pemotongan gaji karyawan oleh perusahaan menurut …

82
PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT HUKUM PERIKATAN DAN HUKUM PERIKATAN ISLAM (Studi Di Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec. Alam Barajo, Kota Jambi) S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1) Dalam Hukum Ekonomi Syariah Oleh: SYAFITRI NIM: 104170345 PEMBIMBING Drs. A. Faruk, MA Dr. Dr. Maryani, S.Ag., M.HI JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1442 H/2021 M

Upload: others

Post on 25-Apr-2022

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT

HUKUM PERIKATAN DAN HUKUM PERIKATAN ISLAM

(Studi Di Alfamart Mayang Mangurai

Kel. Kenali Besar Kec. Alam Barajo, Kota Jambi)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1)

Dalam Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

SYAFITRI

NIM: 104170345

PEMBIMBING

Drs. A. Faruk, MA

Dr. Dr. Maryani, S.Ag., M.HI

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1442 H/2021 M

Page 2: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

ii

Page 3: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

iii

Page 4: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

iv

Page 5: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

v

MOTTO

عليه وسلهم أعطوا الجير أجره ق صلهي الله به عمر قال قال رسول الله بل أن عه عبد الله

يجفه عرقه. )رواه إبه ماجت والطبراوي(

Artinya : “Dari Abdillah bin Umar ia berkata: Berkata Rasulullah SAW : Berikan

kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.”

(H.R. Ibnu Majah, shahih).

Page 6: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan

besar Nabi Muhammad SAW karena dengan perjuangannya seluruh umat manusia

dibawa kedalam dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadari banyak hambatan dan rintangan

yang penulis hadapi, dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama

bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing dan teman-teman

sejawat, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Oleh karena itu hal yang

pantas penulis ucapkan adalah rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak yang turut membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama

kepada Yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟adi Asy‟ari, MA, Ph.D Selaku rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MHI Selaku dekan Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th,I., MHI Selaku pembantu dekan I, Bapak Ruslan

Abdul Gani, SH Selaku pembantu dekan II, Dan Bapak Dr. H. Ishaq,

SH.,M.Hum Selaku pembantu dekan III Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Rasito, S.H., M.Hum dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH., M.Sy, Selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah UIN STS Jambi.

5. Bapak Drs. A. Faruk, M.A selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Dr.

Maryani, S.Ag., M.H.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawarti

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

Page 7: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

vii

Page 8: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

viii

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang: Pemotongan Gaji Oleh Perusahaan Menurut

Hukum Perikatan dan Hukum Perikatan Islam (Studi di Alfamart Mayang

Mangurai, Kel. Kenali Besar Kec. Alam Barajo, Kota Jambi). Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem pemotongan gaji karyawan

sebagai sanksi atas hilangnya barang perusahaan di Alfamart Mayang dan

Bagaimana ketentuan hukum perikatan dan hukum islam tentang pemotongan gaji

karyawan akibat hilangnya barang perusahaan di Alfamart Mayang Mangurai,

kel. kenali besar kec. alam barajo, kota jambi. Hasil penelitian adalah sebagai

berikut: Dasar dari pemotongan gaji karyawan yang telah diakibatkan hilangnya

barang perusahaan di Alfamart Mayang Mangurai adalah perjanjian kerja waktu

tertentu yang telah dibuat perusahaan dan ditanda tangani oleh karyawan secara

sukarela, tanpa adanya paksaan. Di dalamnya memuat tentang hubungan antara

perusahaan dan karyawan mengenai tata cara kerja, upah, hak dan kewajiban serta

aturan-aturan lain yang berlaku di perusahaan. Jika terjadi barang rusak atau

hilang akibat kelalaian karyawan dan hilangnya mencapai maksimal, maka

seluruh karyawan secara bersamaan bertanggung jawab dengan dipotongnya gaji

bulanan sesuai dengan jabatannya. Tinjauan hukum perikatan tentang pemotongan

gaji karyawan akibat hilangnya barang perusahaan itu boleh diberlakukan. Karena

telah sah dan sesuai dengan Pasal 1320 KUH Perdata. Begitu juga menurut

hukum islam, juga diperbolehkan karna terdapat perjanjian di awal.

Kata Kunci : Pemotongan Gaji, Karyawan, Perusahaan, Hukum Perikatan,

Hukum Perikatan Islam

Page 9: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

ix

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

Ya Allah, seperak ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, Hanya mengetahui

sebagian kecil dari yang Engkau miliki.

Sebagaimana firman-Mu

“Seandainya Air laut menjadi tinta untuk menuliskan perkataan Tuhan-KU

niscaya keringlah laut sebelum habis perkataan, Walaupun kami datangkan tinta

sebanyak itu sebagai tambahannya”(Q.S Al;Kahfi:109)

Hari ini telah kutemukan apa yang dahulu aku dambakan, yang ku tempuh

dengan penuh keyakinan yang membara

Dimana harapan-harapan yang pernah ku ukir hingga berjalannya waktu,

Tentang hari-hari panjang untuk menggapai jati diri

Dengan Ridha Allah SWT…

Karya tulis ini saya persembahkan kepada Ayahanda Ahmad dan Ibunda

Zarmani, Terimakasih Atas Seluruh Kasih Sayang, Pengorbanan Dan Cucuran

Keringat yang dikeluarkan demi memberikan kehidupan yang layak untuk ku,

Terimakasih atas Seluruh Cinta Kasih yang tiada henti, dengan Sabar dan Tabah

Mendoakan, Membimbing, Mendidik, Menyayangi, dan Membesarkanku Setulus

Hati.

Terimakasih yang tak terhingga Kepada Kakak ku Ervina Dewi, Ardiansyah, Ade

Herlinda dan Nila Zuarni, Terimakasih atas Dorongan, Motivasi Hingga Materi

yang tak pernah lupa engkau berikan untukku

Terimakasih untuk Sahabat Seperjuanganku,yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu, Terimakasih atas semua canda, tawa, dan kerja sama kalian dalam

pembuatan skripsi ini.

Hanya Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang telah kalian

berikan kepada saya.

Aamiin

Page 10: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ......................................................... iv

MOTTO ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 7

C. Batasan Masalah ....................................................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 8

E. Kerangka Teori ......................................................................... 9

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 27

BAB II METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ...................................................................... 30

B. Pendekatan Penelitian .............................................................. 30

C. Jenis Penelitian ......................................................................... 31

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 31

E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 32

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 34

BAB III GAMBARAN UMUM ALFAMART MAYANG

A. Sejarah Singkat Berdirinya ...................................................... 36

B. Visi, Misi,Motto dan Budaya Perusahaan ............................... 38

C. Struktur Organisasi .................................................................. 39

Page 11: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

xi

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Di Alfamart Mayang

Mangurai Kel. Kenali Besar Kec. Alam Barajo, Kota

Jambi ........................................................................................ 45

B. Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan

Di Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec.

Alam Barajo, Kota Jambi ......................................................... 47

C. Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan

Islam Di Alfamart Mayang Mangurai Kel.Kenali Besar

Kec. Alam Barajo, Kota Jambi ................................................ 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 59

B. Saran ........................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUMVITAE

Page 12: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sering disebut sebagai makhluk sosial, makhluk ekonomi,

makhluk aktualisasi diri, dan makhluk yang berbicara atau berpikir. Sebagai

makhluk sosial, manusia adalah makhluk bermasyarakat yang senang berkumpul

dan berkelompok, satusama lainnya saling membutuhkan. Sebagai makhluk

aktualisasidiri, manusia senantiasa berusaha untuk mangaktualkan dirinya dengan

keadaan agartidak ketinggalan. Sebagai makhluk yangberbicara, manusia adalah

makhluk yang berakal, yang selaluberpikir baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Sebagaimakhluk ekonomi, manusia bertujuan mencari kenikmatansebesar-

besarnya dan menjauhi ketidaknyamanan sebisa mungkin.1 Oleh karena itu,

manusia cenderung untuk selalu berusaha mencapai kualitas hidup yang lebih

baik, salah satunya dengan bekerja. Dari bekerjalah manusia memperoleh

pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dalam kehidupan bermasyarakat, disadari atau tidakbahwa manusia selalu

berhubungan antara satu dengan yanglainnya guna memenuhi kebutuhan

hidupnya.2 Hubungan manusia dengan yang lain selalu dikaitkan dengan ikatan

baik itu ikatan secara sosial ataupun ikatan secara agama. Istilah ikatan ini

kemudian bila dikaitkan dengan aspek sosial dan ekonomi akan memunculkan

istilah perikatan atau yang disebut juga dengan perjanjian. Ada yang mengatakan

1 Atang, Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000), hlm. 207.

2 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat,(Yogyakarta: UII Press, 2000), hlm.

11-16.

Page 13: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

2

bahwa perikatan itu lebih umum yang menyangkut segala aspek sedangkan

perjanjian lebih khusus atau hanya untuk perikatan tertentu seperti hutang piutang

atau sewa menyewa.

Pada masa sekarang semua perusahaan menerapkan sistem kontrak kerja

terhadap semua karyawannya. Hukum kontrak merupakan bagian dari hukum

perikatan. Hukum perikatan lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-

undang dalam pasal 1233 BW. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pada pasal 1338 ayat (1) Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya, Sedangkan dalam pasal 1320

dijelaskan bahwa untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat, yaitu

sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, kecakapan untuk membuat suatu

perikatan, suatu hal tertentu, dan sebab yang halal. Dan menurut pasal 1321 Tiada

sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau

diperolehnya dengan paksaan atau penipuan.3

Perjanjian kerja disebuah perusahaan idealnya melindungi semua

kepentingan pihak yang terkait dalam perjanjian, karena sebuah perjanjian

semestinya dibuat berdasarkan hasil kesepakatan kedua belah pihak, karena

terdapat hak dan kewajiban kedua belah pihak. Jika salah satu pihak melakukan

wanprestasi atau sebuah pelanggaran, maka dapat dimintai sebuah ganti rugi.

3

Mariam Darus Badrulzaman, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III,

(Bandung: Alumni, 1983), hlm. 97-113.

Page 14: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

3

Ketentuan ganti rugi tersebut di atur dalam pasal 1249 KUH Perdata, berbunyi:

Jika dalam suatu perikatan ditentukannya, bahwa si yang lalai

memenuhinya, sebagai ganti rugi harus membayar suatu jumlah uang

tertentu,maka kepada pihak yang lain tak boleh diberikan suatu jumlah

yang lebihmaupun yang kurang dari pada jumlah itu.4

Untuk menghindari kesewenang-wenangan dan penindasan, dan dalam

rangka menciptakan kesejahteraan buruh, maka pemerintah menaruh perhatian

terhadap gaji yang diberikan kepada para buruh atau karyawan, sehingga

pemerintah membuat PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.5

Perikatan ditinjau dari perkembangan hukumnya bisa dilihat dari tiga

aspek, yaitu hukum adat, hukum barat, dan hukum Islam. Masing-masing hukum

memiliki ketentuan tersendiri, walaupun tak luput dari adanya persamaan dalam

beberapa pokoknya. Perjanjian dalam hukum adat merujuk kepada sistem

perjanjian yang dilakukan oleh kelompok masyarakat adat tertentu, sedangkan

perjanjian dalam hukum barat merujuk kepada hukum eropa. Kedua sistem hukum

tersebut ada diakui dalam Islam jika tidak bertentangan prinsip-prinsip perjanjian

dalam Islam.6

Bagi kaum Muslim, hukum Islam merupakan seperangkat aturan yang di

tetapkan tuhan untuk manusia yang bersifat umum, baik berkenaan dengan ibadah

maupunmu‟amalah yang dipahami dalam Al-Qur‟an dan Sunnah sebagai

pedoman hidup bermasyarakat.

4

Tim Visi Yustisia, KUH Perdata & KUHA Perdata, (Jakarta: Visimedia, 2015), hlm.

333.

5 Peraturan Pemerintah Nomo 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan.

6 Umi Rohmah,” Perikatan (Iltizam) Dalam Hukum Barat Dan Islam”. Jurnal Al-„Adl.

Vol. 7 No. 2, (Juli 2014), hlm. 145.

Page 15: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

4

Selama 14 abad diturunkan ke dunia hukum Islam mengalami dinamika

dan perkembangan karena hukum Islam bertujuan mengatur kepentingan manusia

untuk mencapai kemaslahatan hidupnya, ia senantiasa berkembang dan berjalan

sesuai dengan situasi dan kondisi dan gerak laju perkembangan umat Islam.7

Selain dengan hukum Islam umat muslim juga harus patuh dan ta‟at

terhadap hukum-hukum yang berlaku di negaranya. Masyarakat harus patuh

terhadap Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Daerah

(PERDA) dan lain lain. Karena semua itu bertujuan untuk memberikan

kesejahteraan bagi masyarakat termasuk umat Islam.

