu yakni 15 menit terjadi gerusan

terdalam pada pias 1 No. 1 dengan kedalaman 1,95 cm untuk

penampang persegi empat sedangkan pengendapan terjadi tertinggi

terjadi pada pias 4 no 15 dengan ketinggian 0,95 cm. Uuk penampang

trapesium terjadi gerusan terdalam pada pias 1 No. 4 dengan kedalaman

-2.50

-2.00

-1.50

-1.00

-0.50

0.00

1 2 3 4 5

Ge

rusa

n

I Pe

nge

nd

apan

Kondisi Dasar Saluran yang terjadi pada penampang Segitiga(Q = 0,0034 m³/dtk dengan

waktu 15 menit)

Pias 1

Pias 2

Pias 3

Pias 4

Pias 5

Page 66: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

49

1,93 cm sedangkan pengendapan terjadi tertinggi terjadi pada pias 2 no

14 dengan ketinggian 1,41 cm. Dan untuk penampang segitiga terjadi

gerusan terdalam pada pias 1 no.4 dengan kedalaman 1,90 cm

sedangkan pengendapan terjadi tertinggi terjadi pada pias 5 no 3 dengan

ketinggian 0,25 cm.

Adapun hasil pengamatan gerusan dan pengendapan pada tiap

penampang untuk durasi waktu 15 menit ( Pias 5 ) sebagai berikut :

a) Sketsa potongan penampang persegi empat

Elevasi dasar

saluran (Sebelum

Pengaliran)

Pias 5, No = 1 2 3 4 5 8 9 10 11 126 7 13 14 15

PENAMPANG PERSEGI

EMPAT

b) Sketsa potongan penampang Trapesium

Elevasi dasar

saluran (Sebelum

Pengaliran)

Pias 5, No = 1 2 3 4 5 8 9 10 11 126 7 13 14 15

PENAMPANG TRAPESIUM

Page 67: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

50

c) Sketsa potongan penampang segitiga

Elevasi dasar

saluran (Sebelum

Pengaliran)

Pias 5, No = 1 2 3 4 5

PENAMPANG SEGITIGA

Page 68: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Pengaruh perubahan bentuk penampang menghasilkan kecepatan yang

bervariasi. Dan luas penampang segitiga yang luasnya lebih kecil dari

penampang persegi empat dan trapesium ternyata kecepatan alirannya

lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa luas penampang terhadap

kecepatan aliran adalah berbanding terbalik,artinya jika luas

penampangnya besar maka kecepatannya menjadi kecil begitupula

sebaliknya.

2) Pengaruh kecepatan aliran terhadap dasar saluran dari 3 bentuk

penampang (persegi empat, trapesium, segitiga) terjadi perubahan

dasar saluran yang berbeda akibat kecepatan aliran yang dihasilkan.

Berdasarkan ketiga bentuk penampang, yaitu bentuk segitiga yang

menghasilkan gerusan dasar lebih besar, dan penampang trapesium

yang menghasilkan gerusan lebih kecil.

B. Saran.

1) Untuk penelitian selanjutnya perlu mengkaji bentuk penampang yang

lain, serta dengan waktu yang relatif lebih lama.

2) Untuk penelitian selanjutnya perlu mengkaji bentuk penampang yang

sama dengan menambahkan sedimen yang berbeda-beda.

Page 69: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

DAFTAR PUSTAKA

Anggraihini, 1997, Hidraulika Saluran Terbuka, Citra Media, Surabaya

Bambagn Triatmodjo, 2008, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta.

Bambang Triatmodjo, 2010, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.

Chow1992 ,Hidrolika Saluran Terbuka, (terjemahan), Erlangga , Jakarta

Edy Harseno. , V.L. Setdin Jonas, 2007, Studi Eksperimental Aliran

Berubah Beraturan Pada Saluran Terbuka Bentuk Prismatis, Tesis

Teknik Sipil UKRIM, Yogyakarta(http://Google, diakses 17

September 2013).

Frenc, 1980 ,Hidrolika Saluran Terbuka , (terjemahan), Erlangga , Jakarta

Heryana Oktaviana, 2008, Pengaruh Kontraksi Penampang Sungai , Tesis

Teknik Sipil Universitas Indonesia, Jakarta (http://Google, diakses 10

September 2013).

Priyantoro 1991., Studi Eksperimental Aliran laminar pada Saluran

Terbuka, Tesis Teknik Sipil UKRIM, Yogyakarta(http://Google,

diakses 23 Pebruari2013).

Rajartman, 1987) Studi Pengaruh Aliran Turbulen Terhadap Morfologi

Sungai , Tesis Teknik Sipil Universitas Indonesia , Jakarta

(http://Google, diakses 19Desember 2013).

Rangga Raju, 1981 Studi Pengaruh Energi specific Terhadap Kecepatan

Aliran , , Tesis Teknik Sipil Sriwijaya Indonesia ,

Palembang(http://Google, diakses 04September 2013).

Rinaldi,2002 Studi Eksprimental Aliran Laminer dan Turbulen , Tesis Teknik

Page 70: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Sipil Universitas Indonesia , Jakarta (http://Google, diakses 25

Oktober 2013).

Robert, J.K.,2002 , Hidrolika Saluran Terbuka, (terjemahan), Erlangga,

Jakarta.

Ven Te Cow., E.V. Nensi Rosalina, 1989,Hidrolika Saluran Terbuka,

(terjemahan), Erlangga, Jakarta.

Ven Te Chow,1959 , Hidrolika Saluran Terbuka, (terjemahan), Erlangga,

Jakarta.

Page 71: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …
Page 72: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Pembuatan Kolam Saluran

Page 73: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Pemadatan Tanah Pada Saluran

Page 74: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Pembentukan Penampang Saluran

Page 75: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Pembuatan Pias Saluran (Lokasi Pengambilan Data)

Page 76: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Pelaksanaan Running Kosong

Page 77: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …
Page 78: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Pengambilan Data (Pengukuran Tinggi Muka Air, Kecepatan Air)

Page 79: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …
Page 80: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Proses Pemompaan

Kondisi Saluran Setelah Pengaliran

Page 81: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …
Page 82: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -1.95 -1.95 -1.20 -1.95 -1.95 -1.95 -1.95 -1.50 -1.45 -1.25 -1.15 -0.95 -1.30 -0.75 -0.75

2 -1.95 -1.95 -1.20 -1.75 -1.75 -1.95 -1.95 -1.50 -1.45 -1.15 -1.15 -0.75 -1.20 -0.45 -0.35

3 -1.95 -1.75 -1.20 -1.85 -1.85 -1.95 -1.95 -1.50 -1.35 -1.15 -0.95 -0.95 -1.20 -0.55 -0.45

4 -0.70 -0.70 -1.10 -0.60 -0.50 -0.10 -0.50 -1.40 -0.40 0.95 1.15 1.15 -1.10 1.55 1.75

5 -0.70 -0.70 -1.00 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -1.20 -0.20 0.15 0.35 0.55 -1.00 0.85 0.95

6 -0.90 -0.70 -1.00 -0.50 -0.70 -0.70 -0.70 -1.10 -0.30 0.05 0.55 0.55 -1.00 0.65 0.75

7 -0.70 -0.70 -0.80 -0.30 -0.30 -0.70 -0.60 -1.00 -0.30 -0.05 0.15 0.25 -0.90 0.55 0.65

8 -0.70 -0.70 -0.50 -0.40 -0.30 -0.30 -0.40 -0.80 -0.30 -0.85 -0.65 -0.65 -0.90 -0.45 -0.45

9 -0.50 -0.60 -0.30 -0.30 -0.70 -0.70 -0.70 -0.80 -0.30 -1.15 -1.35 -0.85 -0.70 -0.65 -0.65

10 -0.70 -0.70 -0.50 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.60 -0.30 -1.05 -1.15 -0.85 -0.60 -0.65 -0.65

11 -1.15 -1.15 -0.50 -1.35 -1.35 0.35 -0.75 -0.60 -0.45 -0.15 -0.85 -0.65 -0.60 -0.65 -0.55

12 -0.55 -0.55 -0.20 -1.15 -1.15 0.55 0.55 -0.50 0.85 1.05 1.05 -0.65 -0.40 -0.45 -0.55

13 -0.25 -0.75 -0.20 -1.15 -1.15 0.55 0.55 -0.30 0.75 0.75 0.85 -0.75 -0.30 -0.65 -0.65

14 -0.75 -0.65 -0.20 -0.95 -1.15 0.55 0.55 -0.30 0.85 0.95 0.95 -0.65 -0.10 -0.75 -0.65

15 -1.25 -1.05 0.20 -0.75 -0.85 -0.85 -0.75 0.10 0.25 0.25 0.35 -0.45 0.30 -0.35 -0.25

16 -0.60 -0.60 0.40 -0.60 0.30 0.30 0.10 0.30 1.00 0.90 0.90 0.90 0.30 1.10 1.10

17 1.25 1.25 0.40 1.45 1.35 1.05 1.05 0.30 -0.25 -0.25 -0.25 -0.45 0.50 -0.25 -0.15

18 1.45 1.45 0.60 1.55 1.55 1.55 1.45 0.40 -0.25 -0.25 -0.25 -0.45 0.50 -0.35 -0.25

19 1.05 1.05 0.70 1.25 1.25 1.15 1.05 0.50 -0.65 -0.35 -0.35 -0.45 0.50 -0.45 -0.45

20 1.45 1.45 0.70 1.55 1.25 1.15 1.05 0.50 -0.65 -0.45 -0.45 -0.45 0.60 -0.55 -0.55

No.TOPOGRAFI

Page 83: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.20 -2.00 -1.47 -1.40 -1.40 -1.40 -1.30 -1.72 -1.20 -1.10 -1.00 -0.90 -1.58 -0.40 -0.10

2 -2.20 -2.10 -1.47 -1.70 -1.80 -1.80 -1.40 -1.72 -1.20 -1.20 -1.00 -0.80 -1.48 -0.40 -0.20

3 -0.80 -1.70 -1.47 -1.40 -1.20 -1.40 -1.50 -1.72 -1.30 -1.10 -1.00 -0.70 -1.48 -0.20 -0.20

4 -1.20 -1.50 -1.37 -1.40 -1.50 -1.70 -1.40 -1.62 -1.10 -0.50 0.00 0.00 -1.38 0.30 0.30

5 -1.70 -2.20 -1.27 -2.10 -1.70 -1.70 -1.70 -1.42 -1.20 -0.90 -0.70 -0.50 -1.28 -0.40 0.10

6 -2.20 -2.20 -1.27 -2.00 -1.80 -1.70 -1.70 -1.32 -1.40 -0.30 -0.30 -0.30 -1.28 0.00 0.40

7 -2.20 -2.00 -1.07 -1.80 -1.20 -1.70 -1.20 -1.22 -1.20 -0.30 -0.30 -0.20 -1.18 -0.10 -0.10

8 -2.00 -2.00 -0.77 -2.10 -2.00 -1.20 -1.90 -1.02 -1.20 -0.80 -0.30 -0.30 -1.18 0.20 0.50

9 -2.20 -1.42 -0.57 -1.60 -1.60 -1.90 -1.60 -1.02 -1.70 0.20 -0.40 -0.30 -0.98 0.20 0.20

10 -1.30 -1.20 -0.77 -1.20 -1.20 -1.70 -1.20 -0.82 -0.90 -0.30 -0.10 -0.10 -0.88 0.90 0.90

11 -1.20 -1.30 -0.77 -1.40 -1.30 -1.20 -1.20 -0.82 -1.30 0.50 -0.30 -0.20 -0.88 0.20 0.20

12 -1.20 -1.20 -0.47 -1.20 -1.20 -1.20 -1.20 -0.72 -1.00 -1.20 -0.70 -1.10 -0.68 0.00 0.00

13 -1.20 -1.20 -0.47 -1.20 -1.20 -1.20 -1.20 -0.52 -1.20 -0.40 -1.00 -0.50 -0.58 -0.70 -0.40

14 -1.20 -1.20 -0.47 -1.20 -1.20 -1.20 -1.10 -0.52 -0.80 -1.20 -0.40 -0.50 -0.38 -0.40 -0.40

15 0.70 0.30 -0.07 0.30 0.30 0.50 0.30 -0.12 -1.20 -1.00 -1.20 -0.90 0.02 -0.40 -0.40

16 -1.10 -1.10 0.13 -1.10 -0.10 -0.10 -0.50 0.08 0.60 0.50 0.50 0.50 0.02 0.80 0.80

17 0.90 0.90 0.13 0.90 1.00 1.00 0.90 0.08 -1.20 -1.20 -1.10 -1.00 0.22 -0.80 -0.70

18 0.80 0.80 0.33 0.80 0.90 0.90 1.00 0.18 -1.20 -1.00 -1.20 -1.20 0.22 -1.00 -1.00

19 1.00 1.00 0.43 1.00 1.00 0.90 1.00 0.28 -1.20 -0.80 -0.80 -0.70 0.22 -0.70 -0.80

20 1.00 1.00 0.43 1.00 1.00 1.00 1.00 0.28 -1.20 -0.80 -0.80 -0.90 0.32 -0.90 -1.00

No.TOPOGRAFI

Page 84: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.75 -2.45 -1.74 -2.35 -2.35 -2.35 -2.35 -1.93 -2.35 -2.15 -2.05 -1.85 -1.80 -1.75 -1.55

2 -2.50 -2.20 -1.74 -2.00 -2.00 -2.00 -2.30 -1.93 -2.10 -2.10 -2.00 -2.00 -1.70 -1.90 -1.80

3 -2.20 -2.20 -1.74 -2.00 -2.00 -2.10 -2.00 -1.93 -1.50 -1.50 -1.00 0.00 -1.70 -1.90 -1.80

4 -2.50 -2.50 -1.64 -2.00 -2.00 -2.00 -2.00 -1.83 -1.50 -1.50 -1.00 0.50 -1.60 -2.00 -2.00

5 -2.00 -2.00 -1.54 -2.00 -2.00 -2.10 -2.00 -1.63 -1.50 -1.00 -1.00 0.50 -1.50 -2.00 -2.00

6 -2.10 -2.00 -1.54 -1.52 -0.83 -1.20 -1.50 -1.53 -1.50 -1.00 -1.00 -1.25 -1.50 -1.05 -0.95

7 -2.10 -2.00 -1.34 -1.60 -1.30 -0.90 -1.00 -1.43 -1.50 -0.85 -1.25 -1.25 -1.40 -0.95 -0.95

8 -2.00 -2.00 -1.04 -1.60 -1.00 -0.90 -1.15 -1.23 -2.00 -2.00 -1.80 -1.80 -1.40 -1.50 -1.20

9 -2.00 -2.00 -0.84 -1.72 -1.05 -1.00 -1.05 -1.23 -2.00 -2.00 -1.20 -1.20 -1.20 -1.20 -1.20

10 -2.00 -2.00 -1.04 -1.61 -0.83 -0.85 -1.20 -1.03 -2.00 -1.80 -1.90 -1.80 -1.10 -1.50 -1.50

11 -2.00 -2.00 -1.04 -2.00 -2.00 -2.00 -2.00 -1.03 -2.00 -2.00 -2.00 -1.80 -1.10 -1.50 -1.50

12 -2.00 -2.00 -0.74 -2.00 -2.00 -2.00 -2.00 -0.93 -2.00 -1.80 -1.70 -1.50 -0.90 -1.20 -1.20

13 -2.00 -2.00 -0.74 -2.00 -2.00 -1.80 -1.80 -0.73 -1.70 -1.70 -1.50 -1.20 -0.80 -1.20 -1.10

14 -1.27 -2.00 -0.74 -2.00 -2.00 -1.11 -1.50 -0.73 -1.50 -0.70 -0.40 -1.10 -0.60 -0.50 -1.10

15 -1.91 -2.00 -0.34 -2.00 -2.00 -1.22 -0.80 -0.33 -0.70 -0.80 -0.10 0.80 -0.20 0.60 1.00

16 -1.40 -1.40 -0.14 -1.40 -0.40 -0.40 -0.80 -0.13 0.30 0.20 0.20 0.20 -0.20 0.50 0.50

17 -1.50 -1.50 -0.14 -1.60 -1.60 -0.95 -0.11 -0.13 0.00 -0.70 -0.10 0.90 0.00 1.00 1.00

18 -1.50 -1.50 0.06 -1.50 -1.00 0.00 0.30 -0.03 1.00 1.00 1.00 0.90 0.00 1.00 1.00

