pemicu2-varla.ppt

69
By: Varla Septrinidya (405090215)

Upload: varlavarley

Post on 22-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • By: Varla Septrinidya (405090215)

  • 1.1 Anemia megaloblastik1.2 Anemia non megaloblastik

  • Definisi:anemia yang ditandai oleh adanya sel megaloblast dalam sumsum tulang.

    Disebabkan oleh gangguan pembentukan DNA pada inti eritroblast, terutama akibat defisiensi vitamin B12 & asam folat.

  • Disebabkan oleh terjadinya defisiensi vitamin B12 & asam folat.Vitamin B12 & asam folat:Berfungsi dalam pembentukan DNA inti selKhusus untuk vitamin B12 penting dalam pembentukan myelin.

    Akibat gangguan sintesis DNA pada inti eritroblast:Maturasi inti sel > lambat kromatin > longgarSel menjadi > besar pembelahan sel lambat.

  • DEFISIENSI VITAMIN B12DEFISIENSI FOLATAnemia Pernisiosa (Addisonian)Gizi (Nutritional)Diit (vegetarian)Penyakit CoeliacTropical sprueTropical sprueGastrektomiKehamilan

  • Secara hematologik, anemia defisiensi vitamin B12 & asam folat memberikan gambaran yang sama, tetapi defisiensi vitamin B12 disertai kelainan neurologik.

    Gambaran umum:Anemia timbul perlahan & progresifKadang-kadang disertai ikterus ringanGlositis dengan lidah berwarna merah seperti daging (buffy tongue)

  • Gejala neuropati subacute combined degeneration:Neuritis perifer: mati rasa, rasa terbakar pada jariKerusakan columna posterior: gangguan posisi, vibrasi, & tes romberg positifKerusakan columna lateralis: spastisitas dengan deep reflex hiperaktif & gangguan serebrasi

  • Pada pemeriksaan darah tepi akan dijumpai:Hb me, dari ringan-berat (3-4 g/dl)Dijumpai oval macrocyte dengan poikilositosis berat. MCV me 110-125 fl. Retikulosit normal.Biasanya dijumpai leukopenia ringan dengan hipersegmentasi netropilKadang-kadang dijumpai trombositopenia ringanPada pemeriksaan sumsum tulang dapat dijumpai:Hiperplasia eritroid dengan sel megaloblastGiant metamyelocyteSel megakariosit yang besarCadangan besi sumsum tulang meKadar bilirubin indirek serum & LDH me

  • Pengukuran kadar vitamin B12 serum & asam folat serum: vitamin B12
  • Terapi utama: terapi ganti dengan vitamin B12 / asam folat, perbaikan gizi.Untuk defisiensi vitamin B12: Hydroxycobalamin IM 200 mg/hari, atau 1000 mg/minggu selama seminggu. Dosis pemeliharaan 200 mg/bulan atau 1000 mg/3 bulan.Untuk defisiensi folat: berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulanRespons terhadap terapi: retikulosit mulai hari 2-3 dengan puncak pada hari 7-8. Hb harus naik 2-3 g/dl tiap 2 mingguNeuropati biasanya dapat membaik, tetapi kerisakan medulla spinalis biasanya ireversibel.

  • Suatu anemia megaloblastik karena atrofi berat mukosa gaster termasuk sel parietal tidak ada sekresi faktor intrinsik.Penyebabnya: proses autoimun; timbulnya antibodi terhadap sel parietal.

  • Lebih banyak pada wanita, puncak umur >60 tahunPaling sering di Eropa utara dengan insiden 1/10.000/tahun, jarang di Asia TenggaraGejala klinik sama dengan anemia megaloblastik karena penyebab lainSering bersama penyakit autoimun lainInsiden karsinoma lambung me 3x

  • Vitamin B12 serum
  • Terapi ganti dengan vitamin B12Terapi pemeliharaanMonitor kemungkinan karsinoma gaster

  • Disebabkan oleh eritropoiesis yang dipercepat & pe luas permukaan membran.Cek retikulositnyaJika me eritropoiesis (hemolitik, hemorage)Jika me, cek riwayatJika ada alkoholi, penyakit liver, myeloma, diamond-blackfan,Jika ga ada cek sumsum tulangDari pemeriksaan sumsum tulang.Jika positif anemia aplastik, anemia congenital, myelodiplatikJika negative keracunan arsenic