Islam sangat memperhatikan kepentingan pengusaha atau buruh, baik

dalam hubungan kerja antara pengusaha muslim dengan karyawannya, selalu

dilandasi oleh rasa kasih sayang, saling membutuhkan dan tolong–menolong.

Pengusaha menolong karyawan menyediakan lapangan kerja, karyawan menerima

rezeki berupa upah dari majikannya. Demikian pula bawahan menyediakan tenaga

dan kemampuannya untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang

diperintahkan oleh atasan, sehingga atasannya atau majikannya menerima rezeki

berupa laba berkat kerja sama dengan bawahan. Firman Allah, berbumyi:

شديد العقاب وتعاوووا علي البر والتهقوى ول تعاو انه الل ثم والعدوان واتهقوا الل ووا علي ال …

Artinya :” ..Dan tolong menolonglah kamu (mengerjakann) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kpada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaa-Nya” 8

7

Khaeruman,Badri, Hukum Islam Dalam Perubahan Sosial,(Bandung: CV Pustaka

Setia,2010), hlm. 11.

8 AL-Maidah‟ (5): 2

Page 16: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

5

Manusia sebagai makhluk sosial harus senantiasa mengikuti aturan yang

telah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik dalam perkara yang bersifat duniawi

ataupun ukhrowi sebab semua aktivitas akan dimintai pertanggung jawabannya

kelak di akhirat. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban, hubungan hak dan

kewajiban diatur dengan kaidah-kaidah untuk menghindari terjadinya bentrok

antar berbagai kepentingan, kaidah hukum yang mengatur hubungan hak dan

kewajiban dalam hidup bermasyarakat disebut dengan hukum mu‟amalah.9

Salah satu bentuk mu‟amalah yang sering terjadi adalah kerjasama antar

sesama manusia, disatu pihak sebagai penyedia jasa manfaat atau tenaga yang

lazim disebut buruh atau bekerja dengan orang lain yang menyediakan pekerjaan

yang lazim pula disebut majikan. dalam rangka saling memenuhi kebutuhannya,

buruh mendapat kompensasi berupa upah. kerjasama seperti ini dalam literature

Fiqih sering di sebut dengan Ijarah yakni upah-mengupah jasa tenaga manusia

dengan adanya imbalan atau upah yang disebut dengan istilah ijarah.

Ijārah(اجارة) berarti sewa, jasa, atau imbalan, yaitu akadyang dilakukan

atas dasar suatu manfaat dengan imbalan jasa.Menurut etimolog iijārah (اجارة )

adalah menjual manfaat. Menurut ulama Hanafiah ijārah (اجارة), adalah akad atas

suatu kemanfaatan dengan pengganti. Menurut Ulama Asy-Syafi‟iyah ijārah

,adalah akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu (اجارة)

pengganti tertentu.

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional, ijārah(اجارة),adalah akad

pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu

9

Rahmat Syafe‟I, Asas-Asas Hukum Muamalat, edisi revisi, (Yogyakarta: UII press

2000), hlm. 7.

Page 17: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

6

melalui pembayaran sewa/upah,tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

barang itu sendiri.

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam juga memerintahkan memberikan upah

sebelum keringat si pekerja kering. Dari „Abdullah bin „Umar, Nabi shallallahu

„alaihi wa sallam bersabda,:

أعطوا الجير أجره قبل أن يجفه عرقه

Artinya: “Berikanlah olehmu upah orang sewaan sebelum keringatnya kering”.10

Ijārah al-‟amal (اجارةالعمل) tidak terlepas dari unsur upah(ujrah). Upah

dapat menjadi sebab adanya kepemilikan, dengan gambaran bahwa upah

merupakan mediasi mencari harta. Dalam al-Qur‟an, besar minimal gaji memang

tidak disebutkan atau tidak ditentukan secara terperinci, tetapi secara tegas Allah

SWT mewajibkan kepada seseorang (pengelola perusahaan) untuk membayar gaji

karyawan yang dipekerjakannya. Sedangkan besaran gaji dalam Islam harus

ditetapkan melalui kesepakatan antara karyawan dan pengusaha yang didasarkan

pada prinsip keadilan. Islam memberikan perhatian dengan menetapkan tingkat

upah minimum bagi pekerja atau buruh dengan cara memperhatikan nilai-nilai

kelayakan dari upah.11

Permasalahan yang sering muncul dalam dunia pemburuhan adalah

permasalahan yang menyangkut tentang pemenuhan hak-hak pekerja. Oleh karena

itu, maka tidak boleh terjadi pertentangan kepentingan antara pengusaha dan

10 Andi Mardiana dan Kadir Dina, “Sistem Pengupahan Dalam Islam”. Jurnal Gorontalo

Development review. Vol.2 No. 1, (April 2019), hlm. 13.

11

Ika Novi Nur Hidayati,”Pengupahan dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum

Positif”. Jurnal Az Zarqa‟,Vol. 9 No. 2, (Desember 2017), hlm. 187-188.

Page 18: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

7

pekerja. Pengusaha harus memberikan gaji yang layak bagi pekerjanya, maka dari

pada itu pemerintah telah mengatur segala yang berkaitan dengan ketenagakerjaan

dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-

undang ini merupakan payung bagi peraturan undang-undang yang juga

fundamental lainnya, seperti UU No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial dan UU No. 39 Tentang Perlindungan dan

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.12

Adanya undang-undang

ketenagakerjaan tersebut agar semua pekerja atau buruh mendapatkan hak-haknya

dan mendapat perlakuan adil.

Buruh atau karyawan mendapatkan apa yang memang selayaknya mereka

dapat tetapi permasalahan yang sering banyak muncul adalah tentang pemotongan

gaji akibat barang hilang, baik yang di akibatkan dari kelalaian sendiri atau dari

pihak lain. Pemotongan gaji karyawan akibat barang hilang apakah sejalan dengan

hukum Perikatan, Dan Hukum Perikatan Islam.

Dengan Masalah diatas tentang Upah Mengupah, Maka menarik untuk

diangkat menjadi Skripsi yang berjudul ”Pemotongan Gaji Karyawan Oleh

Perusahaan Menurut Hukum Perikatan Dan Hukum Perikatan Islam”.(Studi Di

Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar, Kota Jambi).

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Di Alfamart Mayang

Mangurai Kel. Kenali Besar Kec. Alam Barajo, Kota Jambi?

12 Arief Subyantoro, dan FX. Suwarto, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi,

(Yogyakarta : CV Andi Offset, 2020), hlm. 129.

Page 19: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

8

2. Bagaimana Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan

Di Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec.Alam Barajo, Kota

Jambi?

3. Bagaimana Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan

Islam Di Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec.Alam Barajo,

Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas dan agar tidak terjadi perluasan

permasalahan, maka dalam skripsi ini penyusun hanya memfokuskan mengenai

pemotongan gaji karyawan yang ditinjau dari hukum perikatan dan hukum

perikatan Islam.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk Mengetahui Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum

Perikatan Di Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec.Alam

Barajo, Kota Jambi?

b. Untuk Mengetahui Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum

Perikatan Islam Di Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar

Kec.Alam Barajo, Kota Jambi?

2. Manfaat penelitian

a. Secara teoritis penelitian ini ber guna untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang pemotongan gaji karyawan yang ditinjau dari hukum

perikatan.

Page 20: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

9

b. Secara praktis untuk mengimplementasikan antara ilmu pengetahuan yang

di peroleh di perkuliahan dengan fakta yang sesuai dengan kondisi yang

ada di kehidupan masyarakat.

E. Kerangka Teori

Konsep atau teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan

seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis, secara

umum konsep atau teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan

(eksplanation), meamalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.

Sedangkan kerangka teoritis didefinisikan sebagai suatu model konseptual tentang

bagaimana teorisasi dari suatu hubungan antara masing-masing faktor yang telah

didefinisikan sebagai penting untuk masalah.13

Kondisi ekonomi masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai buruh

dari masa ke masa cenderung turun. Pendapatan buruh yang diperoleh dari bekerja

sepanjang hari belum dapat memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Barangkali

upah yang diterima buruh masih jauh dari standar kehidupan hidup minimum

pada umumnya. Problematika ketenagakerjaan/perburuhan sepanjang masa tidak

pernah selesai dari masalah perlindungan, pengupahan, kesejahteraan, perselisihan

hubungan industrial, pembinaan, dan pengawasan ketenagakerjaan. Hal ini lebih

diakibatkan kelemahan pemerintah secara sistematik dalam mengimplementasikan

Undang-Undang Ketenagakerjaan, bahkan cenderung ada penyimpangan, hal lain

yakni masalah koordinasi dan kinerja antar lembaga pemerintah belum optimal

dan masih sangat memprihatinkan.Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27

13

Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.Pustaka Setia,2012). hlm

73

Page 21: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

10

ayat (2) telah ditentukan landasan hukum sebagai berikut: “Tiap-tiap warga

negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Dengan demikian maka upah yang harus diterima oleh buruh atau para tenaga

kerja kita atas jasa-jasa yang dijualnya haruslah upah yang wajar.1Secara umum

upah adalah pembayaran yang diterima pekerja/buruh selama ia melakukan

pekerjaan atau dipandang melakukan pekerjaan. Menurut pasal 1 angka 30

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 pengertian upah yakni: Upah adalah hak

pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan

dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan

dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau perundang-

undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu

pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.14

1. Hukum Perikatan

a. Pengertian Hukum Perikatan

Hukum perikatan adalah suatu hubungan hukum yang terjadi antara dua

orang atau dua pihak, yang di mana pihak satu berhak menuntut sesuatu dari pihak

yang lainnya yang b erkewajiban memenuhi tuntutan tersebut. Perikatan sendiri

merupakan suatu pengertian yang abstrak.15

Selain pengertian perikatan diatas, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan

pendapatnya tentang hukum perikatan, sebagaimana berikut:

14

Septi Wulan Sari,” Pemberian Upah Pekerja ditinjau Dari Upah Minimum Kabupaten

Dan Hukum Ekonomi Islam”. Jurnal Ahkam, Vol. 4, No.1, (Juli 2016), hlm. 124.

15

Ahmad Miru, Sakka Pati, Hukum Perikatan, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018),

hlm. 4.

Page 22: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

11

1). Menurut Salim HS, Pengertian Hukum Perikatan adalah suatu kaiah-

kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara subjek hukum

yang satu dengan subjek hukum yang lainnya di dalam suatu bidang

yang tertentu (harta kekayaan), yang di mana subjek hukum yang satu

berhak atas suatu prestasi, sedangkan subjek hukum yang lain

berkewajiban untuk memenuhi prestasi.

2). Menurut Subekti Hukum Perikatan adalah suatu hubungan hukum yang

terjadi antara dua orang atau dua pihak, yang di mana pihak yang satu

berhak menurut sesuatu dari pihak yang lainnya yang berkewajiban

memenuhi tuntutan tersebut. Perikatan sendiri merupakan suatu

pengertian yang abstrak.

3). Menurut Abdulkadir Muhammad Hukum Perikatan adalah hubungan

hukum yang terjadi antara orang yang satu dan dengan orang yang lainnya

karna perbuatan, peristiwa atau keadaan. Dari ketentuan ini diketahui

bahwa perikatan itu terdapat di dalam bidang hukum harta kekayaan (Law

of property), bidang hukum keluarga (Family law), bidang hukum waris

(Law of succession), dan di dalam bidang hukum pribadi (Law of personal)

dan dikenal dengan perikatan di dalam arti luas. Sedangkan di dalam arti

sempit hanya di dalam bidang hukum harta kekayaan (Law of property)

saja. 16

Menurut Pasal 1234 BW prestasi ini dapat berupa memberi sesuatu,

berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Apa yang dimaksud dengan sesuatu di

16

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya

Bakti, 2014), hlm 8.

Page 23: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

12

sini bergantung kepada maksud atau tujuan daripada para pihak yang mengadakan

hubungan hukum., apa yang akan diberikan, yang harus diperbuat dan tidak boleh

diperbuat. Perkataan sesuatu tersebut bisa dalam bentuk materil (berwujud) dan

bisa dalam bentuk inmateril (tidak berwujud). Perikatan untuk memberi sesuatu

diatur dalam Buku III titel II bagian kedua. Sedangkan perikatan untuk berbuat

sesuatu dan tidak berbuat sesuatu diatur dalam Buku III titel I bagian ketiga.

Prestasi dari suatu perikatan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut di

bawah ini:17

a) Harus diperkenankan, artinya tidak boleh bertentangan dengan undang-

undang, ketertiban umum dan kesusilaan (Pasal 1335 dan 1337 BW).

b) Harus tertentu atau dapat ditentukan, artinya harus terang dan jelas (Pasal

1320 ayat (3) dan 1333 BW).

c) Harus mungkin dilakukan, artinya mungkin dilaksanakan menurut

kemampuan manusia. Jikaprestasinya secara obyektif tidak

mungkindilaksanakan, tidak akan timbul perikatan. Sedangkan jika

prestasinya secara subyektif tidak mungkin dilaksanakan, tidaklah

demikian.

b. Dasar Hukum

Dasar hukum pada dasarnya sumber hukum dibedakan menjadi dua

macam yaitu sumber hukum materiil dan hukum formil.