19 -2.00 -2.00 0.16 -2.00 -1.80 0.65 0.75 0.07 0.73 0.65 0.65 -1.00 0.00 -0.80 -0.80

20 -1.55 -1.55 0.16 -1.35 -1.25 -1.05 0.65 0.07 0.65 0.85 0.95 -1.00 0.10 -1.00 -1.00

No.TOPOGRAFI

Page 85: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -0.97 -1.32 -0.77 -1.97 -1.97 -1.97 -1.97 -1.52 -1.47 -1.27 -1.17 -0.47 -0.17 -0.87 -0.67

2 -0.77 -1.22 -0.47 -1.77 -1.77 -1.97 -1.97 -1.52 -1.47 -1.17 -1.17 0.83 1.03 1.03 -0.67

3 -0.97 -1.22 -0.57 -1.87 -1.87 -1.97 -1.97 -1.52 -1.37 -1.17 -0.97 0.73 0.73 0.83 -0.77

4 1.13 -1.12 1.53 -0.62 -0.52 -0.12 -0.52 -1.42 -0.42 0.93 1.13 0.83 0.93 0.93 -0.67

5 0.53 -1.02 0.83 -0.72 -0.72 -0.72 -0.72 -1.22 -0.22 0.13 0.33 0.23 0.23 0.33 -0.47

6 0.53 -1.02 0.63 -0.52 -0.72 -0.72 -0.72 -1.12 -0.32 0.03 0.53 0.98 0.88 0.88 0.88

7 -0.72 -0.72 -0.82 -0.32 -0.32 -0.72 -0.62 -1.02 -0.32 -0.07 0.13 0.23 -0.92 0.53 0.63

8 -0.72 -0.72 -0.52 -0.42 -0.32 -0.32 -0.42 -0.82 -0.32 -0.87 -0.67 -0.67 -0.92 -0.47 -0.47

9 -0.52 -0.62 -0.32 -0.32 -0.72 -0.72 -0.72 -0.82 -0.32 -1.17 -1.37 -0.87 -0.72 -0.67 -0.67

10 -0.72 -0.72 -0.52 -0.72 -0.72 -0.72 -0.72 -0.62 -0.32 -1.07 -1.17 -0.87 -0.62 -0.67 -0.67

11 -1.17 -1.17 -0.52 -1.37 -1.37 0.33 -0.77 -0.62 -0.47 -0.17 -0.87 -0.67 -0.62 -0.67 -0.57

12 -0.57 -0.57 -0.22 -1.17 -1.17 0.53 0.53 -0.52 0.83 1.03 1.03 -0.67 -0.42 -0.47 -0.57

13 -0.27 -0.77 -0.22 -1.17 -1.17 0.53 0.53 -0.32 0.73 0.73 0.83 -0.77 -0.32 -0.67 -0.67

14 -0.77 -0.67 -0.22 -0.97 -1.17 0.53 0.53 -0.32 0.83 0.93 0.93 -0.67 -0.12 -0.77 -0.67

15 -1.27 -1.07 0.18 -0.77 -0.87 -0.87 -0.77 0.08 0.23 0.23 0.33 -0.47 0.28 -0.37 -0.27

16 -0.62 -0.62 0.38 -0.62 0.28 0.28 0.08 0.28 0.98 0.88 0.88 0.88 0.28 1.08 1.08

17 1.23 1.23 0.38 1.43 1.33 1.03 1.03 0.28 -0.27 -0.27 -0.27 -0.47 0.48 -0.27 -0.17

18 1.43 1.43 0.58 1.53 1.53 1.53 1.43 0.38 -0.27 -0.27 -0.27 -0.47 0.48 -0.37 -0.27

19 1.03 1.03 0.68 1.23 1.23 1.13 1.03 0.48 -0.67 -0.37 -0.37 -0.47 0.48 -0.47 -0.47

20 1.43 1.43 0.68 1.53 1.23 1.13 1.03 0.48 -0.67 -0.47 -0.47 -0.47 0.58 -0.57 -0.57

TOPOGRAFINo.

Page 86: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.22 -2.02 -1.49 -1.42 -1.42 -1.22 -1.22 -1.72 -1.22 -1.12 -1.02 -0.52 -0.60 -0.72 -0.12

2 -2.22 -2.12 -1.49 -1.72 -1.82 -1.42 -1.32 -1.22 -1.22 -1.22 -0.42 -0.52 -0.40 -0.42 -0.22

3 -0.82 -1.72 -1.49 -1.42 -1.22 -1.22 -1.22 -1.22 -1.32 -1.12 -1.22 -0.92 0.00 -0.42 -0.22

4 -1.22 -1.52 -1.39 -1.42 -1.52 -1.22 -1.22 -1.22 -1.12 -0.52 0.48 0.48 0.00 0.78 0.28

5 -1.72 -2.22 -1.29 -2.12 -1.72 -1.22 -1.22 -1.22 -1.22 -0.92 -1.12 -1.02 0.20 -0.82 0.08

6 -2.22 -2.22 -1.29 -2.02 -1.82 0.28 0.28 0.48 -1.42 -0.32 -1.22 -1.22 0.20 -1.02 0.38

7 -2.22 -2.02 -1.09 -1.82 -1.22 -1.12 -0.12 -0.12 -1.22 -0.32 -0.82 -0.72 0.20 -0.72 -0.12

8 -2.02 -2.02 -0.79 -2.12 -2.02 -1.22 -1.92 -1.04 -1.22 -0.82 -0.32 -0.32 -1.20 0.18 0.48

9 -2.22 -1.44 -0.59 -1.62 -1.62 -1.92 -1.62 -1.04 -1.72 0.18 -0.42 -0.32 -1.00 0.18 0.18

10 -1.32 -1.22 -0.79 -1.22 -1.22 -1.72 -1.22 -0.84 -0.92 -0.32 -0.12 -0.12 -0.90 0.88 0.88

11 -1.22 -1.32 -0.79 -1.42 -1.32 -1.22 -1.22 -0.84 -1.32 0.48 -0.32 -0.22 -0.90 0.18 0.18

12 -1.22 -1.22 -0.49 -1.22 -1.22 -1.22 -1.22 -0.74 -1.02 -1.22 -0.72 -1.12 -0.70 -0.02 -0.02

13 -1.22 -1.22 -0.49 -1.22 -1.22 -1.22 -1.22 -0.54 -1.22 -0.42 -1.02 -0.52 -0.60 -0.72 -0.42

14 -1.22 -1.22 -0.49 -1.22 -1.22 -1.22 -1.12 -0.54 -0.82 -1.22 -0.42 -0.52 -0.40 -0.42 -0.42

15 0.68 0.28 -0.09 0.28 0.28 0.48 0.28 -0.14 -1.22 -1.02 -1.22 -0.92 0.00 -0.42 -0.42

16 -1.12 -1.12 0.11 -1.12 -0.12 -0.12 -0.52 0.06 0.58 0.48 0.48 0.48 0.00 0.78 0.78

17 0.88 0.88 0.11 0.88 0.98 0.98 0.88 0.06 -1.22 -1.22 -1.12 -1.02 0.20 -0.82 -0.72

18 0.78 0.78 0.31 0.78 0.88 0.88 0.98 0.16 -1.22 -1.02 -1.22 -1.22 0.20 -1.02 -1.02

19 0.98 0.98 0.41 0.98 0.98 0.88 0.98 0.26 -1.22 -0.82 -0.82 -0.72 0.20 -0.72 -0.82

20 0.98 0.98 0.41 0.98 0.98 0.98 0.98 0.26 -1.22 -0.82 -0.82 -0.92 0.30 -0.92 -1.02

No.TOPOGRAFI

Page 87: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.77 -2.47 -1.76 -2.37 -2.37 -2.37 -2.37 -1.96 -2.37 -2.17 -2.07 -1.87 -1.83 -1.77 -1.57

2 -2.52 -2.22 -1.76 -2.02 -2.02 -2.02 -2.32 -1.96 -2.12 -2.12 -2.02 -2.02 -1.73 -1.92 -1.82

3 -2.22 -2.22 -1.76 -2.02 -2.02 -2.12 -2.02 -1.96 -1.52 -1.52 -1.02 -0.02 -1.73 -1.92 -1.82

4 -2.52 -2.52 -1.66 -2.02 -2.02 -2.02 -2.02 -1.86 -1.52 -1.52 -1.02 0.48 -1.63 -2.02 -2.02

5 -2.02 -2.02 -1.56 -2.02 -2.02 -2.12 -2.02 -1.66 -1.52 -1.02 -1.02 0.48 -1.53 -2.02 -2.02

6 -2.12 -2.02 -1.56 -1.54 -0.85 -1.22 -1.52 -1.56 -1.52 -1.02 -1.02 -1.27 -1.53 -1.07 -0.97

7 -2.12 -2.02 -1.36 -1.62 -1.32 -0.92 -1.02 -1.46 -1.52 -0.87 -1.27 -1.27 -1.43 -0.97 -0.97

8 -2.02 -2.02 -1.06 -1.62 -1.02 -0.92 -1.17 -1.26 -2.02 -2.02 -1.82 -1.82 -1.43 -1.52 -1.22

9 -2.02 -2.02 -0.86 -1.74 -1.07 -1.02 -1.07 -1.26 -2.02 -2.02 -1.22 -1.22 -1.23 -1.22 -1.22

10 -2.02 -2.02 -1.06 -1.63 -0.85 -0.87 -1.22 -1.06 -2.02 -1.82 -1.92 -1.82 -1.13 -1.52 -1.52

11 -2.02 -2.02 -1.06 -2.02 -2.02 -2.02 -2.02 -1.06 -2.02 -2.02 -2.02 -1.82 -1.13 -1.52 -1.52

12 -2.02 -2.02 -0.76 -2.02 -2.02 -2.02 -2.02 -0.96 -2.02 -1.82 -1.72 -1.52 -0.93 -1.22 -1.22

13 -2.02 -2.02 -0.76 -2.02 -2.02 -1.82 -1.82 -0.76 -1.72 -1.72 -1.52 -1.22 -0.83 -1.22 -1.12

14 -1.29 -2.02 -0.76 -2.02 -2.02 -1.13 -1.52 -0.76 -1.52 -0.72 -0.42 -1.12 -0.63 -0.52 -1.12

15 -1.93 -2.02 -0.36 -2.02 -2.02 -1.24 -0.82 -0.36 -0.72 -0.82 -0.12 0.78 -0.23 0.58 0.98

16 -1.42 -1.42 -0.16 -1.42 -0.42 -0.42 -0.82 -0.16 0.28 0.18 0.18 0.18 -0.23 0.48 0.48

17 -1.52 -1.52 -0.16 -1.62 -1.62 -0.97 -0.13 -0.16 -0.02 -0.72 -0.12 0.88 -0.03 0.98 0.98

18 -1.52 -1.52 0.04 -1.52 -1.02 -0.02 0.28 -0.06 0.98 0.98 0.98 0.88 -0.03 0.98 0.98

19 -2.02 -2.02 0.14 -2.02 -1.82 0.63 0.73 0.04 0.71 0.63 0.63 -1.02 -0.03 -0.82 -0.82

20 -1.57 -1.57 0.14 -1.37 -1.27 -1.07 0.63 0.04 0.63 0.83 0.93 -1.02 0.07 -1.02 -1.02

No.TOPOGRAFI

Page 88: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

No.

1 2 3 4 5

1 -1.90 -1.90 -1.15 -1.90 -0.45

2 -1.90 -1.90 -1.15 -1.70 -0.25

3 -0.20 -0.70 -0.15 -1.10 -1.10

4 -0.70 -0.60 -0.15 -0.90 -1.10

5 -1.20 -1.00 0.25 -0.70 -0.80

6 -0.55 -0.55 0.45 -0.55 0.35

7 1.30 1.30 0.45 1.50 1.40

8 -0.65 -0.65 -0.45 -0.35 -0.25

9 -0.45 -0.55 -0.25 -0.25 -0.65

10 -0.65 -0.65 -0.45 -0.65 -0.65

11 -1.10 -1.10 -0.45 -1.30 -1.30

12 -0.50 -0.50 -0.15 -1.10 -1.10

13 -0.20 -0.70 -0.15 -1.10 -1.10

14 -0.70 -0.60 -0.15 -0.90 -1.10

15 -1.20 -1.00 0.25 -0.70 -0.80

16 -0.55 -0.55 0.45 -0.55 0.35

17 1.30 1.30 0.45 1.50 1.40

18 1.50 1.50 0.65 1.60 1.60

19 1.10 1.10 0.75 1.30 1.30

20 1.50 1.50 0.75 1.60 1.30

TOPOGRAFI

Page 89: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5

1 -2.15 -1.95 -1.42 -1.35 -1.35

2 -2.15 -2.05 -1.42 -1.65 -1.75

3 -0.75 -1.65 -1.42 -1.35 -1.15

4 -1.15 -1.45 -1.32 -1.75 -1.15

5 -1.65 -2.15 -1.22 -2.05 -1.95

6 -2.15 -2.15 -1.22 -1.55 -1.55

7 -2.15 -1.95 -1.02 -1.15 -1.15

8 -1.95 -1.95 -0.72 -1.35 -1.25

9 -2.15 -1.37 -0.52 -1.55 -1.55

10 -1.25 -1.15 -0.72 -1.15 -1.15

11 -1.15 -1.25 -0.72 -1.35 -1.25

12 -1.15 -1.15 -0.42 -1.15 -1.15

13 -1.15 -1.15 -0.42 -1.15 -1.15

14 -1.15 -1.15 -0.42 -1.15 -1.15

15 0.75 0.35 -0.02 0.35 0.35

16 -1.05 -1.05 0.18 -1.05 -0.05

17 0.95 0.95 0.18 0.95 1.05

18 0.85 0.85 0.38 0.85 0.95

19 1.05 1.05 0.48 1.05 1.05

20 1.05 1.05 0.48 1.05 1.05

TOPOGRAFINo.

Page 90: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0034 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5

1 -2.70 -2.40 -1.69 -2.30 -2.30

2 -2.45 -2.15 -1.69 -1.95 -1.95

3 -2.15 -2.15 -1.69 -1.95 -1.95

4 -2.45 -2.45 -1.59 -1.95 -1.95

5 -1.95 -1.95 -1.49 -1.95 -1.95

6 -2.05 -1.95 -1.49 -1.47 -0.78

7 -2.05 -1.95 -1.29 -1.55 -1.25

8 -1.95 -1.95 -0.99 -1.55 -0.95

9 -1.95 -1.95 -0.79 -1.67 -1.00

10 -1.95 -1.95 -0.99 -1.56 -0.78

11 -1.95 -1.95 -0.99 -1.95 -1.95

12 -1.95 -1.95 -0.69 -1.95 -1.95

13 -1.95 -1.95 -0.69 -1.95 -1.95

14 -1.22 -1.95 -0.69 -1.95 -1.95

15 -1.86 -1.95 -0.29 -1.95 -1.95

16 -1.35 -1.35 -0.09 -1.35 -0.35

17 -1.45 -1.45 -0.09 -1.55 -1.55

18 -1.45 -1.45 0.11 -1.45 -0.95

19 -1.95 -1.95 0.21 -1.95 -1.75

20 -1.50 -1.50 0.21 -1.30 -1.20

TOPOGRAFINo.

