pemetaan persepsi peminat

28
PI PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI SWASTA MALANG NASKAH PUBLIKASI oleh : Tim Jurusan Teknik Industri (Teguh Baroto, Dyah Retno P., Anisa Kesy G.)

Upload: azis-a

Post on 29-Oct-2015

80 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI SWASTA MALANG

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

PI

PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI

SWASTA MALANG

NASKAH PUBLIKASI

oleh :Tim Jurusan Teknik Industri

(Teguh Baroto, Dyah Retno P., Anisa Kesy G.)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Page 2: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

2005

ABSTRAKSI

Di jurusan Teknik Industri (TI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada dua tahun terakhir ini terjadi penurunan jumlah peminat yang sangat berarti. Pada 2002 jumlah mahasiswa sebesar 4 kelas, tahun 2003 menurun menjadi 3 kelas, dan turun lagi menjadi 2 kelas di tahun 2004. Menurunnya jumlah mahasiswa baru TI ini berlaku umum untuk semua perguruan tinggi swasta di Malang. Menurut pendapat umum, penurunan ini akibat jumlah lulusan SLTA menurun, ditingkatkannya kapasitas non reguler PTN, menurunnya prosentase lulusan IPA, dan strategi pemasaran beberapa PTN.

Penelitian ini ditujukan untuk membuat suatu peta persepsi yang dapat menjelaskan situasi persaingan antara TI UMM dengan TI Institut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Merdeka (Unmer), dan Universitas Widya Gama (UWG). Tujuan lainnya adalah untuk mengidentifikasi atribut pemilihan peminat TI, mengetahui posisi TI UMM dibanding pesaingnya, mengetahui segmentasi peminat, dan mengetahui profil tiap segmen peminat. Dengan informasi tersebut, maka program promosi dapat dilakukan secara lebih efektif dalam menjaring calon mahasiswa.

Sebagai hasil penelitian, ada empat faktor alasan calon mahasiswa untuk memilih TI ITN, UMM, UWG dan Unmer. Keempat faktor itu adalah akademik, sarana akademik, penunjang, dan biaya. Beberapa hal yang direkomendasikan untuk kegiatan promosi adalah sebagai berikut.

1. Perlu mengkomunikasikan bahwa dari sisi lokasi lebih strategis karena dekat dengan terminal dan sekali naik bisa kepusat kota atau ke lokasi wisata lebih dekat

2. Fasilitas dan kegiatan olahraga serta kegiatan keorganisasian dimasa depan harus menjadi agenda rutin, dikomunikasikan dan porsinya diperbesar mengingat 20% peminat sangat memperhatikan hal tersebut.

3. Menginformasikan bahwa biaya kuliah di TI UMM sebenarnya tidak mahal.

4. Mengkomunikasikan bahwa dari sisi kualitas dosen dan link perusahaan tidak kalah. Namun demikian, status akreditasi harus diupayakan menjadi B karena peminat menganggap hal ini sangat penting.

5. Informasi teman perlu juga diupayakan secara khusus mengingat ITN dan Unmer terlihat lebih baik dalam memanfaatkannya.

Page 3: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

ABSTRACT

Since two years ago, the new Industrial Engineering (IE) student in Muhammadiyah University of Malang (UMM) has decreased sharply. From four classes in 2002, the new student decreased to 3 classes in 2003 and then 2 classes in 2004. The same cases happened on the others universities. According to public opinion, this decreasing was caused by: decreasing of senior high school alumni (especially in naturl science), and increasing of non regular capacity in government’s university.

This research was aimed to make a perceptual waping. This nape will be show competition among IE in National Institute of Technology, Merdeka University, Widyagama University and Muhammadiyah University of Malang. This research was also aimed to identify preference attribute of the new IE students, to determine the market segmentation, and to know the segment profile. By these goals, marketing program can be done effectively.

As the result, there are four factors become the new student’s reason to choose a campus among ITN, UMM, UWG and UNMER. They are academic factor, academic facilities factor, support factor and cost factor. Based on these factors, five efforts must be done by IE UMM to increased the new student in the future. Firstly, communicate that UMM really has a best location. UMM is near public traffic station and only once step to the city and recreation are. Second, sport and student organization must be became a regular event, because 19 % customer like these attribute. The third effort, communicate that UMM rely is cheaper than another campus. The fourth step is communicating that from the academic factor (lecturer, industrial link, except accreditation) is not bad. Finally, satisfied all students of IE UMM (who assumed as a friend and family of the new students). Friend and family have a significant impact for choosing a IE campus.