Sumber hukum materil ialah tempat darimana materi hukumitu diambil

sumber hukum materil ini merupakan faktor yang membentu pembentukan

hukum, misalnnya hubungan sosial, kekuatan politik, situasi sosial

17

Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata Dalam Sistem Hukum Nasional, (Jakarta:

Kencana, 2010), hlm. 10.

Page 24: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

13

ekonomi, tradisi(pandangan keagamaan dan kesusilaan. Sumber hukum

formal merupakan tempat memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan

dengan cara atau bentuk yang menyebabkan peraturan hukum formal itu

berlaku. Yang diakui umum sebagai hukum formil adalah undang-undang,

perjanjian anatar negera yurispudensi dan kebiasaan. Keempat hukum

formal ini juga merupakan sumber hukum kontrak.18

Sumber hukum kontrak yang berasal dari undang-undang merupakan

sumber hukum yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang dibaut oleh

Pemerintah dengan persetujuan DPR. Sumber hukum perikatan yang berasal dari

peraturan perundang-undangan disajikan sebagai berikut:

1) Algemence bepaling van wetgeving (AB)

AB Merupakan ketentuan-ketentuan umum Pemerintah Hindia Belanda

yang diberlakukan di Indonesia. AB diatur dalam stb. 1847 Nomor 23, dan

diumumkan secara resmi pada tanggal 30 April 1847. AB terdiri atas 37

pasal.

2) KUH Perdata(BW)

KUH Perdata merupakan ketentuan hukum yang bersala dari produk

pemerintahan hindia belanda, yang diundangkan dengan Maklumat tanggal

30 April 1847. Stb 1847, Nomor 23, sedangkan di Indonesia diumumkan

dalam stb 1848, berlakunya KUH Perdata berdasarkan pada asas

konkordansi. Sedangkan ketentuan hukum yang menagtur tenatng hukum

perjanjian diatur dalam buku III KUH Perdata.

3) KUH Dagang.

18 Salim, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta: sinar

Grafika,2013). Hlm. 15.

Page 25: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

14

4) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli

dan persaingan usaha tidak sehat.19

Undang-undang ini terdiri atas II bab dan 53 pasal. Hal-hal yang diatur

dalam undang-undang itu meliputi ketentuan umum, asas dan tujuan,

perjanjian yang dilarang, kegitan yang dilarang, posisi dominan, komisi

pengawas persaingan usaha, tata cara penanganan perkara dan sanksi.

5) Undang-undang No 18 Tahun 1999 tentang jasa kontruksi.20

Didalam undang-undnag ini ada dua pasal yang mengatur tentang kontrak,

yaitu pasal 1 ayat (5) dan pasal 22 undang-undang no 18 tahun 1999

tentang jasa kontruksi. Yang diartikan kontrak kerja kontruksi adalah

keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara

penggunajasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekeerjaan

kontruksi (pasal 1 ayat (5)UU Nomor 18 tahun 1999 jasa kontruksi).

6) Undang-undang No 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif pilihan

penyelesaiaan sengketa.21

Undang-undang ini terdiri atas II bab dan 82 pasal. Pasal pasal yang erat

kaitannya denagn hukum kontrak adalah pasal 1 ayat (3)tentang pengertian

perjanjian arbitrase, dan pasal 7 samapai dengan pasal 11 tentang syarat

arbitrase.

7) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang perjanjian internasional.22

Undang-undang ini terdiri atas 7 bab dan 22 pasal. Hal-hal yang diatur

19 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli Dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat.

20

Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Kontruksi.

21 Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Pilihan

Penyelesaian Sengketa.

Page 26: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

15

dalam undnag-undang ini adalah ketentuan umum pembuatan perjanjiaan

internasional, pengesahan dari perjanjian internasional, pemberlakuan dari

perjanjian internasional, penyimpanandari perjanjian internasional, dan

pengakhiran dari perjanjian internasional.23

c. Syarat Sah Perjanjian

Syarat sah perjanjian menurut pasal 1320 KUHperdata, untuk syarat

sahnya perjanjian diperlukan empat syarat antara lain:24

1) Sepakat mereka yang megikatkan dirinya

2) Kecakapan untuk membuat suatu periktan

3) Suatu hal tertentu

4) Suatu sebab yang halal

Pasal 1320 ini merupakan pasal yang sangat popular karena menerangkan

tentang syarat yang harus dipenuhi untuk lahirnya suatu perikatan. Syarat tersebut

baik mengenai pihak yang membuat perjanjian atau biasa disebut syarat subjektif

maupun syarat mengenai perjanjian itu sendiri (isi perjanjian) atau yang bisa

disebut dengan syarat objektif.25

d. Ketenagakerjaan

1) Pengertian Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan berasal dari kata dasar “tenaga kerja, di tambah awalan

“ke” dan akhiran “an”. Dengan demikian, ketenagakerjaan berarti hal-hal yang

berkaitan dengan tenaga kerja.

22 Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional.

23

Ibid, hlm 15-17

24

R. Subekti & R. Tjitrosubio, Kitab Undang-Undang Huku Perdata, (Jakarta: PT

Pradnya Paramita, 2001), hlm 339.

25

Ahmadi Miru. Sakka Pati, Hukum Perikatan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014),

hlm. 67.

Page 27: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

16

Ketenagakerjaan menurut Pasal 1 UU No. 13 Tahun 2003 adalah:

“Segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu

sebelum, selama, dan sesudah masa kerja”26

Pasal 2 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2013, menyatakan, bahwa tenaga kerja

adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan

melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna

menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Secara umum, tenaga kerja adalah: “Setiap orang yang mampu bekerja,

kecuali:

a) Anak-anak di bawah umur 14 tahun;

Anak-anak di bawah umur 14 tahun berarti tidak tergolong atau tidak

termasuk tenaga kerja, tetapi dalam hal-hal tertentu oleh undang-undang no. 13

tahun 2013 tentang ketenagakerjaan anak-anak dapat dipekerjakan dengan

beberapa ketentuan.

b) Orang yang masih bersekolah dalam jangka waktu yang penuh;

Orang yang masih bersekolah dalam jangka waktu yang penuh maksudnya

adalah anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar sampai dengan sekolah

lanjutan tigkat atas.

Namun kita ketahui di sekolah lanjutan tingkat atas ada jenis sekolah

kejuruan, yang mana sekolah ini pada kelas II atau kelas III (terakhir) selalu

mengadakan Praktik Kerja Lapangan bagi siswanya.

c) Orang yang karena sesuatu hal tidak mampu bekerja;

26 Darwan Prinst, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: PT Citra Aditya Bakti,

1994), hlm. 12.

Page 28: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

17

Orang yang karena sesuatu hal tidak mampu bekerja maksudnya ada hal-

hal tertentu yang tidak memungkinkan orang yang bersangkutan melakukan

hubungan hukum/hubungan kerja dengan pihak lain. Misalnya karena yang

bersangkutan:

(1) Sakit yang berkepanjangan atau cacat tetap total.

(2) Narapidana.

(3) Milisi, atau menjalankan perintah negara untuk menjalankan

kedaulatan Negara.27

2). Unsur-unsur hubungan Kerja

a) Adanya Pekerjaan

b) Pekerjaan adalah objek perjanjian sehingga menjadi faktor paling utama

timbulnya perjanjian kerja. Karena itu, jika pekerjaan yang dijanjikan

tidak ada, dapat dikatakan perjanjian kerja tersebut batal demi hukum.

c) Adanya Upah

Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam

bentuk uang atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

d) Adanya Perintah

Perintah adalah hak pemberi kerja/pengusaha dan merupakan

kewajiban pekerja untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang

27

Zaeni Asyhadie dan Rahmawati Kusuma, Hukum Ketenagakerjaan, (Jakarta : Kencana,

2019), hlm. 1-2.

Page 29: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

18

diinginkanpengusaha, dan merupakan bagian akhir dari unsur-unsur

hubungan kerja setelah adanya pekerjaan dan adanya upah.28

3). Jenis-jenis Hubungan Kerja

Jenis hubungan kerja dibagi menjadi dua sebagai berikut:

a). Tetap dengan masa percobaan

b). Tidak tetap, terdiri atas:

(1) Harian lepas;

(2) Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT);

(3) Perjanjian pemborongan29

4). Perbedaan Tenaga Kerja dan Pekerja

a). Tenaga kerja adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan, termasuk di

dalamnya bekerja pada sektor informal, misalnya wiraswasta/pedagang

yang bekerja untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

b). Pekerja adalah mengarah pada bekerja untuk orang lain yang mendapatkan

upah atau imbalan lain.

5). Perjanjian Kerja

Pasal 50 UU No.13 Tahun 2003 menyatakan, bahwa hubungan kerja

terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh. Jadi

Hubungan kerja yang dimaksud oleh UU No.13 Tahun 2003 ini adalah suatu

28

Whimbo Pitoyo, Panduan Praktis Hukum Ketenagakerjaan, (Jakarta: Transmedia

Pustaka, 2010), hlm. 6.

29 Ibid, hlm. 8.

Page 30: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

19

perikatan kerja yang bersumber dari perjanjian dan ini tidak mencakup perikatan

kerja yang bersumber dari undang-undang.30

Pasal 1 angka 15 juncto Pasal 50 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan31

(selanjutnya disebut UUK) mendefinisikan “Hubungan

kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja berdasarkan perjanjian

kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah”. Nampak jelas bahwa

perjanjian kerja merupakan dasar dari lahirnya hubungan kerja.

Perjanjian Kerja bersifat individual karena perjanjian kerja hanya megikat

pihak pengusaha dan pihak pekerja sebagai individu perseorangan. Oleh

karenanya istilah perjanjian kerja dikenal juga dengan istilah “perjanjian kerja

individual”.

Perjanjian kerja dapat dibuat untuk waktu tertentu (disebut juga sebagai

“perjanjian kerja waktu tertentu” atau “PKWT”) atau untuk waktu tidak tertentu

(disebut juga sebagai “perjanjian kerja waktu tidak tertentu” atau “PKWTT”).

Dalam praktek, pekerja dalam hubungan kerja PKWT sering disebut sebagai

“pekerja kontrak” atau “karyawan kontrak”, sedangkan pekerja dalam hubungan

kerja PKWTT sering disebut sebagai “pekerja tetap” atau “karyawan tetap”.

“a). Perjanjian kerja dibuat atas dasar:

(1) Kesepakatan kedua belah pihak;

(2) Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;

(3) Adanya pekerjaan yang diperjanjikan;dan

30 Darwan Prinst, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: PT Citra Aditya Bakti,

1994), hlm. 70.

31 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Page 31: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

20

(4) Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,

kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“b). Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b dapat

dibatalkan.

“c). Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dan d batal demi

hukum.”32

2. Hukum Perikatan Islam

a. Pengertian Hukum Perikatan Islam

Hukum Perikatan Islam adalah bagian dari hukum islam bidang muamalah

yang mengatur perilaku manusia di dalam menjalankan hubungan

ekonominya.Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk

berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.33

Menurut Prof. Dr. H. M. Tahir Azhary,SH. Hukum perikatan islam adalah

seperangkat kaidah hukum yang bersumber dari Al-Quran. As-Sunnah (Al-

Hadis) dan Ar-Ra‟yu (Ijtihad) yang mengatur tentang hubungan antara dua

orang atau lebih mengenai suatu benda yang dihalalkan menjadi objek suatu

transaksi.

Hukum Perikatan Islam lebih luas dari materi yang terdapat pada Hukum

Perikatan Perdata Barat. Hal ini dapat dilihat dari keterkaitan antara hukum

32

Budi Santoso, Perjanjian Kerja Bersama, (Malang : UB Press, 2012), hlm. 4-6.

33

R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2014), hlm. 323.

Page 32: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

21

perikatan itu sendiri dengan hukum islam yang melingkupinya yang tidak

semata semata mengatur hubungan antara manusia dengan manusia saja, tapi

juga hubungan antara manusia dengan sang pencipta ( Allah Swt ) dan

dengan alam lingkungannya.34

b. Sumber-sumber Hukum Perikatan Islam

Sumber hukum islam terdiri dari tiga sumber hukum, yaitu Al-Quran dan

Hadis (sebagai dua sumber utama) serta ar-ra‟yu atau akal pikiran manusia

yang terhimpun dalam ijtihad.

1) Al-Qur‟an

Sebagai salah satu sumber hukum islam utama yang pertama dalam hukum

perikatan islam ini, sebagian besar Al-Quran hanya mengatur mengenai

kaidah-kaidah umum. Hal tersebut antara lain dapat dilihat dari isi ayat-ayat

al-Quran sebagai berikut:

a) QS. Al-Baqarah (2) :275

“…Padahal Allah telah menghalakan jual beli dan mengharamkan

riba…”

b) QS. An-Nisa (4):29

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.”