Page 91: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.3 -2.3 -1.8 -2.3 -2.3 -2.3 -2.3 -1.9 -1.8 -1.6 -1.5 -1.3 -1.7 -1.1 -1.1

2 -2.3 -2.3 -1.7 -2.1 -2.1 -2.3 -2.3 -1.8 -1.8 -1.5 -1.5 -1.1 -1.7 -0.8 -0.7

3 -2.3 -2.1 -1.6 -2.2 -2.2 -2.3 -2.3 -1.8 -1.7 -1.5 -1.3 -1.3 -1.6 -0.9 -0.8

4 -1.05 -1.05 -1.6 -0.95 -0.85 -0.45 -0.85 -1.6 -0.75 0.6 0.8 0.8 -1.5 1.2 1.4

5 -1.05 -1.05 -1.5 -1.05 -1.05 -1.05 -1.05 -1.5 -0.55 -0.2 0 0.2 -1.5 0.5 0.6

6 -1.25 -1.05 -1.5 -0.85 -1.05 -1.05 -1.05 -1.4 -0.65 -0.3 0.2 0.2 -1.5 0.3 0.4

7 -1.05 -1.05 -1.4 -0.65 -0.65 -1.05 -0.95 -1.4 -0.65 -0.4 -0.2 -0.1 -1.3 0.2 0.3

8 -1.05 -1.05 -1.3 -0.75 -0.65 -0.65 -0.75 -1.3 -0.65 -1.2 -1 -1 -1.1 -0.8 -0.8

9 -0.85 -0.95 -1.2 -0.65 -1.05 -1.05 -1.05 -1.2 -0.65 -1.5 -1.7 -1.2 -1.1 -1 -1

10 -1.05 -1.05 -1.2 -1.05 -1.05 -1.05 -1.05 -1.2 -0.65 -1.4 -1.5 -1.2 -0.8 -1 -1

11 -1.5 -1.5 -1.1 -1.7 -1.7 0 -1.1 -1.2 -0.8 -0.5 -1.2 -1 -0.7 -1 -0.9

12 -0.9 -0.9 -0.9 -1.5 -1.5 0.2 0.2 -0.9 0.5 0.7 0.7 -1 -0.5 -0.8 -0.9

13 -0.6 -1.1 -0.5 -1.5 -1.5 0.2 0.2 -0.7 0.4 0.4 0.5 -1.1 -0.5 -1 -1

14 -1.1 -1 -0.2 -1.3 -1.5 0.2 0.2 -0.4 0.5 0.6 0.6 -1 -0.2 -1.1 -1

15 -1.6 -1.4 0.1 -1.1 -1.2 -1.2 -1.1 -0.1 -0.1 -0.1 0 -0.8 0.1 -0.7 -0.6

16 -0.8 -0.8 0.4 -0.8 0.1 0.1 -0.1 0.2 0.8 0.7 0.7 0.7 0.3 0.9 0.9

17 0.9 0.9 0.4 1.1 1 0.7 0.7 0.3 -0.6 -0.6 -0.6 -0.8 0.3 -0.6 -0.5

18 1.1 1.1 0.5 1.2 1.2 1.2 1.1 0.3 -0.6 -0.6 -0.6 -0.8 0.4 -0.7 -0.6

19 0.7 0.7 0.5 0.9 0.9 0.8 0.7 0.5 -1 -0.7 -0.7 -0.8 0.5 -0.8 -0.8

20 1.1 1.1 0.6 1.2 0.9 0.8 0.7 0.5 -1 -0.8 -0.8 -0.8 0.7 -0.9 -0.9

No.TOPOGRAFI

Page 92: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.85 -2.65 -2.075 -2.05 -2.05 -2.05 -1.95 -2.179 -1.85 -1.75 -1.65 -1.55 -1.959 -1.05 -0.75

2 -2.85 -2.75 -2.075 -2.35 -2.45 -2.45 -2.05 -2.179 -1.85 -1.85 -1.65 -1.45 -1.759 -1.05 -0.85

3 -1.45 -2.35 -1.875 -2.05 -1.85 -2.05 -2.15 -2.179 -1.95 -1.75 -1.65 -1.35 -1.759 -0.85 -0.85

4 -1.85 -2.15 -1.875 -2.05 -2.15 -2.35 -2.05 -2.079 -1.75 -1.15 -0.65 -0.65 -1.659 -0.35 -0.35

5 -2.35 -2.85 -1.875 -2.75 -2.35 -2.35 -2.35 -2.079 -1.85 -1.55 -1.35 -1.15 -1.459 -1.05 -0.55

6 -2.85 -2.85 -1.675 -2.65 -2.45 -2.35 -2.35 -1.879 -2.05 -0.95 -0.95 -0.95 -1.459 -0.65 -0.25

7 -2.85 -2.65 -1.575 -2.45 -1.85 -2.35 -1.85 -1.879 -1.85 -0.95 -0.95 -0.85 -1.259 -0.75 -0.75

8 -2.65 -2.65 -1.475 -2.75 -2.65 -1.85 -2.55 -1.779 -1.85 -1.45 -0.95 -0.95 -1.159 -0.45 -0.15

9 -2.85 -2.07 -1.475 -2.25 -2.25 -2.55 -2.25 -1.579 -2.35 -0.45 -1.05 -0.95 -0.959 -0.45 -0.45

10 -1.95 -1.85 -1.275 -1.85 -1.85 -2.35 -1.85 -1.579 -1.55 -0.95 -0.75 -0.75 -0.759 0.25 0.25

11 -1.85 -1.95 -1.275 -2.05 -1.95 -1.85 -1.85 -1.479 -1.95 -0.15 -0.95 -0.85 -0.759 -0.45 -0.45

12 -1.85 -1.85 -1.075 -1.85 -1.85 -1.85 -1.85 -1.179 -1.65 -1.85 -1.35 -1.75 -0.559 -0.65 -0.65

13 -1.85 -1.85 -0.875 -1.85 -1.85 -1.85 -1.85 -0.979 -1.85 -1.05 -1.65 -1.15 -0.459 -1.35 -1.05

14 -1.85 -1.85 -0.675 -1.85 -1.85 -1.85 -1.75 -0.679 -1.45 -1.85 -1.05 -1.15 -0.259 -1.05 -1.05

15 0.05 -0.35 -0.475 -0.35 -0.35 -0.15 -0.35 -0.479 -1.85 -1.65 -1.85 -1.55 0.041 -1.05 -1.05

16 -1.5 -1.5 -0.075 -1.5 -0.5 -0.5 -0.9 0.021 0.2 0.1 0.1 0.1 0.141 0.4 0.4

17 0.25 0.25 0.125 0.25 0.35 0.35 0.25 0.021 -1.85 -1.85 -1.75 -1.65 0.141 -1.45 -1.35

18 0.15 0.15 0.125 0.15 0.25 0.25 0.35 0.221 -1.85 -1.65 -1.85 -1.85 0.341 -1.65 -1.65

19 0.35 0.35 0.325 0.35 0.35 0.25 0.35 0.421 -1.85 -1.45 -1.45 -1.35 0.341 -1.35 -1.45

20 0.35 0.35 0.425 0.35 0.35 0.35 0.35 0.521 -1.85 -1.45 -1.45 -1.55 0.341 -1.55 -1.65

No.TOPOGRAFI

Page 93: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -3.05 -2.75 -2.177 -2.65 -2.65 -2.65 -2.65 -2.32 -2.65 -2.45 -2.35 -2.15 -2.132 -2.05 -1.85

2 -2.8 -2.5 -2.077 -2.3 -2.3 -2.3 -2.6 -2.22 -2.4 -2.4 -2.3 -2.3 -2.132 -2.2 -2.1

3 -2.5 -2.5 -1.977 -2.3 -2.3 -2.4 -2.3 -2.22 -1.8 -1.8 -1.3 -0.3 -2.032 -2.2 -2.1

4 -2.8 -2.8 -1.977 -2.3 -2.3 -2.3 -2.3 -2.02 -1.8 -1.8 -1.3 0.2 -1.932 -2.3 -2.3

5 -2.3 -2.3 -1.877 -2.3 -2.3 -2.4 -2.3 -1.92 -1.8 -1.3 -1.3 0.2 -1.932 -2.3 -2.3

6 -2.4 -2.3 -1.877 -1.82 -1.13 -1.5 -1.8 -1.82 -1.8 -1.3 -1.3 -1.55 -1.932 -1.35 -1.25

7 -2.4 -2.3 -1.777 -1.9 -1.6 -1.2 -1.3 -1.82 -1.8 -1.15 -1.55 -1.55 -1.732 -1.25 -1.25

8 -2.3 -2.3 -1.677 -1.9 -1.3 -1.2 -1.45 -1.72 -2.3 -2.3 -2.1 -2.1 -1.532 -1.8 -1.5

9 -2.3 -2.3 -1.577 -2.02 -1.35 -1.3 -1.35 -1.62 -2.3 -2.3 -1.5 -1.5 -1.532 -1.5 -1.5

10 -2.3 -2.3 -1.577 -1.91 -1.13 -1.15 -1.5 -1.62 -2.3 -2.1 -2.2 -2.1 -1.232 -1.8 -1.8

11 -2.3 -2.3 -1.477 -2.3 -2.3 -2.3 -2.3 -1.62 -2.3 -2.3 -2.3 -2.1 -1.132 -1.8 -1.8

12 -2.3 -2.3 -1.277 -2.3 -2.3 -2.3 -2.3 -1.32 -2.3 -2.1 -2 -1.8 -0.932 -1.5 -1.5

13 -2.3 -2.3 -0.877 -2.3 -2.3 -2.1 -2.1 -1.12 -2 -2 -1.8 -1.5 -0.932 -1.5 -1.4

14 -1.57 -2.3 -0.577 -2.3 -2.3 -1.41 -1.8 -0.82 -1.8 -1 -0.7 -1.4 -0.632 -0.8 -1.4

15 -2.21 -2.3 -0.277 -2.3 -2.3 -1.52 -1.1 -0.52 -1 -1.1 -0.4 0.5 -0.332 0.3 0.7

16 -1.6 -1.6 0.023 -1.6 -0.6 -0.6 -1 -0.22 0.1 0 0 0 -0.132 0.3 0.3

17 -1.8 -1.8 0.023 -1.9 -1.9 -1.25 -0.41 -0.12 -0.3 -1 -0.4 0.6 -0.132 0.7 0.7

18 -1.8 -1.8 0.123 -1.8 -1.3 -0.3 0 -0.12 0.7 0.7 0.7 0.6 -0.032 0.7 0.8

19 -2.3 -2.3 0.123 -2.3 -2.1 0.35 0.45 0.08 0.434 0.35 0.35 -1.3 0.068 -1.1 -1.1

20 -1.85 -1.85 0.223 -1.65 -1.55 -1.35 0.35 0.08 0.35 0.55 0.65 -1.3 0.268 -1.3 -1.3

No.TOPOGRAFI

Page 94: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.87 -2.67 -2.10 -2.07 -2.07 -2.07 -1.97 -2.20 -1.87 -1.77 -1.67 -1.57 -1.98 -1.07 -0.77

2 -2.87 -2.77 -2.10 -2.37 -2.47 -2.47 -2.07 -2.20 -1.87 -1.87 -1.67 -1.47 -1.78 -1.07 -0.87

3 -1.47 -2.37 -1.90 -2.07 -1.87 -2.07 -2.17 -2.20 -1.97 -1.77 -1.67 -1.37 -1.78 -0.87 -0.87

4 -1.87 -2.17 -1.90 -2.07 -2.17 -2.37 -2.07 -2.10 -1.77 -1.17 -0.67 -0.67 -1.68 -0.37 -0.37

5 -2.37 -2.87 -1.90 -2.77 -2.37 -2.37 -2.37 -2.10 -1.87 -1.57 -1.37 -1.17 -1.48 -1.07 -0.57

6 -2.87 -2.87 -1.70 -2.67 -2.47 -2.37 -2.37 -1.90 -2.07 -0.97 -0.97 -0.97 -1.48 -0.67 -0.27

7 -2.87 -2.67 -1.60 -2.47 -1.87 -2.37 -1.87 -1.90 -1.87 -0.97 -0.97 -0.87 -1.28 -0.77 -0.77

8 -2.67 -2.67 -1.50 -2.77 -2.67 -1.87 -2.57 -1.80 -1.87 -1.47 -0.97 -0.97 -1.18 -0.47 -0.17

9 -2.87 -2.09 -1.50 -2.27 -2.27 -2.57 -2.27 -1.60 -2.37 -0.47 -1.07 -0.97 -0.98 -0.47 -0.47

10 -1.97 -1.87 -1.30 -1.87 -1.87 -2.37 -1.87 -1.60 -1.57 -0.97 -0.77 -0.77 -0.78 0.23 0.23

11 -1.87 -1.97 -1.30 -2.07 -1.97 -1.87 -1.87 -1.50 -1.97 -0.17 -0.97 -0.87 -0.78 -0.47 -0.47

12 -1.87 -1.87 -1.10 -1.87 -1.87 -1.87 -1.87 -1.20 -1.67 -1.87 -1.37 -1.77 -0.58 -0.67 -0.67

13 -1.87 -1.87 -0.90 -1.87 -1.87 -1.87 -1.87 -1.00 -1.87 -1.07 -1.67 -1.17 -0.48 -1.37 -1.07

14 -1.87 -1.87 -0.70 -1.87 -1.87 -1.87 -1.77 -0.70 -1.47 -1.87 -1.07 -1.17 -0.28 -1.07 -1.07

15 0.03 -0.37 -0.50 -0.37 -0.37 -0.17 -0.37 -0.50 -1.87 -1.67 -1.87 -1.57 0.02 -1.07 -1.07

16 -1.52 -1.52 -0.10 -1.52 -0.52 -0.52 -0.92 0.00 0.18 0.08 0.08 0.08 0.12 0.38 0.38

17 0.23 0.23 0.10 0.23 0.33 0.33 0.23 0.00 -1.87 -1.87 -1.77 -1.67 0.12 -1.47 -1.37

18 0.13 0.13 0.10 0.13 0.23 0.23 0.33 0.20 -1.87 -1.67 -1.87 -1.87 0.32 -1.67 -1.67

19 0.33 0.33 0.30 0.33 0.33 0.23 0.33 0.40 -1.87 -1.47 -1.47 -1.37 0.32 -1.37 -1.47

20 0.33 0.33 0.40 0.33 0.33 0.33 0.33 0.50 -1.87 -1.47 -1.47 -1.57 0.32 -1.57 -1.67

No.TOPOGRAFI

Page 95: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -3.07 -2.77 -2.20 -2.67 -2.67 -2.67 -2.67 -2.34 -2.67 -2.47 -2.37 -2.17 -2.16 -2.07 -1.87

2 -2.82 -2.52 -2.10 -2.32 -2.32 -2.32 -2.62 -2.24 -2.42 -2.42 -2.32 -2.32 -2.16 -2.22 -2.12

3 -2.52 -2.52 -2.00 -2.32 -2.32 -2.42 -2.32 -2.24 -1.82 -1.82 -1.32 -0.32 -2.06 -2.22 -2.12

4 -2.82 -2.82 -2.00 -2.32 -2.32 -2.32 -2.32 -2.04 -1.82 -1.82 -1.32 0.18 -1.96 -2.32 -2.32

5 -2.32 -2.32 -1.90 -2.32 -2.32 -2.42 -2.32 -1.94 -1.82 -1.32 -1.32 0.18 -1.96 -2.32 -2.32

6 -2.42 -2.32 -1.90 -1.84 -1.15 -1.52 -1.82 -1.84 -1.82 -1.32 -1.32 -1.57 -1.96 -1.37 -1.27

7 -2.42 -2.32 -1.80 -1.92 -1.62 -1.22 -1.32 -1.84 -1.82 -1.17 -1.57 -1.57 -1.76 -1.27 -1.27

8 -2.32 -2.32 -1.70 -1.92 -1.32 -1.22 -1.47 -1.74 -2.32 -2.32 -2.12 -2.12 -1.56 -1.82 -1.52

9 -2.32 -2.32 -1.60 -2.04 -1.37 -1.32 -1.37 -1.64 -2.32 -2.32 -1.52 -1.52 -1.56 -1.52 -1.52

10 -2.32 -2.32 -1.60 -1.93 -1.15 -1.17 -1.52 -1.64 -2.32 -2.12 -2.22 -2.12 -1.26 -1.82 -1.82

11 -2.32 -2.32 -1.50 -2.32 -2.32 -2.32 -2.32 -1.64 -2.32 -2.32 -2.32 -2.12 -1.16 -1.82 -1.82

12 -2.32 -2.32 -1.30 -2.32 -2.32 -2.32 -2.32 -1.34 -2.32 -2.12 -2.02 -1.82 -0.96 -1.52 -1.52

13 -2.32 -2.32 -0.90 -2.32 -2.32 -2.12 -2.12 -1.14 -2.02 -2.02 -1.82 -1.52 -0.96 -1.52 -1.42

14 -1.59 -2.32 -0.60 -2.32 -2.32 -1.43 -1.82 -0.84 -1.82 -1.02 -0.72 -1.42 -0.66 -0.82 -1.42

15 -2.23 -2.32 -0.30 -2.32 -2.32 -1.54 -1.12 -0.54 -1.02 -1.12 -0.42 0.48 -0.36 0.28 0.68

16 -1.62 -1.62 0.00 -1.62 -0.62 -0.62 -1.02 -0.24 0.08 -0.02 -0.02 -0.02 -0.16 0.28 0.28