  • Berhubungan dengan eritropoiesisAlcoholismPenyakit liverAplastik anemiaMyelodipalstik sindromMyelophtisic anemiaAnemia sideroblastikAnemi konginital (tipe I dan III)Diamond-Blackan anemiaHipotiroid

  • Anemia AplastikAnemia HemolitikMielodisplasiaGagal Ginjal Kronik

  • Anemia yang disertai oleh pansitopenia pada darah tepi kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk aplasia/ hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi, atau pendesakan sumsum tulang.

  • Anemia aplastik didapatKarena bahan kimia/ fisikBahan-bahan yang dose dependentBahan-bahan yang dose independentAnemia aplastik karena sebab lain: infeksi virus (dengue, hepatitis), infeksi mikrobakterial, kehamilan, penyakit simmond, sklerosis tiroididiopatikFamilialPansitopenia konstitutional fanconiDefisiensi pankreas pada anakGangguan herediter pemasukan asam folat ke dalam sel

  • Tergolong penyakit yang jarang dengan insiden di negara maju: 3-6 kasus/ 1 juta penduduk/ tahun.Di negara timur (Asia Tenggara & Cina) insidennya 2-3x > tinggi dibandingkan dengan di negara baratLaki-laki > sering terkena dibandingkan dengan wanitaFaktor lingkungan, mungkin inveksi virus: virus hepatitis.

  • 50-70% tidak diketahuiKesulitan dalam mencari penyebab penyakit proses penyakit yang berlangsung perlahan-lahanPenyebab anemia aplastik:Primer:Kelainan kongenitalFanconiNon fanconiDyskeratosis congenitaidiopatikSekunder:Akibat radiasi, bahan kimia/ obatAkibat obat-obat idiosinkratikKarena penyebab lain:Infeksi virus: hepatitis virus/ virus lainAkibat kehamilan

  • Bahan kimia:Hidrokarbon siklik: benzena & trinitrotoluenaInsektisida: chlordane/ DDTArsen organikObat-obat:Obat-obat yang dose dependentobat-obat sitotastikaPreparat emasobat-obat yang dose independentKhloramfenikol: 1/ 60.000- 1/ 20.000 pemakaianKhloramfenikol (61%), fenilbutason (19%), antikonvulsan (4%), sulfonamid (3%), preparat emas (3%), benzen (3%), insektisida (4%), bahan pelarut (4%)

  • Sel induk hemopoetikPansitopeniaKerusakan sel induk gangguan lingkungan mikroMekanisme imunologikEritrosit Leukosit Trombosit Sindrom anemiaFebrisUlkus mulut/PharynksepsisPerdarahanKulitMukosaOrgan dalam

  • Sindrom anemia: ringan-beratGejala perdarahan: petechie, echymosis, epistaxis, perdarahan subkonjungtiva, perdarahan gusi, menorhagiaTanda-tanda infeksi dapat berupa ulserasi mulut/ tenggorok selulis leher, febris, & sepsis/ syik septikOrganomegali: hepatomegali, splenomegali/ limfadenopati tidak dijumpai.

  • Anemia normokromik normositer disertai retikulositopeniaAnemia sering berat dengan kadar Hb < 7 g/dlLeukopenia dengan relatif limfositosis, tidak dijumpai sel muda dalam darah tepiTrombositopenia, yang bervariasi dari ringan-beratSumsum tulang: hipolasia-aplasia. Aplasia tidak menyebar secara merata pada seluruh sumsum tulang sumsum tulang yang normal dalam 1x pemeriksaan tidak dapat menyingkirkan diagnosis anemia aplastik. Harus diulangi pada tempat-tempat lain.Besi serum normal/ me, TIBC normal, HbF me

  • Terapi kausalTerapi suportifTerapi untuk memperbaiki fungsi sumsum tulang: terapi untuk merangsang pertumbuhan sumsum tulangTerapi definitifPemakaian anti-lymphocyte globulineTransplantasi sumsum tulang