Page 4: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas hidayah dan rahmat-Nya, sehingga

Penelitian Institusional ini dapat terselesaikan. Penelitian Institusional ini disusun

untuk mengetahui peta persaingan antar jurusan Teknik Industri di beberapa PTS

Malang. Tujuannya adalah untuk memberi masukan dalam program promosi dan

penjaringan calon mahasiswa baru.

Berbagai hambatan dan kesulitan selama penyusunan penelitian ini

akhirnya dapat terselesaikan berkat dorongan dan bantuan yang sangat berharga

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis secara mengucapkan terima kasih kepada

para mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini. Terima kasih juga untuk rekan-rekan dosen

yang telah kami ajak diskusi diawal penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Namun penulis sangat berharap semoga hasil penelitian ini masih

dapat memberikan manfaat bagi dunia pengetahuan dan khususnya Universitas

Muhammadiyah Malang. Akhirnya terima kasih atas semuanya.

Malang, Mei 2005

Penulis

Page 5: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

A. PENDAHULUAN

Di jurusan Teknik Industri, pada dua tahun terakhir terjadi penurunan

peminat yang sangat berarti. Pada tahun 2002 jumlah mahasiswa sebesar 4 kelas,

tahun 2003 menurun menjadi 3 kelas, dan turun lagi menjadi 2 kelas untuk tahun

2004. Menurunnya jumlah mahasiswa baru Teknik Industri ini berlaku umum

untuk semua perguruan tinggi swasta (PTS) di Malang. Tentunya ada faktor

penyebab hal ini.

Universitas Muhammadiyah Malang adalah salah satu dari sekian banyak

perguruan tinggi swasta di Malang. Calon mahasiswa tentunya memiliki alasan

tertentu untuk memilih kuliah di UMM dan tidak memilih PTS lainnya di Malang.

Demikian pula, PTS lain juga dipilih dengan alasan tertentu. Masing-masing

mahasiswa setiap PTS di Malang juga memiliki karakteristik yang mestinya

berbeda antara satu dengan lainnya. Citra suatu PTS di mata calon mahasiswa

mungkin sangat berpengaruh untuk memutuskan jadi tidaknya dia kuliah di sana.

Citra masing-masing PTS di benak calon mahasiswa sebenarnya dapat

dijelaskan dalam suatu gambar yang dikenal sebagai perceptual maping (peta

persepsi). Penelitian untuk pemetaan persepsi calon mahasiswa terhadap setiap

PTS yang ada di Malang, sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah

dilakukan. Peta persepsi ini dapat digunakan untuk melakukan analisa mengenai

situasi dan kondisi persaingan yang sebenarnya terjadi di benak konsumen.

Selanjutnya, dengan peta ini pula dapat dirumuskan suatu strategi pengelolaan

persaingan untuk meningkatkan jumlah peminat.

Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi persepsi konsumen dalam

hal manfaat (atribut) apa yang dicari oleh peminat (konsumen) jurusan Teknik

Industri di empat PTS Malang. Dari sini akan diketahui posisi relatif tiap jurusan

TI di keempat PTS tersebut menurut persepsi konsumen.

B. PERUMUSAN MASALAH

Menurunnya jumlah mahasiswa baru Teknik Industri ini berlaku umum

untuk semua perguruan tinggi swasta (PTS) di Malang. Tentunya ada faktor

penyebab hal ini. Namun demikian, jumlah mahasiswa baru Teknik Industri

Universitas Muhammadiyah Malang (TI UMM) diharapkan tidak turun sebanyak

Page 6: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

itu. Untuk itu perlu dicari celah-celah peluang pasar (market nice) untuk dasar

pemasaran jurusan (positioning) TI UMM. Dengan mengetahui market nicer,

strategi promosi jurusan akan dapat lebih tepat dalam membidik segmen pasar

yang kurang terlayani dengan baik oleh pesaing.

Sangat sering terjadi bahwa apa yang ditawarkan oleh suatu institusi

ternyata tidak sama dengan apa yang dipersepsikan oleh konsumen. Hal ini wajar

sebagai bentuk kegagalan komunikasi. Bagaimanapun hebatnya suatu produk

yang ditawarkan, namun bila konsumen tidak memahami kehebatan itu, maka

produk itu tidak akan sukses dipasaran.

Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi persepsi konsumen dalam

hal manfaat (atribut) apa yang dicari oleh peminat (konsumen) jurusan Teknik

Industri di empat PTS Malang. Dari sini akan diketahui posisi relatif tiap jurusan

TI di keempat PTS tersebut menurut persepsi konsumen. Secara teori, dalam

kerangka statistika multivariat persepsi konsumen dapat dinyatakan dalam sebuah

peta persepsi dua dimensi atau tiga dimensi. Statistika multivariat mayoritas

bertujuan untuk mereduksi variabel-variabel yang sangat banyak (multivariat)

menjadi sedikit variabel (yang biasanya disebut faktor). Hal ini untuk membantu

mempermudah analisa yang sangat sulit jika variabel yang diteliti sangat banyak.

Untuk menyediakan informasi menyeluruh yang akan digunakan untuk

memberikan usulan pengelolaan, permasalahan-permasalahan dapat didetailkan

sebagai berikut:

1. Apa alasan peminat dalam memilih jurusan Teknik Industri?

2. Bagaimana posisi TI tiap PTS berdasar alasan tersebut?

3. Bagaimanakah pengelompokan peminat berdasar alasan tersebut?

4. Faktor-faktor apakah yang mendasari perbedaan pilihan tersebut?

C. TINJAUAN PUSTAKA

C1. Positioning & Segmentasi Pasar

Positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar

dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga dengan demikian

konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan

dalam kaitannya dengan para pesaing (Kotler, 1993). Perusahaan mencoba

Page 7: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

memantapkan suatu keunggulan bersaing yang diharapkan akan memikat

sejumlah besar pelanggan dalam sebuah segmen.

Setiap konsumen akan berbeda dalam satu atau banyak hal. Perbedaan itu

dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi, perilaku maupun praktik pembelian.

Perbedaan itu selanjutnya akan menimbulkan perbedaan pola reaksi pada

penawaran produk. Variabel-variabel pembeda dapat digunakan untuk memisah-

misahkan pasar (segmentasi pasar). Perusahaan akan mendapat keuntungan lebih

besar dengan mengembangkan produk yang mempertemukan kebutuhan spesifik

segmen daripada mengenalkan satu produk untuk keseluruhan pasar.

C2. Sikap dan Kebutuhan Konsumen

Sikap adalah ‘kecenderungan yang dipelajari untuk menanggapi sebuah

obyek -atau kelas obyek dalam sebuah ketentuan baik atau buruk. Kebutuhan

adalah bagian motivasi dari dalam yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar

atau isyarat internal. Kebutuhan adalah sasaran perjuangan konsumen dalam

melakukan pembelian. Sikap adalah evaluasi konsumen pada kemampuan merk

alternatif atau katagori produk untuk memuaskan kebutuhan ini. Kebutuhan akan

mempengaruhi sikap. Sikap menentukan pembelian. Satu dimensi tidak cukup

untuk mengukur sikap, melainkan harus diukur secara multi dimensi. Konsumen

mengevaluasi sebuah merk tidak hanya dari baik atau buruk saja, mereka menilai

dari beberapa dimensi. Sikap terhadap merk akan tergantung pada tingkat

seberapa merk-merk memiliki atribut-atribut ini dan pada nilai yang diukur pada

nilai-nilai ini. Perumusan dan pengukuran sikap dapat membantu prediksi perilaku

konsumen, pemprofilan konsumen segmen, dan evaluasia strategi pemasaran

C3. Model Multiatribut

Konsep posisioning, segmentasi, sikap dan kebutuhan konsumen dalam

pengembangan produk dapat dimodelkan dalam sebuah model multiatribut.

Model ini didasarkan pada hirarki trdisional dimana kepercayaan pada sebuah

produk dan nilai pada kepercayaan ini menghasilkan sebuah evaluasi keseluruhan

dari merk yang selanjutnya menghasilkan nilai positif atau negatif intensitas

pembelian dan akhirnya akan menghasilkan suatu perilaku. Dengan model

multiatribut ini pemasar secara khusus dan sistematis dapat :

Page 8: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan

2. Mengidentifikasi kebutuhan segmen atau relung pasar

3. Menentukan kriteria kebutuhan untuk posisioning produk

4. Menentukan atribut penting untuk kepentingan strategi

5. Mengidentifikasi kesempatan produk baru.

C4. Statistika Multivariat

Metoda statstik multivariat adalah teknik-teknik analisis statistik yang

memperlakukan sekelompok variabel kriteria yang saling berkorelasi sebagai

sistem, dengan memperhitungkan korelasi antara variabel-variabel itu.