17 -1.82 -1.82 0.00 -1.92 -1.92 -1.27 -0.43 -0.14 -0.32 -1.02 -0.42 0.58 -0.16 0.68 0.68

18 -1.82 -1.82 0.10 -1.82 -1.32 -0.32 -0.02 -0.14 0.68 0.68 0.68 0.58 -0.06 0.68 0.78

19 -2.32 -2.32 0.10 -2.32 -2.12 0.33 0.43 0.06 0.41 0.33 0.33 -1.32 0.04 -1.12 -1.12

20 -1.87 -1.87 0.20 -1.67 -1.57 -1.37 0.33 0.06 0.33 0.53 0.63 -1.32 0.24 -1.32 -1.32

No.TOPOGRAFI

Page 96: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -3.15 -2.85 -2.28 -2.75 -2.75 -2.75 -2.75 -2.42 -2.75 -2.55 -2.45 -2.25 -2.24 -2.15 -1.95

2 -2.90 -2.60 -2.18 -2.40 -2.40 -2.40 -2.70 -2.32 -2.50 -2.50 -2.40 -2.40 -2.24 -2.30 -2.20

3 -2.60 -2.60 -2.08 -2.40 -2.40 -2.50 -2.40 -2.32 -1.90 -1.90 -1.40 -0.40 -2.14 -2.30 -2.20

4 -2.90 -2.90 -2.08 -2.40 -2.40 -2.40 -2.40 -2.12 -1.90 -1.90 -1.40 0.10 -2.04 -2.40 -2.40

5 -2.40 -2.40 -1.98 -2.40 -2.40 -2.50 -2.40 -2.02 -1.90 -1.40 -1.40 0.10 -2.04 -2.40 -2.40

6 -2.50 -2.40 -1.98 -1.92 -1.23 -1.60 -1.90 -1.92 -1.90 -1.40 -1.40 -1.65 -2.04 -1.45 -1.35

7 -2.50 -2.40 -1.88 -2.00 -1.70 -1.30 -1.40 -1.92 -1.90 -1.25 -1.65 -1.65 -1.84 -1.35 -1.35

8 -2.40 -2.40 -1.78 -2.00 -1.40 -1.30 -1.55 -1.82 -2.40 -2.40 -2.20 -2.20 -1.64 -1.90 -1.60

9 -2.40 -2.40 -1.68 -2.12 -1.45 -1.40 -1.45 -1.72 -2.40 -2.40 -1.60 -1.60 -1.64 -1.60 -1.60

10 -2.40 -2.40 -1.68 -2.01 -1.23 -1.25 -1.60 -1.72 -2.40 -2.20 -2.30 -2.20 -1.34 -1.90 -1.90

11 -2.40 -2.40 -1.58 -2.40 -2.40 -2.40 -2.40 -1.72 -2.40 -2.40 -2.40 -2.20 -1.24 -1.90 -1.90

12 -2.40 -2.40 -1.38 -2.40 -2.40 -2.40 -2.40 -1.42 -2.40 -2.20 -2.10 -1.90 -1.04 -1.60 -1.60

13 -2.40 -2.40 -0.98 -2.40 -2.40 -2.20 -2.20 -1.22 -2.10 -2.10 -1.90 -1.60 -1.04 -1.60 -1.50

14 -1.67 -2.40 -0.68 -2.40 -2.40 -1.51 -1.90 -0.92 -1.90 -1.10 -0.80 -1.50 -0.74 -0.90 -1.50

15 -2.31 -2.40 -0.38 -2.40 -2.40 -1.62 -1.20 -0.62 -1.10 -1.20 -0.50 0.40 -0.44 0.20 0.60

16 -1.70 -1.70 -0.08 -1.70 -0.70 -0.70 -1.10 -0.32 0.00 -0.10 -0.10 -0.10 -0.24 0.20 0.20

17 -1.90 -1.90 -0.08 -2.00 -2.00 -1.35 -0.51 -0.22 -0.40 -1.10 -0.50 0.50 -0.24 0.60 0.60

18 -1.90 -1.90 0.02 -1.90 -1.40 -0.40 -0.10 -0.22 0.60 0.60 0.60 0.50 -0.14 0.60 0.70

19 -2.40 -2.40 0.02 -2.40 -2.20 0.25 0.35 -0.02 0.33 0.25 0.25 -1.40 -0.04 -1.20 -1.20

20 -1.95 -1.95 0.12 -1.75 -1.65 -1.45 0.25 -0.02 0.25 0.45 0.55 -1.40 0.16 -1.40 -1.40

No.TOPOGRAFI

Page 97: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

No. TOPOGRAFI

1 2 3 4 5

1 -2.35 -1.95 -1.85 -1.65 -1.55

2 -2.35 -1.85 -1.85 -1.55 -1.55

3 -2.35 -1.85 -1.75 -1.55 -1.35

4 -0.90 -1.65 -0.80 0.55 0.75

5 -1.10 -1.55 -0.60 -0.25 -0.05

6 -1.10 -1.45 -0.70 -0.35 0.15

7 -1.00 -1.45 -0.70 -0.45 -0.25

8 -0.80 -1.35 -0.70 -1.25 -1.05

9 -1.10 -1.25 -0.70 -1.55 -1.75

10 -1.10 -1.25 -0.70 -1.45 -1.55

11 -1.15 -1.25 -0.85 -0.55 -1.25

12 0.15 -0.95 0.45 0.65 0.65

13 0.15 -0.75 0.35 0.35 0.45

14 0.15 -0.45 0.45 0.55 0.55

15 -1.15 -0.15 -0.15 -0.15 -0.05

16 -0.15 0.15 0.75 0.65 0.65

17 0.65 0.25 -0.65 -0.65 -0.65

18 1.05 0.25 -0.65 -0.65 -0.65

19 0.65 0.45 -1.05 -0.75 -0.75

20 0.65 0.45 -1.05 -0.85 -0.85

Page 98: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 20 menit

TOPOGRAFI

1 2 3 4 5

1 -2.1 -2 -2.2 -1.9 -1.8

2 -2.5 -2.1 -2.2 -1.9 -1.9

3 -2.1 -2.2 -2.2 -2 -1.8

4 -2.4 -2.1 -2.1 -1.8 -1.2

5 -2.4 -2.4 -2.1 -1.9 -1.6

6 -2.4 -2.4 -1.9 -2.1 -1

7 -2.4 -1.9 -1.9 -1.9 -1

8 -1.9 -2.6 -1.8 -1.9 -1.5

9 -2.6 -2.3 -1.6 -2.4 -0.5

10 -2.4 -1.9 -1.6 -1.6 -1

11 -1.9 -1.9 -1.5 -2 -0.2

12 -1.9 -1.9 -1.2 -1.7 -1.9

13 -1.9 -1.9 -1.0 -1.9 -1.1

14 -1.9 -1.8 -0.7 -1.5 -1.9

15 -0.2 -0.4 -0.5 -1.9 -1.7

16 -0.55 -0.95 0.0 0.15 0.05

17 0.3 0.2 0.0 -1.9 -1.9

18 0.2 0.3 0.2 -1.9 -1.7

19 0.2 0.3 0.4 -1.9 -1.5

20 0.3 0.3 0.5 -1.9 -1.5

No.

Page 99: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0045 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 1.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 25 menit

TOPOGRAFI

1 2 3 4 5

1 -2.37 -2.7 -2.5 -2.4 -2.2

2 -2.27 -2.45 -2.45 -2.35 -2.35

3 -2.27 -1.85 -1.85 -1.35 -0.35

4 -2.07 -1.85 -1.85 -1.35 0.15

5 -1.97 -1.85 -1.35 -1.35 0.15

6 -1.87 -1.85 -1.35 -1.35 -1.6

7 -1.87 -1.85 -1.2 -1.6 -1.6

8 -1.77 -2.35 -2.35 -2.15 -2.15

9 -1.67 -2.35 -2.35 -1.55 -1.55

10 -1.67 -2.35 -2.15 -2.25 -2.15

11 -1.67 -2.35 -2.35 -2.35 -2.15

12 -1.37 -2.35 -2.15 -2.05 -1.85

13 -1.17 -2.05 -2.05 -1.85 -1.55

14 -0.87 -1.85 -1.05 -0.75 -1.45

15 -0.57 -1.05 -1.15 -0.45 0.45

16 -0.27 0.05 -0.05 -0.05 -0.05

17 -0.17 -0.35 -1.05 -0.45 0.55

18 -0.17 0.65 0.65 0.65 0.55

19 0.03 0.384 0.3 0.3 -1.35

20 0.03 0.3 0.5 0.6 -1.35

No.

Page 100: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.6 -2.6 -1.9 -2.6 -2.6 -2.6 -2.6 -2 -2.1 -1.9 -1.8 -1.6 -1.8 -1.4 -1.4

2 -2.6 -2.6 -1.9 -2.4 -2.4 -2.6 -2.6 -2 -2.1 -1.8 -1.8 -1.4 -1.6 -1.1 -1

3 -2.6 -2.4 -1.7 -2.5 -2.5 -2.6 -2.6 -2 -2 -1.8 -1.6 -1.6 -1.6 -1.2 -1.1

4 -1.35 -1.35 -1.7 -1.25 -1.15 -0.75 -1.15 -1.9 -1.05 0.3 0.5 0.5 -1.5 0.9 1.1

5 -1.35 -1.35 -1.7 -1.35 -1.35 -1.35 -1.35 -1.9 -0.85 -0.5 -0.3 -0.1 -1.3 0.2 0.3

6 -1.55 -1.35 -1.5 -1.15 -1.35 -1.35 -1.35 -1.7 -0.95 -0.6 -0.1 -0.1 -1.3 0 0.1

7 -1.35 -1.35 -1.4 -0.95 -0.95 -1.35 -1.25 -1.7 -0.95 -0.7 -0.5 -0.4 -1.1 -0.1 0

8 -1.35 -1.35 -1.3 -1.05 -0.95 -0.95 -1.05 -1.6 -0.95 -1.5 -1.3 -1.3 -1 -1.1 -1.1

9 -1.15 -1.25 -1.3 -0.95 -1.35 -1.35 -1.35 -1.4 -0.95 -1.8 -2 -1.5 -0.8 -1.3 -1.3

10 -1.35 -1.35 -1.1 -1.35 -1.35 -1.35 -1.35 -1.4 -0.95 -1.7 -1.8 -1.5 -0.6 -1.3 -1.3

11 -1.8 -1.8 -1.1 -2 -2 -0.3 -1.4 -1.3 -1.1 -0.8 -1.5 -1.3 -0.6 -1.3 -1.2

12 -1.2 -1.2 -0.9 -1.8 -1.8 -0.1 -0.1 -1 0.2 0.4 0.4 -1.3 -0.4 -1.1 -1.2

13 -0.9 -1.4 -0.7 -1.8 -1.8 -0.1 -0.1 -0.8 0.1 0.1 0.2 -1.4 -0.3 -1.3 -1.3

14 -1.4 -1.3 -0.5 -1.6 -1.8 -0.1 -0.1 -0.5 0.2 0.3 0.3 -1.3 -0.1 -1.4 -1.3

15 -1.9 -1.7 -0.3 -1.4 -1.5 -1.5 -1.4 -0.3 -0.4 -0.4 -0.3 -1.1 0.2 -1 -0.9

16 -1 -1 0.1 -1 -0.1 -0.1 -0.3 0.2 0.6 0.5 0.5 0.5 0.3 0.7 0.7

17 0.6 0.6 0.3 0.8 0.7 0.4 0.4 0.2 -0.9 -0.9 -0.9 -1.1 0.3 -0.9 -0.8

18 0.8 0.8 0.3 0.9 0.9 0.9 0.8 0.4 -0.9 -0.9 -0.9 -1.1 0.5 -1 -0.9

19 0.4 0.4 0.5 0.6 0.6 0.5 0.4 0.6 -1.3 -1 -1 -1.1 0.5 -1.1 -1.1

20 0.8 0.8 0.6 0.9 0.6 0.5 0.4 0.7 -1.3 -1.1 -1.1 -1.1 0.5 -1.2 -1.2

No.TOPOGRAFI

Page 101: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.55 -2.35 -2.025 -1.75 -1.75 -1.75 -1.65 -2.115 -1.55 -1.45 -1.35 -1.25 -1.855 -0.75 -0.45

2 -2.55 -2.45 -1.925 -2.05 -2.15 -2.15 -1.75 -2.015 -1.55 -1.55 -1.35 -1.15 -1.855 -0.75 -0.55

3 -1.15 -2.05 -1.825 -1.75 -1.55 -1.75 -1.85 -2.015 -1.65 -1.45 -1.35 -1.05 -1.755 -0.55 -0.55

4 -1.55 -1.85 -1.825 -1.75 -1.85 -2.05 -1.75 -1.815 -1.45 -0.85 -0.35 -0.35 -1.655 -0.05 -0.05

5 -2.05 -2.55 -1.725 -2.45 -2.05 -2.05 -2.05 -1.715 -1.55 -1.25 -1.05 -0.85 -1.655 -0.75 -0.25

6 -2.55 -2.55 -1.725 -2.35 -2.15 -2.05 -2.05 -1.615 -1.75 -0.65 -0.65 -0.65 -1.655 -0.35 0.05

7 -2.55 -2.35 -1.625 -2.15 -1.55 -2.05 -1.55 -1.615 -1.55 -0.65 -0.65 -0.55 -1.455 -0.45 -0.45

8 -2.35 -2.35 -1.525 -2.45 -2.35 -1.55 -2.25 -1.515 -1.55 -1.15 -0.65 -0.65 -1.255 -0.15 0.15

9 -2.55 -1.77 -1.425 -1.95 -1.95 -2.25 -1.95 -1.415 -2.05 -0.15 -0.75 -0.65 -1.255 -0.15 -0.15

10 -1.65 -1.55 -1.425 -1.55 -1.55 -2.05 -1.55 -1.415 -1.25 -0.65 -0.45 -0.45 -0.955 0.55 0.55

11 -1.55 -1.65 -1.325 -1.75 -1.65 -1.55 -1.55 -1.415 -1.65 0.15 -0.65 -0.55 -0.855 -0.15 -0.15

12 -1.55 -1.55 -1.125 -1.55 -1.55 -1.55 -1.55 -1.115 -1.35 -1.55 -1.05 -1.45 -0.655 -0.35 -0.35

13 -1.55 -1.55 -0.725 -1.55 -1.55 -1.55 -1.55 -0.915 -1.55 -0.75 -1.35 -0.85 -0.655 -1.05 -0.75

14 -1.55 -1.55 -0.425 -1.55 -1.55 -1.55 -1.45 -0.615 -1.15 -1.55 -0.75 -0.85 -0.355 -0.75 -0.75

15 0.35 -0.05 -0.125 -0.05 -0.05 0.15 -0.05 -0.315 -1.55 -1.35 -1.55 -1.25 -0.055 -0.75 -0.75

16 -1.3 -1.3 0.175 -1.3 -0.3 -0.3 -0.7 -0.015 0.4 0.3 0.3 0.3 0.145 0.6 0.6

17 0.55 0.55 0.175 0.55 0.65 0.65 0.55 0.085 -1.55 -1.55 -1.45 -1.35 0.145 -1.15 -1.05

18 0.45 0.45 0.275 0.45 0.55 0.55 0.65 0.085 -1.55 -1.35 -1.55 -1.55 0.245 -1.35 -1.35

19 0.65 0.65 0.275 0.65 0.65 0.55 0.65 0.285 -1.55 -1.15 -1.15 -1.05 0.345 -1.05 -1.15

20 0.65 0.65 0.375 0.65 0.65 0.65 0.65 0.285 -1.55 -1.15 -1.15 -1.25 0.545 -1.25 -1.35

No.TOPOGRAFI

Page 102: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 16 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Segi Empat

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -3.35 -3.05 -2.29 -2.95 -2.95 -2.95 -2.95 -2.364 -2.95 -2.75 -2.65 -2.45 -2.126 -2.35 -2.15

2 -3.1 -2.8 -2.29 -2.6 -2.6 -2.6 -2.9 -2.364 -2.7 -2.7 -2.6 -2.6 -1.926 -2.5 -2.4

3 -2.8 -2.8 -2.09 -2.6 -2.6 -2.7 -2.6 -2.364 -2.1 -2.1 -1.6 -0.6 -1.926 -2.5 -2.4