  • Usaha untuk menghilangkan agen penyebab.Hindarkan pemaparan lebih lanjut terhadap agen penyebab yang diketahui, tetapi hal ini sering sulit dilakukan etiologi tidak jelas/ penyebabnya tidak dapat dikoreksi

  • Terapi untuk mengatasi akibat pansitopeniaUntuk mengatasi infeksi:Higiene mulutIdentifikasi sumber infeksi serta pemberian antibiotik yang tepat & adekuatUsaha untuk mengatasi anemia: berikan transfusi packed red cell jika Hb
  • Anabolik steroid: dapat diberikan oksimetolon/ stanozol.Kortikosteroid dosis rendah-menengah: ada yang memberikan prednison 60-100 mg/hari, jika dalam 4 minggu tidak ada respons sebaiknya dihentikan efek seriusGM-CSF/ G-CSF dapat diberikan untuk me jumlah netrofil, tetapi harus diberikan terus menerus.Eritropoetin juga dapat diberikan mengurangi kebutuhan transfusi sel darah merah

  • Terapi yang dapat memberikan kesembuhan jangka panjangTerapi imunosupresif:Pemberian anti lymphocyte globuline: anti lymphocyte globuline/ anti thymocyteglobuline menekan proses imunologikTerapi imunosupresif lain: pemberian metilprednisolon dosis tinggi dengan/ siklosporin A dilaporkan memberikan hasil pada beberapa kasus, tetapi masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut.Transplantasi sumsum tulangPilihan untuk kasus berumur di bawah 40 tahunDiberikan siklosporin A untuk mengatasi GvHDTransplantasi sumsum tulang memberikan kesembuhan jangka panjang pada 60-70% kasus, dengan kesembuhan komplit

  • 3.1 Herediter3.2 Didapat

  • anemia hemolitik: anemia yang disebabkan oleh hemolisis.Hemolisis dapat terjadi dalam pembuluh darah (intravaskuler) / di luar pembuluh darah (ekstravaskuler)Apabila derajat hemolisis tidak terlalu berat (sekitar 50 hari) sumsum tulang melakukan kompensasi agar tidak timbul anemia (hemolisis terkompensasi)

  • Anemia hemolitik karena faktor dalam eritrosit sendiri (intrakorpuskuler) herediter-familierAnemia hemolitik karena faktor di luar eritrosit (ekstrakorpuskuler) didapat

  • Proses hemolisis akan menimbulkan:Pean kadar Hb yang akan mengakibatkan anemiaPean hasil pemecahan eritrosit dalam tubuhHemolisis ekstravaskulerHemolisis intravaskulerKompensasi sumsum tulang untuk me kan eritropoesis.

  • HemoglobinHem GlobinBesi Protorpofirin Pool proteinMakrofag (RES)COBilirubin unconjugatedReutilisasi Reutilisasi Expaired airHati Bilirubin conjugatedempeduUrobilinogen stekobilinogenUrine Feses

  • Hemoglobin Hemoglobin bebas dalam plasma Haptoglobin Hemopeksin Kompleks Hb- HaptoglobinKompleks Hb- hemopeksinoksidasiMethemoglobinemia ginjalhemoglobinuriaClearence oleh RESClearence oleh RESEpitel tubulusHemosiderinuria

  • Dilihat dari gejala kliniknya, anemia hemolitik dibagi menjadi 2:Anemia hemolitik kronik herediter-familier didominasi oleh gejala akibat hemolisis ekstravaskulerAnemia hemolitik akut didapat terjadi hemolisis ekstravaskuler masif/ hemolisis intravaskuler.

  • Gejala umum anemia timbul jika Hb < 7-8 g/dl.Gejala Hemolisis baik ekstravaskuler maupun intravaskulerGejala penyakit dasar masing-masing anemia hemolitik tersebut

  • IkterusSplenomegali & hepatomegaliKholelithiasisUlkus pada kakiKelainan tulangKrisis

  • :Timbul karena pean bilirubin indirek dalam darah ikterus bersifat acholuric jaundice, bahwa dalam urine tidak dijumpai bilirubin.