2). Al- Sunnah

34

Gemala Dewi, dkk. Hukum Perikatan Islam Indonesia.(Jakarta: Kencana, 2005), hlm.

3.

Page 33: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

22

Sunnah Rasulullah SAW merupakan sumber hukum kedua setelah Al-

Qur‟an. Sunnah Nabi dijadikan sebgai sumber hukum syariah karena apa

yang dilakukan Rasulullah mengikuti tutntunan wahyu bukan hawa nafsu

(QS. Al-Ahqaf 46:29) begitu pula dengan apa yang diucapkan beliau (QS. Al-

Najm 53:3-4). Karena itu menurut Jumhur Ulama, kedudukan sunnah sama

dengan hadits. Sunnah secara literal adalah jalan, baik jalan kebaikan ataupun

jalan keburukan, sementara sunnah menurut pemaknaan terminologis para

muhadditsin, sunnah adalah sabda, perbuatan, ketetapan, sifat (watak budi

atau jasmani) baik sebelum menjadi Rasulullah SAW. maupun sesudahnya.

Berdasar definisi ini, sunnah merupakan sinonim dari hadis (al-A‟zhami,

1992: 1). Para ushuliyyin mendefinisikan sunnah dengan sabda, perbuatan,

ketetapan, sifat yang dapat dijadikan sebagai sumber syariat.

3) Ijma‟35

Ijma‟ merupakan kesepakatan Ulama mujtahid kaum Muslimin pada

suatu masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW atas hukum syara‟

mengenai suatuperkara amaliyah.Ketentuan ijma‟ memiliki dasar hukum

didalam Al-Qur‟an, misalnya terdapat pada (QS.An-Nisa‟ 4:59) (QS.Yunus

10:71) (QS. Ali-Imran 3:103). Begitu pula dalam hadits Nabi diantaranya ada

yang menegaskan bahwa : “Umatku tidak akan sepakat untuk melakukan

kesesatan, apabila kamu sekalian menemukan perbedaan pendapat, maka

hendaklah kamu berada dalam kelompok mayoritas (Ulama).” (HR. Ibnu

Majjah).

35 Umma Farida,” Diskursus Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam”. Jurnal Pemikiran

Hukum dan Hukum Islam, Vol. 6, No. 1, (Juni 2015), hlm. 238.

Page 34: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

23

Menurut Jumhur Ulama, kedudukan ijma‟ sahabat menempati dalil

hukum setelah Al-Qur‟an dan Sunnah.Melalui ijma‟, kalangan Ulama dapat

menetapkan hukum yang bersifat mengikat dan harus dipatuhi.Ijma‟ dijadikan

sebagai rujukan dalil selama dapat menunjukkan kearah sumber hukum

syara‟.

Menurut Fazlur Rahman, pengertian ijma yang dikembangkan oleh

mayoritas ulama ushul al-fiqh, yakni; “ijma sebagai kesepakatan bulat seluruh

mujtahid,” menyebabkan stagnansi konsep Ijmak, dan tidak mampu

mengakomodir persoalan-persoalan yang baru, seiring perkembangan

zamannya. Menurut Rahman, konsep ini bermula dari upaya al-Syafi‟i (w.

240 H) sebagai usaha stabilisasi dalam meng-hilangkan perbedaan terhadap

praktek-praktek yang telah disepakati pada masa sebelumnya (masa sahabat).

Terhadap konsepsi dan ter-minologi ijmak yang berkembang pada masa

imam al-Syafi‟i. Fazlur Rahman menyatakan:

“Suatu prinsip stabilisasi tanpa adanya prinsip perkembangan dengan

sendirinya akan menjadi alat penindas yang statis, lalu

berkembanglah teori infalibillitas (ketidakmungkinan salah) pada

Ijmak. Pada masa sahabat mempunyai otoritas pragmatis dari

kesepakatan suatu komunitas diubah menjadi kemutlakan teoritis

dalam batas nilai-nilai kebenaran, dengan demikian ijmak menjadi

suatu mekanisme yang dibangun secara teoritis menjadi

otoritarianisme (paham kemutlakan) tradisional”.36

36

Chairul Fahmi, “Konsep Ijmak Menurut Fazlur Rahman Dan Pembaharuan Hukum

Islam”. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Volume Xi, No. 1, (Agustus 2011), hlm. 38.

Page 35: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

24

4). Qiyas Syar‟i

Pengertian qiyas menurut bahasa berarti ukuran yang dijadikan sandaran.

Sedangkan secara terminology, istilah qiyas dapat diartikan sebagai metode

pengambilan hukum yang ditempu dengan cara menghubungkan ketetapan

hukum syara‟ dengan peristiwa tertentu yang bersifat baru karena keduanya

ada kesamaan illat hukum37

c. Syarat Sah Hukum Perikatan Islam

1) Pernyataan kehendak para pihak/ ijab qabul.

Menurut Wahbah Zuhaili, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar suatu

ijab dan qabul dipandang sah serta memiliki akibat hukum, yakni jala‟ul

ma‟na, tawafuq,dan jazmul iradataini. Jala‟ul ma‟na berarti bahwa tujuan

yang terkandung dalam pernyataan suatu perjanjian itu harus jelas, sehingga

dari pernyataan tersebut dapat dipahami jenis kontrak yang dikehendaki.

Sedangkanyang dimaksud dengan tawafuq adalah antara ijab dan qabul

harus memiliki kesesuaian.Dan terakhir ialah jazmul iradataini,yaitu antara

ijab dan qabul menunjukkan kehendak para pihak secara pasti, tidak ada

keraguan sedikitpun, tidak berada di bawah tekanan dan tidak berada dalam

keadaan terpaksa.

Kriteria dari pelaku kontrak disyaratkan harus mukhallaf (aqil baligh,

berakal sehat, dewasa dan cakap hukum). Para ahli hukum Islam sepakat

37 Burhanudin S, Hukum Kontrak Syariah, (Yogyakarta: BVFE,2009), hlm. 5.

Page 36: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

25

bahwa batasan umur pelaku kontrak diserahkan kepada „urf(adat) setempat

dan atau undang-undang yang berlaku dalam suatu negara.

2) Objek kontrak / mahal al „Aqd.

Para ahli hukum Islam (para Fuqaha) sepakat bahwa sesuatu obyek

kontrak harus memenuhi empat syarat yakni, pertama: kontrak harus sudah

ada secara konkret ketika kontrak dilangsungkan atau diperkirakan akan ada

pada masa akan datang. Dalam kontrak-kontrak tertentu ketentuan ini dapat

dibenarkan seperti kontrak salam (pesan barang dengan pembayaran harga

sebagian atau seluruhnya lebih dahulu), kontrak ijarah/leasing (sewa

menyewa), atau juga dalam bentuk bagi hasil (mudharabah), di mana obyek

akad cukup diperkirakan akan ada pada masa yang akan datang, kedua:

dibenarkan oleh syara‟, jadi sesuatu yang tidak dapat menerima hukum

kontrak tidak dapat menjadi obyek kontrak, harta yang diperoleh secara

halal dan halal dimanfaatkan (mutaqawwam) adalah sah pula dijadikan

obyek kontrak, ketiga: kontrak harus dapat diserahkan ketika terjadi

kontrak, namun tidak berarti harus diserahkan seketika, maksudnya dapat

diserahkan pada saat yang telah ditentukan dalam kontrak, keempat: kontrak

harus jelas atau dapat ditentukan (mu‟ayyan) dan harus diketahui oleh kedua

belah pihak yang membuat kontrak. Apabila tidak ada kejelasan tentang

Page 37: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

26

kontrak yang dibuatnya, maka akan menimbulkan perselisihan dikemudian

hari Disini peranan adat („uruf ) sangat diperlukan .38

3) Pihak-pihak yang melaksanakan kontrak / al „aqidain.

Pihak-pihak yang melaksanakan kontrak disebut dengan subyek hukum.

Subyek hukum ini saling memiliki hubungan hak dan kewajiban. Dalam

hukum Islam tidak semua orang dapat melaksanakan sendiri hak dan

kewajibannya dan keadaan ini disebut dengan “mahjur „alaih” sebagaimana

tersebut dalam al-Qur‟an surat an-Nisa ayat 5 yang artinya 5 “janganlah

kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta

(mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok

kehidupan”. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam hukum Islam dikenal

dengan orang yang tidak cakap bertindak dalam hukum yaitu mereka

disebut dengan “asy-syufah”. Menurut Muhammad Ali as-Sayis

sebagaimana dikutip oleh Hasbalah Thaib, yang dimaksud dengan as-

shufaha ialah orang yang tidak sempurna akalnya dalam hal memelihara

hartanya dan kebaikan tasharruf padanya, yang dalam hal ini adalah anak-

anak yang belum dewasa, orang gila dan orang yang selalu membuat

mubazir atau berlebih-lebihan dalam hidupnya. Sejalan dengan pendapat

Muhammad Ali as-Sayis, menurut Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K.

Lubis39

, orang yang termasuk “mahjur „alaih” adalah anak yang masih

38

Sobirin Malian, “Hukum Kontrak Dalam Sistem Ekonomi Syari‟ah Tinjauan Filsafat

Hukum Islam”. Jurnal Cakrawala Hukum, Vol. Xi No. 1 (Tahun 2015), hlm. 25.

39

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta

: Sinar Grafika, 1994), hlm. 10.

Page 38: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

27

dibawah umur, orang yang tidak sehat akalnya dan orang yang boros yang

selalu membuat mubazir dalam hidupnya.

4) Tujuan kontrak / maudhu‟ul „aqd.

Yang dimaksud tujuan kontrak / maudhu‟ul „aqd adalah untuk apa suatu

kontrak dilakukan (al-maqshad al ashli alladzi syariah al „aqd min ajlih)

oleh seseorang dengan orang lain dalam rangka melaksanakan suatu

muamalah antara manusia, dan yang menentukan akibat hukum dari suatu

kontrak adalah al mysyarri‟(yang menetapkan syariat) yakni Allah. Dengan

kata lain, akibat hukum dari suatu kontrak harus diketahui melalui

syara‟dan harus sejalan dengan kehendak syara‟. Atas dasar ini, semua

kontrak yang bertentangan dengan syara‟adalah tidak sah dan oleh karena

itu tidak menimbulkan hubungan hukum. Ahmad Azhar Basyir menentukan

syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu tujuan kontrak dipandang sah

dan mempunyai akibat hukum, diantaranya yaitu tujuan kontrak bukanlah

kewajiban yang telah ada atas pihak-pihak yang bersangkutan tanpa kontrak

yang diadakan,yang berarti tujuan hendaknya baru ada pada saat akad

diadakandan bukan sebelum perjanjian diadakan, tujuan harusberlangsung

sebagaimana adanya sampai berakhirnya pelaksanaan kontrak, serta tujuan

kontrak harus dibenarkan oleh syara‟, jika syarat ini tidak terpenuhi maka

kontrak dianggap sebagai tidak sah.40

F. Tinjauan Pustaka

40

Tri Wahyu Surya Lestari dan Lukman Santoso, “Komparasi Syarat Keabsahan “Sebab

Yang Halal” Dalam Perjanjian Konvensional Dan Perjanjian Syariah”. Jurnal Hukum Islam. Vol.

2, No 1, (2017), hlm. 10-11.

Page 39: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

28

Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui referensi

buku-buku dan literature sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini akan di

cantumkan hasil penelitian terlebih dahulu oleh beberapa peneliti antara lain:

Pertama,Skripsi yang disusun oleh Deni Susanto, Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung yang berjudul Tinjauan hukum islam tentang

pemotongan gaji karyawan akibat hilangnya barang perusahaan, Skripsi yang

dibuat oleh Deni Susanto memiliki kesimpulan yaitu: Perjanjian kerja yang dibuat

perusahaan dan ditanda tangan oleh karyawan secara sukarela, Jadi jika barang

perusahaan hilang karyawan yang ganti. Dan tinjauan hukum islam tentang

pemotongan gaji karyawan itu boleh diberlakukan.41

Skripsi yang disusun oleh Deni Susanto ini hampir sama dengan skripsi

penyusun, karena sama sama menyinggung tentang pemotongan gaji,

Perbedaannya adalah pada skripsi Deni ini, memfokuskan pada tinjauan hukum

islam tentang pemotongan gaji karyawan akibat hilangnya barang perusahaan.

Kedua,Skripsi yang disusun oleh Luthfatul Arifiyah, Mahasiswi

Universitas Islam Negeri Walisongo yang berjudul Pemotongan upah karyawan

sebagai ganti rugi atas nota barang hilang perspektif hukum islam, Skripsi yang

dibuat oleh Luthfatul Arifiyah memiliki kesimpulan yaitu: Kontrak kerja atau

perjanjian menggunakan perjanjian tertulis, pemotongan gaji jika mines “NBH”

maka dengan otomatis gaji karyawan akan terpotong. Dan dalam hukum islam,

41

Deni Susanto, “ Tinjauan hukum islam tentang pemotongan gaji karyawan akibat

hilangnya barang perusahaan” Skripsi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,

(2017).