4 -3.1 -3.1 -2.09 -2.6 -2.6 -2.6 -2.6 -2.264 -2.1 -2.1 -1.6 -0.1 -1.826 -2.6 -2.6

5 -2.6 -2.6 -2.09 -2.6 -2.6 -2.7 -2.6 -2.264 -2.1 -1.6 -1.6 -0.1 -1.626 -2.6 -2.6

6 -2.7 -2.6 -1.89 -2.12 -1.43 -1.8 -2.1 -2.064 -2.1 -1.6 -1.6 -1.85 -1.626 -1.65 -1.55

7 -2.7 -2.6 -1.79 -2.2 -1.9 -1.5 -1.6 -2.064 -2.1 -1.45 -1.85 -1.85 -1.426 -1.55 -1.55

8 -2.6 -2.6 -1.69 -2.2 -1.6 -1.5 -1.75 -1.964 -2.6 -2.6 -2.4 -2.4 -1.326 -2.1 -1.8

9 -2.6 -2.6 -1.69 -2.32 -1.65 -1.6 -1.65 -1.764 -2.6 -2.6 -1.8 -1.8 -1.126 -1.8 -1.8

10 -2.6 -2.6 -1.49 -2.21 -1.43 -1.45 -1.8 -1.764 -2.6 -2.4 -2.5 -2.4 -0.926 -2.1 -2.1

11 -2.6 -2.6 -1.49 -2.6 -2.6 -2.6 -2.6 -1.664 -2.6 -2.6 -2.6 -2.4 -0.926 -2.1 -2.1

12 -2.6 -2.6 -1.29 -2.6 -2.6 -2.6 -2.6 -1.364 -2.6 -2.4 -2.3 -2.1 -0.726 -1.8 -1.8

13 -2.6 -2.6 -1.09 -2.6 -2.6 -2.4 -2.4 -1.164 -2.3 -2.3 -2.1 -1.8 -0.626 -1.8 -1.7

14 -1.87 -2.6 -0.89 -2.6 -2.6 -1.71 -2.1 -0.864 -2.1 -1.3 -1 -1.7 -0.426 -1.1 -1.7

15 -2.51 -2.6 -0.69 -2.6 -2.6 -1.82 -1.4 -0.664 -1.3 -1.4 -0.7 0.2 -0.126 0 0.4

16 -1.8 -1.8 -0.29 -1.8 -0.8 -0.8 -1.2 -0.164 -0.1 -0.2 -0.2 -0.2 -0.026 0.1 0.1

17 -0.75 -0.75 -0.09 -0.85 -0.85 -0.2 -0.71 -0.164 -0.6 -1.3 -0.7 0.3 -0.026 0.4 0.4

18 -0.75 -0.75 -0.09 -0.75 -0.25 0.75 -0.3 0.036 0.4 0.4 0.4 0.3 0.174 0.4 0.5

19 -1.25 -1.25 0.11 -1.25 -1.05 1.4 0.15 0.236 0.134 0.05 0.05 -1.6 0.174 -1.4 -1.4

20 -0.8 -0.8 0.21 -0.6 -0.5 -0.3 0.05 0.336 0.05 0.25 0.35 -1.6 0.174 -1.6 -1.6

No.TOPOGRAFI

Page 103: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -2.66 -2.66 -1.96 -2.66 -2.66 -2.66 -2.66 -2.06 -2.16 -1.96 -1.86 -1.66 -1.86 -1.46 -1.46

2 -2.66 -2.66 -1.96 -2.46 -2.46 -2.66 -2.66 -2.06 -2.16 -1.86 -1.86 -1.46 -1.66 -1.16 -1.06

3 -2.66 -2.46 -1.76 -2.56 -2.56 -2.66 -2.66 -2.06 -2.06 -1.86 -1.66 -1.66 -1.66 -1.26 -1.16

4 -1.41 -1.41 -1.76 -1.31 -1.21 -0.81 -1.21 -1.96 -1.11 0.24 0.44 0.44 -1.56 0.84 1.04

5 -1.41 -1.41 -1.76 -1.41 -1.41 -1.41 -1.41 -1.96 -0.91 -0.56 -0.36 -0.16 -1.36 0.14 0.24

6 -1.61 -1.41 -1.56 -1.21 -1.41 -1.41 -1.41 -1.76 -1.01 -0.66 -0.16 -0.16 -1.36 -0.06 0.04

7 -1.41 -1.41 -1.46 -1.01 -1.01 -1.41 -1.31 -1.76 -1.01 -0.76 -0.56 -0.46 -1.16 -0.16 -0.06

8 -1.41 -1.41 -1.36 -1.11 -1.01 -1.01 -1.11 -1.66 -1.01 -1.56 -1.36 -1.36 -1.06 -1.16 -1.16

9 -1.21 -1.31 -1.36 -1.01 -1.41 -1.41 -1.41 -1.46 -1.01 -1.86 -2.06 -1.56 -0.86 -1.36 -1.36

10 -1.41 -1.41 -1.16 -1.41 -1.41 -1.41 -1.41 -1.46 -1.01 -1.76 -1.86 -1.56 -0.66 -1.36 -1.36

11 -1.86 -1.86 -1.16 -2.06 -2.06 -0.36 -1.46 -1.36 -1.16 -0.86 -1.56 -1.36 -0.66 -1.36 -1.26

12 -1.26 -1.26 -0.96 -1.86 -1.86 -0.16 -0.16 -1.06 0.14 0.34 0.34 -1.36 -0.46 -1.16 -1.26

13 -0.96 -1.46 -0.76 -1.86 -1.86 -0.16 -0.16 -0.86 0.04 0.04 0.14 -1.46 -0.36 -1.36 -1.36

14 -1.46 -1.36 -0.56 -1.66 -1.86 -0.16 -0.16 -0.56 0.14 0.24 0.24 -1.36 -0.16 -1.46 -1.36

15 -1.96 -1.76 -0.36 -1.46 -1.56 -1.56 -1.46 -0.36 -0.46 -0.46 -0.36 -1.16 0.14 -1.06 -0.96

16 -1.06 -1.06 0.04 -1.06 -0.16 -0.16 -0.36 0.14 0.54 0.44 0.44 0.44 0.24 0.64 0.64

17 0.54 0.54 0.24 0.74 0.64 0.34 0.34 0.14 -0.96 -0.96 -0.96 -1.16 0.24 -0.96 -0.86

18 0.74 0.74 0.24 0.84 0.84 0.84 0.74 0.34 -0.96 -0.96 -0.96 -1.16 0.44 -1.06 -0.96

19 0.34 0.34 0.44 0.54 0.54 0.44 0.34 0.54 -1.36 -1.06 -1.06 -1.16 0.44 -1.16 -1.16

20 0.74 0.74 0.54 0.84 0.54 0.44 0.34 0.64 -1.36 -1.16 -1.16 -1.16 0.44 -1.26 -1.26

No.TOPOGRAFI

Page 104: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 0.52 1.52 2.52 3.52 4.52 5.52 6.52 7.52 8.52 9.52 10.52 11.52 12.52 13.52 14.52

2 -3.07 -3.13 -2.43 -3.13 -3.13 -3.13 -3.13 -2.53 -2.63 -2.43 -2.33 -2.13 -2.33 -1.93 -1.93

3 -3.13 -3.13 -2.43 -2.93 -2.93 -3.13 -3.13 -2.53 -2.63 -2.33 -2.33 -1.93 -2.13 -1.63 -1.53

4 -3.13 -2.93 -2.23 -3.03 -3.03 -3.13 -3.13 -2.53 -2.53 -2.33 -2.13 -2.13 -2.13 -1.73 -1.63

5 -1.88 -1.88 -2.23 -1.78 -1.68 -1.28 -1.68 -2.43 -1.58 -0.23 -0.03 -0.03 -2.03 0.37 0.57

6 -1.88 -1.88 -2.23 -1.88 -1.88 -1.88 -1.88 -2.43 -1.38 -1.03 -0.83 -0.63 -1.83 -0.33 -0.23

7 -2.08 -1.88 -2.03 -1.68 -1.88 -1.88 -1.88 -2.23 -1.48 -1.13 -0.63 -0.63 -1.83 -0.53 -0.43

8 -1.88 -1.88 -1.93 -1.48 -1.48 -1.88 -1.78 -2.23 -1.48 -1.23 -1.03 -0.93 -1.63 -0.63 -0.53

9 -1.88 -1.88 -1.83 -1.58 -1.48 -1.48 -1.58 -2.13 -1.48 -2.03 -1.83 -1.83 -1.53 -1.63 -1.63

10 -1.68 -1.78 -1.83 -1.48 -1.88 -1.88 -1.88 -1.93 -1.48 -2.33 -2.53 -2.03 -1.33 -1.83 -1.83

11 -1.88 -1.88 -1.63 -1.88 -1.88 -1.88 -1.88 -1.93 -1.48 -2.23 -2.33 -2.03 -1.13 -1.83 -1.83

12 -2.33 -2.33 -1.63 -2.53 -2.53 -0.83 -1.93 -1.83 -1.63 -1.33 -2.03 -1.83 -1.13 -1.83 -1.73

13 -1.73 -1.73 -1.43 -2.33 -2.33 -0.63 -0.63 -1.53 -0.33 -0.13 -0.13 -1.83 -0.93 -1.63 -1.73

14 -1.43 -1.93 -1.23 -2.33 -2.33 -0.63 -0.63 -1.33 -0.43 -0.43 -0.33 -1.93 -0.83 -1.83 -1.83

15 -1.93 -1.83 -1.03 -2.13 -2.33 -0.63 -0.63 -1.03 -0.33 -0.23 -0.23 -1.83 -0.63 -1.93 -1.83

16 -2.43 -2.23 -0.83 -1.93 -2.03 -2.03 -1.93 -0.83 -0.93 -0.93 -0.83 -1.63 -0.33 -1.53 -1.43

17 -1.53 -1.53 -0.43 -1.53 -0.63 -0.63 -0.83 -0.33 0.07 -0.03 -0.03 -0.03 -0.23 0.17 0.17

18 0.07 0.07 -0.23 0.27 0.17 -0.13 -0.13 -0.33 -1.43 -1.43 -1.43 -1.63 -0.23 -1.43 -1.33

19 0.27 0.27 -0.23 0.37 0.37 0.37 0.27 -0.13 -1.43 -1.43 -1.43 -1.63 -0.03 -1.53 -1.43

20 -0.13 -0.13 -0.03 0.07 0.07 -0.03 -0.13 0.07 -1.83 -1.53 -1.53 -1.63 -0.03 -1.63 -1.63

No.TOPOGRAFI

Page 105: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 20 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Trapesium

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 -3.08 -3.08 -2.38 -3.08 -3.08 -3.08 -3.08 -2.48 -2.58 -2.38 -2.28 -2.08 -2.28 -1.88 -1.88

2 -3.08 -3.08 -2.38 -2.88 -2.88 -3.08 -3.08 -2.48 -2.58 -2.28 -2.28 -1.88 -2.08 -1.58 -1.48

3 -3.08 -2.88 -2.18 -2.98 -2.98 -3.08 -3.08 -2.48 -2.48 -2.28 -2.08 -2.08 -2.08 -1.68 -1.58

4 -1.83 -1.83 -2.18 -1.73 -1.63 -1.23 -1.63 -2.38 -1.53 -0.18 0.02 0.02 -1.98 0.42 0.62

5 -1.83 -1.83 -2.18 -1.83 -1.83 -1.83 -1.83 -2.38 -1.33 -0.98 -0.78 -0.58 -1.78 -0.28 -0.18

6 -2.03 -1.83 -1.98 -1.63 -1.83 -1.83 -1.83 -2.18 -1.43 -1.08 -0.58 -0.58 -1.78 -0.48 -0.38

7 -1.83 -1.83 -1.88 -1.43 -1.43 -1.83 -1.73 -2.18 -1.43 -1.18 -0.98 -0.88 -1.58 -0.58 -0.48

8 -1.83 -1.83 -1.78 -1.53 -1.43 -1.43 -1.53 -2.08 -1.43 -1.98 -1.78 -1.78 -1.48 -1.58 -1.58

9 -1.63 -1.73 -1.78 -1.43 -1.83 -1.83 -1.83 -1.88 -1.43 -2.28 -2.48 -1.98 -1.28 -1.78 -1.78

10 -1.83 -1.83 -1.58 -1.83 -1.83 -1.83 -1.83 -1.88 -1.43 -2.18 -2.28 -1.98 -1.08 -1.78 -1.78

11 -2.28 -2.28 -1.58 -2.48 -2.48 -0.78 -1.88 -1.78 -1.58 -1.28 -1.98 -1.78 -1.08 -1.78 -1.68

12 -1.68 -1.68 -1.38 -2.28 -2.28 -0.58 -0.58 -1.48 -0.28 -0.08 -0.08 -1.78 -0.88 -1.58 -1.68

13 -1.38 -1.88 -1.18 -2.28 -2.28 -0.58 -0.58 -1.28 -0.38 -0.38 -0.28 -1.88 -0.78 -1.78 -1.78

14 -1.88 -1.78 -0.98 -2.08 -2.28 -0.58 -0.58 -0.98 -0.28 -0.18 -0.18 -1.78 -0.58 -1.88 -1.78

15 -2.38 -2.18 -0.78 -1.88 -1.98 -1.98 -1.88 -0.78 -0.88 -0.88 -0.78 -1.58 -0.28 -1.48 -1.38

16 -1.48 -1.48 -0.38 -1.48 -0.58 -0.58 -0.78 -0.28 0.12 0.02 0.02 0.02 -0.18 0.22 0.22

17 0.12 0.12 -0.18 0.32 0.22 -0.08 -0.08 -0.28 -1.38 -1.38 -1.38 -1.58 -0.18 -1.38 -1.28

18 0.32 0.32 -0.18 0.42 0.42 0.42 0.32 -0.08 -1.38 -1.38 -1.38 -1.58 0.02 -1.48 -1.38

19 -0.08 -0.08 0.02 0.12 0.12 0.02 -0.08 0.12 -1.78 -1.48 -1.48 -1.58 0.02 -1.58 -1.58

20 0.32 0.32 0.12 0.42 0.12 0.02 -0.08 0.22 -1.78 -1.58 -1.58 -1.58 0.02 -1.68 -1.68

No.TOPOGRAFI

Page 106: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

1 2 3 4 5

1 -2.65 -2.65 -2.65 -2.05 -2.15

2 -2.45 -2.65 -2.65 -2.05 -2.15

3 -2.55 -2.65 -2.65 -2.05 -2.05

4 -1.2 -0.8 -1.2 -1.95 -1.1

5 -1.4 -1.4 -1.4 -1.95 -0.9

6 -1.4 -1.4 -1.4 -1.75 -1

7 -1 -1.4 -1.3 -1.75 -1

8 -1 -1 -1.1 -1.65 -1

9 -1.4 -1.4 -1.4 -1.45 -1

10 -1.4 -1.4 -1.4 -1.45 -1

11 -2.05 -0.35 -1.45 -1.35 -1.15

12 -1.85 -0.15 -0.15 -1.05 0.15

13 -1.85 -0.15 -0.15 -0.85 0.05

14 -1.85 -0.15 -0.15 -0.55 0.15

15 -1.55 -1.55 -1.45 -0.35 -0.45

16 -0.15 -0.15 -0.35 0.15 0.55

17 0.65 0.35 0.35 0.15 -0.95

18 0.85 0.85 0.75 0.35 -0.95

19 0.55 0.45 0.35 0.55 -1.35

20 0.55 0.45 0.35 0.65 -1.35

TOPOGRAFINo.