Dibandingkan analisis univariat -yang meliputi hanya satu variabel kriteria

analisis multivariat lebih memungkinkan untuk mencari pemecahan masalah yang

lebih mencerminkan keadaan sebenarnya.

Salah satu tujuan statistik multivariat adalah menemukan dan menafsirkan

struktur atau ciri-ciri yang mendasari data. Bila variabel kriteria cukup banyak

analisis multivariat dapat juga digunakan untuk mencari variabel baru yang

jumlahnya lebih kecil, namun mampu menjelaskan variasi dari variabel

sebelumnya yang jumlahnya lebih banyak itu.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini akan menghasilkan peta persepsi yang dapat menjelaskan

situasi persaingan antar berbagai perguruan tinggi menurut persepsi konsumen.

Tujuan yang ingin dicapai adalah

1. Mengidentifikasi alasan peminat dalam memilih jurusan Teknik Industri?

2. Mengetahui posisi TI tiap PTS berdasar alasan tersebut?

3. Mengetahui pengelompokan peminat berdasar alasan tersebut?

4. Mengetahui faktor-faktor yang mendasari perbedaan pilihan tersebut?

Lewat hasil pemetaan dapat diketahui tentang alasan peminat dalam

memilih jurusan Teknik Industri, posisi TI UMM dalam persaingan dengan TI

PTS lain, pengelompokan peminat, dan faktor-faktor yang mendasari perbedaan

pilihan. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang dapat digunakan

sebagai masukan bagi pimpinan untuk menentukan strategi kebijakan dan

pengembangan universitas khususnya jurusan Teknik Industri.

Page 9: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

E. METODOLOGI

Populasi dan Sampling

Populasi penelitian adalah peminat Teknik Industri UMM, Unmer, UWG,

dan ITN. UWG adalah 1 kelas kecil, ITN 4 kelas kecil, Unmer 2 kelas kecil,

UMM 2 kelas besar. Responden adalah mahasiswa baru jurusan Teknik Industri

dikeempat PTS tersebut. Sampling dilakukan secara acak proporsional, UWG 11 ,

Unmer 11, UMM 15, ITN 20

Variabel terikat (Y) ;

Gedung, Akreditasi, Murah, Teman Dosen Lab., Peralatan, Lokasi,

Perpustakaan, Link Olahraga, dan Organisasi

Variabel bebas (X)

Kesukaan terhadap: TV, Radio, Buku, Sains, Jawa Pos, Komik, Kompas,

Politik, Olahraga, Kompetisi Olahraga, Organisasi, Musik, jumlah saudara,

profesi orangtua, daerah asal, DANUM, asal SLTA, peran orangtua dan

inisiatif pribadi dalam pemilihan tempat kuliah.

Prosedur Statistika

Page 10: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

Pengolahan data menggunakan metode-metode dalam statistika

multivariat. Analisa statistika yang digunakan adalah Multidimensional Scaling

MDS, Analisa Regresi Berganda, Analisa Cluster, dan Analisa Cross Clasified

atau Crosstab.

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

F1. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Secara grafis, hasil akhir aplikasi analisa Multidimensional Scalling,

Analisa Cluster, dan Regresi Linear Berganda untuk pembuatan peta persepsi

adalah sebagai berikut.

Pemetaan Segmentasi Peminat Dengan Metode Property Fitting (Multiple Linear Regression)

Analisa Crosstab digunakan karena variabel terikatnya berskala nominal

dan variabel bebasny beberapa ordinal dan beberapa nominal juga. Hasil output

SPSS untuk analisa crosstab dapat dilihat pada lampiran D. Adapun ringkasan

nilai Chi Square dan tingkat signifikansi hitungnya adalah sebagai berikut.

Bila digunakan tingkat signifikasi (α) = 5% (0.05), maka variabel profil

(X) yang berperan dalam pengelompokan (segmentasi) responden adalah

kesukaan: membaca Jawa Pos, mendengarkan musik klasik, mendengarkan musik

rock, dan kesukaan membaca koran. Bila digunakan α 0.10 variabel kesukaan

membaca buku dan inisiatif pribadi ikut berperan dalam segmentasi peminat. Bila

Page 11: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

digunakan α 15% maka variabel DANUM, kesukaan baca Kompas, dan jumlah

saudara juga berperan dalam segmentasi. Jika α 20% maka variabel penghasilan

orangtua, kesukaan topik politik, kesukaan kompetisi olahraga, kesukaan

mendengarkan radio, peran orang tua, dan kesukaan terhadap sains ikut

berpengaruh dalam segmentasi konsumen.