Page 40: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

29

praktik tersebut tidak sah, karena tidak sesuai dengan teori ijarah, menyalahi

syarat sahnya kontrak kerja.42

Persamaan yang muncul dalam Skripsi yang di susun oleh Luthfatul

Arifiyah dengan skripsi penyusun adalah sama-sama membahas pemotongan gaji.

Sedangkan perbedaannya yakni dalam skripsi Luthfatul Arifiyah ini

memfokuskan tentang Pemotongan upah karyawan sebagai ganti rugi atas nota

barang hilang perspektif hukum islam,sedangkan skripsi penulis lebih fokus

terhadap Pemotongan gaji oleh perusahaan Menurut HukumPerikatan dan Hukum

Perikatan Islam..

Ketiga,Skripsi yang disusun oleh Noermalia Andriani, Mahasiswi

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, yang berjudul Analisis hukum islam

terhadap praktik pemotongan upah untuk asuransi syariah dan BPJS kesehatan

karyawan swasta di PT Kent Trasindo Indonesia Surabaya, Skripsi yang dibuat

oleh Noermalia Andriani memiliki kesimpulan yaitu: Praktek pengupahan yang

terjadi di PT Kent Trasindo diperbolehkan dan wajib bagi pemberi kerja

memotong upah untuk pembayaran BPJS karna Peraturan perundang-undang.Dan

analisis hukum islam harus didasari dengan adanya kerelaan atas kedua pihak

yang berakad.43

Skripsi yang ditulis oleh Noermalia Andriani, ini terdapat persamaan

dengan skripsi penyusun yakni tentang pemotongan gaji.Perbedaan dengan skripsi

penyusun juga sangat terlihat, dalam skripsi penyusun lebih khusus membahas

42 Luthfatul Arifiyah, “ Pemotongan upah karyawan sebagai ganti rugi atas nota barang

hilang perspektif hukum islam”Skripsi Mahasiswi Universitas Islam Negeri Walisongo, (2019). 43

Noermalia Andriani, “Analisis hukum islam terhadap praktik pemotongan upah untuk

asuransi syariah dan BPJS kesehatan karyawan swasta di PT Kent Trasindo Indonesia Surabaya”

Skripsi Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, (2019).

Page 41: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

30

tentang pemotongan gaji oleh perusahaan Menurut Hukum Perikatan dan

Perikatan Islam. Sedangkan dalam skripsi yang ditulis Noermalia Andriani ini

meneliti Analisis hukum islam terhadap praktik pemotongan upah untuk asuransi

syariah dan BPJS kesehatan karyawan swasta di PT Kent Trasindo Indonesia

Surabaya.

Page 42: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

30

BAB II

METODE PENELITIAN

Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis, Jadi, metodologi penelitian ialah suatu

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam penelitian. Penelitian

ini merupakan sebuah karya ilmiah, yang bisa di pertanggung jawabkan dengan

baik oleh peneliti.44

A. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penyusun yaitu di Alfamart mayang

mangurai kel. kenali besar, kec. alam barajo, kota jambi. Adapun alasan penyusun

memilih lokasi ini dikarenakan ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana proses

pemotongan gaji karyawan akibat hilangnya suatu barang perusahaan.

B. Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan oleh penyusun adalah penelitian

lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lokasi

untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

Istilah penelitian Deskriptif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan

pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan

suatu ciri tertentu. Untuk menentukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus

mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat

atau menghitung dari satu, dua, tiga,dan seterusnya.

44

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), hlm. 41.

Page 43: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

31

Di pihak lain kualitas menunjuk segi alamiah yang dipertentangkan

dengan k[uantum atau jumlah tersebut. Atas dasar pertimbangan itulah maka

kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan sebagai penelitian yang tidak

mengadakan perhitungan.

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah Penelitian Empiris,

Pendekatan dalam penelitian Hukum Empiris ini adalah penedekatan socio-legal.

Pendekatan ini memerlukan bebagai disiplin Ilmu sosial dan hukum untuk

mengkaji keberadaan hukum positif(Negara). Pendekatan socio-legal menjadi

penting karena mampu memberikan pandangan yang lebih holistis atas fenomeana

hukum di masyarakat.45

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah semua keterangan yang diperoleh dari responden

maupun yang berasal dari dokumen-dokumen guna keperluan penelitian yang

dimaksud.46

Adapun sumber-sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua

jenis data yang dianalisis, yaitu data primer dan data sekunder:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber

pertama47

. Atau data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan

sendiri pengumpulan informasi dan data terhadap obyek. Dalam hal ini data

45

Jonaedi Efendi dan Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum Normatid dan Empiris,

(Depok: Kencana, 2016), hlm. 149. 46

Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2004), hlm. 87.

47 Amiruddin, dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2018), hlm. 30.

Page 44: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

32

diperoleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara

terhadap kepala toko dan karyawan Alfamart.

2. Data Sekunder

Data SekunderMerupakan data-data yang diperoleh daribuku-buku sebagai

data pelengkap terkait dengan sumber dataprimer. Sumberdata sekunder

dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dengan melakukan

kajian pustaka seperti buku-buku mengenai hak-hak anak terhadap orangtua,

hasil penelitian dan sebagainya.48

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data mengandung makna pengumpulan data dengan

menggunakan alat pengumpulan data-data tertentu. Sumber utama dari penelitian

adalah aktifitas obyek penelitian di lapangan yang merupakan data primer, selain

itu juga dapat dari data tambahan berupa dokumen file dan didukung dengan

bahan-bahan kepustakaan lainnya. Untuk memperoleh data primer yang

digunakan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data secara berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.49

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu,

dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan

gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk mejawab pertanyaan, untuk

48 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Hanindita Offset, 1983), hlm. 56.

49 Sugiyono, Meode penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 145.

Page 45: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

33

membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan

pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap

pengukuran tersebut.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara

yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman ( guide) wawancara, di mana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative

lama.

Setiap orang pada suatu ketika dalam hidupnya, pasti pernah mengalami

apa yang dikenal dengan wawancara, sebagian besar mengalaminya lebih dari

sekali. Banyak juga yang mempunyai pengalaman sebaliknya, yaitu sebagai

pewawancara. Kedengarannya mungkin sederhana, tetapi titik tolak kita, di

sisi manapun kita berada, adalah pertanyaan mengenai makna dari apa yang

kita sebut sebagai wawancara.50

50

Leslie Rae, Keterampilan Mengadakan Wawancara, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1990),

hlm. 8.

Page 46: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

34

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kegiatan pengumpulan kemudian

diproses melalui pengolahan data dengan menggunakan beberapa metode,

yaitu:

1. Pengumpulan Data, merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang

akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas

instrumen pengumpulan data serta kualifikasi pengumpul data sangat

diperlukan untuk memperoleh data yang berkualitas. 51

2. Analisis Data, adalah proses inspeksi, pembersihan dan pemodelan data

dengan tujuan menemukan informasi yang berguna, menginformasikan

kesimpulan dan mendukung pengambilan keputusan.52

3. Reduksi Data, adalah proses pemilihan, pemustan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Prosesini berlangsung terus

menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar

terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual penelitian,

51

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengumpulan_Data_Dalam_Penelitian

52 https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=apa+itu+analisis+data

Page 47: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

35

permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih

peneliti.

4. Penyajian Data, adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks

naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan, dan bagan.

Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu

bentuk yang padu dan mudahdiraih, sehingga memudahkan untuk melihat

apa yang sedang terjadi, apakah kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya

melakukan analisis kembali.

5. Penarikan Kesimpulan, dilakukan peneliti secara terus-menerus selama

berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif

mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam

catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan ini

ditangani secara longgar, tetap terbuka, dan skeptis, tetapi kesimpulan

sudah disediakan. Mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat

menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.53

Analisis data dilakukan dengan penelitian deskriptif kualitatif , Metode

penelitian kualitatif dalam penulisan skripsi ini adalah dengan mengemukakan

analisis dalam bentuk uraian kata-kata tertulis, dan tidak berbentuk angka-angka.

53

Ahmad Rijali,” Analisis Data Kualitatif”. Jurnal Alhadharah. Vol. 17 No. 33 Januari –

(Juni 2018), hlm. 91-94.

Page 48: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

36

BAB III

GAMBARAN UMUM ALFAMART MAYANG

A. Sejarah Singkat Berdirinya Alfamart

Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup

sehari-hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun 1989

merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok

dan barang-barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian

mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember

1989. Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh

PT HM Sampoerna Tbk dan 30% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga

Djoko Susanto).54

PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999,

dengan pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar

Distrindo sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian

membuka Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan

Beringin Raya, Karawaci Tangerang.55

Pada tanggal 27 Juni 2002, PT.HM Sampoerna Tbk secara resmi

merestrukrurisasi kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo Tbk. Saham HM

Sampoerna di Alfa Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di

sisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap

serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa .56

54

https://www.izbio.id/2020/09/sejarah-dan-profil-pt-sumber-alfaria.html

55 https://id.wikipedia.org/wiki/Alfamart

56 ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/azzarqa/article/download/2071/1547

Page 49: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

37

Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria

Trijaya dengan pemegang saham PT.HM.Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan

PT.Sigmantara Alfalindo sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart diganti

menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari 2003.Pada tahun 2005 Jumlah gerai

Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun.Semua

toko berada di pulau Jawa.

Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga

struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala

Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem

Manajemen Mutu”

Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di

Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen

Mutu.Jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung.

Awal 2009 menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di

Efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko

dan juga memasuki Pasar Bali.57

57

https://erwinpurwindiyanto.blogspot.com/2012/12/pt-sumber-alfaria-trijaya-tbk.html

Page 50: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

38

B. Visi, Misi, Motto Dan Budaya Alfamart

1. Visi

”Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh

masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,

pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara

global”.

2. Misi

a. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan fokus pada

produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

b. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu

menegakkan tingkah laku /etika bisnis yang tinggi.

c. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh

kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.

d. Membantu organisasi global yang terpercaya, tersehat, dan terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya

3. Motto

”Belanja Puas, Harga Pas”58

4. Budaya

1) Integritas yang tinggi.

2) Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.

3) Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.

58

https://oridiansyah.wordpress.com/sejarah-visi-misi-kantor/

Page 51: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

39

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Menurut Robbins dan Coulter (2007) struktur organisasi diartikan

sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-

tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Struktur

organisasi yang baik berusaha mewujudkan keserasian dan keharmonisan kerja.

Struktur organisasi merupakan sistem yang harus dilaksanakan oleh manajer

untuk menggerakkan aktivitas untuk mewujudkan kesatuan tujuan. Struktur

organisasi harus selalu dievaluasi untuk memastikan konsistensinya dalam

pelaksanaan operasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan

sekarang. 59

Sruktur organisasi merupakan suatu cara pembagian tugas pekerjaan

yang kemudian dikelompokkan serta dikoordinasikan secara formal. Robbins

dan Coulter (2007) menge-mukakan 5 (lima) faktor yang mempengar-uhi

struktur organisasi, yaitu: 1). Pembagian pekerjaan, adalah tingkat dimana tugas

dalam sebuah organisasi dibagi menjadi pekerjaan yang berbeda. 2).

Departemen-talisasi, merupakan dasar yang digunakan untuk mengelompokkan

sejumlah peker-jaan menjadi satu kelompok. Setiap organ-isasi terdiri dari

beberapa departemen (divisi kerja). 3). Hierarki, adalah garis wewenang yang

tidah terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan

paling bawah dan menjelaskan hubungan si pelapor kepada si penerima laporan.

4). Koordinasi, adalah proses menyatukan ak-tivitas dari departemen yang

terpisah untuk mencapai sasaran organisasi secara efek-tif. 5). Rentang

59 Tatiek Nurhayati Dan Ahmad Darwansyah,” Peran Struktur Organisasi Dan Sistem

Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja”. Jurnal Ekobis, Vol.14, No.2, (Januari 2013), hlm. 4-

5.

Page 52: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

40

manajemen, adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang pimpinan

secara efektif dan efisien.

Suatu struktur organisasi yang digambarkan sangat formal akan membuat

aturan dan prosedur yang menetapkan aktivitas yang seharusnya dilakukan

masing-masing individu. Organisasi semacam itu memiliki prosedur

pelaksanaan baku (standard operating procedures) yang tertulis, instruksi

khusus, dan kebijakan yang jelas. (Kreitner dan Kinichi, 2003).

Pembuktian atas hipotesis secara statistik menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan kompleksitas dengan motivasi kerja karyawan. Hubungan

kompleksitas dengan motivasi kerja menunjukkan semakin tinggi Kompleksitas

maka semakin tinggi pula pencapaian motivasi kerja karyawan.