Page 107: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 20 menit

1 2 3 4 5

1 -2.6 -2.6 -2.6 -1.8 -1.6

2 -2.4 -2.4 -2.6 -1.8 -1.4

3 -2.5 -2.5 -2.6 -1.6 -1.6

4 -1.25 -1.15 -0.75 0.5 0.5

5 -1.35 -1.35 -1.35 -0.3 -0.1

6 -1.15 -1.35 -1.35 -0.1 -0.1

7 -0.95 -0.95 -1.35 -0.5 -0.4

8 -1.05 -0.95 -0.95 -1.3 -1.3

9 -0.95 -1.35 -1.35 -2 -1.5

10 -1.35 -1.35 -1.35 -1.8 -1.5

11 -2 -2 -0.3 -1.5 -1.3

12 -1.8 -1.8 -0.1 0.4 -1.3

13 -1.8 -1.8 -0.1 0.2 -1.4

14 -1.6 -1.8 -0.1 0.3 -1.3

15 -1.4 -1.5 -1.5 -0.3 -1.1

16 -1 -0.1 -0.1 0.5 0.5

17 0.8 0.7 0.4 -0.9 -1.1

18 0.9 0.9 0.9 -0.9 -1.1

19 0.6 0.6 0.5 -1 -1.1

20 0.9 0.6 0.5 -1.1 -1.1

No.TOPOGRAFI

Page 108: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

TABEL PENGAMATAN

Tanggal : 18 oktober 2014 Pengamat : Yusuf/Hamzah

Q (Debit) : 0,0057 tinggi saluran : 30.2 cm

h bukaan pintu : 2.5 cm Model saluran : Segitiga

t (waktu) : 25 menit

1 2 3 4 5

1 0.58 1.58 2.58 3.58 3.58

2 -3.01 -3.07 -2.37 -3.07 -3.07

3 -3.07 -3.07 -2.37 -2.87 -2.87

4 -3.07 -2.87 -2.17 -2.97 -2.97

5 -1.82 -1.82 -2.17 -1.72 -1.62

6 -1.82 -1.82 -2.17 -1.82 -1.82

7 -2.02 -1.82 -1.97 -1.62 -1.82

8 -1.82 -1.82 -1.87 -1.42 -1.42

9 -1.82 -1.82 -1.77 -1.52 -1.42

10 -1.62 -1.72 -1.77 -1.42 -1.82

11 -1.82 -1.82 -1.57 -1.82 -1.82

12 -2.27 -2.27 -1.57 -2.47 -2.47

13 -1.67 -1.67 -1.37 -2.27 -2.27

14 -1.37 -1.87 -1.17 -2.27 -2.27

15 -1.87 -1.77 -0.97 -2.07 -2.27

16 -2.37 -2.17 -0.77 -1.87 -1.97

17 -1.47 -1.47 -0.37 -1.47 -0.57

18 0.13 0.13 -0.17 0.33 0.23

19 0.33 0.33 -0.17 0.43 0.43

20 -0.07 -0.07 0.03 0.13 0.13

No.TOPOGRAFI

Page 109: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.5

h bukaan pintu : 1.5 cm Model Penampang : Persegi Empat

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.040 0.050 0.040 0.043 0.550 0.700 0.500 0.583

2 0.035 0.045 0.040 0.040 0.500 0.600 0.550 0.550

3 0.030 0.040 0.035 0.035 0.500 0.600 0.500 0.533

4 0.030 0.040 0.035 0.035 0.450 0.550 0.400 0.467

5 0.030 0.035 0.035 0.033 0.400 0.500 0.400 0.433

6 0.025 0.030 0.030 0.028 0.400 0.450 0.350 0.400

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.5

h bukaan pintu : 1.5 cm

t (waktu) : 20 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.040 0.050 0.045 0.045 0.600 0.700 0.600 0.633

2 0.035 0.045 0.040 0.040 0.500 0.700 0.500 0.567

3 0.030 0.040 0.040 0.037 0.500 0.600 0.500 0.533

4 0.030 0.035 0.035 0.033 0.400 0.600 0.500 0.500

5 0.025 0.035 0.030 0.030 0.400 0.500 0.400 0.433

6 0.025 0.030 0.025 0.027 0.400 0.400 0.400 0.400

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.5

h bukaan pintu : 1.5 cm

t (waktu) : 25 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.040 0.050 0.045 0.045 0.650 0.700 0.600 0.650

2 0.035 0.050 0.040 0.042 0.600 0.650 0.550 0.600

3 0.030 0.045 0.035 0.037 0.600 0.600 0.500 0.567

4 0.030 0.040 0.035 0.035 0.500 0.550 0.500 0.517

5 0.030 0.035 0.030 0.032 0.500 0.500 0.400 0.467

6 0.025 0.030 0.025 0.027 0.400 0.500 0.400 0.433

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

Page 110: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.5

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.8

h bukaan pintu : 1.5 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

0.040 0.050 0.045 0.045 0.600 0.700 0.550 0.617

0.040 0.050 0.040 0.043 0.550 0.600 0.550 0.567

0.035 0.045 0.040 0.040 0.500 0.600 0.500 0.533

0.030 0.040 0.035 0.035 0.450 0.550 0.450 0.483

0.030 0.035 0.030 0.032 0.400 0.500 0.400 0.433

0.030 0.035 0.030 0.032 0.350 0.450 0.400 0.400

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.5

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.8

h bukaan pintu : 1.5 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 20 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

0.040 0.050 0.045 0.045 0.600 0.700 0.600 0.633

0.040 0.050 0.040 0.043 0.550 0.700 0.550 0.600

0.035 0.040 0.040 0.038 0.550 0.650 0.500 0.567

0.030 0.040 0.030 0.033 0.500 0.550 0.450 0.500

0.030 0.035 0.030 0.032 0.400 0.500 0.400 0.433

0.030 0.035 0.030 0.032 0.350 0.450 0.400 0.400

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.5

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.8

h bukaan pintu : 1.5 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 25 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

0.040 0.050 0.050 0.047 0.650 0.750 0.600 0.667

0.040 0.050 0.045 0.045 0.600 0.700 0.600 0.633

0.035 0.045 0.040 0.040 0.550 0.650 0.550 0.583

0.030 0.045 0.035 0.037 0.500 0.550 0.500 0.517

0.030 0.035 0.030 0.032 0.450 0.500 0.450 0.467

0.030 0.030 0.030 0.030 0.400 0.450 0.400 0.417

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

Page 111: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.4

h bukaan pintu : 1.5 cm Model Penampang : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.040 0.050 0.040 0.043 0.550 0.650 0.500 0.567

2 0.035 0.045 0.035 0.038 0.500 0.600 0.500 0.533

3 0.030 0.040 0.035 0.035 0.450 0.550 0.450 0.483

4 0.030 0.035 0.030 0.032 0.450 0.500 0.400 0.450

5 0.030 0.030 0.030 0.030 0.400 0.450 0.350 0.400

6 0.025 0.030 0.025 0.027 0.350 0.400 0.350 0.367

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.4

h bukaan pintu : 1.5 cm

t (waktu) : 20 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.040 0.050 0.045 0.045 0.550 0.700 0.600 0.617

2 0.035 0.045 0.040 0.040 0.500 0.650 0.550 0.567

3 0.030 0.040 0.040 0.037 0.450 0.600 0.500 0.517

4 0.030 0.035 0.030 0.032 0.450 0.550 0.450 0.483

5 0.028 0.035 0.025 0.029 0.400 0.500 0.400 0.433

6 0.028 0.033 0.028 0.029 0.350 0.450 0.350 0.383

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0034 tinggi thomson : 8.4

h bukaan pintu : 1.5 cm

t (waktu) : 25 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.040 0.050 0.040 0.043 0.600 0.700 0.600 0.633

2 0.035 0.045 0.040 0.040 0.500 0.650 0.550 0.567

3 0.030 0.045 0.035 0.037 0.500 0.600 0.500 0.533

4 0.030 0.040 0.035 0.035 0.450 0.550 0.500 0.500

5 0.030 0.035 0.030 0.032 0.450 0.500 0.400 0.450

6 0.025 0.030 0.030 0.028 0.400 0.450 0.400 0.417

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

Page 112: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 9

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang : Persegi Empat

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.055 0.070 0.065 0.06 0.75 0.80 0.70 0.75

2 0.050 0.065 0.055 0.06 0.70 0.75 0.65 0.70

3 0.050 0.060 0.050 0.05 0.70 0.70 0.65 0.68

4 0.050 0.055 0.045 0.05 0.65 0.65 0.60 0.63

5 0.045 0.050 0.045 0.05 0.65 0.65 0.60 0.63

6 0.045 0.040 0.040 0.04 0.60 0.65 0.60 0.62

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 9

h bukaan pintu : 2 cm

t (waktu) : 20 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.065 0.070 0.065 0.07 0.75 0.80 0.75 0.77

2 0.060 0.065 0.050 0.06 0.75 0.80 0.75 0.77

3 0.060 0.060 0.050 0.06 0.70 0.75 0.70 0.72

4 0.055 0.055 0.045 0.05 0.65 0.75 0.65 0.68

5 0.047 0.050 0.040 0.05 0.60 0.70 0.65 0.65

6 0.040 0.050 0.035 0.04 0.60 0.65 0.60 0.62

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 9

h bukaan pintu : 2 cm

t (waktu) : 25 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.065 0.070 0.060 0.07 0.85 0.90 0.80 0.85

2 0.060 0.065 0.055 0.06 0.80 0.85 0.75 0.80

3 0.055 0.065 0.050 0.06 0.75 0.80 0.75 0.77

4 0.050 0.060 0.050 0.05 0.75 0.75 0.70 0.73

5 0.045 0.055 0.045 0.05 0.70 0.70 0.65 0.68

6 0.045 0.050 0.045 0.05 0.60 0.70 0.65 0.65

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

Page 113: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 9.1

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.070 0.070 0.067 0.750 0.800 0.750 0.767

2 0.055 0.070 0.065 0.063 0.700 0.750 0.700 0.717

3 0.055 0.065 0.055 0.058 0.700 0.700 0.650 0.683

4 0.050 0.055 0.045 0.050 0.650 0.650 0.650 0.650

5 0.045 0.050 0.040 0.045 0.650 0.650 0.600 0.633

6 0.050 0.045 0.040 0.045 0.550 0.650 0.650 0.617

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 9.1

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.065 0.070 0.065 0.07 0.800 0.800 0.750 0.78

2 0.065 0.065 0.065 0.07 0.800 0.800 0.700 0.77

3 0.060 0.065 0.060 0.06 0.750 0.750 0.700 0.73

4 0.055 0.060 0.055 0.06 0.750 0.700 0.600 0.68

5 0.045 0.055 0.045 0.05 0.600 0.700 0.650 0.65

6 0.045 0.055 0.040 0.05 0.550 0.700 0.600 0.62

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 9.1

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.065 0.070 0.065 0.07 0.850 0.950 0.800 0.87

2 0.065 0.065 0.060 0.06 0.800 0.900 0.800 0.83

3 0.060 0.065 0.055 0.06 0.750 0.850 0.750 0.78

4 0.050 0.065 0.055 0.06 0.700 0.800 0.700 0.73

5 0.045 0.055 0.055 0.05 0.650 0.750 0.700 0.70

6 0.050 0.050 0.050 0.05 0.600 0.700 0.650 0.65

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

Page 114: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 8.9

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang: Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.055 0.065 0.055 0.058 0.700 0.750 0.700 0.717

2 0.050 0.050 0.050 0.050 0.650 0.700 0.650 0.667

3 0.045 0.055 0.045 0.048 0.600 0.650 0.550 0.600

4 0.040 0.050 0.040 0.043 0.600 0.650 0.500 0.583

5 0.035 0.045 0.035 0.038 0.550 0.600 0.500 0.550

6 0.035 0.040 0.030 0.035 0.500 0.550 0.500 0.517

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 8.9

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang: Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.070 0.065 0.065 0.700 0.800 0.700 0.733

2 0.055 0.065 0.058 0.059 0.700 0.750 0.700 0.717

3 0.055 0.063 0.045 0.054 0.700 0.700 0.650 0.683

4 0.050 0.055 0.040 0.048 0.650 0.700 0.600 0.650

5 0.045 0.053 0.035 0.044 0.600 0.650 0.550 0.600

6 0.040 0.045 0.003 0.029 0.550 0.600 0.500 0.550

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0045 tinggi thomson : 8.9

h bukaan pintu : 2 cm Model Penampang: Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.065 0.070 0.060 0.065 0.850 0.900 0.800 0.850

2 0.060 0.065 0.055 0.060 0.800 0.850 0.750 0.800

3 0.055 0.060 0.050 0.055 0.750 0.800 0.750 0.767

4 0.050 0.055 0.045 0.050 0.700 0.750 0.700 0.717

5 0.045 0.045 0.040 0.043 0.650 0.750 0.650 0.683

6 0.040 0.045 0.035 0.040 0.600 0.700 0.600 0.633

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

Page 115: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.5

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.5

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Persegi Empat

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.065 0.070 0.060 0.06 0.85 0.90 0.80 0.85

2 0.060 0.065 0.055 0.06 0.80 0.85 0.80 0.82

3 0.055 0.060 0.055 0.06 0.75 0.80 0.80 0.78

4 0.055 0.060 0.055 0.06 0.70 0.80 0.75 0.75

5 0.050 0.055 0.050 0.05 0.70 0.75 0.70 0.72

6 0.045 0.050 0.045 0.05 0.65 0.75 0.65 0.68

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.5

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.5

h bukaan pintu : 2.5 cm

t (waktu) : 20 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.080 0.070 0.07 0.85 0.95 0.90 0.90

2 0.055 0.072 0.065 0.06 0.85 0.80 0.80 0.82

3 0.050 0.070 0.070 0.06 0.80 0.85 0.80 0.82

4 0.050 0.060 0.065 0.06 0.75 0.85 0.75 0.78

5 0.045 0.055 0.060 0.05 0.75 0.75 0.75 0.75

6 0.045 0.055 0.050 0.05 0.70 0.70 0.65 0.68

Tanggal : 16 oktober 2014 Suhu : 28.5

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.5

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Persegi Empat

t (waktu) : 25 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.075 0.069 0.07 0.85 0.90 0.88 0.88

2 0.055 0.062 0.057 0.06 0.85 0.90 0.85 0.87

3 0.050 0.059 0.057 0.06 0.80 0.90 0.85 0.85

4 0.050 0.062 0.057 0.06 0.80 0.85 0.80 0.82

5 0.045 0.057 0.052 0.05 0.75 0.80 0.75 0.77

6 0.045 0.052 0.052 0.05 0.70 0.75 0.66 0.70

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

Page 116: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.5

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.070 0.080 0.080 0.08 0.900 0.950 0.900 0.92

2 0.065 0.080 0.075 0.07 0.850 0.900 0.850 0.87

3 0.065 0.075 0.065 0.07 0.800 0.850 0.850 0.83

4 0.060 0.065 0.055 0.06 0.800 0.850 0.800 0.82

5 0.055 0.060 0.050 0.05 0.750 0.800 0.750 0.77

6 0.060 0.055 0.050 0.05 0.700 0.800 0.700 0.73

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.5

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.075 0.080 0.075 0.08 0.900 1.000 0.950 0.95

2 0.075 0.075 0.075 0.08 0.900 0.850 0.900 0.88

3 0.070 0.075 0.070 0.07 0.850 0.900 0.850 0.87

4 0.065 0.070 0.065 0.07 0.800 0.900 0.800 0.83

5 0.055 0.065 0.055 0.06 0.800 0.800 0.800 0.80

6 0.055 0.065 0.050 0.06 0.750 0.800 0.750 0.77

Tanggal : 20 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.5

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Trapesium

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.075 0.080 0.075 0.08 0.900 1.000 0.930 0.94

2 0.075 0.075 0.070 0.07 0.900 0.950 0.900 0.92

3 0.070 0.075 0.065 0.07 0.850 0.950 0.850 0.88

4 0.060 0.075 0.065 0.07 0.850 0.900 0.850 0.87

5 0.055 0.065 0.065 0.06 0.800 0.850 0.800 0.82

6 0.060 0.060 0.060 0.06 0.750 0.800 0.750 0.77

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

Page 117: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.3

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.065 0.060 0.06 0.80 0.85 0.80 0.82

2 0.055 0.065 0.060 0.06 0.75 0.80 0.75 0.77

3 0.050 0.060 0.055 0.05 0.70 0.75 0.75 0.73

4 0.050 0.055 0.045 0.05 0.70 0.75 0.70 0.72

5 0.045 0.050 0.040 0.04 0.65 0.70 0.65 0.67

6 0.045 0.045 0.040 0.04 0.60 0.70 0.60 0.63

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.3

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.070 0.065 0.07 0.80 0.90 0.80 0.83