F2. Analisa Pembahasan

Posisi Teknik Industri di keempat PTS relatif berjauhan kecuali UMM dan

Unmer. Ini berarti TI UMM bersaing ketat dengan TI Unmer dibandingkan kedua

PTS lainnya. Letak kedua PTS ini sama yaitu dikuadran satu, berarti keduanya

dipilih karena sarana akademik dan penunjangnya. Dari nilai koordinatnya terlihat

bahwa Unmer mendekati titik tengah sedangkan UMM menjauhinya. Berarti TI

UMM dipandang lebih baik daripada TI Unmer dalam hal sarana akademik

(perpustakaan dan gedung) dan fasilitas penunjang (lokasi, organisasi dan fasilitas

olahraga).

Dari sisi akademik ITN tak tertandingi. Hal ini dapat dilihat dari letaknya

yang sendirian disisi kiri garis vertikal. Artinya ITN jauh dianggap lebih baik

dalam hal akademik (akreditasi, dosen, link keperusahaan dan juga informasi

teman atau saudara). Hasil wawancara lanjutan menunjukkan umumnya

responden melihat kualitas ITN dari namanya yang institut, artinya memang jelas

lebih spesialis dibanding universitas dalam bidang keteknikan.

Dari segi biaya kuliah, yang dinilai murah adalah UWG, kedua termurah

adalah ITN sementara UMM dinilai paling mahal. Ini kesimpulan yang tidak

sesuai fakta. Namun demikian justru kesimpulan penelitian inilah yang harus

digunakan. Faktanya memang ITN yang termahal, namun menurut persepsi

peminat (responden) ITN dianggap tidak mahal. Berarti ada sesuatu yang salah

mengenai persepsi peminat. Dengan demikian diperlukan upaya untuk

mengkomunikasikan bahwa TI UMM sebenarnya bukan yang paling mahal.

Dari sisi fasilitas penunjang (lokasi, organisasi dan olahraga), UWG juga

terbaik kecuali atribut olahraga. Khusus olahraga ini, UMM terletak paling dekat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa TI UWG dipilih terutama karena

lokasinya yang strategis. ITN dianggap kampus yang lokasinya tidak strategis dan

minim fasilitas penunjang.

Page 12: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

Segmen 1 (19%) terletak dikuadran empat, alasan responden untuk

memilih TI di PTS mana adalah karena fasilitas penunjang dan lokasinya. PTS

yang mendekati keinginan ideal peminat segmen ini adalah UWG. Secara faktual,

jumlah mahasiswa baru UWG hanya satu kelas kecil sekitar 20 orang. Padahal

total mahasiswa baaru TI dikeempat PTS tersebut sekitar 280 orang. Berarti UWG

tidak sukses karena hanya menerima mahasiswa 50% dari segmen ini.

Segmen 2 (19%) terletak dikuadran I, berarti peminat TI memilih PTS

karena sarana akdemik dan fasilitas penunjangnya. Segmen ini diperebutkan oleh

UMM dan Unmer (yang posisinya di peta persepsi paling dekat). Secara faktual,

Unmer dan UMM sama-sama mendapat dua kelas mahasiswa baru, namun kelas

di Unmer lebih kecil. Sepertinya UMM lebih memenagkan segmen ini karena

posisinya lebih dekat. Peminat UMM seharusnya adalah 19% dari peminat

Faktanya UMM mendapat sekitar 90 orang. Berarti ada faktor lain diluar variabel

penelitian yang mempengaruhi konsumen. Unmer yang jauh dari segmen ini

ternyata masih mendapatkan peminat sekitar 50 orang, yang berati sangat sukses.

Segmen 3 sebesar 20 orang (36%), terletak dikuadran III. Berati yang

dicari konsumen adalah kampus yang kualitas akademiknya bagus dan biaya

kuliah tidak terlalu mahal. PTS yang berada dikuaran III ini tidak ada. Namun jika

dilihat jaraknya, tampak ITN adalah yang terdekat. Berati ITN relatif sukses

karena PTS lain dipandang lebih rendah). Atau maunya konsumen ada sebuah

kampus yang murah tapi dosen dan laboratoriumnya berkualitas, link ke

perusahaannya baik. Karena tidak ada, maka menurut informasi teman atu saudara

akhirnya peminat memilih TI ITN.