Jadi dengan melihat struktur organisasi, maka dapat diketahui hubungan-

hubungan antara pimpinan dan bawahan atau sebaliknya, dengan demikian pula

garis wewenang dan tanggung jawab dari hubungan tersebut dapat terdistribusi

dengan baik dan pendelegasian wewenang dapat berjalan dengan baik pula.

Untuk merealisasikan tujuan organisasi perlu disusun suatu strukstur

organisasi, apakah organisasi tersebut berbentuk organisasi garis atau ini,

dimana tercermin dengan jelas mengenai adanya pembagian tugas, wewenang

dan tanggung jawab setiap individu serta hubungan dalam fungsi-fungsi dalam

organisasi.60

60

https://www.maxmanroe.com/pengertian-struktur-organisasi.html

Page 53: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

Untuk lebih jelasnya,struktur organisasi gerai Alfamart Mayang

Mangurai dapat dilihat pada gambar berikut ini :61

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Alfamart

Sumber: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari masing –masing divisi pada

struktur organisasi pada toko Alfamart Mayang Mangurai akan dijelaskan

sebagai berikut :

1.Kepala Toko, bertugas :

a. Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional.

61

Struktur Organisasi Alfamart

Asisten Kepala Toko

(Assistant Chief of Store)

Asisten Kepala Toko

(Assistant Chief of Store)

Pramuniaga

(Crew)

Kasir

(Crew)

Kepala Toko

(Chief of Store)

Page 54: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

42

b. Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan

kepada semua pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan

pelanggan, dan meningkatkan jumlah pelanggan di toko.

c. Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya

perusahaan.

d. Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Koordinator atau

Departemen lain sehubungan dengan adanya masalah atau program-

program tertentu yang berkaitan dengan toko.

e. Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

opeasional sehari-hari.

f. Berkoordinir dengan lingkungan atau pejabat setempat.62

2. Asisten Kepala Toko, bertugas :

a. Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional.

b. Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan

kepada semua pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan

pelanggan, dan meningkatkan jumlah pelanggan di toko.

c. Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya

perusahaan.

d. Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Koordinator atau

Departemen lain sehubungan dengan adanya masalah atau program-

program tertentu yang berkaitan dengan toko.

62 https://www.ruangpegawai.com/ragam/klasifikasi-jabatan-tugas-karyawan-alfamart-

minimarket-3180

Page 55: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

43

e. Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

operasional sehari-hari.

f. Berkoordinir dengan lingkungan atau pejabat setempat.

g. Melapor atau meminta persetujuan kepada Kepala Toko mengenai

keputusan yang berhubungan dengan toko.

3. Kasir, bertugas :

a. Memberikan pelayanan kepada pelanggan.Melaksanakan kebersihan.

b. Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.

c. Melakukan pengawasan dan pencegahan barang hilang.

d. Menerima penitipan barang.

e. Melakukan proses transaksi penjualan langsung.

f. Pemajangan barang (display).

g. Persiapan retur barang.Informasi dan penawaran program promosi.

h. Stock Opname.

i. Penyebaran Leaflet.

j. Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko.63

4. Pramuniaga, bertugas :

a. Memberikan pelayanan kepada pelanggan.

b. Melaksanakan kebersihan.

c. Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.

d. Penurunan dan pengecekan datang barang dari Distribution Center.

63 Ibid

Page 56: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

44

e. Pemajangan barang (display) dan pemenuhan dari gudang toko ke area

penjualan.

f. Persiapan retur barang.

g. Informasi dan penawaran program promosi.

h. Pencetakan harga.

i. Stock Opname.

j. Penyebaran Leaflet.

k. Informasi barang kosong kepada MD atau Kepala Toko atau Asisten

Kepala Toko.

l. Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko.64

64 Ibid

Page 57: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

45

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

1. Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Di Alfamart Mayang Mangurai Kel.

Kenali Besar Kec. Alam Barajo, Kota Jambi?

Data yang berhasil penyusun peroleh dari proses wawancara langsung

kepada karyawan Alfamart ini, dan sebagaimana yang telah dijabarkan di bab

sebelumnya mengenai sistem penggantian hilangnya barang perusahaan di

Alfamart ini telah tertera di perjanjian yang telah disepakati kedua belah

pihak, yaitu antar karyawan sebagai pihak kedua dan Alfamart sebagai pihak

pertama. Dalam proses pembuatan perjanjian itu sendiri, karyawan tidak

diikut sertakan dalam perumusan isi perjanjian tersebut65

. Pihak perusahaan

merancang aturan secara sepihak yang dibuat oleh PT Alfaria Trijaya Tbk

Sebagai pihak ketiga. Didalam surat perjanjian tersebut apabila calon

karyawan menyetujui semua isi perjanjian maka baru kedua belah pihak

saling menandatangani surat perjanjian yang dibuat dua rangkap untuk pihak

perusahaan dan karyawan.

Perjanjian tersebut berupa perjanjian kerja waktu tertentu, yang berisi

hak dan kewajiban kedua belah pihak yang diuraikan kedalam 11 pasal

perjanjian.

Seperti yang telah di jelaskan dalam surat perjanjian kerja pasal 5 ayat

(5) yang berbunyi,” mengganti setiap kerugian PIHAK PERTAMA yang

timbul akibat kelalaian PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas dan

65 Wawancara Dengan Ririn Ramadhani, Pegawai Minimarket Alfamart Mayang

Mangurai, 06 Agustus 2020.

Page 58: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

46

kewajiban sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan serta prosedur yang

ditetapkan PIHAK PERTAMA, termasuk pula menerima sanksi pemutusan

hubungan kerja tanpa kompensasi berupa apapun juga dari PIHAK

PERTAMA.” Atas dasar itulah perusahaan melakukan pemotongan gaji

karyawan, jika terdapat kerusakan atau hilangnya barang perusahaan.66

Alfamart mayang mangurai sudah pernah beberapa kali terjadi

kehilangan barang perusahaan, meskipun tidak setiap bulannya selalu ada

barang yang hilang, dalam prakteknya dilapangan, biasanya terdapat dua

skema penggantian yaitu jika terdapat minus pendapatan saat penggantian sift

atau penutupan toko yang disebabkan kelalaian dalam transaksi jual beli,

yaitu barang yang terjual tidak sesuai dengan pendapatan maka kerugian

langsung diganti pada hari itu juga oleh petugas kasir yang berjaga pada saat

itu, tapi jika terjadi kehilangan barang maka penggantian dilakukan dengan

cara pemotongan gaji yang dilakukan di akhir bulan maka gaji karyawan akan

otomatis terpotong, karena pada proses transaksi di Alfamart menggunakan

sistem komputer, maka semua data transaksi akan langsung masuk ke server

di kantor pusat Alfamart. Dari data itulah maka di akhir bulan akan langsung

diketahui apakah terdapat barang yang hilang atau tidak.67

Menurut (J), Salah satu karyawan Alfamart tersebut, yang tidak ingin

namanya disebutkan, Ada tiga faktor yang membuat sering terjadi kehilangan

66 Wawancara Dengan Ririn Ramadhani, Pegawai Minimarket Alfamart Mayang

Mangurai, 06 Agustus 2020.

67

Wawancara Dengan Bapak Zen, Kepala Toko Alfamart Mayang Mangurai, 06

Agustus 2020.

Page 59: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

47

barang di Alfamart ataupun Indomart, yaitu: Eksternal, Internal dan

Permainan: Faktor internal contohnya kesalahan kasir dalam mengecek

barang sebelum menyerahkan ke pembeli. Kadang, bisa juga karena barang

yang tidak kena scan barcode-nya sehingga kelupaan didata. Faktor eksternal

contohnya ada pembeli yang mencuri barang. Faktor permainan biasanya dari

supplier yang sengaja ngirim barang tapi tidak sesuai jumlah yang seharusnya

diberikan. Dan sialnya, kami selalu percaya-percaya aja karena barang yang

dikirim banyak, jadi diceklis-ceklis aja datanya, tidak kami hitung

barangnya.”68

Tapi Secara umum semua karyawan tidak merasa keberatan dengan

adanya aturan pemotongan gaji. Karena adanya aturan itupun berdasarkan

kesepakatan kedua belah pihak, yang tertulis dalam sebuah perjanjian kerja

yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak dan ditandatangani oleh pihak

perusahaan dan karyawan.

2. Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan Di

Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec.Alam Barajo, Kota

Jambi?

Dari data yang telah saya peroleh dari hasil wawancara kepada kepala

toko Alfamart Mayang Mangurai, dan telah dijabarkan di bab sebelumnya

mengenai sistem pemotongan gaji menurut hukum perikatan di Alfamart

Mayang Mangurai , akan peneliti analisis secara sistematis. Sistem

68 Wawancara Dengan (J), Pegawai Minimarket Alfamart Mayang Mangurai, 10

Agustus 2020.

Page 60: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

48

pemotongan gaji menurut hukum perikatan dilakukan semaksimal mungkin

agar masalah ini dapat diterima dengan mudah.

Dasar dari pemotongan gaji karyawan menurut hukum perikatan yaitu

perjanjian kerja yang disepakati oleh kedua belah pihak di awal kerja, yaitu

Perjanjian kerja waktu tertentu di PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA. 69

Tbk

telah dibuat secara tertulis dan menggunakan bahasa Indonesia dan huruf

latin, serta telah memenuhi syarat antara lain:

a. Harus mempunyai jangka waktu tertentu; atau

b. Adanya suatu pekerjaan yang selesai dalam waktu tertentu;

c. Tidak mempunyai syarat masa percobaan;

Perjanjian yang sah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan undang-undang, demikian halnya perjanjian kerja waktu tertentu

yang ada di PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA. Tbk atau lebih tepatnya

pada minimarket Alfamart, dalam hal perjanjian kerja dilakukan oleh calon

pekerja sebagai pihak pekerja dan perusahaan dalam hal ini adalah

perusahaan merupakan perjanjian baku karena perjanjian tersebut dibuat oleh

sepihak oleh perusahaan, pihak pekerja tidak di ikut sertakan dalam

pembuatan kesepakatan kerja waktu tertentu tapi pekerja wajib mempelajari

isi kesepakatan kerja waktu tertentu sebelum menandatangani balanko

kesepakatan waktu tertentu.

69 Wawancara Dengan (J), Pegawai Minimarket Alfamart Mayang Mangurai, 10

Agustus 2020.

Page 61: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

49

Meskipun perjanjian itu disebut perjanjian baku namun perjanjian

tersebut sudah mempunyai persyaratan syarat sah perjanjian sebagaimana

disebutkan dalam pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:

a. Adanya kesepakatan kehendak

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, dalam syarat

pertama ini diemukan bahwa telah terpenuhi, Sebagai contoh dalam

blanko perjanjian yang dibuat antara pihak perusahaan dengan karyawan

yang bernama Ririn Ramadhani. Dalam wawancara penulis dengan

pegawai tersebut, beliau bertutur bahwa dia menyepakati dan

menandatangani perjanjian tersebut tanpa adanya paksaan maupun

tekanan.70

b. Kecakapan dalam berbuat menurut hukum

Cakap yang dimaksud disini adalah para pihak yang membuat

perjanjan kerja yaitu antara pekerja dengan perusahaan. Pekerja yang

dimaksud disini orang yang sudah berumur 21 tahun dan wanita sudah

menikah 18 tahun.

c. Sesuatu hal

Maksudnya disini adalah obyek perjanjian tertentu dan dapat

ditentukan dalam hal ini adalah pekerja yang diberikan waktu tertentu di

bidang jasa pelayanan terkhususnya pengelolaan minimarket Alfamart.

70

Wawancara Dengan (J), Pegawai Minimarket Alfamart Mayang Mangurai, 10

Agustus 2020. .

Page 62: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

50

d. Sebab yang halal

Yang dimaksud adalah isi kesepakatan kerja waktu tertentu antara

perusahaan dengan tenaga kerja tidak dilarang oleh Undang-undang dan

tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum.

Jika melihat dan menganalisis perjanjian kerja waktu tertentu antara PT.

SUMBER ALFARIA TRIJAYA. Tbk dengan tenaga kerja dan dikaitkan

dengan Pasal 1320 KUH Perdata disini penulis berpendapat bahwa perjanjian

tersebut telah sah dan sesuai dengan Pasal 1320 KUH Perdata.

Penulis dalam penelitiannya terhadap perjanjian kerja antara PT. Sumber

Alfaria Trijaya.Tbk dengan tenaga kerja adalah berbentuk perjanjian kerja

waktu tertentu dan menganalisanya menggunakan Kepmen Nomor

Kep.100/MEN/VI/2004 tentang pelaksanaan perjanjian kerja waktu

tertentu.Dalam Pasal 59 ayat (4) telah disebutkan bahwa:

“Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu

tertentu dapat diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya

boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1

(satu) tahun.71

Di dalam Pasal 50 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan disebut-kan bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya

perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja-/buruh. Perjanjian Kerja

dibuat secara tertulis atau lisan.