2 0.055 0.065 0.055 0.06 0.80 0.80 0.80 0.80

3 0.050 0.065 0.050 0.06 0.75 0.80 0.75 0.77

4 0.050 0.060 0.050 0.05 0.75 0.80 0.70 0.75

5 0.045 0.055 0.045 0.05 0.70 0.75 0.70 0.72

6 0.040 0.050 0.040 0.04 0.65 0.70 0.65 0.67

Tanggal : 18 oktober 2014 Suhu : 28.4

Q (Debit) : 0,0057 tinggi thomson : 10.3

h bukaan pintu : 2.5 cm Model Penampang : Segitiga

t (waktu) : 15 menit

h V

h1 h2 h3 rata-rata V1 V2 V3 rata-rata

(m) (m) (m) (m) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

1 0.060 0.070 0.065 0.06 0.85 0.90 0.85 0.87

2 0.055 0.065 0.060 0.06 0.85 0.90 0.80 0.85

3 0.050 0.060 0.050 0.05 0.80 0.90 0.80 0.83

4 0.050 0.060 0.050 0.05 0.75 0.85 0.75 0.78

5 0.045 0.055 0.050 0.05 0.75 0.70 0.70 0.72

6 0.040 0.050 0.045 0.05 0.70 0.70 0.70 0.70

KECEPATAN ALIRAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO

TINGGI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN

TABEL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

Page 118: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0034 m3/dtk

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.550 0.700 0.500 0.583 1 0.600 0.700 0.600 0.633 1 0.650 0.700 0.600 0.650

2 0.500 0.600 0.550 0.550 2 0.500 0.700 0.500 0.567 2 0.600 0.650 0.550 0.600

3 0.500 0.600 0.500 0.533 3 0.500 0.600 0.500 0.533 3 0.600 0.600 0.500 0.567

4 0.450 0.550 0.400 0.467 4 0.400 0.600 0.500 0.500 4 0.500 0.550 0.500 0.517

5 0.400 0.500 0.400 0.433 5 0.400 0.500 0.400 0.433 5 0.500 0.500 0.400 0.467

6 0.400 0.450 0.350 0.400 6 0.400 0.400 0.400 0.400 6 0.400 0.500 0.400 0.433

0.494 0.511 0.539

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.040 0.050 0.040 0.043 1 0.040 0.050 0.045 0.045 1 0.040 0.050 0.045 0.045

2 0.035 0.045 0.040 0.040 2 0.035 0.045 0.040 0.040 2 0.035 0.050 0.040 0.042

3 0.030 0.040 0.035 0.035 3 0.030 0.040 0.040 0.037 3 0.030 0.045 0.035 0.037

4 0.030 0.040 0.035 0.035 4 0.030 0.035 0.035 0.033 4 0.030 0.040 0.035 0.035

5 0.030 0.035 0.035 0.033 5 0.025 0.035 0.030 0.030 5 0.030 0.035 0.030 0.032

6 0.025 0.030 0.030 0.028 6 0.025 0.030 0.025 0.027 6 0.025 0.030 0.025 0.027

0.036 0.035 0.036

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.5833 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.03848 0.89514 26964

2 0.5500 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.03579 0.87846 23648

3 0.5333 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.03169 0.91065 20304

4 0.4667 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.03169 0.7968 17766

5 0.4333 0.0333 0.3 0.011111 0.367 0.0303 0.7582 15775

6 0.4000 0.0283 0.3 0.009303 0.357 0.02608 0.7591 12534

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6333 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 0.9537 30288

2 0.5667 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.03579 0.9051 24364

3 0.5333 0.0367 0.3 0.012344 0.373 0.03307 0.8897 21186

4 0.5000 0.0333 0.3 0.011111 0.367 0.0303 0.8748 18202

5 0.4333 0.0300 0.3 0.009900 0.360 0.0275 0.7992 14316

6 0.4000 0.0267 0.3 0.008711 0.353 0.02465 0.7825 11847

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6500 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 0.9788 31085

2 0.6000 0.0417 0.3 0.014236 0.383 0.03714 0.9390 26769

3 0.5667 0.0367 0.3 0.012344 0.373 0.03307 0.9453 22510

4 0.5167 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.03169 0.8822 19669

5 0.4667 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.8377 16206

6 0.4333 0.0267 0.3 0.008711 0.353 0.02465 0.8477 12835

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.494 0.036 0.3 0.012034 0.372 0.0324 0.8344 19233

2 0.511 0.035 0.3 0.011828 0.371 0.0319 0.8693 19599

3 0.539 0.036 0.3 0.012137 0.372 0.0326 0.9059 21110

No.

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Page 119: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0034 m3/dtk

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.600 0.700 0.550 0.617 1 0.600 0.700 0.600 0.633 1 0.650 0.750 0.600 0.667

2 0.550 0.600 0.550 0.567 2 0.550 0.700 0.550 0.600 2 0.600 0.700 0.600 0.633

3 0.500 0.600 0.500 0.533 3 0.550 0.650 0.500 0.567 3 0.550 0.650 0.550 0.583

4 0.450 0.550 0.450 0.483 4 0.500 0.550 0.450 0.500 4 0.500 0.550 0.500 0.517

5 0.400 0.500 0.400 0.433 5 0.400 0.500 0.400 0.433 5 0.450 0.500 0.450 0.467

6 0.350 0.450 0.400 0.400 6 0.350 0.450 0.400 0.400 6 0.400 0.450 0.400 0.417

0.506 0.522 0.547

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.040 0.050 0.045 0.045 1 0.040 0.050 0.045 0.045 1 0.040 0.050 0.050 0.047

2 0.040 0.050 0.040 0.043 2 0.040 0.050 0.040 0.043 2 0.040 0.050 0.045 0.045

3 0.035 0.045 0.040 0.040 3 0.035 0.040 0.040 0.038 3 0.035 0.045 0.040 0.040

4 0.030 0.040 0.035 0.035 4 0.030 0.040 0.030 0.033 4 0.030 0.045 0.035 0.037

5 0.030 0.035 0.030 0.032 5 0.030 0.035 0.030 0.032 5 0.030 0.035 0.030 0.032

6 0.030 0.035 0.030 0.032 6 0.030 0.035 0.030 0.032 6 0.030 0.030 0.030 0.030

0.038 0.037 0.038

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6167 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 0.92861 29491

2 0.5667 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.03848 0.86957 26194

3 0.5333 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.03579 0.85184 22931

4 0.4833 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.03169 0.8253 18400

5 0.4333 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.7779 15048

6 0.4000 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.7180 13891

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6333 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 0.9537 30288

2 0.6000 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.03848 0.9207 27735

3 0.5667 0.0383 0.3 0.012969 0.377 0.03443 0.9245 23440

4 0.5000 0.0333 0.3 0.011111 0.367 0.0303 0.8748 18202

5 0.4333 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.7779 15048

6 0.4000 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.7180 13891

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6667 0.0467 0.3 0.016178 0.393 0.04113 0.9858 32941

2 0.6333 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 0.9537 30288

3 0.5833 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.03579 0.9317 25081

4 0.5167 0.0367 0.3 0.012344 0.373 0.03307 0.8619 20524

5 0.4667 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.8377 16206

6 0.4167 0.0300 0.3 0.009900 0.360 0.0275 0.7684 13765

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.506 0.038 0.3 0.012760 0.376 0.0340 0.8309 20636

2 0.522 0.037 0.3 0.012552 0.374 0.0335 0.8647 21031

3 0.547 0.038 0.3 0.012969 0.377 0.0344 0.8928 22636

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Page 120: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0034 m3/dtk

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.550 0.650 0.500 0.567 1 0.550 0.700 0.600 0.617 1 0.600 0.700 0.600 0.633

2 0.500 0.600 0.500 0.533 2 0.500 0.650 0.550 0.567 2 0.500 0.650 0.550 0.567

3 0.450 0.550 0.450 0.483 3 0.450 0.600 0.500 0.517 3 0.500 0.600 0.500 0.533

4 0.450 0.500 0.400 0.450 4 0.450 0.550 0.450 0.483 4 0.450 0.550 0.500 0.500

5 0.400 0.450 0.350 0.400 5 0.400 0.500 0.400 0.433 5 0.450 0.500 0.400 0.450

6 0.350 0.400 0.350 0.367 6 0.350 0.450 0.350 0.383 6 0.400 0.450 0.400 0.417

0.467 0.500 0.517

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.040 0.050 0.040 0.043 1 0.040 0.050 0.045 0.045 1 0.040 0.050 0.040 0.043

2 0.035 0.045 0.035 0.038 2 0.035 0.045 0.040 0.040 2 0.035 0.045 0.040 0.040

3 0.030 0.040 0.035 0.035 3 0.030 0.040 0.040 0.037 3 0.030 0.045 0.035 0.037

4 0.030 0.035 0.030 0.032 4 0.030 0.035 0.030 0.032 4 0.030 0.040 0.035 0.035

5 0.030 0.030 0.030 0.030 5 0.028 0.035 0.025 0.029 5 0.030 0.035 0.030 0.032

6 0.025 0.030 0.025 0.027 6 0.028 0.033 0.028 0.029 6 0.025 0.030 0.030 0.028

0.034 0.035 0.036

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.5667 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.03848 0.86957 26194

2 0.5333 0.0383 0.3 0.012969 0.377 0.03443 0.87016 22061

3 0.4833 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.03169 0.82528 18400

4 0.4500 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.8078 15627

5 0.4000 0.0300 0.3 0.009900 0.360 0.0275 0.7377 13215

6 0.3667 0.0267 0.3 0.008711 0.353 0.02465 0.7173 10860

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6167 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 0.9286 29491

2 0.5667 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.03579 0.9051 24364

3 0.5167 0.0367 0.3 0.012344 0.373 0.03307 0.8619 20524

4 0.4833 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.8676 16785

5 0.4333 0.0292 0.3 0.009601 0.358 0.02679 0.8105 13948

6 0.3833 0.0292 0.3 0.009601 0.358 0.02679 0.7170 12338

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.6333 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.03848 0.9719 29275

2 0.5667 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.03579 0.9051 24364

3 0.5333 0.0367 0.3 0.012344 0.373 0.03307 0.8897 21186

4 0.5000 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.03169 0.8537 19035

5 0.4500 0.0317 0.3 0.010503 0.363 0.02891 0.8078 15627

6 0.4167 0.0283 0.3 0.009303 0.357 0.02608 0.7907 13056

Kecepatan

(m/dtk)

TMA

(m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.467 0.034 0.3 0.011417 0.368 0.0310 0.8065 17378

2 0.500 0.035 0.3 0.011828 0.371 0.0319 0.8504 19173

3 0.517 0.036 0.3 0.012034 0.372 0.0324 0.8719 20097

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Page 121: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0045 m3/dtk

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.750 0.800 0.700 0.750 1 0.750 0.800 0.750 0.767 1 0.850 0.900 0.800 0.850

2 0.700 0.750 0.650 0.700 2 0.750 0.800 0.750 0.767 2 0.800 0.850 0.750 0.800

3 0.700 0.700 0.650 0.683 3 0.700 0.750 0.700 0.717 3 0.750 0.800 0.750 0.767

4 0.650 0.650 0.600 0.633 4 0.650 0.750 0.650 0.683 4 0.750 0.750 0.700 0.733

5 0.650 0.650 0.600 0.633 5 0.600 0.700 0.650 0.650 5 0.700 0.700 0.650 0.683

6 0.600 0.650 0.600 0.617 6 0.600 0.650 0.600 0.617 6 0.600 0.700 0.650 0.650

0.669 0.700 0.747

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.055 0.070 0.065 0.063 1 0.065 0.070 0.065 0.067 1 0.065 0.070 0.060 0.065

2 0.050 0.065 0.055 0.057 2 0.060 0.065 0.050 0.058 2 0.060 0.065 0.055 0.060

3 0.050 0.060 0.050 0.053 3 0.060 0.060 0.050 0.057 3 0.055 0.065 0.050 0.057

4 0.050 0.055 0.045 0.050 4 0.055 0.055 0.045 0.052 4 0.050 0.060 0.050 0.053

5 0.045 0.050 0.045 0.047 5 0.047 0.050 0.040 0.046 5 0.045 0.055 0.045 0.048

6 0.045 0.040 0.040 0.042 6 0.040 0.050 0.035 0.042 6 0.045 0.050 0.045 0.047

0.052 0.053 0.055

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.7500 0.0633 0.3 0.023011 0.427 0.0539 0.952 48593

2 0.7000 0.0567 0.3 0.020211 0.413 0.0489 0.9393 41120

3 0.6833 0.0533 0.3 0.018844 0.407 0.0463 0.9452 38040

4 0.6333 0.0499 0.3 0.017473 0.400 0.0437 0.9054 33248

5 0.6333 0.0465 0.3 0.016125 0.393 0.041 0.9379 31214

6 0.6167 0.0415 0.3 0.014185 0.383 0.037 0.9666 27433

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.7667 0.0667 0.3 0.024444 0.433 0.0564 0.9485 51956

2 0.7667 0.0583 0.3 0.020903 0.417 0.0502 1.0140 46205

3 0.7167 0.0567 0.3 0.020211 0.413 0.0489 0.9617 42099

4 0.6833 0.0517 0.3 0.018169 0.403 0.045 0.9603 36981

5 0.6500 0.0457 0.3 0.015785 0.391 0.0403 0.9716 31499

6 0.6167 0.0417 0.3 0.014236 0.383 0.0371 0.9650 27513

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8500 0.0650 0.3 0.023725 0.430 0.0552 1.0650 56341

2 0.8000 0.0600 0.3 0.021600 0.420 0.0514 1.0433 49427

3 0.7667 0.0567 0.3 0.020211 0.413 0.0489 1.0288 45036

4 0.7333 0.0533 0.3 0.018844 0.407 0.0463 1.0144 40824

5 0.6833 0.0483 0.3 0.016836 0.397 0.0424 0.9929 34843

6 0.6500 0.0467 0.3 0.016178 0.393 0.0411 0.9612 32117

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.669 0.052 0.3 0.018259 0.404 0.0452 0.938 36368

2 0.700 0.053 0.3 0.018890 0.407 0.0464 0.967 39040

3 0.747 0.055 0.3 0.019525 0.410 0.0476 1.017 42749

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

Page 122: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0045 m3/dtk

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.750 0.800 0.750 0.767 1 0.800 0.800 0.750 0.783 1 0.850 0.950 0.800 0.867

2 0.700 0.750 0.700 0.717 2 0.800 0.800 0.700 0.767 2 0.800 0.900 0.800 0.833

3 0.700 0.700 0.650 0.683 3 0.750 0.750 0.700 0.733 3 0.750 0.850 0.750 0.783

4 0.650 0.650 0.650 0.650 4 0.750 0.700 0.600 0.683 4 0.700 0.800 0.700 0.733

5 0.650 0.650 0.600 0.633 5 0.600 0.700 0.650 0.650 5 0.650 0.750 0.700 0.700

6 0.550 0.650 0.650 0.617 6 0.550 0.700 0.600 0.617 6 0.600 0.700 0.650 0.650

0.678 0.706 0.761

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.060 0.070 0.070 0.067 1 0.065 0.070 0.065 0.067 1 0.065 0.070 0.065 0.067

2 0.055 0.070 0.065 0.063 2 0.065 0.065 0.065 0.065 2 0.065 0.065 0.060 0.063

3 0.055 0.065 0.055 0.058 3 0.060 0.065 0.060 0.062 3 0.060 0.065 0.055 0.060

4 0.050 0.055 0.045 0.050 4 0.055 0.060 0.055 0.057 4 0.050 0.065 0.055 0.057

5 0.045 0.050 0.040 0.045 5 0.045 0.055 0.045 0.048 5 0.045 0.055 0.055 0.052

6 0.050 0.045 0.040 0.045 6 0.045 0.055 0.040 0.047 6 0.050 0.050 0.050 0.050

0.055 0.058 0.058

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.7667 0.0667 0.3 0.024444 0.433 0.0564 0.9485 51956

2 0.7167 0.0633 0.3 0.023011 0.427 0.0539 0.9097 46434

3 0.6833 0.0583 0.3 0.020903 0.417 0.0502 0.9038 41183

4 0.6500 0.0499 0.3 0.017473 0.400 0.0437 0.9292 34123

5 0.6333 0.0449 0.3 0.015473 0.390 0.0397 0.9551 30207

6 0.6167 0.0449 0.3 0.015473 0.390 0.0397 0.9300 29412

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.7833 0.0667 0.3 0.024444 0.433 0.0564 0.9691 53085

2 0.7667 0.0650 0.3 0.023725 0.430 0.0552 0.9606 50817

3 0.7333 0.0617 0.3 0.022303 0.423 0.0527 0.9433 46414

4 0.6833 0.0567 0.3 0.020211 0.413 0.0489 0.9170 40141

5 0.6500 0.0483 0.3 0.016836 0.397 0.0424 0.9444 33143

6 0.6167 0.0467 0.3 0.016178 0.393 0.0411 0.9119 30470

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8667 0.0667 0.3 0.024444 0.433 0.0564 1.0722 58732