Segmen 4 sebesar 15 orang (26%) posisinya dikuadran II sama dengan

ITN. Namun jika dilihat jaraknya lebih dekat di Unmer. Berati Unmer lebih

menarik minaat konsumen ini dibanding ITN namun tidak semua segmen ini ke

Unmer karena posisinya Unmer tidak sangat dekat dengan titik segmen ini.

Interpretasinya berati Unmer mampu menarik pencari akademik yang juga

mementingkan fasilitas penunjang serta lokasi. Bisa dimaklumi, karena faktanya

adalah ITN memiliki kampus II yang terletak jauh dipinggir kota.

Kampus yang dari sisi akademik terbaik adalah ITN dan terbaik

berikutnya adalah Unmer, sedangkan UMM menempati peringkat ketiga dan

Page 13: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

UWG dianggap yang terburuk. Dari sisi sarana akademik, UMM dianggap

kampus terbaik di atas Unmer, sedangkan ITN peringkat ketiga, dan UWG

terendah. Dari sisi penunjang UWG adalah terbaik, UMM nomor dua, Unmer

nomor tiga, dan ITN terendah. Namun demikian dalam hal fasilitas olahraga,

UMM adalah terbaik. Dari sisi biaya akademik, termurah adalah UWG,

berikutnya ITN, dan disusul Unmer. Sementara, UMM dianggap sebagai kampus

termahal.

Persepsi konsumen terhadap Teknik Industri UMM (TI UMM) dibandingkan

dengan ketiga pesaingnya adalah berikut.

1. Peringkat ketiga setelah TI ITN dan Unmer dalam akademik (yaitu dosen,

akreditasi,link perusahaan) dan informasi dari teman.

2. Terbaik dalam hal sarana akademik (yaitu gedung dan perpustakaan).

3. Termahal dalam biaya kuliah.

4. Nomor dua dalam sarana penunjang non akademik (olahraga, lokasi dan

keorganisasian)

Terdapat empat segmen pasar peminat Teknik Industri. Segmen 1 (19%)

peminat yang mementingkan fasilitas penunjang non akademik berupa lokasi,

fasilitas olahraga dan keorganisasian. Karena koordinat UWG adalah yang paling

dekat dengan koordinat titik ideal semen 1, maka dapat disimpulkan bahwa

segmen ini cenderung memilih Widya Gama. Pada prakteknya, jumlah mahasiswa

UWG hanyalah sebesar 6% dari total peminat. Dapat dikatakan bahwa UWG

kurang berhasil dalam membidik segmen 1 ini.

Segmen 2 (19%) adalah pencari sarana akademik berupa perpustakaan dan

gedung. Uiniversitas Muhammadiyah Malang paling mendekati keinginan segmen

ini. Segmen 2 ini posisinya dalam peta persepsi relatif berdekatan dengan segmen

1, namun demikian terletak pada kuadran yang berbeda. Artinya, meskipun

pilihan atau preferensinya mirip, namun sebenarnya berbeda secara substansial.

Dalam praktek, jumlah mahasiswa TI UMM adalah sekitar 26% dari total

populasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa UMM telah berhasil

meyakinkan segmen 2 ini. Sedangkan tambahan 7% (dari 26% - 19%) mungkin

berasal dari segmen 1 yang tidak terlayani oleh UWG sebesar 13% (dari 19% -

6%). TI UMM dengan ini dapat dikatakan relatif sukses dalam memperluas

Page 14: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

segmen pasarnya, namun sebenarnya bisa dioptimalkan lagi karena masih ada

sekitar 6% konsumen segmen 2 yang belum terbidik.

Segmen 3 (36%) sangat mementingkan faktor dosen, akreditasi dan link

perusahaan serta cukup mementingkan laboratorium. Institut Teknologi Nasional

yang paling memuaskan segmen ini. Jumlah mahasiswa ITN adalah sekitar 46%

dari populasi. Kesimpulannya adalah ITN telah meyakinkan segemen 3 ini dan

mendapat tambahan 10% dari segmen lainnya.

Segmen 4 (26%) menganggap akademik penting terutama dosen dan link

perusahaan, dan juga mementingkan laboratorium serta peralatan pengajaran.

Universitas Merdeka Malang relatif lebih memenuhi kriteria ini. Jumlah

mahasiswa Unmer sebesar 20% dari populasi. Dari sini dapat dikatakan hampir

semua konsumen segmen tiga ini terlayani oleh Unmer namun ada 6% (26% -

20%) yang tidak terpuaskan.