“Jadi, hubungan kerja adalah hubungan (hukum) antara pengusaha

dengan pekerja/buruh (karyawan)berdasarkan perjanjian kerja.

71 Fithriatus Shalihah, “Implementasi perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Dalam

Hubungan Kerja Di Indonesia.” Jurnal Selat, Vol. 4 No.1, (Oktober 2016), hlm. 77.

Page 63: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

51

Dengan demikian hubungan kerja tersebut adalah sesuatu yang abstrak,

sedangkan perjanjian kerja adalah sesuatu yang konkret atau nyata.

Dengan adanya perjanjian kerja, akan ada ikatan antara pengusaha dan

pekerja. Dengan perkataan lain, ikatan karena adanya perjanjian kerja

inilah yang merupakan hubungan kerja.72

Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi keharusan untuk dilaksanakan

demi tercapainya perjanjian kerja, yang diperoleh oleh penulis dari

wawancara dengan Novi Afriani salah satu pegawai atau tenaga kerja PT.

Sumber Alfaria Trijaya.Tbk yang menyatakan bahwa pelaksanaan perjanjian

kerja waktu tertentu di perusahaan sebagai berikut:73

a. Perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuat di PT. Sumber Alfaria

Trijaya.Tbk ini dilakukan antara pihak PT. Sumber Alfaria

Trijaya.Tbk sebagai pihak pertama yang diwakili oleh pihak yang

ditunjuk perusahaan dengan pihak pekerja selaku pihak kedua. Perjanjian

kerja tersebut diberi nama Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, hal itu

b. dapat kita lihat dari judul perjanjian kerja yang akan ditandatangani oleh

kedua belah pihak.

c. Implementasi Perjanjian Kerja Untuk Jangka Waktu Tertentu pada

perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya.Tbk mengenai kesehatan dalam

perjanjian kerja waktu tertentu yang telah dibuat dijelaskan dalam Pasal

4 ayat 3 bahwa tenaga kerja diikut sertakan dalam program Badan

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, yang dimana upah dari tenaga

kerja dipotong tiap bulannya untuk mengikuti iuran program tersebut.

72 Adrian Sutedi.” Hukum Perburuhan”, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm. 56.

73 Wawancara Dengan Novi Afriani, Pegawai Minimarket Alfamart Mayang Mangurai,

10 Agustus 2020.

Page 64: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

52

Dalam isi perjanjian kerja untuk waktu tertentu, pihak pertama

menentukan tempat atau bagian yang akan dipekerjakan atau lokasi kerja

bagi pihak kedua untuk bekerja. Melalui hasil penelitian yang penulis

d. laksanakan, jelas bahwa kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang

diperjanjikan oleh kedua belah pihak telah sesuai.

e. Dalam praktek kerjanya tenaga kerja menuturkan bahwa jam kerja yang

diterapkan adalah sesuai dengan peraturan perusahaan, yaitu 8 Jam

perhari, ketentuan hari kerja juga ditentukan oleh perusahaan akan tetapi

dalam prakteknya di lapangan tenaga kerja bisa lebih dari yang

diterapkan.74

Berdasarkan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan Pasal 77 sebagai berikut:

1). Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja.

2). Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:

a). 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu

untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau

b). 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu

untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. 75

Jadi pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu di PT. Sumber

Alfaria Trijaya.Tbk belum sejalan dengan Undang-Undang No 13 tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan yang artinya hanya sebagian saja yang telah

74

Wawancara Dengan Novi Afriani, Pegawai Minimarket Alfamart Mayang Mangurai,

10 Agustus 2020.

75

Suryadi Bata Ahmad Dan Rahmah Amir, “Sistem Kontrak Kerja Antara Karyawan

Dan Perusahaan Perspektif Undang-Undang Ketenagakerjaan Dan Hukum Islam”, Jurnal Ilmiah

Mahasiswa perbandingan Mazhab, Vol.1, No.2 (Mei 2020), hlm. 28.

Page 65: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

53

diterapkan sesuai dengan Undang-Undang yang mengaturnya, hal ini bisa kita

lihat dalam isi perjanjian kerja waktu tertentu yang meskipun telah sesuai

dengan peraturan yang ada akan tetapi dalam prakteknya tidak sesuai dengan

yang diharapkan oleh tenaga kerja di PT. Sumber Alfaria Trijaya.Tbk. Untuk

cara pengupahan dan cara pembayaranya hal ini sesuai dengan pasal 58 ayat

1dan 2 Undang-Undang Tahun 2003. Berarti PT. Sumber Alfaria Trijaya.Tbk

membuat Perjanjian kerja waktu tertentu sudah sah demi hukum. Karena

dalam hubungan kerja harus ada perjanjian kerja dan perjanjian tersebut atas

dasar:

(1). Kesepakatan kedua belah pihak;

(2). Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;

(3). Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan

(4). Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban.

Dari dalam perjanjian kerja waktu tertentu di PT. Sumber Alfaria

Trijaya.Tbk dibuat rangkap 2 (dua), kedua belah pihak masing-masing

memegang satu. Dari keseluruhan hasil penelitian dan disesuaikan dengan

pembahasan yang diteliti penyusun, penyusun berkesimpulan bahwa

pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu tersebut telah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang ada dan telah memiliki kekuatan hukum

yang mengikat antara kedua belah pihak.

Page 66: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

54

3. Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan Islam Di

Alfamart Mayang Mangurai Kel. Kenali Besar Kec.Alam Barajo, Kota

Jambi?

Dalam Islam sesunguhnya menekankan kepentingan kerja, tidak hanya

untuk melindungi kepentingan para buruh, memaksimalkan produksi, tetapi

juga untuk menekankan kepentingan perjanjian kerja.

Islam mencoba membuat kesepakatan antara buruh dan majikan dengan

memberi nilai moral kepada seluruh persoalan tak terkecuali dalam masalah

ketenagakerjaan. Hukum Islam memiliki berbagai keterangan dan penjelasan

yang sangat luas. Khususnya dalam dunia usaha industri atau perusahaan

denagn buruh dalam undang-undang ketenagakerjaan.

Perjanjian kerja dalam Islam digolongkan kepada sewa-menyewa (al-

ijarah), yaitu al-ijarah a‟yan. dimana sewa menyewa dalam bentuk jasa atau

skil manusia untuk melakukan pekerjaan76

.Prinsip utama perjanjian kerja

didalam islam adalah keadilan. Keadilan yang dimaksud di sini adalah

pemenuhan hak dan kewajiban para pekerja atau buruh yang dipekerjakan.

Tidak boleh dalam islam seorang buruh mencurahkan jerih payah dan

keringatnya sementara buruh tidak mendapatkan upah atau gajinya.77

Di dalam Islam dijelaskan bahwa untuk terbentuknya akad suatu

perjajian harus berdasarkan kedua belah pihak, dalam hal ini adalah

pekerja/buruh dan majikan.jika akadtersebut tidak berlandaskan kerelaan atau

76 Ahmad Azhar Basyir, Refleksi Aatas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat, Hukum,

Politik dan Ekonomi, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 191.

77

Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta:

Robbani Press, 1997), hlm. 403.

Page 67: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

55

keridhoan kedua dan merupakan kehendak salah satu pihak, artinya dalam

akad terdapat ada unsur paksaan. Maka akad tersebut dipandang tidak

sah.mengenai isi kontrak yang bertentangan dengan hukum atau perbuatan

yang melawan ketentuan syari‟ah adalah tidak sah. Maka perjanjian yang

dijadikan dengan sendirinya batal demi hukum. Demikian pula masing-

masing pihak harus rela akan isi kontrak dan sesuai kehendak masing-masing.

Untuk melaksanakan akad sewa-menyewa jasa maka pertama yang

pertama yang harus dilakukan yaitu melaksanakan suatu proses akad ijarah,

yang dimana pihak-pihak yang melakukan akad harus harus mempunyai

kecakapan adalam melakukan perbuatan hukum. Kedua akad ijarah dapat

dilakukan dengan tatap muka maupun jarak jauh.

Dengan demikian, jika rukun dan syarat terpenuhi, maka perjanjian akad

ijarah dapat dikatakan sah, bahwasanya akad perjanjian tersebut harus

dilakukan dengan I‟tikad baik.78

Prinsip dasar dalam hukum perjanjian Islam yakni, setiap muslim atau

subyek hukum memiliki kebebasan dalam melakukan perbuatan hukum untuk

mengadakan akad dan/atau perjanjian. Kebebasan sebagaimana dimaksud

adalah bebas dalam menentukan objek perjanjian dan bebas menentukan

dengan siapa akan membuat suatu perjanjian, dengan catatan sepanjang tidak

bertentangan dengan ketentuan hukum Islam. 79

78 Suryadi Bata Ahmad, RahmahAmir,” Sistem Kontrak Kerja Antara Karyawan Dan

Perusahaan Perspektif Undang-Undang Ketenagakerjaan Dan Hukum Islam”. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Perbandingan Mahzab. Vol 1. No.2, (Mei 2020), hlm. 24-26.

Page 68: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

56

Akad perjanjiannya di dalam hukum islam ini memiliki posisi dan

peranan yang sangat strategis dalam berbagai persoalan mu‟amalah. Akad

yang telah terjadi mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Dengan akad pula

dapat merubah suatu kewenangan, tanggung jawab dan merubah sesuatu.

Masalah hukum boleh atau tidaknya sebenarnya hukum setiap kegiatan

mu‟amalah adalah boleh, Kaidah fiqh berikut:

باحت إله بدليل روط في المعاملاث الحل وال الصل في الش

Artinya : “Hukum dasar muamalat adalah mubah, kecuali ditemukan dalil

yang melarangnya.”80

Sesuai dengan kaidah fiqh “hukum yang pokok dari segala sesuatu

adalah boleh, sehingga ada dalil yang mengharamkannya.” Dari kaidah fiqh,

sebenarnya hukum akad pada umumnya tidak ada masalah, karena sejauh ini

tidak ada dalil yang mengharamkannya. Akan tetapi, dalam transaksi

mu‟amalah ada ketentuan rukun dan syarat yang harus dipenuhi yang

berpengaruh dengan sah atau tidaknya suatu akad perjanjian. Jika kita ulas

kembali landasan teori tentang akad perjanjian kerja berdasarkan hukum

Islam., bahwa dalam melaksanakan perjanjian kerja, sebagaimana dijelaskan

rukun dan syarat perjanjian kerja ada empat yakni, sighat akad, upah, orang

yang melakukan perjanjian, dan terdapat kemanfaatan diantara mereka.

Jika dilihat dari awal proses akad perjanjian antara pihak perusahaan dan

karyawan, rukun dan syarat sahnya akad sudah terpenuhi. Pertama adanya

pihak yang akan melakukan akad perjanjian yaitu antara pihak perwakilan

80

Moh. Mufid, Kaidah fikih ekonomi dan keuangan kontemporer, (Jakarta: Kencana,

2019), hlm. 120.

Page 69: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

57

perusahaan dan karyawan, meskipun pihak karyawan tidak diikut sertakan

dalam pembuatan isi perjanjian tetapi karyawan dapat mempelajari sebelum

melakukan penandatanganan perjanjian dan tanpa adanya intimidasi atau

paksaan untuk menandatangani jika memang keberatan dengan isi perjanjian

calon karyawan dapat membatalkannya. Kedua dalam isi perjanjian juga telah

tercantum upah yang akan diterima oleh pihak karyawan dalam setiap

bulannya yang sudah sesuai dengan UMR( Upah minimum regional) yang

dijelaskan dalam surat edaran Menteri dengan nomor B-

M/308/HI.0.1.00/2019 yang ditujukan kepada Gubernur Se-Indonesia. UMR

Jambi, yang awalnya UMR Rp. 2.423.889 di tahun 2019 naik menjadi Rp.

2.630.161 di tahun 2020 (Dua juta enam ratus tiga puluh ribu seratus enam

puluh satu rupiah), selain itu juga tercantum tunjangan, asuransi, dll. Ketiga

bahwa dengan adanya perjanjian kerja ini mengandung banyak manfaat yang

diperoleh kedua belah pihak, dalam perjanjian itu sudah dijelaskan hak dan

kewajiban yang harus dilakukan oleh kedua belah pihak, meski didalam isi

perjanjian mencantumkan penjatuhan denda atau pemotongan gaji terhadap

barang hilang, hal itu tidak dapat membatalkan perjanjian karena dengan

adanya aturan denda itu dapat menjadikan karyawan lebih bertanggung jawab

atas pekerjaannya.

Dalam hal pemotongan gaji atas hilangnya barang perusahaan tidak

terdapat dalil baik yang berasal dari Al-Qur‟an ataupun hadis yang

memperbolehkan atau melarangnya. Karena dalam aturan perjanjian kerja

Page 70: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

58

tersebut bertujuan untuk memelihara harta, dan agama, dengan adanya aturan

itu lebih banyak maslahat (manfaatnya) daripada mudharatnya.