2 0.8333 0.0633 0.3 0.023011 0.427 0.0539 1.0578 53993

3 0.7833 0.0600 0.3 0.021600 0.420 0.0514 1.0215 48397

4 0.7333 0.0567 0.3 0.020211 0.413 0.0489 0.9841 43078

5 0.7000 0.0517 0.3 0.018169 0.403 0.045 0.9837 37883

6 0.6500 0.0500 0.3 0.017500 0.400 0.0438 0.9286 34163

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.678 0.055 0.3 0.019388 0.409 0.0474 0.926 38567

2 0.706 0.058 0.3 0.020556 0.415 0.0495 0.940 41985

3 0.761 0.058 0.3 0.020787 0.416 0.0500 1.009 45677

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Page 123: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0045 m3/dtk

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.700 0.750 0.700 0.717 1 0.700 0.800 0.700 0.733 1 0.850 0.900 0.800 0.850

2 0.650 0.700 0.650 0.667 2 0.700 0.750 0.700 0.717 2 0.800 0.850 0.750 0.800

3 0.600 0.650 0.550 0.600 3 0.700 0.700 0.650 0.683 3 0.750 0.800 0.750 0.767

4 0.600 0.650 0.500 0.583 4 0.650 0.700 0.600 0.650 4 0.700 0.750 0.700 0.717

5 0.550 0.600 0.500 0.550 5 0.600 0.650 0.550 0.600 5 0.650 0.750 0.650 0.683

6 0.500 0.550 0.500 0.517 6 0.550 0.600 0.500 0.550 6 0.600 0.700 0.600 0.633

0.606 0.656 0.742

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.055 0.065 0.055 0.058 1 0.060 0.070 0.065 0.065 1 0.065 0.070 0.060 0.065

2 0.050 0.050 0.050 0.050 2 0.055 0.065 0.058 0.059 2 0.060 0.065 0.055 0.060

3 0.045 0.055 0.045 0.048 3 0.055 0.063 0.045 0.054 3 0.055 0.060 0.050 0.055

4 0.040 0.050 0.040 0.043 4 0.050 0.055 0.040 0.048 4 0.050 0.055 0.045 0.050

5 0.035 0.045 0.035 0.038 5 0.045 0.053 0.035 0.044 5 0.045 0.045 0.040 0.043

6 0.035 0.040 0.030 0.035 6 0.040 0.045 0.003 0.029 6 0.040 0.045 0.035 0.040

0.046 0.050 0.052

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

FroudeReynold

s

v h b A P R Fr Re

1 0.7167 0.0583 0.3 0.020903 0.417 0.0502 0.9479 43192

2 0.6667 0.0500 0.3 0.017500 0.400 0.0438 0.9524 35039

3 0.6000 0.0483 0.3 0.016836 0.397 0.0424 0.8718 30594

4 0.5833 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.0385 0.8951 26964

5 0.5500 0.0383 0.3 0.012969 0.377 0.0344 0.8973 22751

6 0.5167 0.0350 0.3 0.011725 0.370 0.0317 0.8822 19669

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

FroudeReynold

s

v h b A P R Fr Re

1 0.7333 0.0650 0.3 0.023725 0.430 0.0552 0.9188 48608

2 0.7167 0.0592 0.3 0.021251 0.418 0.0508 0.9412 43736

3 0.6833 0.0542 0.3 0.019184 0.408 0.047 0.9379 38568

4 0.6500 0.0483 0.3 0.016836 0.397 0.0424 0.9444 33143

5 0.6000 0.0442 0.3 0.015201 0.388 0.0391 0.9120 28215

6 0.5500 0.0293 0.3 0.009660 0.359 0.0269 1.0258 17797

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

FroudeReynold

s

v h b A P R Fr Re

1 0.8500 0.0650 0.3 0.023725 0.430 0.0552 1.0650 56341

2 0.8000 0.0600 0.3 0.021600 0.420 0.0514 1.0433 49427

3 0.7667 0.0550 0.3 0.019525 0.410 0.0476 1.0443 43861

4 0.7167 0.0500 0.3 0.017500 0.400 0.0438 1.0238 37667

5 0.6833 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.0385 1.0486 31587

6 0.6333 0.0400 0.3 0.013600 0.380 0.0358 1.0116 27230

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

FroudeReynold

s

v h b A P R Fr Re

1 0.606 0.046 0.3 0.015742 0.391 0.0402 0.906 29281

2 0.656 0.050 0.3 0.017511 0.400 0.0438 0.936 34472

3 0.742 0.052 0.3 0.018394 0.404 0.0455 1.036 40522

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Page 124: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0057 m3/dtk

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.850 0.900 0.800 0.850 1 0.850 0.950 0.900 0.900 1 0.850 0.900 0.880 0.877

2 0.800 0.850 0.800 0.817 2 0.850 0.800 0.800 0.817 2 0.850 0.900 0.850 0.867

3 0.750 0.800 0.800 0.783 3 0.800 0.850 0.800 0.817 3 0.800 0.900 0.850 0.850

4 0.700 0.800 0.750 0.750 4 0.750 0.850 0.750 0.783 4 0.800 0.850 0.800 0.817

5 0.700 0.750 0.700 0.717 5 0.750 0.750 0.750 0.750 5 0.750 0.800 0.750 0.767

6 0.650 0.750 0.650 0.683 6 0.700 0.700 0.650 0.683 6 0.700 0.750 0.660 0.703

0.767 0.792 0.813

Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.065 0.070 0.060 0.065 1 0.060 0.080 0.070 0.070 1 0.060 0.075 0.069 0.068

2 0.060 0.065 0.055 0.060 2 0.055 0.072 0.065 0.064 2 0.055 0.062 0.057 0.058

3 0.055 0.060 0.055 0.056 3 0.050 0.070 0.070 0.063 3 0.050 0.059 0.057 0.056

4 0.055 0.060 0.055 0.057 4 0.050 0.060 0.065 0.058 4 0.050 0.062 0.057 0.057

5 0.050 0.055 0.050 0.052 5 0.045 0.055 0.060 0.053 5 0.045 0.057 0.052 0.052

6 0.045 0.050 0.045 0.047 6 0.045 0.055 0.050 0.050 6 0.045 0.052 0.052 0.050

0.056 0.060 0.057

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8500 0.0649 0.3 0.023696 0.430 0.05512 1.06555 56290

2 0.8167 0.0599 0.3 0.021544 0.420 0.05133 1.0662 50358

3 0.7833 0.0565 0.3 0.020128 0.413 0.04875 1.05302 45872

4 0.7500 0.0565 0.3 0.020156 0.413 0.0488 1.0076 43966

5 0.7167 0.0516 0.3 0.018143 0.403 0.045 1.0078 38740

6 0.6833 0.0467 0.3 0.016178 0.393 0.04113 1.0105 33764

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.9000 0.0700 0.3 0.025900 0.440 0.05886 1.0866 63644

2 0.8167 0.0640 0.3 0.023296 0.428 0.05443 1.0312 53401

3 0.8167 0.0633 0.3 0.023011 0.427 0.05393 1.0366 52913

4 0.7833 0.0583 0.3 0.020903 0.417 0.05017 1.0360 47210

5 0.7500 0.0533 0.3 0.018844 0.407 0.04634 1.0374 41752

6 0.6833 0.0500 0.3 0.017500 0.400 0.04375 0.9762 35915

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8767 0.0681 0.3 0.025068 0.436 0.05747 1.0731 60524

2 0.8667 0.0582 0.3 0.020847 0.416 0.05007 1.0615 52126

3 0.8500 0.0555 0.3 0.019744 0.411 0.04803 1.0727 49047

4 0.8167 0.0565 0.3 0.020156 0.413 0.0488 1.0972 47874

5 0.7667 0.0515 0.3 0.018116 0.403 0.04494 1.0788 41395

6 0.7033 0.0499 0.3 0.017447 0.400 0.04365 1.0061 36878

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.767 0.056 0.3 0.019941 0.412 0.0484 1.035 44575

2 0.792 0.060 0.3 0.021530 0.420 0.0513 1.034 48792

3 0.813 0.057 0.3 0.020195 0.413 0.0489 1.092 47749

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

Page 125: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0057 m3/dtk

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.900 0.950 0.900 0.917 1 0.900 1.000 0.950 0.950 1 0.900 1.000 0.930 0.943

2 0.850 0.900 0.850 0.867 2 0.900 0.850 0.900 0.883 2 0.900 0.950 0.900 0.917

3 0.800 0.850 0.850 0.833 3 0.850 0.900 0.850 0.867 3 0.850 0.950 0.850 0.883

4 0.800 0.850 0.800 0.817 4 0.800 0.900 0.800 0.833 4 0.850 0.900 0.850 0.867

5 0.750 0.800 0.750 0.767 5 0.800 0.800 0.800 0.800 5 0.800 0.850 0.800 0.817

6 0.700 0.800 0.700 0.733 6 0.750 0.800 0.750 0.767 6 0.750 0.800 0.750 0.767

0.822 0.850 0.866

Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.070 0.080 0.080 0.077 1 0.075 0.080 0.075 0.077 1 0.075 0.080 0.075 0.077

2 0.065 0.080 0.075 0.073 2 0.075 0.075 0.075 0.075 2 0.075 0.075 0.070 0.073

3 0.065 0.075 0.065 0.068 3 0.070 0.075 0.070 0.072 3 0.070 0.075 0.065 0.070

4 0.060 0.065 0.055 0.060 4 0.065 0.070 0.065 0.067 4 0.060 0.075 0.065 0.067

5 0.055 0.060 0.050 0.055 5 0.055 0.065 0.055 0.058 5 0.055 0.065 0.065 0.062

6 0.060 0.055 0.050 0.055 6 0.055 0.065 0.050 0.057 6 0.060 0.060 0.060 0.060

0.065 0.068 0.068

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.9167 0.0767 0.3 0.028878 0.453 0.0637 1.05754 70150

2 0.8667 0.0733 0.3 0.027378 0.447 0.06129 1.02232 63817

3 0.8333 0.0683 0.3 0.025169 0.437 0.05764 1.01833 57705

4 0.8167 0.0599 0.3 0.021572 0.420 0.05138 1.0656 50407

5 0.7667 0.0549 0.3 0.019470 0.410 0.04752 1.0455 43767

6 0.7333 0.0549 0.3 0.019470 0.410 0.04752 1.0001 41864

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.9500 0.0767 0.3 0.028878 0.453 0.0637 1.0960 72701

2 0.8833 0.0750 0.3 0.028125 0.450 0.0625 1.0303 66324

3 0.8667 0.0717 0.3 0.026636 0.443 0.06008 1.0341 62555

4 0.8333 0.0667 0.3 0.024444 0.433 0.05641 1.0310 56474

5 0.8000 0.0583 0.3 0.020903 0.417 0.05017 1.0581 48214

6 0.7667 0.0567 0.3 0.020211 0.413 0.0489 1.0288 45036

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.9433 0.0767 0.3 0.028878 0.453 0.0637 1.0883 72190

2 0.9167 0.0733 0.3 0.027378 0.447 0.06129 1.0615 67498

3 0.8833 0.0700 0.3 0.025900 0.440 0.05886 1.0727 62465

4 0.8667 0.0667 0.3 0.024444 0.433 0.05641 1.0722 58732

5 0.8167 0.0617 0.3 0.022303 0.423 0.05268 1.0505 51688

6 0.7667 0.0600 0.3 0.021600 0.420 0.05143 0.9998 47367

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.822 0.065 0.3 0.023582 0.429 0.0549 1.033 54255

2 0.850 0.068 0.3 0.024806 0.435 0.0570 1.045 58232

3 0.866 0.068 0.3 0.025048 0.436 0.0574 1.060 59723

No.

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.

Page 126: PENGARUH BENTUK PENAMPANG TERHADAP PERUBAHAN …

debit= 0.0057 m3/dtk

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (25 menit)

No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2 No V1 V2 V3 Vrata 2

1 0.800 0.850 0.800 0.817 1 0.800 0.900 0.800 0.833 1 0.850 0.900 0.850 0.867

2 0.750 0.800 0.750 0.767 2 0.800 0.800 0.800 0.800 2 0.850 0.900 0.800 0.850

3 0.700 0.750 0.750 0.733 3 0.750 0.800 0.750 0.767 3 0.800 0.900 0.800 0.833

4 0.700 0.750 0.700 0.717 4 0.750 0.800 0.700 0.750 4 0.750 0.850 0.750 0.783

5 0.650 0.700 0.650 0.667 5 0.700 0.750 0.700 0.717 5 0.750 0.700 0.700 0.717

6 0.600 0.700 0.600 0.633 6 0.650 0.700 0.650 0.667 6 0.700 0.700 0.700 0.700

0.722 0.756 0.792

Tinggi Muka Air / TMA (m) (25 menit)

No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2 No. h1 h2 h3 h rata2

1 0.060 0.065 0.060 0.062 1 0.060 0.070 0.065 0.065 1 0.060 0.070 0.065 0.065

2 0.055 0.065 0.060 0.060 2 0.055 0.065 0.055 0.058 2 0.055 0.065 0.060 0.060

3 0.050 0.060 0.055 0.055 3 0.050 0.065 0.050 0.055 3 0.050 0.060 0.050 0.053

4 0.050 0.055 0.045 0.050 4 0.050 0.060 0.050 0.053 4 0.050 0.060 0.050 0.053

5 0.045 0.050 0.040 0.045 5 0.045 0.055 0.045 0.048 5 0.045 0.055 0.050 0.050

6 0.045 0.045 0.040 0.043 6 0.040 0.050 0.040 0.043 6 0.040 0.050 0.045 0.045

0.052 0.054 0.054

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8167 0.0617 0.3 0.022303 0.423 0.05268 1.05053 51688

2 0.7667 0.0600 0.3 0.021586 0.420 0.0514 1.00009 47344

3 0.7333 0.0550 0.3 0.019511 0.410 0.0476 0.99917 41932

4 0.7167 0.0499 0.3 0.017473 0.400 0.0437 1.0245 37622

5 0.6667 0.0449 0.3 0.015499 0.390 0.03975 1.0046 31839

6 0.6333 0.0433 0.3 0.014852 0.387 0.03842 0.9726 29235

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8333 0.0650 0.3 0.023725 0.430 0.05517 1.0441 55236

2 0.8000 0.0583 0.3 0.020903 0.417 0.05017 1.0581 48214

3 0.7667 0.0550 0.3 0.019525 0.410 0.04762 1.0443 43861

4 0.7500 0.0533 0.3 0.018844 0.407 0.04634 1.0374 41752

5 0.7167 0.0483 0.3 0.016836 0.397 0.04244 1.0413 36543

6 0.6667 0.0433 0.3 0.014878 0.387 0.03848 1.0230 30816

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.8667 0.0649 0.3 0.023675 0.430 0.05509 1.0869 57355

2 0.8500 0.0600 0.3 0.021600 0.420 0.05143 1.0615 52516

3 0.8333 0.0532 0.3 0.018797 0.406 0.04625 1.0727 46301

4 0.7833 0.0533 0.3 0.018844 0.407 0.04634 1.0835 43607

5 0.7167 0.0500 0.3 0.017500 0.400 0.04375 1.0238 37667

6 0.7000 0.0450 0.3 0.015525 0.390 0.03981 1.0541 33476

Kecepatan

(m/dtk)TMA (m)

Lebar

Saluran

(m)

Luas

Penampang

Basah (m²)

Keliling

Basah (m)

Jari-jari

hidrolis

(m)

Froude Reynolds

v h b A P R Fr Re

1 0.722 0.052 0.3 0.018488 0.405 0.0457 1.007 39616

2 0.756 0.054 0.3 0.019071 0.408 0.0468 1.040 42450

3 0.792 0.054 0.3 0.019282 0.409 0.0472 1.084 44857

No.

Kecepatan Pengaliran (m/dt) (15 menit) Kecepatan Pengaliran (m/dt) (20menit)

Tinggi Muka Air / TMA (m) (15 menit) Tinggi Muka Air / TMA (m) (20 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold (15 menit)

Menghitung nilai Froude dan Reynold

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (20 menit)

No.

Menghitung nilai Froude dan Reynold (25 menit)

No.