Segmen 1 menyukai berbagai jenis koran tapi kurang suka Jawa Pos,

jumlah saudara umumnya dua, suka musik klasik. Segmen 2 sangat suka Jawa Pos

dan kurang suka koran yang lain, suka musik rock dan jumlah saudara banyak.

Segmen 3 suka Jawa Pos dan musik rock, inisiatif pribadi dominan dalam

pemilihan jurusan, dan jumlah saudara tiga. Segmen 4 jumlah saudara 3, suka

koran termasuk Jawa Pos, inisiatif pribadi dominan dalam pemilihan jurusan.

Mayoritas peminat (81%) menginginkan biaya pendidikan yang murah,

sementara TI UMM dianggap yang paling mahal. Sebanyak 62% peminat sangat

mementingkan faktor akademik (akreditasi, dosen, link perusahaan, termasuk

laboratorium) dan teman atau saudara sangat berpengaruh terhadap keputusan

mereka. Hanya 19% peminat yang mementingkan sarana penunjang seperti

perpustakaan dan gedung. Terdapat 19% lagi peminat yang mencari sarana

penunjang seperti kegiatan dan fasilitas olahraga serta keorganisasian. Segmen ini

belum terlayani, karena Universitas Widya Gama yang secara teori bisa

menguasai ternyata tidak bisa memuaskan peminat.

Celah yang bisa digarap adalah 6% segmen 1 dan 6% segmen 4. Segmen 1

dekat dengan UWG sedangkan segmen 4 dekat dengan Unmer dan ITN. Segmen

1 ini adalah pencari fasilitas penunjang (lokasi, keolahragaan dan keorganisasian).

Dari ketiga variabel tersebut sebenarnya UMM lebih baik dibanding UWG,

Page 15: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

namuntidaklah demikian yang ada dibenak konsumen. Dengan demikian UMM

perlu mengkomunikasikan bahwa dalam ketiga hal ini sebenarnya dia terbaik.

Untuk segmen 4, potensi sebesar 6% yang tidak terlayani oleh Unmer ini

telah diambil oleh ITN. Dilihat dari letak Unmer yang berada ditengah ITN dan

UMM, maka dapat diputuskan bahwa UMM tidak akan bisa membidik segmen

ini. Pergeseran titik ideal segmen kekanan akan mendekatkan ke Unmer dan

pergeseran kekiri akan mendekatkannya ke ITN. Dengan koordintat UMM yang

dsebelah kanan Unmer, merebut 6% ini adalah tidak ada peluang.

Berdasar beberapa kesimpulan di atas, kedepan ada beberapa upaya yang

dapat dilakukan oleh jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Malang. Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (TI UMM) harus

melakukan upaya-upaya berikut.

1. Perlu menkomunikasikan bahwa dari sisi lokasi lebih strategis karena dekat

dengan terminal dan sekali naik bisa kepusat kota atau ke lokasi wisata lebih

dekat. Ini dilakukan untuk membidik 6% (atau bahkan lebih) peminat segmen

1 yang sangat mementingkan lokasi kampus yang strategis dan mereka

cenderung memilih UWG.

2. Fasilitas dan kegiatan olahraga serta kegiatan keorganisasian dimasa depan

harus menjadi agenda rutin, dikomunikasikan dan porsinya diperbesar

mengingat 19% peminat (segmen 1) sangat memperhatikan hal tersebut.

Terdapat 6% yang tidak terlayani oleh UWG sebagai kampus dengan

koordinat terdekat).

3. Menginformasikan bahwa biaya kuliah di TI UMM sebenarnya tidak mahal.

Hal ini sangat penting mengingat 81% peminat menganggap pentingnya biaya

kuliah yang murah. ITN yang realitanya paling mahal ternyata masih lebih

murah dibanding UMM menurut pemikiran peminat.

4. Mengkomunikasikan bahwa dari sisi kualitas dosen dan link perusahaan tidak

kalah. Namun demikian, status akreditasi harus diupayakan menjadi B karena

peminat menganggap hal ini sangat penting.

5. Informasi teman perlu juga diupayakan secara khusus mengingat ITN dan

Unmer terlihat lebih baik dalam memanfaatkannya.

Page 16: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

G. KESIMPULAN DAN SARAN

G1. Kesimpulan

Secara umum, ada empat faktor alasan calon mahasiswa untuk memilih

jurusan Teknik Industri di empat PTS Malang (ITN, UMM, UWG dan Unmer).

Keempat faktor itu adalah akademik, sarana akademik, penunjang, dan biaya.