  • Splenomegali hampir selalu dijumpai pada anemia hemolitik kronik familier-herediter, kecuali pada anemia sel sabit dimana limpa mnegecil karena terjadi infark.Hepatomegali lebih jarang dijumpai dibandingkan dengan splenomegali karena makrofag dalam limpa lebih aktif dibandingkan dengan makrofag pada hati.

  • Merupakan salah satu gejala prominen pada anemia hemolitik kronik familier-herediter.Batu yang terbentuk disebut black pigment stone, terdiri dari cross link polymer dari bilirubinat.Sekitar 40-80% batu ini bersifat radioopakBatu empedu paling sering dijumpai pada sferositosis herediter, dan juga sering pada anemia sel sabit yang bervariasi antara 8-55%

  • Dapat dijumpai pada anemia sel sabit & sferositosis herediter, anemia hemolitik kronik familier-herediter yang lain.Pada anemia sel sabit prevalensinya 5%Ulkus terjadi di sebelah proksimal malleolus medialis & lateralis dan sering bersifat bilateral.

  • Apabila proses hemolisis terjadi pada saat fase pertumbuhan maka ekspansi sumsum tulang: menimbulkan kelainan tulang:Tower shapped skullPenebalan tulang frontalis & parietalis

    Kelainan ini paling sering terjadi pada thalasemia major thalassemic face.Pada foto rontgen terlihat sebagai hair on-end appearance

  • Krisis aplastik: krisis yang paling sering dijumpai, yang menimbulkan kegagalan hemopoesis transien.Krisis hemolitik: terjadi hemolisis masif pean Hb secara tiba-tiba disertai retikulositosis & pembesaran limpaKrisis megaloblastik: timbul karena relatif kekurangan asam folat karena kebutuhan akibat eritropoesis yang sangat me

  • Anemia hemolitik akut didapat, seperti reaksi transfusi/ penderita anemia defisiensi G6PD yang mendapat obat oksidan, dimana terjadinya hemolisis intravaskuler masif gejalanya mirip acute febrile illness.Gejala yang timbul: syok & gagal ginjal akibat nyeri pinggang & perut, sakit kepala, maleise, kram perut gejalanya menyerupai gejala abdomen akut.Syok kemudian disertai prostration, oliguria, anuria.

  • Adanya anemia:Pean Hb, Ht/ hitung eritrositPean Hb > 1 g/dl dalam waktu 1 minggu khas pada anemia hemolitik akut didapat Tanda-tanda hemolisis:pe masa hidup eritrositPean katabolisme hemeKompensasi sumsum tulangRetikulositosisPolikromasia pada darah tepiKelainan laboratorium akibat penyakit dasarTes coomb positifTes fragilitas osmotik

  • Darah:Retikulositosis, polikromasia, stipplingMakrositosis NormoblastemiaLeukositosis & trombositosis Sumsum tulangHiperplasia eritroidFerokinetikPlasma iron turn over meErythrochyte iron turn over meBiokimiawiPean kreatin eritrositPean enzim eritrosit lain

  • SelDeskripsiKelainan klinisSferositSferis, tampak kecil, tak ada pucat bagian sentralSferositosis herediter, anemia imunohemolitik, luka bakarEliptositSel berbentuk ovalOvalositosis herediter, anemia megaloblastikStomatositBentukan speerti mulutStomatositosis herediter, alkoholismeAkantosit5-10 spikula dengan panjang bervariasiSpur-cell anemia dengan penyakit hatiEkhinosit10-30 spikula yang tak merata di atas permukaan selDefisiensi piruvat kinase & gliserat kinase, uremiaSel sabitSel seperti bulan sabit, terjadi apda keadaan hipoksiaAnemia sel sabitSel targetSegitiga, bentuk helmet, fragmentasi/ sel terdistorsiAnemia mikroangiopatik, uremia, hipertensi maligna

  • Terapi gawat darurat transfusiTerapi suportif-simtomatik Splenektomi anemia hemolitik kronikSteroid imunohemolitikAzathiopin imunohemolitiktransfusi darah anemia hemolitik kronik familier-herediterpemberian asam folat 0,15-0,3 mg/hari anemia hemolitik kronik Terapi kausalpemaparan terhadap bahan kimia, fisik, atau obat harus dihentikan.Transplantasi sumsum tulang anemia hemolitik herediter-familier

  • Leukosit: sel yang membentuk komponen darah.Fungsi: membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuhLeukosit tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid & dapat menembus dinding kapilerDalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam 1 liter darah manusia dewasa yang sehat (sekitar 7000-25000 sel per tetes)

  • GranulositBasofilEosinofilNeutrofil AgranulositLimfositMonosit

  • 65% dalam tubuh manusiaNeutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas & matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak nanah.