Dari ketiga uraian yang telah penulis jelaskan diatas bahwasanya aturan

pemotongan gaji karyawan itu diperbolehkan. Karena aturan yang didasarkan

pada perjanjian kerja itu telah memenuhi syarat dan rukun aqad perjanjian.

Page 71: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dasar dari pemotongan gaji karyawan yang diakibatkan hilangnya barang

di Alfamart adalah perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuat perusahaan dan

ditanda tangani oleh karyawan secara sukarela, di dalamnya memuat tentang

hubungan antara perusahaan dan karyawan mengenai tatacara kerja, upah, hak

dan kewajiban serta aturan-aturan lain yang berlaku di perusahaan. Jika terjadi

barang rusak atau hilang akibat kelalaian karyawan dan hilangnya mencapai

batas maksimal, maka seluruh karyawan secara bersama bertanggung jawab

dengan dipotongnya gaji bulanan sesuai dengan jabatannya.

Sistem Pemotongan Gaji Menurut Hukum Perikatan di Alfamart Mayang

Mangurai di perbolehkan karena ada perjanjian kerja yang telah dibuat dan

disepakati kedua belah pihak, dari pihak majikan maupun buruh/pekerja.

Perjanjian tersebut di tanda tangani oleh karyawan secara sadar, serta sukarela

tanpa adanya paksaan. Perjanjian tersebut telah sah dan sesuai dengan Pasal

1320 KUH Perdata yang berisi kesepakatan kehendak, kecakapan dalam

berbuat menurut hukum, sesuatu hal, dan sebab yang halal.

Sistem Pemotongan Gaji Karyawan Menurut Hukum Perikatan Islam di

Alfamart juga boleh diberlakukan. Karena telah sesuai dengan aqad perjanjian,

didasari dengan sukarela, didasarkan atas pertimbangan, dan mendatangkan

manfaat dan menghindari mudharat, serta dilaksanakan dengan memelihara

Page 72: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

60

keadilan. Terkecuali pemotongan upah/gaji tersebut dilakukan secara sepihak

atau tidak dibacakan dalam perjanjian maka itu tidak disahkan.

Hukum Islam menyikapi tentang pemotongan gaji akibat barang hilang,

keduanya membolehkan karena mementingkan kemaslahatan bagi kedua belah

pihak dan dengan adanya aturan pemotongan gaji akibat barang hilang yang

disepakati oleh kedua belah pihak tersebut menjadikan karyawan/pekerja

memiliki rasa tanggung jawab terhadap barang atau aset milik perusahaan.

B. Saran-saran

Hendaknya pihak perusahaan melakukan evaluasi terhadap isi dari

perjanjian tersebut, karena pada prakteknya situasi dilapangan kadang tidak

relavan lagi dengan perjanjian yang dibuat. Oleh karena itu perlu adanya

pengecekan ulang agar dapat di antisipasi. Pihak perusahaan harusnya tidak

hanya mementingkan kepentingan perusahaan semata, tetapi juga harus

memikirkan dan memenuhi hak-hak karyawan dalam sebuat perjanjian kerja,

agar karyawan tidak merasa dirugikan dengan adanya kebijakan yang dibuat

oleh perusahaan.

Di perjanjian tersebut Perumusan atau pembuatan PKWT di indonesia

hanya dilakukan secara sepihak, tanpa ada campur tangan dari pihak pekerja,

sehingga isi dari perjanjian kerja yang ada kebanyakan mengandung pasal

pasal yang lebih menguntungkan salah satu pihak yang dalam hal ini adalah

pengusaha itu sendiri. Hal ini tidak sesuai dengan asas kebebasan berkontrak

dimana dalam membuat suatu perjanjian harus ada musyawarah atau

Page 73: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

61

perundingan dari kedua belah pihak unuk menentukan isi dari perjanjian yang

akan dibuat.

Harusnya dalam melakukan sebuah perjanjian kerja, pihak perusahaan

harus mengikut sertakan karyawan dalam membuat maupun merumuskan

perjanjian tersebut, agar tercapainya suatu keadilan bagi kedua belah pihak

yang saling mengikat janji.

Meskipun Hukum Islam memperbolehkan, harusnya perusahaan lebih

bijak lagi dalam merumuskan perjanjian, agar sama sama ikhlas dalam

menyepakati perjanjian tersebut.

Page 74: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur‟an dan Terjemahan, Semarang: CV, Toha Putra, 1989.

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya

Bakti, 2014.

Adrian Sutedi.” Hukum Perburuhan”, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV.Pustaka Setia, 2012.

Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat, Yogyakarta: UII Press, 2000.

Ahmad Azhar Basyir, Refleksi Aatas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat,

Hukum, Politik dan Ekonomi, Bandung: Mizan, 1994.

Ahmad Miru, Sakka Pati, Hukum Perikatan, Depok: PT RajaGrafindo Persada,

2018.

Ahmad Rijali,” Analisis Data Kualitatif”. Jurnal Alhadharah. Vol. 17 No. 33

(Januari –Juni 2018).

Ahmadi Miru. Sakka Pati, Hukum Perikatan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2014.

Amiruddin, dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada, 2018.

Andi Mardiana dan Kadir Dina, “Sistem Pengupahan Dalam Islam”. Jurnal

Gorontalo Development review. Vol.2 No. 1, (April 2019).

Arief Subyantoro, dan FX. Suwarto, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi,

Yogyakarta : CV Andi Offset, 2020.

Atang, Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000.

Budi Santoso, Perjanjian Kerja Bersama, Malang : UB Press, 2012.

Burhanudin S, Hukum Kontrak Syariah, Yogyakarta:BVFE,2009.

Chairul Fahmi, “Konsep Ijmak Menurut Fazlur Rahman Dan Pembaharuan

Hukum Islam”. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Volume Xi, No. 1, (Agustus

2011).

Page 75: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,

Jakarta : Sinar Grafika, 1994.

Darwan Prinst, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta: PT Citra Aditya

Bakti, 1994.

Fithriatus Shalihah, “Implementasiperjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Dalam

Hubungan Kerja Di Indonesia.” Jurnal Selat, Vol. 4 No.1, (Oktober

2016).

Gemala Dewi, dkk. Hukum Perikatan Islam Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Ika Novi Nur Hidayati,”Pengupahan dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum

Positif”. Jurnal Az Zarqa‟,Vol. 9 No. 2, (Desember 2017).

Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta, 2004.

Jonaedi Efendi dan Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum Normatid dan

Empiris, Depok: Kencana, 2016.

Khaeruman,Badri, Hukum Islam Dalam Perubahan Sosial, Bandung : CV Pustaka

Setia,2010.

Leslie Rae, Keterampilan Mengadakan Wawancara, Jakarta: Binarupa Aksara,

1990.

Mariam Darus Badrulzaman, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III,

Bandung: Alumni, 1983.

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: Hanindita Offset, 1983.

Moh. Mufid, Kaidah fikih ekonomi dan keuangan kontemporer, Jakarta: Kencana,

2019.

R. Subekti & R. Tjitrosubio, Kitab Undang-Undang Huku Perdata, Jakarta: PT

Pradnya Paramita, 2001.

R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta:

Balai Pustaka, 2014.

Rahmat Syafe‟I, Asas-Asas Hukum Muamalat, edisi revisi, Yogyakarta: UII press

2000.

Page 76: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

Salim, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: sinar

Grafika,2013.

Septi Wulan Sari,” Pemberian Upah Pekerja ditinjau Dari Upah Minimum

Kabupaten Dan Hukum Ekonomi Islam”. Jurnal Ahkam, Vol. 4, No.1

(Juli 2016).

Sobirin Malian, “Hukum Kontrak Dalam Sistem Ekonomi Syari‟ah Tinjauan

Filsafat Hukum Islam”. Jurnal Cakrawala Hukum, Vol. Xi No. 1 (Tahun

2015).

Sugiyono, Meode penelitian, Bandung: Alfabeta, 2017.

Suryadi Bata Ahmad Dan Rahmah Amir, “Sistem Kontrak Kerja Antara

Karyawan Dan Perusahaan Perspektif Undang-Undang Ketenagakerjaan

Dan Hukum Islam”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa perbandingan Mazhab,

Vol.1, No.2 (Mei 2020).

Tatiek Nurhayati Dan Ahmad Darwansyah,” Peran Struktur Organisasi Dan

Sistem Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja”. Jurnal Ekobis, Vol.14,

No.2, (Januari 2013).

Tim Visi Yustisia, KUH Perdata & KUHA Perdata, Jakarta: Visimedia, 2015.

Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata Dalam Sistem Hukum Nasional, Jakarta :

Kencana, 2010.

Tri Wahyu Surya Lestari dan Lukman Santoso, “Komparasi Syarat Keabsahan

“Sebab Yang Halal” Dalam Perjanjian Konvensional Dan Perjanjian

Syariah”. Jurnal Hukum Islam. Vol. 2, No 1, (2017).

Umi Rohmah,” Perikatan (Iltizam) Dalam Hukum Barat Dan Islam”. Jurnal Al-

„Adl. Vol. 7 No. 2, (Juli 2014).

Umma Farida,” Diskursus Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam”. Jurnal

Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, Vol. 6, No. 1, (Juni 2015).

Whimbo Pitoyo, Panduan Praktis Hukum Ketenagakerjaan, (Jakarta: Transmedia

Pustaka, 2010.

Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam, Jakarta:

Robbani Press, 1997.

Zaeni Asyhadie dan Rahmawati Kusuma, Hukum Ketenagakerjaan, Jakarta :

Kencana, 2019.

Page 77: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

B. Undang-Undang

Peraturan Pemerintah Nomo 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Kontruksi.

Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional.

Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif

Pilihan Penyelesaian Sengketa.

Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli

Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

C. Lain-lain

Deni Susanto, “ Tinjauan hukum islam tentang pemotongan gaji karyawan akibat

hilangnya barang perusahaan” Skripsi Mahasiswa Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung, (2017).

ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/azzarqa/article/download/2071/1547.

https://erwinpurwindiyanto.blogspot.com/2012/12/pt-sumber-alfaria-trijaya-

tbk.html.

https://id.wikipedia.org/wiki/Alfamart.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengumpulan_Data_Dalam_Penelitian.

https://oridiansyah.wordpress.com/sejarah-visi-misi-kantor/.

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=apa+itu+analisis+data.

https://www.izbio.id/2020/09/sejarah-dan-profil-pt-sumber-alfaria.html.

https://www.maxmanroe.com/pengertian-struktur-organisasi.html.

https://www.ruangpegawai.com/ragam/klasifikasi-jabatan-tugas-karyawan

alfamart-minimarket-3180.

Luthfatul Arifiyah, “ Pemotongan upah karyawan sebagai ganti rugi atas nota

barang hilang perspektif hukum islam” Skripsi Mahasiswi Universitas

Islam Negeri Walisongo, (2019).

Page 78: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

Noermalia Andriani, “Analisis hukum islam terhadap praktik pemotongan upah

untuk asuransi syariah dan BPJS kesehatan karyawan swasta di PT Kent

Trasindo Indonesia Surabaya” Skripsi Mahasiswi Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel, (2019).

Struktur Organisasi Alfamart.

Wawancara Dengan (J), Pegawai Minimarket Alfamart Mayang Mangurai, 10

Agustus 2020.

Wawancara Dengan Kepala Toko Alfamart Mayang Mangurai, 06 Agustus 2020.

Wawancara Dengan Novi Afriani, Pegawai Minimarket Alfamart Mayang

Mangurai, 10 Agustus 2020 .

Wawancara Dengan Ririn Ramadhani, Pegawai Minimarket Alfamart Mayang,

Mangurai 06 Agustus 2020.

Page 79: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto di Alfamart Mayang Mangurai

Page 80: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

Gambar 2. Foto bersama karyawan Alfamart Manyang Mangurai

Page 81: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

Gambar 3. Wawancara bersama Kepala Toko Alfamart Mayang Mangurai

Gambar 4. Toko Alfamart Mayang Mangurai

Page 82: PEMOTONGAN GAJI KARYAWAN OLEH PERUSAHAAN MENURUT …

CURRICULUM VITAE

1. Nama. : Syafitri

2. Tempat/tgl. Lahir : K.A Tungkal, 10 November 1998

3. Alamat : Jl. ir. H. Juanda, Kel Simp III Sipin, Kec

Kota Baru, Kota Jambi.

4. Orang Tua

a. -Nama Ayah : Ahmad

-Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

b. -Nama Ibu : Zarmani

-Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

c. Alamat : Jl. ir. H. Juanda, Kel Simp III Sipin, Kec

Kota Baru, Kota Jambi.

5. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar Negeri 64 Kota Jambi (Tamat 2010)

b. Madrasah Tsanawiyah (Tamat 2013)

c. Madrasah Aliyah (Tamat 2016)

d. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

Angkatan Tahun Akademik 2017/2018.

Jambi, 29 Januari 2021

Penyusun

Syafitri