Persepsi konsumen terhadap Teknik Industri UMM (TI UMM) dibandingkan

dengan ketiga pesaingnya adalah berikut.

1. Peringkat ketiga setelah TI ITN dan Unmer dalam akademik (yaitu dosen,

akreditasi,link perusahaan) dan informasi dari teman.

2. Terbaik dalam hal sarana akademik (yaitu gedung dan perpustakaan).

3. Termahal dalam biaya kuliah.

4. Nomor dua dalam sarana penunjang non akademik (olahraga, lokasi dan

keorganisasian)

Terdapat empat segmen pasar peminat Teknik Industri. Segmen 1 (19%)

peminat yang mementingkan fasilitas penunjang non akademik berupa lokasi,

fasilitas olahraga dan keorganisasian. Segmen ini cenderung memilih Widya

Gama. Segmen 2 (19%) adalah pencari sarana akademik berupa perpustakaan dan

gedung. Uiniversitas Muhammadiyah Malang paling mendekati keinginan segmen

ini. Segmen 3 (36%) sangat mementingkan faktor dosen, akreditasi dan link

perusahaan serta cukup mementingkan laboratorium. Institut Teknologi Nasional

yang paling memuaskan segmen ini. Segmen 4 (26%) menganggap akademik

penting terutama dosen dan link perusahaan, dan juga mementingkan

laboratorium serta peralatan pengajaran. Universitas Merdeka Malang relatif lebih

memenuhi kriteria ini.

Segmen 1 menyukai berbagai jenis koran tapi kurang suka Jawa Pos,

jumlah saudara umumnya dua, suka musik klasik. Segmen 2 sangat suka Jawa Pos

dan kurang suka koran yang lain, suka musik rock dan jumlah saudara banyak.

Segmen 3 suka Jawa Pos dan musik rock, inisiatif pribadi dominan dalam

pemilihan jurusan, dan jumlah saudara tiga. Segmen 4 jumlah saudara 3, suka

koran termasuk Jawa Pos, inisiatif pribadi dominan dalam pemilihan jurusan.

Mayoritas peminat (81%) menginginkan biaya pendidikan yang murah,

sementara TI UMM dianggap yang paling mahal. Sebanyak 62% peminat sangat

Page 17: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

mementingkan faktor akademik (akreditasi, dosen, link perusahaan, termasuk

laboratorium) dan teman atau saudara sangat berpengaruh terhadap keputusan

mereka. Hanya 19% peminat yang mementingkan sarana penunjang seperti

perpustakaan dan gedung. Terdapat 19% lagi peminat yang mencari sarana

penunjang seperti kegiatan dan fasilitas olahraga serta keorganisasian. Segmen ini

belum terlayani, karena Universitas Widya Gama yang secara teori bisa

menguasai ternyata tidak bisa memuaskan peminat.

G2. Saran

Berdasar beberapa kesimpulan di atas, kedepan ada beberapa upaya yang

dapat dilakukan oleh jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Malang. Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (TI UMM) harus

melakukan upaya-upaya berikut.

1. Perlu menkomunikasikan bahwa dari sisi lokasi lebih strategis karena

dekat dengan terminal dan sekali naik bisa kepusat kota atau ke lokasi

wisata lebih dekat.

2. Fasilitas dan kegiatan olahraga serta kegiatan keorganisasian dimasa depan

harus menjadi agenda rutin, dikomunikasikan dan porsinya diperbesar

mengingat 20% peminat sangat memperhatikan hal tersebut.

3. Menginformasikan bahwa biaya kuliah di TI UMM sebenarnya tidak

mahal.

4. Mengkomunikasikan bahwa dari sisi kualitas dosen dan link perusahaan

tidak kalah. Namun demikian, status akreditasi harus diupayakan menjadi

B karena peminat menganggap hal ini sangat penting.

5. Informasi teman perlu juga diupayakan secara khusus mengingat ITN dan

Unmer terlihat lebih baik dalam memanfaatkannya.

Page 18: PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT

DAFTAR REFERENSI

Assael, Henry; Consumer Behavior and Marketing Action, Kent Publishing, 1996

Dillon, William R.; Goldstein, Matthew; Multivariate Analysis Methods and Application, John Wiley & Sons, Inc.; 1994

Engel, james F; Blackwell, Roger D.; Miniard, Paul W.; Perilaku Konsumen; Binarupa Aksara; 1994

Kerlinger, Fred N.; Asas Asas Penelitian Behavioral; Gajah Mada University Press; 1990

Kotler, Philips; Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian; Penerbit Erlangga; 1993