  • 4% dalam tubuh manusiaEosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasitMe eosinofil banyak parasit.

  • < 1% dalam tubuh manusiaBasofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi & antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia peradangan

  • 25% dalam tubuh manusiaLimfositlebih umum dalam sistem limfa.Darah mempunyai 3 jenis limfosit: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen menghancurkannya. (Setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.)Sel T: CD4+ (pembantu)Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.Sel natural killer: dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus/ telah menjadi kanker.

  • 6% dalam tubuh manusiaBerfungsi sebagai fagositosis dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia juga bertugas untuk memberikan potongan patogen kepada sel T patogen tersebut dapat dihafal & dibunuh/ dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.Dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.

  • 4 speies plasmodium malariaPlasmodium vivaxPlasmodium falciparumPlasmodium malariaePlasmodium ovale

  • Masa tunas intrinsik pada malaria: waktu antara sporozoit masuk dalam badan hospes sampai timbul gejala demam, biasanya berlangsung 8-37 hari, tergantung spesies parasit (terpendek untuk P. falciparum, terpanjang untuk P. malariae)Demam dengan suhu tubuh > 38* Demam dapat disertai gejala lain: menggigil, lemas, sakit kepala, sakit otot, batuk, mual, muntah, & diare.

  • Plasmodium falciparumPlasmodium vivaxPlasmodium ovalePlasmodium malariaeDaur praeritrosit5,5 hari8 hari9 hari10-15 hariHipnozoit----Jumlah merozoit hati40.00010.00015.00015.000Skizon hati60 mikron45 mikron70 mikron55 mikronDaur eritrosit48 jam48 jam50 jam72 jam

  • Plasmodium falciparumPlasmodium vivaxPlasmodium ovalePlasmodium malariaeEritrosit yang dihinggapiMuda & normositRetikulosit & normositRetikulosit & normosit mudaNormositPembesaran eritrosit-+++-Titik-titik eritrositMaurerSchuffnerSchuffner (James)ZiemannPigmenHitamKuning tengguliTengguli tuaTengguli hitamJumlah merozoit eritrosit8-2412-188-108Daur dalam nyamuk pada 2710 hari8-9 hari12-14 hari26-28 hari

  • Faktor yang berperan dalam kerusakan eritrosit pada infeksi malaria:Destruksi langsung oleh parasitSequestrasi eritrosit oleh limpa & hipersplenismeKegagalan temporer sumsum tulangKerusakan karena obat anti-malaria: primaquin/ quinine

  • Ditandai oleh adanya anemia, ikterus, splenomegali, retikolositosis, peningkatan bilirubin indirek dalam darah, serta tanda hemolitik ekstravaskuler lain.Pada malaria tropika dapat terjadi episode hemolitik intravaskuler berat hemoglobinemia & hemoglobinuria black water fever.

  • Terapi kausal: obat anti-malariaTransfusi darah apabila Hb turun di bawah 7 g/dl atau anemia bersifat simtomatikBlack water fever mempertahankan keseimbangan air, elektrolit, mengatasi gagal ginjal akut serta mengatasi anemia yang terjadi

  • Sumber asam folat:Sayuran berwarna hijau tua: bayam, kangkung, selada, asparagus, brokoli.Kacang-kacangan: kacang merah, kacang kedelai, kacang hijau, termasuk juga selai kacang. Biji-bijian: gandum, beras, cereal, oatmeal, termasuk juga roti gandumBuah-buahan: pepaya, nenas, jeruk, pisang, dan stroberi.Daging: hati, ginjal dan beberapa organ dalam hewani lainnya.

  • *